mi/m irfan jumat, 21 oktober 2011 | no.11179 | tahun … filemahasiswa di jawa timur yang mendatangi...

1
SENO RATNA NURAINI D EMONSTRASI ma- hasiswa mewarnai peringatan dua ta- hun pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono, kemarin. Mahasiswa menilai SBY-Boediono hanya fokus membagi-bagi kekuasaan dan gagal menyejah te rakan rakyat. Tema unjuk rasa yang diusung mahasiswa di berbagai kota ia- lah pemerintah gagal sehingga mereka menuntut SBY-Boediono mundur. Di Jakarta, demonstrasi dipusatkan di kawasan Istana Merdeka, tetapi SBY dan Boe- diono tidak berada di tempat. SBY berkunjung ke Lombok, NTB, dan Boediono berada di Gorontalo. Mahasiswa di Jawa Timur yang mendatangi Gedung Ne- gara Grahadi, Surabaya, juga menuntut SBY-Boediono mundur karena gagal menyejahterakan rakyat. Menurut mereka, peme- rintah telah melahirkan sejumlah kebijakan yang tidak berpihak ke- pada rakyat, seperti kapitalisasi pendidikan yang menyebabkan rakyat kian jauh dari akses pen- didikan murah. Para mahasiswa di Jember juga tidak mau ketinggalan berun- juk rasa. Saat berunjuk rasa di depan gedung DPRD setempat, para mahasiswa menilai kualitas kepemimpinan nasional telah mengalami degradasi dalam dua tahun terakhir. Pemasangan Iklan & Customer Service: 021 5821303 No Bebas Pulsa: 08001990990 e-mail: [email protected] Rp2.900/eks (di luar P. Jawa Rp3.100/eks) Rp67.000/bulan (di luar P.Jawa + ongkos kirim) KORPORASI TIDAK LAGI ACUHKAN BUMI Praktik berbisnis yang terintegrasi dengan konsep CSR memagari kekhawatiran akan kelangsungan hidup di bumi. MI/M IRFAN JUMAT, 21 OKTOBER 2011 | NO.11179 | TAHUN XLII | 40 HALAMAN EDITORIAL PEROMBAKAN Kabinet Indonesia Bersatu II selesai sudah. Hiruk pikuk dan drama selama tiga pekan di kediaman pribadi Presiden Susilo Bambang Yudho- yono di Cikeas, Bogor, berakhir antiklimaks, yaitu susunan kabinet yang baru itu tak mampu menyapu kabut gelap di langit Republik. Tidak ada menteri baru dengan karakter kuat. Bahkan, ada menteri yang harus belajar dulu, baru bisa nyambung dengan tugasnya yang baru. Sebuah kabinet yang suram. Presiden juga tidak menunjukkan arah yang meyakinkan publik bahwa di akhir masa pemerin- tahannya nanti dia akan meninggalkan kinerja yang mengesankan rakyat. Respons pasar pun dingin-dingin saja. Boleh jadi karena pasar sepertinya sudah paham betul bahwa perombakan kabinet di era Yudhoyono lebih seru seremoninya ketimbang substansinya. Kabinet baru itu gagal mengubah pesimisme menjadi optimisme. Di sana-sini yang terdengar sua- ra negatif. Misalnya, inilah kabinet gembrot dengan banyak wa- kil menteri. Presiden hanya sanggup me- lakukan kompromi; Partai Demokrat kehi- langan satu kursi sama persis dengan PKS. Adil kan? Bahkan, Presiden sengaja mengubah peraturan agar bisa memasukkan orang yang berpangkat me- nengah menjadi wakil menteri. Peraturan dibikin longgar, tidak lagi merujuk jenjang karier, melainkan asalkan pegawai negeri. Begitu buruknya harapan terhadap kabinet baru ini sehingga ada yang berpendapat tidur saja peme- rintah, Indonesia akan menjadi lebih baik. Pemerintahan Yudhoyono hanya punya waktu tiga tahun. Itu pun formalnya, sebab banyak menteri asal partai yang akan sibuk mengurus partai mereka menghadapi Pemilu 2014. Dalam waktu yang pendek itu, siapakah yang percaya bahwa pemerintahan menjadi lebih bersih kalau menteri yang dipersepsikan korupsi justru dipertahankan? Siapakah yang percaya transportasi publik akan lebih baik karena menterinya diganti? Siapakah pula yang percaya berbagai impor yang merugikan petani akan dihentikan karena menteri perdagang- annya baru? Menteri boleh saja baru. Menteri yang satu boleh saja dipindahkan ke kementerian lain. Akan tetapi, kuat pesimisme bahwa permasalahan tetap tak dapat diselesaikan. Sebab, solusinya pun juga begitu-begitu saja, yakni melalui pidato, instruksi, tanpa disertai dengan tindakan yang tuntas. Kabinet Suram Silakan tanggapi Editorial ini melalui: mediaindonesia.com Solusinya pun juga begitu-begitu saja, yakni melalui pidato, instruksi, tanpa diser- tai dengan tindakan yang tuntas.” Cegah Anak Dekat TV PAUSE BARA bibit perpecahan partai koalisi antara Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pasca- reshuffle masih panas. Partai Demokrat kian serius mendesak PKS agar segera me- mutuskan sikap, tetap berada dalam koalisi atau hengkang. “Pilihannya ada di koalisi atau tidak ada di koalisi! Tidak ada rumus tengahnya, dan ini barang sederhana, yes or no. Tidak ada koalisi yang opo- sisi, begitu juga oposisi yang berkoalisi,” tukas Ketua Fraksi Partai Demokrat Jafar Hafsah di gedung parlemen, Jakarta, kemarin. Pernyataan Jafar itu berkaitan dengan perilaku politikus PKS di parlemen selama ini yang selalu tidak sejalan dengan suara partai koalisi lain dalam menyikapi berbagai persoalan. “Bagi Demokrat, tentu ingin bersama dengan PKS. Tapi ka- lau PKS menentukan jalannya sendiri, tidak ada satu pun dari kita yang bisa menghalangi,” ujarnya. Sebelumnya, PKS gencar mengancam akan keluar dari koalisi jika satu dari empat men- terinya dicopot dari Kabinet Indonesia Bersatu II. Namun, ketika Presiden Susilo Bam- bang Yudhoyono mengganti Menteri Riset dan Teknologi Suharna Surapranata (PKS), ternyata hingga kini mereka belum bersikap. Pada kesempatan terpisah, Ketua DPP PKS Aboebakar Alhabsy menyatakan partainya memang belum bisa bersikap. “Sampai saat ini, kami tetap berkomitmen mendukung pe- merintahan hingga 2014. Na- mun, keputusan akhir ada pada Majelis Syuro PKS. Apa pun keputusannya (berkoalisi atau beroposisi) kami laksanakan,” ujarnya. Di sisi lain, Wakil Sekjen PKS Mahfudz Siddiq mengaku saat ini ada manuver gencar yang menggiring partainya keluar dari koalisi. “Manuver untuk memengaruhi majelis syuro juga terjadi,” paparnya. (*/X-5) Demokrat Tekan PKS Patuh atau Hengkang ANTARA/FANNY OCTAVIANUS TENDANG DEMONSTRAN: Polisi menendang pengunjuk rasa saat terjadi bentrokan di depan Istana Merdeka, Jakarta, kemarin. Kericuhan mewarnai demonstrasi mahasiswa yang bertujuan mengkritisi dua tahun pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono itu. Mahasiswa Nilai SBY-Boediono Gagal Pemerintah dituding hanya melakukan salto politik tanpa mengedepankan persoalan kebangsaan. MANTAN pemimpin Libia Moamar Khadakemarin dilaporkan tewas akibat luka-luka yang diderita setelah rombongannya diserang para pejuang Dewan Transisi Nasional (NTC) dan militer NATO di Kota Sirte, Libia. Penyergapan rombongan Khadaberlang- sung kemarin pagi sesaat setelah pasukan NTC berhasil menguasai Sirte. Sebelumnya Khadabeserta rombongan berusaha melarikan diri dari serbuan pesawat tempur NATO. “Dia (Khada) tertembak di bagian kepala,” ujar seorang pejabat NTC, Abdel Majid Mlegta. Selain Khada, komandan pasukan penga- walnya, yakni Abu Bakr Younus Jabr juga tewas. Dalam penyergapan itu, ikut ditangkap juru bicara Khada, Moussa Ibrahim, serta se- orang putra Khadabernama Mo’tassim. Putra Khadayang paling terkenal, Saif al-Islam, mungkin masih bersembunyi di kawasan gurun di selatan Libia. Jaringan televisi di seluruh dunia mena- yangkan sebuah foto yang diduga foto terakhir Khada. Foto yang mungkin diambil meng- gunakan kamera ponsel itu memperlihatkan seorang pria bersimbah darah. Tampilan wajah dan rambut pria itu yang hitam bergelombang memang mirip dengan Khada. Kanal tele- visi Al Arabiya kemudian melaporkan bahwa jenazah Khadadibawa ke Kota Misrata. Kabar kematian kolonel yang berkuasa se- lama 42 tahun di Libia itu sempat simpang siur. Sebelumnya dikabarkan Khadatertangkap hidup-hidup di sebuah lubang dan hanya mengalami luka di kedua kakinya. Kegembiraan meluap di Libia, termasuk Sirte dan Tripoli, ketika berita tertangkapnya Khadamenyebar. Warga mengibarkan bende- ra baru Libia dan banyak pula yang melampias- kan kegembiraan dengan menembakkan senjata ke udara. Khadaterguling dari pucuk kepemimpinan Libia pada 23 Agustus. Dia kemudian menying- kir dari kediamannya di Bab al-Aziziya di Kota Tripoli dan bersembunyi di Sirte.(*/Reuters/ Aljazeera/I-1) KHADAFI TEWAS Proses perombakan kabinet dinilai bukan untuk memenuhi kepentingan rakyat, melain- kan bernuansa politik dengan bagi-bagi jabatan. Mahasiswa menilai SBY-Boediono hanya melakukan salto politik tanpa mengedepankan persoal an kebangsaan. Di Jawa Tengah, aksi mahasis- wa dipusatkan di Bundaran Videotron di Jalan Pahlawan, Semarang. Mahasiswa menilai nurani pemerintah mati. Menurut mahasiswa, sistem kapitalisme dengan segala nilai dan praktiknya hanya mem- berikan keleluasaan bagi kaum pemodal untuk mengeksploitasi rakyat sehingga rakyat menjadi miskin dan sengsara. Berlangsung ricuh Setali tiga uang, mahasiswa di Jawa Barat memperingati dua tahun pemerintahan SBY-Boe- diono dengan unjuk rasa. Ada lima kelompok mahasiswa yang turun ke jalan, yaitu Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indone- sia, Himpunan Mahasiswa Islam, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia, Forum Komunikasi Gerakan Muda Jawa Barat, dan Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Bandung. Mahasiswa Bandung berorasi di gerbang Gedung Sate. Mereka menilai SBY-Boediono telah ga- gal menjalankan pemerintahan. Mahasiswa dari Forum Komu- nikasi Gerakan Muda Jawa Barat melakukan aksi teatrikal tentang maa anggaran. Di Jakarta, unjuk rasa berlang- sung ricuh. Kericuhan pecah lantaran mahasiswa kesal usaha mereka membakar ban bekas dihalangi polisi. Sebanyak enam mahasiswa ditangkap karena dianggap provokator. Sedikitnya ada 500 mahasiswa yang berasal dari Liga Maha- siswa Nasional untuk Demokrasi, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, dan Pergerakan Ma- hasiswa Islam Indonesia. Saat berorasi, mahasiswa men- desak SBY-Boediono meletakkan jabatan karena dianggap tidak mampu menuntaskan berbagai persoalan bangsa. Kebijakan pe- merintah dinilai prokoruptor. Tidak hanya itu, para mahasis- wa menuding pemerintah se- bagai kaki tangan kepentingan asing. Kebijakan pemerintah selama dua tahun ini dinilai berpihak pada kepentingan dan modal asing. Akibatnya, sektor- sektor strategis perekonomian nasional dikuasai oleh gurita korporasi asing. (LD/FR/HF/ EM/*/X-3) [email protected] Kirimkan tanggapan Anda atas berita ini melalui e-mail: [email protected] atau mediaindonesia.com Facebook: Harian Umum Media Indonesia Twitter: @MIdotcom Hlm 20-21 @KatalogBelanja Katalog Belanja MI ANAK berusia di bawah usia dua tahun sebaiknya ja- ngan dibiasakan akrab dengan televisi. Sebaik- nya dekatkanlah mere- ka dengan permainan yang merangsang sik, kreativitas, dan nalar. De- mikian hasil penelitian ter- baru American Academy of Pediatrics. Berdasarkan data, saat ini 90% orangtua di AS membiasakan anak mereka dengan televisi sejak dini agar tidak mengganggu kesibukan. Misalnya dengan acara Sesame Street. Namun, hal itu malah me- nyebabkan beberapa persoalan anak seperti gangguan tidur dan perkembangan kemampuan bahasa. “Ada kesen- jangan yang dibuat perkembangan digital,” ujar pemimpin penelitian Dr Ari Brown. (Livescience/*/X-5)

Upload: vodien

Post on 30-Apr-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MI/M IRFAN JUMAT, 21 OKTOBER 2011 | NO.11179 | TAHUN … fileMahasiswa di Jawa Timur yang mendatangi Gedung Ne- ... terintegrasi dengan konsep CSR ... petani akan dihentikan karena

SENO

RATNA NURAINI

DEMONSTRASI ma-ha sis wa mewarnai peringatan dua ta-hun pemerintahan

Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono, kemarin. Maha siswa menilai SBY-Boediono ha nya fokus membagi-bagi kekuasaan dan gagal menyejah te rakan rakyat.

Tema unjuk rasa yang diusung mahasiswa di berbagai kota ia-lah pemerintah gagal sehingga mereka menuntut SBY-Boediono mundur. Di Jakarta, demonstrasi di pusatkan di kawasan Istana Merdeka, tetapi SBY dan Boe-diono tidak berada di tempat. SBY berkunjung ke Lombok, NTB, dan Boediono berada di Gorontalo.

Mahasiswa di Jawa Timur yang mendatangi Gedung Ne-ga ra Grahadi, Surabaya, juga me nun tut SBY-Boediono mun dur ka rena gagal menyejahterakan rak yat. Menurut mereka, peme-rintah telah melahirkan sejumlah kebi jak an yang tidak berpihak ke-pada rakyat, seperti kapitalisasi pendidikan yang menyebabkan rakyat kian jauh dari akses pen-didikan murah.

Para mahasiswa di Jember juga tidak mau ketinggalan berun-juk rasa. Saat berunjuk rasa di depan gedung DPRD setempat, para ma hasiswa menilai kualitas ke pemimpinan nasional telah meng alami degradasi dalam dua tahun terakhir.

Pemasangan Iklan & Customer

Service:021 5821303

No Bebas Pulsa:08001990990

e-mail:[email protected]

Rp2.900/eks(di luar P. Jawa Rp3.100/eks)

Rp67.000/bulan(di luar P.Jawa

+ ongkos kirim)

KORPORASI TIDAK LAGI ACUHKAN BUMIPraktik berbisnis yangterintegrasi dengan konsep CSR

memagari kekhawatiran akan kelangsungan hidup di bumi.

MI/M IRFAN

JUMAT, 21 OK TOBER 2011 | NO.11179 | TAHUN XLI I | 40 HALAMAN

EDITORIAL

PEROMBAKAN Kabinet Indonesia Bersatu II selesai sudah. Hiruk pikuk dan drama selama tiga pekan di kediaman pribadi Presiden Susilo Bambang Yudho-yono di Cikeas, Bogor, berakhir antiklimaks, yaitu susunan kabinet yang baru itu tak mampu menyapu kabut gelap di langit Republik.

Tidak ada menteri baru dengan karakter kuat. Bahkan, ada menteri yang harus belajar dulu, baru bisa nyambung dengan tugasnya yang baru. Sebuah kabinet yang suram.

Presiden juga tidak menunjukkan arah yang meyakinkan publik bahwa di akhir masa pemerin-tahannya nanti dia akan meninggalkan kinerja yang mengesankan rakyat.

Respons pasar pun dingin-dingin saja. Boleh jadi karena pasar sepertinya sudah paham betul bahwa perombakan kabinet di era Yudhoyono lebih seru seremoninya ketimbang substansinya.

Kabinet baru itu gagal mengubah pesimisme menjadi optimisme. Di sana-sini yang terdengar sua-ra negatif. Misalnya, ini lah kabinet gembrot dengan banyak wa-kil menteri. Presiden hanya sanggup me-la kukan kompromi; Partai Demokrat kehi-langan satu kursi sama persis dengan PKS. Adil kan?

Bahkan, Presiden senga ja mengubah peraturan agar bisa memasukkan orang yang berpangkat me-nengah menjadi wakil menteri. Peraturan dibikin longgar, tidak lagi merujuk jenjang karier, melainkan asalkan pegawai negeri.

Begitu buruknya harapan terhadap kabinet baru ini sehingga ada yang berpendapat tidur saja peme-rintah, Indonesia akan menjadi lebih baik.

Pemerintahan Yudhoyono hanya punya waktu tiga tahun. Itu pun formalnya, sebab banyak menteri asal partai yang akan sibuk mengurus partai mereka menghadapi Pemilu 2014.

Dalam waktu yang pendek itu, siapakah yang percaya bahwa pemerintahan menjadi lebih bersih kalau menteri yang dipersepsikan korupsi justru dipertahankan?

Siapakah yang percaya transportasi publik akan lebih baik karena menterinya diganti? Siapakah pula yang percaya berbagai impor yang merugikan petani akan dihentikan karena menteri perda gang-annya baru?

Menteri boleh saja baru. Menteri yang satu boleh saja dipindahkan ke kementerian lain. Akan tetapi, kuat pesimisme bahwa permasalahan tetap tak dapat diselesaikan.

Sebab, solusinya pun juga begitu-begitu saja, yakni melalui pidato, instruksi, tanpa disertai dengan tindakan yang tuntas.

Kabinet Suram

Silakan tanggapiEditorial ini melalui:mediaindonesia.com

Solusinya pun juga

begitu-begitu saja, yakni melalui pidato, instruksi, tanpa di ser-tai dengan tindakan yang tuntas.”

Cegah Anak Dekat TVPAUSE

BARA bibit perpecahan partai koalisi antara Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pasca-reshuffle masih panas. Partai Demokrat kian serius mendesak PKS agar segera me-mutuskan sikap, tetap berada dalam koalisi atau hengkang.

“Pilihannya ada di koalisi atau tidak ada di koalisi! Tidak ada rumus tengahnya, dan ini barang sederhana, yes or no. Ti dak ada koalisi yang opo-sisi, begitu juga oposisi yang berkoalisi,” tukas Ketua Fraksi Partai Demokrat Jafar Hafsah di gedung parlemen, Jakarta, kemarin.

Pernyataan Jafar itu berkaitan dengan perilaku politikus PKS di parlemen selama ini yang selalu tidak sejalan dengan suara partai koalisi lain dalam menyikapi berbagai persoalan.

“Bagi Demokrat, tentu ingin bersama dengan PKS. Tapi ka-lau PKS menentukan jalannya sendiri, tidak ada satu pun dari kita yang bisa menghalangi,” ujarnya.

Sebelumnya, PKS gencar mengancam akan keluar dari koalisi jika satu dari empat men-terinya dicopot dari Kabinet Indonesia Bersatu II. Namun, ketika Presiden Susilo Bam-bang Yudhoyono mengganti Menteri Riset dan Teknologi Suharna Surapranata (PKS), ternyata hingga kini mereka belum bersikap.

Pada kesempatan terpisah, Ketua DPP PKS Aboebakar Alhabsy menyatakan partainya memang belum bisa bersikap. “Sampai saat ini, kami tetap berkomitmen mendukung pe-merintahan hingga 2014. Na-mun, keputusan akhir ada pada Majelis Syuro PKS. Apa pun keputusannya (berkoalisi atau beroposisi) kami laksanakan,” ujarnya.

Di sisi lain, Wakil Sekjen PKS Mahfudz Siddiq mengaku saat ini ada manuver gencar yang menggiring partainya keluar dari koalisi. “Manuver untuk memengaruhi majelis syuro juga terjadi,” paparnya. (*/X-5)

Demokrat Tekan PKS Patuh atau Hengkang

ANTARA/FANNY OCTAVIANUS

TENDANG DEMONSTRAN: Polisi menendang pengunjuk rasa saat terjadi bentrokan di depan Istana Merdeka, Jakarta, kemarin. Kericuhan mewarnai demonstrasi mahasiswa yang bertujuan mengkritisi dua tahun pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono itu.

Mahasiswa NilaiSBY-Boediono GagalPemerintah dituding hanya melakukan salto politik tanpa mengedepankan persoalan kebangsaan.

MANTAN pemimpin Libia Moamar Khadafi kemarin dilaporkan tewas akibat luka-luka yang diderita setelah rombongannya diserang para pejuang Dewan Transisi Nasional (NTC) dan militer NATO di Kota Sirte, Libia.

Penyergapan rombongan Khadafi berlang-sung kemarin pagi sesaat setelah pasukan NTC berhasil menguasai Sirte. Sebelumnya Khadafi beserta rombongan berusaha melarikan diri dari serbuan pesawat tempur NATO. “Dia (Khadafi ) tertembak di bagian kepala,” ujar seorang pejabat NTC, Abdel Majid Mlegta.

Selain Khadafi , komandan pasukan penga-walnya, yakni Abu Bakr Younus Jabr juga tewas. Dalam penyergapan itu, ikut ditangkap juru bicara Khadafi , Moussa Ibrahim, serta se-orang putra Khadafi bernama Mo’tassim. Putra Khadafi yang paling terkenal, Saif al-Islam, mungkin masih bersembunyi di kawasan gurun di selatan Libia.

Jaringan televisi di seluruh dunia mena-yangkan sebuah foto yang diduga foto terak hir Khadafi . Foto yang mungkin diambil meng-gunakan kamera ponsel itu memperlihat kan seorang pria bersimbah darah. Tampilan wajah dan rambut pria itu yang hi tam bergelombang memang mirip dengan Kha dafi . Kanal tele-visi Al Arabiya kemudian melaporkan bahwa jenazah Khadafi dibawa ke Kota Misrata.

Kabar kematian kolonel yang berkuasa se-lama 42 tahun di Libia itu sempat simpang siur. Sebelumnya dikabarkan Khadafi tertangkap hidup-hidup di sebuah lu bang dan hanya mengalami luka di kedua kakinya.

Kegembiraan meluap di Libia, termasuk Sirte dan Tripoli, ketika berita tertangkapnya Khadafi menyebar. Warga mengibarkan bende-ra baru Libia dan banyak pula yang melampias-kan kegembiraan dengan menembakkan sen jata ke udara.

Khadafi terguling dari pucuk kepemimpinan Libia pada 23 Agustus. Dia kemudian menying-kir dari kediamannya di Bab al-Aziziya di Kota Tripoli dan bersembunyi di Sirte.(*/Reuters/Aljazeera/I-1)

KHADAFI TEWAS

Proses perombak an kabinet dinilai bukan untuk memenuhi kepentingan rakyat, melain-kan bernuansa politik dengan bagi-bagi jabatan. Maha sis wa menilai SBY-Boediono ha nya melakukan salto politik tanpa mengedepankan persoal an kebangsaan.

Di Jawa Tengah, aksi mahasis-wa dipusatkan di Bundaran Vi deotron di Jalan Pahlawan, Se marang. Mahasiswa menilai nu rani pemerintah mati.

Menurut mahasiswa, sistem kapitalis me dengan segala nilai dan pra ktiknya hanya mem-berikan keleluasaan bagi kaum pemodal untuk mengeksploitasi rakyat sehingga rakyat menjadi miskin dan sengsara.

Berlangsung ricuhSetali tiga uang, mahasiswa di

Jawa Barat memperingati dua tahun pemerintahan SBY-Boe-diono dengan unjuk rasa. Ada lima kelompok mahasiswa yang turun ke jalan, yaitu Ke sa tuan Aksi Mahasiswa Mus lim Indone-sia, Himpun an Mahasiswa Islam, Pergerak an Ma ha siswa Islam Indonesia, Forum Komunikasi Gerakan Muda Jawa Barat, dan

Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Bandung.

Mahasiswa Bandung berorasi di gerbang Gedung Sate. Mereka menilai SBY-Boediono telah ga-gal menjalankan pemerintahan. Mahasiswa dari Forum Komu-nikasi Gerakan Muda Jawa Barat melakukan aksi teatrikal tentang mafi a anggaran.

Di Jakarta, un juk rasa ber lang-sung ricuh. Kericuhan pe cah lantaran ma hasiswa kesal usaha mereka mem bakar ban bekas dihalangi polisi. Sebanyak enam mahasiswa ditangkap karena dianggap provokator.

Sedikitnya ada 500 mahasis wa yang berasal dari Liga Maha-siswa Nasional untuk Demokrasi, Gerakan Mahasiswa Nasional

Indonesia, dan Pergerakan Ma-hasiswa Islam Indonesia.

Saat berorasi, mahasiswa men-desak SBY-Boediono meletakkan jabatan karena dianggap tidak mampu menuntaskan berbagai persoalan bangsa. Kebijakan pe-merintah dinilai prokoruptor.

Tidak hanya itu, para mahasis-wa menuding pemerintah se-bagai kaki tangan kepentingan asing. Kebijakan pemerintah selama dua tahun ini dinilai berpihak pada kepentingan dan modal asing. Akibatnya, sektor-sektor strategis perekonomian nasional dikuasai oleh gurita korporasi asing. (LD/FR/HF/EM/*/X-3)

[email protected]

Kirimkan tanggapan Andaatas berita ini melalui e-mail:

[email protected] mediaindonesia.com

Facebook: Harian Umum Media Indonesia

Twitter: @MIdotcom

Hlm 20-21@KatalogBelanja Katalog Belanja MI

ANAK berusia di bawah usia dua tahun sebaiknya ja-ngan dibiasakan akrab dengan televisi. Sebaik-nya dekatkanlah mere-ka dengan permainan yang merangsang fi sik, kreativitas, dan nalar. De-mikian hasil penelitian ter-baru American Academy of Pediatrics.

Berdasarkan data, saat ini 90% orangtua di AS membiasakan anak mereka dengan televisi sejak dini agar tidak mengganggu kesibukan. Misalnya dengan acara Sesame Street. Namun, hal itu malah me-nyebabkan beberapa persoalan anak seperti gangguan tidur dan perkem bangan kemampuan bahasa. “Ada kesen-jangan yang dibuat perkembangan digital,” ujar pemimpin penelitian Dr Ari Brown. (Livescience/*/X-5)