jurusan pendidikan bahasa arab fakultas ilmu …digilib.uin-suka.ac.id/11179/2/bab i, iv, daftar...
TRANSCRIPT
PROBLEMATIKA KEBAHASAAN MEMBACA KITAB FATH AL-MU’ĪN
DI KELAS ALFIYAH II PONDOK PESANTREN SALAF AL-
LUQMANIYYAH YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2013/2014
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Strata Satu Pendidikan Islam
Oleh:
Sokhibul Khakim
10420085
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITA ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2014
ii
iii
iv
v
MOTTO
إن مع العسر يسرا
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada
kemudahan. (QS: Alam Nasyroh, Ayat 6)
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada Almamater tercinta:
Jurusan Pendidikan Bahasa Arab
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Yogyakarta
vii
ABSTRAK
Sokhibul Khakim, Problematika Kebahasaan Qira‟atul Kutub Atas
Kitab Fath Al-Mu‟īn Di Kelas Alfiyah II Pondok Pesantren Salaf Al-
Luqmaniyyah Yogyakarta Tahun Ajaran 2013/2014. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan
pendidikan bahasa Arab Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga,
2014.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembelajaran kitab Fath
Al-Mu‟īn di kelas Alfiysah II dan apa saja problem-problem yang dihadapi oleh
para santri. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi
pekembangan pendidikan khususnya di kelas Alfiyah II Pondok Pesantren Al-
Luqmaniyyah.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Pengumpulan data
menggunakan metode observasi, wawancara, dokumentasi. Data yang telah
terkumpul dari hasil penelitian ini akan dianalisa dengan menggunakan analisis
deskriptif kualitatif. Analisis dilakukan dengan mengumpulkan data kemudian
mengelompokkan data tersebut sesuai dengan kategori masing-masing dan
selanjutnya diinterpretasikan melalui kata-kata atau kalimat dengan kerangka
berpikir teoritik untuk memperoleh kesimpulan atau jawaban dari permasalahan
yang telah dirumuskan.
Hasil penelitian menunjukkan : (1) Kegiatan Pembelajaran kitab Fath Al-
Mu‟īn di kelas Alfiyah II yaitu pertama-tama santri disuruh membacakan sebagian
teks Arab yang telah ditentukan. Setelah selesai, baru kemudian Ustadz memulai
pelajaran dengan membacakan teks yang baru. (2) Beberapa problematika
pembacaan kitab Fath Al-Mu‟īn yang dialami oleh para santri kelas Alfiyah II
dibedakan menjadi tiga aspek yaitu : a) Aspek linguitik meliputi kesalahan
phonoloogis, tata bahasa, perbendaharaan kata, susunan kata, dan tulisan. b)
Aspek metodologis meliputi tingkat kedisiplinan baik dari ustadz sendiri maupun
santri masih rendah, alokasi waktu yang disediakan sangat singkat, metode
pembelajaran yang monoton, media pembelajaran yang terbatas, serta minat
belajar santri terhadap kitab Fath Al-Mu‟īn yang rendah. c) Aspek sosiologis
meliputi pandangan masyarakat terhadap pembelajaran pesantren yang negatif,
wali santri kurang memperhatikan bagaimana anaknya belajar di Pesantren, dan
yang terahir pemerintah kurang peduli terhadap perkembangan pesantren.
viii
جتريد
مشكلة لغوية قرأة الكتب علي الكتاب فتح املعني يف الفصل الثاين الفية املعهد صاحب احلكيم، قسم تعلم اللغة . يوكياكرتا. البحث. ۲۰۱۴\۲۰۱۳يف العام الدراسي . اإلسالمي الساليف اللقمنية يوكياكرتا
. ۲۰۱۴العربية كلية الرتبية و العلوم مجعة سونان كاجلاكا اإلسالمية احلكمية، وايا مشاكل اليت يواجهها . ىذا البحث متعرفة علمية التعلم الكتاب فتح املعني يف الفصل الثاين الفية
األمم املتحدة التعليم السيما يف الفصل الثاين الفية . ىذا البحث من املتوقع تسهم إجابيا يف التنمية. الطالب. املعهد اإلسالمي الساليف اللقمنية يوكياكرتا
وقد مت مجع . مجع البيانات باستخدام أسلوب املالحظة واملقابالت و الوثائق. ىذا البحث ىو النوعيةأجري التحليل من خالل مجع . البيانات من نتائج سيتم حتليلها باستخدام التحليل الوصفي النوعي ىذه الدراسة
البيانات ومن مث تصنيف البيانات وفقا لكل فئة من الفئات ، وتفسريىا بعد ذلك كلمة أو عبارة مع اإلطار .النظري للتوصل إىل نتيجة أو إجابة على سؤال أنو قد مت صياغتها
الكتاب املعني يف الفصل الثاين الفية ىي احد من الطالب قراءة " أنشطة التعلم "(١): أظهرت النتائج
بعض (۲). بعد االنتهاء، مث يبدأ األستاذ الدراسة بقراءة نص واحد جديد. بعض النصوص العربية اليت مسبوت
اجلوانب (أ:اليت تعانيها فئة الطالب الفية الثاين متباينة يف ثالثة جوانب، ىي مشاكل يف قراءة كتاب فتح املعني
(ب. خمارج احلرف والتدقيق النحوي، واملفردات، واالستوب وكتابات يتضمن أخطاءlinguistikلينجويتيك
مستوى االنضباط لألستاذ والطالب ال يزال منخفضا، بتخصيص وقت metodologisاجلوانب امليتودولوجي
قدمت جدا خمتصر، أساليب تعلم رتيب، تعلم وسائل اإلعالم حمدودة، فضال عن طالب التعلم االىتمام
تضمن نظرة اجملتمع ضد السلبية، والوايل sosiologisاجلوانب السوسيولوجية ( ج.بالكتاب فتح املعني
الطالب أقل الحظت كيف ابنو يدرس يف مدرسة داخلية للتعليم، وآخر حكومة أقل املعنية على تطوير مدرسة
.داخلية
ix
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
Transliterasi kata-kata Arab yang dipakai dalam penulisan skripsi ini berpedoman
pada buku “Pedoman Transliterasi Arab-Latin” yang dikeluarkan berdasarkan Surat
Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia, tertanggal 22 Januari 1988, nomor. 158 Tahun 1987 dan nomor.
0543b/U/1987. Di bawah ini adalah daftar huruf Arab dan transliterasinya dengan huruf
latin.
1. Konsonan Tunggal
No Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan
Alif tidak dilambangkan tidak dilambangkan أ 1
Ba>‟ B Be ب 2
Ta>‟ T Te ت 3
s\a>‟ S| es titik di atas ث 4
Ji>m J Je ج 5
Ha>‟ H{ ha titik di bawah ح 6
Kha>‟ Kh ka dan ha خ 7
Dal D De د 8
z\al Z| zet titk di atas ذ 9
Ra>‟ R Er ر 10
Zai Z Zet ز 11
Si>n S Es س 13
Syi>n Sy es dan ye ش 14
x
S{a>d S{ es titik di bawah ص 15
Da>d D{ de titik di bawah ض 16
Ta>‟ T{ te titik di bawah ط 17
Za>‟ Z{ zet titik di bawah ظ 18
Ayn ...„... koma terbalik (di atas)‟ ع 19
Gayn G Ge غ 20
Fa>‟ F Ef ف 21
Qa>f Q Qi ق 22
Ka>f K Ka ك 23
La>m L El ل 24
Mi>m M Em م 25
Nu>n N En ن 26
Waw W We و 27
Ha>‟ H Ha ه 28
Hamzah ...‟... Apostrof ء 29
Ya> Y Ye ي 30
2. Konsonan Rangkap (Syaddah)
Syaddah atau tasydi>d yang dalam sistem penulisan Arab dilambangkan
dengan huruf dobel, yaitu huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah
itu.
Contoh: املنور ditulis al-Munawwir
xi
3. Ta>’ Marbu>tah
Transliterasi untuk Ta>‟ Marbu>tah ada dua macam, yaitu:
a. Ta>‟ Marbu>tah hidup
Ta>‟ Marbu>tah yang hidup atau mendapat h}arakat fath}a>h, kasrah atau
d}ammah, transliterasinya adalah, ditulis t:
Contoh: هللا نعمة ditulis ni‟matulla>h
الفطر زكاة ditulis zaka>t al-fit}ri
b. Ta>‟ Marbu>tah mati
Ta>‟ Marbu>tah yang mati atau mendapat h}arakat sukun, transliterasinya
adalah, ditulis h:
Contoh: هبة ditulis hibah
ditulis jizyah جزية
4. Vokal
Vokal bahasa Arab, terdiri dari tiga macam, yaitu: vokal tunggal (monoftong),
vokal rangkap (diftong) dan vokal panjang.
a. Vokal Tunggal
Vokal tunggal bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau harakat,
transliterasinya adalah:
1) Fath}a>h dilambangkan dengan a
contoh: ضرب ditulis d}araba
2) Kasrah dilambangkan dengan i
contoh: فهم ditulis fahima
3) D{ammah dilambangkan dengan u
contoh: كتب ditulis kutiba
b. Vokal Rangkap
Vokal rangkap bahasa Arab yang dilambangkan berupa gabungan antara harakat
dan huruf, transliterasinya berupa gabungan huruf, yaitu:
A. Fath}a>h + Ya> mati ditulis T
Contoh: أيديهم ditulis aidi>him
B. Fath}a>h + Wau mati ditulis au
xii
Contoh: تورات ditulis taura>t
c. Vokal Panjang
Vokal panjang dalam bahasa Arab disebut maddah, yaitu harakat dan huruf,
transliterasinya adalah:
1) Fath}a>h + alif, ditulis a> (dengan garis di atas)
Contoh: جاهلية ditulis ja>hiliyyah
2) Fath}a>h + alif maqs}u>r ditulis a> (dengan garis di atas)
Contoh: يسعي ditulis yas‟a>
3) Kasrah + ya> mati ditulis i> (dengan garis di atas)
Contoh: جميد ditulis maji>d
4) D{ammah + wau mati ditulis u> (dengan garis di atas)
Contoh: فروض ditulis furu>d}
5. Kata Sandang
Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf alif dan
lam (ال). Namun dalam transliterasi ini kata sandang itu dibedakan atas kata sandang
yang diikuti oleh huruf syamsiyyah dan kata sandang yang diikuti oleh huruf
qamariyyah.
a. Bila diikuti oleh huruf qamariyyah ditulis al-
Contoh: القران ditulis al-Qur‟a>n
b. Bila diikuti oleh huruf syamsiyyah ditulis dengan menggunakan huruf syamsiyyah
yang mengikutinya serta menghilangkan huruf lam
Contoh: السنة ditulis as-Sunnah
6. Hamzah
Hamzah ditransliterasikan dengan tanda apostrof. Namun hanya berlaku bagi
hamzah yang terletak di tengah dan di akhir kata saja. Bila hamzah itu terletak di
awal kata, maka ia tidak dilambangkan, tetapi ditransliterasikan dengan huruf a atau
i atau u sesuai dengan h}arakat hamzah di awal kata tersebut.
Contoh: الماء ditulis al-Ma>‟
تأويل ditulis Ta‟wi>l
أمر ditulis Amr
xiii
KATA PENGANTAR
بسم هللا الرمحن الرحيم
سيدنا و موالنا حممد وعلى اله , األنبياء و املرسلني والصالة والسالم على اشرف, احلمدهلل رب العاملني
اما بعد. وصحبه امجعني
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan anugerah
terbesar berupa akal yang membedakan kita dengan makhluk seluruh alam.
Sholawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW
yang telah terpilih sebagai penyampai Risalah dan penuntun manusia menuju
jalan kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
Atas Rahman dan RahimNya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang
berjudul “Problematika Kebahasaan Membaca Kitab Fath Al-Mu‟īn di Kelas
Alfiyah II Pondok Pesantren Salaf Al-Luqmaniyyah Yogyakarta Tahun Ajaran
2013/2014”, sebagai karya ilmiah untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Arab pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Dalam laporan ini penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak
akan terwujud tanpa adanya bantuan, bimbingan dan dorongan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati dan penuh rasa hormat
pada kesempatan ini penulis ingin menghaturkan ucapan terimakasih dengan
sangat kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H.Hamruni, M.Si selaku dekan Fakultas Tarbiyah UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta.
xiv
2. Bapak Drs.H.Ahmad Rodli, M.Si selaku ketua Jurusan Pendidikan Bahasa
Arab Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
3. Bapak Dr. Sembodo Ardi Widodo, M.Ag selaku pembimbing skripsiyang
telah meluangkan waktu, menyumbangkan ide, memberikan arahan dan
bimbingan kepada penulis demi terselesainya skripsi ini. Dengan segala hormat
penulis mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya.
4. Segenap Dosen dan Karyawan Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta.
5. Ibu pengasuh Pondok Pesantren Al-Luqmaniyyah Ny Hj. Siti Chamnah
Najib, dewan atsatidz, MPO, LPM, dan para pengurus yang telah
memberikan dukungan penuh untuk melakukan penelitian.
6. Bapak Abbas Supriyadi, S.Sc, S.Th.I, M.A selaku guru mata pelajaran
kitab Fath_Al Mu‟i:N yang telah memberikan motivasi, dukungan, dan
arahan penuh dalam penyusunan skripsi ini.
7. Segenap taman-teman kelas Alfiyah II: Burhan, Ghozali, Muntaha, Dedi,
Anhar, Iqbal dan teman-teman yang lian yang telah bekerjasama dengan
baik, sehingga penelitian ini berjalan dengan lancar.
8. Ayah dan ibundaku tercinta Sadam Mustofa dan Siti Masruroh, serta adik-
adik dan kakak-kakak tersayang: de Davin, de Nida, kang Ahmad, dan
kang Mudrik yang selalu memberikan kasih sayang tiada tara, mendoakan,
memotivasi dan memberikan semangat demi selesainya skripsi ini.
9. Saudaraku kang Faik teman senasib seperjuangan yang selalu setia
mendukung saya dari awal hingga selesainnya sekripsi ini.
xv
10. Sahabat-sahabat saya PBA ‟10 yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu,
yang mana telah banyak memberikan motivasi dan semangat sejak
pertama masuk kuliah hingga skripsi ini dapat terselesaikan.
11. Teman-teman PPL-KKN intregatif : Adrian, Billy, Said, Oliv, Ismi,
Muslihatun, Pur, Siro, dan Asih, yang telah memberikan motivasi untuk
terus maju.
12. Sahabat-sahabat kamar 4 : kang Fendi, Khafid, Yeri, Hamdan, Sarif,
Mustofa, Ali, Zaka, Didik, Bayu, Asep dan Rifki yang selalu ada disaat
suka dan duka.Trimakasih atas motivasi dan persaudaraan yang kalian
berikan.
13. Semua pihak yang telah ikut berjasa dalam penyusunan skripsi ini.
Semoga segala bantuan yang diberikan kepada penulis menjadikan
amal yang baik dan akan selalu mendapatkan balasan dari Allah SWT.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan dalam karya ilmiah. Hal tersebut penulis sadari karena
hanya keterbatasan pengetahuan penulis, walaupun dengan segala daya
dan upaya penulis telah curahkan agar memperoleh hasil maksimal.
Namun saya berharap skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan
pembaca pada umumnya.
Yogyakarta, 28 Januari 2014
Penulis,
Sokhibul Khakim
xvi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN SURAT PERNYATAAN ........................................................... ii
HALAMAN NOTA DINAS PEMBIMBING ................................................. iii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ...................................................................................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... vi
ABSTRAK ....................................................................................................... vii
ABSTRAK ARAB ........................................................................................... viii
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN ............................................. ix
KATA PENGANTAR ..................................................................................... xiv
DAFTAR ISI .................................................................................................... xvii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xx
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................... 4
C. Tujuan dan KegunaanPenelitian ............................................... 4
D. Tinjauan Pustaka ...................................................................... 5
E. Landasan Teori ......................................................................... 7
F. Metode Penelitian ..................................................................... 13
G. Sistematika Pembahasan .......................................................... 19
xvii
BAB II GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN SALAF
PUTRA PUTRI AL-LUQMANIYYAH
A. Letak Geografis ........................................................................ 21
B. Sejarah Singkat ......................................................................... 22
C. Visi dan Misi ............................................................................ 28
D. Keadaan Guru dan Peserta Didik ............................................ 29
E. Sarana dan Prasarana ............................................................... 32
F. Struktur Organisasi ................................................................... 37
BAB III PROBLEMATIKA KEBAHASAAN QIRA‟ATUL KUTUB
ATAS KITAB FATH AL-MU‟ĪN
A. Proses Pembelajaran kitab Fath Al-Mu‟īn ................................ 47
1. Tujuan Pengajaran .......................................................... 47
2. Kurikulum dan Materi .................................................... 49
3. Metode Pembelajaran ..................................................... 52
4. Media dan Sumber Ajar .................................................. 55
5. Evaluasi Hasil Belajar .................................................... 57
B. Problematika kebahasaan Membaca Kitab Fath Al-Mu‟īn ...... 58
1. Linguistik ........................................................................ 59
2. Metodologis ................................................................... 66
3. Sosiologis ....................................................................... 68
C. Upaya dan Solusi Dalam Mengatasi Problem Kebahasaan
Qira‟atul Kutub atas kitab Fath Al-Mu‟īn ................................ 69
xviii
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................... 71
B. Saran-saran ............................................................................... 72
C. Kata Penutup ............................................................................ 74
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
CURRICULUM VITAE
xix
DAFTAR TABEL
Tabel I : Pendidikan Terahir Ustadz PP. Al-Luqmaniyyah .................. 30
Tabel II : Keadaan Santri PP. Salaf Al-Luqmaniyyah TA. 2013/2014.. 31
Tabel III : Pendidikan frmal santri PP. Salaf Al-Luqmaniyyah ............. 32
Tabel IV : Sarana dan prasarana fissik PP. Salaf Al-Luqmaniyyah ........ 34
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa Arab masuk ke wilayah nusantara dapat dipastikan bersamaan
dengan masuknya agama islam, karena bahasa Arab sangat erat kaitannya dengan
bentuk peribadatan dalam islam disamping kedudukannya sebagai bahasa kitab
suci Al-Qur‟an.1 Maka pengajaran bahasa Arab yang pertama di indonesia adalah
untuk memenuhi kebutuhan seorang muslim dalam menunaikan ibadah,
khususnya ibadah solat. Sesuai dengan kebutuhan tersebut, materi yang diajarkan
adalah do‟a-do‟a solat dan surat-surat pendek Al-Qur‟an, yaitu juz terakhir yang
lazim disebut juz „amma, atau dikenal dengan sebutan “turutan”.2
Pada awalnya, kegiatan pengajaran bahasa Arab masih sebatas untuk
kepentingan bisa membaca Al-Qur‟an yang ditulis dengan menggunakan bahasa
Arab. Namun demikian, seiring dengang kebutuhan untuk memahami isi
kandungan Al-Qur‟an, al-Hadits dan buku-buku keislaman lainnya yang masih
ditulis dengan bahasa Arab, maka pengajaran bahasa Arab tidak lagi sebatas untuk
bisa membaca huruf Arab. Tetapi, lebih dari itu yakni untuk memahami dan
mendalami lebih jauh ajaran-ajaran islam.3 Sejak saat itu, pengajaran bahasa Arab
diajarkan lebih serius berdampingan dengan pengajaran pengetahuan keislaman
lainnya seperti tauhid, fiqih, tafsir, hadits, ahlak dan lain-lain. Lembaga yang
1 Drs. Ahmad Fuad Effendy, M.A. Metodologi Pengajaran Bahasa Arab, cet. Ke-4
(Malang: Misykat, 2009), hlm. 27. 2 Drs. Ahmad Fuad Effendy, M.A. Metodologi Pengajaran,.................... hlm. 27.
3 Drs. H. Syamsuddin Asyrofi, M.M. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab
(Yogyakarta: Idea Prees, 2010), hlm. 54.
2
menyelenggarakan kegiatan pendalaman ajaran islam adalah Pondok pesantren.4
Di antara buku teks (yang lazim disebut kitab) tersebut adalah sebagai berikut.
Untuk fikih: sullam an-Naja:h, sullam at-Taufi:q, fath al-Qari:b, fath al-Mu‟i:n,
fath al-Wahab. Akaid: Aqi:dat al‟Awwa:m. Hadits: Bulu:gh al-Mara:m, shahih
bukha:ri, shahih muslim. Tafsir: tafi:r al-Jala:layn. Ilmu bahasa Arab: Al-
jurumiyah, Alfiyah ibni malik, sharf, „Arudh, jawa:hir al-Bala:ghah.
Metode yang digunakan dalam pengajaran di Pesantren salaf adalah
metode gramatika terjemah (Qawa‟id wa-Tarjamah). Tekhnik dalam penyajian
secara umum adalah: Guru (Kiai) dan murid-murid (Santri) masing-masing
memegang buku (kitab) guru membacakan kata demi kata atau kalimat demi
kalimat kedalam bahasa khas pesantren yang telah didekatkan pada sensivitas
bahas arab. Santeri mencatat arti setiap kata atau kalimat arab yang diucapkan
oleh gurunya. Metode gramatika terjemah ini adalah model pembacaan dan
penerjemahan sekaligus mengajarkan tata kalimat (qawaid) yaitu menggunakan
kata-kata tertentu sebagai simbol yang menunjukan fungsi suatu kata dalam
kalimat.5
Sebagaimana pondok pesantren salaf yang lain, pondok pesantren salaf Al-
Luqmaniyah Umbulharjo Yogyakarta juga mempelajari bahasa Arab yang
konsentrasinya lebih ke pemahaman dan pendalaman ajaran-ajaran islam. Yaitu
mengkaji kitab-kitab klasik yang dikarang oleh ulama-ulama terdahulu
sebagaimana contoh di atas. Oleh karena itu, dalam pembelajarannya lebih
mengutamakan kemahiran al-qira‟ah dibandingkan dengan kemahiran-kemahiran
4Drs. H. Syamsuddin Asyrofi, M.M. Metodologi Pembelajara,................... hlm. 54.
5 Drs. Ahmad Fuad Effendy, M.A. Metodologi Pengajaran Bahasa Arab, cet. Ke-4
(Malang: Misykat, 2009), hlm. 28.
3
yang lain. Karena dengan membaca dengan baik dan benar merupakan langkah
awal untuk memperoleh pemahaman yang baik dan benar pula.
Salah satu cabang ilmu yang banyak dipelajari di pondok pesantren salaf selain
hahwu dan shraf adalah fikih. Sebagai rujukan utamanya yang termashur yaitu
kitab Fath Al-Mu‟īn. Kitab Fath Al-Mu‟īn adalah kitab yang dikarang oleh syaikh
Zainuddin bin Abdul Aziz bin Zainuddin bin Ali al-Malibari salah satu ulama
yang sangat terkenal di kalangan umat Islam, khususnya Madzhab Asy-Syafi‟i. Di
pondok pesantren salaf al-Luqmaniyyah pengajaran kitab Fath Al-Mu‟īn di
lakukan di kelas Alfiyah I dan II. Banyak problem yang dialami oleh santri
maupun ustadz dalam mengkaji kitab Fath Al-Mu‟īn, diantaranya adalah banyak
kosa kata yang asing, penerapan kaidah nahwu yang berbeda serta gaya bahasa
yang tinggi. Sehingga, banyak terjadi antara santri satu dengan yang lainnya
memperoleh pemahaman yang berbeda.6
Ini adalah masalah yang harus diperhatikan, karena menyangkut benarnya
pemahaman santri supaya tidak terjadi pemahaman yang keliru. Untuk
meminimalisir dan menghindari kesalahan yang bisa membuat fatal, maka perlu
penelusuran lebih jauh terkait kurang tepatnya mereka dalam membaca dan
memahami kitab Fath Al-Mu‟īn.
Berangkat dari masalah inilah, penulis mulai tertarik untuk mengadakan
penelitian lebih jauh guna mengetahui fenomena yang terjadi di kelas tersebut.
Ahirnya penulis mengangkat sebuah judul “Problematika Kebahasaan Membaca
6 Wawancara dengan sdr Anharul Hidayat, santri kelas Alfiyah II, (22:30, Selasa, 05
November 2013) di kelas C.
4
Kitab Fath Al-Mu‟īn di kelas Alfiyah II Pondok Pesantrean Salaf Al-
Luqmaniyyah”.
Penulis berharap semoga penelitian ini bisa menjadi bahan evaluasi, baik
bagi para santri maupun pengajar yang bersangkutan. Selain itu, penelitian ini
juga bisa memberikan kontribusi positif bagi perkembangan pendidikan di
Pondok tersebut.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan masalah dalam
bentuk pertanyaan sebagai berikut :
1. Bagaimana proses pembacaan kitab Fath Al-Mu‟īn yang dilakukan oleh
para santri di kelas alfiyah II Pondok pesantren salaf Al-Luqmaniyyah
Yogyakarta?
2. Apa saja bentuk-bentuk kesalahan kebahasaan qira‟atul kutub atas kitab
Fath Al-Mu‟īn yang ditemukan para santri kelas Alfiyah II Pondok
pesantren salaf Al-Luqmaniyyah?
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui proses pembacaan kitab Fath Al-Mu‟īn di kelas
Alfiyah II
b. Untuk mengetahui bentuk-bentuk kesalahan qira‟atul kutub atas
kitab Fath Al-Mu‟īn di kelas Alfiyah II.
5
2. Kegunaan Penelitian
a. Sebagai kontribusi positif bagi kemajuan penddidikan di Indonesia
secara umum dan khususnya bagi lembaga pendidikan islam
Pondok pesantren salaf Al-Luqmaniyyah Yogyakarta.
b. Sebagai salah satu bahan evaluasi bagi para pengajar dan santri di
Pondok pesantren salaf Al-Luqmaniyyah.
D. Tinjauan pustaka
Tinjauan pustaka merupakan penelusuran peneliti terhadap literatur hasil
penelitia sebelumnya yang relevan atau memilki keterkaitan dengan fokus
permasalahan yang diteliti. Penelusuran ini dianggap penting guna
menghindari plagiasi atau pengulangan tema-tema yang ada. Kaitannya
dengan hal ini, penulis telah menemukan beberapa sekripsi yang membahas
tentang hal tersebut.
Adapun skripsi yang pernah ditulis yaitu, pertama skripsi dengan judul
“Problematika Pembelajaran Maharah Al-Kitabah Di Kelas V The
Comprehensive Islamic Lab School Pondok Pesantren Wahid Hasim Gaten
Sleman Yogyakarta Tahun Akademik 2009-2010” skripsi ini ditulis pada
tahun 2010 oleh Nailil Muniroh. Dalam penelitiannya, ia menfokuskan pada
proses pembelajaran bahasa arab pada aspek maharah al-Kitabah serta
problematika yang dihadapi oleh peserta didik di kelas.7
7 Skripsi Nailil Muniroh, Maharah Al-Kitabah di Kelas V The Comprehensive Islamic
Lab School Pondok Pesantren Wahid Hasim Gaten Sleman Yogyakarta Tahun Akademik 2009-
2010, UIN Sunan kalijaga Yogyakarta 2010.
6
Skripsi kedua yang berjudul “Problematika Penerjemahan Penerjemahan
Nadẓam Alfiyah Ibnu Malik Ke Dalam Bahasa Indonesia (Studi Analisis
Kesalahan Santri Kelas Awaliyah II Pondok Pesantren Al-Luqmaniyyah
Yogyakarta)” skripsi ini ditulis pada tahun 2009 oleh Wawan Hariyanto.
Fokus penelitiannya adalah menganalisis beberapa kesulitan penerjemahan
yang di alami oleh para santri dalam mengalihbahasakan nadẓam Alfiyah
ibnu malik ke dalam bahasa Indonesia.8 Bukan membaca atau meng‟irab
kitab Fath Al-Mu‟īn yang mempunyai gaya bahasa sangat tinggi.
Skripsi ketiga yang berjudul “Efektifitas Penerapan Sistem Halaqah Pada
Ketrampilan Membaca (Qira‟ah) Dalam Pembelajaran Bahasa Arab Di Kelas
VII SMP-IT Darul Fikri Sarirogo Sidoarjo Jawa Timur Tahun Pelajaran
2011-2012”. Skripsi ini ditulis pada tahun 2012 oleh Nanang Firdaus. Fokus
penelitiannya adalah seberapa jauh efektifitas sistem halaqah pada
ketrampilan membaca (qira‟ah) dalam pembelajaran bahasa arab.9
Sekripsi keempat yang berjudul “Problematika Pengajarn Qira‟ah Di
Madrasan Tsanawiyah Negeri Sodean Sleman”. Skripsi ini ditulis oleh Umi
Salamah pada tahun 2005. Fokus penelitiannya dilakukan untuk mengetahui
masalah serta menemukan solusi yang digunakan untuk menghadapi
8 Skripsi Wawa Hariyanto, Problematika Penerjemahan Penerjemahan Nadẓam Alfiyah
Ibnu Malik Ke Dalam Bahasa Indonesia (Studi Analisis Kesalahan Santri Kelas Awaliyah II
Pondok Pesantren Al-Luqmaniyyah Yogyakarta, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2009. 9 Skripsi Nanang Firdaus, Efektifitas Penerapan Sistem Halaqah Pada Ketrampilan
Membaca (Qira‟ah) Dalam Pembelajaran Bahasa Arab Di Kelas VII SMP-IT Darul Fikri
Sarirogo Sidoarjo Jawa Timur Tahun Pelajaran 2011-2012, UIN Sunan Kaalijaga Yogyakarta.
2012.
7
permasalahan tersebut.10
Peenelitian ini dilakukan di Madrasah bukan di
pesantren yang pembelajarannya sangat jauh berbeda.
Sedangkan penelitian yang hendak difokuskan penulis adalah
menganalisis beberapa kesulitan pembacaan kitab Fath Al-Mu‟īn yang
dialami oleh para santri kelas Alfiyah II Pondok Pesantren Al-Luqmaniyyah
Yogyakarta. Karena kitab Fath Al-Mu‟īn sangat berbeda jauh dengan teks
Arab yang digunakan dalam buku-buku pelajaran bahasa Arab pada
umumnya.
E. Landasan Teori
1. Problematika Pembelajaran Bahasa Arab
Secara garis besar, peoblematika pengajaran bahasa Arab di
Indonesia dapat dipilah ke dalam tiga katagori besar, yaitu problem
linguistik, problem metodologis, dan pronlem sosiologis. Berikut ini
uraiannya masing-masing.
a. Problem Linguistik
Problem linguistik pada dasarnya merupakan hambatan yang terjadi
dalam pengajaran bahasa yang disebabkan karena perbedaan
karakteristik internal linguistik bahasa Arab itu sendiri di bandingkan
dengan bahasa Indonesia.11
Perbedaan ini meliputi:
1. Sistem Tata bunyi (Phonologi)
10
Skripsi Umi Salamah, Problematika Pengajarn Qira‟ah Di Madrasan Tsanawiyah
Negeri Sodean Sleman. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2005. 11
Drs. H. Syamsuddin Asyrofi, M.M. Metodologi Pembelajaran Bahahasa Arab
(Yogyakarta: Idea Prees, 2010), hlm. 59-60.
8
Sistem tata bunyi bahasa Arab didebut ilmu tajwid al-Qur‟an, yaitu
dengan mempelajari “makhorijul huruf”.
2. Tata Bahasa (Nahwu dan Sharaf)
Tata bahasa dalam bahasa Arab disebut dengan ilmu nahwu dan
sharaf, sangat penting peranannya jika ingin memahami tulisan
yang berbahasa Arab.
3. Perbendaharaan Kata (Mufradat/Vocabulary)
Perbendaharaan kata dalam bahasa Arab banyak diperoleh dengan
cara mencari pemecahannya (musytaqqaat), yang hal ini jarang
dijumpai dalam bahasa ibu/Nasional.
4. Susunan Kata (Uslub)
Susunan kata bahasa Arab dan bahasa Indonesia adalah berbeda
dalam peletakan subyek, predikat dan obyek.
5. Tulisan (Imla‟)
Tulisan bahasa Arab dari kanan ke kiri, itulah yang membedakan
bahasa Arab dengan bahasa lain sekaligus sebagai problem
linguistik yang perlu solusinya.12
b. Problem Metodologis
Pengajaran bahsa arab di Indonesia, terutama yang terjadi di lembaga
pendidikan madrasaah, juga dihadapkan pada sejumlah problem yang
berkaitan dengan metodologi dalam pengertian yang luas, yakni hal-
hal yang berhubungan dengan elemen-elemen dalam kegiatan belajar-
12
Juwairiyah Dahlan, Metode Belajar Mengajar Bahasa Arab, (Surabaya: Al-Ikhlas,
1992), hlm. 44-46.
9
mengajar bahasa Arab itu sendiri. Di antara problem tersebut ada yang
berkaitan dengan tujuan pengajaran, materi kurikulum, alokasi waktu
tenaga pengajar, siswa, metode, dan media pengajaran.13
c. Problem Sosiologis
Disamping beberapa problem di atas, pengajaran bahasa Arab di
Indonesia juga menghadapi sejumlah problem yang bisa dikategorikan
sebagai problem sosiologis. Problem ini erat kaitannya dengan
kebijakan di bidang pengajaran bahasa arab, pandangan masyarat
terhadap kedudukan bahasa arab dan belum tersedianya bi‟ah
lughawiyah yang mendukung keberhasilan pengajaran bahasa Arab.14
2. Membaca
a. Pengertian Membaca
Membaca adalah suatu kegiatan interaktif untuk memetik serta
memahami arti atau makna yang terkandung di dalam bahasa tulis.
Disamping itu, membaca juga merupakan suatu proses yang dilakukan
serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang
hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahan
tulis.15
b. Jenis Membaca
1. Membaca intensif
13
Drs. H. Syamsuddin Asyrofi, M.M. Metodologi Pembelajaran Bahahasa Arab
(Yogyakarta: Idea Prees, 2010), hlm. 68. 14
Ibid., hlm. 73, 15
Samsu Somadoyo, Strategi dan Teknik Pembelajaran Membaca, (Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2011), hlm. 5.
10
Membaca yang dilakukan dengan hati-hati, teliti, dan secara
lambatdengan tujuan untuk memahami keseluruhan bahan bacaan
secara mendalam sampai bagian-bagian yang sekecil-kecilnya.
2. Membaca Kritis
Membaca kritis dilakukan untuk menemukan fakta-fakta yang
terdapat dalam bacaan, kemudian memberikan penilaian terhadap
fakta tersebut. Dalam membaca kritis yang perlu diingat adalah
gagasan pokoknya. Jika bahan bacaan pendek dan bersahaja dapat
dibaca dengan cepat. Bacaan perlu dibaca dengan lambat apabila
gagasan yang diungkapkan berbelit-belit, bila perlu berhenti sebentar
membacanya untuk memikirkannya terlebih dahulu. Setelah dipahami
barulah melanjutkan fakta berikutnya.
3. Membaca Cepat
Membaca cepat adalah menitikberatkan pada kecepatan memahami
isi bacaan dengan cepat dan tepat dalam waktu yang relatif singkat.
Membaca cepat dilakukan apabila pembaca hanya akan mengambil
gagasan pokok dan garis besarnya saja. Dalam hal ini waktu harus
diperhatikan dan dimanfaatkan sebaik-baiknya.
4. Membaca Indah
Membaca yang indah erat sekali hubungannya dengan ketrampilan
membaca karya sastra. Membaca jenis ini menitikberatkan pada
pengungkapan segi keindahan yang terdapat pada suatu karya sastra.
Alur suaranya hendaknya jatuh pada gagasan-gagasan, sebagaimana
11
layaknya orang bicara. Gerak-gerik dan mimik sejalan dengan pokok
gagasan yang terkandung dalam teks agar apa yang dibaca dapat
dipahami oleh pendengar.
5. Membaca Teknik
Membaca teknik biasanya disebut membaca bersuara atau
membaca nyaring. Tujuannya agar siswa memiliki ketrampilan
membaca dengan lagu kalimat, intonasi kalimat, pemenggalan kata
atau kalimat serta pengucapan fonem yang benar dan tepat. Selain itu,
diharapkan dapat membaca kalimat dengan lancar tanpa cacat baca.
Oleh karena itu, seorang yang akan membaca teknik agar dapat
menangkap maksud atau isi bacaan harus mengerti makna, perasaan,
dan jiwa yang terkandung dalam bacaan.16
c. Tujuan dan Manfaat Membaca
Tujuan membaca adalah memperoleh pemahaman. Seorang
dikatakan memahami bacaan dengan baik apabila memiliki
kemampuan sebagai berikut:
(1) Kemampuan menangkap arti kata dan ungkapan yang digunakan
penulis,
(2) Kemampuan mengungkap makna tersurat dan makna tersirat, dan
(3) Kemampuan membuat simpulan. Semua aspek-aspek kemampuan
membaca tersebut dapat dimiliki oleh seorang pembaca yang telah
memiliki kemampuan membaca tinggi. Namun, tingkat
16
Drs. Listiyanto Ahmad, MA., Speed Reading: Teknik dan Metode Membaca Cepat,
(Yogyakarta: A‟plus Book, 2010), hlm. 29-30.
12
pemahamannya tentu saja terbatas. Artinya, mereka belum dapat
mengungkap maksud persis sama yang dimaksud oleh penulis.17
Adapun manfaat membaca yaitu dapat memberi sumbangan bagi
perkembangan persoalan maupun sosial. Orang yang serius membaca
akan dapat memberikan pengarahan sikap berucap, berbuat, dan
berpikir. Pembaca yang baik akan selalu dapat mengungkap
pengalaman-pengalaman yang sangat berharga, walaupun hal itu
belum atau tidak pernah dialami oleh pembaca secara langsug.
Dengan membaca, kita bisa menjadi pintar dan mampu melaksanakn
tugas sehari-hari tanpa mengembangkan tenaga dan pikirannya kepada
sesama. Hal tersebut akan mengakibatkan lebih percaya pada
kemampuan diri sendiri dengan dilandasi karya batin18
3. Kitab Fath Al-Mu’īn
Dikalangan santri, terutama para pemerhati Turots Islami tentunya
tidak asing lagi sebuah kitab yang bernama Fath Al-Mu‟īn, sebuah kitab
yang dikarang oleh seorang Ulama yang begitu Alim dan tokoh Shufi yang
terkenal manjur Do'anya yaitu Syaikh Zainuddin bin Abdul Aziz bin
Zainuddin bin Ali Al-Malibari.
Syaikh Zainuddin lahir dan besar di lingkungan keluarga ulama.
Ayahnya, Syaikh Abdul Aziz, adalah seorang ulama kenamaan yang juga
memiliki karya yang dikenal di dunia Islam. Karyanya antara lain kitab
17
Samsu Somadoyo, Strategi dan Teknik Pembelajaran Membaca, (Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2011), hlm. 11. 18
Drs. Listiyanto Ahmad, MA., Speed Reading: Teknik dan Metode Membaca Cepat,
(yogyakarta: A‟plus Book, 2010), hlm. 31-32.
13
Irsyad Al-Alba‟ dan Maslak al-Adzkiya‟, keduanya syarah atas kitab
Hidayah al-Adzkiya‟, yang ditulis oleh ayahandanya sendiri, Syaikh
Zainuddin bin Ali, yang dikenal dengan julukan “Zainuddin Al-Awwal”.
Kitab Fath Al-Mu‟īn merupakan salah satu karya monumental
ulama muta‟akhirin dari kalangan Syafi‟iyah yang menjadi standar kitab
bagi pesantren di Indonesia. Bahkan di beberapa pesantren, kitab tersebut
sebagai tolok ukur santri dalam penguasaan kitab Salaf. Sebuah Kitab
kecil yang banyak sekali memiliki keunggulan dibanding kitab-kitab lain
dan diajarkan hampir di semua pesantren yang berhaluan Ahli Sunnah
syafi‟iyah. Kitab Fath Al-Mu‟īn adalah Kitab Syarah Qurrotul 'Ain Fi
Muhimmatu al Din, sebuah Syarah yang menjelaskan ma'na murod,
menghasilkan maksud dan menjelaskan bebarapa faidah, sebagaimana di
jelaskan dalam muqoddimah kitab tersebut. 19
F. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah cara-cara berfikir dan berbuat yang dipersiapkan
dengan baik-baik untuk mengadakan penelitian dan untuk mencapai tujuan
penelitian.20
Beberapa unsur dalam penelitian yaitu :
19http://saifanshori.blogspot.com/2010/05/fathul-muin-kitab-karya-ulama-shufi.html.,
dilihat pada pukul 22:30, 06 November 2013. 20
Sutrisno Hadi, Metodologi Researc II (Yogyakarta, Yayasan Penerbit Fak. Psikologi
UGM, 1993), hlm. 124.
14
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (Field Research) yaitu
penelitian dengan menggunakan informasi yang diperoleh dari sasaran
atau subyek penelitian yang selanjutnya disebut informan atau responden
melalui instrumen pengumpulan data seperti wawancara, observasi, dan
sebagainya.21
Di tinjau dari segi pengumpulan data, penelitian ini termasuk
penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang bermaksu memahami fenomena
apa yang diamati oleh subjek dengan konteks khusus yang alamiyah dan
memanfaatkan berbagai metode alamiah.22
2. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan Error Analysis (analisis
kesalahan) yakni suatu prosedur yang berusaha untuk menganalisis,
menjelaskan serta mendeskripsikan kesalahan-kesalahan faktual santri
dalam berbahasa.23
Adapun langkah-langkahnya secara praktis adalah sebagai berikut :
(a) Mengumpulkan Data
Pengumpulan data ini berupa kesalahan berbahasa yang dibuat oleh
siswa. Misalnya hasil ulangan, karangan, atau percakapan.
(b) Mengidentifikasi dan mengklasifikasi kesalahan.
21
Suharmi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta : Rineka Cipta, 1998), hlm. 130. 22
Lexy, j. Melong, Metode penelitian kualitatif, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya,
2007), hlm. 6. 23
Henry Guntur Tarigan dan Djago Tarigan, Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa
(Bandung, Angkasa, 1988)
15
Yaitu mengenali dan memilah-milah kesalahan berdasarkan
kategori kebahasaan. Misalnya kesalahan kelafalan, pembentukan kata,
penggabungan kata atau penyusunan kalimat.
(c) Memperingkat kesalahan yaitu mengurut kesalahan berdasar
frekuensi atau keseringannya.
(d) Menjelaskan kesalahan yaitu menggambarkan letak kesalahan,
penyebab kesalahan dan memberikan contoh yang benar.
(e) Memperkirakan atau mempredisikan butir kebahasaan yang rawan
dan meramalkan tataran bahasa yang dipelajari dan potensial
menimbulkan kesalahan.24
3. Metode Penentuan Subjek
Sumber data adalah dari mana data penelitian itu akan diperoleh dan
dikumpulkan.25
Adapun yang menjadi sumber data pada penelitian ini
adalah :
a. Lurah Pondok Pesantren Salaf Al-Luqmaniyyah Yogyakarta, yaitu
Ahmad Syukron, S.T
b. Guru pengajar kitab Fath Al-Mu‟īn kelas Alfiyah II, yaitu Bapak Abas
Supriyadi, S.Si, S.Thi. M.A
c. Santri kelas Alfiyah II Pondok Pesantren Salaf Al-Luqmaniyyah
Yogyakarta dengan sampel 10 orang.
24
Ibid, hlm. 70-71 25
Sembodo Dkk, Pedoman Penulisan Skripsi, Hlm. 18.
16
4. Metode Pengumpulan Data
Dalam rangka mendapatkan data yang sesuai dengan permasalahan
yang dikaji, penulis menggunakan beberapa metode yaitu :
a. Observasi
Observasi atau pengamatan digunakan dalam rangka
mengumpulkan data dalam suatu penelitian, merupakan hasil
perbuatan jiwa secara aktif dan penuh perhatian, untuk menyadari
adanya sesuatu rangsangan tertentu yang diinginkan, atau suatu studi
yang disengaja dan sistematis tentang keadaan/ fenomena sosial dan
gejala-gejala psikis dengan jalan mengamati dan mencatat.26
Observasi ini dilakukan untuk mengamati gejala-gejala sosial dalam
katagori yang tepat dengan mengamati berkali-kali dan segera
mencatat dengan memakai alat bantu seperti alat pencatat, perekam,
dan lainnya untuk mendapatkan yang dibutuhkan.
Dalam hal ini, penelitian ini menggunakan teknik observasi
participant (berperan serta) dimana peneliti terlibat langsung dengan
kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang sedang
menjadi smber penelitian.27
Penelitian dengan menggunakan
participant ini, karena dalam teknik obsevasi ini data yang diperoleh
oleh peneliti akan lebih lengkap, tajam, dan akan mengetahui sampai
pada tingkat makana dari setiap pelaku yang nampak. Sedangkan
26
Mardalis, Metode Penelitian (Suatu Pendekatan Proposal), (Jakarta: Bumi Aksara,
2008 ) , hlm. 63. 27
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R & D, (Bandung, Alfabeta, 2008),
hlm. 218.
17
dalam observasi non participant peneliti hanya akan mengamati tanpa
harus terlibat langsung dengan subyek yang akan diamati, sehingga
data yang diperoleh kurang tajam untuk penelitian yang bersifat
kualitatif. Tenik observasi ini peneliti gunakan untuk mendapatkan
data yang akurat mengenai letak geografis Pondok Pesantren Salaf Al-
Luqmaniyyah Yogyakarta, struktur organisasi, data keadaan pengajar
dan santri, dan proses pembacaan kitab Fath Al-Mu‟īn di kelas
Alfiyah II. Dan informasi tersebut berkembang setelah peneliti
memasuki lapangan.
b. Wawancara
Wawancara merupakan metode yang digunakan untuk memperoleh
data secar lisan dan tertulis berupa sbuah dialog yang dilakukan oleh
pewawancara untuk mendapatkan informasi atau mencari tau dari
terwawancara.28
Nantinya, teknik wawancara yang akan dilakukan
yaitu dengan wawancara bebas terpimpin. Dengan cara ini diharapkan
akan mendapatkan informasi yang mendalam dan dapat melengkapi
data yang belum tercakup dalam observasi.
c. Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.
Dokumen bisa berupa tulisan, gambar atau karya-karya monumental
dari seseorang.29
28
Sutrisno Hadi, Metodologi...........,hlm. 124 29
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R & D, (Bandung, Alfabeta, 2008),
hlm. 329.
18
Teknik ini digunakan untuk memperoleh data-data tertulis dan
terdokumentasikan seperti data tentang gambaran umum madrasah
yang meliputi ; letak geografis, sejarah berdiri dan berkembangnya,
visi dan misi, struktur dan organisasi, keadaan guru, karyawan dan
peserta didik, serta kondisi sarana dan prasarana yang dimiliki.
5. Metode Analisis Data
Teknis analisis data adalah langkah-langkah atau prosedur yang
digunakan seseorang peneliti untuk menganalisis data yang telah
dikumpulkan sebagai sesuatu yang harus dilalui sebelum mengambil
kesimpulan.30
Sedangkan tujuan analisa dalam suatu penelitian adalah
menyempitkan dan membatasi penemuan-penemuan sehinggga menjadi
suatu data yang teratur serta tersusun dan lebih berarti.31
Adapun analisis yang akan dilakukan penulis dalam penelitian ini
adalah menggunakan analisis kesalahan berbahasa (Error Analysis).
Analisis kesalahan (Anakes) merupakan peosedur kerja dalam menelaah
kesalahan berbahasa yang meliputi: mengenali data kesalahan,
mengelompokkan jenis-jenis kesalahan, selanjutnya menjelaskan
kesalahan serta menemukan pola kesalahan berdasarkan sumber-
sumbernya.
30
Sembodo Ardi Widodo, Pedoman.........., hlm. 20. 31
Marzuki, Metodologi Riset (Yogyakarta: Bagian Penerbit Fak Ekonomi-UII
Yogyakarta, 1983), Hlm. 87.
19
G. Sistematika Pembahasan
Agar terlihat gambaran yang jelas dan menyeluruh, maka penulis
menggambarkan sistematika penyususunan penelitian ini sebagai berikut :
Bagian Pertama, terdiri atas; halaman judul skripsi, halaman pernyataan
keaslian, halaman nota dinas pembimbing, halaman dinas konsultan, halaman
pengesahan, halaman motto, halaman persembahan, abstrak, kata pengantar,
daftar isi dan daftar tabel.
Bagian Kedua, bagian ini mencakup empat bab yaitu :
Bab I, berisi pendahululan yang terdiri dari tujuh sub bab. Yaitu; sub pertama
adalah latar belakang masalah yang mana merupakan pokok masalah mengapa
penelitian ini dilakukan. Sub bab kedua adalah rumusan masalah yang merupakan
sebuah pertanyaan yang menjadi titik tolak penelitian. Sub bab ketiga yaitu tujuan
penlitian dan kegunaan penelitian. Sub bab ke empat kajian telaah pustaka adalah
upaya penelusuran sekripsi yang relevan yang mana sebagai pembanding dan juga
berfungsi agar tidak ada terjadinya kesamaan judul dalam melakuka penelitian.
Sub bab kelima landasan teori yang mana sebuah referensi teoritik yang masih
berkaitan dengan judul penelitian. Sub bab keenam metode penelitian yang
merupakan langkah-langkah pengumpulan data, mengolah, dan menganalisis data
yang ditempuh dalam penyusunan penelitian. Kemudian yang terakhir adalah sub
bab ketujuh sistematika pembahasan, bab ini dimaksudkan untuk memperoleh
gambaran umum dari penelitian ini sabagai arahan bagi bab-bab selanjutnya.
Bab II, berisi gambaran umum Pondok Pesantren Salaf Al-Luqmaniyyah,
mengenai letak geografis, sejarah berdiri dan perkembangannya, visi dan misi,
20
organisasi kepengurusan, keadaan pengajar dan santri serta kondisi sarana dan
prasarana Pondok Pesantren Salaf Al-Luqmaniyyah Yogyakarta.
Bab III, berisi tentang laporan hasil penelitian yang meliputi penyajian data,
analisis data dan pembahasan hasil penelitian terkait dengan problematika
pembacaan kitab Fath Al-Mu‟īn di kelas Alfiyah II Pondok Pesantren Salaf Al-
Luqmaniyyah Yogyakarta.
Bab IV, merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan, saran-saran dan kata
penutup.
Bagian Ketiga, yaitu daftar pustaka dan lampiran-lampiran.
71
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah penulis paparkan pada bab-bab sebelumnya
sekaligus menjawab dari rumusan masalah yang ada, maka penulis mengambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Adapun proses awal pembacaan kitab (qira‟atul kutub) atas kitab Fath Al-
Mu‟īn yaitu seorang santri membacakan sebagian teks kitab yang telah
dibagikan pada malam sebelumnya dengan makna khas pesantren. Ustadz
dan santri yang lain menyimak dari apa yang dibaca oleh santri tersebut.
Kegiatan ini rutin dilakukan pada pukul 20:15 sampai 21:00 sebelum
pelajaran dimulai. Setelah selesai, kemudian Ustadz memulai pelajaran
dengan membacakan teks yang baru. Dari beberapa santri yang ditemui di
lapangan dan berdasarkan pernyataan sebagaian santri kelas Alfiyah II,
bahwasannya mereka dituntut memaknai kitabnya sesuai dengan apa yang
diajarkan oleh sang Ustadz. Alasan mengapa tidak boleh menggunakan
makna lain disebabkan kehawatiran sang Ustadz jika menimbulkan
pemahaman yang berbeda. Adanya kitab terjemah dan petuk hanyalah
sebagai pendukung dalam belajar, bukan sebagai rujukan utama.
2. Beberapa problematika pembacaan kitab Fath Al-Mu‟īn yang dialami oleh
para santri kelas Alfiyah II dibedakan menjadi tiga aspek yaitu : 1) Aspek
linguistik meliputi kesalahan morfologis, tata bahasa, perbendaharaan
kata, susunan kata, dan tulisan. 2) Aspek metodologis dalam arti luas
72
meliputi tingkat kedisiplinan baik dari ustadz sendiri maupun santri masih
rendah, alokasi waktu yang disediakan sangat singkat, metode
pembelajaran yang monoton, media pembelajaran yang terbatas, serta
minat belajar santri terhadap kitab Fath Al-Mu‟īn yang rendah. 3) Aspek
sosiologis meliputi pandangan masyarakat terhadap pembelajaran
pesantren yang negatif, wali santri kurang memperhatikan bagaimana
anaknya belajar di Pesantren, dan yang terahir pemerintah kurang peduli
terhadap perkembangan pesantren.
B. Saran-saran
Berikut ini beberapa saran yang dapat penulis sampaikan, semoga
masukan ini menjadikan semua pihak menjadi lebih baik.
1. Kepada Ustadz atau guru pengampu kitab Fath Al-Mu‟īn
Hendaknya lebih disiplin dalam mengajar sehingga santri dapat
belajar dengan teratur.
Hendaknya memberi keleluasaan kepada santri dalam memaknai
ke dalam bahasa mereka sesuai dengan ekspresi masing-masing
santri.
Hendaknya dalam menyampaikan pelajaran menggunakan metode-
metode baru agar santri tidak jenuh.
Hendaknya Ustadz menggunakan media yang beragam agar santri
lebih tertarik pada pelajaran tersebut.
2. Kepada Santri
73
Hendaknya mutala‟ah dengan sungguh-sungguh supaya bisa
menyampaikan materi dengan baik dan benar saat evaluasi.
Hendaknya walaupun Ustadz sering masuk terlambat sanrti
diharapkan mengisi kekosongan waktu tersebut baik dengan
diskusi atau mutala‟ah bersama agar tidak membuang watu sia-sia.
Hendaknya meningkatkan ketertarikannya pada kitab Fath Al-
Mu‟īn supaya penjelasan ustadz lebih mudah diserap.
Hendaknya menggunakan waktu istirahat sebaik-baiknya agar
ketika mengikuti pembelajaran tidak kelelahan dan ngantuk.
3. Kepada Orang tua atau masyarakat
Hendaknya lebih perhatian terhadap anaknya yang belajar di
Pesantren agar dapat mengetahui perkembangannya jangan yang
diperhatikan hanya urusan kampus saja.
Masyarakat hendaknya lebih menghargai anak yang belajar
dipesantren jangan dihina. Karena setelah lulus dari Pesantren pun
juga akan menjadi panutan dalam masyarakat.
4. Kepada Pemerintah
Pemerintah hendaknya lebih peduli terhadap hidup matinya
pesantren.
Pemerintah hendaknya membuat kebijakan-kebijakan yang
mendukung terhadap perkembangan Pesantren.
74
C. Kata Penutup
Segala puja dan puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan
rahmat, taufik, serta hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan sekripsi ini sebagai tugas akhir studi kami di Universitas Islam
Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta dengan judul “PROBLEMATIKA
KEBAHASAAN MEMBACA KITAB FATH AL-MU‟ĪN DI KELAS ALFIYAH
II PONDOK PESANTREN SALAF AL-LUQMANIYYAH YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2013/2014” .
Demikian hasil penelitian yang dapat penulis gambarkan, tentunya masih banyak
kekurangan dan kelemahannya. Oleh karena itu, sangat mengharap saran dan
kritik yang bersifat membangun demi perbaikan penulisan karya ilmiah kami.
Mudah-mudahan sekripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri khususnya dan
dunia pendidikan umumnya.
75
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Listiyanto, 2010, Spead Reading Teknik dan Metode Membaca
Cepat,Yogyakarta, A‟plus Book.
Arikunto Suharmi, 1998, Manajemen Penelitian, Jakarta, Rineka Cipta.
Asyrofi Syamsuddin, Drs. H. M.M., 2010, Metodologi Pembelajaran
Bahasa Arab Yogyakarta, Idea Prees.
Dahlan Juwairiyah, 1992, Metode Belajar Mengajar Bahasa Arab,
Surabaya, Al-Ikhlas.
Effendy Ahmad Fuad, Drs., M.A., 2009, Metodologi Pengajaran Bahasa
Arab, cet. Ke-4, Malang, Misykat.
Fathul Mujib dan Nailur Rahmawati, 2012, Permainan Edukatif Pendukung
Pembelajaran Bahasa Arab (2), Yogyakarta: DIVA Press.
Hadi Sutrisno, 1993, Metodologi Researc II, Yogyakarta, Yayasan
Penerbit Fak. Psikologi UGM.
http://saifanshori.blogspot.com/2010/05/fathul-muin-kitab-karya-ulama-
shufi.html.
Lexy, j. Melong, 2007, Metode penelitian kualitatif, Bandung, PT Remaja
Rosdakarya.
Mardalis, 2008, Metode Penelitian (Suatu Pendekatan Proposal), Jakarta,
Bumi Aksara.
Siswoyo Dwi, dkk, , 2008, Ilmu Pendidikan, Yogyakarta: UNY Press.
Somadayo Samsu, 2011, Strategi dan Teknik Pembelajaran
membaca,Yogyakarta, Graha Ilmu.
Sudjiono Anas Drs., 2011, Pengantar Evaluasi Pendidikan, cet. Ke-11, Jakarta:
Rajawali Press.
Sugiono, 2008, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R & D, Bandung,
Alfabeta.
Tampubolon D. P., 1987, Kemamuan Membaca Teknik Membaca Efektif
dan Efisien, Bandung, Angkasa.