mikrobiologi ke ii

87
MIKROBIOLOGI DASAR 1. Taksonomi / nomenklatur 2. Morfologi & struktur kuman 3. Hubungan kuman dengan hospes & lingkungan 4. Pertumbuhan, pembiakan & metabolisme kuman 5. Pengelolaan spesimen

Upload: lala-adhayana

Post on 14-Jun-2015

3.913 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

MATERI MATA KULIAH MIKROBIOLOGI SEMESTER 1

TRANSCRIPT

Page 1: MIKROBIOLOGI ke II

MIKROBIOLOGI DASAR1. Taksonomi / nomenklatur2. Morfologi & struktur kuman3. Hubungan kuman dengan hospes

& lingkungan4. Pertumbuhan, pembiakan &

metabolisme kuman5. Pengelolaan spesimen

Page 2: MIKROBIOLOGI ke II

1. TAKSONOMI / NOMENKLATUR

1A. PENGERTIAN Yaitu pengetahuan tentang klasifikasi atau penggolongan jenis/macam makhluk hidup

Page 3: MIKROBIOLOGI ke II

Taksonomi…

1B. SEJARAH KLASIFIKASIa. Sampai akhir abad 19 terdapat 2

kingdom : I. Animal Kingdom II. Plant Kingdomb.Pada 1866, Haeckel menggolongkan

mikroba dalam kingdom ketiga : III. Protista Kingdom

Page 4: MIKROBIOLOGI ke II

Taksonomi…

Dengan ditemukannya mikroskop elektron Protista Kingdom dibagi menjadi :

- Eucaryotes - Procaryotes

Page 5: MIKROBIOLOGI ke II

Taksonomi…

- Persamaan eucaryotes dan procaryotes :

1. Secara kimiawi sama memiliki asam nukleat, protein, lipid dan hidrat arang

2. Proses metabolisme bahan makanan dan menyusun bagian – bagian sel yang

diperlukan

Page 6: MIKROBIOLOGI ke II

Taksonomi…

Manfaat Taksonomi : a. mempelajari hubungan antar

organisme/sekelompok organisme

b. melakukan diferensasi diantara organisme – organisme tersebut

c. untuk identifikasi kuman sebagai sumber penyakit ( menentukan

antibiotika, resistensi ).

Page 7: MIKROBIOLOGI ke II

Taksonomi…

- Perbedaan : * Eucaryotes :

1. memiliki lapisan pembungkus inti 2. seringkali mengandung kromosom

multipel 3. memiliki mitotic-apparatus, endoplasmic recticulum, mitocondria 4. yang bergerak memiliki 9 + 2 fibrilar flagella yang khas pada dinding sel

Page 8: MIKROBIOLOGI ke II

Taksonomi…

* Procaryotes :

1. Tdk memiliki lapisan pembungkus

2. Hanya memiliki kromosom tunggal

3. Membelah diri secara amitosis

binary-fission

4. Dinding selnya rigid dan unik

Page 9: MIKROBIOLOGI ke II

Taksonomi…

Species bakteri selalu disebutkan dengan dua nama (binomial Name) :

nama I : genus, diawali huruf besar nama II: species, huruf kecil semua

Pada penulisan diberi garis bawah.Pada pengetikan : huruf miring

Page 10: MIKROBIOLOGI ke II

Taksonomi…

Contoh : Kingdom : Protista

Class : _ aceae (_ etes ) Ordo : _ ales Family : _ aceae Tribe : _ ieae Genus : _ Species : Stphylococcus aureus

Page 11: MIKROBIOLOGI ke II

2. MORFOLOGI DAN STRUKTUR

Bentuk : - kokus : diplo, tetra, anggur,

rantai ( strepto) - batang : lurus, bengkok - spiral

Page 12: MIKROBIOLOGI ke II

Morfologi…

Struktur : a. diluar dinding sel : flagella, villi,

capsulle b. dinding sel : tdd peptidogligcan c. didalam : plasma membran,

sitoplasma, organal – organal

Ukuran : 0,2 – 10 µ

Page 13: MIKROBIOLOGI ke II

Morfologi…

Flagella - merupakan alat gerak - lebih panjang dibanding kumanVilli - terdiri dari protein ‘pillin’ - lebih kecil dibanding flagella - terdapat pada kuman patogen.

Page 14: MIKROBIOLOGI ke II

Morfologi…

Kapsul - terdapat pada kuman patogen,saprofit - terdiri dari polisakarida - bersifat antigenik - fungsi : meningkatkan patogenitas - menetukan virulensi : tahan terhadap fagositosis

Page 15: MIKROBIOLOGI ke II

Morfologi…

Dinding sel - rigid ( kaku ) - fungsi : mempertahankan tekanan osmotik - bersifat antigenik - pembelahan sel dimulai dr equator dinding sel

Page 16: MIKROBIOLOGI ke II

Morfologi…

Cytoplasmic membrane - tdd fosfolipid & protein - mengalami invaginasi mjd

mesosome - fungsi : - selective permeability - electrone transport - ekskresi - sintesa

Page 17: MIKROBIOLOGI ke II

Morfologi…

Sitoplasma tdd cairan koloidal yg mengandung

protein, lipid, karbohidrat, mineral & air.

Ribosom - untuk sintesa protein - tdd 30% protein, 70% RNA

Page 18: MIKROBIOLOGI ke II

Morfologi…

Nuclear Body - tidak memiliki pembungkus inti

yang sesungguhnya - terdapat kromosom sebagai pusat informasi genetik yg mengatur

semua kegiatan bakteri

Page 19: MIKROBIOLOGI ke II

Morfologi…

Mesosome - merupakan lipatan/lekukan (folding) dari membrana sitoplasma - berperan aktif pd proses

pembelahan sel dan metabolisme

Page 20: MIKROBIOLOGI ke II

Morfologi…

SPORA- Tdk dimiliki semua kuman, hanya

kelomp. Bacilliaceae- Fungsi : pertahanan diri thd perubahan lingkungan- Macam : - sentral - subterminal - terminal

Page 21: MIKROBIOLOGI ke II

gambar

Nuclear area pili capsule dinding sel membran plasma

sitoplasma mesosome flagella

Page 22: MIKROBIOLOGI ke II

3. HUBUNGAN KUMAN DG HOSPES & LINGKUNGAN

Macam hubungan :1. Mutualisma : normal flora2. Komensalisma :

streptokokus,stafilokokus di saluran nafas

3. Parasitisme : merugikan

Page 23: MIKROBIOLOGI ke II

Hub. Kuman…

Infeksi : masuknya mikroorganisme patogen ke dalam tubuh hospes sampai berkembangbiaknya mikroorganisme tersebut.

Ctt : belum menimbulkan penyakit

Page 24: MIKROBIOLOGI ke II

Hub. Kuman…

Faktor-faktor Virulensi Kuman :1. Toksin 2. Enzim Ekstraseluler3. Kapsul4. Vili5. Patogenitas Intraseluler6. Antigenic heterogenicity

Page 25: MIKROBIOLOGI ke II

Hub. Kuman…

1. Toksin a. Eksotoksin : - dikeluarkan oleh kuman hidup - tidak stabil thd pemanasan - dapat dibuat toksoidnya - tidak menimbulkan demam - contoh : difteri, tetanus - Enterotoksin : Gram neg di

sal.cerna

Page 26: MIKROBIOLOGI ke II

Hub. Kuman…

b. Endotoksin - merupakan bagian integral dari sel kuman ( keluar saat kuman lisis ) - stabil thd pemanasan - tidak dapat dibuat toksoidnya - sering menimbulkan demam

Page 27: MIKROBIOLOGI ke II

Hub. Kuman…

2. Enzim Ekstraseluler - menginvasi sel & jaringan,merusak jaringan - contoh : kolagenase ( oleh

Clostridium perfringens ), merusak jaringan kolagen membentuk gas gangren ( menjadi jaringan busuk ).

Page 28: MIKROBIOLOGI ke II

Hub. Kuman…

3. Kapsul melindungi dr fagositosis ( faktor

antifagositik )

4. Vili - disebut juga colonizing factor - shg melekat lebih baik pd sel

hospes - contoh : E. coli

Page 29: MIKROBIOLOGI ke II

Hub. Kuman…

5. Patogenitas intraseluler kemampuan berbiak di dalam sel

hospes

6. Antigenic heterogenicity

Page 30: MIKROBIOLOGI ke II

Hub. Kuman…

Berdasarkan hal diatas, macam kuman menurut patogenitasnya :

1. obligate pathogen 2. fakultatif pathogen 3. commensal pathogen

Page 31: MIKROBIOLOGI ke II

Hub. Kuman…

Faktor Hospes yg menetukan resistensi thd kuman

1. non-specific host-resistance ( alamiah )

- barier fisiologik pd ‘portal of entry’ yaitu kulit, selaput lendir - resistensi imunologi non spesifik yaitu: - biokimiawi: enzim lizozim ( ludah air mata ) - pH asam : lambung, vagina - fagositosis

Page 32: MIKROBIOLOGI ke II

Hub. Kuman…

2. Specific Host Resistancea. Natural imm. : - imunitas spesies - peng. ras & genetik - kaitan dg usia - pengaruh hormonalb. Acquired immunity - pasif : bayi dari ibu - aktif : imunisasi

Page 33: MIKROBIOLOGI ke II

Hub. Kuman…

Faktor LingkunganLingkungan menyebabkan penularan

penyakit scr tidak langsung: a. water born b. air born c. food born d. melalui alat ( benda mati ) e. melalui vektor ( makhluk hidup )

Page 34: MIKROBIOLOGI ke II

4. PERTUMBUHAN, PEMBIAKAN & METABOLISME KUMAN

PERTUMBUHAN KUMAN

Maksud pertumbuhan pada kuman adalahPertambahan jumlah sel bakteri bukanPertambahan ukuran bakteri

Page 35: MIKROBIOLOGI ke II

Pertumbuhan…

Bakteri yang mengalami pertumbuhan,dalam waktu singkat akan membentuk

KOLONI.

Tujuan pertumbuhan kuman : untuk mempertahankan

kelangsungan hidupnya

Page 36: MIKROBIOLOGI ke II

Pertumbuhan…

Pertumbuhan kuman tergantung dari :

1. faktor biotik : keadaan kuman itu sendiri 2. faktor abiotik : lingkungan

kimiawi/ fisik

Page 37: MIKROBIOLOGI ke II

Pertumbuhan…

LINGKUNGAN FISIK

1. SUHU2. pH3. TEKANAN OSMOSA

Page 38: MIKROBIOLOGI ke II

Pertumbuhan…

Suhu1. Minimum growth temperature2. Maximum growth temperature3. Optimum growth temperature

Range : 0 – 20˚C, 25 - 40˚C, 50 - 60˚C

Page 39: MIKROBIOLOGI ke II

Pertumbuhan…

pH

-pH optimum adalah 6,5 – 7,5 atau pada pH

netral

-kuman tertentu ada yg memerlukan pH <4

( pH asam ), atau pH alkalis

-berkaitan dengan peran ENZIM dalam

metabolismenya.

Page 40: MIKROBIOLOGI ke II

Pertumbuhan…

Tekanan Osmosa

- tekanan osmosa harus dipertahankan tetap agar bakteri bisa tetap hidup

- Bila konsantrasi larutan di lingkungannya terlalu tinggi/pekat akan terjadi plasmolisa, yaitu keluarnya cairan dari dalam sel bakteri melalui membrana sitoplasma

Page 41: MIKROBIOLOGI ke II

Pertumbuhan…

LINGKUNGAN KIMIAWIBerperan sebagai “makanan” bakteriTerdiri dari : 1.Air 2.Oksigen 3.Karbon 4.Nitrogen, sulfur, fosfor 5.Garam inorganik 6.Growth factor

Page 42: MIKROBIOLOGI ke II

Pertumbuhan…

Air

80 – 90% tersusun atas air

Oksigen

Untuk proses metabolisme

Page 43: MIKROBIOLOGI ke II

Pertumbuhan…

Karbon- Bakteri tidak akan tumbuh bila unsur

karbon tidak ada sama sekali.

Berbagai sumber karbon :

1. Protein, karbohidrat, lemak ( pada bakteri gol. Kemoheterotrop )

2. CO2 : - sebagian ( gol. Kemoautrotrop )

- seluruhnya ( gol. Fototrop )

Page 44: MIKROBIOLOGI ke II

Pertumbuhan…

Nitrogen, sulfur, fosfor- Untuk menyusun bagian2 sel- Misal :

-sintesa protein: perlu nitrogen & sulfur

-sintesa DNA/RNA: nitrogen & fosfor

Page 45: MIKROBIOLOGI ke II

Pertumbuhan…

Garam Inorganik-Fe, Mg, Cu, Zn-untuk mempertahankan tekanan

osmosa-memelihara keseimbangan asam-

basa-sebagai bagian dari enzim/aktifator

Page 46: MIKROBIOLOGI ke II

Pertumbuhan…

Growth Factor-yaitu purin, pirimidin, asam amino,

vitamin-tidak dapat disintesa sendiri oleh

bakteri kecuali vitamin-fungsi vitamin adalah sbg co-enzyme

Page 47: MIKROBIOLOGI ke II

Pertumbuhan…

Pengambilan bahan makanan-bahan makanan masuk ke dalam sel

bakteri melalui dinding sel dan membran sitoplasma secara selektif

-ada 2 cara pengambilan bahan makanan :

1. cara pasif ( difusi ) 2. cara aktif : dg exoenzyme

Page 48: MIKROBIOLOGI ke II

Perkembangbiakan…

PERKEMBANGBIAKAN KUMAN

- Pada umumnya bakteri berkembangbiak dg cara membelah diri ( 1 2, 2 4,

4 8, dst ) - Inilah yang disebut Binnary fission.

Page 49: MIKROBIOLOGI ke II

Perkembangbiakan…

Tahap – tahap pembelahan pada bakteri :Mula – mula terjadi pemanjangan selKemudian terjadi pelekukan membran

sitoplasma di daerah tengahTerjadi penebalan dan pertumbuhan ke

dalam dinding selInti terbagi dua secara merataTerbentuk sekat transversal, sel terbagi

dua

Page 50: MIKROBIOLOGI ke II

Perkembangbiakan…

- Sel anak yang terbantuk mempunyai sifat yang sama ( identik ) dg sel induk.

- Generation time : lamanya waktuyg diperlukan untuk membelah

- bila kondusif : 20 menit - rata – rata : 1 – 3 jam - paling lama : 15 jam ( bakteri TBC

)

Page 51: MIKROBIOLOGI ke II

Perkembangbiakan…

Cara lain pembiakan :1. Pembentukan tunas / cabang, yang

kemudian lepas membentuk sel baru.

2. Membentuk filamen ( serabut panjang )

3. Fragmentasi.

Page 52: MIKROBIOLOGI ke II

Perkembangbiakan…

DIAGRAM

Log phase

Exp

onen

tial p

hase

Stationary phase

Jum

lah

bakt

eri

Decline phase

Waktu (jam)

1 5 10

Page 53: MIKROBIOLOGI ke II

Perkembangbiakan…

1. Fase Penyesuaian - mrpk masa adaptasi thd

lingkungan baru - belum tjd pertumbuhan dan

perkambangbiakan - ukuran sel sudah meningkat ( sel

memanjang ) - peka terhadap bahan fisik & kimia

Page 54: MIKROBIOLOGI ke II

Perkembangbiakan…

2. Fase Pembelahan - kecepatan pertumbuhan &

perkembangbiakan maksimum - metabolisme & pembelahan

sangat tinggi shg sangat peka thd obat dan radiasi

Page 55: MIKROBIOLOGI ke II

Perkembangbiakan…

3. Fase Stasioner - kecepatan pertumbuhan dan

perkembangan mencapai titik terendah

- jumlah sel baru seimbang dg jumlah sel mati.

4. Fase Penurunan bakteri mati > bakteri hidup

Page 56: MIKROBIOLOGI ke II

Metabolisme…

METABOLISME KUMAN

Kehidupan kuman dinamis seperti kehidupan yang lebih tinggi, guna menpertahankan kelangsungan hidupnya

Page 57: MIKROBIOLOGI ke II

metabolisme

Kedinamisan tersebut meliputi :

1. Penggantian atau pembaharuan bagian-bagian sel

2. Pertumbuhan dan perkembangbiakan

3. Pengambilam energi dari sekitarnya

Page 58: MIKROBIOLOGI ke II

metabolisme

MEMERLUKAN PROSES METABOLISMEMerupakan jumlah keseluruhan reaksi biokimiawi

yang terdiri atas rangkaian reaksi kimiawi yang saling tumpang tindih (overlapping), dengan ditunjang oleh adanya enzim yang memadai dan kompleks.

Singkatnya semua kegiatan yang terjadi setelah masuknya bahan makanan kedalam sel disebut METABOLISME

Page 59: MIKROBIOLOGI ke II

metabolisme

Proses metabolisme memerlukan energi, tetapi juga menghasilkan energi, yang beguna untuk :

1. biosintesa

2. pertumbuhan

3. motility

4. panas

Page 60: MIKROBIOLOGI ke II

metabolisme

Metabolisme terdiri dari dua proses, yaitu :

1. Proses anabolisme ( sintesa )

2. Proses katabolisme ( pemecahan )

Proses katabolisme mensuplai energi untuk anabolisme

Page 61: MIKROBIOLOGI ke II

metabolisme

ENERGISUMBER ENERGI BAKTERI :1. Bakteri Fotosintetik : bakteri yang menggunakan

cahaya sebagai sumber energi

2. Bakteri autotropik : bakteri yang menggunakan bahan inorganik sebagai sumber energi

3. Bakteri Heterotropik : bahan organik sebagai sumber energi.

Page 62: MIKROBIOLOGI ke II

metabolisme

Metabolisme KarbohidratKarbohidrat dimetabolisme sebagai :

1. Sumber energi

2. Karbon

Dalam proses metabolisme karbohidrat dipecah dengan cara memutuskan ikatan glikosidik dengan bantuan enzim

Page 63: MIKROBIOLOGI ke II

metabolisme

Penting untuk identifikasi dan klasifikasi bakteri :

1. Bakteri aerob : hasil akhir : CO2 + H2O2. Bakteri anaerob : asam laktat

Pemecahan karbohidrat secara anaerob :a. Glikosinb. Fermentasi : pupuk, alkohol, aseton, dll.

Page 64: MIKROBIOLOGI ke II

metabolisme

Contoh Metabolisme yang lain yaitu :

1. Metabolisme Lemak

2. Metabolisme Nitrogen

3. Metabolisme Asam Amino

4. Metabolisme Asam Nukleat

Page 65: MIKROBIOLOGI ke II

metabolisme

KATABOLISME

ANABOLISME

SENYAWAKOMPLEKS

SENYAWASEDERHANA

PANAS

ENERGI

ATP

Page 66: MIKROBIOLOGI ke II

metabolisme

Proses anabolisme = asimilasi = sintesa

Proses katabolisme = disimilasi = pemecahan

Kedua proses memelukan ENZIM

Page 67: MIKROBIOLOGI ke II

metabolisme

Sifat – sifat Enzim, yaitu :1. Tiap enzim mempengaruhi satu macam reaksi

2. Enzim bekaeja secara spesifik : enzim untuk metabolisme protein tidak berperan pada metabolisme KH atau lemak

3. Enzim merupakan protein yang mempengaruhi reaksi kimiawi makhluk hidup

4. Pekaterhadap PH, suhu, bahan kimia,kondisi fisik

Page 68: MIKROBIOLOGI ke II

PENGELOLAAN SPESIMEN

Pengeloloaan Spesimen ( bahan pemeriksaan) terdiri dari :

- Pengambilan- Penyimpanan- Pengiriman

Page 69: MIKROBIOLOGI ke II

pengelolaan

LABEL :

1. Identitas : Nama/Umur/Jenis Kelamin

2. Spesimen : Jenis / tanggal pengambilan

3. Jenis permintaan pemeriksaan

Page 70: MIKROBIOLOGI ke II

pengelolaan

KULTUR DARAH

- Waktu pengambilan : menjelang/saat puncak panas- Desinfektan kult : betadin + alkohol 70%- Volume darah : - dewasa : 14 cc(aerob 7cc,anaerob 7cc)

- anak : 6 cc (aerob 3cc, anaerob 3cc)- Media : - aerob : biphasic media

- anaerob : thioglycollate medium- Kirim : < 24 jam, suhu kamar

Page 71: MIKROBIOLOGI ke II

pengelolaan

URIN

1. URIN PORSI TENGAH tempat : botol steril bertutup ulir Desinfektan genital : dengan sabun + spon, dari depan =>

belakang => bilas => buang urin pertama => tampung porsi tengah

Kirim < 24 jam ( termos es ) Bila tidak segera kirim taruh lemari es

Page 72: MIKROBIOLOGI ke II

pengelolaan

2. URIN KATETER

Spuit 10 cc cara : jepit kateter, bersihkan dengan alkohol 70%

=> ambil dengan spuit jangan ambildari urobag (kantong kencing)

Page 73: MIKROBIOLOGI ke II

pengelolaan

3. URIN ASPIRASI SUPRAPUBIC Jarang dilakukan terutama untuk anak atau untuk kuman anaerob Cara : - kandung kencing penuh => desinfeksi kulit - anestesi (±2 cm atas simfitis ) - ambil dengan spuit 10 cc, jarum no. 22 - hilangkan gelembung udara (untuk anaerob)

Page 74: MIKROBIOLOGI ke II

pengelolaan

4. URIN PADA KANDUNGKEMIH ILEAL

(BUATAN)

Page 75: MIKROBIOLOGI ke II

pengelolaan

SEKRET HIDUNG

- masukkan swap ± 1 cm => usap memutar- Tancapkan swap ke media transport ( stuart)- kirim < 24 jam, suhu ruang

Page 76: MIKROBIOLOGI ke II

pengelolaan

SEKRET TELINGA

Bila kendang telinga telah pecah Jangan menyentuh bagian luar telinga Tancapkan kemedia transport Kirim < 24 jam, suhu ruang

Page 77: MIKROBIOLOGI ke II

pengelolaan

SPECIMEN MATA Label spesifik, misalnya ; konjungtiva D / S Untuk gram : 1- 2 tetes anestasi => kerok

dengan spatula Kimura => hapuskan dengan gelas obyek => celup dengan 95% metilakohol selama 5 menit

Untuk kultur : swap calsium alginat => media transport

Kirim <24 jam, suhu ruang

Page 78: MIKROBIOLOGI ke II

pengelolaan

KULTUR TENGGOROK- Swab tenggorokjangan menyentuh rongga

mulut- Tancapkan ke media transport- Kirim <24 jam, suhu ruang

Page 79: MIKROBIOLOGI ke II

pengelolaan

FECES- Wadah : pot plastik steril- Rectal swab => media transport- Kirim <24 jam, suhu ruang

Page 80: MIKROBIOLOGI ke II

pengelolaan

KULTUR PUS

1. Luka terbuka / bula yang pecah / luka bakar : ambil eksudat dari dinding luka ( bukan swab ) => media transport.

2. Pustula / vesikel

- bersihkan permukaan dg alkohol 70%

- pecahkan dg jarum no 23

- swab dasar luka => media transport

Page 81: MIKROBIOLOGI ke II

pengelolaan

3. Abses tertutup

- desinfeksi kulit abses

- aspirasi pus dengan spuit

- anaerob : buang gelembung udara, atau masukkan media anaerob.

• Kirim < 24 jam, suhu ruang• Label : beri keterangan luka terbuka /

tertutup.

Page 82: MIKROBIOLOGI ke II

pengelolaan

SPUTUM- Paling baik pagi- Kumur dulu, gigi palsu dilepas- Pot plastik steril- Kirim < 24 jam, suh ruang- Tak segera kirim : almari es (4˚ c)

Page 83: MIKROBIOLOGI ke II

pengelolaan

KULITUntuk kultur jamurAlkohol 70% => kerok dengan skapel / tepi

obyek glass di bagian yang aktifMasukkan dalam amplop bersih

Page 84: MIKROBIOLOGI ke II

pengelolaan

KUKU Untuk kultur jamur Bersihkan dengan alkohol 70% Kerok debris bawah kuku Kirim bersama potongan kuku dalam

amplop bersih

Page 85: MIKROBIOLOGI ke II

pengelolaan

RAMBUT

Dicabut 3 - 4 helai taruh dalam amplop bersih

Untuk kultur jamur

Page 86: MIKROBIOLOGI ke II

pengelolaan

CAIRAN CEREBROSPINALMinimal 1 ccCara : - pasien membokok ( kepala => lutut), tidak

gerak

- desinfesi kulit => anastesi lokal

- tusuk antara Lumbal 3-4 dengan jarum pungsi

lumbal nomor 20 – 22

- tetsan ditampung botol steril bertutup karet

Page 87: MIKROBIOLOGI ke II

pengelolaan

DAYA TAHAN MEDIUM STUART

SUHU RUANG : 3 HARIALMARI ES : 6 HARI