mi/ gino f hadi lagi, opm tembak mati warga sipil sebuah sungai di desa krinjing, magelang, jawa...

1
D I Kampung Na- fri, Kota Jayapura, Provinsi Papua, se- orang warga berna- ma Iswanto dilaporkan tewas ditembak kelompok bersenjata yang diduga anggota OPM di bawah Komando Lamberth Pekikir, kemarin, sekitar pukul 10.15 WIT. Dalam peristiwa itu, istri Iswanto, Dian Novita, tertembak di lengan kanan. Informasi yang dihimpun Media Indonesia menye- butkan penembakan terjadi saat sepasang suami istri Iswanto dan Dian Novita hendak bertamasya ke kawasan wisata pemancingan di Koya, Kota Jayapura. Saat kendaraan warga Distrik Abepura, Kabupaten Jayapura, itu melintas di perkampungan Nafri, mereka tiba-tiba di- hadang sekelompok warga tidak dikenal lengkap dengan senjata api. Para tersangka pelaku itu tanpa bertanya lang- sung menembaki pasangan suami istri tersebut. Akibatnya, peluru tajam langsung bersarang di dada Iswanto sehingga korban tewas seketika di tempat. Istrinya, Dian Novita, terkena timah panas di bagian lengan kanan. Dian masih beruntung, pe- luru lainnya yang mengarah ke bagian kepala hanya berhenti di rangka helm yang dikena- kan korban. Seusai menembak korban, para pelaku langsung menghilang ke dalam hutan lebat di kawasan tersebut. Pasangan suami istri yang mengalami nasib nahas itu dibantu warga yang kebetulan melintas. Keduanya dilarikan ke RS Abepura, Kota Jayapura. Berselang beberapa jam ke- mudian, aksi serupa kembali terulang di sekitar jalan perkam- pungan Nafri yang menuju Ka- bupaten Keerom tersebut. Kor- ban penembakan berikutnya bernama Deby Diana, warga Kamkey Abepura, yang saat itu hendak berwisata ke Pantai Holtekamp, Jayapura. Korban bersama rekannya mengendarai sepeda motor dengan nomor polisi DS 5049 AD melintas di jalan di perkam- pungan Nafri. Ternyata di sana mereka sudah ditunggu ke- lompok bersenjata api tersebut dan diberondong tembakan. Akibatnya, Deby menga- lami luka tembak di lengan kanan. Rekan pria Deby pun tidak lolos dari peluru senjata kelompok ini. Mereka selamat karena langsung kabur tancap gas dengan sepeda motor yang dikendarai korban. Deby Diana telah dilarikan ke Puskesmas Koya untuk perawatan luka tembak yang dideritanya. Seusai menembaki warga yang sipil yang melintas, para pelaku, seperti biasanya, kembali menghilang di tengah rimba. Terkait dengan itu, Kapol- resta Jayapura AKB Imam Setiawan yang dihubungi Me- dia Indonesia membenarkan penembakan itu dilakukan sekelompok orang yang tidak dikenal. “Info awal yang bisa saya berikan, seorang warga tewas dan tiga orang lainnya luka-luka akibat ditembaki de- ngan senjata api oleh delapan orang hingga sembilan orang tidak dikenal. Identitas para korban penembakan belum bisa saya sampaikan. Saya masih menyisir di lokasi keja- dian,” ujarnya. Penembakan warga sipil se- ring terjadi di wilayah Papua. Misalnya, di Wutung, Skouw, Kabupaten Jayapura, tepatnya di perbatasan Papua-Papua Nugini. Tahun lalu, Muksin Abdul, 37, tewas, dan seorang rekannya cedera. (N-2) [email protected] 8 | Nusantara SENIN, 29 NOVEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA Lagi, OPM Tembak Mati Warga Sipil Penembakan oleh kelompok orang bersenjata api yang diduga Organisasi Papua Merdeka (OPM) kembali marak. MI/ GINO F HADI MI/M IRFAN MEMASANG PIPA AIR: Warga memasang sam- bungan pipa air di sebuah sungai di Desa Krinjing, Magelang, Jawa Tengah, kemarin. Pipa yang di- gunakan untuk mengairi sawah tersebut mulai diperbaiki setelah beberapa waktu lalu hancur dihan- tam lahar dingin Gunung Merapi. Ganti Rugi Lumpur Dikorupsi Raja dan Sultan Bersatu di Palembang KORBAN lumpur Lapindo mendesak agar kasus korupsi uang ganti rugi senilai Rp8 miliar atas tanah seluas 8.348 meter persegi di Desa Besuki, Kecamatan Jabon, Sidoarjo, Jawa Timur, diusut tuntas. Kasus ini diduga terjadi pada sebidang tanah lapangan bola di Desa Besuki yang sebenar- nya adalah milik 31 warga. Uang ganti rugi lapangan bola tersebut ternyata tidak diberi- kan kepada warga. Padahal, pihak Badan Pe- nanggulangan Lumpur Sido- arjo (BPLS) sudah melakukan verikasi bahwa tanah lapang- an bola itu termasuk kategori tanah kering. Dengan nilai ganti rugi Rp1 juta per meter persegi, total uang untuk lapangan bola itu mencapai Rp8 miliar. ‘’Kami menyerahkan kasus ini kepada polisi untuk diusut,’’ kata Mudiarto, warga Besuki. Menurut dia, warga sudah melaporkan kasus ini ke Polres Sidoarjo. Persoalan pengukur- an dan verikasi tanah warga menjadi tanggung jawab Ke- lompok Kerja Perlindungan So- sial BPLS yang diketuai Bajuri. Dengan fakta ini, sebenarnya polisi bisa cukup mudah me- ngusut kasus ini. Di Desa Besuki terdapat lapangan bola yang kini sudah menjadi tanggul dan kolam pe- nampungan lumpur. Lapangan tersebut awalnya ialah tanah gogol milik 31 warga. Warga saat itu bersedia tanah mereka diambil untuk dijadikan fasili- tas umum berupa lapangan bola. Namun, kemudian mun- cul semburan lumpur Lapindo hingga memunculkan perso- alan ini. Warga sudah mengetahui tanah lapangan tersebut di- masukkan kategori tanah ke- ring dengan maksud agar men- dapatkan nilai ganti rugi jauh lebih tinggi. Namun anehnya, saat proses ganti rugi bagi kor- ban lumpur, warga tidak men- dapatkan uang ganti rugi atas tanah lapangan ini. (HS/N-1) FESTIVAL Keraton Nusantara VII dibuka Gubernur Sumatra Selatan Alex Noerdin, di Palem- bang, kemarin. Hadir dalam pertemuan itu petinggi dari 145 kerajaan dan kesultanan dari seluruh Indonesia. Pembukaan festival yang akan berakhir 29 November itu digelar di Benteng Kuto Besak. Ribuan pasang mata warga Palembang menyaksi- kan kirab sekitar 3.000 prajurit keraton dan kesultanan, pada acara itu. Selain warga, hajatan besar itu juga dihadiri Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin dari Kesultanan Palembang Darussalam, Panglima Kodam II/Sriwijaya Mayjen TNI Agus Gunaedi Pribadi, dan Kapolda Sumatra Selatan Irjen Hasyim Irianto. Alex Noerdin mengaku sa- ngat mengapresiasi festival ini. “Lewat kegiatan ini kita bisa melihat keanekaragaman budaya di Indonesia, lewat perpaduan pakaian, aksesori, dan senjata khas para prajurit,” tandasnya. Gubernur memastikan Indo- nesia sangat kaya akan budaya. Karena itu, warga harus bangga dengan semua keragaman itu. Festival keraton, lanjutnya, membuktikan Indonesia bukan negara yang lemah. Di masa lampau, negara ini memiliki keraton yang kuat dengan prajurit yang berani. Dalam festival ini, para raja dan sultan menggelar musyawarah untuk meru- muskan memorandum kebu- dayaan dan adat untuk kema- juan bangsa. Zuriat Kesultanan Palembang Darussalam Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin mengungkapkan festival ada- lah ajang untuk melestarikan budaya bangsa serta mempere- rat silaturahim bangsa Indone- sia yang berasal dari kerajaan, kesultanan, dan lembaga adat nusantara. “Keberadaan raja dan sultan tidak bertujuan un- tuk membentuk negara-negara baru,” tandasnya. Pada pembukaan itu, Sultan Iskandar yang mewakili para raja dan sultan menyerahkan tanah dan air kepada Alex Noerdin, sebagai wujud keteta- pan hati para raja dan sultan yang akan tetap membela In- donesia. (Bhm/N-3) Folmer Marisi Alex Noerdin Gubernur Sumatra Selatan

Upload: vomien

Post on 12-Jul-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MI/ GINO F HADI Lagi, OPM Tembak Mati Warga Sipil sebuah sungai di Desa Krinjing, Magelang, Jawa Tengah, kemarin. Pipa yang di-gunakan untuk mengairi sawah tersebut mulai diperbaiki

DI Kampung Na-fri, Kota Jayapura, Provinsi Papua, se-orang warga berna-

ma Iswanto dilaporkan tewas ditembak kelompok bersenjata yang diduga anggota OPM di bawah Komando Lamberth Pekikir, kemarin, sekitar pukul 10.15 WIT.

Dalam peristiwa itu, istri Iswanto, Dian Novita, tertembak di lengan kanan. Informasi yang dihimpun Media Indonesia menye-butkan penembakan terjadi saat sepasang suami istri Iswanto dan Dian Novita hendak bertamasya ke kawasan wisata pemancingan di Koya, Kota Jayapura.

Saat kendaraan warga Distrik Abepura, Kabupaten Jayapura, itu melintas di perkampung an Nafri, mereka tiba-tiba di-hadang sekelompok warga tidak dikenal lengkap dengan

senjata api. Para tersangka pelaku itu tanpa bertanya lang-sung menembaki pasangan suami istri tersebut.

Akibatnya, peluru tajam langsung bersarang di dada Iswanto sehingga korban tewas seketika di tempat. Istrinya, Dian Novita, terkena timah panas di bagian lengan kanan. Dian masih beruntung, pe-luru lainnya yang mengarah ke bagian kepala hanya berhenti di rangka helm yang dikena-kan korban. Seusai menembak korban, para pelaku langsung menghilang ke dalam hutan lebat di kawasan tersebut.

Pasangan suami istri yang mengalami nasib nahas itu dibantu warga yang kebetulan melintas. Keduanya dilarikan ke RS Abepura, Kota Jayapura.

Berselang beberapa jam ke-mudian, aksi serupa kembali terulang di sekitar jalan perkam-pungan Nafri yang menuju Ka-bupaten Keerom tersebut. Kor-

ban penembakan berikutnya bernama Deby Diana, warga Kamkey Abepura, yang saat itu hendak berwisata ke Pantai Holtekamp, Jayapura.

Korban bersama rekannya mengendarai sepeda motor dengan nomor polisi DS 5049 AD melintas di jalan di perkam-pungan Nafri. Ternyata di sana mereka sudah ditunggu ke-lompok bersenjata api tersebut dan diberondong tembakan.

Akibatnya, Deby menga-lami luka tembak di lengan kanan. Rekan pria Deby pun tidak lolos dari peluru senjata kelompok ini. Mereka selamat karena langsung kabur tancap gas dengan sepeda motor yang dikendarai korban.

Deby Diana telah dilarikan ke Puskesmas Koya untuk perawatan luka tembak yang dideritanya. Seusai menembaki warga yang sipil yang melintas, para pelaku, seperti biasanya, kembali menghilang di tengah

rimba. Terkait dengan itu, Kapol-

resta Jayapura AKB Imam Setiawan yang dihubungi Me-dia Indonesia membenarkan penembakan itu dilakukan sekelompok orang yang tidak dikenal. “Info awal yang bisa saya berikan, seorang warga tewas dan tiga orang lainnya luka-luka akibat ditembaki de-ngan senjata api oleh delapan orang hingga sembilan orang tidak dikenal. Identitas para korban penembakan belum bisa saya sampaikan. Saya masih menyisir di lokasi keja-dian,” ujarnya.

Penembakan warga sipil se-ring terjadi di wilayah Papua. Misalnya, di Wutung, Skouw, Kabupaten Jayapura, tepatnya di perbatasan Papua-Papua Nugini. Tahun lalu, Muksin Abdul, 37, tewas, dan seorang rekannya cedera. (N-2)

[email protected]

8 | Nusantara SENIN, 29 NOVEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA

Lagi, OPM Tembak MatiWarga Sipil

Penembakan oleh kelompok orang bersenjata api yang diduga Organisasi Papua Merdeka (OPM) kembali marak.

MI/ GINO F HADI

MI/M IRFAN

MEMASANG PIPA AIR: Warga memasang sam-bungan pipa air di sebuah sungai di Desa Krinjing, Magelang, Jawa Tengah, kemarin. Pipa yang di-gunakan untuk mengairi sawah tersebut mulai diperbaiki setelah beberapa waktu lalu hancur dihan-tam lahar dingin Gunung Merapi.

Ganti Rugi Lumpur Dikorupsi Raja dan Sultan Bersatu di PalembangKORBAN lumpur Lapindo mendesak agar kasus korupsi uang ganti rugi senilai Rp8 miliar atas tanah seluas 8.348 meter persegi di Desa Besuki, Kecamatan Jabon, Sidoarjo, Jawa Timur, diusut tuntas.

Kasus ini diduga terjadi pada sebidang tanah lapangan bola di Desa Besuki yang sebenar-nya adalah milik 31 warga. Uang ganti rugi lapangan bola tersebut ternyata tidak diberi-kan kepada warga.

Padahal, pihak Badan Pe-nanggulangan Lumpur Sido-arjo (BPLS) sudah melakukan verifi kasi bahwa tanah lapang-an bola itu termasuk kategori tanah kering.

Dengan nilai ganti rugi Rp1 juta per meter persegi, total uang untuk lapangan bola itu mencapai Rp8 miliar.

‘’Kami menyerahkan kasus ini kepada polisi untuk diusut,’’ kata Mudiarto, warga Besuki.

Menurut dia, warga sudah melaporkan kasus ini ke Polres Sidoarjo. Persoalan pengukur-an dan verifi kasi tanah warga menjadi tanggung jawab Ke-lompok Kerja Perlindungan So-sial BPLS yang diketuai Bajuri. Dengan fakta ini, sebenarnya polisi bisa cukup mudah me-ngusut kasus ini.

Di Desa Besuki terdapat lapangan bola yang kini sudah menjadi tanggul dan kolam pe-

nampungan lumpur. Lapangan tersebut awalnya ialah tanah gogol milik 31 warga. Warga saat itu bersedia tanah mereka diambil untuk dijadikan fasili-tas umum berupa lapangan bola. Namun, kemudian mun-cul semburan lumpur Lapindo hingga memunculkan perso-alan ini.

Warga sudah mengetahui tanah lapangan tersebut di-masukkan kategori tanah ke-ring dengan maksud agar men-dapatkan nilai ganti rugi jauh lebih tinggi. Namun anehnya, saat proses ganti rugi bagi kor-ban lumpur, warga tidak men-dapatkan uang ganti rugi atas tanah lapangan ini. (HS/N-1)

FESTIVAL Keraton Nusantara VII dibuka Gubernur Sumatra Selatan Alex Noerdin, di Palem-bang, kemarin. Hadir dalam pertemuan itu petinggi dari 145 kerajaan dan kesultanan dari seluruh Indonesia.

Pembukaan festival yang akan berakhir 29 November itu digelar di Benteng Kuto Besak. Ribuan pasang mata warga Palembang menyaksi-kan kirab sekitar 3.000 prajurit keraton dan kesultanan, pada acara itu. Selain warga, hajatan besar itu juga dihadiri Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin dari Kesultanan Palembang Darussalam, Panglima Kodam II/Sriwijaya Mayjen TNI Agus

Gunaedi Pribadi, dan Kapolda Sumatra Selatan Irjen Hasyim Irianto.

Alex Noerdin mengaku sa-ngat mengapresiasi festival ini. “Lewat kegiatan ini kita bisa melihat keanekaragaman

budaya di Indonesia, lewat perpaduan pakaian, aksesori, dan senjata khas para prajurit,” tandasnya.

Gubernur memastikan Indo-nesia sangat kaya akan budaya. Karena itu, warga harus bangga dengan semua keragaman itu.

Festival keraton, lanjutnya, membuktikan Indonesia bukan negara yang lemah. Di masa lampau, negara ini memiliki keraton yang kuat dengan prajurit yang berani.

Dalam festival ini, para raja dan sultan menggelar musyawarah untuk meru-muskan memorandum kebu-dayaan dan adat untuk kema-juan bangsa. Zuriat Kesultanan

Palembang Darussalam Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin mengungkapkan festival ada-lah ajang untuk melestarikan budaya bangsa serta mempere-rat silaturahim bangsa Indone-sia yang berasal dari kerajaan, kesultanan, dan lembaga adat nusantara. “Keberadaan raja dan sultan tidak bertujuan un-tuk membentuk negara-negara baru,” tandasnya.

Pada pembukaan itu, Sultan Iskandar yang mewakili para raja dan sultan menyerahkan tanah dan air kepada Alex Noer din, sebagai wujud keteta-pan hati para raja dan sultan yang akan tetap membela In-donesia. (Bhm/N-3)

Folmer Marisi

Alex NoerdinGubernur Sumatra Selatan