mewujudkan sikap bela negara

6
Mewujudkan Sikap Bela Negara dalam Pengabdian Sebagai Pegawai Negeri Sipil Bela negara atau rela berkorban merupakan sikap dan perilaku warga negara yang didasarkan pada pengamalan Pancasila dan UUD 1945. Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari Sanskerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada paragraf ke-4 Preambule (Pembukaan) Undang-undang Dasar 1945. Pancasila sebagai dasar negara Indonesia memiliki peranan penting yang merupakan acuan prinsip bela negara. Adapun hakikat nilai-nilai Pancasila yang mendasari perwujudan bela negara tersebut, yaitu: 1. Hakikat nilai Ketuhanan Yang Maha Esa Sila Ketuhanan Yang Maha Esa memberi gambaran bahwa bangsa Indonesia sejak dulu memiliki keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa melalui agama yang dianutnya. Sila ini berperan sebagai pembimbing bangsa Indonesia dalam melakukan kebajikan. 2. Hakikat nilai kemanusiaan yang adil dan beradab Bangsa Indonesia menyadari bahwa setiap manusia yang hidup di bumi pasti membutuhkan bantuan orang lain.

Upload: mu-ariefind

Post on 28-Jan-2016

28 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Bela negara atau rela berkorban merupakan sikap dan perilaku warga negara yang didasarkan pada pengamalan Pancasila dan UUD 1945. Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia

TRANSCRIPT

Page 1: Mewujudkan Sikap Bela Negara

Mewujudkan Sikap Bela Negara dalam Pengabdian Sebagai Pegawai Negeri Sipil

Bela negara atau rela berkorban merupakan sikap dan perilaku warga negara

yang didasarkan pada pengamalan Pancasila dan UUD 1945. Pancasila adalah

ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari

Sanskerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan

rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat

Indonesia. Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa,

kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin

oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial

bagi seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada paragraf ke-4 Preambule

(Pembukaan) Undang-undang Dasar 1945. Pancasila sebagai dasar negara Indonesia

memiliki peranan penting yang merupakan acuan prinsip bela negara. Adapun hakikat

nilai-nilai Pancasila yang mendasari perwujudan bela negara tersebut, yaitu:

1. Hakikat nilai Ketuhanan Yang Maha Esa

Sila Ketuhanan Yang Maha Esa memberi gambaran bahwa bangsa Indonesia sejak

dulu memiliki keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa melalui agama yang

dianutnya. Sila ini berperan sebagai pembimbing bangsa Indonesia dalam

melakukan kebajikan.

2. Hakikat nilai kemanusiaan yang adil dan beradab

Bangsa Indonesia menyadari bahwa setiap manusia yang hidup di bumi pasti

membutuhkan bantuan orang lain.

3. Hakikat nilai persatuan Indonesia

Bangsa Indonesia meyakini bahwa untuk mewujudkan Negara yang kuat diperlukan

persatuan yang kokoh antara anggota masyarakat Indonesia, antara suku bangsa-

suku bangsa di Indonesia.

4. Hakikat nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan perwakilan

Sila keempat mengandung nilai semua keputusan bangsa harus dilandasi dengan

jalan musyawarah.

5. Hakikat nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Page 2: Mewujudkan Sikap Bela Negara

Sila keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia mengandung nilai keadilan, yaitu

keseimbangan antara hak dan kewajiban bagi semua anggota masyarakat

Indonesia.

Kesadaran rela berkorban pada hakekatnya adalah berbakti kepada Negara dan

kesediaan untuk membela negara. Bela Negara atau rela berkorban merupakan sikap

dan perilaku warga Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam menjalin kelangsungan

hidup bangsa dan Negara seutuhnya. Kesadaran rela berkorban itu hakekatnya adalah

berbakti pada Negara dan kesediaan berkorban membela Negara. Adapun unsur dasar

bela negara adalah sebagai berikut :

Cinta tanah air

Kesadaran berbangsa dan bernegara

Yakin akan Pancasila sebagai ideology Negara

Rela bekorban untuk bangsa dan Negara

Memiliki kemampuan awal bela Negara

Wujud bela negara tersebut adalah dengan menanamkan rasa nasionalisme dan

patriotisme dalam diri kita sebagai warga negara. Adapun patriotisme merupakan sikap

yang berani, pantang menyerah dan rela berkorban demi bangsa dan negara.

Patriotisme sendiri berarti sifat kepahlawanan atau jiwa pahlawan atau dapat juga

diartikan sebagai semangat cinta tanah air. Nasionalisme adalah suatu paham untuk

mencintai bangsa dan negara sendiri, sifat kenasionalan, dan makin menjiwai bangsa

Indonesia. Nasionalisme dapat juga didefinisikan sebagai kesadaran keanggotaan

dalam suatu bangsa yang secara potensial atau aktual bersama-sama mencapai,

mempertahankan, dan mengabdikan indentitas, integritas, kemakmuran dan kekuatan

bangsa atau semangat kebangsaan.

Dari penjelasan tersebut dapat kita lihat bahwa nasionalisme merupakan sebuah

nilai (teori) sedangkan patriotisme merupakan upaya prakteknya. Jadi asionalisme dan

patriotisme adalah wujud mencintai bangsa dan negara dengan cara berani dan rela

berkoran demi mempertahankan kedaulatan bangsa dan negara. Bagaimana kita

sebagai warga negara mampu mewujudkan sikap rela berkorban demi bangsa dan

negara?

Page 3: Mewujudkan Sikap Bela Negara

Jika dikaitkan dengan prinsip bela negara, hal yang sering terlintas dalam benak

kita adalah membela negara dalam peperangan, mempertahankan kedaulatan negara

dari ancaman penjajah, serta menjaga stabilitas keamanan nasional. Namun, dalam

perwujudannya, bela negara tidak hanya berkaitan dengan hal tersebut. Lebih luasnya,

bela negara merupakan perwujudan rasa cinta kita terhadap tanah air yang dapat

diwujudkan dalam segala aspek. Mempertahankan negara tidak hanya dari sisi

keamanan, tetapu juga ketahanan ekonomi, ketahanan pangan, ketahanan sosial, dan

lain sebagainya. Seorang pahlawan bukan hanya seseorang yang gugur dalam medan

perang ataupun yang berhasil mengusir penjajah. Seorang pahlawan bisa saja

seseorang yang mampu meningkatkan kualitas hidup bangsa dan negaranya,

seseorang yang mampu menegakkan keadilan bagi rakyat Indonesia, seseorang yang

mampu mewujudkan persatuan Indonesia ataupun seseorang yang menjalankan hak

dan kewajibannya sebagai warga negara dengan baik. Tentu saja kita mewujudkan

sikap bela negara sesuai dengan apa yang mampu kita lakukan untuk bangsa ini.

Sejalan dengan profesi yang mungkin tengah kita geluti ataupun perwujudan dari

perilaku kita sehari-hari sebagai warga negara.

Selanjutnya, apabila kita tuangkan perwujudan sikap bela negara tersebut pada

profesi kita sebagai Pegawai Negeri Sipil, tentunya itu menjadi suatu unsur yang wajib.

Profesi kita sebagai Pegawai Negeri Sipil menjadi poros utama terlaksananya roda

pemerintahan dengan baik. Apabila seorang Pegawai Negeri Sipil tidak diikiuti dengan

rasa cinta terhadap tanah air dalam menjalankan tugasnya, tentu saja akan

menimbulkan konflik-konflik baik internal maupun eksternal. Profesi sebagai Pegawai

Negeri Sipil menuntut kita bekerja bukan hanya untuk memperoleh keuntungan pribadi

saja, tetapi juga mempertimbangkan kepentingan kelangsungan bangsa dan negara ini.

Rasa cinta terhadap tanah air menjadikan adanya rasa memiliki terhadap pekerjaan

sebagai Pegawai Negeri Sipil, bukan hanya sekedar pundi-pundi uang yang mampu

kita dapatkan, tetapi juga sumbangsih yang mampu kita berikan untuk bangsa dan

negara ini. Seperti yang sering kita saksikan di berita-berita yang disiarkan oleh media

bahwa hingga saat ini masih banyak tindakan-tindakan korupsi yang merugikan negara

begitu besar bukan hanya dari sisi materi, tetapi juga dampaknya terhadap

pemerintahan maupun masyarakat. Hilangnya kepercayaan masyarakat, minimnya

Page 4: Mewujudkan Sikap Bela Negara

fasilitas yang diperoleh masyarakat serta ketidakstabilan kondisi sosial ekonomi

merupakan dampak dari tindakan korupsi tersebut. Tindakan korupsi tersebut semakin

menjadi akibat tidak adanya rasa cinta tanah air atau tidak dimilikinya sikap bela negara

oleh sebagian aparat pemerintah. Sehingga tujuan mereka menjadi meningkatkan

keuntungan pribadi sebesar-besarnya dan mengabaikan kondisi bangsa dan negara ini.

Hal tersebut akan berbeda apabila sebagai Pegawai Negeri Sipil kita menanamkan rasa

cinta tanah air dan mewujudkan sikap bela negara sehingga tujuan utama kita bekerja

menjadi tidak hanya untuk mengejar materi, tetapi juga mempertimbangkan

kelangsungan hidup bangsa dan negara ini. Mewujudkan perbaikan bagi bangsa dan

negara dengan menanamkan prinsip-prinsip bela negara sesuai dengan Pancasila dan

UUD 1945. Contoh-contoh perilaku sederhana sebagai perwujudan sikap bela negara

sebagai seorang Pegawai Negeri Sipil antara lain:

1. Memberikan layanan terbaik kepada masyarakat dengan sikap profesionalisme;

2. Tidak menghambur-hamburkan uang dan fasilitas negara untuk hal-hal yang tidak

semestinya;

3. Bekerja dengan penuh integritas dan loyalitas terhadap bangsa dan negara;

4. Menghidari adanya indikasi kepentingan pribadi atau kelompok tertentu dalam

menjalankan tugas yang dapat merugikan negara;

5. Tidak menyalahgunakan wewenang sebagai Pegawai Negeri Sipil untuk

kepentingan pribadi; serta

6. Selalu berupaya memberikan inovasi demi perbaikan dan peningkatan kualitas

pelayanan terhadap masyarakat.