metodologi pendidikan

Upload: ahmadminwar

Post on 01-Mar-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 Metodologi pendidikan.

    1/20

    Kelompok : 13

    METO

    FAKU

    INSTITUT

    1

    OLOGI PENELITIAN PENDIDI

    Pengetahuan dan Pendekatan Ilmiah

    O

    L

    E

    H

    Konita Rahmatika (1411090192)Meilia Kurnia Sari (1411090206)

    Kelas

    Fisika/D/IV

    Dosen Pengampu : Dr. Yuberti, M.Pd

    PENDIDIKAN FISIKA

    TAS TARBIYAH DAN KEGURU

    AGAMA ISLAM NEGERI RADEN

    LAMPUNG

    2016

    AN

    N

    INTAN

  • 7/26/2019 Metodologi pendidikan.

    2/20

    2

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Dalam kehidupan sehari hari sering berhadapan berbagai hal atau keadaan, objek-

    objek, benda-benda, pristiwa-pristiwa dan sebagainya. Segala hal yang ada di

    sekitar kita menjadi informasi atau pengetahuan dan bahkan menjadi bagian dari

    pengalaman hidup.

    Pengetahuan dapat bersumber dari pengalaman pribadi seseorang setelah

    seseorangsecara empirik memiliki kapasitas untuk menjelaskan hal ihwal tetang

    pribadinya, apakah berkaitan dengan objek atau benda yang ada di sekitarnya.

    Misalnya sebagai petani suksesbiasanya menjalani hidup nya sebagai petanibertahu tahun. Pengetahuan dan pengalaman hidup itu membentuk ia menjadi

    sosok petani sukses. Kita ingin mendapatkan pengetahuan dan pengalaman hidup

    petni tersebut sehingga meminta petani tersebut menjelaskan hidup petani ini

    menjadi objek atau informasi.

    Dikatakan bahwa pengetahuan (knowledge) adalahsegala sesuatuyang

    telah dikenali atau diketahuian kesimpulan yang ditarik dari hal-hal yang dikenali

    oleh manusia

    1.2 Tujuan

    1.) Agar dapat mempelajari pengetahuan dan pendekatan ilmiyah

    2.) Agar dapat mengetahui pengetahuan dan pendekatan ilmiyah

  • 7/26/2019 Metodologi pendidikan.

    3/20

    3

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 DEFINISI ILMU PENGETAHUAN

    Dua istilah, yaitu pengetahuan dan ilmu pengetahuan ini sering digunakan

    secara bergantian. Pengetahuan, berkenaan dengan hal yang biasanya kita ketahui

    dalam kehidupan sehari-hari, atau yang oleh cohen, dkk. (2007) disebut sebagai

    cammon-sense knowing, yaitu segala sesuatu yang berkaitan dengan pengalaman

    seseorang. pengetahuan dapat di definisikan sebagai segala sesuatu yang diketahui

    atau segala sesuatu yang berkenaan dengan hal (maliono, dkk.1988).

    Pengetahuan dapat berupa fakta-fakta, misalnya pada saat tertentu kita

    mengetahui bahwa jam beragkat kekantor atau sekolah jam 06.00. orang lain yang

    sama-sama berangkat ke kantor atau kesekolah tidak jam 06.00 melainkan 06.30.

    walaupun fakta memiliki pengetahuan tentang jam, tetapi fakta yang diketahui

    pada saat sama-sama berangkat ke kantor atau ke sekolah berbeda. Pengetahuan

    juga bisa bersifat informasi.

    Ilmu dalam hal sebai ilmu pengetahuan berbeda dengan pengetahuan. Ilmu

    pengetahuan memiliki makna yang luas dan menuntut teknik dan keterampilan

    berfikir. Ilmu (science) didefinisikan sebagai, a systematic and controlled

    extension of cammon sense (kerlinger & lee, 2000). Istilah ilmu mengarah pada

    a tremendous body of knowledge (fraenkel, dkk. 2012), yaitu sebagai khasanah

    pengetahuan yang dilandasi dengan metode pengetahuan tertentu. Ilmu

    pengetahuan merupakan suatu usaha manusia scara terus-menerus dan mendalam

    dengan menggunakan metode berfikir tertentu. Ilmu sebagai science merupakan

    hasil aktivitas berpikir atau kegiatan olah pikir manusia. Dan ia bukanlah sekedarproduk yang siap dikonsumsikan (suriasumantri, 1985). Suriasumantri

    menyatakan bahwa ilmu merupaka salah satu dari buah pemikiran manusia dalam

    menjawab pertanyaan-pertanyaan. Ilmu pengetahuan sebagai suatu cabang studi,

    (Vockell & Asher, 1995) berkenaan dengan pemerolehan prinsip-prinsip umum

    yang dapat di uji tentang lingkungan alamiah melalui proses induksi, deduksi, dan

    uji hipotesis. Proses induksi adalah penarikan kesimpulan melalui fakta-fakta atau

    hal-hal khusus ke umum. Deduksi merupakan penarikan kesimpulan dari hal-hal

  • 7/26/2019 Metodologi pendidikan.

    4/20

    4

    yang bersifat umum menuju yang lebih khusus. Uji hipotesis merupakan

    pembuktian terhadap jawaban-jawaban secara tentatif dengan cara mencari bukti-

    bukti atau fakta-fakta dilapangan (empiris).

    Mendefinisikan ilmu dan ilmu pengetahuan , menurut conant dinamis

    (Karlinger & Lee, 2000). Statis, ilmu itu merupakan aktivitas yang memberikan

    bantuan atau kontribusi informasi secara sistematik terhadap dunia luas. Menurut

    sudut pandang dinamis ini disebutjuga pandangan heuristik. Maksudnya dalam

    ilmu pengetahuan meekankan skemata konseptual yang salingberkaitan sehingga

    berguna untuk penetian yang akan datang atau penlitian berukutnya.

    Tugas ilmu (ilmu pengetahuan) itu menurut braithwaite (Kerlinger &Lee,

    2000) yaitu untuk menetapkan hukum-hukum umum yang mencakup prilaku-

    prilaku objek-objek atau pristiwa-pristiwa empiris yang berkenaan dengan

    masalah keilmuan. Sumber-sumber pengetahuan yaitu (1) pengalaman

    (experience) ; (2) kewenangan (authority); (3) berfikir deduktif (deductive

    thinking); (4) berfikir induktif (inductive thinking); dan (5) pendekatan ilmiah

    (scientific thinking

    2.2 METODE PENGETAHUAN

    Metodepengetahuan ilmiah merupakan salah satu cara yang sangat populer

    dan komperhensif bagaimana para ilmuan memperoleh dan menguji prinsip-

    prinsip, hukum-hukum dan generalisasi. Salah satu tokoh yang sangat terkenal

    dengan metode ilmiah nya adalah John Dewey yang telah mengidentifikasi

    langkah-langkah proses ilmiah , ada empat langkah pook dalam proses ilmiah

    yaitu, 1) indetifikasi suatu masalah, 2) perumusan hipotesis, 3) penalaran dandeduktif, 4) verifiksi, modifikasi, atau penolakan hipotesis.

    Setelah kita menhajukan hipotesis, langkah berikutnya kita perlu mendapat

    dukungan teoretik dan rasional . landasan teori atau pemikiran secara rasional

    sebagai dasar untung pengujian hipotesis, menjadi sangat penting apakah hipotesis

    yang kita ajukan didukung oleh teori yang ada ayai tidak. Metode bernalar

    (reasoning) yang kita lakukan memberikan gambaran bahwa landasan teori dan

  • 7/26/2019 Metodologi pendidikan.

    5/20

    5

    rasional itu perlu untuk memberikan alasan bahwa masalah yang ingin kita

    pecahkan itu didukung dengan teori yang ada.

    2.3 SUMBER-SUMBER PENGETAHUAN

    Mencari sumber pengetahuan dalam upaya untuk mencari atau memperoleh

    jawaban yang benar terhadap suatu persoalan yang kita hadapi. Jawaban atas

    persoalan-persoalan tersebut dapat berasal dari berbagai sumber pengetahuan.

    Berkenaan dengan sumber-sumber pengetahuan dalam rangka mencari

    kebenaran itu Ary, Jacobs & Sorensen (2010) mengategorikan menjadi lima hal

    pokok , meliputi 1)pengalaman, 2) otoritas, 3)penalaran deduktif, 4) penalaran

    induktif, 5) pendekatan ilmiah .

    1. Pengalaman ( experience)

    Sumber-sumber pengetahuan itu bisa berasal dari pengalam hidup sehari-hari,

    yang dimiliki oleh seseorang. pengalaman hidup sehari-hari atau yang kita kenal

    dengan istilah cammon-sense ini berupaya memperoleh pengetahuan melalui

    pengalaman-pengalaman ini, oleh fraenkel, wallen dan hyun (2012) disebut

    sensory experience.

    2. Kewenangan atau otoritas (authority)

    Di samping itu, kita memperoleh pengetahuan dari seseorang yang memiliki

    kewenangan, yaitu memiliki kemampuan atau kapabilitas tertentu dalam hal

    tertentu wewenang atau otoritas dimiliki oleh seseorang yang sudah memiliki

    keahlian dalam bidang tertentu. Wewenang ini sering juga dipakai sebagai

    pegangan oleh seseorang dalam suatu usaha memecahkan persoalan persoalanyang dihadapinya. Masalah perbankan dan moneter misalnya, hanya dipahami

    oleh orang-orang yang telah mempelajari dan banyak berkecimpung dalam bidang

    tersebut. Masalah-masalah yang menyangkut atau berhubungan dengan

    kewenangan, misalnya terjadi kolosi dan korupsi disebuah bank atau perusahaan

    sering kali mengundang perhatian publik, hal ini perlu pembuktian oleh akuntan.

  • 7/26/2019 Metodologi pendidikan.

    6/20

    6

    3. Berpikir Deduktif (deductive thinking)

    Berpikir deduktif disebut juga penalaran deduktif (deductive reasoning)

    merupakan proses berpikir yang didasarkan pada pernyataan-pernyataan yang

    bersifat umum ke hal-hal yang bersifat khusus dengan meggunakan logika

    tertentu.atau secara singkat dapat kita ungkapkan bahwa penalaran atau berpikir

    deduktif itu adalah cara berpikir dari hal yang bersifat umum (general thinking) ke

    hal-hal yang bersifat khusus (specific knowledge). Cara berpikir ini dilandasi

    dengan suatu sistem penyusunan fakta yang sudah diketahui lebih dahulu untuk

    sampai pada kesimpulan yang benar . Dasar-dasar berpikir yang dipakai oleh

    pendekatan ini dilakukan melalui serangkaian pernyataan atau silogisme yang

    bertolak dari tiga hal, ketiga dasar berpikir itu meliputi, 1) dasar pikiran utama

    atau premis mayor, 2) dasar pemikiran kedua atau premis minor, 3) kesimulan

    atau disebut juga deduksi.

    1) dasar pemikiran utama atau premis mayor merupakan suatu pernyataan

    umum dan universal. Dikatakan begitu karena stiap pernyataan

    (statement) yang diungkapkan mengandung kebenaran umum dan berlaku

    secara universal.

    2) Dasar pemikiran kedua atau premis minor ini mengandung pernyataan

    yang lebih khususdan merupakan bagian dari premis utama. Premis kedua

    ini menjadi data pendukung ntuk menyatakan premis utama.

    3) Kesimpulan atau deduksi dibuat berdasarkan kebenaran-kebenaran yang

    dinyatakan dalam premis-premis baik mayor maupun minor. Kita tidakdapat kesimpulan yang tepat jika premis utama dan premis kedua tidak

    saling berhubungan.

    Contoh-contoh silogisme

    1. Premis mayor: planet-planet mengelilingi atau mengitari matahari

    2. Premis minor: bumi adalah termasuk sebuah planet.

    3. Kesimpulan: bumi mengelilingi atau mengitari matahari.

  • 7/26/2019 Metodologi pendidikan.

    7/20

    7

    Pernyataan dalam premis utama atau mayaor benar karena memang planet lah

    yang mingitari matahari, dan bukan sebaliknya matahari yag mengitari planet-

    planet. Pernyataan bahwa bumi adalah planet ,benar. Pernyataan-pernyataan baik

    pada premis mayor maupun minor nya benar, maka dapat menyimpulkan bahwa

    kedua premis itu paralel karena kedua nya sama-sama benar. Kesimpulan akanmenjadi salah apabila kita nyatakan bahwa matahari tidak dikelilingi planet.

    4. Berpikir Induktif (Inductive Thinking)

    Penalaran induktif mendasarkan pada pengamatan atau fakta dilapangan.

    Untuk mengetahui bahwa premis-premis itu benar, yaitu dengan melakukan

    penyelidikan atau pengamatan terhadap fakta-fakta yang ada dilapangan.

    Berdasarkan hasil pengamatan dilapangan fakta-fakta dikumpulkan berdasarkan

    kejadian-kejadian atau perihal khusus yang kemudian dipakai untuk membuat

    suatu kesimpulan umum.

    Dalam berpikir induktif seseorang harus melakukan pengamatan atau

    observasi sendiri, mencari fakta untuk mencapai suatu generalisasi. Dalam car

    berpikir induktif kesimpulan akan tercapai dengan mengamati contoh fakta gejala-

    gejala atau objek nya.

    Contoh 1, induktif tak sempurna atau salah, apabila proposisi nya salah

    1. Setiap harimau yang diamati bertaring

    2. Harimau dan kambing adalah binatang menyusui.

    3. Oleh sebab itu kambing binatang bertaring.

    Kesimpulan diatas salah, karena antara kambing dan harimau, walaupun

    keduanya adalah binatang menyusui, tidak saling berhubungan karena kambing

    bukan binatang yang bertaring.

    Contoh 2, proposisi dan kesimpulan yang benar

    Contoh(a)

    1. Harimau adalah binatang menyusui

    2. Kambing adalah binatang menyusui

    3. Oleh sebab itu hatimau dan kambing adalah bnatang menyusui

  • 7/26/2019 Metodologi pendidikan.

    8/20

    8

    Contoh(b)

    1. Harimau adalah binatang bertaring

    2. Binatang bertaringpada umumnya termasuk binatang buas.

    3. Oleh sebab itu harimau adalah binatang buas.

    Contoh(c)

    1. Kambing adalah binatang pemakan rumput

    2. Binatang yang memakan rumput termasuk binatang yang memamahbiak

    3. Oelh sebab itu, kambing adalah binatang memamah biak.

    Kesimpulan diatas benar adanya karena antara fakta yang dikumpulkanmenjadi dasar untuk menentukan kesimpulan. Hal ini berbeda dengan contoh 1

    dimana antara fakta dan kesimpulan tidak ada relevansinya dan bahkan antara

    premis yang satu dengan yang lain tidak saling berkaitan.

    5. Berpikir ilmiah (scientific thinking)

    Proses berpikir ilmiah adalah proses melakukan penalaran terhadap sesuatu

    hal sesuai dengan prosedur ilmiah. Sesuatu disebut ilmiah apabila bisa ditangkap

    dengan rasio (pikir). Dengan sesuatu itu dikatakan rasional apabila cara

    pemikirannya dilandasi oleh prosedur ilmiah, atau sesuatu dikatakan rasional

    apabila dapat diterima oleh akal. Artinya, menurut pertimbangan akal atau pikiran

    sehat, apabila seseorang menghadapi masalah maka untuk memecahkan atau

    mengatasi masalah itu dengan menggunakan berbagai cara.pemecahan masalah itu

    dilakukan dengan pendekatan ilmiah.

    Secara deduktif , peneliti atau penyelidik bertolak daru suatu hipotesis, yaitu

    mengungkapkan jawaban yang bersifat sementara (tentative). Apabila implikasi

    yang didapa secara deduktif sesuai dengan pengetahuan yang sudah diterima

    kebenarannya. Maka langkah selanjutnya, bekenaan implikasi perlu diuji secara

    empiris melalui data yang dikumpulkan. Rumusan hipotesis inilah yang

    membedakan antara pendekatan ilmiah (induktif-deduktif) dengan cara berpikir

    induktif saja. Dalam pendekatan induktif, misalnya kita melakukan pendekatan

    terlebih dahulu kemudian mengumpulkan informasi guna menarik kesimpulan.

  • 7/26/2019 Metodologi pendidikan.

    9/20

    9

    2.4 PENDEKATAN ILMIAH DALAM PROSES PENELITIAN

    Penelitian merupakan penerapan pendekatan ilmiah pada pengkajian atau

    studi tentang suatu masalah. Penelitian merupakan suatu masalah. Penelitian

    merupakan suatu cara yang tepat dan berguna untuk dapat memperoleh informasi

    yang sahih dan dapat dipertanggung jawabkan. Tujuan penetian ilmiah yaitu

    untuk menemukan jawaban suatu masalah. Penelitian pendidikan memiliki sifat

    empiris-objektif. Artinya siapapun yang melakukan, asal dengan metode dan

    objek yang sama, hasilnya dapat dibutikan dan relatif sama .

    Jika pendekatan ilmiah itu kita terapkan untuk menyelidiki masalah

    pendidikan maka hasilnya adalah penelitian pendidikan. Penelitian pendidikanmerupakan suatu cara yang dilakukan dan digunakan oleh para pendidik atau

    penelitian pendidikan untuk memperoleh informasi yang signifkan dan dapat

    dipertanggungjawabkan secara ilmiah mengenai proses atau kegiatan pendidikan.

    2.5 KARAKTERISTIK PROSES PENELITIAN

    Ciri-ciri khusus karakteristik proses penelitian (tuckman, 1988) yaitu:

    1)sistematis, 2)logis, 3)empiris, 4)reduktif, dan 5)pengulangan dan dapat

    ditransmisi.

    1. Sistematis

    Penelitian merupakan suatu proses yang terstruktur, yaitu adanya aturan

    atau kaidah yang dilakukan, yaitu kaidah yang dilakukan secara sistematis.

    Sistematis artinya mengikuti suatu pola urutan tetap dari komponet sitem tersebut.

    Pola urutan yang merupakan aspek-aspek dalam penelitian saling berkaitan satu

    sama lain. Misalnya, ketika kita memaparkan latar belakang masalah penelitian

    maka kita mecoba mengarahkan ke hal yang akan menjadi fokus atau masalh

    penetian. Selanjutnya masalah penelitian mengarahkan kepada peneliti untuk

    mengumpulkan bukti-bukti pendukung guna memberikan jawaban terhadap

    masalah penelitian.

  • 7/26/2019 Metodologi pendidikan.

    10/20

    10

    2. Logis

    Peneltian mengikuti suatu sistem yang menggunakan logika berpikir yang

    dapat diplikasikan pada berbagai bidang keilmuan. Dengan cara menerapkan

    logika, peneliti juga dapat mengecek generalisasidalam konteks validitas

    eksternalya. Logika yang valid membuat penelitian itu menjadi alat yang ampuh

    dan canggih dalam membuat suatu keputusan dan kesimpulan. Hasil penelitian ini

    tentu saja jauh dari sekedar intuisi atau yang menggunakan pengamatan

    berdasarkan ingatan yang datang dari kepala off-the-top-offthe-head tentang

    data.

    3. Empiris

    Banyak kesimpulan yang bersifat abstrak yang mungkin mendahului

    penelitian, tetapi hasil analisi data penelitian merupakan suatu hasil akhir dari

    penelitian. Bersifat abstrak artinya tanpa didukung oleh hasil penelitian terlebih

    dahulu, pengumpulan data dalam penelitian itulah yang menandai penelitian

    penelitian sebagai sutu proses empiris. Data dikumpulkan dari lapangan yang

    dapat dilakukan melalui pengamatan langsung dan tidak langsung. Pengamatan

    langsung dilakukan dengan cara peneliti datang langsung berhadapan dengan

    sumber datanya. Adapun pengamatan tak langsung dilakukan dengan alat bantu ,

    msalnya daftar pertanyaan (questionaires).

    4. Reduksi

    Proses reduksi ini menerjemahkan realitas empiris kearah hal yang lebih

    konseptual dan abstrak. Proses reduksi dimaksudkan untuk memahami hubunganantara peristiwa atau kejadian, dan meramalkan bagaimana hubungan itu

    diterapkan dalam konteks yang lain. Proses reduksi seperti ini memungkinkan

    penelitian untuk menjelaskan (to-explain) bukan sekedar menggambarkan (to

    describe).

  • 7/26/2019 Metodologi pendidikan.

    11/20

    11

    5. Replika

    Karena hasil penelitian itu direkam, digeneralisasikan, dan direplika

    (diulang-ulang). Penelitian pada dasarnya bukan sekedar penghasil pemecahan

    masalah sementara, melainkan hasil penelitian dapat dipakai untuk memberikan

    pemecahan yang lebih aplikatif. Penelitian di anggap sebagai suatu proses yang

    dapat di ulangdan ditransmisikan. Suatu proses yang dapat diualng

    artinyapenelitian dapat dilakukan kembali dengan cara atau metode yang sama

    dan mungkin juga menggunakan subjek dan seting yang berbeda dan lebih luas

    untuk memperoleh validitas hasil.penelitian dapat ditransmisikan, artinya dapat

    dipakai untuk kepentingan pemecahan masalah yang lebih luas.

    2.6 PETIMBANGAN-PERTIMBANGAN DALAM PROSES

    PENELITIAN

    1. Hak privasi atau nonpartisipasi

    Untuk menjaga kerahasiaan hal-ihwal subjek penelitian, peneliti harus:

    1. Menghindari adanya pertanyaan-pertanyaan yang tidak perlu

    ditanyakan duluar konteks penelitiannya.

    2. Menolak rekaman dari respons yang diberikan, jika

    memungkinkan, dan yang paling pentng.

    3. Memperoleh persetujuan dari responden berkenaan dengan

    penelitiannya, sehingga peneliti tidak memiliki hak ntuk memaksa

    kepada calon respondennya.

    2. Hak tidak disebut namaPara partisipan atau responden penelitian memiliki hak untuk tidak

    menyebutkan namanya. Yaitu hak untuk tidak menyebutkan

    identitasnya dalam penelitian. Untuk menjamin kerahasiaan nama, ada

    dua cara yang digunakan. Pertama, peneliti biasanya tertarik untuk

    menggunakan data kelompok daripada data tunggal, dengan demikian

    sekor-sekor yang diperoleh dari individu-individu dikelompokkan

    (pooled or grouped) secara bersama-sama dan dapat dilaporkan sebagi

  • 7/26/2019 Metodologi pendidikan.

    12/20

    12

    rata-rata. Kedua, subjek yang dijadikan sebagai partisipan atau

    responden diidentifikasi terlebih dahulu berdasarkan nomor bukannya

    berdasarkan namnya.

    3. Kerahasiaan

    Disamping perlu memerhatikan kebebasan pribadi dan tanpa menyebut

    namanya, peneliti juga harus melindungi kerahasiaan (privasi) subjek

    atau responden. Kerahasian responden atau penjawab pertanyaan

    (angket) dijaga, dengan tidak memberitahukan kepada pihak lain.

    Untuk menjamin hal ini, peneliti seharusnya :

    1. Menyusun semua data berdasarkan angka bukan nya berdasarkannama responden

    2. Menghilangkan naskah-naskah tes secepat mungkin setelah

    penelitian dilakukan

    3. Apabila mungkinmemberikan kepada responden quesioner yang

    dilengkapi dengan sampul dan bahkan disertai dengan prangko.

    4.Meminta pertanggungjawaban peneliti

    Akhirnya,setiap subjek atau responden (partisipan) yang dilihatkan dalam

    penelitian memiliki hak untuk mengharapkan bahwa peneliti memiliki

    kepekaan terhadap martabat manusia. Peneliti secara khusus menghargai

    kemampuan partisipan(responden) bahwa mereka tidak merasa terganggu .

    tanggung jawab untuk menjaga kerahasiaan (privasi )dan kemampuan

    respnden menjadi hal yang sanagt penting. Tanggung jawab ini menjadi

    penciri sebagai seorang ilmuan, yaitu tanggung jawab ilmiah

  • 7/26/2019 Metodologi pendidikan.

    13/20

    13

    2.7 LANGKAH-LANGKAH PROSES PENELITIAN

    Unsur dasar proses penelitian menurut mikkelsen (2015) ada enam

    komponen yang meliputi , 1) merumuskan masalah, 2)mengaji teori, 3)

    mengumpulkan data, 4) melakukan analisis, 5) melakukan interpretasi, 6)

    mngambil kesimpulan.seperti pada gambar .

    Analisis

    Interpretasi

    Formulasi pertanyaan/

    pertanayaan pemnelitian

    Teori Data Empiris

    Kesimpulan/Jawaban

  • 7/26/2019 Metodologi pendidikan.

    14/20

    14

    Ary, Jacobs, dan Sorensen (2010) menambahkan satu unsur lagi dalam

    tahap-tahap penelitian, yaitu menjadi tujuh unsur, yaitu: 1) memilih masalah, 2)

    mengkaji literatur, 3) menyusun rancangan, 4) mengumpulkan data, 5)

    menganalisis data, 6)melakukan interpretasi, 7)melaporkan hasil. Seperti pada

    gambar :

    Melaporkan

    hasil

    Memilih

    masalah

    Interpretasi

    data

    Menganalisis

    Data

    Mengumpulkan

    Data

    Mengkaji

    literatur

    Rencangan

    penelitian

  • 7/26/2019 Metodologi pendidikan.

    15/20

    15

    Sedikit berbeda dengan langkah-langkah dalam proses penelitian sebagai

    mana disajikan sebelumnya, Gill dan Johnson (dalam Gray, 2009) mengemukakan

    ada delapan tahapan proses penelitian. Kedelapan langkah tersebut meliputi,

    1)mengindentifikasi bidang pendidikan, 2)memilih topik, 3)merumuskan tujuanpenelitian, 4)menentukan pendekatan,5) memformulasikan rencana,

    6)mengumpulkan informasi atau data, 7)menganalisis data, 8)menyampaikan

    temuan. Digambarkan sebagai berikut:

    Mengidentifikasi bidang penelitian

    Memilih topik

    Merumuskan tujuan penelitian

    Menentukan pendekatan

    Memformulasikan rencana

    Mengumpulkan informasi atau data

    Menganalisis data

    Menyampaikan temuan

  • 7/26/2019 Metodologi pendidikan.

    16/20

    16

    Hampir sejalan dengan langkah-langkah proses penelitian yang

    dikemukakan oleh Ary dkk diatas, langkah-langkah penelitian secara sekuensial

    dikemukakan oleh Neuman (2007). Ada tujuh langkah dalam proses penelitian ,

    sebagaimana digambarkan :

    1

    Memilih topik

    2

    Memfokuskan

    pertanyaan

    7

    Menyampaikan

    laporan

    3

    Desain penelitian

    6

    Menginterpretasikan

    data

    4

    Mengumpulkan data

    5

    Menganalisis data

    TEORI

  • 7/26/2019 Metodologi pendidikan.

    17/20

    17

    Berikut ini di sajikan langkah-langkah proses penelitian secara umum :

    1. Identifikasi dan menentukan masalah

    Ungkapkan masalah yang dikaji melalui penelitian berdasarkan hasil

    analisis masalah. Banyak msalah yang kita hadapi, tetapi tidak semua

    masalah yang dihadapi itu urgen untuk dipecahkan. Selanjutnya, pilihlah

    masalah yang urgen tersebut dan segera dipecahkan. disamping urgen,

    mendapat prioritas, masalah penelitian itu bisa dilaksankan (Feasable).

    2. Kajian pustaka atau literatur

    Berdasarkan identifikasi masalah yang akan dikaji, peneliti perlu bahan

    acuan atau rujukan (referensi) untuk dijadika sebagai landasan teori.

    Landasan teori ini dipakai sebagai dasar untuk pembahasan hasil

    penelitian. Pemilihan bahan-bahan pustaka atau rujukan perlu

    mempertimbangkan relefansinya dengan masalah yang diteliti atau dikaji.

    Pilihlah rujukan yang mutahir dan akurat, karna rujukan itu akan

    memberikan pijakan yang kukuh bagi penelitian yang kita lakukan .

    3. Meyusun atau merumuskan hipotesis

    Hipotesis (jika diperlukan oleh peneliti) disusun dan diajukan untuk

    memberikan suatu alternatif jawaban sementara (tentative) terhadap hasil

    penelitian, apakah sesuatu yang dikaji benar atau tidak. Penelitian ,

    misalnya korelasional dan eksperimen memerlukan hipotesis, sedangkan

    pengertian deskriptif, sigi(survei), kualitatif dan sejenisnya tidak

    memerlukan hipotesis karna penelitian ini tidak menguji ataumembuktiakan hipotesis tetapi memaparkan keadaan, objek,

    benda,orang,kejadian atau peristiwa tertentu. Hipotesis yang demikian ini

    disebut sebagai hipotesis apriori atau hipotesis deduktif.

  • 7/26/2019 Metodologi pendidikan.

    18/20

    18

    4. Identifikasi, klarifikasi, dan definisi oprasional variabel

    Identifikasi variabel sering dilakukan oleh peneliti ketika telah

    melakukan suatu analisis atau kajian masalah. Berdasarkan masalah yang

    ingin diteliti, peneliti selanjutnya melakukan identifikasi dan memilah-

    milah. Berdasarkan indentifikasi variabel penelitian, selanjutnya peneliti

    merumuskan masalah peneitian. Variabel penelitian diungkapkan secara

    jelas, agar memudahkan peneliti melakukan aktifitasnya . dengan

    melakukan identifikasi variabel, memudahkan peneliti untuk menentukan

    tipe atau jenis variabel.

    5. Rencana penelitian

    Suatu rancangan penelitian dibuat sesuai dengan masalah dan tujuan

    penelitian yang akan dikaji atau diteliti . rencana penelitian

    mendeskripsikan hal-hal atau tindakan yang akan dilakukan oleh peneliti.

    Rancangan penelitian yang dipilih atau ditentukan oleh peneliti sangat

    berguna untuk memberikan arah bagi peneliti untuk menjawab .

    6. Penentuan poulasi dan sample

    Populasi dan sampel, responden, partisipan, informan, dan subjek

    penelitianditetapkan untuk memperoleh dukungan empiris hasil penelitian.

    Populasi dan sampel ini ditentukansecara proporsional agar hsil penelitian

    yang kita peroleh dapat digeneralisasikan secara luas.

    7. Pemilihan dan pengembangan instrumenInstrumen atau alat pengumpul data disusun dan dipilih sesuai dengan

    tujuan dan teknik penelitiannya. Instrumen penelitian yang reliabel dan

    valid akan memberikan data yang lebih tepat. Oleh sebab itu , pemilihan

    dan pengembangan instrumen penelitian merupakan hal penting yang

    harus diperhatikan peneliti.

  • 7/26/2019 Metodologi pendidikan.

    19/20

    19

    8. Pengumpulan data

    Pengumpulan data penelitian perlu dilakukan melalui prosedur-prosedur

    tertentu. Setiap jenis penelitian menuntut prosedur yang berbeda-beda.data

    penelitian yang telah dikumpulkan secara cermat dianalisi untuk

    memberikan dukungan (pembuktian hipotesis) apakah benar atau tidak.

    9. Pengolahan dan analisis data

    Setiap data yang dikumpulkan perlu dianalisis. Sifat dan jenis data

    tertentu menuntut teknik analisis data tertentu pula. Pengolahan dan

    analisis data perlu dilakukan secara teliti, cermat, karna dapat

    memengaruhi hasil penelitian, atau keputusan dan kesimpulan yang dibuat.

    10. Interpretasi dan diskusi hasil penelitian

    Interpretasi atau penapsiran hasil penelitian menjadi dasar untuk

    pembahasan hasil penelitian. Interpretasi dan diskusi menjadi langkah

    penting dalah setiap proses penelitian. Langkah ini menuntut perhatian dan

    keseriusan peneliti dari setiap hasil olahn data yang diperolehnya.

    Berdasarkan kajian analisis dan kristis inilah akan diperoleh suatu hasil

    pemikiran rasional empiris peneliti.

    11. Penyusunan laporan penelitian

    Tahap akhir kegiatan penelitian adalah penyusun laporan. Laporan

    penelitian ini merupakan bentuk dan bkti atas tanggung jawab ilmiahseorang peneliti. Laporan penelitian memuat segala hal yang terkait

    dengan keseluruhan proses kegiatan penelitian dari awal hingga akhir.

  • 7/26/2019 Metodologi pendidikan.

    20/20

    20

    BAB III

    KESIMPULAN

    1. Ilmu pengetahuan memiliki makna yang luas dan menuntut teknik dan

    keterampilan berfikir. Ilmu (science) didefinisikan sebagai, a systematic

    and controlled extension of cammon sense (kerlinger & lee, 2000). Istilah

    ilmu mengarah pada a tremendous body of knowledge (fraenkel, dkk.

    2012), yaitu sebagai khasanah pengetahuan yang dilandasi dengan metode

    pengetahuan tertentu. Ilmu pengetahuan merupakan suatu usaha manusia

    scara terus-menerus dan mendalam dengan menggunakan metode berfikir

    tertentu

    2. Pengetahuan dapat bersumber dari pengalaman pribadi seseorang setelah

    seseorangsecara empirik memiliki kapasitas untuk menjelaskan hal ihwal

    tetang pribadinya

    3. Dengan demikian, pengetahuan dapat berupa suatu fakta atau objek fisik

    (konkret) dan sesuatu yang ditarik berdasarkan pengalaman pribadi

    seseorang sehingga menjadi pengetahuan abstrak