metodologi agama
TRANSCRIPT
5/11/2018 metodologi agama - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-agama 1/10
BAB 1
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Dewasa ini kehadiran agama semakin dituntut agar ikut terlibat secara aktif
didalam memecahkan berbagai masalah yang dihadapi umat manusia. Agama
tidak boleh hanya sekedar menjadi lambang kesalehan atau berhenti sekadar
disampaikan dalam khotbah, melainkan secara konsepsional menunjukkan cara-
cara paling efektif dalam memecahkan masalah.
Tuntutan terhadap agama yang demikian itu dapat dijawab manakala
pemahaman agama yang selama ini banyak menggunakan pendekatan teologis
normatif dilengkapi dengan pemahaman agama yang menggunakan
pemahaman lain, yang secara operational konseptual, dapat memberikan
jawaban terhadap masalah yang timbul.
Hal demikian perlu dilakukan, karena melalui pendekatan tersebut kehadiran
agama secara fungsional dapat dirasakan oleh penganutnya. Sebaliknya tanpa
mengetahui berbagai pendekatan tersebut, tidak mustahil agama tidak mudah
dipahami oleh masyarakat, tidak fungsional dan akhirnya masyarakat mencari
pemecahan kepada selain agama, dan hal ini tidak boleh terjadi.
II. PERUMUSAN MASALAH
a. Pendekatan apasaja yang mendukung dalam memahami agama islam?
b. Apakah Anlisis SWOT dapat dikembangkan menjadi pola pikir dalam
pembeljaran kajian metodolgi islam?
5/11/2018 metodologi agama - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-agama 2/10
BAB 2
PEMBAHASAN
Berbagai pendekatan yang dapat digunakan untuk memahami agama
meliputi pendekatan teologis normatif, antropologis, sosiologis, psikologis,
historis, kebudayaan, dan pendekatan filosofis. Adapun yang dimaksud dengan
pendekatan disini adalah cara pandang atau paradigma yang terdapat pada satu
bidang ilmu yang selanjutnya digunakan dalam mamahami agama. Dalam
hubungan ini, Jalaluddin Rahmat mengatakan bahwa agama dapat diteliti
dengan menggunakan berbagai paradigma. Realitas keagamaan yang
diungkapkan mempunyai nilai kebenaran sesuai dengan kerangka
paradigmanya. Karena itu, tidak ada persoalan agama itu penelitian sosial,
penelitian legalistik atau penelitian filosofis.
a. Pendekatan teologis normatif
Pendekatan teologis normatif dalam memahami agama secara harfiah dapat
diartikan sebagai upaya memahami agama dengan menggunakan karangka ilmu
ketuhanan yang bertolak dari suatu keyakinan bahwa wujud empirik dari suatu
keagamaan dianggap sebagai yang paling benar dibandinginkan dengan yang
lainnya. Amin Abdullah mengatakan, bahwa teologi, sebagaimana kita ketahui ,
tidak bisa tidak pasti mengacu kepada agama tertentu. Loyalitas terhadap
kelompok sendiri, komitmen, dan dedikasi yang tinggi serta penggunaan bahasa
yang bersifat subyektif, yakni bahasa sebagai pelaku, bukan sebagai pengamat
adalah merupakam ciri yang melekat pada bentuk pemikiran teologis.
Dari pemikiran tersebut, dapat diketahui bahwa pendekatan teologi dalam
pemahaman keagamaan adalah pendekatan yang menekankan pada bentuk
forma atau simbol-simbol keagamaan yang masing-masing bentuk forma atau
simbol-simbol keagamaan tersebut mengklaim dirinya sebagai yang paling benar
sedangkan yang lainnya adalah salah. Dalam keadaan demikian, maka terjadilah
proses saling mengkafirkan.
Berkenaan dengan pendekatan teologi tersebut, Amin Abdullah mengatakan
bahwa pendekatan teologi semata-mata tidak dapat memecahkan masalah
esensial pluralitas masalah saat ini. Saat ini muncul apa yang disebut dengan
istilah teologi masa kritis, yaitu suatu usaha manusia untuk memahami
5/11/2018 metodologi agama - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-agama 3/10
penghayatan imannya atau penghayatan agamanya, suatu penafsiran atas
sumber-sumber aslinya atau tradisinya dalam konteks permasalahan masa kini,
yaitu teologi bergerak antara dua kutub: yaitu teks dan situasi, masa lampau
dan masa kini. Hal yang demikian mesti ada dalam setiap agama meskipun
dalam bentuk dan fungsi yang berbeda-beda. Uraian diatas bukan berarti kita
tidak memerluan pendekatan teologis, keagaman seseorang mudah cair dan
tidak jelas identias dan kelembagaannya.
Pendekatan teologis dalam memahami agama menggunakan cara berfikir
deduktif, yaitu cara berpikir yang berawal dari keyakinan yang diyakini benar
dan mutlak adanya, karena adanya ajaran berasal dri Tuhan, sudah pasti benar,
sehingga tidak perlu dipertanyakan, lebih dahulu,melainkan dimulai dari
keyakinan yang selanjutnya diperkuat dengan dalil-dalil dan argumentasi.
Pendekatn teologis sebagaimana disebutkan diatas telah menunjukan adanya
kekurangan antara lain bersifat eksklusif,dogmatif,tidak mau mengakui
kebenaran agama lain, dan sebagainya. Kekurangan ini dapat diatasi dengan
cara melengkapinya dengan pendekatan sosiologis. Sedangkan
kelebihannya,melalui pendekatan teologis normative ini seseorang akan
memiliki sikap militansi dalam beragam, yakni berpegang teguh pada agama
yang diyakininya sebagai yang benar, tanpa memandang dan meremehkan
agama lainnya. Dengan pendekatan yang demikian seseorang yang memiliki
sikap fanatis terhadap agama yang dianutnya.
B. Pendekatan Antropologis
Pendekatan antropologis dalam memahami agama dapat diartikan sebagai
salah satu upaya memahami agama dengan cara melihat wujud praktik
keagamaan yang tumbuh dan berkembang. Antropologi dalam kaitan ini sebagai
mana dikatakan Dawam Raharjo, lebih mengutamakan pengamatan langsung ,
bahkan sifatnya partisipatif. Melalui pendekatan antropologis agama ternyata
berkorelasi dengan etos kerja dan perkembangan ekonomi suatu
masyarakat.Dalam hubungan ini , jika ingin mengubah pandangan dan sikap
etos kerja seseorang ,maka dapat dilakukan denga cara mengubah pandangan
ke agamaan.
Melalui pendekatan antropologis yang terlihat dengan jelas hubungan agama
dengan berbegai masalah,kehidupan manusia, dan dengan itu pula agama
terlihat akrab dan fungsional dengan berbagai fenomena kehidupan manusia.
Pendekatan antropologis seperti itu diperlukan adanya, sebab banyak berbagai
hal yang dibicarakan agama hanya bisa dijelaskan dengan tuntas melalui
5/11/2018 metodologi agama - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-agama 4/10
pendekatan antropologis. Dengan demikian, Pendekatan antro pologis sangat
dibutuh kan dalam memahami ajaran agama,karena didalamnya terdapat uraian
dn informasi yang dapat dijelaskan lewat bantuan ilmu antropologi dengan
cabang-cabangnya.
C. pendekatan sosiologis
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hidup bersama dalam masyarakat
dan menyelidiki ikatan-ikatan antara manusia yang menguasai hidupnya itu.
Sosioligi mencoba mengerti sifat dan maksud hidup bersama, cara terbentuk dan
tumbuh serta berubahnya perserikatan-perserikatan hidup itu serta pula
kepercayaannya, keyakinannya yang member sifat tersendiri kepada cara hidup
bersama itu dalam tiap perserikatan hidup manusia. Sementara itu, soejono
soekanto mengartikan sosiologi sebagai suatu ilmu pengetahuan yang
membatasi diri terhadap persoalan penilaian. Dari dua definisi tersebut terlihat
bahwa sosiologi adalah suatu ilmu yang menggambarkan tentang keadaan
masyarakat lengkap dengan struktur, lapisan serta berbagai gejala social lainnya
yang saling berkaitan.
Selanjutnya, sosiologis dapat digunakan sebagai salah satu pendekatan
dalam memahami agama. Hal ini demikian dapat dimengeti, karena banyaknya
bidang kajian agama yang baru dapat dipahami secara proporsional dan tepat
apabila menggunakan jasa bantuan dari ilmu sosiologis. Melalui pendekatan
sosiologis agama akan dapat dipahami dengan mudah, karena agama itu sendiri
diturunkan untuk kepentingan social. Dalam al-qur’an misalnya kita jumpai ayat-
ayat berkenaan dengan hubungan manusia dengan manusia lainnya, sebab-
sebab yang menyebabkan terjadinya kemakmuran suatu bangsa, dan sebab-
sebab yang menyebabkan terjadinya kesengsaraan. Semua itu jelas baru dapat
dijelaskan apabila yang memahaminya mengetahui sejarah social pada saat
ajaran agama itu diturunkan.
D. pendekatan fisiologis
Secara harfiah, kata filsafat berasal dari kata phylo yang berarti cinta kepada
kebenaran, ilmu, dan hikmah. Selain itu, filsafat dapat pula berarti mencari
hakikat sesuatu, berusaha menautkan sebab dan akibat serta berusaha
menafsirkan pengalaman-pengalaman. Dari definisi tersebut diketahui bahwa
filsafat pada intinya berupaya menjelaskan inti, hakikat, atau hikmah mengenai
sesuatu yang berada dibalik objek formanya.
Islam sebagai agama yang banyak menyuruh penganutnya mempergunakan
akal pikiran sudah dapat dipastikan sangat memerlukan pendekatan filosofis
5/11/2018 metodologi agama - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-agama 5/10
dalam memahami ajaran agamanya, namun, pendekatan seperti ini masih belum
diterima secara merata terutama oleh kaum tradisionalis, formalistis yang
cenderung memahami agama terbatas pada ketepatan melaksanakan aturan-
aturan formalistic dari pengalaman agama.
E. pendekatan historis
Sejarah atau historis adalah suatu ilmu yang didalamnya dibahas berbagai
peristiwa dengan memperhatikan unsure tempat, waktu, objek, latar belakang
dan pelaku dari peristiwa tersebut. Menurut ilmu ini, segala peristiwa dapat
dilacak dengan melihat kapan peristiwa itu terjadi, dimana, apa sebabnya, siapa
yang terlibat dalam peristiwa tersebut.
Melalui pendekatan sejarah, seseorang diajak menukik dari alam idealis
kealam yang bersifat empiris dan mendunia. Dari keadaan ini seseorang akan
melihat adanya kesenjangan atau keselarasan antara yang terdapat alam idealis
dengan yang ada di alam empiris dan historis. Pendekatan kesejarahan ini amat
dibutuhkan dalam memahami agama, karena agama itu sendiri turun dalam
situasi yang konkret bahkan berkaitan dengan kondisi social kemasyarakatan.
Melalui pendekatan sejarah ini sesorang diajak untuk memasuki keadaan yang
sebenarnya berkenaan dengan penerapan suatu peristiwa. Dari sini, maka
seseorang tidak akan memahami agama keluar dari konteks historisnya, karena
pemahaman demikian itu akan menyesatkan orang yang memahaminya.
F. pendekatan kebudayaan
Dalam kamus umum bahasa Indonesia, kebudayaan diartikan sebagai hasil
kegiatan dan penciptaan batin (akal budi) manusia seperti kepercayaan,
kesenian, adat istiadat, dan berarti pula kegiatan (usaha) batin (akal dan
sebagainya) untuk menciptakan sesuatu yang termasuk hasil kebudayaan.
Sementara itu, sutan takdir alisyahbana mengatakan bahwa kebudayaan adalah
keseluruhan yang kompleks, yang terjadi dari unsure-unsur yang berbedas
seperti pengetahuan, kepercayaan, seni, hokum, moral, adat istiadat, dan segala
kecakapan lain yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Dengan demikian, kebudayaan adalah hasil daya cipta manusia dengan
menggunakan dan mengerahkan segenap potensi batin yang dimilikinya.
Didalam kebudayaan tersebut terdapat pengetahuan, keyakinan, seni, moral,
adat istiadat, dan sebagainya. Kesemuanya itu selanjutnya digunakan sebagai
kerangka acuan oleh seseorang dalam menjawab berbagai masalah yang
dihadapinya.
5/11/2018 metodologi agama - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-agama 6/10
Kebudayaan yang demikian selanjutnya dapat pula digunakan untuk
memahami agama yang terdapat pada tataran empiris atau agama yang tampil
dalam bentuk formal yang menggejala dimasyarakat. Pengalaman agama yang
terdsapat dimasyarakat tersebut diproses oleh penganutnya dari sumber agama
yaitu wahyu melalui penalaran.
G. pendekatan psikologi
Psikologi atau ilmu jiwa adalah ilmu yang mempelajari jiwa seseorang melalui
gejala perilaku yang dapat diamati. Menurut zakiyah daradjat, perilaku
seseorang yang tampak lahiriyah terjadi karena dipengaruhi oleh keyakinan
yang dianutnya. Kita misalnya dapat mengetahui pengaruh dari sholat, puasa,
zakat, haji dan ibadah lainnya. Dengan melalui ilmu jiwa. Dengan pengetahuan
ini, maka dapat disusun langkah-langkah baru yang lebih efisien lagi dalam
menanamkan ajaran agama. Itulah sebabnya ilmu jiwa ini banyak digunakan
sebagai alat untuk menjelaskan gejala atau sikap keagamaan seseorang.
Dari uraian tersebut kita melihat ternyata agama dapat dipahami melalui
berbagai pendekatan. Dengan pendekatan itu semua orang akan sampai pada
agama. Seorang teolog, sosiolog, antropolog, sejarawan, ahli ilmu jiwa, dan
budayawan akan sampai pada pemahaman agama yang benar. Disini kita
melihat bahwa agama bukan hanya monopoli kalangan teolog dan normatik
belaka, melainkan agama dapat dipahami semua orang sesuai dengan
pendekatan dan kesanggupan yang dimilikinya dari keadaan demikian
seseorang akan memiliki kepuasan dari agama karena seluruh persoalan
hidupnya mendapat bimbingan dari agama.
Metode Analisis SWOT
Yang dimaksud dengan analisis SWOT adalah suatu cara menganalisis faktor-faktor internal
dan eksternal menjadi langkah-langkah strategi dalam pengoptimalan usaha yang lebih
menguntungkan. Dalam analisis faktor-faktor internal dan eksternal akan ditentukan aspek-aspek
yang menjadi kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness), kesempatan (Opportunities), dan yang
menjadi ancaman (Treathment ) sebuah organisasi. Dengan begitu akan dapat ditentukan berbagai
kemungkinan alternatif strategi yang dapat dijalankan ( Freddy Rangkuti, 2005:19).
Analisis SWOT mempunyai diagram yang terdiri dari 4 kuadran, yaitu:
5/11/2018 metodologi agama - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-agama 7/10
Kuadran 1 : merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Organisasi memiliki
peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang
ada. Strategi yang dapat diterapkan adalah dengan mendukung
kebijakan pertumbuhan yang agresif
Kuadran 2 : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan masih memiliki
kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah
menggunakan peluang jangka panjang.
Kuadran 3 : perusahaan menghadapi peluang pasar yag sangat besar, tetapi di lain
pihak, ia menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal. Fokus
strateginya adalah dengan meminimalkan masalah-masalah internal
perusahaan, sehingga dapat merubah peluang pasar yang lebih baik.
Kuadran 4 : merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan
menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.
Keterangan kombinasi strategi dari Matrik SWOT adalah sebagai berikut:
1) Strategi SO
Yaitu strategi dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan
memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.
2) Strategi ST
Yaitu strategi dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi
ancaman.
3) Strategi WO
5/11/2018 metodologi agama - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-agama 8/10
Strategi yang memanfaatkan peluang yang ada dengan cara meminimalkan
kelemahan yang ada.
4) Strategi WT
Yaitu strategi yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang
ada serta menghindari ancaman.
Langkah – Langkah Analisis Data dalam analisis SWOT
Langkah penelitian ini akan menerangkan bagaimana analisis dilakukan, mulai
dari data mentah yang ada sampai pada hasil penelitian yang dicapai. Dalam penelitian
ini, langkah-langkah analisis data dilakuka sebagai berikut:
a. Melakukan pengklasifikasian data, faktor apa saja yang menjadi kekuatan dan
kelemahan sebagai faktor internal organisasi, peluang dan ancaman sebagai faktor
eksternal organisasi. Pengklasifikasian ini akan menghasilkan tabel informasi SWOT.
b. Melakukan analisis SWOT yaitu membandingkan antara faktor eksternal Peluang
(Opportunities) dan Ancaman (Threats) dengan faktor internal organisasi Kekuatan
(Strengths) dan Kelemahan (Weakness).
c. Dari hasil analisis kemudian diinterpretasikan dan dikembangkan menjadi keputusan
pemilihan strategi yang memungkinkan untuk dilaksanakan. Strategi yang dipilih
biasanya hasil yang paling memungkinkan (paling positif) dengan resiko dan
ancaman yang paling kecil.
5/11/2018 metodologi agama - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-agama 9/10
BAB 3
KESIMPULAN
Dari uraian diatas dapat disimpulkan dapat dilihat ternyata agama dapat
dipahami melalui berbagai pendekatan. Dengan pendekatan itu semua orang
akan sampai pada agama. Seorang teolog, sosiolog, antropolog, sejarawan, ahli
ilmu jiwa, dan budayawan akan sampai pada pemahaman agama yang benar.
Disini kita melihat bahwa agama bukan hanya monopoli kalangan teolog dan
normatik belaka, melainkan agama dapat dipahami semua orang sesuai dengan
5/11/2018 metodologi agama - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-agama 10/10
pendekatan dan kesanggupan yang dimilikinya dari keadaan demikian
seseorang akan memiliki kepuasan dari agama karena seluruh persoalan
hidupnya mendapat bimbingan dari agama.
DAFTAR PUSTAKA
Nata, abuddin. 2006. Metodologi Studi Islam. Jakarta : PT.Raja
Grafindo Persada
http://aguswibisono.com/2010/analisis-swot-strength-weakness-
opportunity-threat