metodologi agama

10
 BAB 1 PENDAHULUAN I. LATAR BEL AKANG Dewasa ini kehadiran agama semakin dituntut agar ikut terlibat secara aktif didalam memecahkan berbagai masalah yang dihadapi umat manusia. Agama tidak boleh hanya sekedar menjadi lambang kesalehan atau berhenti sekadar disampaikan dalam khotbah, melainkan secara konsepsional menunjukkan cara- cara paling efektif dalam memecahkan masalah.  Tuntutan terhadap agama yang demi ki an itu dapat di jawab manakala pemahaman agama yang selama ini banyak menggunakan pendekatan teologis normatif dilengkapi dengan pemahaman agama yang menggunakan pemahaman lain, yang secara operational konseptual, dapat memberikan  jawaban terhadap masalah yang timbul. Hal demikian perlu dilakukan, karena melalui pendekatan tersebut kehadiran agama secara fungsional dapat dirasakan oleh penganutnya. Sebaliknya tanpa mengetahui berbagai pendekatan tersebut, tidak mustahil agama tidak mudah dipahami oleh masyarakat, tidak fungsional dan akhirnya masyarakat mencari pemecahan kepada selain agama, dan hal ini tidak boleh terjadi. II. PERUMUSAN MASALAH a. Pendekatan apasaja yang mendukung dalam memahami agama islam? b. Apakah Anlisis SWOT dapat dikembangkan menjadi pola pikir dalam pembeljaran kajian metodolgi islam?

Upload: muhammad-izzudin

Post on 10-Jul-2015

156 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: metodologi agama

5/11/2018 metodologi agama - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-agama 1/10

 

BAB 1

PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG

Dewasa ini kehadiran agama semakin dituntut agar ikut terlibat secara aktif 

didalam memecahkan berbagai masalah yang dihadapi umat manusia. Agama

tidak boleh hanya sekedar menjadi lambang kesalehan atau berhenti sekadar

disampaikan dalam khotbah, melainkan secara konsepsional menunjukkan cara-

cara paling efektif dalam memecahkan masalah.

  Tuntutan terhadap agama yang demikian itu dapat dijawab manakala

pemahaman agama yang selama ini banyak menggunakan pendekatan teologis

normatif dilengkapi dengan pemahaman agama yang menggunakan

pemahaman lain, yang secara operational konseptual, dapat memberikan

 jawaban terhadap masalah yang timbul.

Hal demikian perlu dilakukan, karena melalui pendekatan tersebut kehadiran

agama secara fungsional dapat dirasakan oleh penganutnya. Sebaliknya tanpa

mengetahui berbagai pendekatan tersebut, tidak mustahil agama tidak mudah

dipahami oleh masyarakat, tidak fungsional dan akhirnya masyarakat mencari

pemecahan kepada selain agama, dan hal ini tidak boleh terjadi.

II. PERUMUSAN MASALAH

a. Pendekatan apasaja yang mendukung dalam memahami agama islam?

b. Apakah Anlisis SWOT dapat dikembangkan menjadi pola pikir dalam

pembeljaran kajian metodolgi islam?

Page 2: metodologi agama

5/11/2018 metodologi agama - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-agama 2/10

 

BAB 2

PEMBAHASAN

Berbagai pendekatan yang dapat digunakan untuk memahami agama

meliputi pendekatan teologis normatif, antropologis, sosiologis, psikologis,

historis, kebudayaan, dan pendekatan filosofis. Adapun yang dimaksud dengan

pendekatan disini adalah cara pandang atau paradigma yang terdapat pada satu

bidang ilmu yang selanjutnya digunakan dalam mamahami agama. Dalam

hubungan ini, Jalaluddin Rahmat mengatakan bahwa agama dapat diteliti

dengan menggunakan berbagai paradigma. Realitas keagamaan yang

diungkapkan mempunyai nilai kebenaran sesuai dengan kerangka

paradigmanya. Karena itu, tidak ada persoalan agama itu penelitian sosial,

penelitian legalistik atau penelitian filosofis.

a. Pendekatan teologis normatif 

Pendekatan teologis normatif dalam memahami agama secara harfiah dapat

diartikan sebagai upaya memahami agama dengan menggunakan karangka ilmu

ketuhanan yang bertolak dari suatu keyakinan bahwa wujud empirik dari suatu

keagamaan dianggap sebagai yang paling benar dibandinginkan dengan yang

lainnya. Amin Abdullah mengatakan, bahwa teologi, sebagaimana kita ketahui ,

tidak bisa tidak pasti mengacu kepada agama tertentu. Loyalitas terhadap

kelompok sendiri, komitmen, dan dedikasi yang tinggi serta penggunaan bahasa

yang bersifat subyektif, yakni bahasa sebagai pelaku, bukan sebagai pengamat

adalah merupakam ciri yang melekat pada bentuk pemikiran teologis.

Dari pemikiran tersebut, dapat diketahui bahwa pendekatan teologi dalam

pemahaman keagamaan adalah pendekatan yang menekankan pada bentuk

forma atau simbol-simbol keagamaan yang masing-masing bentuk forma atau

simbol-simbol keagamaan tersebut mengklaim dirinya sebagai yang paling benar

sedangkan yang lainnya adalah salah. Dalam keadaan demikian, maka terjadilah

proses saling mengkafirkan.

Berkenaan dengan pendekatan teologi tersebut, Amin Abdullah mengatakan

bahwa pendekatan teologi semata-mata tidak dapat memecahkan masalah

esensial pluralitas masalah saat ini. Saat ini muncul apa yang disebut dengan

istilah teologi masa kritis, yaitu suatu usaha manusia untuk memahami

Page 3: metodologi agama

5/11/2018 metodologi agama - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-agama 3/10

 

penghayatan imannya atau penghayatan agamanya, suatu penafsiran atas

sumber-sumber aslinya atau tradisinya dalam konteks permasalahan masa kini,

yaitu teologi bergerak antara dua kutub: yaitu teks dan situasi, masa lampau

dan masa kini. Hal yang demikian mesti ada dalam setiap agama meskipun

dalam bentuk dan fungsi yang berbeda-beda. Uraian diatas bukan berarti kita

tidak memerluan pendekatan teologis, keagaman seseorang mudah cair dan

tidak jelas identias dan kelembagaannya.

Pendekatan teologis dalam memahami agama menggunakan cara berfikir

deduktif, yaitu cara berpikir yang berawal dari keyakinan yang diyakini benar

dan mutlak adanya, karena adanya ajaran berasal dri Tuhan, sudah pasti benar,

sehingga tidak perlu dipertanyakan, lebih dahulu,melainkan dimulai dari

keyakinan yang selanjutnya diperkuat dengan dalil-dalil dan argumentasi.

Pendekatn teologis sebagaimana disebutkan diatas telah menunjukan adanya

kekurangan antara lain bersifat eksklusif,dogmatif,tidak mau mengakui

kebenaran agama lain, dan sebagainya. Kekurangan ini dapat diatasi dengan

cara melengkapinya dengan pendekatan sosiologis. Sedangkan

kelebihannya,melalui pendekatan teologis normative ini seseorang akan

memiliki sikap militansi dalam beragam, yakni berpegang teguh pada agama

yang diyakininya sebagai yang benar, tanpa memandang dan meremehkan

agama lainnya. Dengan pendekatan yang demikian seseorang yang memiliki

sikap fanatis terhadap agama yang dianutnya.

B. Pendekatan Antropologis

Pendekatan antropologis dalam memahami agama dapat diartikan sebagai

salah satu upaya memahami agama dengan cara melihat wujud praktik

keagamaan yang tumbuh dan berkembang. Antropologi dalam kaitan ini sebagai

mana dikatakan Dawam Raharjo, lebih mengutamakan pengamatan langsung ,

bahkan sifatnya partisipatif. Melalui pendekatan antropologis agama ternyata

berkorelasi dengan etos kerja dan perkembangan ekonomi suatu

masyarakat.Dalam hubungan ini , jika ingin mengubah pandangan dan sikap

etos kerja seseorang ,maka dapat dilakukan denga cara mengubah pandangan

ke agamaan.

Melalui pendekatan antropologis yang terlihat dengan jelas hubungan agama

dengan berbegai masalah,kehidupan manusia, dan dengan itu pula agama

terlihat akrab dan fungsional dengan berbagai fenomena kehidupan manusia.

Pendekatan antropologis seperti itu diperlukan adanya, sebab banyak berbagai

hal yang dibicarakan agama hanya bisa dijelaskan dengan tuntas melalui

Page 4: metodologi agama

5/11/2018 metodologi agama - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-agama 4/10

 

pendekatan antropologis. Dengan demikian, Pendekatan antro pologis sangat

dibutuh kan dalam memahami ajaran agama,karena didalamnya terdapat uraian

dn informasi yang dapat dijelaskan lewat bantuan ilmu antropologi dengan

cabang-cabangnya.

C. pendekatan sosiologis

Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hidup bersama dalam masyarakat

dan menyelidiki ikatan-ikatan antara manusia yang menguasai hidupnya itu.

Sosioligi mencoba mengerti sifat dan maksud hidup bersama, cara terbentuk dan

tumbuh serta berubahnya perserikatan-perserikatan hidup itu serta pula

kepercayaannya, keyakinannya yang member sifat tersendiri kepada cara hidup

bersama itu dalam tiap perserikatan hidup manusia. Sementara itu, soejono

soekanto mengartikan sosiologi sebagai suatu ilmu pengetahuan yang

membatasi diri terhadap persoalan penilaian. Dari dua definisi tersebut terlihat

bahwa sosiologi adalah suatu ilmu yang menggambarkan tentang keadaan

masyarakat lengkap dengan struktur, lapisan serta berbagai gejala social lainnya

yang saling berkaitan.

Selanjutnya, sosiologis dapat digunakan sebagai salah satu pendekatan

dalam memahami agama. Hal ini demikian dapat dimengeti, karena banyaknya

bidang kajian agama yang baru dapat dipahami secara proporsional dan tepat

apabila menggunakan jasa bantuan dari ilmu sosiologis. Melalui pendekatan

sosiologis agama akan dapat dipahami dengan mudah, karena agama itu sendiri

diturunkan untuk kepentingan social. Dalam al-qur’an misalnya kita jumpai ayat-

ayat berkenaan dengan hubungan manusia dengan manusia lainnya, sebab-

sebab yang menyebabkan terjadinya kemakmuran suatu bangsa, dan sebab-

sebab yang menyebabkan terjadinya kesengsaraan. Semua itu jelas baru dapat

dijelaskan apabila yang memahaminya mengetahui sejarah social pada saat

ajaran agama itu diturunkan.

D. pendekatan fisiologis

Secara harfiah, kata filsafat berasal dari kata phylo yang berarti cinta kepada

kebenaran, ilmu, dan hikmah. Selain itu, filsafat dapat pula berarti mencari

hakikat sesuatu, berusaha menautkan sebab dan akibat serta berusaha

menafsirkan pengalaman-pengalaman. Dari definisi tersebut diketahui bahwa

filsafat pada intinya berupaya menjelaskan inti, hakikat, atau hikmah mengenai

sesuatu yang berada dibalik objek formanya.

Islam sebagai agama yang banyak menyuruh penganutnya mempergunakan

akal pikiran sudah dapat dipastikan sangat memerlukan pendekatan filosofis

Page 5: metodologi agama

5/11/2018 metodologi agama - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-agama 5/10

 

dalam memahami ajaran agamanya, namun, pendekatan seperti ini masih belum

diterima secara merata terutama oleh kaum tradisionalis, formalistis yang

cenderung memahami agama terbatas pada ketepatan melaksanakan aturan-

aturan formalistic dari pengalaman agama.

E. pendekatan historis

Sejarah atau historis adalah suatu ilmu yang didalamnya dibahas berbagai

peristiwa dengan memperhatikan unsure tempat, waktu, objek, latar belakang

dan pelaku dari peristiwa tersebut. Menurut ilmu ini, segala peristiwa dapat

dilacak dengan melihat kapan peristiwa itu terjadi, dimana, apa sebabnya, siapa

yang terlibat dalam peristiwa tersebut.

Melalui pendekatan sejarah, seseorang diajak menukik dari alam idealis

kealam yang bersifat empiris dan mendunia. Dari keadaan ini seseorang akan

melihat adanya kesenjangan atau keselarasan antara yang terdapat alam idealis

dengan yang ada di alam empiris dan historis. Pendekatan kesejarahan ini amat

dibutuhkan dalam memahami agama, karena agama itu sendiri turun dalam

situasi yang konkret bahkan berkaitan dengan kondisi social kemasyarakatan.

Melalui pendekatan sejarah ini sesorang diajak untuk memasuki keadaan yang

sebenarnya berkenaan dengan penerapan suatu peristiwa. Dari sini, maka

seseorang tidak akan memahami agama keluar dari konteks historisnya, karena

pemahaman demikian itu akan menyesatkan orang yang memahaminya.

F. pendekatan kebudayaan

Dalam kamus umum bahasa Indonesia, kebudayaan diartikan sebagai hasil

kegiatan dan penciptaan batin (akal budi) manusia seperti kepercayaan,

kesenian, adat istiadat, dan berarti pula kegiatan (usaha) batin (akal dan

sebagainya) untuk menciptakan sesuatu yang termasuk hasil kebudayaan.

Sementara itu, sutan takdir alisyahbana mengatakan bahwa kebudayaan adalah

keseluruhan yang kompleks, yang terjadi dari unsure-unsur yang berbedas

seperti pengetahuan, kepercayaan, seni, hokum, moral, adat istiadat, dan segala

kecakapan lain yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat.

Dengan demikian, kebudayaan adalah hasil daya cipta manusia dengan

menggunakan dan mengerahkan segenap potensi batin yang dimilikinya.

Didalam kebudayaan tersebut terdapat pengetahuan, keyakinan, seni, moral,

adat istiadat, dan sebagainya. Kesemuanya itu selanjutnya digunakan sebagai

kerangka acuan oleh seseorang dalam menjawab berbagai masalah yang

dihadapinya.

Page 6: metodologi agama

5/11/2018 metodologi agama - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-agama 6/10

 

Kebudayaan yang demikian selanjutnya dapat pula digunakan untuk

memahami agama yang terdapat pada tataran empiris atau agama yang tampil

dalam bentuk formal yang menggejala dimasyarakat. Pengalaman agama yang

terdsapat dimasyarakat tersebut diproses oleh penganutnya dari sumber agama

yaitu wahyu melalui penalaran.

G. pendekatan psikologi

Psikologi atau ilmu jiwa adalah ilmu yang mempelajari jiwa seseorang melalui

gejala perilaku yang dapat diamati. Menurut zakiyah daradjat, perilaku

seseorang yang tampak lahiriyah terjadi karena dipengaruhi oleh keyakinan

yang dianutnya. Kita misalnya dapat mengetahui pengaruh dari sholat, puasa,

zakat, haji dan ibadah lainnya. Dengan melalui ilmu jiwa. Dengan pengetahuan

ini, maka dapat disusun langkah-langkah baru yang lebih efisien lagi dalam

menanamkan ajaran agama. Itulah sebabnya ilmu jiwa ini banyak digunakan

sebagai alat untuk menjelaskan gejala atau sikap keagamaan seseorang.

Dari uraian tersebut kita melihat ternyata agama dapat dipahami melalui

berbagai pendekatan. Dengan pendekatan itu semua orang akan sampai pada

agama. Seorang teolog, sosiolog, antropolog, sejarawan, ahli ilmu jiwa, dan

budayawan akan sampai pada pemahaman agama yang benar. Disini kita

melihat bahwa agama bukan hanya monopoli kalangan teolog dan normatik

belaka, melainkan agama dapat dipahami semua orang sesuai dengan

pendekatan dan kesanggupan yang dimilikinya dari keadaan demikian

seseorang akan memiliki kepuasan dari agama karena seluruh persoalan

hidupnya mendapat bimbingan dari agama.

Metode Analisis SWOT

Yang dimaksud dengan analisis SWOT adalah suatu cara menganalisis faktor-faktor internal

dan eksternal menjadi langkah-langkah strategi dalam pengoptimalan usaha yang lebih

menguntungkan. Dalam analisis faktor-faktor internal dan eksternal akan ditentukan aspek-aspek 

yang menjadi kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness), kesempatan (Opportunities), dan yang

menjadi ancaman (Treathment ) sebuah organisasi. Dengan begitu akan dapat ditentukan berbagai

kemungkinan alternatif strategi yang dapat dijalankan ( Freddy Rangkuti, 2005:19).

Analisis SWOT mempunyai diagram yang terdiri dari 4 kuadran, yaitu:

Page 7: metodologi agama

5/11/2018 metodologi agama - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-agama 7/10

 

Kuadran 1 : merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Organisasi memiliki

 peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang

ada. Strategi yang dapat diterapkan adalah dengan mendukung

kebijakan pertumbuhan yang agresif 

Kuadran 2 : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan masih memiliki

kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah

menggunakan peluang jangka panjang.

Kuadran 3 : perusahaan menghadapi peluang pasar yag sangat besar, tetapi di lain

 pihak, ia menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal. Fokus

strateginya adalah dengan meminimalkan masalah-masalah internal

 perusahaan, sehingga dapat merubah peluang pasar yang lebih baik.

Kuadran 4 : merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan

menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.

Keterangan kombinasi strategi dari Matrik SWOT adalah sebagai berikut:

1)  Strategi SO

Yaitu strategi dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan

memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.

2)  Strategi ST

Yaitu strategi dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi

ancaman.

3)  Strategi WO

Page 8: metodologi agama

5/11/2018 metodologi agama - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-agama 8/10

 

Strategi yang memanfaatkan peluang yang ada dengan cara meminimalkan

kelemahan yang ada.

4)  Strategi WT

Yaitu strategi yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang

ada serta menghindari ancaman.

Langkah – Langkah Analisis Data dalam analisis SWOT

Langkah penelitian ini akan menerangkan bagaimana analisis dilakukan, mulai

dari data mentah yang ada sampai pada hasil penelitian yang dicapai. Dalam penelitian

ini, langkah-langkah analisis data dilakuka sebagai berikut:

a.  Melakukan pengklasifikasian data, faktor apa saja yang menjadi kekuatan dan

kelemahan sebagai faktor internal organisasi, peluang dan ancaman sebagai faktor 

eksternal organisasi. Pengklasifikasian ini akan menghasilkan tabel informasi SWOT.

 b.  Melakukan analisis SWOT yaitu membandingkan antara faktor eksternal Peluang

(Opportunities) dan Ancaman (Threats) dengan faktor internal organisasi Kekuatan

(Strengths) dan Kelemahan (Weakness).

c.  Dari hasil analisis kemudian diinterpretasikan dan dikembangkan menjadi keputusan

  pemilihan strategi yang memungkinkan untuk dilaksanakan. Strategi yang dipilih

  biasanya hasil yang paling memungkinkan (paling positif) dengan resiko dan

ancaman yang paling kecil.

Page 9: metodologi agama

5/11/2018 metodologi agama - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-agama 9/10

 

BAB 3

KESIMPULAN

Dari uraian diatas dapat disimpulkan dapat dilihat ternyata agama dapat

dipahami melalui berbagai pendekatan. Dengan pendekatan itu semua orang

akan sampai pada agama. Seorang teolog, sosiolog, antropolog, sejarawan, ahli

ilmu jiwa, dan budayawan akan sampai pada pemahaman agama yang benar.

Disini kita melihat bahwa agama bukan hanya monopoli kalangan teolog dan

normatik belaka, melainkan agama dapat dipahami semua orang sesuai dengan

Page 10: metodologi agama

5/11/2018 metodologi agama - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-agama 10/10

 

pendekatan dan kesanggupan yang dimilikinya dari keadaan demikian

seseorang akan memiliki kepuasan dari agama karena seluruh persoalan

hidupnya mendapat bimbingan dari agama.

DAFTAR PUSTAKA

Nata, abuddin. 2006. Metodologi Studi Islam. Jakarta : PT.Raja

Grafindo Persada

http://aguswibisono.com/2010/analisis-swot-strength-weakness-

opportunity-threat