metodologi

14
BAB II METODOLOGI 2.1 Waktu dan Tempat Pembuatan Kompos - Tempat : UPT Kompos Fakultas Pertanian - Waktu : Selama Praktikum TPP Pengukuran Kadar C-Organik, N-Total, dan pH Kompos - Tempat : Lab Kimia Umum 2.2 Alat dan Bahan (+ Fungsi) 2.2.1 Alat dan Bahan dalam Pembuatan Kompos Alat yang digunakan: - Kotak kayu : untuk pengomposan - Grinder : untuk mencacah daun kelapa sawit - Gembor : untuk pemberian bioaktivator Bahan yang digunakan: - Daun kelapa sawit : bahan utama dalam pembuatan kompos - Air : untuk pengenceran bioaktivator - EM4 : sebagai bioaktivator - Molase : sebagai bioaktivator 2.2.2 Alat dan Bahan Pengukuran C-Organik Alat yang di gunakan: - Timbangan : untuk menimbang sampel

Upload: rusydah-ufairah

Post on 19-Nov-2015

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Metodologi Teknologi Pupuk dan Pemupukan

TRANSCRIPT

BAB II METODOLOGI

2.1 Waktu dan Tempat

Pembuatan Kompos

Tempat: UPT Kompos Fakultas Pertanian Waktu

: Selama Praktikum TPP Pengukuran Kadar C-Organik, N-Total, dan pH Kompos

Tempat: Lab Kimia Umum

2.2 Alat dan Bahan (+ Fungsi)

2.2.1 Alat dan Bahan dalam Pembuatan Kompos

Alat yang digunakan: Kotak kayu: untuk pengomposan

Grinder: untuk mencacah daun kelapa sawit Gembor: untuk pemberian bioaktivator

Bahan yang digunakan:

Daun kelapa sawit: bahan utama dalam pembuatan kompos

Air

: untuk pengenceran bioaktivator EM4

: sebagai bioaktivator

Molase

: sebagai bioaktivator

2.2.2 Alat dan Bahan Pengukuran C-Organik Alat yang di gunakan:

Timbangan

: untuk menimbang sampel

Labu Erlenmeyer: untuk tempat sampel Pipet

: untuk mengambil larutan

Buret

: untuk titrasi

Bahan yang di gunakan:

Sampel tanah: bahan perlakuan

K2Cr2O7: mengikat rantai carbon

H2SO4

: memisahkan rantai carbon dengan tanah

Aquades: menghentikan reaksi H2SO4 H3PO4

: menghilangkan pengaruh Fe3+ Difenilamina: indikator

FeSO4

: bahan untuk titrasi

2.2.3 Alat dan Bahan Pengukuran N-Total

Alat yang digunakan:

Labu Kjeldahl

: sebagai tempat atau wadah sampel Alat destruksi

: untuk tempat pembakaran bahan Erlenmeyer 125 ml: untuk menampung hasil destalasi Buret mikro

: sebagai alat titrasi Pengaduk (stirrer): untuk menstiter bahan (sampel N total) sehingga didapatkan Vc Bahan yang digunakan:

Sampel kompos: bahan perlakuan Garam selen

: untuk mempercepat reaksi pembakaran

H2SO4

: untuk meluruhkan/memecahkan dan untuk titrasi

Aquades

: untuk pengenceran

2.2.4 Alat dan Bahan Pengukuran KA

Alat yang digunakan

Cawan

: tempat sample

Oven

: untuk mengeringkan sample

Timbangan: untuk mengetahui berat sample

Bahan yang digunakan

Sampel kompos: bahan perlakuan2.2.5 Alat dan Bahan Analisis pH

Alat yang digunakan

Fial film: tempat sampel

Timbangan: untuk menimbang sample

pH meter: untuk mengukur pH

Bahan yang digunakan

Sampel kompos: bahan perlakuan KCl

: untuk indikator/mendeteksi perubahan pH pada kompos H2O

: sebagai buffer dalam pengukuran dengan pH meter Aquades

: untuk melihat/mendeteksi perubahan pH pada kompos2.2.6 Alat dan Bahan Pembuatan Pupuk Granul

Alat yang digunakan

Granulator: untuk membuat pupuk granuler Ayakan: untuk mengayak bahan Timbangan: untuk menimbang bahan Bahan yang digunakan

Sampel kompos: bahan perlakuan Molase

: sebagai bioaktivator Air

: untuk pengencer molase Abu

: sebagai pengurang kadar air yang tinggi2.2.7 Alat dan Bahan Pembuatan Pupuk Cair

Alat yang digunakan Timbangan: untuk menimbang bahan Botol

: Sebagai wadah Bahan yang digunakan Molase

: Sebagai bioaktivator Aquades

: Sebagai campuran molase Pupuk Kompos: Sebagai Bahan PerlakuanCara Kerja

2.3.1 Pembuatan Kompos

2.3.2 Pengukuran C-Organik, N-Total, Analisis pH

2.3.2.1 Pengukuran C-Organik

2.3.2.2 Pengukuran N-Total

2.3.2.3 pergitungan KA

2.3.3 Pembuatan Pupuk Granul dan Pupuk Cair2.3.3.1 Pembuatan Pupuk Granul

2.3.3.2 Pembuatan Pupuk Cair (INI DARI ASISTEN PRAKTIKUM TEMANKU)

2.4 Analisa Perlakuan

2.4.2 Pengukuran C-Organik, N-Total, Analisis pH2.4.2.1 Pengukuran C-OrganikSebelum melakukan percobaan, pertama tama disiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam praktikum. Kemudian, ditimbang sampel 0,5 gram. Ditambahkan K2Cr2O7 sebanyak 10 ml yang tujuannya agar dapat mengikat rantai karbon. Setelah itu ditambahkan H2SO4 sebanyak 20 ml dengan tujuan agar dapat terpisah rantai karbon yang terikat tadi dengan tanah. Didiamkan selama 15 menit dan ditambahkan aquadest 200 ml utk menghentikan reaksi H2SO4. Ditambahkan larutan H3PO4 sebanyak 10 ml untuk menghilangkan pengaruh Fe3+. Selanjutnya, sebanyak 20 tetes ditambahkan difenilamina yang digunakan sebagai indikator. Setelah itu dititrasi larutan sampai berubah warna hijau dengan menggunakan bahan titrasi FeSO4. 2.4.2.2 Pengukuran N-TotalSebelum melakukan percobaan, pertama tama disiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam praktikum. Selanjutnya, diambil 0,1 gram sampel dan dimasukkan ke dalam tabung kjeldahl yang digunakan sebagai wadah sampel. Setelah itu ditambahkan garam selen, yang tujuannya untuk mempercepat reaksi pembakaran dengan ditambahkan sebanyak 1 gram. Kemudian ditambahkan H2SO4 sebanyak 5 ml. Pemberian H2SO4 di awal tujuannya untuk meluruhkan/memecahkan. Setelah itu dilakukan destruksi dengan suhu diatas 300o C dengan tujuan unutk membakar bahan tersebut. Selanjutnya dilakukan pengenceran dengan menggunakan aquadest sebanyak 60 ml. Destilasi dengan reagen NaOH,sampingan asam berat H3BO3 sebanyak 20 ml. Kemudian, pada langkah terakhir yaitu penambahan H2SO4. Pada penambahan H2SO4 yang terakhir ini, tujuannya untuk mentitrasi hingga akhirnya warna larutan nanti akan berubah menjadi violet (ungu). 2.4.2.3 Perhitungan KASebelum melakukan percobaan, pertama tama disiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam praktikum. Ditimbang sampel yang sudah dikering-anginkan sebanyak 5 gram yang akan digunakan sebagai bahan perlakuan. Selanjutnya, diletakkan pada cawan. Dimasukkan ke dalam oven dengan temperatur 105oC dan ditunggu selama 1x24 jam. Setelah ditunggu selama 1x24 jam, maka sampel yang ada di dalam oven tersebut diambil dan ditimbang. 2.4.3 Pembuatan Pupuk Granul dan Pupuk Cair2.4.3.1 Pembuatan Pupuk GranulPertama-tama kompos sampel diayak halus lalu ditimbang 1 kg kompos padat halus. Setelah itu, masukkan kompos tersebut ke dalam granulator Tambahkan larutan molase 100ml:400ml air dan campur dengan kompos hingga merata. Lalu, myalakan mesin granulator. Pembentukan granul membutuhkan waktu hingga 15 menit. Tambahkan abu ketel ke dalam kompos tersebut. Hasilnya ialah pupuk granul.2.4.3.2 Pembuatan Pupuk Cair

Pertama-tama sebelum memulai pembuatan pupuk cair siapkan alat dan bahan. Lalu, masukkan 900ml air dan 100 ml molase ke dalam botol 1500 ml dan diaduk sampai homogen. Setelah itu, timbang 1kg pupuk kompos, kemudian diaduk. Pupuk kompos yang sudah diaduk, dimasukkan ke dalam botol yang berisi larutan air dan molase tadi dan diaduk hingga homogen. Tutup botol dan lubangi tutupnya. Balikkan botol diatas wadah sebagai tempat tetesan pupuk cair botol. Lalu, dibiarkan menetes sampai air yang didalam botol menetes semua pada wadah. Dan itu lah hasil pupuk cairnya. Kompos sampel diayak halus

Timbang 1 kg kompos padat halus

Masuk dalam granulator

Tambahkan larutan molase 100ml:400ml air dan campur dengan kompos hingga merata

Nyalakan mesin granulator, pembentukan granul 15 menit

Tambahkan abu ketel

Hasil pupuk granule

Siapkan alat dan bahan

Masukkan 900ml air dan 100 ml molase ke dalam botol 1500 ml

Diaduk rata

Timbang 1kg pupuk kompos kemudian di aduk

Pupuk kompos yang sudah diaduk, dimasukkan ke dalam botol yang berisi larutan air dan molase tadi

Diaduk rata

Tutup botol dan dilubangi botol

Balikkan botol diatas wadah sebagai tempat tetesan pupuk cair botol

Dibiarkan menetes sampai air yang didalam botol menetes semua pada wadah

Hasil pupuk cair