metodelogi riset dan penelitian ilmiah

17
Metodelogi riset dan Penelitian Ilmiah Dosen pembimbing : Ir . M. Benny Hermawan, MT.

Upload: nanda

Post on 29-Jun-2015

112 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Metodelogi riset dan penelitian ilmiah

Metodelogi riset dan Penelitian Ilmiah

Dosen pembimbing :

Ir . M. Benny Hermawan, MT.

Page 2: Metodelogi riset dan penelitian ilmiah

2

Penelitian mahasiswa:

Penerapan Efek Terowongan di Koridor Jurusan Arsitektur UNILAK Pekanbaru

DISUSUN OLEH :

1. EVI SURYADI_07100414310

2. NANDA SRIWAHYUNI_0710041431028

3. SYUKRI HAMDI_0710041431063

JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LANCANG KUNINGPEKANBARU2011

Page 3: Metodelogi riset dan penelitian ilmiah

3

I PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

PERUMUSAN MASALAH

MAKSUD DAN TUJUAN

RUANG LINGKUP

METODE PENELITIAN

TUJUAN PENELITIAN

KONTRIBUSI PENELITIAN

Page 4: Metodelogi riset dan penelitian ilmiah

4

LATAR BELAKANG

Sirkulasi udara yang baik sangat diperlukan untuk

kenyamanan pengguna dalam ruangan tersebut. Pada studi

penelitian yang diambil, yaitu sirkulasi udara pada koridor studio

arsitektur yang mana kondisi koridor saat ini dirasakan kurang

nyaman bagi pengguna didalamnya. Karena koridor tersebut terasa

pengap dan panas akibat sirkulasi udara yang tidak mengalir dan

ditambah dengan adanya display maket ditengah koridor tersebut.

Selain hal tersebut, pemanasan yang terjadi akibat perubahan iklim

global juga menjadi salah satu penyebab meningkatnya suhu pada

koridor ruang arsitektur tersebut sehingga koridor tersebut menjadi

tidak nyaman.

Page 5: Metodelogi riset dan penelitian ilmiah

5

1) Kurangnya bukaan pada koridor Arsitektur.

2) Ruangan yang ditambah dengan sekat menghalangi

sirkulasi udara di koridor.

3) Jenis bukaan jendela pada koridor Arsitektur.

4) Peningkatan suhu di dalam ruangan akibat radiasi matahari

yang berlebihan.

PERUMUSAN MASALAH

Page 6: Metodelogi riset dan penelitian ilmiah

6

MAKSUD DAN TUJUAN

Tujuan dari kajian mengenai penerapan efek tunnel ini yaitu

untuk menghasilkan kebijakan yang diharapkan dapat menjadi

pertimbangan dalam perancangan bangunan.

Secara teknis tujuan penerapan efek tunnel ini adalah :

a) Dapat mengetahui sistem penghawaan yang nyaman pada

sebuah bangunan.

b) Prinsip pergerakan angin sebagai pertimbangan dalam

perancangan untuk mengurangi konsumsi energi di masa

mendatang.

Page 7: Metodelogi riset dan penelitian ilmiah

7

RUANG LINGKUP

Ruang lingkup pembahasan mengenai Penerapan Efek Tunnel Pada

Koridor Ruang Studio Arsitektur UNILAK akan meliputi item – item

sebagai berikut :

a) Mengidentifikasi penyebab pemanasan ruangan pada bagian

koridor di ruang studio Arsitektur UNILAK.

b) Mengklasifikasi penyebab peningkatan suhu pada ruangan –

ruangan.

c) Melakukan survei untuk memperoleh data primer dan data

sekunder tentang peningkatan / pemanasan suhu di dalam

ruangan.

d) Melakukan analisis dan permasalahan dalam penataan ruangan

yang menyebabkan peningkatan suhu di dalam ruangan

tersebut.

e) Menyusun konsep dan rancangan rekomendasi untuk penataan

perletakan ruangan perkuliahan atau ruang pendidikan agar

terhindar dari permasalahan yang serupa.

Page 8: Metodelogi riset dan penelitian ilmiah

8

METODE PENELITIAN

Metode pendekatan penelitian studi yang akan digunakan pada studi ini melalui tahap sebagai berikut :A. Studi Kepustakaan.Mempelajari prinsip mengenai permasalahan uang berkaitan dengan judul penelitian dan melakukan tinjauan terhadap hal yang berkaitan dengan materi studi penelitian.

B. Survei Lapangan.Dilakukan untuk memperoleh data primer dan data sekunder mengenai kondisi penataan ruang dan sirkulasi udara pada lokasi studi. Melalui penelitian yang langsung ke lapangan, dokumentasi foto sebagai survei visual mengenai kondisi bangunan.

C. Data dan Analisa.Data yang di dapat dari studi literatur, survei lapangan setelah di identifikasi kemudian di analisa sesuai kriteria klarifikasi yang telah di tentukan.

Page 9: Metodelogi riset dan penelitian ilmiah

9

TUJUAN PENELITIAN

Penelitian bertujuan untuk memperbaiki desain dalam perancangan

sebuah bangunan. Maksudnya yaitu untuk lebih memperhatikan

sirkulasi udara yang baik pada sebuah bangunan, sistem sirkulasi

udara, cahaya / panas, penempatan ruangan, serta bukaan pada

ruangan agar rancangan bangunan lebih nyaman digunakan serta

tidak terlalu berlebihan dalam mengkonsumsi energi dan dapat

merespons efek dari global warming serta kemungkinan lainnya

dimasa mendatang.

Page 10: Metodelogi riset dan penelitian ilmiah

10

KONTRIBUSI PENELITIAN

Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi acuan serta pilihan dalam

penataan sebuah rancangan bangunan khususnya bangunan

pendidikan ataupun rumah tinggal yang lebih sering terjadi aktivitas

manusia di dalamnya. Serta para perancang dapat menerapkannya

dalam rancangannya.

Page 11: Metodelogi riset dan penelitian ilmiah

11

IITINJAUAN

Page 12: Metodelogi riset dan penelitian ilmiah

12

TINJAUAN UMUM

Klasifikasi penyebab peningkatan suhu ruangan

a) Berdasarkan sirkulasi udara.

Berdasarkan prinsip sirkulasi pergerakan udara atau angin

yaitu, angin selalu bergerak dari daerah yang bertekanan

udara tinggi ke daerah yang bertekanan udara rendah.

Angin permukaan di daerah tropis umumnya memiliki

kecepatan yang lemah, hal ini berlawanan dengan angin pada

lapisan udara yang lebih tinggi. Selain karena kontur

permukaan penyebabnya karena perbedaan tekanan udara

yang relatif kecil dibandingkan skala perubahan waktu

sehingga tidak memungkinkan terbentuknya angin kencang.

Hal ini dapat diperhatikan untuk menganalisa dalam kasus

studi penelitian.

Page 13: Metodelogi riset dan penelitian ilmiah

13

b) Berdasarkan penempatan ruangan.

Di dalam merancang sebuah bangunan, penempatan ruangan

juga perlu di perhatikan untuk menghindari ruangan yang jarang

digunakan akibat tidak nyaman di dalamnya.

c) Berdasarkan jenis sistem bukaan.

Untuk jenis bukaan pada ruangan yaitu jendela ataupun ventilasi

sangat berpengaruh terhadap sirkulasi udara atau angin di

dalam ruangan, karena bagaimanapun juga bukaan pada

ruangan akan mempengaruhi tekanan udara yang terjadi di

dalam ruangan tersebut.

Page 14: Metodelogi riset dan penelitian ilmiah

14

Efek Cerobong (Chimney Effect)

Juga dikenal sebagai efek stack, kecenderungan udara panas atau

gas meningkat dalam saluran atau bagian vertikal lainnya, seperti

dalam sebuah cerobong, kandang kecil, atau bangunan, karena

kepadatan rendah dibandingkan dengan udara di sekitarnya atau

gas.

Prinsip pergerakan sirkulasi udara pada efek cerobong

Page 15: Metodelogi riset dan penelitian ilmiah

15

Efek Terowongan ( Tunnel Effect)

Efek terowongan merupakan pergerakan aliran angin secara

horizontal melalui satu ruangan yang berbentuk terowongan dari

satu mulut terowongan ke mulut terowongan lainnya. Sehingga

ruang – ruang yang berada di dalam terowongan mendapat sirkulasi

udara atau angin yang cukup.

Pada bangunan yang memiliki pola atau bentuk bangunan atau

koridor seperti terowongan, penerapan efek terowongan ini sangat

cocok digunakan untuk sirkulasi udara di dalam ruangan pada

bangunan.

Prinsip pergerakan sirkulasi udara pada efek terowongan

Page 16: Metodelogi riset dan penelitian ilmiah

16

TINJAUAN KHUSUS

Tinjauan terhadap bangunan

Pada bangunan yang diambil sebagai studi penelitian yaitu

bangunan gedung kampus Teknik UNILAK yaitu pada ruang studio

jurusan Arsitektur, di mana ruang tersebut menjadi tidak nyaman

apabila digunakan pada waktu siang hari, karena ruangan terasa

lebih panas dan pengap meskipun ukuran ruangan dinilai sudah

cukup besar. Selain dari faktor kapasitas pengguna, hal lain yang

menyebabkan suhu ruangan terasa panas yaitu penggunaan

jendela dan ventilasi yang tidak memaksimalkan masuknya udara

dari luar ke dalam ruangan.

Page 17: Metodelogi riset dan penelitian ilmiah

17

KONDISI KORIDOR JURUSAN ARSITEKTUR

Pada gambar di samping dapat dilihat, koridor jurusan arsitektur yang kondisi sebenarnya cukup luas namun terasa sempit karena adanya display maket. Hal lain yaitu, pada ujung koridor diberi sekat untuk penambahan ruang kelas, yang seharusnya ujung koridor tersebut mengalirkan udara dari dalam ataupun dari luar ruangan dan untuk pencahayaan dari luar.