metode tahfizh al qur’an dalam meningkatkan …

118
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN SANTRIWATI MENGHAFAL AL QUR’AN DI PONDOK KARYA PEMBANGUNAN AL HIDAYAH KOTA JAMBI SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1) dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan keguruan Oleh PARIDATUN NIM : TP. 151437 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2019

Upload: others

Post on 07-Nov-2021

13 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN

KEMAMPUAN SANTRIWATI MENGHAFAL AL QUR’AN

DI PONDOK KARYA PEMBANGUNAN AL HIDAYAH

KOTA JAMBI

SKRIPSI

Diajukan untuk Melengkapi Salah Satu Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1)

dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam

Fakultas Tarbiyah dan keguruan

Oleh

PARIDATUN

NIM : TP. 151437

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2019

Page 2: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN

KEMAMPUAN SANTRIWATI MENGHAFAL AL QUR’AN

DI PONDOK KARYA PEMBANGUNAN AL HIDAYAH

KOTA JAMBI

SKRIPSI

Oleh

PARIDATUN

NIM : TP. 151437

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2019

Page 3: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 4: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 5: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 6: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 7: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

1. Ayahandaku Muslimin yang telah berkorban dan berjasa, baik berupa moril,

materil dan sprituil dalam mendukung penulis untuk menyelesaikan

pendidikan di Universitas Islam Negeri STS Jambi.

2. Ibundaku Ermah yang telah mengandung, melahirkan dan membesarkan

penulis sehingga penulis dapat menjadi insan yang berilmu pengetahuan dan

senantiasa mendoakanku menjadi manusia yang selalu sukses.

3. Saudaraku Azizan dan Ega Wahyuni yang selalu mendukung dan mendo’akan

penulis dalam melanjutkan pendidikan.

4. Serta rekan-rekan teman seperjuangan yang menjadi motivasi tersendiri bagi

penulis untuk segera menyelesaikan pendidikan di Universitas Islam Negeri

STS Jambi.

Page 8: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

MOTTO

: (٩) الحجر

“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya Kami

benar-benar memeliharanya.”. (Q.S Al Hijr : 9) (Anonim, 2008:208)

Page 9: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

ABSTRAK

Nama : Paridatun

Jurusan : PAI

Judul : Metode Tahfizh Al Qur’an dalam Meningkatkan

Kemampuan Santriwati menghafal Al Qur’an di Pondok Karya

Pembangunan Al Hidayah Kota Jambi.

Penelitian ini bertujuan ingin mengetahui Metode Tahfizh Al Qur’an

dalam Meningkatkan Kemampuan Santriwati menghafal Al Qur’an di Pondok

Karya Pembangunan Al Hidayah Kota Jambi, pelaksanaan metode tahfizh Al-

Qur’an di Pondok Karya Pembangunan Al Hidayah masih terkendala karena

kurikulum tahfizh Al-Qur’an ini secara nasional belum ada, jadi sekolah harus

membuat sendiri perangkat kurikulumnya. Selain itu, yang menjadi

permasalahannya ialah karena program tahfizh ini baru diterapkan sehingga masih

sangat perlu perbaikan dan peningkatan agar yang diharapkan oleh orangtua

maupun sekolah dapat tercapai. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif,

dengan pengumpulan data menggunakan tekhnik wawancara, observasi dan

dokumentasi, bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan, faktor pendukung dan

penghambat metode Tahfizh Al-Qur’an dalam Meningkatkan Kemampuan

Santriwati menghafal Al-Qur’an di Pondok Karya Pembangunan Al Hidayah Kota

Jambi yaitu: Pemberian Motivasi dan Penghargaan (Reward) dan Meningkatkan

Kerjasama dengan Orang tua.

Kata kunci : Metode tahfizh, Kemampuan menghafal Al-Qur’an.

Page 10: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

ABSTRACT

Name : Paridatun

Department : PAI

Title : Tahfizh Al Qur'an Metode in Improving Santriwati's

ability to memorize the Qur'an at Pondok Karya

Development of Al Hidayah City of Jambi.

This study aims to find out the Tahfizh Al Qur'an Program Strategy in

Improving the Students' Ability to memorize the Qur'an in the Al Hidayah

Development Workhouse in Jambi City, the implementation of the Al-Qur'an

tahfizh home program at the Al Hidayah Development Work Hall is still

constrained because of the tahfizh curriculum This Qur'an does not yet exist

nationally, so schools must make their own curriculum sets. In addition, the

problem is that the tahfizh program has just been implemented so it still needs

improvement and improvement so that what is expected by both parents and

schools can be achieved. This research is a qualitative research, by collecting data

using interview techniques, observation and documentation, aims to find out the

implementation, supporting and inhibiting factors as well as the strategy of the

Tahfizh Al-Qur'an program in Improving Students' Ability to memorize the

Qur'an in Pondok Karya Pembangunan Al Hidayah City of Jambi, namely: Giving

Motivation and Reward and Increasing Collaboration with Parents.

Keywords: Tahfizh metode strategy, the ability to memorize the Qur'an.

Page 11: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 12: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................

NOTA DINAS..................................................................................................

PENGESAHAN...............................................................................................

PERNYATAAN ORISINALITAS.................................................................

PERSEMBAHAN............................................................................................

MOTTO............................................................................................................

ABSTRAK........................................................................................................

ABSTRACT.....................................................................................................

KATA PENGANTAR.....................................................................................

DAFTAR ISI....................................................................................................

DAFTAR TABEL............................................................................................

DAFTAR BAGAN...........................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah............................................................

B. Fokus Penelitian.........................................................................

C. Rumusan Masalah......................................................................

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian...............................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teoritik..........................................................................

B. Studi Relevan.........................................................................

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian.................................................

B. Setting dan Subjek Penelitian..................................................

C. Jenis dan Sumber Data...........................................................

D. Teknik Pengumpulan Data......................................................

E. Teknik Analisis Data................................................................

F. Triangulasi Data.......................................................................

G. Jadwal Penelitian.....................................................................

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Umum........................... ...............................................

B. Temuan Khusus..........................................................................

i

iii

iv

v

vi

vii

viii

ix

x

xii

xiii

1

7

7

8

10

24

27

27

28

29

31

32

33

34

50

Page 13: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

1. Pelaksanaan Metode Tahfizh Al-Qur’an di Pondok Karya

Pembangunan Al Hidayah Kota Jambi........

2. Faktor-faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan

Metode Tahfizh di Pondok Karya Pembangunan Al

Hidayah Kota Jambi........................................................

3. Strategi Metode Tahfizh Al-Qur’an dalam Meningkatkan

Kemampuan Santriwati menghafal Al-Qur’an di Pondok

Karya Pembangunan Al Hidayah Kota Jambi......................

C. Pembahasan...............................................................................

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan...............................................................................

B. Saran-saran…………...............................................................

C. Kata Penutup............................................................................

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

DAFTAR RESPONDEN DAN INFORMAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

50

61

66

73

76

76

77

Page 14: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal penelitian..................................................................... 33

Tabel 4.1 Nama-nama guru, staf dan karyawan...................................... 39

Tabel 4.2 Keadaan guru.......................................................................... 43

Tabel 4.3 Keadaan siswa........................................................................ 44

Tabel 4.4 Luas dan status areal.............................................................. 47

Tabel 4.5 Ruang area pondok pesantren................................................. 47

Page 15: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

DAFTAR BAGAN

Gambar. 4.1 Struktur organisasi...................................................................... 38

Page 16: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ilmu pendidikan Islam merupakan ilmu pendidikan yang berdasarkan Islam,

yang berisi ajaran-ajaran tentang kehidupan manusia, dan ajaran itu dirumuskan

berdasarkan dan bersumber pada Al-Qur’an, Hadits, dan akal. Dalam pendidikan

agama Islam, Al-Qur’an adalah hal pokok yang harus dipelajari dan dipahami

oleh setiap muslim. Karena Al-Qur’an merupakan landasan dan pedoman hidup

umat muslim dalam menjalani kehidupan. Semua aspek kehidupan ini tercangkup

di dalam Al-Qur’an. Kalam Allah yaitu Al- Qur’an adalah cahaya yang gemerlap

di hati orang yang beriman, firman Allah SWT dalam surat Al-Ankabut (29) ayat

49:

( ٩٤العنكبوت (

“Sebenarnya, Al Quran itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada

orang-orang yang diberi ilmu, dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat

Kami kecuali orang-orang yang zalim.”. (Anonim, 2008: 402)

Kemudian materi pembelajaran Al-Qur’an meliputi pengajian membaca Al-

Qur’an dengan tajwid, sifat dan makhrajnya. Selain itu juga terdapat kajian

makna, terjemahan dan tafsirnya. Para pakar pendidikan sepakat bahwa Al-Qur’an

adalah materi pokok dalam pendidikan Islam yang harus diajarkan kepada anak

didik (Khon, 2012:13).

Page 17: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Orang tua dan guru/ustadz memiliki keharusan untuk memberi pengajaran

tentang Al-Qur’an kepada anak-anak. Semua itu dapat dimulai dengan

mengajarkan cara membaca Al-Qur’an yang baik dan benar serta membimbing

anak-anak tersebut untuk menghafalkan ayat-ayat di dalam Al- Qur’an.

Usaha nyata untuk memelihara kemurnian Al-Qur’an adalah dengan

menghafalkannya, karena menghafalkan Al-Qur’an merupakan suatu pekerjaan

yang sangat mulia di hadapan manusia dan dihadapan Allah SWT. Tidak ada satu

kitab pun di dunia ini yang dihafal oleh puluhan ribu orang di dalam hati mereka,

kecuali hanya Al-Qur’an yang telah dimudahkan oleh Allah SWT. Untuk diingat

dan dihafal Sebagaimana Firman Allah dalam Surat Al-Qomar (54) ayat 17:

(٧١)القمر

“Dan Sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran, Maka

Adakah orang yang mengambil pelajaran?” (Anonim, 2008: 529).

Menghafalkan Al-Qur’an adalah suatu perbuatan yang sangat mulia dan

terpuji. Sebab orang yang menghafalkan Al-Qur’an merupakan salah satu hamba

yang ahlullah di muka bumi, kemudian dalam menghafalnya diperlukan metode–

metode khusus. Harapanya, setelah hafal ayat-ayat Allah, hafalan tersebut tidak

cepat lupa atau hilang dari ingatan. Karena itu dibutuhkan keuletan dan

kedisiplinan dalam menghafal Al-Qur’an.

Melihat kenyataan yang ada, meskipun pendidikan yang ada di Indonesia

memasukan Pendidikan Agama Islam sebagai salah satu mata pelajaran utama.

Namun yang sangat disayangkan kemampuan siswa dalam menghafal maupun

membaca Al-Qur’an masih sangat kurang, tidak hanya di sekolah-sekolah umum,

di sekolah-sekolah agama seperti Madrasah, pada umumnya masih banyak siswa

yang kurang mampu membaca Al-Qur’an dengan baik.

Kemudian sangat disayangkan pula kebanyakan pihak sekolah maupun orang

tua kurang memperhatikan hal tersebut. Mungkin karena faktor-faktor tertentu

Page 18: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

seperti, kurangnya alokasi waktu disekolah untuk mengajarkan Al-Qur’an yang

lebih intensif atau kondisi lingkungan yang kurang memadai untuk siswa dapat

mempelajari dan menghafalkan Al-Qur’an.

Al-Qur’an yang mengandung seluruh ilmu pengetahuan merupakan salah satu

karunia Allah yang sangat besar manfaatnya bagi kehidupan manusia, karunia ini

tidak mungkin didapat oleh manusia tanpa melalui proses yang panjang dan

proses itu diantaranya adalah pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu

fenomena sosial yang sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan

individu dan masyarakat serta melibatkan orang tua yaitu ayah dan ibu, pendidik,

lingkungan dan masyarakat itu sendiri.

Pendidikan terhadap anak dipandang sebagai salah satu aspek yang memiliki

pokok dalam pembentukan manusia agar menjadi insan yang sempurna (insan

kamil) atau memiliki kepribadian utama. Setiap orang tua muslim pastilah

menginginkan memiliki seorang anak yang sholeh dan berprestasi apalagi bila

telah memahami suatu Hadits bahwa setelah kematian akan terputus segala amal

kecuali 3 hal yang salah satunya adalah “anak sholeh yang mendo’akan kedua

orang tuanya”.

إذا هات ابن آدم انقطع عولو إلا هن ثلاث: صدقة جارية، وعلن ينتفع بو،

وولد صالح يدعو لو. رواه هسلن

“Apabila salah seorang manusia meninggal dunia, maka terputuslah segala

amalannya kecuali tiga perkara; sedekah jariyah, ilmu yang bermanfa’at

baginya dan anak shalih yang selalu mendoakannya.” (Hadits Muslim

Nomor 3084)

Adapun diantara prestasi Islami yang identik dengan tujuan keshalehan

adalah hafal Al-Qur’an. Apalagi jika hal tersebut bisa dijalani sejalan dengan

jenjang pendidikan formal yang ditempuhnya. Allah SWT memberikan perhatian

lebih pada pentingnya menghafal dan mempelajari Al-Qur’an dalam firman-Nya

pada surat Al-Hijr ayat 9:

Page 19: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

(٤)الحجر

“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Qur’an, dan sesungguhnya

Kami benar-benar memeliharanya”. (Anonim, 2008:208)

Ayat di atas menjelaskan bahwa Allah SWT akan menjaga dan melestarikan

Al-Qur’an dari tangan-tangan jahil yang berusaha merubahnya, menghapus ayat-

ayatnya atau bahkan menambah ayat-ayatnya. Allah SWT menjaganya melalui

hamba-hambaNya yang terpilih, yaitu para penghafal Al-Qur’an. Sungguh

mulianya kedudukan para penghafal Qur’an yang menjadi andalan Allah SWT

dalam melestarikan Al-Qur’an.

Dewasa ini kegiatan yang berkaitan dengan upaya pemeliharaan Al-Qur’an

masih berlangsung terus menerus tanpa henti. Usaha menghafal Al-Qur’an

merupakan usaha yang sangat besar dan membutuhkan ketekunan, konsentrasi dan

kesungguhan hati. Umat Islam yang menghafal Al-Qur’an selalu banyak

meskipun mengalami tantangan hidup yang komplek, misalnya pola hidup dan

penghidupan yang semakin kacau dan munculnya kebudayaan yang jauh dari

nilai-nilai Islami. Amjad Qosim juga mengatakan bahwa akhir-akhir ini kesadaran

umat untuk menghafal Al-Qur’an semakin besar. Buktinya, banyak pondok dan

rumah tahfizhul Qur’an baru mulai bermunculan. (Qosim, 2009:6)

Lembaga pendidikan formal yang memiliki program tahfizh Al-Quran salah

satunya ialah Pondok Karya Pembangunan Al Hidayah Kota Jambi. Pondok

Karya Pembangunan Al Hidayah Kota Jambi merupakan salah satu lembaga

pendidikan yang didirikan oleh yayasan dimana pendidikannya sudah menerapkan

sistem terpadu, tidak ada pemisahan antara ilmu dunia dan ilmu agama/akhirat.

Mengenai hal ini dimanifestasikan dalam kurikulum terpadu yang diterapkan

di Pondok Karya Pembangunan Al Hidayah Kota Jambi. Sehingga diharapkan

para peserta didik kelak menjadi pribadi yang bisa mengembangkan seluruh

Page 20: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

potensinya sehingga menjadi generasi Islam yang mempunyai pemikiran rasional,

dimana mereka disuguhi oleh beberapa mata pelajaran yang cukup komplek selain

mata pelajaran yang dirumuskan oleh Kementrian Pendidikan Nasional juga

memasukkan mata pelajaran yang bercirikan Islam, di antaranya tahfizh Al-

Qur’an, Qiro’aty, Hadits do’a sehari-hari dan lain-lain. Lembaga pendidikan

tersebut banyak diminati baik dari orang tua maupun peserta didik dengan adanya

program Tahfizh Al-Qur’an sebagai program pilihan di sekolah tersebut yang

belum dimiliki oleh beberapa sekolah lainnya. Pondok Karya Pembangunan Al

Hidayah memberikan target Tahfizh Al-Qur’an kepada peserta didiknya hafal Al

Qur’an sistem setoran mulai kelas permulaan bergabung di rumah tahfizh tersebut.

Berkaitan dengan masalah belajar dan mengajarkan ketrampilan maka

diperlukan pengelolaan dan manajemen yang serius dan proposional. Diantaranya

memiliki metode pembelajaran yang jelas, sehingga pembelajaran akan lebih

terarah. Metode menjadi kunci sukses maupun gagalnya sebuah pendidikan yang

akan digelar oleh guru dan sekolah. Kurikulum memberikan pengaruh besar

terhadap dinamika pendidikan dan perkembangan kedewasaan anak didik ke

depannya supaya menghasilkan output pendidikan yang berkualitas. Tanpa adanya

kurikulum yang jelas maka tujuan pendidikan yang akan dicapai akan menjadi

buyar, tujuan pendidikan yang dihasilkan pun tidak akan sesuai dengan target

yang ingin diraih.

Moh Yamin dalam bukunya yang berjudul Kurikulum Pendidikan

mengatakan bahwa kurikulum merupakan jantung pendidikan, dengan kurikulum

sekolah dapat menggambarkan dan merumuskan kualifikasi dan kompetensi

outcome dari program pendidikan. Dede Rosyada memperjelas bahwa kurikulum

merupakan elemen yang dijual sekolah kepada pelanggannya. (Yamin, 2009:33)

Grand tour awal penulis melihat bahwa Metode tahfizh Al-Qur’an di Pondok

Karya Pembangunan Al Hidayah masih terkendala karena kurikulum tahfizh Al-

Qur’an ini secara nasional belum ada, jadi sekolah harus membuat sendiri

Page 21: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

perangkat kurikulumnya. Kurikulum tahfizh Al-Qur’an di dalamnya berupa

tujuan, isi/materi, metode dan evaluasi. Tujuan dari kurikulum tahfizh Al-Qur’an

ini adalah peserta didik mampu hafal Al-Qur’an 30 juz. Dengan konsep belajar

bersama, sistem setoran hafalan dan lainnya, sehingga anak tidak terbebani dan

enjoy mengikuti kegiatan pembelajaran. Jika suasana kelas menyenangkan maka

anak akan mudah dan cepat menghafal. Kemudian ada indikasi anak/santri

sebahagian besar mereka terlihat kurang berminat atau minat rendah untuk

menghafal Al Qur’an, seperti hafalan yang tidak bertambah, kurang serius dalam

menghafal dan semangat yang rendah.

Kemudian dalam pelaksanaan program tahfizh Al-Qur’an ini masih terdapat

banyak permasalahan serta hambatan. Hal tersebut dapat dilihat dari segi fasilitas,

tenaga pendidik, santri, maupun pada pelaksanaanya. Selain itu, yang menjadi

permasalahannya ialah karena program tahfizh ini baru diterapkan sehingga masih

sangat perlu perbaikan dan peningkatan agar yang diharapkan oleh orangtua

maupun sekolah dapat tercapai. Hal demikian perlu dicari solusi permasalahannya

untuk meningkatkan hafalan Al-Qur’an santri di Pondok Karya Pembangunan Al

Hidayah Kota Jambi.

Guru yang dibutuhkan untuk membimbing santri dalam menghafalkan Al-

Qur’an tentunya harus disesuaikan dengan bidangnya agar pelaksanaan program

hafalan tersebut sesuai dengan tujuan dan harapan. Guru pembimbing menghafal

tentunya diharapkan guru yang memang kompeten dibidang hafalan Al-Qur’an.

Pada kenyataannya masih banyak santri yang hanya sekedar hafal namun

bacaannya banyak yang belum sesuai dengan ketentuan bacaan Al-Qur’an baik

dari segi makhrajnya, tajwid maupun yang lainnya. Tentunya banyak faktor yang

menyebabkan hal itu terjadi, baik dari tingkat kemampuan membaca Al- Qur’an

tiap anak yang berbeda, keterbatasan waktu pembelajaraan, maupun perhatian

guru dan orang tua yang masih kurang. Oleh sebab itu pula banyak santri yang

Page 22: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

belum dapat menuntaskan target hafalan yang telah ditentukan atau dengan kata

lain indikator pencapaian pembelajaran tahfizh masih belum tercapai.

Selain latar belakang di atas peneliti mengangkat judul tersebut dengan

alasan, peneliti tertarik dengan pembelajaran program tahfizh Al-Quran di Pondok

Karya Pembangunan Al Hidayah Kota Jambi bahwa program ini bisa dilakukan

di pondok pesantren yang bukan secara khusus untuk tahfizh Al-Qur’an dengan

pendidikan formalnya tanpa mengganggu pelajaran umum. Peneliti ingin

mengetahui strategi dari program tahfizhh Al-Qur’an yang diterapkan di Pondok

Karya Pembangunan Al Hidayah Kota Jambi yang menjadi program pilihan dan

unggulan yang nantinya bisa menjadi acuan lembaga sekolah lain yang belum ada

program tahfizh Al-Qur’an.

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, maka peneliti ingin

mengetahui lebih jelas program unggulan yang ada di lembaga pendidikan

tersebut. Oleh karena itu, peneliti memilih judul “Metode Tahfizh Al Qur’an

dalam Meningkatkan Kemampuan Santriwati menghafal Al Qur’an di

Pondok Karya Pembangunan Al Hidayah Kota Jambi”.

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, agar penelitian lebih terarah

dan mengingat keterbatasan peneliti dalam hal kemampuan akademik, waktu,

biaya, dan tenaga, maka penulis membatasi pada Metode Tahfizh Al-Qur’an serta

faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan Tahfizh Al-Qur’an di

Pondok Karya Pembangunan Al Hidayah Kota Jambi. Khusus pada santriwati

kelas VII dan VIII MTs yang terpilih, pada kemampuan mengahafal juz Al-

Qur’an.

C. Rumusan Masalah

Perumusan masalah merupakan hal yang sangat penting di dalam kegiatan

penelitian, sebab masalah merupakan obyek yang akan diteliti dan dicari jalan

Page 23: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

keluarnya melalui penelitian. Bertitik tolak dari latar belakang yang telah

dipaparkan di atas, maka permasalahan yang dapat dirumuskan adalah:

1. Bagaimana pelaksana Metode Tahfizh Al-Qur’an di Pondok Karya

Pembangunan Al Hidayah Kota Jambi?

2. Apa faktor-faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan Metode

Tahfizh di Pondok Karya Pembangunan Al Hidayah Kota Jambi?

3. Bagaimana strategi Metode Tahfizh Al-Qur’an dalam Meningkatkan

Kemampuan Santriwati menghafal Al-Qur’an di Pondok Karya

Pembangunan Al Hidayah Kota Jambi?

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan penelitian

Tujuan penelitian di dalam karya ilmiah merupakan target yang hendak

dicapai melalui serangkaian aktivitas penelitian, karena segala yang

diusahakan pasti mempunyai tujuan tertentu yang sesuai dengan

permasalahannya. Sesuai dengan persepsi tersebut dan berpijak pada rumusan

masalah yang telah disebutkan, maka penelitian ini mempunyai tujuan :

a. Ingin mengetahui pelaksanaan Metode Tahfizh Al-Qur’an di Pondok

Karya Pembangunan Al Hidayah Kota Jambi.

b. Ingin mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat

pelaksanaan Metode Tahfizh di Pondok Karya Pembangunan Al

Hidayah Kota Jambi.

c. Ingin mengetahui Metode Tahfizh Al-Qur’an dalam Meningkatkan

Kemampuan Santriwati menghafal Al-Qur’an di Pondok Karya

Pembangunan Al Hidayah Kota Jambi.

2. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak yang

terkait utamanya bagi pihak-pihak berikut ini:

Page 24: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

a. Kegunaan teoritis

1) Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan wawasan akademik

di bidang Pendidikan Agama Islam, khususnya dalam

mengembangkan pengetahuan terkait pentingnya program

pembelajaran Al-Qur’an. Dan dalam hal ini program pembelajaran

yang dimaksud adalah program menghafal Al-Qur’an.

2) Hasil penelitian ini diharapkan bisa sebagai bahan literatur penelitian

yang akan datang dengan masalah yang sejenis.

b. Kegunaan praktis

1) Bagi masyarakat dapat memberi masukan dan sumbangan pemikiran

dalam meningkatkan pemahaman tentang pentingya menghafal Al-

Qur’an.

2) Bagi sekolah, memberikan kontribusi dalam rangka pengembangan

program tahfizh Al-Qur’an.

3) Bagi peneliti, sebagai bahan latihan dalam penulisan karya ilmiah,

sekaligus sebagai tambahan informasi mengenai Pondok Karya

Pembangunan Al Hidayah Kota Jambi dan sebagai salah satu syarat

dalam memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S.1) dalam ilmu

Tarbiyah.

4) Sebagai bahan masukan dalam mengambil kebijaksanaan yang tepat

dalam rangka memberikan gairah dan minat dalam menghafal siswa

di Pondok Karya Pembangunan Al Hidayah Kota Jambi.

Page 25: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teoritik

1. Program Tahfizh Al-Qur’an

Menurut kamus umum Bahasa Indonesia program adalah “rencana atau rancangan

mengenai sesuatu serta usaha-usaha yang akan dijalankan” (Anonim, 2009:965).

Menurut Suharsimi dan Cepi, program dapat didefinisikan sebagai “suatu unit

atau kesatuan kegiatan yang merupakan realisasi atau implementasi dari suatu

kebijakan, berlangsung dalam proses berkesinambungan, dan terjadi dalam suatu

organisasi yang melibatkan sekelompok orang” (Arikunto dan Safrudin, 2010: 4).

Adapun menurut Eko Putro program adalah serangkaian kegiatan yang

direncanakan dengan seksama. Dalam pelaksanaannya kegiatan tersebut

berlangsung dalam proses yang berkesinambungan, dan terjadi dalam suatu

organisasi yang melibatkan banyak orang (Widoyoko, 2015: 8).

Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa ada beberapa unsur

pokok untuk dapat dikategorikan sebagai program:

a. Kegiatan yang direncanakan atau dirancang dengan

seksama.

b. Kegiatan tersebut berlangsung secara berkelanjutan dari

satu kegiatan ke kegiatan lain atau dapat dikatakan ada

keterkaitan antar kegiatan sebelum dengan kegiatan

sesudahnya.

c. Kegiatan tersebut berlangsung dalam sebuah organisasi,

baik formal maupun nonformal.

Page 26: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

d. Kegiatan tersebut dalam implementai atau pelaksananya

melibatkan banyak orang.

Kemudian Tahfizh berasal dari lafadz hafadha, yahfadhu, hifdhan yang berarti

“memelihara, menjaga dan menghafalkan”. Arti menghafal dalam kenyataanya

yaitu membaca berulang-ulang sehingga hafal dari satu ayat ke ayat berikutnya,

dari satu surat ke surat berikutnya dan begitu seterusnya. (Zamzami&Maksum,

2009:20)

Menghafal merupakan aktivitas seseorang untuk menyimpan informasi di dalam

memori. Aktivitas dalam menghafal membutuhkan beberapa peran indera

manusia, seperti penglihatan, pendengaran serta pengucapan. Seseorang dapat

menghafal apabila ada sejumlah materi yang terekam melalui aktivitas membaca

atau mendengarkan. Sedangkan lisan mempunyai peran untuk mengetahui

keberhasilan terhadap penguasan kemampuan menghafal yang dapat dilakukan

dengan pengucapan materi yang telah dihafal.

Setelah mengetahui pengertian menghafal, penelitin akan menjelaskan

pengertian Al-Qur’an. Secara etimologi Al-Qur’an berasal dari kata “qara’a” yang

berarti membaca. Sedang Al-Qur’an sendiri adalah bentuk masdar yang berarti

bacaan. Qara’a juga berarti mengumpulkan atau menghimpun. Sesuai namanya,

Al-Qur’an juga berarti himpunan huruf-huruf dan kata-kata dalam satu ucapan

yang rapi. Secara istilah AlQur’an adalah kalam Allah yang diturunkan kepada

Nabi Muhammad melalui perantara malaikat Jibril, dan dinukilkan kepada kita

dengan jalan tawatur yang membacanya dinilai sebagai ibadah. Diawali dengan

surat Al-Fatihah dan diakhiri surat An-Naas. (Syahbah, 2002:40)

Berdasarkan uraian diatas tentang pengertian tahfizh dan pengertian Al-Qur’an,

peneliti dapat menyimpulkan bahwa yang dimaksud tahfizh Al-Qur’an adalah

usaha seseorang untuk memasukkan bacaan Al-Qur’an ke dalam pikiran, sehingga

dapat mengucapkan kembali tanpa melihat pada mushaf Al-Qur’an. Usaha dalam

menghafal Al-Qur’an dilakukan dengan membaca mendengarkan ayat-ayat Al-

10

Page 27: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Qur’an yang akan dihafalkan. Kegiatan membaca ataupun mendengarkan tersebut

dilakukan secara berulang-ulang, karena semakin sering membaca ataupun

mendengarkan semakin mudah pula untuk menghafalkanya.

2. Langkah Penyusunan Program Tahfizh Al-Qur’an

Adapun Muhaimin merumuskan, dalam penyusunan program ada empat langkah

yang perlu dilakukan, yaitu menetapkan program, menentukan indikator

keberhasilan program, dan menetapkan penanggung jawab program (Muhaimin,

2009:200).

a. Menetapkan program

Tahapan awal dalam menyusun suatu program yaitu sebaiknya menetapkan

program yang akan dilakukan. Hal ini tentu dengan landasan dan latar

belakang yang tepat, agar program yang akan dilaksanakan tidak menyalahi dan

sesuai dengan kebutuhan sekolah.

b. Menentukan indikator keberhasilan program

Indikator keberhasilan dapat diartikan acuan yang akan dicapai. Setelah

menentukan program yang akan dilaksanakan, untuk mencapai tujuan dari

pelaksanaan program tersebut perlu ditentukan beberapa indikator keberhasilan

dari program tersebut. Hal tersebut perlu dilakukan guna mengidentifikasi apa saja

yang harus dicapai dari program yang akan dilaksanakan tersebut.

c. Menetapkan penanggung jawab program

Penanggung jawab terhadap program yang akan dilaksanakan merupakan hal yang

sangat perlu diperhatikan. Dalam menetapkan penanggung jawab tentu harus

dengan pertimbangan.

Page 28: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

d. Menyusun kegiatan dan jadwal kegiatan

Tahapan terakhir yang harus dilakukan adalah menyusun kegiatan dan jadwal

kegiatan dari program yang akan dilaksanankan. Dengan menyusun dan

menentukan jadwal kegiatan tentunya program yang akan dilaksanakan akan lebih

jelas dan terarah.

Kemudian komponen program tahfizh Al Qur’an menurut Suharsimi dan Cepi,

“komponen program adalah bagian-bagian atau unsur-unsur yang membangung

sebuah program yang saling terkait dan merupakan faktor-faktor penentu

keberhasilan program” (Arikunto dan Safrudin, 2010: 7). Maka dari itu dalam

melaksanakan suatu program tentu harus mengidentifikasi komponen atau unsur-

unsurnya agar pelaksanaan program tersebut dapat terlaksana dengan baik.

Sudjana menyebutkan komponen program itu meliputi beberapa hal, antara lain;

tujuan, sasaran, isi, jenis kegiatan, proses kegiatan, waktu, fasilitas, alat, biaya,

organisasi penyelenggara dan lain sebagainya (Sudjana, 2009:1). Banyaknya

komponen dalam setiap program berbeda-beda, semua itu tergantung dari tingkat

kompleksitas program yang bersangkutan. Kumpulan dari beberapa komponen

atau unsur yang ada tersebut berkaitan dengan suatu program dan bekerja

bersama-sama untuk mencapai tujuan dari program tersebut (Arikunto dan

Safrudin, 2010: 10).

Dapat dipahami dalam pelaksanaan program yang berada dalam bidang

pendidikan atau program pembelajaran tentu terdapat komponen-komponen yang

berkaitan. Dan komponen-komponen tersebut tentu saling melengkapi satu sama

lain agar program pembelajaran tersebut dapat terlaksana dengan baik. Selain itu

tentunya dari komponen-komponen yang ada, tujuan suatu program dapat dicapai.

Program dapat bermacam-macam wujudnya ditinjau dari berbagai aspek, menurut

Suharsimi Arikunto aspek tersebut antara lain;

Page 29: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

a. Program ditinjau dari tujuan, ada program dengan

kegiatan yang bertujuan mencari keuntungan dan ada

yang bertujuan sukarela.

b. Program ditinjau dari jenisnya, ada program

pendidikan, program koperasi, program

kemasyarakatan, program pertanian, dan sebagainya.

Adapun pengklasifikasianya didasarkan atas isi

kegiatan program tersebut.

c. Program ditinjau dari jangka waktu, ada program

berjangka pendek jangka menengah, dan jangka

panjang. Dalam mengukur jangka waktu bagi suatu

program sebenarnya relatif, disesuaikan dengan

pelaksanaan kegiatan program itu sendiri.

d. Program ditinjau dari keluasannya, ada program

sempit dan program luas. Program sempit hanya

menyangkut variabel yang terbatas sedangkan program

luas menyangkut banyak variabel.

e. Program ditinjau dari pelaksana, ada program kecil

yang hanya dilaksanakan oleh beberapa orang, dan

program besar yang dilaksanakan oleh beberapa orang.

f. Program ditinjau dari sifatnya, ada program penting

dan program kurang penting. Program penting adalah

program yang dampaknya menyangkut nasib orang

banyak mengenai hal yang vital, sedangkan program

kurang penting adalah program yang dampaknya

hanya menyangkut sebagian orang atau program yang

Page 30: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

mengenai hal yang tidak terlalu vital.(Arikunto,

2008:2)

Berdasarkan beberapa teori di atas dapat disimpulkan bahwa program tahfizh Al-

Qur’an jika di terapkan di sekolah adalah pelaksanaan rencana kegiatan

menghafalkan Al-Qur’an untuk seluruh siswa sesuai kebijakan yang telah

ditentukan. Setelah menghafalkan, seluruh siswa diharapkan menyetorkan

hafalannya kepada guru pembimbing tahfizh atau guru yang telah ditentukan oleh

sekolah. Dalam pelaksanaan program tersebut disesuaikan dengan kebutuhan dan

kebijakan dari masing-masing sekolah itu sendiri.

Banyak keistimewaan yang Allah SWT. Berikan kepada para penghafal Al-

Qur’an baik di dunia maupun di akhirat. Tentunya hal ini atas jerih payah mereka

dalam menghafal kalam illahi. Di antara faidah menghafal Al-Qur’an yaitu:

a. Al-Qur’an pemberi syafa’at pada hari kiamat

b. Menjadi tenang dan mendapat rahmat dari Allah. Ketenangan dan

rahmat akan meliputi para penghafal (belajar) AlQuran dan Allah

menyebut mereka di hadapan makhluk-makhluk yang berada di sisi-

Nya.

c. Prioritas menjadi imam. Dalam sholat yang diprioritaskan untuk

menjadi imam adalah mereka yang hafal Al-Qur’an. Ini merupakan

sebuah penghormatan kepada mereka yang telah mengemban misi

agung dalam menghafal kalam Illahi. (Zamzami&Maksum, 2009:25)

d. Mendapat derajat yang tinggi di hadapan Allah SWT

e. Manusia yang paling tinggi tingkatanya disurga (As Syingqithi,

2011:22)

Page 31: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Menurut sobari sutarib dalam bukunya yang berjudul ” Menghafal Al-Qur’an

dengan Cepat dan Ceria” Aktivitas menghafal sangat penting bagi otak. Otak

yang dilatih dan dirangsang dengan baik, akan semakin besar dan cepat

menangkap informasi yang masuk. Para peneliti otak mengibaratkan otak

bagaikan otot. Jika dilatih setiap hari dan terus menerus maka otot akan semakin

kuat dan besar. Seperti juga otot, otak harus diberi latihan dan nutrisi yang baik

supaya daya serapnya tumbuh pesat. Menghafal sesuatu adalah bentuk latihan

terbaik bagi otak dan daya ingat. Orang yang sering menghafal akan memiliki

kemampuan yang lebih cepat dalam menyerap materi, dibandingkan orang yang

jarang menghafal. Dari studi lapangan diketahui bahwa anak-anak yang

menghafal Al-Qur’an dengan baik ternyata nilai akademiknya diatas rata-rata. Ini

membuktikan bahwa menghafal Al-Qur’an mampu meningkatkan kerja otak dan

kemampuan daya ingat. (Sutarip, 2009:24)

Hikmah membaca, mendengarkan dan mempelajari Al-Qur’an terus diteliti dan

dipelajari. Manusia masih akan terus menerus menemukan fakta-fakta positif

berkenaan dengan Al-Qur’an, misalnya penelitian yang dilakukan oleh seorang

musisi profesional yang bernama Dorothy Retallack, tahun 1970 di Temple Buell

College Colorado melakukan eksperimen pada tanamanya untuk membuktikan

bahwa musik klasik memberikan energi pada otak dan membuatnya lebih santai.

Hasilnya tanaman labu yang distelkan musik klasik tumbuh dengan baik ke arah

radio dan batang-batangnya mulai melingkari radio. Sedangkan pohon labu yang

distelkan musik rock tumbuh menjauhi radio, seolah-olah dia berusaha menjauhi

sumber gangguan. (Sutarip, 2009:26)

Berdasarkan hal demikian dapat dipahami dengan mengetahui keutamaan-

keutamaan menghafal Al-Qur’an, dapat memberi semangat para penghafal Al-

Qur’an untuk terus menghafal ayat-ayat Allah SWT.

3. Strategi Menghafal Al-Qur’an menggunakan pemilihan Metode

Menghafal Al Qur’an

Page 32: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Metode menghafal Al-Qur’an adalah suatu cara yang digunakan untuk menghafal

Al-Qur’an agar hafalan dapat berhasil sesuai dengan yang diharapkan. Dalam

menghafal Al-Qur’an setiap orang menggunakan metode atau cara yang berbeda-

beda. Peneliti telah melakukan telaah terhadap buku-buku yang berkaitan dengan

metode menghafal Al-Qur’an yang dikemukakan oleh para hafizh yang sukses

dalam menghafal Al Qur’an.

Berikut beberapa metode yang dapat digunakan oleh guru maupun orang tua

dalam membimbing anak-anak untuk menghafal Al-Qur’an. Metode-metode

tersebut adalah sebagai berikut:

a. Metode Penggunaan Alat perekam

Metode ini cukup tepat dan telah teruji. Syaikh Al-Hafidz Sayyid Al Farh

pengajar sekolah tahfidz Al-Qur’an di Madinah Al-Munawaroh yang hafal

qiro’atus Sab’ah Melalui metode ini pula, beliau memotivasi anaknya agar

menghafal Al-Qur’an hingga anaknya mampu menghafal Al-Qur’an pada usia 9

tahun.

Manfaat dari metode ini adalah ketika menyimaknya, anak-anak dapat mendengar

suara mereka. Mereka pun mengikuti dari awal dan mencoba untuk mengucapkan

suara yang mereka dengar. Mereka pun membaca dengan bacaan yang benar dan

mampu menghafal dengan

cepat.

b. Metode Penulisan

Kemampuan menghafal antara anak yang satu dan yang lain berbeda-beda.

Sebagian dari mereka bisa menghafal melalui penglihatan. Walaupun hanya satu

kali membaca, ia akan hafal pokok-pokok pikiran dan semua yang tertulis dalam

buku.

Page 33: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

c. Metode Papan Tulis Rumah

Metode ini ditujukan bagi siapa saja yang ingin memotivasi anakanaknya untuk

menghafal Al-Qur’an. Insya Allah metode ini baik dan bermanfaat, demikian juga

bagi ibu yang resah karena anak-anaknya enggan menghafal Al-Qur’an. Metode

ini telah dicoba oleh banyak orang, bukan hanya dalam hal hafalan tetapi juga

dapat memperbaiki tulisan mereka.

d. Metode Motivasi Dengan Hadiah

Para pakar ilmu pendidikan dan psikologi telah bersepakat dan meyakini bahwa

rangsangan motivasi dapat menggerakkan emosi, dan meningkatkan produktivitas

pada diri manusia.

e. Metode Video

Tidak diragukan lagi bahwa video dapat dijadikan sebagai fasilitas belajar yang

baik, apabila kita dapat menggunakanya secara baik dan mengetahui cara

mengoperasikanya demi kepentingan ilmu pengetahuan.

Selain metode menghafal di atas, peneliti juga memaparkan macam-macam

metode menghafal dari pendekatan yang dilakukan oleh para penghafal, metode

yang dikenal ada tiga macam, yaitu (1) metode seluruhnya, (2) metode bagian dan

(3) metode campuran. Adapun penjelasan masing-masing metode sebagai

berikut:

1) Metode seluruhnya, yaitu membaca satu halaman dari baris

pertama sampai baris terakhir secara berulang-ulang. Hal ini berarti

pengulangan materi hafalan dilakukan secara keseluruhan yaitu

setelah selesai membaca satu halaman penuh. Pengulangan pada

metode ini dilakukan berkali-kali dengan maksud agar ayat yang

sudah dibaca dapat memberikan bekas didalam lisan. Karena semakin

sering membaca, semakin ringan pula lisan untuk mengucapkan

ayatayat Al-Qur’an.

Page 34: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

2) Metode bagian, yaitu menghafal ayat demi ayat, atau kalimat demi

kalimat yang dirangkaikan sampai satu halaman. Dalam metode ini,

setiap ayat dibaca berulang-ulang sampai terrekam di dalam memori.

Cara tersebut dilakukan untuk menghafal dari ayat pertama sampai

pada ayat terakhir pada materi yang sedang dihafal. Setelah semua

ayat terrekam di dalam memori, maka ayat pertama dihafalkan yang

kemudian dirangkaikan dengan ayat-ayat berikutnya sehingga

mencapai satu halaman.

3) Metode campuran, yaitu kombinasi antara metode seluruhnya

dengan metode bagian. Pada awalnya kegiatan menghafal dilakukan

dengan membaca satu halaman secara berulang-ulang dan pada bagian

tertentu dihafal secara tersendiri. Setelah semua ayat dapat terrekam di

dalam memori, kegiatan membaca diulang kembali secara keseluruhan

dari awal sampai akhir hingga hafal dengan sendirinya.

(Sa’dullah,2008:52-55)

Adapun metode menghafal Al-Qur’an yang sering digunakan oleh guru ngaji

adalah adalah metode Jibril. Pada dasarnya, istilah metode Jibril dilatarbelakangi

perintah Allah kepada Nabi Muhammad SAW untuk mengikuti bacaan Al-Qur‟an

yang telah dibacakan oleh Malaikat Jibril, sebagai penyampai wahyu. Tehnik dari

metode Jibril adalah talqin-taqlid (menirukan), yaitu siswa menirukan bacaan

gurunya. Metode Jibril sangat cocok diterapkan untuk usia anak-anak.

(Zen&Mustafid, 2006:3)

Berdasarkan hasil penelitian Akbar dan Ismail, bahwa metode Tahfidzl al-Qur’an

yang digunakan Pondok Pesantren di Kabupaten Kampar cukup variatif dan baik.

Ada yang menggunakan metode wahdah (menghafal per ayat), metode sima’i

(menyima’ bacaan al- Qur’an), dan ada pula yang memakai metode jama’i

(menghafal bersama-sama). Penerapan metode tersebut cukup efektif, karena di

samping memberikan kemudahan bagi santri, juga bisa membuat santri cepat

Page 35: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

dalam menghafal dan hafalannya bisa lebih terjaga. (Akbar & Ismail, Jurnal

Ushuluddin, 2016)

Kemudian hasil penelitian Metode menghafal al-Qur’an yang efektif bagi pelajar

dan mahasiswa di antaranya: membaca al-Qur’an sebanyak 5 Juz, mendengar

bacaan al-Qur’an melalui multimedia, talaqqi syafahiyyah, menghafal al-Qur’an

satu halaman dibagi tiga bagian, menyambung bacaan yang sudah dihafal ayat

demi ayat, halaman demi halaman dan surat demi surat, muraja’ah al-Qur’an

setelah waktu Maghrib dan satu jam sebelum shubuh dengan lambat (al-Tartil)

secara kontinu.

Adapun di antara enam metode ini yang paling efektif adalah metode yang ketiga

dan keenam yaitu Talaqqi Syafahiyyah dan Muraja’ah dengan lambat (al-Tartil)

yang terbagi dalam dua waktu yaitu setelah shalat Maghrib dan satu jam sebelum

shalat shubuh. (Jurnal, Ta’dibuna, Vol. 3, No. 1, April 2014)

Selanjutnya hasil penelitian Dosen UIN Ar-Raniry Banda Aceh Adapun salah satu

metode yang tepat dalam menghafal al-Qur’an adalah metode takrār.

Implementasi metode ini adalah proses mempraktekkan sesuatu yang sistematis

dengan cara mengulang-ulang secara teratur dan tertib serta berpikir dengan baik

untuk memperoleh hasil yang diharapkan.

Implementasi metode takrār dalam pembelajaran menghafal al-Qur’an adalah

didasarkan pada ayat al-Qur’an surat al-Furqan ayat 32 yang tujuannya yaitu

untuk memelihara hafalan al-Qur’an dan memudahkan hafalan al-Qur’an.

Selanjutnya penerapan metode takrār dalam menghafal al-Qur’an diterapkan

dalam membuat hafalan-hafalan baru, serta pengulangan pada hafalan yang telah

diperoleh agar dapat melekat dalam ingatan. (Jurnal Ilmiah DIDAKTIKA

Februari 2014 VOL. XIV NO. 2, 413-425)

Selanjutnya hasil penelitian tentang implementasi metode STIFIn dalam

meningkatkan kemampuan menghafal al-Qur’an di Rumah Qur’an STIFIn Al-

Page 36: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Mawaddah Paiton Probolinggo dilakukan dengan; pertama, pemetaan potensi

penghafal al-Qur’an dengan tes potensi genetik. Tes genetik ini dilakukan dengan

tes sidik jari atau DNA sehingga dapat dikatakan bahwa pemetaan potensi santri

dilakukan berdasarkan teori hereditas. Berdasarkan tes tersebut dapat diketahui

potensi genetik siswa apakah mempunyai potensi genetik tipe thinking, intuiting,

feeling, atau insting (STIFIn).

Berdasarkan potensi yang tentunya berbeda antar masing-masing tersebut, maka

akan memudahkan melakukan “rekayasa” dalam pembelajaran termasuk dalam

menghafal al- Qur’an; kedua, tes kemampuan menghafal dengan cara diberi

pilihan 8 (delapan) jam atau 2 (dua) jam dengan target jumlah hafalan yang

berbeda pada kedua pilihan; ketiga, proses klasifikasi yang berbasis pada teori

STIFIn. Dalam hal ini, santri diklasifikan sesuai dengan mitra kecerdasan antar

pembina masing- masing santri. Lima mesin kecerdasan membentuk sebuah mata

rantai segi lima mengikuti jari-jari tangan kanan yang dimulai dari ibu jari hingga

kelingking, bukan mengikuti urutan akronim STIFIn melainkan menggunakan

urutan akronim STInIF (sesuai posisi jari tangan); dan keempat, dengan

melakukan setoran hafalan yang berbasis pada konsep STIFIn. Dalam konsep

STIFIn, masing-masing santri penghafal al-Qur’an yang mempunyai potensi

genetik yang berbeda, menghafal dan menyetorkan apa yang mereka hafalkan

minimal 5 (lima) halaman per hari, yang kemudian diakhiri dengan kegiatan

Musabaqah Hifdzul Qur’an (MHQ) untuk melatih kualitas hafalan yang dilakukan

secara acak. (Journal of Islamic Education Studies) Volume 5 Nomor 2 (2017)

ISSN(p) 2089-1946& ISSN(e) 2527-4511)

Berdasarkan beberapa penjelasan mengenai metode menghafal Al-Qur’an yang

telah dipaparkan diatas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa dalam menghafal

Al-Qur’an terdapat sejumlah cara atau metode yang dapat dipilih. Masing-masing

metode mempunyai fungsi yang sama, yaitu memberikan bantuan kepada para

penghafal Al-Qur’an untuk mengurangi kesulitanya dalam usaha menghafal Al-

Page 37: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Qur’an. Namun, dari beberapa macam metode yang digunakan tidak ada satupun

metode yang terlepas dari pembacaan secara berulang-ulang sampai dapat

mengucapkanya sendiri tanpa melihat mushaf Al-Qur’an sedikitpun.

4. Faktor - faktor Keberhasilan Menghafal Al-Qur’an

a. Persiapan sebelum menghafal

Sebelum menghafalkan Al-Qur’an, seseorang harus mempersiapkan persiapan-

persiapan, dengan tujuan agar supaya proses menghafal Al-Qur’an berjalan

dengan baik dan selesai sesuai dengan harapan. Persiapan-persiapan tersebut di

antaranya:

1) Niat

Niat yang kuat menjadi syarat utama dalam menghafal AlQur’an. Niat yang tulus

dan lkhlas karena Allah SWT, untuk meraih ridha-Nya. Niat bisa tumbuh dengan

mengetahui keutamaan-keutamaan menghafal Al-Qur’an.

2) Restu dari Orangtua

Syarat selanjutmya yang harus dilakukan oleh calon penghafal Al-Qur’an adalah

meminta restu kepada orang tuanya. Niatan seseorang anak yang telah

memutuskan untuk menghafal AlQur’an tentu membahagiakan hati orang tua.

Dengan begitu mereka akan selalu berdoa agar anaknya selalu diberi kemudahan

dalam menghafalkan kalam Illahi.

3) Kemahiran Membaca Al-Qur’an

Kecakapan dalam qira’ah akan sangat membantu dalam menghafal Al-Qur’an.

Karena jika kemahiran belum didapat, penghafal akan disibukkan oleh

pembenaran bacaan yang lebih sering salah dibandingkan dengan mereka yang

sudah mahir dalam membaca. Keadaan ini akan menghambat kegiatan menghafal.

Page 38: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

4) Guru yang Profesional

Dalam menghafal Al-Qur’an, peran guru yang ahli dalam bidang hifzhul Qur’an

adalah urgen. Peranya adalah untuk memberi contoh bacaan yang benar, bacaan

yang harus diikuti oleh murid. Dalam belajar Al-Qur’an tidak bisa serta-merta

dengan otodidak, walaupun dengan tingkat kecerdasan yang tinggi.

Guru yang lebih diutamakan adalah yang telah memperoleh sanad. Dengan alasan,

pertama sanad adalah bukti bahwa bacaan yang dibaca oleh sang guru adalah

bacaan yang mutawatir dan muttashil hingga ke baginda nabi Muhammad SAW,

yang telah diakui oleh ulama. Kedua, guru yang telah memiliki sanad lebih bisa

diakui keahliannya dalam dunia belajar dan menghafal Al-Qur’an maupun dalam

pengamalannya. (Zamani&Maksum: 31-44)

b. Hal-hal penting ketika menghafal Al qur’an

Telah di uraikan di muka tentang hal-hal yang harus dipersiapkan sebelum

menghafalkan Al-Qur’an. Adapun selama proses menghafal perlu diketahui kiat-

kiat khusus berikut ini :

1) Giat dan Rajin

Giat dan rajin adalah kunci utama bagi para huffadhul Qur’an meraih kesuksesan

dalam menghafal. Giat dalam artian rajin untuk menambah hafalan Al-Qur’an

maupun untuk muraja’ah. Berusaha sekuat tenaga dan mencurahkan segenap

kemampuan yang dipunyainya untuk menghafal Al-Qur’an.

2) Sabar dan Istiqomah

Sebuah kewajiban mutlak bagi para penghafal Al-Qur’an untuk bersabar dan

istiqomah. Bersabar untuk dua hal. Pertama bersabar untuk menghafal. Artinya

tidak terburu-buru untuk menambah hafalan dalam waktu singkat. Kedua bersabar

jika sesuatu ketika mengalami kesulitan dalam menghafal.

Page 39: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Sabar erat kaitannya dengan istiqomah. Istiqomah juga tidak kalah pentingnya.

Istiqomah adalah pemeliharaan semangat tersebut agar selalu menyala.

3) Keseimbangan Antara Ulang dan Tambah

Menambah hafalan adalah penting, tetapi mengulang (muroja’ah) hafalan juga

tidak kalah pentingnya. Karena tanpa mengulang hafalan yang sudah didapat,

usaha kita dalam menghafal ayat-ayat sebelumnya akan sia-sia.

4) Menggunakan Satu Macam Mushaf

Maksud dari menggunakan satu mushaf adalah tidak berganti-ganti model

mushaf. Ada dua syarat di dalamnya. Pertama, memakai Al-Qur’an yang sering

disebut dengan “Al-Qur’an Pojok”. Yang di maksud Al-Qur’an pojok adalah

mushaf yang tata letaknya sama dengan mushaf usmani, yang biasa digunakan

untuk menghafal. Kedua, memakai Al-Qur’an dengan satu penerbit. Hal ini

dimaksudkan agar tidak membingungkan penghafal dalam memurojaah hafalanya.

5) Mencari Tempat dan Waktu yang Tepat

Hendaknya tempat yang digunakan untuk menghafal adalah tempat yang bersih

dan suci, agar penghafal tidak terganggu dalam menjalani rutinitas menghafalnya.

6) Membuat Target dan Melaksanakanya

Dalam memacu semangat menghafal, hendaknya seorang penghafal Al-Qur’an

membuat target-target hafalan yang harus diraihnya dalam suatu kurun waktu.

Setelah membuat target, maka dia harus melatih dirinya untuk melaksanakan atau

berusaha sekuat tenaga untuk mencapainya. (Zamani&Maksum: 49)

c. Memelihara hafalan Al Qur’an

Ibadah mengandung banyak pengertian berdasarkan sudut Ada hal-hal yang harus

dilakukan oleh penghafal Al-Qur’an pasca menghafal. Di antara hal-hal yang

perlu dilakukan dalam rangka menjaga hafalan adalah sebagai berikut:

Page 40: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

1) Menggunakan Hafalan Al-Qur’an sebagai Zikir

Setelah menyelesaikan hafalan sempurna 30 juz, maka menjadi kewajiban bagi

seorang hamilil Qur’an untuk menjaga hafalan tersebut dan terlebih lagi untuk

mengamalkan isi kandunganya. Salah satu metode yang bisa digunakan untuk

menjaga hafalan Al-Qur’an adalah dengan murojaah sebagai zikir setelah shalat

ferdhu.

2) Muroja’ah Hafalan dalam Shalat

Selain me-murojaah seperti yang biasa dilakukan, penghafal Al-Qur‟an

dianjurkan untuk mengulang hafalan dengan membacanya pada waktu

melaksanakan shalat, baik shalat ferdhu maupun shalat sunnah.

(Zamani&Maksum: 44)

Berdasarkan beberapa teori di atas dapat dipahami bahwa terdapat faktor penting

yang telah disebutkan di atas dapat dikatakan sebagai komponen–komponen dari

suatu program dalam bidang pendidikan atau pembelajaran. Apabila salah satu

komponen tersebut kinerjanya kurang baik, pasti keberhasilan program

pembelajaran tidak akan maksimal. Kegagalan dari suatu program tidak dapat

dibebankan hanya pada satu atau dua faktor saja, namun harus diteliti komponen

atau faktor mana saja yang kinerjanya kurang baik.

B. Studi Relevan

Dalam rangka menetapkan permasalahan dalam melakukan suatu penelitian,

subyek penelitian, untuk selanjutnya melaksanakan penelitian kelapangan, peneliti

perlu memperhatikan apakah yang akan peneliti angkat ini telah ada yang meneliti

baik itu ditinjau dari aspek yang sama, menggunakan metode yang sama dan

mengambil lokasi yang sama, serta apakah ada relevansinya dengan penelitian

yang akan diteliti ini, agar tidak terjadi pengulangan. Di bawah ini beberapa hasil

penelitian yang memiliki relevansi dengan penelitian ini, antara lain :

Page 41: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

1. Nurul Witri dengan judul “ Strategi Pembelajaran Tahfidz AlQur’an

Pada Pondok Pesantren Raudhotul Huffadh Buaran Pekalongan Dalam

Mengajar Dan Menjaga Hafalan Al-Qur’an” dalam penelitian ini

dijelaskan bahwa untuk memudahkan penghafalan materi pembelajaran

dimulai dari juz 30, metode yang digunakan yaitu metode (thariqah)

wahdah, menghafal satu persatu halaman dan membaca satu ayat

berulang kali sampai hafalan benar-benar melekat dan metode (thariqah)

kitabah yaitu menulis. Hambatan dalam mengajar menghafal dan menjaga

hafalan Al-Qur‟an bagi ustadz/ustadzah adalah santri yang malas dalam

menghafal sehingga ketika hafalan tidak lancar dan hambatan dalam

menghafal dan menjaga adalah banyak dosa dan maksiyat, tidak

senantiasa mengikuti, mengulang-ngulang dan memperdengarkan hafalan

Al-Qur‟anya, menghafal banyak ayat pada waktu yang singkat dan pindah

ke selainya sebelum menguasai dengan baik, semangat yang tinggi untuk

menghafal dipermulaan membuatnya menghafal banyak ayat tanpa

menguasainya dengan baik, ia pun malas menghafal dan meninggalkanya

(Witri, IAIN Wali Songo, 2011).

2. Zainuddin, Muhammad (2016) Dengan judul “Analisis Pelaksanaan

Program Tahfidz AL-Qur’an dalam Meningkatkan Kefasihan Siswa pada

Kegiatan Pengembangan Diri di MTs ABADIYAH KURYOKALANGAN

GABUS PATI”. STAIN Kudus. Tujuan Penelitian ini adalah bertujuan

untuk mengetahui: 1). Bagaimana pelaksanaan program tahfidz dalam

meningkatkan kefasihan siswa di MTs Abadiyah Desa Kuryokalangan

Kecamatan Gabus Kabupaten Pati. 2). Bagaimana pelaksanaan program

tahfidz pada kegiatan pengembangan diri di MTs Abadiyah Desa

Kuryokalangan Kecamatan Gabus Kabupaten Pati. 3). Apa saja faktor

pendukung dan penghambat pelaksanaan program tahfidz. Penelitian ini

menggunakan metode field research (penelitian lapangan) yang disajikan

secara deskriptif kualitatif, kemudian data yang telah terkumpul melalui

Page 42: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

observasi lapangan yakni dengan mengamati siswa dan wawancara

dengan sumber data (data primer) yaitu kepala sekolah, waka kurikulum,

guru pengampu, pengasuh pondok, siswa, dan santri serta data sekunder

yakni karyawan sekolah dan dokumentasi administrasi akan dianalisa

dengan pendekatan kualitatif deskriptif untuk mengetahui bagaimana

“Pelaksanaan Program Tahfidz Al-Qur’an dalam Meningkatkan

Kefasihan Siswa Pada Kegiatan Pengembangan Diri di MTs Abadiyah

Kuryokalangan Gabus Pati”. Dalam penelitian ini di ketahui bahwa : 1).

Pelaksanaan program tahfidz dalam meningkatkan kefasihan siswa di

MTs Abadiyah sudah dapat dikatakan terarah dan menuju langkah yang

lebih baik. 2). Pelaksanaan program tahfidz pada kegiatan pengembangan

diri di MTs Abadiyah sangat berjalan dengan baik. 3). Faktor pendukung

dan penghambat pelaksanaan program tahfidz dalam meningkatkan

kefasihan siswa pada kegiatan pengembangan diri di MTs Abadiyah,

faktor pendukungnya yaitu minat siwa, orang tua, guru, masyarakat

maupun lingkungan sekitar. Sedangkan faktor penghambatnya yaitu diri

siswa sendiri dan kemauan siswa dengan orang tua yang tidak singkron

(Zainuddin, STAIN Qudus, 2016).

3. Nur Azimati yang berjudul “Strategi Pembelajaran Tahfidz Qur’an pada

Anak Usia Dini di TPQ Muslimat NU Banyurip Alit”. Pada penelitianya,

strategi yang digunakan adalah dengan menerapkan metode pembelajaran

yang dilandasi oleh prinsip “bermain sambil belajar” atau “balajar sambil

bermain” Azimati memberikan kesimpulan bahwa strategi pembelajaran

tahfidz Al-Qur‟an pada anak usia dini menggunakan metode talaqqi,

murajaah serta metode bercerita (Azmiati, IAIN Wali Songo, 2008).

Penelitian-penelitian di atas memiliki kesamaan dengan penulis, memiliki

kesamaan pada beberapa aspek strategi tahfizh Al-Qur’an, namun tidak sama pada

settingnya. Sedangkan dalam penelitian kali ini peneliti akan melakukan

Page 43: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

penelitian dengan judul “Metode Tahfizh Al Qur’an dalam Meningkatkan

Kemampuan Santriwati menghafal Al Qur’an di Pondok Karya Pembangunan Al

Hidayah Kota Jambi”. Disini peneliti akan membahas tentang bagaimana strategi

dalam program tahfizh Al-Qur’an untuk meningkatkan kemampuan menghafal

Al-Qur’an santri.

Page 44: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini berbentuk deskriptif kualitatif yang dilihat melalui sudut pandang

pendidikan dengan menggunakan instrumen pengumpulan data wawancara,

observasi dan dokumentasi. Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang

dan perilaku yang dapat di amati. (Sugiyono, 2013:253). Disebut kualitatif karena

sifat data yang dikumpulkan dianalisis secara kualitatif bukan dengan cara

kuantitatif yang menggunakan alat ukur tertentu. Melalui pendekatan kualitatif ini

diharapkan terangkat gambaran mengenai kualitas, realitas sosial dan persepsi

sasaran peneliti tanpa tercemar oleh pengukuran formal.

B. Setting dan Subjek Penelitian

1. Setting penelitian

Situasi sosial adalah lokasi atau tempat yang di tetapkan untuk melakukan

penelitian, situasi sosial dalam penelitian ini meliputi aspek tempat (place), pelaku

(actori), dan aktivitas (activity) yang berinteraksi secara sinergis. (Sugiyono, 2013

: 297) Lokasi penelitian berada di Pondok Karya Pembangunan Al Hidayah Kota

Jambi, Jln. Marsda Surya Dharma KM 10 Kota Jambi pada tahun 2018/2019.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah, guru/ustadz tahfizh kepala sekolah dan santriwati

Pondok Karya Pembangunan Al Hidayah Kota Jambi, yang ditetapkan dengan

teknik purpossivee sampling, yaitu ”...teknik yang diasarkan pada ciri-ciri tertentu

yang diperkirakan erat sangkut pautnya dengan ciri-ciri atau sifat-sifat yang ada

dalam populasi yag sudah diketahui sebelumnya”. (Sugiyono, 2013 : 202)

Page 45: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Berdasarkan teknik ini, maka sebagai key informan dalam penelitian ini ditetapkan

guru tahfizh dan sebagai informan ditetapkan santriwati 20 orang (santriwati yang

terpilih kelas VII dan VIII MTs) Sedangkan sebagai informan tambahan

ditetapkan kepala sekolah dan guru di Pondok Karya Pembangunan Al Hidayah

Kota Jambi, mengamati secara langsung pada Metode Tahfiz Al Qur’an dalam

Meningkatkan Kemampuan Santriwati menghafal Al Qur’an di Pondok Karya

Pembangunan Al Hidayah Kota Jambi.

C. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya, diamati dan

dicatat untuk pertama kalinya. Data tersebut menjadi data sekunder kalau

dipergunakan orang yang tidak berhubungan langsung dengan penelitian yang

bersangkutan. (Mukhtar, 2010 : 87)

Data primer ini diperoleh melalui hasil observasi dan wawancara kepada guru,

kepala sekolah dan santri Pondok Karya Pembangunan Al Hidayah Kota Jambi.

Data yang termasuk dalam data primer tersebut adalah :

1). Pelaksanaan program Rumah Tahfizh Al-Qur’an di Pondok Karya

Pembangunan Al Hidayah Kota Jambi.

2). Faktor-faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan program

Rumah Tahfizh di Pondok Karya Pembangunan Al Hidayah Kota

Jambi.

3). Metode Tahfizh Al Qur’an dalam Meningkatkan Kemampuan

Santriwati menghafal Al Qur’an di Pondok Karya Pembangunan

Al Hidayah Kota Jambi.

27

Page 46: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang bukan diusahakan sendiri pengumpulannya oleh

peneliti, misalnya dari biro statistik, majalah, koran keterangan-keterangan atau

publikasi lainnya. (Mukhtar, 2010:91) Dalam penelitian ini adalah data yang

diambil di gambaran umum di Pondok Karya Pembangunan Al Hidayah Kota

Jambi sebagai berikut:

1) Historis dan geografis.

2) Struktur organisasi.

3) Keadaan guru dan siswa.

4) Keadaan sarana dan prasarana.

2. Sumber Data

Sedangkan sumber data dalam penelitian ini orang dan materi yang terdapat di

Pondok Karya Pembangunan Al Hidayah Kota Jambi yang meliputi : guru

Tahfizh, kepala sekolah, santriwati, arsip dan peristiwa/kejadian.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam

penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa

mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data

yang memenuhi standar yang diterapkan. (Arikunto, 2010:172)

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik Observasi,

wawancara dan dokumentasi, sebagai berikut:

1. Observasi

Metode observasi atau disebut juga dengan pengamatan merupakan "...kegiatan

pemuatan perhatian semua objek dengan menggunakan seluruh indera."

(Arikunto, 2010 : 156) Penulis menggunakan metode observasi non partisipan

Page 47: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

untuk melihat di lapangan tentang pelaksanaan dan kegiatan dalam Program

Tahfizh Al Qur’an dalam Meningkatkan Kemampuan Santriwati menghafal Al

Qur’an di Pondok Karya Pembangunan Al Hidayah Kota Jambi, faktor dan

Strategi dalam Program Tahfizh Al Qur’an dalam Meningkatkan Kemampuan

menghafal Al Qur’an di Pondok Karya Pembangunan Al Hidayah Kota Jambi.

2. Wawancara

Wawancara adalah "...sebuah dialog yang dilaksanakan oleh pewawancara untuk

memperoleh informasi dari terwawancara." (Arikunto, 2010 : 155) Wawancara

tidak terstruktur dilakukan untuk mengumpulkan data tentang Metode Tahfizh Al

Qur’an dalam Meningkatkan Kemampuan Santriwati menghafal Al Qur’an di

Pondok Karya Pembangunan Al Hidayah Kota Jambi, faktor dan pelaksanaa

Program Tahfizh Al Qur’an dalam Meningkatkan Kemampuan Santriwati

menghafal Al Qur’an di Pondok Karya Pembangunan Al Hidayah Kota Jambi,

untuk lebih jelas pertanyaan yang diajukan kepada responden dapat dilihat pada

Instrumen Pengumpulan Data (IPD) wawancara terlampir.

3. Dokumentasi

Dokumentasi sebagai "...cara mencari data mengurai hal-hal atau variabel-variabel

yang merupakan catatan manuskrip, buku, surat khabar, majalah, notulen rapat,

prasasti, legger, agenda dan sebagainya."(Arikunto, 2010 : 231) Dokumentasi

penulis gunakan untuk memperoleh semua data-data yang berhubungan dengan

gambaran umum di Pondok Karya Pembangunan Al Hidayah Kota Jambi yang

meliputi :

a. Historis dan geografis.

b. Struktur organisasi.

c. Keadaan guru dan siswa.

d. Keadaan sarana dan prasarana.

Page 48: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

E. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang

diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara

mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit,

melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan

yang kan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingg mudah dipahami oleh diri

sendiri maupun orang lain.

1. Reduksi data

Reduksi data diartikan sebagai "...proses pemilihan, pemusatan, perhatian pada

penyederhanaan, pengabstrakkan dan transformasi data-data kasar yang muncul

dari catatan-catatan yang tertulis di lapangan." (Huberman, Athew, 1992:16)

Masalah mengenai gambaran umum yaitu mengenai gambaran umum Metode

Tahfizh Al Qur’an dalam Meningkatkan Kemampuan Santriwati menghafal Al

Qur’an di Pondok Karya Pembangunan Al Hidayah Kota Jambi, yang diambil

melalui wawancara dan observasi kemudian dianalisis dengan menajamkan,

menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan

mengorganisasikan data tersebut sehingga bisa disajikan.

2. Penyajian Data

Penyajian data sebagai "...sekumpulan data/informasi tersusun yang memberi

kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan."

(Huberman, Athew, 1992:17) Penyajian data mengenai Metode Tahfizh Al Qur’an

dalam Meningkatkan Kemampuan Santriwati menghafal Al Qur’an di Pondok

Karya Pembangunan Al Hidayah Kota Jambi yang telah direduksi melalui bab-

bab yang sudah tersedia.

Page 49: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

3. Verifikasi/Penarikan kesimpulan

Penarikan kesimpulan sebagian dan suatu kegiatan dari konfigurasi yang utuh.

Kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian dalam pikiran

penganalisis dengan menulis suatu tinjauan ulang pada catatan."(Huberman,

Athew, 1992:19) Hasil penyajian data bisa diambil kesimpulan tentang temuan

lapangan mengenai Metode Tahfizh Al Qur’an dalam Meningkatkan Kemampuan

Santriwati menghafal Al Qur’an di Pondok Karya Pembangunan Al Hidayah Kota

Jambi.

F. Triangulasi Data

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan suatu

yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai perbandingan

terhadap data itu. (Moleong, 2007 : 330) Jadi dalam hal ini mengecek sumber data

yang diperoleh di lapangan berkenaan dengan penelitian ini. Ada empat macam

triangulasi yaitu dengan menggunakan sumber, metode, penyidik dan teori.

Penelitian ini penulis menggunakan triangulasi dengan sumber yakni

membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan atau informasi yang

diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Hal ini

dapat dicapai dengan jalan :

“1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara, 2.

Membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan apa yang

dikatakannya secara pribadi, 3. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang

tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu, 4.

Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan

pandangan orang seperti rakyat biasa, orang berpendidikan menengah atau tinggi,

orang kaya, pemerintah, 5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu

dokumen yang berkaitan.” (Moleong, 2007 : 330-331)

Page 50: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

“Triangulasi dengan metode menurut Moleong adalah : Pertama, pengecekan

derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan

data. Kedua. pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan

metode yang sama. Triangulasi dengan penyidik memanfaatkan peneliti atau

pengamat lainnya untuk keperluan pengecekan kembali derajat kepercayaan data

atau dengan cara membandingkan hasil pekerjaan seorang analis dengan analis

lainnya. Sedangkan, trianggulasi dengan teori dapat dilakukan dengan dua cara

yaitu secara induktif dan secara logika”. (Moleong, 2007 : 331-332)

Berdasarkan teknik triangulasi tersebut di atas, maka dimaksud untuk mengecek

kebenaran dan keabsahan data-data yang diperoleh di lapangan tentang Metode

Tahfizh Al Qur’an dalam Meningkatkan Kemampuan Santriwati menghafal Al

Qur’an di Pondok Karya Pembangunan Al Hidayah Kota Jambi.

G. Jadwal Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama enam bulan. Penelitian dilakukan dengan

pembuatan proposal, kemudian dilanjutkan dengan perbaikan hasil seminar

proposal skripsi. Setelah pengesahan judul dan izin riset, maka penulis

mengadakan pengumpulan data, verifikasi dan analisis data dalam waktu yang

berurutan. Hasilnya penulis melakukan konsultasi dengan pembimbing sebelum

diajukan kepada sidang munaqasah. Hasil sidang munaqasah dilanjutkan dengan

perbaikan dan penggandaan laporan penelitian skripsi. Adapun jadwal kegiatan

dapat dilihat pada Tabel berikut ini:

Page 51: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Tabel 3.1 :

Jadwal Penelitian

No KEGIATAN

Tahun 2018/2019

Feb’ Mar’ Apr’ Mei’ Juni’ Juli’

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Pembuatan

Proposal √ √ √ √

2. Perbaikan

Hasil Seminar √ √

3. Pengumpulan

Data √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

4. Verifikasi dan

Analisa Data √ √ √ √ √ √

5. Konsultasi

Pembimbing √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

6. Perbaikan √ √ √ √ √ √ √

7. Penggandaan

Laporan √

*Catatan. Jadwal dapat berubah sesuai dengan kebutuhan penelitian.

Page 52: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

BAB IV

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Umum

1. Historis dan Geografis Sekolah

Pondok Pesantren Modern Al-Hidayah terletak diatas tanah milik Pemerintah

Provinsi Jambi seluas 16,5 ha yang dibangun untuk fasilitas pendidikan dan lahan

pertanian untuk praktek santri yang berlokasi di Jl. Marsda Surya Dharma KM. 10

Kel. Kenali Asam Bawah Kec. Kota Baru Kota Jambi Kode Pos 36127.

Pondok Pesantren Modern Al-Hidayah Jambi didirikan oleh Gubernur Jambi,

berdasarkan Surat Keputusan No. 228 Tahun 1983 Tanggal 14 Juni 1983

diresmikan oleh Menteri Agama Republik Indonesia Alamsyah Ratu

Perwiranegara sebagai lembaga pendidikan Agama Islam guna mempersiapkan

kader-kader pembangunan di daerah Jambi yang berilmu, beramal, bertaqwa dan

terampil. Sejarah (PKP) Pondok Karya Pembangunan menjadi (PPM) Pondok

Pesantren Modern Al-Hidayah Jambi dimulai sejak pergantian direktur pada tahun

2013/2014, yang dipimpin oleh Dr. H. Husin Abdul Wahab, Lc. MA, dengan

bergantian direktur beliau mengubah sistem yang ada dipondok beliau

beranggapan bahwa sistem yang lam kurang bagus dengan mengadopsi pondok

pesantren modern. Direktur Pondok Pesantren ini dipimpin oleh :

a) Prof. Dr. H. Sulaiman Abdullah (1983 – 1996).

b) Hizbullah Razaq, BA ( 1996 – 1999 )

c) H. Husin Abdul Wahab, Lc, MA ( 1999 – 2003 )

d) Arsyad Abdul Mu’iz, Lc ( 2003 – 2006 )

e) H. Zayadi, SH ( 2006 – 2007 )

Page 53: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

f) H.Abdul Kadir Sobur,Ph.D ( 2007 – 2009 )

- Wakil : H. Zayadi, SH

g) Drs. H. Ahmad, MM Caretaker Direktur ( 2009 )

- Wakil : H. Abdullah Hasyim, Lc, MA

h) H. Hasan Hasyim, SH ( 2009 – 2011 )

- Wakil : Drs. H. Satria Bachman, M.Pd.I

i) Dr. H. Husin Abdul Wahab, Lc, MA ( 2011 – Sekarang )

Secara geografis PPM Al-Hidayah Jambi terletak di Jl. Marsda Surya Dharma

KM. 10 Kelurahan Kenali Asam Bawah, Kecamatan Kota Baru, Kota Jambi,

Kode Pos 36127. PPM Al-Hidayah Jambi memiliki keberadaan tanah dengan luas

16,5. Bila dilihat dari jarak PPM Al-Hidayah Jambi ke lokasi tertentu sebagai

berikut:

a) Jarak ke Sulthan Thaha air port 3 menit (13 KM)

b) Jarak ke Kantor Kepegawaian Daerah 14 menit (5,0 KM)

c) Jarak ke Kantor Wilayah Hukum 13 menit (5,0 KM)

d) Jarak ke Kantor Badan Pendidikan Dan Pelatihan 12 menit

(4,7 KM)

e) Jarak ke Kantor BPK RI Perwakilan Jambi 7 menit (3,0 KM)

f) Jarak ke SMA N 8 Jambi 10 menit(3,4 KM)

g) Jarak ke Hotel Royal Garden Terdekat 3 menit (900 M)

h) Jarak ke Puskesmas Pal 10 Terdekat 3 menit (900 M)

Page 54: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Adapun visi dan misi Pondok Pesantren Al Hidyah Kota Jambi itu adalah:

a) Visi

Menjadi Lembaga Pendidikan insan qur’ani dan berdaya saing internasional

b) Misi

(1) Mengintergasikan Kurikulum Berbasis Al-Qur’an dengan realitas

kehidupan.

(2) Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran yang islami,

modern dan dinamis.

(3) Mengoptimalkan pelayanan pendidikan dan pengasuhan yang tepat

dan memuaskan.

(4) Melahirkan lulusan yang kompetitif dan profesional.

c) Panca Jiwa Pondok

(1) Keikhlasan

(2) Kesederhanaan

(3) Berdikari

(4) Ukhuwah Islamiyah

(5) Kebesan

d) Motto Pondok

(1) Berbudi Tinggi

(2) Berbadan Sehat

(3) Berpengetahuan Luas

(4) Berfikir Bebas. (Dokumentasi Pondok Pesantren Al Hidayah

Tahun 2019)

Page 55: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Adapun sejarah berdirinya program tahfizh di Pondok Pesantren Al Hidayah

dimulai sejak tahun 2016, berawal dari melihat minat santriwati yang termasuk

dalam kaderisasi ulama’ di Pondok Pesantren Al Hidayah, santriwati yang

dikhusukan dalam satu kelas itu untuk santriwati yang gratis biaya sekolahnya

dari kelas 1-6 tahun di Pondok Pesantren Al Hidayah, kemudian santriwati yang

termasuk dalam kaderisasi ulama’ ini adalah mereka yang lulus pada tes yang

diselenggarakan program tahfizh, adapun tes nya berbeda dengan tes yang reguler

biasa.

Berdasarkan hal demikian muncullah ide dari Ustadz Misbahul Wathon, Lc selaku

Direktur Pendidikan dan Pengasuhan di Pondok Pesantren Al Hidayah ini, untuk

membuat program tahfiz Al-Qur’an di Pondok Pesantren Al Hidayah ini yang

kemudian ide tersebut disambut baik dan disetujui oleh Direktur Pondok

Pesantren Al Hidayah yaitu Ustadz Husin Abdul Wahab, Lc, M.A, PhD.

(Dokumentasi Pondok Pesantren Al Hidayah Tahun 2019)

2. Struktur Organisasi

Pondok Pesantren merupakan lembaga pendidikan dan pengajaran yang memiliki

banyak kegiatan-kegiatan untuk membentuk akhlak dan mental santri untuk

mencapai tujuan pendidikan. Struktur organisasi dalam suatu Pondok Pesantren

adalah hal yang sangat penting dan urgent karena tanpa adanya struktur dan

system yang baik, maka segala hal yang berkaitan dengan kegiatan santri tidak

akan berjalan secara lancar dan sebagaimana mestinya.

Kemudian dalam merencanakan dan melaksanakan program pondok pesantren

diperlukan bantuan dari sumber daya manusia, dan sumber daya manusia tersebut

diorganisasikan kedalam struktur organisasi yang terdapat pembagian tugas

masing-masing secara merata dan profesional menurut bidang keahliannya

Page 56: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

masing-masing. Struktur organisasi berperan penting bagi kelancaran roda

organisasi sekolah untuk mencapai tujuan. Dalam struktur ini dijelaskan bahwa

pimpinan puncak organisasi pondok pesantren adalah direktur pondok pesantren,

direktur pondok pesantren yang diberi amanah oleh gubernur Jambi bertanggung

jawab langsung atas maju mundurnya pondok pesantren, akan tetapi direktur

pondok pesantren tidak akan bisa melaksanakan tugasnya dengan baik di pondok

pesantren seorang diri tanpa dibantu oleh anggota staf yang terlibat langsung

dalam melakanakan program sekolah yang dibantu wakil direktur pondok

pesantren dalam bidangnya masing-masing serta para staf TU, direktur pendidikan

dan kepengasuhan, pengasuh santri, majelis guru dan karyawan yang semuanya

mendukung kelancaran proses kegiatan pendidikan.

Selanjutnya dalam organisasi pondok pesantren, ada yang namanya sturuktur inti

untuk mengatur jalannya pendidikan disetiap bidang di pesantren, mereka-mereka

atau pejabat berwenang mengatur sesuai dengan tugas pokok masing-masing yang

telah diberikan kepadanya yang langsung di monitoring oleh direktur pondok

pesantren selaku pemimpin tertingi dalam sebuah lembaga pendidikan. Jadi

sebagai guru biasa yang tidak mempunyai tugas lebih selain mengajar, hanya

mengikut dengan kebijakan oleh pejabat yang berwenang. Dan diluar itu juga bisa

mengkritik atau memberi saran, masukan yang mendukung terlaksananya sistem

pendidikan yang ada. Jadi sangat penting menunjuk orang yang kompeten dalam

struktur yang ada di sekolah. (Dokumentasi Pondok Pesantren Al Hidayah Tahun

2019)

Struktur organisasi merupakan sistem formal hubungan kerja yang membagi dan

mengkoordinasikan kerja satu dengan yang lainnya.Struktur organisasi yaitu

bentuk dari organisasi secara keseluruhan yang menggambarkan kesatuan dari

berbagai segmen dan fungsi organisasi yang membagi atas tugas-tugas pokok.

Struktur organisasi berperan penting dalam mengatur semua kegiatan aspek

pendidikan dan pengajaran di pondok pesantren. Tepatnya pada Pondok Pesantren

Page 57: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Modern Al Hidayah Kota Jambi yang memiliki struktur Organisasi Program

Tahfizh sebagai berikut :

Gambar 4.1

STRUKTUR ORGANISASI PROGRAM TAHFIZ AL-QUR’AN

TAHUN AJARAN 2018-2019

Guru Tahfizh

Mahyunani Arifin.

S.IP

Guru Tahfizh

Sri Wahyuni, S.Pd.I

Pembina Tahfizh

Humaedi, S.Pd.I Pembina Tahfizh

Mas’adi, S.Pd.I

Pimpinan

Santriwati

Page 58: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

(Sumber : Dokumentasi Pondok Pesantren Al Hidayah Tahun 2019)

3. Keadaan Guru, Karyawan dan Santri

a) Keadaan Guru dan Karyawan

Guru merupakan unsur terpenting dalam keseluruhan sistem pendidikan. Guru

juga sebagai pendidik, karena guru yang mentransfer pengalaman dan

pengetahuannya secara langsung baik teori maupun praktek pada proses belajar

mengajar.

Karyawan atau tenaga pendidik merupakan unsur pendukung dalam pelaksanaan

kegiatan pendidikan, karena peran tenaga kependidikan sangat diperlukan demi

berlangsungnya seluruh kegiatan pendidik disekolah.Seluruh tenaga kependidikan

menjalankan masing-masing tugasnya demi tercapainya tujuan pendidikan yang

ditetapkan suatu lembaga kependidikan.Adapun keadaan guru serta karyawan di

Pondok Pesantren Al-Hidayah Kota Jambi sebagai berikut.

Tabel 4.1

Nama-nama Guru, Staf dan Karyawan Pondok Pesantren Modern

Al Hidayah Pemerintah Provinsi Jambi Tahun 2017/2018

NO NAMA JABATAN

1 H. Husin Abdul Wahab, Lc., MA.,

Ph.D Direktur

2 Pauzi, M.Pd.I Sekretaris

3 Devrian Rifki Wijaya, S.Kom

Staff Laboratorium Komputer dan Operasional

Server

4 M. Khamdani, S.Kom Staff Laboratorium Komputer dan Operasional

Page 59: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Server

5 H. Rusnan Ahlannur, Lc Kepala Badan Sarana Prasarana (SARPRAS)

6 Arduan Staf Bidang Operasional, Perlengkapan & Aset

7 Sunardi Staff Listrik dan Air

8 Surono

Staff Pemeliharaan Gedung, Sarana Pend dan

Kebersihan Kantor

9 Subroto Staff Pertamanan dan Kebersihan Pondok

10 Muhammad Iqbal, S.H Staff Humas, Publikasi dan Dokumentasi

11 Imatul Akbar, S.Kom Staff Kepegawaian

12 Prihartini Kusuma, S.Pd Staff Administrasi

13 H. Ahmad Farid, Lc Direktur Keuangan dan Usaha Pondok

14 Rujiati Bendahara

15 Wiwi Astuti, S.Th.I., M.Pd Staff Bendahara

16 Nasythiya, S.H Staf Bendahara

17 Mieke Desiana, S.S Kepala Badan Usaha Milik Pondok (BUMP)

18 Dwi Yogo Jamaluddin, S.P Kepala Koperasi Pondok

19 H. Misbahul Wathon, Lc Direktur Pendidikan & Pengasuhan

20 Dr. Apdoludin, S.Pd.I., M.Pd.I Kepala Madrasah Aliyah

21 H. Abu Hasan Al-Asyhari, Lc Kepala Madrasah Tsanawiyah

22 Hakimin, S.Kom., S.Pd.I Bagian Pembelajaran

23 Ahdiyat Mahendra, M.Hum Bagian Kurikulum & LITBANG

24 Drs. H. Janiwar Anggota

Page 60: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

25 Taufiqurrohman, S.Pd Anggota

26 H. M. Harmin, Lc Anggota

27 Humaedi, S.Pd.I Anggota

28 Mas'adi, S.Pd.I Anggota

29 H. Al-Mukmin Amran, Lc., M.H.I Anggota

30 Syahidal Mursalin, S.Ip Kepala Perpustakaan

31 Aisyah Gusli, S.Pd Staf Perpustakaan

32 Oktarina Sumba, S.Tp Kepala Laboratorium IPA Pondok

33 Sumini, S.Kom Tata Usaha

34 Ayu Febriani, S.Pd Tata Usaha

35 Al Muhtarom Tata Usaha

36 Lili Harnaini, S.H Tata Usaha

37 Achmad Rizky.Mr. A.Md Tata Usaha

38 Muhammad Mukti Tata Usaha

39 Eko Firmansyah, S.Pd.I Pengasuhan Santri Putra

40 Sunarti, S.Pd.I Pengasuhan Santri Putri

41 Hermawati Susanti, S.Kep Kesehatan Santri

42 Yeni Kholisoh, Am.Keb Kesehatan Santri

43 Isro Firdaus, S.Pd.I Kepala Madrasah Ibtidaiyah

44 Rosniyati, S.Pd Kepala TK/PAUD/TPA

45 Shelly Marcelina, S.Hum Tata Usaha

46 Elin Tamaya, S.Ip Tata Usaha

Page 61: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

47 Siti Wahyuni Staf Pengelolaan Dapur Umum

48 Mahyunani Arifin, S.Ip Guru Bahasa Indonesia

49 Akbar Imanuddin, M.Ud Guru Akidah Akhlak

50 Yoan Adelinadinanti, S.Pd Guru Bahasa Inggris

51 Ahmad Zakaria, S.Pd.I Guru Fiqh

52 M. Hasbi Ash Shiddieqy, S.Kom GuruMTK

53 Dr. H. Hermanto Harun, Lc., M.H.I Guru Shorof

54 H. Abdullah Hasyim, MA Guru Imla’

55 H. Ahmad Syaukani Ali, Lc Guru Nahwu

56 Kasmawati, S.Sos.I Guru PKn

57 Hasanur Robi'ah, S.Pd Guru MTK

58 Desi Trismayani, Lc Guru Fiqih

59 Reni Hastuti, S.Pd Guru IPS

60 Rinayah, S.H Guru Seni Budaya

61 Hevni Siska Maryantama, S.Pd Guru Bahasa Inggris

62 Rizki Aprilianto, S.H Guru Bahasa Indonesia

63 Hj. Malikal Bulkis Hadi, Lc Guru Bahasa Arab

64 Siti Yami, S.Pd.I Guru Tajwid

65 Andy Ariadi, S.Pd.I Guru Imla’

66 Tidjar Purbaya, S.E Guru MTK

67 Wenni Mulyani, S.Pd Guru IPA

68 Gatot Widodo, S.Pd.I Guru Alquran Hadist IPS

Page 62: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

69 Riri Hairiyah, S.Pd Guru Biografi

70 Muhammad Yudi, S.Pd.I Guru Akidah Akhlak

71 Surisdawati, S.Pd Guru TIK

72 Muhammad Ridwan, S.Hum Guru Bahasa Indonesia

73 Dewi Rulina Wati, M.Pd Guru Bahasa Arab

74 Endang Rukmana, Lc Guru Shorof

75 Iwing Derva Mutia, S.Pd Guru IPA

76 Budi Widia Wahyuni, S.Pd Guru MTK

77 Septia Al Parabi, M.Pd Guru Fiqh

78 Zakia Nur Rahma, S.Pd Guru Bahasa Inggris

79 Atika, S.Pd Guru Tajwid

80 Sari Febriyanti, S.Pd Guru Bahasa Indonesia

81 Muhammad Al Fikri, S.Pd.I., M.Ag Guru Tajwid

82 Shafwan Hardiansyah, S.E Guru MTK

83 Putri Rahayu, S.Pd Guru IPA

84 Edi Kurniawan, S.Sy., M.Phil Guru IPS

85 Siti Khadijah, S.EI Guru MTK

86 Ardiansyah, S.Sos.I., M.Pd.I Guru Bahasa Arab

87 Sri Wahyuni, S.Pd.I Guru TAJWID

88 Wendi Gozali, S.Pd Guru Akidah Akhlak

89 Ibrahim, S.Th.I Guru Bahasa Indonesia

90 Bayu Budi Dharma, S.Pd Guru Seni Budaya

Page 63: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

91 Asmaul Husna, S.Pd Guru IPS

92 Fery Apriansyah, S.E.Sy Guru MTK

93 Tomi Jepisa, S.Pd Guru Seni Budaya

94 Fadil Muhammad, S.Pd Guru Bahasa Inggris

95 Agsellia, S.Pd Guru Al quran Hadist

96 Mimi Rahmi, S.Pd Guru MTK

97 Rahmawati, S.Pd Guru Biologi

98 Sheyla Halimatul Adla, S.Pd Guru Fisika

99 Achmad David, S.Pd.I Guru Tajwid

100 Juli Andri, S.Ag Guru Shorof

101 Edi Susanto, S.Pd Guru IPA

102 Achmad Febrianto, M.S Guru T.Qur’an

103 Nazrotun Fitriah, S.Pd.I Guru Nahwu

104 Samsul Amirudin, S.Pd Guru MI

105 Rusnita, S.Pd Guru MI

106 Rozanah, S.Pd Guru MI

107 Asmaria, S.Pd Guru MI

108 Eka Puji Astuty, S.Pd Guru MI

109 ENDAH SAFITRI, S.Pd.I Guru MI

110 Warda Fitria, Am.Kg Guru TK

111 Yanti, S.Pd Guru TK

112 Siti Fatimah, S.Pd Guru TK

Page 64: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

113 Muhammad Khoiruddin Pengasuhan

114 Amirullah Pengasuhan

115 Ahmad Mukhlis Pengasuhan

116 Rizal Adi Wijaya Pengasuhan

117 Sri Wenni Pengasuhan

118 Gustin Pratiwi Pengasuhan

119 Berty Musyarofah Pengasuhan

120 Nadya Husen Pengasuhan

121 Fitri Fatrayani Harahap Pengasuhan

122 Wita Astuti Pengasuhan

123 Tri Widya Ningrum Pengasuhan

124 Siti Maimunah Pengabdian

125 Adinda Rizkia Pengabdian

126 Novi Anggaraini Pengabdian

127 Safitriani Pengabdian

128 Aldo Suwardin Pengabdian

129 Andion Pengabdian

130 Ahmad Fathoni Pengabdian

131 M.C. Dodi. M Pengabdian

132 Jumanto Pengabdian

133 Rulli Andri Pengabdian

134 Khodijah Lubis Penjaga anak TPA

Page 65: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

135 Subarta Penjaga anak TPA

136 Hasim Cif Cooking

137 Siti Ruminah Cif Cooking

138 Mariam Abdul Rahman Karyawan Dapur

139 Maryadi Karyawan Dapur

140 Yono Karyawan Dapur

141 Hasnah Karyawan Dapur

142 Masriah Karyawan Dapur

143 Sulastri Karyawan Dapur

144 Zalia Karyawan Dapur

145 Nur Faizah Karyawan Dapur

146 Nurlihana Karyawan Dapur

(Dokumentasi Pondok Pesantren Al Hidayah Tahun 2019)

Tabel 4.2

Keadaan Guru di Pondok Pesantren Al Hidayah Kota Jambi

Latar belakang

pendidikan guru

Jenis kelamin

Jumlah

Lk Pr

SLTP

SLTA

D3

S1

S2

-

-

-

22

12

-

-

1

35

2

-

-

1

57

14

Page 66: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

S3 1 - 1

Total 73

(Dokumentasi Pondok Pesantren Al Hidayah Tahun 2019)

Tenaga guru yang mengajar di Pondok Pesantren Modern Al Hidayah Kota Jambi,

Tenaga Pengajar yang berkualifikasi pendidikan, baik S1, S2 dan S3 yang berasal

dari berbagai perguruan tinggi, baik dalam maupun luar negeri dan Alumnus dari

berbagai Pondok Pesantren Modern yang ternama S3 (Doktoral), S2 (Master), S1

(Sarjana), Alumni Pesantren Modern semua merupakan guru aktif yang mengajar

di Pondok Pesantren Modern Al Hidayah Kota Jambi .

Tabel 4.3

Keadaan Karyawan dan Staff di Pondok Pesantren Al Hidayah Kota Jambi

Latar belakang

pendidikan guru

Jenis kelamin

Jumlah

Lk Pr

SLTP

SLTA

D3

S1

S2

S3

3

5

1

13

2

-

7

2

2

24

-

-

10

7

3

37

2

-

Total 59

(Dokumentasi Pondok Pesantren Al Hidayah Tahun 2019)

Sementara untuk tenaga karyawan ada yang berlatar pendidikan tinggi dan ada

juga yang tamatan diploma/sederajat. Dengan demikian semua guru yang

Page 67: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

mengajar pada lembaga pendidikan ini memiliki masing-masing latar pendidikan

dan pengalaman yang berbeda pula, inilah yang menjadikan sistem pengajaran

kepada peserta didik berbeda yang pasti sesuai lingkungan pondok pesantren yang

islami dan sesuai dengan syariat Islam.

b) Keadaan Peserta Didik

Peserta didik merupakan bagian dalam sistem pendidikan, peserta didik adalah

objek atau bahan mentah (input) dalam proses transformasi pendidikan. Tanpa

adanya peserta didik, keberadaan sistem pendidikan tidak akan berjalan. Adapun

keadaan peserta didik atau santriwati yang mengikuti Program Tahfiz yang diteliti

adalah berjummlah 20 oarnag santriwati yang terpilih di PPM Al-Hidayah Jambi.

Kegiatan yang berlangsung di Pondok Pesantren Modern Al Hidayah kota jambi

yang sudah diatur dari mulai bangun tidur sampai tidur, yang harapanya membuat

santri lebih aktif dalam setiap kegiatan. Berikut kegiatan di Pondok Pesantren

Modern Al Hidayah Kota Jambi :

a) Qiyamu Lail (Shalat Tahajud)

b) Shalat Subuh Berjama’ah

c) Tadarus Al-Quran

d) Pembelajaran Kosa Kata & Muhadhoroh Tiga Bahasa

e) Sarapan Pagi

f) Belajar Aktif (Madrasah)

g) Shalat Dzuhur Berjama’ah

h) Makan Siang

i) Belajar Aktif (Lanjutan)

j) Shalat Ashar Berjama’ah

k) Olah Raga

Page 68: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

l) Makan Sore

m) Shalat Maghrib Berjama’ah

n) Tadarus Al-Quran

o) Istirahat

p) Muhadoroh (2kali dalam Seminggu)

q) Pramuka (1kali dalam Seminggu).

(Dokumentasi Pondok Pesantren Al Hidayah 2019).

Adapun untuk meningkatkan kreatifitas santri di luar jam pelajaran atau

ekstrakurikuler yang terdiri dari berbagai organisasi supaya santri tidak jenuh

akan kegiatan-kegiatan yang ada di pondok pesantren dan mengarahkan para

santri ke arah yang positif berikut kegiatan ekstrakurikuler :

a) Silat Tapak Suci

b) Hadroh Rebana

c) Marawis

d) Muhadhoroh ( Pidato Tiga Bahasa )

e) Music ( Band )

f) Barzanji

g) Pramuka

h) Marching Band

i) Teater

j) Komputer / Internet

k) Olahraga

l) Qosidah Modern, dan

Page 69: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

m) Program Tahfizh setiap hari pada jam (16.00-17.00 dan 18.30-

19.20)

(Dokumentasi Pondok Pesantren Al Hidayah 2019).

Setiap kegiatan diluar pembelajaran formal, dapat membentuk kepribadian peserta

didik menjadi lebih aktif, karena dengan adanya organisasi, siswa dapat

mengembangkan potensinya sesuai dengan lembaga pendidikan. Dengan itu dapat

menambah pengalaman dari masing-masing siswa, dari masing-masing

ekstrakurikuler mempunyai kelebihan dan kekurangan tentunya, tetapi hal ini

tetap pada karakter yang menjadi tujuan dari organisasi sekolah agar peserta didik

mampu secara akademis maupun organisasi dalam kesehariannya baik di sekolah

maupun di luar sekolah.

4. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang dimaksud adalah alat-alat yang digunakan atau yang

diperlukan dalam kegiatan proses pembelajaran di Pondok Pesantren Modern Al

Hidayah Kota Jambi. Baik itu dalam wujud bangunan permanen maupun alat-alat

lainnya penunjang pendidikan. Pondok pesantren ini berada atau beralamat di Jl.

Marsda Surya Dharma KM. 10 Kenali Asam Bawah Kota Jambi. Bangunan

tembok dan bagian depan berpagar setinggi 3 meter, luas bangunan 10.000 m2

sementara luas lahan tanpa bangunan sekitar 2.500 m2, jadi luas lahan seluruhnya

12.5 ha.

Kemudian untuk status kepemilikan lahannya, masih milik pemerintah daerah.

Kemudian keadaan sarana prasarana pendidikan di Pondok Pesantren Modern Al

Hidayah Kota Jambi, dalam kondisi baik dan masih bisa digunakan hingga

sekarang. Agar lebih mengetahui lebih jelas lagi mengenai keadaan sarana dan

prasarana lainnya, silahkan lihat tabel berikut:

a) Luas dan Status Areal Lingkungan Pondok Pesantren

Page 70: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Tabel 4.4

Luas Dan Status Areal Lingkungan Pondok Pesantren Modern

Al Hidayah Kota Jambi.

No Jenis Lahan M2 Status Kepemilikan Lahan

1. Luas Bangunan 10.000 Pemerintah

2. Luas Lahan Tanpa

Bangunan

2.500

Pemerintah

Jumlah 12.500

(Dokumentasi Pondok Pesantren Al Hidayah Tahun 2019)

Luas seluruh lahan dari Pondok Pesantren Modern Al Hidayah Kota Jambi, jadi

memungkinkan bagi seluruh komponen penunjang pendidikan terpenuhi dengan

ruang lingkup yang dirasa cukup untuk menjadikan sekolah menjadi lebih baik

kedepannya.

b) Ruang area belajar mengajar Pondok Pesantren Modern Al Hidayah Kota

Jambi.

Proses pembelajaran yang efektif harus didukung semua komponen pendidikan

mulai dari gedung dan alat yang digunakan membantu terlaksananya

pembelajaran, berikut keadaan sarana dan prasarana Pondok Pesantren Modern Al

Hidayah Kota Jambi :

Page 71: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Tabel 4.5

Ruang area Pondok Pesantren Modern Al Hidayah

No BANGUNAN JUMLAH

KEADAAN

BAIK RUSAK

1 Gedung Induk Kantor 1 √

2 Masjid / Mushola 2 √

3 R. Belajar 39 √

4 Aula 1 √

5 Asrama santri 21 √

6 Bangunan isi ulang air 2 √

7 Asrama santri

perempuan

13 √

8 Kantor Pengasuhan

santri

2 √

9 Klinik 1 √

10 Laboratorium komputer 2 √

11 Dapur 2 √

12 Pos Jaga Satpam 1 √

13 Asrama guru/ustaz 15 √

14 Asrama guru/ustazah 3 √

15 Kamar Mandi 6 √

16 WC Santri 20 √ 7

Page 72: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

17 WC guru/ustaz 3 √

18 Asrama Tahfizh 1 √

(Dokumentasi Pondok Pesantren Al Hidayah Tahun2019)

Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.6tercatat prasarana lainnya seperti pagar,

air, listrik, jalan, telepon dan lain sebagainya, serta tata tertib lainnya yang juga

terdapat di Pondok Pesantren Modern Al Hidayah Kota Jambi

Berdasarkan data tersebut, sarana dan prasarana yang menunjang dirasa sudah

cukup lengkap, walaupun masih ada kekurangan jumlah dan yang lain. Demi

kelengkapan semua alat-alat pendidikan pastinya ada sebuah peningkatan kinerja

setiap periodenya, karena melihat pendidikan itu adalah sebuah proses menuju

yang lebih baik lagi kedepannya.

Temuan Lainya yang peniliti temukan di lapangan berupa aturan dalam kegiatan

pendidikan dan pengajaran yaitu semua kegiatan santri dimulai dari bangun subuh

pada jam 04.00 wib dan berakhir pada pukul 22.30 wib, untuk proses disiplin

yang berlangsung, santri yang bangun subuh semuanya wajib pergi ke masjid dan

membaca al quran, setelah dari masjid santripun makan dan pergi ke sekolah dari

jam 07.30 sampai 15.00 wib, yang digabung dengan pelajaran sore, sore harinya

santri-santri mengikuti ekskul yang mereka gemari sampai jam 17.30 dilanjutkan

pergi ke masjid sampai sholat isya, dan diteruskan dengan belajar malam yang

ditemani oleh wali kelas masing-masing dan pengasuh santri, santri yang tidak

memahami pelajaran di pagi hari bisa bertanya kepada wali kelas dan pengasuh

santri saat belajar malam.

Dapat disimpulkan bahwa Pondok Pesantren Modern Al Hidayah dengan sistem

kepengasuhannya dan pengasuh santri yang selalu menemani para santrinya dalam

berbagai hal. Dan disiplin yang sudah diterapkan yang merujuk kepada peraturan-

peraturan yang menjadikan para alumninya berdisiplin, dan untuk kedepannya

pastilah ada perbaikan-perbaikan dalam setiap prosesnya, apalagi pesantren ini

Page 73: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

menekankan kepada kebahasaan dan kedisiplinan dan kepada jiwa anak

ditekankan juga untuk terus belajar disiplin, walaupun nanti setelah selesai dari

pesantren dan tidak akan lanjut pada perguruan tinggi, mereka sudah dibekali

sebuah kemampuan untuk terjun langsung kedunia masyarakat dan

mempraktekkan langsung ilmu yang mereka dapat sewaktu menimba ilmu

dibangku pesantren.

Pendidikan Pesantren dapat juga melanjutkan ke luar negeri karena mereka para

santri telah dibekali bahasa dan disiplin. Ini akan menjadi lebih baik apabila

kemampuan individu yang dimiliki pada tingkat Aliyah dapat dilanjutkan ke

perguruan tinggi di luar negeri seperti yang diharapkan oleh pimpinan pondok.

B. Temuan Khusus

1. Pelaksanaan program Rumah Tahfizh Al-Qur’an di Pondok Karya

Pembangunan Al Hidayah Kota Jambi.

Dalam pelaksanaannya program Rumah Tahfizh Al-Qur’an di Pondok Karya

Pembangunan Al Hidayah Kota Jambi, seperti halnya pada setiap bidang studi,

berikut beberapa temuan penulis:

a. Langkah Penyusunan Program Tahfizh Al-Qur’an

1) Menetapkan Program

Program tahfizh Al-Qur’an Pondok Karya Pembangunan Al Hidayah Kota Jambi

ditetapkan sebagai kurikulum tambahan. Hal tersebut sebagaimana dikatakan oleh

Bapak Husen Abdul Wahab Kepala Pondok Karya Pembangunan Al Hidayah

Kota Jambi bahwa, “Program tahfizh ini sebagai kegiatan tambahan, yang mana

pelaksanaan program tahfizh di sekolah ini sebagai bentuk implementasi

kebijakan yang ditetapkan oleh Kementrian Agama Provinsi Jambi melalui

Pesantren”. (wawancara, 08 Mei 2019)

Page 74: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Kemudian ditambahkan lagi informasi dari Ibu Sri Wahyuni selaku guru tahfidz

yang mengatakan bahwa:

“Sebenarnya adanya program tahfizh di sekolah ini kan berdasarkan keputusan

pimpinan pesantren, sebagai ciri khas pondok pesantren yang ada di Kota Jambi.

Kenapa menjadi ciri khas karena melihat selama ini yang menerapkan hafalan-

hafalan Al-Qur’an itu memang rata-rata hanya pondok pesantren yang memang

khusus pada tahfizh Al-Qur’an. Maka dari itu beberapa tahun belakangan ini

mulai lah ada program tahfizh di pondok ini”. (wawancara, 08 Mei 2019)

Salah satu upaya yang harus dilakukan sekolah agar pendidikan agamanya

berkualitas adalah dengan cara memelihara tradisi-tradisi keagamaan.

Pemeliharaan tradisi keagamaan ini dilakukan di samping secara formal melalui

pengajaran ilmu-ilmu agama sesuai dengan struktur kurikulum yang

dikembangkan oleh pemerintah juga dilakukan secara informal melalui

pembiasaan.

2) Menentukan Tujuan Program

Dalam mengimplementasikan suatu program tentu harus ada tujuan yang akan

dicapai dalam program tersebut. Begitu juga dengan program tahfizh Al-

Qur’an di Pondok Karya Pembangunan Al Hidayah Kota Jambi. Dan adapun

tujuan yang diharapkan sebagai hasil kegiatan dari pembelajaran Tahfizh Al-

Qur’an di Pondok Karya Pembangunan Al Hidayah Kota Jambi seprti yang di

jelaskan oleh Bapak Misbahul Wathon sebagai Direktur pendidikan dan

pengasuhan sebagai berikut:

“Adapun tujuan program tahfizh di Pondok Karya Pembangunan Al Hidayah Kota

Jambi yaitu untuk mengimplementasikan kebijakan Kementrian Agama Kota

Jambi. Siswa yang menyelesaikan belajarnya di Pondok Karya Pembangunan Al

Hidayah Kota Jambi di harapkan sudah dapat menghafal minimal 2-3 juz. Untuk

mengenalkan siswa bahwa mempelajari Al-Qur’an adalah suatu hal yang sangat

Page 75: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

penting. Untuk mendorong, membina dan membimbing siswa siswi Pondok

Karya Pembangunan Al Hidayah Kota Jambi untuk mencintai Al-Qur’an dengan

menghafal dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari”. (wawancara, 09 Mei

2019)

Hasil wawancara tersebut sejalan dengan tujuan program tahfizh Al-Qur’an di

Pondok Karya Pembangunan Al Hidayah Kota Jambi yaitu diantaranya: 1. Untuk

mempersiapkan bekal santri jika ingin melanjutkan studi ke Timur Tengah seperti

Mesir sebagai persyaratan tahfizh Al-Qur’an, 2. Supaya santri lebih giat

menghafal Al-Qur’an, dan 3. Untuk lebih memahami dan mendalami Al-Qur’an

secara Universal.

3) Menentukan Penanggung Jawab Program

Dalam hal ini Pondok Karya Pembangunan Al Hidayah Kota Jambi menetapkan

dua orang guru tahfizh yang bertanggung jawab membimbing siswa menghafal di

kelas dan juga yang akan menyimak setoran hafalan. Sebagaimana yang dikatakan

oleh Kepala Pondok Karya Pembangunan Al Hidayah Kota Jambi:

“Alhamdulillah kebetulan di sekolah kan ada dua guru tahfizh yaitu Ibu SW dan

Ibu Mahhyunani Arifin. Ibu Sri Wahyuni sendiri itu lulusan pesantren dan S1

Pendidikan Agama Islam selain itu juga kan beliau juga hafizh Al-Qur’an.

Kemudia Ibu Mahyunani Arifin juga alumni pesantren dan S1, selain itu juga

beliau ustadzah yang mengisi pengajian setiap hari jumat kelompok majlis taklim.

Jadi memang kualifikasi guru tahfizh di sekolah ini memang saya rasa mampu

membimbing siswa menghafal Al-Qur’an”. (wawancara, 09 Mei 2019)

Selain guru tahfizh, Kepala Sekolah juga memiliki tanggung jawab dalam

pelaksanaan program tahfizh Al-Qur’an di Pondok Karya Pembangunan Al

Hidayah Kota Jambi. Karena Kepala Sekolah harus mengawasi segala kegiatan di

sekolah termasuk program tahfidz Al-Qur’an.

Page 76: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

b. Persiapan sebelum proses pembelajaran

Setiap pelaksanaan pembelajaran tentunya memiliki persiapan. Dalam

melaksanakan tugas guru secara profesional, guru dituntut memiliki wawasan

yang mantap dalam kegitan belajar mengajar, salah satu yang harus dimiliki

adalah persiapan dan kemantapan dalam mengatur, memilih dan menggunakan

metode pembelajaran yang disesuaikan dengan materi pelajaran.

Sebagaimana hasil wawancara penulis dengan Bapak Husen Abdul Wahab selaku

Pimpinan Pondok Karya Pembangunan Al Hidayah Kota Jambi yang

mengungkapkan:

”Dalam setiap kali pertemuan saya selalu mengingatkan kepada majelis guru, agar

sebelum pelaksanaan pembelajaran di kelas berlangsung, terlebih dahulu guru

harus menyiapkan perencanaan pembelajaran. Perencanaan pembelajaran

merupakan acuan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran, baik itu alokasi

waktu, metode pembelajaran dan sebagainya, dengan adanya persiapan mengajar

yang dimiliki guru, guru dapat melihat pedoman dalam mengajar, baik itu dari sisi

metode mengajar, alokasi waktu, pelaksanaan tugas dan pengambilan nilai”.

(wawancara, 10 Mei 2019)

Mengajar sangat erat kaitannya dengan guru sekaligus dengan pendidikan, karena

tugas seorang guru disamping mengajar juga mendidik. Mengajar merupakan

faktor penting dalam terlaksananya proses pendidikan, untuk dapat menunaikan

tugas tersebut guru harus memiliki segala sesuatu yang diperlukan dalam

mengajar dalam rangka untuk mencapai tujuan pembelajaran baik yang bersifat

khusus maupun yang bersifat umum.

Adapun persiapan yang dilakukan guru sebelum melaksanakan pembelajaran,

sebagaimana wawancara penulis dengan Ibu Sri Wahyuni :

“Sebelum memulai pelajaran, saya terlebih dahulu mempersiapkan perangkat

pembelajaran yang mendukung sebgai pedoman dalam pembelajaran tahfizh. Hal

Page 77: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

ini saya lakukan sebagai pedoman bagi saya dalam mengajar, tanpa adanya

pedoman tentunya setiap guru tidak akan dapat mengajar dengan baik dan sesuai

dengan waktu yang ditentukan, sehingga pelaksanaan pembelajaran tidak akan

berjalan dengan baik dan tidak akan mendapat hasil yang diinginkan. Seorang

guru mesti memiliki pesiapan yang disebut dengan perangkat mengajar. Pimpinan

juga mengatakan, diupayakan target pada kelas tahfizh haruslah bisa tahfizh

minimal 2 juz”. (Wawancara, 11 Mei 2019)

Pengamatan penulis di lokasi penelitian menemukan bahwa guru di Pondok Karya

Pembangunan Al Hidayah Kota Jambi selalu mempersiapkan perangkat

pembelajaran sebelum masuk kelas, dan berkonsultasi dengan pimpinan dan

sesama guru. Setelah hal tersebut dilakukan kiranya ada masukan dan saran yang

bagus sebelum diaplikasikan dalam proses pembelajaran. (Observasi, 13 Mei

2019)

Persiapan perangkat pembelajaran sudah sepatutnya dipersiapkan oleh tenaga

didik sebelum memulai pelajaran, karena guru yang profesional selalu

mempersiapkan segala sesuatu sebelum memulai pelajaran seperti menyiapkan

strategi dan metode yang tepat dalam proses pembelajaran. Seperti yang

disampaikan oleh Ibu Mahyunani Arifin selaku guru tahfizh melalui wawancara

beliau mengungkapkan:

“Setelah saya menyiapkan perangkat pembelajaran dan menemukan strategi dan

metode yang tepat untuk program tahfizh Al-Qur’an, barulah saya persiapkan

sarana pendukung dalam mengaplikasikan metode pembelajaran, tentunya metode

yang dapat ditempuh dalam pembelajaran bisa bervariasi yaitu; hafalan, setoran,

sima’i dan lain sebagainya”. (Wawancara, 14 Mei 2019)

Page 78: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Berdasarkan observasi dan wawancara penulis dapat diketahui bahwa guru di

Pondok Karya Pembangunan Al Hidayah Kota Jambi selalu mempersiapkan

perangkat pembelajaran diantaranya yang meliputi Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran, hal ini digunakan oleh guru dalam mempersiapkan dan

merencanakan pelaksanaan pembelajaran sehingga dapat disesuaikan dengan

alokasi waktu dalam setiap materi pembelajaran.

c. Pelaksanaan Pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran di kelas seorang guru dituntut profesional dalam

menjalankan tugas profesinya, maksud dari profesional disini yaitu mengajar

dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang dijadikan pedoman dalam

mengajar yang telah dibuat oleh guru dan disetujui oleh kepala sekolah selaku

pemimpin sekaligus supervisor di lembaga pendidikan.

Kegiatan pendahuluan dalam pembelajaran tahfizh ini berisi kegiatan membuka

pelajaran dan muroja’ah materi hafalan sebelumnya bersama-sama selama kurang

lebih 20 menit dan kegiatan setoran hafalan bagi yang belum setoran. Guru

membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, kemudian berdoa bersama yang

dipimpin oleh guru. (Observasi, 15 Mei 2019)

Mengenai rangkaian pelaksanaan kegiatan tahfizh Ibu SW menjelaskna: “Pada

tahapan kedua yaitu kegiatan inti berisi kegiatan pembelajaran tahfizh yaitu

menambah hafalan dan setoran ayat Al-Qur’an selam kurang lebih 45 menit.

Kurikulum yang diterapkan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi dalam proses

pembelajaranya”. (wawancara, 15 Mei 2019)

Ekplorasi dalam kegiatan pembelajaran ini dapat terlihat dari guru

meperdengarkan bacaan Al-Qur’an yang akan dihafalkan oleh siswa. Semua siswa

menyimak dan mengulangi bacaan guru. Guru memberikan contoh dan

menanyakan hukum tajwid dari ayat yang sedang dihafalkan siswa.

Page 79: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Adapun elaborasi dalam kegiatan pembelajaran ini yaitu setelah guru memberikan

contoh bacaan dan siswa menirukan, kemudian siswa membacakan sendiri materi

hafalannya. Hal itu dilakukan dengan cara bersamaan maupun perbarisan. Dan

dilakukan sampai sekiranya siswa sudah menguasai.

Kegiatan yang terakhir yaitu konfirmasi. Siswa diberikan kesepatan untuk

menyetorkan hafalannya. Karena keterbatasan waktu juga, maka siswa dibolehkan

maju berdua sampai bertiga. Namun tetap penilaiannya masing-masing sesuai

dengan tingkat kelancaran dan makhroj serta tajwidnya. Bagi siswa yang masih

memiliki hutang hafalan maka akan dipanggil terlebih dahulu untuk menyetorkan

hafalan sebelumnya.

Kegiatan penutup. Dalam tahap ini siswa muraja’ah lagi terhadap ayat yang tadi

dihafal. Kemudian guru menutup pembelajaran dengan mengucap hamdallah dan

berdo’a bersama-sama. (Observasi, 16 Mei 2019)

Kegiatan awal seorang guru sebelum memasuki kegiatan inti atau proses

pembelajaran adalah apersepsi, pada tahapan ini guru mengkondisikan siswa agar

suasana belajar lebih tenang, kemudian guru mengingatkan kembali pelajaran

sebelumnya pada siswa, yakni mengaitkan materi yang sebelumnya dengan materi

yang akan disajikan, kegiatan ini dilakukan oleh guru di Pondok Karya

Pembangunan Al Hidayah Kota Jambi selama ini, sebagaimana hasil wawancara

penulis dengan Ibu Sri Wahyuni:

“Apersepsi selalu saya lakukan sebelum menjelaskan pelajaran yang baru, hal ini

untuk mengingatkan kembali santri dengan materi yang telah diajarkan

sebelumnya dan mengaitkan kembali materi yang telah lewat dengan materi yang

akan diajarkan, seperti contoh salah satu santri yang bernama SL saya tanya

tentang materi yang dipelajari sebelumnya dan tagihan hafalan pada pertemuan

yang lalu.”(Wawancara, 17 Mei 2019)

Page 80: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa kegiatan

apersepsi sangatlah bermanfaat dalam proses pembelajaran. Hal ini dikemukakan

oleh salah satu santri tahfizh di Pondok Karya Pembangunan Al Hidayah Kota

Jambi yang bernama ND yang mengungkapkan:

”Sebelum masuk ke materi yang baru biasanya ustadzah selalu mengingatkan

dengan pelajaran dan hafalan yang telah lampau dan mengaitkannya dengan

materi yang baru kepada kami, rentang waktunya kira-kira 5 menit sampai 10

menit”. (Wawancara, 18 Mei 2019)

Berdasarkan observasi penulis pada waktu proses belajar mengajar berlangsung,

guru selalu melakukan apersepsi sebelum masuk ke tahap inti atau pembelajaran.

Mengenai penggunaan metode dalam pembelajaran program tahfizh terdapat

beberapa metode yang digunakan dalam proses pembelajaran. Hasil pengamatan

penulis menemukan, pada saat pelaksanaan pembelajaran guru selalu membawa

perencanaan pengajaran yang dijadikan pedoman bagi guru dalam mengajar, yang

telah disiapkan sebelumnya. Guru di Pondok Karya Pembangunan Al Hidayah

Kota Jambi selalu melaksanakan pembelajaran dengan diawali salam, absensi,

membaca do’a, apersepsi dan memulai pelaksanaan pembelajaran, kemudian

ditutup dengan tanya jawab ringan serta tugas hafalan yang telah ditentukan dan

disertai dengan doa atau penutup pelajaran. (Observasi, 18 Mei 2019)

Hasil wawancara penulis dengan Ustadzah Mahyunani Arifin salah satu guru

tahfizh yang mengungkapkan:

“Dalam meningkatkan kemampuan menghafal Al quran dan, setiap akhir

pelajaran saya alokasikan waktu khusus dalam memberikan bimbingan kepada

santri yang belum bisa menambah setoran hafalan. Dalam pelaksanaan

pembelajaran saya khususkan kepada yang belum bertambah hafalan Al-Qur’an

saya berikan bimbingan tambahan kurang lebih 10 menit pelajaran. Dan pimpinan

Page 81: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

menghimbau kepada kami, khususnya setiap guru untuk dapat meningkatkan

kemapuan dalam hafalan santri di Pondok Karya Pembangunan Al Hidayah Kota

Jambi”. (wawancara, 20 Mei 2019)

Dalam pelaksanaan pembelajaran, guru harus bisa menyesuaikan metode dengan

kondisi santri, agar dalam pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan dengan lancar

dan kondusif. Hal ini sebagaimana wawancara penulis dengan Bapak HS selaku

pimpinan yang mengungkapkan:

“Bagi semua guru saya selalu menyarankan untuk memperhatikan dan

memberikan bimbingan pada siswa yang masih belum bertambah hafalan

tahfiznya, apalagi yang belum bisa mengaji atau mengenal huruf Al-Qur’an,

terlebih lagi salah satu visi misi dan tujuan lembaga pendidikan yaitu sebagai

Pusat Lembaga pendidikan Al-Qur’an unggulan yang mampu menghasilkan anak-

anak yang berjiwa Qur’ani dan tetap berkomitmen untuk mengentaskan buta

aksara Al-Qur’an dan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang Al-

Qur’an. Mengajarkan dan mendidik generasi muda untuk dapat membaca,

memahami dan mengamalkan Al-Qur’an dan As Sunnah, mengenalkan Islam

lebih dekat dengan menanamkan aqidah, akhlaq dan ibadah yang benar sesuai Al-

Qur’an dan Sunnah Nabi yang Mulia. Mengadakan suasana dan metode

pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan dan menjadikan

Pondok Karya Pembangunan Al Hidayah Kota Jambi sebagai lembaga pendukung

pemerintah dalam mengembangkan pendidikan Islam di Indonesia”. (Wawancara,

20 Mei 2019)

Hal ini ditegaskan oleh Ustadzah SW, salah satu guru tahfizh yang

mengungkapkan:

Page 82: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

“Di kelas saya hampir keseluruhan santri yang sudah menambah hafal setiap

minggu nya, karena hampir keseluruhan santri muroja’ah hafalan dan disimak

oleh santri yang lain. Hanya masih terlihat beberapa orang santri yang belum

bertambha hafalan dan terkadang lupa hafalan yang sudah ada. Dan saya selalu

memberikan motivasi pada setiap santri agar selalu rajin mengulang hafalan, baik

itu di asrama maupun di masjid”. (Wawancara, 22 Mei 2019)

Observasi penulis di Pondok Karya Pembangunan Al Hidayah Kota Jambi,

khususnya pada kelas tahfizh menemukan masih ada beberapa orang santri yang

masih belum bisa menambah hafalan sesuai yang telah ditargetkan. Hal ini terlihat

mungkin dikarenakan lupa, seperti masih ada beberapa orang siswa yang terlihat

kurang konsentrasi dalam mengulang hafalan dan lain sebagainya. (Observasi, 16

Oktober 2015)

Lebih lanjut penulis melakukan wawancara dengan salah satu santri yang

bernama MR yang mengatakan:

“Kami memang kesulitan dalam menghafalAl quran, karena kami terkadang lupa.

Apalagi dijika kami jarang mengulang hafalan, terlebih lagi dengan padatnya

kegiatan kami di Pondok Karya Pembangunan Al Hidayah Kota Jambi ini. Tapi

kami selalu berusaha untuk tetap menambah hafalan kami. Ustadzah selalu

memberikan tugas pada kami berbentuk setoran rutin. Dari tugas yang

dikhususkan tersebut alhamdulillah kami bisa terus semngat untuk menambah

hafalan dan mengulang hafalan yang telah ada”. (Wawancara, 23 Mei 2019)

Sebagaimana yang dijelaskan oleh Ustadzah Sri Wahyuni, salah satu guru tahfizh

yang mengatakan:

“Target atau tujuan akhir dari tahfizh dAl-Qur’an di Pondok Karya Pembangunan

Al Hidayah Kota Jambi ini diantaranya untuk menjadi hafizh dan hafizhoh yang

Page 83: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

yang handal, menghilangkan buta aksara Al-Qur’an. Pimpinan sudah

menghimbau dan menginstruksikan kami sebagai guru agar dapat mengejar target

tersebut. Kami tidak merasa kesulitan dalam mencapai target tersebut, karena

semuanya mempunyai proses dan bertahap. Pada awal pertemuan santri hafizh

pemula, sudah mulai diberikan tugas tersendiri bagi santri yang belum bisa baca

Al-Qur’an dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah ilmu tajwid, sehingga

pada kelas selanjutnya target tersebut dapat tercapai dengan baik”. (Wawancara,

22 Mei 2019)

Kemudian penulis mewawancarai pimpinan, Bapak Husen Abdul Wahab yang

mengatakan:

“Dalam pelaksanaan pembelaran tahfizh Al quran saya sudah melihat guru telah

menerapkan mekanisme pembelajaran yang baik, seperti menggunakan media

pembelajaran, metode pembelajaran yang bervariatif, akan tetapi masih terlihat

sebagian siswa yang murung dan kurang konsentrasi dalam belajar. Salah satu

faktor penyebabnya dikarenakan siswa terlalu banyak kegiatan di lingkungan

pondok, lupa dan lain sebagainya. Padahal kegiatan tahfizh telah dilaksanakan

dengan intens. Saya harapkan para guru dapat mencari solusi dalam pemecahan

masalah tersebut sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan baik dan

bisa meningkatkan kemampuan menghafal Al Quran santri”. (Wawancara, 22 Mei

2019)

Berdasarkan observasi dan wawancara penulis dapat diketahui bahwa pelaksanaan

kegiatan tahfizh Al quran telah berjalan sesuai dengan pedoman yang telah

disusun oleh guru sebelumnya. Kemudian guru telah berusaha dalam

meningkatkan kemampuan menghafal Al quran dan dengan harapan mencetak

Page 84: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

hafizh dan hafizhoh masa depan di Pondok Karya Pembangunan Al Hidayah Kota

Jambi dan Provinsi Jambi Umumnya.

d. Evaluasi Pembelajaran

Setelah dilaksanakan kegiatan tahfizh Al-Qur’an, maka guru melaksanakan

evaluasi kegiatan pelaksanaan tahfizh Al quran. Evaluasi dilaksanakan untuk

melihat sejauh mana keefektifan dari kemampuan menghafal Al quran santri, serta

mencari solusi terbaik terhadap berbagai permasalahan yang tidak bisa diatasi dan

yang sering ditemui dalam pelaksanaan pembelajaran.

Hasil pengamatan penulis di Pondok Karya Pembangunan Al Hidayah Kota Jambi

menemukan bahwa evaluasi merupakan implementasi kegiatan pembelajaran

bagian akhir. Dalam evaluasi guru melihat tingkat kemajuan peserta didik dalam

kemampuan mengenal, dan mampu menambah hafalan Al quran, kemudian

melihat sejauh mana kerjasama orang tua dan komponen pendidikan dalam

pelaksanaan pembelajaran hafizh Al-Qur’an santri, serta melakukan tindakan yang

dapat meningkatkan kemamapuan hafalan santri. (Observasi, 23 Mei 2019)

Sebagaimana yang dikatakan oleh Ustadzah Mahyunani Arifin yang mengatakan:

“Kegiatan evaluasi dalam pelaksanaan hafizh Al quran merupakan suatu

kebutuhan, demi meningkatkan kualitas pelaksanaan pembelajaran hafizh Al

quran. Dalam kegiatan evaluasi, guru meninjau kemajuan perubahan santri dari

berbagai aspek, adapun aspek yang dilihat dari kegiatan evaluasi pemebelajaran

membaca Al quran meliputi kemampuan menguasai ilmu tajwid dan

mendemontrasikan dengan teman sebaya serta meningkatkan hafalan Al-Qur’an.

Dari berbagai aspek yang dievaluasi tersebut dibutuhkan berbagai kegiatan

pendukung yang meliputi latar belakang santri, pendekatan, pemberian motivasi

dan lain sebagainya. Melalui kegiata evaluasi tersebut, guru dapat melihat

berbagai kemajuan ataupun kemunduran santri dari berbagai aspek. Jika

Page 85: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

kemampuan tersebut bersifat maju tentu saja seorang guru harus mempertahankan

dan meningkatkan. Jika bersifat mundur, maka guru harus bekerjasama dengan

pimpinan dan orang tua dalam menangani permasalahan tersebut, sehingga dapat

dicari jalan keluar yang terbaik”. (Wawancara, 24 Mei 2019)

Lebih lanjut dikatakan oleh Pmpinan, Bapak HS mengatakan bahwa:

“Dalam kegiatan evaluasi tahfiz Al-Qur’an, tentu saja ada berbagai pendekatan

dan instrumen yang digunakan oleh guru. Instrumen yang digunakan sesuai

dengan petunjuk tekhnis dan petunjuk pelaksanaan sehingga permasalahan yang

timbul dalam pelaksanaan pemebelajaran tahfizh Al quran dapat diatasi secara

bersama. Evaluasi penting sekali sifatnya dalam peningkatan kemamapuan

menghafal Al quran santri, demi melihat tingkat kemajuan atau kemunduran

pelaksanaan kegiatan pemebelajaran tersebut, sehingga sorang guru dapat mencari

solusi dalam menangani masalah santri, terutama dalam peningkatan hafalan Al

quran”. (Wawancara, 25 Mei 2019)

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara penulis dapat diketahui bahwa

kegiatan evaluasi dalam pelaksanaan tahfizh Al quran sering dilakukan oleh guru

demi melihat tingkat kemajuan dan kemampuan santri dalam menghafal Al quran.

Kemudian salah satu santri kelas tahfizh yang bernama VI mengatakan:

“Dulunya saya tidak mengenal hukum bacaan Al-Qur’an dalam ilmu tajwid,

karena saya memang tidak pernah belajar sebelumnya, ketika belajar di Pondok

Karya Pembangunan Al Hidayah Kota Jambi pada awalnya saya merasa kesulitan

dalam membaca sesuia dengan hukum pada ilmu tajwid, setelah diberikan

pelajaran, bimbingan, arahan, nasehat dan motivasi oleh ustadzah, saya sudah

mulai bisa membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar sedikit demi sedikt untuk

membaca Al quran dan tambahan hafalan saya bertambah, lebih lagi ustadzah

selalu menegevaluasi hafalan yang telah kami setor pada tiap akhir pertemuan.

karena kata ustadzah kami dengan mengulang hafalan yang telah lalau bisa

Page 86: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

meningkatkan kemampuan hafalan Al-Qur’an dengan baik akan lebih lengket di

kepala”. (Wawancara, 25 Mei 2019)

Penilaian dalam pembelajaran tahfizh diukur melalui tes lisan berupa setoran

hafalan, dan tes tertulis juga seperti pelajaran lain, yaitu Ulangan Harian, Ulangan

Tengah Semester dan Ulangan Akhir Semester. Program tahfizh ini harus

mengikuti ketentuan penilaian sebagaimana pelajaran lainnya. Namun hal di

utamakan yaitu setoran hafalan santri. Setiap kali santri menyetorkan hafalan guru

akan memberikan nilai. Penilaiannya berdasarkan kelancaran hafalan, makhroj,

serta tajwidnya. (Observasi, 25 Mei 2019)

Ibu SW dan Ibu MA sedikit berbeda dalam hal penyetoran ayat. Hal ini seperti

dikatakan oleh beberapa siswa yang pernah di ajarkan oleh keduanya. Dan salah

satunya adalah SL yang menatakan bahwa, “Kalau bu SW setorannya itu dari

awal pertemuan, kalau Ibu MA itu tugas hafalan yang baru kita hafalin saja, jadi

gak di ulang. Nanti diulangnya paling pas mau setoran mingguan”. (wawancara,

27 Mei 2019)

Hal tersebut juga dikatakan oleh Ibu MA : “Karena waktu yang terbatas jadi saya

minta siswa untuk menyetorkan materi hafalan yang barunya saja. Namun tetap di

awal pelajaran dan diakhir ada muroja’ah dari awal surah. Dan nanti menjelang

UAS itu beru setoran semuanya”. (wawancara, 27 Mei 2019)

Setiap guru memiliki kebijakan sendiri dalam mengajar. Dan kebijakan tersebut

tentunya dengan alasan masing-masing. Baik Ibu SW maupun Ibu MA berusaha

untuk membimbing siswa dalam menghafalkan Al-Qur’an dengan sebaik

mungkin.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi penulis dapat diketahui pelaksanaan

evaluais dalam pembelajaran tahfizh Al quran telah dijalankan oleh guru melalui

kerjasama dengan sesama guru dan pimpinan, sehingga pelaksanaan pembelajaran

Page 87: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

berjalan dengan baik, dari hasil yang dilihat dari pelaksanaan evalauasi tersebut

diharapkan dapat meningkatkan hafalan Al quran santri di Pondok Karya

Pembangunan Al Hidayah Kota Jambi.

2. Faktor-faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan program

Rumah Tahfizh di Pondok Karya Pembangunan Al Hidayah Kota

Jambi.

Menghafal Al-Qur’an merupakan suatu proses panjang yang membutuhkan

konsentrasi yang tinggi dan kesungguhan. Oleh karena itu, menghafal Al-Qur’an

membutuhkan minat dan motivasi yang tinggi bagi orang yang hendak

menghafalkannya. Berhubung menghafal merupakan suatu proses, maka dalam

pelaksanaannya tentu dipengaruhi oleh banyak faktor.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan program tahfizh Al- Qur’an dapat

dikelompokkan menjadi dua kategori, meliputi faktor pendukung dan penghambat

pelaksanaan tahfizh Al-Qur’an di Pondok Karya Pembangunan Al Hidayah Kota

Jambi.

a. Faktor Pendukung

Faktor pendukung merupakan faktor penunjang keberhasilan pelaksanaan

program tahfizh Al-Qur’an yang dilaksanakan oleh santri. Adapun faktor- faktor

pendukung dalam menghafalkan Al-Qur’an di Pondok Karya Pembangunan Al

Hidayah Kota Jambi sebagai berikut:

1) Keadaan Lingkungan Pondok Karya Pembangunan Al Hidayah

Kota Jambi.

Lokasi sekolah Pondok Karya Pembangunan Al Hidayah Kota Jambi cukup

strategis dan dekat dari jalan raya, sehingga suasana belajar di sekolah mudah

Page 88: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

dijangkau. Di sekitar halaman sekolah terdapat berbagai tanaman, baik buah-

buahan, tanaman obat, maupun tanaman hias. Hal tersebut membuat asri dan sejuk

lingkungan sekolah.

Ruang belajar di Pondok Karya Pembangunan Al Hidayah Kota Jambi berukuran

standar dengan jumlah siswa cukup banyak. Ruangan kelas cukup nyaman,

meskipun hanya terdapat kipas angin di sisi kanan dan kiri. Namun terdapat pula

ventilasi yang cukup, sebagai tempat pertukaran udara. (Observasi, 17 Juni 2019)

2) Perhatian Guru.

Perhatian guru sangat mempengaruhi pelaksanaan program tahfizh Al-Qur’an.

Perhatian guru sangat berperan mendorong siswa untuk menghafalkan surat-surat

yang dihafalkan sesuai dengan target yang telah ditentukan.

Perhatian semua guru terhadap program ini sangat tinggi, khususnya guru

pembimbing tahfizh. Oleh karena itu, guru pembimbing bertanggung jawab

sepenuhnya terhadap proses dan pelaksanaan program tahfizh Al-Qur’an di

Pondok Karya Pembangunan Al Hidayah Kota Jambi. Di dalam kegiatan belajar

mengajar di kelas selain siswa menghafalkan sendiri. (Observasi, 17 Juni 2019)

3) Fasilitas yang Memadai.

Pondok Karya Pembangunan Al Hidayah Kota Jambi memberikan fasilitas

program tahfizh Al-Qur’an sebagaimana mata pelajaran lainnya. Sebagai bagian

dari kurikulum khas yang ditetapkan oleh Sekolah. Program ini dilaksanakan di

kelas sebagaimana proses belajar mengajar mata pelajaran lainnya, sehingga tidak

kesan pembedaan dengan pembelajaran materi lain.

Mengenai hal ini Ibu SW menjelaskan:

“Fasilitas merupakan salah satu hal pokok yang menunjang keberhasilan kegiatan

hafalan santri. Kesadaran tentang pemenuhan sarana dan prasarana hafalan mutlak

harus dilakukan. Hal ini dikarenakan fasilitas merupakan faktor yang ikut andil

dan menentukan keberhasilan hafalan santri”. ( Wawancara, 17 Juni 2019)

Page 89: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Jika dilihat fasilitas yang diberikan oleh Pondok Karya Pembangunan Al Hidayah

Kota Jambi cukup memadai. Hal ini terlihat dari sarana prasarana di dalam kelas

yang menunjang terbantunya proses pembelajaran seperti terdapat proyektor dan

speaker di dalam kelas.

Program tahfizh Al-Qur’an direncanakan termasuk program unggulan oleh

Pondok Karya Pembangunan Al Hidayah Kota Jambi. Setiap santri harus mampu

mencapai target hafalan yang ditentukan yaitu Al-Qur’an juz 29-30. Sekolah

diberi kebebasan untuk mengembangkan program tahfizh tersebut sesuai dengan

karakteristik peserta didik. Program tahfizh ini tergolong program yang baru

diterapkan, oleh karena ini Pondok Karya Pembangunan Al Hidayah Kota Jambi

belum menyiapkan buku paket atau buku pedoman pembelajaran untuk guru

maupun siswa. Namun guru sendiri telah menyiapkan buku panduan menghafal

untuk membantu pelaksanaan kegiatan program tahfizh Al-Qur’an. Sebagaimana

hasil wawancara dengan Ibu SW:

“Sejauh ini si belum ada panitia yang menyiapkan buku panduan untuk siswa.

Saya pun pernah memberitahu mengenai buku panduan tahfizh yang di gunakan

di Pondok Karya Pembangunan Al Hidayah Kota Jambi ini ke pimpinan, dan

pihak sekolah sangat mengapresiasi dan menyadari bahwa buku panduan

menghafal ini memang perlu di buat. Namun belum ada tindak lanjutnya lagi. Dan

kebanyakan memang lembaga lainnya belum menggunakan buku panduan

menghafal, jadi masih menggunakan Al-Qur’an saja”. (wawancara, 18 Juni 2019)

Selain itu karena menyiapkan buku panduang menghafal Al-Qur’an yang dibuat

sendiri oleh salah seorang guru pembimbing tahfizh Al-Qur’an. Buku panduan

menghafal Al-Qur’an tersebut dibuat sesuai dengan kebutuhan dan buku tersebut

Page 90: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

dibuat dalam tiga jilid, seseuai materi yang harus dihafalkan santri tiap tingkat

kelas.

b. Faktor penghambat:

Faktor penghambat merupakan kendala dalam pelaksanaan program tahfizh Al-

Qur’an yang dilaksanakan oleh santri. Adapun faktor- faktor penghambat dalam

menghafalkan Al-Qur’an di Pondok Karya Pembangunan Al Hidayah Kota Jambi

sebagai berikut:

1) Lupa

Kendala yang juga merupakan “alasan klasik” dalam menghafalkan Al-Qur’an

adalah lupa. Kebanyakan santri merasakan kendala dalam menghafal yaitu lupa

terhadap ayat yang pernah dihafalkan. Seperti yang dikatakan oleh DN, “Kendala

tidak terlalu banyak bu,,, asalkan kitanya mau rajin, paling lupa tuh bu,,, sama

yang sudah dihafal”.(wawancara, 18 Juni 2019)

Malasnya mengulang hafalan tentu mengakibatkan santri lupa akan materi hafalan

yang sudah di ajarkan oleh guru di kelas. Selain DN beberapa santri lainnya pun

merasakan hal yang sama yaitu kesulitan dalam mengingat apa yang pernah

dihafalkan sebelumnya. Lupa menjadi salah satu faktor yang menghambat proses

hafalan santri secara keseluruhan. Dengan demikian pelaksanaan program tahfizh

Al-Qur’an di Pondok Karya Pembangunan Al Hidayah Kota Jambi pun akan

terhambat juga. (Observasi, 19 Juni 2019)

Dalam mengantisipasi hal demikian sekolah berupaya untuk memberikan

kegiatan-kegiatan yang dapat membantu santri untuk kembali mengingat dan

mengulang apa yang mereka hafalkan melalui kegiatan di luar kegiatan

pembelajaran tahfizh.

Seperti yang disampaikan oleh ibu SW bahwa: “Setiap santri memiliki

kemampuan yang berbeda-beda. Namun yang paling utama itu kemauan, jika

Page 91: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

setiap santri mau berusaha menghafalkan tanpa ada rasa malas tentu program akan

berjalan lebih lancar. (wawancara, 20 Juni 2019)

Dalam mengatasi santri yang malas guru berusaha untuk menegur dan selalu

mengingatkan untuk setoran hafalan. Dan dalam proses pembelajaran tahfizh di

kelas, guru sedemikian rupa menerapkan berbagai metode menghafal sehingga

siswa dengan kemampuan yang berbeda dapat menerima materi hafalan yang baru

dengan cara-cara yang beragam. Kontrol dan pengawasan guru di sekolah tetap

dilakukan, sedangkan ketika santri di rumah sepenuhnya diserahkan kepada orang

tua.

2) Kurang dapat Mengatur Waktu

Masa anak dan remaja adalah masa bermain, sehingga sebagian waktunya

terbuang. Meskipun demikian, bukan berarti anak tidak mendapat pengawasan

dari orang tua ketika di rumah dan pengawasan guru ketika di sekolah. Terkait

dengan persoalan ini, kerja sama antara guru dan orang tua sangat diperlukan.

Guru memantau santri di sekolah dan orang tua memantau anak ketika di rumah.

Keduanya saling bekerja sama dan berusaha semaksimal mungkin mengarahkan

arah terhadap hal-hal yang bersifat positif.

Kegiatan belajar mengajar di sekolah Pondok Karya Pembangunan Al Hidayah

Kota Jambi yang cukup padat, karena memang bukan pondok pesantren yang

berbasis tahfizh Al-Qur’an. Dengan aktifitas yang demikian padat santri sering

mengeluh sulitnya membagi waktu. Seperti yang di katakana oleh WN,

“Kebanyakan pelajaran bu,,, PR nya juga banyak dan hafalan pelajaran lainnya,

ditambah hafalan gini kadang jadi kaya suka pusing. Paling waktu luangnya

waktu libur dan ketika malam hari ketika jam istirahat”.( wawancara, 20 Juni

2019)

Tidak hanya WN, mungkin sebagian siswa lainnya merasakan hal yang sama.

Seperti yang dirasakan juga oleh SV, yang mengatakan: “Kendalanya lupa dan

Page 92: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

susah bagi waktu bu,,,, kami sudah menghafal, terus lupa lagi sama yang sudah

pernah di hafalin. Terus juga pelajaran di sekolah banyak jadi kadang tidak

sempet ngulang hafalan.” (wawancara, 21 Juni 2019)

Meskipun tidak semua santri merasakan hal yang sama, namun pendapat WN dan

SV ini dapat mewakili sebagian santri di Pondok Karya Pembangunan Al Hidayah

Kota Jambi. Karena setiap santri memiliki karakter dan kemampuan yang

berbeda-beda.

Sehubungan dengan masalah tersebut, masalah yang biasa dihadapi santri dalam

program tahfizh Al-Qur’an adalah masalah manajemen waktu. Banyak di antara

santri yang belum tuntas menghafalkan target hafalan dikarenakan kurang mampu

dalam mengatur waktu.

3. Metode Tahfizh Al-Qur’an dalam Meningkatkan Kemampuan

Santriwati menghafal Al-Qur’an di Pondok Karya Pembangunan Al

Hidayah Kota Jambi.

Strategi guru dalam meningkatkan kemampuan santriwati menghafal Al-Qur’an di

Pondok Karya Pembangunan Al Hidayah Kota Jambi. Untuk meningkatkannya,

maka seorang guru tahfizh harus selalu melakukan upaya-upaya dalam rangka

untuk meningkatkan hafalan santri ke arah yang lebih baik lagi.

Dalam pembelajaran, peserta didik dibantu oleh guru sebagai fasilitator dalam

melibatkan diri untuk membentuk kompetensi serta mengembangkan dan

memodifikasikan kegiatan pembelajaran. Aktivitas guru dalam pembelajaran

adalah guru melaksanakan seefektif mungkin perencanaan yang telah dibuat

dalam kegiatan belajar mengajar untuk menciptakan suasana pembelajaran yang

aktif, kreatif, inovatif dan menyenangkan sehingga guru mendapatkan suasana

kelas yang kondusif.

Page 93: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Berdaarkan hasil observasi dan wawancara penulis selama melakukan penelitian,

dapat penulis jabarkan beberapa kegiatan yang dilakukan dalam meningkatkan

kemampuan santriwati menghafal Al-Qur’an di Pondok Karya Pembangunan Al

Hidayah Kota Jambi, yang meliputi:

a. Menggunakan Variasi Metode Menghafal

Metode pembelajaran tahfizh Al-Qur’an yang digunakan bervariasi agar

santriwati bisa menyesuaikan metode yang dianggap paling cocok untuk diri

mereka, dengan cara memadukan sejumlah metode, dalam satu kali pertemuan

Pembimbing/guru diberikan kebebasan untuk menggunakan metode sesuai

dengan kebutuhan pembimbing dan kebutuhan santriwati masing-masing.

Sebagaimana dijelaskan oleh guru tahfizh Ibu SW bahwa metode yang digunakan

pada program tahfizh Al-Qur’an ini yaitu :

“Metode Talqin Musyafahah, metode Takrir, metode Talaqqi dan metode

Mandiri. Ada yang menggunakan metode wahdah (menghafal per ayat), metode

sima’i (menyima’ bacaan Al-Qur’an), dan ada pula yang memakai metode jama’i

(menghafal bersama-sama)”. (Wawancara, 24 Juni 2019)

Kemudian Ibu MA menambahkan sebagai berikut:

“Metode menghafal masing-masing santriwati berbeda-beda, metode yang dipakai

baik guru maupun santriwati tidak sama satu dengan yang lain, guru/pembimbing

menyesuaikan dengan kemampuan santriwati, akan tetapi secara dominan dengan

metode setotan hafalan”. (Wawancara, 24 Juni 2019)

Menurut peneliti, strategi menggunakan variasi metode menghafal tersebut sangat

cocok dengan program tahfizh Al-Qur’an di Pondok Karya Pembangunan Al

Hidayah Kota Jambi, akan lebih mudah diberikan materi dengan menghafal sistem

Page 94: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

setoran. Dan dilakukan dengan strategi kelompok-kelompok kecil karena proses

menghafal membutuhkan waktu banyak.

Kemudian dalam pelaksanaanya guru/pebimbing juga menggunakan Media/alat

peraga guna membantu memahamkan siswa agar cepat menghafal, yang sering

digunakan yaitu Lembar Kerja Siswa, rekaman, lembaran mushaf yang

diperbesar serta permainan-permainan yang menyenangkan dan menarik.

b. Pemberian Motivasi dan Penghargaan (Reward)

Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran, tentunya sangat dituntut peran

pimpinan dan guru demi berjalannya proses pembelajaran. Dalam hal ini penulis

mewawancarai Bapak HS selaku pimpinan yang mengatakan :

“Saya selaku pimpinan Pondok Karya Pembangunan Al Hidayah Kota Jambi

selalu memberikan motivasi kepada majelis guru untuk mensukseskan kegiatan

pembelajaran, sesuai dengan visi misi yang diemban oleh lembaga pendidikan,

selalu berkoordinasi sesama majelis guru dan pimpinan, dan saya akan

memberikan pengharagaan kepada guru-guru yang berprestasi tentunya, terutama

dalam upaya guru meningkatkan kemampuan menghafal Al quran santri”.

(Wawancara, 24 Juni 2019)

Pada tahap selanjutnya guru memberikan motivasi pada santri, artinya disini guru

memberikan dorongan dalam belajar, arahan, bimbingan, pengahargaan, maupun

kebiasaan baik, dan mengamalkan apa yang telah diajarkan oleh guru, khususnya

dalam kegiatan belajar mengajar pemebelajaran tahfizh Al-Qur’an.

Hasil pengamatan penulis di lokasi penelitian menemukan bahwa guru selalu

memberikan dorongan dan semangat pada siswa untuk selalu meningkatkan

hafalan Al-Qur’an, yang dilakukan oleh guru yaitu memberikan semangat berupa

dorongan semangat, pentingnya bisa jadi hafizah Al-Qur’an dengan baik,

pemberian tugas tambahan, sehingga santri telah dapat meningkatkan kemampuan

Page 95: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

hafalan Al-Qur’an. Kemudian guru juga selalu memberikan pujian dan nilai lebih

pada santri yang kemampuan hafalan Al-Qura’nnya sudah mulai meningkat, dan

santri bisa ditunjuk sebagai seorang teladan di kelas, terkadang guru memberi

penghargaan pada santri yang berprestasi selain pujian kecil juga berupa hadiah

kecil yang bermanfaat bagi santri. (Observasi, 25 Juni 2019)

Sebagaimana yang dikatakan oleh Ustadzah SW mengatakan melalui hasil

wawancara sebagai berikut :

“Setelah saya memberikan bimbingan pada santri dalam mengenal dan membaca

al-Qur’an dengan benar saya juga berusaha mendorong semangat santri untuk

lebih giat dalam meningkatkan hafalan, khususnya dalam tahfizh Al-Qur’an maka

dengan rajinya santri mengulang hafalan Al-Qur’an tentu saja dapat membuat

peningkatan terhadap hafalannya. Dalam setiap kali pertemuan pembelajaran,

saya selalu menasehati para santri untuk rajin mengulang dan menambah hafalan,

dan jangan malas dan malu dalam belajar, terutama menghafal Al-Qur’an”.

(Wawancara, 27 Juni 2019)

Senada dengan yang dikatakan oleh Ibu MA mengatakan melalui hasil wawancara

sebagai berikut:

“Dalam upaya meningkatkan kemampuan menghafal Al-Qur’an pada santri

tentunya seorang guru harus memiliki kiat, salah satu yang kami lakukan yaitu

memberikan motivasi atau dorongan semangat dan penghargaan (reward) pada

santri. Karena dalam proses pembelajaran tidak hanya menuntut pemahaman

peserta didik dengan pelajaran saja yang meliputi teori, akan tetapi lebih kepada

kebiasaan sikap pribadi, pembiasaan mengulang hafalan Al-Qur’an dari dalam

diri sendiri dan lain sebagainya. Saya selaku guru selalu berusaha dalam

memberikan dorongan belajar yang tinggi pada santri, salah satunya melalui

pemberian pujian, pemberian nilai yang baik atau tambahan pada santri.

Page 96: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Kemudian dalam penghargaan, saya tidak hanya mengucapakan pujian dan

selamat, tapi terkadang saya beri hadiah kecil yang bermanfaat bagi santri dalam

belajar”. (Wawancara, 28 Juni 2019)

Berdasarkan pernyataan guru tersebut dapat diketahui bahwa pelaksanaan

pembelajaran tahfizh Al-Qur’an diberikan melalui motivasi pada santri dalam

kegiatan belajar. Ini merupakan strategi guru dalam meningkatkan kemampuan

menghafal Al-Qur’an bagi santri di Pondok Karya Pembangunan Al Hidayah

Kota Jambi sehingga santri merasa senang dan terbiasa dalam dalam kegiatan

belajar mengajar, khususnya menghafal Al quran.

Sebagaimana hasil wawancara dengan salah satu santri kelas tahfizh yang

bernama OR mengatakan bahwa:

“Dalam kegiatan pembelajaran, guru selalu memberi motivasi, memuji dan

memberi penghargaan kepada kami para santri, dan juga guru selalu memberikan

semangat pada kami untuk selalu belajar ilmu Al-Qur’an terutama dalam

menghafalnya, dan guru memberikan penghargaan berupa pujian dan hadiah kecil

kepada kami yang bagus bacaannya dan banyak hafalannya. Kami sangat senang

dalam belajar di Pondok Karya Pembangunan Al Hidayah Kota Jambi ini, karena

guru selalu memberikan motivasi dan nasehat pada setiap pembelajaran”.

(Wawancara, 28 Juni 2019)

Hasil pengamatan penulis dalam pelaksanaan kegitan tahfizh Al-Qur’an

menemukan bahwa guru memang selalu memberikan dorongan belajar dan

penghargaan kapada santri, khususnya dalam kegiatan mengulang dan menambha

hafalan Al-Qur’an. Kemudian dalam pelaksanaan pembelajaran suasana kelas

terasa bersemangat, dan bagi santri yang belum bisa menambah hafalan guru

mengadakan pendekatan, maka guru akan memberikan motivasi pada santri yang

Page 97: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

belum bisa tersebut. Dalam pelaksanaan pembelajaran guru juga selalu

memberikan perhatian dan dorongan kepada santri dan mengatasi masalah yang

dihadapi santri. Setelah selesai pembelajaran guru selalu memberikan nasehat dan

arahan pada santri baik dalam masalah pribadi, teman maupun tentang keluarga,

biasanya kurang lebih 5 sampai 10 menit. (Observasi, 29 Juni 2019)

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara penulis dapat diketahui bahwa salah

satu strategi guru dalam meningkatkanhafalan Al-Qur’an santri adalah dengan

memberikan motivasi dan penghargaan (Reward) pada santri yaitu dengan

memberikan motivasi. Kemudian guru juga selalu memberikan nasehat dan

bimbingan serta penghargaan berupa pujian dan hadiah kecil pada santri yang

prestasi dalam hafalan Al-Qur’an di Pondok Karya Pembangunan Al Hidayah

Kota Jambi.

c. Meningkatkan Kerjasama dengan Orangtua

Sebagaimana diketahui bahwa pelaksanaan pendidikan tidak hanya menjadi

tanggung jawab pihak lembaga pendidikan/sekolah, terutama guru. Karena anak

lebih sering berinteraksi dalam lingkungan keluarga dibanding sekolah. Kemudian

orang tua adalah guru pertama bagi anak, anak akan lebih mudah mengerti dan

dibentuk jika orang tua dapat membiasakan pendidikan dirumah dan dalam

pengamalan keagamaan, terutama pembiasaan membaca dan hafalan Al-Qur’an

santri di rumah.

Sebagaimana yang dikatakan oleh Ustadzah SW yang mengatakan bahwa:

“Dalam pendidikan santri, terutama dalam meningkatkan kemampuan hafalan Al-

Qur’an, peran orang tua sangatlah besar. Karena orang tua merupakan guru

pertama bagi anak, apa yang dilakukan oleh orang tua biasanya akan diikuti oleh

anak. Seperti anak yang rajin membaca Al-Qur’an dan shalat dirumah, hal ini

Page 98: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

tentunya dipengaruhi oleh faktor orang tua yang telah menanamkan kebiasaan

membaca Al-Qur’an dan shalat di rumah. Dengan adanya pemberian pendidikan,

teladan dan motivasi yang tinggi dari orang tua pada pendidikan anak, tentunya

dapat menjadi motivasi tersendiri bagi anak dalam mencapai prestasi”.

(Wawancara, 03Juli 2019)

Lebih lanjut Bapak HS selaku pimpinan yang mengungkapkan pada penulis:

“Sebagai seorang guru tentunya bisa membedakan mana santri yang mendapat

perhatian dari orangtua mana yang tidak, khususnya dalam perkembangan bacaan

dan hafalan Al-Qur’an anak, memotivasi belajar dan hafalan Al-Qur’an anak.

Santri yang mendapat perhatian biasanya penuh konsentrasi dan semangat dalam

belajar, sebaliknya santri yang kurang mendapat perhatian akan terlihat murung

dan mengganggu teman saat belajar. Saya telah bermusyawarah dengan majelis

guru, untuk dapat mengajak orangtua secara bersama-sama dalam membina,

mendidik dan memperhatikan anak mereka. Tanpa adanya dukungan dari orang

tua dalam pendidikan, tentunya apa yang kami (Pondok Karya Pembangunan Al

Hidayah) lakukan selama ini tidak akan mendapat hasil yang baik”. (Wawancara,

03 Juli 2019)

Sebagaimana dikatakan oleh orangtua santri yang bernama Bapak SF mengatakan

bahwa:

“Memang baru-baru ini ketika saya menjemput anak saya di Pondok Karya

Pembangunan Al Hidayah Kota Jambi salah satu guru menemui saya sehubungan

dengan peningkatan perkembangan hafalan Al-Qur’an anak kami, maka dari itu

guru menjelaskan perkembangan bacaan Al-Qur’an anak kami di sekolah, dan

guru berpesan pada kami orang tua tentu tidaklah boleh menyerahkan

permasalahan pendidikan anak, hanya pada pihak lembaga/sekolah saja,

Page 99: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

melainkan harus berperan aktif dalam meningkatkan minat dan kemampuan anak

dalam membaca dan menghafal Al-Qur’an”.(Wawancara, 05 Juli 2019)

Berdasarkan wawancara di atas dapat diketahui bahwa peran orang tua sangat

besar dalam memberikan semangat pada anak dalam perkembangan hafalan Al-

Qur’an dan belajar anak. Tanpa adanya dukungan dan perhatian dari orang tua

dalam pendidikan, maka akan susah dalam membangkitkan semangat santri dalam

belajar.

Pengamatan penulis menemukan bahwa, hampir rata-rata santri yang bermain-

main dan kurang konsentrasi dalam belajar membaca dan menghafal Al-Qur’an di

Pondok Karya Pembangunan Al Hidayah Kota Jambi, karena kurang mendapat

perhatian dari orangtua ketika pulang kerumah atau waktu berkunjung ke

pesantren.(Observasi, 06 Juli 2019)

Kemudian salah satu orangtua santri yang berkunjung melihat anak mereka di

Pondok Karya Pembangunan Al Hidayah Kota Jambi bernama Ibu HR yang

mengatakan:

“Saya sebagai orang tua menyambut baik atas kerjasama yang telah dilakukan

selama ini. Jujur saya selalu memperhatikan pendidikan anak, baik di bidang

umum maupun di bidang agama, terutama dalam peningkatan hafalan Al-Qur’an.

Saya selalu menanyakan pada guru bagaimana perkembangan anak saya belajar,

pernah nakal atau tidak? Dan guru selalu mengatakan anak saya penurut tapi perlu

dibimbing lagi. Saya sangat senang atas perhatian dari guru pada anak

saya”.(Wawancara, 08 Juli 2019)

Berdasarkan observasi dan wawancara diatas dapat diketahui bahwa Pondok

Karya Pembangunan Al Hidayah Kota Jambi (guru) telah berupaya dalam

meningkatkan kemampuan membaca dan hafalan Al-Qur’an santri dalam

Page 100: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

mengatasi kendala, melalui kerjasama yang baik antara seluruh komponen Pondok

Karya Pembangunan Al Hidayah dan orang tua, maka kendala yang dihadapi

dapat diatasi secara bersama-sama dan apa yang menjadi tujuan pembelajaran

mendapatkan hasil yang memuaskan, sehingga visi, misi dan tujuan Pondok

Karya Pembangunan Al Hidayah Kota Jambi dapat dicapai dengan baik sehingga

santri memiliki rasa motivasi dan minat dalam pelaksanaan pembelajaran,

terutama dalam membaca dan menghafal Al-Qur’an.

C. Pembahasan

Pelaksanaan program Rumah Tahfizh Al-Qur’an di Pondok Karya Pembangunan

Al Hidayah Kota Jambi telah melewati beberapa tahapan dan proses seperti:

Langkah Penyusunan Program Tahfizh Al-Qur’an (Menetapkan Program,

Menentukan Tujuan Program, dan Menentukan Penanggung Jawab Program).

Persiapan sebelum proses pembelajaran. Pelaksanaan Pembelajaran dan Evaluasi

Pembelajaran.

Menurut peneliti, perencanaan pembelajaran yang disusun oleh seorang guru

dapat dijadikan pedoman yang sangat membantu guru tersebut, bukan hanya

dalam rangka menyajikan materi pembelajaran, tetapi juga dapat dijadikan

sebagai bahan evaluasi proses pembelajaran yang dilaksanakan pada waktu itu,

sehingga pada pelaksanaan pembelajaran berikutnya dapat berjalan secara lebih

baik dan optimal dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Walaupun pelaksanaan suatu kegiatan telah dilaksanakan dengan maksimal,

terkadan terdapat beberapa kendala seperti temuan penelti mengenai faktor-faktor

pendukung dan penghambat pelaksanaan program Rumah Tahfizh di Pondok

Karya Pembangunan Al Hidayah Kota Jambi : Faktor pendukung (Keadaan

Lingkungan, Perhatian Guru, Fasilitas yang Memadai). Faktor Penghambat ( lupa

dan Kurang dapat Mengatur Waktu).

Page 101: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Kemudian Metode Tahfizh Al-Qur’an dalam Meningkatkan Kemampuan

Santriwati menghafal Al-Qur’an di Pondok Karya Pembangunan Al Hidayah Kota

Jambi, sperti hasil temuan peneliti diantarnaya dengan: Pemberian Motivasi dan

Penghargaan (Reward). Meningkatkan Kerjasama dengan Orangtua. Penggunaan

variasi metode mengahafal sebagai bagian dari strategi untuk meningkatkan

hafalan santriwati.

Metode yang diterapkan pada hafalan merupakan metode gabungan, meliputi

metode Talqin Musyafahah, Metode Takrir, Metode Talaqqi dan Metode Mandiri.

Ada yang menggunakan metode wahdah (menghafal per ayat), metode sima’i

(menyima’ bacaan Al-Qur’an), dan ada pula yang memakai metode jama’i

(menghafal bersama-sama). Penggunaan metode yang tepat dalam menghafal Al-

Qur’an memudahkan santri untuk cepat menghafal Al-Qur’an. Masing-masing

santri memiliki pengalaman yang beragam dan latar belakang yang variatif,

sehingga metode yang digunakan siswa satu belum tentu sama dengan siswa

lainnya.

Sebenarnya tidak ada satupun metode yang tepat digunakan untuk menghafal Al-

Qur’an. Hal tersebut dikarenakan metode menghafal Al-Qur’an yang digunakan

setiap orang berbeda-beda. Setiap santri yang menggunakan satu metode tertentu

belum tentu dapat ditiru oleh santri lainnya. Oleh karena itu, penggunaan metode

menghafal Al-Qur’an sepenuhnya diserahkan kepada santri itu sendiri.

Metode menghafal Al-Qur’an yang diterapkan oleh program tahfiz Pondok Karya

Pembangunan Al Hidayah Kota Jambi sangat fleksibel. santri diberi kesempatan

seluas-luasnya dalam menggunakan metode menghafal Al-Qur’an. Namun

demikian, siswa harus menyetorkan hafalannya sesuai dengan waktu yang

ditentukan.

Kemudian kedudukan para pengahafal Al-Qur’an sangat istimewa di sisi Allah

SWT, untuk membuktikan kebenaran pengakuan Nabi Muhammad bahwa ayat-

ayat yang disampaikannya benar-benar berasal dari Allah SWT, dia berfirman,

Page 102: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

sesungguhnya kamilah yang menurunkan Al-Qur'an melalui perantara malaikat

jibril yang diragukan oleh kaum kafir itu, dan pasti kami pula bersama malaikat

jibril dan kaum mukmin yang selalu memelihara keaslian, kesucian, dan

kekekalan-Nya hingga akhir zaman. Pendustaan yang dialami oleh nabi

Muhammad juga terjadi pada para rasul sebelumnya. Allah SWT menyatakan, dan

sungguh, kami telah mengutus beberapa rasul sebelum kami mengutus engkau,

wahai Nabi Muhammad. Kami telah mengutus mereka kepada umat-umat

terdahulu.

Cukuplah sebenarnya bukti kerasulan Beliau dengan diturunkan Al- Qur’an dan

dijaga-Nya dari perubahan, penyelewengan, penambahan dan pengurangan. Baik

ketika diturunkan maupun setelah diturunkan. Ketika diturunkan adalah dengan

dijauhkan dari setan yang terkutuk dan setelah diturukan adalah dengan disimpan

dalam hati Rasul-Nya dan hati sebagian umatnya, demikian juga dengan dijaga

lafaznya dari perubahan, penambahan dan pengurangan serta dijaga maknanya

dari penyelewengan. Ayat ini memberikan jaminan terhadap kesucian dan

kemurnian Al Quran selama-lamanya.

Page 103: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian penulis di Pondok Karya Pembangunan Al Hidayah

Kota Jambi yang secara umum dapat penulis simpulkan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan Metode Tahfizh Al-Qur’an di Pondok Karya

Pembangunan Al Hidayah Kota Jambi diantaranya: a. Langkah

Penyusunan Program Tahfizh Al-Qur’an (Menetapkan Program,

Menentukan Tujuan Program, dan Menentukan Penanggung Jawab

Program), b. Persiapan sebelum proses pembelajaran, c.

Pelaksanaan Pembelajaran dan d. Evaluasi Pembelajaran.

2. Faktor-faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan Metode

Tahfizh di Pondok Karya Pembangunan Al Hidayah Kota Jambi :

Faktor pendukung (Keadaan Lingkungan, Perhatian Guru, Fasilitas

yang Memadai). Faktor Penghambat ( lupa dan Kurang dapat

Mengatur Waktu).

3. Metode Tahfizh Al-Qur’an dalam Meningkatkan Kemampuan

Santriwati menghafal Al-Qur’an di Pondok Karya Pembangunan Al

Hidayah Kota Jambi diantaranya dengan: Menggunakan Variasi

Metode Menghafal. Pemberian Motivasi dan Penghargaan (Reward)

dan Meningkatkan Kerjasama dengan Orangtua.

B. Saran-saran

Adapun saran-saran penulis setelah membuat kesimpulan adalah sebagai berikut :

1. Kepada pimpinan, majelis guru dan orangtua untuk berusaha dalam

meningkatkan kerjasama dalam meningkatkan kemampuan membaca

Page 104: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

dan hafalan Al-Qur’an santri, dan selalu berusaha memberikan

motivasi, penghargaan dan lain sebagainya dalam meningkatkan

hafalan santri.

2. Kepada santri untuk senantiasa giat dalam belajar, mengamalkan

pelajaran dirumah, serta mengindahkan semua perintah guru,

khususnya kemampuan membaca dan menghafal Al-Qur’an dan selalu

berkonsultasi pada guru terhadap masalah yang dihadapi, khususnya

dalam menghafal, sehingga bisa dicari solusi efektif dalam mengatasi

masalah santri dalam belajar.

3. Kepada orangtua agar selalu memperhatikan pendidikan anak, dan

selalu berusaha memberikan motivasi pada diri anak untuk belajar dan

mengamalkan ilmu dalam kehidupan nyata, sehingga dapat

mewujudkan generasi penerus bangsa yang cerdas, terampil disertai

rasa keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

C. Kata Penutup

Dengan mengucapkan puji syukur alhamdulillah kepada Allah SWT. yang telah

menganugerahkan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi ini walaupun masih terdapat kesalahan dan

kekurangan yang dikarenakan keterbatasan ilmu dan kemampuan yang penulis

miliki.

Untuk itu penulis sangat berlapang dada dan senang hati menerima kritik dan

saran yang bersifat konstruktif demi kesempurnaan isi skripsi ini. Kemudian dari

itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

berpartisipasi membantu penyelesaian skripsi ini, khususnya kepada dosen

pembimbing.

Page 105: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Akhirnya penulis memohon kehadirat Allah SWT. Semoga penulisan skripsi ini

dapat bermanfat bagi pembaca, khususnya bagi penulis sendiri. Bila ada kesalahan

dan kekhilafan dalam penulisan skripsi ini, terlebih dahulu penulis mohon ma’af

yang sebesar-besarnya.

Page 106: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2008). Al-Qur’an dan Tafsirnya. Jakarta : Departemen Agama

Repubilik Indonesia.

--------. (2017). Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Trabiyah dan

Keguruan IAIN STS Jambi. Jambi

--------. (2009) Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta : Difa Publisher.

Abdul Majid Khon. (2012) Hadis Tarbawi : hadits-hadits pendidikan. Jakarta :

Kencana.

Eko Putro Widoyoko. (2015) Evaluasi Program Pembelajaran : Panduan Praktis

bagi Pendidik dan Calon Pendidik, Yogyakarta : Pustaka Belajar

Faisal, S. (1990). Penelitian Kualitatif Dasar-Dasar dan Aplikasinya. Malang :

YA3.

Lexy J Moleon (2007). Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosda Karya.

Mukhtar. (2010). Bimbingan Skripsi, Tesis dan Artikel Ilmiah. Jakarta: Gaung

Persada Press.

Sugiyono. (2014). Cara mudah menyusun Skirips, tesis dandisertasi. Bandung:

Alfabeta

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan (Penelitian Kuantitatif,

Kualitatif R&D). Bandung: Alfabeta

Suharsismi Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: Rineka Cipta.

Suharsimi Arikunto dan Cepi Safrudin. (2010) Evaluasi Program Pendidikan

(Pedoman Teoritis Praktis bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan).

Jakarta : Bumi Aksara.

-------, (2008) Penilaian Program Pendidikan, Yogyakarta: PT Bina Aksara.

Page 107: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Abu Faris, M. Abd. Qadir. (2005). Tazkiyatunnafs (menyucikan jiwa). Jakarta:

Gema Insani.

Al Kalim, Abdul Ad Dalim dan Abdullah bin Jarullah bin Ibrahim. (2009). Cara

Baru Menghafal Al-Qur’an. Klaten: Inas Media.

Al-Abrasyi, Muhammad „Athiyyah. (2003). Prinsip-prinsip Dasar Pendidikan

Islam. Bandung: Pustaka Setia.

Al-Adandany, Abdus Salam. (2010). Agar Anak Anda Hafal Qur’an. Sukoharjo:

Fawaid.

Badwilan, Ahmad Salim. (2012). Panduan Cepat Menghafal Al-Quran.

Yogyakarta: Diva Press.

Djuju Sudjana. (2009) Menejemen Program Pendidikan ; untuk Pendidikan Luar

Sekolah dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Bandung : Falah

Production.

Husain, Sayyid Muhammad. (1992). Mengungkapkan Rahasia Al-Qur’an.

Bandung: Mizan Anggota IKPI.

Muhammad Syekh bin Muhammad Abu Syahbah. (2002). Studi Al-Qur’an

AlKarim. Bandung: Pustaka Setia.

Muhaimin, dkk, (2009) Menejemen Pendidikan; Aplikasi dalam Penyusunan

Rencana Pengembangan Sekolah. Jakarta : Kencana

Muhammad Asy Syinqithi, Muhammad Habibillah. (2011). Kiat Mudah

Menghafal Al Qur’an. Solo: Gazzamedia.

Moh Yamin. (2009). Kurikulum Pendidikan. Jogjakarta: Diva Press.

Qosim, Amjad. (2009). Hafal Al-Qur’an dalam Sebulan. Solo: Qiblat Press.

Sa‟ dullah. (2008). 9 Cara Praktis Menghafal Al-Qur’an. Jakarta: Gema Insani.

Sutarip, Sobari. (2009). Menghafal Al-Qur’an dengan Cepat dan Ceria. Jakarta:

Iqra Kreativ.

Zamzami, Zaki dan M. Syukron Maksum. (2009). Menghafal Al-Qur’an itu

Gampang. Yogyakarta: Mutia Media.

Page 108: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Zen, Muhaimin dan Akhmad Mustafid. (2006). Bunga Rampai Mutia Al-Qur’an:

Pembinaan Qori’ Qori’ah dan Hafidz Hafidhoh. Jakarta: Pimpinan Pusat

Jamm‟ iyah Qurra‟ wal Wal Huffadz.

Zuhdi, Masjuk. (1997). Pengantar Ulumul Qur’an. Surabaya: Karya Aditama.

Penelitian Witri, (2011) IAIN Wali Songo

Penelitian Zainuddin, (2016) STAIN Qudus

Penelitian Azmiati, (2008) IAIN Wali Songo

Page 109: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA (IPD)

Judul skripsi : Penggunaan Metode Hadiah dan Hukuman dalam

Meningkatkan Motivasi Pembelajaran di Sekolah

Menengah Pertama (SMP) As Sulthon Kecamatan Mersam

Kabupaten Batanghari.

A. Pedoman Observasi

1. Pengalaman guru

2. Kondisi sekolah

3. Mengamati proses pembelajaran

4. Mengamati proses metode hadiah dan hukuman

5. Mengamati pelaksanaan kegiatan pembelajaran

6. Kerjasama antara Sekolah dan Orang tua

7. Mengamati tingkah laku siswa

8. Mengamati bentuk-bentuk hukuman dan hadiah

9. Mengamati kondisi sarana dan prasarana fisik

B. Pedoman Dokumentasi

1. Sejarah/Historis berdirinya sekolah

2. Keadaan geografis sekolah

3. Struktur Organisasi sekolah

4. Keadaan siswa dan guru

5. Keadaan guru

6. Keadaan sarana dan prasarana

C. Pedoman Wawancara

1. Kepala Sekolah

a. Bagaimana kegiatan pembelajaran di sekolah?

b. Bagaimana kualifikasi akademik guru di sekolah?

c. Apa saja kegiatan yang diberikan dalam memotivasi belajar siswa di

sekolah?

d. Apa saja instrumen yang digunakan dalam peningkatan motivasi

belajar di sekolah?

e. Apa saja kegiatan pembelajaran siswa di sekolah?

f. Bagaimana kerjasama guru di sekolah dan orang tua?

g. Apa kendala yang dihadapi guru dalam pelaksanaan peningkatan

Page 110: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

motivasi siswa di sekolah?

h. Bagaimana hasil yang dicapai dalam pelaksanaan metode hadiah dan

hukuman siswa di sekolah?

2. Guru

a. Bagaimana pelaksanaan metode hadiah dan hukuman siswa di sekolah

di sekolah?

b. Bagaimana proses pembelajaran di sekolah?

c. Bagaimana kegiatan pembelajaran PAI di sekolah?

d. Apa saja kegiatanpeningkatan motivasi belajar siswa di sekolah?

e. Apa kendala yang dihadapi guru dalam pelaksanaan metdoe hadiah

dan hukuman siswa di sekolah?

f. Bagaimana kegiatan pembelajaran dalam meningkatkanmotivasi

belajar pada siswa?

g. Bagaimana pengalaman guru dalam mengajar siswa?

h. Apa saja upaya guru dalam peningkatan motivasi belajar siswa,

khususnya dalam menangani siswa yang bermasalah?

i. Bagaiamana perhatian orang tua dan masyarakat terhadap pendidikan

di sekolah?

j. Apa kendala dalam peningkatan motivasi belajar siswa di sekolah?

k. Apa kendala dalam metdoe hadiah dan hukuman siswa di sekolah?

l. Bagaimana pengalaman guru dalam mengajar?

m. Bagaimana hasil yang dicapai dalam pelaksanaan peningkatan

motivasi belajar di sekolah?

n. Apa saja instrumen yang digunakan dalam metode hadiah dan

hukuman siswa di sekolah?

o. Pernahkah guru mengunjungi rumah siswa?

3. Siswa dan orangtua

a. Bagaimana pelaksanaan metode hadiah dan hukuman siswa di sekolah

di sekolah?

b. Bagaimana proses pembelajaran di sekolah?

c. Bagaimana kegiatan pembelajaran PAI di sekolah?

d. Apa saja kegiatanpeningkatan motivasi belajar siswa di sekolah?

e. Bagaimana kegiatan pembelajaran dalam meningkatkanmotivasi belajar

pada siswa?

f. Bagaimana pengalaman guru dalam mengajar siswa?

g. Apa saja upaya guru dalam peningkatan motivasi belajar siswa,

khususnya dalam menangani siswa yang bermasalah?

h. Bagaiamana perhatian orang tua dan masyarakat terhadap pendidikan di

sekolah?

i. Pernahkah guru mengunjungi rumah siswa?

Page 111: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

DAFTAR INFORMAN DAN RESPONDEN

No Nama Inisial Keterangan

1 Husin Abdul Wahab HS Pimpinan

2 Sri Wahyuni SW Guru Tahfizh

3 Mahyunani Arifin MA Guru Tahfizh

4 Misbahul Wathon MW Dir. Pendidikan

5 Nadwa ND Santri

6 Salwa SL Santri

7 Marsya MR Santri

8 Viona VI Santri

9 Dini DN Santri

10 Winda WN Santri

11 Shevi SV Santri

12 Oryza OR Santri

13 Saifullah SF Orangtua

14 Hairani HR Orangtua

Page 112: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

DOKUMENTASI

Page 113: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 114: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 115: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 116: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 117: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 118: METODE TAHFIZH AL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi