metode penelitian - upi | institutional repositoryrepository.upi.edu/1843/6/d_pk_0807947_chapter...

19
Senny Suzanna Alwasilah, 2013 Implementasi Model Pembelajaran Multi-Strategi Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Kreatif (Studi Kasus di Fakultas Ilmu Seni dan Sastra Universitas Pasundan Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN Bab III ini mengupas metode penelitian dengan membahas desain penelitian, pertanyaan penelitian, subjek penelitian, instrumen penelitian dan teknik pengumpulan, serta analisis data. A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus di Fakultas Ilmu Seni dan Sastra Universitas Pasundan Bandung. Pendekatan kualitatif dipilih karena ia sesuai dengan hakikat dan tujuan penelitian, yakni mendeskripsikan sebuah proses pembelajaran menulis cerita pendek dengan menggunakan empat strategi pembelajaran yang berbeda. Dari deskripsi pembelajaran ini diperoleh sebuah potret (thick description) pembelajaran yang layak dijadikan rujukan dalam pengembangan metode pembelajaran menulis fiksi pada tingkat universitas. Penelitian ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan dalam memahami proses pembelajaran itu. Hancock and Algozzine (2006) menyebutkan bahwa: Research involves systematic actions that help researchers add credibility the questions and answers engaged in his or her research. It involves finding patterns or irregularities in data, which in turn become tentative answers to questions that often form the basis for additional study (2006). Apa yang akan dilakukan pada sebuah penelitian harus diawali oleh burning issue, yakni sesuatu yang menjadikan peneliti tergerak untuk melakukan penelitian pada bidang itu.

Upload: phungdien

Post on 07-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: METODE PENELITIAN - UPI | Institutional Repositoryrepository.upi.edu/1843/6/D_PK_0807947_CHAPTER 3.pdf · pembelajaran menulis di SMA dengan sejumlah tugas sebagai berikut: (1) menulis

Senny Suzanna Alwasilah, 2013 Implementasi Model Pembelajaran Multi-Strategi Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Kreatif (Studi Kasus di Fakultas Ilmu Seni dan Sastra Universitas Pasundan Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

Bab III ini mengupas metode penelitian dengan membahas desain penelitian,

pertanyaan penelitian, subjek penelitian, instrumen penelitian dan teknik

pengumpulan, serta analisis data.

A. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi

kasus di Fakultas Ilmu Seni dan Sastra Universitas Pasundan Bandung.

Pendekatan kualitatif dipilih karena ia sesuai dengan hakikat dan tujuan

penelitian, yakni mendeskripsikan sebuah proses pembelajaran menulis cerita

pendek dengan menggunakan empat strategi pembelajaran yang berbeda. Dari

deskripsi pembelajaran ini diperoleh sebuah potret (thick description)

pembelajaran yang layak dijadikan rujukan dalam pengembangan metode

pembelajaran menulis fiksi pada tingkat universitas. Penelitian ini dilakukan

untuk menjawab pertanyaan dalam memahami proses pembelajaran itu.

Hancock and Algozzine (2006) menyebutkan bahwa:

Research involves systematic actions that help researchers add credibility

the questions and answers engaged in his or her research. It involves

finding patterns or irregularities in data, which in turn become tentative

answers to questions that often form the basis for additional study (2006).

Apa yang akan dilakukan pada sebuah penelitian harus diawali oleh

burning issue, yakni sesuatu yang menjadikan peneliti tergerak untuk melakukan

penelitian pada bidang itu.

Page 2: METODE PENELITIAN - UPI | Institutional Repositoryrepository.upi.edu/1843/6/D_PK_0807947_CHAPTER 3.pdf · pembelajaran menulis di SMA dengan sejumlah tugas sebagai berikut: (1) menulis

Senny Suzanna Alwasilah, 2013 Implementasi Model Pembelajaran Multi-Strategi Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Kreatif (Studi Kasus di Fakultas Ilmu Seni dan Sastra Universitas Pasundan Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Kemudian merencanakan pertanyaan penelitian dan mencoba

menjawabnya lewat penelitian. Pada penelitian ini burning issue yang muncul

adalah lemahnya keterampilan mahasiswa dalam penulisan cerita pendek sehingga

muncul gagasan untuk membuat strategi sebagai upaya meningkatkan kreativitas

mahasiswa dalam menulis.

Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa: (1)

portofolio tugas menulis mahasiswa, (2) interviu, (3) hasil sebaran kuesioner, dan

(4) observasi kelas. Tugas portofolio hasil pembelajaran dianalisis menggunakan

dua kategori yaitu (a) apa yang ditulis mahasiswa dan (b) bagaimana cara

mahasiswa menuliskannya. Tugas yang diberikan adalah menulis empat buah

cerita pendek setelah melibati pengalaman strategi pembelajaran yang berbeda.

Interviu dilakukan kepada subjek penelitian yang dipilih secara purposif yakni

mewakili kelompok mahasiswa kategori sudah bisa menulis dengan baik dan yang

mewakili kategori tulisannya yang masih perlu mendapat perbaikan. Mengutip

pendapat Hancock and Algozzine (2006), penelitian:

... involves determining of what we want to study? It is applied in research

question. How do we want to study it? It is applied in the design. Whom we

want to study applied in the case or sample? How best to acquire

information? It is applied in data-collection techniques. How best to

analyze or interpret the information that we acquire? It is applied in the

dissemination process, and how to confirm our findings applied in the

verification process.

Menjawab pertanyaan penelitian harus sesuai dengan framework supaya

penelitian tetap pada rencana semula. Framework dari suatu penelitian terdiri dari

konsep, definisi, dan kajian literatur.

Page 3: METODE PENELITIAN - UPI | Institutional Repositoryrepository.upi.edu/1843/6/D_PK_0807947_CHAPTER 3.pdf · pembelajaran menulis di SMA dengan sejumlah tugas sebagai berikut: (1) menulis

Senny Suzanna Alwasilah, 2013 Implementasi Model Pembelajaran Multi-Strategi Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Kreatif (Studi Kasus di Fakultas Ilmu Seni dan Sastra Universitas Pasundan Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Framework disertasi ini akan melahirkan masalah penelitian, pertanyaan

penelitian, pengumpulan data, teknik analisis data, dan interpretasi temuan.

Menurut Merriam (1992):

Framework indicates to the reader the topic we are interested in. It also

identifies what is known about the topic, what aspect of the topic we are

going to focus on, what is not known, why it is important to know it, and

precise purpose of the study. All of this information is pulled from the

larger frame of the study in order to construct the problem statement itself.

Framework penelitian ini adalah proses pengembangan kreativitas mahasiswa

dalam menulis cerita pendek. Framework ini pun menentukan pendekatan yang

dipakai dan disesuaikan dengan masalah penelitian.

Karena yang diteliti berfokus pada proses menulis cerita pendek, pendekatan

kualitatif lebih cocok seperti apa yang dikatakan Merriam (1992):

Qualitative research is an umbrella concept covering several forms of

inquiry that help us understand and explain the meaning of social

phenomena with as little disruption of the natural setting as possible. Other

terms of qualitative research that can be used often used interchangeably

are naturalistic inquiry, interpretive research, field study, participant

observation, inductive research, case study, and ethnography (1992).

Tak begitu berbeda seperti yang telah diungkapkan Merriam, Denzin dan

Lincoln dalam Richards (2009) menjelaskan sebagai berikut:

Qualitative research is a situated activity that locates the observer in

the world. It consists of a set of interpretive, material practices that

make the world visible. These practices transform the world. They turn

theworld into a series of representations, including field notes,

interviews, conversations, photographs,recordings, and memos to the

self. This means that qualitative researchers study things in their

natural settings, attempting to make sense of or to interpret,

phenomena in terms of the meanings people bring to them (2009: )

Page 4: METODE PENELITIAN - UPI | Institutional Repositoryrepository.upi.edu/1843/6/D_PK_0807947_CHAPTER 3.pdf · pembelajaran menulis di SMA dengan sejumlah tugas sebagai berikut: (1) menulis

Senny Suzanna Alwasilah, 2013 Implementasi Model Pembelajaran Multi-Strategi Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Kreatif (Studi Kasus di Fakultas Ilmu Seni dan Sastra Universitas Pasundan Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Sementara itu, studi kasus menurut Hancock and Algozzine (2006) adalah

kata lain dari penelitian kualitatif. Walaupun studi kasus terkadang lebih fokus

terhadap individu yang merepresentasikan sebuah kelompok, biasanya lebih

ditujukan pada sebuah fenomena kehidupan yang ada seperti apa yang ditawarkan

Hancock and Algozzine (2006) bahwa:

The topics of case study research vary widely, just like the topics of

any type of other research. An event that occurred on campus or a

situation that has particular relevance for a researcher would be

appropriate areas for case study. Case study researchers also study

programs or activities that are of special interest. (2006:).

Yang diteliti dalam disertasi ini adalah strategi pembelajaran menulis

cerita pendek di program studi Sastra Inggris FISS UNPAS. Studi kasus ini

mengidentifikasi proses pengajaran menulis secara mendalam. Data diperoleh

dari para responden, yang merupakan multiple source of information.

Merujuk pada multiple source of information, Patton dalam Merriam

(1992) menjelaskan sebagai berikut.

Multiple source of information are sought and used because no single

source of information can be trusted to provide a comprehensive

perspective. By using a combination of observation, interviewing, and

document analysis, the field worker is able to use different data sources

to validate and cross-check finding. (1992).

Untuk menjawab pertanyaan penelitian seperti disebut di Bab I, dilakukan

pengumpulan data dengan melakukan observasi kepada mahasiswa dan dosen,

menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa, dan wawancara dengan para

mahasiswa yang dipilih secara purposive, yaitu 10 orang mahasiswa yang sudah

bisa dan yang belum bisa menulis (Sampel transkripsi wawancara terlampir).

Page 5: METODE PENELITIAN - UPI | Institutional Repositoryrepository.upi.edu/1843/6/D_PK_0807947_CHAPTER 3.pdf · pembelajaran menulis di SMA dengan sejumlah tugas sebagai berikut: (1) menulis

Senny Suzanna Alwasilah, 2013 Implementasi Model Pembelajaran Multi-Strategi Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Kreatif (Studi Kasus di Fakultas Ilmu Seni dan Sastra Universitas Pasundan Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Untuk melihat bukti kemajuan penulisan mereka, mahasiswa yang dijadikan

subjek penelitian diberi tugas menulis cerita pendek, (Lihat Lampiran 2:

Portofolio Karangan Mahasiswa). Berikut ini dijelaskan bagaimana proses

pembelajaran ini dilakukan.

1. Subjek penelitian diperkenalkan kepada sejumlah teori menulis, termasuk

di dalamnya bagaimana membuat kalimat deskripsi, narasi, argumentasi,

dan eksposisi. Selain itu subjek penelitian juga dibekali dengan cara

penulisan yang baik dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan

benar.

Proses pembelajaran digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.1

Strategi Pembelajaran melalui pendalaman teori

Background: Pengetahuan, pengalaman

Teori Penulisan Deskripsi, Narasi, Eksposisi, Argumentasi, Unsur Intrinsik Karya

Karya Subjek Penelitian

Page 6: METODE PENELITIAN - UPI | Institutional Repositoryrepository.upi.edu/1843/6/D_PK_0807947_CHAPTER 3.pdf · pembelajaran menulis di SMA dengan sejumlah tugas sebagai berikut: (1) menulis

Senny Suzanna Alwasilah, 2013 Implementasi Model Pembelajaran Multi-Strategi Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Kreatif (Studi Kasus di Fakultas Ilmu Seni dan Sastra Universitas Pasundan Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Subjek penelitian diberi model cerita yang sudah dipublikasikan. Pada

pembelajaran ini, subjek penelitian diminta membaca beberapa cerita

pendek yang mereka pilih sendiri dan satu cerita pendek berjudul “Babi”

(Putu Wijaya: 2005). Setelah pembahasan di kelas, mereka diminta

menulis cerpen berdasarkan imajinasi yang mereka kembangkan sendiri.

Proses pembelajaran digambarkan sebagai berikut.

Gambar 3.2

Strategi pembelajaran menulis dengan mencontoh model tulisan yang sudah

dipublikasikan

3. Subjek diajak menonton film berjudul The Last Exorcism (2012)

kemudian mereka diminta untuk menulis cerita pendek berdasarkan

imajinasi mereka setelah menonton film tersebut.

Universe – Dunia Nyata

Pengarang Karya Sastra Subjek Karya

Page 7: METODE PENELITIAN - UPI | Institutional Repositoryrepository.upi.edu/1843/6/D_PK_0807947_CHAPTER 3.pdf · pembelajaran menulis di SMA dengan sejumlah tugas sebagai berikut: (1) menulis

Senny Suzanna Alwasilah, 2013 Implementasi Model Pembelajaran Multi-Strategi Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Kreatif (Studi Kasus di Fakultas Ilmu Seni dan Sastra Universitas Pasundan Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Proses pembelajaran digambarkan sebagai berikut.

Gambar 3.3

Strategi pembelajaran menulis dengan menonton dan mengapresiasi film

4. Subjek penelitian dibawa ke luar kelas (outdoor learning). Pembelajaran

dilakukan di sebuah taman yang berada di kampus Universitas Pasundan

dan kampus Universtas Pendidikan Indonesia.

Pada pembelajaran outdoor ini mereka dimotivasi untuk mengembangkan

dan meliarkan imajinasi mereka melalui objek (gedung, pohon, manusia,

binatang, serangga, dll) yang mereka lihat. Di akhir pembelajaran mereka

menghasilkan sebuah produk berupa puisi kolaborasi dan puisi kelompok dan

kemudian diberi tugas menulis cerpen. Proses pembelajaran digambarkan sebagai

berikut.

Universe – Dunia Nyata

Sutradara Karya Sastra

Subjek Karya

Film

Page 8: METODE PENELITIAN - UPI | Institutional Repositoryrepository.upi.edu/1843/6/D_PK_0807947_CHAPTER 3.pdf · pembelajaran menulis di SMA dengan sejumlah tugas sebagai berikut: (1) menulis

Senny Suzanna Alwasilah, 2013 Implementasi Model Pembelajaran Multi-Strategi Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Kreatif (Studi Kasus di Fakultas Ilmu Seni dan Sastra Universitas Pasundan Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar 3.4

Strategi pembelajaran menulis dengan media alam (outdoor learning)

Analisis isi dilakukan terhadap cerita pendek yang telah ditulis oleh para subjek

penelitian. Karya ini dikategorikan ke dalam dua bagian yaitu apa yang ditulis

(what to write) dan bagaimana cara menuliskannya (how to write).

Karya para subjek penelitian dibagi dalam dua kelompok yaitu kelompok dengan

karya yang dinilai baik dan kelompok dengan karya yang perlu perbaikan. Karya

subjek penelitian yang dijadikan data adalah sebanyak 40 cerita pendek dengan

judul yang berbeda. Empat puluh cerita pendek itu ditulis selama kurun waktu

satu semester.

Universe – Dunia Nyata

Subjek Karya Sastra

Page 9: METODE PENELITIAN - UPI | Institutional Repositoryrepository.upi.edu/1843/6/D_PK_0807947_CHAPTER 3.pdf · pembelajaran menulis di SMA dengan sejumlah tugas sebagai berikut: (1) menulis

Senny Suzanna Alwasilah, 2013 Implementasi Model Pembelajaran Multi-Strategi Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Kreatif (Studi Kasus di Fakultas Ilmu Seni dan Sastra Universitas Pasundan Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian pada penelitian ini adalah mahasiswa angkatan 2010

yang mengontrak mata kuliah Imaginative writing di semester 2 pada program

studi Sastra Inggris Fakultas Ilmu Seni dan Sastra, Universitas Pasundan,

Bandung. Pada perkuliahan itu, mereka diingatkan kembali terhadap

pembelajaran menulis di SMA dengan sejumlah tugas sebagai berikut: (1) menulis

paragraf ekspositoris, deskripsi, argumentasi, dan narasi; (2) mengkritisi tulisan

yang pernah dimuat di media massa, dan (3) menulis cerpen secara mandiri.

Mahasiswa yang terlibat dalam studi kasus ini berjumlah 38 orang, yakni seluruh

mahasiswa pada angkatan itu.

Dari hasil evaluasi, diketahui bahwa mereka masih lemah dalam

pembuatan alur cerita, penciptaan tema, penciptaan tokoh imajiner, mereka-reka

tempat dan waktu kejadian dalam cerita. Mereka juga lemah dalam menggunakan

gaya bahasa. Berdasarkan kelemahan itu, instruktur menggunakan empat strategi

pembelajaran menulis sebagaimana dilaporkan di atas.

C. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data

Seperti lazimnya dalam penelitian kualitatif, peneliti adalah instrumen

utama. Di samping itu ada sejumlah instrumen lain sebagai pendukung, yaitu,

catatan lapangan, tugas, kuesioner, penulisan jurnal, dan wawancara. Instrumen

tersebut dijelaskan satu persatu sebagai berikut:

Page 10: METODE PENELITIAN - UPI | Institutional Repositoryrepository.upi.edu/1843/6/D_PK_0807947_CHAPTER 3.pdf · pembelajaran menulis di SMA dengan sejumlah tugas sebagai berikut: (1) menulis

Senny Suzanna Alwasilah, 2013 Implementasi Model Pembelajaran Multi-Strategi Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Kreatif (Studi Kasus di Fakultas Ilmu Seni dan Sastra Universitas Pasundan Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1. Peneliti sebagai instrumen kunci

Instrumen kunci dari penelitian ini adalah peneliti sendiri. Lincoln dan

Guba (1986) menyebutkan kelebihan peneliti sebagai instrumen utama

dalam penelitian kalitatif sebagai berikut.

“The instrument of choice in naturalistic inquiry is the human. We

shall see that other forms of instrumentation may be used in later

phases of the inquiry, but the human is the initial and continuing

mainstay”. (1986)

Menurut Nasution dalam Sugiono (2009: 97) seorang peneliti disebut

sebagai instrumen penelitian karena mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

1. Peneliti sebagai alat peka dan dapat bereaksi terhadap segala strategi

pembelajaran dari lingkungan yang harus diperkirakannya bermakna atau

tidak dalam penelitian.

2. Peneliti sebagai alat dapat menyesuaikan diri terhadap semua aspek

keadaan dan dapat mengumpulkan aneka ragam data sekaligus.

3. Tiap situasi merupakan keseluruhan. Tidak ada suatu instrumen berupa tes

atau angket yang dapat menangkap keseluruhan situasi kecuali manusia.

4. Suatu situasi yang melibatkan interaksi manusia tidak dapat dipahami

dengan pengetahuan semata. Untuk memahaminya kita perlu sering

merasakannya dan menyelaminya berdasarkan pengetahuan kita.

5. Peneliti sebagai instrumen dapat segera menganalisis data yang diperoleh.

Ia dapat menafsirkannya, melahirkan hipotesis dengan segera untuk

Page 11: METODE PENELITIAN - UPI | Institutional Repositoryrepository.upi.edu/1843/6/D_PK_0807947_CHAPTER 3.pdf · pembelajaran menulis di SMA dengan sejumlah tugas sebagai berikut: (1) menulis

Senny Suzanna Alwasilah, 2013 Implementasi Model Pembelajaran Multi-Strategi Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Kreatif (Studi Kasus di Fakultas Ilmu Seni dan Sastra Universitas Pasundan Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

menentukan arah pengamatan dan mengetes hipotesis yang timbul

seketika.

6. Hanya manusia sebagai instrumen dapat mengambil kesimpulan

berdasarkan data yang dikumpulkan pada suatu saat dan menggunakan

segera sebagai balikan untuk memperoleh penegasan, perubahan, atau

perbaikan.

7. Dalam penelitian dengan menggunakan angket atau tes yang bersifat

kuantitatif yang diutamakan adalah respon yang dapat dikuantifikasi agar

dapat diolah secara statistik, sedangkan yang menyimpang dari itu tidak

dihiraukan. Dengan manusia sebagai instrumen, respon yang aneh dan

yang menyimpang justru diberi perhatian. Respon yang lain daripada yang

lain, bahkan yang bertentangan dipakai untuk mempertinggi tingkat

kepercayaan dan tingkat pemahaman mengenai aspek yang diteliti.

2. Catatan Lapangan

Catatan lapangan atau disebut juga sebagai buku harian penelitian adalah

instrumen yang berisikan semua catatan tentang hal-hal yang terjadi di

lapangan pada proses penelitian. Selain catatan proses pengajaran,

interaksi dosen-mahasiswa, mahasiswa-mahasiswa, juga termasuk di

dalamnya analisis dari kejadian-kejadian selama proses penelitian seperti

diutarakan oleh Silverman, “obviously in making field notes, one is not

simply recording data but also analyzing it” (2005). (Lihat Lampiran

Sampel catatan lapangan).

3. Tugas

Page 12: METODE PENELITIAN - UPI | Institutional Repositoryrepository.upi.edu/1843/6/D_PK_0807947_CHAPTER 3.pdf · pembelajaran menulis di SMA dengan sejumlah tugas sebagai berikut: (1) menulis

Senny Suzanna Alwasilah, 2013 Implementasi Model Pembelajaran Multi-Strategi Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Kreatif (Studi Kasus di Fakultas Ilmu Seni dan Sastra Universitas Pasundan Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tugas yang diberikan kepada subjek penelitian adalah penulisan cerita

pendek. Masing-masing subjek penelitian melakukan sekurang-kurangnya

empat kali penulisan cerita pendek dengan judul yang berbeda-beda.

Walaupun subjek penelitian adalah mahasiswa jurusan sastra Inggris, tugas

yang diberikan menggunakan Bahasa Indonesia mengingat penulisan karya

fiksi dalam bahasa asing akan berdampak pada hasil yang kurang memuaskan

dilihat dari berbagai aspek, di antaranya kemampuan subjek penelitian

terhadap akurasi tata bahasa Inggris, rasa bahasa, dan juga aspek kultural yang

berbeda.

Dalam hasil penelitian tentang menulis kreatif menggunakan bahasa asing,

James (2005: 49) mengatakan sebagai berikut.

When we write in another language, no matter how fluent we are in

that laguage, unless we are actually bilingual, we tend to write much

more simply. We have fewer words at our disposal and are not so

confident with the more complex structures in that language. So we

have to make more use of a smaller amount.

Ketika subjek penelitian menulis dalam bahasa Inggris mereka akan

cenderung menggunakan bahasa yang sederhana. James mengatakan bahwa

seandainya pun bahasa itu ditulis dalam bahasa pertama kemudian diterjemahkan

ke dalam bahasa asing, tetap ada sesuatu yang hilang sebagus apapun

terjemahannya. Rasa bahasa, penggunaaan istilah dalam bahasa pertama, idiom-

idiom, dan serta aspek kultural akan sangat mewarnai hasil tulisannya.

Page 13: METODE PENELITIAN - UPI | Institutional Repositoryrepository.upi.edu/1843/6/D_PK_0807947_CHAPTER 3.pdf · pembelajaran menulis di SMA dengan sejumlah tugas sebagai berikut: (1) menulis

Senny Suzanna Alwasilah, 2013 Implementasi Model Pembelajaran Multi-Strategi Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Kreatif (Studi Kasus di Fakultas Ilmu Seni dan Sastra Universitas Pasundan Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

James (2005: 47) yang berpengalaman mengajar mahasiswa jurusan

bahasa Jerman yang menulis kreatif dalam bahasa Inggris menjelaskan sebagai

berikut:

German students so quite good in English, however, they are not

native speakers of English, and although what they write and say

makes absolute sense, it does not sound quite like any of the version of

English we are used to. (2005: 47)

Bahasa tulis tidak bisa dijelaskan dengan intonasi suara, gerak tangan dan

bibir, ataupun isyarat, maka dari itu penggunaaan bahasanya harus benar-benar

akurat dan satu bahasa tidak bisa diterjemahkan secara persis kepada bahasa lain.

Seperti yang diungkapkan James (2005: 52) bahwa:

One area of using another language which I have not yet explored

fully, but which is interesting, is the actual existence of some

concepts in one language which do not exist in another. It can lead

to an economy of language and expressing something which we

cannot in our native tongue.

Dalam penelitian ini, tugas yang diberikan memperlihatkan kemajuan yang

berbeda pada setiap subjek penelitian. Namun dari tugas itu tampak ada

kemajuan pada aspek (1) sisi imajinasi, (2) penambahan kosa kata, (3)

penambahan penggunaan majas dan gaya bahasa, dan (4) kebaruan gagasan.

4. Kuesioner

Kuesioner disebarkan kepada semua subjek penelitian untuk mendapatkan

data tentang pengajaran menulis di SMA, novel yang telah dibaca, pengalaman

belajar di dalam kelas, imajinasi setelah menonton film, dan pengalaman outdoor

learning. Data yang diperoleh menyangkut perasaan, pengetahuan, dan tingkah

Page 14: METODE PENELITIAN - UPI | Institutional Repositoryrepository.upi.edu/1843/6/D_PK_0807947_CHAPTER 3.pdf · pembelajaran menulis di SMA dengan sejumlah tugas sebagai berikut: (1) menulis

Senny Suzanna Alwasilah, 2013 Implementasi Model Pembelajaran Multi-Strategi Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Kreatif (Studi Kasus di Fakultas Ilmu Seni dan Sastra Universitas Pasundan Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

laku dari para subjek penelitian. Salah satu ciri penelitian kualitatif adalah adanya

discovery (penemuan) bukan membuktikan hipotesis.

Kuesioner disebarkan guna mendapatkan insight. Sejumlah pertanyaan

disiapkan untuk menggali potensi yang ada pada setiap subjek penelitian. Angket

bisa bersifat tertutup atau terbuka. Angket tertutup berisi pertanyaan yang yang

jawabannya lebih spesifik. Angket tertutup ini lebih memudahkan proses analisis.

Sementara angket terbuka memberikan keleluasaan kepada subjek penelitian

untuk menjawab secara luar dan lebar. Kuesioner ini diberikan sebanyak empat

kali, yaitu pada akhir kegiatan di setiap pembelajaran dengan strategi

pembelajaran yang berbeda.

5. Jurnal

Selain mendapat tugas berupa penulisan cerita pendek, subjek penelitian juga

diharuskan menulis jurnal. Jurnal mereka pada umumnya terdiri atas 1- 2

halaman. Hal ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana mahasiswa

merasakan kemajuan dalam pembuatan karyanya. Berikut adalah contoh jurnal

yang ditulis seorang mahasiswa:

Berdasarkan beberapa metoda yang pernah saya lakukan untuk perkembangan imajinasi

saya, saya lebih nyaman dan merasa imajinasinya lebih berkembang saat saya

melakukan metoda yang membaca cerpen karya orang terlebih dahulu, karena dengan

membaca terlebih dahulu saya merasa lebih terpancing imajinasi menulisnya serta cara

penulisannya baik gaya bahasa, setting, atau imajinasinya. Dengan membaca, saya

menemukan kosa kata baru yang lebih cocok saat digunakan dalam beberapa kegiatan

yang bisa dilakukan seseorang atau benda yang bergerak atau bahkan gerakan hewan

yang saya tidak tahu. Selain kosa kata, dengan membaca saya jadi lebih tahu karakter-

karakter yang harus digunakan saat menulis sebuah karya tulis seperti contoh “Si

Kabayan yang lucu”. Selain itu ada banyak hal yang saya temukan saat membaca

terlebih dahulu. Selain metoda membaca, saya juga suka saat menggunakan metoda

outdoor, karena dengan outdoor saya bisa survey langsung kejadian real yang biasa

mahluk lakukan. Untuk segi imajinasi, ourdoor juga sangat cocok untuk saya karena

Page 15: METODE PENELITIAN - UPI | Institutional Repositoryrepository.upi.edu/1843/6/D_PK_0807947_CHAPTER 3.pdf · pembelajaran menulis di SMA dengan sejumlah tugas sebagai berikut: (1) menulis

Senny Suzanna Alwasilah, 2013 Implementasi Model Pembelajaran Multi-Strategi Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Kreatif (Studi Kasus di Fakultas Ilmu Seni dan Sastra Universitas Pasundan Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dengan outdoor banyak sekali hal baru yang jika diimajinasikan akan menjadi imajinasi

yang liar.

6. Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data untuk

melengkapi data observasi. Sejumlah subjek penelitian dipilih secara purposif

untuk mengetahui hal-hal penting langsung dari subjek penelitian yang akan

ditanyakan secara mendalam.

Fokus pertanyaan menyangkut jumlah buku yang pernah dibaca, kebiasaan

membaca dan menulis, lingkungan literasi di rumah, dan persepsi mereka tentang

multi-strategi pembelajaran menulis. Stainback (1988: 66) menyatakan bahwa,

“interviewing provides the reseacher a means to gain a deeper understanding of

how the participant interpret a situation or phenomenon than can be gained

through observation alone”. Jadi betapa pentingnya wawancara untuk penelitian

kualitatif karena peneliti bisa lebih mengetahui hal-hal penting secara mendalam.

Ada tiga jenis wawancara (Esterberg: 2002: 41), yaitu wawancara

terstruktur, wawancara semistruktur, dan wawancara tidak terstruktur.

Wawancara terstruktur (structured interview) adalah wawancara yang di mana

setiap subjek penelitian mendapat pertanyaan yang sama.

Wawancara semistruktur (semistructured interview) adalah wawancara

yang dimasukan dalam kategori in-depth interview, yaitu seorang peneliti secara

bebas memberikan pertanyaan yang berbeda namun dirasa perlu pada setiap

subjek penelitiannya.

Page 16: METODE PENELITIAN - UPI | Institutional Repositoryrepository.upi.edu/1843/6/D_PK_0807947_CHAPTER 3.pdf · pembelajaran menulis di SMA dengan sejumlah tugas sebagai berikut: (1) menulis

Senny Suzanna Alwasilah, 2013 Implementasi Model Pembelajaran Multi-Strategi Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Kreatif (Studi Kasus di Fakultas Ilmu Seni dan Sastra Universitas Pasundan Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dalam wawancara ini seorang peneliti dan subjek penelitian berbicara

secara terbuka. Subjek penelitian memberikan masukan, pendapat atau

gagasannya dan seorang peneliti langsung mencatatnya secara teliti dan

komprehensif.

Wawancara tidak terstruktur (unstructured interview) yaitu wawancara

yang bebas. Pada wawancara ini seorang peneliti tidak mengunakan pedoman

wawancara seperti pada jenis wawancara yang telah disebutkan terdahulu namun

menggunakan garis besar permasalahan yang akan ditanyakan kepada subjek

penelitian.

Pada penelitian ini digunakan wawancara semistruktur supaya data yang

diperoleh lebih mendalam karena subjek penelitian akan memberikan jawaban

yang bervariasi. Subjek penelitian memberikan masukan, pendapat atau

gagasannya dan dicatat secara teliti dan komprehensif. Metodologi yang ditempuh

dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Page 17: METODE PENELITIAN - UPI | Institutional Repositoryrepository.upi.edu/1843/6/D_PK_0807947_CHAPTER 3.pdf · pembelajaran menulis di SMA dengan sejumlah tugas sebagai berikut: (1) menulis

Senny Suzanna Alwasilah, 2013 Implementasi Model Pembelajaran Multi-Strategi Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Kreatif (Studi Kasus di Fakultas Ilmu Seni dan Sastra Universitas Pasundan Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 3. 1

Metodologi Penelitian

Problem

Metode

Hasil

D. Data Analisis

Penelitian ini menggunakan 38 orang subjek penelitian pada mata kuliah

imaginative writing. Pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan kualitatif

Kurikulum Bahasa

Inggris FSS

UNPAS

Mahasiswa

tidak mampu

menulis fiksi

Metode

pembelajaran

tidak optimal

Strategi

pembelajaran

baru

Pengamatan

perkuliahan

selama satu

semester

Pengembangan

Strategi

Strategi #1, 2,

3,4 44

#1: Mahasiswa mengenal

teori dan membuat cerita

sederhana

#3: Mahasiswa mampu

membuat cerita horor

#4: Mahasiswa mampu

membuat fiksi sejarah

#2: Mahasiswa berani

membuat cerita imaginer

Page 18: METODE PENELITIAN - UPI | Institutional Repositoryrepository.upi.edu/1843/6/D_PK_0807947_CHAPTER 3.pdf · pembelajaran menulis di SMA dengan sejumlah tugas sebagai berikut: (1) menulis

Senny Suzanna Alwasilah, 2013 Implementasi Model Pembelajaran Multi-Strategi Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Kreatif (Studi Kasus di Fakultas Ilmu Seni dan Sastra Universitas Pasundan Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dengan metode studi kasus pada subjek penelitian angkatan 2010 jurusan Sastra

Inggris FISS Universitas Pasundan.

Penelitian ini lebih ditekankan pada proses pembelajaran menulis cerita

pendek melalui empat strategi pembelajaran untuk mendorong antusiasme dan

kreativitas dalam menulis fiksi.

Instrumen pengumpulan data untuk menjawab pertanyaan penelitian nomor 1

sampai 3 ini adalah observasi kelas secara langsung dengan fokus utama pada

materi, tugas, kegiatan dosen, dan kegiatan subjek penelitian. Dalam proses

pembelajaran ini dosen menggunakan empat strategi pembelajaran, yaitu (1)

belajar menulis dengan pendalaman teori, (2) belajar menulis melalui mencontoh

model tulisan yang sudah dipublikasikan, (3) belajar menulis dengan menonton

dan mengapresiasi film, dan (4) belajar menulis dengan menghadirkan suasana

alam pada proses pembelajarannya (outdoor learning). Data Diperoleh dari

observasi kelas, wawancara, quesioner dan analisis isi.

1. Observasi Kelas (8 Februari 2011-7 Juni 2011)

Tabel 3.2

Observasi kelas

Page 19: METODE PENELITIAN - UPI | Institutional Repositoryrepository.upi.edu/1843/6/D_PK_0807947_CHAPTER 3.pdf · pembelajaran menulis di SMA dengan sejumlah tugas sebagai berikut: (1) menulis

Senny Suzanna Alwasilah, 2013 Implementasi Model Pembelajaran Multi-Strategi Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Kreatif (Studi Kasus di Fakultas Ilmu Seni dan Sastra Universitas Pasundan Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Analisis Isi (Content Analysis)

Untuk melihat kemajuan penulisan subjek penelitian, cerita pendek karya

mereka dilakukan analisis isi. Analisis isi (content analysis) dibagi dalam dua

kategori, yaitu “Apa yang ditulis” dan “Bagaimana Cara Menuliskannya”

Kategori “Apa yang ditulis” terdiri dari gagasan dan tema yang muncul dalam

tulisan, sementara kategori “Bagaimana Cara Menuliskannya” meliputi

instrinsic elements, teknik dan gaya penulisan serta gaya bahasa yang dipakai

pada cerita tersebut. Dari kedua kategori tersebut tampak bukti kreativitas

subjek penelitian dalam menulis cerita fiksi.