metode penelitian ikan

4
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sungai Serayu yang melewati wilayah Kecamatan Kemangkon Kabupaten Purbalingga. Pengambilan sampel dilaksanakan pada bulan September 2008. Sampel ikan yang diperoleh segera diawetkan dan diidentifikasi di Laboratorium Zoologi dan Biokimia Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober-November 2008. 3.2. Alat dan Bahan 3.2.1. Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah jala dengan mata jala berukuran 1 cm, dan jaring dengan mata jaring berukuran 1 cm, toples untuk tempat mengawetkan ikan; kamera untuk memotret lokasi penelitian; alat bedah untuk mengeluarkan isi perut ikan sebelum diawetkan; termometer untuk mengukur suhu; kertas pH; bola pingpong; stopwatch; meteran untuk mengukur kecepatan arus sungai; buku Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan jilid I Saanin (1968); buku Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan jilid II Saanin (1984) dan Dunia Ikan Djuhanda (1981). 3.2.2. Bahan

Upload: dam-hapratta-weheb-leha

Post on 21-Oct-2015

34 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

Metode Penelitian Ikan

TRANSCRIPT

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Sungai Serayu yang melewati wilayah Kecamatan

Kemangkon Kabupaten Purbalingga. Pengambilan sampel dilaksanakan pada bulan

September 2008. Sampel ikan yang diperoleh segera diawetkan dan diidentifikasi di

Laboratorium Zoologi dan Biokimia Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Penelitian

dilaksanakan pada bulan Oktober-November 2008.

3.2. Alat dan Bahan

3.2.1. Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah jala dengan mata jala

berukuran 1 cm, dan jaring dengan mata jaring berukuran 1 cm, toples untuk tempat

mengawetkan ikan; kamera untuk memotret lokasi penelitian; alat bedah untuk

mengeluarkan isi perut ikan sebelum diawetkan; termometer untuk mengukur suhu;

kertas pH; bola pingpong; stopwatch; meteran untuk mengukur kecepatan arus

sungai; buku Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan jilid I Saanin (1968); buku

Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan jilid II Saanin (1984) dan Dunia Ikan

Djuhanda (1981).

3.2.2. Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah formalin 4%, aquades,

etanol 70 % sampel ikan yang ditangkap dari Sungai Serayu wilayah Kecamatan

Kemangkon dengan jala dan jaring.

3.3. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey.

Pengambilan sampel ikan dengan menggunakan alat berupa jaring dengan ukuran

mata jaring 1 cm dan jala dengan ukuran mata jala 1 cm. Sampel ikan diperoleh dari

empat lokasi yang telah ditentukan. Sampel ikan yang tertangkap ditempatkan

dalam toples, kemudian dibawa ke Laboratorium Zoologi dan Biokimia Program

Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Purwokerto untuk diidentifikasi.

3.4. Cara Kerja

3.4.1. Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel ikan dilakukan di empat lokasi yang telah ditentukan.

Masing-masing lokasi ditentukan satu tempat pengambilan sampel ikan berdasarkan

hasil survey. Pada tempat pengambilan sampel ikan tersebut dibagi menjadi tiga titik

yaitu di bagian kanan sungai, bagian tengah sungai dan di bagian kiri sungai.

Selanjutnya pada setiap titik dilakukan pengambilan sampel menggunakan jala dan

jaring masing-masing sebanyak tiga kali. Pengambilan sampel ikan dilakukan dua

kali yaitu pada siang hari mulai pukul 09.00 – 12.00 WIB dan pada malam hari

mulai pukul 19.00 -22.00 WIB. Pengambilan sampel diulang empat kali dengan

interval waktu satu minggu.

3.4.2. Pengawetan Ikan

Sampel ikan yang tertangkap dengan jala dan jaring dikelompokkan

berdasarkan lokasi pengambilan sampel. Selanjutnya isi perut ikan dikeluarkan.

Semua jenis ikan dimasukan ke dalam toples yang berisi formalin 4 %. Untuk ikan

yang lebih besar dipergunakan konsentrasi yang lebih tinggi yaitu formalin 5%, dan

untuk ikan kecil dapat dipergunakan konsentrasi yang lebih rendah yaitu formalin 2

½ - 3 %. Pengawetan dengan formalin dilakukan selama satu minggu. Penyimpanan

ikan lebih lanjut terutama untuk jenis - jenis ikan penting, dengan cara merendam

ikan - ikan tersebut selama dua hari dalam air biasa untuk mengeluarkan formalin

dari tubuh ikan, selanjutnya ikan - ikan tersebut disimpan dalam etanol 70 %,

(Saanin, 1968).

3.4.3. Identifikasi Ikan

Sampel ikan dikelompokkan berdasarkan ciri morfologinya yang meliputi

bentuk tubuh, kepala, gigi, sungut, jari-jari tambahan, sirip punggung, sirip dada,

sirip perut, sirip anus, sirip ekor dan sisik. Selanjutnya untuk setiap kelompok ikan

diidentifikasi dengan menggunakan buku Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan

jilid I Saanin (1968), buku Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan jilid II Saanin

(1984) dan Dunia Ikan Djuhanda (1981).

3.5. Pengukuran Parameter Lingkungan

3.5.1. Suhu

Pengukuran suhu menggunakan thermometer. Thermometer dicelupkan ke

dalam air sungai selama kurang lebih 5 menit, kemudian dicatat angka pada

thermometer tersebut, setelah thermometer menunjukkan angka yang konstan.

3.5.2. pH Air

Pengukuran pH menggunakan kertas pH universal. Diambil sampel air sungai,

kemudian kertas pH tersebut dicelupkan pada sampel air selama beberapa menit.

Diamati perubahan warna yang terjadi pada kertas tersebut, dicocokkan dengan

warna standar dan dicatat hasilnya.

3.5.3. Kecepatan Air

Pengukuran kecepatan arus sungai dengan mengapungkan bola pingpong di

tengah badan sungai, kemudian dicatat waktu yang ditempuh bola pingpong untuk

menempuh jarak yang telah ditentukan.

Kecepatan arus dihitung dengan rumus V = S / T

Keterangan :

V = Kecepatan arus sungai (m/detik)

S = Jarak yang ditempuh oleh bola pingpong (meter)

T = Waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak S (detik)

3.5.4. Kedalaman Air

Kedalaman air diukur dengan cara meletakan tongkat di badan perairan (

bagian tepi dan tengah), secara tegak lurus. Kemudian diukur panjang tongkat yang

terendam didalam air.