metode pembinaan agama islam bagi mantan pecandu …

56
METODE PEMBINAAN AGAMA ISLAM BAGI MANTAN PECANDU NARKOBA DI PANTI REHABILITASI PONDOK TETIRAH DZIKIR BERBAH SLEMAN YOGYAKARTA Oleh: HASBI NIM: 1420411128 TESIS Diajukan Kepada Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Magister Dalam Ilmu Agama Islam Program Studi Pendidikan Islam Konsentrasi Pendidikan Agama Islam YOGYAKARTA 2016

Upload: others

Post on 19-Oct-2021

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: METODE PEMBINAAN AGAMA ISLAM BAGI MANTAN PECANDU …

METODE PEMBINAAN AGAMA ISLAM BAGI MANTAN PECANDU

NARKOBA DI PANTI REHABILITASI PONDOK TETIRAH

DZIKIR BERBAH SLEMAN YOGYAKARTA

Oleh:

HASBI

NIM: 1420411128

TESIS

Diajukan Kepada Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh

Gelar Magister Dalam Ilmu Agama Islam

Program Studi Pendidikan Islam

Konsentrasi Pendidikan Agama Islam

YOGYAKARTA

2016

Page 2: METODE PEMBINAAN AGAMA ISLAM BAGI MANTAN PECANDU …

i

METODE PEMBINAAN AGAMA ISLAM BAGI MANTAN PECANDU NARKOBA DI

PANTI REHABILITASI PONDOK TETIRAH DZIKIR BERBAH SLEMAN

YOGYAKARTA

Oleh:

HASBI

NIM: 1420411128

TESIS

Diajukan Kepada Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh

Gelar Magister Dalam Pendidikan Islam

Program Studi Pendidikan Islam

Konsentrasi Pendidikan Agama Islam

YOGYAKARTA

2016

Page 3: METODE PEMBINAAN AGAMA ISLAM BAGI MANTAN PECANDU …

SUR.AT PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini saya:

Nama

NIM

Jenjang

: Hasbi, S.Pd.I.

:1420411128

: Magister

Program Studi: Pendidikan Agama Islam

Konsentrasi : Pendidikan Agama Islam

Judul :Metode Pembinaan Agama Islam Bagi Mantan

Pecandu Narkoba di Panti Rehabilitasi Pondok

Tetirah Dzikir Berbah Sleman Yogyakarta

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam tesis saya ini (tidak

terdapat karya yang diajukan untuk memperoleh gelar magister di

perguruan tinggi dan tesis saya ini) adalah asli hasil karya atau penelitian

saya sendiri dan bukan plagiasi dari hasil ka.ya orang lain.

Yogyakarta, 19 Mei 2016Yang Meflyatakan

Hasbi, S.Pd.L

NIM: 1420411128

Page 4: METODE PEMBINAAN AGAMA ISLAM BAGI MANTAN PECANDU …

SURAT PERNYATAAN BEBAS DARI PLAGIASI TESIS

Yang bertanda

Nama

NIM

Jenjang

Program Studi

Konsentrasi

tangan di bawah ini saya:

Hasbi, S.Pd.L

t420411128

Magister

Pendidikan Islam

Pendidikan Agama Islam

Judul :Metode Pembinaan Agama Islam Bagi Mantan

Pecandu Narkoba di Fanti Rehabilitasi Pondok

Tetirah Dzikir Berbah Strernan Yogyakarta

Menyatakan dengan seseungguhnya ibahwa tesis ini secara keseluruhan

adalah mumi karya saya sendiri dan bukan plagiasi sebagian atau

keseluruhan dari karya orang lain, kecuali pada bagian-bagian yang

dirujuk sumber pustaka sesuai dengan aturan penulisan yang berlaku.

Apabila dikemudian hari terbukti bahwa tesis ini merupakan plagiasi

karya orang lai, saya sanggup menerima sanksi akademik.

Demikian atas perhatiannya disampaikan terima kasih.

Yogyakarta, 19 Mei 2016Yang Menyatakan

Hasbi, S.Pd.l.

NIM: 1420411128

111

Page 5: METODE PEMBINAAN AGAMA ISLAM BAGI MANTAN PECANDU …

ffi KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDoNESIA

.W- UIN SUNAN KALIJAGAYoGYAKARTAUil7 PAscASARJANA

PENGESAHAN

Tesis berjudul

Nama

NIM

Jenjang

Program Studi

Konsentrasi

Tanggal Ujian

Telah dapat diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan Islam

(M.Pd.r.)

20t6

., M.Phil., Ph.D.t9711207 199s03 1 002

METODE PEMBINAAN AGAMA ISLAM BAGI MANTAN

PECANDU NARKOBA DI PANTI REHABLITASI PONDOK

TETIRAH DZIKIR BERBAH SLEMAN YOGYAKARTA

Hasbi., S. Pd.I.

1420411t28

Magister (S2)

Pendidikan Islam

Pendidikan Agama Islam

20 Juni2016

IV

Page 6: METODE PEMBINAAN AGAMA ISLAM BAGI MANTAN PECANDU …

PERSETUJUAN TIM PENGUJI

UJIAN TESIS

METODE PEMBINAAN AGAMA ISLAM BAGI MANTAN

PECANDU NARKOBA DI PANTI REHABILITASI PONDOK

TETIRAH DZIKIR BERBAH SLEMAN YOGYAKARTA

Hasbi., S.Pd.I.

1420411128

Pendidikan Agama Islam

Telah disetuji tim penguji ujian munaqasyah:

Ketua Sidang Ujian/Penguji: Ro'fah, BSW., MA., Ph.D.

Pembimbing/Penguji

Penguji

Diuji di Yogyakartapadatanggal 20 Juni 2016

Tesis Berjudul

Nama

NIM

Program Studi

Waktu

HasilA.{ilai

Predikat

: 09.00 WIB

:87,701A-

: Dengan Pujian/

Page 7: METODE PEMBINAAN AGAMA ISLAM BAGI MANTAN PECANDU …

NOTA DINAS PEMBIMBING

Kepada Yth

Direktur Program Pascasarjana

UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta

Assalamu' alaikum Wr.W.

Setelah melalui proses pembimbingan, arahan dan koreksian baik dari

segi isi maupun teknik penulisan terhadap tesis saudara:

Nama

NIM

Jenjang

Program Studi

Konsentrasi

Judul

Hasbi, S.d.I.

r42041tt28

Magister

Pendidikan Islam

: Pendidikan Agama Islam

: Metode Pembinaan Agama Islam Bagi Mantan

Pecandu Narkoba di Panti Rehabilitasi Pondok

Tetirah Dzikir Berbah Sleman Yogyakarta.

Maka saya selaku pembimbing berpendapat bahwa tesis saudara tersebut

sudah dapat diajukan kepada Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga

untuk diujikan dalam rangka memperoleh gelar \zlagister pendidikan

Islam

Wassalamu' alaikum Wr.W.

Yogyakarta, 15 Mei 2016Pembimbing

Zulkipli Lessy, M.Ag., M.S.W., Ph.D,

NIP. 19681208200003 1 001

vi

Page 8: METODE PEMBINAAN AGAMA ISLAM BAGI MANTAN PECANDU …

vii

Abstrak

Pentingnya kesadaran diri dalam menghadapi masalah dan tantangan

hidup ini akan membawa kepada kesadaran bahwa manusia tidak ada artinya apa-

apa dihadapan Allah SWT sehingga semua tingkah laku, baik berupa kegiatan

fisik maupun pikiran akan senantiasa digantungkan kepada Allah SWT semata.

Tetapi tidak semua manusia mengetahui tentang hal itu sehingga, ketika

berhadapan dengan suatu masalah yang mengakibatkan timbulnya frustasi, stress,

kekalutan mental, dan lain-lain, justru mencari penyelesaian dengan pelarian pada

jalan yang salah, seperti mabuk-mabukan dan mengosumsi Napza sehingga

bukannya menyelesaikan masalah namun sebaliknya masalah bertambah semakin

parah.

Rehabilitasi merupakan salah satu upaya pemerintah dalam menaggulangi

atau menetralisir penyalahgunaan narkoba. Salah satu diantara sekian banyak

panti rehabilitasi yang ada adalah Panti Rehabilitasi Pondok Tetirah Dzikir yang

terletak di Berbah Sleman Yogyakarta.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kulitatif dengan mengambil latar

di Panti Rehabilitasi Pondok Tetirah Dzikir Berbah Sleman Yogyakarta. Metode

pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan observasi, wawancara

mendalam, dan dokumentasi. Sumber utama dalam penelitian ini adalah ketua

Panti Reghabilitasi Pondok Tetirah Dzikir selaku guru utama pembinaan agama

Islam, selain para mantan pecandu narkoba. Proses penyajian data dilakukan

dengan pendekatan diskriptif naturalistik, yakni memaparkan berbagai kondisi

obyektif yang ditemukan di lapangan tentang berbagai hal yang berkaitan dengan

pelaksanaan pembinaan agama Islam bagi mantan pecandu narkoba.

Kegiatan yang dilakukan di Panti Rehabilitasi Pondok Tetirah Dzikir

melalui tiga tahapan, pertama, pra-pembinaan; kedua, pembinaan agama yang

terdiri dari pembinaan dzikir shalat, puasa, qiyamu lail, mandi taubat, ceramah

agama, doa-doa masnunah, dan motivasi. Sedangkan segi pendidikan terdiri dari

pembelajaran akidah, akhlak, fiqih, dan baca tulis Al-Qur‟an; ketiga, pembinaan

pasca-sembuh. Pembinaan yang dilakukan di Panti Rehabilitasi Pondok Tetirah

Dzikir cukup baik, mampu mengubah pola hidup para klien kearah yang lebih

positif dengan bukti bahwa mereka bisa kembali menjadi manusia yang berfungsi

kembali di masyarakat.

Kata Kunci: Pembinaan, Pecandu Narkoba, Panti Rehabilitasi

Page 9: METODE PEMBINAAN AGAMA ISLAM BAGI MANTAN PECANDU …

viii

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN

Berdasarkan Surat Keputusan Bersama Menteri Agama RI dan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 158 dan 0543b/1987, tanggal 22 Januari

1998.

Konsonan Tunggal

Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan

Alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan ا

Ba‟ B Be ب

Ta‟ T Te ث

. ‟Sa ث

s

Es (dengan titik diatas)

Jim J Je ج

Ha‟ H ح

.

Ha (denagan titik

dibawah)

Kha‟ Kh Ka dan Ha خ

Dal D De د

. Zal ذ

Z

Zet (denagan titik

diatas)

Ra‟ R Er ر

Zal Z Zet ز

Sin S Es ش

Syin Sy Es dan Ye ش

Sad S ص

.

Es ( dengan titik

dibawah)

Dad D ض

.

De (dengan titik di

bawah)

Ta‟ T ط

.

Te (dengan titi di

bawah)

Za‟ Z ظ

.

Zet( dengan titik di

bawah)

Ain „ Koma terbalik keatas„ ع

Page 10: METODE PEMBINAAN AGAMA ISLAM BAGI MANTAN PECANDU …

ix

Gain G Ge غ

Fa‟ F Ef ف

Qaf Q Qi ق

Kaf K Ka ك

Lam L El ل

Mim M Em م

Nun N En ن

Wawu W We و

Ha‟ H Ha ها

Hamzah „ Apostrof ء

Ya‟ Y Ye ي

Konsonan Rangkap karena Syaddah di tulis Rangkap

di tulis „iddah عدة

Ta’ Marbutah

1. Bila dimatikan ditulis h

di tulis Hibah هبت

di tulis Jizyah جسيت

Ketentuan ini diperlakukan terhadap kata-kata arab yang sudah terserap ke

dalam bahasa Indonesia, seperti zakat, dan sebagainya, kecuali bila

dikehendaki lafal aslinya.

Bila diikuti dengan kata sandang “al” serta bacaan kedua itu terpisah,

maka di tulis dengan h

di tulis Karamah al-auliya كراهت الاولياء

Page 11: METODE PEMBINAAN AGAMA ISLAM BAGI MANTAN PECANDU …

x

2. Bila ta‟ marbutah hidup atau dengan harakat. Fatha, kasra, dan dammah

ditulis t.

di tulis Zakatul Fitri زكاة الفطر

Vokal Pendek

Kasrah Ditulis I

Fatha Ditulis A

Dammah Ditulis U

Vokal Panjang

Fatha + alif

جاهليت

Ditulis a

Jahiliyyah

Fatha+ ya‟ mati

يسعى

Ditulis a

Yas‟a

Kasra+ ya‟ mati

كرين

Ditulis I

Karim

Dammah+wawu

فروض

Ditulis U

Furud

Vokal Rangkap

Fatha + ya‟ mati

بينكن

Ditulis Ai

Bainakum

Fatha+ wawu mati

قول

Ditulis Au

Qaulun

Page 12: METODE PEMBINAAN AGAMA ISLAM BAGI MANTAN PECANDU …

xi

PERSEMBAHAN

Tesis ini penulis persembahkan kepada :

Ibu dan Seluruh Kelurga Besarku

Dan

Almamaterku

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Yogyakarta

Page 13: METODE PEMBINAAN AGAMA ISLAM BAGI MANTAN PECANDU …

xii

MOTTO

بسم الله الرحمن الرحيم

„‟Wahai orang-orang yang beriman peliharalah keluargamu dari api neraka yang

bahan bakarnya dari manusia dan batu penjaganya malaikat-malikat yang kasar

dan keras yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan

kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang di perintahkan‟‟ (At-Tahrim:6).1

1 Kementerian Agama RI, Al- Qur’an Tajwid dan Terjemahanya, (Bandung: PT Sygma

Exsamedia Arkalema), hlm, 560.

Page 14: METODE PEMBINAAN AGAMA ISLAM BAGI MANTAN PECANDU …

xiii

KATA PENGANTAR

بسم الله الرحمن الرحيم

ان الحمد لله الذى انعمنا بنعمة الإيمان والإسلام . اشهد ان لا إله إلا الله واشهد

لاة والسلام على اشرف الأنبياء وا د محمدا رسول الله . والص لمرسلين سيدنا محم

وعلى أله وصحبه أجمعين . أما بعد .Alhamdulillah, syukur senantiasa penulis haturkan kehadirat Allah SWT

yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan tesis ini dengan baik.

Shalawat dan salam senantiasa tersanjungkan kepada nabi agung

Muhammad SAW yang telah menjadi palita dunia dalam menyebarkan syari‟at

yang diamanahkan Allah kepadannya untuk ummatnya seluruh alam.

Setelah melalui proses panjang akhirnya selesai juga penulisan tesis ini.

Penulis berharap semoga karya ilmiah ini mempunyai nilai kemanfaatan yang luas

bagi perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu Pendidikan Agama Islam.

Dalam penulisan tesis ini tentunya tidak lepas dari bantuan, pentunjuk, serta

bimbingan dari berbagai pihak, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

rasa terima kasih berbagai pihak yang telah ikut andil dalam penyusunan tesis ini

Keseluruhan proses penyusunan tesis ini telah melibatkan berbagai pihak.

Oleh karena itu, melalui pengantar ini penyusun haturkan terima kasih kepada :

Page 15: METODE PEMBINAAN AGAMA ISLAM BAGI MANTAN PECANDU …

xiv

1. Ibuku tercinta, Abang, adik, dan keluargaku semua terima kasih atas doa,

nasihat, kasih sayang, dukungan baik moral maupun materil kepada penulis

sehingga terselesaikannya tesis ini.

2. Prof. Drs. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D. selaku Rektor UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta

3. Prof. Noerhaidi Hasan, M.A, M.Phil. Ph.D, selaku direktur Pascsarjana UIN

Sunan Kalijaga Yogyakarta

4. Rof‟ah, BSW., MA., Ph.D., selaku kordinator Program Studi Pendidikan

Islam Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga

5. Zulkipli Lessy, M. Ag., MSW., Ph.D., selaku dosen pembimbing tesis ini yang

telah meluangkan waktu banyak untuk memberikan bimbingan, arahan

kepada penulis hingga terselesainya penulisan tesis ini

6. Dosen Program Pascasarjana Pendidikan Islam UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta yang telah mengajar dengan penuh semangat

7. Bapak Muhammad Tri Hardono S.S., Selaku Ketua Panti Rehabilitasi Pondok

Tetirah Dzikir Berbah Sleman Yogyakarta

8. Ibu Wati Sukmawati, S.S., dan seluruh staf yang ada di Panti Rehabilitasi

Pondok Tetirah Dzikir Berbah Sleman Yogyakarta

9. Ibu Hj Cahaya sekeluarga terima kasih atas dukungan baik moril maupun

materil sehingga penulis bisa menyelesaikan penulisan tesis ini

10. Guru-guru dan siswa-siwa MTs dan MA Ibnu Sina yang senantiasa

mendoakan dan memberikan semangat sehingga penulisan tesis ini berjalan

lancar

Page 16: METODE PEMBINAAN AGAMA ISLAM BAGI MANTAN PECANDU …

xv

11. Untuk teman-temanku yang selalu memberikan dukungan dan do‟a yaitu

Rusmin M.Pd.I, Sudirman, Amrullah, Yamin, sehingga penulis selalu

semangat dalam mengerjakan penulisan tesis ini.

12. Terima kasih yang tidak terhingga buat teman-teman seperjuangan program

pascasarjana Pendidikan Agama Islam kelas D angkatan 2014. Yang selalu

memberikan semangat sampai penulisan ini selesai kalian semua luar biasa,

Ifda Indrawan, S.Pd.I, Mukhammad Afifudin, S.Fil., Ahmad Fikri Aji Familu,

S.Pd.I., Apri Junaedi, S.Pd.I., Ahmad Zakaria AM, S.Pd.I., Agung Hendratno,

S.Pd.I., Rais Fauzi, S.Pd.I., Dara Sudiraharja, S.Pd.I., Arif Cahya Wicaksana,

S.Pd.I., Achmad Purtama Andana, S.Pd.I., Ristin Nafsul Mutmainah, S.Pd.I.,

Nur Qomariya, S.Pd.I., Nurul Hidayah, S.Pd.I., Yuni Irawati, S.Pd.I., Wati

Endang Jumarni, S.Pd.I., Tri Winarsih, S.Pd.I., Tri Pariyatun, S.Pd.I., Titik

Dwi Jayanti, S.Pd.I., dan Anik Sudarni, S.Pd.I.

Kepada semuanya penulis mendoakan semoga jasa-jasa mereka mendapat

balasan yang lebih baik dari Allah SWT. Akhirnya penulis berharap semoga tesis

ini dapat memberi manfaat khusunya bagi penulis dan pembaca pada umumnya.

Yogyakarta, 15 Mei 2016

Penulis

Hasbi, S.Pd.I.

Page 17: METODE PEMBINAAN AGAMA ISLAM BAGI MANTAN PECANDU …

xvi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ............................................... ii

HALAMAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI .................................. iii

HALAMAN PENGESAHAN DIREKTUR .............................................. iv

HALAMAN PENGESAHAN TIM PENGUJI UJIAN TESIS ................ v

HALAMAN NOTA DINAS PEMBIMBING ........................................... vi

HALAMAN ABSTRAK ............................................................................. vii

HALAMAN TRANSLITERASI ................................................................ viii

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. xi

HALAMAN MOTTO ................................................................................. xii

HALAMAN KATA PENGANTAR ........................................................... xiii

HALAMAN DAFTAR ISI .......................................................................... xvi

HALAMAN DAFTAR BAGAN DAN TABEL ....................................... xxi

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ......................................................... xxi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................... 7

C. Tujuan Penelitian .................................................................... 8

D. Manfaat Penelitian .................................................................. 8

E. Tinjauan Pustaka ...................................................................... 9

F. Metode Penelitian .................................................................... 12

G. Sistematika Pembahasan .......................................................... 19

BAB II KERANGKA TEORI DAN KONSEP

A. Pembinaan Agama Islam.......................................................... 21

B. Dasar, Sarana Prsarana, dan Tujuan Pendidikan Islam ............ 22

1. Dasar Pendidikan Islam....................................................... 22

2. Sarana Prasarana Pendidikan .............................................. 24

3. Tujuan Pendidikan Islam .................................................... 25

a. Tujuan Tertinggi ............................................................ 25

b. Tujuan Umum ................................................................ 26

Page 18: METODE PEMBINAAN AGAMA ISLAM BAGI MANTAN PECANDU …

xvii

c. Tujuan Khusus ................................................................ 26

d. Tuntutan Situasi pada Kurun Tertentu ........................... 27

C. Proses Pembinaan Agama Islam ............................................... 28

1. Melalui Proses Pendidikan ................................................... 28

2. Melalui Proses Pembinaan Kembali .................................... 29

D. Unsur-Unsur Pembinaan Agama Islam ................................... 30

1. Subyek Pembinaan .............................................................. 30

2. Materi Pendidikan Agama Islam ........................................ 31

3. Metode-Metode Pembinaan Agama Islam .......................... 32

a. Metode Keteladanan ........................................................ 32

b. Metode Pembiasaan ........................................................ 32

c. Metode Nasehat ............................................................... 33

d. Metode Memberi Perhatian ............................................. 34

e. Materi Hukuman.............................................................. 34

E. Penyalahgunaan Narkoba .......................................................... 36

1. Pengertian Narkoba ............................................................. 36

2. Jenis-Jenis Narkoba dan Bahayanya ................................... 39

a. Candu atau Opium .......................................................... 39

b. Morphine ........................................................................ 40

c. Heroin ............................................................................. 40

d. Ganja .............................................................................. 41

e. Sollvents ......................................................................... 41

f. Cocaine ........................................................................... 42

g. Ekstasi ............................................................................ 42

h. Alkohol ........................................................................... 43

i. Sabu-sabu ........................................................................ 43

j. Amfetamin ...................................................................... 44

3. Dampak Negatif Narkoba dalam Kehidupan Sosial ........... 44

a. Terhadap diri sendiri ....................................................... 45

b. Terhadap Keluarga ......................................................... 45

Page 19: METODE PEMBINAAN AGAMA ISLAM BAGI MANTAN PECANDU …

xviii

c. Terhadap Masyarakat ..................................................... 46

d. Terhadap Bangsa dan Negara......................................... 46

BAB III GAMBARAN UMUM DAN LOKASI

A. Letak Geografis ....................................................................... 49

B. Sejarah Panti Rehabilitasi Pondok Tetirah Dzikir ................... 50

C. Sasaran Kegiatan ...................................................................... 52

D. Keadaan Pengelola dan Klien Panti Rehabilitasi ..................... 53

1. Keadaan Pengelola ............................................................... 53

a. Pengasuh Panti Rehabilitasi ............................................. 53

b. Tenaga Pendidik.............................................................. 55

c. Tenaga Staf dan Pembantu .............................................. 56

2. Keadaan Klien ...................................................................... 57

3. Latar Belakang Klien ........................................................... 58

4. Tata Tertib Penyerahan dan Perawatan Klien ...................... 59

5. Kegiatan Klien ..................................................................... 61

a. Kegiatan yang Bersifat Rutin .......................................... 61

b. Kegiatan yang tidak Bersifat Rutin ................................. 63

E. Sarana Prasarana dan Sumber Dana ........................................ 64

1. Sarana Fisik ......................................................................... 64

2. Sarana Transport, Rumah Tangga dan Kantor .................... 65

3. Sumbet Dana ....................................................................... 67

F. Struktur Organisasi .................................................................. 68

BAB IV. TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Metode-Metode Pembinaan Agama Islam Bagi Mantan

Pecandu Narkoba ..................................................................... 70

1. Metode Pembinaan Tarekat Qodiriyah Naqsyabandiyah .... 70

a. Asal Usul Tarekat Qodiriyah Naqsyabandiyah .............. 70

b. Ajaran-Ajaran Tarekat Qadiriah Naqsyabandiyah .......... 71

Page 20: METODE PEMBINAAN AGAMA ISLAM BAGI MANTAN PECANDU …

xix

1) Kesempurnaan Suluk .................................................. 71

2) Adab Para Murid ......................................................... 72

3) Dzikir .......................................................................... 72

4) Muraqabah .................................................................. 72

c. Upacara Ritual Tarekat Qadiriyah Naqsyabandiyah ....... 73

1) Pentalqinan.................................................................. 73

2) Manaqiban .................................................................. 73

3) Khataman .................................................................... 73

d. Terapi Spiritual Melalui Dzikir ....................................... 74

1) Pengertian Terapi dan Spiritual .................................. 74

2) Dzikir TQN sebagai Tazkiyatun Nafsi dan Adabnya . 79

3) Manfaat Dzikir ............................................................ 81

2. Metode Pembinaan Shalat ................................................... 86

3. Metode Pembinaan Mandi Taubat ...................................... 93

4. Metode Pembinaan Puasa ................................................... 94

5. Metode Pembinaan Qiyamul Lail ....................................... 94

B. Metode Pembinaan di Bidang Pendidikan ............................... 96

1. Pendidikan Secara Menyeluruh ........................................... 96

a. Ceramah Agama dan Motivasi ......................................... 96

b. Adab-Adab Keseharian dan Doa-Doa Masnunah ............ 97

2. Tahap Pembinaan Agama Islam ......................................... 98

a. Akidah Akhlak ................................................................ 98

b. Fiqih ............................................................................... 100

c. Baca Tulis Al-Qur‟an ..................................................... 103

3. Media dan Jadwal Pembelajaran ......................................... 104

C. Problem yang Dihadapi Dalam Pelaksanaan ........................... 106

1.Peraturan Kedisiplinan bagi Klien ........................................ 106

2. Kurangnya Tenaga Pengelola .............................................. 107

3. Motivasi dan Lingkungan .................................................... 108

4. Dana dan Sarana Prasarana .................................................. 108

Page 21: METODE PEMBINAAN AGAMA ISLAM BAGI MANTAN PECANDU …

xx

a. Luas Lahan ....................................................................... 109

b. Jumlah Barak Penampungan Klien ................................. 109

c. Ruang Khusus Rehabilitasi ............................................. 109

D. Pembinaan Agama Islam bagi Mantan Pecandu Narkoba ....... . 110

1. Tahap Pra Pembinaan .......................................................... 111

2. Pelaksanaan Dzikir Tarekat Qadiriyah Naqsyabandiyah .... 112

a. Dzikir Nafi Itsbat (Dzikir Qadiriyah) ............................. 112

b. Dzikir Ism Dzat (Dzikir Lathaif).................................... 113

c. Tingkatan Dzikir dan Pelkasanaanya ............................. 115

d. Adab-Adab Setelah Melakukan Dzikir .......................... 118

3. Pelaksanaan Pengamalan Shalat ......................................... 120

4. Pelaksanaan Pengamalan Mandi Taubat ............................. 121

5. Pelaksanaan Pengamalan Puasa .......................................... 123

6. Pelaksanaan Pengamalan Qiyamul Lail .............................. 123

7. Pelaksanaan Pendidikan ...................................................... 124

a. Akidah Akhlak ................................................................ 124

b. Fiqih ............................................................................... 127

c. Baca Tulis Al-Qur‟an ..................................................... 128

8. Tahap Pasca Pembinaan ...................................................... 130

BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................. 134

B. Saran ......................................................................................... 136

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 137

LAMPIRAN ................................................................................................. 141

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................... -

Page 22: METODE PEMBINAAN AGAMA ISLAM BAGI MANTAN PECANDU …

xxi

DAFTAR BAGAN DAN TABEL

1. Daftar Staf dan tenaga pembantu .................................................... 56

2. Nama kegiatan dan jumlah uang pembyaran ................................... 60

3. Jadwal kegiatan klien ....................................................................... 62

4. Keadaan sarana dan prasarana ......................................................... 64

5. Keadaan sarana dan transportasi ..................................................... 65

6. Daftar pemasukan sumber dana ..................................................... 67

7. Struktur organisasi ........................................................................... 68

8. Jadwal Pembelajaran Klien .............................................................. 105

9. Nama-Nama Shalat dan Jumlah Rakaat ........................................... 120

Page 23: METODE PEMBINAAN AGAMA ISLAM BAGI MANTAN PECANDU …

xxii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Catatan Penelitian

Lampiran 2. Sertifikat TOEC

Lampiran 3. Surat Izin Penelitian

Lampiran 4. Riwayat Hidup

Page 24: METODE PEMBINAAN AGAMA ISLAM BAGI MANTAN PECANDU …

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah dalam bentuk

paling sempurna. Namun sudah menjadi sunnatullah bahwa dibalik

kesempurnaannya, manusia mempunyai kekurangan dan keterbatasan.

Karena itu tidak jarang manusia terjerumus ke dalam lembah hitam, seperti

pelacuran, dan menggunakan narkotika, psikotrapika, serta zat-zat adiktif

(Napza).

Problematika individu dengan dirinya sendiri ialah kegagalan

bersikap disiplin dan bersahabat dengan hati nuraninya sendiri, yakni hati

nurani yang selalu mengajak, membimbing, dan menyeru kepada kebaikan

serta kebenaran kepada Tuhannya sehingga muncul sikap was-was, ragu,

prasangka buruk, lemah motivasi, dan tidak mampu bersikap mandiri dalam

melakukan segala hal.1

Dalam konteks kecenderungan perilaku baik dan buruk seseorang,

setidaknya ada dua faktor yang mempengaruhinya, yakni: pertama, faktor

internal yang mengarahkan akal dan mengendalikan hawa nafsunya, dan

kedua, faktor external yaitu berupa kondisi lingkungan sosial masyarakat,

keluarga, dan pergaulan sehari-hari. Kedua faktor tersebut saling

mempengaruhi satu dengan yang lainnya.

1 M. Hamdani Bakran Adz-Dzaky, Konseling dan Psikoterapi Islam, (Yogyakata: Fajar

Pustaka Baru, 2004), hlm. 1.

Page 25: METODE PEMBINAAN AGAMA ISLAM BAGI MANTAN PECANDU …

2

Terjadinya aksi tindak kekerasan (violence) dan kenakalan remaja

akhir-akhir ini merupakan fenomena yang seringkali kita saksikan. Bahkan

kekerasan itu selalu menghiasi informasi media massa. Sebagai contoh

adalah terjadinya tawuran antar pelajar, pemerkosaan, pembunuhan,

perdagangan anak dibawah umur, peredaran narkoba, hamil di luar nikah,

pembunuhan orok dan bayi, atau pencurian. Itulah beberapa fenomena krisis

akhlak yang kini tengah melanda bangsa kita.

Krisis multidimensi yang menimpa bangsa ini, salah satunya, karena

adanya krisis moral atau akhlak. Krisis ini terjadi karena sebagian orang

tidak mau mengindahkan tuntunan agama. Agama secara normatif

mengajarkan kepada pemeluknya untuk berbuat baik, meninggalkan

perbuatan-perbuatan maksiat dan munkarat.2 Tidak heran jika kemudian

berbagai masalah dan penyakit sosial muncul, seperti kemiskinan,

pengangguran, dan keterbelakangan karena seseorang tidak dapat

beradaptasi dengan dinamika zaman yang bergerak cepat.

Fenomena globalisasi, tak bisa dipungkiri, akan berdampak pada

perubahan sikap mental masyarakat, khususnya di kalangan remaja dan anak

muda. Hal ini tampak pada berbagai gaya mereka, baik dalam cara

berpakaian, bersikap, dan berbicara. Bahkan kecenderungan kehidupan

global yang glamour dan mewah membuat masyarakat kehilangan kontrol

dan pegangan diri yang mengakibatkan konflik internal, ujungnya adalah

stress dan frustasi.

2 Amir Said Az-Zaibairi, Manajemen Qalbu, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003), hlm.

5-6.

Page 26: METODE PEMBINAAN AGAMA ISLAM BAGI MANTAN PECANDU …

3

Perilaku remaja yang menyimpang dalam berbagai dimensi

seringkali berkaitan dengan penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan

bahan-bahan adiktif atau yang lebih dikenal dengan istilah narkoba.3 Istilah

lain dari narkoba ini adalah Napza (narkotika, psikotropika, dan zat adiktif

lainnya).4

Narkoba, sebagai obat-obatan berbahaya, dapat menurunkan ambang

untuk mengendalikan dorongan-dorongan (impulse) agresivitas baik fisik

maupun seksual.5 Keadaan ini membuat penggunanya mudah melakukan

perbuatan-perbuatan yang lepas kontrol dan bertentangan dengan nilai-nilai

agama, norma-norma kesusilaan, dan hukum. Nata menyatakan:

Penggunaan narkoba secara kontinyu dapat menimbulkan

ketergantungan bagi pemakainya. Keadaan ini dapat berakibat bagi

terjangkitnya penyakit psikologi lainnya, seperti malas bekerja,

malas beribadah dan bahkan melakukan tindak kriminal untuk

mendapat sebutir ekstasi.6

Peranan teman sebaya juga memiliki andil yang cukup besar dalam

mekanisme terjadinya penyalahgunaan nakoba. Perkenalan anak terhadap

narkoba ini terjadi, awal mulanya dari teman sebaya dan lama kelamaan

anak itu mempunyai keinginan untuk mencoba lagi kemudian menjadi

ketagihan atau ketergantungan dengan narkoba. Apabila sudah muncul

dalam dirinya sikap ketergantungan terhadap narkoba, maka selanjutnya,

3 Madjid Tawil, dkk, Narkoba Dikenal untuk Dijauhi, (Surabaya: BNP JATIM, 2005),

hlm. 1. 4 Juliana Lisa dan Nengah Sutrisn, Narkoba, Psikotropika dan Gangguan Jiwa. Tinjauan

Kesehatan dan Hukum, (Yogyakarta: Nuha Medika, 2013), hlm. 1. 5 Dadang Hawari, Al-Qur’an dan Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa,

(Yogyakarta: Dana Bhakti Prima Yasa, 2007), hlm. 247. 6 Abuddin Nata, Ilmu Kalam Filsafat dan Tasawuf, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2001), hlm. 192.

Page 27: METODE PEMBINAAN AGAMA ISLAM BAGI MANTAN PECANDU …

4

jika tidak dipenuhi gejala-gejala “sakau” atau sakit akan muncul yaitu

ketagihan yang terus menerus dan sulit dihentikan. Pecandu narkotika,

dalam keadaan sakau, merasa tidak tahan lagi dan berupaya dengan cara

apapun tanpa menghiraukan resiko yang akan menimpanya untuk

mendapatkan kembali kebutuhan barang-barang tersebut.7

Motivasi para pengguna narkoba diantaranya adalah membuktikan

keberanian melakukan hal-hal yang membahayakan, menentang atau

melawan suatu otoritas, mempermudah penyaluran atau perbuatan seks dan

kebanyakan dari pemakainya adalah sebagai pelarian dari rasa frustasi dan

kegelisahan masalah.8

Narkotika, obat-obatan terlarang, dan zat adiktif lain merupakan

kasus yang amat merisaukan kita; dari tahun ke tahun pengguna narkoba ini

bukan semakin menurun, malah cenderung meningkat. Penelitian Hawari

membuktikan bahwa pada tahun 1975 catatan pemerintah menunjukkan ada

5.000 orang tersangkut kasus sebagai pengguna narkoba. Tetapi pada tahun

1990 jumlahnya telah mencapai 8.500 orang, pada tahun 1995 telah

mencapai 13.000 orang. Pada tahun 1998 Hawari menemukan "dark

number" artinya setiap orang pengguna narkoba ini sebenarnya memiliki

teman sebanyak 10 orang pengguna narkoba. Jadi jumlah sebenarnya adalah

10 kali lipat dari data yang ada.9

7 Dadang Hawari, Do’a dan Dzikir sebagai Pelengkap Terapi Medis, (Yogyakarta: PT.

Dana Bakti Prima Yasa, 2003), hlm. 55. 8 Kharisudin Aqib, Inabah Jalan Kembali dari Narkoba, Stress dan Kehampaan Jiwa,

(Surabaya: PT. Bina Ilmu, 2005), hlm. 148. 9 Dadang Hawari, Al-Qur’an dan Ilmu Kedokteran Jiwa…, hlm. 133.

Page 28: METODE PEMBINAAN AGAMA ISLAM BAGI MANTAN PECANDU …

5

Hasil penelitian Badan Narkotika Nasional bekerjasama dengan

Pusat Penelitian Kesehatan Universitas Indonesia, tahun 2008,

penyalahgunaan narkoba sebanyak 2,23% setara dengan 4 juta orang. Hasil

penelitian tahun 2011 menunjukkan angka prevalensi penyalahgunaan

narkoba di Indonesia 2,2% berarti adanya penurunan. Penurunan ini

mengindikasikan upaya pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan

dan peredaran gelap narkoba di Indonesia.10

Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya

pemberantasan narkoba yakni dengan menerbitkan UU No. 35 Th. 2009

tentang narkotika, membentuk Badan Narkoba Nasional (BNN), dan juga

mengeluarkan Instruksi Presiden No. 12 Th. 2011 tentang pelaksanaan

JAKSTRANAS bidang Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran

Gelap Narkoba (P4GN) tahun 2011-2015 yang mendorong segenap elemen

bangsa, pemerintah pusat dan daerah, pemangku kepentingan dan

masyarakat untuk lebih aktif dan agresif lagi dalam memerangi kejahatan

narkoba.

Larangan dan bahaya pemakaian narkoba baik melalui ceramah

agama, media cetak maupun media elektronik sudah sering disampaikan,

tetapi penggunaan dan peredaran narkoba ini masih tetap berlanjut dan

malah semakin parah. Padahal sudah jelas dalam Al-Qur’an, Allah SWT

berfirman dalam surat Al-Maidah ayat 90.

10 Badan Narkotika Nasional, Mahasiswa dan Bahaya Narkotika, (Jakarta: Team BNN,

2012 ), hlm. 3.

Page 29: METODE PEMBINAAN AGAMA ISLAM BAGI MANTAN PECANDU …

6

ا الذيي اهى ااوا الخوز والويسز والا صا ب يايه

والا سلام رجس هي عول الشيطي فا جتبى لعلكن

تفلحىى artinya: “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum)

khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan

panah adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah

perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan”11

Islam telah memberikan penjelasan bahwa meminum khamar adalah

termasuk perbuatan syaitan. Syaitan adalah musuh umat Islam yang jelas,

dan Allah pun memberikan perintah kepada umat Islam agar menjauhi

perbuatan yang demikian itu agar kita termasuk golongan yang beruntung.

Secara eksplisit ayat di atas juga menjelaskan bahwa khamr harus benar-

benar dijauhi. Hal ini sama dengan posisi narkoba sebagai bahan yang bisa

memabukan. Sebagai obat-obatan yang memiliki daya agar para pemakainya

tidak sadarkan diri, narkoba juga memiliki kekuatan yakni membuat candu

bagi para pemakainya.

Hasil survei BNN tahun 2009 menunjukkan bahwa rata-rata usia

pertama kali menyalahgunakan narkotika adalah usia yang sangat muda

yaitu 12-15 tahun, dan semakin tinggi jenjang pendidikan, semakin tinggi

pula angka penyalahgunaan narkotika.12

Berbagai usaha pencegahan dan penyadaran terus-menerus dilakukan

agar mereka kembali kejalan yang benar, dan akhirnya terciptalah kehidupan

yang bersih, tentram, dan bahagia sebagai manifestasi dari kehidupan yang

ma’ruf secara Islami. Karena itulah mereka harus diseru menuju jalan yang

11 Depag, Alqur’an Dan Terjemahnya, (Bandung: SYGMA, 2009), hlm. 123.

12 Ibid., hlm. 5.

Page 30: METODE PEMBINAAN AGAMA ISLAM BAGI MANTAN PECANDU …

7

lurus dengan cara bijaksana sehingga dapat menimbulkan kesadaran untuk

selalu berpikiran dan berperilaku positif “positive thinking” dan “positive

behavior”.

Panti Rehabilitasi Pondok Tetirah Dzikir menampilkan diri sebagai

sarana pembinaan Agama Islam bagi mantan pecandu narkoba. Hingga saat

ini banyak para remaja rusak secara mental. Berkat usaha dan bimbingannya

mereka telah berhasil disembuhkan serta dapat dikembalikan ke masyarakat

sebagai pribadi yang agamis dan optimis. Keberhasilan Panti Rehabilitasi

Pondok Tetirah Dzikir dalam meminimalisir bahaya narkoba di kalangan

remaja menarik untuk diteliti. Karena itu, penjelasan di atas mendorong

penulis ini untuk melakukan penelitian model pembinaan agama Islam bagi

mantan pecandu narkoba di panti Rehabilitasi Pondok Tetirah Dzikir Berbah

Sleman Yogyakarta.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana model pembinaan Agama Islam bagi mantan pecandu

narkoba di Panti Rehabilitasi Pondok Tetirah Dzikir Berbah Sleman

Yogyakarta?

2. Apa problem yang dihadapi dalam melaksanakan pembinaan Agama

Islam bagi mantan pecandu narkoba di Panti Rehabilitasi Pondok

Tetirah Dzikir Berbah Sleman Yogyakarta?

3. Apa hasil yang dicapai dalam pembinaan Agama Islam bagi mantan

pecandu narkoba di Panti Rehabilitas Pondok Tetirah Dzikir Berbah

Sleman Yogyakarta?

Page 31: METODE PEMBINAAN AGAMA ISLAM BAGI MANTAN PECANDU …

8

C. Tujuan Penelitian

1. Menginvestigasi model pembinaan agama Islam bagi mantan pecandu

narkoba di Panti Rehabilitasi Pondok Tetirah Dzikir Berbah Sleman

Yogyakarta.

2. Mengeksplor problem yang dihadapi dalam pembinaan agama Islam

bagi mantan pecandu narkoba di Panti Rehabilitasi Pondok Tetirah

Dzikir Berbah Sleman Yogyakarta.

3. Mendeskripsikan hasil pembinaan agama Islam bagi mantan pecandu

narkoba di Panti Rehabilitasi Pondok Tetirah Dzikir Berbah Sleman

Yogyakarta.

D. Manfaat Penelitian

1. Praktis

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai pedoman atau acuan bagi

sekolah yang ingin mengetahui model pembinaan agama Islam bagi

pecandu narkotika di Panti Rehabilitasi Pondok Tetirah Dzikir Berbah

Sleman Yogyakarta. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai pedoman

pelengkap ataupun rujukan utamanya.

2. Teoritis

a. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Hasil penelitian ini dapat dijadikan koleksi referensi di

peperpustakaan sebagai sumber kajian bagi para mahasiswa

pascasarjana yang hendak mengetahui atau bahkan meneliti dalam

Page 32: METODE PEMBINAAN AGAMA ISLAM BAGI MANTAN PECANDU …

9

konteks yang berbeda, dan dapat ditindaklanjuti untuk kepentingan

pengembangan keilmuan pada masa-masa yang akan datang.

b. Panti Rehabilitasi Pondok Tetirah Dzikir

Hasil penelitian ini, bagi Panti Rehabilitasi Pondok Tetirah

Dzikir, dapat dijadikan sebagai bahan pengayaan ataupun evaluasi

dalam menjalankan model pola pembinaan agama Islam bagi santri.

c. Bagi peneliti

Penelitian ini akan menjadi tambahan pengalaman dalam

khazanah keilmuan serta dapat membuka cakrawala pemikiran

peneliti. Hasil penelitian ini juga sangat bermanfaat untuk mengetahui

lebih jauh tentang pola pembinaan santri mantan pecandu narkoba

hingga bisa menjadi insan yang normal.

E. Tinjauan Pustaka

1. Penelitian Terdahulu

a. Penelitian yang dilakukan oleh Maslichah (2005) dengan

judul“Peranan Pondok Pesantren Rehabilitasi Mental Az-Zayni

dalam Pembinaan Korban Narkoba Studi Kasus di Pondok Pesantren

Rehabilitasi Mental Az-Zainy Tumpang Malang” menjelaskan bahwa

pembinaan korban narkoba di Pondok Pesantren tersebut

menggunakan beberapa metode antara lain: pembiasaan, wirid,

sorogan, dan kebebasan.

Page 33: METODE PEMBINAAN AGAMA ISLAM BAGI MANTAN PECANDU …

10

Langkah awal yang selalu dilakukan oleh Kiyai Pondok Pesantren

Rehabilitasi Mental Az-Zainy sebelum menerapkan metode di atas,

yaitu mengidentifikasikan masalah dan memberikan saran-saran

kepada santri baru yang merupakan korban penyalahgunaan narkoba.

Kemudian Kyai itu meminta keterangan keluarga santri tersebut

tentang permasalahan yang telah terjadi. Apabila santri baru tersebut

mempunyai masalah dengan narkoba, maka santri itu ditanya tentang

sampai sejauh mana menggunakan narkoba, apa alasan santri tersebut

hingga terjerumus dalam ketergantungan narkoba, dan banyak

pertanyaan lain yang bersangkutan dengan kepribadian santri tersebut.

Setelah mengetahui masalah yang dimiliki oleh santri, kemudian Kyai

itu menjelaskan tentang kegiatan yang ada di pesantren.13

b. Penelitian yang dilakukan oleh Istiqomah (2007) dengan judul

“Rehabilitasi Jiwa bagi Pecandu Narkoba Studi di Pondok Pesantren

An-Nawawi, Ds. Subintoro, Kec. Balen, Kab. Bojonegoro, Jawa

Timur” mendeskripsikan bahwa pelaksanaan rehabilitasi jiwa di

Pondok Pesantren An-Nawawi yang diberikan kepada santri

ditekankan pada praktek ibadah yang meliputi empat macam, yaitu:

mandi taubat, shalat, puasa, dan dzikir.

Rehabilitasi jiwa di Pondok Pesantren An-Nawawi mengarah pada

penyembuhan gangguan kejiwaan akibat penyalahgunaan narkoba.

Hasil yang dicapai dalam rehabilitasi ini sangat baik. Dilihat dari

13

Maslichah, Peranan Pondok Pesantren Rehabilitasi Mental Az-Zainy dalam Pembinaan

Korban Penyalahgunaan Narkoba Studi Kasus di Pondok Pesantren Rehabilitasi Mental Az-Zainy

di Pandanajeng Kecamatan Tumpang, Skripsi, UIN Maliki Malang, 2005, hlm. 59-61.

Page 34: METODE PEMBINAAN AGAMA ISLAM BAGI MANTAN PECANDU …

11

tahun 2002-2004, tingkat kesembuhan mencapai 90%. Ini

menunjukkan hasil yang signifikan. Dan, yang terpenting adalah klien

mampu memikirkan dan melaksanakan kewajibannya sebagai manusia

yakni menyembah dan mengabdi kepada Allah SWT.14

c. Penelitian yang dilakukan oleh Rokib (2009) dengan

judul“Penyembuhan Pecandu Narkoba dan Stress di Pondok Sapu

Jagad Yayasan Pesantren Raudlatul Ulum Kencong, Kepung, Kediri,

Jawa Timur” mendeskripsikan bahwa Pondok Sapu Jagad merupakan

salah satu tempat yang menerapkan model psikoterapi religius.

Pondok tersebut ada di lingkungan penganut Terekat Qadiriyah

Naqsyabandiyah. Dalam pandangan Terekat Qadiriyah

Naqsyabandiyah, jiwa (nafs) adalah kelembutan (lathifah) yang

bersifat ketuhanan (rabbaniyah).

Lathifah ini sebelum bersatu dengan jasmani manusia disebut

dengan al-ruh, dan jiwa adalah ruh yang telah masuk dan bersatu

dengan jasad yang menimbulkan potensi kesadaran (ego). Dengan

demikian sembuhnya pecandu narkoba juga karena faktor lingkungan,

dimana pecandu itu pindah domisili serta didukung oleh faktor terkait

dengan kesehatan mental dan fisik. Selain hal tersebut, sadarnya

pecandu narkoba juga disebabkan karena bangkitnya kembali potensi-

14

Zidni Istiqomah, Rehabilitasi Jiwa bagi Pecandu Narkoba Studi di Pondok Pesantren

An-Nawawi, Ds. Subintoro, Kec. Balen, Kab. Bojonegoro, Jawa Timur, Skripsi, IAIN Wali Songo

Semarang, 2007, hlm. 51-52.

Page 35: METODE PEMBINAAN AGAMA ISLAM BAGI MANTAN PECANDU …

12

potensi dalam dirinya manusia, seperti fitrah, nafsu baik, akal, atau

niat baik.15

Berdasarkan tinjauan pustaka di atas, terdapat kesamaan dan

perbedaan antara penelitian ini dengan penelitain sebelumnya. Adapun

persamaanya adalah sama-sama mengajak dan membimbing para

kliennya kembali ke jalan Allah dengan berbagai amalan-amalan seperti

shalat, dzikir, dan mandi taubat. Sementara itu perbedaannya dengan

penelitian-penelitian sebelumnya adalah dalam konteks keilmuannya.

Penulis ini akan memaparkan pembinaan Agama Islam dengan

tambahan pendidikan agama Islam bagi para mantan pecandu narkoba

yang telah sembuh dari pengaruh obat-obat terlarang.

F. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif

bertujuan untuk menggambarkan, meringkas berbagai kondisi, situasi

atau berbagai variabel yang timbul di masyarakat yang menjadi objek

penelitian itu. Kemudian peneliti menarik gambaran ke permukaan

sebagai suatu ciri atau penampakan tentang kondisi, situasi maupun

variabel tertentu.16

15 Abdur Rokib “Penyembuhan Pecandu Narkoba dan Stress di Pondok Sapu Jagad

Yayasan Pesantren Raudlatul Ulum Kencong, Kepung, Kediri, Jawa Timur”, Tesis, IAIN Sunan

Ampel Surabaya 2009, hlm. 46. 16

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2011), hlm. 7.

Page 36: METODE PEMBINAAN AGAMA ISLAM BAGI MANTAN PECANDU …

13

Dalam melaksanakan penelitian dengan pendekatan kualitatif

sesuai dikutip dalam Moleong, seorang peneliti harus memperhatikan

ciri-ciri yang mencakup: latar alamiah, manusia sebagai alat atau

instrumen, metode kualitatif, analisa deskriptif, lebih mementingkan

proses dari pada hasil, adanya kriteria khusus untuk keabsahan data,

desain yang bersifat sementara serta hasil penelitian yang dirundingkan

dan disepakati bersama.17

Penulis ini akan berusaha menemukan data secara intensif tekait

bagaimana model pembinaan agama Islam di Panti Rehabilitasi Pondok

Agama Islam Tegal Tirto Berbah Sleman Yogyakarta.

2. Subyek Penelitian

Subyek atau informan adalah orang-orang yang berhubungan

langsung dalam memberikan informasi tentang situasi latar belakang

atau obyek penelitian18

Adapun yang dijadikan subyek penelitian

adalah pengasuh, para staf, guru agama, mantan pecandu narkoba di

Panti Rehabilitasi Pondok Tetirah Dzikir Berbah Sleman Yogyakarta.

3. Teknik Pemilihan Subyek Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, hal yang menjadi bahan

pertimbangan utama dalam pengumpulan data adalah pemilihan subyek

penelitian atau informan. Teknik sampling yang digunakan oleh peneliti

ini adalah purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan

17

Ibid., hlm. 8. 18

Misiak, H. dan Sexton, Psikologi Fenomenologi Eksistensial dan Humanistik Sebagai

Suatu Survei Historis, (Bandung: Refika Aditama, 2005), hlm. 76.

Page 37: METODE PEMBINAAN AGAMA ISLAM BAGI MANTAN PECANDU …

14

pertimbangan tertentu.19

Adapun alasan kenapa peneliti ini memilih

purposive sampling karena punya kelebihan pertama, caranya relatif

mudah dan murah untuk dilaksanakan. Kedua, sampel yang dipilih

adalah individu yang menurut pertimbangan penelitian dapat didekati.

Selanjutnya menurut Arikunto, pemilihan sampel secara

purposive pada penelitian ini akan berpedoman pada syarat-syarat yang

harus dipenuhi sebagai berikut:20

a. Pengambilan sampel harus didasarkan atas ciri-ciri, sifat-sifat atau

karakteristik tertentu, yang merupakan ciri-ciri pokok populasi.

b. Subjek yang diambil sebagai sampel benar-benar merupakan

subjek yang paling banyak mengandung ciri-ciri yang terdapat

pada populasi (key subjects).

c. Penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan cermat di dalam

studi pendahuluan.21

Dalam penelitian ini yang dijadikan subjek adalah:

1. Ketua Panti beserta staf Rehabilitasi Pondok Tetirah Dzikir

Berbah Sleman sebayak dua orang

2. Guru Agama Islam sebayak dua orang

3. Mantan Pecandu Narkoba sebanyak tiga orang

19

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,

2009), hlm. 85. 20

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2010), hlm. 183. 21

Ibid., hlm. 184.

Page 38: METODE PEMBINAAN AGAMA ISLAM BAGI MANTAN PECANDU …

15

4. Teknik Pengumpulan Data

a. Wawancara Mendalam

Sugiyono mengemukakan bahwa dengan wawancara, maka

peneliti ini akan mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang

partisipan dalam menginterpretasikan situasi dan fenomena yang

terjadi, dimana hal ini tidak bisa ditemukan melalui observasi.22

Penulis ini melakukan wawancara dengan datang lansung

ke lokasi penelitian dengan cara menyampaikan pertanyaan-

pertanyaan kepada pihak yang terkait secara lisan dan mendalam

dengan ditunjang dengan perlengkapan wawancara, seperti alat-alat

tulis dan media sebagai alat perekam suara.

Pelaksanaan wawancara ini lebih bebas dibandingkan

dengan wawancara terstruktur dengan tujuan menemukan

permasalahan secara terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara

dimintai pendapat dan ide-idenya. Dalam melakukan wawancara,

peneliti ini perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang

dikemukakan oleh informan.23

b. Observasi

Sugiyono menyatakan observasi adalah kemampuan

seseorang untuk menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja

panca indra mata serta dibantu dengan panca indra lainnya. Melalui

22

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D…, hlm. 72. 23

Ibid., hlm. 73-74.

Page 39: METODE PEMBINAAN AGAMA ISLAM BAGI MANTAN PECANDU …

16

observasi, peneliti belajar tentang perilaku, dan makna dari

perilaku tersebut.24

Penggunaan metode observasi ini dimaksudkan untuk

memperoleh gambaran umum keadaan Panti Rehabilitasi Pondok

Tetirah Dzikir serta mengamati pembinaan agama Islam bagi

mantan pecandu narkoba di panti tersebut.

Jadi dalam hal ini peneliti ini datang di tempat penelitian

yang diamati, tetapi peneliti ini tidak ikut terlibat dalam kegiatan

tersebut. Peneliti ini mempelajari dan melihat bagaimana model

pola pembinaan agama Islam di Panti Rehabilitasi Pondok Tetirah

Dzikir dengan melibatkan beberapa elemen yang diamati, seperti

pengasuh, guru agama, dan mantan pecandu narkoba.

c. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah alat pengumpul data yang

digunakan untuk mencari atau mengenal hal-hal atau variable yang

berupa catatan trankirp, buku, surat kabar, majalah, dan

sebagainya.25

Model dokumentasi ini peneliti ini digunakan untuk

memperoleh data berupa catatan penting, termasuk di dalamnya

objek utama dalam penelitian ini sendiri yaitu arsip atau dokumen

model pembelajaran agama Islam di Panti Rehabiltasi Pondok

Tetirah Dzikir Berba Sleman Yogyakarta.

24

Ibid., hlm. 75.

25

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kulitatif…, hlm. 135.

Page 40: METODE PEMBINAAN AGAMA ISLAM BAGI MANTAN PECANDU …

17

d. Triagulasi Data

Untuk memperoleh keabsahan data, peneliti ini

menggunakan teknik teriangulasi data, yaitu pemeriksaan

keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data

itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap

data itu. Hal ini dapat dicapai dengan jalan:

1) Membandingkan data hasil wawancara guru agama dan mantan

pecandu narkoba

2) Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan

berbagai pendapat dan pandangan orang

3) Membandingkan hasil wawancara dengan suatu dokumen yang

berkaitan.26

Adapun teknik pelaksnaan triangulasi adalah dengan

pertama, check recheck dalam hal ini dilakukan dengan

pengulangan kembali terhadap informasi yang diperoleh. Kedua,

cross checking, dalam hal ini dilakukan checking antara metode

pengumpulan data dengan dokumenter dan sebaliknya sehingga

ditemukan kenyataan yang sesungguhnya.

5. Teknik Analisa Data

Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

analisis model interaktif (interactive model of analysis) yang terdiri dari

tiga komponen analisis berupa (Miles dan Huberman)27

:

26

Ibid., hlm. 331.

Page 41: METODE PEMBINAAN AGAMA ISLAM BAGI MANTAN PECANDU …

18

a. Reduksi data (data reduction), yakni data yang diperoleh di lokasi

penelitian/data lapangan yang dituangkan dalam uraian atau

laporan yang lengkap dan terinci. Laporan lapangan akan

dirangkum, dipilih hal pokok, difokuskan pada hal-hal yang

penting kemudian dicari tema atau polanya.

b. Sajian data (data display), yakni memudahkan bagi peneliti ini

untuk melihat gambaran secara keseluruhan atau bagian-bagian

tertentu dari penelitian.

c. Penarikan kesimpulan (conclusion drawing), yakni melakukan

verifikasi secara terus menerus sepanjang proses penelitian

berlangsung, yaitu sejak awal memasuki lokasi penelitian dan

selama proses pengumpulan data.

Peneliti ini berusaha untuk menganalisis data yang dikumpulkan

dengan cara mencari pola, tema, hubungan persamaan hal-hal yang sering

muncul dan lain sebagainya yang dituangkan dalam kesimpulan yang

masih bersifat tentatif, akan tetapi dengan bertambahnya data melalui

proses verifikasi secara terus menerus, dan setiap kesimpulan senantiasa

dilakukan verifikasi selama berlangsungnya penelitian.

27

Ulber Silalahi. Metode Penelitian Sosial, (Bandung : PT. Refika Aditama, 2009), hlm.

339.

Page 42: METODE PEMBINAAN AGAMA ISLAM BAGI MANTAN PECANDU …

19

G. Sistematika Pembahasan

Penulisan tesis ini terbagi menjadi lima bab yang secara ringkas

diuraikan sebagai berikut:

Bab Pertama memuat tentang pendahuluan yang meliputi: latar

belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

tinjauan pustaka, metode penelitian, dan sistematika pembahasan.

Bab Kedua membahas tentang kerangka teori dan konsep meliputi:

pembinaan agama Islam, dasar dan tujuan pendidikan Islam terdiri dari

tujuan tertinggi, tujuan umum, tujuan khusus, tujuan tuntutan situasi,

kondisi pada kurun tertentu, proses pembinaan agama Islam melalui

pendidikan, proses pembinaan kembali, unsur-unsur pembinaan agama

Islam, subyek pembinaan, materi pendidikan agama Islam, metode

pendidikan agama Islam, penyalahgunaan narkoba, pengertian narkoba,

jenis-jenis narkoba dan bahayanya dan dampak buruk narkoba dalam

kehidupan bermasyarakat.

Bab Ketiga membahas tentang gambaran umum tentang Panti

Rehablitasi Pondok Tetirah Dzikir Berbah Sleman Yogyakarta yang

meliputi: letak geografis, sejarah berdiri, sasaran kegiatan, keadaan

pengelola seperti pengasuh, tenaga pendidik, tenaga staf dan pembantu,

keadaan klien, latar belakang klien, tata tertib penyerahan dan perwatan

klien, kegiatan klien ada yang bersifat rutin, ada juga yang bersifat

sementara, kemudian pembahasan mengenai sarana prasarana serta yang

Page 43: METODE PEMBINAAN AGAMA ISLAM BAGI MANTAN PECANDU …

20

meliputi sarana fisik, sarana kantor, rumah tangga, kemudian selanjutnya

mengenai dana dan struktur organisasi.

Bab Keempat berisi temuan dan pembahasan mengenai pembinaan

agama Islam bagi mantan pecandu narkoba di Panti Rehabilitasi Pondok

Tetirah Dzikir Berbah Sleman Yogyakarta

Bab Kelima merupakan akhir dari penelitian tesis yang berisi

kesimpulan, dan saran.

Page 44: METODE PEMBINAAN AGAMA ISLAM BAGI MANTAN PECANDU …

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah penulis memaparkan tentang metode pembinaan agama Islam bagi

mantan pecandu narkoba, problem yang dihadapi dalam melaksnakan

pembinaan dan pelaksanaa pembinaan agama Islam bagi mantan pecandu

narkoba di Panti Rehabilitasi Pondok Tetirah Dzikir Berbah Sleman

Yogyakarta maka dapat disimpulkan:

1. Pembinaan agama Islam yang dilakukan di Panti Rehabilitasi Pondok

Tetirah Dzikir mengacu pada Undang-Undang No 22 Tahun 1997 pada

pasal 49 yang berbunyi „‟bahwa selain pengobatan dan atau perawatan

melalui rehabilitasi medis peroses penyembuhan pecandu narkotika dapat

diselenggarakan oleh masyarakat melalui pendekatan keagamaan dan

tradisonal’’. Pembinaan agama Islam bagi mantan pecandu narkoba sangat

penting dilakukan untuk menghilangkan kondisi kritis yang dihadapai oleh

para mantan pecandu narkoba dengan berbagai macam gangguan kejiwaan

akibat pengaruh mengkomsumsi narkoba. Pembinaan ini mengajak mereka

kembali kejalan yang benar melalui bimbingan agama dengan berbagai

macam metode dan yang paling menonjol diantara amalan itu adalah

amalan dzikir Tarekat Qodiriah Naqsyabandiyah. Karena satu-satunya

jalan untuk kembali menjadi manusia yang mulia di sisi Allah hanyalah

dengan mengamalkan agama secara sempurna dengan mengikuti sunnah

Nabi Muhammad SAW.

Page 45: METODE PEMBINAAN AGAMA ISLAM BAGI MANTAN PECANDU …

135

2. Kegiatan pembinaan agama Islam yang dilakukan di Panti Rehabilitasi

Pondok Tetirah Dzikir melalui tiga tahapan: pertama pra pembinaan,

kedua pembinaan agama Islam meliputi bidang kerohanian yang teridiri

dari pembinaan shalat, puasa, dzikir, qiyamul lail, mandi taubat, kemudian

pada bidang pendidikan melalui meliputi ceramah agama, doa-doa

masnunah, motivasi, pembelajaran akidah akhlak, fiqih, dan baca tulis Al-

Qur‟an, dan ketiga adalah pembinaan pasca sembuh.

Harapan dari suatu pelaksanaan pembinaan adalah memperoleh

hasil yang memuaskan. Begitu juga harapan yang diinginkan dalam

pelaksanaan pembinaan agama Islam bagi mantan pecandu narkoba yang

dilaksanakan di Panti Rehabilitasi Pondok Tetirah Dzikir Berbah Sleman

Yogyakarta. Adapun kriteria pembinaan itu dapat dikatakan berhasil apabila

obyek pembinaan, setelah mendapatkan pembinaan, mengalami perubahan

sikap dan tingkah laku kearah yang lebih baik.

Berdasarkan pengamatan, observasi, maupun wawancara yang

penulis ini lakukan di Panti Rehabilitasi Pondok Tetirah Dzikir, pembinaan

agama Islam bagi mantan pecandu narkoba cukup baik, karena adanya

pembinaan agama Islam ini, para mantan pecandu narkoba bisa mengubah

pola hidupnya sedikit demi sedikit menjadi orang yang bisa kembali di

pungsikan di lingkunagan klien berada, kemudian diantara klien sudah ada

yang bener-bener berubah menjdi orang yang taat dalam menjalankan ajaran

agama Islam secara baik dan benar sesuai yang telah diajarkan.

Page 46: METODE PEMBINAAN AGAMA ISLAM BAGI MANTAN PECANDU …

136

Namun kalau untuk hasil secara keseluruahan diskripsi pembinaan

agama Islam yang dilakukan di Panti Rehabilitasi Pondok Tetirah Dzikir

belum tercapai secara maksimal dengan adanya berbagai rintangan dan

kendala yang di hadapi dilapangan.

B. Saran

Dari gambaran hasil analisis data tersebut diatas, penulis memberikan

saran-saran sebagai berikut :

1. Kiranya perlu ditingkatkan kuantitas dari pengembangan profesionalitas

pembinaan, baik kepada pengasuh ataupun kepada para pembina lainnya,

khususnya guru Agama Islam. Pelaksanaannya dapat dilakukan oleh

dilembaga-lembaga yang terkait dalam bentuk kegiatan yang bisa diikuti

oleh semua pembina, guna mempertajam ilmu dan meningkatkan kualitas

pembina tanpa melihat apakah masa kerja pembina sudah lama atau masih

baru, karena profesionalitas bukan dilihat dari lamanya bekerja.

2. Agar para klien dapat mecermati berbagai tindakan dan ucapan para

pembina, khusus di bidang pendidikan, perlu kiranya diberikan metode

belajar yang lebih bervariasi lagi untuk menghindari kejenuhan di dalam

proses pembinaan. Terlebih yang dihadapi adalah orang-orang yang

berlatar belakang punya masalah hidup yang berat.

Page 47: METODE PEMBINAAN AGAMA ISLAM BAGI MANTAN PECANDU …

137

DAFTAR PUSTAKA

Adz-Dzaky, M. Hamdani Bakran, Konseling dan Psikoterapi Islam, Yogyakata:

Fajar Pustaka Baru, 2004.

Al-Kandahlawi, Maulana Muhammad Yusuf, Muntahab Ahadits, Yogyakarta: As-

Shaff, 2007.

Al islam. Muamalah dan Akhlak Jakarta: PT Rineka cipta, 1987

ash-shiddiqy, Hasbi, Pedoman Dzikir dan Doa, Jakarta: Bulan Bintang

1993

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta:

Rineka, 2010.

Aqib, Kharisudin, Inabah Jalan Kembali dari Narkoba, Stress dan Kehampaan

Jiwa, Surabaya: PT. Bina Ilmu, 2005.

Az-Zaibari, Amir Said, Manajemen Qalbu, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003.

Az-Zahrani, Mfsir bin Said, Konseling Trapi, Jakarta: Gema Insani, 2005

Badan Narkotika Nasional, Mahasiswa dan Bahaya Narkotika, Jakarta: Team

BNN, 2012.

Choiria, Nidaul. “Pembinaan Agama Islam Terhadap Lanjut Usia di Panti Wredha

Budi Dharma Ponggalan Umbul Harjo Yogyakarta,” Skripsi, UIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta, 2005.

Dradjat, Zakiah, Ilmu Jiwa Agama, Jakarta: Bulan Bintang, 2004.

, Pembinaan Agama Dalam Pembinaan Mental, Jakarta: Bulan Bintang,

2002.

Departemen Agama RI, Tuntunan Praktis Penerangan Agama Islam, Jakarta:

Multi Yoga, 2009.

Depag, Alqur’an dan Terjemahnya, Bandung: SYGMA, 2009.

Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2007.

Fathurahman, Pembinaan Agama Islam dalam Berbagai Macam Masalah,

Jakarta: Bulan Bintang, 1982.

Page 48: METODE PEMBINAAN AGAMA ISLAM BAGI MANTAN PECANDU …

138

El-Rais, Heppy, Kamus Ilmiah Populer, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

2012

Gunawan, Imam, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik Jakarta: Bumi

Aksara, 2013.

Hakim, Arief, Bahaya Narkoba Alkohol: Cara Islam Mencegah Mengatasi dan

Melawan, Bandung: NUANSA, 2004.

Hawari, Dadang, Al-Qur’an dan Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa,

Yogyakarta: Dana Bhakti Prima Yasa, 2007.

, Do’a dan Dzikir sebagai Pelengkap Terapi Medis, Yogyakarta:

PT. Dana Bakti Prima Yasa, 2003.

Hamdani, Dasar-Dasar Kependidikan, Bandung: Pustaka Setia, 2011.

Hawi, Akmal, Dasar-Dasar Pendidikan Islam. Palembang: IAIN Raden Fatah

Press, 2005.

Heriadi Willy, Berantas Narkoba Tak Cukup Hanya Bicara, Yogyakarta: UII

Press, 2005.

Istiqomah, Zidni.“Rehabilitasi Jiwa bagi Pecandu Narkoba (Studi di Pondok

Pesantren An-Nawawi, Ds. Subintoro, Kec. Balen, Kab. Bojonegoro, Jawa

Timur”, Skripsi, Semarang: IAIN Wali Songo Semarang, 2007.

Maslichah, “Peranan Pondok Pesantren Rehabilitasi Mental Az-Zainy dalam

Pembinaan Korban Penyalahgunaan Narkoba (Studi kasus di Pondok

Pesantren Rehabilitasi Mental Az-Zainy di Pandanajeng Kecamatan

Tumpang” Skripsi, UIN Maliki Malang, 2005.

Kementrian Agama, Akidah Akhlak Madrasah Aliyah Kelas X, Jakarta: Direktorat

Pendidikan Madrasah, 2015.

Kementrian Agama Republik Indonesia, Akidah Akhlak Kelas VII, Jakarta:

Direktorat Pendidikan Madrasah, 2014.

Kusuma, Hembing Wijaya, Puasa Itu Sehat, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,

1997.

Lisa, Juliana dan Sutrisna, Nengah Narkoba, Psikotropika dan Gangguan Jiwa

Tinjauan Kesehatan dan Hukum, Yogyakarta: Nuha Medika, 2013.

Mustafa, Asy-Syaikh Fuhaim, Manhaj Pendidikan Anak Muslim, terj. Abdillah

Obid. Jakarta: Mustaqim, 2005.

Page 49: METODE PEMBINAAN AGAMA ISLAM BAGI MANTAN PECANDU …

139

Muchtar, Heri Jauhari, Fikih Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008.

Muhammad Yusuf al-Kandahlawi, Syaikh, Muntakhab Ahadits, Yogyakarta:

Ash-Shaff, 2007

Moleong, Lexy. J., Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2011.

Maslikah, Ensiklopedia Pendidikan, Salatiga: STAIN Salatiga Press, 2009.

Mardani, Penyalahgunaan Narkoba “Dalam Perspektif Hukum Islam dan Hukum

Pidana Nasional”, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008.

M. Solihin, Terapi Sufistik, Bandung: Pustaka Setia

Munir amin, Samsul Energi dzikir Jakart: bumi aksra, 2008

Nata, Abuddin, Ilmu Kalam, Filsafat dan Tasawuf, Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2001.

Nasih, Ahmad Munjin & Kholidah, Lilik Nur. Metode dan Teknik Pembelajaran

Pendidikan Agama Islam, Bandung: Refika Aditama, 2009.

Nasution, Harun, Falsafat dan Misticisme dan Islam, Jakarta: Bulan

Bintang

Poerwadarminta, W.J.S., Kamus Besar Bahasa Indonesi edisi Ke-3, Jakarta: Balai

Pustaka, 2006.

Qayyim al- Jauziyah, Ibnu, Dzikir cahaya kehidupan, Jakarta: Gema Insani, 2002

Rokib, Abdur “Penyembuhan Pecandu Narkoba dan Stress di Pondok Sapu Jagad

Yayasan Pesantren Raudlatul Ulum Kencong, Kepung, Kediri, Jawa

Timur,”Tesis, Pascasarjana IAIN Sunan Ampel Surabaya, 2009.

Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Radar Jaya Offset, 2010.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung:

Alfabeta, 2009.

Syukur, Amin Tasawuf Sosial, Yogyakarta: Pustaka pelajar, 2004.

Amin Syukur dan Fatimah Utsman, Insan kamil paket pelatihan seni menata hati,

Semarang: CV Bima Sakti 2006

Page 50: METODE PEMBINAAN AGAMA ISLAM BAGI MANTAN PECANDU …

140

Sunit, Agus Tri Cahyono, When Napza Lure Human Being Menilik Fenomena

Sosial Penyalgunaan Napza, Yogyakarta: B2P3KS PRESS, 2009.

Silalahi, Ulber, Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. Refika Aditama, 2009.

Tawil, Madjid, dkk, Narkoba Dikenal untuk Dijauhi, Surabaya: BNP JATIM,

2005.

TEAM MEDIA, UU Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1997 Tentang

Narkotiaka, Media Centre, t.t.

Tim Dosen PAI UNY, Din Al-Islam, Yogyakarta: UNY Press, 2002.

Tim Catha Edukatif, Fikih Untuk Madrasah Tsanawiyah Kelas VII, Sukoharjo:

CV Sindunata, 2016.

Ulwan, Abdul Nashih, Kaidah-Kaidah Dasar Pedoman Pendidikan Anak Dalam

Islam, Jakarta: Rosdakarya, 2008.

Wahab, Menjadi kekasih Tuhan, Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta 1997

Wresniwiro, Muhammad dkk, Masalah Narkotika, Psikotropika, dan Obat-Obat

Berbahaya, Jakarta: Yayasan Mitra Bintinmas, 1999.

Yusuf Khathhtar, Muhammad, Mujizat Shalat Tahajjud, Semanggi: Wacana

Ilmiah Press 2010

Zuhairini, Metode Pendidikan Islam, Surabaya: Rhamadan, 2003.

http://manfaat.co.id/manfaat-sholat/1/07/2016

Page 51: METODE PEMBINAAN AGAMA ISLAM BAGI MANTAN PECANDU …

141

CATATAN LAPANGAN

Catatan Lapangan 1

Metode Pengumpulan Data: Observasi dan Dokumentasi

Hari/Tanggal : Senin 08 Februari 2016

Jam : 13.20-14.35

Lokasi : Panti Rehabilitasi Pondok Tetirah Dzikir Yogyakarta

Sumber Data : Bapak Imam Sutejo, S.S

Deskripsi data

Observasi dan dokumentasi pertama kali ini merupakan kegiatan

pengambilan data dengan sumber data Bapak Imam Sutejo tenaga staf yang

merangkap sebagai sekertaris Panti Rehabilitasi Pondok Tetirah Dzikir, hasil

observasi dan dokumentasi yang diperoleh berisi tentang letak geografis, luas

lahan, luas bangunan, asal usul para klien, sejarah Panti Rehabilitasi Pondok

Tetirah Dzikir, sasaran kegiatan, struktur organisasi dan pembagian tugas para

pengurus.

Catatan Lapangan 2

Metode Pengumpulan Data: Observasi dan Wawancara

Hari/Tanggal : Jum‟at 12 Februari 2016

Jam : 07.30-08.30

Lokasi : Panti Rehabilitasi Pondok Tetirah Dzikir Yogyakarta

Sumber Data : Bapak Muhammad Tri Hardono, S.S

Page 52: METODE PEMBINAAN AGAMA ISLAM BAGI MANTAN PECANDU …

142

Diskripsi data

Informan adalah selaku ketua Panti Rehabilitasi Pondok Tetirah Dzikir

Yogyakarta yang bertugas membina dan mendidik para klien selama proses dalam

pengobatan. Observasi dan wawancara kali ini adalah yang pertama kali dengan

informan yang dilakukan diteras depan kantor Panti Rehabilitasi Pondok Tetirah

Dzikir. Observasi yang di lakukan adalah pelaksanaan Dzikir rutin yang

dilakuakan setiap hari sehabis shalat duha adapun Pertanyaan wawancara yang

diajukan adalah bagaimana pelaksanaan pembinaan rohani yang meliputi

pembinaan dzikir, mandi taubat dan lain-lain.

Catatan Lapangan 3

Metode Pengumpulan Data: Observasi dan Wawancara

Hari/Tanggal : Minggu 13 Februari 2016

Jam : 08.23-09.15 / 15.30-16.15

Lokasi : Panti Rehabilitasi Pondok Tetirah Dzikir Yogyakarta

Sumber Data : Bapak Muhammad Tri Hardono, S.S

Diskripsi data

Pada observasi dan wawancara yang kedua kalinya dengan informan yang

sama. Meskipun informan yang sama namun kali ini informan selain pembina

klien dalam amalan harian sekaligus tenaga pendidik dan motivator yang

pengampu beberapa pelajaran. Observasi dan wawancara kali ini adalah meliputi

kegiatan pembelajaran yang bersifat umum atau menyeluruh kepada seluruh klien.

Kegiatan menyeluruh ini adalah kegiatan yang diikuti oleh seluruh klien tanpa

Page 53: METODE PEMBINAAN AGAMA ISLAM BAGI MANTAN PECANDU …

143

pengecualian adapun materi yang di berikan bersifat sederhana diantaranya

ceramah agama, adab keseharian, dan doa-doa masnunah. Kemudian Observasi

dan wawancara di lanjutkan sore harinya pada pembelajaran materi akidah akhlak

dengan informan yang sama.

Catatan Lapangan 4

Metode Pengumpulan Data: Observasi dan wawancara

Hari/Tanggal : Selasa 16 Februari 2016

Jam : 15.30-16.00

Lokasi : Panti Rehabilitasi Pondok Tetirah Dzikir Yogyakarta

Sumber Data : Bapak Muhammad Tri Hardono, S.S

Diskripsi data

Observasi dan wawancara kali ini adalah yang ketiga kalinya dengan

informan observasi dan wawancara kali ini adalah pada pembelajaran materi fiqih

pertanyaanya yang diajukan seputar materi apa saja yng di berikan kepada klien

dan bagaimana system pembeljarannya sedangkan observasinya adalah melihat

bagaimana proses pembelajaran materi fiqih.

Catatan Lapangan 5

Metode Pengumpulan Data: Obsevasi dan Wawancara

Hari/Tanggal : Selasa 18 Februari 2016

Jam : 15.30-15.45

Lokasi : Panti Rehabilitasi Pondok Tetirah Dzikir Yogyakarta

Page 54: METODE PEMBINAAN AGAMA ISLAM BAGI MANTAN PECANDU …

144

Sumber Data : Ibu Wati Sukmawati, S.S

Diskripsi data

Observasi dan wawancara kali ini adalah yang pertama kali dengan Ibu

Wati Sukmawati sebagai bendahara sekaligus pendidik materi baca tulis.

Observasi dan wawancara yang di ajukan sepeti apa pembelajaran baca tulis Al-

Qur‟an yang diberikan kepada para klien.

Catatan Lapangan 6

Metode Pengumpulan Data: Wawancara

Hari/Tanggal : Kamis 18 Februari 2016

Jam : 08.07-09.40

Lokasi : Panti Rehabilitasi Pondok Tetirah Dzikir Yogyakarta

Sumber Data : 1. Bapak Muhammad Tri Hardono, S.S

2. Ibu Wati Sukmawati, S.S

3. Sdr Indra Purnama

Diskripsi

Wawancara kali ini melibatkan beberapa informan selain bapak

Muhammad Tri Hardon dan Istri ada Sdr Indra Purnama salah satu klien yang

sudah sembuh, wawancara dilakukan diruang tengah ruamh pengasuh Panti

Rehabilitasi Pondok Tetirah Dzikir adapun pertanyaan-pertanyaan yang diajukan

adalah bagaimana pembinaan klien pasca sembuh, keadaan pengelolah dan klien.

Page 55: METODE PEMBINAAN AGAMA ISLAM BAGI MANTAN PECANDU …

145

Catatan Lapangan 7

Metode Pengumpulan Data: Dokumentasi

Hari/Tanggal : Jum‟at 04 Maret 2016

Jam : 08.10-09.15

Lokasi : Panti Rehabilitasi Pondok Tetirah Dzikir Yogyakarta

Sumber Data : Bapak Imam Sutejo, S.S

Diskripsi data

Informan adalah salah satu staf sekaligus sekertaris Panti Rehabilitasi

Pondok Tetirah Dzikir adapun informasi yang diperoleh adalah keadaan klien

meliputi latar belakang klien,tata tertib penyerahan klien, kegiatan klien yang

bersifat rutin dan dan bersifat sementara, sarana prasarana.

Catatan Lapangan 8

Metode Pengumpulan Data: Wawancara

Hari/Tanggal : Jum‟at 11 Februari 2016

Jam : 08.18-09.10

Lokasi : Panti Rehabilitasi Pondok Tetirah Dzikir Yogyakarta

Sumber Data : Bapak Muhammad Tri Hardono, S.S

Diskrpsi data

Informan adalah pembina pengasuh wawancara kali adalah wawancara

yang kesekian kalinya dengan beliau adapun pertanyaan-petanyaan yang diajukan

kali ini adalah problem yang dihadapi dalam pelaksanaan.

Page 56: METODE PEMBINAAN AGAMA ISLAM BAGI MANTAN PECANDU …

146

Catatan Lapangan 9

Metode Pengumpulan Data: Observasi dan Wawancara

Hari/Tanggal : Rabu 17 Maret 2016

Jam : 08.05-08.35 / 13.00-1420

Lokasi : Panti Rehabilitasi Pondok Tetirah Dzikir Yogyakarta

Sumber Data : 1. Bapak Imam Sutejo, S.S

2. Ibu Wati Sukmawati

3. Sdr. Sarjito

4. Sdr. Dani Atmaja

5. Indra Purnama

Diskripsi data

Observasi dan wawancara ini adalah yang terakhir kalinya dengan

beberapa informan pertanyaan yang diajukan terkait hasil dari pelaksanaan

pembinaan agama islam di Panti Rehabilitasi Pondok Tetirah Dzikir.