metode dan desain riset - official site of...

28
Etika dalam Penelitian Etika memberikan batasan tentang apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan, apa yang dianggap bermoral dan apa yang tidak. Hal yang perlu diperhatikan oleh seorang peneliti (Neuman, 2003, Mason, 1996): 1. Plagiarisme : tindakan mengutip ide orang lain tanpa mengakui/menyebutkan sumbernya. Merupakan dosa terbesar dalam dunia akademik 2. Manipulasi penelitian : Meliputi tindakan peneliti yang memalsukan, mengarang, atau menciptakan data sendiri sesuai dengan keinginan penelitti. Atau melaporkan desain studi yang tidak sesuai dengan kenyataan ybs. 3. Identitas Pribadi dari Pelaku/Objek Penelitian : Identitas pribadi pelaku pada objek yang diteliti perlu dirahasiakan demi melindungi karier, pergaulan, privasi maupun status sosial ybs. 4. Akses ke Objek penelitian: Jika objek yang diteliti menyangkut properti pribadi, maka izin dari pemilik properti diperlukan demi menghormati hak milik orang lain. Dalam hal ini ada 2 jenis penelitian yakni covert study dan Overt study. Covert study adalah penelitian yang dilakukan dengan merahasiakan status peneliti dan aktivitas penelitian itu sendiri terhadap pelaku/objek penelitian dengan tujuan memperoleh data yang lebih ilmiah. Overt study penelitian yang dilakukan dengan atas sepengatahuan pelaku/objek yang diteliti. 5. Independensi Penelitian. Peneliti harus menjaga independensinya sebagai wujud pertanggungjawaban profesionalnya. 6. Pelecehan terhadap Pelaku dari Objek Penelitian. Peneliti harus dapat menghindari pelecehan, baik disengaja maupun tidak terhadap pelaku dari objek yang diteliti. Gambar induktivisme, (Mathews and Perera, 1996) Riset Akuntansi, Widi, 1

Upload: vukhanh

Post on 12-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: METODE DAN DESAIN RISET - Official Site of …widi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/48973/catatan.doc · Web viewMetode ini dipakai untuk meliput pengumpulan data dan informasi

Etika dalam PenelitianEtika memberikan batasan tentang apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan, apa yang dianggap bermoral dan apa yang tidak.

Hal yang perlu diperhatikan oleh seorang peneliti (Neuman, 2003, Mason, 1996):1. Plagiarisme : tindakan mengutip ide orang lain tanpa mengakui/menyebutkan

sumbernya. Merupakan dosa terbesar dalam dunia akademik2. Manipulasi penelitian : Meliputi tindakan peneliti yang memalsukan, mengarang, atau

menciptakan data sendiri sesuai dengan keinginan penelitti. Atau melaporkan desain studi yang tidak sesuai dengan kenyataan ybs.

3. Identitas Pribadi dari Pelaku/Objek Penelitian : Identitas pribadi pelaku pada objek yang diteliti perlu dirahasiakan demi melindungi karier, pergaulan, privasi maupun status sosial ybs.

4. Akses ke Objek penelitian: Jika objek yang diteliti menyangkut properti pribadi, maka izin dari pemilik properti diperlukan demi menghormati hak milik orang lain. Dalam hal ini ada 2 jenis penelitian yakni covert study dan Overt study. Covert study adalah penelitian yang dilakukan dengan merahasiakan status peneliti dan aktivitas penelitian itu sendiri terhadap pelaku/objek penelitian dengan tujuan memperoleh data yang lebih ilmiah. Overt study penelitian yang dilakukan dengan atas sepengatahuan pelaku/objek yang diteliti.

5. Independensi Penelitian. Peneliti harus menjaga independensinya sebagai wujud pertanggungjawaban profesionalnya.

6. Pelecehan terhadap Pelaku dari Objek Penelitian. Peneliti harus dapat menghindari pelecehan, baik disengaja maupun tidak terhadap pelaku dari objek yang diteliti.

Gambar induktivisme, (Mathews and Perera, 1996)

Mendapatkan fakta Hukum universal Prediksi dan melalui observasi dan teori Penjelasan generalisasi penalaran

(penalaran induktif) (Penalaran deduktif)

DEDUKSI DAN INDUKSI

Hasil penelitian harus dijelaskan dengan argumen yang dapat diterima. Argumen memungkinkan periset untuk menjelaskan, mengintepretasikan, mempertahankan, menentang dan mencari arti lebih lanjut (Cooper dan Schindler, 2003). Dua bentuk proses argumentasi yang digunakan dalam riset adalah deduksi dan induksi.

Pendekatan saintifik menggunakan struktur teori untuk membentuk hipotesis dan kemudian menggunakan fakta atau data empiris untuk menguji hipotesis dan untuk mendapatkan kesimpulan atau konsklusi. Proses mengambil kesimpulan melalui pengujian hipotesis dengan menggunakan data empiris disebut sebagai proses deduksi dan metodenya disebut dengan metode deduktif serta riset yang menguji hipotesis disebut riset deduktif.

Riset Akuntansi, Widi, 1

Page 2: METODE DAN DESAIN RISET - Official Site of …widi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/48973/catatan.doc · Web viewMetode ini dipakai untuk meliput pengumpulan data dan informasi

Deduksi adalah proses pengambilan keputusan berdasarkan hasil analisis data. Urutan proses riset dari pendekatan deduktif adalah:

a. membangun hipotesis berbasis struktur teorib. mengumpulkan fakta atau data empiris c. menggunakan data untuk menguji hipotesisd. mengambil kesimpulan (memeberikan argumen).

Pendekatan naturalis menggunakan data untuk mengambil kesimpulan tanpa menggunakan hipotesis (let the data speak for themselves). Pada pendekatan ini jika hipotesis harus digunakan, umumnya hipotesis dibentuk dari data yang diobservasi dan dikumpulkan terlebih dahulu. Proses pembentukan hipotesis berdasarkan data yang ada dan pengambilan keputusan seperti ini disebut proses induksi dan metodenya disebut metode induktif serta riset disebut riset induktif.

Pendekatan induksi didefinisikan sebagai proses mengambil kesimpulan (atau pembentukan hipotesis) yang didasarkan pada satu atau lebih fakta atau bukti-bukti.

METODE DAN DESAIN RISET

Jenis-jenis PenelitianTujuan Metode Jenis Data

1. Murni/ dasar2. Terapan

1. Metode Sejarah2. Metode Deskriptif, terdiri dari :

Studi kasus Survey Riset Pengembangan

Metode longitudinal Metode cross sectional

Riset lanjutan Riset document Riset kecenderungan Riset korelasi

3. Metode Eksperimen4. Metode Partisipatoris

1. Riset Kualitatif/ normatif

2. Riset Kuantitatif/ determinatif

1. Metode sejarah Penelitian sejarah berkenaan dengan analisis yang logis terhadap kejadian-kejadian yang telah berlangsung di masa lalu, jadi peneliti tidak mungkin lagi mengamati kejadian yang akan diteliti. Tujuan penelitian sejarah adalah untuk merekonstruksi kejadian-kejadian masa lampau secara sistematis dan objektif, melalui pengumpulan (dokumentasi), evaluasi, verifikasi, dan sintesa data yang diperoleh, sehingga dapat ditetapkan fakta-fakta untuk membuat suatu kesimpulan. Sumber data : primer (orang yang terlibat langsung dalam kejadian atau sumber-sumber dokumentasi yang berkenaan dengan kejadian tersebut.Penelitian sejarah terutama digunakan untuk menjawab pertanyaan tentang : kapan prose situ terjadi, siapa pelakunya, dan bagaimana prosesnya.

Riset Akuntansi, Widi, 2

Page 3: METODE DAN DESAIN RISET - Official Site of …widi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/48973/catatan.doc · Web viewMetode ini dipakai untuk meliput pengumpulan data dan informasi

2. Metode deskiptifAdalah penelitian yang dilakukan terhadap variable mandiri,yaitu tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variable lain.Tujuannya : adalah untuk menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu.Menurut Consuelo, metode deskriptif terdiri dari : Studi KasusMerupakan penelitian yang rinci mengenai suatu objek tertentu selama kurun waktu tertentu dengan cukup mendalam dan menyeluruh termasuk lingkungan dan kondisi masa lalunya.Kelebihan : penelitian dilakukan dengan lebih mendalam sehingga dapat menjawab pertanyaan mengapa keadaan itu terjadi dan peneliti diharapkan dapat menemukan hubungan yang tadinya tidak terduga.Kelemahan: Kajian relative menjadi kurang luas dan dalam, Sulit digeneralisasi dengan keadaan yang berlaku umum, Ada kecenderungan mengarah ke subjektivitas SurveyAdalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sample yang diambil dari populasi tersebut. Survey digunakan untuk mengukur gejala-gejala yang ada tanpa menyelidiki kenapa gejala-gejala tersebut ada, sehingga tidak perlu memperhitungkan hubungan antara variable, karena metode ini hanya menggunakan data yang ada untuk pemecahan masalah bukan untuk pengujian hipotesis. Penelitian survey biasanya dilakukan untuk mengambil suatu generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam. Meskipun demikian, generalisasi yang dihasilkan bisa akurat apabila sampel yang digunakan representatif. Survey dapat dilakukan dengan cara sensus maupun sampling. Riset PengembanganPenelitian ini berguna untuk memperoleh informasi tentang perkembangan suatu objek tertentu dalam jangka waktu tertentu, misalnya penelititan tentang pengaruh metode pelatihan karyawan terhadap produktifitas kerja karyawan.

Ada 2 cara yang saling melengkapi dalam penelitian pengembangan ini , yaitu :Metode longitudinal, yaitu mempelajari sample peserta dalam jangka waktu panjang dan tidak terputus-putus. Misalnya diambil sample 10 karyawan dari bagian penjualan untuk dijadikan objek penelitian, dan dipantau terus produktifitasnya selama jangka waktu penelitian, misalnya selama 2 tahun.Metode cross-sectional, yaitu mempelajari sample dari berbagai strata dalam waktu yang bersamaan. Misalnya diambil sample 10 karyawan dari bagian penjualan, produksi dan keuangan untuk dilihat produktivitasnya sebelum dan sesudah diberi pelatihan. Cara ini dapat membantu metode longitudinal.

Riset Lanjutan (follow up study)Dilakukan jika peneliti hendak mengetahui perkembangan kanjutan terhadap subjek setelah diberi perlakuan tertentu atau setelah kondisi tertentu. Misalnya dipakai untuk menilai keberhasilan suatu program pelatihan karyawan. Riset Dokumen (content analysis)Metode ini dipakai untuk meliput pengumpulan data dan informasi melalui pengujian arsip dan dokumen.Contoh : peneliti ingin mengetahui seberapa banyak buku pelajaran di program studi Akuntansi yang mengandung analisis akuntansi dari sisi etika..

Riset Akuntansi, Widi, 3

Page 4: METODE DAN DESAIN RISET - Official Site of …widi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/48973/catatan.doc · Web viewMetode ini dipakai untuk meliput pengumpulan data dan informasi

Riset Kecenderungan (trend analisis)Metode ini paling sesuai untuk penelitian yang bertujuan melihat kondisi yang akan datang dengan melakukan proyeksi atau ramalan. Misalnya penelitian mengenai pola konsumsi suatu produk. Riset korelasi (correlational study)Penelitian ini dirancang untuk menentukan tingkat hubungan variabel yang berbeda dalam suatu populasi. Misalnya hubungan antara harga saham dengan tingkat likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas.

3. Metode EksperimenAdalah suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat.Prinsip dasar dalam desain eksperimental menurut Sudjana (1980), adalah : Replikasi : pengulangan eksperimen agar menghasilkan taksira yang lebih baik Randomisasi : pengacakan Control local : langkah-langkah yang berbentuk penyeimbang, pengkotakan atau

pemblokan dan pengelompokan unit-unit eksperimen yang digunakan.Karakteristik metode eksperimental :

Variabel bebas adalah variabel yang dimanipulasi Semua variabel, kecuali variabel terikat adalah konstan Pengaruh pemanipulasian variabel bebas atas variabel terikat dapat diamati dan

diukur.

4. Metode Causal Comparatif (Ex Post Facto)Adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut ke belakang melalui data tersebut untuk menemukan factor-faktor yang mendahului atau menemukan sebab-sebab yang mungkin atas peristiwa yang diteliti. Menurut Kerlinger (1976), penelitian ini merupakan pencarian empirik yang sistematis di mana peneliti tidak dapat mengontrol variabel bebasnya karena peristiwa telah terjadi atau karena sifatnya tidak dapat dimanipulasi. Jika dibandingkan dengan riset eksperimen, riset ex post facto pada mulanya mengamati akibar baru mencari sebab, sedangkan dalam riset eksperimen pada mulanya menciptakan sebab, secara sengaja membuat kelompok berbeda dan kemudian mengamati akibat perbedaan itu pada variabel terikat.

5. Metode PartisipatorisMerupakan riset yang menyangkut kehidupan manusia. Peneliti ikut bergabung secara langsung dengan populasi yang diteliti untuk mengamati semua tingkah laku objek penelitian, tanpa melakukan intervensi sedikit pun.

TOPOLOGI DATA

Menurut Webster’s New World Dictionary, data adalah things known or assumed, yang berarti bahwa data itu sesuatu yang diketahui atau dianggap diketahui artinya sesuatu yang sudah terjadi merupakan fakta (bukti), dengan demikian data dianggap mempunyai dua arti:1. suatu pernyataan (statement) tentang sesuatu yang sudah terjadi akan tetapi belum

diketahui (belum dilaporkan), sering disebut sebagai hipotesis.

Riset Akuntansi, Widi, 4

Page 5: METODE DAN DESAIN RISET - Official Site of …widi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/48973/catatan.doc · Web viewMetode ini dipakai untuk meliput pengumpulan data dan informasi

2. suatu pernyataan tentang sesuatu yang belum terjadi, bisa terjadi bisa juga tidak disebut ramalan (forecasting).

Contoh : Seseorang ditanya berapa umurnya, dan menjawab umurnya 40 th data. Kepala BULOG menganggap bahwa persediaan beras cukup data

Karena anggapan atau asumsi dapat benar dapat juga salah, maka apabila akan dipergunakan untuk membuat keputusan, anggapan yang berupa hipotesa harus diuji terlebih dahulu dengan jalan mengumpulkan data serta menggunakan criteria tertentu.

Data berguna untuk:1. mengetahui atau memperoleh gambaran tentang sesuatu keadaan atau persoalan2. membuat keputusan atau memecahkan persoalan.

Riset pada dasarnya adalah usaha mencari data yang akan dipergunakan untuk mengetahui sesuatu atau untuk menguji suatu hipotesa, serta untuk memecahkan suatu persoalan tertentu. Data adalah bahan baku riset. Data dapat terbagi menjadi beberapa tingkatan yakni data mentah, data diolah dan data hasil analisa. Data hasil analisa mempunyai peringkat paling tinggi Karena langsung dapat digunakan untuk membuat keputusan.

Data : semua informasi mengenai semua hal yang berkaitan dengan tujuan penelitian.

Jenis-jenis data : Data primer (sumber asli) , sekunder Dara internal, eksternal Data cross section (satu waktu) , time series (deret waktu) Data dengan variabel independent (stimulus, predictor, anteseden) dan dependent

Data berskala Jenis-jenis skala :

skala Yang dapat ditentukan dr 2 amatan sembarangNominalOrdinalinterval rasio

Persamaan / klasifikasi/ pengkategorianPersamaan dan urutanPersamaan, urutan, jarak (ada satuan pengukuran)Persamaan, urutan, jarak dan rasio (ada titik nol murni)

Menurut sifatnya data terbagi menjadi : 1. data kualitatif : yaitu data yang tidak berbentuk angka, misalnya: Jakarta Fair sepi,

keamanan mantap, harga stabil, karyawan bersemangat, penjualan menurun dll2. data kuantitatif : yaitu data yang berbentuk angka,

misalnya hara beras Rp 3000/kg, karyawan yang tidak bersemangat hanya 10%, rata-rata gaji/upah karyawan Rp 1.500.000/bulan, produksi padi mencapai 20 juta ton/bulan.

Menurut sumber, data terbagi menjadi:1. data internal yaitu data dari dalam suatu organisasi yang menggambarkan keadaan

organisasi tersebut.

Riset Akuntansi, Widi, 5

Page 6: METODE DAN DESAIN RISET - Official Site of …widi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/48973/catatan.doc · Web viewMetode ini dipakai untuk meliput pengumpulan data dan informasi

Misalnya : jumlah karyawan, jumlah modal, jumlah produksi, kebutuhan bahan mentahnya dll.

2. data external yaitu data dari luar suatu organisasi yang dapat menggambarkan factor-faktor yang mungkin mempengaruhi hasil kerja suatu organisasi.Misalnya daya beli masyarakat mempengaruhi penjualan perusahaan, bantuan luar negri akan mempengaruhi hasil pembangunan suatu negara dll.

Menurut cara memperolehnya data terbagi menjadi:1. data primer yaitu data yang dikumpulkan sendiri oleh perorangan/suatu organisasi

langsung melalui objeknya.Misalnya Uniliver ingin mengetahui konsumsi margarine blue band langsung menghubungi rumah tangga, BPS untuk memperoleh data harga langsung menghubungi pasar dll

2. data sekunder : yaitu data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah berupa publikasi. Data sudah dikumpulkan oleh pihak/instansi lain. Misalnya suatu perusahaan (departemen) ingin mengetahui data penduduk, pendapatan nasional, Indeks harga Konsumen dari BPS, data perbankan dari BI, dll

Menurut waktu pengumpulannya, data terbagi menjadi:1. Data cross section ialah data yang dikumpulkan pada suatu waktu tertentu (at appoint

of time) untuk menggambarkan keadaan & kegiatan pada waktu tersebut. Analisa yang didasarkan atas data cross section disebut analisa cross section yang sifatnya statis, oleh Karena itu tidak memperhitungkan perubahan–perubahan yang terjadi, yang disebabkan oleh perubahan waktu

2. Data berkala (time series data) adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk melihat perkembangan suatu kejadian/kegiatan selama periode tersebut.Misalnya perkembangan uang beredar, perkembangan harga 9 macam bahan pokok , perkembangan penduduk dll.

Menurut kondisi hubungan/ketergantungan dengan variabel lain, data dikelompokkan menjadi

1. data/variabel terikat : data/variabel yang tergantung pada data variabel lain.2. data/variabel bebas: data/variabel yang tidak tergantung pada variabel lain.

Misalanya adalah data hasil penjualan suatu produk tergantung oleh harga, promosi, distribusi dan produk itu sendiri. Data hasil penjualan merupakan variabel terikat sedangkan variabel harga, prpmosi, distribusi dan produk itu sendiri adalah variabel bebas.

Data dapat dipisahkan menurut Skala. Skala merupakan suatu prosedur pemberian angka atau symbol lain kepada sejumlah ciri suatu obyek agar dapat menyatakan karakteristik angka pada ciri tersebut. Berdasarkan skala data dapat dipisahkan menjadi:

1. Skala Nominal Skala yang paling sederhana di mana angka yang diberikan kepada suatu kategori tidak menggambarkan kedudukan kategori tersebut terhadap kategori lainnya tetapi hanya sekadar kode atau label. Contoh : Jenis kelamin : 1 = pria dan 2 = wanita

Status : 1 = menikah dan 2 = tidak menikah

Riset Akuntansi, Widi, 6

Page 7: METODE DAN DESAIN RISET - Official Site of …widi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/48973/catatan.doc · Web viewMetode ini dipakai untuk meliput pengumpulan data dan informasi

2. Skala Ordinal Skala ini mengurutkan data dari tingkat paling rendah ke tingkat paling tinggi atau sebaliknya dengan interval yang tidak harus sama.

Contoh ; Nilai ujian 5 mahasiswa diurutkan dari yang paling besar ke yang paling kecil sbb:

Nama Mahasiswa Nilai Ujian Nilai PrestasiDania 95 AAngga 78 BGagah 72 CRobi 59 DRatna 40 E

Merubah nilai ujian ke nilai prestasi, misalnya mempunyai kaidah sebagai berikut:Jarak antara 85 – 100 adalah AJarak antara 76 – 84 adalah BJarak antara 68 – 75 adalah CJarak antara 56 – 67 adalah DJarak antara 0 – 55 adalah E

Kaidah di atas terlihat bahwa jarak interval tiap nilai prestasi bisa tidak sama.Jika bobot pada skala ordinal tidak diperhatikan, ia akan menjadi skala nominal sehingga dapat disimpulkan bahwa skala ordinal dapat berperan sebagai skala nominal tetapi tidak sebaliknya, skala nominal tidak dapat berperan sebagai skala ordinal.

3. Skala Interval Skala ini mengurutkan obyek berdasarkan suatu atribut yang memberikan informasi tentang interval antara satu obyek dengan obyek lainnya adalah sama.Contoh: nilai prestasi yang telah ditransfer dalam bentuk huruf A, B, C, D dan E selanjutnya diberi bobot masing-masing 4, 3, 2, 1 dan 0 sehingga interval A dan C sama dengan interval C dan E atau interval A dan B sama dengan interval D dan E. Tetapi ada ciri lain yaitu tidak adanya titik 0. Misalkan jika bobot A = 4 diubah menjadi A = 0 bukan berarti bahwa nilai prestasi B, C, D dan E juga menjadi 0, tetapi dapat berubah menjadi berturut-turut –1, -2,-3 dan –4. Jika jarak interval pada skala ini tidak diperhatikan, skala ini bertindak sebagai skala ordinal. Jasi skala interval dapat bertindak sebagai skala ordinal dan skala nominal.

4. Skala RatioSkala ini mencakup ketiga skala yang disebutkan di atas ditambah dengan sifat lain yaitu bahwa ukuran ini mempunyai nilai nol. Karena adanya titik 0 inilah maka ukuran rasio dapat dibuat dalam perkalian maupun pembagian. Angka pada skala ini merupakan ukuran yang sebenarnya dari obyek yang diukur.

Contoh Agus Salim dan Budi Wasito adalah dua orang karyawan PT Maju yang masing-masing bergaji Rp 2000.000 dan Rp 5.000.000. Hitungan ukuran rasionya ; gaji Budi Wasito adalah 2,5 kalilipat gaji Agus Salim. Gaji ini mempunyai titik nol (misalnya perusahaan tidak menggaji pegawainya karena bangkrut, artinya kedua karywan bergaji Rp 0).

Riset Akuntansi, Widi, 7

Page 8: METODE DAN DESAIN RISET - Official Site of …widi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/48973/catatan.doc · Web viewMetode ini dipakai untuk meliput pengumpulan data dan informasi

VARIABEL PENELITIAN

A. Pengertian

o Suharsimi Arikunto (1998:99) variabel penelitian adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.

o Ibnu Hajar (1999:156) yang mengartikan variabel adalah objek pengamatan atau fenomena yang diteliti.

o Sutrisno Hadi (1982:437) variabel adalah semua keadaan, faktor, kondisi, perlakuan, atau tindakan yang dapat mempengaruhi hasil eksperimen.

o M. Nazir (1999:149) variabel adalah konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai. o Variabel adalah gejala atau obyek penelitian yang bervariasi, contoh: 1) variabel jenis

kelamin (laki-laki dan perempuan), 2) variabel profesi (guru, petani, pedagang).

B. Macam-macam Variabel

1. Variabel Kuantitatif.a. Variabel diskrit ( nominal,kategorik) yaitu variabel dengan 2 kutub berlawanan.

Contoh: Kehadiran : hadir, tidak hadir Jenis kelamin : laki-laki, perempuan.

b. Variabel kontinum Variabel Ordinal : variabel tingkatan. Contoh: Satria terpandai, Raka pandai, Yudit

tidak pandai Variabel Interval: variabel jarak. Contoh: jarak rumah Anto kesekolah 10 km,

sedangkan Yuli 5 km maka intervalnya adalah 5 km. Variabel Ratio: variabel perbandingan (sekian kali). Contoh: berat badan Heri 80 kg,

sedangkan berat badan Upi 40 kg, maka berat badan Heri 2 kali lipat Upi.

2. Variabel Kualitatif adalah variabel yang menunjukkan suatu intensitas yang sulit diukur dengan angka. Contoh : kedisiplinan, kemakmuran dan kepandaian.

3. Variabel Independen (Pengaruh, Bebas, Stimulus, Predktor).Merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).

4. Variabel Dependen (Dipengaruhi, Terikat, Output, Kriteria, Konsekuen).Merupakan variabel yang dipengaruhi atau akibat, karena adanya variabel bebas.Contoh: Pengaruh Iklan Terhadap Motivasi Pembelian. Iklan = Variabel Independen Motivasi Pembelian = Variabel Dependen

5. Variabel ModeratorMerupakan variabel yang mepengaruhi (memperkuat atau memperlemah) hubunganantara variabel independen dengan dependen. Variabel ini sering disebut sebagaivariabel independen kedua. Contoh: Anak adalah variabel yang memperkuat hubungan suami isteri. Pihak ketiga adalah variabel yang memperlemah hubungan suami isteri.

Riset Akuntansi, Widi, 8

Page 9: METODE DAN DESAIN RISET - Official Site of …widi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/48973/catatan.doc · Web viewMetode ini dipakai untuk meliput pengumpulan data dan informasi

6. Variabel Intervening (Antara).Merupakan variabel yang menghubungkan antara variabel independen dengan variabel dependen yang dapat memperkuat atau memperlemah hubungan namun tidak dapat diamati atau diukur. Contoh: Hubungan antara Kualitas Pelayanan (Independent) dengan Kepuasan Konsumen (Intervening) dan Loyalitas (Dependen).

7. Variabel KontrolMerupakan variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti.Contoh: Apakah ada perbedaan antara tenaga penjual (sales force) yang lulus D3 dan S1 maka harus ditetapkan variable control berupa gaji yang sama, peralatan yang sama, iklim kerja yang sama, dan lain-lain. Tanpa adanya variabel kontrol maka sulit ditemukan apakah perbedaan penampilan karyawan karena faktor pendidikan.

DESAIN RISET Merupakan semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian, agar metode riset yang diterapkan dalam praktek sesuai dengan kondisi serta seimbang dengan kedalaman dan keluasan riset yang akan dilakukan.

1. Desain dalam merencanakan penelitianBertujuan untuk melaksanakan penelitian sehingga dapat diperoleh suatu logika, baik dalam pengujian hipotesis maupun dalam membuat kesimpulan. Desain harus bisa menerjemahkan model-model ilmiah ke dalam penelitian operasional secara praktis.2. Desain dalam melaksanakan penelitianDesain dalam pelaksanaan penelitian dibagi menjadi 4 macam desain. Yaitu :a. desain sample

diperlukan agar sample yang diambil representative, sesuai dengan tujuan penelitian maupun kesimpulan yang akan diambil.

b. desain instrumentinstrument merupakan alat untuk mengumpulkan data,. Alat ini perlu dievaluasi terlebih dahulu agar data yang diperoleh cocok dengan apa yang dibutuhkan.

c. desain analisisBerhubungan erat dengan hipotesis penelitian. Jika hipotesis sudah didesain dengan baik, maka desain analisis secara paralel dapat dikembangkan. Jadi hipotesis akan baik jika konsisten dengan analisis yang akan dibuat.

d. Desain administrasiDesain untuk membuat laporan hasil riset, sesuai dengan standar yang berlaku umum.

JENIS DESAIN RISET1. Desain eksploratori

Digunakan untuk persoalan-persoalan yang sifatnya baru, sehingga hipotesis sulit dibuat karena tidak ada dasar teori yang kuat. Desain ini sifatnya hanya melakukan eksplorasi, yaitu berusaha mencari ide-ide atau hubungan-hubungan yang baru sehingga dapat dikatakan bahwa riset ini bertitik tolak pada variabel, bukan fakta.

2. Desain DeskriptifDesain ini bertujuan untuk menguraikan sifat atau karakteristik suatu fenomena tertentu. Jadi dalam riset dengan desain deskriptif, jangan melakukan kesimpulan atas data yang ada

Riset Akuntansi, Widi, 9

Page 10: METODE DAN DESAIN RISET - Official Site of …widi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/48973/catatan.doc · Web viewMetode ini dipakai untuk meliput pengumpulan data dan informasi

karena tujuannya hanya mengumpulkan fakta dan menguraikannya secara menyeluruh dan teliti sesuai dengan persoalan yang akan dipecahkan.

Contoh riset deskriptif : Riset Pasar : menganalilsis besarnya ukuran pasar, daya beli konsumen, analisis distribusi,

dan analisis profil konsumen Riset pangsa pasar : menganalisis proporsi dari total penjualan terhadap pesaingnya Riset analisis penjualan berdasarkan geografis, lini produk dan tipe. Riset pengunaan produk : pola konsumsi suatu produk

3. Desain kausalBerguna untuk kmenganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya. Sifat hubungan antar variabel ayng mungkin terjadi :

Jenis Hubungan (Asosiasi) Simetris : jika dua variabel berfluktuasi bersamaan tapi kita menganggap di antara

keduanya tidak ada hubungan apa-apa. Asimetris : hubungan yang terjadi akibat variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Hubungan timbal balik : Terjadi apabila dua variabel mempengaruhi atau memperkuat

satu sama lain.

TEKNIK SAMPLING

Populasi kelompok keseluruhan orang, peristiwa atau sesuatu yang ingin diselidiki oleh peneliti.

Populasi sasaran Tujuan utama penarikan sampel adalah untuk memperoleh informasi tentang populasi. Oleh karena itu sejak awal perlu mengidentifikasi populasi secara tepat dan akurat. Contoh : populasi sasaran untuk penelitian persepsi akuntan adalah para akuntan. Populasi sasaran untuk calon mahasiswa potensial adalah siswa SMU dll

Elemen suatu anggota tunggal dari populasi. Jika terdapat 200 penumpang pesawat dalam suatu penerbangan, maka setiap penumpang pesawat tersebut merupakan elemen dari populasi.

Sampel beberapa anggota atau suatu bagian (subset) dari populasi. Hal ini mencakup sejumlah anggota yang dipilih dari populasi. Sehingga sebagaian elemen dari populasi merupakan sampel.

Sampel (contoh) penting dalam penelitian berkaitan dengan kredibilitas dan mutu penelitian serta biaya penelitian yang harus di bayar.

Alasan diperlukannya sampel dalam penelitian : Seluruh Populasi Teknik sensus membutuhkan biaya yang sangat besar/mahal (tenaga

pencacah dan waktu yang lama). Teknik sensus tidak luwes dan tidak praktis untuk pengambilan keputusan terbatas.

Riset Akuntansi, Widi, 10

Page 11: METODE DAN DESAIN RISET - Official Site of …widi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/48973/catatan.doc · Web viewMetode ini dipakai untuk meliput pengumpulan data dan informasi

Sampel dapat mewakili seluruh populasi, apabila:Sampel harus memenuhi 2 kriteria, yaitu cermat (accuracy) dan tepat (precission), tingkat kepercayaan (confidence). cermat : sampel yang diambil tidak akan bias sehingga sampel dapat memberikan reaksi

yang tidak berlebih atau kurang tetapi memberikan reaksi wajar. tepat : mengandung arti sampel yang diambil dapat mewakili dengan wajar keseluruhan

populasi. Oleh karena itu aspek ketepatan ini mengandung pengukuran standard yang dapat ditoleransi terhadap kemungkinan kesalahan pengambil sampel.

Menggunakan teknik pengambilan sampel (teknik sampling) yang sesuai dengan strategi penelitian yang dilakukan.

Confidence level : derajat kepercayaan atau ketelitian pengambilan sebuah sampel. Confidence level 95%-99%. Semakin tinggi Condidence level semakin dapat dipercaya data tersebut. (100 - CL = 1%-5%) adalah persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolelir.

Ukuran SampelUkuran sampel dapat ditentukan dengan menggunakan rumus slovin (1960) yang dikutip sevilla (1994) sbb:

Nn =

1 + N e2

n = ukuran sampelN = ukuran populasie = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel

yang masih dapat ditolelir atau diinginkan, misalnya 2%misalnya:Jumlah elemen dalam populasi adalah 8000. apabila Confidence level 98% berapa sampel yang harus diambil = 1905. Apabila CL diturunkan menjadi 95%, maka jumlah sampelnya = 380.9 dst.Semakin tinggi CL semakin besar sampelnya, semakin rendah CL semakin sedikit sampelnya.

Dalam menentukan ukuran/jumlah sampel juga perlu memperhatikan pedoman kasar yang dikemukakan oleh Roscoe dalam Sekaran (2006), yaitu:1. Jumlah sampel yang paling sesuai untuk hampir semua penelitian adalah 30 < n < 5002. Apabila sampel dibagi ke dalam beberapa subsampel (laki-laki/perempuan, senior/yunior)

jumlah sampel minimum untuk tiap kategori adalah 303. Dalam penelitian multivariate(multiple regression analysis) jumlah sampel harus beberapa

kali (sekitar 10 kali atau lebih) lipat dari jumlah variabel dalam penelitian. 4. Untuk penelitian eksperimen yang sederhana dengan pengendalian ekperimental yang

ketat, penelitian yang baik dapat dilakukan dengan menggunakan sampel sekitar 10 sampai 20.

Riset Akuntansi, Widi, 11

Page 12: METODE DAN DESAIN RISET - Official Site of …widi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/48973/catatan.doc · Web viewMetode ini dipakai untuk meliput pengumpulan data dan informasi

Sampling adalah proses memilih suatu jumlah unsur populasi yang mencukupi dari populasi, sehingga dengan mempelajari sampel dan memahami karakteristiknya memungkinkan untuk untuk menggeneralisasikan karakteristik tersebut pada seluruh anggota populasi.

Kategori Sampling Probability Sampling dan Non probability sampling

a. Probability sampling yaitu proses pengambilan sampel yang menjamin adanya peluang bahwa setiap unsure populasi dipilih sebagai anggota sampel. Sampling Probability meliputi sample random sampling, systematic sampling, stratified

random sampling, cluster sampling, area sampling dan duble sampling

b. Non Probability Sampling yaitu proses pengambilan sampel yang tidak menjamin adanya peluang bahwa setiap unsure poppulasi dipilih sebagai anggota sampel

Sampling Non Probability meliputi canvenience sampling, judgement sampling, quota sampling dan snowball sampling.

Kekeliruan Sampling Kekeliruan samplingTerjadinya kekeliruan pada saat menelaah sampel, misalnya dalam menentukan jumlah sampel yang harus diambil Kekeliruan Tak samplingKekeliruan jenis ini sering timbul dalam suatu riset antara lain karena populasi yang tidak jelas, pertanyaan-pertanyaan yang tidak tepat dan obyek yang diteliti ternyata tidak seluruhnya didapat.

Ukuran minimum sampel yang dapat diterima berdasarkan desain/metode penelitian yang digunakan (Gay, 1976): Deskriptif, minimal 10 % dari populasi. Untuk populasi yang relatif kecil minimal minimal

20%. Desain deskriptif-korelasional, minimal 30 subjek Metode ex post facto, minimal 15 subyek per kelompok Metode eksperimental, minimal 15 subyekPenggunakan kaidah di atas sebaiknya disesuaikan dengan kondisi populasi dan keadaan lain yang berkaitan.

Ukuran sampel contoh rumus slovin n = N/1+Ne2

Asumsi : distribusi normal tidak mutlak Teknik pengambilan sample

Acak cara undian cara tabel bilangan random cara sistematis/ ordinal cara stratifikasi (stratified random sampling)

Riset Akuntansi, Widi, 12

Page 13: METODE DAN DESAIN RISET - Official Site of …widi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/48973/catatan.doc · Web viewMetode ini dipakai untuk meliput pengumpulan data dan informasi

cara cluster double sampling

Non acak cara keputusan (judgment sampling) cara kuota (quota sampling) cara dipermudah (convenience sampling) snowball

Kelebihan dan kekurangan desain sampling

Desain sampling Penjelasan Kelebihan Kekurangan

A. Probability Sampling

Simple random sampling

Seluruh elemen dalam populasi diperhitungkan dan tiap elemen mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih sebagai objek

Kemampuan generalisasi hasil penenmuan tinggi

Tidak seefisien stratified sampling

Systematic sampling

Setiap elemen ke n dari populasi dipilih, mulai dari anggota tertentu dalam kerangka populasi

Mudah dilakukan bila kerangka populasinya tersedia

Dimungkinkan terjadinya bias sistematik

Stratified random sampling

a. Propor -sionate

b. Dispropor -sionete

Populasi dibagi ke dalam kelompok tertentu kemudian subyek diambil:

dalam proporsi jumlah yang sebenarnya dan perbandingannya.

berdasarkan criteria selain jumlah populasi sebenarnya.

Paling efisien di antara semua desain probabilitas semua kelompok terwakili jumlahnya

Stratified harus memiliki arti tertentu lebih memakan waktu dibandingkan dengan simple random sampling kerangka populasi untuk tiap kelompok/strata diperlukan.

Cluster sampling Kelompok yang anggotanya heterogen ditentukan dulu, kemudian dipilih secara acak dari tiap

Dalam cluster geografis , biaya pengumpulan datanya rendah

Paling kurang dapat diandalkan & kurang efisien diantara desain probabilitas lainnya karena sub-sub dari

Riset Akuntansi, Widi, 13

Page 14: METODE DAN DESAIN RISET - Official Site of …widi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/48973/catatan.doc · Web viewMetode ini dipakai untuk meliput pengumpulan data dan informasi

Desain sampling Penjelasan Kelebihan Kekurangan

kelompok : semua anggota dari tiap keompok yang dipilih secara acak dipelajari

kelompok lebih cenderung homogen daripada heterogen.

Area SamplingCluster sampling dalam suatu daerah/lokasi tertentu

Biayanya efektif, berguna untuk keputusan yang berhubungan dengan lokasi tertentu

Memakan waktu untuk mengumpulkan data dari suatu lokasi.

Double sampling

Sampel atau sub sampel yang sama diteliti dua kali

Menawarkan infomasi yang lebih rinci dalam topik penelitian

Original bias individu mungkin tidak senang merespon untuk kedua kali

B. Non Probability Sampling

Convenience sampling

Anggota populasi yang paling mudah ditemui dipilih sebagai subyek

Cepat, mudah, tidak mahal

Tidak dapat digeneralisasikan sama sekali

Judgment sampling

Subyek dipilih berdasarkan keahlian dalam bidang diteliti

Kadang merupakan satu-satunya cara untuk menyelidiki

Kemampuan generalisasinya dipertanyakan, tidak dapat digeneralisasikan ke seluruh popolasi

Quota sampling

Subyek dipilih yang paling mudah ditemui dari kelompok yang ditargetkan berdasar jumlah kuota yangtelah ditentukan sebelumnya

Sangat berguna bila partisipasi kelompok minoritas diperlukan dalam suatu penelitian

Tidak dapat digeneralisasikan dengan mudah

Snowball sampling

Memilih unit yang karakteristiknya jarang, unit selanjutnya ditunjukkan responden sebelumnya

Hanya untuk penerapan yang sangat khusus

Keterwakilan dari karakteristik yang jarang tidak terlihat dalam pemilihan sampel

Sumber : sekaran (2006)

INSTRUMEN PENELITIAN Instrumen : suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena yang diamati. Langkah penyusunan instrumen

Variabel penelitian indikator pertanyaan/ pernyataan

Riset Akuntansi, Widi, 14

Page 15: METODE DAN DESAIN RISET - Official Site of …widi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/48973/catatan.doc · Web viewMetode ini dipakai untuk meliput pengumpulan data dan informasi

Contoh : Variablel : kekayaan Indikator : rumah, kendaraan, tempat belanja, pendidikan anak, jenis makanan yang

sering dimakan, jenis olah raga Pertanyaannya untuk “rumah”: (1) berapa jumlah rumah (2) di mana letak rumah (3)

berapa luas masing-masing rumah (4) bagaimana kualitas bangunan rumah

Teknik/ metode Pengumpulan Data Observasi/ pengamatan : melakukan pengamatan langsung/tdk langsung terhadap

objek yang diteliti. Digunakan untuk penelitian perilaku manusia, proses kerja, gejala alam, responden kecil.

Metode Test : untuk mengumpulkan data yang sifatnya mengevaluasi pre-test dan post-test

Metode Pertanyaan wawancara, kuesionerDigunakan untuk mengetahui hal-hal dari responden secara lebih mendalam

Sebagian besar langkah dalam proses penelitian dilakukan dengan mengumpulkan informasi baik secara langsung (data primer) maupun tidak langsung (sekunder, tertier). Mekanisme pengumpulan informasi dalam penelitian sosial dilakukan secara langsung dengan berbagai cara yang antara lain melalui teknik wawancara (baik secara langsung maupun telepon), survey pengamatan dan angket.

Teknik wawancara dilakukan dengan mendatangi secara langsung para responden untuk dimintai keterangan mengenai sesuatu yang diketahuinya (bisa mengenai suatu kejadian, fakta, maupun pendapat si responden).

Teknik survey dilakukan dengan cara menyusun daftar pertanyaan yang diajukan kepada responden. Kemudian responden didatangi oleh pencacah untuk menanyakan informasi yang diminta serta dicatat dalam daftar kuesioner yang telah disiapkan.

Teknik angket dilakukan dengan meminta informasi dari responden mengenai sesuatu masalah dengan sukarela. (Perbedaan antara teknik angket dan survey terletak pada penentuan responden yang memang tidak akan sama).

Apapun teknik pengumpulan informasi yang dipilih, penelitian sosial yang melibatkan banyak orang membutuhkan instrumen penelitian yang akan digunakan dalam pengumpulan informasi dari responden. Instrumen penelitian adalah segala peralatan yang dipergunakan untuk memperoleh, mengolah dan mengintepretasikan informasi dari para responden yang dilakukan dengan pola pengukuran yang sama. Instrumen penelitian dirancang untuk satu tujuan penelitian dan tidak akan bisa digunakan pada penelitian yang lain, karena setiap penelitian memiliki ke-khas-an penelitian tersendiri.

Kegunaan instrumen penelitian: 1). Sebagai alat pencatat informasi yang disampaikan oleh responden, 2). Sebagai alat untuk mengorganisasi proses wawancara 3). Sebagai alat evaluasi performance pekerjaan staff peneliti.

Riset Akuntansi, Widi, 15

Page 16: METODE DAN DESAIN RISET - Official Site of …widi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/48973/catatan.doc · Web viewMetode ini dipakai untuk meliput pengumpulan data dan informasi

Instrumen pengukur variabel (instrumen) biasanya digunakan dalam berbagai desain penelitian, kecuali dalam event studi, content analysis dan sosiometri, karena ukuran variabel sudah berfungsi sebagai instrumen.

Instrumen secara garis besar bisa dibedakan ke dalam test dan skala (kerlinger, 1973). Test adalah suatu prosedur sistematis pengujian individu dengan pemberian

seperangkat rancangan stimuli dan pemberian bilangan atau seperangkat bilangan terhadap respon yang timbul dari stimuli tersebut. (contoh: projective test, intelegence test, aptitude test dll).

Skala adalah seperangkat simbol atau bilangan yan dirancang sedemikian sehingga dengan simbol atau bilangan tersebut dapa diberikan berdasarkan suatu aturan kepada individu atau perilakunya yang sedang diukur. dilihat dari sisi cara subyek penelitian atau responden menjawab, skala dapat

digolongkan ke dalam skala penilaian, skala pemeringkatan

B. Kriteria Instrumen yang baikKriteria Instrumen yang baik

Reliabilitas derajat ketepatan, ketelitian dan akurasi Validitas ketepatan pemilihan alat ukur Sensitifitas kemampuan untuk melakukan diskriminasi objektivitas bebas dari pendapat/ penilaian subjektif Fisibilitas sesuai dengan kemampuan peneliti

Kriteria instrumen yang baik (Sevilla 1988, dalam Husein 2000 ), Reliabilitas

adalah derajat ketepatan, ketelitian atau akurasi yang ditunjukkan oleh instrumen pengukuran. Reliabilitas menunjukkan konsistensi dan stabilitas suatu skor dari suatu instrumen pengukur.

ValiditasAdalah ketepatan alat ukur penelitian tentang isi atau arti sebenarnya yang diukur. Suatu instrumen dikatakan valid apabila memiliki kemampuan mengukur apa yang seharusnya diukur.Kekuatan penelitian bisa diketahui dari validitas baik internal maupun eksternalnya.

Validitas internal adalah keyakinan terhadap hubungan sebab akibat atau pengaruh dalam desain penelitian yang dilakukan. Validitas Eksternal adalah berkenaan dengan kemampuan digeneralisasinya hasil penelitian pada lingkungan, orang, atau peristiwa lain. Ancaman yang mempengaruhi validitas internal adalah history effects, maturity effect, testing effect, instrumentation effects, selection effects, statistical regression, dan mortality. Ancaman yang mempengaruhi validitas eksternal adalah perbedaan situasi lingkungan penelitian, dan perbedaan subyek penelitian. Sensitivitas

Riset Akuntansi, Widi, 16

Page 17: METODE DAN DESAIN RISET - Official Site of …widi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/48973/catatan.doc · Web viewMetode ini dipakai untuk meliput pengumpulan data dan informasi

Adalah sebagai kemampuan suatu instrumen untuk melakukan diskriminasi yang diperlukan untuk masalah penelitian. (biasanya terpenuhi bila derajat validitas dan reliabilitas instrumen tinggi)

ObyektivitasAdalah derajat pengukuran instrumen bebas dari pendapat penilaian subyektif, bebas dari bias, dan perasaan orang-orang yang menggunakan tes.

FisibilitasBerkaitan dengan aspek-aspek ketrampilan, penggunaan sumberdaya, dan waktu.

Langkah penyusunan instrumen

Variabel penelitian indikator pertanyaan/ pernyataanContoh :

Variablel : kekayaan Indikator : rumah, kendaraan, tempat belanja, pendidikan anak, jenis makanan yang

sering dimakan, jenis olah raga Pertanyaannya untuk “rumah”: (1) berapa jumlah rumah (2) di mana letak rumah (3)

berapa luas masing-masing rumah (4) bagaimana kualitas bangunan rumah

Langkah penyusunan instrumen :a. Tentukan variabel yang terpakai dalam penelitian (terlihat dari judul)b. Variabel tersebut dicarikan jabarannya dalam bentuk sub variabel yang diketahui dari

teori atau penelitian terdahulu.Misalnya : variabel kepuasan kerja. Menurut teori atau pendapat para ahli kepuasan kerja seorang karyawan ditentukan oleh lima sub variabel yaitu: kepuasan terhadap mutu pekerjaan, promosi, kepenyeliaan, hubungan dengan rekan sekerja dan gaji.

c. Sub variabel dicarikan jabarannya dalam bentuk indikator-indikator jika ada.Misalnya : sub variabel gaji. Indikatornya adalah gaji pokok, tunjangan dan insentif

d. Indikator dicarikan jabarannya dalam bentuk sub indikator jika ada.Misalnya : untuk indikator insentif sub indikator: insentif finansial dan non finansial.

e. Apabila jika sub indikator masih dapat dibagi lagi menjadi komponen terkecil, maka komponen ini dijadikan sebagai butir-butir pertanyaan dan sebaiknya tersusun menurut hierarki agar mudah dipakai dalam analisis berikutnya

f. Seluruh butir pertanyaan yang telah selesai ditentukan, pada gilirannya akan ditempatkan pada lembaran instrumen seperti angket (kuesioner).

Teknik/ metode Pengumpulan Data Observasi/ pengamatan : melakukan pengamatan langsung/tdk langsung terhadap objek

yang diteliti. Digunakan untuk penelitian perilaku manusia, proses kerja, gejala alam, responden kecil.

Metode Test : untuk mengumpulkan data yang sifatnya mengevaluasi pre-test dan post-test

Metode Pertanyaan wawancara, kuesionerDigunakan untuk mengetahui hal-hal dari responden secara lebih mendalam

Riset Akuntansi, Widi, 17

Page 18: METODE DAN DESAIN RISET - Official Site of …widi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/48973/catatan.doc · Web viewMetode ini dipakai untuk meliput pengumpulan data dan informasi

Teknik Membuat SkalaAda bermacam-macam sesuai dengan penemuan karena kebutuhan.

1. Skala Likert : Pernyataan sikap seseorang terhadap sesuatu. Jawaban setiap item instrument mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negative (5,4,7 dst). Hasilnya dikalikan dengan skornya, kemudian dijumlahkan dan dianalisis lebih lanjut

2. Skala Guttman : jawaban ya – tidak; positif – negative dstAnda ke kantor naik mobil ?a. yab. tidak

3. Skala semantic defferensial (Osgood): jawaban sangat positif di kiri dan sangat negative di kanan dan sebaliknya.

Bersahabat tidak bersahabat

4. Rating Scale : menjawab salah satu dari jawaban kuantitatif yang disediakan. Peneliti harus bisa mengartikan setiap angka yang diberikan dalam alternatif.Contoh : Seberapa baik tata ruang di lembaga A4 jika tata ruang sangat baik, 3 cukup baik, 2 kurang baik, 1 sangat tdk baik

No. item

Pernyataan tentang tata ruang kantor Interval jawaban

1.2.

Pencahayaan alam tiap ruangSirkulasi udara setiap ruang dst

4 3 2 14 3 2 1

Cara Membuat Kuesioner

1. Komponen inti ada 4 yakni : Subyek : individu/lembaga yang melaksanakan riset Adanya ajakan Adanya petunjuk pengisian kuesioner Adanya pertanyaan dan tempat mengisi jawaban

2. Kuesioner sebagai kertas kerja : untuk satu aplikasi riset bisa dibutuhkan lebih dari satu bentuk kuesioner dengan informasi berbeda perlu kode dan penanggungjawab kuesioner di tiap lembar kuesioner

3. Contoh membuat kuesionerTema/ judul : Kualitas belajar mahasiswa dalam kaitannya dengan pengaruh kemandirian, dukungan orang tua, fasilitas dan pelayanan institusiVariabel Y : kualitas belajar

X1 : kemandirianX2 : dukungan orang tua dan keluargaX3 : fasilitas dan pelayanan institusi

Indikator y1 : peran dosen wali, suasana di kelas, pemberian tugas, proses belajar mengajar, penilaian hasil belajar

Indikator x1 : kemandirian dlm bertindak, berpikir, bergaul, belajar Indikator x2 : kontrol belajar, hubungan dengan pihak institusi, kecukupan material

dan mental spiritual, alat-alat pembelajaran Indikator x3 : perpustakaan, bag informasi, registrasi dan administrasi, bag akademik,

buku pedoman akademik

Riset Akuntansi, Widi, 18

5 4 3 2 1

Page 19: METODE DAN DESAIN RISET - Official Site of …widi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/48973/catatan.doc · Web viewMetode ini dipakai untuk meliput pengumpulan data dan informasi

Kuesioner :1. Kepuasan anda tentang peran dosen wali. 2. Kepuasan anda tentang suasana di kelas dst :6. Kemandirian anda dalam bertindak. dst

: 17. Ketersediaan buku pedoman akademik

DAFTAR PUSTAKA

Daftar pustaka atau bibliografi adalah suatu daftar yang rincci dan sistematis dari semua karya ilmiah yang dipakai oleh penulis dalam mennyusun suatu karya ilmiah.

Berikut ini merupakan cara penulisan yang benar untuk daftar pustaka:a. Urutan dalam menulis daftar pustaka : Nama Pengarang, tahun, Judul karangan, edisi,

badan penerbit, kota (opsional)b. Alphabetisc. Nama pengarang tanpa gelard. Huruf pertama dari baris pertama masing-masing pustaka ditulis tepat di tepi kiri tanpa

indensi, dan baris selanjutnya menggunakan 4 ketukane. Tiap pustaka ditulis dengan satu spasi dan jarak tiap pustaka adalh 2 spasif. Untuk pengarang asing yang lebih dari satu pengarang, nama keluarga pengarang kedua

dan ketiga tidak perlu didahulukan.g. Untuk pengarang Indonesia yang mempunyai nama Keluarga (Marga) diperlakukan

seperti penulis asingh. Tidak dibenarkan menulis pustaka yang tidak dibaca oleh penulis.i. Apabila ada dua karangan atau lebih dari satu pengarang, nama pengarang untuk

karangan yang kedua dan seterusnya tidak perlu lagi dicantumkan, tetapi cukup diberi tanda garis sepanjang ruang yang diperlukan

j. Buku lebih dari tiga pengarang ditulis nama pengarang pertama saja ditambah et al., yang berarti ‘dan kawan-kawan’

Contoh penulisan daftar pustaka yang berasal dari beberapa sumber

a. Surat kabarLublin, J.S. (1980, Desember 5). On Idle: The Unemployed shun Much Mundate Work, At least

for a while. The Wall Street Journal. Pp.1,25 b. JurnalBitner, Mary Jo. (1990). Evaluating Service Encounters:The Effects of Physical Surroundings

and Employee Responses. Journal of Marketing, 54 (4), 69-82. c. makalah yang dipresentasikan dalam sebuah conferrence:Bajaj, L.S. (1996). Practical Tips For Efficient Management. Paper Presented At The Annual

Meeting of Entrepeneur, San Jose, CA. d. sumber-sumber elektronik:Author, I (1998). Technology and Immediacy of information [on-line] Available

http://www.bnet.act.com e. Buku dari satu pengarang

Riset Akuntansi, Widi, 19

Page 20: METODE DAN DESAIN RISET - Official Site of …widi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/48973/catatan.doc · Web viewMetode ini dipakai untuk meliput pengumpulan data dan informasi

Gunawan Sumodiningrat, 2000, Ekonometrika Pengantar, BPFE, Yogyakartaf. Buku (dua pengarang)Glassburner, Bruce dan Aditiawan Chandra, 2008, Teori dan Kebijaksanaan Ekonomi Makro,

LP3ES , Jakarta.g. Buku lebih dari 3 pengarangSeltiz, Claire et al., Research Method in Social Relationship, Rinehard & Winston, New York

Referensi : Cooper., Donald. & Pamela S. Schindler. 2003. Business Research Methods. 8th Edition. New

York. Mc Graw Hill Co. Inc.; FEUG. 2000. Pedoman Penulisan Ilmiah. Jakarta. Universitas Gunadarma; Husein Umar. 2000. Riset Akuntansi. Cetakan Pertama. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama; Kerlinger, F. N. 1986. Foundations of Behavioral Research. 3rd ed. New York. Holt, Rinehart

and Winston Publishing Co; Sekaran., Uma. 2006. Research Methods For Business. 6 edition, New York. John Willey & Sons,

Inc

Riset Akuntansi, Widi, 20