metilprednisolon prednison.docx

6
Prednison nama dagang - Erlanison - Kokosone - Pehacort - Predsil - Sohoson - Trifacort - Dellacorta dosis Prednison adalah kortikosteroid sintetik yang umum diberikan per oral, tetapi dapat juga diberikan melalui injeksi intra muskular (im, iv), per nasal, atau melalui rektal. Dosis awal sangat bervariasi, dapat antara 5 – 80 mg per hari, bergantung pada jenis dan tingkat keparahan penyakit serta respon pasien terhadap terapi. Tetapi umumnya dosis awal diberikan berkisar antara 20 – 80 mg per hari. Untuk anak-anak 1 mg/kg berat badan, maksimal 50 mg per hari. Dosis harus dipertahankan atau disesuaikan, sesuai dengan respon yang diberikan. Jika setelah beberapa waktu tertentu hasil yang diharapkan tidak tercapai, maka terapi harus dihentikan dan diganti dengan terapi lain yang sesuai. indikasi Gangguan endokrin Insufisiensi adrenokortikal primer atau sekunder (hidrokortison atau kortison merupakan pilihan pertama, namun analog sintetisnya juga dapat digunakan) Hiperplasia adrenal congenital/bawaan Hiperkalsernia terkait kanker

Upload: bebibebiho

Post on 11-Feb-2015

200 views

Category:

Documents


26 download

DESCRIPTION

beda prednison metilprednisolon obat tugas pediatri

TRANSCRIPT

Page 1: metilprednisolon Prednison.docx

Prednison

nama dagang

- Erlanison - Kokosone - Pehacort - Predsil

- Sohoson - Trifacort - Dellacorta

dosis

Prednison adalah kortikosteroid sintetik yang umum

diberikan per oral, tetapi dapat juga diberikan melalui

injeksi intra muskular (im, iv), per nasal, atau melalui rektal.

Dosis awal sangat bervariasi, dapat antara 5 – 80 mg

per hari, bergantung pada jenis dan tingkat keparahan

penyakit serta respon pasien terhadap terapi. Tetapi

umumnya dosis awal diberikan berkisar antara 20 – 80

mg per hari. Untuk anak-anak 1 mg/kg berat badan,

maksimal 50 mg per hari. Dosis harus dipertahankan atau

disesuaikan, sesuai dengan respon yang diberikan. Jika

setelah beberapa waktu tertentu hasil yang diharapkan

tidak tercapai, maka terapi harus dihentikan dan diganti

dengan terapi lain yang sesuai.

indikasi

Gangguan endokrin

Insufisiensi adrenokortikal primer atau sekunder

(hidrokortison atau kortison merupakan pilihan

pertama, namun analog sintetisnya juga dapat

digunakan)

Hiperplasia adrenal congenital/bawaan

Hiperkalsernia terkait kanker

Tiroiditis nonsuppuratif

Page 2: metilprednisolon Prednison.docx

Penyakit Rheumatoid

Sebagai terapi tambahan untuk penggunaan jangka

pendek pada terapi penyakit-penyakit:

Psoriatic arthritis

Rheumatoid arthritis, termasuk Rheumatoid arthritis

pada anak

Ankylosing spondylitis

Bursitis akut dan subakut

Tenosynovitis nonspesifik akut

Gouty arthritis akut

Osteoarthritis pasca-traumatik

Synovitis of Osteoarthritis

Epicondylitis

Penyakit-penyakit Kolagen

Apabila keadaan penyakit makin memburuk atau sebagai

terapi perawatan pada kasus-kasus:

Systemic lupus erythematosus

Systemic-dermatomyositis (polymyositis)

Acute rheumatic carditis

Penyakit-penyakit kulit tertentu

Pemphigus

Bullous dermatitis herpetiformis

Erythema multiforme parah (Stevens-Johnson syndrome)

Exfoliative dermatitis

Mycosis fungoides

Psoriasis parah

dermatitis seborrhea parah

Page 3: metilprednisolon Prednison.docx

Penyakit-penyakit Alergi

Mengendalikan kondisi alergi yang parah yang tidak

memberikan hasil yang memadai pada terapi konvensional:

Rhinitis yang disebabkan alergi

Asma bronkhial

dermatitis kontak

dermatitis atopik

Serum sickness

Reaksi-Reaksi hipersensitivitas terhadap obat

Penyakit-penyakit mata

Penyakit-penyakit mata akut atau kronis yang parah

terkait proses alergi atau radang, seperti:

Allergic cornea marginal ulcers

Herpes zoster ophthalmicus

Radang segmen anterior

Diffuse posterior uveitis and choroiditis

Sympathetic ophthalmia

Konjungtivitis alergik

Keratitis

Chorioretinitis

Optic neuritis

Iritis dan iridocyclitis

Penyakit-penyakit saluran pernafasan

Symptomatic sarcoidosis

Loeffler's syndrome yang tidak dapat dikendalikan

dengan cara lain

Berylliosis

Page 4: metilprednisolon Prednison.docx

Tuberkulosis yang parah, tetapi harus diberikan

bersama dengan kemoterapi anti tuberculosis yang

sesuai

Aspiration pneumonitis

Penyakit-penyakit Hematologis

Trombositopenia purpura idiopatik pada orang

dewasa

Trombositopenia sekunder pada orang dewasa

Anemia hemolitik yang disebabkan Reaksi

autoimmun

Anemia sel darah merah (Erythroblastopenia)

Anemia hipoplastik congenital/bawaan (erythroid)

Penyakit-penyakit keganasan (neoplastik)

Sebagai terapi paliatif untuk:

Leukemia dan limfoma pada orang dewasa

Leukemia akut pada anak-anak

Edema

Untuk menginduksi diuresis atau remisi proteinuria

pada sindroma nefrotik tanpa uremia, jenis idiopatik

atau yang disebabkan oleh lupus eritematosus

Penyakit-penyakit sistem pencernaan

Untuk membantu pasien melewati periode kritis pada

penyakit-penyakit:

Kolitis ulseratif

Enteritis regional

Penyakit pada Sistem Syaraf

Multiple sclerosis akut yang makin parah

Page 5: metilprednisolon Prednison.docx

Lain-lain

Tuberculous meningitis disertai penghambatan

subarachnoid, tetapi harus diberikan bersama-sama

dengan kemoterapi antituberculous yang sesuai

Trichinosis disertai gangguan syaraf atau gangguan

miokardial

kontraindikasi

Infeksi jamur sistemik dan hipersensitivitas

terhadap prednison atau komponenkomponen obat lainnya.

efek samping

Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit

Retensi cairan tubuh

Retensi natrium

Kehilangan kalium

Alkalosis hipokalemia

Gangguan jantung kongestif

Hipertensi

Gangguan Muskuloskeletal

Lemah otot

Miopati steroid

Hilangnya masa otot

Osteoporosis

Putus tendon, terutama tendon Achilles

Fraktur vertebral

Nekrosis aseptik pada ujung tulang paha dan

tungkai

Fraktur patologis dari tulang panjang

Page 6: metilprednisolon Prednison.docx

Gangguan Pencernaan

Borok lambung (peptic ulcer) kemungkinan disertai

perforasi dan perdarahan

Borok esophagus (Ulcerative esophagitis)

Pankreatitis

Kembung

Peningkatan SGPT (glutamate piruvat transaminase

serum), SGOT (glutamate oksaloasetat transaminase

serum), dan enzim fosfatase alkalin serum.

Umumnya tidak tinggi dan bersifat reversibel, akan

turun kembali jika terapi dihentikan.

Gangguan Dermatologis

Gangguan penyembuhan luka

Kulit menjadi tipis dan rapuh

Petechiae dan ecchymoses

Erythema pada wajah

Keringat berlebuhan

Gangguan Metabolisme

Kesetimbangan nitrogen negatif, yang disebabkan