metabolisme lemak ayam broiler yang diberi … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan...

100
METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI PAKAN BERBASIS KARBOHIDRAT ATAU LEMAK YANG DISUPLEMENTASI VITAMIN E DAN VITAMIN C MELALUI AIR MINUM WIRA WISNU WARDANI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012

Upload: vuonghuong

Post on 11-Mar-2019

319 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c

METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI

PAKAN BERBASIS KARBOHIDRAT ATAU LEMAK

YANG DISUPLEMENTASI VITAMIN E DAN VITAMIN C

MELALUI AIR MINUM

WIRA WISNU WARDANI

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2012

Page 2: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c
Page 3: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN

SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Metabolisme lemak ayam broiler yang

diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak yang disuplementasi vitamin E dan

vitamin C melalui air minum adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber

informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan dari penulis lain telah

disebutkan dalm teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir dari tesis

ini

Bogor, Agustus 2012

Wira Wisnu Wardani

NIM. D152100091

Page 4: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c
Page 5: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c

ABSTRACT

WIRA WISNU WARDANI. Lipid metabolism of broiler chickens fed carbohydrate or

fat based supplemented with vitamin E and vitamin C through drinking water. Under

the supervision KOMANG G WIRYAWAN and SUMIATI.

Indonesia as a tropical country potentially lead to a less comfortable conditions

for the production of broiler chickens. Stress conditions can stimulate cell membrane

and tissue damage, so it can give a negative impact on the chickens, for example the

liver. It is necessary to neutralize (antioxidants) lipid peroxidation and detoxification of

toxic metabolic products in an effort to maintain or increase fat metabolism in the liver.

Objectives of thus research were to evaluate the vitamin E and C supplementation

through drinking water to overcome the existence of free radicals and lipid metabolism

in the body. Research used the 160 male Ross broiler strain with weight of 38 ± 2 g with

a brand CP 707 (Ross strain). For the first week, the broiler chickens were fed a

commercial starter of PT Charoen Pokphand Indonesia, then followed by two types feed

namely carbohydrate-based (PC) and fat-based (PL) rations, depend of fat level content

in the feed. Vitamin C was given at 60 mg/l of drinking water and vitamin E at 8 mg/l

of drinking water of PT Trouw Nutrition Indonesia. Data collection were done for 21

days after the age of 8-28 days with 4 combination treatments, 4 replicates and 10

chickens per replicate. Research using factorial completely randomized design (CRD

factorial). The data were analyzed using ANOVA followed by orthogonal contrast test.

The data obtained were tested using the General Linear Model procedure using SAS

software version 9.1. Some aspects analyzed are the malonaldehid (MDA), blood

profile, blood chemistry, apparent metabolize energy, nitrogen retention, fat retention

and broiler performance. The results showed that blood profile, blood chemistry,

malonaldehid (MDA), relative liver weights and body weight gain were not affected (P

> 0.05) due to the treatments. On the other hand total cholesterol (P < 0.01) and HDL

cholesterol (P < 0.05) were significantly affected by the treatments. Feed intake and

feed conversion ratio significantly different (P < 0.01) caused by interaction of vitamin

supplementation through drinking water with fat based rations. In conclusion , fat based

rations is more profitable (IOFC) and improve feed conversion ratio of broiler chickens

during heat stress when supplemented with vitamin E and vitamin C through drinking

water.

Key words: broiler chicken, carbohydrates, lipid, vitamin C, vitamin E.

Page 6: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c
Page 7: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c

RINGKASAN

WIRA WISNU WARDANI. Metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan

berbasis karbohidrat atau lemak yang disuplementasi vitamin E dan vitamin C melalui

air. Dibimbing oleh KOMANG G WIRYAWAN dan SUMIATI

Indonesia sebagai salah satu negara tropis memiliki suhu rata-rata siang hari

diatas 30 0C dan kelembaban berkisar diantara 60 – 90% dan berpeluang menyebabkan

kondisi yang kurang nyaman untuk produksi ayam broiler. Kondisi stress dapat

merangsang kerusakan membran sel dan jaringan tubuh sehingga bisa berdampak

negatif pada ayam, contohnya hati. Untuk itu perlu dilakukan netralisasi (antioksidasi)

peroksidasi lemak yang ada didalam tubuh dan produk metabolisme yang berasal dari

proses detoksifikasi racun sebagai usaha menjaga atau meningkatkan metabolisme

lemak yang terjadi di hati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manfaat

suplementasi vitamin E dan C melalui air minum dalam mengatasi radikal bebas dan

pengaruhnya terhadap metabolisme lemak di dalam tubuh pada ayam broiler yang

menggunakan ransum berbasis karbohidrat atau lemak sebagai sumber energi.

Penelitan menggunakan ayam broiler jantan strain Ross sebanyak 160 ekor

berbobot 38 ± 2 g dengan merk CP 707 (strain Ross). Satu minggu pertama ayam

diberikan ransum broiler starter komersial yang berasal PT Charoen Pokphand

Indonesia, kemudian selama proses penelitian berlangsung menggunakan ransum

berbasis karbohidrat (PC) dan lemak (PL) sebagai sumber energi yang dibedakan

berdasarkan kandungan lemak kasar dalam ransum. Pemberian vitamin C sebesar 60

mg/l air minum dan vitamin E sebesar 8 mg/l yang didapat dari PT Trouw Nutrition

Indonesia. Penelitian selama 21 hari saat ayam berumur 8 - 28 hari yang dibagi menjadi

4 perlakuan, 4 ulangan dan berjumlah 10 ekor setiap ulangan. Proses pemberian ransum

dilakukan pada pagi dan sore hari. Suplementasi vitamin diberikan pada jam 09.00 –

15.00 WIB dan diganti setiap 3 jam sekali. Penelitian menggunakan rancangan acak

lengkap faktorial (RAL Faktorial) dengan faktor utama sumber energi ransum dan

suplementasi vitamin sebagai faktor penunjang. Hasil yang didapatkan dianalisis

dengan ANOVA dilanjutkan dengan uji kontras orthogonal jika ada perbedaan. Data

yang didapatkan diuji menggunakan prosedur General Linier Model menggunakan

software SAS versi 9.1. Parameter yang diukur meliputi nilai malonaldehid (MDA),

profil darah, kimia darah, energi metabolis semu, retensi nitrogen, retensi lemak dan

penampilan ayam broiler.

Hasil uji statistik profil darah, kimia darah, nilai malonaldehid (MDA), bobot

relatif organ hati, total konsumsi air minum, dan pertambahan bobot badan

menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata (P > 0.05) baik untuk perlakuan ransum

atau suplementasi vitamin melalui air minum. Sedangkan uji komponen total kolesterol

(P < 0.01) dan HDL kolesterol (P<0.05) berbeda disebabkan oleh perbedaan sumber

energi ransum. Konsumsi pakan dan konversi ransum berbeda sangat nyata (P < 0.01)

disebabkan oleh adanya interaksi suplementasi vitamin melalui air minum dengan

ransum yang diberikan. Kesimpulan penelitian ini adalah ransum berbasis lemak (PL)

memberikan nilai ekonomis (IOFC) yang lebih baik dan dapat memperbaiki konversi

Page 8: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c

ransum ayam broiler yang dipelihara pada lingkungan yang kurang nyaman ketika

diberi suplementasi vitamin E dan C melalui air minum.

Kata kunci : ayam broiler, karbohidrat, lemak, vitamin C, vitamin E

Page 9: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c

© Hak Cipta Milik IPB, tahun 2012

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau

menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian,

penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan suatu

masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB.

Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh Karya tulis dalam

bentuk apapun tanpa izin IPB.

Page 10: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c
Page 11: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c

METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI

PAKAN BERBASIS KARBOHIDRAT ATAU LEMAK

YANG DISUPLEMENTASI VITAMIN E DAN VITAMIN C

MELALUI AIR MINUM

WIRA WISNU WARDANI

Tesis

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Magister Sains pada

Program Studi Ilmu Nutrisi dan Pakan

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2012

Page 12: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c

Penguji Luar Komisi pada Ujian Tesis : Prof. Dr. Ir. Nahrowi, M.Sc

Page 13: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Tesis : Metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis

karbohidrat atau lemak yang disuplementasi vitamin E dan

vitamin C melalui air minum.

Nama : Wira Wisnu Wardani

NIM : D152100091

Program Studi/Mayor : Ilmu Nutrisi dan Pakan

Disetujui

Komisi Pembimbing

Prof. Dr. Ir. Komang G. Wiryawan Dr. Ir. Sumiati, M.Sc

Ketua Anggota

Diketahui

Ketua Departemen Dekan Sekolah Pascasarjana IPB

Ilmu Nutrisi dan Pakan

Dr. Ir. Idat Galih Permana, M.Sc.Agr Dr. Ir. Dahrul Syah, M.Sc.Agr

Tanggal Ujian : 27 Juli 2012 Tanggal Lulus :

Page 14: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c
Page 15: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karuniaNya

sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Sholawat serta salam penulis haturkan

kepada Rosulullah SAW.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Prof. Dr. Ir.

Komang G. Wiryawan dan Dr. Ir. Sumiati, M.Sc selaku pembimbing yang telah

memberikan banyak masukan selama penelitian dan penulisan tesis ini. Terima kasih

kepada Prof. Dr. Ir. Nahrowi, M.Sc yang telah bersedia menjadi penguji pada ujian

tesis. Terima kasih kepada civitas akademika Fakultas Peternakan IPB yang telah

banyak memberikan saran dan masukan selama penulis sekolah di IPB. Di samping itu

penulis ucapkan terima kasih kepada ayah, ibu, mertua, istri tercinta (Tutut), kedua buah

hati tercinta (Fawwaz dan Farras) dan seluruh keluarga atas segala doa dan kasih

sayangnya. Kepada Alivan, Febri dan Nikita (INMT 45) atas semangatnya selama

penelitian ini berlangsung.

Kepada pimpinan dan rekan-rekan PT Trouw Nutrition Indonesia yang telah

banyak memberikan inspirasi kepada penulis dan rekan-rekan bisnis peternakan di

Indonesia yang pantang menyerah dalam memenuhi kebutuhan protein bangsa

Indonesia tercinta.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Agustus 2012

Wira Wisnu Wardani

Page 16: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c
Page 17: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 26 Oktober 1982 dari pasangan

Bapak Wibowo Witono dan Ibu Pawiti. Penulis merupakan anak pertama dari tiga

bersaudara. Penulis menikah dengan Tutut Bina Sulistiyowati dan sudah memiliki dua

orang putra.

Tahun 2000 penulis lulus dari SMU Perguruan Rakyat 2 Jakarta dan pada tahun

yang sama lulus seleksi masuk IPB melalui jalur UMPTN. Penulis memilih mayor Ilmu

Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan yang berhasil ditamatkan pada tahun

2004. Pada tahun 2010 diterima di program pascasarjana IPB dengan memilih mayor

Ilmu Nutrisi dan Pakan.

Penulis bekerja sebagai Technical Associate di PT Trouw Nutrition Indonesia

sejak tahun 2007 sampai dengan saat ini, sebagai Formulator dan Quality Assurance PT

Dipasena Feedmill pada tahun tahun 2006 - 2007, Formulator PT Sierad Feedmill pada

tahun 2005 – 2006 dan Quality Control PT Metro Feedmill pada tahun 2004.

Page 18: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c
Page 19: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c

xix

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xxi

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xxiii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xxv

PENDAHULUAN....... ........................................................................................ 1

Latar Belakang ............................................................................................. 1

Tujuan ................ ......................................................................................... 3

Hipotesis ...................................................................................................... 3

TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................................... 5

Karbohidrat atau Lemak sebagai Sumber Energi ........................................ 5

Stres pada Ayam Broiler .............................................................................. 6

Mekanisme Stres Oksidatif .......................................................................... 7

Lemak, Asam Lemak dan kolesterol ........................................................ 9

Biosintesis Kolesterol .................................................................................. 12

Lipid Peroksida ............................................................................................ 15

Darah ............................................................................................................ 17

SGOT dan SGPT .......................................................................................... 20

Sistem Kekebalan (Immune) Tubuh ............................................................ 21

Suplementasi Vitamin pada Ayam sebagai Antioksidan ............................ 22

BAHAN DAN METODE .................................................................................... 27

Waktu dan Tempat Penelitian ....................................................................... 27

Bahan dan Alat .............................................................................................. 27

Metode Penelitian ......................................................................................... 30

HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................... 39

Suhu dan Kelembaban Lingkungan Pemeliharaan ………………………… 39

Stabilitas Vitamin C dalam Air ….…………………………………………. 41

Energi Metabolis dan Retensi Nutrisi ……………………………………… 42

Profil Darah Ayam Broiler …………………………………………………. 44

Profile Organ Hati dan Kualitas Karkas Ayam Broiler ……………………. 49

Penampilan Ayam Broiler …………………………………………………. 51

Income Over Feed and Chick Cost (IOFC) ................................................... 57

KESIMPULAN DAN SARAN............................................................................ 56

Kesimpulan .................................................................................................... 56

Saran .............................................................................................................. 56

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 57

LAMPIRAN ........................................................................................................ 63

Page 20: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c
Page 21: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c

xxi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Pengelompokan jenis vitamin................................................................. 22

Tabel 2 Komposisi ransum penelitian (umur 8 – 33 hari).................................... 28

Tabel 3 Perlakuan penelitian................................................................................ 37

Tabel 4 Nilai energi metabolis semu terkoreksi nitrogen (EMSn), retensi

nitrogen dan retensi lemak ayam broiler umur 33 hari ……………...... 43

Tabel 5 Profil komponen darah ayam broiler umur 33 hari ..………………….. 45

Tabel 6 Hasil uji kimia darah ayam broiler.......................................................... 46

Tabel 7 Nilai malonaldehid (MDA) dan bobot relatif organ hati ayam broiler .. 50

Tabel 8 Persentase dan kualitas karkas ayam broiler …………………………. 50

Tabel 9 Penampilan ayam broiler (8 – 28 hari) ……………………………….. 51

Tabel 10 Temperatur dan nilai amper mesin pellet serta nilai kualitas fisik

ransum .................................................................................................... 56

Tabel 11 Income over feed and chick cost (IOFC) ransum penelitian .................. 57

Page 22: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c
Page 23: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c

xxiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Partisi energi pada unggas, A (konstan) dan B (dinamis)

(Latshaw & Moritz 2009) .............................................................. 5

Gambar 2 Hubungan lingkungan dengan produksi ternak (Hafez 1968) ....... 8

Gambar 3 Rumus molekul kolesterol (Lehninger 2005) ................................ 10

Gambar 4 Proses biosintesis kolesterol dalam 4 tahap (Lehninger 2004) ...... 12

Gambar 5 Mekanisme peroksida lipid ............................................................ 15

Gambar 6 Reaksi TBA dengan MDA ............................................................. 16

Gambar 7 Mekanisme kerja vitamin C sebagai antioksidan (Lehninger

2005) ............................................................................................. 23

Gambar 8 Regenerasi vitamin E (α-tokoferol) (Gropper et al. 2009) .......... 24

Gambar 9 Interaksi antara beberapa antioksidan untuk mencegah kerusakan

sel (Gropper et al. 2009) …………………..…………………….. 26

Gambar 10 Kandang penelitian ....................................................................... 27

Gambar 11 Proses produksi ransum di Putri Gunung Farm Feedmill .............. 29

Gambar 12 Roche Cobas Mira plus chemical analyzer .................................... 34

Gambar 13 Sysmex KX-21 ............................................................................... 35

Gambar 14 Rataan suhu (oC) kandang penelitian dan referensi Ross ……..... 39

Gambar 15 Nilai suhu siang hari (

oC) kandang penelitian dan referensi Ross 40

Gambar 16 Stabilitas vitamin C dalam air ........................................................ 42

Gambar 17 Bentuk dan fraksi lipoprotein (Gropper et al. 2009) ..................... 48

Page 24: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c
Page 25: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c

xxv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Foto – foto pelaksanaan penelitian …………………………. 67

Lampiran 2 Kurva standar MDA ............................................................... 70

Lampiran 3 Analisis ragam pertambahan bobot badan ………………….. 71

Lampiran 4 Analisis ragam konversi pakan ………….………………….. 71

Lampiran 5 Analisis ragam hemoglobin .………….…………………...... 71

Lampiran 6 Analisis ragam hematokrit ………….……………………..... 72

Lampiran 7 Analisis ragam eritrosit ………………….………………….. 72

Lampiran 8 Analisis ragam SGPT …………...……….………………….. 72

Lampiran 9 Analisis ragam trigliserida ……………....………………….. 72

Lampiran 10 Analisis ragam total kolesterol ………….………………….. 73

Lampiran 11 Analisis ragam HDL kolesterol …...…….………………….. 73

Lampiran 12 Analisis ragam LDL kolesterol ………….………………….. 73

Lampiran 13 Analisis ragam MDA hati ……………….………………….. 74

Lampiran 14 Analisis ragam kolesterol daging ayam …………………….. 74

Lampiran 15 Analisis ragam MDA karkas …………….………………….. 74

Lampiran 16

Analisis ragam % bobot hati …………….…………………..

74

Page 26: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c
Page 27: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Ayam broiler optimal diproduksi pada wilayah sub tropis atau berada pada

kisaran suhu 20 - 25 oC dengan kelembaban udara berkisar 60 -70% (Ross 2009).

Pada minggu pertama broiler memerlukan suhu yang lebih hangat dibanding

dengan minggu-minggu berikutnya. Semakin tua umur ayam maka suhu

lingkungan yang dibutuhkan semakin rendah atau sejuk untuk membantu proses

pelepasan panas dalam tubuh akibat adanya usaha menyeimbangkan suhu tubuh

dan lingkungan melalui mekanisme evaporasi yang ditandai dengan peningkatan

gerakan bernafas (panting).

Indonesia sebagai salah satu negara tropis memiliki suhu rata-rata siang hari

diatas 30 0C dan kelembaban berkisar diantara 60 – 90% (BMKG 2010), hal ini

berpeluang menyebabkan ayam kesulitan untuk melepaskan panas yang

dihasilkan selama proses metabolisme dalam tubuh dan terus meningkat seiring

dengan bertambahnya umur ayam. Cekaman panas ini bisa menyebabkan

gangguan pertumbuhan, penurunan nafsu makan, menurunnya kecernaan zat

nutrisi, penurunan sistem kekebalan tubuh bahkan sampai dengan peningkatan

angka kematian ternak (Sugito et al. 2007; Mashaly et al. 2004; Mckee et al.

1997), meningkatnya laju pernafasan yang menyebabkan kadar CO2 dalam darah

menurun (alkalosis) dan terjadinya perubahan keseimbangan asam basa darah

(Borges et al. 2003b).

Kondisi stress memacu pelepasan hormon kortikosteron, hormon

katekolamin dan memacu level peroksidasi lemak yang bisa merangsang

kerusakan membran sel dan jaringan tubuh sehingga bisa berdampak negatif pada

ayam. Peroksidasi lemak juga mempengaruhi kualitas lemak yang ada dalam

daging dan telur sehingga lebih mudah rusak dan memperpendek umur

penyimpanan. Jenis dan komposisi asam lemak (jenuh dan tidak jenuh) ransum

akan mempengaruhi kecepatan metabolisme energi, jumlah peroksidasi lemak

yang dihasilkan dan jumlah lemak yang bisa dideposit dalam daging atau telur.

Hasil metabolisme lemak akan menghasilkan asam lemak yang akan

Page 28: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c

2

dioksidasikan menjadi gliserol untuk biosintesis atau oksidasi trigliserida menjadi

acetyl CoA (Drackley 2000).

Ransum berbasis karbohidrat sebagai sumber energi akan menghasilkan

panas di dalam tubuh yang lebih tinggi dibanding dengan ransum berbasis lemak,

hal ini dikarenakan karbohidrat tergolong sumber energi yang mudah digunakan

akan tetapi tidak sebaik lemak dari nilai energi metabolis per satuan unit.

Karbohidrat merupakan sumber energi yang biasa digunakan pada ayam broiler

dengan sumber utamanya berasal dari jagung, dedak dan biji-bijian lainnya.

Meningkatnya harga biji-bijian di level lokal dan internasional memaksa ahli

nutrisi ransum untuk mencari sumber-sumber energi yang optimal, lebih efisien

dan berkesinambungan dalam hal ketersediannya. Salah satu sumber energi yang

perlu menjadi pertimbangan ialah lemak..

Proses metabolisme energi yang berasal dari lemak akan menghasilkan

sejumlah senyawa peroksida (radikal bebas) yang bisa bersifat merusak sel-sel

tubuh dan bisa mempengaruhi metabolisme nutrisi pada tingkat sel dan jaringan.

Senyawa radikal bebas akan meningkat lebih banyak ketika kondisi ayam stres,

karena pada kondisi stres tubuh ayam tidak bisa mensitesa asam askorbat (vitamin

C) yang bisa menetralisir senyawa-senyawa radikal bebas.

Senyawa-senyawa radikal bebas ini akan merusak dinding sel yang ada di

dalam tubuh terutama pada organ-organ yang berperan dalam sistem metabolisme

tubuh. Hati merupakan salah satu organ yang berperan cukup kompleks dalam

proses metabolisme zat-zat nutrisi di dalam tubuh. Organ hati berkaitan dengan

metabolisme lemak, protein, karbohidrat, proses detoksifikasi serta metabolisme

vitamin-vitamin larut lemak seperti vitamin A, D3, E dan K. Organ hati akan

memproduksi garam-garam empedu yang akan berperan dalam emulsifikasi

lemak agar lebih mudah untuk dimetabolisme. Metabolisme lemak akan

mempengaruhi jumlah energi, senyawa radikal bebas, komposisi trigliserida,

kolesterol dan asam lemak di dalam darah atau jaringan tubuh.

Usaha untuk menjaga kesehatan organ hati sangat diperlukan agar proses

metabolisme zat-zat nutrisi dan penampilan ayam broiler ketika panen menjadi

optimal. Untuk itu pada penelitian ini akan dilihat pengaruh sumber energi yang

berbeda pada ayam broiler yang diberi suplementasi vitamin E dan C melalui air

Page 29: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c

3

minum terhadap status radikal bebas, profil organ hati, dan penampilan ayam

broiler selama 4 minggu pemeliharaan.

Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengamati manfaat suplementasi vitamin E

dan C melalui air minum pada ayam broiler yang diberi ransum berbasis

karbohidrat atau lemak.

Hipotesis

Hipotesis dari penelitian ini ialah :

1. Pemberian karbohidrat dan lemak sebagai sumber energi berpengaruh

terhadap kinerja hati, status radikal bebas dan penampilan ayam broiler

2. Suplementasi vitamin E dan vitamin C pada ayam broiler dapat memperbaiki

kinerja hati, status radikal bebas dan penampilan ayam broiler

3. Adanya interaksi antara perbedaan sumber energi ransum berbasis karbohidrat

dan lemak dengan suplementasi vitamin E dan vitamin C pada ayam broiler

dapat memperbaiki kinerja hati, status radikal bebas dan penampilan ayam

broiler.

Page 30: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c

4

Page 31: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c

5

TINJAUAN PUSTAKA

Karbohidrat atau Lemak sebagai Sumber Energi

Energi merupakan faktor pembatas pertama dalam manajemen nutrisi ayam

broiler yang akan mempengaruhi jumlah ransum yang dikonsumsi. Energi dalam

ransum dapat berasal dari karbohidrat, protein atau lemak yang dimetabolisme di

dalam tubuh. Energi metabolis itu sendiri diartikan sebagai total energi ransum

bahan dikurangi dengan kandungan energi yang terbuang dalam ekskreta (pada

unggas saluran feses dan urine menjadi satu) serta kandungan energi yang hilang

dalam bentuk gas (CO2). Partisi energi pada unggas disajikan pada Gambar 1.

Gambar 1 Partisi energi pada unggas, A (konstan) dan B (dinamis) (Latshaw &

Moritz 2009)

Pada unggas, kandungan energi metabolis ransum dapat dinyatakan dengan

ada energi metabolis semu (EMS), energi metabolis semu terkoreksi nitrogen

(EMSn), energi metabolis murni (EMM) dan energi metabolis murni terkoreksi

nitrogen (EMMn). Nilai energi metabolis semu merupakan nilai energi yang

belum dikurangi oleh nilai energi endogenus, yaitu energi yang berasal dari

peluruhan sel-sel mukosa dan jaringan tubuh yang didapatkan ketika ayam

dipuasakan. Faktor koreksi terhadap nitrogen perlu diperhitungkan sebagai

pertimbangan ketika asam urat yang keluar di dalam ekskreta bisa dioksidasi

secara sempurna (Sibbald 1980). Lopez dan Leeson (2008) melaporkan bahwa

nilai EMSn ransum berbasis jagung sebesar 95 – 97% EMS dan pada ransum

berbasis bungkil kedelai sebesar 88 – 93% EMS.

Page 32: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c

6

Latshaw (2008) mencoba untuk membandingkan sumber energi ransum

kaya akan protein, lemak dan serat (karbohidrat) dengan berbasis pada jagung

dan bungkil kedele dengan penambahan lemak yang sudah terhidrolisa, terlihat

bahwa penambahan lemak sebesar 5% meningkatkan nilai energi metabolis

sebesar 10%, penambahan protein sebesar 2% meningkatkan nilai energi

metabolis sebesar 4% dan penambahan serat kasar 4% menurunkan nilai energi

metabolis sebesar 20%. Sementara itu Plavik et al. (1997) melaporkan bahwa

performa ayam yang dipelihara pada suhu 20 oC yang diberikan karbohidrat dan

lemak sebagai sumber energi tidak berbeda, termasuk persentase kandungan

lemak abdominal dan daging dada.

Stres pada Ayam Broiler

Suhu optimal untuk produksi ayam broiler ialah 20 - 25 oC dan kelembaban

60 -70% (Ross 2009). Suhu dan kelembaban lingkungan yang tinggi merupakan

kondisi yang membuat ayam tidak nyaman, laju pernafasan meningkat,

keseimbangan asam basa darah berubah menjadi lebih basa, lebih rentan terhadap

serangan bakteri patogen, metabolisme nutrisi terganggu, pertumbuhan terhambat

dan dapat menyebabkan kematian (Sugito et al. 2007; Mashaly et al. 2004;

Borges et al. 2003a; Borges et al. 2003b; Mckee et al. 1997). Cekaman panas

menyebabkan energi untuk produksi digunakan untuk homeostasis

(keseimbangan tubuh), hal ini biasanya dimulai dengan menurunnya konsumsi

ransum, menurunnya laju aliran darah dan berkurangnya energi yang

dimetabolisme (Mckee et al. 1997)

Puthpongsiriporn et al. (2001) melaporkan bahwa cekaman panas dapat

merangsang pelepasan kortikosteron dan katekolamine serta menginisiasi

peroksidasi lemak didalam sel membran termasuk sel membran T dan limposit B,

yang sangat erat kaitannya dengan sistem kekebalan tubuh. Cekaman panas

merangsang radikal bebas yang dapat merusak membran sel dengan cara

menginduksi peroksidasi asam lemak tidak jenuh rantai panjang sehingga

kekuatan membran sel tersebut menjadi berkurang dan mudah rusak. Asam

lemak tak jenuh merupakan salah satu target paling sensitif dari radikal bebas

yang dikenal dengan istilah lipid peroksida. Di dalam tubuh, lipid peroksida ini

Page 33: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c

7

menyebabkan kerusakan sel imun (kekebalan) serta dapat merusak komponen sel

seperti lemak, protein, karbohidrat dan DNA.

Mekanisme Stres Oksidatif

Tingginya suhu lingkungan, selain mengganggu tubuh melalui mekanisme

fisiologis, juga dapat merupakan salah satu penyebab terjadinya stres oksidatif

yakni kondisi aktivitas oksidan yang melebihi antioksidan. Oksidan atau oksigen

reaktif (radikal bebas) adalah molekul yang mempunyai satu atau lebih elektron

yang tidak berpasangan pada orbit terluarnya (Aruoma 1999; Miller et al. 1993).

Menurut Supari (1996), radikal bebas dibentuk melalui 2 cara yakni

melalui endogen dan eksogen. Cara endogen diproduksi di dalam sel oleh

mitokondria, membran plasma, lisosom, peroksisom, retikulum endoplasma dan

inti sel, sebagai respon normal dari peristiwa biokimia dalam tubuh. Cara

eksogen diperoleh dari polusi yang berasal dari luar, yang berasal dari tubuh

melalui inhalasi, digesti, injeksi dan penyerapan kulit. Radikal bebas

memungkinan mengambil partikel dari molekul lain kemudian menimbulkan

senyawa yang abnormal dan memulai reaksi berantai yang dapat merusak sel-sel

dengan menyebabkan perubahan yang mendasar pada materi genetis serta

bagian-bagian sel penting lainnya (Yashikawa & Naito 2002)

Asam lemak tak jenuh adalah senyawa yang paling sensitif terhadap

serangan radikal bebas yang disebut serangan lipid peroksida. Dalam tubuh,

terbentuknya lipid peroksida menyebabkan kerusakan sel seperti sel imun,

mencetuskan arteriosklerosis dan kanker serta dapat mengakibatkan

penggumpalan darah yang dapat memunculkan stroke dan penyakit jantung

koroner (Noda & Wakasugi 2001; Yamada 2001). Peroksidase lipid dapat

merusak lipid dengan menghasilkan malonaldehid (MDA) dan 4-

hidroksinonenal. Kedua senyawa tersebut dapat menyebabkan kerusakan pada

protein dengan menghasilkan protein karbonil, hidroksileusin, hidrobvalin dan

nitrotirosin, sehingga menyebabkan protein mudah mengalami lisis (Supartondo

2002). Kerusakan lainnya terjadi pada DNA dengan hasil 8-oksoguanin dan timin

glikol (Yashikawa & Naito 2002) yang menyebabkan mutasi serta penuaan dini

(Yakode & Kita 2002).

Page 34: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c

8

Penelitian Takahashi dan Akiba (1999) membuktikan bahwa pemberian

lemak teroksidasi pada ayam broiler, nyata menurunkan konsumsi ransum,

pertambahan bobot badan serta konsentrsi vitamin C dan α-tokoferal plasma

darah. Hasil tersebut diikuti dengan meningkatnya MDA plasma dan rasio

heterofil dan limfosit darah sebagai indeks dari cekaman. Selanjutnya penelitian

Taniguchi et al. (1999) membuktikan bahwa stres oksidatif karena pemberian

hormon kortison, dapat meningkatkan kandungan lemak abdomen, MDA dan

kolesterol plasma ayam broiler. Skema hubungan antara suhu lingkungan dengan

produksi ternak disajikan pada Gambar 2.

Faktor Lingkungan

Reseptor Cahaya Suhu Tubuh Stress Oksidatif

Hipotalamus Peroksidasi Lemak

Pusat

Haus

Pusat

LaparPusat

Termoregulasi

Sistem

Hormon

Lemak & Kolesterol ↑

Sintesis Protein ↓

Minum Makan Kelenjar

Endokrin

Tiroid Adrena

Metabolisme

Nutrisi

Produksi

Substrat Enzim

Gambar 2 Hubungan lingkungan dengan produksi ternak (Hafez 1968)

Page 35: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c

9

Pada Gambar 2 terlihat bahwa suhu lingkungan akan sampai ke tubuh baik

melalui reseptor pada kulit maupun melalui pembuluh darah sehingga sampai ke

hipotalamus. Suhu lingkungan yang tinggi dapat merangasang pusat haus dan

sekresi hormon kortikosteron, sementara pusat lapar dan sekresi thyroid

stimulating hormone (TSH) yang berperan dalam sekresi hormon tiroid

dihambat, akibat terjadinya penurunan dalam metabolisme, sehingga produksi

menjadi turun. Selanjutnya suhu lingkungan yang tinggi dapat meningkatkan

radikal bebas baik berasal dari endogen maupun eksogen yang antara lain dapat

menyebabkan peroksidasi lipid terutama asam lemak tidak jenuh (ALTJ) serta

gangguan metabolisme lainnya seperti terserangnya DNA dan protein dalam sel.

Lemak, Asam Lemak dan Kolesterol

Lemak terdiri dari campuran asam lemak dan gliserol. Gliserol mempunyai

tiga gugus hidroksil yang masing-masing mengikat satu molekul asam lemak

yang disebut trigliserida. Asam lemak adalah komponen terbesar dari beberapa

lipida kompleks yang mengandung atom C yang sebagian besar umumnya

terdapat pada jaringan hewan (Enser 1984). Sifat asam lemak ditentukan oleh

komposisi asam lemak, panjang rantai karbon serta posisi ikatan rangkapnya

(Girindra 1988). Berdasarkan sifat-sifat tersebut, asam lemak dapat digolongkan

ke dalam asam lemak jenuh (tidak mengandung ikatan rangkap) dan asam lemak

tak jenuh (mengandung ikatan rangkap). Asam lemak yang mengandung satu

ikatan rangkap disebut asam lemak tak jenuh tunggal (mono unsaturated fatty

acid) dan asam lemak yang mengandung lebih dari satu ikatan rangkap disebut

asam lemak tak jenuh ganda (poly unsaturated fatty acid/ PUFA). Asam lemak

jenuh memiliki titik didih yang lebih tinggi daripada asam lemak tidak jenuh

dengan jumlah atom karbon yang sama. Disamping itu terdapat istilah penamaan

asam lemak dengan omega atau ω yang ditandai dengan posisi ikatan rangkap

yang berdekatan dengan gugus metil (CH3). Asam linolenat (ω -3) adalah asam

lemak yang memiliki posisi ikatan rangkap pada rantai ketiga dari gugus metil

(CH3). Asam lemak linoleat (ω -6) dan oleat (ω -9) masing-masing memiliki

ikatan rangkap berjarak 6 dan 9 rantai dari gusus metil (CH3).

Komposisi asam lemak daging dipengaruhi oleh komposisi asam lemak

ransum disamping umur dan bangsa ternak, terutama pada ternak monogastrik.

Page 36: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c

10

Pada ternak monogastrik pemberian ransum dengan kandungan lemak jenuh

tinggi akan mengakibatkan kandungan lemak jenuh daging menjadi lebih tinggi.

Penurunan lemak kemungkinan sejalan dengan penurunan komposisi asam lemak

karena kecepatan penimbunan sangat berpengaruh terhadap komposisi asam

lemak ransum (Girindra 1988).

Kolesterol adalah sterol terpenting dari organ hewan, dan menyusun 17%

bahan kering otak (Tillman et al. 1991), serta terdapat dalam semua sel hewan,

sehingga tersebar luas dalam tubuh dan terdapat dalam darah serta cairan

empedu. Kolesterol mempunyai rumus molekul C27H45OH dan dapat dinyatakan

sebagai 3 hidroksi-5,6 kolesten, karena mempunyai satu gugus hidroksil pada

atom C3 dan ikatan rangkap pada atom C5 dan C6 serta percabangan pada C10 C13

C17 (Mayes 1995). Rumus molekul kolesterol disajikan pada Gambar 3.

Gambar 3 Rumus molekul kolesterol (Lehninger 2005)

Menurut Sitepoe (1992) kolesterol diklasifikasikan ke dalam lipida

berkomponen alkohol steroid yang sebagian besar berfungsi sebagai penghasil

kalori serta memberikan nilai tambah terhadap cita rasa makanan. Fungsi

kolesterol dalam tubuh adalah sebagai prekusor pembentuk asam empedu oleh

hati, yang merupakan rute utama untuk katabolisme kolesterol; untuk

pembentukan hormon-hormon steroid seperti glukokortikosteroid dan aldosteron

dalam gonad dan beberapa jaringan lainnya; dan untuk pembentukan vitamin D

yang merupakan satu-satunya vitamin yang disintesis oleh tubuh dan tidak

dibutuhkan dalam makanan. Herman (1991) menyatakan bahwa kolesterol

berfungsi untuk membantu sel saraf dalam menjalankan fungsinya dimana tanpa

kolesterol koordinasi gerak tubuh dan kemampuan berbicara akan terganggu.

Page 37: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c

11

Kolesterol dalam tubuh berupa kolesterol eksogen dan kolesterol endogen

(Fransdson 1992). Kolesterol eksogen masuk ke dalam tubuh berasal dari

makanan dan sebaliknya kolesterol endogen dibentuk sendiri oleh sel-sel tubuh,

terutama di dalam hati. Di dalam tubuh tidak dapat dibedakan antara kolesterol

yang berasal dari sintesis dalam tubuh dan kolesterol yang berasal dari makanan.

Jika jumlah kolesterol dari makanan kurang, maka sintesis kolesterol di dalam

hati dan usus meningkat untuk memenuhi kebutuhan jaringan dan organ lain.

Sebaliknya jika jumlah kolesterol di dalam makanan meningkat maka sintesis

kolesterol di dalam hati dan usus menurun (Muchtadi et al. 1993)

Kolesterol dalam darah berasal dari usus atau diproduksi oleh jaringan

tubuh dari asetat dan ditemui pada semua fraksi lipid darah. Piliang dan

Djojosoebagio (2002) melaporkan bahwa peningkatan kadar kolesterol dalam

serum disebabkan oleh terganggunya mekanisme dalam pengubahan kolesterol

menjadi asam empedu, dan Girindra (1988) menyatakan kadar kolesterol plasma

akan naik jika makan banyak kolesterol, obstruksi duktus empedu, fungsi usus

terganggu dan diabetes melitus. Tingginya masukan lemak jenuh, rendahnya

perbandingan lemak tak jenuh dan tingginya masukan kolesterol dalam darah

juga akan meningkatkan kolesterol dalam darah Herman (1991).

Kolesterol berhubungan erat dengan aterosklerosis, suatu keadaan di mana

kolesterol dan lipida yang lain masuk ke dinding pembuluh darah bagian dalam

(Frandson 1992). Lebih lanjut dikatakan bahwa aterosklerosis berkaitan dengan

makanan yang tinggi kadar kolesterolnya dan lemak yang jenuh. Tillman et al.

(1991) menyatakan bahwa aterosklerosis ditandai oleh penumpukan (deposisi)

ester kolesteril dan lipida lain dalam jaringan ikat dinding arteri, sehingga akan

menyebabkan penggumpalan dan dinding arteri dapat menebal serta pada

keadaan parah menyebabkan serangan jantung.

Beyne (1980) menyatakan bahwa jumlah kolesterol dalam tubuh tergantung

pada keadaan individu, dalam masa pertumbuhan atau tidak. Jumlah kolesterol

bervariasi baik untuk setiap individu maupun pada setiap organ tubuh.

Mekanisme pengaturan kolesterol di dalam tubuh hewan pada dasarnya

tergantung pada sintesis kolesterol dan eksresi steroid pada feses.

Page 38: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c

12

Biosintesis Kolesterol

Kolesterol disintesis dalam tubuh, terutama oleh sel-sel hati, usus halus dan

kelenjar andrenal. (Piliang & Djojosoebagio 2002). Lebih lanjut dikatakan bahwa

dengan melalui suatu rangkaian yang rumit, dua karbon fragmen sederhana, yaitu

Asetil CoA diubah menjadi 1 atau 2 gram kolesterol setiap hari. Proses

biosintesis kolesterol dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4 Proses biosintesis kolesterol dalam 4 tahap (Lehninger 2004)

Menurut Lehninger (2005) biosintesis kolesterol dapat dibagi menjadi 4

tahap, yaitu (1) sintesis mevalonat, yaitu suatu senyawa 6 karbon dari asetil-CoA,

terbentuk akibat reaksi kondensasi dan reduksi yang berlangsung di dalam

Page 39: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c

13

mitokondria; (2) Unit isoprenad dibentuk dari mevalonat melalui pelepasan CO2,

pada reaksi fosforilasi oleh ATP; (3) enam unit isopropenoid mengadakan

kondensasi untuk membentuk senyawa antara skualena; (4) Skualena

mengadakan siklisasi untuk menghasilkan senyawa steroid induk yaitu lanosterol,

yang berlangsung di dalam retikulum endoplasma; kolesterol dibentuk di dalam

membran retikulum endoplasma dari lanosterol setelah melewati sekitar 20

rangkaian reaksi, termasuk migrasi gugus metil dan pelepasan senyawa-senyawa

lainnya.

Menurut Muchtadi et al. (1993) dari strukturnya dapat diketahui bahwa

biosintesis kolesterol akan membutuhkan sumber atom karbon dan daya

pereduksi untuk menciptakan ikatan antara atom karbon hidrogen. Daya

pereduksi dalam bentuk NADPH dihasilkan hanya oleh enzim yang berasal dari

”hexose monophospate shunt”, yaitu glukosa 6 dehidrogenase dan 6

fosfoglukonat dehidrogenase. Untuk setiap molekul gula yang dioksidasi melalui

proses tersebut akan menghasilkan 2 NADPH. Semua atom karbon kolesterol

berasal dari asetat. Asetil Ko-A sebagai prekusor asam mevalonat diperoleh dari

berbagai sumber, yaitu: proses β-oksidasi asam lemak berantai panjang, oksidasi

asam amino ketogenik seperti leusin dan isoleusin, serta reaksi piruvat

dehidrogenase yang menghubungkan glikolisis dan siklus krebs.

Kolesterol tidak larut dalam sistem larutan, karena itu harus diangkut

melalui lipoprotein plasma, yang terdiri atas lemak polar, lesitin, apoprotein

spesifik dan kolesterol bebas, serta lipid non polar termasuk kolesterol ester dan

trigliserida. Lipoprotein plasma terdiri dari kilomikron, very low density

lipoprotein (VLDL), intermediate density lipoprotein (IDL), low density

lipoprotein (LDL) dan high density lipoprotein (HDL). Kilomikron dan VLDL

yang terbentuk dala mukosa usus diangkut ke dalam limfa dan sekresinya melalui

pembuluh darah. Hati juga mensintesis beberapa VLDL. Sekitar 75% dari

kolesterol diesterifikasi dengan asam lemak rantai panjang, kemudian

dihidrolisis dan kolesterol bebas dimanfaatkan oleh sel atau bergabung di dalam

membran sel, sedangkan kelebihannya dibuang. Kolesterol yang diekskresikan

mengalami siklus ulang ke dalam hati atau diangkut oleh HDL dan ditransfer ke

VLDL.

Page 40: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c

14

Fungsi masing-masing lipoprotein plasma dijelaskan oleh Piliang dan

Djojosoebagio (2002). Kilomikron protein dengan densitas terendah mempunyai

fungsi untuk mentransport trigliserida dan membawa sebagian kolesterol. VLDL

berfungsi sebagai pembawa trigliserida yang dibawa dari hati ke jaringan-

jaringan lain dalam tubuh, terutama jaringan adiposa untuk disimpan. LDL

berfungsi mentransport kolesterol, yaitu lebih dari setengahnya dalam bentuk

kolesterol ester. HDL untuk mentransport fosfolipida dan kolesterol ester dari

jaringan perifer kembali ke hati untuk diubah menjadi asam empedu. Kolesterol

yang tidak diperlukan akan dikeluarkan bersama-sama dengan feses dan lebih

kurang setengahnya dalam bentuk hormon-hormon steroid normal.

Dijelaskan oleh Muchtadi et al. (1993), jalur utama pembuangan kolesterol

dari tubuh adalah melalui konversi oleh hati menjadi asam empedu, yaitu asam

kholat dan ”chenodeoxycholic” yang berkaitan dengan glisin atau taurin

membentuk garam empedu, kemudian diekskresi di dalam empedu ke dalam

duodenum bersama-sama dengan kolesterol bebas. Sebagian besar asam empedu

direabsorbsi oleh hati melalui sirkulasi dan selanjutnya diekskresi kembali ke

dalam empedu. Asam empedu yang tidak diserap didegradasi oleh mikroba usus

besar dan diekskresikan ke dalam feses.

Kebutuhan pasti akan kolesterol tubuh belum diketahui. Tetapi para ahli

sependapat bahwa meskipun dalam bentuk sedikit saja kolesterol disintesis oleh

tubuh telah lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Menurut Herman

(1991), kadar kolesterol di dalam darah menentukan besar kecilnya resiko

terkena penyakit kardiovaskular. Peningkatan kadar kolesterol dalam darah

dihubungkan dengan terjadinya artherosklerosis (Piliang & Djojosoebagio 2002;

Tillman et al. 1991), dimana terjadinya penimbunan bahan-bahan yang

mengandung kolesterol pada dinding pembuluh darah sehingga menyebabkan

penggumpalan. Selanjutnya dinding pembuluh darah arteri dapat menebal dan

dalam keadaan parah dapat menyebabkan serangan jantung. Peningkatan kadar

kolesterol dalam serum darah dapat disebabkan oleh terganggunya mekanisme

pengubahan kolesterol menjadi asam empedu.

Page 41: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c

15

Lipid Peroksida

Lipid Peroksida merupakan hasil peroksidasi lipid, yaitu adalah reaksi yang

terjadi antara radikal bebas dengan PUFA (polyunsaturated fatty acid) yang

mengandung sedikitnya tiga ikatan rangkap. Reaksi ini diakibatkan oleh radikal

bebas, yaitu suatu atom atau molekul yang memiliki satu atau lebih elektron tidak

berpasangan dan sangat reaktif (Halliwell & Guteridge 1989).

Peroksidasi lipid dimulai dengan pemisahan sebuah atom hidrogen oleh

radikal bebas dari suatu grup metilena (-CH2-) PUFA. Reaksi ini menghasilkan

pembentukan suatu radikal bebas karbon (-CH-) pada PUFA. Radikal karbon

distabilkan melalui suatu pengaturan ulang ikatan rangkap yang menghasilkan

pembentukan diena terkonjugasi. Bila diena terkonjugasi berikatan dengan O2

akan terbentuk radikal peroksil lipid (ROO). Selanjutnya reaksi peroksil lipid ini

membentuk endoperoksida lipid atau lipid peroksida. Radikal peroksil lipid ini

dapat juga menghilangkan sebuah atom hidrogen dari molekul lipid lain yang

berdekatan untuk membentuk suatu hidroperoksil lipid dan juga membentuk

radikal karbon lain. Bila radikal karbon ini bereaksi dengan oksigen maka reaksi

peroksidasi lipid akan terus berlanjut. Pembentukan endoperoksida lipid pada

PUFA yang mengandung sedikitnya tiga ikatan rangkap akan mendorong

terbentuknya senyawa malonaldehid (MDA) (Sayogya 2002). Mekanisme reaksi

peroksidasi lipid ini disajikan pada Gambar 5.

Gambar 5 Mekanisme peroksida lipid

Kadar lipid peroksida diukur dengan menggunakan metode TBARs dimana

digambarkan reaksi antara asam triarbiturat (TBA) dengan malonaldehid (MDA).

TBA akan bereaksi dengan gugus karbonil MDA, yaitu satu molekul TBA

Page 42: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c

16

berikatan dengan dua molekul MDA. Reaksi tersebut dapat dilihat pada Gambar

6.

Gambar 6 Reaksi TBA dengan MDA

Produk yang terbentuk berupa kromofor berwarna merah ungu yang diukur

serapannya pada =532 nm. Pada reaksi ini sejumlah senyawa lain juga dapat

bereaksi dengan TBA, namun karena jumlahnya kecil maka dapat diabaikan.

Senyawa-senyawa itu antara lain glukosa < 0,4 mg (2,2 ʋ mol) dan sukrosa <

8,56 mg (25,0 ʋ mol) (Ohkawa et al. 1979).

Beberapa penelitian menunjukkan peroksidasi lipid mengawali serangkaian

peristiwa yang berakibat peningkatan pemanfaatan LDL oleh makrofag dan

terbentuknya sel busa pertanda kerusakan dini lesi aterosklerosis pada intima

arteri. Membran-membran mikrosom hati menjalani peroksidasi lipid secara

enzimatis. Peroksidasi lipid yang bergantung kepada NADPH atau NADH.

Reaksi ini juga bergantung kepada Fe3+

(sebagai kompleks dengan ADP,

pirofosfat, dan EDTA). Dalam reaksi ini, NADPH atau NADH berperan sebagai

reduktor yang akan mereduksi Fe3+

menjadi Fe2+

proses reduksi ini dikarenakan

Fe2+

akan lebih menstimulasi peroksidasi lipid karena memiliki kecepatan reaksi

yang lebih besar, serta adanya reaktivitas yang tinggi dari radikal alkoksi (RO.)

yang dihasilkan (Halliwell & Gutteridge 1989).

Membran-membran mikrosom hati rentan terhadap peroksidasi lipid karena

banyaknya kandungan PUFA pada membran ini. Proses ini akan mengubah

kekentalan membran. Produksi MDA saat peroksidasi membran mikrosom

bervariasi pada tipe jaringan yang berbeda. Ini disebabkan oleh jumlah PUFA

yang tidak sama. Peroksidasi non enzimatis dari membran-membran mikrosom

Page 43: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c

17

kemungkinan disebabkan oleh hemoprotein endogen dan logam-logam transisi

(St. Angelo 1992).

Pada darah maupun organ, kadar lipid peroksida yang berlebih dapat

mengakibatkan berbagai penyakit degeneratif. Jika kadar lipid peroksida di hati

meningkat, maka lipid peroksida ini keluar dari hati menuju pembuluh darah, dan

akan merusak organ atau jaringan lain. Pada manusia kadar lipid peroksida akan

meningkat seiring dengan bertambahnya usia, tetapi jumlahnya tidak boleh

melebihi kadar normalnya yaitu 4 nmol/ml (Yagi 1994).

Darah

Darah terdiri dari sel-sel yang terendam dalam cairan yang disebut plasma

(Frandson 1992). Menurut Nielsen (1997) volume darah total pada burung

sebesar 5 - 40% dari berat badannya, dan menurut Swenson (1984) sebanyak 8%

dari berat badannya. Variasi volume darah dalam tubuh tergantung pada umur,

nutrisi, kesehatan ternak, aktivitas tubuh, jenis kelamin dan faktor lingkungan.

Menurut Post et al. (2002) peubah sel darah merupakan ukuran yang berguna

bagi penelitian kesehatan dan kesejahteraan hewan. Pemeriksaan darah

merupakan salah satu metode untuk menetapkan suatu diagnosis penyakit yang

dapat memberi gambaran tentang keadaan patologis dan fisiologis. Kelainan-

kelainan dalam darah atau organ-organ pembentuk tubuh ternak dapat diketahui

melalui pemeriksaan darah ini (Guyton 1986).

Frandson (1992) menyatakan bahwa darah pada hewan merupakan medium

transportasi. Beberapa fungsi darah yaitu (1) membawa nutrient dari saluran

pencernaan ke seluruh jaringan, (2) membawa produk akhir metabolisme dari sel

ke organ pengeluaran, (3) membawa O2 dari paru-paru ke jaringan, (4) membawa

CO2 dari jaringan ke paru-paru dan (5) mengandung faktor-faktor penting untuk

pertahanan tubuh terhadap penyakit. Menurut Strurkie dan Grimminger (1976),

darah terdiri atas cairan (plasma), garam-garam, zat-zat kimia dan butiran sel-sel

darah. Sel-sel tersebut terdiri atas eritrosit (sel darah merah) dan leukosit (sel

darah putih).

Eritrosit

Fungsi utama dari sel-sel darah merah atau eritrosit, adalah mengangkut

hemoglobin yang membawa oksigen dari paru-paru ke jaringan (Guyton 1997).

Page 44: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c

18

Pada beberapa hewan tingkat rendah, hemoglobin ini beredar sebagai protein

bebas dalam plasma, tidak terbatas dalam sel darah merah. Selain mengangkut

hemoglobin, sel-sel darah merah mengandung banyak karbonik anhidrase yang

berperan dalam mengkatalisis reaksi antara karbon dioksida dan air, sehingga

meningkatkan kecepatan reaksi bolak balik menjadi beberapa ribu kali lipat.

Sel darah merah normal, berbentuk lempeng bikonkaf dengan diameter

kira-kira 7.8 mikrometer dan dengan ketebalan pada bagian yang paling tebal 2.5

mikrometer pada bagian tengah 1 mikrometer atau kurang. Cakram bikonkaf

tersebut mempunyai permukaan yang relatif luas untuk pertukaran oksigen

melintasi membran sel (Frandson 1992). Volume rata-rata sel darah merah adalah

90-95 mikrometer kubik. Bentuk sel darah merah dapat berubah-ubah ketika sel

berjalan melewati kapiler (Guyton 1997).

Hemoglobin

Hemoglobin mempunyai tugas pokok membawa atau mengangkut

oksigen dari paru-paru menuju kesemua jaringan tubuh hewan. Setelah sampai di

jaringan oksigen dibebaskan untuk diberikan kepada sel. Karbondioksida yang

dihasilkan oleh sel akan berdifusi ke dalam darah dan dibawa kembali ke paru-

paru untuk dibuang pada saat terjadi pernafasan (Frandson 1992). Besi di dalam

darah berada dalam bentuk hemoglobin yang terdapat dalam butir-butir darah

merah (eritrosit), dalam bentuk transferrin di dalam plasma darah dan dalam

bentuk ferritin. Meskipun tidak cukup banyak, ferritin juga didapati di dalam

butir-butir darah merah dan di dalam butir-butir darah putih (Piliang &

Djojosoebagio 2002).

Piliang dan Djojosoebagio (2002) menyatakan bahwa cadangan zat besi

tersimpan dalam bentuk ikatan ferritin dan hemosiderin. Kedua macam zat ini

terkumpul di dalam jaringan tubuh tetapi sebagian besar disimpan didalam hati,

limpa dan sumsum tulang. Mekanisme tentang penyerapan atau absorbsi besi

oleh usus ketika tubuh memerlukan tambahan besi dari luar dan menurunnya

efisiensi penyerapan besi oleh usus ketika tubuh mempunyai kelebihan besi

belum diketahui dengan pasti. Dalam keadaan normal fisiologis, besi dalam

tubuh melalui makanan dan setelah melewati saluran pencernaan besi akan

Page 45: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c

19

masuk ke dalam peredaran darah. Banyaknya besi yang diperoleh dari makanan

tidak selalu sama pada setiap individu.

Bila sel darah merah mencapai akhir usia hidupnya, globin akan diuraikan

menjadi asam amino (yang akan digunakan kembali dalam tubuh), besi

dilepaskan dari heme dan juga akan digunakan kembali dan komponen tetrapirol

pada heme diubah menjadi bilirubin, yang terutama dieksresikan ke dalam usus

lewat empedu.

Hematokrit

Hematokrit adalah fraksi darah yang terdiri dari sel-sel darah merah, yang

ditentukan melalui sentrifugasi darah dalam tabung hematokrit sampai sel-sel ini

benar-benar mampat pada bagian bawah tabung. Sangat sulit untuk

memampatkan semua sel darah merah; karenanya sekitar 3 - 4% plasma tetap

terjebak diantara sel, dan hematokrit sebenarnya hanya sekitar 96% dari

hematokrit yang terukur (Guyton 1997). Semakin besar persentase sel dalam

darah artinya semakin besar hematokrit, semakin banyak gesekan yang terjadi

antara berbagai lapisan darah, dan gesekan ini menunjukkan viskositas. Karena

itu viskositas darah meningkat hebat dengan meningkatnya hematokrit. Bila

hematokrit meningkat sampai 60 atau 70, yang seringkali terjadi pada

polisitemia, viskositas darah menjadi 10 kali lebih besar daripada air dan

alirannya melalui pembuluh darah menjadi sangat terhambat.

Nilai hematokrit atau volume sel packed, adalah suatu istilah yang artinya

persentase sel-sel darah merah dari total darah yang penentuannya dilakukan

dengan mengisi tabung hematokrit dengan darah yang diberi zat agar tidak

menggumpal (anti koagulan), kemudian dilakukan sentrifuge sampai sel-sel

mengumpul di bagian dasar tabung. Nilai hematokrit biasanya dianggap sama

manfaatnya dengan hitungan sel darah merah total (Frandson 1992). Piliang dan

Djojosoebagio (2002) mengemukakan bahwa kadar hematokrit ditentukan

dengan mensentrifuge darah yang terdapat di dalam tabung kapiler selama 10-15

menit kemudian mengukur tinggi butir-butir darah merah dan

membandingkannya dengan ketinggian butir-butir darah merah bersama

plasmanya.

Page 46: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c

20

SGOT dan SGPT

Jaringan hati mengandung enzim-enzim transaminase dalam jumlah yang

besar seperti Glutamat Piruvat Transaminase (GPT) dan Glutamat Oksaloasetat

Transaminase (GOT). Adanya kerusakan sel-sel parenkim hati atau permeabilitas

membran akan mengakibatkan enzim GOT dan GPT, arginase, Laktat

Dehydrogenase (LDH) dan Gamma Glutamil Transaminase (GGT) bebas keluar

sel, sehingga cairan masuk ke pembuluh darah melebihi keadaan normal dan

kadarnya dalam darah meningkat terlebih dahulu dan peningkatannya lebih nyata

bila dibandingkan dengan enzim-enzim lainnya (Callbreath 1982). Kenaikan

kadar transaminase dalam serum disebabkan oleh sel-sel yang kaya akan

transaminase mengalami nekrosis atau hancur. SGPT adalah ukuran nekrosis

hepatoseluler yang paling spesifik dan paling luas ditemukan. SGOT bekerja

serupa tetapi kurang spesifik (Sujono 2002).

Enzim GPT akan memindahkan gugus amino pada alanin ke gugus keto dari

α ketoglutarat membentuk glutamat dan piruvat. Selanjutnya piruvat diubah

menjadi laktat. Reaksi tersebut dikatalis oleh enzim Laktat Dehydrogenase

(LDH) yang membutuhkan NADH dalam reaksi yang dikatalisisnya. Enzim GPT

merupakan enzim yang spesifik ada pada hati. Persamaan reaksi dari aktivitas

GPT dan LDH terlihat pada reaksi sebagai berikut.

α -ketoglutarat+ L-alanin (GPT) piruvat+L-glutamat

Piruvat + NADH+H+ (LDH) L-laktat+NAD

+

Enzim GOT mengkatalisis pemindahan gugus amino pada L-aspartat ke

gugus keto dari α-ketoglutarat membentuk glutamat dan oksalat. Selanjutnya

oksaloasetat diubah menjadi malat. Reaksi tersebut dikatalisis oleh enzim malat

dehydrogenase (MDH) yang membutuhkan NADH dalam reaksi yang

dikatalisisnya. Enzim GOT tidak spesifik untuk disfungsi hati karena enzim ini

juga ditentukan pada otot rangka, ginjal, dan pankreas.Persamaan reaksi aktivitas

GOT sebagai berikut

α -ketoglutarat+ L-aspartat (GOT) L-glutamat + oksaloasetat

Oksaloasetat + NADH+H+ (MDH) L-malat+NAD

+

Page 47: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c

21

Sistem Kekebalan (Immune) Tubuh

Sistem pertahanan tubuh (kekebalan) pada unggas merupakan sistem

kompleks yang befungsi untuk menjaga stabilitas kesehatan tubuh ternak dari

infeksi dan juga meningkatkan level kesehatan ternak (Klasing 1998). Sistem ini

terdiri dari berbagai macam sel-sel tubuh dan berbagai macam jenis protein yang

bekerja dengan cara mengenali dan kemudian membunuh berbagai macam

bakteri patogen dan benda atau makhluk asing yang masuk ke dalam sistem

tubuh. Keberadaan sistem pertahanan tubuh terdapat pada berbagai macam

permukaan jaringan tubuh, terutama pada saluran pencernaan dan sistem kelenjar

getah bening. Sistem ini dapat bekerja secara spesifik dan non spesifik.

Sistem pertahanan tubuh ini bisa bekerja secara non spefisik yang

merupakan sistem pertahanan tubuh pertama dengan cara bereaksi terhadap

sesuatu yang asing (mikroba atau zat) dan masuk ke dalam tubuh. Sistem non

spesifik ini biasanya tidak meninggalkan memori sehingga tidak bersifat spesifik

terhadap bakteri tertentu, melainkan akan bersifat lebih luas terhadap semua

mikroba atau zat yang masuk yang bisa menginfeksi. Sistem ini bisa berupa

pagocytes yang dapat langsung memakan dan membunuh bakteri patogen,

menghasilkan bahan kimia (protein, asam organik atau bakteriosin) yang dapat

membunuh bakteri patogen dan juga makrofag sebagai pusat sistem kekebalan

(pertahanan tubuh) yang akan merangsang Sel B dan Sel T dalam menghasilkan

antibodi (Mashaly et al. 2004)

Sistem pertahanan tubuh spesifik merupakan lini pertahanan kedua jika

terjadi infeksi atau serangan benda atau mikroba asing dan biasanya memerlukan

waktu lebih lama dalam proses netralisasi atau penyembuhan infeksi jenis ini.

Sistem ini biasanya akan menghasilkan antigen yang bersifat spesifik terhadap

mikroba tertentu, sehingga sistem ini sangat dimungkinkan untuk meninggalkan

memori. Salah satu analogi dari sistem pertahanan tubuh spesifik ini ialah

program vaksinasi yang bermaksud untuk memberikan kuman patogen yang

sudah dilemahkan sehingga tidak berdampak negatif bagi tubuh namun akan

tetap merangsang makrofag agar menghasikan antigen yang dapat mengenali

kuman patogen sejenis dan kemudian bisa membunuhnya atau dengan cara

menstimulus sel B dan sel T agar dapat mengenalinya, menyimpan dalam

Page 48: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c

22

memori dan kemudian bisa membunuh kuman patogen yang sejenis tapi masih

berbahaya bagi tubuh ternak (Chae et al. 2006).

Suplementasi Vitamin pada Ayam sebagai Antioksidan

Berbagai usaha telah dilakukan untuk mengatasi stres cekaman panas,

antara lain dengan penambahan magnesium (Kusnadi 1993; Kusnadi 1990),

pemberian vitamin C (Habibie 1993), pemberian vitamin E (Dirican & Tas 1999)

dan pemberian bahan alami yang kaya akan zat antioksidan (Dalimartha 2000;

Pramono 1992). Vitamin merupakan salah satu bahan esensial yang tidak bisa

sepenuhnya diproduksi oleh tubuh, untuk itu suplementasi melalui makanan dan

air minum sangat diperlukan. Terdapat 2 golongan utama vitamin, yaitu vitamin

larut lemak yang meliputi vitamin A, D, E dan K; serta vitamin larut air yang

meliputi vitamin B komplek, choline, vitamin C dan carnitine. Choline dan

carnitine memiliki sedikit perbedaan dibandingkan dengan vitamin B kompleks

lainnya. Perbedaan dan pengelompokkan vitamin larut lemak dan vitamin larut

air dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1 Pengelompokkan jenis vitamin

Deskripsi Vitamin Larut Lemak Vitamin Larut Air

Komponen C, H, O C, H, O, Cl, N, Co, S

Deposit Jaringan adiposa Bukan jaringan adiposa

Ekskresi Melalui Feses Melalui urine

Prekursor Ada Tidak ada, koenzim

Fungsi Menghasilkan energi Transfer energi Sumber : DSM (2007)

Vitamin E termasuk vitamin larut lemak yang erat kaitannya dengan

metabolisme lemak, berfungsi sebagai antioksidan dalam pemecahan rantai asam

lemak, berperan dalam sistem kekebalan dan penuaan serta behubungan erat

dengan metabolisme mineral selenium. Selain sebagai proteksi dari peroksidasi

lemak, vitamin E berperan sebagai regulator sistem kekebalan tubuh di tingkat

sel dan suplemetasi vitamin E 100 mg/kg ransum dapat mempengaruhi sistem

kekebalan tubuh ketika berlangsung stres panas (Niu et al. 2009). Sahin et al.

(2002) melaporkan bahwa pemberian vitamin E 250 mg/kg ransum memperbaiki

performa ayam broiler dan menurunkan konsentrasi tryclicerida serta cholesterol

dalam plasma darah yang dipelihara dalam kondisi stres panas (32 oC). Rasio

heterophyl (H): lympocyte (L) meningkat yang menandakan kemampuan sistem

Page 49: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c

23

kekebalan dalam melakukan phagocytosis meningkat dengan pemberian vitamin

E 30 kali dosis normal (10 mg/kg ransum) pada ayam broiler (Boa et al. 2000).

Selain vitamin E, antioksidan yang sangat diperlukan dalam proses

metabolisme adalah vitamin C. Vitamin C bisa disintesa oleh tubuh pada kondisi

normal dan hewan dewasa, fungsinya ialah sebagai antioksidan dalam berbagai

reaksi yang bisa merugikan tubuh, sintesa vitamin C dalam tubuh erat kaitannya

dengan level glukosa tubuh dan akan berkurang ketika terjadi stres. Mckee et al.

(1997) melaporkan bahwa pemberian vitamin C 150 mg/kg ransum

mempengaruhi sistem penyimpanan energi di dalam tubuh yang bisa digunakan

ketika asupan energi berkurang saat stres panas berlangsung. Vitamin C bisa

teroksidasi, terdegradasi oleh enzim, tereduksi oleh trace mineral dan rusak oleh

suhu pemanasan. Mekanisme kerja vitamin C sebagai antioksidan tampak pada

Gambar 7.

Gambar 7 Mekanisme kerja vitamin C sebagai antioksidan (Lehninger 2005)

Pada Gambar 7 dapat dilihat bahwa mekanisme kerja vitamin C sebagai

antioksidan dibagi menjadi 3 tahap yaitu 1) selama oksidasi oleh asam askorbat,

sebuah radikal bebas disebut radikal asam semidehidroaskorbic dibentuk tetapi

memiliki paruh waktu yang pendek 2) Oksidasi senyawa radikal tersebut

membentuk asam dehidroaskorbic 3) asam dehidroaskorbik dapat dikurangi

dengan hidrogen yang berasal dari glutathione tereduksi.

Page 50: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c

24

Vitamin E dan vitamin C dapat melakukan sinergi dalam peranannya

sebagai antioksidan. Vitamin E yang terletak pada atau dekat dengan permukaan

membran dapat bereaksi dengan radikal peroxyl (LOO*), sebelum radikal

tersebut bereaksi dengan asam lemak pada membran sel atau komponen sel lain.

Vitamin E menghentikan reaksi pembentukan rantai, akan tetapi vitamin E

kurang efektif dalam menghentikan peroksidasi yang menghasilkan radikal

(*OH) atau radikal alkoxyl (RO*).

Vitamin E (dalam bentuk tereduksi) karena kereaktifan hydrogen fenolik

dan gugus karbon 6 hidroxyl dan kemampuan sistem cincin kromanol untuk

menstabilkan elektron tidak stabil, menyediakan hydrogen untuk reduksi radikal

peroxyl, sebagai berikut:

LOO* + EH ---------- > LOOH + E*

Vitamin E (EH) juga menyediakan hydrogen untuk mereduksi radikal lemak

yang terdapat senyawa karbon ditengahnya:

L*+ EH ---------- > LH + E•

E* mewakili vitamin E teroksidasi (juga disebut radikal alfa tokoferol atau

radikal alfa tokoperokxyl), proses ini disebut “mencari radikal bebas”. Proses ini

akan berhenti jika dua radikal bebas bersatu membentuk molekul yang bukan lagi

radikal bebas dan tidak dapat meneruskan reaksi.

Radikal tokoperoxyl yang dihasilkan dalam reaksi penghentian radikal

bebas harus direduksi untuk dapat digunakan kembali. Regenerasi menjadi

tokoperoxyl dari vitamin E tereduksi dapat dilihat pada Gambar 8.

Gambar 8 Regenerasi vitamin E (α-tokoferol) (Gropper et al. 2009)

Gambar 8 menunjukkan bahwa regenersasi vitamin E membutuhkan agen

pereduksi, termasuk vitamin C (asam askorbat), gluthation tereduksi (GSH),

NADPH, ubiquinol, dan asam dihidrolipoic. Selanjutnya, radikal tokoperoxyl

Page 51: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c

25

dapat bereaksi dengan radikal peroxyl untuk membentuk produk tidak aktif

seperti tokopherylquinon.

Puthpongsiriporn et al. (2001) melaporkan bahwa pemberian vitamin E (65

IU/kg ransum) dan C (1000 ppm melalui air minum) pada ayam petelur yang

mengalami stres panas tidak mempengaruhi parameter produksi, tetapi

mempengaruhi level status imunitas, kandungan antioksidan dalam kuning telur

dan kandungan antioksidan pada plasma darah. Kombinasi pemberian vitamin E

(240 mg/kg ransum) dengan vitamin C (240 mg/kg ransum) pada puyuh masa

pertumbuhan dan produksi telur yang mengalami stres cekaman panas berpotensi

untuk memperbaiki performa produktivitas dan memperbaiki efek negatif dari

stres panas (Ipek et al. 2007). Pemberian vitamin E (60 mg/kg ransum) yang

dikombinasikan dengan vitamin C (60 mg/kg ransum) pada hewan kesayangan

yang sehat tidak berdampak banyak pada sistem kekebalan dan parameter

antioksidan tubuh (Hesta et al. 2009). Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan

suplementasi vitamin E yang dikombinasikan vitamin C lebih optimal ketika

ternak dalam kondisi stres, baik yang diakibatkan oleh lingkungan atau dalam

tubuh ternak itu sendiri, hal ini disebabkan ketika stres ternak akan mengalami

gangguan sintesa vitamin C dalam tubuh dan tingginya radikal bebas dalam

tubuh yang dapat merusak membran sel dan jaringan tubuh.

Vitamin E salah satu pertahanan melawan kerusakan jaringan secara

oksidatif. Perlindungan lain termasuk vitamin C, gluthation, karotenoid dan

enzim yang membutuhkan sejumlah mineral mikro (besi, selenium, zinc, copper

dan mangan) untuk aktivasinya. Oleh sebab itu, terdapat hubungan yang erat

antara vitamin E dan C, karotenoid, mineral-mineral tersebut pada aktivitas

antioksidan. Vitamin E dan C tampak bekerja secara sinergis dalam menghambat

oksidasi. Hubungan antara vitamin E dan nutrisi lain yang berfungsi sebagai

antioksidan disajikan pada Gambar 9.

Page 52: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c

26

Keterangan EH = Vitamin E L* = Carbon-centered lipid radical

AH2 = Vitamin C RH = Organic nonlipid compound

SOD = Superoxide dismutase R* = Carbon-centered nonlipid radical GSH = Reduced gluthatione H2O2 = Hydrogen peroxide

GSSG = Oxidizeg gluthatione ROO* = Nonlipid peroxy radical

O2 = Superoxide radical ROOH = Nonlipid peroxides LOO* = Peroxy radical LOOH = Lippid peroxides

LH = Unsaturated fatty acid

Gambar 9 Interaksi antara beberapa antioksidan untuk mencegah kerusakan sel

(Gropper et al. 2009)

Page 53: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c

27

BAHAN DAN METODE

Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober – Desember 2011,

bertempat di laboratorium Ilmu Nutrisi Ternak Unggas dan kandang C Fakultas

Peternakan IPB, laboratorium Biokimia Pangan IPB, laboratorium kimia terpadu

PAU IPB serta laboratorium Mandapa, Bogor. Untuk proses pembuatan ransum

dilakukan di Putri Jaya Gunung Farm Bogor, sedangkan untuk uji kualitas fisik

ransum dilakukan di laboratorium Industri Pakan IPB.

Bahan dan Alat

Ternak

Penelitian menggunakan DOC ayam broiler jantan strain Ross sebanyak 160

ekor berbobot rataan 42 gram dengan merk CP 707 (strain Ross) yang ditetaskan

pada tanggal 31 Oktober 2011 dari hatchery di Sukabumi.

Kandang dan Perlengkapan

Kandang yang digunakan selama proses pemeliharaan ialah kandang

kelompok (pen) dengan ukuran 1 m x 1 m x 2 m yang berlokasi di laboratorium

lapang Ilmu Nutrisi Ternak Unggas. Kandang ini dilengkapi dengan lampu 60

watt, tempat pakan dan air minum masing-masing berjumlah 1 buah disetiap pen.

Lantai kandang dialasi dengan sekam, dan dinding kandang terbuat dari kawat

yang memudahkan sirkulasi udara dan dilengkapi dengan penutup plastik (tirai)

yang dapat digunakan sewaktu hujan. Bentuk dan kandang penelitian dapat dilihat

pada Gambar 10.

Gambar 10 Kandang penelitian

Page 54: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c

28

Ransum

Selama satu minggu pertama ayam dipelihara menggunakan ransum broiler

starter komersial yang berasal dari PT Charoen Pokphand Indonesia (CP 611),

sedangkan untuk umur 8 – 33 hari ransum yang digunakan terdiri dari 2 jenis,

yaitu ransum berbasis karbohidrat (PC) dan ransum berbasis lemak (PL) sebagai

sumber energi dengan komposisi disajikan pada Tabel 2. Kedua ransum

penelitian ini dibedakan berdasarkan kandungan lemaknya.

Tabel 2 Komposisi ransum penelitian (umur 8 – 33 hari)

No Bahan C : karbohidrat L : lemak

1 Jagung (%) 60.30 46.06

2 Wheat Pollard (%) 1.40 8.20

3 Bungkil kedele argentina (%) 24.75 34.63

4 Tepung daging dan tulang (%) 4.85 1.10

5 Corn gluten meal (%) 4.75 1.00

6 Crude palm oil (%) 1.35 6.15

7 Premixa (%) 2.50 2.50

8 Tepung batu (%) 0.10 0.36

Total (%) 100.00 100.00

Kandungan nutrien (perhitungan) :

1 Kadar air (%) 11.75 11.15

2 Abu (%) 4.74 5.35

3 Serat kasar (%) 3.35 3.80

4 Lemak kasar (%) 4.50 9.00

5 Asam linoleat (%) 1.52 1.80

6 Protein kasar (%) 22.00 22.00

7 BETNb (%) 53.66 48.70

8 EM (kkal/kg) 3,080.00 3,080.00

9 Lysine (%) 1.28 1.28

10 Methionine (%) 0.49 0.49

11 Calcium (%) 0.95 0.96

12 Phospor (%) 0.77 0.78

13 Phospor tersedia (%) 0.40 0.40

14 Sodium (%) 0.16 0.16

15 Chloride (%) 0.26 0.26

Catatan : a setiap kg premix mengandung vitammin A 500 KIU, vitamin D3 140 KIU, vitamin E 3.2 g,

vitamin B1 120 mg, vitamin B2 320 mg, vitamin B6 160 mg, vitamin B12 0.8 mg, biotin 3.6 mg,

vitamin K3 120 mg, calcium d-pantothenate 480 mg, folic acid 40 mg, niacin 2 g, Fe 2.4 g, Cu

0.8 g, Zn 2.4 g, Mn 2.8 g, Se 6 mg, I 60 mg. Didapatkan dari PT Trouw Nutrition Indonesia. b % BETN = 100 – kadar air – abu – serat kasar – lemak kasar – protein kasar

Proses pembuatan ransum meliputi proses penimbangan, pencampuran

(mixing), pemasakan dengan steam (conditioning), pencetakan pellet, pendinginan

(cooler), crumbling, proses pemisahan produk tepung dan crumble (sieving),

penimbangan dan pengemasan (Gambar 11) yang bekerja secara otomatis

berkesinambungan dengan kapasitas mixer sebanyak 200 kg dan kapasitas mesin

Page 55: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c

29

pellet sebesar 500 kg per jam dan ukuran die mesin pellet sebesar 3 mm. Kedua

jenis ransum menggunakan kecepatan mesin pellet yang sama yaitu sebesar 400

rpm dan memiliki tekanan steam (uap) yang digunakan ketika proses conditioning

sebesar 3 kg/cm2.

Gambar 11 Proses produksi ransum di Putri Jaya Gunung Farm

Suplemen Vitamin E dan C

Suplemen vitamin E dalam bentuk tokoferol asetat dan vitamin C dalam

bentuk asam askorbat yang digunakan berasal dari PT Trouw Nutrition Indonesia.

Adapun acuan dalam pemberian vitamin C ialah sebesar 150 mg/kg ransum atau

setara dengan 60 mg/l air minum (Mckee et al. 1997) sedangkan untuk vitamin E

sebesar 100 mg/kg ransum atau setara dengan 8 mg/l air minum setelah dikurangi

kandungan yang ada dalam ransum (Niu et al. 2009). Jenis vitamin E dan vitamin

C yang digunakan dalam penelitian ini ialah jenis vitamin yang memiliki tingkat

kelarutan terbaik dan khusus diaplikasikan melalui air minum ternak. Adapun

kandungan vitamin E di dalam ransum sebesar 80 mg/kg dan vitamin C tidak

terkandung di dalam ransum.

Alat

Peralatan yang digunakan ialah kateter, tabung sampel darah, tabung sampel

darah EDTA, freezer, termohigrometer, pita ukur, timbangan, gelas ukur, pisau

bedah, penggaris, jangka sorong dan termos es (pendingin).

Penimbangan bahan baku

Pencampuran bahan-bahan

Conditioning

Pelleting

Coolling

Pengemasan

Crumbling Sieving

Page 56: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c

30

Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahapan yang meliputi :

1. Tahap Persiapan

Vitamin C memiliki stabilitas yang lebih rendah dibandingkan dengan

vitamin E (Coelho 1994), terutama ketika berhubungan dengan mikro mineral. Air

mengandung makro mineral dan mikro mineral yang bisa mempengaruhi stabilitas

vitamin setelah dilarutkan didalam air minum (kemasan isi ulang). Untuk itu uji

stabilitas vitamin C setelah dilarutkan didalam air minum dilakukan pada 0, 1, 2

dan 3 jam menggunakan metode HPLC pada panjang gelombang 243 nm (The

European Pharmacopoeia 2005) pada suhu 25 0C

Pada minggu pertama (umur : 0 – 7 hari) penelitian ini menggunakan

ransum crumble starter komersial yang dipelihara menggunakan pemanas buatan

secara berkelompok, pemberian ransum dan air minum ad libitum. Hal ini perlu

dilakukan mengingat pada minggu pertama kemampuan ayam dalam mencerna

lemak belum optimal yang disebabkan masih berkembangnya saluran pencernaan

terutama hati dan kantung empedu. Kemudian pada umur 7 hari dilakukan

penimbangan secara individu dan dilakukan pengacakan serta pengelompokan

sesuai dengan perlakuan yang diujikan

2. Tahap Pemeliharaan Ayam (perlakuan)

Penelitian ini dilangsungkan selama 21 hari dimulai pada ayam berumur 8

hari sampai dengan 28 hari, dibagi menjadi 4 perlakuan, 4 ulangan dan berjumlah

10 ekor setiap ulangan. Ransum perlakuan yang diberikan (Tabel 2) mengacu

pada kebutuhan Ross (2009) berbentuk crumble untuk ayam berumur 8 – 18 hari

dan berbentuk pellet (ukuran 3 mm) untuk ayam berumur 19 – 28 hari. Aktivitas

harian dimulai dengan membuka tirai penutup kandang dipagi hari agar sirkulasi

udara di dalam kandang menjadi lebih baik dan sehat untuk ayam.

Ransum penelitian diberikan 2 kali sehari, pagi sebanyak 40% dimulai pada

jam 06.30 WIB setelah kandang, perlengkapan ransum dan tempat air minum

dibersihkan, kemudian sebanyak 60% pada jam 16.00 WIB. Untuk perlakuan

pemberian vitamin melalui air minum (berasal dari galon isi ulang) dilakukan

pada jam 09.00 – 15.00 WIB, dimana dilakukan pergantian minuman bervitamin

Page 57: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c

31

setiap 3 jam. Setelah jam 15.00 WIB sampai esok pagi, air minum diberikan ad

libitum. Setiap minggu dilakukan pencatatan konsumsi ransum, konsumsi air

minum, pertambahan bobot badan, konversi ransum dan kematian. Suhu dan

kelembaban kandang dicatat sebanyak 3 kali sehari pada pagi (06.00 WIB), siang

(13.00 WIB) dan malam (23.00 WIB) selama proses penelitian menggunakan alat

termohigrometer.

3. Tahap Pengambilan Sampel

Proses pengambilan sampel darah dilakukan hari ke 33 sebanyak 4 ulangan

per perlakuan. Sampel darah diambil pada bagian sayap, kemudian darah

disimpan dalam tabung sampel darah dan termos es untuk mencegah kerusakan

sebelum dianalisa. Pengamatan organ dalam dilakukan pada hari ke 33

menggunakan 1 ekor ayam per ulangan yang meliputi hati, bursa fabricius,

thymus dan limpa. Proses pemotongan ayam juga dilakukan untuk mengambil

daging bagian dada dan paha yang akan dianalisa kandungan cholesterol dan

bilangan thio barbituric acid (TBA). Untuk uji retensi energi, lemak dan nitrogen

dilakukan pasca penelitian menggunakan ayam yang sama (umur 33 hari)

sebanyak 3 ekor per jenis ransum yang diujikan.

4. Tahap Analisis Sampel

1. Pengujian kualitas fisik ransum (Briggs et al. 1999)

Uji kualitas fisik ransum berkaitan dengan ketahanan ransum terhadap

benturan selama proses penyimpanan, pengiriman dan aplikasi pemberian

ransum dikandang yang dampak akhirnya mempengaruhi nilai konversi

ransum. Uji yang dilakukan meliputi uji pellet durability index (PDI) yaitu

kemampuan pellet dalam menghadapi benturan menggunakan metode

tumbling. Untuk uji kandungan debu (dust) menggunakan vibrator ball mill

dengan berbagai ukuran mesh 4, 8, 16, 30, 50, dan 100, sebanyak 100 gram

lalu diletakkan pada bagian paling atas ayakan (sieve), lalu dilakukan

penyaringan bahan yang tertinggal pada setiap saringan, nilai kandungan debu

ialah jumlah yang berada di mesh 50 dan 100.

Page 58: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c

32

2. Pengujian bilangan thio barbituric acid (TBA) pada daging ayam

Pengujian ini dilakukan dengan metode Tarlagdis (1960) dilakukan

dengan cara sampling per ekor per ulangan yang diambil pada umur 33 hari

dengan cara mengambil daging bagian dada sebanyak 10 g yang ditumbuk

secara halus dan ditambahkan aquades sebanyk 50 ml. Kemudian 47.5 ml

larutan diambil untuk ditambahkan HCL 4M sampai pH bernilai 1.5 sebelum

didestilasi menggunakan tabung destilasi selama 10 menit. Hasil destilasi

diambil 5 ml untuk dimasukkan kedalam tabung reaki untuk direaksikan

dengan 5 ml larutan TBA, lalu dipanaskan kembali selama 35 menit.

Malonaldehid (MDA) dapat bereaksi dengan 2-thiobarbituric acid (TBA)

membentuk warna merah yang dapat diukur pada panjang gelombang 528 nm

menggunakan spectrofotometer setelah larutan didinginkan (Apriyantono et

al., 1989)

Bilangan TBA (mg malonaldehid/kg) = 3 x absorbansi x 7.8

g sample

3. Pengujian malonaldehid (MDA) pada hati ayam (Conti dan

Sutherland 1991)

Prinsip ini berdasarkan pada kemampuan pembentukan kompleks

berwarna merah keunguan antara MDA dan asam tiobarbiturat (TBA). Hati

yang telah disimpan dalam freezer -20ºC dicairkan terlebih dahulu sebelum

dianalisis pada suhu ruang kemudian digerus dengan menggunakan lumpang

(dalam keadaan dingin), dengan ditambahkan 1,25 ml buffer fosfat yang

mengandung 11,5 g/L kalium klorida dalam kondisi dingin pH 7,4 (disimpan

pada suhu 5ºC). Campuran ini disentrifuse 4000 rpm selama 10 menit, diambil

supernatan keruh dan disentrifuse lagi 4000 rpm selama 10 menit, sebanyak 1

ml supernatan jernih diambil dan ditambahkan 1 ml campuran larutan asam

klorida dingin 0,25 N (2,23 ml asam klorida pekat/100 ml) yang mengandung

15 % asam trikloroasetat (w/v); 0,38 % asam tiobarbiurat dan 0,5% butilat

hidroksitoluen). Campuran larutan asam klorida dan supernatan tersebut

dipanaskan pada suhu 80ºC (inkubator) selama 1 jam, selanjutnya didinginkan

dengan air mengalir dan disentrifuse 3500 rpm selama 10 menit. Supernatan

Page 59: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c

33

hasil sentifuse tersebut kemudian diukur absorbansinya pada panjang

gelombang 532 nm.

A = Kadar sampel

Fp = Faktor pengenceran

Kurva standar dibuat dengan mengencerkan larutan standar 1,1,3,3

tetraetoksipropana (TEP) hingga menghasilkan beberapa konsentrasi yaitu

500, 1000, 2000, 2500, 3000, 4000 dan 5000 pmol/50μL (Lampiran 2)

4. Pengujian kadar kolesterol daging ayam

Kadar kolesterol daging ayam diukur pada daging bagian dada dan paha

karkas ayam dengan perbandingan 1 : 1 yang digiling sampai halus dan

homogen dengan metode Leibermann-Burchard (Kleiner dan Dotti 1962).

Caranya adalah menimbang sampel daging sebanyak ± 0,2 gram dimasukkan

ke dalam tabung sentrifuse berskala 15 ml, kemudian ditambahkan campuran

alkohol eter (3:1) sebanyak 12 ml dan diaduk hingga merata. Larutan

didiamkan sambil dikocok sekali dua kali selama 30 menit. Pengaduk dibilas

dengan alkohol eter (3:1) dan volume disetarakan menjadi 15 ml, lalu

disentrifuse dengan kecepatan 3000 rpm selama 15 menit.

Supernatan yang terbentuj dimasukkan ke dalam gelas piala 50 ml dan

dipanaskan pada penangas air sampai kering. Ekstrak residu dilarutkan dengan

2.5 khloroform sedikit demi sedikit atau dicuci sebanyak dua kali atau

dimasukkan ke dalam tabung reaksi 10 ml untuk disetarakan volumenya

menjadi 5 ml. 5 ml kolesterol standar (0,4 mg kolesterol dan 5 ml khloroform)

dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang lain. Keduanya ditambahkan 2 ml

asetat anhidrida dan 10 ɥ l H2SO4 pekat, kemudian dikocok sampai timbul

warna hijau dan disimpan selama 15 menit di ruang gelap.

Selanjutnya dilakukan pembacaan dengan menggunakan spektrofotometer

pada panjang gelombang 420 nm. Nilai kolesterol diperoleh dari perhitungan

dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Kolesterol (mg/100g) = absorbans sampel X 0,4 (konsentrasi standar) X 100

Absorbans standar berat sampel

Sampel Berat

Fp x 20000 x A (umol/L) MDA Kadar

Page 60: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c

34

5. Profil serum darah

Analisa darah meliputi kandungan triglicerida, kolesterol, HDL kolesterol,

LDL kolesterol dan SGPT mengunakan alat ukur Roche Cobas Mira plus

chemical analyzer. Uji triglicerida dan kolesterol darah menggunakan metode

kalorimetri enzimatis dengan prinsip bahwa triglycerida akan dipecah menjadi

glycerol dan asam lemak bebas oleh lipase lipoprotein, kemudian gliserol akan

mengalami phosporilisasi oleh ATP yang dibantu oleh kehadiran

glycerolkinease (GK) menjadi glycerol-3-phospate (G-3-P) dan ADP. G-3-P

akan teroksidasi oleh glicerolphosphate oxidase (GPO) menjadi

dihydroxyacetone phosphate (DHAP) dan hydrogen peroxida (H2O2).

Kromogen berwarna merah akan terbentuk akibat adanya reaksi antara 4-

amirioantipyrine (4-AA) dengan gugus phenol yang dibantu enzim

peroxidase (POD) dan H2O2 yang berasal dari proses oksidasi tryglicerida. Uji

kolesterol darah menggunakan metode kalorimetri enzimatis dengan prinsip

bahwa semua enzim yang berperan dalam proses oksidasi kolesterol menjadi

H2O2 dan H2O yang meliputi cholesterol esterase (CE), cholesterol oxidase

(CO) dan peroxidase (PO). 1 ml monoreagent (test kit) yang berasal dari AMS

diagnostic Spanyol di reaksikan dengan sampel serum darah yang akan diuji

sebanyak 10 ɥ L, aduk sampai rata selama 5 menit pada suhu 37 oC dan uji

pada absorbansi 500 ± 20 nm. Untuk uji kandungan HDL kolesterol dan LDL

kolesterol menggunakan tes kit yang berasal dari Sekusui Medical Co.Ltd.

Jepang yang dibaca pada absorbansi 550 nm. Alat yang digunakan untuk

analisa darah dapat dilihat pada Gambar 12.

Gambar 12. Roche Cobas Mira plus chemical analyzer

Page 61: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c

35

Enzim serum glutamic pirivuc transaminease (SGPT) atau alanine

aminotranferase (ALT) adalah dua enzim yang lazim berada di dalam hati,

sebagian berada di dalam serum darah dan akan meningkat konsentrasi diatas

normal di dalam darah ketika terjadi kerusakan hati. ALT merupakan

katalisator pembentukan glutamat dan piruvat dari reaksi antara alanin dengan

oxoglutarat. Kemudian piruvat yang bereaksi dengan nicotinamide adenine

dinucleotida (NADH) untuk direduksi menjadi laktat oleh enzim lactate

dehydrogenase (LDH). Selanjutnya sampel dan reagen (tes kit yang berasal

dari AMS diagnostic Spanyol) dipipet untuk dimasukkan ke dalam cuvette,

diaduk sehingga homogen, kemudian dilakukan pembacaan pada suhu 37 oC

dan absorbansi 340 nm.

Uji profile darah selanjutnya meliputi kandungan hemoglobin, hematokrit,

eritrosit (sel darah merah) dan leukosit (sel darah putih) menggunakan alat

ukur Sysmex KX-21 menggunakan metode flowcytometry (Gambar 13).

Gambar 13. Sysmex KX-21

Page 62: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c

36

6. Energi Metabolis Semu Terkoreksi Nitrogen (EMSn), Retensi Lemak

(RL) dan Retensi Nitrogen (RN)

Uji energi metabolis semu terkoreksi nitrogen, retensi lemak dan retensi

nitrogen (Sibbald 1983) dilakukan setelah perlakuan selesai menggunakan

ayam yang sama pada saat penelitian. Percobaan ini mengggunakan 6 ekor

ayam broiler berumur 35 hari dengan perincian 3 ekor media uji coba ransum

berbasis karbohidrat (PC) dan 3 ekor sebagai media uji ransum berbasis lemak

(PL). Sebelum dilakukan uji coba, ayam dipuasakan terlebih dahulu selama 24

jam namun tetap diberi air minum secara ad libitum, yang bertujuan untuk

mengurangai dampak ransum sebelumnya. Kemudian ayam diberi ransum

perlakuan masing-masing sebanyak 30 gram per ekor. Koleksi ekskreta

dilakukan selama 24 jam setelah pemberian ransum. Hasil koleksi ekskreta

dari setiap perlakuan dan ulangan dipisahkan sendiri-sendiri, dibersihkan dari

kotoran-kotoran dan bulu-bulu, kemudian ditimbang dan dikeringkan dengan

oven pada suhu 60 oC selama 24 jam. Selanjutnya ditimbang, digiling dan

dianalisis kandungan bahan kering, protein kasar, lemak kasar dan energi

bruto. Hasil yang didapat dilakukan perhitungan sebagai berikut :

EMSn (kkal/kg) = (X x EBp) – [(Y x EBe) + (8.22 x RN)

X

RL (%) = Retensi Lemak (g) x 100%

Konsumsi Lemak (g)

RN (%) = Retensi Nitrogen (g) x 100%

Konsumsi Nitrogen (g)

Dimana :

EMSn = Energi metabolis semu terkoreksi nitrogen (kkal/kg)

X = Bobot ransum yang dikonsumsi (g)

EBp = Energi bruto ransum (kkal/kg)

Y = Bobot ekskreta (g)

EBe = Energi bruto ekskreta (kkal/kg)

RN = Retensi nitrogen (g)

7. Income Over Feed and Chick Cost (IOFC)

Merupakan selisih dari penerimaan dikurangi biaya produksi selama

penelitian yang bertujuan untuk mengetahui dampak ekonomi dari penelitian

ini.

Page 63: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c

37

5. TahapAnalisis Data

Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap faktorial (RAL Faktorial)

dengan faktor pertama ialah jenis ransum (PC = ransum berbasis karbohidrat; PL

= ransum berbasis lemak) dan faktor kedua ialah dosis suplemen vitamin E dan

vitamin C (0 = 0 gram/liter air minum, 1 = 1 gram/liter air minum). Total

perlakuan yang ada ialah 4 perlakuan seperti yang disajikan pada Tabel 3 (R1 =

PC0, R2 = PC1, R3 = PL0, R4 = PL1), masing-masing perlakuan diulang

sebanyak 4 kali dan masing-masing ulangan terdiri dari 10 ekor ayam.

Tabel 3 Perlakuan penelitian

Suplemen air minum

Ransum 0 : Tanpa Suplementasi 1: Vitamin E dan Vitamin Ca

PC : Karbohidrat R1 : PC0 R2 : PC1

PL : Lemak R3 : PL0 R4 : PL1

Catatan : aDosis suplementasi vitamin E dan C = 1 gram/liter (mengandung vitamin E 8 mg dan vitamin C

60 mg per liter air minum)

Hasil yang diperoleh dianalisis menggunakan ANOVA (analysis of

variance) dan apabila terdapat perbedaan (p < 0.05) antar perlakuan, maka

dilanjutkan dengan uji kontras orthogonal (Mattjik & Sumertajaya 2002). Data

yang didapatkan diuji menggunakan prosedur General Linier Model

menggunakan software SAS versi 9.1.

Model linier yang digunakan adalah sebagai berikut :

Yijk = ɥ + αi + βj + (αβ)ij + εijk

Dimana :

Yijk = Nilai hasil pengamatan pada faktor jenis ransum ke – i, dosis

suplementasi vitamin ke – j dan ulangan ke – k

I = Faktor jenis ransum

J = Dosis suplementasi vitamin E dan vitamin C

ɥ = Rataan umum

αi = Pengaruh faktor jenis ransum

βj = Pengaruh dosis suplementasi vitamin E dan vitamin C

(αβ)ij = Pengaruh interaksi jenis ransum dengan dosis suplementasi vitamin E

dan vitamin C

εijk = Galat percobaan

Page 64: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c

38

Page 65: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c

39

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pemberian ransum berbasis karbohidrat sebagai sumber energi akan

menghasilkan panas di dalam tubuh yang lebih tinggi dibanding dengan ransum

berbasis lemak sebagai sumber energi, hal ini dikarenakan karbohidrat tergolong

sumber energi yang mudah digunakan akan tetapi tidak sebaik lemak dari nilai

energi metabolis per satuan unit.

Suhu dan Kelembaban Lingkungan Pemeliharaan

Proses pemeliharaan ayam dilakukan selama penelitian yang dimulai pada

tanggal 31 Oktober 2011, rataan suhu lingkungan kandang selama proses

pemeliharaan disajikan pada Gambar 14.

Gambar 14 Rataan suhu (oC) kandang penelitian ( ) dan referensi Ross ( )

Nilai rataan suhu lingkungan kandang selama proses pemeliharaan berkisar

25 – 30 oC, nilai rataan suhu pada pagi hari 25.67 ± 0.67

oC, nilai rataan suhu

pada siang hari 32.66 ± 1.8 oC dan dimalam hari sebesar 26.47 ± 0.94

oC. Nilai

kelembaban lingkungan bekisar 65 – 85% selama proses pemeliharaan, tertinggi

terjadi pada pagi hari 88.21 ± 3.37% dan terendah pada siang hari 57.76 ± 8.05%.

Besarnya variasi kelembaban pada siang hari disebabkan oleh terjadinya hujan

disaat siang hari selama proses pemeliharaan, dimana setelah hujan terjadi maka

nilai kelembaban lingkungan cenderung meningkat (Gambar 15).

Page 66: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c

40

Gambar 15 Nilai suhu siang hari (oC) kandang penelitian ( ) dan referensi Ross

( )

Suhu tubuh ayam sekitar 41 oC dengan suhu nyaman lingkungan

pemeliharaan berkisar pada 30 oC dengan kelembaban lingkungan sebesar 60 –

70% (Ross 2009) dan suhu nyaman pemeliharaan ayam akan menurun seiring

dengan bertambahnya umur ayam seperti tertera pada Gambar 14 dan 15.

Pertambahan umur ayam akan menyebabkan proses metabolisme dalam tubuh

meningkat yang berdampak pada bertambahnya panas yang dihasilkan selama

proses metabolisme zat-zat makanan, sehingga membutuhkan suhu lingkungan

yang lebih rendah agar proses pelepasan panas yang dihasilkan selama proses

metabolisme bisa ikut meningkat dan ayam terhindar dari stres yang bisa

mengganggu produktivitas dan bahkan menyebabkan kematian.

Rataan suhu selama penelitian (Gambar 14) berada di atas suhu ideal yang

disarankan oleh Ross (2009) dan semakin besar variasinya seiring dengan

bertambahnya usia ayam. Variasi suhu ideal dengan suhu lingkungan selama

proses pemeliharaan terlihat lebih besar pada siang hari (Gambar 15). Dengan

demikian penambahan vitamin E dan C melalui air minum sudah tepat dilakukan

pada jam 09.00 – 15.00 WIB, dengan tujuan untuk menanggulangi stres selama

proses pemeliharaan yang diakibatkan oleh variasi suhu tersebut. Gejala stres

dimulai dengan penurunan pembentukan vitamin C dalam tubuh, kemudian

penurunan konsumsi ransum, panting, gangguan proses metabolisme sampai

Page 67: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c

41

dengan kematian pada ternak. Salah satu gangguan metabolisme yang terjadi ialah

adanya serangkaian kerusakan sel-sel tubuh yang diakibat oleh adanya reaksi

radikal bebas (MDA) dalam tubuh. Dampak dari pemberian vitamin E dan C ini

terlihat dari nilai MDA hati (Tabel 7) dan nilai MDA karkas (Tabel 8) yang lebih

rendah ketika diberi suplementasi dibandingkan tidak diberi suplementasi vitamin

melalui air minum.Vitamin E dan C berperan sebagai antioksidan yang

menetralisir MDA di dalam tubuh (Gambar 9)

Variasi suhu lingkungan dengan suhu ideal (Gambar 14 dan 15)

menyebabkan energi untuk produksi digunakan untuk homeostasis, yang dimulai

dengan menurunnya konsumsi ransum, menurunnya laju aliran darah dan

berkurangnya energi yang dimetabolisme (Mckee et al. 1997). Kondisi yang tidak

nyaman ini untuk ayam menyebabkan laju pernafasan meningkat, keseimbangan

asam basa darah berubah, lebih rentan terhadap serangan bakteri patogen,

metabolisme nutrisi terganggu, pertumbuhan terhambat dan dapat menyebabkan

kematian (Sugito et al. 2007; Mashaly et al. 2004; Borges et al. 2003a; Borges et

al. 2003b; Mckee et al. 1997).

Stabilitas Vitamin C dalam Air

Vitamin C (ascorbic acid) termasuk vitamin larut air yang hanya

dibutuhkan ayam broiler pada kondisi stres, pada kondisi normal tubuh bisa

memproduksi vitamin C. Suplementasi vitamin C bisa dilakukan melalui ransum

atau melalui air minum untuk memudahkan aplikasi di lapangan. Vitamin C

terdiri dari berbagai macam bentuk sediaan, seperti vitamin C kristal, vitamin C

coated (ethyl cellusoe) dan vitamin C monophosphate. Masing-masing jenis

vitamin C tersebut memiliki kandungan bahan aktif, stabilitas dan aplikasi yang

berbeda. Vitamin C kristal tergolong yang paling tidak stabil, paling tinggi

kandungan bahan aktifnya, ekonomis harganya dan memiliki tingkat kelarutan

yang paling baik.

Hasil uji coba stabilitas vitamin C di dalam air minum (galon isi ulang)

(Gambar 16) pada suhu 25 oC menunjukkan bahwa sampai dengan 3 jam masih

memiliki potensi sebesar 82.58%, hal ini penting untuk menentukan efektifitas

dosis dan lama pemberian vitamin melalui air minum. Dengan kondisi tersebut

maka setelah 3 jam pemberian vitamin C perlu dikoreksi dengan cara

Page 68: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c

42

menambahkan dosis ekstra atau mengganti dengan yang baru. Vitamin C

memiliki stabilitas yang lebih rendah dibandingkan dengan vitamin E dan jenis

vitamin lainnya (Coelho 1994), terutama ketika berhubungan dengan mikro

mineral. Faktor yang menyebabkan stabilitas vitamin C dalam air rendah ialah pH

dan mineral seperti besi dan perunggu yang bisa merangsang terjadinya oksidasi

(kerusakan) vitamin C. Stabilitas ini ditunjukkan oleh nilai konsentrasi vitamin C

yang tetap tinggi di dalam air.

Gambar 16 Stabilitas vitamin C dalam air

Energi Metabolis, Retensi Nitrogen dan Retensi Lemak

Energi merupakan parameter kehidupan dan proses metabolisme nutrisi

dalam tubuh yang akan menggerakkan sel, jaringan dan organ-organ vital ayam

broiler. Energi merupakan salah satu dasar dalam penyusunan ransum yang akan

diikuti dengan perhitungan pemenuhan kebutuhan asam amino, asam lemak,

vitamin dan mineral agar ransum menjadi seimbang sesuai dengan kebutuhan.

Konsumsi energi akan linier dengan jumlah kandungan energi ransum tercerna

yang dapat dikonversi dari karbohidrat, lemak dan protein dikalikan dengan

jumlah ransum yang dikonsumsi oleh ternak.

Hasil uji EMSn ransum pada ayam broiler menunjukkan bahwa ransum

berbasis karbohidrat (PC) memiliki nilai standar deviasi 23.84 kkal/kg yang lebih

besar dibanding ransum berbasis lemak (PL) 19.62 kkal/kg (Tabel 4), namun nilai

Page 69: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c

43

rataan energi metabolis ransum PC (2887.01 kkal/kg) lebih kecil dibanding

ransum PL (3091.61 kkal/kg).

Tabel 4 Nilai energi metabolis semu terkoreksi nitrogen (EMSn), retensi nitrogen

dan retensi lemak ayam broiler umur 33 hari

Peubah Ransum

PC PL

EMSn (kkal/kg) 2887.01 ± 23.84 3091.61 ± 19.62

Retensi Nitrogen (%) 80.57 ± 1.78 83.16 ± 3.26

Retensi Lemak (%) 79.05 ± 2.01 89.01 ± 1.75 Keterangan : PC = ransum berbasis karbohidrat; PL = ransum berbasis lemak

Hasil ini menunjukkan bahwa ransum berbasis karbohidrat kurang adaptif

bagi ayam ketika terjadi variasi suhu dan kelembaban lingkungan yang

disebabkan oleh tinggi panas yang dihasilkan selama proses metabolisme (heat

increment) dan cepatnya laju metabolisme dalam tubuh yang berdampak pada

terjadinya peningkatan konsumsi ransum agar kebutuhan energi tercukupi. Plavik

et al. (1997) melaporkan bahwa penampilan ayam yang dipelihara pada suhu 20

oC yang diberikan karbohidrat dan lemak sebagai sumber energi tidak berbeda,

termasuk persentase kandungan lemak abdominal dan otot dada, namun suhu

selama penelitian ini berlangsung berkisar diatas 25 oC dan berada diatas suhu

nyaman untuk ayam (Gambar 15) sehingga tingkat stres lingkungan berpengaruh

terhadap kemampuan metabolisme energi. Latshaw dan Moritz (2009)

mengemukakan bahwa proses metabolisme akan menghasilkan panas (heat

increment) sehingga akan berdampak pada kemampuan ayam dalam metabolisme

sejumlah nutrien menjadi energi dalam tubuh.

Nilai rataan retensi nitrogen ransum PC (80.57%) lebih rendah dibanding

ransum PL (83.16%) dengan nilai standar deviasi ransum PC yang lebih baik

dibanding ransum PL (1.78% berbanding 3.26%). Nitrogen yang diretensi oleh

ayam berasal dari proses metabolisme asam amino yang bergantung pada

konsumsi asam amino, kualitas sumber asam amino dan umur ayam. Jika terjadi

kekurangan energi maka sebagian asam amino tersebut akan dikonversi menjadi

energi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Nitrogen yang diretensi akan

digunakan oleh tubuh untuk membangun jaringan tubuh, sintesis protein daging,

proses regenerasi sel-sel dan proses pembentukan enzim-enzim yang akan

berperan dalam metabolisme didalam tubuh.

Page 70: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c

44

Retensi lemak ransum PL (89.01 ± 1.75%) lebih baik dan lebih tidak

bervariasi dibanding ransum PC (79.05 ± 2.01) yang mengindikasikan bahwa

sebagian lemak digunakan oleh tubuh ayam untuk memenuhi kebutuhan

energinya, dengan cara merubah trigliserida menjadi asam lemak bebas yang siap

digunakan dalam proses pembentukan ATP. Lemak yang diserap akan digunakan

sebagai bahan pembetukan komponen sel membran, prekursor pembentukan

hormon, pelarut dan pembawa vitamin (vitamin A, D, E dan K) dan sebagai

sumber steroid yang akan dimanfaatkan dalam proses metabolisme. Faktor yang

mempengaruhi retensi lemak ialah jumlah lemak yang dikonsumsi, kualitas lemak

dalam ransum, jumlah lemak teroksidasi, dan tingkat stres ternak

Profil Darah Ayam Broiler

Darah merupakan komponen ayam broiler yang terdiri dari plasma darah

dan sel-sel darah. Komposisi dan volume darah ayam tergantung dari nutrisi yang

diberikan, tingkatan stres, aktivitas tubuh, jenis kelamin dan interaksi dengan

lingkungan sekitar. Pemeriksaan status darah ayam broiler merupakan salah satu

usaha untuk mengetahui ada atau tidaknya stres dan penyakit, mendapatkan

gambar fisiologis, mendeteksi adanya kelainan dan untuk mengetahui terjadinya

proses metabolisme nutrisi.

Komponen Darah

Hasil pengujian profil komponen darah ayam broiler disajikan pada Tabel

5. Uji statistik profil darah ayam broiler menunjukkan hasil yang tidak berbeda

nyata (P > 0.05). Kandungan hemoglobin, hematokrit dan eritrosit cenderung

menurun akibat perlakuan jenis ransum dan suplementasi vitamin E dan C melalui

air minum.

Hemoglobin merupakan sel darah merah yang mengandung komponen

mineral besi (Fe) yang befungsi untuk mengangkut oksigen dari paru-paru menuju

semua jaringan tubuh. Setelah sampai di jaringan, oksigen dibebaskan untuk

diberikan kepada sel, sedangkan karbon dioksida yang dihasilkan oleh sel akan

berdifusi ke dalam darah dan dibawa kembali ke paru-paru untuk dibuang pada

saat terjadi pernafasan (Frandson 1992). Jumlah hemoglobin dalam tubuh terkait

dengan jumlah ketersediaan cadangan besi dalam bentuk ikatan ferritin dan

Page 71: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c

45

hemosderin yang sebagian besar berada dihati, limpa dan sumsum tulang

belakang (Piliang & Djojosoebagio 2006b). Nilai hemoglobin normal untuk ayam

broiler berkisar 7.0 – 13.0 (Bounous & Stedman, 2000) dan hasil pada Tabel 5

tergolong normal. Da silva et al. (2009) mengemukakan bahwa penambahan

vitamin E pada ayam broiler akan menurunkan konsentrasi hemoglobin dan

hematokrit namun masih dalam kisaran normal, karena stres pada ayam berkurang

ketika diberikan tambahan vitamin E.

Tabel 5 Profil komponen darah ayam broiler umur 33 hari

Peubah Vitamin

Rataan Ransum 0 1

Hemoglobin PC 10.33 ± 0.51 9.70 ± 0.67 10.01 ± 0.64

(g/dl) PL 9.58 ± 0.63 9.75 ± 0.73 9.66 ± 0.49

Rataan 9.95 ± 0.67 9.73 ± 0.50

Hematokrit PC 34.25 ± 1.50 32.00 ± 1.41 33.13 ± 1.81

(%) PL 32.00 ± 2.16 32.50 ± 1.29 32.25 ± 1.67

Rataan 33.13 ± 2.10 32.25 ± 1.28

Eritrosit PC 2.55 ± 0.06 2.45 ± 0.13 2.50 ± 0.11

( x 106) PL 2.48 ± 0.26 2.48 ± 0.13 2.48 ± 0.19

Rataan 2.51 ± 0.18 2.46 ± 0.12 Keterangan : PC = ransum berbasi karbohidrat, PL = ransum berbasis lemak, 0 = tanpa

suplemetasi vitamin E dan C melalui air minum, 1 = suplementasi vitamin E dan C

melalui air minum

Hematokrit merupakan salah satu uji untuk mengetahui rasio sel darah

merah dalam darah dibanding dengan komponen darah lainnya. Bounous dan

Stedman (2000) mengemukakan bahwa kisaran nilai hematokrit normal ayam

broiler ialah 22.0 – 35.0, sedangkan untuk eritrosit berkisar 2.5 – 3.5, sehingga

nilai hematokrit dan eritrosit pada Tabel 5 tergolong normal. Peningkatan nilai

hematokrit akan menyebabkan viskositas darah ikut meningkat dan jika viskositas

berlebihan akan menghambat peredaran darah dan distribusi oksigen didalam

tubuh yang berpeluang terjadinya hipoksemia (keadaan oksigen darah yang

menurun). Hipoksemia dapat terjadi ketika nilai hematokrit dan hemoglobin diatas

standar normal sehingga eritrosit menjadi lebih besar dan kaku (Tarmudji 2005).

Eritrosit berperan dalam mengangkut hemoglobin yang mendistribusikan oksigen

dari paru-paru ke seluruh jaringan tubuh. Selain itu kandungan karbonik anhidrase

pada eritrosit sangat penting dalam mengkatalis reaksi antara karbondioksida

dengan air (Guyton 1997).

Page 72: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c

46

Kimia Darah

Hasil uji statistik untuk kimia darah menunjukkan hasil yang tidak berbeda

nyata (P > 0.05) baik untuk perlakuan ransum atau suplementasi vitamin melalui

air minum, kecuali untuk komponen total cholesterol (P < 0.01) dan HDL

kolesterol (P < 0.05) berbeda akibat adanya perlakuan ransum (Tabel 6).

Tabel 6 Hasil Uji kimia darah ayam broiler

Peubah Vitamin

Rataan Ransum 0 1

Trigliserida PC 125.50 ± 57.25 132.50 ± 45.48 129.00 ± 48.01

(mg/dl) PL 141.75 ± 22.49 102.75 ± 36.73 122.25 ± 35.06

Rataan 133.63 ± 41.19 117.63 ± 41.44

Total kolesterol PC 150.00 ± 9.35 133.00 ± 14.54 141.50 ± 14.51A

(mg/dl) PL 107.75 ± 16.88 103.00 ± 8.04 105.38 ± 12.50B

Rataan 128.88 ± 21.87 118.00 ± 19.38

HDL kolesterol PC 77.75 ± 13.05 68.00 ± 13.09 72 88 ± 13.17a

(mg/dl) PL 60.75 ± 7.14 55.25 ± 8.50 58.00 ± 7.84b

Rataan 69.25 ± 12.28 61.63 ± 12.28

LDL kolesterol PC 31.75 ± 10.90 28.25 ± 6.95 30.00 ± 8.67

(mg/dl) PL 21.75 ± 5.74 24.25 ± 6.50 23.00 ± 5.83

Rataan 26.75 ± 9.68 26.25 ± 6.58

SGPT (ALT) PC 12.00 ± 2.83 12.25 ± 4.03 12.13 ± 3.23

(U/L) PL 11.50 ± 2.38 9.00 ± 0.82 10.25 ± 2.12

Rataan 11.75 ± 2.43 10.63 ± 3.20 Keterangan : PC = ransum berbasi karbohidrat, PL = ransum berbasis lemak, 0 = tanpa

suplemetasi vitamin E dan C melalui air minum, 1 = suplementasi vitamin E dan C

melalui air minum. Superskrip dengan huruf kecil menunjukkan perbedaan yang

nyata (P < 0.05) dan superskrip dengan huruf besar menunjukkan perbedaaan yang

sangat nyata (P < 0.01).

Pemberian ransum berbasis lemak nyata menurunkan (P < 0.01) nilai total

kolesterol dari 141.50 menjadi 105.38 mg/dl (penurunan sebesar 36.12 mg/dl atau

25.47%) dan HDL cholesterol dalam darah dari 72.88 menjadi 58.00 mg/dl

(penurunan sebesar 14.88 mg/dl atau 20.42%). Hasil ini menunjukkan bahwa

pakan berbasis lemak akan meningkatkan kebutuhan garam empedu yang

berperan dalam proses emulsifikasi lemak menjadi bentuk micell yang larut dalam

air agar lebih mudah dicerna dan diserap oleh tubuh. Garam empedu dihasilkan

dari hasil konversi dan reabsorbsi kolesterol yang diangkut oleh HDL dari

jaringan perifer atau darah ke dalam hati yang akan diekskresikan kedalam

Page 73: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c

47

kantung empedu dan duodenum (Muchtadi et al. 1993), sehingga kandungan total

kolesterol dan HDL kolesterol darah menurun.

Sumber energi pakan berbasis lemak menyebabkan pemanfaatan gliserol

dan asam lemak melalui proses β-oksidasi asam lemak dalam mitokondria

menjadi lebih intensif untuk memenuhi kebutuhan energi sel, jaringan dan tubuh

ayam broiler. Gliserol dan asam lemak didapatkan dari proses pemecahan

trigliserida dalam pakan secara lipolisis. β-oksidasi adalah proses perubahan asam

lemak bebas menjadi molekul asetil KoA sehingga bisa digunakan dalam siklus

trycarboxylic acid (TCA) untuk menghasilkan energi jika diperlukan oleh tubuh,

kelebihan asetil KoA akan dimanfaatkan dalam sintesis lemak tubuh. Salah satu

proses β-oksidasi asam lemak yang terjadi ialah proses oksidasi asam lemak jenis

palmitat (C 16 : 0) yang banyak terdapat dalam crude palm oil (CPO) yang

digunakan dalam penelitian ini.

Manfaat dari pemberian CPO ialah ketersediaan beta carotene yang tinggi,

kandungan energi yang tinggi dan ketersediaan di lokal yang cukup banyak.

Namun dari itu penggunaan CPO dapat merangsang terjadinya reaksi radikal

bebas yang berlebihan dikarena komposisi asam lemak yang terkandung didalam

nya. Dauqan et al. (2011) menyatakan bahwa CPO mengandung asam lemak

jenuh (SFA) yeng terdiri dari asam kapilat (C 8: 0) 0.034%, asam laurat (C 12: 0)

0.173%, asam miristat (C 14: 0) 0.961%, asam palmitat (C 16: 0) 42.465% dan

asam stearat (C 18: 0) 0.395; asam lemak tidak jenuh dengan satu ikatan rangkap

(MUFA) yang terdiri dari asam oleat (C 18: 1) 44.616%; dan asam lemak tidak

jenuh dengan banyak ikatan rangkap (PUFA) yang terdiri dari dari asam linoleat

(C 18: 2) 10.372% dan asam linolenat (C 18: 3) 0.257%. Ketersediaan MUFA

dan PUFA yang tinggi dibanding SFA pada pakan PL menyebabkan kandungan

cholesterol (Herman 1991) darah lebih rendah dibanding pakan PC (Tabel 6)

Proses metabolisme lemak selain menghasilkan energi juga akan

menghasilkan trigliserida, kolesterol dan fospolipid yang akan masuk dalam siklus

cylomicron untuk menjadi molekul komplek yang siap untuk di distribusikan ke

seluruh jaringan tubuh melalui pembuluh darah. Bentuk molekul yang lazim

dikenal ialah bentuk lipoprotein yang disintesis di dalam hati yang berasal dari

lemak endogenous dan apoprotein. Selain itu hati mampu melakukan proses

Page 74: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c

48

sintesis lemak baru yang berasal dari glukosa atau asam amino jika diperlukan dan

hati aktif mesintesis garam empedu untuk proses emulsifikasi lemak agar lebih

mudah di cerna oleh lipase sebelum diserap tubuh.

Bentuk lipoprotein yang dihasilkan oleh hati terdiri dari VLDL, IDL, LDL

dan HDL seperti disajikan pada Gambar 17. Masing-masing jenis lipoprotein

tersebut memiliki karakteristik dan fungsi yang berbeda-beda sesuai dengan

struktur dan komposisi komponen pendukungnya. VLDL berperan dalam

distribusi trigliserida, LDL sebagai turunan dari VLDL berperan dalam distribusi

kolesterol dan HDL berperan dalam distribusi fospolipida dan kolesterol ester dari

jaringan perifer kembali ke hati (Piliang & Djojosoebagio 2002). Rasio HDL

dengan LDL kolesterol pada penelitian ini berkisar 2.28 – 2.79, dimana ransum

lemak dan suplementasi vitamin E dan C melalui air minum dapat menurunkan

rasio HDL dengan LDL kolesterol.

Gambar 17 Bentuk dan fraksi lipoprotein (Gropper et al. 2009)

Page 75: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c

49

SGPT adalah ukuran nekrosis hepatoseluler yang paling spesifik dan

paling luas ditemukan. SGOT bekerja serupa tetapi kurang spesifik (Sujono

2002) karena jaringan hati menghasilkan enzim glutamat piruvat transmirase

(GPT) yang akan mudah keluar sel masuk ke pembuluh darah melebihi keadaan

normal ketika terjadi kerusakan sel-sel hati dan berkonjugasi positif dengan bobot

relatif organ hati. Hasil uji nilai SGPT pada Tabel 6 terlihat bahwa nilai tersebut

masih berada dalam kisaran kandungan SGPT ayam broiler yang normal 9.5 –

14.3 U/L (Apata 2011) sehingga bisa disimpulkan kerusakan sel-sel hati pada

penelitian ini masih belum terjadi, hasil ini akan ditunjang oleh nilai MDA hati

(Tabel 7). MDA merupakan hasil lipid peroksidasi yang mengawali serangkaian

peristiwa yang berakibat peningkatan pemanfaatan LDL oleh makrofag dan

terbentuknya sel bursa pertanda kerusakan dini lesi aterosklerosis pada intima

arteri. Reaksi peroksidasi lipid akan berdampak negatif yang akan merangsang

stres oksidatif yang bisa menyebabkan ekstra stres pada ayam selain adanya stres

dari lingkungan selama proses pemeliharaan. Dengan demikian kosumsi lemak

sebagai sumber energi menjadi kurang menguntungkan jika tidak disiasati dengan

baik.

Profile Organ Hati dan Kualitas Karkas Ayam Broiler

Nilai malonaldehid (MDA) dan bobot relatif organ hati ayam broiler tidak

berbeda nyata (P > 0.05) yang disajikan pada Tabel 7. Nilai MDA merupakan

salah satu ciri kerusakan organ hati yang berkorelasi positif dengan nilai SGPT

(Tabel 6). MDA adalah senyawa yang terbentuk akibat adanya reaksi senyawa

peroksida lipid dengan PUFA yang banyak terkandung pada jaringan hati.

Suplementasi vitamin E dan C melalui air minum bisa menurunkan level MDA

pada hati karena vitamin E dan C berperan dalam menangkal reaksi radikal bebas

yang disebabkan oleh peroksidasi lemak agar kerusakan sel-sel hati bisa lebih

tereliminasi.

Bobot relatif organ hati ayam broiler yang diberikan ransum berbasis lemak

(PL) relatif lebih kecil dibanding ransum berbasis karbohidrat (PC). Hal ini

disebabkan kinerja hati dalam melakukan fungsi kerja berbanding terbalik dengan

kandungan lemak ransum dimana ransum PL memiliki kandungan lemak yang

lebih tinggi dibanding ransum PC. Suplementasi vitamin melalui air minum

Page 76: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c

50

menyebabkan organ hati menjadi lebih berat karena vitamin E tergolong vitamin

larut lemak yang erat kaitannya dengan metabolisme lemak dan organ hati.

Tabel 7 Nilai malonaldehid (MDA) dan bobot relatif organ hati ayam broiler

Peubah Vitamin

Rataan Ransum 0 1

MDA PC 859.73 ± 92.34 655.59 ± 83.79 757.66 ± 136.27

(x106) PL 752.64 ± 180.51 706.08 ± 188.58 729.36 ± 172.70

Rataan 806.18 ± 144.56 680.83 ± 137.76

Bobot Hati PC 2.69 ± 0.26 2.91 ± 0.55 2.80 ± 0.41

(%) PL 2.43 ± 0.13 2.56 ± 0.32 2.50 ± 0.24

Rataan 2.56 ± 0.24 2.73 ± 0.46 Keterangan : PC = ransum berbasi karbohidrat, PL = ransum berbasis lemak, 0 = tanpa

suplemetasi vitamin E dan C melalui air minum, 1 = suplementasi vitamin E dan C

melalui air minum

Tabel 8 Persentase dan kualitas karkas ayam broiler

Peubah Vitamin

Rataan Ransum 0 1

Karkas PC 67.13 ± 1.31 67.03 ± 2.67 67.08 ± 1.05

(%) PL 65.27 ± 1.90 67.66 ± 1.38 66.47 ± 2.00

Rataan 66.20 ± 1.81 67.35 ± 2.00

Lemak abdominal PC 0.77 ± 0.08 0.94 ± 0.50 0.86 ± 0.35

(%) PL 0.56 ± 0.22 0.89 ± 0.47 0.72 ± 0.38

Rataan 0.67 ± 0.19 0.92 ± 0.45

Kolesterol daging ayam PC 47.56 ± 11.73 58.11 ± 4.17 52.84 ± 9.91

(mg/100g) PL 61.34 ± 6.56 60.92 ± 11.40 61.13 ± 8.61

Rataan 54.45 ± 11.47 59.51 ± 8.09

MDA daging PC 0.07 ± 0.08 0.04 ± 0.02 0.06 ± 0.06

(mg/kg) PL 0.13 ± 0.18 0.09 ± 0.04 0.11 ± 0.12

Rataan 0.10 ± 0.13 0.07 ± 0.04 Keterangan : PC = ransum berbasi karbohidrat, PL = ransum berbasis lemak, 0 = tanpa

suplemetasi vitamin E dan C melalui air minum, 1 = suplementasi vitamin E dan C

melalui air minum

Persentase dan kualitas karkas ayam broiler tidak berbeda nyata (P > 0.05)

dan disajikan pada Tabel 8. Pakan berbasis lemak (PL) memiliki kecenderungan

persentase karkas yang lebih kecil, kandungan lemak abdominal yang lebih kecil,

kandungan kolesterol karkas yang lebih tinggi sehingga kandungan MDA

dagingnya menjadi lebih tinggi. Hal ini disebabkan karena pakan berbasis lemak

Page 77: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c

51

(PL) akan menghasilkan deposit cadangan asam lemak dan biosíntesis lemak

daging yang lebih tinggi dibanding dengan pakan berbasis karbohidrat (PC).

Suplementasi vitamin E dan C melalui air minum memiliki kecenderungan

meningkatkan persentase karkas, kandungan lemak abdominal, kolesterol karkas,

namun menurunkan nilai MDA daging. Hal ini menunjukkan bahwa metabolisme

vitamin E sangat erat kaitannya dengan biosíntesis asam lemak dan lemak daging.

Adanya sejumlah vitamin E yang dideposisi pada bagian membran daging ikut

membantu mencegah kerusakan daging ayam akibat adanya reaksi dari

peroksidasi lipid sehingga nilai MDA daging ayam yang disuplementasi vitamin

menjadi lebih rendah.

Penampilan Ayam Broiler

Penampilan ayam broiler yang meliputi konsumsi air minum , konsumsi

ransum, pertambahan bobot badan dan konversi ransum (Tabel 9) dilakukan

pencatatan dan analisa untuk mengetahui seberapa besar pengaruh perlakuan.

Tabel 9 Penampilan ayam broiler (8 – 28 hari)

Peubah Vitamin

Rataan Ransum 0 1

Konsumsi air

minum PC 4481.43 ± 240.87 4721.61 ± 197.61 4601.52 ± 241.00

(ml/ekor) PL 4660.86 ± 207.61 4612.88 ± 93.88 4636.87 ± 151.35

Rataan 4571.15 ± 229.21 4667.25 ± 154.57

Konsumsi ransum PC 1836.68 ± 31.08D

1955.88 ± 71.67A

1916.28 ± 99.28

(g/ekor) PL 1952.41 ± 43.77B

1922.16 ± 46.53C

1937.28 ± 44.84

Rataan 1894.54 ± 71.14b

1959.02 ± 68.43a

Pertambahan PC 1187.11 ± 28.23 1239.85 ± 55.62 1213.84 ± 49.62

Bobot badan PL 1231.68 ± 18.45 1251.73 ± 21.44 1241.70 ± 21.39

(g/ekor) Rataan 1209.40 ± 32.48 1245.79 ± 39.53

Konversi ransum PC 1.439 ± 0.03B

1.494 ± 0.01D

1.466 ± 0.03

PL 1.475 ± 0.02C

1.431 ± 0.01A

1.453 ± 0.03

Rataan

1.457 ± 0.03 1.462 ± 0.03 Keterangan : PC = ransum berbasi karbohidrat, PL = ransum berbasis lemak, 0 = tanpa

suplementasi vitamin E dan C melalui air minum, 1 = suplementasi vitamin E dan

C melalui air minum. Superskrip dengan huruf kecil menunjukkan perbedaan yang

nyata (P < 0.05) dan superskrip dengan huruf besar menunjukkan perbedaaan yang

sangat nyata (P < 0.01)

Page 78: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c

52

Konsumsi air minum

Minum merupakan salah satu paramater kesehatan ayam broiler karena air

memiliki banyak fungsi seperti pelarut vitamin, komponen pengisi sel dan

jaringan tubuh, termoregulasi tubuh dan pelarut penting dalam proses

metabolisme tubuh. Uji statistik menunjukkan bahwa perlakuan tidak berpengaruh

nyata terhadap total konsumsi air minum selama 21 hari penelitian (Tabel 9)

namun berkorelasi positif dengan konsumsi pakan selama penelitian. Ross (2009)

menyarankan konsumsi air minum pada suhu pemeliharaan 21 oC sebesar 1.6 –

1.8 kali konsumsi pakan, sedangkan nilai konsumsi air minum selama penelitian

dengan suhu 25 – 30 oC menjadi sebesar 2.3 – 2.4 kali konsumsi pakan. Hal ini

normal mengingat suhu lingkungan yang lebih tinggi akan menyebabkan ayam

lebih banyak untuk mengkonsumsi air minum membantu melepaskan panas

tubuhnya sebagai usaha untuk menyeimbangkan suhu tubuh dengan suhu

lingkungan.

Umur ayam, status kesehatan ayam, tingkat produktivitas ayam, jumlah

tempat air minum, jenis tempat air minum dan kualitas air minum adalah faktor-

faktor yang mempengaruhi konsumsi air minum selain suhu lingkungan dan juga

konsumsi ransum. Jumlah konsumsi air minum ini akan berdampak pada fungsi

air sebagai pelarut beberapa jenis vitamin larut air, pelarut zat-zat nutrisi penting,

penyusun struktur jaringan tubuh, termoregulator dan sebagai penanda ketika

terjadi gangguan proses metabolisme atau kesehatan pada ayam.

Konsumsi ransum

Konsumsi ransum merupakan usaha ayam untuk memenuhi kebutuhan

energi dan nutrisi selama proses pertumbuhan. Hasil uji statistik konsumsi pakan

pada Tabel 9 berbeda nyata (P < 0.01) dengan nilai terbesar pada R2 (1955.88 ±

71.67 g/ekor) yang diikuti oleh R3 (1952.41 ± 43.7 g/ekor), R4 (1922.16 ± 46.53

g/ekor) dan R1 (1836.68 ± 31.08 g/ekor) secara berturut-turut. Hal ini

mengindikasikan bahwa adanya sumber energi pakan yang berbeda dan

suplementasi vitamin melalui air minum memiliki interaksi dalam mempengaruhi

konsumsi ransum.

Secara umum pakan berbasis lemak memberikan dampak pada peningkatan

konsumsi ransum dibanding pakan berbasis karbohidrat. Nilai konsumsi ransum

Page 79: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c

53

ini erat kaitannya dengan nilai energi metabolis ransum berbasis lemak yang lebih

tinggi dibanding ransum berbasis karbohidrat (Tabel 4). Semakin tinggi nilai

energi metabolis ransum maka ayam akan mengkonsumsi ransum lebih rendah.

Suplementasi vitamin melalui air minum juga ikut meningkatkan konsumsi

ransum dibanding yang tidak diberi suplementasi vitamin melalui air minum. Hal

ini mengindikasikan bahwa suplementasi vitamin melalui air minum berdampak

positif dalam proses metabolisme nutrisi karbohidrat dan lemak untuk dikonversi

menjadi energi. Proses ini berhubungan erat dengan peranan vitamin E dan C

sebagai antioksidan untuk menanggulangi stres selama proses pemeliharaan.

Mckee et al. (1997) melaporkan bahwa pemberian vitamin C 150 mg/kg ransum

mempengaruhi sistem penyimpanan energi di dalam tubuh yang bisa digunakan

ketika asupan energi berkurang saat stres panas berlangsung. Kombinasi

pemberian vitamin E (240 mg/kg ransum) dengan vitamin C (240 mg/kg ransum)

pada puyuh masa pertumbuhan dan produksi telur yang mengalami stres cekaman

panas berdampak memperbaiki penampilan produktivitas dan memperbaiki efek

negatif dari stres panas (Ipek et al. 2007)

Nilai konsumsi ransum berhubungan dengan konsumsi air minum,

pertambahan bobot badan dan konversi pakan karena konsumsi ransum diatur

oleh pusat lapar dibawah koordinasi hipotalamus yang sama dengan pengaturan

konsumsi minum, termoregulasi dan juga sistem hormon (Hafez 1968). Jumlah

konsumsi ini akan menghasilkan nilai nutrisi termetabolis yang berhubungan

dengan tingkat stres dan ketersediaan enzim-enzim.

Pertambahan Bobot Badan

Sejumlah ransum yang dimakan akan dimetabolisme untuk menghasilkan

pertambahan bobot badan pada ayam broiler. Pertambahan bobot badan meliputi

pertambahan daging, tulang dan bulu. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa

perlakuan tidak mempengaruhi pertambahan bobot badan. Konsumsi ransum yang

tinggi tidak langsung berkorelasi positif terhadap pertambahan bobot badan,

karena jumlah yang bisa dimetabolisme dan diserap yang akan langsung

berdampak pada pertambahan bobot badan, sehinga nilai energi metabolis, retensi

nitrogen dan retensi lemak yang tertera pada Tabel 4, lebih berhubungan dengan

pertambahan bobot badan dibanding dengan konsumsi ransum. Nilai metabolisme

Page 80: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c

54

nutrisi erat kaitannya dengan ketersediaan enzim-enzim dan juga status kesehatan

(stres) pada ayam. Hafez (1968) mengemukakan bahwa pada saat stres oksidatif

akan menghasilkan sintesis lemak dan kolesterol yang meningkat dan sintesis

protein yang menurun yang berindikasi pada penampilan ayam broiler.

Suhu lingkungan yang kurang nyaman (Gambar 14 dan 15) menyebabkan

energi untuk produksi digunakan untuk homeostasis (keseimbangan tubuh), hal ini

biasanya dimulai dengan menurunnya konsumsi ransum, menurunnya laju aliran

darah dan berkurangnya energi yang dimetabolisme (Mckee et al. 1997).

Penurunan pemanfaatan energi untuk produksi akan mempengaruhi pertambahan

bobot badan yang dihasilkan. Latshaw & Moritz (2009) mengemukakan bahwa

partisi energi netto yang masuk ke dalam tubuh ayam sebagian akan dikonversi

menjadi panas tubuh selain untuk kebutuhan produksi dan menjaga aktivitas

harian ayam

Konversi Ransum

Konversi ransum atau yang lebih dikenal sebagai FCR (feed coversion

ratio) merupakan hasil pembagian antara pertambahan bobot badan dengan

konsumsi ransum. Hasil uji statistik konversi ransum menunjukkan hasil yang

berbeda nyata (P < 0.01) seperti tertera pada Tabel 9. Nilai konversi ransum

terbaik secara berurutan ialah R4 (1.431 ± 0.01), R1 (1.439 ± 0.03), R3 (1.475 ±

0.02) dan R2 (1.4394± 0.01). Nilai ini menunjukkan efisiensi penggunaan nutrisi

ransum untuk diubah menjadi komponen daging. Hasil ini dipengaruhi oleh

komposisi sumber energi dan tingkat kecernaan ransum, status stres dan kesehatan

ayam serta suhu dan kelembaban lingkungan pemeliharaan.

Komposisi lemak ransum mempengaruhi nilai konversi ransum, dimana

ransum PL lebih baik dibanding ransum PC (Tabel 9). Hal ini disebabkan oleh

ransum PC memiliki sumber energi (glukosa dari karbohidrat) yang lebih cepat

dicerna dibanding PL sehingga heat increment yang dihasilkan lebih tinggi dan

menyebabkan pelepasan panas di dalam tubuh terhambat yang berdampak pada

penurunan konsumsi ransum (Tabel 9), peningkatan oksigen dalam darah yang

ditandai dengan peningkatan konsentrasi hemoglobin darah (Tabel 5),

peningkatan konsentrasi trigliserida dan kolesterol darah (Tabel 6) serta peluang

Page 81: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c

55

terjadinya stres yang bisa diperparah oleh kondisi lingkungan pemeliharaan yang

kurang nyaman

Status stres dan kesehatan ayam bisa diwakili oleh komponen dan susunan

kimia darah serta status organ hati. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

selama proses penelitian ayam berada dalam kondisi sehat dengan tingkat

kenyaman yang berbeda (Gambar 14 dan 15). Tingkat kenyamanan yang berbeda

dimulai dengan adanya pengaruh lingkungan yang diakibatkan oleh perbedaan

suhu nyaman (termonetral) dengan suhu lingkungan pemeliharaan, sehingga

hipotalamus akan mempengaruhi pusat lapar, pusat minum, pusat termoregulasi

dan keseimbangan sistem hormon. Dampak dari stress ini akan menyebabkan

suplai dan pemanfaatan nutrisi menjadi berubah dibanding dengan kondisi normal

seperti dikemukakan oleh Mckee et al. (1997).

Stres lingkungan juga berdampak pada stres oksidatif yaitu stres yang

diakibatkan oleh banyak molekul reaktif (radikal bebas) yang diartikan sebagai

molekul yang mempunyai satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan pada

orbit terluarnya (Aruoma 1999; Miller et al. 1993). Radikal bebas

berkemungkinan mengambil partikel dari molekul lain kemudian menimbulkan

senyawa yang abnormal dan memulai reaksi berantai yang dapat merusak sel-sel

dengan menyebabkan perubahan yang mendasar pada materi genetis serta bagian-

bagian sel penting lainnya (Yashikawa & Naito 2002). Stres ini dimulai dari

tingkat kerusakan sel, jaringan, organ dan ayam itu sendiri. Salah satu organ yang

menjadi target dari stres oksidatif ialah organ hati yang ditandai dengan senyawa

malonaldehid (MDA) yang lebih tinggi (Tabel 7).

MDA merupakan senyawa yang terbentuk akibat reaksi radikal bebas

dengan PUFA yang mengandung sedikitnya tiga ikatan rangkap. Reaksi ini

diakibatkan oleh radikal bebas, yaitu suatu atom atau molekul yang memiliki satu

atau lebih elektron tak berpasangan dan sangat reaktif (Halliwell & Guteridge

1989). Hati merupakan organ yang kaya akan poly unsaturated fatty acid (PUFA)

sehingga menjadi salah satu target perusakan dari radikal bebas, dan jika

kandungan MDA dalam hati berlebih akan ditransfer menuju ke darah dan organ

lainnya. Kerusakan hati akan berdampak sangat signifikan terhadap metabolisme

asam lemak dan biosintesis kolesterol. Kolesterol dan asam lemak sangat erat

Page 82: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c

56

kaitannya dengan sistem hormon tubuh yang mengatur berbagai macam reaksi

metabolisme nutrisi.

Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Takahashi dan Akiba (1999),

bahwa pemberian lemak teroksidasi pada ayam broiler, nyata menurunkan

konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, penurunan level vitamin C dan α-

tokoferal plasma darah. Hasil tersebut ternyata diikuti dengan meningkatnya

MDA plasma darah sebagai indeks dari cekaman. Selanjutnya penelitian

Taniguchi et al. (1999) membuktikan bahwa stres oksidatif karena pemberian

hormon kortison, dapat meningkatkan kandungan lemak abdomen, MDA dan

kolesterol plasma ayam broiler.

Nilai konversi ransum ikut dipengaruhi oleh kualitas fisik pakan yang

dihasilkan seperti disajikan pada Tabel 10, Nilai kualitas fisik ransum berbasis

lemak (PL) memiliki nilai pellet durability index (PDI) dan kadar debu yang lebih

baik dibanding dengan ransum berbasis karbohidrat (PC). Nilai PDI

menggambarkan kemampuan pellet dalam menahan benturan, nilai PDI yang

tinggi akan memberikan kadar debu yang lebih rendah baik dan akan berdampak

pada income over feed and chick cost (IOFC : Tabel 11) karena dapat mengurangi

jumlah sisa ransum yang terbuang selama proses produksi dan pemberian di

kandang, salah satu parameter terjadinya proses gelatinisasi pati yang terkandung

dalam ransum lebih baik, memperbaiki kecernaan ransum, mengurangi stres pada

ayam dan memperbaiki nilai konversi ransum.

Tabel 10 Temperatur dan nilai amper mesin pellet serta nilai kualitas fisik ransum

Suhu (oC) Amper (A) Debu

a (%) PDI (%)

PC 79.67 ± 1.15 26.67 ± 0.58 2.76 ± 0.01 82.15 ± 1.64

PL 77.33 ± 1.53 20.67 ± 0.58 2.33 ± 0.01 88.10 ± 2.09 Keterangan : PC (ransum berbasi karbohidrat), PL (ransum berbasis lemak); PDI = Pellet

Durability Index; a ukuran partikel ≤ 0.3 mm

Nilai suhu dan amper pada proses produksi pellet merupakan salah satu

parameter efisiensi proses produksi ransum yang akan berdampak pada harga jual

ransum dan nilai IOFC, karena kedua parameter ini berkaitan erat dengan

konsumsi energi oleh mesin produksi. Kedua ini juga berkaitan erat dengan

kualitas ransum itu sendiri, terutama dalam hal kualitas fisik dan kimia ransum.

Suhu yang mencukupi selama proses produksi ransum akan mendukung proses

Page 83: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c

57

terjadinya gelatinisasi pati yang terkandung di dalam ransum ternak sehingga

kualitas fisik ransum bisa lebih baik dan tingkat kecernaan nutrisi menjadi lebih

baik. Lee et al. (2006) mengemukakan bahwa suhu yang optimal sangat

menentukan terjadinya peningkatan kecernaan nutrisi bahan ransum

meminimalisir kandungan anti nutrisi dan memberikan efek pertumbuhan yang

lebih baik, namun suhu yang kurang atau berlebihan justru akan berdampak

negatif.

Income Over Feed and Chick Cost (IOFC)

Nilai IOFC berdasarkan waktu pelaksanaan penelitian disajikan pada Tabel

11. Hasil ini menunjukkan bahwa ransum berbasis lemak (PL) lebih

menguntungkan sebesar Rp 292.13 per ekor ayam dibanding dengan ransum PC,

dimana hasil ini ditunjang oleh konversi ransum yang lebih baik (Tabel 9),

kandungan energi serta retensi nutrisi yang lebih tinggi (Tabel 4). Keuntungan

ini menunjang bahwa ransum PL lebih adaptif untuk ayam broiler yang dipelihara

pada lingkungan kurang nyaman dan akan lebih efektif ketika diberi suplementasi

vitamin E dan C melalui air minum agar penampilannya lebih baik.

Tabel 11 Income over feed and chick cost (IOFC) ransum penelitian

Ransum

Harga Jual Ayam

(Rp)

Harga Beli DOC

(Rp)

Biaya Produksi a

(Rp)

IOFC

(Rp)

PC 16,389.00 4,000.00 11,254.28 1,134.72

PL 16,753.50 4,000.00 11,326.66 1,426.85 Keterangan :

a Meliputi biaya ransum, sekam dan pemeliharaan.

Nilai ini diharapkan bisa mendukung keberlanjutan ketersediaan ransum

nasional berbasis bahan baku yang memiliki ketersediaan lokal cukup banyak,

dalam hal ini crude palm oil (CPO).

Page 84: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c

58

Page 85: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Ransum berbasis lemak (PL) dapat memberikan nilai keuntungan ekonomis

yang lebih baik (IOFC) dan menurunkan nilai total kolesterol dan HDL kolesterol

masing-masing sebesar 25.47% dan 20.42% pada ayam broiler. Suplementasi

vitamin E dan C melalui air minum diperlukan untuk ayam broiler yang

menggunakan sumber energi ransum berbasis lemak (R4) untuk memperbaiki

konsumsi dan konversi ransum ayam broiler yang dipelihara pada lingkungan

yang kurang nyaman.

Saran

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap sistem bioenergetik ayam

broiler dengan berbagai dosis suplementasi vitamin E dan C yang berbeda melalui

air minum.

Page 86: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c
Page 87: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c

61

DAFTAR PUSTAKA

Allen PC, Danforth HD, Augustine PC. 1998. Dietary modulation of avian

coccidiosis. Int J Parasitol 28 : 1131 – 1140.

Apata DF. 2011. Effect of Terminalia catappa fruit meal fermented by

Aspergillus niger as replacement of maize on growth performance,

nutrient digestibility and serum biochemical profile of broiler chickens.

Biotechnol Res Int, Vol (2011) : 1 – 6.

Aruoma OI.1999. Free radicals, antioxidants and international nutrition. Asia

pacific. J Clin Nutr 8 :53-63.

St. Angelo. 1992. Lipid Oxidation in Food. American Chemical Society, New

York

Apriyantono A, Fardiaz D, Puspitassari NL, Sedarnawati, Budiyono S. 1989.

Analisis Pangan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat

Jenderal Pendidikan Tinggi. Pusat Antar Universitas dan Gizi. Institut

Pertanian Bogor.

Beynen AC 1980. Animal models for cholesterol metabolism studies, In A.C

beynen ed. New Developments in Biosciences; their Implications for

Laboratory Animal Science. Martinus Nijhoff Publishers, Boston. Pp. 279-

294.

[BMKG] Badan Metereolog, Klimatologi dan Geofisika. 2011. Prakiraan cuaca

Indonesia. http://www.bmkg.go.id/BMKG_Pusat/Meteorologi/cuaca-

indo.bmkg [17 Sep 2011].

Borges SA, Fischer da Silva AV, Ariki J, Hooge DM, Cummings KR. 2003a.

Dietary electrolyte balance for broiler chickens under moderately high

ambient temperatures and relative humilities. Poultry Sci 82 : 301 – 308.

Borges SA, Fischer da Silva AV, Ariki J, Hooge DM, Cummings KR.. 2003b.

Dietary electrolyte balance for broiler chickens exposed to thermo neutral

or heat stress environments. Poultry Sci 82 : 428 – 435.

Bounous DI, Stedman NL. (2000). Normal Avian Hematology: Chicken and

Turkey. Feldman BF, Zinkl JG, Jain NC, eds. Schalm’s Veterinary

Hematology, 5th ed. Philadelphia, Lea & Febiger : 1147 – 1154 .

Brenes AA et al. 2008. Effect of grape pomace concentration and vitamin E on

digestibility of polyphenols and antioxidant activity in chickens. Poultry

Sci 87 : 307 – 316.

Briggs JL, Maier DE, Watkins BA, Behnke KC. 1999. Effect of ingredients and

processing parameters on pellet quality. Poultry Sci 78 : 1464 – 1471.

Cha BJ et al. 2006. Effects of supplementation of β-glucan on the growth

performance and immunity on broilers. Res Vet Sci 80 : 291 – 298.

Coelho M. 1994. Vitamin stability in premix and feeds : A practical approach in

ruminants diets. Proceeding 13th

Annual Florida Ruminant Nutrition

Symposium : 127 – 145.

Page 88: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c

62

Conti M, Sutherland MD. 1991. Improve flurometric determination of

malonaldehyde. J Clin Chem. 37 : 1273-1275.

Dalimartha S. 2000. Pegagan Kecil, mungil dan Sakti. Nirmala, Majalah Hidup

Sehat Alami. 10/11/Oktober : 57-59.

Dasilva ICM et al. 2009. Broiler chicken responses to immunological stimuli as

mediated by different levels of vitamin E in the diets. J Appl Poult Res 18

: 752 – 760.

Dauqan EMA, Aminah HAS, Adullah, Kasim ZM. 2011.Fatty acid composition

of four different vegetable oil (red palm oil, palm olein, corn oil and

coconut oil) by gas chromatography. 2nd

International conference on

chemistry and chemical engineering. IACSIT Press, Singapore. IPCBEE

vol. 14 : 31 – 34.

Dellman HD, Brown EM. 1989. Textbook of Veterinary Histology. Ed ke-3

Jakarta. Iowa State University. Ames Iowa. Terjemahan. UI Press.

Drackley JK. 2000. Lipid metabolism. Di dalam : D’Mello JPF, editor. Farm

Animal Metabolism and Nutrition. Ed ke-1. Wallingford : CABI

International. hlm 97 – 119.

DSM. 2007. Vitamin Basics : The Fact about Vitamins in Nutrition. Ed ke-3.

Germany.

Enser M. 1984. The Chemistry, Biochemistry and Nutritional Importance of

animal Fats in Animal Nutrition. Wiseman J, editor. London:

Butterworths.

Fransdson RD 1992. Anatomi dan Fisiologi Ternak. Edisi IV. Penerjemah B.

Srigandono dan K . Praseno. Gajah Mada university Press, Yogyakarta.

Ganong WF. 1995. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Ed ke-14. Jakarta

Terjemahan. Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Girindra A. 1988. Biokimia I. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Gowda NKS, Ledoux DR, Rottinghaus GE, Bermudez AJ, Chen YC. 2009.

Antioxidant efficacy of curcuminoids from turmeric (Curcuma longa L.)

powder in broiler chickens fed diets containing aflatoxin B1. Br J Nutr 102

: 1629 – 1634.

Gropper SS, Smith JL, Groff JL. 2009. Advanced Nutrition and Human

Metabolism. 5th

Edition. Wadsworth Cengage Learning, Belmont USA

Gross WB, Dunnington EA, Siegel PB. 1984. Environmental Effects on the will

Being of Chickens from Lines Selected for Responses to Sosial Strife.

Arch. Geflugelled. 48 : 3-7.

Gross WB, Siegel HS. 1983. Evaluation of Heterofil/Limphocyte Ratio as

Measure of Stress Chickens. Avi Dis 27 : 972-979.

Guyton AC. 1986. Textbook of Medical Physiology. Ed ke-5. Jakarta.

Terjemahan. EGC.

Page 89: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c

63

Habibie A. 1993. Pengaruh cekaman panas terhadap kebutuhan vitamin C pada

ayam petelur komersial yang sedang berproduksi [disertasi]. Bogor :

Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Hafez ESE. 1968. envirponmental effects on animal productivity, in Adaptation

of domestic animal. Edited by E.S.E hafez, Washingtone State University,

Pullman-Washingtone.

Halliwell B, Gutteridge JMC. 1989. Free Radicals in Biology and Medicine, Ed

ke-2. Oxford University Press, New York.

Herman S. 1991. Pengaruh gizi terhadap penyakit kardiovasculer. Cermin Dunia

Kedokteran. 73: 12-16.

Hesta M et al. 2009. The effect of vitamin C supplementation on healthy dogs on

antioxidative capacity and immune parameters. J Anim Physiol Ani Nutr

93 : 26 – 34.

Ipek A, Canbolat O, Karabulut A. 2007. The effect vitamin E and vitamin C on

the performance of Japanese quail (Coturnix Coturnix Japonica) reared

under heat stress during growth and egg production period. Asian Aust J

Anim Sci 20 (2) : 252 – 256.

Klasing KC. 1998. Nutritional modulation of resistance to infectious diseases.

Poultry Sci 77 : 1119 – 1125.

Kusnadi E. 1990. Pengaruh pemberian megnesium sebagai penangkal cekaman

suhu terhadap respons fisiologis kelinci (Oryctolagus cuniculus) [thesis].

Bogor : Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Kusnadi E. 1993. Pengaruh penambahan magnesioum terhadap respons fisiologis

ayam pedaging. J Penelitian Andalas 13:56-69.

Latshaw JD, Moritz JS. 2009. The partitioning of metabolizable energy by broiler

chickens. Poultry Sci 88 : 98 – 105.

Latshaw JD. 2008. Daily energy intake of broiler chickens in altered by proximate

nutrient content and form of the diet. Poultry Sci 87 : 89 – 95.

Lehninger AL. 2005. Principles of Biochemistry. 4th

Edition. W.H. Freeman

Publisher. USA

Lee HS et al. 2007. Comparison of laboratory analytical value and in vivo

soybean meals quality on pigs by employing soyflakes heat-treated under

different conditions. J Ani Feed Sci Tech 134 : 337 – 346 .

Lopez G, Lesson S. 2008. Assessment of nitrogen correction factor in evaluating

metabolizable energy of corn and soybean meal in diets for broiler. Poultry

Sci 87 : 298 – 306.

Mashaly MM et al. 2004. Effect of heat stress on production parameters and

immune responses of commercial laying hens. Poultry Sci 83 : 889 – 894.

Mattjik AA, Sumertajaya IM. 2002. Perancangan Percobaan dengan Aplikasi

SAS dan Minitab, Jilid I. IPB Press. Bogor.

Page 90: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c

64

Maxwell MH. 1993. Avian blood leucocytes responses to stress. Poultry Sci 49

(1) : 39-43.

Mayes PA 1995. Sintesis Pengangkutan dan Ekskresi Kolesterol. Biokimia Harper

(Harper’s Biochemistry). Edisi 22. Alih Bahasa: dr. Andry Hartono.

Penerbit Buku Kedokteran EGC. Hal 303-312.

McDowell LR. 2006. Vitamin nutrition of livestock animals : overview from

vitamin discovery to today. Can J Anim Sci 86 : 171 – 179.

Mckee JS, Harrison PC, Riskowski L. 1997. Effects of supplemental ascorbic acid

on the energy conversion of broiler chicks during heat stress and feed

withdrawal. Poultry Sci 76 : 1278 – 1286.

Miller JK, Slebodzinska EB, Madsen FC. 1993. Oxidative stress, antioxidant, and

animal function. J Dairy Sci 76 : 2812 - 2823.

Muchtadi D, Sri PN, Astawan M. 1993. Metabolisme Zat Gizi. Sumber, Fungsi

dan Kebutuhan bagi Tubuh Manusia. Jilid II. Pustaka Sinar Harapan.

Jakarta. Hal 48-50.

Muhammad I. 2009. Efek antiokasidan vitamin C terhadap tikus (Rattus

nevergicus L) jantan akibat pemaparan rokok. (tesis). Bogor : Program

Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Nielsen KS. 1997. Animal Physiology, Adaptation and Environmental. Ed. Ke-5.

New York. Cambridge University Press.

Niu ZY, Liu FZ, Yan QL, Li WC. 2009. Effects of different levels of vitamin E

on growth performance and immune responses of broilers under heat

Stress. Poultry Sci 88 : 2101 – 2107.

Nguyen P et al. 2008. Liver lipid metabolism. J Anim Physiol Anim Nutr 92 : 272

– 283.

Noda N, Wakasugi H. 2001. Cancer and oxidative stress. JMAJ 44 : 529 – 534.

Ohkawa B, Gutterdge JMC. 1989. Assays for lipid peroxide in animal tissue by

thiobarbituric acid reaction. Anal Biochem 95 : 351-358.

Pantazis PA et al. 2010. Curcumin and turmeric attenuate arsenic-induced

angiogenesis in ovo. Alternatives Therapies 16 (2) : 12 – 14.

Piliang WG, Djojosoebagio SAH. 2002. Fisiologi Nutrisi. Vol I. Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. Bogor

: Pusat Antar Universitas, Institut Pertanian Bogor.

Plavik I, Was E, Saklan D, Barbatov I, Hurwitz S. 1997. The response of broiler

chickens and turkey poults to dietary energy supplied either by fat or

carbohydrate. Poultry Sci 76 : 1000 – 1005.

Post J, Rebel MJ, Huurne HM. 2002. Automated Blood Cell Count : A sensitive

and reliable method to study corticosterone-related stress in broilers.

Poultry Sci 82 : 591-595.

Pramono S. 1992. Profil Kromatogram ekstrak herba pegagan yang berefek

antihipertensi. Di dalam: Warta Tumbuhan Obat Indonesia 1 : 37 - 39.

Page 91: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c

65

Puthpongsiriporn U, Scheideler, Sell JL, Beck MM. 2001. Effects of vitamin E

and C supplementation on performance, in vitro lymphocyte proliferation,

and antioxidant status of laying hens during heat stress. Poultry Sci 80 :

1190 – 1200.

Ross. 2009. Broiler Management Manual. Alabama : Aviagen

Roy S, Maiti SK, Aliand SL, Sharda R. 1996. Study on Efficacy of Zeetress, an

antistress in layers during summer. Indian Vet J 73 : 662 – 664.

Sahin N, Orhan C, Tuzcu M, Sahin K, Kucuk O. 2008. The effect of tomato

powder supplementation on performance and lipid peroxidation on quail.

Poultry Sci 87 : 276 – 283.

Sahin K, Kucuk O, Sahin N, Gursu MF. 2002. Optimal dietary concentration of

vitamin E for alleviating the effect of heat stress on performance, thyroid

status, ACTH and some serum metabolite and mineral concentration in

broiler. Vet Med-Czech 47 (4) : 110 – 116.

Sayogya PA. 2002. Efek senyawa antioksidan biological response modifier

(BRMTM

) terhadap kadar lipid peroksida hati tikus [skripsi]. Bogor :

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian

Bogor.

Sibbald IR. 1980. A new technique for estimating the energy metabolizable

content of feeds for poultry. International Development Research Centre.

Canada.

Siegel HS. 1980. Physiological stress in birds. Bioscience 30 (8) : 529 – 533.

Sturkie PD. 1976. Avian Physiology. Ed ke-3. New York. Spinger Verlag

Sturkie PD, Grimminger P. 1976. Blood : Physical Characteristic, Forme

Elements, Haemoglobin and Coagulation. Ed-ke 3. Sturkie PD (Editor).

Avian Physiology. New York. Springer Verlag.

Sugito, Manalu W, Astuti DA, Handharyani E, Chairul. 2007. Morfometrik usus

dan performa ayam broiler yang diberi cekaman panas dan ekstrak n-

heksana kulit batang “jaloh” (Salix tetrasperma Roxb). Media Peternakan,

30 (3) : 198 – 206.

Supari, F. 1996. Radikal bebas dan Patofisiologi beberapa penyakit. Di dalam

Prosiding Seminar Senyawa dan Sistem Pangan, Reaksi Biomolekuler,

dampak terhadap Kesehatan dan Penangkalan. Kerjasama Pusat studi

pangan dan Gizi-IPB dengan Kedutaan Beasr Perancisd, Jakarta.

Supartondo. 2002. Antioksidan dan proses menua. Di dalam: Penatalaksanaan

Pasien Geriatri/usia Lanjut secara Terpadu dan Paripurna. Prosiding Temu

Ilmiah Geriatri 2002, Jakarta 25 Mei 2002. Pusat informasi dan Penerbitan

bagian Ilmu Penyakit Dalam, Fak Kedokteran UI. Jakarta. Hlm 1-6

Swenson MJ. 1977. Physiology of Domestic Animals.Ed ke-9. Comstoc

Publishing Associates. Comell University Press, Itacha.

Takahashi K, Akiba Y. 1999. Effect of oxidized fat on performance and some

physiological response in broiler chickens. J Poultry Sci 6 : 304 – 310.

Page 92: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c

66

Taniguchi N, Ohsutka A, Hayashi K, 1999. effect of dietary corticosteron and

vitamin E on growth and oxidative stress in broiler chickens. Anim Sci J 70

: 105 – 200.

Tarmudji. 2005. Asites pada ayam pedaging. Wartazoa 15 (1) : 38 – 48

The European Pharmacopoeia. 2005. Edisi ke 5. hlm 1025 – 1026.

Tillman, AD, Hartadi H, Reksohadiprodjo S, Prowirokusumo S, Lebdosukodjo L.

1991. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Gajah Mada University Press.

Fakultas Peternakan UGM. Yogyakarta. Hal 158-159.

Tizzard I. 1987. Immunologi Veteriner. Surabaya. Ed ke-3. Terjemahan Airlangga

University Press.

Wang L et al. 2008. Effects of Forsythia suspensa extract on growth performance,

nutrient digestibility and antioxidant activities in broiler chickens under

high ambient temperature. Poultry Sci 87 : 1287 – 1294.

Yagi K. 1994. Lipid peroxides in hepatic, gastrointestinal, and pancreatic disease.

Free Radicals in Diagnostic Medicine. Plenum Press, New York

Yokode M, Kita T. 2002. Aging and Oxidative stress. JMAJ 45 : 277 – 282.

Yoshikawa T, Naito, Y. 2002. What is oxidative stress. JMAJ 45 : 271 – 276.

Zulkifli I, Siegel TB. 1995. Is There of Positive Side to Stress. Poultry Sci 51 : 63

– 76.

Page 93: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c

67

Lampiran 1 Foto – foto pelaksanaan penelitian

1. Proses Fumigasi Kandang

2. Kandang Penelitian

Page 94: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c

68

3. Periode Brooder

Page 95: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c

69

4. Pen perlakuan

Page 96: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c

70

Lampiran 2 Kurva standar MDA

No Konsentrasi

(ρmol/50 ɥ L)

Absorbansi

532 nm

1 500 0.047

2 1000 0.058

3 1500 0.084

4 2000 0.110

5 2500 0.137

6 3000 0.169

7 3500 0.204

8 4000 0.226

9 5000 0.298

Page 97: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c

71

Lampiran 3 Analisis ragam pertambahan bobot badan

Sumber Keragaman DB JK KT F P

PAKAN 1 2934.930625 2934.930625 2.38 0.1488

VITAMIN 1 5036.031225 5036.031225 4.08 0.0662

PAKAN*VITAMIN 1 1222.201600 1222.201600 0.99 0.3391

Galat 12 14796.29825 1233.02485

Total 15 23989.46170

Lampiran 4 Analisis ragam konversi pakan

Sumber Keragaman DB JK KT F P

PAKAN 1 0.00062500 0.00062500 1.95 0.1881

VITAMIN 1 0.00010000 0.00010000 0.31 0.5869

PAKAN*VITAMIN 1 0.01102500 0.01102500 34.36 <.0001

Galat 12 0.00385000 0.00032083

Total 15 0.01560000

Uji lanjut kontras orthogonal

Variabel dependen

Kontras DB Kontras SS KT F P

PC0 VS PC1 1 0.00661250 0.00661250 20.61 0.0007

PC0 VS PL0 1 0.00320000 0.00320000 9.97 0.0082

PC0 VS PL1 1 0.00011250 0.00011250 0.35 0.5647

PC1 VS PL0 1 0.00061250 0.00061250 1.91 0.1922

PL0 VS PL1 1 0.00451250 0.00451250 14.06 0.0028

Lampiran 5 Analisis ragam hemoglobin

Sumber Keragaman DB JK KT F P

PAKAN 1 0.49000000 0.49000000 1.57 0.2341

VITAMIN 1 0.20250000 0.20250000 0.65 0.4362

PAKAN*VITAMIN 1 0.64000000 0.64000000 2.05 0.1777

Galat 12 3.74500000 0.31208333

Total 15 5.07750000

R-Square Coeff Var Root MSE Konversi Pakan Mean

0.753205 1.226837 0.017912 1.460000

Page 98: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c

72

Lampiran 6 Analisis ragam hematokrit

Sumber Keragaman DB JK KT F P

PAKAN 1 3.06250000 3.06250000 1.16 0.3031

VITAMIN 1 3.06250000 3.06250000 1.16 0.3031

PAKAN*VITAMIN 1 7.56250000 7.56250000 2.86 0.1167

Galat 12 31.75000000 2.64583333

Total 15 45.43750000

Lampiran 7 Analisis ragam eritrosit

Sumber Keragaman DB JK KT F P

PAKAN 1 0.00250000 0.00250000 0.10 0.7629

VITAMIN 1 0.01000000 0.01000000 0.38 0.5486

PAKAN*VITAMIN 1 0.01000000 0.01000000 0.38 0.5486

Galat 12 0.31500000 0.02625000

Total 15 0.33750000

Lampiran 8 Analisis ragam SGPT

Sumber Keragaman DB JK KT F P

PAKAN 1 14.06250000 14.06250000 1.84 0.2000

VITAMIN 1 5.06250000 5.06250000 0.66 0.4317

PAKAN*VITAMIN 1 7.56250000 7.56250000 0.99 0.3396

Galat 12 91.7500000 7.6458333

Total 15 118.4375000

Lampiran 9 Analisis ragam trigliserida

Sumber Keragaman DB JK KT F P

PAKAN 1 0.00175659 0.00175659 0.01 0.9103

VITAMIN 1 0.07254124 0.07254124 0.55 0.4737

PAKAN*VITAMIN 1 0.18246408 0.18246408 1.38 0.2635

Galat 12 1.59094701 0.13257892

Total 15 1.84770892

Page 99: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c

73

Lampiran 10 Analisis ragam total kolesterol

Sumber Keragaman DB JK KT F P

PAKAN 1 5220.062500 5220.062500 32.21 0.0001

VITAMIN 1 473.062500 473.062500 2.92 0.1133

PAKAN*VITAMIN 1 150.062500 150.062500 0.93 0.3549

Galat 12 1944.750000 162.062500

Total 15 7787.937500

Contrast DF Contrast SS Mean Square F Value Pr > F

PC vs PL 1 5220.062500 5220.062500 32.21 0.0001

0 vs 1 1 473.062500 473.062500 2.92 0.1133

Lampiran 11 Analisis ragam HDL kolesterol

Sumber Keragaman DB JK KT F P

PAKAN 1 885.0625000 885.0625000 7.62 0.0173

VITAMIN 1 232.5625000 232.5625000 2.00 0.1826

PAKAN*VITAMIN 1 18.0625000 18.0625000 0.16 0.7003

Galat 12 1394.250000 116.187500

Total 15 2529.937500

Contrast DF Contrast SS Mean Square F Value Pr > F

PC vs PL 1 885.0625000 885.0625000 7.62 0.0173

0 vs 1 1 232.5625000 232.5625000 2.00 0.1826

Lampiran 12 Analisis ragam LDL kolesterol

Sumber Keragaman DB JK KT F P

PAKAN 1 0.21999092 0.21999092 2.41 0.1469

VITAMIN 1 0.00019428 0.00019428 0.00 0.9640

PAKAN*VITAMIN 1 0.03185671 0.03185671 0.35 0.5660

Galat 12 1.09735857 0.09144655

Total 15 1.34940048

Page 100: METABOLISME LEMAK AYAM BROILER YANG DIBERI … · metabolisme lemak ayam broiler yang diberi pakan berbasis karbohidrat atau lemak . yang disuplementasi vitamin e dan vitamin c

74

Lampiran 13 Analisis ragam MDA hati

Sumber Keragaman DB JK KT F P

PAKAN 1 3.3984308E15 3.3984308E15 0.94 0.3514

VITAMIN 1 2.2741534E14 2.2741534E14 0.06 0.8062

PAKAN*VITAMIN 1 1.6022631E14 1.6022631E14 0.04 0.8368

Galat 12 4.3388104E16 3.6156754E15

Total 15 4.7174177E16

Lampiran 14 Analisis ragam kolesterol daging ayam

Sumber Keragaman DB JK KT F P

PAKAN 1 274.8135063 274.8135063 3.35 0.0921

VITAMIN 1 102.4650063 102.4650063 1.25 0.2856

PAKAN*VITAMIN 1 120.2860562 120.2860562 1.47 0.2492

Galat 12 984.414475 82.034540

Total 15 1481.979044

Lampiran 15 Analisis ragam MDA karkas

Sumber Keragaman DB JK KT F P

PAKAN 1 0.00233445 0.00233445 1.08 0.3195

VITAMIN 1 0.00110458 0.00110458 0.51 0.4887

PAKAN*VITAMIN 1 0.00000658 0.00000658 0.00 0.9569

Galat 12 0.02597354 0.00216446

Total 15 0.02941916

Lampiran 16 Analisis ragam % bobot hati

Sumber Keragaman DB JK KT F P

PAKAN 1 0.00003691 0.00003691 3.02 0.1077

VITAMIN 1 0.00001173 0.00001173 0.96 0.3463

PAKAN*VITAMIN 1 0.00000086 0.00000086 0.07 0.7957

Galat 12 0.00014650 0.00001221

Total 15 0.00019599