mesin perontok padi

15
Mesin Perontok Padi Mesin perontok padi adalah sebuah mesin sederhana yang berfungsi untuk merontokkan atau memisahkan bulir-bulir padi dari batangnya. Mesin perontok padi sangat diperlukan oleh para petani saat musim panen tiba. Setelah padi mulai menguning pertanda padi sudah tua dan siap dipanen. Batang batang padi di sabit dan dikumpulkan menjadi satu. Untuk memudahkan dalam penggilingan, bulir bulir padi yang masih menempel dibatang ini harus dirontokan terlebih dahulu sehingga menjadi gabah. Mesin Perontok Padi Papan Kayu Dahulu untuk merontokan padi para petani memukul-mukulkan batang padi ada balok kayu ( mirip kayu untuk cuci baju ). Cara ini dilakukan saat teknologi belum menyentuh ke bidang pertanian, terutama di desa-desa dan daerah terpencil.

Upload: zurachmah-sd

Post on 02-Jan-2016

1.159 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Mesin Perontok Padi

Mesin Perontok PadiMesin perontok padi adalah sebuah mesin sederhana yang berfungsi untuk merontokkan atau memisahkan bulir-bulir padi dari batangnya. Mesin perontok padi sangat diperlukan oleh para petani saat musim panen tiba.

Setelah padi mulai menguning pertanda padi sudah tua dan siap dipanen. Batang batang padi di sabit dan dikumpulkan menjadi satu. Untuk memudahkan dalam penggilingan, bulir bulir padi yang masih menempel dibatang ini harus dirontokan terlebih dahulu sehingga menjadi gabah. 

Mesin Perontok Padi Papan Kayu

Dahulu untuk merontokan padi para petani memukul-mukulkan batang padi ada balok kayu ( mirip kayu untuk cuci baju ). Cara ini dilakukan saat teknologi belum menyentuh ke bidang pertanian, terutama di desa-desa dan daerah terpencil.

Page 2: Mesin Perontok Padi

Cara ini membutuhkan tenaga yang ekstra karena murni menggunakan tenaga manusia dan proses nya memakan waktu yang relatif lama. Apalagi bila jumlah padi yang mau dirontokkan cukup banyak. Seiring berjalanya waktu, cara ini mulai dianggap kurang eektif dan efisien maka diciptkanlah alat perontok padi secara manual. 

Mesin Perontok Padi Manual ( Kayuh )

Alat perontok padi manual ini dibuat dari kayu yang berbentuk silinder dan diberi paku paku. Silinder paku paku ini diberi AS dan dihubungkan dengan kayuh melalui rantai.

Cara kerja alat perontok padi manual ini adalah saat batang dikayuh, maka silinder yang berpaku tersebut akan berputar ( mirip sepeda ) kemudian batang batang padi didekatkan ke silinder. Maka silinder berpaku akan bekerja seperti menyisir bulir bulir padi sehingga terpisah dengan batangnya. Di jawa alat perontok padi manual ini

Page 3: Mesin Perontok Padi

disebut dengan DOS.

Mesin Perontok Padi Diesel

Seiring dengan perkembangan teknologi, tenaga menusia untuk mengayuh mesin perontok padimanual mulai ditinggalkan dan digantikan dengan mesin diesel. Sehingga proses perontokan padi menjadi lebih mudah, cepat, dan efisien

Mesin perontok diesel ini cocok untuk petani yang mempunyai sawah yang luas dan hasil panen yang banyak sehingga proses perontokan padi bisa dilakukan dengan cepat dan gabah siap dijemur untuk digiling menjadi beras.

Page 4: Mesin Perontok Padi

Perontokan Padi Dengan Menggunakan Pedal Thresher

Agar padi setelah dipanen mendapatkan hasil yang maksimal perlu dilakukan penanganan yang baik terutama untuk merontokan butir padi agar lepas dari malainya. Guna menghindari pengurangan susut hasil (losses) panen padi yang besar (lebih dari 5%), kegiatan perontokan padi dapat dilakukan dengan menggunakan mesin perontok. Salah satu mesin perontok padi yang kita kenal adalah "pedal thresher".

Pedal thresher adalah mesin perontok padi yang mempunyai konstruksi sederhana yang dapat dibuat sendiri oleh petani dan dapat dioperasikan hanya oleh satu orang. Pedal thresher bukan digolongkan sebagai alat mesin karena komponen alatnya sederhana. Alat ini dapat dibuat dari bahan-bahan bekas, sehingga menghemat biaya produksi. pedal thresher ini adalah : 1) menghemat tenaga (1 orang) dan waktu; 2) mudah pengoperasiannya; 3) mengurangi susut panen; 4) kapasitas hasil 75 - 100 kg per jam.

Komponen bahan pembuatan pedal thresherMeskipun cara bekerja pedal thresher tidak menggunakan tenaga penggerak enjin/ mesin, alat ini cukup efektif dan efisien, karena komponen bahannya cukup terjangkau di kalangan masyarakat pedesaan. Komponen bahan pedal thresher antara lain adalah : 1) sproket gir roda sepeda; 2) rantai roda sepeda; 3) ban dalam roda sepeda; 4) paku panjang 8 mm; 5) kayu reng dan paku untuk reng; 6) plat seng atau triplek; 7) besi beton diameter 10-12 mm; dan 8) papan kayu.

Merontokan padi dengan menggunakan pedal tresher dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1) menggelar terpal/ tenda yang berukuran 8m x 8m di lahan sawah sebagai alas penampung hasil perontokan padi; 2) pedal thresher diletakkan diatas terpal/tenda; 3) menggerakkan pedal thresher dengan cara menginjak pedal dengan kaki naik-turun, sehingga poros pemutar memutar silider alat perontok; 4) arahkan putaran silider perontok berlawanan dengan posisi operator (menjauh dari operator); 5) pegang tangkai jerami dan tekan bagian ujung padi yang ada butirannya pada gigi silinder perontok; 6) membersihkan gabah lalu dikumpulkan dan dimasukkan dalam karung; 7) membawa karung berisi padi kerumah petani atau ke penggilingan padi dengan alat transportasi (sepeda, pick up atau truk dll).

Penanganan pasca panen dengan cara berkelompok lebih efisienUntuk mendapat hasil yang maksimal, penanganan pasca panen perlu mempertimbangkan aspek teknis dan ekonomis, sehingga perlu direncanakan

Page 5: Mesin Perontok Padi

dengan baik. Salah satu yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaannya adalah, kegiatan pemanenan dan perontokan sebaiknya dilakukan secara berkelompok. Dalam satu kelompok terdiri dari 5-7 orang petani pemanen, dilengkapi dengan satu pedal thresher. Berdasarkan penelitian, kehilangan hasil panen pada sistim kelompok jauh lebih rendah dibandingkan dengan sistim keroyokan dan ceblokan.

Sri Puji Rahayu (Penyuluh Pertanian) Sumber : Pedoman Penanganan Pasca Panen Tanaman Pangan, Ditjen PPHP

Padi

 

Padi Sawah

 

Tanaman Pangan

 

Panen & Pasca panen

Printer-friendly version

 

Send to friend

Page 6: Mesin Perontok Padi

Thresher

Makalah MP II

 

 

THRESHER

 

  OLEH :

Kelompok 71.      RISKY MUNANDAR    ( 0805106010026 )

2.      REFLI SAFRIZAL        ( 0805106010025 )

3.      MHD. SHILAHUDDIN ( 0805106010031)

4.      MUDASIR                       ( 0805106010034 )

5.      FAHRURRAZI               ( 0805106010030)

 

FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS SYIAHKUALA

DARUSSALAM, BANDA ACEH2011BAB I

PENDAHULUAN

Page 7: Mesin Perontok Padi

A.    Latar Belakang

Penanganan pasca panen padi me-rupakan upaya sangat strategis dalam rangka mendukung

peningkatan pro-duksi padi.  Konstribusi penanganan pasca panen terhadap peningkatan produksi

padi dapat tercermin dari penurunan kehilangan hasil dan ter-capainya mutu gabah/ beras sesuai

persyaratan mutu.

Dalam penanganan pasca panen padi, salah satu permasalahan yang sering dihadapi adalah

masih kurangnya kesadaran dan pemahaman petani terhadap penanganan pasca panen yang baik

sehingga mengakibatkan masih tingginya kehilangan hasil dan rendahnya mutu gabah/beras.  Untuk

mengatasi masalah ini maka perlu dilakukan penanganan pasca panen yang didasarkan pada

prinsip-prinsip Good Handling Practices(GHP) agar dapat menekan kehilangan hasil dan

mempertahankan mutu hasil gabah/ beras. 

Sehubungan dengan hal di atas, dalam rangka memberikan panduan penanganan pasca panen

yang baik kepada petani dan pelaku pasca panen lainnya telah disusun pedoman pe-nanganan

pasca panen yang didasarkan pada prinsip-prinsip Good Handling Practices (GHP).  Dengan adanya

pedoman ini diharapkan petani dapat melakukan penanganan pasca panen padi sesuai prinsip-

prinsip GHP se-hingga mampu menghasilkan gabah/ beras yang memenuhi persyaratan mutu dan

kemanan pangan.

B. Tujuan Makalah

Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memberikan panduan kepada para petani dan pelaku

pasca panen lainnya agar dapat melakukan cara-cara penanganan pasca panen padi yang

berdasarkan prinsip-prinsip Good Handling Practices (GHP) sehingga petani dapat :

1)      Menekan tingkat kehilangan hasil padi.

2)      Memproduksi gabah/beras sesuai persyaratan mutu (SNI).

Page 8: Mesin Perontok Padi

BAB IIPERMASALAHAN

A. ALAT DAN MESIN PANEN PADI

  Pemanenan padi harus menggunakan alat dan mesin yang memenuhi persyaratan teknis,

kesehatan, ekonomis dan ergo-nomis. Alat dan mesin yang digunakan untuk memanen padi harus

sesuai dengan jenis varietas padi yang akan dipanen. Pada saat ini, alat dan mesin untuk memanen

padi telah berkembang mengikuti berkembangnya varietas baru yang dihasilkan. Alat pemanen padi

telah berkembang dari ani-ani menjadi sabit biasa kemudian menjadi sabit bergerigi dengan bahan

baja yang sangat tajam dan terakhir telah diintroduksikan reaper, stripper dan combine

harvester. Berikut ini adalah cara-cara pemanen padi dengan menggunakan ani-ani, sabit

biasa/bergerigi, reaper dan stripper.

B. PERONTOKAN

Kegiatan perontokan padi dilakukan setelah kegiatan panen menggunakan sabit atau alat

mesin panen (reaper). Kegiatan perontokan ini dapat dilakukan secara tradisional (manual) atau

menggunakan mesin perontok. Secara tradisional kegiatan perontokan akan menghasilkan susut

tercecer yang relatif besar, mutu gabah yang kurang baik, dan membutuhkan tenaga yang cukup

melelahkan. Mesin perontok dirancang untuk mampu memperbesar kapasitas kerja, meningkatkan

effisiensi kerja, mengurangi kehilangan hasil dan memperoleh mutu hasil gabah yang baik.

Bermacam – macam jenis dan merk mesin perontok padi dapat dijumpai di Indonesia, mulai dari yang

mempunyai kapasitas kecil, sedang, hingga kapasitas besar. Berbagai macam jenis mesin perontok

padi (Thresher), yaitu :

1. Pedal Thresher (Thresher Semi Mekanis)

2. Power Thresher (Thesher Mekanis)

Perontokan merupakan tahap penanganan pasca panen setelah pemotongan, penumpukan

dan pengum-pulan padi.  Pada tahap ini, kehilangan hasil akibat ketidaktepatan dalam melakukan

perontokan dapat mencapai lebih dari 5 %.  Cara perontokan padi telah mengalami perkembangan

dari cara digebot menjadi menggunakan pedal thresher dan power thresher. 

1)   Perontokan padi dengan cara digebot                 

Gebotan merupakan alat perontok padi tradisionil yang masih banyak digunakan petani. Bagian

komponen alat gebotan terdiri dari:

Page 9: Mesin Perontok Padi

(a)    Rak perontok yang terbuat dari bambu/kayu dengan 4 kaki berdiri di atas tanah, dapat dipindah-

pindah.

(b)   Meja rak perontok terbuat dari belahan bambu/kayu membujur atau melintang dengan jarak renggang

1 – 2 cm.

(c)    Di bagian belakang, samping kanan dan kiri diberi dinding penutup dari tikar bambu, plastik lembaran

atau terpal sedangkan bagian depan terbuka.

Berikut ini cara perontokan padi dengan alat gebot :

(a)    Malai padi diambil secukupnya lalu dipukulkan/digebot pada meja rak perontok ± 5 kali dan hasil

rontokannya akan jatuh di terpal yang ada di bawah meja rak perontok.

(b)   Hasil rontokan berupa gabah kemudian dikumpulkan.

Gambar 8. Perontokan padi dengan cara gebot

2)   Perontokan padi dengan pedal thresher                      

Pedal thresher merupakan alat perontok padi dengan konstruksi sederhana dan digerakan meng-

gunakan tenaga manusia.  Ke-lebihan alat ini dibandingkan dengan alat gebot adalah mampu

menghemat tenaga dan waktu, mudah diperasikan dan mengurangi kehilangan hasil, kapasitas kerja

75 – 100 kg per jam dan cukup dioperasikan oleh 1 orang.  Bagian komponen pedal thresher terdiri

dari :

(a)      Kerangka utama terbuat dari kayu kaso atau pipa besi dengan ukuran keseluruhan unit bervariasi,

biasanya 120 cm x 120 cm.

(b)     Silinder perontok terbuat dari lepengan papan berjajar berkeli-ling membentuk silinder dengan

diameter 36 – 38 cm dan lebar 42 – 45 cm. Di sisi kiri dan kanan ditutup dengan pipa bulat setebal 2

– 3 cm. Pada lempengan papan tersebut ditancapkan gigi perontok yang terbuat dari kawat baja

berbentuk huruf V terbalik. Ukuran lempengan kayu, tebal 10 – 15 mm, lebar 90 mm dengan jarak

antar lempengan 15 mm. Tinggi perontok ± 50 mm dengan lebar kaki-kaki sebesar 25 mm dengan

jarak antar gigi 40 mm. Jumlah gigi perontok pada satu lempengan 10 buah dan jumlah lempengan

Page 10: Mesin Perontok Padi

papan 12 buah. Cara pemasang-an gigi perontok 20 mm diberi bantalan ball bearing yang posisinya

duduk pada rangka utama.

(c)      Unit transmisi tenaga melalui rantai sepeda dan spocket yang prinsip kerjanya sama seperti mesin

jahit.

(d)     Tutup penahan gabah terbuat dari lembaran plastik atau terpal dengan ukuran > 0 cm x 40 cm x 35

cm. Bagian ini dapat dilepas dari kerangka utama.

Penggunaan pedal thresher dalam perontokan dapat menekan kehilangan hasil padi sekitar 2,5

%. Berikut ini cara perontokan padi dengan pedal thresher :

(a)   Pedal perontok diinjak dengan kaki naik turun.

(b)   Putaran poros pemutar memutar silinder perontok.

(c)    Putaran silinder perontok yang memiliki gigi perontok dimanfaatkan  dengan memukul gabah yang

menempel pada jerami sampai rontok.

(d)   Arah putaran perontok berlawanan dengan posisi operator (men-jauh dari operator).

Gambar 9. Perontokan padi dengan pedal thresher

3)   Perontokan padi dengan power thresher                      

Power thresher merupakan mesin perontok yang menggunakan sumber tenaga penggerak

engine.  Kelebihan mesin perontok ini dibandingkan dengan alat perontok lainnya adalah kapasitas

kerja lebih besar dan efisiensi kerja lebih tinggi.  Bagian komponen power thresher terdiri dari:

(a)    Kerangka utama terbuat dari besi siku, uk. 40 mm x 40 mm x 4 mm dan plat lembaran baja lunak

tebal 1 – 3 mm, merupakan kedudukan komponen lainnya.

(b)   Silinder perontok terbuat dari besi strip dengan diameter berjajar berkeliling membentuk silinder

dengan diameter 30 – 40 cm dan lebar 40 – 60 cm. Di sisi kiri dan kanan ditutup dengan lembaran

bulat tebal 2 – 3 mm. Pada besi strip yang melintang tersebut terpasang gigi perontok yang terbuat

dari besi as baja 10 mm, panjang 50 – 60 mm diperkuat dengan mur. Jumlah gigi perontok 30 – 88

Page 11: Mesin Perontok Padi

buah. Diameter poros perontok 25 mm, pada kedua ujung poros diberi bantalan ball bearing yang

posisinya duduk pada kerangka utama.

(c)    Dalam ruang silinder terdapat sirip pembawa, saringan perontok dan pelat pendorong jerami. Sirip

pembawa terletak di bagian atas silinder perontok, terletak menempel pada tutup atas perontok. Sirip

ini mengarah ke pintu pengeluaran jerami di sebelah belakang mesin perontok. Terbuat dari plat

lembaran dengan tebal 1 – 2 mm. Jaringan perontok terletak di sebelah bawah silinder perontok,

terbuat dari kawat baja atau besi baja 0,6 – 8 mm bersusun menjajar, membentuk setengah lingkar-

an, jarak antar besi baja adalah 18 – 20 mm dan jarak antara ujung gigi perontok dan jaringan

minimal 15 mm. Pelat pendorong jerami terpasang pada silinder perontok yang tak terpasang gigi

perontok. Bagian ini terbuat dari besi plat tebal 2 – 3 mm denngan ukuran 15 – 15 mm.

(d)   Ayakan terletak di sebelah bawah saringan perontok, ukuran ayakan 45 mm x 390 mm, terbuat dari

plat lembaran tebal 1,5 – 2 mm. Ayakan terdiri dari 2 tingkat. Bagian atas berlubang-lubang dengan

ukuran 13 mm x 13 mm dan bagian bawah rata. Ayakan ini bergerak maju mundur dan naik turun

melalui sitem as nocken.

(e)    Kipas angin terbuat dari plastik dengan jumlah daun kipas 5 – 7 buah.

(f)    Unit transmisi tenaga, melalui puller dan V belt dari motor penggerak silinder perontok, kipas angin

dan gerakan ayakan type V belt yang digunakan adalah tipe B. Putaran silinder perontok untuk

merontokan padi adalah 500 – 600 RPM.

Penggunaan power thresher dalam perontokan dapat menekan kehilangan hasil padi sekitar 3 %.

Berikut ini cara perontokan padi dengan power thresher :      

(a)    Pemotongan tangkai pendek disarankan untuk merontok dengan mesin perontok tipe “throw in”

dimana semua bagian yang akan dirontok masuk ke dalam ruang perontok.

(b)   Pemotongan tangkai panjang disarankan untuk merontok secara manual denngan alat atau mesin

yang mempunyai tipe “Hold on” dimana tangki jerami dipegang, hanya bagian ujung padi yang ada

butirannya ditekankan kepada alat perontok.

(c)    Setelah mesin dihidupkan, atur putaran silinder perontok sesuai dengan yang diinginkan untuk

merontok padi

(d)   Putaran silinder perontok akan mengisap jerami padi yang di-masukkan dari pintu pemasuk-kan.

(e)    Jerami akan berputar-putar di dalam ruang perontok, tergesek terpukul dan terbawa oleh gigi

perontok dan sirip pembwa menuju pintu pengeluaran jerami.

(f)    Butiran padi yang rontok dari jerami akan jatuh melalui saringan perontok, sedang jerami akan

terdorong oleh plat pendorong ke pintu peng-eluaran jerami.

Page 12: Mesin Perontok Padi

(g)   Butiran padi, potongan jerami dan kotoran yang lolos dari saringan perontok akan jatuh ke ayakan

dengan bergoyang dan juga terhembus oleh kipas angin.

(h)   Butiran hampa atau benda-benda ringan lainnya akan tertiup terbuang melalui pintu pengeluaran

kotoran ringan.

(i)     Benda yang lebih besar dari butiran padi akan terpisah melalui ayakan yang berlubang, sedangkan

butir padi akan jatuh dan tertampung pada pintu pengeluaran padi bernas.

Gambar 10. Perontokan padi dengan power thresher

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

            Setelah membaca isi pada makalah diatas, maka kami kesimpulan, antara lain sebagai

berikut:dapat mengambil berapa buah

Kegiatan perontokan padi dilakukan setelah kegiatan panen menggunakan sabit atau alat

mesin panen (reaper). Kegiatan perontokan ini dapat dilakukan secara tradisional (manual) atau

menggunakan mesin perontok. Secara tradisional kegiatan perontokan akan menghasilkan susut

tercecer yang relatif besar, mutu gabah yang kurang baik, dan membutuhkan tenaga yang cukup

melelahkan.

Page 13: Mesin Perontok Padi

Gebotan merupakan alat perontok padi tradisionil yang masih banyak digunakan petani.

Pedal thresher merupakan alat perontok padi dengan konstruksi sederhana dan digerakan

meng-gunakan tenaga manusia. Ke-lebihan alat ini dibandingkan dengan alat gebot adalah mampu

menghemat tenaga dan waktu, mudah diperasikan dan mengurangi kehilangan hasil, kapasitas kerja

75 – 100 kg per jam dan cukup dioperasikan oleh 1 orang. 

Power thresher merupakan mesin perontok yang menggunakan sumber tenaga penggerak

engine.  Kelebihan mesin perontok ini dibandingkan dengan alat perontok lainnya adalah kapasitas

kerja lebih besar dan efisiensi kerja lebih tinggi.