mesin-mesin fluida
DESCRIPTION
Mesin-mesin FluidaTRANSCRIPT
Nama : Riska Ayu NRP : 2412100012
TUGAS MESIN-MESIN FLUIDA
Mesin fluida adalah mesin yang berfungsi untuk mengubah energi mekanik (poros) menjadi energi
potensial ataupun sebaliknya. Secara umum mesinn fluida dibagi menjadi dua jenis, yaitu mesin tenaga
dan mesin kerja. Mesin tenaga adalah mesin yang mengubah energi fluida (energi potensial dan energi
kinetic) menjadi energi mekanis poros, contohnya turbin. Sedangkan mesin kerja adalah mesin yang
mengubah energi mekanis poros menjadi energi fluida (energi potensial dan energi kinetic), salah satu
contohnya pompa. Dalam hal ini akan dibahas mengenai perancangan turbin dan hal-hal aerodinamika
yang mempengaruhinya. Dalam perancangan turbin, perlu dilakukan analisis pada blade yang digunakan.
Airfoil
Kebanyakan turbin memakai blade airfoil, karena efisiensinya tinggi dan menghasilkan beda tekanan
yang besar di antara kedua sisi blade untuk berputar dengan momen gaya yang cukup besar. Berikut
adalah penampang airfoil
Gambar 1 Airfoil
Bentuk dan ukuran airfoil ditentukan oleh Aspect Ratio yang merupakan perbandingan antara
kuadrat span dan wing area pada airfoil, dimana persamaannya adalah π΄π =π 2
π΄.
Axial & Radial Flow Turbines
Dalam perancangan, juga diperhatikan jenis turbin yang akan digunakan. Turbin dibagi menjadi dua
jenis yaitu axial dan radial. Berikut adalah perbedaan keduanya.
Axial - Untuk Mesin Besar - Mass flow rate besar - Effisiensi lebih besar - Mahal - Sulit dibuat
Radial - Untuk Mesin Kecil - Mass flow rate Kecil - Effisiensi rendah - Murah - Mudah dibuat
Nama : Riska Ayu NRP : 2412100012
Segitga Kecepatan
Segitiga kecepatan adalah dasar kinematika dari aliran fluida gas yang menumbuk sudu turbin.
Dengan pemahaman segitiga kecepatan akan sangat membantu alam pemahaman proses konversi
pada sudu-sudu turbin. Berikut adalah segitiga kecepatan pada axial flow turbine.
Dari segitiga kecepatan diatas, panjang pendeknya garis adalah mewakili dari besar kecepatan masing-
masing. Dimana variabel pada segitiga kecepatan adalah sebagai berikut.
C2 : kecepatan absolut fluida meninggalkan nozzle
V2 : kecepatan relative fluida
U : Kecepatan putar blade
C3 : kecepatan absolut fluida meninggalkan rotor
V3 : kecepatan relative fluida
Perhitungan kerja Asumsi Ca Constant, C2= C3 Maka, U = Ca tan πΌ2 - Ca tan π½2
Angular Momentum
βπ0π =π πΆπ (tan πΌ2 + π‘ππ πΌ3)
πΆπ
πΆπ = 1.148 πΎ = 1.333 πππ πΎ
πΎ β 1= 4
Nama : Riska Ayu NRP : 2412100012
Teori dasar Axial Turbine (Sistem isentropic)
βπ0π = ππ π01 [1 β (1
π01/π03)
πΎβ1
πΎ]
Blade Loading Coefficient
2
2sp oC T
U
2 32 (tan tan )/aC U
Degree of Reaction (0 β€ Ξ β€ 1 )
2,3 2,3 2 3
1,3 1 31,3
rotor
total
h T T T
T T Th
Compressor
Pressure ratio per stage adalah perbandingan tekanan sebelum dan setelah dikompres, dimana
nilainya selalu >1. Berdasarkan kecepatan alirannya, flow dibagi menjadi 3 yaitu.
Tabel 1 Aliran Compressor
No Flow Mach
Number Pressure Ratio
Perstage Efficiency Per
stage
1 Subsonic 0,4-0,8 1,05-1,2 88%-92%
2 Transonic 0,7-1,1 1,15-1,6 80%-85%
3 Supersonid 1,05-2,5 1,8-2,2 75%-85%
Pada axial flow compressor, Analisis energi yang dihitung berdasarkan perubahan enthalpy
π = οΏ½ΜοΏ½(β02 β β01)
= π πΆπΜ (π02 β π01)
= οΏ½ΜοΏ½ πΆπ [(π2 +ππ2
2
2πΆπβ) β (π1 +
ππ12
2πΆπβ)]
= οΏ½ΜοΏ½ [β2 β β1 + (ππ2
2
2πΆπβ
ππ12
2πΆπ)]
Nama : Riska Ayu NRP : 2412100012
Horseshoe Vortex
Bila suatu aliran fluida terhalang oleh suatu benda, maka pola aliran fluida tersebut akan terganggu
dari kondisi stasionernya lalu akan mecari kondisi kesetimbangan barunya. Pada suatu benda yang dikenai
aliran akan terjadi pola aliran di sekelilingnya. Salah satu parameter yang yang menentuka pola aliran ini
adalah Reynold number. Berdasarkan percobaan visualisasi, aliran yang mengenai benda dapat timbul
pusaran-pusaran local fluida (vortex). Losees aliran ini merugikan untuk mesin-mesin aplikatif seperti
turbin dan compressor, sehingga harus diminimalisir dengan bentuk foil yang lebih efisien.
Vortex ini dibagi menjadi berbagai jenis, salah satunya adalah horseshoe vortex. Kubendran, Mc
Mahon dan Hubbartt [1986] yang meneliti tentang aliran turbulen pada sayap / flat plate tipe
sambungan, menemukan bahwa kuantitas aliran turbulen dipengaruhi oleh kekuatan dan lokasi
horseshoe separation vortex. Pierce dan Shin [1992] melaporkan bahwa sistem horseshoe vortex juga
terjadi pada sambungan silinder dan flat plate.
Selain vortex terdapat pula istilah losses aliran yaitu surging yang terjadi jika terdapat blade yang
mengalami stall akibat adanya perbedaan tekanan. Biasanya perbedaan tekanan ini diakibatkan oleh
timbulnya secondary flow.
Gambar 2 Contoh Horseshoe Vortex
Nama : Riska Ayu NRP : 2412100012
Review Jurnal Turbulent Interactions fo Rotating Blades and Wakes
Pemodelan dan analisis asymptotic dari aliran turbulen dideskripsikan pada sistem rotating blade
atau cut-disk, cut-disk dibuat disk tipis dengan menghapus nilai soliditasnya. Hal ini didasarkan pada
persamaan Navier-Stokes dan Reynolds dalam bentuk lapisan tiga dimensi dengan model eddy-
viskositas, dengan struktur aliran yang dianalisis untuk nomor Reynolds tinggi. Interaksi antara blade
dan wake merupakan bagian yang penting untuk diperhatikan. Hubungan antara aliran tiga dimensi
dan aliran dua dimensi atau axisymmetric diasumsikan pada isolated blade dan rotating disk dan
menujukkan bahwa sebagian besar aliran pada cut disk mengarahkan aliran lain, sama seperti pada
roating disk. Sebuah parameter fisik, soliditas disk, memiliki peran penting dalam menghubungkan
dua arus ini. The membatasi kasus soliditas disk rendah menghasilkan aliran melewati sebuah blade
yang terisolasi secara local.. Batas rendah soliditas ini juga memungkinkan solusi yang lebih analitis
yang menunjukkan perjanjian dengan temuan numerik.
SIMPLE WIND TURBINE THEORY
Nama : Riska Ayu NRP : 2412100012
Gambar 4 Simple Analysis WT Performance
Berdasarkan Hukum Bernouli diperoleh persamaan daya yang dihasilkan adalah :
π =1
2 ππ΄πππ(π0
2 β π12)
Berdasarkan kesetimbangan momentum, diperoleh bahwa
(π+ β πβ)π΄π = οΏ½ΜοΏ½(π0 β π1)`
ππ + 1
2ππ0
2 = π+ + 1
2πππ
2 = πβ + 1
2πππ
2 = ππ + 1
2ππ1
2
π+ β πβ =1
2π (π0
2 β π12)
ππ =π0 + π1
2
π =1
4 ππ΄π{(π0 β π1)(π0
2 β π12)}
ππ
ππ1=
1
4 ππ΄π{(π0 β π1)(β2π1)(π0
2 β π12)(+1) = 0
π1 =π0
3
Nama : Riska Ayu NRP : 2412100012
Maka Daya Maksimal yang dapat dihasilkan dari Wind Turbine adalah
πππ΄π = 16
27{1
2π π΄π π0
3}
πππ΄π = 0.593 β πππΌππ·
πΆπππ΄π= π΅πΈππ πΆππΈπΉπΉπΌπΆπΌπΈππ = 0.593
πΆπ =π·πΈπΏπΌππΈπ πΈπ· ππππΈπ
12
π π΄π π03