meraih kemuliaan hidup dengan tauhid

23

Upload: lulu

Post on 11-Jan-2016

104 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Meraih Kemuliaan Hidup dengan Tauhid. Bersumber dari : http://almakassari.com/artikel-islam/aqidah/meraih-kemuliaan-hidup-dengan-tauhid.html. Microsoft PowerPoint By [email protected]&JuRaiZ. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: Meraih Kemuliaan Hidup dengan Tauhid
Page 2: Meraih Kemuliaan Hidup dengan Tauhid

Meraih Kemuliaan Meraih Kemuliaan Hidup dengan TauhidHidup dengan Tauhid

Bersumber dari:http://almakassari.com/artikel-islam/aqidah/meraih-kemuliaan-hidup-dengan-tauhid.html

Microsoft PowerPoint By [email protected]&JuRaiZMicrosoft PowerPoint By [email protected]&JuRaiZ

Page 3: Meraih Kemuliaan Hidup dengan Tauhid

Berbicara tentang kebahagiaan hidup, kita jumpai

banyak pihak yang berkomentar tentangnya. Ada

yang menawarkan metode-metode barat yang

penuh kebebasan dan kekacauan, tanpa aturan.

Demikian pula, ada yang menawarkan metode lain

yang berseberangan dengan Islam.

Adapun metode Islam, hendaknya seorang muslim

menyadari bahwa kebahagiaan hidup itu didapati

dengan berpegang teguh dengan agamanya, yakni

ajaran yang dibawa oleh Rasulullah -Shallallahu

‘alaihi wasallam-. 1

Page 4: Meraih Kemuliaan Hidup dengan Tauhid

Allah -Subhanahu wa Ta’ala- berfirman,

يك#م! )ن!ت#م! ت#ت!ل)ى ع)ل)ي!ك#م! ء)اي)ات# الل+ه& و)ف& أ ون) و) ر# و)ك)ي!ف) ت)ك!ف#

يم< ت)ق& اط< م#س! ر) د&ي) إ&ل)ى ص& د! ه# ق) م! ب&الل+ه& ف) ول#ه# و)م)ن! ي)ع!ت)ص& س# ر)

“Bagaimanakah kamu (sampai) menjadi kafir,

padahal ayat-ayat Allah dibacakan kepada kamu,

dan Rasul-Nya pun berada di tengah-tengah kamu?

Barangsiapa yang berpegang teguh kepada

(agama) Allah maka sesungguhnya ia telah diberi

petunjuk kepada jalan yang lurus”. (QS. Ali-Imran:

101) 2

Page 5: Meraih Kemuliaan Hidup dengan Tauhid

Sedang ajaran Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam-

yang teragung, sekaligus perintah Allah -Subhanahu wa

Ta’ala- yang terbesar adalah men-tauhid-kan Allah -

Subhanahu wa Ta’ala-, tidak menyekutukan-Nya dengan

apapun dalam beribadah kepada-Nya.

Apa itu tauhid? Al-Allamah Syaikh Muhammad bin

Sholeh Al-‘Utsaimin-rahimahullah- berkata dalam

Syarah Tsalatsah Al-Ushul (hal. 39)“Tauhid adalah

mengesakan Allah -Subhanahu wa Ta’ala- dalam ibadah”.

Jadi, anda beribadah kepada Allah saja dan tidak

menyekutukan-Nya dengan sesuatu pun, baik itu nabi,

malaikat, wali, dan lainnya. 3

Page 6: Meraih Kemuliaan Hidup dengan Tauhid

Setelah mengetahui definisi tauhid, jelas bahwa tidak

mungkin seorang muslim dapat meraih kebahagian

hidup, sedangkan dalam kehidupannya dia (disadari atau

tidak) masih menyekutukan Allah -Ta’ala- dalam

beribadah kepada-Nya. Realita di masyarakat kita,

masih ada diantara mereka yang sering datang meminta

ke tempat-tempat yang dianggap keramat, berupa

kuburan, pepohonan, boek-boek (kuncup), sungai, laut,

bebatuan, dan lainnya agar dipanjangkan umur, laris

dagangannya, profesinya langgeng, minta diselamatkan

dari bahaya, dan sebagainya.4

Page 7: Meraih Kemuliaan Hidup dengan Tauhid

Padahal semua ini, tidak boleh diperuntukkan

kepada selain Allah-Ta’ala-. Allah –Ta’ala-

berfirman,

اب#ه# س) ا ح& &ن+م) إ ان) ل)ه# ب&ه& ف) ه) ر) ال) ب#ر! ا ء)اخ) &ل)ه\ ع) الل+ه& إ و)م)ن! ي)د!ع# م)

ون) ل&ح# ال!ك)اف&ر# &ن+ه# ال) ي#ف! بaه& إ ن!د) ر) ع&

“Dan barangsiapa menyeru (mendo’ai) tuhan yang

lain di samping Allah, padahal tidak ada suatu

dalilpun baginya tentang itu, maka sesungguhnya

perhitungannya di sisi Tuhannya. Sesungguhnya

orang-orang yang kafir itu tiada beruntung”. (QS.

Al-Mu`minun: 117) 5

Page 8: Meraih Kemuliaan Hidup dengan Tauhid

Jadi, jelas bagi kita bahwa berdo’a kepada selain

Allah atau meminta-minta (seperti yang dijelaskan

di atas) kepada selain Allah –Ta’ala- merupakan

kesyirikan yang diharamkan oleh Allah dalam ayat

tadi.

Para pembaca yang budiman, Allah -Ta’ala-

sebagai Pencipta kita, Maha Tahu keinginan kita,

yaitu ingin memperoleh kebahagiaan hidup di

dunia, dan akhirat. Dia telah memberitahu kita,

dan memperingatkan kita dengan firman-Nya, 6

Page 9: Meraih Kemuliaan Hidup dengan Tauhid

ب&ذ&ي ان\ا و) س) ال&د)ي!ن& إ&ح! ب&ال!و) ي!ئ\ا و) ر&ك#وا ب&ه& ش) و)اع!ب#د#وا الل+ه) و)ال) ت#ش!

ار& ال!ج) ب)ى و) ر! ار& ذ&ي ال!ق# ال!ج) اك&ين& و) ال!م)س) ال!ي)ت)ام)ى و) ب)ى و) ر! ال!ق#

ان#ك#م! إ&ن+ )ي!م) ل)ك)ت! أ ا م) ب&يل& و)م) اب!ن& الس+ ن!ب& و) اح&ب& ب&ال!ج) ن#ب& و)الص+ ال!ج#

ا ور\ خ# ت)اال\ ف) خ! الل+ه) ال) ي#ح&بn م)ن! ك)ان) م#

“Sembahlah Allah dan janganlah kamu

mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat

baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-

anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat

dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan

hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai

orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan

diri”. (QS. An-Nisa: 36) 7

Page 10: Meraih Kemuliaan Hidup dengan Tauhid

Dalam ayat ini, dan lainnya, Allah-Ta’ala-

memerintahkan kita agar beribadah hanya kepada-

Nya, dan melarang kita dari menyekutukan-Nya.

Diturunkannya Al-Qur’an dan diutusnya Rasulullah -

Shallallahu ‘alaihi wa sallam- merupakan rahmat

bagi kaum muslimin. Lantarannya, mereka dapat

meraih kebahagian di kehidupan dunia dan akhirat,

karena di dalam Al-Qur’an terdapat petunjuk bagi

orang-orang yang bertakwa.

8

Page 11: Meraih Kemuliaan Hidup dengan Tauhid

Allah -Ta’ala- berfirman,

ين) ت+ق& د\ى ل&ل!م# يه& ه# ي!ب) ف& ذ)ل&ك) ال!ك&ت)اب# ال) ر)

“Kitab (Al Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya;

petunjuk bagi mereka yang bertakwa” (QS. Al-

Baqarah: 2)

Allah -Subhanahu wa Ta’ala- berfirman,

ين) ة\ ل&ل!ع)ال)م& م) ح! ل!ن)اك) إ&ال+ ر) س) ر!ا أ) و)م)

“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan

untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam” (QS.

Al-Anbiya: 107) 9

Page 12: Meraih Kemuliaan Hidup dengan Tauhid

Penghalang-penghalang untuk

meraih kebahagiaan hidup

10

Page 13: Meraih Kemuliaan Hidup dengan Tauhid

Syirik , -yakni menyamakan selain Allah dengan Allah dalam

perkara yang merupakan kekhususan bagi Allah-Ta’ala-, hak

mencipta, memberi rezeki, dan mengatur alam semesta dan lain

diantara perbuatan Allah-Ta’ala-. Demikian pula, menyamakan

Allah dengan makhluk-Nya dalam perkara ibadah, dan nama-

nama atau sifat Allah. Jika seorang meyakini ada selain Allah,

yang mengatur alam semesta, memberi rezeki, menciptakan,

menghidupkan dan mematikan atau dia menyerahkan ibadah

kepada selain Allah-Ta’ala-, seperti menyembelih untuk selain

Allah, memberikan sesajen pada tempat-tempat yang

dianggap keramat (seperti pohon-pohon yang besar, bebatuan,

sungai-sungai), jin-jin, dukun dan yang lain sebagaimana yang

Anda jumpai di negara kita ini. 11

Page 14: Meraih Kemuliaan Hidup dengan Tauhid

Seorang ulama’ Syafi’iyyah, Al-Imam Ar-Rofi’iy -

rahimahullah- berkata, “Barangsiapa yang

menyembelih sesuatu untuk selain Allah dari

kalangan hewan, benda mati (seperti, arca) sebagai

bentuk pengagungan, dan ibadah, maka

sembelihannya tidak halal & apa yang ia lakukan

merupakan perbuatan kekafiran laksana orang

bersujud kepada selain-Nya dengan sujud ibadah”.

[Lihat Al-‘Aziz Syarh Al-Wajiz (12/84-85)]

12

Page 15: Meraih Kemuliaan Hidup dengan Tauhid

Jika seorang melakukan perkara-perkara

tersebut, maka dia telah menyamakan

selain Allah dengan Allah. Artinya, dia telah

melakukan kesyirikan besar yang

mengeluarkan pelakunya dari Islam dan

mengekekalkannya dalam neraka, jika dia

mati dalam keadaan seperti itu dan belum

bertobat kepada Allah.

13

Page 16: Meraih Kemuliaan Hidup dengan Tauhid

Allah -Subhanahu wa Ta’ala-,

و)اه# أ! ن+ة) و)م) م) الل+ه# ع)ل)ي!ه& ال!ج) ر+ د! ح) ق) ر&ك! ب&الل+ه& ف) &ن+ه# م)ن! ي#ش! إ

ار< )ن!ص) ا ل&لظ+ال&م&ين) م&ن! أ الن+ار# و)م)

“Sesungguhnya orang yang mempersekutukan

(sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah

mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya

ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim

itu seorang penolongpun” . (QS. Al-Maidah: 72)

14

Page 17: Meraih Kemuliaan Hidup dengan Tauhid

Maka kesengsaraan apakah yang lebih besar dibandingkan

dua perkara tersebut: diharamkan baginya surga dan

tempatnya adalah neraka, naudzu billah. Amalan pelaku

kesyirikan, walaupun banyak dan menggunung pada hari

kiamat, tidaklah dianggap dan diperhitungkan sama sekali,

bila bercampur dengan noda kesyirikan. Allah –Subhanahu wa

Ta’ala- berfirman,

ا ن!ث#ور\ ب)اء\ م) ع)ل!ن)اه# ه) ج) ل#وا م&ن! ع)م)ل< ف) ا ع)م& &ل)ى م) ن)ا إ د&م! و)ق)

“Dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu

Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan”.

(QS. Al-Furqan: 23)

15

Page 18: Meraih Kemuliaan Hidup dengan Tauhid

Menyelisihi perintah Nabi –Shallallahu ‘alaihi wa sallam-.

Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda,

, ت)ط)ع!ك#م! ن!ه# م)اس! ا م& !ت#و! أ ت#ك#م! ب&ه& ف) ر! م)ا أ) ه#, و)م) ت)ن&ب#و! ج! ي!ت#ك#م! ع)ن!ه# ف) ان)ه) م)

م! ع)لى) ه# ت&ال)ف# اخ! م! و) اء&ل&ه& ة# م)س) ب!ل&ك#م! ك)ث!ر) ن!ق) ل)ك) ال+ذ&ي!ن) م& ا أ)ه! &ن+م) إ ف)

ن!ب&ي)اء&ه&م!( أ

“Sesuatu apapun yang saya larang bagi kalian, maka

tinggalkanlah; sesuatu apapun yang aku perintahkan, maka

kerjakanlah semampu kalian. Karena, yang membinasakan

orang-orang sebelum kalian, banyaknya pertanyaan mereka

dan menyelisihi nabi-nabi mereka” [HR. Al-Bukhoriy dalam

Shohih-nya (6858) & Muslim dalam Shohih-nya (1336)] 16

Page 19: Meraih Kemuliaan Hidup dengan Tauhid

Dalam hadits ini, Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam-

memerintahkan kita agar menjauhi apa-apa yang telah beliau

larang. Seperti membuat perkara-perkara baru dalam agama

yang tidak pernah beliau contohkan, dan para sahabat.

Kemudian, Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- memerintahkan

kepada kita agar melaksanakan apa yang diperintahkannya

sesuai dengan kemampuan kita masing-masing.

Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- mengabarkan kepada kita

bahwa binasanya umat-umat sebelum kita, disebabkan

mereka banyak bertanya dan menyelisihi/menentang nabi-

nabi mereka.

17

Page 20: Meraih Kemuliaan Hidup dengan Tauhid

Oleh karena itu, hendaknya seorang muslim

memperhatikan hal ini, apakah selama ini dia

menyelisihi nabinya atau tidak. Ini tidaklah

diketahui, kecuali dengan mempelajari Al-

Kitab & Sunnah; apakah dengan membaca,

mendengarkan kaset-kaset ceramah, ataukah

dengan mengkhususkan diri belajar di pondok

pesantren, misalnya; atau minimal

menghadiri pengajian-pengajian di mesjid-

mesjid, di pesantren, dan lainnya.

18

Page 21: Meraih Kemuliaan Hidup dengan Tauhid

Dengan mempelajari dengan mempelajari Al-Kitab & Sunnah,

seorang muslim akan dapat meraih kebahagiaan di dunia maupun

di akhirat. Sebaliknya, jika seorang muslim jauh dari mempelajari

Al-Kitab & Sunnah, maka ini akan menyebabkan dia mudah

menyelisihi Nabinya -Shallallahu ‘alaihi wasallam-, dan beragama

dengan dasar ikut-ikutan. Ikut-ikutan dalam beragama

merupakan perkara tercela, dan sebab seorang disiksa di

alam kubur. Dalam sebuah hadits dari sahabat Anas bin Malik -

radhiyallahu ‘anhu- tentang orang yang ragu dan ikut-ikutan

dalam beriman. Ketika ditanya tentang tiga perkara di dalam

kubur, maka dia akan menjawab,

“Oh, oh!, saya tidak tahu, saya hanya mendengar orang-orang

mengucapkan sesuatu, lalu saya pun mengucapkannya” . [HR. Al-

Bukhariy dalam Ash-Shohih (86) & Muslim (904)]. 19

Page 22: Meraih Kemuliaan Hidup dengan Tauhid

Jadi, hendaknya seorang muslim yang beriman kepada Allah dan

hari akhir ketika dibacakan kepadanya ayat-ayat Allah -

Subhanahu wa Ta’ala- dan hadits-hadits Rasulullah -Shallallahu

‘alaihi wa sallam-, maka dengan kerelaan hati tunduk dan

patuh. Dengan demikian dia akan mendapatkan keberuntungan

dan kebahagiaan di dunia maupun di akhirat. Allah -Subhanahu

wa Ta’ala- berfirman,

م! أ)ن! ك#م) ب)ي!ن)ه# ول&ه& ل&ي)ح! س# &ل)ى الل+ه& و)ر) &ذ)ا د#ع#وا إ ن&ين) إ ؤ!م& و!ل) ال!م# ا ك)ان) ق) &ن+م) إ

ون) ل&ح# ف! أ#ول)ئ&ك) ه#م# ال!م# أ)ط)ع!ن)ا و) ع!ن)ا و) م& ول#وا س) ي)ق#

“Sesungguhnya jawaban orang-orang mu’min, bila mereka

dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya agar rasul menghukum

(mengadili) di antara mereka ialah ucapan." "Kami mendengar

dan kami patuh." Dan mereka itulah orang-orang yang

beruntung”. (QS. An-Nur: 51) 20

Page 23: Meraih Kemuliaan Hidup dengan Tauhid

Di Buat Agar Mudah Di Baca Download Di Buat Agar Mudah Di Baca Download PowerPoint Ini diPowerPoint Ini di

http://mysalafy.wordpress.com

Sumber Artikel ini bisa di lihat diSumber Artikel ini bisa di lihat di

http://almakassari.com/artikel-islam/aqidah/meraih-kemuliaan-hidup-dengan-tauhid.html

Sumber : Buletin Al-Atsariyyah Edisi 01. Penerbit : Pustaka Ibnu Abbas. Terbit tiap Jum’at