menyusun penelitian

18
Kelompok I BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Desain penelitian merupakan rencana penelitian yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapay memperoleh jawaban terhadap pertanyaan penelitiannya. Dalam pengertian yang luas desain penelitian mencakup pelbagai hal yang dilakukan oleh peneliti, mulai dari identifikasi masalah, hipotesis, operasionalisasi hipotesis tersebut, sampai pada analisis data. Dalam pengertian yang lebih sempit desain penelitian mengacu pada jenis atau macam penelitian yang dipilih untuk mencapai penelitian; jadi ia berperan sebagai alat dan pedoman untuk mencapai tujuan penelitian. Dengan demikian maka hakekatnya desain penelitian merupakan suatu wahana untuk mencapai tujuan penelitian, yang juga berperan sebagai rambu-rambu yanmg akan menuntun peneliti dalam seluruh proses penelitian. Dalam garis besarnya, desai penelitian mempunyai dua kegunaan yang sangat penting dalam proses penelitian, yakni: Merupakan sarana bagi peneliti guna memperoleh jawaban ataspertanyaan penelitian. Merupakan alat untuk mengontrol atau mengendalikan pelbagai variable yang berpengaruh pada suatu penelitian. Desain membantu penelitian untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan penelitian dengan sahih, obyektif, akurat, serta FK Al Azhar Mataram Page 1

Upload: muchlis-scribd

Post on 18-Feb-2015

61 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Manajemen Kesehatan

TRANSCRIPT

Page 1: Menyusun Penelitian

Kelompok I

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Desain penelitian merupakan rencana penelitian yang disusun sedemikian rupa sehingga

peneliti dapay memperoleh jawaban terhadap pertanyaan penelitiannya. Dalam pengertian

yang luas desain penelitian mencakup pelbagai hal yang dilakukan oleh peneliti, mulai dari

identifikasi masalah, hipotesis, operasionalisasi hipotesis tersebut, sampai pada analisis data.

Dalam pengertian yang lebih sempit desain penelitian mengacu pada jenis atau macam

penelitian yang dipilih untuk mencapai penelitian; jadi ia berperan sebagai alat dan pedoman

untuk mencapai tujuan penelitian.

Dengan demikian maka hakekatnya desain penelitian merupakan suatu wahana untuk

mencapai tujuan penelitian, yang juga berperan sebagai rambu-rambu yanmg akan menuntun

peneliti dalam seluruh proses penelitian. Dalam garis besarnya, desai penelitian mempunyai

dua kegunaan yang sangat penting dalam proses penelitian, yakni:

Merupakan sarana bagi peneliti guna memperoleh jawaban ataspertanyaan penelitian.

Merupakan alat untuk mengontrol atau mengendalikan pelbagai variable yang

berpengaruh pada suatu penelitian.

Desain membantu penelitian untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan penelitian dengan

sahih, obyektif, akurat, serta hemat. Desain penelitian harus disusun dan dilaksanaan dengan

penuh perhitungan agar dapat menghasilkan petunjuk empiric yang kuat relecansinya dengan

pertanyaan penelitian. Desain yang direncanakan serta dilaksanakan secara memadai, akan

sangat membantu peneliti dalam mengendalikan inferensi maupun observasi yang dilakukan.

1.2 TUJUAN

1.2.1 Untuk mengetahui identifikasi masalah untuk merumuskan permasalahan penelitian

dan tujuan.

1.2.2 Untuk mengetahui bagaimana memilih design risert yang sesuai dengan

permasalahan yang diangkat

1.2.3 Untuk mengetahui bagaimana cara membuat instrumen pengumpulan data risert.

FK Al Azhar Mataram Page 1

Page 2: Menyusun Penelitian

Kelompok I

1.2.4 Untuk mengetahui bagamana cara menyusun proposal risert kedokteran.

FK Al Azhar Mataram Page 2

Page 3: Menyusun Penelitian

Kelompok I

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 SKENARIO V. 4. 5

BAGAIMANA MENYUSUN PROTOKOL PENELITIAN DI BIDANG

KESEHATAN?

Salah satu permasalahan kesehatan yang menonjol di Kabupaten Lombok Barat pada

tahun 2008 adalah masih tingginya kasus-kasus malnutrisi yang ditandai dengan tingginya

kasus gizi kurang maupun gizi buruk. Pada saat semua daerah berpacu untuk meningkatkan

kualitas sumber daya manusia, maka kasus malnutrisi ini dapat menjadi kontra produktif bagi

upaya peningkatan sumber daya manusia. Berdasarkan penelitian para ahli, 54% kematian pada

bayi dan balita berhubungan dengan masalah gizi. Disamping itu, malnutrisi akan berdampak

pada hambatan perkembangan otak sehingga menyebabkan rendahnya kecerdasan seorang anak.

Bila hal ini terjadi, maka berdampak pada rendahnya tingkat pendidikan yang pada akhirnya

juga berdampak terhadap lemahnya akses terhadap sumber-sumber ekonomi dan pendapatan.

Menurut hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan

Provinsi NTB, trend kasus-kasus malnutrisi pada anak-anak di Kabupaten Lombok Barat dari

tahun 2006 s/d 2008 dapat disampaikan pada Grafik 1.

Pada grafik 1 tampak bahwa trend kasus malnutrisi baik gizi kurang maupun gizi buruk

cenderung menurun meksipun penurunnya cukup landai. Insidens kasus gizi buruk sebesar

3,11% tersebut membutuhkan perhatian yang memadai dan perlu dilakukan upaya

pemecahannya. Hal ini sejala pula dengan tujuan MDG pertama yang menurunnya proporsi

kasus penduduk yang hidup dibawah garis kemiskinan sampai dengan minimal separuh dari

angka pada tahun 2009.

FK Al Azhar Mataram Page 3

Page 4: Menyusun Penelitian

Kelompok I

Grafik 1. Trend Kasus Malnutrisi di Kabupaten Lombok Barat

Untuk kepentingan pemecahan masalah, dengan mengacu kepada konsep epidemiologi,

perlu dilakukan analisa masalah menurut lokasinya. Dengan demikian dapat diketahui lokasi

kantong-kantong masalah dalam rangka membuat rencana solusinya. Data kasus gizi buruk

menurut kecamatan disampaikan pada grafik 2 berikut ini.

Dalam rangka melakukan pemecahan masalah, diperlukan kemampuan untuk menggali

penyebab masalah dan bahkan menemukan akar masalahnya. Masalah malnutrisi dipengaruhi

oleh banyak faktor, baik faktor kesehatan, faktor sosial maupun faktor ekonomi. Kemampuan

dari semua pihak yang terlibat dalam upaya pemecahan masalah malnutrisi untuk menggali

faktor-faktor tersebut akan menentukan keberhasilan upaya pemecahan yang dilakukan.

Pemecahan masalah ini tentunya dapat dipilah menjadi upaya promotif, preventif, kuratif dan

FK Al Azhar Mataram Page 4

0

5

10

15

20

25

30

KEP Gizi Buruk BB/U

26.77

5.49

28.8

3.67

28.29

3.87

25.5

3.11

2005 2006 2007 2008

GRAFIK BALITA KURANG ENERGI PROTEIN (KEP) DAN GIZI BURUK BB/UKABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2005-2008

TREND MENURUN

TREND TURUN NAIK

Page 5: Menyusun Penelitian

Kelompok I

rehabilitatif. Untuk mencegah terjadinya kasus baru malnutrisi, diperlukan upaya promotif dan

preventif yang memadai. Sedangkan bagi penderita malnutrisi, perlu dilakukan upaya kuratif

dan rehabilitatif dalam rangka memulihkan kondisi fisiknya sehingga menjadi lebih baik.

Pemecahan masalah gizi, tentunya menjadi tanggung jawab semua pihak yang terkait.

Masalah gizi tidak mungkin dapat dipecahkan hanya oleh petugas kesehatan, namun juga

membutuhkan dukungan dari keluarga, masyarakat, tokoh agama, tokoh masyarakat maupun

lembaga-lembaga sosial dan swasta. Justru peran dari masyarakat dan keluarga memegang porsi

yang terbesar dalam upaya pemecahan masalah gizi. Contoh kasus yang terjadi di Kabupaten

Lombok Barat, seorang anak dapat mengalami beberapa kali putaran periode gizi buruk lantaran

tidak dilakukannya perawatan dan pemeliharaan yang baik di tingkat keluarga setelah pasien

dirawat di rumah sakit dan dianggap sembuh. Tanpa adanya keterlibatan aktif dari keluarga dan

masyarakat dalam upaya penanganan kasus malnutrisi, upaya pemecahan masalah menjadi tidak

efektif dan tidak efisien.

Apabila mengacu kepada konsep Determinan penyakit (masalah kesehatan) dari Henry

L. Blum, maka ada beberapa faktor yang berperan terhadap terjadinya masalah kesehatan

termasuk masalah malnutrisi. Faktor-faktor tersebt adalah perilaku, lingkungan, pelayanan

FK Al Azhar Mataram Page 5

42

36

29

27

18

17

17

16

15

14

11

10

8 8

7

3 3 3

1

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

%

GER

UN

G

JAKEM

BAYAN

PEM

EN

AN

G

KED

IRI

KU

RIP

AN

SEKO

TO

NG

KAYAN

GAN

NAR

MAD

A

GAN

GG

A

PEN

IMBU

NG

LIN

GSAR

GU

NU

NG

SAR

I

SED

AU

PER

AM

PU

AN

TAN

JU

NG

LABU

API

PELAN

GAN

MEN

INTIN

G

GRAFIK JUMLAH BALITA GIZI BURUK BB/TB PER PUSKESMAS SE-KAB LOMBOK BARAT TAHUN 2008

Page 6: Menyusun Penelitian

Kelompok I

kesehatan dan herediter memberikan kontribusi pada masalah gizi ini. Tentu saja intensitas

kontribusi dari faktor-faktor tersebut berbeda-beda pada masing-masing kasus.

2.2 Step II identifikasi Masalah

1. Anda diminta oleh Bupati untuk melakukan upaya untuk mengatasi malnutrisi

tersebut dengan berbasis pada data dan fakta. Oleh karena itu anda harus melakukan

risert kecil untuk bisa menggali faktor-faktor penyebab dari permasalahan malnutrisi

ini. Buatlah rumusan masalah, tujuan serta manfaat dari risert tersebut!

2. Desain penelitian apakah yang cocok digunakan untuk menjawab permasalahan risert

anda? Berikan alasannya!

3. Rumuskan metoda penelitian secara detail untuk risert anda!

4. Buatlah instrumen untuk pengumpulan data risert tersebut!

5. Buatlah proposal lengkap untuk melaksanakan risert tersebut!

6. Jelaskan berbagai rancangan penelitian dalam dunia kedokteran!

7. Jelaskan darimana sumber-sumber permasalahan yang bisa diangkat untuk rumusan

masalah risert!

8. Identifikasikan faktor-faktor determinan masalah malnutrisi dengan mengacu kepada

konsep determinan penyakit dari Blum.

2.3 Step III Brainstorming

1. Rumusan Masalah :

Masalah gizi merupakan penyebab kematian bayi dan balita

Malnutrisi mempengaruhi tingkat kecerdasan seorang

Kaitan malnutrisi terhadap lemahnya akses terhadap sumber-sumber ekonomi

dan pendapatan.

FK Al Azhar Mataram Page 6

Page 7: Menyusun Penelitian

Kelompok I

Tujuan :

Mengetahui status gizi di kabupaten Lombok barat

Mengukur insidensi kasus gizi buruk

Memetakan pemecahan masalah malnutrisi

Manfaat :

Menjadi salah satu sumber informasi untuk mengatasi masalah masyarakat

berkaitan dengan malnutrisi.

2. Desain riset adalah kerangka atau framework untuk mengadakan penelitian yang

membuat prosedur yang dibutuhkan dalam upaya memperoleh informasi dan

mengolahnya dalam rangka memecahkan masalah.

Tipe Tipe Riset

Exploratory research

Descriptive research

Causal research

Exploratory research

Untuk menjawab pertanyaan “what”

Digunakan apabila peneliti tidak mengetahui banyak informasi mengenai

masalah.

Informasi yang dibutuhkan sangat longgar, flexible, dan tidak terstruktur,

sampel tidak perlu banyak dan analisis data lebih bersifat kualitatis.

Untuk mengembangkan hipotesa dan menentukan variable penelitian dan

pengujian lebih lanjut.

Hasil penelitian bersifat sementara dan pada umumnya dilanjutkan dengan

penelitian yang bersifat konklusif.

FK Al Azhar Mataram Page 7

Page 8: Menyusun Penelitian

Kelompok I

Descriptive research

Menjawab pertanyaan 5W+1H (who,what,where,when,why+how).

Menjawab karakteristik objek penelitian.

Hipotesis lebih spesifik dan terstruktur.

Menggunakan data sekunder, data primer, atau observasi.

Causal Research

Untuk mengetahui variabelyang menjadi penyebab atau variabel pengaruh

(variabel independen) dan variabel terpengaruh (variabel dependen)

Untuk mengetahui hubungan antara variabel-variabel tersebut.

Jadi desain yang cocok untuk scenario di atas adalah descriptive reseach

3. Rumusan metoda penelitian secara detail untuk risert

Urutan kerja yang harus dilakukan dalam melaksanakan penelitian.

Alat-alat yang digunakan dalam mengukur ataupun dalam mengumpulkan

dan analisa data.

Bagaimana melaksanakan penelitian tersebut.

Metode penelitian di bagi menjadi 2, yaitu :

a. Metode kuantitatif

Metode ini sangat cocok untuk digunakan pada penelitian dimana data yang dapat

diidentifikasi dengan mudah.

b. Metode kualitatif

Metode ini sangat cocok digunakan untuk menjawab pertanyaan apa, dimana, dan

kenapa atau bagaimana.

4. Instrumen untuk pengumpulan data risert

Kuisioner

Wawancara

FK Al Azhar Mataram Page 8

Page 9: Menyusun Penelitian

Kelompok I

Observasi

Pengukuran fisik

Percobaan laboratorium

Pemilihan metode dan instrument penelitian sangat ditentukan oleh beberapa hal:

Rumusan Masalah

Objek penelitian

Sumber data

Waktu

Dana yang tersedia

Jumlah tenaga peneliti

Teknik yang akan digunakan untuk mengolah data nila sudah terkumpul

5. Proposal lengkap untuk melaksanakan risert tersebut

6. Berbagai rancangan penelitian dalam dunia kedokteran

Design research atau rancangan penelitian adalah suatu rencana tentang cara

mengumpulkan dan mengolah data agar dapat dilaksanakan untuk mencapai tujuan

penelitian.

Berdasar tujuannya, rancangan penelitian dibedakan:

1. Eksploratif

2. Deskriptif

3. Analitik

4. Eksperimental

Rancangan Penelitian Eksploratif: digunakan untuk menelusuri kemungkinan

adanya hubungan sebab akibat antara dua variabel yang belum pernah diketahui

Rancangan Penelitian Deskriptif: digunakan untuk menggambarkan besarnya

masalah (variabel Orang, Tempat, Waktu)

FK Al Azhar Mataram Page 9

Page 10: Menyusun Penelitian

Kelompok I

Rancangan penelitian Analitik: digunakan untuk mengetahui hubungan sebab

akibat antara dua variabel secara observasional, dimana bentuk hubungan dapat:

perbedaan, hubungan atau pengaruh

Rancangan Penelitian Eskperimen: digunakan untuk mengetahui hubungan

sebab akibat antara dua variabel, dimana sebabnya merupakan intervensi

peneliti

Pendekatan Cross sectional atau Transversal atau studi Prevalensi adalah

penelitian yang dilakukan pada satu saat atau satu periode tertentu dan

pengamatan obyek studi hanya dilakukan sekali

Pendekatan Longitudinal / Time series à Penelitian yang dilakukan pada periode

waktu tertentu, untuk melihat perubahan yang terjadi mulai awal sampai waktu

yang ditentukan secara berurutan

7. Sumber-sumber permasalahan yang bisa diangkat untuk rumusan masalah risert

Faktor ekonomi

Faktor social

Faktor kasehatan

Faktor prilaku

Faktor pendidikan

8. Identifikasi faktor-faktor determinan masalah malnutrisi dengan mengacu kepada

konsep determinan penyakit dari Blum.

FK Al Azhar Mataram Page 10

Derajat KesehatanPelayanan kesehatan

Genetik

Lingkungan

Perilaku

Page 11: Menyusun Penelitian

Kelompok I

2.4 Step V Learning Objective

1) Mahasiswa mampu melakukan identifikasi masalah untuk merumuskan permasalahan

penelitian dan tujuan.

2) Mahasiswa mampu memilih design risert yang sesuai dengan permasalahan yang

diangkat.

3) Mahasiswa mampu membuat instrumen pengumpulan data risert.

4) Mahasiswa mampu menyusun proposal risert kedokteran.

2.5 Step VI Belajar Mandiri

Pada tahap ini para anggota SGD akan melakukan belajar mandiri untuk mendapatkan

jawaban dari LO yang telah ditetapkan.

FK Al Azhar Mataram Page 11

Page 12: Menyusun Penelitian

Kelompok I

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Desain penelitian merupakan rencana penelitian yang disusun sedemikian rupa sehingga

peneliti dapay memperoleh jawaban terhadap pertanyaan penelitiannya. Desain membantu

penelitian untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan penelitian dengan sahih, obyektif, akurat,

serta hemat. Penelitian harus disusun dan dilaksanaan dengan penuh perhitungan agar dapat

menghasilkan petunjuk empiric yang kuat relecansinya dengan pertanyaan penelitian.

FK Al Azhar Mataram Page 12

Page 13: Menyusun Penelitian

Kelompok I

DAFTAR PUSTAKA

Bustan, MN.1997. Pengantar Epidemiologi. Rineka Cipta, Jakarta

Maryani,Lidya.2010. Epidemiologi Kesehatan.Graha Ilmu.Jakarta

Sastroasmoro, Sudigdo.1995.Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis,Binarupa Aksara,

Jakarta

Wirawan, DN.2000. Epidemiologi Dasar Bagian IKK-IKP. FK Udayana.Denpasar.

FK Al Azhar Mataram Page 13