menyusui bagi ibu dan anak

13

Click here to load reader

Upload: reisa-class

Post on 30-Jun-2015

1.624 views

Category:

Education


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Menyusui bagi ibu dan anak

19

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Inisiasi Menyusu Dini (IMD)

1. Definisi Inisiasi Menyusui Dini

Inisiasi menyusu dini (early initiation) atau permulaan menyusu dini adalah bayi

mulai menyusui sendiri segara setelah lahir (Ambarwati, 2009,hal: 36).

Inisiasi menyusu dini (early inisiation) atau permulaan menyusu dini adalah

kemampuan bayi mulai menyusu sendiri segera setelah lahir (http://breastcrawl. inisiasi

menyusui dini diperoleh 7oktober2009).

Inisiasi menyusu dini (IMD) adalah proses membiarkan bayi dengan nalurinya

sendiri dapat menyusu segera dalam satu jam pertama setelah lahir, bersamaan dengan

kontak kulit antara bayi dengan kulit ibu bayi dibiarkan setidaknya selama satu jam di

dada ibu, sampai dia menyusu sendiri (http://idris,inisiasi menyusu dini,2008).

2. Manfaat Inisiasi Menyusu Dini bagi bayi

a. Menurunkan kejadian hipotermi, hipoglikemi dan asfiksia

1) Menurunkan kejadian hipotermi

Luas permukaan tubuh bayi ± 3 kali luas permukaan tubuh orang dewasa.

Lapisan insulasi jaringan lemak di bawah kulit tipis, kecepatan kehilangan panas

pada tubuh bayi baru lahir ± 4 kali pada orang dewasa. Pada ruang bersalin

dengan suhu 20-250 C, suhu kulit bayi akan turun 0,30Celsius, suhu tubuh

bagian dalam turun 0,10 C menit. Selama periode dini setelah bayi lahir,

6

Universitas Sumatera Utara

Page 2: Menyusui bagi ibu dan anak

20

biasanya berakibat kehilangan panas komulatif 2-30Celsius. Kehilangan panas

ini terjadi melalui konveksi, konduksi, radiasi, evavorasi (Nelson, 2000).

Menurut penelitian Bergman, kulit ibu berfungsi sebagai inkubator, karena kulit

ibu merupakan thermoregulator bagi bayi. Suhu kulit 10celsius lebih tinggi dari ibu

yang tidak bersalin. Apabila pada saat lahir bayi mengalami hiportermi, dengan terjadi

skin to skin contact secara otomatis suhu kulit ibu akan meningkat 20C. Sebaliknya

apabila bayi mengalami hipertermi, suhu kulit ibu akan turun 10C (Roesli, 2008 hal:28).

Bayi baru lahir sebaiknya tidak dibersihkan, cukup hanya dengan dikeringkan

saja, karena akan menghilangkan vernik caseosa. Yaitu lapisan lemak hasil produksi

kelenjar serebrum berfungsi sebagai pelindung. Lapisan ini akan terlepas dengan

sendirinya. Membersihkan tubuh bayi dengan menggunakan sabun yang mengandung

heksaklorofen akan mengakibatkan adanya vaskuolisasi di susunan saraf pusat bayi yang

ditandai dengan adanya kejang pada bayi (Markum, 1991).

2) Menurunkan kejadian asfiksia

Dengan inisiasi menyusu dini, ibu dan bayi menjadi lebih tenang. Hal ini akan

membantu pernapasan dan bunyi jantung lebih stabil.

3) Menurunkan kejadian hipogklemia

Inisiasi menyusu dini membuat bayi menjadi tenang dan frekuwensi menangis

kurang sehingga mengurangi pemakaian energi (WBW, 2007). Penelitian

membukt ikan bahwa bayi yang melakukan IMD memiliki tingkat gula darah

yang lebih baik dari pada bayi yang baru lahir yang dipisahkan dari ibunya

(http://www. mediasehat.com,2008).

Universitas Sumatera Utara

Page 3: Menyusui bagi ibu dan anak

21

b. Meningkatkan kekebalan tubuh bayi

Bayi akan mendapatkan kolostrum (liquid gold) untuk minuman pertama yang

merupakan hadiah kehidupan yang mana kolostrum mengandung banyak zat

kekebalan aktif, antibody, dan banyak protein protective, kolostrum juga

mengandung faktor pertumbuhan akan membuat lapisan yang melindungi usus

bayi yang masih belum matang sekaligus mematangkan usus bayi dan

mengefektifkan fungsi selain itu kolostrum kaya dengan vitamin A yang akan

membantu menjaga kesehatan mata dan mencegah infeksi. Kolostrum akan

merangsang pergerakan usus sehingga meconium akan segera dibersihkan dari

usus. Melalui jilatan bayi pada saat mulai menyusu, bayi akan tercemar terlebih

dahulu oleh bakteri ibu yang tidak berbahaya.

c. Meningkatkkan pengeluaran hormon oksitosin

Melalui sentuhan, emutan dan jilatan bayi pada putting susu ibu akan

merangsang pengeluaran hormon oksitosin yang penting. Oksitosin akan

menyebabkkan uterus berkontraksi sehingga membantu pengeluaran plasenta

dan mengurangi terjadi pendarahan post partum. Disamping itu oksitosin akan

merangsang hormon lain yang membuat ibu menjadi tenang, rileks,

meningkatkan ambang rasa nyeri, dan mencintai bayinya selain itu oksitosin juga

dapat merangsang pengaliran ASI dari payudara

d. Memfasilitasi bonding attachment

bonding atau ikatan batin menujukkan perjalinan hubungan orang tua dan bayi

saat awal kelahiran, sifat dan tingkah laku jalinan saling berhubungan yang

tercipta antara ibu dan bayi sering berupa sentuhan halus ibu dengan ujung

Universitas Sumatera Utara

Page 4: Menyusui bagi ibu dan anak

22

jarinya pada anggota gerak dan wajah bayi serta membelai dengan penuh kasih

sayang. bayi baru lahir matanya terbuka lebih lama dari pada hari-hari

selanjutnya janin dalam kandungan akan merasakan suasana yang aman,

nyaman, merasa dilindungi, merasa dicintai dan disayangi. Kemudian ibu dan

bapak akan merasa bahagia bertemu dengan bayi untuk pertama kalinya dimana

mereka akan bersatu dalam satu rasa yaitu cinta sehingga dapat meningkatkan

keberhasilan ASI eksklusif (http://inanoorinayanti.bloogspot.inisiasi menyusu

dini.com, 2009).

3. Manfaaat Inisiasi Menyusui Dini bagi Ibu

Adapun manfaat inisiasi menyusu dini bagi ibu adalah:

mencegah perdarahan pascapersalian dan mempercepat kembalinya rahim kebentuk

semula, mencegah anemia defisiensi zat besi, mempercepat ibu kembali ke berat badan

sebelum hamil, menunda kesuburan, Menimbulkan perasaan dibutuhkan, mengurangi

kemungkinan kanker payudara dan ovarium (saleha, 2009 hal:32).

4. Inisiasi Menyusu Dini yang Kurang Tepat

Adapun kegagalan dari insiasi menyusu dini , jika dilakukan seperti:

Begitu lahir, bayi di letakkan di perut ibu yang sudah di alasi kain kering, kemudian

bayi segera dikeringkan dengan kain kering. Tali pusat dipotong, lalu diikat, Karena

takut kedinginan, bayi dibungkus (dibedong) dengan selimut bayi, kemudian dalam

keadaan dibedong, bayi diletakkan di dada ibu (tidak terjadi kontak dengan kulit ibu )

bayi dibiarkan di dada ibu (bonding) untuk beberapa lama (10-15 menit) atau sampai

tenaga kesehatan selesai menjahit perineum. Selanjutnya, diangkat dan disusukan pada

Universitas Sumatera Utara

Page 5: Menyusui bagi ibu dan anak

23

ibu dengan cara memasukkan putting susu ibu ke mulut bayi, setelah itu, bayi dibawa ke

kamar transisi atau ke kamar pemulihan (recovery room) untuk ditimbang, diukur,

dicap, diazankan, disuntik vitamin K, kadang diberi tetes mata (roesli, 2009 hal:36).

5. Inisiasi Menyusu Dini yang dianjurkan

Begitu lahir, bayi diletakkan di perut ibu yang sudah dialasi kain kering

dikeringkan seluruh tubuh bayi termasuk kepala secepatnya, kecuali kedua tangannya,

tali pusat dipotong lalu diikat. Vernix (zat lemak putih) yang melekat ditubuh bayi

sebaiknya tidak dibersihkan karena zat ini membuat nyaman kulit bayi. Tanpa dibedung,

bayi langsung ditengkurapkan di dada atau perut ibu dengan kontak kulit bayi dan kulit

ibu ibu dan bayi diselimuti bersama sama jika perlu bayi diberi topi untuk mengurangi

pengeluaran panas dari kepalanya. Menurut penelitian, jika bayi kedinginan, suhu kulit

ibu otomatis akan naik dua derajat untuk mendinginkan batinya. (Roesli, 2008 hal:37)

6. Tatalaksana IMD (inisiasi menyusu dini)

a. Tatalakasana inisiasi munyusu dini secara umum

Adapun tatalaksana inisiasi menyusui dini yang tepat adalah

1. Dalam 30 menit pertama : stadium istirahat /diam dalam keadaan siaga (rest/quit alert

stage). Bayi diam tidak bergerak. Sesekali matanya terbuka lebar melihat ibunya.

Masa tenang yang istimewa ini merupakan penyusuaian peralihan dari keadaan dalam

kandungan. Bonding (hubungan kasih sayang) ini merupakan dasar pertumbuhan bayi

dalam suasana aman.

2. Antara 30-40 menit: mengeluarkan suara, gerakan mulut seperti ingin minum,

mencium, menjilat tangan. Bau dan rasa ini akan membimbing bayi untuk

menemukan payudara dan putting susu ibu.

Universitas Sumatera Utara

Page 6: Menyusui bagi ibu dan anak

24

3. Mengeluarkan air liur: saat menyadari bahwa ada makanan di sekitarnya, bayi

mengeluarkan air liurnya.

4. Bayi mulai bergerak kearah payudara. Areola sebagai sasaran, dengan kaki menekan

perut ibu, ia menjilat jilat kulit ibu, menghentak-hentakkan kepala ke dada ibu,

menoleh ke kanan ke kiri, serta menyentuh dan meremas daerah putting susu dan

sekitarnya dengan tangannya yang mungil.

5. Menemukan, menjilat, mengulum puting, membuka mulut lebar, dan melekat dengan

baik (Saleha, 2009 hal:28).

7. Penghambat Inisiasi Menyusu Dini

Adapun penghambat inisiasi menyusu dini adalah:

1. Bayi kedinginan tidak benar

bayi berada dalam suhu yang aman jika melakukan kontak kulit dengan sang ibu.

Suhu payudara ibu meningkat 0,5 derajat dalam dua menit jika bayi diletakkan di

dada ibu.

2. Setelah melahirkan, ibu terlalu lelah untuk segera menyusui bayinya tidak benar

seorang ibu jarang terlalu lelah untuk memeluk bayinya segera setelah lahir.

Keluarnya oksitosin saat kontak kulit ke kulit serta saat bayi menyusu dini

membantu menenangkan ibu.

3. Tenaga kesehatan kurang tersedia tidak masalah

Saat bayi di dada ibu, penolong persalinan dapat melanjutkan tugasnya. Bayi

dapat menemukan sendiri payudara ibu. Libatkan ayah atau keluarga terdekat

untuk menjaga bayi sambil memberi dukungan pada ibu.

4. Kamar bersalin atau kamar oprasi sibuk- tidak masalah

Universitas Sumatera Utara

Page 7: Menyusui bagi ibu dan anak

25

Dengan bayi di dada ibu, ibu dapat dipindahkan ke ruang pulih atau kamar

perawatan. Beri kesempatan pada bayi untuk meneruskan usahanya mencapai

payudara dan menyusu dini.

5. Ibu harus dijahit -tidak masalah

kegiatan merangkak mencari payudara terjadi di area payudara. Yang dijahit

adalah bagian bawah tubuh ibu.

6. Suntikan vitamin K dan tetes mata untuk mencegah penyakit gonore (gonorrhea)

harus segera diberikan setelah lahir - tidak benar

Menurut American college of obstetrics and gynecology dan academy

breastfeeding medicin (2007), tindakan pencegahan ini dapat ditunda setidakya

selama satu jam sampai bayi menyusu sendiri tanpa membahayakan bayi.

7. Bayi harus segera dibersihkan, dimandikan, ditimbang, dan di ukur -tidak benar

menunda memandikan bayi berarti menghindarkan hilangnya panas badan bayi.

Selain itu, kesempatan verniks meresap, melunakkan, dan melindungi kulit bayi

lebih besar. Bayi dapat dikeringkan segera setelah lahir. Penimbangan dan

pengukuran dapat ditunda sampai menyusu awal selesai.

8. Bayi kurang siaga – tidak benar

Justru pada 1-2 jam pertama kelahirannya, bayi sangat siaga (alert). Setelah itu,

bayi tidur dalam waktu yang lama jika bayi mengantuk akibat obat yang di asup

ibu, kontak kulit akan lebih penting lagi karena bayi memerlukan bantuan lebih

untuk bonding

Universitas Sumatera Utara

Page 8: Menyusui bagi ibu dan anak

26

9. Kolostrum tidak keluar atau jumlah kolostun tidak memadai sehingga diperlukan

cairan lain (cairan prelaktal)- tidak benar

kolostrum cukup dijadikan makanan pertama bayi baru lahir. Bayi dilahirkan

dengan membawa bekal air dan gula yang dapat dipakai pada saat itu.

10. Kolostrum tidak baik, bahkan berbahaya untuk bayi – tidak benar

Kolostrum sangat diperlukan untuk tumbuh kembang bayi. Selain sebagi

imunisasi pertama dan mengurangi kuning pada bayi baru lahir, kolostrum

melindungi dan mematangkan dinding usus yang masih muda (roesli, 2008

hal:28).

B. Hipotermi

1. Definisi Hipotermi

Hipotermi merupakan suatu keadaan dimana tubuh bayi mengalami penurunan

suhu tubuh dibawah 36ºC Celsius yang pada akhirnya menyebabkan trauma dingin pada

bayi baru lahir dan mengakibatkan kesakitan bahkan kematian. Hipotermi berkaitan erat

dengan proses metabolisme dan pertambahan pemakaian energi. Suhu normal bayi baru

lahir adalah 36ºC-36,4ºCelsius (suhu aksila), dan 36,5ºC-37ºCelsius (suhu rectal)

(maryunani, 2008. halaman 160).

Universitas Sumatera Utara

Page 9: Menyusui bagi ibu dan anak

27

2. Macam-Macam Hipotermi

1. Tanda-tanda Hipotermi sedang (stress dingin)

Aktifitas berkurang, letargi, tangisan lemah, kulit berwarna tidak rata,

kemampuan menghisap lemah dan kaki teraba dingin

2. Tanda-tanda Hipotermi berat (cedera dingin)

Sama dengan hipotermi sedang, bibir dan kuku kebiruan, Pernafasan lambat,

bunyi jantung lambat, selanjutnya mungkin timbul hipogklemia dan asidosis

metabolic

3. Tanda-tanda stadium lanjut

Muka, ujung kaki dan tangan berwarna merah terang, bagian tubuh lainnya

pucat, kulit mengeras merah dan timbul edema terutama pada punggung, kaki

dan tangan (cholil, 2003).

3. Penyebab Hipotermi

Ketika bayi baru lahir tidak segera dibersihkan, terlalu cepat dimandikan, tidak

segera diberi pakaian, tutup kepala, dan dibungkus, diletakkan pada ruangan yang

dingin, tidak segera didekapkan pada ibunya, terlalu cepat dipisahkan dari ibunya dan

tidak segera disusui ibunya (http://rioyonotan.blogsppot.com dikutip 7 November 2009).

Universitas Sumatera Utara

Page 10: Menyusui bagi ibu dan anak

28

4. Mekanisme Terjadinya Kehilangan Panas

1. Evaporasi

Adalah jalan utama bayi kehilangan panas, kehilangan panas yang terjadi karena

penguapan cairan ketuban pada permukaan tubuh oleh panas tubuh bayi sendiri

karena setelah lahir, tubuh bayi tidak dikeringkan.

2. Konduksi

Adalah kehilangan panas tubuh melalui kontak langsung antara tubuh bayi dengan

permukaan yang dingin, meja, tempat tidur atau timbangan yang temperaturnya

lebih rendah dari tubuh bayi yang akan menyerap panas tubuh bayi melalui

mekanisme konduksi apabila bayi diletakkan diatas benda-benda tersebut,

3. Konveksi

Adalah kehilangan panas tubuh yang terjadi saat terpapar udara sekitar yang lebih

dingin, bayi yang dilahirkan ditempatkan di dalam ruangan yang dingin akan

cepat mengalami kehilangan panas. Kehilangan panas juga terjadi konveksi aliran

udara dari kipas angin, hembusan udara melalui ventilasi atau pendinginan udara.

4. Radiasi

Adalah kehilangan panas yang terjadi karena bayi ditempatkan didekat benda-

benda yang mempunyai suhu tubuh lebih rendah dari suhu tubuh bayi. Bayi bisa

kehilangan panas dengan cara ini karena benda-benda tersebut menyerap radiasi

panas tubuh bayi (wiknjosastro, 2008 hal:96).

6. Pencegahan Hipotermi

1. Keringkan bayi dengan seksama

Universitas Sumatera Utara

Page 11: Menyusui bagi ibu dan anak

29

Pastikan tubuh bayi dikeringkan segera setelah lahir untuk mencegah kehilangan

panas yang disebabkan oleh evaporasi cairan ketuban pada tubuh bayi.

Keringkan bayi dengan handuk atau kain yang telah disiapkan diatas perut ibu.

Mengeringkan dengan cara menyeka tubuh bayi, juga merupakan rangsangan

taktil untuk membantu bayi memulai pernapasannya.

2. Selimuti bayi dengan selimut atau kain bersih dan hangat

Segera setelah mengeringkan bayi dan memotong tali pusat, ganti handuk atau

kain yang dibasahi oleh cairan ketuban kemudian selimuti bayi dengan selimut

atau kain yang hangat, kering dan bersih. Kain basah di dekat tubuh bayi dapat

menyerap panas tubuh bayi melalui proses radiasi. Ganti handuk, selimuti atau

kain yang basah telah diganti dengan selimut atau kain yang baru

3. Selimuti bagian kepala bayi

Pastikan bagian kepala bayi ditutupi atau diselimuti setiap saat. Bagian kepala

bayi memiliki luas permukaan yang relative luas dan bayi akan dengan cepat

kehilangan panas jika bagian tersebut tidak tertutup.

4. Anjurkan ibu untuk memeluk dan menyusui bayinya

5. Pelukan ibu pada tubuh bayinya dapat menjaga kehangatan tubuh dan mencegah

kehilangan panas. Anjurkan ibu untuk menyusukan bayinya segera setelah lahir.

Sebaiknya pemberian ASI harus dimulai dalam waktu satu jam pertama

kelahiran

6. Jangan segera menimbang atau memandikan bayi baru lahir

karena bayi baru lahir capat dan mudah kehilangan panas tubuhnya, sebelum

melakukan penimbangan, terlebih dulu selimuti bayinya dengan kain atau

Universitas Sumatera Utara

Page 12: Menyusui bagi ibu dan anak

30

selimut bersih dan kering. Berat badan bayi dapat dinilai dari selisih berat bayi

pada saat berpakaia /diselimuti dikurangi dengan berat pakaian / selimut. Bayi

sebaiknya dimandikan enam jam setelah lahir. Memandikan bayi beberapa jam

pertama setelah lahir dapat menyebabkan hipotermi yang membahayakan

kesehatan bayi baru lahir (Wiknojosastro, 2008 hal:97)

C. Bayi Baru Lahir

1. Definisi Bayi Baru Lahir

Bayi baru lahir normal adalah bayi baru lahir dengan berat badan lebih dari 2500

gram dan bayi yang dilahirkan berada dalam kondisi optimal dengan umur kehamilan

aterm. .(http://thariz.bayi baru lahir dikutip tanggal 25 oktober 2009¶1).

Bayi baru lahir normal adalah dalam persentase belakang kepala melalui vagina

tanpa memakai alat, pada usia genap 37 minggu sampai dengan 42 minggu dengan berat

badan 2500–4000 gram, nilai Apgar > 7 dan tanpa cacat bawaan

(http://www.foxitsoftware, definisi bayi baru lahir normal,diperoleh 4 november 2009).

2. Ciri-Ciri Bayi Baru Lahir Normal

Berat badan bayi 2500-4000gram, panjang badan 44-53 cm, lingkar kepala 33-35

cm, dada cendrung bulat, abdomen menonjol, refleks moro (+), refleks isap bagus, nilai

APGAR 7-10, gerakan aktif dan tangis kuat, kuku jari tangan dan kaki mencapai ujung-

ujung jari, genitalia perempuan, labia mayora menutupi labia minora, pada bayi laki-

laki, testis sudah turun.

Universitas Sumatera Utara

Page 13: Menyusui bagi ibu dan anak

31

3. Penilaian Bayi Baru Lahir

Segera setelah lahir, letakkan bayi dikain bersih dan kering yang disiapkan pada

perut ibu, kemudian segera pula melakukan penilaian awal pada bayi baru lahir yaitu:

- apakah bayi menagis kuat dan bernafas tanpa kesulitan

- apakah bayi bergerak dengan aktif atau lemas.

4. Fisiologi dan Kebutuhan Bayi Baru Lahir

Dalam situasi yang ideal, kecepatan produksi panas oleh adanya konsumsi 02

rendah dan hal ini memungkinkan energi diarahkan pada pertumbuhan. Pada keadaan

ini, keseimbangan kehilangan panas ke produksi panas diatur oleh hipotalamus, yang

menyebabkan pembuluh darah perifer berkonstriksi untuk menghemat panas atau

berdilatasi untuk meningkatkan kehilangan panas. Jika bayi dapat mempertahankan

temperature kulit 36,2-36,5oC.

Dalam berespon panas berlebihan (temperature kulit terekspos pada 37-37,5oC),

panas tidak cukup hilang melalui vasodilatasi dan keringat yang terjadi pada bayi aterm,

menyebabkan pendinginan karena evaporasi yang cepat, oleh karena itu, pada intinya

bahwa bayi harus terjaga kehangatannya segera setelah lahir.(Maryunani, 2008 hal: 34)

Universitas Sumatera Utara