menulis proposal kompetisi inovasi pelayanan publik...
TRANSCRIPT
RAKOR DAN FASILITASI PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI JAWA
TIMUR TAHUN 2017
K O T A B A T U
2 3 / 2 4 N O P E M B E R 2 0 1 7
WAWAN SOBARI
(FISIP UNIVERSITAS BRAWIJAYA)
Teknik Menulis Proposal InovasiPelayanan Publik yang Kompetitif
Short CV2
• BA in Political Science
(Government Studies),
Padjadjaran University, 1999
• MA in Development Studies with
specialisation in Public Policy and
Management (PPM), Institute of
Social Studies (ISS), the Hague,
the Netherlands, 2006.
• PhD in Politics and Public Policy,
the Flinders University of South
Australia, Adelaide, 2015.
Wawan Sobari
FISIP Universitas Brawijaya
(2007-Sekarang)
Apa Inovasi Pelayanan Publik?
G : \ K O V A B L I K 2 0 1 7 \ I N O V A S I J A T I M2 0 1 7 \ I N O V A S I P E L A Y A N A N P U B L I K - B L O O D
J E K . M P 4
7
Perubahan dan Inovasi Pelayanan Publik(Osborne and Brown, 2005)
• the gradual improvement and/or development of the existing services provided by a PSO and/or their organizational context. It represents continuity with the past.
Change
• the introduction of new elements into a public service –in the form of new knowledge, a new organization, and/or new management or process skills. It represents discontinuity with the past.
Innovation
16
Inovasi Pelayanan Publik (Permenpan & RB 15/2015)..
Catatan: Definisi yang sama ditetapkan dalam Permenpan 30/2014 tentang Pedoman
Inovasi Pelayanan Publik
18
Apa Inovasi Daerah menurut the Jawa PosInstitute of Pro-Otonomi (JPIP)?
21
kebijakan serta gagasan lokal yang cerdas dan
genuine, dalam menyiasati setiap bentuk keterbatasan
atau mengoptimalkan setiap bentuk keunggulan
yang dimiliki daerah
Jalan Pintas (Shortcut) kemajuan
1. Tata Kelola Pemerintahan (Governance)
meliputi unsur partisipasi, akuntabilitas, transparansi,efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pemerintahan, kualitas regulasi, penegakan hukum, ketertiban sosial, dan kontrol terhadap korupsi dalam pelayanan publik.
Inovasi pelayanan publik dalam kategori tata kelola pemerintahan dapat memenuhi salah satu atau lebih unsur tersebut.
2. Pelayanan langsung kepada masyarakat.
Kontak langsung antara penyedia dan pengguna pelayanan
Manfaat pelayanan langsung dirasakan
pengguna pelayanan
Kategori 3
Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam penyelenggaraan pelayanan publik.
Contoh Sinovik 2017: SIDBANKUM, Alarm Persalinan (SIAK), Si Dukun 3 in 1 (DKI)
E-Gov Surabaya
Kategori 4
Perbaikan kesejahteraan sosial dalam penyelesaian masalah-masalah sosial.
(Social Value Creation by providing solutions to social problems)
UPT PK Sragen
Tahapan Penilaian Kompetisi Inovasi PelayananPublik 2017
Tahap Kegiatan
I Seleksi Administrasi
II Desk evaluation
III Menentukan TOP 99 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2017 dari daftarpendek hasil penilaian tahap II
IV Presentasi dan Wawancara
V Verifikasi dan Observasi Lapangan
VI Penentuan Akhir
Penerima Penghargaan 2017
Institusi Top 99 Top 40
Kementerian/Lembaga 12 5
Provinsi 12 5
Kabupaten/Kota 63 25
BUMN/D 12 5
Tingkat Kompetisi 2014-2017
Keterangan 2014 2015 2016 2017
▪ Inovasi yang Mendaftar
515 1.189 2.476 3.054
▪ Hasil Desk Evaluation (Tim Evaluasi)
Top 99 Top 99 Top 99 Top 99
▪ Hasil Presentasi dan Wawancara
Top 9 Top 25 Top 35 Top 40
Sumber: Kementerian PANRB 2017
Inovasi yang Mendaftar Sinovik
515
1189
2476
3054
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
2014 2015 2016 2017
1. Memperkenalkan pendekatan baru (wajib) 2. Produktif
Memperkenalkangagasan yang unik, pendekatan yang barudalam penyelesaianmasalah, atau kebijakandan desain pelaksanaanyang unik, ataumodifikasi dari inovasipelayanan publik yang telah ada, dalam rangkapenyelenggaraanpelayanan publik.
Memberikan bukti hasil implementasi.
Kriteria Wajib: Memperkenalkan Pendekatan Baru
3. Berdampak 4. Berkelanjutan
Memberikan manfaat terhadap peningkatan atau perubahan kondisi dan sebagai daya ungkit terhadap percepatan peningkatan kualitas pelayanan publik.
Memberikan jaminanbahwa inovasi pelayananpublik terusdipertahankan, diimplementasikan, dandikembangkan dengandukungan program dananggaran, tugas danfungsi organisasi, sertahukum dan perundang-undangan.
Kriteria Inovasi Pelayanan Publik: RANCANGAN KOMPETISI 2018
KRITERIA DESKRIPSI
Kebaruan Memperkenalkan gagasan yang unik, pendekatan yang barudalam penyelesaian masalah, atau kebijakan dan desainpelaksanaan yang unik, atau modifikasi dari inovasi pelayananpublik yang telah ada, dalam rangka penyelenggaraanpelayanan publik.
Efektif Mencapai keberhasilan yang terukur
Bermanfaat Memberikan solusi terhadap permasalahan yang menjadiperhatian publik
Berkelanjutan Memberikan jaminan bahwa inovasi pelayanan publik terusdipertahankan, diimplementasikan, dan dikembangkan dengandukungan program dan anggaran, tugas dan fungsi organisasi, serta hukum dan perundang-undangan.
Direplikasi Inisiatif ini telah dicontoh dan/atau menjadi rujukan dan/atauditerapkan oleh unit lain
CATATAN PENTING
“PEMILIHAN KATEGORI HARUS RELEVAN DENGAN PENULISAN ANALISIS MASALAH DALAM PROPOSAL INOVASI”
TIPS Membuat Judul
Jangan meremehkan, judulmerupakan etalase proposal
Judul merepresentasikan isi
Judul menawarkan gagasan baru
Maka, berlatihlah dengan“mengotak-atik” judul
Perhatikan Etika Judul
A. Analisis Masalah (5%)
1. Apa masalah yang dihadapi sebelumdilaksanakannya inovasi ini?
Deskripsi:
a. Uraikan situasi yang ada sebelum inovasi inidimulai, paling banyak 500 kata.
b. Apa saja masalah utama yang perlu diselesaikan?
c. Kelompok sosial mana saja, misalnya kelompokmiskin, buta huruf, penyandang cacat, lansia, imigran, perempuan, pemuda, minoritas etnis, yang terpengaruh? Dalam hal apa?
CATATAN : Penyajian masalah harus didukung fakta dan data
B. Pendekatan Strategis (20%)
2. Siapa saja yang telah mengusulkan pemecahannyadan bagaimana inovasi ini telah memecahkan masalahtersebut?
Deskripsi:
Paling banyak 600 kata, ringkaskan tentang apa dan bagaimana inovasi pelayanan publik ini telah memecahkan masalah yang dihadapi.
Uraikan strategi yang telah dilakukan, termasuk tujuan utama dan kelompok sasarannya.
CATATAN: Jelaskan Inovasi Secara Ringkas (2 Paragraf)
Contoh: 2 H2 Center
Dinas Kesehatan Kabupaten Flores Timur sebagai leading sektor melalui Kepala DinasKesehatan Dokter Yosep Usen Aman sebagai inisiator, setelah mengkaji kendala atau faktor-faktor penyebab program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) gagal menurunkan Angka KematianIbu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB), selanjutnya membuat strategi "out of Box" sebagai berikut :
1. Proses perangkulan (sosialisasi dan advokasi) kepada tokoh agama adalah yang terpenting dari semua pemangku kepentingan yang lain. Masyarakat Flores Timur yang mayoritas katolik masih sangat mendengar apa kata pastornya. Ketika Bapak UskupLarantuka dan para pastor paroki sekabupaten Flores Timur menyelenggarakan momenpertemuan tingkat keuskupan, maka saat itulah 2H2 Center mulai digaungkan di tengah parapastor yang sedang rapat. Ajakan untuk peduli ibu dan bayi bagai gayung bersambut di tengah misi kemanusiaan yang diemban para tokoh agama tersebut.
2. Membangun komitmen dengan para camat, para kepala desa/lurah karenamerekalah pemilik masyarakat. Caranya adalah ketika ada pertemuan di tingkat kecamatan atau tingkat desa, tim 2H2 Center meminta diberi waktu 10 menit untuk berbicaratentang 2H2 Center dan menghimbau semua peserta rapat untuk bahu-membahu peduli padaibu dan bayi.
3. Mengumpulkan para dukun bersalin yang masih aktif melakukanpertolongan..dst
SIGAP SRATUS
Untuk memecahkan masalah pola pemeliharaan yang tidak sesuai dengan kaidah Good Practical Management sebagai mana disebutkan dalam permasalahan, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Pamekasan mencetuskan gerakan pelayanan “SIGAP SRATUS”.
SIGAP SRATUS merupakan gerakan pelayanan pada sapi betina bunting dan partus dengan menggunakan formula SIGAP 369 Plus.
Formula 369 plus merupakan strategy pelayanan pada sapi betina bunting usia kebuntingan 3 bulan, 6 bulan, 9 bulan, partus dan postpartus serta kesehatan pedet dan induk hingga siap dikawinkan kembali.
Strategi keberhasilan pelaksanaan SIGAP SRATUS yaitu melalui pendekatan persuasif dan partisipasif dengan sasaran masyarakat peternak khususnya peternak sapi betina produktif. Pendekatan Persuasif dan Partisipatif Gerakan Pelayanan SIGAP SRATUS melalui :
1. Wilayah/Desa dengan membentuk desa binaan dengan jalan pendataan populasi sapi betina produktif sebagai sasaran prioritas. Komunikasi informasi dan edukasi pada masyarakat peternak sapi dan kelompok tani berbasis ternak tentang gerakan pelayanan SIGAP SRATUS. ……DST
3. Dalam hal apa inovasi ini kreatif dan inovatif?
Deskripsi:
Paling banyak 200 kata, jelaskan bahwainovasi pelayanan publik yang diajukanini bersifat unik dan mampumenyelesaikan masalah dengan cara-cara baru dan berbeda dari metodesebelumnya serta berhasildiimplementasikan.
Contoh 2: SIGAP SRATUS
Inovasi SIGAP SRATUS dengan Formula SIGAP 369 Plus terkategori inovatif (original) karena belum ada yang menggunakan formula ini selain Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Pamekasan. Ide dasar dan pelaksanaan SIGAP SRATUS merupakan hasil pemikiran, pengalaman lapangan dan keluhan peternak. Inovasi ini dapat meminimalisir masalah pada sapi betina produktif melalui gerakan pelayanan yang sesuai dengan Good Practical Management.
Pelayanan dengan formula SIGAP 369 plus pada umur kebuntingan 3 dan 6 bulan status kesehatan induk dan fetus terpantau, pada umurkebuntingan 9 bulan selain status kesehatan fetus dan induk terpantau, posisi fetus dalam kandungan dapat diketahui dan memberikan informasikepada peternak untuk mempersiapkan kelahiran pedet. Pada saat indukmelahirkan dan 1-2 bulan post partus tetap dilakukan pemantauankesehatan induk dan pedet sehingga diperoleh pedet yang sehat dan indukdengan status reproduksi yang normal.
C. Pelaksanaan dan Penerapan (35%)
4. Bagaimana strategi ini dilaksanakan?
Deskripsi:
Paling banyak 600 kata, uraikan unsur-unsur rencana aksi yang telah dikembangkan untuk melaksanakan inovasi pelayanan publik ini, termasuk perkembangan dan langkah-langkah kunci, kegiatan-kegiatan utama serta kronologinya.
Unggah rencana aksi tersebut (ukuran file maksimal 2 MB atau kurang dari 5 halaman).
SIGAP SRATUS
Pelaksanaan inovasi SIGAP SRATUS dengan formula 369 plusdimana :
Angka 3 : Strategi pelayanan aksi tanggap pada umur kebuntingan 3 bulan
Angka 6 : Strategi pelayanan aksi tanggap pada umur kebuntingan 6 bulan
Angka 9 : Strategi pelayanan aksi tanggap pada umur kebuntingan 9 bulan
Plus : Strategi pelayanan aksi tanggap pada induk melahirkan yang yang dilanjutkan dengan pelayanan pasca melahirkan pada periode satu bulan dan periode dua bulan.
5. Siapa saja pemangku kepentingan yang terlibat dalam pelaksanaan?
Deskripsi:
Paling banyak 300 kata, sebutkan siapa saja yang telah berkontribusi untuk desain dan/atau pelaksanaan inovasi pelayanan publik ini, termasuk pegawai negeri sipil yang relevan, instansi pemerintah, organisasi masyarakat, LSM, sektor swasta, dan lain-lain.
6. Sumber daya apa saja yang digunakan untuk inovasi ini dan bagaimana sumber daya itu dimobilisasi?
Deskripsi:
Paling banyak 500 kata, sebutkan biaya untuk sumber daya keuangan, teknis, dan manusia yang berkaitan dengan inovasi pelayananpublik ini.
Bagaimana inovasi pelayanan publik ini dibiayai dan siapa yang mendukung pembiayaan tersebut?
7. Apa saja keluaran (output) yang paling berhasil?
Deskripsi:
Paling banyak 400 kata, sebutkan paling banyak lima keluaran konkret yang mendukung keberhasilan inovasi pelayanan publik ini.
Sumber: Kathe Callahan (2007, 49)
Contoh: SIGAP SRATUS
Diperoleh ternak sapi bunting dan melahirkan dengan status kesehatan yang baik dan terjamin pada 1.300 ekor sapi betina bunting dan partus.
Diperoleh status kesehatan reproduksi induk sapi yang optimal. Diperoleh peningkatan populasi sapi yang signifikan. Dari 152.045 ekor (tahun 2014) menjadi 156.706 ekor (tahun 2016).
Pedet yang dilahirkan dalam kondisi sehat dan kuat. Hal ini ditunjukkan dengan penambahan kelahiran pedet sekitar 70% dari 1.300 ekor akseptor SIGAP SRATUS
Interval kelahiran pedet setelah pelaksanaan inovasi menjadi 12 bulan yang sebelum adanya inovasi 16-18 bulan. Pendapatan peternak meningkat menjadi Rp. 4.600.000 per tahun yang sebelumnya sebesar Rp. 3.300.000 per tahun.
8. Sistem apa yang diterapkan untuk memantau kemajuan dan
mengevaluasi inovasi pelayanan publik ini?
Deskripsi:
Paling banyak 400 kata, uraikan bagaimana pelaksanaan inovasi pelayanan publik ini dipantau dan dievaluasi.
9. Apa saja kendala utama yang dihadapi danbagaimana kendala tersebut dapat diatasi?
Deskripsi:
Paling banyak 300 kata, uraikan masalah utama yang dihadapi selama pelaksanaan inovasi pelayanan publik ini beserta cara penanggulangan dan penyelesaiannya.
Contoh: STIPUTS BRA
Kendala yang dihadapi dalam inovasi ini :
Dalam pelaksanaan inovasi ini, kendala yang dihadapi adalahbahan yang digunakan dalam awal pembuatan Stiputs Bramasih kurang nyaman dan kurang indah saat digunakan olehpasien. Upaya dari Tim QCC Berlian yaitu dengan melakukanrevisi alat Stiputs Bra supaya dapat lebih nyamandigunakan oleh pasien.
Selain itu, sikap dan cara berpikir pasien saat itu masih adapenolakan dalam penggunaan Stiputs Bra yang pertamasehingga membuat pasien melakukan RPS konvensional. Untuk itu, RSSA melakukan edukasi yang dilakukan secaraterus menerus kepada pasien mengenai kegunaan dan manfaat Stiputs Bra.
D. Dampak Sebelum dan Sesudah (25%)
10. Apa saja manfaat utama yang dihasilkan inovasi ini?
Deskripsi:
a. Paling banyak 700 kata, uraikan dampak dari inovasi ini.
b. Berikan beberapa contoh konkret bagaimana inovasi iniberhasil membuat perubahan dalam penyelenggaraanpelayanan publik.
c. Uraikan bagaimana perbaikan pelayanan publik tersebuttelah memberikan dampak positif kepada masyarakat.
d. Jelaskan bagaimana dampak tersebut diukur.
11. Apa bedanya sebelum dan sesudah inovasi?
Deskripsi:
Paling banyak 700 kata, uraikan dampak dari inovasi pelayanan publik ini.
Berikan beberapa pembuktian/data yang menunjukkan dampak/manfaat dari inovasi pelayanan publik ini.
E. Keberlanjutan (15%)
12. Apa saja pembelajaran yang dapatdipetik?
Deskripsi:Paling banyak 500 kata, uraikan pengalaman umum yang diperoleh dalam melaksanakan inovasipelayanan publik ini, pembelajarannya, danrekomendasi untuk masa depan.
13. Apakah inovasi ini berkelanjutan dan direplikasi?
Deskripsi:
Paling banyak 500 kata, uraikan bagaimana inovasi pelayanan publik ini sedang dilanjutkan (misalnya dalam hal berkelanjutan secara keuangan, sosial dan ekonomi, budaya, lingkungan, kelembagaan dan peraturan).
Jelaskan apakah inovasi ini sedang direplikasi (transfer of knowledge) atau didiseminasi untuk seluruh pelayanan publik di tingkat instansi, daerah, nasional dan/atau internasional
Jelaskan bagaimana inovasi pelayanan publik ini dapat direplikasi.
Contoh ringkasan: INSTAGRAM RSUD Tulungagung
ABSTRAK
Permasalahan penanganan kegawatdarutan di IGD RSUD dr. Iskak Tulungagung cukup beragam, yaitu tingginya angka kematian kurang dari 24 jam, kerancuan dalam pemilahan tingkat kegawatan, banyaknya komplain masyarakat, keterlambatan pelayanan, dan belum memiliki dokter spesialis emergency dan perawat terlatih. Di sisi lain, RSUD dr. Iskak merupakan rujukan kegawatdaruratan fasilitas kesehatan lain di Kabupaten Tulungagung dan rujukan regional bagi Kabupaten Blitar, Kota Blitar, Trenggalek, dan Pacitan (MASALAH)
Guna memecahkan masalah pelayanan kegawatadaruratan tersebut, RSUD dr. Iskak berinisiatif mendesain Instalasi Kegawatdaruratan Modern (Instagram). Instagrammerupakan sistem pelayanan kegawatdaruratan yang mengutamakan kecepatan, ketepatan dan keamanan dengan menggunakan zona respon. Pemilahan pasien gawatdarurat dilakukan sejak di triage primer. Pasien dengan kondisi gawat darurat dimasukkan ke zona kritis (red zone) dengan response time 0 (nol) menit. Pasien tidak gawat dimasukkan triage sekunder dan selanjutnya mendapat pelayanan kategori red zone, yellow zone, dan green zone (SOLUSI)
Setelah implementasi instagram, sejumlah perbaikan pelayanan berhasil dicapai, yaituresponse time 0 menit, penurunan jumlah komplain, perbaikan IKM, angka kematian kurang dari 24 tinggal 2 persen, terbangunnya call center kegawatdaruratan, danpencapaian pelayanan kegawatdaruratan berstandar Internasional (HASIL). .
DALAM LOKAKARYA PEMBAHASANTATACARA KIPP 2018.
JAKARTA, 24 OKTOBER 2017
Catatan Prof. Dr. I.B Wiyasa Putra, SH, M.Hum
(Ketua Tim Evaluator KIPP 2017)
Catatan untuk Proposal Inovasi Pelayanan Publik
1. Inovasi harus berbasis pada praktik nyatapelayanan publik
2. Karena itu, proposal harus didukung data dan fakta, utamanya dalam bagian analisis masalah, keluaran, dampak (manfaat), dan keberlanjutan inovasi
3. Manfaat inovasi perllu ditunjukkan dengan values (nilai) dari inovasi itu (kemampuan menyelesaikanmasalah)
4. Impact atau dampak inovasi mampu menunjukkanperubahan signifikan sebelum dan setelahinovasi dilaksanakan
5. Keberlanjutan inovasi: Tunjukan skemakeberlanjutan dengan jelas
6. Replikasi: 1) tunjukan potensi replikasi; 2) realitasreplikasi
7. Pemangku kepentingan: intinya untuk menunjukkanpartisipasi masyarakat atau pihak non-pemerintah
8. Nilai kreatifitas dan inovasi: 1) kecepatanperubahan; 2) efisiensi yang timbul karenaperubahan; 3) signifikansi/kontribusi perubahan
9. Perhatikan “Etika Judul”