menulis berbgai karya sastra/cerpem

20
Menulis berbgai karya sastra/cerpem Cerpen adalah singkatan dari cerita pendek. Cerpen merupakan cerita rekaan yang berkisahkan tentang kehidupan. Cerpen bersifat naratif atau kisahan. Secara umum dapat disimpulkan bahwa cerpen adalah cerita atau narasi yang fiktif yang merupakan rekaan pengarang, bercerita tentang kehidupan dan

Upload: tab

Post on 23-Jan-2016

55 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Menulis berbgai karya sastra/cerpem. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: Menulis berbgai karya sastra/cerpem

Menulis berbgai karya sastra/cerpem

Cerpen adalah singkatan dari cerita pendek. Cerpen

merupakan cerita rekaan yang berkisahkan tentang

kehidupan. Cerpen bersifat naratif atau kisahan.

Secara umum dapat disimpulkan bahwa cerpen adalah

cerita atau narasi yang fiktif yang merupakan rekaan

pengarang, bercerita tentang kehidupan dan relatif

pendek.

Page 2: Menulis berbgai karya sastra/cerpem

Unsur-unsur intrinsik cerpen

a. Tema adalah ide sebuah cerita. Pengarang dalam menulis ceritanya bukan sekedar mau bercerita, tetapi mau mengatakan sesuatu pada pembacanya.

b. Plot /alur adalah hubungan atau kaitan peristiwa satu dengan yang lainnya. Sebab akibat terjadinya suatu peristiwa dapat kita sebut alur atau plot.

Page 3: Menulis berbgai karya sastra/cerpem

Plot dapat di kupas dalam

1. Pengenalan (tokoh, peristiwa, tempat, dll)

2. Timbulnya konflik3. Konflik memuncak4. Klimaks5. Pemecahan masalah

Jika penyajianny

a urut disebut alur

maju

Namun jika plotnya tidak urut disebut alur kilas balik atau mundur(flash back)

Page 4: Menulis berbgai karya sastra/cerpem

c. Karakter/penokohan merupakan unsur yang paling untuk menguatkan pesan-pesan pengarang. Karakter atau penokohan cerita dapat dikenali dari beberapa hal, yaitu:

1. Melalui apa yang diperbuatnya2. Melalui ucapan-ucapannya3. Melalui penggambaran fisik4. Melalui pikiran-pikirannya5. Melalui penerangan atau penjelasan

langsung dari pengarang

Page 5: Menulis berbgai karya sastra/cerpem

d. Setting/ latar setting bukan sekedar bacground/tempat kejadian saja. Setting juga meliputi waktu cerita, suasana cerita, gaya hidup pada saat penceritaan.

Page 6: Menulis berbgai karya sastra/cerpem

e. Poin of Viewartinya sudut pandang yang diambil pengarang untuk melihat suatu kejadian cerita. Poin of view lazim disebut gaya penceritaan atau teknis cerita.

Page 7: Menulis berbgai karya sastra/cerpem

Ada gaya penceritaan

1. Omniscient poin of view (sudut yang berkuasa)disini bertindak sebagai pencipta segalanya. Ia tau segalanya. Dalam gaya ini pengarang berlaku di luar cerita (dia)

2. Objective of view pengarang hanya menceritakan apa yang terjadi, sama sekali tidak memberi komentar apa pun. Pengarang hanya menceritakan peristiwa dan pelaku tokoh lewat dialog-dialog. Sedangka pikiran dan perasaan tokoh tidak diketahui pengarang. Dalam gaya ini pengarang di luar cerita (dia)

Page 8: Menulis berbgai karya sastra/cerpem

Lanjutan

3. Poin of view orang pertama. Gaya ini bercerita dengan sudut pandang “aku”. Jadi seperti orang menceritakan pengalamannya sendiri juga.

4. Poin of view peninjau. Dalam tekhnik ini pengarang memilih salah satu tokohnya untuk bercerita. Gaya yang digunakan pengarang dalam hal adalah gaya “aku” tetapi si aku tidak berperan sebagai tokoh sentral.

Page 9: Menulis berbgai karya sastra/cerpem

f. Gaya / Style pengarang gaya adalah ciri khas pengarang, baik dari segi bahasa maupun tema cerita. Setiap pengarang biasanya mempunyai gaya sendiri. Pegarang yang relegius akan tampak dalam karangannya. Pengarang yang matang dalam kehidupan akan menghasilkan karangan yang penuh filosofi kehidupan. Pengarang remaja biasanya mengungkapkan kehidupan atau problema remaja dalam ceritanya.

Page 10: Menulis berbgai karya sastra/cerpem

g. Amanat tiap cerita ditulis dengan maksut tertentu. Suasana cerita membantu menegaskan maksud pengarang. Lewat dialog-dialog atau alur cerita pengarang sebenarnya mempunyai maksud dan tujuan. Amanat atua tujuan pengarang terkadang tampil secara tersirat juga kadang ditampilkan pengarang secara luas lewat dialog-dialog.

Page 11: Menulis berbgai karya sastra/cerpem

2. Penulisan cerpen

a. Penulisan Alinea/Paragraf

Dalam cerpen terdapat uraian atau

pengisahan dan ada dialig-dialog. Cara

penulisannya kadang terpisah kadang

disatukan.yang pasti dalam pengisahan

sebuah cerpen penulis juga menggunakan

sistem alinea untuk mengemukakan satu

kesatuan alur pikir.

Page 12: Menulis berbgai karya sastra/cerpem

perhatikan penulisan cerpen berikut

Begitu berlangsung berbulan-bulan, sampai pula suatu ketika di berkata,

“bud, bulan aku libur.”

“lantas?”

“pura-pura bego kamu! Ya, kita enggak ketenu dong.”

“lalu kenapa?”

Dia diam sejenak, dua jenak, sebelum akhirnya dia mengucap, “kita udahan, yuk.”

Pada alinea pertama dan terakhir terdapat pengisahan sekaligus dialog. Pada alinia-alinia ini diungkap satu alur pikir yaitu suasana atau perilaku tokoh “dia”. Sedangkan, pada alinea-alinea yang lain terlihat hanya sebuah dialog singkat. Di alinea kedua walaupun tanpa penjelasan atau pengisahan, kita atau pembaca mengetahui bahwa dialog itu bukan lagi ucapan tokoh “dia” tetapi tokoh yang lain yaitu tokoh “aku”

Page 13: Menulis berbgai karya sastra/cerpem

b. Penulisan dialog

penulisan dialog yang dilakukan tokoh yang satu dengan tokoh yang lain menggunakan tanda petik.

Contoh:1)“ kamu naksir, ya.” katanya

sambil melototkan matanya2)“Hei, ini menarik!”

ujarku,”Boleh-boleh. Mulai sekarang kita pacaran, kamu cewekku, aku cowokmu. Oke?”

3)“lalu kenapa?”

Page 14: Menulis berbgai karya sastra/cerpem

Lanjutan

Penulisan percakapan sendiri ditulis tanpa menggunakan tanda petik.

Contoh:

Ah, buat apa aku susah-susah, pikir Ani sebentar. Toh, tidak ada yang memperhatikam apa yang kuperbuat. Dengan gontai Ani meneruskan langkahnya, kel;uar dari gedung itu. Gedung yang penuh cahaya gemerlap dan tawa para tamu terasa suram dan sepi bagi Ani.

Page 15: Menulis berbgai karya sastra/cerpem

c. Penulisan judul cerpen

Penulisan judul cerpen lazimnya mempunyai cir i :

1) Singkat

2) Menarik

3) Merupakan lanjaran isi ( memberi sedikit gambaran mengnai isi cerita)

4) Penulisan judul diawali dengan huruf kapital untuk setiap kata kecuali kata depan dan kata penghubung yang terdapat di tengah judul.

5) Penulisan judul tidak diakhiri tanda titik

Page 16: Menulis berbgai karya sastra/cerpem

Contoh:1. Bunga di Tepi Jalan2. Tas Merah Evita3. Semua untukmu Nurul4. Jika Mama Pergi

Page 17: Menulis berbgai karya sastra/cerpem

Ciri-ciri cerpen

a. Panjang kurang lebih 3-10 halaman (kurang dari 10.000 kata).

b. Habis dibaca dalam sekali duduk. c. Hanya ada satu insiden yang menguasai

jalan cerita.d. Terdapat konflik tetapi tidak sampai

menimbulkan perubahan nasib. e. Hanya terdapat satu alur atau plot.f. Perwatakan dan penokohan dilukiskan

secara singkat.

Page 18: Menulis berbgai karya sastra/cerpem

Hal yang perlu diperhatikan dalam membuat cerpen yang berkualitas

a. Banyak membaca buku(sastra), ilmu

sosial, ilmu manusia psikologi,

b. Bergaul/sosialisasi

c. Latihan menulis dengan disiplin

d. Berfikir dan bertindak menulis adalah

pekerjaan yang menyenangkan

e. Berambisi punya karya

Page 19: Menulis berbgai karya sastra/cerpem

Menentukan judul cerpen

a.Harus catchy (menarik dan mudah diingat)

b.Terditi atas 1-5 katac.Memilih kata-kata yang tepat

dan kuatd.Jika perlu bersifat kontroversiale.Memperhatikan bahasa yang

digunakan

Page 20: Menulis berbgai karya sastra/cerpem

Yang tidak disukai pebaca

a. Cerita bertele-teleb. Alur acak-acakanc. Isi mengguruid. Menggunakan jargon atau istilah-

istilah yang sulit dimengertie. Ditulis dengan kalimat panjang

Dalam membuat cerpen kalimat yang ideal terdiri atas 8-12 kata dan bila lebih harus menggunakan tanda baca yang benar.