menteriperhubungan repubuk indonesia -...

26
MENTERIPERHUBUNGAN REPUBUK INDONESIA PENETAPAN INOIKATOR KINERJA UTAMA 01 L1NGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN bahwa untuk melaksanakan ketell(Uan Pasal 3 dan Pasal 4 Peraturan Menteri Negara Pendayagdnaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.P,l\N/5/200"1 tanggal 3 Mei 2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pe,l1erinto;l d'3n Instruksi Presiden t'lomor 7 Tahun 1999 tentar.g Akuntabilitas Kineqa InsttJ:1sl Pemerintah, perlu menetapKan Peratllran Menteri Perhubungan tentang Penetapan Indikato r Kine:ja Utama di Lingkungan Kementerian PerhubLAngan: 1. Undang-Undang Nomor 17 Ta'lun 2003 tentang Keuangan Negara (Lel11bafan Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 4 7 , Tail1bahan Lmnbaran Negara Republik Indonesia f\:orr.;x 4286): 2. Undang-Undang Nomor i-ahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Inclone5ia Tahun 2004 ~Jom(,r 5. Tall1bahan Lembaran ~-JE:gara Republik Indonesia I\Ic:nor 4355); 3. UndanQ-Unc.iiJng Nemor 1S 'r8hun 2004 ten t"::m 9 Pe"lt:riksaan Pell0elolaan Dan Tanggung JawCib K0uangan Negara (1 emtICl.-c:m Negara Republik Indonesia Nomor 2004 Nomer 56, Tambahan Le:nbc;ran Negala Pepublik Indo'1esia N(.;>"lo" 4400); 4. Undang-Undang ,'-lomor 38 :ahun 200~ tentang Kerler!enan Negara (~em!::'~ra!1 Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Numol 1'3E.~, Tambahan Lernbaran Nagal.-l R2ptlbiik Indonesia Nc"T.0r4S1R)

Upload: lythu

Post on 05-Mar-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

MENTERIPERHUBUNGANREPUBUK INDONESIA

PENETAPAN INOIKATOR KINERJA UTAMA01 L1NGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

bahwa untuk melaksanakan ketell(Uan Pasal 3 dan Pasal 4Peraturan Menteri Negara Pendayagdnaan Aparatur NegaraNomor PER/09/M.P,l\N/5/200"1 tanggal 3 Mei 2007 tentangPedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utamadi Lingkungan Instansi Pe,l1erinto;l d'3n Instruksi President'lomor 7 Tahun 1999 tentar.g Akuntabilitas Kineqa InsttJ:1slPemerintah, perlu menetapKan Peratllran MenteriPerhubungan tentang Penetapan Indikator Kine:ja Utama diLingkungan Kementerian PerhubLAngan:

1. Undang-Undang Nomor 17 Ta'lun 2003 tentangKeuangan Negara (Lel11bafan Negara RepublikIndonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tail1bahan LmnbaranNegara Republik Indonesia f\:orr.;x 4286):

2. Undang-Undang Nomor i-ahun 2004 tentangPerbendaharaan Negara (Lembaran Negara RepublikInclone5ia Tahun 2004 ~Jom(,r 5. Tall1bahan Lembaran~-JE:garaRepublik Indonesia I\Ic:nor 4355);

3. UndanQ-Unc.iiJng Nemor 1S 'r8hun 2004 tent"::m9Pe"lt:riksaan Pell0elolaan Dan Tanggung JawCibK0uangan Negara (1 emtICl.-c:m Negara RepublikIndonesia Nomor 2004 Nomer 56, Tambahan Le:nbc;ranNegala Pepublik Indo'1esia N(.;>"lo" 4400);

4. Undang-Undang ,'-lomor 38 :ahun 200~ tentangKerler!enan Negara (~em!::'~ra!1 Negara RepublikIndonesia Tahun 2008 Numol 1'3E.~,Tambahan LernbaranNagal.-l R2ptlbiik Indonesia Nc"T.0r4S1R)

5. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentangStandar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun2005 Nomor 49, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4503);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentangPengelolaan Barang Milik Negara/Oaerah (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 20,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor4609) sebagaimana telah diubah dengan PeraturanPemerintah Nomor 38 Tahun 2008 (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2008 Nomor 78, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4855);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentangPelaporan Keuangan Oan Kinerja Instansi Pemerintah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara RepbulikIndonesia Nomor 4614);

8. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentangPembentukan dan Organisasi Kementerian Negara;

9. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentangKedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negaraserta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon IKementerian;

10. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM. 7 Tahun2010 tentang Rencana Strategis KementerianPerhubungan Tahun 2010-2014;

11. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM. 60 Tahun2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja KementerianPerhubungan;

12. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan AparaturNegara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang PedomanUmum Penetapan Indikator Kinerja Utama di LingkunganInstansi Pemerintah;

13. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan AparaturNegara Nomor PER/20/M.PAN/11/2007 tentang PetunjukPenyusunan Indikator Kinerja Utama;

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANGPENETAPAN INOIKATOR KINERJA UTAMA 01L1NGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN.

Menetapkan Indikator Kinerja Utama Kementerian Perhubungan dan UnitOrganisasi Setingkat Eselon I di lingkungan Kementerian Perhubungansebagaimana tercantum pada Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkandari Peraturan Menteri ini.

Indikator Kinerja Utama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 merupakan acuanukuran kinerja yang digunakan oleh masing-masing Unit Organisasi SetingkatEselon I di Iingkungan Kementerian Perhubungan untuk menetapkan rencanakinerja tahunan, menyampaikan rencana kerja dan anggaran, menyusun dokumenpenetapan kinerja, menyusun laporan akuntabilitas kinerja serta melakukan evaluasipencapaian sasaran kinerja sesuai dengan dokumen Rencana StrategisKementerian Perhubungan Tahun 2010-2014.

Penyusunan laporan akuntabilitas kinerja dan evaluasi terhadap pencapaian kinerjasebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dilakukan oleh setiap Pimpinan UnitOrganisasi Setingkat Eselon I di lingkungan Kementerian Perhubungan dandisampaikan kepada Menteri Perhubungan.

Pimpinan Unit Organisasi Setingkat Eselon I di lingkungan KementerianPerhtlbungan agar menentukan target masing-masing Indikator Kinerja Utamasetiap tahun.

Pimpinan Unit Organisasi Setingkat Eselon II di Iingkungan KementerianPerhubungan agar menyusun Indikator Kinerja Kegiatan untuk ditetapkan olehPimpinan Unit Organisasi Setingkat Eselon I dan menentukan target IndikatorKinerja Utama tersebut setiap tahun.

a. Sekretariat Jenderal Kementerian Perhubungan diberikan tugas dan wewenanguntuk melakukan pembinaan dalam rangka penyusunan laporan akuntabilitaskinerja dan melakukan kajian atas capaian kinerja setiap Unit OganisasiSetingkat Eselon I serta melaporkannya kepada Menteri Perhubungan;

b. Inspektorat Jenderal Kementerian Perhubungan diberikan tugas dan wewenanguntuk melakukan evaluasi terhadap laporan akuntabilitas kinerja sertamelaporkan kepada Menteri Perhubungan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan PeraturanMenteri ini, dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di : JakartaPada tanggal : 28 Desember 2010

1. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan;2. Menteri Keuangan;3. Menteri PPN I BAPPENAS;4. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi;5. Wakil Menteri Perhubungan, Sekretaris Jenderal, Inspektur Jenderal, para

Direktur Jenderal dan para Kepala Badan di Lingkungan KementerianPerhubungan;

6. Para Kepala Biro, Sekretaris Inspektorat Jenderal, para Sekretaris DirektoratJenderal, para Sekretaris Badan, dan para Kepala Pusat di LingkunganKementerian Perhubungan.

UMAR RIS SH MM MHPembin Utama Muda (IV/c)NIP. 196302201989031 001

Nomor PM.8S TAHUN 2010Tanggal. 28 Desember 2010

Menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perhubungan untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakanpemerintahan negara

3. Fungsia. Perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang perhubungan;b. Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab Kementerian Perhubungan;c. Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Perhubungan;d. Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan Kementerian Perhubungan di daerah; dane. Pelaksanaan kegiatan teknis yang berskala nasional.

----- -----------,------,---------- - -----------~

Alasan pemilihan I-------------I--------+---------------------~-j

Meningkatnya keselamatan, 1) Penurunan jumlah kejadian kecelakaan Kejadian Mengukur kinerja pelaksanaan kebijakan ikeamanan, dan pelayanan transportasi skala nasional dala;;' peningkatan keselamatan 1

sarana dan prasarana transportasi sebagai ukuran utama Itransportasi sesuai Standar pemenuhan Standar Pelayanan Minimai !

Pelayanan Minimal (SPM) I ~~ (SPM) .

Meningkatnya aksesib~ 2) Peningkatan jumlah sarana, prasarana, dan i LOka-s-i--+-M-e-n-g-u-k.-U-r--k-ln--e--r--j-a-p-e---la-k·-s--a-n--a-a-n--k-e-bijaka~1

masyarakat terhadap I lintas pelayanan keperintisan/subsidi pelayanan II keperintisan dan subsidi pelayanan kelas !pelayanan sarana dan kelas ekonomi ekonomi untuk pemerataan aksesibilitas i

___ ~_:_;_~_~_l_~_~_~_~_:_~_~_~_~_}_~_~_i~_~_~_~_~ ~· t:----J

r·Meningkatnya kapasitas I 3)sarana dan prasaranatransportasi untuk mengurangibacklog dan bottleneckkapasitas infrastrukturtr.ansportasi

Peningkatan kualitas SOM 5)dan melanjutkanrestrukturisasi kelembagaandan reformasi regulasi

Jumlah lokasi prasarana transportasi yangdibangun, direhabilitasi. dan ditingkatkanfungsinya

4) Jumlah pengadaan dan rehabilitasi saranatransportasi

Tersusunnya LAKIP Kementerian Perhubungandengan Nilai B

6) Laporan keuangan dengan opini Wajar TanpaPengecualian (WTP)

. 7) Jumlah peraturan perundang-undangan dibidang perhubungan yang ditetapkan

8) Jumlah SOM di bidang perhubungan yangmengikuti/lulus diklat, serta memiliki sertifikatmanajemen dan teknis di bidangnya

pelaksanaan kebijakansimpul-simpul

untuk meningkatkanketerpaduan antar moda

Mengukur kinerjapengembangantransportasikapasitas dantransportasi

Mengukur kinerja pelaksanaan kebijakanpenyediaan sarana transportasi untukmeningkatkan kapasitas pelayanan jasatransportasi sesuai perkembangankebutuhan masyarakat

Mengukur kinerjaPerhubungan dalamprogram dan kegiatantugas, dan fungsinya

Kementerianmelaksanakan

sesuai bidang,

Mengukur kinerja pelaksanaan fungsipembinaan dan pengawasan dalampengelolaan keuangan dan barang milik/kekayaan negara di LingkunganKementerian Perhubungan

Mengukur kinerja pelaksanaan fungsiregulator dalam menyediakan norma,standar, pedoman, dan kriteria di bidangperhubungan

Mengukur kinerja pembinaan danpengembangan SOM di bidangperhubungan untuk meningkatkanprofesionalisme dan integritas

Jumlah sarana dan prasarana transportasi yangmemenuhi sertifikat kelaikan

Meningkatkan pengembangan 9)teknologi transportasi yangefisien dan ramah lingkungansebagai antisipasi terhadapperubahan iklim

~Mengukur kinerja pelaksanaan fungsi Isertifikasi kelaikan sarana dan prasaranatransportasi sesuai perkembanganteknologi dan ketentuan di bidanglingkungan yang berlaku secarainternasiona I

Nomor : PM.85 TAHUN 2010Tanggal: 28 Desember 2010

Melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unitorganisasi di Iingkungan Kementerian Perhubungan.

3. Fungsia. Koordinasi kegiatan Kementerian Perhubungan;b. Koordinasi dan penyusunan rencana dan program Kementerian Perhubungan;c. Pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, arsip dan

dokumentasi Kementerian Perhubungan;d. Pembinaan dan penyelenggaraan organisasi dan tata laksana, kerjasama, dan hubungan masyarakat;e. Koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan dan bantuan hukum;f. Penyelenggaraan pengelolaan barang milik Ikekayaan negara; dang. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Menteri Perhubungan.

Sa saran Uraian Indikator Kinerja Utama Satuan Alasan pemilihan

a. Tersedianya dokumen rencana 1) Tersusunnya LAKIP Kementerian Nilai Mengukur kinerja pengkoordinasian Ipembangunan perhubungan baik Perhubungan dengan Nilai B perencanaan dan pelaporan kinerja dijangka pendek, menengah, dan Lingkungan Kementerian Perhubunganpanjang, program dalam bentuk RKAdan formulasi pentarifan sebagai 2) Laporan keuangan dengan opini Wajar Opini Mengukur kinerja pengkoordinasianacuan dalam penyelenggaraan Tanpa Pengecualian (WTP) pengelolaan keuangan dan barangperhubungan milik/kekayaan di Lingkungan

b. Tersedianya dokumen analisis dan Kementerian Perhubungan

Levaluasi pelaksanaan rencana danprogram perhubungan transportasiyang bersumber dari kerjasama danpinjaman/hibah luar negeri

I C ATmerwUjUdnya pengelolaan SDMparatur melalui pendekatananajemen SDM yang profesional

I d. Tersedianya Laporan KeuanganKementerian Perhubungan (LaporanRealisasi Anggaran, Neraca danCatatan Atas Laporan Keuangan)diharapkan mendapat penilaianWTP(Wajar Tanpa Pengecualian)melalui:

1) Penatausahaan(PNBP);

2) Penatausahaan Persediaan;

3) Akuntansi Aset;

Terwujudnya reformasi kelembagaandan peraturan perundang - undangandi bidang perhubungan

Terwujudnya kerjasama luar negeribaik dalam skala regional maupunglobal

g. Terwujudnya pengembangan produklayanan komunikasi dan informasiyang handal dan dinamis

h. Terwujudnya pengembangan PusatKomunikasi Publik sebagai singlewindow komunikasi dan informasiKementerian Perhubungan danpenguatan kemampuanorganisasional

i. Terwujudnya pelaksanaan kajiankemitraan dan investasi infrastruktursektor transportasi

Tingkat kecukupan perundang-undangan di bidang perhubungan

Prosentase terselenggaranyakerjasama luar negeri baik regionalmaupun global

Prosentase penyediaan peralatan daninventarisasi asset dalam rangkamenunjang pelaksanaan tugas

6) Tingkat kecukupan sumberdayamanusia aparatur perhubungan yangmemiliki kompetensi sesuai denganstandar kompetensi yang diperlukan

7) Tingkat kecukupan hasil kajianpelayanan jasa transportasi

Mengukur kinerja pengkoordinasiandalam penyusunan peraturan perundang-undangan di Lingkungan KementerianPerhubungan

Mengukur kinerja pengkoordinasianpenyelenggaraan kerjasama luar negeridi Lingkungan Kementerian Perhubungan i

Mengukur kinerja pemberian dukunganperalatan dan inventarisasi aset sesuaidengan kebutuhan agar dapat menunjangpelaksanaan tugas di lingkunganKementerian Perhubungan

Mengukur kinerja pembinaansumberdaya manusia aparaturperhubungan yang memiliki kompetensisesuai dengan standar kompetensi yangdiperlukan oleh unit organisasi terkait

Mengukur kinerja pelaksanaan KajianKemitraan dan Pelayanan JasaTransportasi dalam menghasilkan jumlahkajian pelayanan jasa transportasi yangsesuai dengan kebutuhan

Terwujudnya pelaksanaan kajianpelayanan jasa transportasi

Terwujudnya pelaksanaan kajianpedoman evaluasi pengelolaanlingkungan hidup sektor transportasi

Terwujudnya pelaksanaan kegiatanpenunjang Pusat Kajian Kemitraandan Pelayanan Jasa Transportasi

Terlaksananya penyusunan,pengumpulan dan pengolahan datastatistik kecelakaan kapal

Terwujudnya kegiatan evaluasipencarian data kecelakaan kapal

Terwujudnya pembinaan danpengembangan humas dan hukum

Terwujudnya penyelenggaraan prosespemeriksaan lanjutan kecelakaankapal

Terselenggaranya pendistribusianputusan Mahkamah Pelayaran

Tersedianya layanan data daninformasi perhubungan yang tepatdan akurat berbasis teknologiinformasi. Untuk itu di KementerianPerhubungan akan mengembangkanTeknologi Informasi dan Komunikasidengan sasaran sebagai berikut:

1) Tercapainya integrasi systemdatabase KementerianPerhubungan, baik ditingkat pusatmaupun di seluruh UPT di daerah.

8) Prosentase tingkat kehandalan dankemudahan dalam mengakses sisteminformasi Kementerian Perhubungan

9)· Tingkat pelaksanaan eksekusi putusanMahkamah Pelayaran pada UPT DitjenPerhubungan Laut KementerianPerhubungan

10) Jumlah sarana komunikasi daninformasi yang berfungsi sesuai standar

11) Jumlah penyelesaian laporan finalinvestigasi kecelakaan transportasisesuai dengan jangka waktu yangditentukan dalam juklak pada masing-masing moda transportasi, yaitu:

a.3 bulan untuk moda transportasijalan raya;

b.G bulan untuk moda transportasiKereta Api;

c.12 bulan untuk moda transportasiudara;

d. 12 bulan untuk moda transportasilaut.

Mengukur kinerja dalammengembangkan sistem informasiKementerian Perhubungan yang handaldan mudah diakses

Mengukur kinerja· Mahkamah Pelayarandalam menyelidiki kecelakaan kapalsampai terlaksananya putusan

Mengukur keandalan sarana komunikasidan informasi publik dalam mendukungterwujudnya pengembangan produklayanan komunikasi dan informasi yanghandal dan dinamis

Mengukur kinerja KNKT dalammelaksanakan tugas pokok danfungsinya melalui tingkat implementasirekomendasi keselamatan oleh penerimarekomendasi

2) Tercapainya Integrasi aplikasi-aplikasi diseluruh sub sektorKementerian Perhubungan, baikditingkat pusat maupun di seluruhUPT di daerah.

3) Terselenggaranya paperless officediseluruh kantor pusat maupunUPT di Daerah.

4) Terselenggaranya Aliran Data danKomunikasi data yang lancarantara setiap sub sektor diseluruhkantor pusat dengan seluruh UPTdi Daerah;

5) Terselenggaranya pembinaanyang baik bidang TeknologiInformasi dan Komunikasiterhadap seluruh UPT di daerah,maupun dinas-dinas perhubungandi daerah;

6) Tercapainya rencana yangterdapat dalam Peraturan MenteriPerhubungan Nomor KM 39 tahun2009 tentang Rencana indukPemanfaatan Teknologi Informasidan Komunikasi (TIK) KementerianPerhubungan.

Nomor PM.8S TAHUN 2010Tanggal: 28 Desember 2010

3. Fungsia. Penyiapan perumusan kebijakan pengawasan intern di lingkungan Kementerian Perhubungan;b. Pelaksanaan pengawasan intern di lingkungan Kementerian Perhubungan terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, review, evaluasi,

pemantauan dan kegiatan pengawasan lainnya;c. Pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri Perhubungan;d. Penyusunan laporan hasil pengawasan di lingkungan Kementerian Perhubungan; dane. Pelaksanaan administrasi Inspektorat Jenderal.

Sasaran Uraian Indikator Kinerja Utama Satuan Alasan pemilihan

a. Terwujudnya pemerintahan yang 1) Prosentase hasil pengawasan yang prosentase Mengukur efektivitas pengawasanbersih dan berwibawa yang ditindaklanjuti dalam rangka mendorong intern melalui kepatuhan terhadapdiindikasikan dengan berkurangnya terselenggaranya keamanan, keselamatan rekomendasi hasil audiUpengawasansecara nyata praktek korupsi di dan pelayanan transportasi lainnyabirokrasi dan dimulai dari tataranpejabat paling atas 2) Penurunan prosentase kebocoran prosentase Mengukur efektivitas pengawasan

b. Terwujudnya sistem kelembagaan dan keuangan negara intern dalam mengurangi praktek

ketatalaksanaan pemerintahan yang korupsi di Lingkungan Kementerian

bersih, efisien, efektif, transparan, Perhubungan

profesional dan akuntabel

Nomor : PM. 85 TAHUN 2010Tanggal: 28 Desember 2010

3. Fungsia. penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program penelitian dan pengembangan di bidang perhubungan;b. pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang perhubungan;c. pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang perhubungan; dand. pelaksanaan administrasi Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan.

Sasaran Uraian Indikator Kinerja Utama Satuan Alasan pemilihan

a. Meningkatnya kuantitas penelitian dan 1) Indeks implementasi hasil litbang yang Indeks Mengukur kuantitas dan kualitaspengembangan Perhubungan dijadikan sebagai bahan masukan dalam penelitian dan pengembangan

perumusan kebijakan perhubungan melalui tingkat pemanfaatanhasilnya dalam perumusan

b. Meningkatnya kualitas penelitian dan kebijakan Perhubunganpengembangan Perhubungan

2) Prosentase jumlah penelitian yang Prosentase Mengukur kuantitas dan kualitasdipublikasikan penelitian dan pengembangan

melalui tingkat penyebarluasanhasilnya ke masyarakat

c. Terwujudnya sinergi antarapengawasan fungsional, pengawasan 3) Tersusunnya laporan keuangan yang Laporan Mengukur kinerja pelaksanaan review

melekat dan pengawasan masyarakat handal laporan laporan keuangan yang

terhadap pelaksanaan kebijakan publik disajikan dengan prinsip-prinsip

di sektor transportasi pengelolaan keuangan negara

d. Terwujudnya kehandalanperencanaan, pelaksanaan danakuntabilitas pengawasan olehInspektorat Jenderal KementerianPerhubungan

Nomor : PM.85 TAHUN 2010Tanggal: 28 Desember 2010

3. Fungsia. Penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program pengembangan sumberdaya manusia di bidang perhubunganb. Pelaksanaan pengembangan sumberdaya manusia di bidang perhubunganc. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pengembangan sumberdaya manusia di bidang perhubungand. Pelaksanaan administrasi Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Perhubungan.

Sasaran Uraian Indikator Kinerja Utama Satuan Alasan pemilihan

a. Terwujudnya SOM aparatur 1) Jumlah peserta pendidikan dan pelatihan per Peserta Mengukur peningkatan kapasitasperhubungan yang profesional, tahun yang sesuai dengan standar BPSOM melalui jumlah pesertakompeten dan memiliki tanggung kompetensi BPSOM diklat baik diklat untuk aparaturjawab, dan integritas yang tinggi maupun non aparatur yang dapatdalam melakukan tugasnya dididik, dilatih dan diberi

b. Terwujudnya lulusan diklat di bidangpenyuluhan oleh BPSOM per tahunsesuai dengan standar kompetensi

transportasi yang mempunyaiBPSOMkompetensi tinggi dan berstandar

internasional, profesional serta2) Jumlah lulusan pendidikan dan pelatihan Lulusan Mengukur efektivitas seluruhdidukung fisik dan jasmani yang prima

yang dihasilkan BPSOM setiap tahun yang kegiatan di BPSOM untukc. Terwujudnya kurikulum dan silabi sesuai dengan standar kompetensi BPSOM menghasilkan jumlah lulusan diklat

yang berbasis kompetensi aparatur maupun non aparatur(harmonization, compliance and yang lulus program pendidikan,demand fullfillment curriculum) yang pelatihan dan penyuluhan yangmengikuti perkembangan IPTEK berkualitas sesuai standar

kompetensi BPSOM

d. Tersedianya tenaga kependidikanyang memiliki kompetensi, disiplin,integritas yang tinggi dan profesionalserta didukung oleh fisik dan jasmaniyang prima

e. Terwujudnya sarana dan prasaranapendidikan dan pelatihan berbasisteknologi tinggi, yang memenuhistandar nasional dan internasional

Terwujudnya sistem dan metodepenyelenggaraan DIKLAT yangberbasis teknologi informasi

Terwujudnya lembaga Pendidikan danPelatihan yang mandiri danprofesional, diarahkan untuk menjadiBadan Layanan Umum (BLU)

Pengembangan kemitraan baikdengan swasta nasional maupunasing (public private partnership)

Terwujudnya ketentuan dan peraturanperundangan di bidang (SDM)transportasi yang memenuhiketentuan (konvensi) internasional

Nomor PM.85 TAHUN 2010Tanggal: 28 Desember 2010

3. Fungsia. perumusan kebijakan di bidang perhubungan darat;b. pelaksanaan kebijakan di bidang perhubungan darat;c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang perhubungan darat;d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perhubungan darat; dane. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Perhubungan Darat.

Sasaran Uraian Indikator Kinerja Utama Satuan Alasan pemilihan

a. Terwujudnya pemulihan fungsi sarana 1) Jumlah lokasi peningkatan fungsi prasarana Lokasi Mengukur kinerja pelaksanaandan prasarana transportasi darat agar transportasi jalan melalui manajemen dan kebijakan penyelenggaraan lalumampu memberi dukungan maksimal rekayasa lalu lintas, penyediaan fasilitas lintas jalan dalam rangkabagi kegiatan pemulihan ekonomi pengawasan muatan angkutan barang, dan peningkatan keselamatan dannasional penanganan lokasi rawan kecelakaan kelancaran

2) Jumlah lokasi peningkatan fungsi prasarana Lokasi Mengukur kinerja pelaksanaantransportasi sungai, danau, dan penyeberangan kebijakan penyelenggaraanmelalui peningkatan fungsi alur pelayaran sungai prasarana transportasi sungai,dan danau, penyediaan SBNP di lintas danau, dan penyeberanganpenyeberangan, dan penyediaan fasilitas dalam rangka peningkatankeamanan dan keselamatan pelayaran di keselamatan dan kelancaranpelabuhan

3) Jumlah fasilitas unit pengujian kendaraanbermotor, peralatan pendukung kendaraan ramahlingkungan, dan fasilitas penunjang keselamatanuntuk meningkatkan fungsi sarana transportasijalan

4) Jumlah fasilitas penunjang keselamatan dankeamanan untuk meningkatkan fungsi saranatransportasi sungai, danau, dan penyeberangan

b. Terwujudnya kelanjutan reformasi dan 5) Jumlah rancangan, telaahan, penetapan Peraturanrestrukturisasi (kelembagaan, SDM, peraturan perundang-undangan di bidangdan peraturan perundang- transportasi jalan, sungai, danau, danundangan/regulatory reform) di bidang penyeberangantransportasi darat dalam rangkamemberikan peluang yang samasecara adil dan demokratis kepadamasyarakat untuk berperan sertadalam penyelenggaraan perhubungansesuai dengan prinsip-prinsip good- 6) Jumlah sertifikat kompetensi teknis dan Sertifikatgovernance manajemen yang dikeluarkan

7) Jumlah kegiatan dan penyediaan fasilitaspendukung kelembagaan

Mengukur tingkat penyediaanfasilitas pendukung dalam rangkapeningkatan fungsi saranatransportasi jalan

Mengukur tingkat penyediaanfasilitas penunjang untukmeningkatkan keselamatan dankeamanan sarana transportasisungai, danau, danpenyeberangan

Mengukur kinerja pelaksanaanfungsi regulator dalammenyediakan peraturanperundang-undangan sebagailandasan pelaksanaan reformasidan restrukturisasi di bidangtransportasi jalan, sungai, danau,dan penyeberangan

Mengukur kinerja pembinaanSDM bidang transportasi jalan,sungai, danau, danpenyeberangan

Mengukur tingkat pelaksanaankegiatan-kegiatan dalam rangkamendukung peningkatan kinerjakelembagaan bidang transportasijalan, sungai, danau, danpenyeberangan

Tersedianya aksesibilitas pelayananjasa transportasi darat di kawasanperdesaan, pedalaman, kawasantertinggal, kawasan terpencil dankawasan perbatasan untukmenciptakan suasana aman dan,damai

Tersedianya tambahan kapasitaspelayanan jasa transportasi daratyang berkualitas untuk meningkatkankesejahteraan rakyat

8) Jumlah sarana prasarana keperintisantransportasi jalan, sungai, danau danpenyeberangan yang menjangkau kawasanperdesaan, pedalaman, kawasan tertinggal,kawasan terpencil dan kawasan perbatasan

9) Jumlah lokasi simpul/terminal transportasi jalanyang siap operasi

10)Jumlah lokasi simpul/pelabuhan/dermaga sungai,danau, dan penyeberangan yang siap operasi

Mengukur kinerja kegiatan-kegiatan keperintisan dalammenyediakan aksesibilitaspelayanan jasa transportasi jalan,sungai, danau danpenyeberangan di kawasanperdesaan, pedalaman, kawasantertinggal, kawasan terpencil dankawasan perbatasan

Mengukur kinerja kegiatanpembangunan, rehabilitasi, danpeningkatan simpul-simpultransportasi jalan dalam rangkamenunjang peningkatan kapasitaspelayanan jasa transportasi jalan

Mengukur kinerja kegiatanpembangunan, rehabilitasi, danpeningkatan simpul-simpultransportasi sungai, danau, danpenyeberangan dalam rangkamenunjang peningkatan kapasitaspelayanan jasa transportasisungai, danau, danpenyeberangan

Mengukur kinerja kegiatanpengadaan sarana transportasijalan dalam menambah kapasitaspelayanan jasa transportasi jalan

12)Tingkat penyediaan sarana transportasi sungai,danau, dan penyeberangan

13)Jumlah kegiatan peningkatan kapasitas sistemoperasi di transportasi jalan, sungai, danau, danpenyeberangan

Mengukur kinerja kegiatanpengadaan sarana transportasisungai, danau, danpenyeberangan dalam

I menambah kapasitas pelayananjasa transportasi sungai, danau,dan penyeberangan

Mengukur kinerja kegiatan-kegiatan pengembangan sistemaplikasi dan teknologi yangmenunjang pengoperasian saranadan prasarana transportasi jalan,sungai, danau, danpenyeberangan

Nomor': PM.85 TAHUN 2010Tanggal: 2.8 Desember 2010

Direktorat Jenderal Perkeretaapian

Merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang perkeretaapian

3. Fungsia. perumusan kebijakan di bidang perkeretaapian;b. pelaksanaan kebijakan di bidang perkeretaapian;c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang perkeretaapian;d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perkeretaapian; dane. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian.

Meningkatnya peransebagai regulatorperkeretaapian

pemerintahdi bidang

1) Jumlah peraturan perundang-undangan di bidangperkeretaapian yang diterbitkan

Mengukur kinerja pelaksanaanfungsi penyusunan norma,standar, prosedur, dan kriteria dibidang perkeretaapian

2) Jumlah perizinan (antara lain: izin usaha, izinpembangunan, izin operasi baik s~rana maupunprasarana) dan rekomendasj/persetujuanperizinan penyelenggaraan perkeretaapian

Izinlrekomendasilpersetujuan

Mengukur kinerja pelaksanaanfungsi Pemerintah sebagairegulator dalam mendorongpartisipasi Pemerintah Daerah,BUMN/BUMD dan swasta dalampenyelenggaraan perkeretaapianmultioperator

Meningkatnyakeselamatanperkeretaaplan

keandalan d;.mpengoperasi: ;'1

3) Jumlah sertifikat kelaikan sarana (Iokomotif,kereta, gerbong, dan peralatan khusus),prasarana (jalur, jembatan, fasilitaspengoperasian) dan sertifikat kecakapan 80Mperkeretaapian (antara lain: masinis, asistenrnasinis, PPKA, Juru Penilik Jalan, penjaga pintuperlintasan, kondektur, teknisi)

4) Jumlah kegiatan pembinaan (pengaturan,pengendalian, pengawasan) ataspenyelenggaraan perkeretaapian

5) Jumlah kejadian kecelakaan kereta apikhususnya kejadian anjlokan dan kejadiantabrakan antarkereta

Meningkatnya Aksesibilitas dan 6)Kinerja Pelayanan Angkutan KeretaApi

Panjang jalur KA yang dibangun (jalur barumaupun jalur ganda), direvitalisasi (reaktivasilintas-lintas non-operasi maupun peningkatandaya dukung dan kecepatan), dan dielektrifikasi

7) Jumlah .~ sarana(pengadaan/modifikasi/rehabilitasi), Iintaspelayanan (penambahan/perubahan rute), danjumlah penumpang dan barang yang diangkut

Kejadiananjlokall/kejadiantabrakanantarkereta

• Unit kereta

• Lintas"pelayanan

• Orang

• Ton

Mengukur kinerja kegiatansertifikasi sarana, prasarana, dan80M perkeretaapian dalamupaya meningkatkan keandalandan keselamatan pengoperasiankereta api

Mengukur tingkat pelaksanaankegiatan pembinaan dalamrangka peningkatan keandalandan keselamatan pengoperasian

, perkeretaapian

Mengukur efektifitas pelaksanaankebijakan peningkatankeselamatan perkeretaapian

Mengukur hasil pelaksanaankebijakan pengembanganjaringan prasarana dalam rangkapeningkatan aksesibilitas,kapasitas, dan keterpaduan intradan antar moda

Mengukur hasil pelaksanaankebijakan dalam penyediaansarana serta pembinaan lalulintasdan angkutan kereta api

Nomor : PM.85 TAHUN 2010Tanggal: 28 Desember 2010

3. Fungsia. perumusan kebijakan di bidang perhubungan laut;b. pelaksanaan kebijakan di bidang perhubungan laut;c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang perhubungan laut;d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perhubungan laut; dane. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.

Sasaran Uraian Indikator Kinerja Utama Satuan Alasan pemilihan

a. Meningkatkan pelayanan keselamatan 1) Tingkat kecukupan dan keandalan sarana dan prosentase Mengukur tingkat pemenuhanpelayaran dan keamanan transportasi prasarana, pengaturan dan sispro sarana dan prasaranalaut melalui peningkatan kapasitas keselamatan pelayaransarana dan prasarana

b. Meningkatnya Pelayanan AngkuLzn 2) Prosentase pemenuhan terhadap kebutuhan dan prosentase Mengukur tingkat pemenuhan

Laut Nasional melalui peningkatan peningkatan kompetensi pejabat pemeriksa kelaiklautan kapal dalam rangka

kapasitas sarana dan prasarana keselamatan kapal (marine inspector) road-map to zerro accident"

c. Meningkatnya pelayanan 3) a. Prosentase peningkatan pangsa muatan kapal prosentase Mengukur kinerja pembinaanKepelabuhan Nasional melalui nasional untuk angkutan laut dalam negeri angkutan laut nasionalpeningkatan kapasitas sarana dan dan luar negeriprasarana

b. Prosentase peningkatan produktivitasangkutan laut nasional

c. Prosentase peningkatan kinerja angkutan lautperintis ,

4) Penurunan turn-around time rata-rata kapal di Jam Mengukur kinerja pembinaand. Meningkatnya Kualitas Sumber DClya pelabuhan utama dan pengumpul penyelenggaraan pelabuhan

Manusia serta ilmu pengetahuan ,~?n -c-

teknologi di bidang transportasi laut 5) Jumlah SDM yang memiliki sertifikatldiklatteknis Orang Mengukur penempatan SDMe. Meningkatnya Pemeliharaan dan sesuai dengan bidangnya

>Kualitas Lingkungan Hidup serta'..

Penghematan Penggunaan Energi dibidang transportasi laut

f. Meningkatnya Kualitas AdministrasiNegara di Sektor Transportasi Laut

Nomor : PM.85 TAHUN 2010Tanggal: 28 Desember 2010

3. Fungsia. perumusan kebijakan di bidang perhubungan udara;b. pelaksanaan kebijakan di bidang perhubungan udara;c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang perhubungan udara;d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perhubungan udara; dane. pelaksanaan administrasi Oirektorat Jenderal Perhubungan Udara.

Sasaran Uraian Indikator Kinerja Utama Satuan Alasan pemilihan

a. Tersedianya kualitas dan 1) Jumlah personil/ SOM Oitjen Perhubungan Udara Orang Mengukur kinerja pembinaanprofesionalisme Sumber Oaya memiliki kompetensi tertentu SOM Oitjen Perhubungan UdaraManusia (SOM) Oitjen Perhubungan -- untuk meningkatkan kualitas danUdara dalam mendukung terwujudn~/a 2) Jumlah personil yang mempunyai lisensi Orang profesionalismepenyelenggaraan transportasi udaiayang andal dan berdaya saing

b. Terwujudnya peluang yang adil bagi 3) Persentase pengajuan partisipasi masyarakat/ prosentase Mengukur kinerja dalammasyarakat dan swasta untuk ikut swasta dalam usaha penyelenggaraan memfasilitasi peran masyarakat

Iberperan dalam penyelenggaraan transportasi udara berdasarkan NSPK . <. dan swasta untuk ikut berperantransportasi udara dalam penyelenggaraan

transportasi udara-

c. Terwujudnya penyediaan sarana C,,'I 4) Tersedianya bandar udara dengan kapasitas Bandara Mengukur kinerja pembinaanprasarana transportasi udara sesuai sesuai kebutuhan jaringan dan kategori penyelenggaraan sarana danketentuan sehingga dapat prasarana transportasi udaramemberikan dukungan bagi 5) Jumlah SBU yang diterbitkan .SBU sesuai kebutuhan dan ketentuanperekonomian nasional yang ',' yang berlakuberkelanjutan (sustainable growth) '<,

d. Tersedianya kapasltas dan 6) Jumlah rute pelayanan komersial Mengukur kinerja pembinaanaksesibilitas pelayanan jasa transportasi udara dalamtransportasi udara 7) Jumlah rute pelayanan perintis Rute menyediakan kapasitas dan

aksesibilitas wilayah secara8) Jumlah bandara yang terhubungi rute komersil Bandara proporsional dan efisien

dan perintis

9) Jumlah rute perintis yang menjadi rute komersial Rute

10) Rasio kapasitas dibandingkan demand minimum Rasio1 :1 per penggal rute

e. Terjaminnya pelayanan jasa 11) Prosentase pemenuhan pedoman dan standar Mengukur kinerja pembinaantransportasi udara yang berkualitas, pengoperasian bandar udara transportasi udara dalamselamat, aman dan nyaman meningkatkan keselamatan,

12)Tingkat kejadian kecelakaan transportasi udara injuredl1 juta keamanan, kualitas pelayanan,pnp dan daya saing

13)Tingkat fatalitas kecelakaan transportasi udara fatal/1 jutapnp

I 14)Jumlah airfraffic incident '~ Incidentf--- <

15) Jumlah kejaaian/gangguan keamanan di bandara Kejadianlper tahun gangguan

16) Jumlah komplainl keluhan pengguna jasa Komplainltransportasi udara pertahun keluhan