menteriperhubungan republik indonesia -...

13
MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA a. bahwa Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Perkeretaapian telah mengatur mengenai Tenaga Pemeriksa Prasarana Perkeretaapian; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlumenetapkan Peraturan Menteri Perhubungan tentang Tenaga Pemeriksa Prasarana Perkeretaapian; 1. Undang - Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4722); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Perkeretaapian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 129, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5048); 3. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara; 4. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas Dan Fungsi Kementerian Negara Serta Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi Ese/on I Kementerian Negara;

Upload: lamnhu

Post on 10-Mar-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2010/pm._no._93_tahun_2010.pdf · f. memberikan rekomendasi untuk dilakukan perbaikan terhadap prasarana

MENTERIPERHUBUNGANREPUBLIK INDONESIA

a. bahwa Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2009 tentangPenyelenggaraan Perkeretaapian telah mengatur mengenaiTenaga Pemeriksa Prasarana Perkeretaapian;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksuddalam huruf a, perlumenetapkan Peraturan MenteriPerhubungan tentang Tenaga Pemeriksa PrasaranaPerkeretaapian;

1. Undang - Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentangPerkeretaapian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2007 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4722);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2009 tentangPenyelenggaraan Perkeretaapian (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2009 Nomor 129, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 5048);

3. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentangPembentukan dan Organisasi Kementerian Negara;

4. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan,Tugas Dan Fungsi Kementerian Negara Serta SusunanOrganisasi, Tugas Dan Fungsi Ese/on I Kementerian Negara;

Page 2: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2010/pm._no._93_tahun_2010.pdf · f. memberikan rekomendasi untuk dilakukan perbaikan terhadap prasarana

5. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 52 Tahun 2007tentang Pendidikan dan Pelatihan Transportasi;

6. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM. 60 Tahun 2010tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan.

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG TENAGAPEMERIKSA PRASARANA PERKERETAAPIAN.

1. Perkeretaapian adalah satu kesatuan sistem yang terdiri atasprasarana, sarana, dan sumber daya manusia, serta norma,kriteria, persyaratan, dan prosedur untuk penyelenggaraantransportasi kereta api.

2. Kereta Api adalah sarana perkeretaapian dengan tenaga gerak,baik berjalan sendiri maupun dirangkaikan dengan saranaperkeretaapian lainnya, yang akan ataupun sedang bergerak dijalan rei yang terkait dengan perjalanan kereta api.

3. Prasarana Perkeretaapian adalah jalur kereta api, stasiunkereta api, dan fasilitas operasi kereta api agar kereta api dapatdioperasikan.

4. Pemeriksaan Prasarana Perkeretaapian adalah kegiatan yangdilakukan untuk mengetahui kondisi dan fungsi prasaranaperkeretaapian.

5. Tenaga Pemeriksa Prasarana Perkeretaapian adalah tenagayang memenuhi kualifikasi kompetensi dan diberi kewenanganuntuk melaksanakan pemeriksaan prasarana perkeretaapian.

6. Kompetensi adalah kemampuan dan karakteristik yang dimilikioleh seseorang, berupa seperangkat pengetahuan,keterampilan, dan perilaku yang harus dihayati dan dikuasaiuntuk melaksanakan tugas keprofesionalannya.

Page 3: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2010/pm._no._93_tahun_2010.pdf · f. memberikan rekomendasi untuk dilakukan perbaikan terhadap prasarana

7. Pendidikan dan Pelatihan adalah proses penyelenggaraanbelajar mengajar dalam rangka meningkatkan pengetahuan,keahlian, keterampilan, dan pembentukan sikap perilakusumber daya manusia yang diperlukan dalam penyelenggaraantransportasi.

8. Sertifikat Kompetensi Tenaga Pemeriksa PrasaranaPerkeretaapian adalah tanda bukti telah memenuhi persyaratankompetensi sebagai tenaga pemeriksa prasaranaperkeretaapian.

9. Menteri adalah Menteri yang membidangi urusanperkeretaapian.

10. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal yang tugas dantanggung jawabnya di bidang perkeretaapian.

JENIS DAN KLASIFIKASI KEAHLIAN TENAGA PEMERIKSAPRASARANA PERKERET AAPIAN

(1) Setiap penyelenggara prasarana perkeretaapian wajibmelaksanakan pemeriksaan prasarana yang dioperasikanuntuk mengetahui kondisi dan fungsi prasaranaperkeretaapian.

(2) Pemeriksaan prasarana perkeretaapian sebagaimanadimaksud pada ayat (1), harus dilaksanakan oleh tenaga yangmemiliki kompetensi untuk melakukan PemeriksaanPrasarana Perkeretaapian.

(3) Tenaga yang memiliki kompetensi sebagaimana dimaksudpada ayat (2) harus memenuhi standar kompetensi yangterdiri atas:

a. mengetahui dan memahami tata cara dan prosedurpemeriksaan prasarana perkeretaapian;

b. mengetahui dan memahami spesifikasi teknis prasaranaperkeretaapian;

c. mampu melakukan pemeriksaan terhadap sistem dankomponen prasarana perkeretaapian;

d. mampu melakukan perbaikan sesuai persyaratan danstandar pemeriksaan prasarana perkeretaapian;

e. mampu menyusun perencanaan kegiatan pelaksanaanpemeriksaan prasarana perkeretaapian;

Page 4: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2010/pm._no._93_tahun_2010.pdf · f. memberikan rekomendasi untuk dilakukan perbaikan terhadap prasarana

mampu menganalisa dan mengevaluasi hasilpemeriksaan sesuai persyaratan dan standarpemeriksaan prasarana perkeretaapian;

g. mampu menilai hasil pemeriksaanperkeretaapian dan

h. mampu memberikan rekomendasi untuk dilakukanperbaikan terhadap prasarana perkeretaapian.

(1) Tenaga Pemeriksa Prasarana Perkeretaapian sebagaimanadimaksud dalam Pasal 2, harus memiliki Sertifikat KompetensiTenaga Pemeriksa Prasarana Perkeretaapian.

(2) Sertifikat Kompetensi Tenaga Pemeriksa PrasaranaPerkeretaapian sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diperoleh setelah lulus pendidikan dan pelatihan yangdilaksanakan oleh lembaga pendidikan dan pelatihan yangtelah terakreditasi.

(3) Sertifikat Kompetensi Tenaga Pemeriksa PrasaranaPerkeretaapian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlakuselama yang bersangkutan masih melaksanakan pemeriksaanprasarana perkeretaapian.

Ketentuan lebih lanjut mengenai akreditasi lembaga pendidikan danpelatihan sebagaimana dimaksud Pasal 3, diatur dalam PeraturanMenteri tersendiri.

Sertifikat Kompetensi Tenaga Pemeriksa Prasarana Perkeretaapiansebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, terdiri dari :

a. Sertifikat Kompetensi Tenaga Pemeriksa Jalur dan BangunanKereta Api;

b. Sertifikat Kompetensi Tenaga Pemeriksa FasilitasPengoperasian Kereta Api.

(1) Sertifikat Kompetensi Tenaga Pemeriksa PrasaranaPerkeretaapian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5,berdasarkan tingkat kewenangan terdiri dari :a. Sertifikat Kompetensi Tenaga Pemeriksa tingkat

Pelaksana;b. Sertifikat Kompetensi Tenaga Pemeriksa tingkat

Pelaksana Lanjutan.

Page 5: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2010/pm._no._93_tahun_2010.pdf · f. memberikan rekomendasi untuk dilakukan perbaikan terhadap prasarana

(2) Kewenangan pemegang Sertifikat Kompetensi TenagaPemeriksa tingkat Pelaksana sebagaimana dimaksud padaayat (1) huruf a, meliputi:

a. melaksanakan pemeriksaan prasarana perkeretaapian;dan

b. mengevaluasi hasil pemeriksaan prasaranaperkeretaapian.

(3) Kewenangan pemegang Sertifikat Kompetensi TenagaPemeriksa tingkat Pelaksana Lanjutan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf b, meliputi :

a. merencanakan pelaksanaan pemeriksaan prasaranaperkeretaapian;

b. melaksanakan pemeriksaan prasarana perkeretaapian;c. melakukan evaluasi hasil pemeriksaan prasarana

perkeretaapian;d. menetapkan hasil pemeriksaan prasarana perkeretaapian;e. melakukan tindakan perbaikan terhadap prasarana

perkeretaapian; danf. memberikan rekomendasi untuk dilakukan perbaikan

terhadap prasarana perkeretaapian.

Apabila dalam melaksanakan tugas menemukan kondisi PrasaranaPerkeretaapian yang perlu dilakukan tindakan perbaikan yangbersifat darurat, Tenaga Pemeriksa Prasarana Perkeretaapiansebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dapat melakukan perbaikan.

PERSYARATAN TENAGA PEMERIKSAPRASARANA PERKERET AAPIAN

Persyaratan untuk mendapat Sertifikat Kompetensi TenagaPemeriksa Jalur dan Bangunan Kereta Api sebagaimana dimaksuddalam Pasal 5 huruf a meliputi :

a. Untuk Sertifikat Kompetensi Tenaga Pemeriksa Jalur danBangunan Kereta Api tingkat Pelaksana yaitu :

1) pria atau wanita;2) sehat jasmani dan rohani;3) tidak buta warna;

Page 6: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2010/pm._no._93_tahun_2010.pdf · f. memberikan rekomendasi untuk dilakukan perbaikan terhadap prasarana

4) telah bekerja minimal 2 (dua) tahun di bidang prasaranaperkeretaapian;

5) lulus pendidikan menengah; dan6) lulus Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Pemeriksa Jalur

dan Bangunan Kereta Api tingkat Pelaksana.

b. Untuk Sertifikat Kompetensi Tenaga Pemeriksa Jalur danBangunan Kereta Api tingkat Pelaksana Lanjutan yaitu :

1) telah bekerja selama minimal 4 (empat) tahun sebagaiTenaga Pemeriksa Jalur dan Bangunan Kereta Api tingkatPelaksana;

2) lulus Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Pemeriksa Jalurdan Bangunan Kereta Api tingkat Pelaksana Lanjutan.

Persyaratan untuk mendapat Sertifikat Kompetensi TenagaPemeriksa Fasilitas Pengoperasian Kereta Api sebagaimanadimaksud dalam Pasal 5 huruf b, meliputi :

a. Untuk Sertifikat Kompetensi Tenaga Pemeriksa FasilitasPengoperasian Kereta Api tingkat Pelaksana yaitu :

1) pria atau wanita;2) sehat jasmani dan rohani;3) tidak buta warna;4) telah bekerja minimal 2 (dua) tahun di bidang prasarana

perkeretaapian;5) lulus pendidikan menengah; dan6) lulus Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Pemeriksa Fasilitas

Pengoperasian Kereta Api tingkat Pelaksana.

b. Untuk Sertifikat Kompetensi Tenaga Pemeriksa FasilitasPengoperasian Kereta Api tingkat Pelaksana Lanjutan yaitu :

1) telah bekerja selama minimal 4 (empat) tahun sebagaiTenaga Pemeriksa Fasilitas Pengoperasian Kereta Apitingkat Pelaksana;

2) lulus Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Pemeriksa FasilitasPengoperasian Kereta Api tingkat Pelaksana Lanjutan.

Page 7: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2010/pm._no._93_tahun_2010.pdf · f. memberikan rekomendasi untuk dilakukan perbaikan terhadap prasarana

PROSEDUR SERTIFIKASI KOMPETENSI DAN TANDAPENGENAL (SMART CARD) TENAGA PEMERIKSA

PRASARANA PERKERETAAPIAN

(1) Permohonan untuk memperoleh Sertifikat Kompetensi TenagaPemeriksa Prasarana Perkeretaapian sebagaimana dimaksuddalam Pasal 5, dapat diajukan oleh unit kerja tempat pemohonbekerja.

(2) Permohonan Sertifikat Kompetensi Tenaga PemeriksaPrasarana Perkeretaapian sebagaimana dimaksud pada ayat(1), diajukan kepada Lembaga Pendidikan dan Pelatihan yangtelah mempunyai akreditasi dengan melampirkan :

a. surat keterangan sehat dari dokter umum;b. foto kopi Surat Tanda Tamat Belajar (STTB)/Ijazah yang

dilegalisir;c. foto kopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang masih

berlaku;d. pas foto berwarna terbaru dengan latar belakang merah

serta berukuran 2 em x 3 em sebanyak 1 (satu) lembardan 3 em x 4 em sebanyak 2 (dua) lembar;

e. foto kopi Sertifikat yang dimiliki (untuk pemohonperpanjangan dan peningkatan Kompetensi); atau

f. Surat Keterangan Kehilangan dari Kepolisian (untukpenggantian yang hilang); atau

g. Sertifikat yang rusak (untuk penggantian yang rusak).

Tenaga Pemeriksa Prasarana Perkeretaapian yang telah memilikiSertifikat Kompetensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, untukbekerja diberikan tanda pengenal (smarl card) oleh DirekturJenderal.

KEWAJIBAN PEMEGANG SERTIFIKAT KOMPETENSITENAGA PEMER/KSA PRASARANA PERKERETAAPIAN

(1) Pemegang Sertifikat Kompetensi Tenaga PemeriksaPrasarana Perkeretaapian dalam melaksanakan tugas wajib:

a. membawa tanda pengenal (smarl card) sebagai TenagaPemeriksa Prasarana Perkeretaapian;

Page 8: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2010/pm._no._93_tahun_2010.pdf · f. memberikan rekomendasi untuk dilakukan perbaikan terhadap prasarana

b. melakukan pemeriksaan prasarana perkeretaapian sesuaiketentuan yang berlaku.

(2) Untuk menjaga kompetensi, Tenaga Pemeriksa PrasaranaPerkeretaapian harus :

a. minimal dalam kurun waktu 2 (dua) tahun harusmelakukan pemeriksaan prasarana perkeretaapian; dan

b. meningkatkan kemampuan sebagai Tenaga PemeriksaPrasarana Perkeretaapian (dalam bentuk mengikutipelatihan penyegaran, seminar atau lokakarya di bidangtugasnya minimal sekali dalam 2 (dua) tahun).

Untuk menunjang pelaksanaan tugas Tenaga Pemeriksa PrasaranaPerkeretaapian, penyelenggara prasarana perkeretaapian wajib :a. menyediakan peralatan pemeriksaan prasarana

perkeretaapian;b. menetapkan prosedur pemeriksaan prasarana perkeretaapian;

danc. meningkatkan kemampuan Tenaga Pemeriksa Prasarana

Perkeretaapian.

(1) Tanda pengenal (smarl card) Tenaga Pemeriksa PrasaranaPerkeretaapian dapat dicabut apabila pemegang tandapengenal (smart card) Tenaga Pemeriksa PrasaranaPerkeretaapian melanggar Pasal 12;

(2) Pencabutan tanda pengenal (smarl card) Tenaga PemeriksaPrasarana Perkeretaapian sebagaimana dimaksud pada ayat(1) dilakukan melalui peringatan tertulis sebanyak 3 (tiga) kaliberturut-turut dengan tenggang waktu 7 (tujuh) hari kerja;

(3) Apabila peringatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidakdiindahkan, dilanjutkan dengan pembekuan tanda pengenal(smarl card) Tenaga Pemeriksa Prasarana Perkeretaapianuntuk jangka waktu 30 (tiga puluh) hari kerja; dan

(4) Apabila selama pembekuan sebagaimana dimaksud padaayat (3) tidak ada upaya perbaikan, maka tanda pengenal(smarl card) Tenaga Pemeriksa Prasarana Perkeretaapiandicabut.

Page 9: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2010/pm._no._93_tahun_2010.pdf · f. memberikan rekomendasi untuk dilakukan perbaikan terhadap prasarana

Tanda pengenal (smatt card) Tenaga Pemeriksa PrasaranaPerkeretaapian dibekukan tanpa melalui peringatan dalam halpemegang tanda pengenal (smatt card) Tenaga PemeriksaPrasarana Perkeretaapian tersebut :

a. Tidak memenuhi standar kesehatan dan mengalami cacat fisikatau terganggu kesehatan jiwanya sehingga tidak dapatmenjalankan tugas;

b. Pindah tugas melaksanakan fungsi lain selain pemeriksaaan;atau

c. Terkena pengaruh alkohol, narkotika atau obat-obatan yangdapat mempengaruhi fisik dan mental.

Tanda pengenal (smatt card) Tenaga Pemeriksa PrasaranaPerkeretaapian dicabut tanpa melalui proses peringatan dalam hal :

a. Tanda pengenal (smart card) Tenaga Pemeriksa PrasaranaPerkeretaapian digunakan oleh orang lain yang tidak berhak;

b. Tanda pengenal (smart card) Tenaga Pemeriksa PrasaranaPerkeretaapian diperoleh dengan cara tidak sah;

c. Pemegang tanda pengenal (smart card) Tenaga PemeriksaPrasarana Perkeretaapian dijatuhi hukuman disiplin pegawai Ikaryawan dengan hukuman disiplin berat;

d. Pemegang tanda pengenal (smart card) Tenaga PemeriksaPrasarana Perkeretaapian diberhentikan dengan tidak hormatdari pegawai I karyawan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

e. Pemegang tanda pengenal (smart card) Tenaga PemeriksaPrasarana Perkeretaapian tidak dapat melaksanakan tugas dantanggung jawab yang diberikan kepadanya akibat gangguanjasmani dan rohani yang bersifat permanen; atau

f. Pemegang tanda pengenal (smart card) Tenaga PemeriksaPrasarana Perkeretaapian melakukan perbuatan dan tindakanyang membahayakan keselamatan dan keamanan operasionalkereta api.

Peringatan, pembekuan atau pencabutan sebagaimana dimaksuddalam Pasal14, 15 dan Pasal16 dilakukan oleh Direktur Jenderal.

Page 10: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2010/pm._no._93_tahun_2010.pdf · f. memberikan rekomendasi untuk dilakukan perbaikan terhadap prasarana

BENTUK DAN FORMAT TANDA PENGENAL (SMART CARD)TENAGA PEMERIKSA PRASARANA PERKERETAAPIAN

(1) Tanda pengenal (smart card) sebagaimana dimaksud padaayat (1) berisikan :

a. Logo Perhubungan;b. Tulisan Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal

Perkeretaapian Tanda Pengenal Kompetensi;e. Kode Kategori Kompetensi;d. Nama;e. Tempatl Tanggal Lahir;f. Kategori Kompetensig. Tingkat Kompetensii;h. Unit Kerja;i. Tanggal Berlaku;j. Kodifikasi Sertifikat;k. Pas foto ukuran 2 x 3 em; danI. Tanda tangan pejabat berwenang.

(2) Bentuk, format, isi dan warna tanda pengenal (smart card)Tenaga Pemeriksa Prasarana Perkeretaapian sebagaimanadimaksud pada ayat (1), sebagaimana eontoh dalam lampiranPeraturan ini.

BIAYA TANDA PENGENAL KOMPETENSITENAGA PEMERIKSA PRASARANA PERKERETAAPIAN

Untuk memperoleh Tanda Pengenal Kompetensi TenagaPemeriksa Prasarana Perkeretaapian sebagaimana dimaksuddalam Pasal 18 dikenakan biaya sesuai dengan ketentuanperundang-undangan yang berlaku.

Page 11: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2010/pm._no._93_tahun_2010.pdf · f. memberikan rekomendasi untuk dilakukan perbaikan terhadap prasarana

(1) Tenaga Pemeriksa Prasarana Perkeretaapian yang ada padasaat berlakunya Peraturan Menteri ini tetap dapatmelaksanakan pekerjaannya sesuai dengan ketentuan yangberlaku.

(2) Dalam waktu paling lama 3 (tiga) tahun sejak Peraturan iniberlaku penyelenggara prasarana perkeretaapian wajibmenyesuaikan persyaratan dan kualifikasi Tenaga PemeriksaPrasarana Perkeretaapian dengan ketentuan sebagaimanadiatur dalam Peraturan ini.

Dalam hal lembaga pendidikan dan pelatihan terakreditasisebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 belum ada, penerbitansertifikat serta pelaksanaan pendidikan dan pelatihan dilaksanakanoleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian.

Page 12: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2010/pm._no._93_tahun_2010.pdf · f. memberikan rekomendasi untuk dilakukan perbaikan terhadap prasarana

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundanganPeraturan ini dengan penempatannya dalam Berita NegaraRepublik Indonesia.

Ditetapkan di Jakartapada tanggal 31 Desember 2010

MENTERIPERHUBUNGAN,ttd

FREDDY NUMBERI

Salinan Peraturan ini disampaikan kepada:1. Menteri Keuangan;2. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas;3. Menteri BUMN;4. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan;5. Wakil Menteri Perhubungan;6. Sekretaris Jenderal, Inspektur Jenderal, Direktur Jenderal Perkeretaapian, para Kepala

Badan, dan para Stat Ahli di lingkungan Kementerian Perhubungan.

SALI NAN sesuai denKEPALA

n aslinya& KSLN

I

UMA RIS SH. MM. MHPembina Utama Muda (IV/c)NIP. 19630220 198903 1 001

Page 13: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2010/pm._no._93_tahun_2010.pdf · f. memberikan rekomendasi untuk dilakukan perbaikan terhadap prasarana

Lampiran Peraturan Menteri PerhubunganNomor PM. 93 TAHUN 2010Tanggal : 31 DESEMBER 2010

KEMENTERIAN PERHUBUNGANDIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

TANDA PENGENAL KOMPETENSI

Nama

TempatfTgl. Lahir

Kategor! Kompetensi :

Tingkat KompetensiUnit KerjaTanggal Berlaku

Kodifikasi Serifikat •1. Berdasarkan UU No. 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian Pasal 21

dan PP No. 56 Tahun 2009 pasal273 :3. Kartu ini sebagai penetapan kualifikasi kecakapan I keahlian

SOM Perkeretaapian oleh Direktur Jenderal Perkeretaapian; danb. Kartu ini wajib dibawa selama bertugas;

2. Jika terjadi kehilangan I kerusakan, segera melaporkan keDirektorat Jenderal Perkeretaapian; dan

3. Masa berlaku selama 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggaldikeluarkan, dan wajib divalidasi kembali.

Keterangan :Tampak Depan :1. Ukuran 8,8 X5,5 em2. Warna Dasar Tampak Depan Putih3. Warna garis di bawah logo Kementerian

Perhubungan tampak depan eoklat, denganketentuan :a. Satu garis untuk Pelaksanab. Dua garis untuk Pelaksana Lanjutan

4. Warna Dasar Tampak Belakang Putih

RIS SH. MM. MHPembi a Utama Muda (IV/c)NIP. 19630220198903 1 001