menteri perdagangan republik indonesia · pdf filediambil dari laut oleh kapal berbendera...

Download MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA · PDF filediambil dari laut oleh kapal berbendera Indonesia baikdi dalam ataudi luar tentorial Indonesia; g. Barang-barang yang langsung diolah

If you can't read please download the document

Upload: duonglien

Post on 06-Feb-2018

219 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

    PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIANOMOR 77/M-DAG/PER/10/2014

    TENTANG

    KETENTUAN ASAL BARANG INDONESIA{RULES OF ORIGIN OF INDONESIA)

    DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

    MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA,

    Menimbang

    Mengingat

    a.

    b.

    c.

    d.

    1.

    2.

    3.

    bahwa dalam pelaksanaan ekspor diperlukan SuralKeterangan Asal yang memenuhi ketentuan asalbarang Indonesia;

    bahwa saat ini belum ada peraturan yang mengaturmengenai ketentuan asal barang Indonesia;

    bahwasehubungan dengan pertimbangan sebagaimanadimaksud dalam huruf a dan huruf b, serta dalamrangka menentukan asal barang Indonesia,mengembangkan ekspor, memperlancar arus barangekspor, perlu mengatur mengenai ketentuan asalbarang Indonesia;

    bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimanadimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlumenetapkan Peraturan Menteri Perdagangan tentangKetentuan Asal Barang Indonesia (Rules of Origin ofIndonesia);

    Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentangPengesahan Agreement Establishing the World TradeOrganization (Persetujuan Pembentukan OrganisasiPerdagangan Dunia) (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 1994 Nomor 57, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 3564);Undang-undang Nomor 10 Tahun 1995 tentangKepabeanan (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 3612) sebagaimana telahdiubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4661);

    Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

    Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran

    Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaiman;i

    telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-

    Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara

    Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

  • Peraturan Menteri Perdagangan R.I.Nomor 77/M-DAG/PER/10/2014

    4. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentangKementenan Negara (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2008 Nomor 166, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916);

    5. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentangPermdustrian (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2014 Nomor 4, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5492);

    6. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentangPerdagangan (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2014 Nomor 45, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor5512);

    7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentangPembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,Pemerintahan Daerah Provinsi, dan PemerintahanDaerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4737);

    8. Keputusan Presiden Nomor 58 Tahun 1971 tentangPenetapan Pejabat yang Berwenang Mengeluarkan SuratKeterangan Asal;

    9. Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009 tentangPembentukan Kabinet Indonesia Bersatu IIsebagaimana telah diubah beberapa kali terakhirdengan Keputusan Presiden Nomor 54/P Tahun 2014;

    10. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentangPembentukan dan Organisasi Kementerian Negarasebagaimana telah diubah beberapa kali terakhirdengan Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2014;

    11. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentanpKedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negaraserta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon IKementerian Negara sebagaimana telah diubah berapakali terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 14Tahun 2014;

    12. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor31/M-DAG/PER/7/2010 tentang Organisasi dan TataKerja Kementerian Perdagangan sebagaimana telahdiubah dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor57/M-DAG/PER/8/2012;

    13. Peraturan Menteri Pedagangan Nomor

    13/M-DAG/PER/3/2012 tentang Ketentuan Umum diBidang Ekspor;

    MEMUTUSKAN:

    Menetapkan : PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN TENTANG

    KETENTUAN ASAL BARANG INDONESIA [RULES OF

    ORIGIN OF INDONESIA).

  • Peraturan Menteri Perdagangan R.I.Nomor 77/M-DAG/PER/10/2014

    Pasal 1

    Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:1. Ketentuan Asal Barang Indonesia (Rules of Origin of

    Indonesia) adalah peraturan perundang-undangandan ketentuan administratif yang bersifat umum yangditerapkan untukmenentukan asal barang Indonesia.

    2. Ketentuan Asal Barang Indonesia (Rules of Origin ofIndonesia) Preferensi adalah ketentuan mengenai asalbarang Indonesia yang digunakan untuk memperolehfasilitas pengurangan atau pembebasan tarif beamasuk di negara tujuan ekspor.

    3. Ketentuan Asal Barang (Rules of Origin) Non Preferensiadalah ketentuan mengenai asal barang Indonesiadengan tidak memperoleh fasilitas pengurangan ataupembebasan tarif bea masuk di negara tujuan ekspor.

    4. Eksportir adalah orang perseorangan atau lembagaatau badan usaha, baik yang berbentuk badan hukummaupun bukan badan hukum, yang melakukanekspor.

    5. Barang adalah barang mentah, barang setengah jadi,atau barang jadi.

    6. Barang asal Indonesia (Indonesia originating goods)adalah Barang yang berasal dari Indonesia yang telahmemenuhi Ketentuan Asal Barang Indonesia (Rules ofOrigin o/Indonesia).

    7. Surat Keterangan Asal (Certificate of Origin) yangselanjutnya disingkat SKA adalah dokumen yangmembuktikan bahwa barang ekspor Indonesia telahmemenuhi Ketentuan Asal Barang Indonesia (Rules ofOrigin o/Indonesia).

    8. Sistem elektronik SKA yang selanjutnya disebut e-SKAadalah sistem pengajuan dan penerbitan SKA secaraelektronik.

    9. Instansi Penerbit SKA yang selanjutnya disebut IPSKAadalah instansi/badan/lembaga yang ditetapkan olehMenteri dan diberi kewenangan untuk menerbitkanSKA.

    10. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakanurusan pemerintahan di bidang perdagangan.

    11. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal

    Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan.

    Pasal 2

    Ketentuan Asal Barang Indonesia (Rules of Origin of

    Indonesia) yang diatur dalam Peraturan Menteri ini

    meliputi Ketentuan Asal Barang Indonesia (Rules of Origin

    of Indonesia) Preferensi dan Ketentuan Asal BarangIndonesia (Rules ofOrigin o/Indonesia) Non Preferensi.

  • Peraturan Menteri Perdagangan R.I.Nomor 77/M-DAG/PER/10/2014

    Pasal 3

    (1) Ketentuan Asal Barang Indonesia (Rules of Origin ofIndonesia) Preferensi hanya digunakan untukmemperoleh fasilitas pengurangan atau pembebasantarifbeamasuk yang diberikan oleh suatu negara atausekelompok negara berdasarkan ketentuan dalamperjanjian internasional yang telah disepakati atauberdasarkan penetapan sepihak dari suatu negaraatau sekelompok negara tujuan ekspor.

    (2) Ketentuan Asal Barang Indonesia (Rules of Origin ofIndonesia) Non Preferensi hanya digunakan untukmemenuhi permintaan dari suatu negara, importirdan/atau eksportir terhadap barang ekspor Indonesiadengan tidak memperoleh fasilitas pengurangan ataupembebasan tarif bea masuk.

    Pasal 4

    (1) Ketentuan Asal Barang Indonesia (Rules of Origin ofIndonesia) Preferensi, meliputi:a. Ketentuan Asal Barang Indonesia (Rules of Origin of

    Indonesia) Preferensi yang diatur dalam perjanjianinternasional yang telah disepakati; dan

    b. Ketentuan Asal Barang Indonesia (Rules of Origin ofIndonesia) Preferensi yang ditetapkan oleh negarapemberi preferensi.

    (2) Ketentuan Asal Barang Indonesia (Rules of Origin ofIndonesia) Non Preferensi meliputi:a. Ketentuan Asal Barang Indonesia (Rules of Origin of

    Indonesia) Non Preferensi yang diatur dalamperjanjian internasional yang telah disepakati; dan

    b. Ketentuan Asal Barang Indonesia (Rules ofOrigin ofIndonesia) Non Preferensi yang tidak diatur dalamperjanjian internasional.

    Pasal 5

    Ketentuan Asal Barang Indonesia (Rules of Origin ofIndonesia) Preferensi dan Ketentuan Asal Barang Indonesia(Rules of Origin of Indonesia) Non Preferensi sebagaimanadimaksud dalam Pasal 2 memuat:

    a. kriteria asal barang (origin criteria);b. kriteria pengiriman (consignment criteria); danc. ketentuan mengenai proses penerbitan SKA (procedural

    provision).

    Pasal 6

    Kriteria asal barang (origin criteria) sebagaimana dimaksud

    dalam Pasal 5 huruf a, meliputi:

    a. wholly obtained;

    b. kandungan nilai tambah;

    4

  • Peraturan Menteri Perdagangan R.I.

    Nomor 77/M-DAG/PER/10/2014

    c. perubahan klasifikasi tarif (change in tariffclassification); dan

    d. proses khusus (spesificprocess).

    Pasal 7

    (1) Dalam hal Ketentuan Asal Barang Indonesia (Rules ofOrigin of Indonesia) Preferensi, kriteria asal barang(origin criteria) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6,yang digunakan didasarkan pada ketentuan dalamperjanjian internasional yang telah disepakati atauketentuan yang ditetapkan oleh negara pemberipreferensi.

    (2) Dalam hal Ketentuan Asal Barang Indonesia (Rules ofOrigin o/Indonesia) Non Preferensi, kriteria asal barang(origin criteria) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6didasarkan pada pilihan Eksportir sesuai dengan:a. perjanjian internasional; atau

    b. permintaan importir di negara tujuan ekspor.

    Pasal 8

    (1) Barang yang memenuhi kriteria wholly obtainedsebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf a hanyaBarang yang seutuhnya diperoleh dari sumber yang adadi Indonesia atau Barang yang diproduksi di Indonesiadengan menggunakan bahan baku yang seutuhnyadiperoleh dari sumber yang ada di Indonesia.

    (2) Barang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi:

    a. Barang tambang dan substansi lain yang timbul

    secara alami yang diambil dari tentorial Indonesia;

    b. Barang pertanian dan kehutanan yang dipanen ataudikumpulkan di Indonesia;

    c. Binatang hidup y