menteri basuki cek progres bendungan multifungsi … · bendungan bintang bano sebesar 65,84 juta...
TRANSCRIPT
Rilis PUPR #1
20 November 2017
SP.BIRKOM/XI/2017/571
Menteri Basuki Cek Progres Bendungan Multifungsi Bintang Bano di Pulau
Sumbawa
Taliwang—Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono
melakukan kunjungan kerja mengecek progres pembangunan Bendungan Multifungsi Bintang
Bano di Kecamatan Brang Rea, Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, Minggu (19/11/2017).
Bupati Sumbawa Barat W. Musyafirin dan Wakil Bupati Fud Syaifuddin turut dalam kunjungan
tersebut.
Dalam perjalanan menuju bendungan, Menteri Basuki melihat kondisi Bendung
Kalimantong II yang selesai dibangun tahun 1993 dan telah mengairi irigasi seluas 2.815 hektar.
Bendung Kalimantong II akan mendapat pasokan air dari Bendungan Bintang Bano untuk
mengairi irigasi yang sudah ada dan irigasi baru.
“Akan ada tambahan irigasi baru dari Bendung Kalimantong II seluas 4.000 hektar
sehingga total lebih dari 6.000 hektar,” kata Menteri Basuki.
Dengan demikian ketersediaan air pada lahan pertanian dapat dipenuhi sepanjang tahun.
Sehingga produksi pertanian di Kabupaten Sumbawa Barat diharapkan bertambah dari saat ini 2
kali menjadi 3 kali panen.
Bendungan Bintang Bano merupakan salah satu bendungan baru yang dibangun pada
masa pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk mendukung
Nawa Cita mewujudkan ketahanan pangan dan air. Progres konstruksi bendungan saat ini sudah
55,4%.
“Ditargetkan akhir tahun 2018 sudah selesai dan awal 2019 dapat dilakukan
penggenangan, kemudian bisa dimanfaatkan airnya. Yang juga penting adalah untuk
pengendalian banjir di Taliwang yang beberapa waktu lalu mengalami banjir besar dan sumber
air baku sebesar 555 liter per detik,” jelasnya.
Manfaat lainnya adalah sebagai pembangkit listrik Minihidro sebesar 2 x 4,4 MegaWatt
yang akan membantu memenuhi kebutuhan listrik Kabupaten Sumbawa Barat.
Bendungan Bintang Bano akan membendung aliran Sungai Brang Rea dan mengendalikan
banjir ulangan periode 25 tahun sebesar 21,13 juta meter kubik. Kapasitas tampungan total
Bendungan Bintang Bano sebesar 65,84 juta meter kubik yang merupakan yang terbesar di
Provinsi NTB.
Kehadiran bendungan juga memiliki potensi pariwisata karena lokasinya memiliki
pemandangan alam yang bagus dengan kondisinhutan disekitarnya masih terjaga.
Pembangunan Bendungan Bintang Bano terbagi menjadi 2 kontrak yang ditandatangani
pada bulan November 2015. Kontrak pertama untuk pembangunan bendungan utama dengan
nilai kontrak Rp 667,7 milyar yang dikerjakan oleh kontraktor PT. Brantas Abipraya-Bahagia
Bangunnusa (KSO) dan kontrak kedua untuk pembangunan spillway bendungan senilai Rp 209
milyar dengan kontraktor PT. Hutama Karya (Persero).
Sebelum ke bendungan, Menteri Basuki melihat kondisi Danau Rawa Taliwang yang
memiliki panorama indah dan menjadi tujuan wisata masyarakat sekitar. Namun kondisi danau
saat ini banyak eceng gondok dan terus mengalami penyusutan. Pada tahun 1999 luasnya 1.406
hektar, namun data tahun 2014 luasnya tersisa 819,20 hektar.
“Kementerian PUPR saat ini tengah melakukan revitalisasi danau kritis di Indonesia
seperti Danau Maninjau, Rawa Pening, Tondano, dan Tempe, semua ada _master plan_nya.
Danau Rawa Taliwang belum ada, sehingga akan dibuat terlebih dahulu. Karena bahaya bila
penanganan tidak ada _master plan_nya dan tidak akan efektif,” kata Menteri Basuki.
Kunjungan kerja Menteri Basuki sekaligus menghadiri peringatan Hari Ulang Tahun
Kabupaten Sumbawa Barat ke-14 yang diperingati setiap tanggal 20 November.
Ikut serta dalam peninjauan tersebut Presiden Direktur PT. Brantas Abipraya dan Direktur
Operasi I Syarif. Turut mendampingi Menteri Basuki yakni Irjen Rildo Ananda Anwar, Dirjen
Sumber Daya Air Imam Santoso, Kepala Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara I Asdin Julaidy, dan
Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah IX Mataram Budiamin dan Kepala Biro
Komunikasi Publik Endra S. Atmawidjaja. (*)
Biro Komunikasi Publik
Kementerian PUPR