mentawai membangun

Upload: h-masoed-abidin-bin-zainal-abidin-jabbar

Post on 31-May-2018

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/14/2019 Mentawai Membangun

    1/30

    MENTAWAI MEMBANGUN

    MENTAWAI MEMBANGUN

    Mentawai belakangan ini cukup menarik bagiorang-orang dalam dan luar negeri. Lebih setelah Mentawaimenjadi Kabupaten terbungsu di Propinsi Sumbar. Banyakpelancong ke pulau-pulau tepi barat Sumatra tersebut.

    Secara alami, Kepulauan Mentawai seakan-akanditempatkan sebagai gugusan pulau penyangga dari

    hempasan gelombang laut Samudera Hindia (SamuderaIndonesia) terhadap pantai barat pulau Sumatera. Secarageografis letaknya menguntungkan sekali. Hempasan ombakderas tidak langsung menerjang ke pantai pulau Perca(Sumatera). Dengan demikian pantai barat Sumatera Baratsedikitnya terselamatkan dari kikisan gelombang SamuderaIndonesia yang ganas. Dengan kata lain, Kepulauan Mentawaimenjadi pagar laut di sebelah barat pantai Sumatera Barat.

    Mulai dari Pasaman hingga ke ujung selatan Pesisir Selatan,mendekati propinsi Bengkulu. Kepulauan ini juga diakuisangat strategis karena langsung berhadapan dengan kawasanAfrika Timur, Madagaskar, dan negara-negara Asia Selatan,seperti Yaman, Srilangka, India dan Myanmar. Begitu puladengan Kepulauan Andaman dan Nikobar.

    Mentawai adalah satu gugusan kepulauan yangmembujur dari utara ke selatan, sepanjang pantai baratSumatera Barat, -- dari Air Bangis hingga mendekati Bengkulu-- Suatu gugusan pulau terpanjang di dalam wilayahKabupaten Pariaman. Terdiri dari empat pulau besar, Siberut,Sipora, Pagai Utara dan Pagai Selatan, dan di dampingi olehhampir 72 pulau-pulau kecil lainnya.

    Mentawai yang terbagi kepada empat kecamatan ini(Siberut Utara, Siberut Selatan, Sipora dan Pagai Utara

    H. Masoed Abidin 1

  • 8/14/2019 Mentawai Membangun

    2/30

    MENTAWAI MEMBANGUN

    Selatan), mempunyai luas wilayah 6.549 km dengan jumlahpenduduk 63.732 jiwa (1994)1)

    Bupati Kabupaten Mentawai hari ini, berkedudukan diTupejat (pulau Sipora). Kecamatan-kecamatan tersebuttersebar dan dipisah oleh selat-selat, dan terletak di gugusanpulau-pulau Siberut terdapat dua kecamatan, yaitu kecamatanSiberut Selatan dengan pusatnya di Muara Siberut danKecamatan Siberut Utara berpusat di Muara Sikabaluan.

    Pulau Sipora, selain tempat kedudukan kantor Bupati

    berada di dalam wilayah Kecamatan Sipora dengan ibukecamatannya Sioban. Dan Kepulauan Sikakap menjadiwilayah kecamatan Pagai Utara Selatan dengan ibukecamatannya Sikakap. Secara topografis dan geografis alamMentawai sangat berbeda dengan daerah lainnya, khususnyadi daratan Sumatra.

    Daerah seluas lk.6.000 km2 ini, baru terolah sekitar845,45 km (1993)2) atau berarti 12,91 %. Daerah yang telah

    tersisi diantaranya menjadi program Taman Nasional Siberutdan proyek-proyek transmigrasi Sipora, dan juga rencana-rencana perkebunan masa datang.

    Satu kenyataan, digugusan ini telah ada gerakandakwah yang telah berjalan lebih dari 32 tahun, berkonsentrasipada pengembangan dakwah Islam di sana. Sungguhpunmasyarakat sebagian masih menganut paham Arat

    Sabulungan yaitu adat istiadat daerah Mentawai. Itu bukanagama. Sebenarnya masyarakat di sana sudah mengenalKekuatan Tunggal yang menciptakan langit dan bumi.Kepercayaan mereka lebih dekat dengan Islam. Di dalam doamereka yang dipimpin oleh sikere (dukun) juga ada di sebut

    1 ) Padang Pariaman Dalam Angka, berbagai edisi.2 ) Sumatera Barat dan Padang Pariaman Dalam Angka, 1994

    H.Masoed Abidin

    2

  • 8/14/2019 Mentawai Membangun

    3/30

    MENTAWAI MEMBANGUN

    namaTuhan (Allah) yang mereka kenal dengan Teika Manua(Tuhan Yang Tunggal)

    Masyarakat Mentawai sudah melakukan hubungandengan luar pulau (Sumatra Barat) sejak ratusan tahun lalu(1621) dengan Tiku di bawah kerajaan Aceh yang telahmemeluk agama Islam. Orang Mentawai bukanlah orang yangbenci terhadap pendatang atau penyebar agama, walaupunmereka sudah menganut sebuah kebiasaan nenek moyangyang dikenal dengan arat sabulungan (belum berupa agama,karena tidak ada aturan-aturan peribadatan).

    POTENSI BESAR

    Mentawai memiliki sumber daya potensial (nabati danbotani) dan dapat dijadikan salah satu modal dasar untukpembangunan daerah dan masyarakat secara keseluruhan.

    Menjadi pertanyaan, adakah segenap potensi

    Mentawai selama ini telah digarap secara maksimal, baikterhadap peningkatan kualitas maupun kesejahteraanmasyarakat di sektor pendidikan, ekonomi maupunkebudayaan? Apalagi kondisi geografis yang berbentukkepulauan, menjadi halangan untuk menjalin komunikasi dantransportasi bagi pelaksanaan pembangunan, maupun bagiupaya pengembangan dan peningakatan kesejahteraan

    masyarakat Mentawai.Sangat perlu diamati adalah bagaimana alam dan

    manusia di Mentawai saling mempengaruhi satu sama lain,yang terimplementasi dalam pola kehidupan sehari-harimereka, misalnya terlihat, dari pola mata pencaharian utamapenduduk setempat, yang mayoritas nelayan atau petani.Sulit dijumpai penduduk asli yang mencari nafkah melaluidagang atau wiraswasta.

    H. Masoed Abidin 3

  • 8/14/2019 Mentawai Membangun

    4/30

    MENTAWAI MEMBANGUN

    Mentawai sesungguhnya amatlah potensial.

    Alam dan hutannya kaya, jumlah penduduknya cukup

    banyak terutama pemuda yang berada di usia produktif. Akantetapi tingkat pendidikan masyarakat setempat masih rendah.Maka, tanpa disadari, banyak masyarakat di luar cenderungmenganggap rendah atau melecehkan Mentawai.

    Arah terpenting pengembangan sumber dayaMentawai saat ini adalah, kemampuan mengelola sumberdaya alam, serta kemampuan mengembangkan lokomotif

    ekonomi Mentawai.

    SDM LOKOMOTIF MEMBANGUN MENTAWAI

    Sumber Daya Manusia yang ada di daerah Mentawaidirasakan masih terbelakang. Masih belum menunjangaktivitas ekonomi dan pembangunan --- baik jumlah maupunkemampuan -- kuantitas maupun kualitas.

    Masalah pokok pembangunan Mentawai adalahmembangun masyarakat Mentawai, melalui pencerdasan danpeningkatan kehidupan (ekonomi). Untuk mencerdaskanpenduduk Mentawai melalui pendidikan, dan keterampilandiminati dalam bentuk belajar dari perbuatan (learning bydoing).

    Sumber daya manusia (SDM) Mentawai mestidikembangkan menjadi SDM yang mampu mengembangkanpeluang ekonomi di Mentawai.

    Peluang-peluang ini sebenarnya sangat banyak. Potensilaut juga merupakan peluang ekonomi yang belum tergarapsecara sungguh-sungguh. Sejak beberapa dasawarsa belakangini masyarakat pedalaman sudah mulai akrab dengan laut.

    H.Masoed Abidin

    4

  • 8/14/2019 Mentawai Membangun

    5/30

  • 8/14/2019 Mentawai Membangun

    6/30

    MENTAWAI MEMBANGUN

    wawasan dan intelektualitas, karena generasi muda Mentawaimesti dilatih memimpin diri dan masyarakatnya disetiapsektor. Beranjak dari kenyataan tersebut, terlalu dangkalkiranya jika Mentawai masih dipandang sebagai kawasanterisolir yang tertinggal dan penuh kekurangan. Terbatasnyainformasi tentang Mentawai, tidak jarang telah menimbulkankesalahpahaman memandang wilayah kepulauan di kawasanpantai barat Sumatra ini. Perhatian terhadap Mentawai tidakboleh menjadi pekerjaan sepihak melibatkan bagian kecilmasyarakat dan dilaksanakan tidak terus menerus, sebagai

    terjadi selama ini, apabila muncul berita sensasional, barulahramai-ramai berpaling ke daerah kepulauan yang spesifik ini.

    Salah satu upaya mendesak dalam memajukanMentawai adalah melalui peningkatan pengetahuan,keterampilan penduduk secara merata, dan meningkatkantaraf perekonomian mereka.

    Penduduk yang hidup secara tradisional alami masih

    tergantung kepada pemanfaatan hasil alam yang tersediatanpa ada upaya pengolahannya --sagu, keladi, rotan untuk di

    jual, buah-buahan, maupun hasil ikan, sebatas konsumtifbelaka --. Kehidupan penduduk masih di sebut pasif-kurangmemandang kedepan. Perkembangan atau pertumbuhanpenduduk pada satu daerah sangat di pengaruhi oleh aktivitasekonomi mereka, dan oleh hasil yang ada di sekeliling mereka.

    Sumber Daya Manusia Mentawai perlu digerakkanmenjadi lokomotif perekonomian Mentawai. Dimulai daripenggarapan usaha-usaha yang akrab dengan kehidupanmasyarakat Mentawai sendiri. Masyarakat Mentawaimemerlukan pemimpin-pemimpin teladan untuk diikuti olehmereka. Diperlukan pelopor-pelopor pembangunanMentawai, yakni orang-orang yang teruji tekad dan keinginan

    H.Masoed Abidin

    6

  • 8/14/2019 Mentawai Membangun

    7/30

    MENTAWAI MEMBANGUN

    luhurnya dalam membangun Mentawai. Orang-orangMentawai sangat perlu dibawa serta dalam setiap prosespembangunan daerahnya, sebagai mitra usaha.

    Harus dikembangkan "membangun orang Mentawaiyang akan membangun diri dan daerahnya". Untuk itu mitrayang akan membimbing sangat diutamakan.

    SUMBER DAYA ALAM MENTAWAI ANUGERAH ALLAH

    Sebenarnya potensi alam Mentawai sangat tersediauntuk di kembangkan dalam arti luas. Apalagi bila dapatdikaitkan dengan program transmigrasi dan PerkebunanRakyat. Transmigrasi akan menyediakan sumber dayamanusia yang trampil, sejalan dengan itu juga merupakanpendorong kepada kemajuan daerah/wilayah. MasyarakatMentawai bisa meniru kemajuan yang dibawa paratransmigran.

    Keindahan alam Mentawai dengan -- pantai berpasirputih, taman laut, karang terumbu, gelombang laut yangtinggi, musim laut yang menantang -- semuanya bisa jadi dayapemikat untuk dikembangkan memacu pertumbuhanpariwisata.

    Beberapa produk unggulan di daerah-daerahkepulauan Mentawai dapat diklasifikasi secara rinci dan

    terprogram. Umpamanya Siberut dengan komoditiperkebunan serta objek-objek wisata. Sipora sebagai daerahtransmigrasi dan peternakan. Pagai Utara Selatan sebagai budidaya ikan laut, serta potensi kehutanan (hasil-hasil kayu).

    Seluruh kecamatan di Mentawai berpotensi sebagaipenghasil ikan laut yang punya harapan besar untukpengembangan ekonomi rakyat. Industri kecil sebagai hasil

    hutan -- rotan, manau, kayu dan hasil kelapa -- minyak,H. Masoed Abidin 7

  • 8/14/2019 Mentawai Membangun

    8/30

    MENTAWAI MEMBANGUN

    bungkil -- atau hasil laut -- karang, kerajinan lokan --,semuanya berpotensi untuk di tingkatkan sebagai sumberpenghasilan yang bisa memacu peningkatan ekonomi rakyatdi Mentawai.

    Pemanfaatan sumber daya alam Mentawai semestinyaberorientasi kepada pemberdayaan ekonomi masyarakatsetempat. Seperti budi daya tanaman obat, dengan menelitibahan obat-obatan tradisionil yang dikandung oleh hutan danalam Mentawai, setidak-tidaknya memiliki sekitar 40 macamtanaman obat-obatan yang bermanfaat. Upaya peningkatan

    ekonomi rakyat melalui usaha industri rumah tangga, denganpemanfaatan teknologi tepatguna melalui pengolahan pisangdari kebun masyarakat, diolah menjadi makanan ringan yangdapat dipasarkan ke luar kepuluan Mentawai.

    Upaya yang mendesak adalah satu gerak yangberencana dan berkesinambungan (sustainable) dengan tujuanpasti meningkatkan kesejahteraan hidup penduduk.

    Upaya ini tidak hanya terbatas kepada pemenuhankebutuhan materi belaka -- mutu maupun jumlah -- tetapi jugakepada peningkatan kemampuan pemenuhan kebutuhanaspirasi penduduk untuk siap menghadapi tantangan-tantangan hidup yang semakin berat dan bermacam ragam.

    Pembangunan yang bertitik tolak kepada manusiasebagai individu secara bersamaan juga kepada wawasan

    budaya. Maknanya adalah bahwa manusia tidak hanya dilihatdari kemampuan jasmaninya -- naluri dan ilmu/keterampilan-- tetapi juga kepada kebudayaan yang mendukung -- sebagaipedoman dalam menyesuaikan diri secara aktif dan arifdengan lingkungan --.

    Disini peran krusial dari pembangunan sumber dayamanusia di Kepulauan Mentawai menjadi sesuatu yang

    H.Masoed Abidin

    8

  • 8/14/2019 Mentawai Membangun

    9/30

    MENTAWAI MEMBANGUN

    utama. Melalui pendidikan formal dan non formal. Usahaintensif kearah peningkatan derajat kesehatan, gizimasyarakat, penyuluhan, bimbingan keterampilan yanglangsung menyentuh perilaku ekonomi masyarakat kexulauanini menjadi inti program.

    Keterisolasian masyarakat Mentawai selama ini telahmembuat sebahagian besar masyarakat asli merasa asingbahkan curiga terhadap program-program pembangunanyang berlangsung. Hal itu banyak disebabkan oleh kurangadanya rasa kemitraan.

    Membangun tidak berarti hanya memanfaatkan peranmasyarakat dengan pengerahan massa dalammenyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang tidak merekapahami maksud dan sasarannya. Tetapi adalah menumbuhkankesadaran bahwa yang mereka lakukan itu benar-benar sesuaidengan yang mereka hajatkan.

    MEMBANGUN MENTAWAIADALAH MEMBANGUN SUMBAR

    Mentawai adalah bagian dari propinsi Sumatera Barat,ternyata tidak banyak dipengaruhi oleh alam budayaMinangkabau. Namun asimilasi kebudayaan tetapberlangsung secara lamban. Hukum adat yang berlaku diMentawai banyak seiring dengan norma dan etika yang ada

    dalam ajaran Islam. Dalam beberapa hal Mentawai memangsangat tradisional, sehingga kenyataan yang terlihat"Mentawai identik dengan upacara-upacara adat yang kunoitu" seperti cawat atau kabit sebagai pakaian penduduknya,serta keunikan yang terlihat dalam masyarakatnya.

    Satu hal yang mesti diwaspadai adalah Mentawaibukannya suku bangsa yang tidak punya adat dan norma

    H. Masoed Abidin 9

  • 8/14/2019 Mentawai Membangun

    10/30

    MENTAWAI MEMBANGUN

    yang berlaku di masyarakat. Lebih dari itu Mentawaimenganut etika yang sangat fanatik.

    Bila kita simak, Mentawai benar-benar diatur oleh nilaidan etika yang secara langsung, dijunjung tinggi dalam ajaranIslam. Hal ini terbukti dengan pengakuan Pak Hamzah (50)Kepala Suku Taileleu yang bernaung dibawah desa Pasakiat(lk, 75 kilometer dari Muara Siberut) bahwa Islam sudahdikenal penduduk sejak awal kemerdekaan, tapi karenapembinaan dan pendidikan Islam rendah, maka kami dibinaoleh orang yang non Muslim. Dengan demikian "Adat basandi

    syara', Syara' Basandi Kitabullah yang berlaku umum di seluruhMinangkabau, telah terasa ada pengaruhnya didalam tata lakukehidupan masyarakat Mentawai.

    Meskipun banyak penulis yang mengemukakankekunoan Mentawai, namun perlu untuk diungkapkan sisipositif yang ditonjolkan oleh suku Mentawai yang meliputisikap masyarakatnya, nilai dan etika. Keunikan serta

    komunikasi Mentawai telah memperlihatkan betapa dalamketerasingan dan keterpencilan suku Mentawai tetapmempunyai aturan dalam kehidupan bermasyarakat, yangsampai saat ini tetap berlaku. Antara lain adalah sebagaiberikut:

    Sikap suka gotong royong, mengenal adanya muhrim, danterdapatnya hukuman berat terhadap pezina.

    Masyarakat Mentawai memang tidak mengenal apa yangdisebut zina, karena hukuman yang berlaku keras terhadappezina. Mentawai berprinsip orang yang melakukanperzinaan hukumanyang pantas adalah bunuh sampai matiatau diusir dari kampung halaman3)

    3 ) Karena pengaruh zaman dan juga ajaran penghapusan dosa dalam

    gerakan misionaris pandangan terhadap perzinaan di Mentawai sekarang

    H.Masoed Abidin

    10

  • 8/14/2019 Mentawai Membangun

    11/30

    MENTAWAI MEMBANGUN

    Sikap harga menghargai dan berkeadilan sangat menonjol.

    Orang yang tidak tahu menghargai orang lain, tidakmustahil menjadi mangsa hukum. Penduduk tidak bolehberbuat seenak perut. Semua urusan mesti diselesaikanmenurut jalur dan norma yang berlaku. Keadilanmasyarakat Mentawai berlaku dengan ketat. "Ada sama dimakan, tidak ada sama ditahan, demikian konsekuensihidup bermasyarakat di Mentawai.

    Seorang yang mendapat rusa buruan di hutan, akanmemukul pentungan sebagai pemberitahuan kepada

    seluruh masyarakat sesuku dengannya untuk dibagi dandinikmati bersama. Kehidupan keluarga juga tidak luputmenegakkan aturan ini.

    Masyarakat Mentawai jujur dan pantang didustai.

    Hal lain yang mesti dijaga dengan Mentawai supayamereka jangan didustai. Sekali mereka kena mereka tidakakan percaya seumur hidup.

    Orang Mentawaipun mengenal aurat dan berbudaya malu.

    Banyak orang mengenal Mentawai menurut caraberpakaiannya kabit, yakni menutup tubuh sekedarnyadengan kulit kayu. Bagi wanita memakai jenis rok yangterbuat dari kulit kayu dan pelepah pisang kering, (inicerita masa dahulu). Tetapi mesti disadari bahwa memakaipakaian seperti ini bukanlah menjadi adat di Mentawai.

    Keadaan alam yang memaksa serta keterbelakanganmenyebabkan mereka hanya memakai pakaian seperlunya

    mulai melemah. Hukuman yang banyak diterapkan adalah denda ( =

    tullo, bahasa Mentawai berarti denda yang dibayar dengan harta seperti

    Parang, Peralatan-peralatan Adat, babi, bahkan Peralatan Rumah

    Tangga). Pengambilan denda ini bisa sampai harta kekayaan habis,

    akhirnya pelaku zina terpaksa juga meninggalkan kampung halaman

    karena sudah melarat ditambah malu

    H. Masoed Abidin 11

  • 8/14/2019 Mentawai Membangun

    12/30

    MENTAWAI MEMBANGUN

    saja. Masyarakat pulau ini tidak ada yang tidak mengertimana auratnya.

    Wanita memakai rok sepuluh centimeter dibawah lutut,menutup dada dengan menyilangkan pelepah dari tengkukdiikatkan ke perut. Tradisi berpakaian seperti ini jarangditemui di seluruh suku primitif manapun di dunia.

    Denda dan hukuman akan siap mendera bagi laki-laki yangmenyia-nyiakan auratnya terlihat oleh orang lain. Sepertiyang diceritakan tokoh masyarakat Mentawai menyatakan

    bahwa dari cawat itu tidak boleh terlihat keluar sehelaibulupun.

    Bila ini terjadi hukumannya pastilah berat 4)

    Komunikasi di Mentawai seakan seiring dengan teknologimaju.

    Bahasa yang berlaku di Mentawai dipergunakanmasyarakat secara universal. Tatto selain berperan sebagai

    aktualisasi karya seni asli Mentawai, juga berperan sebagaikomunikasi langsung.

    Dari tatto dapat diketahui tentang perihal diripemakaiannya. Bangsawan atau rakyat biasa, suku sipemakainya, usia serta jumlah anik dan keluarga. Bahkandari tatto dapat diketahui prestasi seseorang, misalnyaberapa ekor binatang buruannya yang berhasildibunuhnya.

    4 ) Pada masa sekarang para Pelancong berkulit putih yang datang ke

    Mentawai tidak jarang juga memakai tato sangat sering melakukan

    mandi telanjang tanpa menutupi aurat sama sekali seperti yang lazim

    berlaku di daerah asal mereka yang sudah maju. Kejadian seperti ini

    sangat kontras dengan kehidupan masyarakat Mentawai.

    H.Masoed Abidin

    12

  • 8/14/2019 Mentawai Membangun

    13/30

    MENTAWAI MEMBANGUN

    Komunikasi berbentuk isyarat telah diterima secara turuntemurun mendahului kemajuan teknologi komunikasimodern.

    Bahkan setiap anak kecil di Mentawai mengerti isyaratberita yang di sampaikan melalui pukulan kentongan ini.5)

    Suku Mentawai tidak mengenal siapa yang kuat, ia yangberkuasa. Tidak dikenal adanya dispensasi hukumankepada penguasa dan orang berpengaruh bila ia terbuktibersalah. Hukum tetap berlaku bagi semua anggota suku.

    Seorang kerei (= dukun) misalnya, yang terbukti melakukanpenganiayaan dengan kekuatan batin akan segera diusirdari negeri itu dan tidak boleh kembali lagi. Sebelumberangkat, terdakwa dibekali sampan dan bekal makananuntuk beberapa hari.

    Masyarakat Mentawai masih hidup dalam kesatuan-kesatuan sosial yang terasing dari sistem budaya yanglebih luas.

    Mereka harus diperkenalkan bagaimana besarnya arti satupengorbanan dalam pembangunan yang punya kaitan luasdalam satu kesatuan nasional. Karenanya mereka harusdiikut sertakan secara aktif dalam setiap prosespembangunan.

    5 ) Kentongan yang dipukul ini biasanya bernama TUDUK-KAT suatu

    bentuk teknologi sederhana dalam berkomunikasi semacam isyaratmorse yang diketuk melalui ketontong yang terbuat dari kayu dan

    tersedia di setiap rumah. Apapun peristiwa yang terjadi seperti kematian,

    kelahiran, bahaya, dapat buruan diinformasikan melalui ketukan

    ketontong tersebut. Apa pun yang terjadi di tengah suku akan di ketahui

    oleh suku yang lain. Menurut cerita perantau Padang (Sasareu menurut

    istilah Mentawai) isyarat morse Mentawai ini sangat efektif untuk

    menyebarkan informasi di seluruh pedalam kepulauan Mentawai. Jarang

    penduduk yang tidak mengerti akan tetapi susah dipelajari oleh orang

    lain (Pendatang)

    H. Masoed Abidin 13

  • 8/14/2019 Mentawai Membangun

    14/30

    MENTAWAI MEMBANGUN

    Pendekatan kebudayaan seharusnya lebih diutamakandari pada pendekatan kehendak. Penduduk Mentawaibukanlah orang yang terbelakang, melainkan masyarakat yangberadab. Sejak 1621 mereka telah berhubungan dengan orangtanah tepi (pantai barat Sumatra), khususnya orang Tiku.Penduduk pulau Mentawai ketika itu belum paham denganbahasa orang Tiku, begitu juga sebaliknya.6

    Selintas, hubungan ini adalah hubungan kekerabatandan saling memenuhi kebutuhan, seperti hubungan ekonomiatau transaksi di pasar. Bila dilihat daerah-daerah pantai

    Mentawai sebelah timur, yang berhadapan langsung dengantanah tepi, banyak ditemui desa atau dusun dengan namaPasa atau Pasar. Diantaranya ada yang bernama Pasakiat atauPasar, juga Pasapuat atau Pasar Besar. Di tempat inidilakukan jual beli dengan bahasa isyarat.

    Secara teoritis dapat dipahami bahwa hubungankekerabatan atau persaudaraan antara orang Mentawai dan

    penduduk pulau Sumatra terjalin sangat akrab.Di kampung-kampung pedalaman sekalipun, di depan

    rumah (Uma) selalu tergantung kuali besar. Dari penelitian,tidak ditemukan satu kebudayaan yang menghasilkankerajinan logam. Tidak ada pandai besi. Padahal tidak seor-angpun orang Mentawai yang tidak memiliki parang panjang.Darimana mereka peroleh kalau bukan melalui hubungan jual

    beli?Catatan sejarah tidak pernah membuktikan terjadinya

    perang atau perkelahian besar antara penduduk Mentawaidengan pendatang dari tanah tepi. Ini membuktikan bahwahubungan Mentawai dengan pantai barat Sumatra adalah

    6Coronese, Stefano ; 'Kebudayaan Mentawai', (1988:31)

    H.Masoed Abidin

    14

  • 8/14/2019 Mentawai Membangun

    15/30

  • 8/14/2019 Mentawai Membangun

    16/30

  • 8/14/2019 Mentawai Membangun

    17/30

    MENTAWAI MEMBANGUN

    tradisional di tepi pantai untuk mampu mengenali teknologilaut yang lebih maju (canggih) dan berusaha belajar daripendatang mengenai berbagai aspek kehidupan sepertimenjadi nelayan lepas pantai. Hal ini mengingat KepulauanMentawai adalah bibir dari ZEE yang terbentang luasmengarah kebarat di Lautan Indonesia.

    Kepulauan Mentawai merupakan gugusanpulau-pulau yang khas baik ekosistem maupun kependudu-kannya. Terkenal memiliki sosial budaya dan lingkunganhidup berupa biosfir dunia. Maka Pulau Siberut menyimpan

    pula sumber potensi pariwisata yang kaya untukdikembangkan.

    Karena itu, pembangunan pulau-pulau Mentawai yangamat strategis adalah pembangunan kepulauan ini menjadikawasan pulau terpadu dan saling menunjang. Bukan dalambentuk pembangunan persaingan. Pada dasarnyapembangunan pulau Mentawai mesti menempati agenda

    utama pembangunan daerah.Tak dipungkiri, bahwa keberhasilan pembangunan di

    kepulauan Mentawai ini (yang notabene menjadi perhatianmasyarakat di dalam dan di luar negeri), semestinyamenempatkan kepentingan masyarakat Mentawai pada tempatteratas. Terutama hak untuk mendapatkan kehidupan yanglebih baik. Satu masyarakat yang lama terasing akan menjadi

    semakin terasing kalau semakin dijauhkan dari sentuhanpembangunan.

    Amat tidak bijaksana, jika tetap membiarkan kelompokmasyarakat tertentu di Mentawai ini, kalau mau makan harusberburu terlebih dahulu dan mengambil ubi di hutan, padahalkebiasaan seperti itu di manapun sudah lama tidak ada. Peranpemerintah daerah di Mentawai mesti berupaya membuatmasyarakat Mentawai lebih maju dan sejahtera melalui sistem

    H. Masoed Abidin 17

  • 8/14/2019 Mentawai Membangun

    18/30

    MENTAWAI MEMBANGUN

    pertanian modern yang berorientasi agrobisnis danagroindustri.

    Menyukseskan pembangunan di kepulauan Mentawaisangat memerlukan perhatian semua pihak. Baik itu darikalangan perguruan tinggi, lembaga penelitian, lembagadakwah agama, dan Pemda Provinsi Sumbar.

    KEKURANGAN

    TRANSPORTASI

    JADI

    MASALAH

    UTAMA

    Permasalahan mendasar yang perlu menjadi perhatian

    utama dan berdampak kepada gerak laju dan lambannyalangkah pembangunan (fisik dan non fisik) di kepulauan ini,dan masih ada hambatan hingga sekarang, antara lain ;

    (1) Jauhnya jarak antara tanah tepi dengan kepulauan ini, danbelum memadainya alat transportasi -- tidak akan ada setiap

    waktu di kehendaki(2) Lingkungan alam dengan flora dan fauna yang berbeda,

    menjadikan wilayah ini dan menarik minat semua pihakeksklusif.

    (3) Adaptasi terhadap lingkungan sangat berpengaruh terhadapmental basic sebagai masyarakat yang berpindah-pindah.

    (4) Barang-barang keperluan sehari-hari memang tidaksemuanya bisa dihasilkan sendiri, karenanya perlu adapasar-pasar penukaran kebutuhan, yang sering didominasioleh para pendatang.

    (5) Penduduknya masih hidup dalam kelompok kecil yangterisolir dalam keterbatasan komunikasi.

    H.Masoed Abidin

    18

  • 8/14/2019 Mentawai Membangun

    19/30

    MENTAWAI MEMBANGUN

    Dalam hal pemukiman dan kiat pemenuhan kebutuhansangat tergantung kepada kemurahan alam yang telahmenyediakan kebutuhan sehari-hari. Hal ini berdampak jauhkepada kesehatan masyarakat secara umum. Setiap musimbuah-buahan sering ditemui masyarakat dijangkiti penyakitkolera/disentri, juga karena keterbatasan sarana dan petugaskesehatan serta kebiasaan penduduk kepada pedukunansikerei, sebagai aspek sosial budaya.

    Kondisi ini membawa kesulitan bagi programpemindahan penduduk kelokasi pemukiman yang telah

    disediakan (PKMT) 8) oleh pemerintah. Kalaupun ada hasilyang diperdapat oleh pertanian sederhana, maka hasil tersebutumumnya dinikmati oleh keluarga, sanak sekampung bahkanhasil tersebut terikat kepada produksi sosial.

    Tidaklah mengherankan, bila wilayah pemukimanturun temurun masih, tetap akan dipertahankan, karenapadanya melekat tradisi pengolahan lahan, pengambilan hasil,

    dan pengamanan sumber-sumber daya alam sebagai satuwilayah kesukuan maupun wilayah Sibakatlaggai yang telahdiikuti sejak lama.

    Memindahkan masyarakat Mentawai ke daerah yanglebih baik menurut tatanan modern, menjadi lebih sulit.Setidak-tidaknya membawa masalah. Kesadaran wilayah padamasyarakat Mentawai sangat tinggi, dan mempengaruhi

    mekanisme gerak mereka.Penerapan teknologi modern tanpa kesiapan mental

    dan pranata sosial yang mendukung akan dapat

    8 ) PKMT = Pemukiman Kembali Masyarakat suku Terasing yang

    dilaksanakan oleh Depsos, Banyak ditinggalkan oleh penduduk. Contoh

    Puro I, II di Siberut. Beda halnya di Sipora perkampungan dibuat sendiri

    oleh masyarakat

    H. Masoed Abidin 19

  • 8/14/2019 Mentawai Membangun

    20/30

    MENTAWAI MEMBANGUN

    memperlemah kesetiaan penduduk terhadap tradisipengolahan sumber daya.

    Sebagaimana lazimnya juga pada daerah lain diIndonesia, maka pengenalan batas-batas lingkungan kerabat,wilayah, dan tatanan sosial, akan berdampak luas bagimekanisme pengembangan diri, dan generasi berikutnya.Disini mereka mengembangkan aturan-aturan yang telahdisepakati tentang yang boleh dan yang tidak, sebagai suatukesepakatan sosial.

    Karena itu, pengembangan pemukiman wilayahpenduduk Mentawai seyogyanya di lakukan denganmemperhatikan pola - pola adaptasi sosial penduduksetempat.

    Program transmigrasi merupakan langkah yang logisdalam memberdayakan potensi Kepulauan Mentawai. Pro-gram ini selain mendongkrak jumlah penduduk yangberhubungan dengan produktifitas, juga menjembatani

    penularan peradaban yang lebih moderen.

    Penduduk Mentawai -- teristimewa di Sipora -- telahmenyediakan dan menyerahkan lahan ulayat mereka untukmensukseskan program transmigrasi. Akan tetapi dalampelaksanaannya banyak yang tidak dimanfaatkan secarasungguh-sungguh. Umpamanya Tuapejat, banyak paratransmigrasi yang kemudian meninggalkan daerah

    transmigrasi setelah habisnya masa pengawasan UPT-UPT.Tidak ada lagi bantuan untuk para transmigran berupa biayahidup dari pemerintah.

    Diantara kendala adalah tidak memadainyasarana/prasarana transportasi. Jalan raya sebagai urat nadiperkembangan ekonomi belum ada. Barulah pada tahun 1994,

    H.Masoed Abidin

    20

  • 8/14/2019 Mentawai Membangun

    21/30

    MENTAWAI MEMBANGUN

    dimulai perencanaan pembuatan jalan raya dari Sioban keRokot, dan akan dilanjutkan ke Tuapejat.

    Permasalah utama di bidang transportasi dalammenghubungkan kepulauan ini antar pulau dikawasannyadan dengan pulau-pulau besar lain di sekitarnya (daratanSumbar, Nias, Enggano dan Bengkulu di belahan timurkepulauan dan bahkan dengan Thailand, India dan TimurTengah di belahan baratnya ).

    Kurangnya sosialisasi dalam penyiapan lahan lokasi

    tidak seiring dengan kesiapan watak masyarakat pendatangdan penerima, tidak dapat tidak, program baik ini menyajikankendala besar dalam pelaksanaan.

    Tidak jarang terjadi, berpotensi ibarat duri dalam dagingbagi pendatang dan penduduk asli. Pembangunan padadasarnya juga membangun peradaban. Demikian pula untukmembangun pulau-pulau di Mentawai. Masyarakat Mentawaimesti disiapkan untuk tidak perlu khawatir dengan

    perubahan. Peradaban itu besifat dinamis dan berubah. Dan,yang merubah itu adalah manusia Mentawai itu sendiri,dengan fasilitasi dari daerah kelilingnya, terutama daerahtanah tepi, daratan Sumatra Barat. Apabila pembangunankepulauan ini berjalan sendiri-sendiri, seperti juga di dalampelaksanaan program transmigrasi di wilayah KepulauanMentawai, niscaya sajiannya tergolong rumit.

    JANGANDILUPAKAN KEKUATAN BUDAYA MENTAWAI.

    Orang Mentawai bangun pukul 03.00 dini hari,melaksanakan rencana kerja untuk hari itu.

    Meski mereka pergi ke hutan dan ladang hanya untukmengembala babi atau ayam.

    H. Masoed Abidin 21

  • 8/14/2019 Mentawai Membangun

    22/30

    MENTAWAI MEMBANGUN

    Orang Mentawai mempunyai puncak kebudayaan,berisi sepuluh ajaran, yang kalau diteliti sangat dekat denganIslam.

    Pertama adalah orang Mentawai percaya kepadaKekuasaan Tunggal yang menciptakan langit dan bumi. Inidikenal dengan Teikamanua. Mereka telah mengenal Maha Esa.

    Kedua, Adil. Orang Mentawai kalau membagi sesuatuharus sama banyak. Tidak berat sebelah.

    Ketiga, Kebersamaan dan tidak bertemu satu kegiatan

    yang tidak dipikul bersama, seperti membuat uma, mencarikayu kehutan untukperahu dan berburu kehutan.

    Keempat, Tidak boleh berzina. Perkawinan bagi merekamerupakan hal yang sakral. Kalau ada yang melanggardihukum oleh adat. Dahulu hukumannya ada yang dibunuh.

    Kelima, tidak boleh masuk rumah kalau di dalamnyahanya ada perempuan saja.

    Keenam, Kalau berjalan bersama-sama maka laki-lakiharus di depan.

    Ketujuh, orang Mentawai jujur dan lugu. Kalau kitamenjanjikan sesuatu kepada penduduk, ternyata tidakdiberikan kepada mereka sesuai dengan yang dijanjikan makamereka tetap terima pemberian dimaksud untuk sementarawaktu. Namun yang dijanjikan akan selalu ditagih sepanjangwaktu dan tetap mereka tanyakan dan minta.

    Kedelapan, berat sepikul ringan sejinjing. Semuapekerjaan mereka lakukan bergotong royong.

    Kesembilan, tidak mau mengambil hak orang lain danmenghormati tamu.

    H.Masoed Abidin

    22

  • 8/14/2019 Mentawai Membangun

    23/30

    MENTAWAI MEMBANGUN

    Kesepuluh, Orang Mentawai lebih mengutamakanpersatuan dan persaudaraan. Terbukti apabila seorangmendapatkan hewan buruan umumnya diberirtahu kesegenappenjuru dengan menggunakan tudukkat (bhs.Mentawai artinyaalat kentongan yang terbuat dari kayu dan diletakkan dipinturumah penduduk).

    Tahun 1954, terjadi perubahan besar di Mentawai,dengan adanya musyawarah tiga agama, Islam, KristenProtestan dan Arat Sabulungan. Salah satu keputusanmusyawarah adalah bahwa Arat Sabulungan harus

    ditinggalkan oleh masyarakat Mentawai dan merekadipersilahkan memilih agama resmi di dalam Negara RI.9

    Di tahun 1955, seluruh masyarakat Mentawai sudahmenjadi masyarakat beragama. Arat Sabulungan ditinggalkan.Hal ini membuktikan bahwa musyawarah bukan hanyasebuah produk pemaksaan. Kalau ada yang lari ke hutan,

    jumlahnya tidak banyak, sekitar satu keluarga saja. Mereka

    dikenal dengan suku Sekudai yang hidup di hutan sampai hariini. Minggatnya suku Sekudai ke pedalaman Sagalubek bukanhanya disebabkan rapat tiga agama, tetapi lebih banyak karenapergeseran paham antar suku di Rokdok.

    Seperti telah dimaklumi bahwa penduduk diKepulauan Mentawai masih sangat tradisional. Bahkan masihada yang berpindah-pindah dan menggantungkan hidupnya

    dari hasil berburu dan meramu hasil hutan. Melihat kondisiini, maka pemerintah semestinya mengajak mereka(masyarakat Mentawai) itu untuk masuk kedalam dunia yanglebih maju. Tujuannya tidak meningkatkan kesejahteraanmasyarakat di daerah yang masih terisolir itu. Pembangunantransmigrasi dan pemukiman di wilayah Mentawai harusdipahami sebagai proses belajar yang efektif bagi penduduk

    9

    Katholik masuk 1954 dipandu oleh Pastor Aurelius Cannizaro dari Italia.

    H. Masoed Abidin 23

  • 8/14/2019 Mentawai Membangun

    24/30

    MENTAWAI MEMBANGUN

    setempat. Mentawai dapat dipacu dengan sedia menirukemajuan daerah lain dan penyesuaian arif kondisi daerah(budaya, geografis, sosio-ekonomis) di Kepuluan ini.Kurangnya penghargaan terhadap pemuka adat setempat bisamengundang perlawanan, setidak-tidaknya antipati darikelompok masyarakat luas. Akibatnya gerak pembangunanyang dilakukan menjadi terhambat.

    Analisa Mentawai mempunyai potensi besar untukpembangunan. Tergantung bagaimana petugas membangunMentawai dapat mengerti puncak kebudayaan Mentawai ini.

    Diharapkan dengan memahami budaya dan dinamikamasyarakat Mentawai dapat dipacu lebih cepat majudibandingkan melalui proses pendidikan yang menuntutmenghabiskan waktu bertahun-tahun.

    Kesempatan Mentawai berkembang melalui otonomidaerah hanya mimpi belaka, bila kepulauan Mentawai dipimpin orang-orang yang kurang cermat membaca keperluan

    masyarakatnya.

    Lebih parah lagi, kalau tidak pula paham dengankemampuan riil yang tersedia di daerahnya.

    GERAK DAKWAHDI MENTAWAI

    Program Dakwah di Mentawai merupakan salah satuprogram yang dicanangkan Mohammad Natsir ketika pulangke Sumatra Barat 1968, atas undangan gubernur untukmenghimbau orang Sumatra Barat membangun kampunghalaman. Tahun 1970, DDII mulai mengirimkan para da'i keMentawai. Mereka yang telah lama mengabdi di sana sepertiAbdul Hadi A. Roni, Usmar Marlen, dan Najib Adnan.Termasuk pula dengan mendirikan rumah ibadah. Masjid Al

    H.Masoed Abidin

    24

  • 8/14/2019 Mentawai Membangun

    25/30

    MENTAWAI MEMBANGUN

    Wahidin di Muara Siberut mempunyai Madrasah Ibtidaiyah(1973), dengan dua tenaga guru (M. Idris Batubara dan Elma ).Mempunyai 4 ruang belajar dengan murid yang banyak. Dalampembinaannya kesulitan dana sangat terasa, terutama untukperbaikan gedung dan gaji guru. Sekolah ini terletak sekitar 200m dari gereja Katolik.

    Gerak Dakwah di Mentawai bertujuan menyiapkanSDM dari kalangan masyarakat Mentawai sendiri. Mengajakorang Mentawai yang tak beragama menjadi beragama Islam.Di samping itu membuat paket-paket program peningkatan

    sumber daya manusia. Seperti pembangunan lembagapendidikan, mengadakan penyuluhan keagamaan, masalahkehidupan masyarakat Mentawai di dusun dan laggai, denganmengajarkan peternakan dan pertanian.

    Semua program itu digerakkan atas swadanamasyarakat Sumbar dan masyarakat setempat, tanpa mestitergantung dari dana bantuan luarnegeri.

    Dengan upaya terus menerus (kontinuitas programdiiringkan evaluasi terus menerus), Alhamdulillah orangMentawai banyak memeluk agama Islam dengan kesadaransendiri. Beberapa program dakwah mesti dilaksanakan terusmenerus.

    1. Program Khitanan

    Setiap tahun di Mentawai wajib dilaksanakan programkhusus khitanan massal.10

    10 Setiap tahun dilaksanakan, sejak 1976. Pada tanggal 23 - 25 Pebruari

    1990, di desa Saliguma dilakukan khitanan massal oleh tenaga dokter

    muda dari Unand bekerja sama dengan rumah sakit Islam Ibnu Sina

    Padang. Khitanan yang tadinya akan diikuti oleh 50 orang, ternyata

    hanya diikuti oleh 24 orang saja

    H. Masoed Abidin 25

  • 8/14/2019 Mentawai Membangun

    26/30

    MENTAWAI MEMBANGUN

    Dalam melaksanakan program ini sering terjadi hal-halyang aneh, seperti adanya peserta yang lari, bukan karenatakut.

    Hubungan sosial kekeluargaan (semenda-menyemenda),rasa malu dan hasutan pihak luar (sejak 1954), melemahkandakwah Islam pada penduduk asli Mentawai.11

    Yang diharapkan adalah bantuan langsung kain sarung,peci, sandal jepit, penyediaan obat-obatan dan pengiriman tenagamedis. Masyarakat Islam di Mentawai berpartisipasi

    memberi makan selama perawatan menjemput/mengantarkembali saudara sesama Muslim dari padalaman, danmenyediakan tempat bermalam, melakukan piket merawatsaudara-saudara sesama Muslim.

    2. Penyediaan peralatan ibadah

    Beberapa masjid dan mushalla yang ada di pedalaman,perlu perhatian utama menyiapkan peralatan ibadah

    mereka. Ada delapan masjid/mushalla di pedalaman yangperlu prioritas di desa-desa: Saibi, Saliguma, Sallappa,Matotonan, Sarausau, Puro, Munthei, Mailepet dan Sagalubbekdi Monga Barat, melengkapi mushalla dengan tikar shalat,lampu strongking, amplifier, kain kafan persiapan untuk paramuallaf di 8 desa binaan. Secara rutin perlu diupayakan

    11Hasutan kalau seseorang masuk Islam, zakar dan kemaluannya

    dipotong, tidak bisa melakukan hubungan suami istri secara wajar.

    Hasutan seperti ini sering tidak berhasil karena setiap tahun selalu

    dilaksanakan Sunnatul Khitaan. Tahun ini ada yang menggembirakan

    dari peristiwa ini. Di antara yang melakukan khitanan massal di Saligumaterdapat 6 orang muallaf lanjut usia berumur 30 - 40 tahun, di antaranya

    adalah Saudara Yohanes Mahmud (40 th) Kepala Desa Saliguma.

    Program khitanan perlu didukung pelaksanaannya setiap tahun, karena

    pelaksanaannya adalah salah satu cabang dari Sunnah Rasul.

    H.Masoed Abidin

    26

  • 8/14/2019 Mentawai Membangun

    27/30

  • 8/14/2019 Mentawai Membangun

    28/30

    MENTAWAI MEMBANGUN

    kepulauan ini.12 Kalaupun ada sifatnya hanya sementarabelaka. Panggilan suci dakwah itu adalah mengetuk hati paramujahidin di bidang dakwah dan para muhsinin dimana sajaberada.

    Akhirnya, dalam setiap masa dan kurun waktu,dakwah Islamiyah di Kepulauan Mentawai selalu menungguuluran tangan. Tidak ada istilah berhenti dalam pelayarankarena kaki telah tercecah ke pantai.

    KENYATAANDI LAPANGANSosial budaya Mentawai akhir-akhir ini sudah banyak

    berubah sejak masuknya pendatang dari dalam dan luarnegeri.

    Maka sangat penting adanya usaha terus menerusmenghidupkan nilai-nilai budaya positif dalam membentukcreative minority yang akan memacu gerak pembangunan di

    Mentawai.Perubahan kearah pembangunan (development) tidak

    akan pernah berhasil baik apabila tidak didukung olehpemantapan nilai-nilai luhur budaya yang berisi motivasikearah menghidupkan kreativitas penduduk dari dalam dirimereka.

    Problema utama adalah mencerdaskan orang

    Mentawai, dan mendidik orang Mentawai yang akanmembangun negeri mereka. Kemudian bagaimana membukakesempatan untuk meningkatkan taraf kehidupan merekasendiri dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada.Yang ditunggu hanyalah pergantian generasi.

    12 Tahun 1997 Pembantu Gubernur Wilayah II yang membawahi

    Mentawai, menyumbang 10 buah sepeda untuk dai Mentawai (Sipora)

    H.Masoed Abidin

    28

  • 8/14/2019 Mentawai Membangun

    29/30

    MENTAWAI MEMBANGUN

    Melalui pendidikan dan pengalaman hidup di daerahyang lebih maju. Proses kearah ini sedang berjalan.

    Selain mengandalkan pendidikan, pendatangperlu mawas diri supaya jangan menjadi anasirpenghasut di Mentawai. Kadang kala menyedihkan jugabahwa banyak yang berbicara tentang Mentawai, tapisangat sedikit yang berusaha memahaminya. Banyakyang berusaha mengetahui Mentawai hanya dari ceritaorang tanpa pernah melihat seperti apa adanya. Tidak

    terkecuali mereka di dunia akademis yang menghabiskanberlembar-lembar makalah. Konsekwensinya, setiappendatang memiliki tugas rangkap sebagai transformatorkemajuan dan alih ilmu pengetahuan.

    Padang, Januari 2002.

    H. MASOED ABIDINBin H.Zainal Abidin Abdul Jabbar Imam Moedo

    Lahir tanggal :11 Agustus 1935 di Kotogadang, Bukittinggi,

    H. Masoed Abidin 29

  • 8/14/2019 Mentawai Membangun

    30/30

    MENTAWAI MEMBANGUN

    Jabatan sekarang : Ketua Umum BAZ (Badan Amil Zakat)Sumbar (2001-2005), Wakil Ketua Dewan Dakwah IslamiyahIndonesia Perwakilan Sumbar di Padang (2000-2005), Ketua MUI

    Sumbar Membidangi Dakwah (2001-2005), Sekretaris DewanPembinan ICMI Orwil Sumbar.

    Alamat sekarang : Jalan Pesisir Selatan V/496 Siteba Padang(KP - 25146), Fax/Telepon 52898, Tel: 58401.Buku yang sudah diterbitkan ;

    1. Islam Dalam Pelukan Muhtadin MENTAWAI, DDII Pusat,Percetakan ABADI, Jakarta - 1997.

    2. Dakwah Awal Abad, Pustaka Mimbar Minang, Padang -2000.

    3. Problematika Dakwah Hari Ini dan Esok, Pustaka MimbarMinang, Padang 2001.

    Dalam proses Pencetakan ;

    1. Taushiyah DR. Mohammad Natsir, Mimbar Minang,Padang 2002.

    2. Pernik Pernik Ramadhan, Mimbar Minang, Padang 2002.3. Dakwah Komprehensif, DDII, Media Dakwah, Jakarta

    2002.

    4. Suluah Bendang, Berdakwah di tengah tatanan Adat BasandiSyara, Syara Basandi Kitabullah di Minangkabau, MimbarMinang, Padang - 2002.

    Web-site :http://www.masoedabidin.web.id

    e-mail : [email protected]

    H.Masoed Abidin

    30

    http://www.masoedabidin.web.id/http://www.masoedabidin.web.id/mailto:[email protected]://www.masoedabidin.web.id/mailto:[email protected]