merapi dan mentawai

26
BAB I. PENDAHULUAN A. Letak Geografis Indonesia Tak dapat dipungkiri bahwa letak geografis negara kita Indonesia berada di kawasan Ring of Fire ( Cincin Api ) dimana ada sisi positif dan sisi negatifnya. Salah satu sisi positifnya adalah tanah air kita memiliki tanah yang subur yang sudah terkenal dengan hasil rempah-rempahnya sejak jaman dahulu kala hingga sekarang; dan salah satu sisi negatifnya adalah rawan terhadap bahaya gempa (bumi), kecuali wilayah pulau Kalimantan yang relatif aman (jarang terkena gempa). Peta Zona Gempa Indonesia ( Kementrian Pekerjaan Umum ) 1 | Merapi dan Mentawai

Upload: rojie-divny

Post on 27-Jun-2015

162 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: Merapi dan Mentawai

BAB I. PENDAHULUAN

A. Letak Geografis Indonesia

Tak dapat dipungkiri bahwa letak geografis negara kita Indonesia berada di kawasan Ring of Fire ( Cincin Api ) dimana ada sisi positif dan sisi negatifnya. Salah satu sisi positifnya adalah tanah air kita memiliki tanah yang subur yang sudah terkenal dengan hasil rempah-rempahnya sejak jaman dahulu kala hingga sekarang; dan salah satu sisi negatifnya adalah rawan terhadap bahaya gempa (bumi), kecuali wilayah pulau Kalimantan yang relatif aman (jarang terkena gempa).

Peta Zona Gempa Indonesia ( Kementrian Pekerjaan Umum )

1 | M e r a p i d a n M e n t a w a i

Page 2: Merapi dan Mentawai

B. Gempa Tektonik

Gempa tektonik adalah gempa yang disebabkan oleh patahan atau pergeseran lempeng di dalam bumi. Dimana Indonesia termasuk dalam kawasan lempeng Indo-Australia yang bertemu dengan lempeng Eurasia.

Gempa Bumi di Indonesia

Lempeng Indo-Australia dengan luas 60 juta km2 bergerak ke arah Timur Laut setiap tahunnya dengan pergerakan rata-rata 60-70 mm per tahun. Kemudian di wilayah sisi barat daya Sumatera, di selatan Jawa dan Bali dan berakhir dekat benua Australia merupakan kawasan Sunda Megathrust sepanjang 5.500 km yang merupakan satu struktur yang paling aktif dengan aktifitas seismik di dunia. Aktivitas seismik inilah yang meyebabkan terjadinya patahan Sumatra ( Great Sumatra Fault ) sepanjang bukit Barisan dan siklus gempa besar setiap 200 tahun, kecuali satu bagian dari megathrust bawah pulau Siberut ( kepulauan Mentawai ) tidak pecah selama 200 tahun, dan bisa jadi hal ini juga disebabkan karena terpeleset ( slip ) serta dapat menyebabkan suatu gempa besar.

2 | M e r a p i d a n M e n t a w a i

Page 3: Merapi dan Mentawai

Zona Gempa di Sumatera

Untuk aktivitas gempa tektonik di patahan Sumatera ini tidak menyebabkan tsunami, kecuali jika gempa tektonik terjadi di dalam laut sepanjang pesisir Barat Sumatera (diduga) bisa menyebabkan tsunami.

3 | M e r a p i d a n M e n t a w a i

Page 4: Merapi dan Mentawai

C. Gempa Vulkanik

Gunung Berapi di Indonesia

Gempa vulkanik adalah gempa yang disebabkan karena terjadinya aktivitas magma yang menyebabkan erupsi gunung berapi. Ini dapat diketahui karena banyak gunung berapi umumnya ditemukan di mana lempeng tektonik yang divergen atau konvergen, terutama dalam kawasan Ring of Fire.

Buku tentang Letusan Gunung Krakatau

4 | M e r a p i d a n M e n t a w a i

Page 5: Merapi dan Mentawai

Salah satu contohnya adalah di negara kita Indonesia banyak terdapat gunung berapi aktif, dan salah satunya yang fenomenal adalah letusan Gunung Krakatau pada tahun 1883.

Pra Sejarah Krakatau 1883

Jadi kita harus lebih banyak belajar memahami dan memperhatikan ( tanda-tanda ) alam yang penuh dengan segala misterinya, bukan? Tetapi bagaimanapun juga, misteri alam adalah tetap menjadi rahasia Yang Maha Kuasa…

BAB II. GUNUNG MERAPI

5 | M e r a p i d a n M e n t a w a i

Page 6: Merapi dan Mentawai

A. Pendahuluan

Gunung Merapi adalah gunung yang termuda dalam kumpulan gunung berapi di bagian selatan Pulau Jawa. Gunung ini terletak di zona subduksi, dimana Lempeng Indo-Australia terus bergerak ke bawah Lempeng Eurasia. Letusan di daerah tersebut berlangsung sejak 400.000 tahun lalu, dan sampai 10.000 tahun lalu jenis letusannya adalah efusif. Setelah itu, letusannya menjadi eksplosif, dengan lava kental yang menimbulkan kubah - kubah lava.

Merapi memiliki ketinggian puncak 2.968 m dpl, per 2006 (9737 kaki). Berlokasi di Klaten, Boyolali, Magelang (Jawa Tengah), Sleman (DI Yogyakarta) dengan Koordinat 7°32'30" LS 110°26'30" BT . Jenis gunung ini stratovolcano.

Letusan-letusan kecil terjadi setiap 2-3 tahun, dan yang lebih besar sekitar 10-15 tahun sekali. Letusan-letusan Merapi yang dampaknya besar antara lain di tahun 1006, 1786, 1822, 1872, dan 1930. Catatan letusan terakhir gunung ini adalah pada tahun 2001-2003 berupa aktivitas tinggi yang berlangsung terus-menerus. [wikipedia]

6 | M e r a p i d a n M e n t a w a i

Page 7: Merapi dan Mentawai

B. Merapi Muntahkan Material 140 Juta Meter Kubik

Citra Satelit SPOT CRISP(terrain view)

Gunung Merapi telah memuntahkan material vulkanik 140 juta meter kubik sejak meletus 26 Oktober 2010 sampai sekarang, atau melebihi volume material vulkanik hasil erupsi pada 1872 yang mencapai 100 juta meter kubik (LIPI). Lava yang dikeluarkan berjenis Basalt.

Itu artinya, letusan pada 2010 lebih besar dibandingkan dengan letusan Merapi pada 1872 yang pernah tercatat dalam sejarah letusan gunung ini, (Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian / BPPTK) Yogyakarta.

Sekarang sebagian besar material vulkanik gunung tersebut mengarah ke Kali Gendol, Kali Code dan sungai sungai yang berhulu dari merapi, dan bagian atas sungai sungai itu telah dipenuhi material vulkanik. Oleh karena itu, kemungkinan terjadi banjir lahar di sejumlah sungai yang berhulu di Merapi sangat besar, karena gunung ini mulai sering diguyur hujan dengan curah tinggi dalam waktu yang lama. Sehingga Masyarakat dilarang mendekati 500 meter dari sungai tersebut. Sementara itu, pemerintah menginstruksikan bahwa radius aman dari bahaya yaitu di luar 20 kilometer dari puncak Merapi.

Selama ini banyak terjadi gempa gempa tremor yang mengguncang merapi, dan membuat banyak guguran. Ada juga gempa yang berpusat di laut, itu dikarenakan oleh desakan yang terjadi dari lempeng indo –Australia menujam lempeng Eurasia, namun tidak berpengaruh langsung terhadap aktifitas seismik merapi.

Berdasarkan Gambar satelit Gunung Merapi. Diambil pada 2003 oleh NASA Letupan 1992Di bulan April dan Mei 2006, mulai muncul tanda-tanda bahwa Merapi akan meletus kembali, ditandai dengan gempa-gempa dan deformasi.

7 | M e r a p i d a n M e n t a w a i

Page 8: Merapi dan Mentawai

C. Letusan Gunung Merapi dari Masa ke Masa

Awan panas meluncur turun saat letusan Gunung Merapi tahun 1984. Foto: Volcanological Survey of Indonesia

Gunung Merapi mengeluarkan awan panas saat letusan 26 Oktober 2010. Foto: ANTARA/ Wahyu Putro A

8 | M e r a p i d a n M e n t a w a i

Page 9: Merapi dan Mentawai

Foto satelit letusan Gunung Merapi tahun 2006. Foto: nasa.gov

9 | M e r a p i d a n M e n t a w a i

Page 10: Merapi dan Mentawai

Gunung merapi mengeluarkan lava pijar saat letusan tahun 2006. Foto: www.volcanodiscovery.com

Awan panas meluncur turun saat letusan Gunung Merapi tahun 2006. Foto: BPPTK, YogyakartaAwan debu saat letusan Gunung Merapi tahun 2006. Foto: www.volcanodiscovery.com

10 | M e r a p i d a n M e n t a w a i

Page 11: Merapi dan Mentawai

D. Kerugian Akibat Letusan

Berdasarkan perhitungan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Yogyakarta, kerugian yang diderita Pemkab Sleman dan Pemprov DIY akibat letusan Gunung Merapi diprediksikan mencapai Rp 5 triliun. Kerugian tersebut termasuk pemukiman warga, sarana parasarana publik, dan kerugian yang dialami oleh sektor perikanan serta wisata di  Kaliurang.

Berdasarkan data dari BNPB, jumlah korban meninggal dunia akibat letusan Merapi sejak 26 Oktober sampai sekarang 151 orang, terdiri atas 135 orang di wilayah DIY, dan 16 orang di Jawa Tengah. Sedangkan jumlah pengungsi seluruhnya 320.090 jiwa.

Letusan Gunung Merapi pada 2010 merusak 291 rumah, dan satu tanggul jebol di Desa Ngepos akibat luapan lahar dingin.

Kerugian sektor pertanian di tiga kecamatan di Kabupaten Sleman akibat letusan Gunung Merapi di perkirakan mencapai sekitar Rp232 miliar.(DINAS PERTANIAN)

Abu dari letusan gunung Merapi sifatnya seperti silica, dan bila mengontaminasi air akan sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia. Silica ini akan merusak saluran pernapasan dan membuat mata yang terkena menjadi perih. abu vulkanik juga berbahaya bagi tanaman. Bila terkena abu tersebut, tanaman akan mati.

E. Manfaat Akbiat Letusan

Bahan Meterial yang berupa pasir, silika, lava, kristal dan bahan material lainnya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar sebagai penunjang ekonomi. Selain itu semburan gunung Merapi bisa menyuburkan tanah, karena abu vulkanis yang sudah mengalami pelapukan banyak mengandung garam-garam dan mineral batuan yang sangat dibutuhkan oleh tanaman atau tumbuhan.

Konsultan bencana, Richard W. Gnagey mengungkapkan, letusan gunung Merapi bisa mengurangi pemanasan global. Hal itu seperti terjadi saat gunung Tambora di Nusa Tenggara Barat meletus pada tahun 1815. Letusan gunung Tambora menyebabkan pendinginan global yang cukup lama, sehingga temperatur cuaca di beberapa kawasan di dunia sangat dingin. hasil pemanasan global yang terjadi selama seratus tahun terakhir dapat diimbangi oleh satu kali letusan gunung berapi, asalkan letusannya itu besar dan semburan abu vulkaniknya sampai ke stratosfer.

Menurut penelitian, abu vulkanik tersebut menyebabkan pendinginan global, sehingga bermanfaat untuk mengurangi pemanasan global atau global warming.

Berdasarkan keterangan Volcanic Ash Centre Australia, ketinggian abu vulkanik dari letusan gunung Merapi mencapai 55.000 kaki (atau hampir 17 kilometer). Dengan ketinggian tersebut dan letusan yang cukup kuat, mendorong abu vulkanik masuk ke dalam lapisan stratosfer, tempat terjadinya cuaca.

11 | M e r a p i d a n M e n t a w a i

Page 12: Merapi dan Mentawai

Sebelum Erupsi 18 May 2010

12 | M e r a p i d a n M e n t a w a i

Page 13: Merapi dan Mentawai

Sesudah Erupsi 15 November 2010

13 | M e r a p i d a n M e n t a w a i

Page 14: Merapi dan Mentawai

@ Juli 2010 dan 15 November 2010

2 Juli 2010

14 | M e r a p i d a n M e n t a w a i

Page 15: Merapi dan Mentawai

15 November 2010

BAB III. Mentawai

A. Pendahuluan

Kabupaten Kepulauan Mentawai adalah salah satu kabupaten yang terletak di provinsi Sumatera Barat, Indonesia.

Kabupaten Kepulauan Mentawai merupakan kabupaten kepulauan yang terletak memanjang dibahagian paling barat pulau Sumatera dan dikelilingi oleh Samudera Hindia.

Kepulauan Mentawai merupakan bagian dari serangkaian pulau non-vulkanik dan gugus kepulauan itu merupakan puncak-puncak dari suatu punggung pegunungan bawah laut.

B. Gempa dan Tsunami Mentawai

Menurut laporan Pusat Gempa Nasional Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada pada 3,61 Lintang Selatan-99,93 Bujur Timur. Kedalamannya 10 kilometer atau termasuk gempa dangkal. Lokasi episentrum itu berjarak 78 kilometer barat daya Pulau Pagai Selatan di Kepulauan Mentawai.

Pusat gempa besar yang dimaksud berada di bawah Siberut-Sipora-Pagai Utara. Analisis ini berdasarkan penelitiannya terhadap fenomena kegempaan tektonik di Sumatera sejak 1990-an.

Meski episentrum gempa berada di Zona Penunjaman, tidak ada dislokasi permukaan dasar laut yang berarti hingga menimbulkan tsunami yang relatif besar. Beberapa jam setelah gempa berskala 7,2 SR itu, gempa susulannya hanya berkisar 5 SR.

Menurut laporan yang diterima, gempa di perairan selatan Pulau Pagai Selatan ini menimbulkan tsunami hingga 3 meter di Pulau Pagai. Namun, tsunami di pesisir barat Sumatera, terutama di sekitar Padang, semakin rendah. Hal ini disebabkan gelombang pasang itu terhalang oleh Pulau Pagai-Sipora.

Data ketinggian tsunami tersebut berbeda dengan pasang surut yang terekam pada Stasiun Pasang Surut Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal) di Padang dan Tanah Bala atau Nias Selatan. Kenaikan pasang surut yang terpantau di stasiun tersebut hanya 0,5 meter.

15 | M e r a p i d a n M e n t a w a i

Page 16: Merapi dan Mentawai

Berdasarkan data global positioning system (GPS) yang terpasang di Pulau Pagai Selatan, diketahui, bagian timur pulau itu mengalami kenaikan 30 sentimeter, sedangkan bagian barat naik 0,5 meter. Adapun Sipora mengalami kenaikan beberapa puluh sentimeter.

Mekanisme naiknya pulau-pulau di pesisir Padang dan turunnya kawasan pantai Bengkulu, Jambi, hingga Padang itu merupakan kejadian yang berulang setiap 200 tahunan, setiap terjadinya gempa besar.

Gempa itu sesungguhnya merupakan fenomena yang menunjukkan terjadinya proses pelentingan tepi lempeng Benua Eurasia yang tertekan oleh subduksi Lempeng Samudra Indo Australia. Kecepatan desakan lempeng itu sekitar 60 mm per tahun. Jadi, kita tetap harus waspada pada datangnya gempa.

C. Foto Satelit

Gempa bumi mentawai berpusat di 150 mil (240 km) sebelah barat Bengkulu. USGS awalnya melaporkan episentrum gempa bumi terjadi pada kedalaman 20.5 mil (33,0 km),tapi kemudian

melaporkan bahwa kedalaman episentrum gempa pada kedalaman 8.8 mil (14,2 km) dan kemudian 12.8 mil (20,6 km). USGS juga awalnya memperkirakan magnitudo gempa 7,5 skala richter sebelum merevisi menjadi 7,7 skala richter.

Berikut adalah rekaman citra satelit sebelum dan sesudah bencana tsunami di Kepulauan Mentawai :

Before the tsunami (IKONOS image acquired on 23 Jul 2006)

D.

16 | M e r a p i d a n M e n t a w a i

Page 17: Merapi dan Mentawai

After the tsunami (GEOEYE 1 image acquired on 28 Oct 2010)

17 | M e r a p i d a n M e n t a w a i

Page 18: Merapi dan Mentawai

D . Kecepatan Tsunami Mentawai

Hasil penelitian pakar tsunami LIPI, Universitas Tokyo, dan Universitas Hokkaido, Jepang, menyimpulkan, kecepatan tsunami di Kabupaten Kepulauan Mentawai, 25 Oktober, mencapai 800 km/jam. Jangkauan terjangan air ke darat mencapai 100-250 meter bergantung pada ketinggian gelombang.

Ketinggian gelombang yang menerjang daerah Pagai Utara dan Selatan itu berkisar enam sampai tujuh meter. Tsunami menerjang Pagai Utara berkisar tujuh menit setelah gempa 7,2 SR pada 25 Oktober karena pusat gempa sangat dekat dengan wilayah daratan di Mentawai

Jadi tidak cocok dengan sosialiasi yang dilakukan selama ini, yang menyebutkan tsunami terjadi setelah 30 menit gempa terjadi. Sehingga lebih baik kita agar tidak menunggu instruksi BMKG soal potensi tsunami sesaat setelah gempa dan tidak perlu mengukur kekuatannya. Lebih baik menyelamatkan diri dengan lari ke bukit.

Animasi di atas menunjukkan bahwa tsunami terjadi hanya dalam waktu yang sangat singkat mencapai pantai barat Mentawai. (The Global Disaster Alert and Coordination System)

18 | M e r a p i d a n M e n t a w a i

Page 19: Merapi dan Mentawai

Modeling atau animasi ini dilakukan oleh The Global Disaster Alert and Coordination System. Menunjukkan ketinggan gelombang maksimum sekitar 3 meter. Namun ada yang melaporkan ketinggian hingga 6 meter.

Ketinggian tsunami ini memang kecil dibawah 1 meter, namun seperti yang digambarkan dibawah ini, walaupun hanya sekitar 1 meterpun maka kekuatannya yang menyapu ini akan mampu menyeret serta menghancurkan bangunan.

19 | M e r a p i d a n M e n t a w a i

Page 20: Merapi dan Mentawai

E . Pascagempa dan Tsunami

Pascagempa yang sempat mengguncang Pagai Selatan Mentawai, Sumatera Barat (Sumbar) pada Senin malam, (25/10) sebanyak 311 orang warga dinyatakan tewas akibat tsunami. Sementara

korban hilang tercatat sebanyak 460 orang.

"Berdasarkan data yang dihimpu hingga jam 6 sore masih kumpulkan data yang meninggal 311, 460 orang hilang," kata Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno.

Dan sebanyak 645 Kepala Keluarga (KK) di Mentawai, Sumatera Barat (Sumbar) mengungsi akibat tsunami yang terjadi pasca-gempa pada Senin malam, (25/10)

Pasca-gempa yang mengguncang kawasan itu mengakibatkan puing-puing rumah dan infrastruktur yang ada di tiga kepulauan di tiga kecamatan berserakan akibat sapuan tsunami.

Sebanyak 10 desa tersapu bencana tsunami yang melanda Kepulauan tersebut. Berdasarkan informasi yang dihimpun tvOne, 10 desa itu berada di tiga kecamatan yakni kecamatan Sikakap, Sipora, Pagai Selatan.

Gedung perkantoran, jembatan dilaporkan mengalami kerusakan akibat tsunami yang melanda daerah tersebut, seperti dikatakan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)

20 | M e r a p i d a n M e n t a w a i

Page 21: Merapi dan Mentawai

F . Rehabilitasi

Rehabilitasi wilayah bencana Mentawai membutuhkan dana Rp 389,4 miliar. Dana tersebut terutama digunakan untuk relokasi rumah dan pembangunan infrastruktur.

Menurut Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Armida S Alisjahbana, total kerusakan wilayah Mentawai pasca tsunami dan gempa beberapa waktu lalu mencapai Rp 314,962 miliar. Sementara dana yang dibutuhkan untuk pemulihan mencapai Rp 389,28 miliar.

"Kebutuhan pemulihan Rp 389,428 miliar. Itu terutama untuk pembangunan rumah dan infrastruktur. Sudah memperhitungkan untuk relokasi, banyak yang direlokasi karena mengingat kemungkinan bencana dan tsunami di masa datang," ujar Armida dalam rapat bersama Komisi VIII DPR RI mengenai dana penanggulangan bencana, Senayan, Jakarta, Rabu (24/11/2010).

Armida menyatakan di Mentawai akan dilakukan rehabilitasi dan rekonstrukrisasi baik dari perumahan, sosial, infrastruktur, dan ekonomi.

Berdasarkan data Kementerian PPN/ Bappenas, pada Kecamatan Pagai Utara rumah yang akan direlokasi sebanyak 217 rumah, Pagai Selatan 785 rumah, Siporta Selatan 613 rumah, dan Sikakap 16 rumah. Rehabilitasi dan rekontruksi akan dimulai pada 2011 dan dananya akan diambil dari APBN serta APBD.

21 | M e r a p i d a n M e n t a w a i

Page 22: Merapi dan Mentawai

BAB IV. PENUTUP

A. Kesimpulan

Indonesia berada di kawasan Ring of Fire ( Cincin Api ) dimana sering terjadi gempa gempa. Oleh karena itu banyak terdapat zona subduksi di bagian luar maupun dalam indonesia, zona subduksi terjadi ketika lempeng samudra bertabrakan dengan lempeng benua, dan menelusup ke bawah lempeng benua tersebut ke dalam astenosfer. Lempeng litosfer samudra mengalami subduksi karena memiliki densitas yang lebih tinggi. Lempeng ini kemudian mencair dan menjadi magma.

Subduksi menyebabkan terbentuknya palung laut, misalnya serta menyebabkan terbentuknya pegunungan. Gunung berapi yang terjadi sepanjang zona perbatasan ini, seperti misalnya Gunung Merapi, disebut sebagai gunung berapi zona subduksi. Ini menyebabkan Indonesia merupakan negara yang rawan terjadi bencana.

B. Saran

Dengan seringnya indonesia dilanda bencana, seharusnya pemerintah lebih cepat dan tanggap menghadapi bencana bencana geologi. Contohnya di Indonesia masih minimnya data-data geologi mengenai berbagai tempat di Indonesia dan itu menjadi kendala utama memperkirakan kemungkinan terjadinya bencana geologi berupa gempa bumi, letusan gunung api, atau tsunami. Oleh karena itu, penelitian geologi di berbagai tempat lebih banyak dilakukan, sehingga terkumpul data-data geologi yang memadai.

22 | M e r a p i d a n M e n t a w a i