menjaga sustainability -...

72
Energizing Asia Edisi April - Juni 2018 PERTAMINA HULU ENERGI phe.pertamina.com MENJAGA SUSTAINABILITY COVER STORY Backbone Utama di Sektor Hulu h. 6 INOVASI Durian Nambo tingkatkan cadangan gas 1 tcf h. 34 LEISURE Sepenggal Senja di Pantai Panjiwa h. 50

Upload: hahanh

Post on 01-Aug-2019

245 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MENJAGA SUSTAINABILITY - phe.pertamina.comphe.pertamina.com/Upload/File/d2583d2d-c47e-4174-ac1b-abee707f8fe5... · menjadi kontributor laba terbesar sebagai anak usaha hulu PT Pertamina

Energizing Asia

Edisi April - Juni 2018PERTAMINA HULU ENERGI

phe.pertamina.com

MENJAGASUSTAINABILITY

COVER STORYBackbone Utama di Sektor Huluh. 6

INOVASIDurian Nambo tingkatkan cadangan gas 1 tcf h. 34

LEISURESepenggal Senja di Pantai Panjiwa h. 50

Page 2: MENJAGA SUSTAINABILITY - phe.pertamina.comphe.pertamina.com/Upload/File/d2583d2d-c47e-4174-ac1b-abee707f8fe5... · menjadi kontributor laba terbesar sebagai anak usaha hulu PT Pertamina

VP Relations

Menjadi perusahaan minyak dan gas bumi kelas dunia.

Melaksanakan pengelolaan operasi dan portofolio usaha sektor hulu minyak dan gas bumi secara profesional dan berdaya laba tinggi serta memberikan nilai tambah bagi stakeholders.

VISI

MISI

VISI & MISI PHE

BANGKITKANENERGI NEGERI

Ifki Sukarya, Pemimpin Redaksi

Page 3: MENJAGA SUSTAINABILITY - phe.pertamina.comphe.pertamina.com/Upload/File/d2583d2d-c47e-4174-ac1b-abee707f8fe5... · menjadi kontributor laba terbesar sebagai anak usaha hulu PT Pertamina

Ifki Sukarya, Pemimpin Redaksi

PENGARAH VP Relations PEMIMPIN REDAKSI Ifki Sukarya WAKIL PEMIMPIN REDAKSI Iwan Ridwan Faizal, Ekhsan Nulhakim REDAKTUR PELAKSANA Ardianti, Widya Gustiani KOORDINATOR LIPUTAN Aditya Julianto TIM REDAKSI Widya Gustiani, Ardianti, Aditya Julianto LAYOUTER & ILLUSTRATOR Syaiful A.FOTOGRAFER Novian Kusmana, Indra Yudistira SIRKULASI Novian Kusmana, Indra Yudistira KONTRIBUTOR Hanna Prabandari, Mira Tyas Annisa, Indriyani Rasyid, Miswar, Teuku Fachrizal, Afriyandi, Kurniawan Adi Cahyono, Ludmila Savarina.

ALAMAT REDAKSI PT Pertamina Hulu Energi, PHE Tower Lantai 11Jl. TB Simatupang Kav.99, Jakarta Selatan 12520Telp. (+62) 21 2954 7056 / 7337Email: [email protected]

Perjalanan PT Pertamina Hulu Energi (PHE) pada tahun ini

memasuki usia ke-11. Pasang surut telah kami alami dalam

mengelola sumber daya minyak dan gas (migas) di Tanah

Air lewat puluhan anak perusahaan (AP) yang bernaung di

bawah bendera PHE. Pada tahun ini, PHE efektif menge-

lola penuh dan penguasaan hak partisipasi (Participating

Interest/PI) 100% Blok Tuban dan Ogan Komering melalui

PHE Tuban East Java dan PHE Ogan Komering mulai 20

Mei 2018. Satu blok lainnya, Southeast Sumatra (SES) juga

akan dikelola penuh PHE dengan penguasaan PI 100%

melalui PHE OSES pada September mendatang.

Pengelolaan penuh dengan peningkatan penguasaan PI 100%,

tentu menghadirkan optimisme baru di PHE. Apalagi di Blok

SES, PHE sebelum terminasi hanya menguasai PI 20,55%.

Masuknya Blok SES, misalnya, akan mendongkrak produksi

migas PHE hingga menembus lebih dari 203 ribu barrel oil

Dari RedaksiIfki Sukarya,

Pemimpin Redaksi

equivalent per day (boepd). De ngan level produksi tersebut di-

tambah efisiensi yang terus dijalankan, kami menargetkan bisa

menjadi kontributor laba terbesar sebagai anak usaha hulu PT

Pertamina (Persero) pada dua hingga tiga tahun ke depan.

Posisi PHE dalam struktur bisnis Pertamina memang

sangat unik. PHE menjadi kepanjangan tangan Pertamina

yang mendapat penugasan mengelola sejumlah blok habis

kontrak (terminasi). Dalam kurun 2018-2025, ada sekitar

30 blok migas yang akan berakhir masa kontraknya dan

15 diantaranya kemungkinan besar bakal dikelola PHE. Ke

depan PHE harus tetap berkembang dan makin kuat, baik

secara fundamental operasional maupun keuangan dan

tetap menjadi salah satu backbone Pertamina di hulu un-

tuk meningkatkan produksi maupun cadangan.

Majalah Energia PHE tak melupakan aktivitas pekerja nya.

Pada rubrik Hobi, dikisahkan tentang sosok Agung Adijana

Gustiansyah, West Area Commercial & Marketing Assis-

tant Manager PHE, yang memiliki kebiasaan bersepeda ke

kantor untuk menjaga kesehatan.

Sementara itu, kisah Watni sebagai mitra binaan PHE se-

jak 2013 dari Eretan Kulon, Kandanghaur, Indramayu, mun-

cul dalam rubrik Local Hero. Rumah perempuan kelahiran

September 1975 itu menjadi tempat bagi kaum ibu menjual

hasil laut, khususnya siput, rajungan ataupun ikan buntal.

Kepedulian Watni kepada para tetangga istri nelayan,

menjadi salah satu alasan dia terpilih menjadi local hero

terbaik, meski hanya berpendidikan sekolah dasar.

Kami berharap kehadiran majalah Energia PHE ini akan

menjadi jembatan bagi manajemen dan seluruh pekerja

PHE dan anak perusahaan untuk berbagai optimisme dan

kesegaran dalam bekerja.

Selamat membaca.

Page 4: MENJAGA SUSTAINABILITY - phe.pertamina.comphe.pertamina.com/Upload/File/d2583d2d-c47e-4174-ac1b-abee707f8fe5... · menjadi kontributor laba terbesar sebagai anak usaha hulu PT Pertamina

COVER STORY

CSR LOCAL HERO

WAWANCARA

HR & GAINOVASI

Backbone Utama di Sektor Hulu

Tomori Menggapai PROPER Emas

WATNIMenularkan Kesuksesan pada Orang Lain

Durian Nambo Tingkatkan Cadangan Gas 1 TCF

Kita Harus Menjaga Keberlanjutan PHE

ICT Mengawal Proses Bisnis PHE

6 34

30

38SDM Blok Terminasi: Direkrut Demi Menjaga Produksi

PHE is On The Right Track

DAFTAR ISI

58 62

4

HUDDIE DEWANTO, PTH Dirut PHE

Page 5: MENJAGA SUSTAINABILITY - phe.pertamina.comphe.pertamina.com/Upload/File/d2583d2d-c47e-4174-ac1b-abee707f8fe5... · menjadi kontributor laba terbesar sebagai anak usaha hulu PT Pertamina

HOBI

LEISURE

PERISTIWA

INSPIRASI

SOSOK

PHE Percepat Monetisasi Cadangan Migas

AGUNG ADIjANA GUSTIANSyAH

Sepenggal Senja di Pantai Panjiwa

Keteladanan Seorang Pemimpin

50

54

42

46

Bersepeda ke Kantor Menjaga SehatR. GununG SaRDjOnO HaDi,

Mantan Direktur utama PHE

Halal Bihalal Keluarga Besar PHE

PHE Teken Kontrak alih Kelola Dua Blok

PWP PHE Gelar Bakti Sosial

Kunjungan Direktur Pertamina ke Lapangan Bravo F/S PHE OnWj

66

5

Menyusuri Kenangan di jalur Tur

aGuS R MaRSanDiStrategic advisor PHE

Page 6: MENJAGA SUSTAINABILITY - phe.pertamina.comphe.pertamina.com/Upload/File/d2583d2d-c47e-4174-ac1b-abee707f8fe5... · menjadi kontributor laba terbesar sebagai anak usaha hulu PT Pertamina

COVER STORY

BackBone UTAMA DI SEKTOR HULU

Page 7: MENJAGA SUSTAINABILITY - phe.pertamina.comphe.pertamina.com/Upload/File/d2583d2d-c47e-4174-ac1b-abee707f8fe5... · menjadi kontributor laba terbesar sebagai anak usaha hulu PT Pertamina

Foto

: Dok

. PH

E

7

BackBone UTAMA DI SEKTOR HULU

Pelaksana Tugas Harian (PTH) Direktur

Utama PT Pertamina Hulu Energi

(PHE) Huddie Dewanto tampak santai

saat menerima Energia PHE di ruang

kerjanya, lantai 25 PHE Tower, Jakarta Selatan,

Senin (2/7) lalu. Tak tampak kesan suntuk pada

ronanya. Sikap optimisme terpancar dari wajahnya

yang terlihat ceria. Padahal, beban cukup berat

tengah dihadapinya. Selain menjadi PTH Dirut

PHE, sehari-hari Sarjana Akuntansi dari

Universitas Gadjah Mada ini menjabat Direktur

Keuangan dan Layanan Bisnis. Maklum, PHE

baru menerima alih kelola dua blok terminasi

yang 100% saat ini sahamnya dimiliki

Pertamina, yaitu Blok Tuban dan Blok Ogan

Komering. Pengelolaan kedua blok tersebut

akan menandai perjalanan 11 tahun PHE

tahun ini.

Page 8: MENJAGA SUSTAINABILITY - phe.pertamina.comphe.pertamina.com/Upload/File/d2583d2d-c47e-4174-ac1b-abee707f8fe5... · menjadi kontributor laba terbesar sebagai anak usaha hulu PT Pertamina

“Keduanya efektif dikelola penuh dan

penguasaan hak partisipasi (Participating

Interest/PI) 100% oleh PHE mulai 20 Mei 2018.

Satu lainnya, Blok Southeast Sumatra (SES)

mulai dikelola pada September mendatang,” ujar

Huddie.

Masuknya Blok SES akan mendongkrak produksi

migas PHE hingga menembus lebih dari 203 ribu

barrel oil equivalent per day (boepd). Dengan

level produksi tersebut ditambah efisiensi yang

terus dijalankan, PHE menargetkan bisa menjadi

kontributor laba terbesar sebagai anak usaha

hulu PT Pertamina (Persero) pada dua hingga

tiga tahun ke depan. PHE menjadi kepanjangan

tangan Pertamina yang mendapat penugasan

mengelola sejumlah blok habis kontrak (terminasi).

Dari delapan blok minyak dan gas terminasi yang

ditugaskan ke Pertamina untuk dikelola, empat

di antaranya diserahkan ke PHE. Keempat blok

adalah, Tuban, Ogan Komering, SES dan North

Sumatra Offshore (NSO).

Tidak hanya itu, dalam kurun 2018-2025, ada 30

blok migas yang akan berakhir masa kontraknya

dan 15 di antaranya kemungkinan besar akan

dikelola PHE. Hal ini mempertimbangkan bahwa

PHE memiliki PI di 15 blok tersebut saat ini.

Huddie mengatakan tantangan PHE dalam

pengelolaan blok terminasi adalah terkait dengan

skema PSC gross split, kemitraaan dengan BUMD

serta unrecovered cost di blok terminasi tersebut.

“Dengan skema PSC gross split, risiko finansial

akan ditanggung sepenuhnya oleh PHE sebagai

kontraktor,” katanya.

Ke depan PHE harus tetap berkembang dan makin

kuat, baik secara fundamental operasional maupun

keuangan dan tetap menjadi salah satu backbone

COVER STORY

Foto

: Dok

. PH

E

8

Page 9: MENJAGA SUSTAINABILITY - phe.pertamina.comphe.pertamina.com/Upload/File/d2583d2d-c47e-4174-ac1b-abee707f8fe5... · menjadi kontributor laba terbesar sebagai anak usaha hulu PT Pertamina

Pertamina di hulu untuk meningkatkan produksi

maupun cadangan. “Kami berharap sustainability

PHE tetap terjaga,” kata Huddie.

Ke depan, lanjut Huddie, PHE akan

mengedepankan faktor teknologi karena secara

operasional konvensional saja tidak cukup karena

perusahaan lain juga sudah melakukan terobosan.

PHE juga tentu ingin mengadopsi teknologi baru

untuk meningkatkan produksi dari segi subsurface

maupun operasionalnya.

Huddie mengatakan banyak prestasi yang diraih

PHE selama 11 tahun, mulai dari awal berdiri

hingga saat ini .

Selama 11 tahun pengintegrasian dari aset-aset

PHE cukup berhasil, operasional produksi maupun

finansial meningkat terus, bahkan tahun lalu

termasuk prestasi atau kinerja yang sangat tinggi

bagi PHE.

“Mudah-mudahan ke depan bisa berlanjut, dengan

tambahan aset-aset yang dipercayakan kepada

PHE kami optimistis masa depan PHE akan

semakin bagus, baik. Kontribusi terhadap portofolio

Pertamina semakin besar,” kata Huddie.

Ke depan, lanjut Huddie, PHE dituntut bekerja

lebih efektif dan efisien seiring skema kontrak

yang berbeda, seperti gross split. Skema

tersebut diaplikasikan agar kontraktor beroperasi

secara lebih efisien dan efektif. Kontraktor

mempunyai kewenangan lebih besar dibanding

skema cost recovery. Untuk itu harus terjadi

perubahan mindset dan perubahan bisnis proses

karena dengan skema gross split tuntutannya

lebih tinggi.

“Kami harus membuktikan bahwa dengan skema

itu perusahaan tetap berproduksi seperti ketika

menggunakan skema PSC sebelumnya,” kata dia.

Kinerja Operasi dan prOduKsi 2008-2018 (2018 target)

Minyak (bopd)

Produksi Gas (mmscfd)

Migas (boepd)

2007

2008

2009

2010

2011

2012

2013

2014

2015

2016

2017

2018

33.451

33.593

47.841

53.515

58.871

58.379

66.041

70.251

66.302

62.588

69.298

70.411

152

163

332

406

460

485

497

509

678

722

723,5

771

59.686

61.727

105.144

123.591

138.267

142.090

151.823

158.104

183.325

187.205

194

203

Ekariza, Direktur Operasi dan Produksi PHE,

mengatakan tantangan yang dihadapi PHE

dalam pengelolaan blok terminasi adalah

mempertahankan, bahkan meningkatkan produksi

minyak dan gas blok-blok terminasi tersebut. Untuk

itu, sejumlah upaya dilakukan mulai dari pekerjaan

well service, workover hingga drilling.

“Untuk mengganti sumur (produksi) yang ada,

PHE juga harus melakukan eksplorasi di blok

untuk menggantikan cadangan yang habis melalui

komitmen pasti yang telah ditetapkan,” kata dia.

Saat ini PHE memiliki portofolio operasional dan

portofolio nonoperasi atau nonoperator. Keduanya

menjadi fokus perhatian PHE. Nonoperator pun

PHE harus melakukan tinjauan rencana kerja.

Page 10: MENJAGA SUSTAINABILITY - phe.pertamina.comphe.pertamina.com/Upload/File/d2583d2d-c47e-4174-ac1b-abee707f8fe5... · menjadi kontributor laba terbesar sebagai anak usaha hulu PT Pertamina

COVER STORY

Pasalnya, tanpa persetujuan bisa jadi uang

investasi yang harus dikeluarkan menjadi tersendat,

untuk nonoperator, saat ini kontribusi terhadap

produksi minyak PHE hanya sekitar 10 ribu-11 ribu

bopd.

Hanya berasal dari dua blok utama yang dikelola

PHE, yakni Offshore North West Java (ONWJ),

West Madura Offshore (WMO). “Itu artinya 90%

produksi minyak PHE berasal dari blok offshore.

Sisanya kecil-kecil,” kata Ekariza.

Menurut Ekariza, pasca mendapat hak pengelolaan

blok terminasi, peningkatan produksi PHE baru

akan terjadi saat SES mulai dikelola 100%

September nanti. Kontribusi SES akan naik

signifikan dibanding saat ini dengan penguasaan PI

PHE yang hanya 20%. Pasca terminasi, dengan PI

100% ada tambahan produksi 23 ribu-24 ribu bph

(termasuk 10% bagian BUMD).

“Hari ini sama saja sekitar 63 ribu-64 ribu bph,

kalau SES masuk baru akan bertambah

sekitar 30 ribu bph jadi 87 ribu bph,” ungkap dia.  

Ke depan, Ekariza mencermati sejumlah faktor

yang harus menjadi perhatian PHE disisi operasi.

Mulai dari mengelola lapangan migas yang luas,

menjaga keselamatan kerja dan perlindungan

lingkungan. Juga peningkatan produksi minyak

dengan wells service pemboran workover, dan

kehandalan fasilitas.

“Minyak yang diproduksi kalau enggak sampai ke

konsumen sama saja kita enggak dapat apa-apa,

tidak dapat uang. Uang kan kita dapatkan kalau

minyak sudah dijual,” katanya.

Selain itu, masalah gangguan sosial dan keamanan

penting diselesaikan. Seringkali gangguan sosial

keamanan membuat produksi menjadi tidak

EKARIzA, Direktur Operasi dan Produksi PHE

Foto

: Tat

an A

gus

Rust

andi

10

Page 11: MENJAGA SUSTAINABILITY - phe.pertamina.comphe.pertamina.com/Upload/File/d2583d2d-c47e-4174-ac1b-abee707f8fe5... · menjadi kontributor laba terbesar sebagai anak usaha hulu PT Pertamina

atau lapangan yang berada di luar Sukowati.

Tanpa Sukowati, PHE menargetkan Tuban akan

berkontribusi 1.100-1.200 bopd minyak. Namun

PHE masih memiliki simpanan cadangan besar di

Tuban.

Darwin Tangkalalo, General Manager PHE Tuban

East Java, mengatakan PHE Tuban East Java

masih memiliki Lapangan Sumber. Discovery

gasnya sebesar 20 mmscfd dan bisa mulai

dikomersialkan pada tahun ini juga.

“Sekarang sedang berdiskusi degan SKK Migas

agar Sumber bisa kami masukkan tahap komersial,”

kata dia.

Tidak hanya itu, Blok Tuban masih mempunyai

Northwest Lengowangi di Gresik dengan potensi

sebesar 1.500 bph. Jika tes yang dilakukan

mulus dan SKK Migas setuju, Lengowangi

akan bisa mulai dikomersialkan pada awal

2019. Bahkan, Tuban masih menyimpan

prospek West Mudi A. Potensi lapangan

ini hampir sama dengan lapangan

Mudi yang berproduksi saat ini. Mudi

merupakan lapangan minyak dengan

produksi puncak

mencapai 10 ribu

bopd.

“Ada juga yang

namanya Kemandung,

Gresik. Ini bisa digolongkan

prospek Big Fish, tapi perlu kajian

detail lagi karena Big Fish juga high risk,”

kata Darwin.

Amrullah Muiz, GM PHE Ogan

Komering, mengatakan Blok Ogan

Komering sangat besar. Saat ini

yang baru aktif hanya 10% dari total

blok. Sisanya, 90% masih berupa

11

optimal. Terakhir adalah menerapkan efektivitas

dan efisiensi pembiayaan. Apalagi dengan skema

kontrak bagi hasil (production sharing contract/

PSC) gross split.

AlIH KElOlAProses alih kelola Blok Tuban dan Ogan Komering

relatif tidak banyak masalah. Apalagi, PHE juga

telah ikut dalam pengelolaan sebelumnya melalui

skema joint operation body (JOB). Bersama

Jadestone, PHE mengelola Blok Ogan Komering

dengan porsi kepemilikan PI masing-masing

sebesar 50%. Kini setelah menguasai 100%, posisi

produksi yang sebelumnya dibagi dua, kini 1.900

bopd minyak dari Ogan Komering sepenuhnya milik

PHE.

“Produksi tetap, tapi dengan bertambahnya

PI 50% dengan target produksi 1.900

bopd, yang tadinya hanya dapat 900-an,

sekarang semuanya,” kata Ekariza.

Di Tuban, Pertamina

menguasai penuh Blok

Tuban yang sebelumnya

sebagian dikelola

PetroChina. Namun

untuk Lapangan

Unitisasi Sukowati,

yang sebelumnya

dioperasikan

JOB Pertamina-

PetroChina East

Java, kini beralih

ke Pertamina EP Asset 4

Sukowati Field, salah satu unit

bisnis PT Pertamina EP, anak

usaha Pertamina di sektor hulu

lainnya.

Di Sukowati, PHE hanya

menguasai lapangan Mudi

Kinerja Keuangan (pendapatan dan

laba bersih Perusahaan) 2008-2018

(2018 target)

2007-0,18

2008384,49

2009230,37

2010422,30

2015204,11

2013715,46

2016191,02

2017250,88

2018211.62

2014387,67

2011301,21

2012672,16

laba Bersih (juta US$)

Page 12: MENJAGA SUSTAINABILITY - phe.pertamina.comphe.pertamina.com/Upload/File/d2583d2d-c47e-4174-ac1b-abee707f8fe5... · menjadi kontributor laba terbesar sebagai anak usaha hulu PT Pertamina

COVER STORY

potensi yang harus dikembangkan melalui

eksplorasi.

“Jadi teman-teman melakukan berbagai upaya

dan sudah melihat (potensi cadangan), tapi untuk

meyakinkan kami lakukan QC oleh akademisi di

ITB yang nama upper target,” kata dia.

Menurut Amrullah, tantangan bagi PHE

mengelola blok terminasi, khususnya di Ogan

Komering adalah menunjukkan bahwa Pertamina

mampu mengelola blok. Pertama dengan

mempertahankan produksi yang ada, jangan

sampai turun. Kedua, meningkatkan cadangan.

“Karena cadangan yang ada sekarang, paling

bertahan dua-tiga tahun yang akan datang.

Bagaimana caranya, kita harus eksplorasi,” kata

Amrullah.

jAlIN KERjA SAMAPenugasan untuk mengelola blok-blok

terminasi otomatis akan meningkatkan produksi

migas PHE. Disisi lain, kebutuhan akan biaya

pengembangan juga ikut meningkat. Tidak hanya

untuk mempertahankan produksi yang ada,

namun juga untuk kelangsungan operasi ke depan

dengan meningkatkan cadangan melalui aktivitas

eksplorasi.

Saat ini PHE menguasai 100% PI dari blok-blok

terminasi yang dikelola. Nantinya, selain 10%

diperuntukkan bagi daerah melalui Badan Usaha

Milik Daerah (BUMN), PHE juga berpotensi

melepas sebagian PI yang dikuasainya ke mitra

strategis.

Huddie Dewanto mengatakan ada beberapa mitra

yang sudah melakukan pendekatan, tapi prosesnya

masih di internal, pedoman-pedomannya harus

dilengkapi dulu karena ini hal yang baru.

Ekariza menambahkan tanpa mitra pun, sejatinya

PHE bisa mengelola sendiri blok-blok terminasi

tersebut. Ini ditunjukkan dari dua blok yang telah

12

jumlah Cadangan 2008-2018

Minyak (mmbo)

Tambahan Cadangan P1

Gas (bscf)

Migas (mmboe)

2011

2012

2013

2014

2015

2016

2017

2018

5.12

20.46

17.20

29.79

14.56

18.32

118.29

35.23

85.39

121.39

128.77

90.49

126.93

142.2

335.32

209.68

19.86

41.41

39.43

45.41

36.47

42.86

176.17

71.42

Page 13: MENJAGA SUSTAINABILITY - phe.pertamina.comphe.pertamina.com/Upload/File/d2583d2d-c47e-4174-ac1b-abee707f8fe5... · menjadi kontributor laba terbesar sebagai anak usaha hulu PT Pertamina

diambil alih, Tuban dan Ogan Komering. Ini

ditunjukkan dengan operasi di Tuban dan Ogan

Komering tetap jalan tanpa keterlibatan mitra.

“Sekarang kami kuasai 100%. Kalau ada yang mau

business to business, ya kami terbuka,” tandas

Ekariza.

Komaidi Notonegoro, Direktur Eksekutif ReforMiner

Institute, menjelaskan salah satu tantangan utama

yang akan dihadapi oleh PHE ke depan adalah

pemilihan mitra strategis. Pasalnya, model bisnis

PHE adalah menangani kerja sama dengan

pihak lain. Tantangan utama PHE adalah dalam

memilih mitra yang diajak bekerja sama. “Hal ini

berpengaruh langsung dalam masalah teknis,

produksi, dan keuangan,” ujarnya.

Ada untung rugi mempercayakan penuh PHE

menjadi pengelola blok-blok terminasi. Jika

diberikan PHE tentu peluang manfaat ekonomi

yang masuk ke negara semakin besar. Pasalnya,

rantai bisnis sebagian besar akan berada di

perusahaan yang merupakan anak dari BUMN

yang secara kontrol dan arah kebijakannya lebih

dapat diintervensi pemerintah.

Pri Agung Rakhmanto, Ketua I Ikatan Ahli

Perminyakan Indonesia (IATMI), mengatakan

memasuki usia 11 tahun, PHE kian menunjukkan

kapasitasnya sebagai salah satu tulang punggung

utama Pertamina di sektor hulu migas. Kontribusi

PHE makin signifikan seiring bertambahnya

produksi PHE dengan masuknya beberapa blok

terminasi dengan produksi besar.

Umur makin bertambah tentu tantangan otomatis

menjadi lebih besar. Tantangan ke depan yang

akan dihadapi PHE adalah melipatgandakan

produksi maupun cadangan migas ke depan.

Apalagi PHE akan jadi backbone utama di sektor

hulu. Semoga. Foto

: Dok

. PH

E

13

JUMLAH ANAK USAHA 2008-2018

jumlah AP

2007

2008

2009

2010

2011

2012

2013

2014

2015

2016

2017

2018

20

22

27

37

37

40

48

52

56

57

59

59

Page 14: MENJAGA SUSTAINABILITY - phe.pertamina.comphe.pertamina.com/Upload/File/d2583d2d-c47e-4174-ac1b-abee707f8fe5... · menjadi kontributor laba terbesar sebagai anak usaha hulu PT Pertamina

COVER STORY

Proses alih kelola blok migas dari

operator existing – yang sebagian besar

perusahaan asing – ke PT Pertamina

(Persero) sejauh ini berjalan mulus.

Kekhawatiran adanya aksi protes pekerja operator

existing tidak terjadi. Bahkan, pekerja migas

yang sebagian besar adalah anak-anak negeri

sendiri mengaku senang karena mereka akan

bekerja di bawah bendera korporasi nasional.

Sederhananya, mereka hanya berganti logo

perusahaan saja karena blok dan mitra kerjanya

tak banyak berubah.

SDM BLOK TERMinaSi: DIREKRUT DEMI MENJAGA PRODUKSI

14

Page 15: MENJAGA SUSTAINABILITY - phe.pertamina.comphe.pertamina.com/Upload/File/d2583d2d-c47e-4174-ac1b-abee707f8fe5... · menjadi kontributor laba terbesar sebagai anak usaha hulu PT Pertamina

“Untuk mengerjakan blok-blok terminasi, kami

mengutamakan untuk tidak merekrut SDM dari luar.

Pekerja lama yang sudah mengenal karakteristik

lapangan dimanfaatkan,” tegas Ekariza, Direktur

Operasi dan Produksi PT Pertamina Hulu Energi

(PHE), anak usaha PT Pertamina (Persero) yang

sering kebagian mengelola blok-blok terminasi.

PHE mengelola 5 blok terminasi masing-masing

Ogan Komering, North Sumatera Offshore (NSO),

North Sumatera B (NSB), Blok Tuban, dan Blok

Southeast Sumatra (SES).

Pengelolaan Blok NSO dan NSB diambil dari

ExxonMobil pada 1 Oktober 2015. Blok tersebut

akan berakhir masa kontraknya pada Oktober

2018. Nantinya, kontrak migas kedua blok ini akan

menggunakan skema kontrak gross split, sesuai

dengan Peraturan Menteri ESDM Nomor 52 Tahun

2017 tentang Perubahan atas Permen ESDM

Nomor 8 Tahun 2017 tentang Kontrak Bagi Hasil

Gross Split.

Blok NSB mulai berproduksi pada 1977 dengan

puncak produksi mencapai sekitar 3.400 juta kaki Foto

: Dok

. PH

E

15

Page 16: MENJAGA SUSTAINABILITY - phe.pertamina.comphe.pertamina.com/Upload/File/d2583d2d-c47e-4174-ac1b-abee707f8fe5... · menjadi kontributor laba terbesar sebagai anak usaha hulu PT Pertamina

COVER STORY

kubik per hari (mmscfd). Sementara NSO mulai

berproduksi sejak 1996 dengan puncaknya 400

mmscfd. Dari data Kementerian Energi dan Sumber

Daya Mineral (ESDM), cadangan minyak Blok NSO

sebesar 272 mtsb dan gas 92 miliar kaki kubik

(bscf).

Sebelumnya, Satuan Kerja Khusus Pelaksana

Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK

Migas) meminta operator baru di blok migas yang

akan berakhir kontraknya tetap mempekerjakan

pekerja yang sudah ada di sana. Kebijakan ini

untuk menghindari adanya gejolak sosial. “Pekerja

lama ini masih layak dan kompeten untuk bekerja

di blok tersebut. Kami mengimbau sedapat mungkin

di-hire semua, supaya menghindari gejolak

pekerja,” tutur Kepala Sumber Daya Manusia (SDM)

SKK Migas Muhammad

Arfan.

Tetapi, menurut Arfan,

kebijakan kepegawaian

tergantung pada Pertamina

yang akan menjadi operator

baru. SKK Migas tidak bisa

memaksa operator baru

untuk merekrut kembali

pekerja yang sudah ada.

Apalagi, kontrak baru

blok yang akan habis itu

menggunakan skema

gross split. Dalam skema

ini, operator harus pandai

berupaya keras agar

blok migas yang dikelolanya memenuhi aspek

keekonomian.

PHE sudah berupaya keras memenuhi himbauan

SKK Migas. Menurut Ekariza, di Tuban, Joint

Operating Body Pertamina PetroChina East Java

(JOB PPEJ) setelah bubar pekerja PetroChina

dan Pertamina kembali ke entitas masing-masing.

Pekerja yang direkrut JOB

PPEJ diputus kontraknya.

Namun, PHE membutuhkan

maka mereka diserap

setelah melalui proses

seleksi. Masalah SDM

Blok Tuban sudah selesai

karena sebagian besar

diambil oleh Pertamina EP

untuk mengelola Lapangan

Sukowati.

“Beberapa pekerja diambil

PetroChina maupun

Pertamina. Tapi tenaga

kontrak atau pekarya itu kami

serap semua. Jadi sebenarnya kalau untuk job

pekerja kontrak tidak ada perubahan yang sangat

mendasar. Hanya statusnya saja berubah,” tuturnya.

Darwin Tangkalalo, GM PHE Tuban East Java,

menambahkan pekerja PHE di lapangan sebanyak

17 orang. Jika ditambahkan dengan SSO – tidak

tinggal di Lapangan tetapi di Jakarta – mencapai

16 Kebijakan

kepegawaian

tergantung pada

Pertamina yang

akan menjadi

operator baru

Page 17: MENJAGA SUSTAINABILITY - phe.pertamina.comphe.pertamina.com/Upload/File/d2583d2d-c47e-4174-ac1b-abee707f8fe5... · menjadi kontributor laba terbesar sebagai anak usaha hulu PT Pertamina

55 orang. Para pekerja eks Lapangan Sukowati

sebagian besar atau 55 orang bergabung

dengan Pertamina EP, 14 orang ditarik PHE, dan

sisanya sekitar 40 orang diambil PetroChina.

“Sebagian besar pekerja di lapangan dominan dari

PetroChina, ada 131 orang. Tapi, hampir semua

terserap. Ada juga yang resign akibat faktor umur

pensiun,” tuturnya. Jadi, pengalihan SDM sudah

selesai, sementara pengalihan lain-lain masih terus

dilaksanakan.

Blok SES merupakan salah satu blok dengan

cadangan dan produksi migas yang cukup

besar, risiko subsurface yang relatif kecil dan

menjadi salah satu penyuplai gas utama untuk

pembangkitan listrik di Pulau Jawa. Cadangan yang

masih tersisa di blok ini sebesar 60 juta

barel (mmbl) minyak dan 178 miliar kaki kubik

(bcf) gas. Jika menghitung cadangan potensial

(probable reserves), blok ini masih mengandung

1.490 mmbl minyak dan 406 bcf gas. Blok SES

menduduki peringkat 6 produksi migas terbesar

nasional, yaitu 30 ribu bopd dan produksi gas 140

mmscfd.

“Kalau dlihat dari sisi produksi kan SES paling

besar jadi paling berat tantangannya untuk

mempertahankan produksi. Kami menjaga itu.

Makanya sudah dimulai tim alih kelola untuk

bagaimana mereka menyiapkan rencana kerja

untuk pertahankan produksi,” terang Ekariza.

Tak sekadar mempertahankan produksi, Ekariza

menuturkan PHE bertekad untuk meningkatkan

produksi Blok SES. Caranya dengan melakukan

perbaikan fasilitas yang ada di sana dan menerapkan

berbagai inovasi. Tim alih kelola sedang bekerja

sama dengan CNOOC, operator lapangan SES

sebelumnya, guna mengkomunikasikan berbagai

rencana program. “Saat ini, kami belum bisa masuk

ke sana untuk mengoperasikan lapangan. Kami

intensif untuk berkomunikasi, menggelar rapat-rapat

dengan mereka,” tambah Ekariza.

Salah satu masalah krusial yang dibahas dan

memerlukan eksekusi segera adalah penetapan

status kontrak, baik untuk kontrak yang terkait

dengan produksi seperti penggunaan rig, maupun

kontrak tenaga kerja. Jika pun ada kontrak

terminasi, operasional harus tetap jalan. Istilahnya,

jangan sampai begitu habis kontrak, SES

kehilangan sopir. “Kontrak-kontrak itu tidak bisa

diputus begitu saja. Harus disiapkan dari sekarang.

Makanya, kami komunikasikan hal ini dengan

CNOOC dan SKK Migas,” katanya.

Amrullah Muiz, GM PHE Ogan Komering, mengaku

tidak muncul persoalan serius terkait SDM saat

terjadi alih kelola lapangan migas. Sekitar 60%

pekerja operator lama atau 53 pekerja diserap

PHE. “Tidak ada masalah. Organisasi ikut terbantu.

Kita juga ada unitisasi,” katanya.

Kondisi pekerja di Ogan Komering, kata Amrullah,

berkontradiksi dengan Blok Tuban. Sebagian kecil

pekerja, sekitar 20%, untuk aktivitas eksplorasi dan

produksi. Foto

: Dok

. PH

E

17

Page 18: MENJAGA SUSTAINABILITY - phe.pertamina.comphe.pertamina.com/Upload/File/d2583d2d-c47e-4174-ac1b-abee707f8fe5... · menjadi kontributor laba terbesar sebagai anak usaha hulu PT Pertamina

COVER STORY

Berbagai inisiatif telah dilakukan

Pertamina Hulu Energi (PHE) untuk

menjadi entitas bisnis yang bisa

membiayai kegiatan operasinya sendiri.

Mulai dari mengoptimalkan penggunaan anggaran,

efisiensi biaya operasi, hingga peningkatan volume

produksi dan lifting. Terlebih dengan penerapan

model skema kontrak bagi hasil gross split di

beberapa blok terminasi, PHE tidak dapat lagi

PHE is on The RighT TRack

18

Page 19: MENJAGA SUSTAINABILITY - phe.pertamina.comphe.pertamina.com/Upload/File/d2583d2d-c47e-4174-ac1b-abee707f8fe5... · menjadi kontributor laba terbesar sebagai anak usaha hulu PT Pertamina

beroperasi at any cost. Kegiatan PoD untuk

beberapa blok diupayakan dapat diakselerasi agar

bisa on stream sesuai jadwal, sehingga bisa cepat

memberikan hasil.

Keputusan untuk melepas dan mengembalikan

beberapa blok eksplorasi juga diharapkan akan

mengurangi beban cashflow PHE. “Saya ingin

mengatakan bahwa saat ini PHE is on the right Foto

: Dok

. PH

E

19

track untuk bisa membiayai kegiatan operasinya

sendiri di masa yang akan datang,” ujar Huddie

Dewanto, Pelaksana Tugas Direktur Utama PHE.

Keyakinan Huddie yang juga direktur keuangan

PHE bukan tanpa alasan. Hal itu tercermin dari

penurunan utang perseroan ke induknya,PT

Pertamina (Persero) dari tahun ke tahun. Jika pada

2016, utang ke Pertamina masih sebesar US$1

Page 20: MENJAGA SUSTAINABILITY - phe.pertamina.comphe.pertamina.com/Upload/File/d2583d2d-c47e-4174-ac1b-abee707f8fe5... · menjadi kontributor laba terbesar sebagai anak usaha hulu PT Pertamina

COVER STORY

miliar, maka pada tahun ini jumlah utang menurun

US$300 juta menjadi US$700 juta. Bahkan hingga

kuartal I 2018, PHE membukukan free cash flow

sebesar US$240 juta.

Dari sisi balance sheet, menurut Huddie, PHE

selalu melakukan pelunasan secara lebih cepat.

Ini bisa dilakukan karena laba PHE jauh lebih

tinggi dari perencanaan awal, sehingga bisa

mengakselerasi pelunasan utang.

Pembiayaan mandiri diwacanakan Pertamina

kepada anak-anak usahanya, khususnya di sektor

hulu. Wacana tersebut tidak lepas dari kondisi

keuangan Pertamina secara keseluruhan. Saat

ini sumber pembiayaan belanja operasional

(opex) dan belanja modal (capex) PHE dan juga

anak-anak usaha Pertamina lainnya berasal dan

dikonsolidasikan melalui direktorat hulu.

Jika ditetapkan harus membiayai sendiri, PHE

harus mencari sumber pembiayaan secara mandiri,

seperti dari pendapatan penjualan minyak dan

gas. Misalnya, pada 2018 kebutuhan pembiayaan

capex dan opex sebesar US$1,6 miliar. Dengan

pendapatan 2017 yang mencapai US$1,99 miliar,

tentu saja PHE bisa membiayai kebutuhan opex

dan capex. Kalau tidak cukup, mencari pembiayaan

eksternal, seperti melalui pembiayaan bank maupun

penerbitan obligasi bisa dilakukan.

Dengan membiayai kegiatan operasinya sendiri,

PHE tentu bisa lebih fleksibel dalam penentuan

alokasi anggaran. Tidak hanya itu, dengan

pembiayaan mandiri, PHE juga berpotensi

meningkatkan kontribusinya ke Pertamina.

“Jadi tidak sekadar mampu membiayai sendiri,

yang itu sudah given, tapi bagaimana PHE ke

Pertamina bisa semakin meningkat dari sisi

sumbangan produksi, besaran cadangan, besaran

laba maupun cash flow,” kata Huddie.

Kajian internal pun sudah dilakukan untuk

memuluskan rencana pembiayaan mandiri. Langkah-

langkah maupun tahapan juga sudah dikaji. Nah soal

waktu, keputusan tentu ada di tangan Pertamina

sebagai induk usaha. Kalaupun saat ini diputuskan

untuk diterapkan, Huddie menyebutkan secara

fundamental PHE sudah cukup, secara fundamental

angka-angka. Tapi tahapan secara proses mungkin

yang perlu dilihat kembali.

Lalu, bagaimana jika pembiayaan mandiri sudah

diterapkan? Nantinya kontribusi PHE ke Pertamina

hanya melalui dividen yang diberikan setiap tahun.

Apakah Pertamina siap dengan kondisi seperti itu?

Dari sisi PHE, sebenarnya dari hasil produksi

minyak dan gas sudah cukup,kecuali kalau ada

hal-hal anorganik, seperti harus membeli aset

yang bernilai miliar dolar AS, “Ini kan tidak secara

20

Page 21: MENJAGA SUSTAINABILITY - phe.pertamina.comphe.pertamina.com/Upload/File/d2583d2d-c47e-4174-ac1b-abee707f8fe5... · menjadi kontributor laba terbesar sebagai anak usaha hulu PT Pertamina

proporsional bisa kami rencanakan sendiri. Strategi-

strategi ini yang harus diputuskan oleh persero,”

kata Huddie.

Pendanaan mandiri, kata dia, tidak bisa hanya

satu sisi saja. Pasalnya, keputusan financing

dan investasi dua mata uang dengan satu sisi.

Apakah investasi juga akan diserahkan ke PHE?

Ini juga yang harus diputuskan Pertamina. Karena

kalau bussiness as usual tidak ada masalah, tapi

kebutuhan investasi selanjutnya apakah harus

diserahkan ke PHE juga. Ini yang perlu diputuskan

oleh persero.

Huddie mencontohkan kasus PT Saka Energi

Indonesia, anak usaha PT Perusahaan Gas

Negara Tbk (PGAS), yang saat ini berada di bawah

naungan Pertamina dalam wadah holding BUMN

migas. Status Saka tentu tidak bisa tetap di bawah

PGN, namun bisa jadi diserahkan ke anak usaha

Pertamina di sektor hulu.

“Contohnya Saka dari PGN akan dibagaimanakan,

ini dinamis sekali. Kajian kami berdasarkan kondisi

sekarang,” kata Huddie.

Menurut Huddie, skema pembiayaan mandiri tentu

akan memberikan independensi bagi anak usaha

Pertamina. Namun tentu juga tidak serta merta bebas,

karena pasti ada batasan. Apalagi status sebagai

anak usaha perusahaan negara (BUMN), pemerintah

tentu punya kepentingan terhadap Pertamina.

“Full cycle jangan dibayangkan sebebas-bebasnya

bisa melakukan aktivitas pendanaan maupun

investasi. Pasti ada batasan, karena sebagai

anak BUMN secara tidak langsung kepentingan

pemerintah juga ada,” katanya. Foto

: Dok

. PH

E

21

Page 22: MENJAGA SUSTAINABILITY - phe.pertamina.comphe.pertamina.com/Upload/File/d2583d2d-c47e-4174-ac1b-abee707f8fe5... · menjadi kontributor laba terbesar sebagai anak usaha hulu PT Pertamina

COVER STORY

22

Pasca alih kelola Blok Tuban,

dengan pola Kontrak

Bagi Hasil “Gross Split” saat

ini yang menjadi perhatian

utama adalah kesinambungan

kegiatan operasional tetap

berjalan dengan baik. Beberapa

fasilitas produksi seperti

Tuban Marine Terminal yang

di dalamnya ada FSO Cinta

Natomas yang merupakan milik

negara, CPA Mudi, kantor satelit

Mudi serta lapangan Sukowati

pengelolaannya diserahkan

kepada PT Pertamina EP (PEP)

Aset 4 Cepu dalam rangka

optimalisasi aset PHE Tuban

East Java.

Selanjutnya untuk pemanfaatan

fasilitas yang dimaksud di

atas dalam proses alih kelola

Blok Tuban adalah melalui

Facility Sharing Agreement

(FSA) dan Operating Sharing

Agreement (OSA) dengan PEP

Aset 4 Cepu. Misalnya untuk

kantor satelit Mudi digunakan

bersama dengan PEP Aset

4 Cepu secara proporsional

dan sesuai kebutuhan. Hal-hal

yang lebih rinci dalam FSA

dan OSA sambil jalan akan

diatur kemudian misalnya untuk

maintenance, penggunaan

material dan operasional lainnya.

Poin utamanya adalah sesuai

dengan harapan dari pemerintah

maupun SKK Migas bahwa

meskipun terjadi alih kelola,

kesinambungan operasional

migas Blok Tuban harus tetap

terjaga dan berjalan lancar,

jangan sampai terkendala oleh

hal hal yang tidak perlu.

Sebelumnya kita mengelola

dua lapangan migas yang

menjadi tulang punggung yakni

Sukowati dan Mudi dengan

kapasitas produksi Sukowati

sebesar 7.000-8.000 bopd dan

Mudi sebesar 1.100-1.200 bopd.

Sambil menunggu redeterminasi

porsi unitisasi migas di lapangan

Sukowati, saat ini fokus kita

di lapangan existing Mudi dan

produksi gas dari lapangan

Lengowangi yang sekitar 2

mmscfd.

Kegiatan operasional produksi

migas di lapangan Mudi menjadi

landasan untuk membiayai

kegiatan operasi kita. Yang akan

dilakukan adalah bagaimana

mempertahankan produksi

migas Mudi melalui program

Well Service (ESP replacement)

sebanyak 10 sumur. Di blok

Tuban East Java kita masih

mempunyai tabungan cadangan

migas untuk meningkatkan

produksi sekaligus revenue.

Yang pertama adalah lapangan

Sumber, terdapat satu sumur

temuan eksplorasi yang belum

dikomersialkan dengan hasil

uji sumur berupa gas sekitar

20 mmscfd. Saat ini diskusi

dengan SKK Migas telah

diinisiasi agar sumur ini bisa

DARWIN TANGKAlAlOGeneral Manager Tuban

East java-Randugunting

Menjaga Mudi,

Mengoptimalkan Tabungan

BIODATATanggal lahir:16 agustus 1964

Pendidikan:• S1 Geologi, universitas

Hasanuddin

• S2 Geofisika Reservoar,

universitas indonesia

Karir• Manager asset CBM

Kalimantan PHE (2012-

2013)

• Senior Manager

Exploration java&Overseas

PHE (2013-2015)

• General Manager PCPP

OC SDn BHD. Block SK-

305, Sarawak Offshore,

Malaysia.(2015-2018)

• General Manager jOB

Pertamina-PetroChina East

java, Blok Tuban.(1 april

2018-19 Mei 2018)

• General Manager Tuban

East java-Randugunting.

(20 Mei 2018 – sekarang)

Page 23: MENJAGA SUSTAINABILITY - phe.pertamina.comphe.pertamina.com/Upload/File/d2583d2d-c47e-4174-ac1b-abee707f8fe5... · menjadi kontributor laba terbesar sebagai anak usaha hulu PT Pertamina

Foto

: Tat

an A

gus

Rust

andi

23

segera dikomersialkan

melalui mekanisme Put

on Production (PoP)

mempertimbangkan

potensi market gas saat

ini, sambil mempersiapkan

beberapa program

lain terkait dengan

pengembangan lapangan

secara komprehensif.

Kedua, adalah sumur

temuan eksplorasi North-

West Lengowangi di

daerah Gresik, dengan

potensi 1,500 bph minyak

berdasarkan hasil DST.

Rencananya, akhir

tahun kita akan masuk

ke situ untuk melakukan

re-test, yang programnya

sudah disetujui oleh

SKK Migas. Satu lagi

yakni prospek West Mudi

A, yang evaluasinya

sudah memasuki tahap

akhir proses funneling

eksplorasi.

Paling tidak, dalam satu

tahun ke depan sebagai

program Quick Win yang

akan kita kerjakan sebagai

PHE Tuban East Java

adalah mempertahankan

level produksi Mudi

dan komersialisasi

gas lapangan Sumber

kemudian membuka

kembali dan memproduksi-

kan sumur North West

Lengowangi

Page 24: MENJAGA SUSTAINABILITY - phe.pertamina.comphe.pertamina.com/Upload/File/d2583d2d-c47e-4174-ac1b-abee707f8fe5... · menjadi kontributor laba terbesar sebagai anak usaha hulu PT Pertamina

COVER STORY

24

AMRUllAH MUIzGeneral Manager PHE Ogan Komering

Mempertahankan Produksi Existing,

Akselerasi Eksplorasi Untuk

Menambah Cadangan Migas

BIODATATanggal lahir:31 Mei 1963

Pendidikan:• S1 Teknik

Pertambangan,

universitas Sriwijaya

Karir• Chief Operation

Engineer jOB Pertamina

Talisman OK Ltd

(agustus 2005-juli 2010)

• Field Manager jOB

Pertamina Talisman OK

Ltd (juli 2010-Maret

2016)

• VP Operation

PHE OnWj (april

2016-agustus 2017)

• General Manager jOB

Pertamina jadestone

(OK) Ltd (September

2017-Mei 2018)

• General Manager

PHE OK (Mei 2018 -

sekarang)

Sejak 20 Mei 2018, PHE

OK mengambilalih

pengelolaan Blok Ogan

Komering berdasarkan KepMen

ESDM no.1793 K/12/MEM/2018

tanggal 18 April 2018 dan Surat

Kepala SKK MIgas No.SRT-0312/

SKKMA0000/2019-S1 tanggal 4

Mei 2018. Blok OK sebelumnya

dikelola oleh Pertamina bermitra

dengan Jadestone Energy dan

Talisman Energy sehingga kultur

perusahaan dipengaruh oleh

kedua Mitra tersebut.

Sejak diambil alih, semuanya

business process menjadi

One Pertamina, One PHE.

Secara operasional, semuanya

berjalan tanpa ada kendala,

setelah dilakukan sosialisasi

kepada semua lini pekerja dan

stakeholder. Sehingga terbentuk

kesamaan visi dan missi dari

Page 25: MENJAGA SUSTAINABILITY - phe.pertamina.comphe.pertamina.com/Upload/File/d2583d2d-c47e-4174-ac1b-abee707f8fe5... · menjadi kontributor laba terbesar sebagai anak usaha hulu PT Pertamina

Foto

: Tat

an A

gus

Rust

andi

25

semua insan Pertamina bahwa

saat ini kita stand alone, kita

membawa nama perusahaan

yang merupakan BUMN.

Sosialisasi termasuk juga dengan

skema gross split yang sudah

diberlakukan di wilayah operasi

PHE, termasuk di Ogan Komering.

Tantangan kita bersama saat

ini adalah menunjukkan bahwa

kita mampu mengelola blok

ini. Pertama, mempertahankan

produksi existing, jangan sampai

turun. Kedua, upaya untuk

meningkatkan cadangan yaitu

melakukan akselerasi program

eksplorasi secara masif. Karena

cadangan ada sekarang, hanya

akan mampu bertahan dua-tiga

tahun yang akan datang.

Blok OK saat ini hanya aktif 10%.

sementara 90% lainnya masih

merupakan potensial dan discovery.

Karena itu, blok- blok tersebut

harus dikembangkan, program

eksplorasi baru harus dilakukan,

monetisasi temuan discovery harus

segera dilakukan. Saat ini PHE

OK melakukan berbagai upaya

untuk mempertahankan Produksi

misalnya well service, perbaikan

fasilitas produksi dan reperforasi.

Tim GGR telah bekerja sama

dengan Institut Teknologi Bandung

untuk melakukan studi bersama

untuk melakukan reinterprestasi

dan Quality Control (QC) terhadap

hasil study yang telah dilakukan.

Berdasarkan hasil kajian dan

study tersebut maka akan

ditindaklanjuti dengan program

pemboran eksplorasi, pemboran

pengembangan dan work over.

Dari sisi produksi, sejak

diambilalih 100% pada 20 Mei

2018 untuk minyak 2.200 bopd di

atas target WPNB 103% YTD dan

gas 9,3 mmscfd di atas target

WP&B 102% YTD.

Organisasi kita saat ini lebih

slim dibandingkan sebelumnya,

dengan PSC skema gross split

dimana semua biaya dikeluarkan

sumbernya dari perusahaan

maka pola kerja dan proses

bisnis PHE OK diharapkan akan

lebih efisien dengan memberikan

benefit sebesar-besarnya untuk

perusahaan dan shareholder.

Page 26: MENJAGA SUSTAINABILITY - phe.pertamina.comphe.pertamina.com/Upload/File/d2583d2d-c47e-4174-ac1b-abee707f8fe5... · menjadi kontributor laba terbesar sebagai anak usaha hulu PT Pertamina

COVER STORY

26

Memasuki umurnya yang

menginjak 11 tahun, tentu

PT Pertamina (Persero) melihat

ada pertumbuhan yang terjadi di

PT Pertamina Hulu Energi (PHE).

Perkembangan PHE dalam 11

tahun eksis di dunia migas Tanah

Air patut diapresiasi apalagi jika

dilihat dari sisi kontribusinya

terhadap Pertamina maupun

nasional yang berkembang

cukup bagus. Ini ditunjukkan

dengan banyak blok terminasi

yang kemudian dikelola PHE

memiliki kinerja yang tidak jelek.

Salah satu tantangan utama

yang akan dihadapi oleh PHE

ke depan adalah pemilihan mitra

strategis. Pasalnya, model bisnis

PHE adalah menangani kerja

sama dengan pihak lain tantangan

utama PHE adalah dalam memilih

mitra yang diajak bekerja sama.

Hal ini berpengaruh langsung

dalam masalah teknis, produksi,

dan keuangan.

Ada untung rugi mempercayakan

penuh PHE menjadi pengelola

blok-blok terminasi. Jika

diberikan PHE tentu peluang

manfaat ekonomi yang masuk ke

negara semakin besar. Pasalnya,

rantai bisnis sebagian besar

akan berada di perusahaan

yang merupakan anak dari

BUMN yang secara kontrol dan

arah kebijakannya lebih dapat

diintervensi pemerintah.

Tapi bukan berarti tidak ada

tantangan. Jika tidak cermat

PHE bisa merugi dalam

pengelolaan blok terminasi. Bila

PHE rugi negara tentu juga akan

terdampak.

Saat ini tugas berat dihadapi

PHE setelah mendapatkan

mandat untuk bertanggung

KOMAIDI NOTONEGORO, Direktur Eksekutif ReforMiner institute

Pemilihan Mitra

Strategis Jadi

Tantangan PHE ke Depan

BIODATA

Tempat/Tanggal lahir:Bojonegoro, 12 September 1982

Pendidikan:• S1 Ekonomi dan Bisnis,

universitas airlangga

• S2 ilmu Ekonomi,

universitas Trisakti

• S3 Kebijakan Publik,

universitas Trisakti

Karir• Tenaga ahli Komisi Vii

DPR

• Peneliti pada Divisi Riset

Bursa Efek jakarta/

indonesia

• Direktur Eksekutif

ReforMiner institute

• Pengajar Magister ilmu

Ekonomi, universitas

Trisakti

Page 27: MENJAGA SUSTAINABILITY - phe.pertamina.comphe.pertamina.com/Upload/File/d2583d2d-c47e-4174-ac1b-abee707f8fe5... · menjadi kontributor laba terbesar sebagai anak usaha hulu PT Pertamina

Foto

: Tat

an A

gus

Rust

andi

27

jawab mengelola beberapa

blok terminasi atau yang habis

masa kontraknya pada 2018.

Dari delapan blok terminasi,

PHE kebagian mengelola

setengahnya, atau sebanyak

empat blok migas sekaligus.

Blok Tuban, Ogan Komering,

Southeast Sumatra (SES) serta

NSO adalah empat blok tersebut.

Meskipun hampir semuanya

PHE sempat menjadi salah

satu bagian dari operator yang

memiliki hak partisipasi, jumlah

atau porsinya dulu tidaklah

seperti sekarang yang 100% kini

dimiliki PHE.

Porsi kepemilikan penuh blok

terminasi memang memberikan

dampak positif bagi PHE

terutama dari sisi produksi yang

otomatis bertambah. Namun

bertambahnya jumlah blok migas

yang dikelola tentu menambah

pos biaya perusahaan. Apalagi

blok migas yang bertambah

merupakan blok migas sudah tua

sehingga dipastikan butuh effort

ekstra dalam mengelolanya.

Page 28: MENJAGA SUSTAINABILITY - phe.pertamina.comphe.pertamina.com/Upload/File/d2583d2d-c47e-4174-ac1b-abee707f8fe5... · menjadi kontributor laba terbesar sebagai anak usaha hulu PT Pertamina

COVER STORY

28

Memasuki usia 11 tahun,

PHE makin menunjukkan

kapasitasnya sebagai salah

satu tulang punggung utama

PT Pertamina (Persero) di

sektor hulu migas. Kontribusi

PHE makin signifikan seiring

bertambahnya produksi PHE

dengan masuknya beberapa blok

terminasi dengan produksi besar.

Umur makin bertambah tentu

tantangan otomatis menjadi

lebih besar. Utamanya adalah

bagaimana PHE harus bisa

melipatgandakan produksi

maupun cadangan migas

kedepan. Itu saya kira tugas

pokok PHE yang saat ini

mengelola dan mengoperasikan

beberapa lapangan migas kunci

di Indonesia.

PHE memiliki ciri khas tersendiri

ketimbang perusahaan sektor

hulu lainnya di Pertamina. Untuk

itu wajar jika PHE menjadi pilihan

manajemen korporat untuk bisa

mengelola blok-blok terminasi

yang dipercayakan oleh pemeritah.

Apalagi, pengelolaan blok migas

yang memerlukan mitra, mungkin

lebih pas diberikan ke PHE karena

sudah terbiasa pola seperti itu.

Yang own operation, mayoritas

diberikan kepada PT Pertamina EP.

Salah satu tantangan utama

PHE dalam mengelola blok

terminasi adalah dalam hal

persiapan yang relatif tidak ada

waktu transisi cukup panjang

dan sesuai dengan kaidah

perminyakan pada umumnya.

Hal ini terjadi lantaran kepastian

bahwa blok tersebut diberikan ke

Pertamina relatif sangat sempit.

Untuk diketahui kepastian

pengelola blok terminasi 2018

baru didapatkan pada awal 2018,

tentu berbagai persiapan yang

PRI AGUNG RAKHMANTO,Pengajar Ekonomi dan Kebijakan

Energi/Migas, jurusan Teknik Perminyakan universitas Trisakti

PHE Jadi Tulang

Punggung Pertamina

BIODATAPendidikan;• S1 Teknik Perminyakan,

institut Teknologi Bandung

• S2 Manajemen Energi dan

Lingkungan, universitas

Twente, Belanda

• S2 Ekonomi Energi dan

Mineral, Colorado School

of Mines, amerika Serikat

• S3 Ekonomi Politik,

universitas Tweente

Karir:• asisten Pengajar di

Colorado School of Mines,

amerika Serikat (2005)

• analis Kebijakan dan

Ekonomi Energi LP3ES

(2006-2008)

• Direktur Eksekutif

ReforMiner institute (2008-

2014)

• Sekretaris Program

Studi Magister Teknik

Perminyakan universitas

Trisakti (2015-2016)

• Pengajar Ekonomi dan

Kebijakan Energi/Migas,

universitas Trisakti

(sekarang)

Page 29: MENJAGA SUSTAINABILITY - phe.pertamina.comphe.pertamina.com/Upload/File/d2583d2d-c47e-4174-ac1b-abee707f8fe5... · menjadi kontributor laba terbesar sebagai anak usaha hulu PT Pertamina

Foto

: Tat

an A

gus

Rust

andi

29

seharusnya sudah dijalankan

tidak bisa diimplementasikan

secara optimal.

Selain dari sisi persiapan tentu

tantangan berikutnya adalah dari

sisi teknis. Logikanya, semua

fasilitas apapun ketika sudah

berumur tua pasti dibutuhkan

perlakuan khusus dalam

merawatnya. Ini juga yang

pastinya terjadi dalam pengelolaan

lapangan migas yang sudah tua.

Tantangannya adalah bagaimana

mengoperasikan lapangan-

lapangan tersebut yang

tergolong mature (tua) secara

efisien, dengan tetap bisa

mempertahankan atau bahkan

meningkatkan produksi dan

cadangan.

Meskipun mengelola

lapangan dari kontraktor

yang berbeda-beda, PHE

tak akan terkendala. Pasalnya,

PHE memiliki pengalaman

cukup banyak dengan

mengelola banyak lapangan

migas. Karena itu dari sisi

SDM dan sisi teknologi

seharusnya sudah tidak ada

masalah.

Page 30: MENJAGA SUSTAINABILITY - phe.pertamina.comphe.pertamina.com/Upload/File/d2583d2d-c47e-4174-ac1b-abee707f8fe5... · menjadi kontributor laba terbesar sebagai anak usaha hulu PT Pertamina

WAWANCARA

PHE juga mengelola dan

mengawasi operasional blok

hulu migas masing -masing anak

perusahaan dengan skema kerja

sama (partnership).

Untuk mengetahui lebih

jauh bagaimana perjalanan

PHE selama 11 tahun dan

proyeksinya ke depan, Energia

PHE mewawancarai PTH

Direktur Utama PHE Bapak

Huddie Dewanto. Berikut

petikannya.

PSC Migas Nonkonvensional

serta dua aset downstream,

yaitu Arun NGL dan Donggi

Senoro LNG serta Blok SK-305

Malaysia.

Dibandingkan dengan anak

usaha Pertamina lainnya,

PHE memiliki sifat unik dan

khusus. Selain bertugas

mengelola portofolio masing-

masing anak perusahaannya,

perusahaan patungan dan

berbagai perusahaan afiliasi,

KITA HARUS MENJAGA KEBERLANJUTAN PHE

PT Pertamina Hulu Energi

(PHE), anak usaha PT

Pertamina (Persero) di

sektor energi terintegrasi, tahun

ini genap berusia 11 tahun.

Hingga saat ini, PHE mengelola

53 blok meliputi tujuh JOB-PSC,

28 Pertamina Participating

Interest (PPI), dan 14 PSC

Coal Bed Methane (PSC-CM).

Perusahaan juga mengelola dua

30

Page 31: MENJAGA SUSTAINABILITY - phe.pertamina.comphe.pertamina.com/Upload/File/d2583d2d-c47e-4174-ac1b-abee707f8fe5... · menjadi kontributor laba terbesar sebagai anak usaha hulu PT Pertamina

Foto

: Tat

an A

gus

Rust

andi

31

HUDDIE DEWANTO, Pelaksana Tugas Direktur utama PT Pertamina Hulu Energi

Bagaimana Anda melihat

perjalanan 11 tahun PHE?

Saya rasa banyak prestasi

yang diraih PHE selama 11

tahun mulai dari awal sampai

sekarang kita sudah dipercaya

mengelola bermacam-macam,

dari segi proses bisnisnya,

size-nya, dan kompleksitas

operasinya yang sangat

heterogen, variatif, dan kultur

yang berbeda-beda. Apalagi

sebagian aset PHE adalah

hasil akuisisi dari perusahaan

sebelumnya sehingga secara

SDM dikelola dengan sistem

yang berbeda. Selama 11 tahun

ini saya rasa pengintegrasian

aset ini cukup berhasil,

operasional produksi maupun

finansial meningkat terus,

bahkan tahun lalu termasuk

prestasi atau kinerja yang

sangat tinggi bagi PHE. Mudah-

mudahan ke depan bisa

berlanjut. Adanya tambahan

aset yang dipercayakan kepada

PHE bisa meningkatkan

optimisme masa depan PHE

akan semakin bagus, semakin

baik. Di sisi lain, kontribusi

terhadap portofolio Pertamina

juga semakin besar.

Bagaimana dengan tantangan

finansial?

Cukup banyak. Kita tahu ke

depan volatilitas lebih tinggi.

Dari segi harga (minyak), naik

turunnya cepat. Kita tidak tahu

dua tahun ke depan bagaimana

kondisi makro dan kondisi

Page 32: MENJAGA SUSTAINABILITY - phe.pertamina.comphe.pertamina.com/Upload/File/d2583d2d-c47e-4174-ac1b-abee707f8fe5... · menjadi kontributor laba terbesar sebagai anak usaha hulu PT Pertamina

geopolitik dunia. Saya rasa

semua perusahaan migas

menghadapi tantangan yang

sama. Kemudian di Indonesia

dinamika politiknya sangat

tinggi. Tantangan-tantangan

itu memengaruhi kinerja. Kita

dituntut bekerja lebih efektif dan

efisien, dengan pola-pola skema

kontrak yang berbeda. Kita selalu

jadi pionir untuk melakukan

ini. Tapi kita yakin stakeholder

punya kepentingan lebih besar,

jadi dukungan dari stakeholder

akan membantu PHE untuk

berkembang.

Apakah masuknya sejumlah

blok dan penerapan skema

gross split berpengaruh

secara finansial ke PHE?

Gross split diaplikasikan supaya

kontraktor beroperasi secara

lebih efisien dan efektif. Kita

punya kewenangan lebih besar

dibanding skema cost recovery.

Memang harus terjadi perubahan

mindset dan perubahan proses

bisnis karena dengan skema

ini tuntutannya lebih tinggi. Kita

harus membuktikan bahwa

dengan skema ini kita tetap

memperoleh hasil seperti

yang ditargetkan sebelumnya.

Kita mengakui ini tantangan

lah, tapi juga ada opportunity

karena kewenangan ada pada

kita. Opportunity kita untuk

bisa melakukan hal-hal yang

berdampak positif, misalnya

sinergi dengan Pertamina ke

depan bisa lebih ditingkatkan.

Bagimana kesiapan PHE dalam

menerapkan pembiayaan

mandiri?

Rencana itu belum ada

keputusan definitif, tapi memang

di setiap challenge kita

selalu diarahkan berdasarkan

kemampuan, bukan hanya untuk

mendanai sendiri bahkan untuk

meningkatkan kontribusi kepada

Pertamina. Tidak sekadar kita

mampu biaya sendiri, itu sudah

given, tapi bagaimana PHE

ke Pertamina bisa semakin

meningkat dari segi sumbangan

produksi, besaran cadangan,

besaran laba maupun cash flow-

nya.

Kapan rencana ini diterapkan?

Kami sudah lakukan kajian

internal, langkah-langkah

maupun tahapan ke sana itu

sudah kami kaji. Berapa lama

waktu yang dibutuhkan, itu

sebetulnya bergantung pada

keputusan Pertamina. Secara

fundamental kami sebetulnya

sudah cukup, tapi perlu dilihat

bagaimana prosesnya dan

berapa lama waktu yang

dibutuhkan. Itu bergantung pada

kebijakan korporat. Secara

fundamental kita bisa. Bahkan

kita dari segi balance sheet

selalu melakukan pelunasan

secara lebih cepat karena

profit kita jauh lebih tinggi dari

perencanaan awal. Karena itu,

kita bisa akselerasi pelunasan

utang.

Apakah manajemen PHE

sudah mempertimbangkan

dampak pelaksanaan

pembiayaan mandiri terhadap

persero?

Hubungan kita ke persero

kontribusinya hanya melalui

dividen. Pertanyaannya

kemudian, apakah persero

siap dengan kondisi seperti

itu? Kalau kami mendanai hasil

produksi sudah cukup, kecuali

kalau ada hal-hal anorganik, ini

beda. Misalnya, kita harus beli

aset triliunan, ini tidak secara

proporsional kita bisa rencanakan

sendiri. Strategi-strategi ini yang

harus diputuskan oleh persero.

Apakah penerapan kebijakan

ini nantinya juga terkait

rencana reorganisasi di

internal PHE?

AP-AP (Anak Perusahaan) ini

kan akibat logis dari UU Migas.

Tiap blok harus di-reinvest.

Itu sebenarnya struktur legal

saja. Namun, secara strategi

korporasi, kita harus ada

konsolidasi ke holding. Ini Foto

: Dok

. PH

E

WAWANCARA

32“Gross split diaplikasikan supaya kontraktor beroperasi secara lebih efisien dan efektif.”

Page 33: MENJAGA SUSTAINABILITY - phe.pertamina.comphe.pertamina.com/Upload/File/d2583d2d-c47e-4174-ac1b-abee707f8fe5... · menjadi kontributor laba terbesar sebagai anak usaha hulu PT Pertamina

konsekuensi dari UU bila setiap

WK dikelola oleh satu badan

hukum.

Selain soal pembiayaan dan

juga rencana reorganisasi, ke

depan persoalan PHE akan

cukup kompleks. Bisa Anda

jelaskan bagaimana gambaran

PHE ke depan?

Intinya, kita harapkan normatif

saja bahwa PHE akan tetap

berkembang secara semakin

kuat secara fundamental

operasional maupun

keuangannya, tetap menjadi

salah satu backbone Pertamina

di hulu untuk meningkatkan

produksi maupun cadangan.

Kita harap sustainability PHE

tetap terjaga. Ke depannya

mungkin faktor teknologi akan

kita kedepankan karena secara

operasional konvensional

saja tidak cukup karena orang

lain juga sudah melakukan

terobosan-terobosan, kita

juga tentunya ingin adopt

teknologi-teknologi baru untuk

meningkatkan produksi dari

segi subsurface maupun

operasionalnya.

Termasuk soal pembagian

participating interest 10

persen kepada BUMD?

Itukan sudah menjadi ketentuan.

Detail pelaksanaanya

kita akan lakukan dengan

pemerintah daerah masing-

masing bagaimana detail

pelaksanaannya. Tentunya

kita akan laksanakan sesuai

aturan. Kadang-kadang

BUMD-nya belum ada. Bila

mereka siap, secara GCG

pelepasan harus jalan juga.

Yang jelas tahun depan sudah

90 persen. Tahun ini masih 100

persen. Pembicaraan detail

eksekusi di PHE karena tinggal

melaksanakan, detail mengenai

hak dan kewajiban. Tuban sudah

dialihkan tapi pembicaraan belum

mulai. Tinggal menunggu dari

SKK Migas karena mereka yang

menentukan.

Terakhir, bagaimana tindak

lanjut kemitraan PHE dengan

existing partner?

Ada beberapa partner yang

approach. Tapi proses

internalnya, pedoman-

pedomannya, harus kita lengkapi

dulu karena ini hal baru. Secara

prosedural kita harus fix dulu.

Secara dukungan dengan

persero harus jelas prosesnya

bagaimana, tapi kontak-kontak

sudah ada. Kita juga terbuka

untuk mendengar usulan-usulan

mereka, proposal mereka,

pendapat mereka, setelah

kajian akan kita usulkan karena

ada proses di Pertamina. Kita

terbuka dengan partner existing

yang masih tertarik kerja sama.

Tentunya nanti ada diskusi,

negosiasi. Pembicaraan masih

terus.

33

Page 34: MENJAGA SUSTAINABILITY - phe.pertamina.comphe.pertamina.com/Upload/File/d2583d2d-c47e-4174-ac1b-abee707f8fe5... · menjadi kontributor laba terbesar sebagai anak usaha hulu PT Pertamina

INOVASI

Tampil santai, Danny

Hutagalung, Victor

Purba,dan Putu Yoga,

menyambangi dan berbincang

dengan Energia PHE di lantai

11 PHE Tower di Jalan TB

Simatupang, Jakarta Selatan,

pada Senin (2/7) pagi nan

cerah. Dari tampilan, mungkin

tak ada yang mengira ketiganya

merupakan bagian dari Tim

FT-Prove Durian Nambo yang

berasal dari Joint Operation Body

(JOB) Pertamina-Medco EP

34

DURIAN NAMBO TINGKATKAN CADANGAN GAS 1 TCF

Page 35: MENJAGA SUSTAINABILITY - phe.pertamina.comphe.pertamina.com/Upload/File/d2583d2d-c47e-4174-ac1b-abee707f8fe5... · menjadi kontributor laba terbesar sebagai anak usaha hulu PT Pertamina

Foto

: Dok

: PH

E

Jika opsi pengembangan

Lapangan Senoro Selatan

dipilih, dana investasi yang

dibutuhkan mencapai Rp3

triliun dengan potensi tambahan

cadangan sebesar 500-600

billion cubic feet (bcf). Kalau

seismik tambahan yang dipilih,

dana investasi Rp418 miliar

yang diperlukan untuk mencari

tambahan cadangan migas.

Lalu jika Nambo Integrated

GGRP yang dipilih, berapa

alokasi investasi yang

diperlukan? “Saat itu alokasi

dana yang dibutuhkan Rp13

miliar untuk menjalankan studi.

Dan hingga tuntas, dana yang

dikeluarkan hanya sekitar 60%

atau Rp8 miliar,” kata Danny.

Awalnya, pembentukan Durian

Nambo terkesan dipaksakan.

Betapa tidak? Saat mulai ikut

serta Continous Improvement

Program (CIP), tim juga masih

harus mengejar dua sertifikasi

lainnya, yakni sertifikasi dengan

sertifikator internasional

(Netherland, Sewell & Associates

Inc) di Dallas, Amerika Serikat

dan sertifikator nasional

(Lemigas) untuk persiapan Plan

of Development Senoro fase 2.

“Untuk sertifikasi saja kami harus

kerja lembur. Tiba-tiba ada CIP.

Benar-benar lumayan juga, extra

time,” kata Victor, pria bertubuh

gempal, yang menjadi sekretaris

tim Durian Nambo.

Department, JOB Tomori

Sulawesi.

Kisah Durian Nambo berawal

dari temuan yang menunjukkan

bahwa produksi gas yang

mencapai 310 juta kaki

kubik per hari (mmscfd) dari

pengembangan Lapangan

Senoro tahap pertama (Senoro

Utara) akan mulai mengalami

penurunan pada 2023. Bahkan

berdasarkan hasil sertifikasi

cadangan oleh international

certificator (Gaffney, Cline

& Associates) tahun 2014,

cadangan Senoro Utara

tidak dapat mencukupi

komitmen penjualan gas

sesuai kontrak atau akan

mengalami shortfall sebesar

455 bcf sampai akhir kontrak

di tahun 2027. JOB Tomori pun

memproyeksikan kerugian

hingga Rp27,3 triliun.

Berdasarkan kontrak, JOB

Tomori harus memasok gas ke

PT Donggi-Senoro LNG sebesar

250 mmscfd, PT Panca Amara

Utama 55 mmscfd, dan PT PLN

(Persero) sebesar 5 mmscfd.

Berdasarkan kondisi tersebut,

diperoleh tiga opsi solusi, yakni

pengembangan Lapangan

Senoro Selatan, melakukan

seismik dan pengeboran sumur

tambahan di daerah transisi

serta alternatif lainnya adalah

menggunakan Nambo Integrated

GGRP Study.

Tomori Sulawesi yang berhasil

meningkatkan cadangan gas

terbukti hingga sebesar 1 tcf

(triliun cubic feet) dari Lapangan

Senoro di Kabupaten Banggai,

Sulawesi Tengah.

Selain Danny, Victor dan Putu,

Durian Nambo memiliki dua

anggota lainnya, Shun Dotoku

dan Diniko Nurhajj. Namun saat

itu, keduanya berhalangan

hadir. Kelimanya sehari-hari

bekerja di Technical Planning

35

Page 36: MENJAGA SUSTAINABILITY - phe.pertamina.comphe.pertamina.com/Upload/File/d2583d2d-c47e-4174-ac1b-abee707f8fe5... · menjadi kontributor laba terbesar sebagai anak usaha hulu PT Pertamina

Berdasarkan temuan awal,

menurut Danny, produksi gas

Tomori bisa dikembangkan

hingga 2027, namun setelah

adanya penemuan cadangan

baru, Tomori bisa tetap

memproduksi gas hingga jauh

setelah kontrak berakhir.

“Kalau kita lihat laporan

cadangan dari SKK Migas tahun

lalu, kenaikan cadangan gas

Lapangan Senoro paling tinggi

dibandingkan dari seluruh KKKS,

”kata Danny.  

Seiring dengan perolehan

sertifikasi cadangan, JOB

Tomori pun bisa memasukkan

rencana pengembangan (plan

of development/PoD) Lapangan

Senoro tahap II ke Satuan Kerja

Khusus Pelaksana Kegiatan

Usaha Hulu Minyak dan Gas

(SKK Migas).

Dari tujuh tim perwakilan JOB

Tomori yang mengikuti kompetisi

CIP PHE 2017, hanya tim Durian

Nambo yang berhasil lolos untuk

ikut dalam kompetisi CIP di

tingkat selanjutnya. Perjalanan

inovasi Durian Nambo seakan

tak terbendung, mulai meraih

Gold Award di tingkat PHE,

dilanjutkan keberhasilan meraih

Platinum Award dan The Most

Valuable Reserve pada forum

Upstream Improvement and

Innovation Award (UIIA) 2017,

hingga berhasil meraih tiga

kategori dalam ajang Annual

Pertamina Quality Award (APQA)

2018, The Best Function Team

(FT Prove), Platinum Award,

dan Top Three Most Valuable

Innovation.

Pada APQA 2018 yang digelar

Maret 2018, PHE menyabet

INOVASI

36

Foto

: Dok

. PH

E

Menurut Danny, Ketua Durian

Nambo, pada 2017 merupakan

kali pertama JOB Tomori ikut

serta dalam forum CIP secara

kolektif. Saat itu, ada beberapa

mentor dari PHE yang datang

JOB Tomori untuk sosialisasi

CIP. Di sisi lain, Durian Nambo

baru saja selesai melakukan

sertifikasi terhadap temuan

tambahan cadangan terbukti.

Durian Nambo mulai ikut

proses CIP pada Mei 2017 yang

diadakan oleh PHE. Proposal

ditulis berdasarkan kaidah

penulisan CIP yang terdiri dari 8

langkah, dan dilanjutkan dengan

persiapan presentasi.

“Kemudian persiapan tampil.

Itu juga kami meraba-raba,

formatnya seperti apa, yang

wajib ditampilkan dan dinilai,”

ungkap Victor. 

Page 37: MENJAGA SUSTAINABILITY - phe.pertamina.comphe.pertamina.com/Upload/File/d2583d2d-c47e-4174-ac1b-abee707f8fe5... · menjadi kontributor laba terbesar sebagai anak usaha hulu PT Pertamina

gelar best of the best setelah

memborong lima gelar kategori

sekaligus. Selain Durian Nambo

yang menyabet Best FT Prove,

PHE juga meraih Best PC Prove

melalui PC Prove Joker; Best I

Prove CIP melalui I Prove Barez

serta gelar Best Innovation Expo

CIP melalui PC Prove KISS.

Pada APQA 2018 terdapat 3.051

risalah inovasi yang berhasil

diselesaikan sepanjang 2017.

Sebanyak 140 CIP lolos tingkat

korporat yang diikuti unit bisnis,

unit operasi atau region dan anak

usaha Pertamina.

Temuan Durian Nambo telah

disertifikasi baik di tingkat

nasional, mulai dari Pusat

Penelitian dan Pengembangan

Teknologi Minyak dan Gas

Bumi (Lemigas), Gaffney Cline

& Associates dan Netherland

Sewell & Associates Inc (NSAI).

Sertifikasi dilakukan untuk

memvalidasi perhitungan

cadangan yang dihasilkan dari

Nambo Integrated GGRP Study.

Inovasi studi terintegrasi juga

telah memiliki hak cipta.

Menurut Putu, kendala utama

dalam mengikuti CIP adalah

bagaimana cara membahasakan

istilah-istilah teknis menjadi

mudah dipahami, terutama

kepada juri dan peserta dengan

latar belakang yang bukan

teknis. “Membahasakan teknis

supaya gampang dicerna itu Foto

: Tat

an A

gus

Rust

andi

37

susah. Contohnya 1 triliun kubik

feet itu apa sih, orang awam

mungkin tidak tahu. Jadi kami

menggambarkan ukuran sebesar

itu seperti luas Jakarta dengan

tinggi setara Monas,” ungkapnya. 

Presentasi yang mudah

dimengerti diperlukan mengingat

juri berasal dari multidisiplin, baik

dari downstream, refinery hingga

marketing.

Danny mengatakan ke depan

Durian Nambo masih fokus

untuk mengikuti satu event

internasional, namun belum

diketahui negara yang dituju.

Setelah itu, Durian Nambo

berencana menggali inovasi lain.

Pemilihan nama Durian Nambo

bukan tanpa alasan. Durian

Nambo merupakan durian khas

di daerah Luwuk, Tomori yang

sangat lezat. Bahkan, bagi Danny

dan Victor yang berasal dari

Tapanuli Utara, Durian Nambo

lebih enak dibanding Durian

Medan.

Tidak berhenti hanya soal

pemilihan nama, ternyata Durian

Nambo pun harus memiliki

kepanjangan. Dengan agak

maksa, kemudian lahirlah “Duh

kerennya nambah banyak

hidrokarbon”.

Lalu apa yang diperoleh dari

Durian Nambo sebagai tim CIP

yang menghasilkan nilai tambah

hingga Rp58 triliun tersebut? Tidak

hanya pengalaman, tim Durian

Nambo juga mengaku mendapat

kepuasan sekaligus pengakuan

terhadap inovasi yang dilakukan.

“Kami melihat teman-teman lain

semangat juga. Di Tomori banyak

success story, baik dari teman-

teman lapangan juga. Banyak

teknologi yang mereka terapkan

sangat valuable. Bahkan ada

beberapa yang sudah memiliki

hak cipta,” kata Danny.

Page 38: MENJAGA SUSTAINABILITY - phe.pertamina.comphe.pertamina.com/Upload/File/d2583d2d-c47e-4174-ac1b-abee707f8fe5... · menjadi kontributor laba terbesar sebagai anak usaha hulu PT Pertamina

HR & GA

38

ICT MENGAWAL PROSES BISNIS PHE

Manajemen PT

Pertamina Hulu Energi

(PHE) menorehkan

tonggak penting pada Senin

(30/4). Bertempat di kantor

pusat perusahaan migas itu, di

bilangan Jakarta Selatan, PHE

menggelar kegiatan Closing

Project PHE One System.

Tampak hadir Direktur Keuangan

& Layanan Bisnis PHE, Huddie

Dewanto di tengah acara yang

dihadiri para pekerja. Dia

sekaligus menutup Project PHE

One System.

Huddie tak sanggup menutupi

rasa gembiranya. Tanpa sungkan

dia menyampaikan ucapan

terima kasih dari seluruh direksi

dan jajaran manajemen PHE

kepada para pekerja dan semua

pihak yang terlibat dalam Project

PHE One System. Namun, dia

menekankan bahwa proses

pekerjaan tidak berhenti sampai

proyek ini selesai. “Pengawalan

pekerjaan baru dimulai untuk

menyelaraskan program Shared

Service Organisation (SSO),”

tegas dia.

PHE memang telah

menggunakan program SSO

yang menggabungkan seluruh

bisnis proses di seluruh anak

perusahaan PHE. Melalui

pengembangan SSO diperlukan

aplikasi standardisasi dari bisnis

proses tersebut. “Penerapan

SSO menjadi suatu milestone

penting dalam perjalanan 11

tahun PHE untuk lebih bisa

mengkoordinasikan terkait tugas

dan tanggung jawab. Sebelumnya

anak perusahaan punya ICT

sendiri. Holding agak kerepotan

pada saat melakukan konsolidasi,”

tutur Vice President ICT & Data

Management PHE, Bambang

Rudi, di Jakarta, baru-baru ini.

Penerapan SSO di PHE dan anak

perusahaannya dengan sasaran

utamanya yaitu Standarisasi,

Kecepatan, dan Efisiensi. Menurut

Bambang, SSO bukan sesuatu

yang baru dalam industri migas.

Perusahaan-perusahaan lain

sudah menerapkan SSO untuk

Page 39: MENJAGA SUSTAINABILITY - phe.pertamina.comphe.pertamina.com/Upload/File/d2583d2d-c47e-4174-ac1b-abee707f8fe5... · menjadi kontributor laba terbesar sebagai anak usaha hulu PT Pertamina

Foto

: Tat

an A

gus

Rust

andi

39

Bambang menjelaskan

penerapan PHE One System

mencakup 12 entitas yakni

satu PHE holding dan 11 anak

perusahaan (AP). Scooping

dari implementasi PHE One

System yang menghabiskan

anggaran sekitar Rp10.5 miliar

itu mencakup 12 modul. Dari sisi

teknologi, PHE menggunakan

Enterprise Resource Planing

(ERP) sehingga institusi yang

belum menggunakan ERP

harus menggunakan aplikasi

itu. Saat ini, ada sekitar 200

aplikasi non-ERP yang berbeda-

beda di holding maupun di AP

yang harus distandardisasikan.

“Dalam menentukan sistem

yang digunakan pihak ICT tidak

sendirian tetapi bekerja sama

dengan fungsi bisnis,” katanya.

Menurut Bambang, implementasi

PHE One System tidak

sekadar perubahan aplikasi,

tapi perubahan proses bisnis

yang beri dampak kepada

reengineering. Ini menjadi suatu

tantangan buat perusahaan untuk

mengimplementasikan sebanyak

dan sebesar itu. Apalagi, salah

satu anak perusahaan, PT

PHE Offshore North West

Jawa (ONWJ) yang baru Go

Live pada Februari 2017 harus

melakukan relive seiring dengan

pemberlakuan sistem baru itu.

Tantangan kedua dari aspek

user pengguna. Jumlah lisensi

atau user ID yang digunakan

hampir 900-an, dari sebelumnya

sekitar 600-an. Salah satu

aspek yang harus dikelola

adalah change management.

“Itu menjadi suatu tantangan

tersendiri, karena kalau terjadi

perubahan dalam bekerja pasti

terjadi keengganan, penolakan,

retensi dari pekerja. Tetapi itu

hal biasa. Kita lakukan change

management secara terus

menerus baik melalui sosialisasi,

banner, user training, dan lain-

lain. Pada saat live kami berikan

support dalam artian kalau

terjadi kendala langsung ada

interaksi ke kami,” tuturnya.

Tantangan ketiga adalah aspek

data cleansing. Bambang

menjelaskan suatu proses

berjalan tidak end to end. Hal

ini bisa dilihat datanya pasti

bolong-bolong apalagi kalau

proses akuntabilitasnya tidak

dijaga. Data cleansing menjadi

prasyarat data awal untuk

digunakan aplikasi. Untuk entitas

baru biasanya tidak hanya

data cleansing tapi ada data

building, membuat data baru

dari data-data yang ada di excel,

hardcopy, maupun manual.

“Tantangannya di situ,” kata dia.

Setelah itu, proses

pengelolaannya berada pada

Tugas Pokok Fungsi masing-

masing. Ada dua fungsi yang

terlibat. Pertama, bussiness

owner yaitu keuangan,

SCM, operasi, HSSE. Proses

enabler-nya. Salah satunya

Shell yang memiliki pusat data

di Eropa dan Asia (Filipina dan

China). “Memang bisa jadi ada

ketidaknyamanan di beberapa

fungsi dengan perubahan ini. Tapi

model-model bisnis ini

yang saat ini sudah berjalan,

harus dijalankan, apalagi

sekarang eranya digital,”

tegasnya.

Bambang menjelaskan PHE

One System diinisiasi sejak

2017. Proyek inii kick off pada

Juni tahun lalu meskipun

sudah dimulai pada Mei. PHE

One System sukses mencapai

tahapan Go Live Harmonisasi

dan Standardisasi PHE One

System dengan menggandeng

pihak IT PT Pertamina (Persero)

pada Januari 2018. “Selanjutnya

dilakukan support pasca Go Live

selama tiga bulan sampai Maret.

Setelah selesai pembukuan dan

stabil, baru closing project pada

30 April,” katanya.

PHE One System menerapkan

tujuh poin penting sebagai bentuk

standardisasi perusahaan yaitu

Standarisasi Proses Bisnis

PHE Group, Standardisasi

Release Strategy Authorization,

Standardisasi Implementasi

Modul & Sub Modul,

Standardisasi Penggunaan Cost

Object, Standardisasi Naming

Convention, Standardisasi Alokasi

User ID, dan Standardisasi

Laporan System SAP.

Page 40: MENJAGA SUSTAINABILITY - phe.pertamina.comphe.pertamina.com/Upload/File/d2583d2d-c47e-4174-ac1b-abee707f8fe5... · menjadi kontributor laba terbesar sebagai anak usaha hulu PT Pertamina

bisnis ini dijalankan melalui

sistem informasi aplikasi.

Pihak ICT membantu untuk

mengkonfigurasikan agar proses

bisnis bisa berjalan melalui sistem

informasi. “Jadi, punya tanggung

jawab yang sama,” tuturnya.

Bambang meyakini berjalannya

proses bisnis perusahaan akan

dipengaruhi isu, perubahan,

kebijakan perusahaan, kebijakan

government. Berbagai faktor

tersebut paling tidak ada

membawa dampak terhadap

aplikasi atau informasi yang

pendiskripsiannya ditentukan

bussiness owner. “Kita sebut

blue print. Itu di-stay dulu baru

sign off sebelum nanti kami

sesuaikan sistem aplikasinya,”

kata dia.

Implementasi ERP sepenuhnya

menggunakan jasa Pertamina

(Persero). Sebelumnya,

beberapa entitas bisnis

dibiarkan menggunakan sistem

existing dan ada yang langsung

diintegrasikan menggunakan

ERP. PHE holding, ONWJ,

WMO dan Nunukan sudah

menggunakan ERP. Sekitar

enam AP sama sekali belum

memakai ERP atau sudah

memakai ERP tapi bukan dari

SAP. “Jadi, macam-macam

produk ERP-nya. Dengan

PHE One System ini kami

standardisasikan menjadi satu.

Jangan sampai fungsinya sudah

di-SSO-kan, tapi proses ERP-nya

masih macam-macam karena

akan menyulitkan teman-teman

SSO kalau proses bisnisnya

berbeda-beda,” katanya.

Pemilihan SAP mengikuti policy

dari Pertamina sebagai holding.

Semua anak perusahaan yang

bergerak di core business

sudah memakai sistem serupa.

Pemilihan penggunaan SAP

memiliki banyak pertimbangan.

Salah satunya adalah best

practice dalam proses

bisnis migas. Kedua, hampir

mayoritas perusahaan migas

menggunakan SAP untuk sistem

informasinya. Sampai saat ini

kelengkapan modulnya untuk

sektor migas cukup banyak,

termasuk industry solution untuk

downstream dan upstream.

Untuk anak perusahaan yang

memerlukan industry sollution

untuk upstream contohnya

menggunakan Joint Venture

Accounting (JVA) yang sangat

spesifik.

“Di perusahaan lain tidak ada

JVA. ONWJ atau WMO punya

partner. Nah, menghitung nett

dan gross-nya menggunakan

JVA. Yang lain adalah PSA

production sharing accounting

tapi belum kita jalankan masih

coba optimalkan JVA, baru di-

enhance. JVA memang modul

khusus untuk upstream,” beber

Bambang.

Untuk blok migas yang baru

dikelola PHE seperti Blok Tuban

dan Ogan Komering, 3-6 bulan

sebelum diserahterimakan Foto

: Dok

: PH

E

HR & GA

40

Page 41: MENJAGA SUSTAINABILITY - phe.pertamina.comphe.pertamina.com/Upload/File/d2583d2d-c47e-4174-ac1b-abee707f8fe5... · menjadi kontributor laba terbesar sebagai anak usaha hulu PT Pertamina

sudah mulai penjajakan untuk

mengintegrasikan sistemnya.

Tuban dan Ogan Komering

sejak Januari setelah live.

Apabila operator blok yang lama

merupakan perusahaan luar

negeri, tantangan terberatnya

adalah data. Ini juga terjadi

dalam proses integrasi Blok

SES dari CNOOC. Sistem

informasi membutuhkan data.

Data-data ini biasanya sulit

didapatkan kecuali sejak dalam

proses transisi sudah ada

korespondensi yang cukup baik.

“Blok SES hampir semuanya

menggunakan modul ERP yang

sama. PHE menambahkan

tiga modul fund management,

travel management, sales and

distribution yang sebelumnya

tidak ada sama sekali,” tutur

Bambang.

EFISIENSI Efisiensi PHE One System

sebenarnya terletak pada proses.

Proses yang standard tentunya

lebih efisien dari proses bisnis

yang macam-macam. Kemudian

efisiensi dari eksekusinya.

Pekerja tidak lagi bekerja untuk

spesifik perusahaan A, B, tapi

untuk seluruh perusahaan sesuai

prosesnya.

Pengelolaan lewat satu sistem

akan memudahkan monitoring

terhadap biaya. Dengan adanya

standardisasi kemudian ada

sentralisasi. Monitoring terhadap

biaya kemudian negosiasi

terhadap pengeluaran biaya akan

cukup signifikan meningkatkan

efisiensi terhadap biaya itu

sendiri.

Di level AP, utilisasi ERP baru

ONWJ dan WMO dikisaran 60-

70%. AP yang lain bisa jadi lebih,

namun belum bisa diukur. Tahun

ini untuk PHE holding utilisasi

ERP mencapai 100%. Target

utulisasi ERP akan dinaikkan

tahun depan karena transaksi

lebih banyak di AP. “Saya dan

tim punya tanggung jawab tidak

hanya mengimplementasikan

tapi juga bagaimana ERP bisa

optimal dimanfaatkan dalam

proses. Tujuannya data. Ini lebih

kepada journey implemetasi

ERP, tidak seperti membalikkan

telapak tangan,” ujar Bambang.

Infrastruktur ICT disentralisasikan

di Arcadia. Semua AP maupun

blok baru akan dipindahkan ke

sana, atau memanfaatkan data

center yang sudah ada. Data

center akan digunakan bertahap

sehingga tidak mengganggu

operasional perusahaan. Saat ini,

data center ini sudah digunakan

untuk SSO dan 11 AP. “Jambi

Merang nanti kami bereskan

karena belum masuk SSO,”

jelasnya.

Kapasitas ruangan data center

masih cukup karena raknya

sudah model virtual. Mengelola

data center itu membutuhkan

anggaran besar karena tidak

hanya terkait dengan lokasi

tapi juga sistem pengawasan

yang dilakukan 1x24 jam. Salah

satu instalasi yang sedangkan

dikembangkan adalah Disaster

Recovery Center (DRC) sehingga

andai muncul masalah atau

kendala operasional perusahaan.

Tahun ini diharapkan PHE

memiliki DRC untuk email.

Traffic server email cukup tinggi

sehingga harus dijaga avalaibility-

nya. “Tahun depan baru akan ke

server lain,” harapnya.

41

Page 42: MENJAGA SUSTAINABILITY - phe.pertamina.comphe.pertamina.com/Upload/File/d2583d2d-c47e-4174-ac1b-abee707f8fe5... · menjadi kontributor laba terbesar sebagai anak usaha hulu PT Pertamina

INSPIRASI

42

Mengenakan kemeja

hitam lengan pendek

dipadu celana warna

senada, R Gunung Sardjono

Hadi, mantan Direktur Utama PT

Pertamina Hulu Energi (PHE)

tampak ceria saat berbicara

dihadapan pekerja PHE yang

memenuhi Multifunctional

Room di lantai dua PHE Tower,

Kamis (5/7). Saat itu, fungsi

relation PHE menggelar acara

perpisahan bagi Gunung.

Maklum, per awal Juni 2018,

Gunung, yang mantan Direktur

Utama PT Pertamina Gas

(Pertagas), itu ditarik ke PT

Pertamina (Persero) untuk

mengisi jabatan lain di Direktorat

Hulu Pertamina.

Gunung sebenarnya tak

mengetahui akan adanya kejutan

tersebut. Pasalnya, tetiba saja dia

diundang ke ruang pertemuan

yang telah disiapkan untuk gelaran

farewell. Jebolan Teknik Kimia

R GUNUNG SARDjONO HADI, Mantan Direktur utama PHE

KETELADANAN SEORANG PEMIMPIN

Page 43: MENJAGA SUSTAINABILITY - phe.pertamina.comphe.pertamina.com/Upload/File/d2583d2d-c47e-4174-ac1b-abee707f8fe5... · menjadi kontributor laba terbesar sebagai anak usaha hulu PT Pertamina

Foto

: Dok

. PH

E

43

Universitas Diponegoro, Semarang

itu didaulat memberikan jawaban

atas beberapa pertanyaan dari

para pekerja PHE terkait sepak

terjangnya selama menjadi

orang nomor satu di anak usaha

Pertamina tersebut dan hubungan

baiknya dengan para pekerja PHE

lain.

Energia PHE beberapa kali

mewawancarai mantan Senior

Vice President Corporate Share

Service (CSS) Pertamina itu,

sangat terkesan dengan sosok

mantan Dirut PHE tersebut.

Gunung adalah figur yang

sederhana, pandai bergaul,

dan komunikatif serta teladan

bagi pekerja. Apalagi, beragam

penugasan pernah dilewati

selama hampir 30 tahun masa

kerjanya di Pertamina.

“Bagi saya exposure sangat

penting. Dapat dikatakan saya

ini satu dari sekian orang yang

komplet. Artinya, merasakan

berbagai bidang yang bukan

main core business atau latar

bidang saya. Memang seyogyanya

atau idealnya, sebelum pada

posisi tinggi kalau bisa si pekerja

melakukan eksposur keliling untuk

mendapatkan wawasan luas,

kompetensi yang lebih luas,

dan pengayaan ilmu,” ujar Gunung.

Beragam pengalaman tersebut

membuat Gunung ingin

mengabdi. “Saya merasa

punya ‘utang’, mulai dari saya

disekolahkan lagi (beasiswa)

sampai ke jenjang S2 oleh

Pertamina. Dan, saya melihat

bisa sampai posisi saat ini, bisa

menyekolahkan anak-anak saya,

(tanpa disadari) itu semua dari

Pertamina,” ujarnya.

Karena itulah, Gunung melihat

dan berpikir bagaimana bisa

memberikan legacy terbaik untuk

perusahaan, terutama kepada

pekerja yang masih muda. Dia

selalu mengingatkan kepada

para pekerja, terutama pekerja

muda, dalam bekerja tidak hanya

dengan kerja keras, namun

juga perlu cerdas, ikhlas dan

kreatif. Tujuannya sederhana.

“Agar perusahaan sustain dan

Tempat/Tanggal lahir:Semarang, 23 Januari 1963

Pendidikan:

• S1 Teknik Kimia universitas

Diponegoro

• S2 Teknik universitas indonesia-

Queensland universitas, australia

Karir:

• Presiden Direktur Pertamina Gas

(agustus 2010-agustus 2013)

• SVP Corporate Share Service

Pertamina (September

2013-november 2013)

• SVP Development&Technology

Pertamina (Desember 2013-Mei 2015)

• Presiden Direktur Pertamina Hulu

Energi (juni 2015-juni 2018)

• Direktorat Hulu Pertamina (juni

2018-sekarang)

Page 44: MENJAGA SUSTAINABILITY - phe.pertamina.comphe.pertamina.com/Upload/File/d2583d2d-c47e-4174-ac1b-abee707f8fe5... · menjadi kontributor laba terbesar sebagai anak usaha hulu PT Pertamina

growing (tumbuh) sehingga yang

menikmati tidak hanya saya,

tetapi anak cucu bangsa dan

negara turut menikmati,” ujar dia.

FIlSAFAT jAyABAyA

Ojo Kagetan, Ojo Gumunan, dan

Ojo Dumeh. Ini yang selalu diingat

dan diterapkan oleh Gunung

dalam kehidupan sehari-hari. Ini

adalah tiga di antara begitu banyak

petuah klasik yang disampaikan

Sri Maharaja Sang Mapanji

Jayabhaya Sri Warmeswara

Madhusudana Awataranindita

Suhtrisingha Parakrama

Uttunggadewa. Pemberi petuah

ini akrab dikenal dengan nama

Jayabaya, Raja Kadiri yang

memerintah sekitar 1135-1157.

Bagi Gunung, petuah Jayabaya

memiliki makna yang sangat

dalam, tak sekadar ucapan

tanpa makna. Jika petuah

tersebut dipahami esensinya

dan dilaksanakan, menjadi

modal dasar bagi seseorang

dalam memimpin organisasi,

perusahaan ataupun

menjalankan bisnis (leadership).

Ojo Kagetan, secara harfiah

jangan suka kagetan atau

terkejut. Ketika menghadapi

sesuatu (masalah) dalam

hidup jangan sampai terkaget-

kaget. Jika kaget, berarti kita

tidak bisa mengendalikan diri.

Misalkan suatu ketika diangkat

menjadi manajer, berbagai

fasilitas didapatkan, mobil

dan sebagainya. Pola hidup

kemudian berubah, pergaulan

dibatasi hanya sesama manajer

atau yang di atasnya. “Tidak

lagi bergaul dengan level yang

dibawahnya apalagi level yang

paling rendah. Ini artinya kita

tidak bisa mengendalikan diri,”

ujar Gunung.

Selanjutnya Ojo Gumonan,

Jangan heran. Esensi kalimat

ini adalah tetap menjaga

kepercayaan diri, self

confidence. Ketika seseorang

tidak memiliki kepercayaan diri

dan terheran-heran melihat

orang lain karena kedudukan,

jabatan atau kepintaran, akan

berujung pada pengultusan.

Akibatnya, segala cara dilakukan

agar sang pimpinan atau orang

yang dikultuskan senang. Kata

Gunung, “Ini menyebakan

kita kehilangan kepercayaan

diri.”

Harusnya, menurut Gunung,

yang tertanam dibenak

seseorang adalah untuk

mencapai posisi tertentu adalah

meningkatkan kualitas diri dan

terus belajar sehingga yang

tercetus adalah “saya juga bisa

kalau diberikan kesempatan”.

Berikutnya, adalah Ojo Dumeh,

jangan sombong. Menurut

Gunung, bila sudah menjadi

seorang pemimpin, jangan

arogan, jangan diktator.Seorang

pemimpin yang utuh tak hanya

skill yang dibutuhkan, tapi juga

soft skill. Percuma seseorang

secara akademik bagus, memiliki

indeks pretasi terbaik tetapi

attitude-nya jelek.

Petuah Jayabaya tersebut

menjadi dasar bagi Gunung

dalam memimpin organisasi atau

perusahaan. Maka pada 2015,

Gunung mengeluarkan kebijakan

10 langkah Strategis dan Etos Kerja

di PHE yang meliputi Professional,

Doing The Best, Team Work,

dan Integrity. Dengan langkah

strategis, etos kerja menjadi satu

kesatuan yang saling menguatkan.

Dengan demikian PHE selalu siap

menghadapi masalah apapun, Foto

: Dok

: PH

E

44

INSPIRASI

Page 45: MENJAGA SUSTAINABILITY - phe.pertamina.comphe.pertamina.com/Upload/File/d2583d2d-c47e-4174-ac1b-abee707f8fe5... · menjadi kontributor laba terbesar sebagai anak usaha hulu PT Pertamina

terutama saat ini terkait harga

minyak yang belum pulih. Pun

dengan berbagai persoalan yang

dihadapi anak perusahaan.

Dengan menerapkan falsafah

Jayabaya dan implementasi melalui

etos dan prinsip kerja, hakikat

45

Di internal pun tantangan juga tidak lebih ringan, masalah divestasi. Pertamina, termasuk PHE belum pernah punya pengalaman melakukan divestasi yang bersifat business to business dari aspek komersial. Divestasi yang regulated seperti PI 10% buat BUMD saja sudah cukup rumit dan panjang proses, apalagi nantinya yang bersifat portofolio dan komersial. Karena harus melakukan valuasi dan pemilihan partner yang tepat. Itu semua juga bukan pekerjaan yang mudah dan ringan.

Tetap terus konsisten kepada etos kerja PHE saat ini. Insya Allah apa yang kita cita-citakan akan dapat terwujud. Khusus untuk para leaders dan calon leader di PHE, jadilah pemimpin yang humble, selalu mengutamakan kewajiban daripada hak, mengayomi anak buah dan tentu menjadi role model yang benar dan baik. 

Visi PHE, salah satunya memberikan nilai lebih buat “stakeholder”, bukan hanya “shareholder” saja. Karena stakeholder itu selain shareholder juga ada para pekerja, local government, local communities, institusi dan sebagainya. Artinya, kalau Pertamina jaya, tentu pekerja PHE harus sejahtera.

Kalau mau menjadi pemimpin yang baik, berbuatlah baik sebanyak mungkin kepada seluruh anggota tim, khususnya anak buahnya. Insya Allah mereka akan mendoakan kita yang terbaik dan akan men-support dengan rasa ikhlas dan barokah.

kerja dan hidup, Gunung mampu

memimpin PHE dengan lebih dari

50 perusahaan, terus maju dan

bertumbuh, memberi keuntungan

bagi pemangku kepentingan,

mampu memberi manfaat bagi

pekerja dan masyarakat serta

lingkungan sekitar operasi.

Insya Allah ekspektasi dari para pendahulu saya yang ingin PHE menjadi Pertamina Hari Esok bisa terwujud, sehingga PHE nantinya menjadi anak perusahaan Pertamina Hulu yang memberikan kontributor paling besar dari aspek produksi migas maupun finansial dari seluruh anak perusahaan Pertamina Persero.

Tantangan tentu semakin banyak, tidak hanya masalah teknikal, operasional maupun komersial, namun juga nonteknikal. Dari aspek teknikal, yaitu cadangan migas semakin turun dan penemuan cadangan migas juga semakin sulit. Dan banyak yang di offshore dan spread out (tersebar).

Secara operasional semakin sulit dan butuh inovasi teknologi yang baru dan canggih, baik untuk subsurface maupun surface facility-nya. Seperti teknologi EOR sudah harus cepat mulai dikebut dan di implementasikan pada lahan-lahan yang masih berpotensi, tapi mempunyai kendala minyak berat dan sebagainya.

Blok-blok terminasi yang diserahkan ke PHE usianya sudah sangat tua. Perlu peremajaan agar supaya integrity maupun realibility fasilitas produksi harus tetap terjaga dengan baik, sehingga tidak terjadi unplanned shut down.

PHE MENUJU PERTAMINA HARI ESOK

PHE mempunyai tim manajemen, baik BOD, VP dan GM yang solid dan kompak,

sehingga semua permasalahan bisa diatasi, termasuk pada saat harga minyak di bawah US$30 per barel. Bahkan pada 2017, mencapai kinerja perusahaan yang sehat dengan rating AA nilai 90, nilai tertinggi yang pernah dicapai PHE. 

Selain prestasi operasi dan finansial yang cemerlang, berbagai prestasi lain seperti keselamatan kerja, PROPER (tiga PROPER Emas yang paling banyak di seluruh Pertamina), kualitas yaitu konvensi CIP dengan merebut juara umum serta prestasi di APSA. 

Kini fundamental mind set seluruh pekerja telah berubah. To be professional, doing the best, team work dan integrity. Etos kerja PHE ini yang selalu saya sampaikan di setiap kesempatan, baik kepada manajemen maupun seluruh pekerja frontliner saat saya melakukan MWT maupun tatap muka di acara gathering masing-masing fungsi.

Dulunya terkotak-kotak di masing-masing anak perusahaan secara perlahan dan pasti berubah menjadi The Dream Team yang menomorsatukan PHE dan Pertamina Korporat.

Page 46: MENJAGA SUSTAINABILITY - phe.pertamina.comphe.pertamina.com/Upload/File/d2583d2d-c47e-4174-ac1b-abee707f8fe5... · menjadi kontributor laba terbesar sebagai anak usaha hulu PT Pertamina

SOSOK

MENYUSURI KENANGAN DI JALUR TUR

46

Setiap kali musim mudik

tiba, Agus Rachman

Marsandi terkenang

pengalamannya berpuluh tahun

silam di era 1990-an. Saat itu jarak

5.000 Km dari Dumai sampai

kampung halamannya di Malang

dilahapnya dengan menggunakan

mobil pribadi, tanpa macet di jalan.

“Jangan bayangkan model mobil

saat ini, yang saya pakai adalah

mobil ex ambulan RS perusahaan

yang dilelang ke pekerja,” ujar pria

kelahiran Malang 1962 tersebut.

Saat itu mobil masih jadi barang

mewah. Jarang berseliweran

di jalan raya, apalagi sampai

memadatkan lalu lintas seperti

sekarang.

Rutinitas mudik dengan “ex

ambulan” dilakukannya beberapa

kali sejak anak ketiga berumur

6 bulan. Saat itu kota ini

Dumai cukup terisolasi. Untuk

membunuh rasa bosan, Agus

menyibukkan diri dalam kegiatan

olahraga, seperti bela diri, tenis,

voli, senam, dan sepeda. Ia juga

aktif dalam kegiatan keagamaan

menjadi pengurus Badan

Dakwah Islam. “Setiap Idul Adha

dilakukan penyembelihan lebih

dari 70 ekor sapi kurban dari

para pekerja.” ujar Agus

Meski sudah berbilang windu

meninggalkan Dumai, dia tak

bisa melupakan kota tersebut.

“Banyak kenangannya,”

ujar Agus. Anak ketiga dan

keempatnya lahir di sana. Di

sela-sela kesibukannya sebagai

pekerja pengolahan, ia juga

menyelesaikan pendidikan

S1 Manajemen UT dan S1

Akuntansi Unri. Saat bergabung

dengan Pertamina, Agus “hanya”

berbekal ijazah Diploma Sekolah

Tinggi Akuntansi Negara.

Refinery Unit II adalah

penugasan pertamanya. Dari

1992 sampai 1999 di Dumai,

kemudian selama dua tahun

di Sungai Pakning, sekitar 80

Km dari Dumai. Mulai 2011,

dia dipindahkan ke direktorat

lain. Tak lagi di Direktorat

Pengolahan, tapi anak usaha di

bawah Direktorat Hulu. Selama

dua tahun, dari 2011 sampai

2013 ditempatkan di Pertamina

BIO DATA AGUS R MARSANDI

Tempat/tanggal lahir:Malang, 15 Agustus 1962

Pekerjaan:Strategic Advisor PHE

Orang tua:Marsandi FananiMuslimah

Isteri dan anak:Ernida YudiantiDarajah Raditya Yusandi (Bazma Pertamina)Raoul Salsabil (CSS Pertamina)Ratih Amalia (Internship Pertamina)Muhammad Naufal (Nusa Flying School)

Pendidikan:D3 STAN Akuntansi 1985S1 Management UT 1995S1 Akuntansi Univ. Riau 2000

Hobi:Otomotif, bersepeda, renang dan diving

Page 47: MENJAGA SUSTAINABILITY - phe.pertamina.comphe.pertamina.com/Upload/File/d2583d2d-c47e-4174-ac1b-abee707f8fe5... · menjadi kontributor laba terbesar sebagai anak usaha hulu PT Pertamina

Foto

: Dok

. Prib

adi

ke Banda Aceh sekitar Rp3juta,

tiket pesawat Jakarta-Banda

Aceh Rp1juta, servis motor/ganti

oli Rp500ribu. Sisanya satu juta

untuk biaya lain-lain

Untuk turingnya kali ini,

bapak empat anak ini sudah

menyiapkan outwear standard

turing. Helm motor flip up merk

LS2, balaclava pelapis kepala

dan leher, jaket khusus turing

motor berbahan mesk, merk

Alpinestar, celana turing motor

merk Held, jersey (rash guard)

dry fit, serta sepatu turing

kulit. Aksesoris lainnya kaos

kakiAdidas, sarung tangan merk

Konime, dan tas pinggang. “

Helm, jaket, celana turing cukup

1 stel. Lainnya 3 stel,” ujar Agus.

Motor yang akan jadi tunggangan

selama turing adalah CB 500

cc, yang acap dipakai harian,

termasuk ke kantor. “Cukup

nyamanlah,” ujarnya. Kapasitas

mesin motor 500 cc, menurutnya

sesuai dengan medan yang

akan dijelajahi. “Medannya tak

memungkinkan untuk ngebut.”

ujarnya.

Beda dengan jalan-jalan di Jawa

yang banyak dia hapal, jalur Tur

Sumatera relatif baru. Untuk itu

ia rajin membuka aplikasi untuk

mengais informasi jalur-jalur yang

akan dilewati.

47

EP, kemudian ditugaskan di

Pertamina Hulu Energi sampai

sekarang.

Jabatan terakhirnya, strategic

advisor yang diembannya sejak

empat bulan lalu sekembalinya

dari penugasan di Malaysia “Itu di

bawah direksi tidak  operasional

lagi, mungkin pertimbangannya

karena saya  menjelang

pensiun,” ujar Agus.

Menjelang berakhirnya masa

tugas, Agus mematri niat

untuk menyusuri kenangan

di awal-awal penugasannya

di Pertamina . “Agustus nanti

selama sembilan hari saya akan

turing trans Sumatera. Sungai

Pakning dan Dumai termasuk

prioritas yang akan saya

singgahi,” ujar Agus.

Tak seperti tongkrongan para

penyuka turing motor di film

yang dicitrakan tinggi besar,

Agus jauh dari kesan seperti

itu. Perawakannya tinggi

kurus. Rambut dan janggutnya

sudah memutih, menandakan

usia yang tak lagi muda. Tapi

penampilannya yang sportif

mengirimkan sinyal yang

kuat bahwa dia penyuka

olahraga. Meski berseragam,

saat diwawancara awal Juli

lalu, dia mengenakan sepatu

sneaker warna hitam merk

Mizuno dengan kaos kaki warna

hitam merk Adidas, ternama

pakaian olahraga. Kesan sportif

dipekatkan tas selempang kecil

motif loreng tentara warna abu-

abu.

Dia akan memulai turing pada

9 Agustus dari Km 0 di Sabang

sampai finish di PHE Tower

pada 17 Agustus. Lebih dari

3.334 Km, akan dia lahap. Agus

menamakannya sebagai Turing

Perjalanan Merangkai Karya

Anak Bangsa “Saya belum ada

temen, sejauh ini masih sendiri,”

ujarnya. Dia berharap ada teman

yang menyertainya dalam turing

Sumatera kali ini. Dia sudah

woro-woro ke kayawan Pertamina

melalui Pertamina Motor Club.

Ini adalah, komunitas pegawai

Pertamina, penyuka motor dalam

mobil.

“Saya akan menginap di Mess

Pertamina, kecuali di tempat

yang tak ada unit usaha

Pertamina, saya menginap di

hotel,” ujarnya, Dengan strategi

seperti itu, dia bisa menghemat

biaya jutaan rupiah. “Total biaya

yang dibutuhkan sekitar Rp 10

juta. Untuk penginapan di luar

Mess Pertamina sekitar Rp 2

juta” Agus menambahkan

Pos lainnya untuk BBM 1,5 juta,

pengiriman motor dari Jakarta

Page 48: MENJAGA SUSTAINABILITY - phe.pertamina.comphe.pertamina.com/Upload/File/d2583d2d-c47e-4174-ac1b-abee707f8fe5... · menjadi kontributor laba terbesar sebagai anak usaha hulu PT Pertamina

Untuk menghadapi tur Sumatera,

Agus terus menjaga kebugaran

tubuh. “Dari sisi fisik insya allah,”

ujar Agus, Ia rutin berenang dan

diving.

Setelah turing Sumatera, Agus

berniat melanjutkan turing trans

Sulawesi dengan tujuan utama

Ujung Pandang. “ Itu kampung

kedua saya. Di Makassar

saya berkeluarga. Tiga anak

lahir di sana,” ujar Agus. Tak

berhenti sampai di sana. “Jika

Sulawesi sudah, dilanjutkan

trans Kalimantan, menyusuri

jalur tengah, dari Pontianak ke

Balikpapan, Agus menambahkan

Agus mulai keranjingan turing

saat bertugas di Pertamina EP

pada 2003 silam. Kala itu motor

yang dipakainya juga masih cc

kecil, hanya 150 cc. Saat itu Agus

bergabung dengan Pertamina

Motor Club. Biasanya turing

dipadu dengan acara baksos

Berbagai daerah sudah dia

kunjungi, antara lain Surabaya,

Purwokerto, Semarang, Guci,

Ambarawa. “Saya juga sering

perjalanan sendiri. Kalau ada

kursus training ke Bandung

pasti naik motor,” ujarnya. Jika

waktunya memungkinkan, ke

kota lain yang lebih jauh juga dia

jabani dengan motor. Pernah ada

tugas ke Solo, berangkat Sabtu

pagi, dia memilih pakai motor

daripada pesawat atau kereta.

“Yang penting tidak memaksakan

diri,” tandas Agus.

Hobi raun-raun dengan motor

itu dia lanjutkan saat bertugas

di Kuala lumpur. Saat itu dia

bertugas di JOB yang dibentuk

perusahan migas Malaysia

Petronas Carigali, PHE serta

perusahaan asal Vietnam,

Petrovietnam. Mereka mengelola

blok SK 305. “Selama setahun

penugasan, saya keliling Malaysia

dengan motor,” ujarnya. Di sana

dia menunggang motor besar

berkapasitas 650 cc. “Motor di

sana boleh masuk tol,” ujar Agus,

Untuk motor berkapasitas kecil

disediakan trek khusus di pinggir.

Sementara untuk motor besar

boleh menyalip mobil

Dia sudah menjelajahi berbagai

kota di Malaysia dari berbagai

penjuru. Dari arah Selatan

Dia bermotor dari Semenanjung

Malaysia ke Singapura. Di

Selatan Malaysia ini yang

terkenal kota Melaka yang

dipenuhi bangunan tua

peninggalan penjajah. Juga

pernah menyusuri jalur Timur. Di

sini terkenal kesultanan Kuala

Trengganu dan Kota Bharu yang

memiliki beberapa spot diving.

Kemudian jalur utara ke Pulau

Penang. “Saya eksplor Malaysia

biasanya kalau weekend dan pas

dapat liburan tapi gak pulang ke

Indonesia,” Agus menambahkan.

Di Malaysia. Dia memacu

Suzuki Vstorm 650 CC. Motor

itu tak dibawa ke Indonesia saat

penugasannya selesai, “Aturannya

enggak boleh.” ujarnya. Meski

sudah berpisah dengan tuannya,

motor itu tak lantas menepi di

garasi. Beberapa kali disewa

orang. Sehari sewanya sekitar

Rp 600 ribu. “Tapi saya mau jual

saja,” kata Agus

Ia penyuka turing sejati. Jika

sudah direncanakan, ada

teman atau tidak, dia pasti

jalan sebelum menyusuri Trans

Sumatera, pada April lalu, dia

seorang diri menjajal jalan-jalan

di Pulau Jawa. Berangkatnya

menyusuri jalur Pantura sampai

Sumenep Madura, sekalian

mengunjungi anaknya. Dia

mengatur ritme perjalanan

dengan melahap perjalanan

hanya di siang hari, 8 sampai 10

jam. “Malamnya saya gunakan Foto

: Dok

: Prib

adi

SOSOK

48

Hari ke-1 Banda Aceh - KM 0 Sabang pp.

Hari ke-2 Banda Aceh - Lhokseumawe (274 km), Visite: Depot MOR Banda Aceh, BPKP Perw. AcehVisit: Field PHE NSO-NSBAkomodasi : Mess PHE NSO-NSB

RENCANA TOURING MERANGKAI KARYA BANGSA8 - 17 Agustus 2018Route : KM-0 Aceh - jakarta PHE Tower (3019 km)

Hari ke-3 Lhokseumawe - Pangkalan Susu (257 km), Visite: Field PEP Rantau, Field PEP Pkl. SusuAkomodasi : Mess PEP Pkl Susu

Hari ke-4 Pangkalacn Susu -Perapat (291 km)Visit: MOR I Medan, Perw. BPKP Sumut

Page 49: MENJAGA SUSTAINABILITY - phe.pertamina.comphe.pertamina.com/Upload/File/d2583d2d-c47e-4174-ac1b-abee707f8fe5... · menjadi kontributor laba terbesar sebagai anak usaha hulu PT Pertamina

untuk istirahat,”dari Sumenep

dia melanjutkan ke Malang, kota

kelahirannya.

Saat kembali ke Jakarta,

dari Malang dia memacu

tunggangan ke Solo melalui

Tawangmangu. “Dengan turing,

saya bisa menikmati keindahan

Indonesia,” ujarnya. Di ketinggian

Tawangmangu, misalnya dia bisa

menikmati Danau Sarangan. Dari

situ, dia turun ke Karanganyar

menuju Solo yang dilanjutkan

ke Yogyakarta. “Saya sempat

nginep di Yogya karena motor

harus diservis.” Dari Yogya dia

terus memacu motornya, lewat

Jalur Selatan, melewati Kutoarjo,

Cilacap, Ciamis, Tasikmlaaya,

akhirnya lewat jalur Puncak

sampai di Bogor jam 3 pagi.

“Malam juga jalan soalnya

menghindari kemacetan.” Agus

menambahkan

Selain motor, Agus juga rajin

turing mobil. “Kalau mobil

biasanya dengan keluarga,”

ujarnya. Biasanya dia mengajak

serta semua anaknya yang belum

berkeluarga. “Yang sudah jarang

ikut, anak yang tertua karena

sudah berkeluarga,” ujarnya. Toh

sesekali ia pun mengajaknya

serta plus cucunya sekalian.

Turing mobil terakhir ke Timor

Leste dari Kupang pada 2017. Dia

menggunakan Pajero miliknya,

yang khusus dikirim dari Jakarta.

Banyak cerita dan pengalaman

yang dia bawa. “Biaya hidup di

Timor Leste itu mahal, sekali

makan itu 25 dolar Amerika

Serikat,” ujarnya. Di sana transaksi

menggunakan US$. Di Timor

Leste, Agus sempat berkunjung ke

perusahaan patungan, Patra Niaga

yang memasarkan BBM.

Sepulang dari Timor Leste,

Agus melanjutkan perjalanan

ke Larantuka, Saat itu, ombak

pas tinggi sehingga mobil

gak bisa nyebrang. “Orang-

orang menyebrang duluan

dengan menggunakan Kapal.

Sementara mobil menyusul”

ujarnya. Dia menunggu sampai

12 jam, sebelum bisa melanjutkan

perjalanan ke Danau Tiga Warna

Kelimutu, kampung adat Ruteng

dan Wae Rebo serta wisata laut

di Taman Nasional Pulai Komodo

dari Labuan Bajo. “Kita dua malam

di sana kita life on boat,” ujar Agus.

Dari Labuan Bajo, menyebrang ke

Sumbawa, kemudian ke Lombok,

sebelum akhirnya kembali ke Jawa

Tak sekedar turing di jalan

beraspal, Agus juga terbiasa

melahap jalur offroad. “Jaraknya

lebih pendek, tapi ekstem,”

ujarnya. Tak lama setelah lebaran

dia sudah mencoba adrenalinnya

di kawasan Lido, tepatnya di

daerah Bodogol. “Jalurnya berat.

Berlumpur.” ujar Agus

Untuk off road, secara khusus

Agus menyiapkan Jimny yang

secara khusus  disiapkan untuk

melahap medan berat. “Saya

gabung di alumni kuliah itu rutin

bikin jembatan yang diperlukan

masyarakat,” ujarnya. Setahun

targetnya 1-2 jembatan. Dananya

urunan (swadaya). Budget satu

jembatan sekitar 100-150 juta.

Anggota alumni ini sekitar 300

an, sebagai penyuka Off road.

“Kalau pekerjaannya ya beda-

beda. Hanya disiplinnya sama

dari akuntansi,”

Dalam tiga tahun terakhir ini,

mereka sudah membangun

empat jembatan. Kebanyakan di

daerah Serang Banten. Mereka

bekerja sama dengan Jurusan

Sipil ITB yang membantu dari sisi

teknis. Biasanya lokasinya susah

dijangkau. “Perlu kendaraan

khusus dengan spek off road,”

ujar Agus.

Sambil menyelam minum air.

Melaksanakan hobi, sekalian

berbagi.

49

Akomodasi : Hotel Patra Jasa

Hari ke-5 Perapat - Ujung Tanjung (414 km)Visit: Field Batang PHE SiakAkomodasi : Mess Field Batang

Hari ke-6 Ujung Tanjung - Lirik (395 km)Visit: RU II Dumai, RU II Sei Pakning, Istana Siak, Field PHE

Kampar, Field PEP LirikAkomodasi : Mess Field PHE Kampar

Hari ke-7 Lirik - Musi Banyuasin (477 km)Visit: Field PHE Jambi MerangAkomodasi : Mess Field PHE Jambi Merang

Hari ke-8 Musi Banyuasin - Prabumulih (240 km)Visit: Field PEP Prabumulih, Perw. BPKP SumselAkomodasi: Mess Field Prabumulih.

Hari ke-9 Prabumulih - Lampung (337 km)

Visit: Field PHE ..., Perw. BPKP LampungAkomodasi: Mess Pertamina Lampung

Hari ke-10 Lampung - PHE Tower Jakarta (334 km)

Page 50: MENJAGA SUSTAINABILITY - phe.pertamina.comphe.pertamina.com/Upload/File/d2583d2d-c47e-4174-ac1b-abee707f8fe5... · menjadi kontributor laba terbesar sebagai anak usaha hulu PT Pertamina

HOBI

AGUNG ADIJANA GUSTIANSYAH

BERsEPEDa kE kantoR MENJAGA SEHAT

50

Butiran keringat

membasahi wajah dan

leher pria berpostur

tinggi ini. Tangannya tampak

lincah bergerak, memegang,

dan kemudian menyetel

beberapa komponen sepeda

yang sedang dipegangnya.

Begitulah kebiasaan Agung

Adijana Gustiansyah (40),

West Area Commercial &

Marketing Assisten Manager PT

Pertamina Hulu Energi (PHE), di

kediamannya di bilangan Pejaten

Barat, Jakarta Selatan, saat akhir

pekan.

“Kalau tak ada kegiatan lain,

Hari Minggu saya ngoprek-

ngoprek sepeda. Hari Sabtunya

bersepeda. Dulu bisa seharian,

selang tiga tahun terakhir

paling tiga sampai empat jam.

Pergi jam 6 pagi pulang 10-11

sudah balik lagi,” kata Agung

kepada Energia PHE yang

menyambangi rumahnya pada 9

Juni lalu.

Page 51: MENJAGA SUSTAINABILITY - phe.pertamina.comphe.pertamina.com/Upload/File/d2583d2d-c47e-4174-ac1b-abee707f8fe5... · menjadi kontributor laba terbesar sebagai anak usaha hulu PT Pertamina

Foto

: Tat

an A

gus

Rust

andi

Rp500 ribu-an hingga puluhan

juta rupiah. Namun bagi dia

terutama adalah sepeda

nyaman digunakan. “Sadel

misalnya, itu berpengaruh pada

posisi duduk.

Untuk perawatan sepeda, Agung

mengaku memiliki langganan

bengkel khusus. Namun untuk

sehari-hari dan bila masalahnya

ringan, Agung mengerjakannya

sendiri. “Ada bengkel khusus, tapi

kalau ringan-ringan saya sendiri.

untuk menaruh barang. Ciri khas

commuting bike adalah flat bar,

ban 700C, stang lurus, dan bisa

ngebut, tapi tidak membuat

tubuh pegel.

“Itu teknis sih, commuting bike

begitu memang. Posisi badan

juga lebih tegap. Kalau ada rak

membantu sekali kalau bawa

beban,” kata dia.

Soal harga sepeda, menurut

Agung bervariasi. Mulai dari

51

Beberapa sepeda dengan

beragam jenis dan merek seperti

Giant, Anthem, Trek tampak

terjejer rapi di salah satu sudut

rumahnya yang cukup luas. Tapi,

Agung lebih suka mengendarai

sepeda merek Mongoose.

Kendati begitu, lanjut dia, semua

sepeda bisa dipakai ke kantor.

Namun memang ada sepeda

yang khusus digunakan untuk

commuting. Apa bedanya?

Pertama, simpel. Kedua, ada

fender, rak ada di belakang

BiODaTaAGUNG ADIJANA GUSTIANSYAH

Tempat/tanggal lahir: Bandung/1 agustus 1978

Pendidikan: S1 Bachelor applied Science Manufacturing Operations, RMiT university, Melbourne, australia S2 Post Diploma Management, Curtin university, australia

Pengalaman Kerja: PT Pupuk Kaltim (Persero) (2004-2008)PT Pertamina Hulu Energi (2008-Sekarang)

Hobi: Bersepeda, Lari, naik Gunung

Page 52: MENJAGA SUSTAINABILITY - phe.pertamina.comphe.pertamina.com/Upload/File/d2583d2d-c47e-4174-ac1b-abee707f8fe5... · menjadi kontributor laba terbesar sebagai anak usaha hulu PT Pertamina

Biasa naik sepeda harus bisa

bongkar pasang,” katanya.

Agung mulai hobi bersepeda sejak

1994. Namun, dia menjadikan

sepeda sebagai moda transportasi

ke kantor atau bike to work sejak

2003. Saat itu, dia baru mulai

bekerja di salah satu perusahaan

pupuk milik badan usaha milik

negara. Agung mengayuh sepeda

saban hari kerja dari rumahnya–

saat itu di sekitar Pondok Pinang,

Jakarta Selatan –menuju kantornya

di bilangan Kebon Sirih, Jakarta

Pusat.

Kegiatan bike to work itu

dilanjutkan saat Agung pindah

kerja di PHE pada Oktober 2008.

Saat itu, kantor PHE masih di

Gedung Kwarnas di bilangan

Gambir, Jakarta Pusat. Berangkat

pukul 06.30 dan sampai pukul

07.30. Saat itu jarak yang harus

ditempuh dari rumah di bilangan

Pejaten, Pasar Minggu ke kantor

mencapai 16 kilometer (km).

Artinya dalam satu hari, pergi

pulang, Agung harus mengayuh

sepeda hingga 32 km.

Saat PHE pindah kantor ke

bilangan TB Simatupang, Jakarta

Selatan, kelahiran Bandung 1

Agustus 1978 itu tak menepikan

hobinya. “Karena kantor sudah

pindah ke kawasan Kebagusan,

sepedanya sekarang jadi lebih

enak. Tak sampai 15 menit

sudah sampai kantor,” ujar Agung

tertawa.

Selama bike to work, kendala

yang dihadapi relatif sedikit.

Paling sering ban bocor. Itupun

selama satu tahun, hanya empat

kali. Rantai putus satu kali,

keserempet motor.

“Alhamdulillah tak banyak trouble.

Apalagi sekarang juga ada ban

anti bocor, ada belt protection-

nya sudah pakai delapan bulan

belum bocor sekalipun. Kalau

kita tak bawa ban cadangan,

paling sepeda diangkut pakai

taksi,” katanya.

Bagi Anda yang baru mulai bike

to work, Agung menyarankan

untuk langsung memulai. Kalau

tidak, tak akan jalan. Jika mau

mulai melakukan bersepeda ke

kantor, ada dua hal yang harus

diperhatikan.

Pertama, orang punya keinginan

olahraga untuk sehat dan

menjaga kebugaran. Kedua,

sepedanya. Kalau lari hanya

badan saja, sedangkan

bersepeda harus menyiapkan

dua hal tersebut. “Orang

harus bugar dan sepeda yang

digunakan harus fit,” tukasnya.

Foto

: Tat

an A

gus

Rust

andi

“karena kantor sudah pindah ke kawasan kebagusan, sepedanya sekarang jadi lebih enak. Tak sampai 15 menit sudah sampai kantor.”

HOBI

52

Page 53: MENJAGA SUSTAINABILITY - phe.pertamina.comphe.pertamina.com/Upload/File/d2583d2d-c47e-4174-ac1b-abee707f8fe5... · menjadi kontributor laba terbesar sebagai anak usaha hulu PT Pertamina

Untuk keamanan, perlengkapan

standar yang harus digunakan

antara lain helm, kaca mata,

masker, sarung tangan, dan

rak buat bawa barang sehingga

badan tidak pegel.

Lima belas tahun sudah bike to

work menjadi rutinitas Agung.

Bahkan, jika menggunakan baju

formal saat akan berangkat ke

kantor, ayah dua anak ini justru

mendapat pertanyaan, “Bapak

tidak ke kantor?” Agung sehari-

hari baru menggunakan baju

kerja saat sampai di kantor. Pagi

hari saat berangkat dari rumah,

Agung hanya memakai kaos dan

celana pendek.

Lantaran jarak rumah ke kantor

hanya sekitar empat kilometer,

Agung menganggap rute tersebut

terlalu pendek untuk bersepeda.

Inilah yang membuat pria

yang juga hobi naik gunung itu

memutuskan untuk melakukan

aktivitas fisik lain seperti lari. Agung

saat ini juga tercatat sebagai salah

satu anggota PHE Running Club.

Setiap Selasa dan Jumat, anggota

PHE Running berlatih lari di

Gelanggang Olahraga Ragunan,

Jakarta Selatan.

Dia mengakui, sejak 2008 mulai

lari, setahun sampai satu hari

sakit. Bila sebelum lari bisa 2x

lebih sakit. Waktu rutin bersepeda

setahun bisa 3x sakit, tapi dengan

ditambah lari, hanya sekali sekali.

“Bahkan dalam setahun tahun

terakhir, alhamdulillah tidak

pernah sakit malah,” kata putra

Ridwan Armansyah atau lebih

dikenal Iwan Abdurachman,

pendiri Palawa Unpad dan

dedengkot Wanadri.

53

Page 54: MENJAGA SUSTAINABILITY - phe.pertamina.comphe.pertamina.com/Upload/File/d2583d2d-c47e-4174-ac1b-abee707f8fe5... · menjadi kontributor laba terbesar sebagai anak usaha hulu PT Pertamina

beragam. Ada kelompok geng

motor yang sebelumnya senang

kebutan di jalan raya di jalur

Pantai Utara (Pantura) Indramayu.

Ada juga siswa sekolah,

mahasiswa dan kelompok laskar

lingkungan di Kecamatan Eretan

dan Kandanghaur.

Ketertarikan mereka

mengembangkan pantai Panjiwa

berangkat dari kenyataan bahwa

Libur sekolah setelah

Lebaran 2018 cukup

panjang. Masa libur ini

dimanfaatkan oleh Reni dan Indri,

menikmati suasana pantai. Dua

gadis SMU di Indramayu, Jawa

Barat ini memilih Pantai Panjiwa

di Kecamatan Kandanghaur

sebagai tempat mereka

menghabiskan senja diakhir

pekan. Menggunakan sepeda

motor, kedua gadis berhijab ini

SEPENGGAL SENJA DI PANTAI PANJIWA

LEISURE

menuju pantai yang baru dibuka

untuk umum setahun silam.

Pantai Panjiwa mulai dibuka

untuk umum pada April

2017. Penggagasnya adalah

sekelompok remaja yang

tergabung kelompok penggiat

pariwisata (Kompempar) di

wilayah Kandanghaur. Latar

belakang pemuda pegiat

pariwisata pantai Panjiwa ini pun

Page 55: MENJAGA SUSTAINABILITY - phe.pertamina.comphe.pertamina.com/Upload/File/d2583d2d-c47e-4174-ac1b-abee707f8fe5... · menjadi kontributor laba terbesar sebagai anak usaha hulu PT Pertamina

Foto

: Tat

an A

gus

Rust

andi

Sebelumnya, wilayah ini hanya

diisi para petani tambak yang

memang berada satu lokasi

dengan pantai Panjiwa. Hutan

hutan mangrove banyak tumbuh

di tambak tambak milik kelompok

tani tersebut. Akhirnya, melalui

sinergi dari kelompok remaja

serta kelompok tani Sumber

Mas disokong oleh Dinas

Pariwisata dan juga kehutanan

serta pemerintah desa setempat,

tempat ini resmi dibuka untuk

umum tahun lalu.

Penataan lokasi pantai Panjiwa

dilakukan. Diawali dengan

penyiapan berbagai fasilitas,

mulai dari tempat duduk untuk

para pengunjung, mushola

dan kamar mandi. Pengerjaan

dilakukan atas swadaya

masyarakat melalui kelompok

remaja pegiat pariwisata. Mereka

juga menanam 5.000 pohon

mangrove, untuk melindungi

pantai dari abrasi, terutama jika

air pasang.

Penanaman bibit mangrove

merupakan kerja sama dan

bantuan dari PT Pertamina

Hulu Energi (PHE) bekerja

sama dengan dinas terkait

maupun pemerintah desa

setempat. Keterlibatan PHE

pada penanaman mangrove

di pantai Panjiwa karena

Koordinator Kompepar, Sandy

juga merupakan anggota laskar

lingkungan sebuah komunitas

pegiat dan peduli lingkungan

yang diinisiasi oleh PHE.

Selain keindahan alam yang

menjadi daya tarik wilayah

Kangdanghaur, ada keprihatinan

lain, jika wilayah ini tidak

dikelola dengan baik. Banyak

warga sekitar yang menebang

pohon mangrove dijadikan

kayu bakar atau kebutuhan

lainnya. Padahal, untuk bisa

tumbuh besar dan tinggi,

membutuhkan waktu lebih dari

lima tahun.

sebenarnya pantai Panjiwa yang

sebelumnya dikenal dengan

nama Pantai Sumber Mas,

memiliki potensi wisata yang

cukup besar, jika dikelola dengan

baik. Garis pantai yang panjang

sejauh sekitar 3 kilometer, pantai

yang cukup tenang dengan pasir

pantai yang halus ditambah

hutan mangrove yang tumbuh

alami yang menjulang tinggi,

menjadi daya tarik khusus.

55

Page 56: MENJAGA SUSTAINABILITY - phe.pertamina.comphe.pertamina.com/Upload/File/d2583d2d-c47e-4174-ac1b-abee707f8fe5... · menjadi kontributor laba terbesar sebagai anak usaha hulu PT Pertamina

“Keterlibatan PHE sejauh

ini masih berupa bantuan

berdasarkan permintaan,

termasuk bibit mangrove yang

sudah ditanam,” ujarnya.

Sandy mengatakan untuk

mengenalkan Pantai Panjiwa,

pengelola mengenalkan melalui

media sosial. Dampaknya

cukup efektif. Pengunjung tidak

hanya datang dari kawasan

Kandanghaur, tetapi juga dari

Indramayu, Cirebon. Ada pula

yang datang dari Bali dan

Sulawesi. Bahkan, pernah

ada turis dari Spanyol yang

menyambangi pantai Panjiwa.

Turis tersebut mendapatkan

informasi dari internet.

Sandy dan para pegiat pariwisata

pantai Panjiwa mengaku akan

terus memperbaiki fasilitas

di kawasan Pantai Panjiwa

sehingga pengunjung cukup

nyaman saat berada di lokasi.

Termasuk juga penyediaan

kuliner khas Kandanghaur

atau Indramayu, juga kesenian

tradisional khas Indramayu

serta aneka sajian fasilitas lain

sehingga ketika pengunjung

datang ke lokasi, banyak yang

bisa didapatkan.

MENCAPAI lOKASIUntuk mencapai lokasi, hanya

bisa menggunakan kendaraan

roda dua atau perahu. Bagi

pengguna kendaraan roda

empat, hanya bisa mencapai

pelabuhan di sungai Sumber

Mas. Selanjutnya menggunakan

perahu atau sepeda motor.

Jika menggunakan perahu,

perjalanan akan menyusuri

sungai, dengan pemandangan

tambak tambak yang berada di

sisi kiri dan kanan sungai sampai

menjelang pantai. Selain tambak,

di sepanjang sungai juga berjejer

pohon mangrove yang tumbuh

lebat. Sesekali burung burung

yang bertengger di pohon

mangrove melintas di atas

perahu motor. Sungai yang cukup

bersih, hijau dan rimbunnya

pohon mangrove.

Bagi yang biasa melintasi jalur

Pantura Indramayu, untuk

menuju lokasi dari arah Jakarta

setelah SPBU Sumber Mas

atau MTS Negeri 4 Indramayu,

belok kiri. Sekitar 300 meter

dari jalan utama. Bagi pengguna

kendaraan roda empat, di

Pantai Panjiwa memiliki potensi wisata yang cukup besar, jika dikelola dengan baik.

LEISURE

56

Page 57: MENJAGA SUSTAINABILITY - phe.pertamina.comphe.pertamina.com/Upload/File/d2583d2d-c47e-4174-ac1b-abee707f8fe5... · menjadi kontributor laba terbesar sebagai anak usaha hulu PT Pertamina

sinilah tempat parkir kendaraan

dan selanjutnya berganti

menggunakan perahu motor.

Sementara bagi pengguna

roda dua, melewati bendungan

menuju jalan setapak menuju

lokasi. Untuk masuk ke lokasi,

tiket masuk terbilang sangat

murah, hanya Rp 2.000.

Bagi yang ingin menikmati

matahari terbit, pantai Panjiwa

cukup ideal. Pantainya

cukup tenang, terbuka dan

leluasa menatap mentari

pagi. Pemandangan lain yang

didapatkan adalah ribuan ekor

burung bangau laut yang terbang

dari rimbunan pohon mangrove,

terbang ke aneka tempat mencari

makan.

Pun demikian saat ingin menikmati

sunset. Pastikan anda berada

di lokasi paling telat pukul 17.00,

sebelum matahari tenggelam di

ufuk barat. Dan saat saat senja,

gelombang ribuan burung terlihat

datang ke sekitar Pantai Panjiwa.

Suara burung yang bersahutan

menjadi nyanyian yang indah

untuk dinikmati. Lokasi ini juga

sangat baik untuk dijadikan wisata

edukasi.

Panjiwa termasuk kategori pantai

dangkal. Di sana ada batas aman

yang ditandai dengan bendera

menjadi tempat yang aman

untuk berenang. Tekstur pasirnya

sangat halus, cocok untuk

anak anak bermain. Pantainya

cukup lebar, bisa dipakai untuk

berolahraga atau penyuka

sepakbola, bisa dimanfaatkan

untuk menendang si kulit bundar.

Sejak dibuka tahun lalu, sudah

ada beberapa pengunjung yang

menikmati suasana malam

di pantai Panjiwa, sambil

memasang tenda dan pagi

hari menikmati matahari yang

muncul di ujung timur. Pantai

Panjiwa kini menjadi salah satu

destinasi wisata pantai di wilayah

Indramayu, selain pantai pantai

lainnya di wilayah Indramayu.

Tunggu apa lagi, ayo ke pantai

Panjiwa. Foto

: (ki

ri) c

inta

cofe

e.co

m; T

atan

Agu

s Ru

stan

di

57

Page 58: MENJAGA SUSTAINABILITY - phe.pertamina.comphe.pertamina.com/Upload/File/d2583d2d-c47e-4174-ac1b-abee707f8fe5... · menjadi kontributor laba terbesar sebagai anak usaha hulu PT Pertamina

Merang dan PHE Offshore

North West Java (ONWJ), PHE

menargetkan satu tambahan

PROPER Emas dari JOB Tomori

Sulawesi.

Untuk menuju kesana, segala

persiapan pun dilakukan,

termasuk melihat kembali

apa yang berpotensi untuk

dikembangkan.

“Kalau mau mendapat PROPER

Emas kan harus punya program

yang berdampak terhadap

perekonomian. Rencananya,

Agustus akan dilakukan

kunjungan oleh tim untuk menilai

apakah kami layak,” kata Zaidy.

CSR

TOMORI MENGGAPAI PROPER EMAS

Target PROPER Emas untuk

Tomori bukan tanpa alasan,

dua tahun terakhir, perusahaan

yang kini menjadi tulang

punggung utama produksi gas

PT Pertamina Hulu Energi (PHE)

menyabet PROPER Hijau.

Setelah menggondol tiga

PROPER Emas pada 2017,

tahun ini PHE menargetkan

empat PROPER Emas. Selain

PHE West Madura Offshore

(WMO), Joint Operation Body

(JOB) Pertamina-Talisman Jambi

58W

ajah Achmad Zaidy,

General Manager

Joint Operation

Body (JOB) Pertamina-Medco

Tomori Sulawesi tampak berbinar

saat Energia PHE menanyakan

tentang target PROPER Emas

yang diemban JOB Tomori pada

tahun ini. Zaidy yang ditemui

di ruang kerjanya, lantai 18

Menara Bidaraka di kawasan

Gatot Subroto, Jakarta Selatan,

belum lama ini, terlihat optimistis

Tomori bisa merealisasikan target

tersebut.

ACHMAD zAIDy, General Manager joint Operation Body (jOB) Pertamina-Medco Tomori Sulawesi

Page 59: MENJAGA SUSTAINABILITY - phe.pertamina.comphe.pertamina.com/Upload/File/d2583d2d-c47e-4174-ac1b-abee707f8fe5... · menjadi kontributor laba terbesar sebagai anak usaha hulu PT Pertamina

Foto

: (Ba

wa)

Tat

an A

gus

Rust

andi

; (at

as)D

ok. P

HE

emisi dan udara ambien, limbah

cair dan padat.

“Serta limbah bahan berbahaya

beracun (B3) dan non B3,

termasuk juga pengelolaan

limbah domestik termasuk

juga program keanekaragaman

hayati,” ungkap dia.

Dari aspek CSR, program-

program yang menjadi prioritas

merupakan program yang sudah

dilaksanakan dan dikembangkan

pada tahun-tahun sebelumnya,

seperti Program Rumah

Pemberdayaan Ibu dan Anak

(RPIA), Program Pengembangan

UMKM Herbal atau Tanaman

Dari aspek lingkungan, Zaidy

menyebut JOB Tomori sangat

aware dalam pengelolaan

lingkungan baik di dalam dan di

sekitar area operasi. Kegiatan

operasional perusahaan

mengacu kepada dokumen

studi lingkungan yang telah

mendapatkan persetujuan dari

instansi yang berwenang, dimana

kajian mengenai pengelolaan

lingkungan dan pemantauan

lingkungan telah dikaji

dampaknya secara detil.

Pelaksanaan pengelolaan

dan pemantauan lingkungan

dilakukan secara rutin, terdiri dari

pengelolaan dan pemantauan

Manajemen JOB Tomori, menurut

dia, telah menetapkan Team

Sistem Manajemen Lingkungan

(SML) untuk mempersiapkan

pencapaian PROPER Emas

tahun ini yaitu dengan menjual

beberapa program baru. Serta

inovasi dari masing-masing

parameter penilaian yang akan

ditampilkan. Untuk bisa menjadi

kandidat PROPER Emas

maka nilai seluruh parameter

pada PROPER hijau yaitu

Dokumen Ringkasan Kinerja

Pengelolaan Lingkungan

(DRKPL) dan Dokumen Hijau

harus mendapatkan nilai tertinggi

dibandingkan peserta PROPER

dari perusahaan-perusahaan lain

59

Page 60: MENJAGA SUSTAINABILITY - phe.pertamina.comphe.pertamina.com/Upload/File/d2583d2d-c47e-4174-ac1b-abee707f8fe5... · menjadi kontributor laba terbesar sebagai anak usaha hulu PT Pertamina

Obat, Program Pemberdayaan

Petani Ramah Lingkungan serta

pemberdayaan masyarakat

pesisir.

“Ini menunjukan bahwa program-

program CSR yang dilaksanakan

memiliki aspek kebermanfaatan

dan keberlanjutan,” kata Zaidy.

PHE menjadikan PROPER

sebagai salah satu key

performance indicator (KPI) bagi

manajemen anak perusahaan

(AP). Direksi meminta tiap

AP meneken komitmen target

pencapaian PROPER.

Program CSR PHE pada tahun ini

diarahkan untuk pemberdayaan

masyarakat, bukan lagi charity,

membuat infrastruktur sederhana

dan sejenisnya. Hal ini didasari

bahwa industri ekstratif akan

habis pada suatu masa, namun

masyarakat sekitar wilayah

operasi akan tetap berada di

sana. Maka, masyarakat yang

selama ini menikmati bantuan

perusahaan harus berdaya,

terutama dari sisi ekonomi.

Menurut Zaidy, JOB Tomori ingin

menambah perbendaharaan

program, selain program

unggulan pemberdayaan ibu dan

anak yang dampaknya sudah

terlihat, baik oleh masyarakat

maupun pemerintah.

“Program lain juga, bukan tidak

menjadi andalan, tapi bukan

untuk ikon utama. Program

pemberdayaan ibu dan anak akan

menjadi ikon utama,” kata dia.

Program RPIA merupakan

program di sektor pendidikan

yang dirintis JOB Tomori sejak

2013 pada masa konstruksi

pembangunan central processing

plant (CPP). Program tersebut

pada awalnya sebagai sarana

pelibatan masyarakat untuk

kegiatan-kegiatan dan eventually

bagi anak-anak dan ibu-ibu.

Kegiatan yang digelar meliputi

peningkatan literasi anak,

perilaku hidup bersih dan sehat,

nutrisi tambahan anak, kegiatan

keagamaan, kegiatan kerajinan

tangan serta kesenian dan

gerakan ayo menabung.

Sejak 2014, JOB Tomori memiliki

rumah pemberdayaan di tiga

lokasi, yakni satu di Desa

Paisabololi dan dua di Desa

Sinorang, Kecamatan Batui

Selatan, Banggai, Sulawesi

Tengah.

Program RPIA, kata Zaidy, akan

terus dilanjutkan karena sudah

menjadi model dan diterima

masyarakat. Apalagi manfaatnya

sudah sangat jelas. Ibu-ibu

merasa terbantu, dan anak-anak

yang semula memiliki kegiatan

tidak jelas sekarang mulai

terarah.

Hasil yang diraih juga harus

dikembangkan ke desa-desa lain.

Saat ini sudah dua desa dan akan

terus dikembangkan. “Membuat

rencana lagi, pemetaan, mencari

tokoh-tokoh lain. Alhamdulillah,

ini mendapat pengakuan bukan

hanya dari Pertamina, tapi juga

masyarakat,” kata Zaidy.

Tidak hanya program Rumah

Pemberdayaan Ibu dan Anak

Foto

: Dok

. PH

E

CSR

60

Page 61: MENJAGA SUSTAINABILITY - phe.pertamina.comphe.pertamina.com/Upload/File/d2583d2d-c47e-4174-ac1b-abee707f8fe5... · menjadi kontributor laba terbesar sebagai anak usaha hulu PT Pertamina

(RPIA), JOB Tomori juga

menjalankan program pertanian

lingkungan berkelanjutan,

pemberdayaan UMKM

berbasis tanaman obat, hingga

pengembangan desa energi

berbasis biogas. Program

yang telah dimulai 2014, akan

dimasifkan pada tahun ini.

Lalu apa implikasi dari

keberhasilan program CSR yang

dijalankan? Dampak langsung,

aksi-aksi demo pada 2018 sudah

hampir tidak ada. Setiap kali

ada keluhan, langsung diambil

tindakan. Biasanya langsung

selesai di sana.

Menurut Zaidy, semua

berjalan beriringan.

Pendekatan komunikasi jalan,

pemberdayaan masyarakat

juga jalan. Sudah cukup efektif

program CSR yang dilakukan

untuk mendukung operasional

perusahaan dan akan terus

dikembangkan. Pendekatan

harus dilakukan berdasarkan

kebutuhan dan budaya

setempat.

Pada 2018, fokus kegiatan

pemberdayaan masyarakat

JOB Tomori adalah pembuatan

display seluruh program. Karena

pada tahun-tahun sebelumnya

JOB Tomori sudah melaksanakan

kegiatan yang bersifat capacity

building.

“Jadi bisa dikatakan tahun ini

adalah tahun show off-nya

comdev Tomori,” tegas Zaidy.

Tidak hanya itu, JOB Tomori

juga berencana mengumpulkan

pelaku industri di sekitar Senoro

untuk bersama-sama membuat

program CSR, sehingga lebih

terkonsolidasi dan tidak ada

duplikasi. Pasalnya jika dilakukan

dengan cara berbeda, pasti

masyarakat akan protes.

Blok JOB Tomori terletak di

Kabupaten Banggai, Sulawesi

Tengah yang dikenal dengan

Blok Senoro-Toili. Produksi gas

yang dihasilkan Senoro-Toili

dipasok ke PT Donggi Senoro

LNG, PT Panca Amara Utama

dan PT PLN (Persero).

Bukan hanya CSR, tapi juga

menyangkut emergency

response plan, sharing facilities,

hingga rumah sakit. Meski

berbagai fasilitas di sana sudah

lengkap, jika tidak dilakukan

secara bersama, maka akan

kurang optimal. Apalagi

kehidupan industri migas di sana

akan berlangsung dalam jangka

waktu panjang.

Zaidy mengatakan JOB

Tomori tentu tidak ingin hanya

sekadar membuat program,

tapi harus nyata dilakukan

kepada masyarakat sehingga

bisa dirasakan langsung, baik

di sektor pendidikan maupun

kesehatan.

“Kami mendorong teman-teman

untuk melakukan strategi-

strategi lainnya, dan yang sudah

dijalankan tidak dihentikan. Ini

akan menjadi efek domino. Orang-

orang cerdas kan tidak hanya dari

kota, banyak orang-orang cerdas

muncul dari desa. Makanya akan

kami tata,” ungkap dia.

61

Page 62: MENJAGA SUSTAINABILITY - phe.pertamina.comphe.pertamina.com/Upload/File/d2583d2d-c47e-4174-ac1b-abee707f8fe5... · menjadi kontributor laba terbesar sebagai anak usaha hulu PT Pertamina

LOCAL HERO

MENULARKAN kEsuksEsan PaDa ORANG LAIN

WATNI20-an kerang siput. Tangan kiri

si bocah menggandeng adiknya

yang masih berusia sekitar dua

tahun. Sebentar kemudian bocah

tersebut menyerahkan bungkusan

plastik kepada perempuan paruh

baya yang tengah bermain

bersama cucunya di teras rumah.

Sang perempuan paruh baya

itu menengok isi plastik itu.

Tangannya kemudian merogoh

kantong dan menyerahkan dua

lembar 10 ribu kepada bocah

tersebut. Tak lupa memberikan

selembar uang dua ribu rupiah

untuk sang adik sebagai

hadiah. Sang bocah tersenyum

sumringah, mengucapkan terima

kasih dan berlalu pergi.

Selang beberapa menit,

datang lagi seorang ibu sambil

menggendong anak. Tangan

kanannya menenteng plastik.

Separuh dari plastik tersebut

terisi kepiting atau rajungan. Si

ibu yang bersantai bersama cucu

itu kemudian memegang plastik,

menentengnya seolah tengah

memperkirakan berat isi kantong

plastik itu. Dia masuk ke rumah

dan keluar sambil menyerahkan

beberapa lembar uang kepada si

ibu yang tengah menggendong

anaknya itu.

Pemandangan anak kecil

atau para ibu yang datang

membawa plastik berisi hasil

tangkapan laut, baik ikan,

rajungan atau siput merupakan

Eretan Kulon, kandanghaur,

Indramayu, awal Juli

2018. Di sebuah rumah di

Blok Pangpang II, Eretan Kulon,

seorang bocah seusia anak

kelas II sekolah dasar tampak

menenteng keresek berisi sekitar

62

Page 63: MENJAGA SUSTAINABILITY - phe.pertamina.comphe.pertamina.com/Upload/File/d2583d2d-c47e-4174-ac1b-abee707f8fe5... · menjadi kontributor laba terbesar sebagai anak usaha hulu PT Pertamina

Foto

: Tat

an A

gus

Rust

andi

bergantung kepada pendapatan

suami sebagai nelayan.

Istri dari Kasna (45 tahun) ini

bercerita, dia memulai usaha

dengan membuat kerupuk ikan

pada 10 tahun silam. Awalnya,

ada tetangganya yang menjual

ikan asin dan sebagian ikan

asin tersebut gagal atau tidak

sesuai dengan permintaan

konsumen. Ikan asin yang gagal

jual itu diberikan kepadanya. Dia

menerima dengan senang hati.

Watni menyambangi warung

dekat rumahnya, mengutang

dua kilogram tepung terigu. Ikan

asin itu diolah menjadi kerupuk.

Sebagai imbal jasa, sang pemilik

ikan diberikan kerupuk hasil

olahannya. Rupanya, sang

pemilik warung tertarik dan suka

dengan kerupuk buatan Watni.

Rasanya beda dari kebanyakan

kerupuk yang dibuat oleh para

pembuat kerupuk di Eretan.

Nenek satu orang cucu ini tak

henti mengucapkan syukur atas

pencapaian usahanya saat

ini. Watni mengakui memulai

usaha dari nol. Tanpa modal!

Hanya kemauan dan keinginan

agar tidak lagi sepenuhnya

pemandangan yang lazim saban

hari. Ibu yang sedang bersama

cucu dan menerima dan

mengumpulkan hasil tangkapan

laut adalah Watni (42 tahun). Dia

merupakaan mitra binaan PHE

ONWJ sejak 2013.

Nama Watni cukup populer

di sana sehingga dipastikan

tidak susah menemuinya.

Saat tim redaksi Energia PHE

menyambangi rumahnya,

aktivitas di sekitar rumahnya

terus ada. Rumah perempuan

kelahiran September 1975 itu

menjadi tempat bagi kaum ibu

menjual hasil laut, khususnya

siput, rajungan ataupun ikan

buntal.

63

Page 64: MENJAGA SUSTAINABILITY - phe.pertamina.comphe.pertamina.com/Upload/File/d2583d2d-c47e-4174-ac1b-abee707f8fe5... · menjadi kontributor laba terbesar sebagai anak usaha hulu PT Pertamina

Si pemilik ikan asin tadi juga

mempromosikan kerupuk buatan

Watni kepada beberapa penjual

bakso dan mie ayam. Mereka

tertarik. Dia diminta untuk

mengirimkan kerupuknya ke

tempat mereka jualan.

Melihat Watni yang tanpa lelah

berusaha, waktu istirahat nyaris

tetap dipergunakan untuk

memproduki atau menjual

kerupuk, Kasna, sang suami

tidak tega. Dia bahkan meminta

belahan jiwanya itu berhenti. Biar

Kasna saja yang bekerja melaut

asalkan istrinya tidak kelelahan.

Tapi, Watni meyakinkan sang

suami bahwa usaha tersebut

tidak akan mengganggu tugas

utamanya sebagai istri, ibu dari

anak-anaknya. Melihat keteguhan

sikap Watni, Kasna tidak mampu

melarang. Dia hanya berharap

usaha kerupuk sang istri cepat

laku, usahanya bisa berkembang

dan sang istri tidak melupakan

tugas utamanya sebagai istri dan

ibu rumah tangga.

BERTEMU PHEUsaha yang digeluti Watni mulai

berkembang saat dia pada 2013

ikut dalam program peningkatan

produk pangan olahan berbasis

Good Manufacturing Product

(GMP). Saat itu, dia terpilih

sebagai mitra PHE ONWJ dalam

program peningkatan mutu

produk tersebut. GMP bertujuan

mengembangkan mutu dan

kualitas produk sesuai standar

tertentu.

Saat terpilih dalam program

tersebut, Watni mendapatkan

bantuan berupa alat-alat

produksi, pemotorng siput, alat

pembungkus kemasan, spinner

dan sebagainya. Namun yang

menarik dari program tersebut,

bukan sekadar bantuan yang

diberikan, tetapi bagaimana

mengubah mind set masyarakat

atau pelaku usaha kecil dan

menengah, bahwa produk

yang dikemas dengan baik,

memperhatikan aspek higienis,

menjaga mutu akan berdampak

pada kemajuan usaha.

Hasil pelatihan yang

diselenggarakan PHE ONWJ

sangat positif. Produk keripik

buatan Watni yang sebelumnya

hanya dibungkus plastik

transparan yang sangat

konvensional, kini terlihat lebih

bernilai setelah berada dalam

kemasan seperti produk olahan

industri besar. “Kita juga makin

pede (percaya diri) dengan

produk kita,” ujarnya. Foto

: Tat

an A

gus

Rust

andi

LOCAL HERO

“Peran Phe onWJ dalam pengembangan usaha saya dan UkM lain sangat besar.”

64

Page 65: MENJAGA SUSTAINABILITY - phe.pertamina.comphe.pertamina.com/Upload/File/d2583d2d-c47e-4174-ac1b-abee707f8fe5... · menjadi kontributor laba terbesar sebagai anak usaha hulu PT Pertamina

Setelah bermitra dengan

PHE ONWJ, menurut Watni,

ada perubahan ekonomi

keluarga. Perlahan tapi pasti

dia sudah bisa merenovasi

rumah dan menyekolahkan

anak. Sang Suami pun kini

sepenuhnya membantu usaha

yang dijalani Watni. Bahkan,

Kasna mendukung Watni untuk

mengajak ibu-ibu nelayan

tetangga dalam pengolahan

produk tangkapan laut kendati

prosesnya sangat tidak mudah.

“Peran PHE ONWJ dalam

pengembangan usaha saya dan

UKM lain sangat besar,” katanya.

Berbagai penghargaan

sudah Watni terima, baik

dari Pemerintah Kabupaten

Indramayu, dan Pemerintah

Provinsi Jawa Barat. Termasuk

tahun lalu, saat Watni

mendapatkan Penghargaan

Local Hero Pertamina Awards

2017, mewakili UKM Binaan

PHE ONWJ. Dari kemitraannnya

dengan PHE, Watni sudah

menyambangi berbagai

daerah di Indonesia, mengikuti

pameran, memasarkan produk

olahan tangkapan laut yang

dibuatnya.

“Alhamdulillah, uang penghargaan

tahun lalu saya pakai buat umrah.

Ini semua tidak pernah saya

bayangkan sebelumnya. Kini

semuanya sudah saya dapatkan,

alhamdulillah,” katanya berkaca-

kaca.

Watni akan terus mengajak istri

nelayan yang belum terlibat

dalam kegiatan UKM olahan

produk hasil tangkap laut.

Semakin banyak istri nelayan

yang terlibat, akan banyak

membantu perekonomian

mereka. Kepedulian Watni

kepada para tetangga istri

nelayan, menjadi salah satu

alasan dia terpilih menjadi

local hero terbaik, menyisihkan

pahlawan lokal lainnya, meski

hanya berpendidikan sekolah

dasar.

65

Page 66: MENJAGA SUSTAINABILITY - phe.pertamina.comphe.pertamina.com/Upload/File/d2583d2d-c47e-4174-ac1b-abee707f8fe5... · menjadi kontributor laba terbesar sebagai anak usaha hulu PT Pertamina

PT Pertamina Hulu Energi

(PHE), anak usaha PT

Pertamina (Persero) di sektor

hulu, akan mempercepat

monetisasi cadangan migas

dengan menerapkan strategi

klasterisasi sumber cadangan.

Strategi ini bisa digunakan di

blok yang memiliki cadangan

PERISTIWA

gas tidak terlalu besar namun

dapat segera dimonetisasi. R

Gunung Sardjono Hadi, Direktur

Utama PHE, mengatakan

dengan klasterisasi PHE tidak

lagi berpikir hanya menunggu

pembeli gas tapi berinovasi

bagaimana menciptakan pasar.

Pasalnya, meski memiliki

cadangan besar akan percuma

jika tidak ada penyerap gas.

“Jadi kami tidak lagi bergantung

pada pasar, tapi menciptakan

pasar. Itu yang sekarang kami

kejar. Konsep monetisasi gas

dibikin klaster. Kami juga harus

berpikir bagaimana bisa masuk

ke midstream,” kata Gunung saat

buka puasa bersama para editor

media massa nasional di Jakarta,

Rabu (23/5).

Hingga kuartal I 2018, PHE

mencatatkan produksi gas

777 juta kaki kubik per hari

(mmscfd), naik 2% dibandingkan

periode yang sama 2017

sebesar 765 mmscfd.

Sedangkan produksi minyak

tercatat 63.037 barrel oil per

day (bopd), tidak jauh berbeda

dibanding periode yang sama

2017 sebesar 62.623 bopd.

66

PHE Percepat Monetisasi Cadangan Migas

R Gunung Sardjono Hadi, saat jadi Dirut PHE, berjumpa editor di sektor ESDM saat buka puasa bersama.

Page 67: MENJAGA SUSTAINABILITY - phe.pertamina.comphe.pertamina.com/Upload/File/d2583d2d-c47e-4174-ac1b-abee707f8fe5... · menjadi kontributor laba terbesar sebagai anak usaha hulu PT Pertamina

Foto

: (ki

ri) T

atan

Agu

s Ru

stan

di; (

kana

n 3)

Dok

: PH

ESS

67

Halal Bihalal Keluarga Besar PHE

Demi menjaga

silaturahim dan

menjaga persaudaraan

di kalangan pekerja,

manajemen dan direksi

PT Pertamina Hulu Energi

(PHE) menyelenggarakan

halal bihalal keluarga besar

PHE dalam suasana Idul

Fitri 1439 Hijriah di Kantor

Pusat PHE Jakarta, Selasa

(26/6). Kegiatan halal

bihalal ini selain dihadiri

oleh para pekerja, anggota

dan pengurus Persatuan

Wanita Patra PHE, Dewan

Komisaris PHE, serta

Direktur Hulu PT Pertamina

(Persero) Syamsu Alam

beserta Ibu Atu Syamsu

Alam.

Dalam sambutannya,

Syamsu Alam berpesan

agar para pekerja mampu

melihat perkembangan

bisnis PHE dalam kacamata

korporasi Pertamina secara

holistik dan tetap fokus

pada pekerjaan. Setelah

bersalaman, kegiatan ini

ditutup dengan menikmati

hidangan khas Lebaran

yang disediakan oleh

penyelenggara.

Page 68: MENJAGA SUSTAINABILITY - phe.pertamina.comphe.pertamina.com/Upload/File/d2583d2d-c47e-4174-ac1b-abee707f8fe5... · menjadi kontributor laba terbesar sebagai anak usaha hulu PT Pertamina

PERISTIWA

68

Kunjungan Direktur Pertamina ke lapangan Bravo F/S PHE ONWj

Direktur Megaproyek

Pengolahan dan Petrokimia

PT Pertamina (Persero)

Heru Setiawan melakukan

kunjungan ke lapangan di sela

Safari Ramadhan (Safram)

ke offshore Bravo F/S PHE

ONWJ di perairan utara Subang,

lepas pantai utara Laut Jawa,

Kamis (7/6). Dalam kunjungan

tersebut, Heru Setiawan

didampingi oleh Direktur

Pengembangan PT Pertamina

Hulu Energi Afif Saifudin dan

General Manager PHE ONWJ

Siswantoro M Prasodjo serta

jajaran manajemen PHE dan

PHE ONWJ. Mereka memantau

langsung jalannya aktivitas

operasi dan berbincang dengan

pekerja di anjungan tersebut.

Di hadapan pekerja PHE

ONWJ, Heru mengatakan

Safram ini merupakan salah

satu bentuk perhatian top

manajemen kepada pekerja

yang sudah mendedikasikan diri

untuk perusahaan dan negara.

“Dengan adanya Safram, kami

menunjukkan bahwa dukungan

penuh dari top manajemen di

manapun ia berada,” ujarnya.

Semetara itu, Direktur

Pengembangan PHE Afif

Saifudin, mengingatkan para

pekerja untuk bekerja dengan

mengedepankan aspek safety.

“Mari kita tingkatkan awareness

agar tidak terjadi kecelakaan

kerja. Kami mendukung semua

apa yang dibutukan di sini untuk

meningkatkan produksi,”

katanya.

Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Heru Setiawan mengunjungi lapangan Offshore Bravo F/S PHE ONWj di lepas pantai utara laut jawa.

Page 69: MENJAGA SUSTAINABILITY - phe.pertamina.comphe.pertamina.com/Upload/File/d2583d2d-c47e-4174-ac1b-abee707f8fe5... · menjadi kontributor laba terbesar sebagai anak usaha hulu PT Pertamina

Foto

: Dok

: PH

E

Kegiatan bakti sosial Persatuan Wanita Patra berupa pembagian 1.037 bingkisan sembako bagi pekerja alih daya PHE.

69

PWP PHE Gelar Bakti Sosial

Organisasi istri pekerja

Pertamina yang tergabung

dalam Persatuan Wanita Patra

(PWP) menyelenggarakan bakti

sosial dengan membagikan

bingkisan berisi paket sembako

bagi para pekerja alih daya

yang bertugas di area kerja PT

Pertamina Hulu Energi (PHE)

anak perusahaan, serta unit

Operasi PHE. Dengan total

bingkisan sebanyak 1.037 buah,

pemberian secara simbolis

dilakukan langsung oleh Direktur

Utama PHE R. Gunung Sardjono

Hadi, didampingi Ketua PWP

PHE Dewi Gunung Sardjono

Hadi, ke beberapa perwakilan

pekerja alih daya di Kantor Pusat

PHE, Selasa (15/5).

R Gunung Sardjono Hadi

mengucapkan terima kasih atas

keterlibatan para istri pekerja

yang turut ambil bagian dalam

beragam program sosial yang

diselenggarakan oleh PWP

selama ini, dan berpesan agar

terus mendukung para suami

mereka agar tetap fokus bekerja.

Dalam kegiatan tersebut, para

anggota PWP terlibat aktif dalam

proses pembagian bingkisan

bagi pekerja yang sebelumnya

telah membawa vocher yang

selanjutnya ditukarkan dengan

bingkisan paket sembako. Para

pekerja alih daya di lingkungan

kerja PHE sangat antusias

dengan kegiatan ini,karena

melalui pemberian bingkisan dari

PWP PHE dapat meringankan

beban biaya menjelang

Ramadhan.

Page 70: MENJAGA SUSTAINABILITY - phe.pertamina.comphe.pertamina.com/Upload/File/d2583d2d-c47e-4174-ac1b-abee707f8fe5... · menjadi kontributor laba terbesar sebagai anak usaha hulu PT Pertamina

PERISTIWA

70

PT Pertamina Hulu Energi

(PHE) menandatangani

kontrak kerja sama alih

kelola yang telah disetujui

oleh Kementerian Energi dan

Sumber Daya Mineral (ESDM),

untuk dua kontrak bagi hasil

menggunakan bentuk kontrak

gross split, yaitu Blok Jambi

PHE Teken Kontrak Alih Kelola Dua Blok

Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi dan Direktur Operasi dan Produksi PHE Ekariza usai penandatanganan kontrak alih kelola dua blok

Merang dan Blok Raja/Pendopo.

Penandatanganan alih kontrak

kerja sama itu dilakukan

Direktur Operasi dan Produksi

PHE Ekariza dengan Kepala

SKK Migas Amien Sunaryadi

disaksikan Wakil Menteri ESDM

Arcandra Tahar di Jakarta,

Kamis (31/5).

Di Blok Jambi Merang, PHE

akan menjadi operator dan

kepemilikan hak partisipasi

sebesar 100%, termasuk

10% yang akan ditawarkan

kepada BUMD, di masa akhir

pengelolaannya pada 9 Februari

2019. Saat ini Blok Jambi

Merang masih dikelola oleh

Joint Operating Body (JOB)

Pertamina – Talisman Jambi

Merang. Sedangkan di Blok

Raja/Pendopo, kepemilikan

hak partisipasi PHE sebesar

100%, termasuk 10% yang akan

ditawarkan kepada BUMD, di

masa akhir pengelolaannya

pada 5 juli 2019, dengan

kontraktor sekaligus operator

adalah PHE Raja Tempirai.

Saat ini Blok Raja/ Pendopo

masih dikelola oleh JOB

Pertamina – Golden Spike

Indonesia Ltd (JOB PGSIL).

Page 71: MENJAGA SUSTAINABILITY - phe.pertamina.comphe.pertamina.com/Upload/File/d2583d2d-c47e-4174-ac1b-abee707f8fe5... · menjadi kontributor laba terbesar sebagai anak usaha hulu PT Pertamina

VP Relations

BERDIRI untuk NEGERI

Community Involvement & Development

Page 72: MENJAGA SUSTAINABILITY - phe.pertamina.comphe.pertamina.com/Upload/File/d2583d2d-c47e-4174-ac1b-abee707f8fe5... · menjadi kontributor laba terbesar sebagai anak usaha hulu PT Pertamina

Tata nilai PHE

Bangkitkanenergi negeri

PT Pertamina Hulu Energijl. Letjen TB. Simatupang Kav. 99 jakarta 12520T: +62 21 2954 7000 phe.pertamina.com

6C CLEAN (BERSIH)Dikelola secara profesional, menghindari benturan kepentingan, tidak menoleransi suap, menjunjung tinggi kepercayaan dan integritas. Berpedoman pada asas-asas tata kelola korporasi yang baik.

COMPETITIVE (KOMPETITIF)Mampu berkompetisi dalam skala regional maupun internasional, mendorong pertumbuhan melalui investasi, membangun budaya sadar biaya dan menghargai kinerja.

CONFIDENT (PERCAYA DIRI)Berperan dalam pembangunan ekonomi nasional, menjadi pelopor dalam reformasi BUMN, dan membangun kebanggaan bangsa.

CUSTOMER FOCUS (FOKUS PADA PELANGGAN)Berorientasi pada kepentingan pelanggan, dan berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan.

COMMERCIAL (KOMERSIL)Menciptakan nilai tambah dengan orientasi komersial, mengambil keputusan berdasarkan prinsip-prinsip bisnis yang sehat.

CAPABLE (BERKEMAMPUAN)Dikelola oleh pemimpin dan pekerja yang professional dan memiliki talenta dan penguasaan teknis tinggi, berkomitmen dalam membangun riset dan pengembangan.