menjaga ketersediaan bbm yang terjangkau oleh masyarakat...

22
Menjaga Ketersediaan BBM yang terjangkau oleh Masyarakat melalui Kebijakan Subsidi Energi Press Conferrence di FMB9 di Kantor Kementerian BUMN Jakarta, 1 Agustus 2018 oleh: Staf Ahli Pengeluaran Negara Kementerian Keuangan

Upload: duongmien

Post on 08-Mar-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Menjaga Ketersediaan BBM yang terjangkau oleh Masyarakat melaluiKebijakan Subsidi Energi

Press Conferrence di FMB9 di Kantor Kementerian BUMNJakarta, 1 Agustus 2018

oleh: Staf Ahli Pengeluaran NegaraKementerian Keuangan

2

1. Perkembangan Ekonomi Global dan Domestik

2. Reformasi Subsidi Energi

3. Kebijakan Subsidi Energi Dalam MeresponPerkembangan Ekonomi dan Harga Komoditas

4. Mekanisme Penyesuaian Alokasi Subsidi Energi

OUTLINE

3

Perkembangan Ekonomi Global danDomestik

1

4

Perekonomian Global Menuju Keseimbangan BaruStabilitas ekonomi domestic perlu dijaga untuk menjamin keberlanjutan pembangunan ekonomi…

5

Realisasi Indiktor Ekonomi Makro Bergeser Dari Asumsi APBN

Kementerian Keuangan

*) Per Q1` 2018**) Per 11 Juli 2018***) Per Mei 2018

Indikator

2018

APBNRealisasi(per Juni)

Outlook

S1 S2 2018

a. Pertumbuhan Ekonomi

(%, yoy)

5,4 5,06* 5,1 5,3 5,2

b. Inflasi (%, yoy) 3,5

1,90 (ytd)3,1 3,5 3,5

3,12 (yoy)

d. Nilai Tukar (Rp/US$) 13.400

14.391 (eop)**13.746 14.200 13.973

13.787 (ytd)**

c. Tingkat SukuBunga SPN-3 bulan(%)

5,2

5,69 (eop)**

4,3 5,6 5,04,46 (ytd)**

e. Harga minyak mentah Indonesia

(US$/Barel)

48

70,4 (eop)

67 73 7066,6 (ytd)

f. Lifting Minyak (ribu barel per hari) 800

818,3 (eop)***758 792 775

757,6 (ytd)***

g. Lifting Gas (ribu barel setara minyak

per hari)1.200

1.176,5 (eop)***1.146 1.086 1.116

1.146,3 (ytd)***

Potensi dan Risiko 2018

Pertumbuhan Ekonomi

• PMTB diperkirakan tetap tumbuh tinggi, Konsumsi RT Q2meningkat (perayaan hari besar keagamaan) dan konsumsiPemerintah meningkat seiring dengan membaiknyapenyerapan

• Pertumbuhan ekspor diperkirakan meningkat, namun lebihrendah dari pertumbuhan impor akibat kebutuhan investasidan aktivitas produksi

• Sisi produksi ditopang sektor industri pengolahan (industrimakanan-minuman), dan sektor perdagangan terkait adanyapeningkatan permintaan pada masa lebaran.

Laju Inflasi

• Laju inflasi diperkirakan sesuai dengan sasaran. Meskipun IHKsampai dengan Juni 2018 berada di bawah sasaran inflasi,perlu diperhatikan pertumbuhan Indeks Harga PerdaganganBesar (IHPB) yang cenderung meningkat.

Nilai tukar rupiah

• Tekanan terhadap rupiah yang telah terjadi di semester I,diperkirakan mereda di semester II, bergerak pada kisaranRp14.200.

Harga minyak mentah Indonesia

• ICP berpotensi meningkat terutama dipengaruhi oleh faktorgeopolitik AS dan Timur Tengah.

Lifting minyak

• Dengan mempertimbangkan penurunan alamiah, ada potensirealisasi lifting minyak akan lebih rendah dibandingkan dengantarget dalam APBN 2018.

6

Faktor yang mempengaruhi nilai tukar:

Faktor Postif:

• Meningkatnya kepercayaan internasional kenaikanrating investment grade

• Meningkatnya kualitas infrastrukturperbaikan kinerjatransaksi berjalan dan perekonomian

• Terjaganya stabilitas ekonomi makro dan ketahanan fiskal

Faktor Negatif:

• Risiko ketidakpastian pasar keuangan global atas rencananormalisasi kebijakan moneter Bank Sentral AS

• Kebijakan perdagangan AS perang dagang denganNegara Tiongkok dan Eropa

Faktor yang mempengaruhi ICP:

• Ketidakpastian kelanjutan pemangkasan produksiminyak mentah oleh OPEC dan Rusia

• Peningkatan produksi minyak mentah AS

• Keadaan geopolitik di Timur Tengah, serta

• Adanya gangguan produksi di beberapa Negara produsen minyak mentah

Perkembangan Kurs dan ICP: Bergerak NaikKondisi perekonomian global mendorong meningkatnya harga komoditas dan penguatan dolarAmerika …….

7

Reformasi Subsidi Energi2

8

Indonesia bergeser dari net eksportir menjadi net importir minyakPertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi mengakibatkan lebih tingginya permintaan akan ketersedianenergi, namun cadangan minyak domestik mengalami penurunan …

Produksi minyak domestik menurun dalam 2 (dua) dekade terakhir sedangkan permintaan energi selalumeningkat. Import minyak sangat dibutuhkan untuk menutup gap permintaan yang menyebabkan Indonesia menjadi negara pengimpor minyak sejak 2003.

Neraca perdagangan minyak dan gas tercatat defisit pertama kali dalam 30 tahun pada tahun 2012, yang mengakibatkan defisit kepada keseluruhan neraca perdagangan Indonesia.

Sumber: BPS

5.5 6.5 7.6

11.7

17.519.0

21.9

30.6

19.0

27.4

40.7

42.6

45.343.5

24.6

18.712.6 12.1

13.715.6

19.221.2 22.1

29.1

19.0

28.0

41.5

37.0

32.630.0

18.6

13.1

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

20

01

20

02

20

03

20

04

20

05

20

06

20

07

20

08

20

09

20

10

20

11

20

12

20

13

20

14

20

15

20

16

Milyar USD

Oil & Gas Import Oil & Gas Export

Neraca perdagangan migasmulai defisit tahun 2012

Perkembangan Ekspor Migas Neraca Perdagangan Migas

5.5

6.5 7.6

11.7

17.418.9

21.8

30.3

18.5

26.5

39.3 39.542.2

40.4

22.6

17.1

6.9

6.5 7.2 7.910.1 11.0 12.1

16.0

10.1

14.4

18.616.5

14.512.8

8.26.1

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

20

01

20

02

20

03

20

04

20

05

20

06

20

07

20

08

20

09

20

10

20

11

20

12

20

13

20

14

20

15

20

16

Milyar USD

Oil Import Oil Export

Oil trade balance starts deficit; oil import (2003) = USD7.6 mio

9

4% 4%

2% 2%3% 4%

3% 3%5%

2% 2%3% 4% 3% 3%

1% 1% 1%

26%

21%

11%

9%

17%

20%

14%15%

23%

10%

13%

20%21%

19%19%

7%6%

5%

0%

5%

10%

15%

20%

25%

30%

0

50

100

150

200

250

300

350

400

Sub

sid

y (I

DR

Tri

llio

n)

Fuel Subsidy

Electricity Subsidy

Total energy subsidies (% to GDP)

Total energy subsidies (% to total govt. exp.)

Anggaran subsidi hampir semuanya dialokasikan untuk subsidi energi yang terdiri dari bahan bakar (premium, disel, gas 3kg dan minyak tanah) dan subsidi listrik, yang sangat dipengaruhi oleh perkembangan harga minyak.

Belanja subsidi energi mencapai 10-26% dari total belanja negara (3% dari PDB).

Jumlah subsidi energi yang sangat besar menghasilkan ruang fiskal yang terbatas untuk pengembangan belanja yang produktif.

Subsidy(IDR Trillion)

Keterbatasan Ruang FiskalBesarnya alokasi Subsidi energi menyebabkan ruang fiskal terbatas dan APBN menjadi rentan terhadapperubahan kondisi perekonomian

Sumber: Kementerian Keuangan

Subsidi Energi pada APBN, 2000 -2017Subsidi Bahan Bakar vs Harga Minyak (ICP), 2000-2017

Sumber: Kementerian Keuangan

54 6

8

31

30

69

96

64 8

4

13

9

45

82

16

5

21

2

21

0 24

0

61

44 47

2824 25

29

38

53

64

72

97

62

79

112 113106

97

49

40

51

-05

15

35

55

75

95

115

00

50

100

150

200

250

Fuel Subsidy (trillion Rp) ICP (USD/barrel)

10

0

5

10

15

20

25

30

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

Gasoline Ron88 Kerosene Diesel

Subsidi energi mendorong perilaku meningkatnya konsumsi BBM

Relatif rendahnya harga energi membuat sumberEBT tidak dapat berkompetisi.

Kontribusi energi terbarukan terhadap total energirelatif rendah dan mulai tumbuh lambat dalambeberapa tahun terakhir.

Subsidi energi menyebabkan pemborosan konsumsi dan menjadi disinsentif untuk pengembangan energiterbarukan …

Relatif murahnya harga BBM yang disubsidimenyebabkan besarnya permintaan energi yang membuat jumlah konsumsi semakin meningkat.

Selisih harga BBM subsidi dan nonsubsidimenghasilkan banyak masalah dimana solar danmitan untuk sektor RT dan transportasi dibeli olehsektor industri secara illegal atau malahdiselundupkan ke luar negeri.

Bauran Energi 2016

6.2

7.7

3

5

7

9

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

%

23.9%

33.8%

34.6%

7.7%Gas

Batubara

Minyak

EBT

Konsumsi BBM

(juta kL)

Komposisi Energi Terbarukan pada Bauran Energi

MINISTRY OF FINANCE – REPUBLIC OF

INDONESIA

Subsidi BBM dinilai tidak tepat sasaran dan tidak adil……Lebih banyak dinikmati oleh golongan kaya, dimana 25% orang terkaya menikmati lebih dari 75% subsidi BBM

• Sebelum adakebijakan subsiditetap, seluruh selisihharga antarapenetapan dankeekonomianditanggung subsididalam APBN

Subsidi Harga

• Siapa yang semakin banyak mengkonsumsi BBM nya, makasemakin banyakpula subsidi yang dinikmati

Tidak ditentukantargetnya

11

0

25

50

75

100

0 5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

55

60

65

70

75

80

85

90

95

100

Pe

rse

nta

se

Nila

i S

ub

sid

i15%

Kelompok rumah tangga kumulatif (%)

Ketimpangan dalam Subsidi BBM

Sumber: Dirjen Migas 2012, estimasi data Susenas 2008 & WB 2010

Kondisi Terkini

• Harga BBM (solar) belum mengalami penyesuaian sejak April 2016

• Distribusi solar masih terbuka sehingga dengan mudah dapatdinikmati oleh semua golongan masyarakat.

Informasi Berdasarkan Data Sekunder

• Subsidi solar bersifat regresif atau lebih dinikmati oleh penduduk lebih kaya

• Penerima subsidi solar pada tahun 2017 sebanyak 0,87 juta RT atau turun dari 1,3 juta RT pada 2015

• Kelompok 40% terbawah menikmati 5,6% dari seluruh subsidisolar ke RT pada tahun 2017 (turun dari 9,2% pada 2015), sedangkan kelompok 20% terkaya menikmati 63,9% dariseluruh subsidi solar ke RT (turun dari 67,3% pada 2015)

• Pada 2017, kelompok RT termiskin (desil 1) rata-rata menerima subsidi solar sebesar Rp25ribu atau sekitar 1,4% dari pengeluaran RT (turun dari Rp41ribu atau sekitar 2,7% dari pengeluaran RT pada 2015)

Tantangan

• Faktor eksternal pergerakan ICP dan nilai tukar Rupiah sertapenyaluran subsidi solar yang lebih tepat sasaran.

• Kebijakan subsidi energi masih diperlukan untuk menjaga dayabeli masyarakat golongan miskin dan rentan

12

Subsidi BBM tidak tepat sasaranKetidaktepatan sasaran yang terjadi pada BBM jenis minyak solar…

Sumber: Susenas 2015, diolah

-

100

200

300

400

Rib

u R

TJumlah RT Penerima Subsidi Solar

050

100150200250300

Rib

u R

p/R

T/B

ula

n

Rata-rata Subsidi Solar yang Diterima

0

1

2

3

4

5

% t

hd

Pen

gelu

aran

RT

Rata-rata Porsi Subsidi Solar

2015** 2017*Sumber: Susenas; *Periode Maret **Periode September

13

Anggaran Subsidi Energi 2015 berkurangsecara signifikan setelah reformasi.

Realokasi subsidi energi terutama untukbelanja infrastruktur yang meningkatsecara signifikan sejak 2015.

Tetap memenuhi belanja mandatory pendidikan dan kesehatan.

Anggaran yang efisien untuk belanjasubsidi akan bermanfaat untukmeningkatkan pertumbuhan ekonomi danmengurangi kemiskinan seperti kesehatan, infrastruktur, dan bantuan sosial.

Sumber: Kementerian Keuangan

Rp Triliun)

104

95 117

223

95140

256 306 310 342

119 107 98

78

123 142

154

208225

267 311 345 375

409417

427

13

23 2524

28 30 36 41 46 60

75104

107

2654 60 68

76 86 114 145 156 155

290 317401

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

Energy Subsidy Education Health Infrastructure

Dampak Reformasi Subsidi ke FiskalRuang fiskal yang lebih besar: Realokasi dari subsidi energi ke belanja produktif

14

37.2 35.0 32.5 31.0 30.0 29.1 28.1 28.3 28.6 28.0 27.8 26.0

16.58%15.42%

14.15%13.30%

12.49% 11.96% 11.37% 11.25% 11.22% 10.86% 10.64%9.82%

0.0%

5.0%

10.0%

15.0%

20.0%

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

0.0

5.0

10.0

15.0

20.0

25.0

30.0

35.0

40.0

Tingkat Kemiskinan

Jumlah penduduk miskin (juta jiwa)

3.42 4.45 6.45 9.07 12.70 17.30

2.33 2.87 3.51

5.98 6.00

10.00

0.0

5.0

10.0

15.0

0.0

5.0

10.0

15.0

20.0

2013 2014 2015 2016 2017 2018

PKH

Anggaran (Triliun Rp) Sasaran (juta KPM)

11.59 7.20 11.20 10.80 10.70 10.80

23.60

11.10

19.90 19.40 20.00

19.60

0.0

10.0

20.0

30.0

0.0

5.0

10.0

15.0

2013 2014 2015 2016 2017 2018

PIP

Anggaran (Triliun Rp)

19.93 19.88 24.81 25.38 25.50

86.40 87.83

91.10 92.20

92.40

80.0

85.0

90.0

95.0

0.0

10.0

20.0

30.0

2014 2015 2016 2017 2018

PBI JKN

Anggaran (Triliun Rp)

Untuk mengakselerasi pengentasan kemiskinan danpengurangan kesenjangan, program perlindungan sosialdiperkuat di antaranya:

•Peningkatan akses penduduk miskin kepada layanankesehatan jumlah Penerima Bantuan Iuran (PBI) dalam program Jaminan Kesehatan

Nasional (JKN) meningkat dari 86,4 juta di tahun 2014 menjadi 92,4 juta di tahun 2018

Bantuan iuran meningkat dari Rp19.225 (tahun 2014) menjadi Rp23.000 (tahun 2016) per orang per bulan.

•Perluasan Program Keluarga Harapan (PKH) Jumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) meningkat signifikan dari 2,33

juta (tahun 2013) menjadi 10 juta KPM (tahun 2018)

Alokasi anggaran meningkat dari Rp3,42T (tahun 2013) menjadi RpRp17,3T (tahun 2018)

Rerata besaran bantuan yang diterima keluarga meningkat dari Rp1,8 jutaper tahun (tahun 2013) menjadi Rp1,89 juta per tahun (tahun 2018).

Penguatan program bantuan sosial berkontribusi padapenurunan kemiskinan.

Dampak Reformasi Subsidi ke FiskalPenguatan program bantuan sosial…

15

Kebijakan Subsidi Energi dalamMerespon Perkembangan Ekonomi danHarga Komoditas

3

16

1 Tetap menjaga daya beli masyarakat melalui kebijakan stabilisasi harga

• Sejak April 2016, Pemerintah belum melakukan penyesuaian harga BM bersubsidi(mitan dan solar) maupun BBM penugasan (premium).

• Pemerintah perlu menjaga daya beli masyarakat mengingat konsumsi merupakankomponen terbesar penyumbang pertumbuhan ekonomi, dengan porsi sekitar 57% terhadap PDB.

2 Tetap menjaga kesehatan kinerja keuangan BUMN

• Mengoptimalkan fungsi BUMN sebagai pengungkit pertumbuhan ekonomi denganmemperhatikan corporate governance yang baik, mengedepankan prinsip kehati-hatiandan transparan, serta fokus pada peningkatan value perusahaan dan mengoptimalkanpelayanan masyarakat.

• Mengoptimalkan penggunaan pembiayaan ekuitas dan menjaga leverage atau tingkatutangnya tetap pada batas utang yang aman.

Kebijakan Pengelolaan Subsidi Energi

17

Ikhtisar Respon Kebijakan Subsidi Energi (BBM) Dan Potensi DampaknyaOpsi kebijakan yang dipilih sebaiknya mempertimbangkan dampak kebijakan yang optimal bagi perekonomian

AsumsiAPBN 2018

ICP $48KURS

13.400/USD

Perkiraan2018

ICP $7013.973/USD

BUMN

APBN

Masyarakat

Beban Keuangan Pertamina meningkat– Kontribusi ke APBN menurun

Beban Subsidi Energi dalam APBN meningkat

Pembagian risiko: perlu formulasi yang tepat agar dampak optimal bagikeuangan Pertamina, APBN danmasyarakat (makro dan sosial)

Gap melebarKeekonomian

vs HargaPenetapan

PenanggungRisiko

Bauran: Pertamina/PLN,

APBN danMasyarakat

Harga BBM meningkat – potensi risiko inflasi, PDB, kemiskinan, dan sosial

Kondisi Dampak Kebijakan

Besaran alokasi subsidi dipengaruhi oleh realisasi ICP, kurs, dan perubahan kebijakanyang dipakai sebagai parameter yang dipakai dalam perhitungan subsidi

18

7,427

6,920

5,672 6,431 6,120

6,865

7,557

7,141 7,306

8,159

8,597

9,486

7,300 6,950

6,450 6,450 6,450

6,450 6,450 6,450 6,450

6,450 6,450

6,450

4,800

5,300

5,800

6,300

6,800

7,300

7,800

8,300

8,800

9,300

1 s.d 4 Jan'16

5 Jan-Mar'16

Apr-Jun'16 Juli-Sep'16 Okt-Des'16 Jan-Mar'17 Apr-Jun'17 Juli-Sep'17 Okt-Des'17 Jan-Mar'18 Apr-Juni'18 Juli-Sept'18

Premium (keekonomian)

Premium JBKP (Penetapan)

7,124

6,605

4,994

6,195

6,235

6,764

7,393 7,005 7,165

8,077

8,815

9,711

6,900

5,650 5,150 5,150 5,150 5,150 5,150 5,150 5,150 5,150

5,150 5,150

4,800

5,300

5,800

6,300

6,800

7,300

7,800

8,300

8,800

9,300

9,800

1 s.d 4 Jan'16

5 Jan-Mar'16

Apr-Jun'16 Juli-Sep'16 Okt-Des'16 Jan-Mar'17 Apr-Jun'17 Juli-Sep'17 Okt-Des'17 Jan-Mar'18 Apr-Juni'18 Juli-Sept'18*)

Solar (Keekonomian)

Solar (Penetapan)

Peningkatan ICP dan depresiasi kurs menyebabkan deviasi antara harga jualyang ditetapkan Pemerintah dengan perhitungannya semakin melebar….

Rp/ltr Premium

Minyak Solar2018

(Jan-Sept)- Keekonomian 6.231 7.082 8.868

- Penetapan 5.600 5.150 5.150

- Subsidi Pemerintah 500 500 500

- Selisih (131) (1.432) (3.218)

Rata2 2016 2017

2018

(Jan-Sept)- Keekonomian 6.514 7.217 8.748

- Penetapan JBKP 6.720 6.450 6.450

- Subsidi Pemerintah 0 0 0

- Selisih 206 (767) (2.298)

Rata2 2016 2017 Harga Jual BBM saat ini :

• Premium (JBKP) Rp6.450/ltr

• Minyak Solar Rp5.150/ltr

Harga jual BBM sejak April 2016

tidak mengalami perubahan

mengikuti perhitungan sesuai

ketentuan.

Harga BBM non subsidi

(pertalite) juga diatur

penetapannya, sehingga

berdampak kepada Pertamina.

Besaran subsidi Pemerintah

tidak terlalu besar, namun beban

atas selisih harga menjadi beban

yang harus ditanggung oleh

badan usaha.

Kebijakan Pemerintah agar

harga BBM, LPG dan Listrik

tidak naik sampai akhir Tahun

2019, namun tetap

memperhatikan kondisi

keuangan badan usaha

pelaksana penyedia BBM, LPG

dan Listrik.

Kebutuhan BBM Premium di

Jawa Bali dan Madura dipenuhi,

sehingga beban badan usaha

juga meningkat.

19

Outlook subsidi dalam APBN 2018 meningkat, namun postur APBN secarakeseluruhan lebih baik dengan defisit dan keseimbangan primer yang lebih rendah

Outlook subsidi energimeningkat: ICP: US$48/bl

US$70/bl Kurs: Rp13.400/US$

Rp 13.973/US$ Subsidi tetap solar:

Rp500/L ±

Rp2000/L Pembayaran

kewajiban Pemerintahatas kurang bayarsubsidi pada tahuntahun sebelumnya.

Peningkatan realisasi ICP dan nilai tukar berdampakjuga pada meningkatnyaperkiraan penerimaannegara dari sektor migas

20

Mekanisme Penyesuaian Alokasi Subsidi Energi

4

21

Mekanisme penganggaran subsidi energi telah diatur dalam Pasal 16 UU No. 15/2017 tentang APBN 2018

Penyesuaian alokasi anggaransubsidi yang disebabkan olehperubahan ICP dan kurs dapatdisesuaikan secara langsungtanpa mekanisme APBN-P.

Penyesuaian alokasi anggaransubsidi karea perubahanparameter (besaran subsidi solar) juga dapat dilakukantanpa mekanisme APBN-P, namun akan dilaporkan dalamLKPP.

Penyesuaian tersebutdisampaikan ke DPR melaluipenyampaian laporanpelaksanaan APBN semester I dan prognosis semester II

(1) Program Pengelolaan Subsidi dalam Tahun Anggaran2018 direncanakan sebesarRp156.228.125.107.000,00 (seratus lima puluh enamtriliun dua ratus dua puluh delapan miliar seratus duapuluh lima juta seratus tujuh ribu rupiah).

(2) Anggaran untuk Program Pengelolaan Subsidisebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakansecara tepat sasaran.

(3) Anggaran untuk Program Pengelolaan Subsidisebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapatdisesuaikan dengan kebutuhan realisasi pada tahunanggaran berjalan berdasarkan perubahanparameter, realisasi harga minyak mentah Indonesia,dan/atau nilai tukar rupiah.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai rincian ProgramPengelolaan Subsidi dalam Tahun Anggaran 2018sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalamPeraturan Presiden.

Terima Kasih