menjadi organisasi berbasis...

MENJADI ORGANISASI BERBASIS PENGETAHUAN INDONESIA YANG UNGGUL DI ERA AFTA

Nomination Event, 12 Maret 2014 – Financial Hall

Latar Belakang

Nomination Event, 12 Maret 2014

3

ASEAN Free Trade Area KTT ASEAN ke 5 di Singapura

(1992)

Penghapusan hambatan –

hambatan non-tarif.

Perbaikan terhadap kebijakan –

kebijakan fasilitas perdagangan.

Pengurangan dan eliminasi

tarif.

Tidak hanya liberalisasi perdagangan barang, tapi juga jasa dan investasi.

Bagaimana peran pengetahuan di Era Perdagangan Bebas?

7 Seismic Global


4

Stephen Covey, 2005

Globalisasi Konektivitas tanpa batas Demokratisasi

harapan

Free Agency

Lingkungan selalu

berubah

Peningkatan kompetisi secara

eksponensial

Modal intelektual menjadi penentu

Makna AFTA terhadap Perekonomian

AFTA memiliki tujuh karakteristik : 1.  Pergerakan bebas barang, jasa, investasi, dan modal. 2.  Platform menarik untuk Foreign Direct Investment (FDI). 3.  Pergerakan bebas terhadap tenaga kerja terlatih dan

tenaga kerja kreatif. 4.  Pergerakan bebas turis dari semua negara ASEAN. 5.  Harmonisasi Prosedur Pabean dan minimalisasi

persyaratan Pabean. 6.  Harmonisasi standar. 7.  Infrastruktur legal dan institusional yang lebih baik untuk

memfasilitasi integrasi ekonomi ASEAN.


5

Tham Siew Yuen, ekonom Malaysia

Kondisi Indonesia Menjelang AFTA 2015


6

1. Angka pengangguran (6,25% pada Agustus 2013).

2. Angka kemiskinan (11,47% di 2012).

3. Kesiapan SDM terdidik belum memadai.

4. Infrastruktur tidak siap.

5. Pemenuhan kebutuhan pokok masih dari impor.

6. Kurs rupiah melemah.

7. Pertumbuhan ekonomi menurun dari 6,3% (2012) menjadi 5,8% (2013).

Kunci Sukses di AFTA Menurut B.J. Habibie


7

“Daya saing sangat bergantung pada penguasaan pengetahuan

dan teknologi”. B. J. Habibie

Teknologi dimaksud tidak hanya berupa alat – alat, tetapi juga sistem kerja.

Knowledge Enterprise


8

Organisasi yang menciptakan kekayaan shareholder atau stakeholder dengan mengubah pengetahuan organisasi baik yang baru maupun yang sudah

ada menjadi produk, jasa, atau solusi yang unggul.

Organizational Value

Inovasi Pembelajaran

Organisasi

Pengetahuan ttg Stakeholder

Manajemen Intellectual Capital

Kolaborasi dan Aktivitas Berbagi Pengetahuan

Budaya Organisasi

Kepemimpinan

Pengetahuan adalah sumber kekayaan.

Diterapkan pada tugas – tugas yang sudah kita tahu, ia menjadi

PRODUKTIVITAS. Diterapkan pada tugas – tugas baru ia menjadi

INOVASI.

Knowledge Strategy

Mengarahkan hasil-hasil pengetahuan kepada hasil-hasil organisasi.

“Begin with the end in mind”. Ujungnya KM kita apa?

Organizational Value

Inovasi Pembelajaran

Organisasi


9

Knowledge Needs

Knowledge needs untuk memenangkan kebutuhan key stakeholders.

Knowledge needs berupa intellectual capital: a. Kompetensi SDM. b. Keunggulan sistem dan proses. c. Jejaring dengan key stakeholders.

Pengetahuan ttg Stakeholder

Manajemen Intellectual Capital


10

Knowledge Activities : 9 kompetensi KM

Kolaborasi dan Aktivitas Berbagi Pengetahuan

Com- munities

of Practice

TECHNOLOGY

Peer Assist

Shared Learning

Project Retros-

pect

Communities of Interest

Expert Locator


11

Knowledge Culture and Leadership

Pengetahuan merupakan proses manusia.

Pengetahuan berkembang di dalam perilaku keseharian orang – orang, dengan dipimpin oleh pemimpin yang sepenuhnya sadar dalam mengarahkan pengetahuan

anak buahnya.

Budaya Organisasi

Kepemimpinan


12

Kesimpulan


13

Seberapa organisasi kita siap? Untuk dapat unggul dalam persaingan

tersebut, dibutuhkan organisasi yang cerdas dan tangkas dalam menjawab

tantangan, yaitu organisasi dimana orang – orang di dalamnya berproses secara

terarah dalam mengembangkan pengetahuan organisasinya.

AFTA merupakan era yang menantang bagi kita semua

karena makna utamanya adalah persaingan yang

semakin ketat.

“Adalah wajar jika perusahaan yang mengetahui lebih banyak mengenai pelanggan, produk, teknologi, pasar, dan

hubungannya satu sama lain, kinerjanya lebih baik daripada perusahaan lainnya.”

Michael Zack

Terima kasih


14

COMMUNITY OF PRACTICES’ TOOL BUSINESS PROCESS IMPROVEMENT

Nomination Event, 12 Maret 2014 – Financial Hall

Kuis 16

Seekor kodok masuk ke dalam sebatang kayu tua. Apa yang akan keluar dari ujung yang lain?

Catatan : Keputusan juri tidak bisa diganggu gugat.


Community of Practices (CoP) 17

Sekelompok orang yang berbagi perhatian atau concern, persoalan, atau passion mengenai suatu topik. Kelompok ini memperdalam pengetahuan dan keahlian di bidang ini dengan berinteraksi

secara berkelanjutan. Wenger, E., McDermott, R., & Snyder, W.M. (2002)


Methodology : 9 Competencies Framework in Developing a Knowledge-Based Organization

18

Communities of

Practice

TECHNOLOGY

Peer Assist

Shared Learning

Project Retros-

pect

Communities of Interest

Expert Locator

1st Key Competency

2nd Key Competency

3rd Key Competency

4th Key Competency

6th Key Competency

5th Key Competency

7th Key Competency

8th Key Competency

9th Key Competency

Ability to link business & knowledge strategies

Ability to create a basic talent pool & competence networking infrastructure

Ability to create the context for organizational knowledge exchange conversations.

Ability to access & use organizational expertise to

mitigate risk before engaging in high impact initiatives

Ability to publish & share know-how from day to day

business interactions & international best practice

Ability to reflect usefully on key organizational deliverables,

projects & outcomes in such a way as to provide learning for future iterations of the same processes.

Ability to create communities of practice to address key strategic

themes & validate knowledge assets.

Ability to functionally determine knowledge enabling technologies

& drive them from a human methodology perspective.

Ability to change organizational behavior drivers such as performance

management, HR strategy and leadership to support knowledge

sharing.


Community of Practices 19

CoP memungkinkan kita untuk menata organisasi dalam suatu ruang lingkup.

Mengidentifikasi isu-isu kebijakan dan kesenjangan

dalam pengetahuan

Belajar bersama

Menciptakan pengetahuan

baru


Community of Practice

Competency networks.

Knowledge communities.

Thematic groups.

Learning networks.

Synder, W.M., Wenger, E., & Briggs, 2004

Mengapa Fokus pada Business Process? 20

Processes

Strategy

Culture(Behaviors)

Results

Customer andOther StakeholderNeeds

PeopleParadigms

Mission VisionValues

Stimulus Response

Organization Effectiveness Cycle


Community of Practices 21

Untuk membangun sebuah community of practices, gunakan 16 langkah berikut :


WHO WHAT WHEN HOW Business

Challenge

Next Step

1. The Moderator 4. Defining our domain 7. Knowledge assets 12. Sustainability

2. Alternative moderators

5. Validating the business challenge

8. Suggested knowledge assets 13. Contributions

3. The experts 6. Defining our core role 9.Our community values 14. Recognition

10. Feedback 15. Access to read

11. Elapse time 16. Next action steps

Community Domain Practices

Mengapa Fokus pada Business Process? 22

Syarat utama untuk tercapainya tujuan sebuah

organisasi adalah kemampuan dari proses bisnis

organisasi tersebut dalam menanggapi perubahan

kebutuhan stakeholder yang terjadi.

Tingkat perubahan yang ditimbulkan oleh terjadinya

perkembangan dan keberagaman, menuntut

dilakukannya perhatian yang lebih besar atas

effectiveness, efficiency, dan adaptability dari proses.

John Opel – IBM


Langkah – langkah Penyelenggaraan Business Process Improvement

23

Menentukan Critical Core Process

Menentukan Critical Core Process’ Owners

Analisa Proses

Define and Identify the problem Analyze causes

Set target Develop solution Solve and Implement, Measure, Track and

Control

DIAGNOSE DESIGN DEVELOP DELIVER

2. EXTERNAL INPUT AND

OUTPUT

3 INTERNAL ACTIVITY 4

REQUIREMENTS

5 MEASUREMENTS

6. PROCESS

IMPROVEMENT PLAN

1. PROCESS

SCOPE AND

BOUNDARIES


24

Define and identify the problem

Analyze causes Set target Develop solution

Solve and Implement, Measure, Track and Control

1.  Tentukan lingkup proses dan batas – batasnya.

2.  Tentukan external input dan outputnya.

3. Disususn flowchartnya dan dilakukan diagnosa kegiatan untuk: •  Meniadakan langkah –

l a ngkah yang t i dak diperlukan.

•  Mencari kemungkinan untuk perbaikan.

4. Design proses yang baru (improved). 5. Temu-kenali supplier atau user requirements. Tentukan pengukurannya yang akan menjaga keefektifan, keefisienan dan keseuaiannya.

6. Dimulai pelaksanaan disertai pengukuran, tracking dan control.

DIAGNOSE DESIGN DEVELOP DELIVER

3INTERNAL ACTIVITY

4REQUIREMENTS

5MEASUREMENTS

6.PROCESS

IMPROVEMENTPLAN

1. PROCESS

SCOPE AND

BOUNDARIES

2.EXTERNAL INPUT AND

OUTPUT


Business Process Improvement 25

Salah satu dari kegiatan dari pengelolaan proses, dimana secara sistematis

proses tersebut difokus, didefinisikan, dianalisa, dan ditingkatkan. Meningkatkan business process sehingga memiliki:

1.  Input yang terukur.

2.  Kegiatan yang bernilai tambah.

3.  Output yang terukur.

4.  Dilakukan secara berkesinambungan. 5.  Memanfaatkan community of practice.


Business Process Improvement 26

1. Program ini akan dilaksanakan secara corporate wide dan

terintegrasi.

2. Kepemilikan proses jelas atau teridentifikasi.

4. Akan melibatkan top management yang

secara periodik akan diinformasikan oleh

pemilik proses.

3. Tema yang dipilih tidak dilakukan secara

sporadis melainkan sejalan dengan strategi

bisnis.

Beyond the Limit 27

Pada tahun 2000, World Bank memiliki 119 CoP, walaupun jumlah ini sudah menurun

hingga 79 CoP pada tahun 2002. Rata – rata anggota CoP adalah 246

anggota dengan jumlah anggota terbesar adalah 2,200 anggota.

COMPANY COMMAND

Menghubungkan Para Pemimpin Para pemimpin tentara Amerika memimpin tentara – tentara di 120 negara di seluruh dunia.

INDONESIAN MAKE STUDY FINDINGS Nomination Event, 12 March 2014 – Financial Hall

MAKE Study Findings (1 / 5) 29

Four out of 15 of the 2013 MAKE finalists have started to develop a Corporate University (CU) in integration with their Knowledge Management policy. The CU’s aim to make learning process more structured and

focused.

�

� Five out of 15 of the 2013 MAKE finalists have

adopted Web 2.0 as a KM tool, using it intensively for knowledge sharing in their organization. The adoption redirects technology from previously one way to two

ways.

Nomination Event, 12 March 2014

MAKE Study Findings (2 / 5)

� The primary aim to implement KM is to arrest the imminence of Brain Drain; departing senior experts who have not had the chance to transfer their tacit knowledge. This is a serious

threat for many organizations.

30

A few initiatives are taken by the finalists to mitigate Brain Drain; tacit knowledge is transformed to explicit but it does not prove to be simple. One initiative is to apply Blended Learning; combining e-Learning and classroom education.

�



Another approach is practical learning instead of theoretical: new development project challenges, case study-based learning and field practicing. The finalists reported

that such approach has proven to accelerate staff readiness to assume bigger responsibility.

�

� Increasing recognition for knowledge based competence

attained through informal process; from on-the-job practice, from sharing knowledge, and through Community of

Practice (CoP). Such informal approach has equipped employees with more effective action-taking capabilities.



A top-down learning style has been replaced by bottom-up mode; instead of the instructor “teaching”, the learners take

initiative to do self-learning.

Video has been widely used to codify tacit knowledge to explicit knowledge, replacing documents. The Video is stored in the system accessible by employees; similar to YouTube

media. Many finalists shared this in MAKE 2013.

�

�



❿ Unilever Indonesia has won the 2013 Global Individual

Operating Unit MAKE, which identifies and recognizes individual companies, divisions, business units, agencies

and departments in implementing KM for creating shareholder or stakeholder wealth by transforming new as well as existing enterprise knowledge into superior

products, services, or solutions.

� Finalists hailing from State Owned Enterprises (BUMN) tend to manage knowledge as exclusive effort an independent

from other management activities.


What’s New? 34

Indonesian MAKE Study Website 35

http://www.indonesianmakestudy.or.id


Indonesian MAKE Study Process 36

Delphi Methodology

Nomination Selection Scoring


Indonesian MAKE Study Process

Nomination

Last Year Finalists

Nominees

Panelists Public

37



Selection Admired Organizations

1 2 3 4 5CKP

Nominees Panelists

10% Panelist Votes

Finalists

38


39



Selection Admired Organizations

1 2 3 4 5CKP

Nominees Panelists

10% Panelist Votes

Finalists

40



Scoring

Presentation

Evidence

Evidence

Evidence

Evidence

Evidence

Evidence

Evidence

Evidence

Winners

Finalists Panelists

Scoring

41


42


2013 Indonesian MAKE Study Finalists 43

1.  PT. Astra Honda Motor. 2.  PT. Bank Syariah Mandiri. 3.  BINUS University. 4.  PT. Daya Adicipta Mustika. 5.  PT. Federal International Finance. 6.  PT. GMF AeroAsia. 7.  PT. Pertamina (Persero). 8.  PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero). 9.  PT. Puninar Jaya. 10.  PT. Rekayasa Industri. 11.  PT. Semen Indonesia (Persero), Tbk. 12.  PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero), Tbk. 13.  PT. Toyota Astra Motor. 14.  PT. Unilever Indonesia Tbk. 15.  PT. United Tractors Tbk.


Let’s Nominate! 44

menjadi organisasi berbasis...

Documents