meningoensefalitis

11

Click here to load reader

Upload: mulkihakam21

Post on 17-Nov-2015

70 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

MeningoensefalitisBlok NBSKedokteran

TRANSCRIPT

Meningoensefalitis

MeningoensefalitisRandy Musashi135

DefinisiMerupakan infeksi yang terjadi pada selaput otak dan sel parenkim otak

EpidemiologiMasih banyak ditemukan di Indonesia.Morbiditas tinggi.Angka kejadian tertinggi dijumpai pd anak terutama bayi & anak kecil dg imun alamiah yg masih rendah.

FAKTOR RESIKOAnak < 6 tahunOrang dengan Imunosupresi (hilangnya kekebalan tubuh)Close contact dengan penderita

Etiologi - Mycobacterium tuberculosis- Treponema pallidum- spirochete Borrelia burgdorferi- Arbovirus, - TORCH,- Enterovirus,- Rabies, - Candida albicans,- Mucor,- Aspergillus fumigatus,- Cryptococcus neoformans

M. Tuberculosis (dari luar) di fagosit makrofag berkembang biak di makrofag terbawa ke paru bakterimia bakteri menyebar sampai meningens dan otak pembentukan fokus lesi terjadi ruptur meningitis menyebar ke otak membentuk tuberkuloma enchepalitis

Patofisiologi

Volume LCS Naik Peningkatan TIK Pembuluh darah terganggu Metabolisme di otak turun ATP turun Na+ K+ ATPase fungsi menurun terjadi depolarisasi terus-menerus Kejang

TATALAKSANATergantung etiologiAntibiotic : cephalosporin, carbapenem, ampicilin, rifamycin dan vancomycinOAT Sterptomisin 30 50 mg/kgbb/hari selama 3 bulan atau jika perlu diteruskan 2x seminggu selama 2-3 bln lg, sampai LCS normal.Antiviral : AcyclovirSimptomatik, bila ada kejangAntipiretikAnticonvulsant

PrognosisPasien meningitis tuberkulosa yang tidak diobati biasanya meninggal dunia. Prognosis tergantung kepada faktor stadium penyakit saat pengobatan dimulai dan umur pasien. Pasien yang berumur lebih muda dari 3 tahun mempunyai prognosis lebih buruk daripada yang lebih tua. Gejala sisa neurologis yang terbanyak adalah paresis spastik, kejang, paraplegia, dan gangguan sensori ekstremitas. Komplikasi pada mata berupa atrofi optik dan kebutaan. Gangguan pendengaran dan keseimbangan disebabkan oleh obat streptomisin atau oleh penyakitnya sendiri. Gejala sisa neurologis minor berupa kelainan saraf otak, nistagmus, ataksia, gangguan ringan pada koordinasi dan spastisitas.Gangguan intelektual terjadi kira-kira pada dua pertiga pasien yang hidup. Pada pasien ini biasanya mempunyai kelainan EEG yang berhubungan dengan kelainan neurologis menetap seperti kejang dan mental subnormal. Seperlima pasien yang sembuh mempunyai kelainan pituitari dan hipotalamus, dan akan terjadi prekoks seksual, hiperprolaktinemia, dan defisiensi ADH, hormon pertumbuhan, kortikotropin dan gonadotropin

komplikasi1. Akut :edema otakhipertensi intracranialVentrikulitis2. Intermediate :Abses(nanah yg terimbun) di otakhidrosefalus3. Kronis :memburuknya fungsi kognitifketuliankecacatan motorik

DiagnosisPemeriksaan fisikMelalui Gambaran Klinis & gambaran LCS. Gambaran LCS :bwarna kekuning-kuningan (Xantokrom) atau jernihLeukosit > 1000/mm3, 90% PMN Protein Glukosa CT Scan dan MRI untuk memeriksa bagian otak mana yang mengalami kerusakan