meningkatkan kesegaran jasmani dengan model … · modifikasi permainan sepak bola terhadap...

59
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI DENGAN MODEL MODIFIKASI PERMAINAN SEPAK BOLA PADA SISWA SD NEGERI 2 DELANGGU KELAS 4 TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI Oleh : VALENTINO YUDHA PRAKOSO NIM. K 5606056 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Upload: vuongquynh

Post on 11-Apr-2019

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI DENGAN MODEL … · modifikasi permainan sepak bola terhadap kesegaran jasmani pada siswa kelas IV di Sekolah Dasar negeri 2 Delanggu. ... tabel5% 2.021)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI DENGAN MODEL

MODIFIKASI PERMAINAN SEPAK BOLA PADA

SISWA SD NEGERI 2 DELANGGU KELAS 4

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

SKRIPSI

Oleh :

VALENTINO YUDHA PRAKOSO

NIM. K 5606056

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI DENGAN MODEL … · modifikasi permainan sepak bola terhadap kesegaran jasmani pada siswa kelas IV di Sekolah Dasar negeri 2 Delanggu. ... tabel5% 2.021)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI DENGAN MODEL

MODIFIKASI PERMAINAN SEPAK BOLA PADA

SISWA SD NEGERI 2 DELANGGU KELAS 4

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Oleh :

VALENTINO YUDHA PRAKOSO

NIM. K 5606056

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan Program Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 3: MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI DENGAN MODEL … · modifikasi permainan sepak bola terhadap kesegaran jasmani pada siswa kelas IV di Sekolah Dasar negeri 2 Delanggu. ... tabel5% 2.021)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Persetujuan Pembimbing

Page 4: MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI DENGAN MODEL … · modifikasi permainan sepak bola terhadap kesegaran jasmani pada siswa kelas IV di Sekolah Dasar negeri 2 Delanggu. ... tabel5% 2.021)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar sarjana pendidikan.

Pada hari :

Tanggal :

Tim Penguji Skripsi :

(Nama Terang) (Tanda Tangan)

Ketua : Drs. Bambang Wijanarko, M.Kes .......................

Sekretaris : Fadilah Umar, S. Pd., M.Or ......................

Anggota I : Drs. Sugiyoto, M.Pd .......................

Anggota II : Haris Nugroho, S.Pd., M.Or ......................

Disahkan oleh :

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan,

Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd

NIP. 19600727 198702 1 001

Page 5: MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI DENGAN MODEL … · modifikasi permainan sepak bola terhadap kesegaran jasmani pada siswa kelas IV di Sekolah Dasar negeri 2 Delanggu. ... tabel5% 2.021)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRACT

Valentino Yudha Prakoso. INCREASING PHYSICAL FRESHENESS BY

FOOTBALL PLAYING MODIFICATION MODEL ON THE FOURTH GRADE

OF SD NEGERI 2 DELANGGU 2010/2011 ACADEMIC YEAR. Research paper,

Surakarta: School of Teacher Training and Education Sebelas Maret University of

Surakarta, February 2011

The purpose of this research to know: (1) the influence of the approach

football playing modification model for the increasing physical freshness on the

fourth grade students of SD Negeri 2 Delanggu 2010/2011 academic year. (2) Many

influence football playing modification model for the increasing physical freshness

on the fourth grade students of SD Negeri 2 Delanggu 2010/2011 academic year.

This research use appearance experiment. Population and sample of this

research are fourth grade students of SD Negeri 2 Delanggu 2010/2011 academic

yea, amount 40 students. The techniques of collecting data are test, measure physical

freshness (run test 600 meter). The techniques for analyzing data are test t on

significant phase 5%.

Based on the research can be conclude those: there are differences that

significant football playing modification model for the increasing physical freshness

(run test 600 meter) on the fourth grade students of SD Negeri 2 Delanggu

2010/2011 academic year, ( thit 8.552 > ttabel5% 2.021).

(2) many increasing playing football modification model treatment on the physical

freshness (run test 600 meter) the fourth grade students of SD Negeri 2 Delanggu

2010/2011 academic year, as big as 11,40%.

Page 6: MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI DENGAN MODEL … · modifikasi permainan sepak bola terhadap kesegaran jasmani pada siswa kelas IV di Sekolah Dasar negeri 2 Delanggu. ... tabel5% 2.021)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRAK

Valentino Yudha Prakoso. MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

DENGAN MODEL MODIFIKASI PERMAINAN SEPAK BOLA PADA SISWA

SD NEGERI 2 DELANGGU KELAS 4 TAHUN PELAJARAN 2010/2011. Skripsi,

Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret

Surakarta, Februari 2011.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui : (1) Pengaruh pendekatan model

modifikasi permainan sepak bola terhadap peningkatan kesegaran jasmani pada

siswa kelas IV di Sekolah Dasar Negeri 2 Delanggu. (2) Besarnya pengaruh model

modifikasi permainan sepak bola terhadap kesegaran jasmani pada siswa kelas IV di

Sekolah Dasar negeri 2 Delanggu.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu (quasi experiment).

Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah semua siswa SD Negeri 2 Delanggu

kelas IV tahun pelajaran 2010/2011 berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data

adalah dengan menggunakan tes dan pengukuran kesegaran jasmani (tes lari 600

meter). Teknik analisis data yang digunakan dengan uji t pada taraf signifikansi 5%.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh simpulan sebagai berikut : (1) Ada

perbedaan pengaruh yang signifikan model modifikasi permainan sepak bola

terhadap peningkatan kesegaran jasmani (tes lari 600 meter) pada siswa SD Negeri 2

Delanggu kelas IV tahun pelajaran 2010/2011, (thit 8.552 > ttabel5% 2.021). (2)

Besarnya peningkatan perlakuan model modifikasi permainan sepak bola terhadap

kesegaran jasmani (tes lari 600 meter) pada siswa SD Negeri 2 Delanggu kelas IV

tahun pelajaran 2010/2011, sebesar 14,40%.

Page 7: MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI DENGAN MODEL … · modifikasi permainan sepak bola terhadap kesegaran jasmani pada siswa kelas IV di Sekolah Dasar negeri 2 Delanggu. ... tabel5% 2.021)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

MOTTO

� Barang siapa berjalan untuk menuntut ilmu maka Allah akan memudahkan

baginya jalan ke surga.

( HR. Muslim )

� Keraguan adalah kegagalan yang mungkin akan membuat kehilangan

kemenangan karena takut menghadapinya.

( William Shakespeare )

� Sebuah kegagalan akan membuat kita semakin tegar, apabila kita tidak

meratapinya.

( Penulis )

Page 8: MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI DENGAN MODEL … · modifikasi permainan sepak bola terhadap kesegaran jasmani pada siswa kelas IV di Sekolah Dasar negeri 2 Delanggu. ... tabel5% 2.021)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini dipersembahkan kepada :

Bapak dan Ibu tercinta,sebagai tanda

bakti dan hormatku

Teman-teman Angkatanku 2006

Almamater

Page 9: MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI DENGAN MODEL … · modifikasi permainan sepak bola terhadap kesegaran jasmani pada siswa kelas IV di Sekolah Dasar negeri 2 Delanggu. ... tabel5% 2.021)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Dengan diucapakan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

telah melimpahkan rahmat dan hidayah NYA, sehingga dapat diselesaikan penulisan

skripsi ini. Disadari bahwa penulisan skripsi ini banyak mengalami hambatan, tetapi

berkat bantuan dari beberapa pihak maka hambatan tersebut dapat diatasi. Oleh

karena itu dalam kesempatan ini disampaikan ucapan terima kasih kepada yang

terhormat :

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ijin

untuk mengadakan penelitian.

3. Ketua Program Pendidikan Kepelatihan Olahraga Jurusan Pendidikan Olahraga

dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

4. Drs. Sugiyoto, M.Pd sebagai pembimbing I yang telah memberikan bimbingan

dan pengarahan dalam penyusunan skripsi.

5. Haris Nugroho, S.Pd., M.Or sebagai pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi.

6. Kepala Sekolah SD Negeri 2 Delanggu, yang telah memberikan ijin penelitian.

7. Siswa SD Negeri 2 Delanggu kelas IV tahun pelajaran 2010/2011, yang telah

bersedia menjadi sampel penelitian.

8. Rekan POK ”06 yang telah membantu pelaksanaan penelitian.

9. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya penelitian ini

Page 10: MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI DENGAN MODEL … · modifikasi permainan sepak bola terhadap kesegaran jasmani pada siswa kelas IV di Sekolah Dasar negeri 2 Delanggu. ... tabel5% 2.021)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

Semoga segala amal baik tersebut mendapatkan imbalan dari Tuhan Yang

Maha Esa. Akhirnya berharap semoga hasil penelitian yang sederhana ini dapat

bermanfaat.

Surakarta, Februari 2011

Penulis

Page 11: MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI DENGAN MODEL … · modifikasi permainan sepak bola terhadap kesegaran jasmani pada siswa kelas IV di Sekolah Dasar negeri 2 Delanggu. ... tabel5% 2.021)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL................................................................................................................ i

PENGAJUAN..................................................................................................... ii

PERSETUJUAN ................................................................................................ iii

PENGESAHAN.................................................................................................. iv

ABSTRAK ........................................................................................................ v

MOTTO .............................................................................................................. vi

PERSEMBAHAN............................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... viii

DAFTAR ISI....................................................................................................... x

DAFTAR TABEL............................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR . ........................................................................................ xiii

DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... xiv

BAB I. PENDAHULUAN............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah.............................................................. 1

B. Identifikasi Masalah.................................................................... 5

C. Pembatasan Masalah ................................................................... 5

D. Perumusan Masalah .................................................................... 5

E. Tujuan Penelitian ........................................................................ 6

F. Manfaat Penelitian ...................................................................... 6

BAB II. LANDASAN TEORI........................................................................ 7

A. Tinjauan Pustaka ......................................................................... 7

1. Kesegaran Jasmani................................................................ 7

a. Pengertian Kesegaran Jasmani........................................ 7

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesegaran Jasmani 8

c. Unsur-Unsur Kesegaran Jasmani .................................... 12

2. Belajar ................................................................................... 14

a. Hakekat Belajar............................................................... 14

b. Prinsip-Prinsip Belajar .................................................... 15

Page 12: MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI DENGAN MODEL … · modifikasi permainan sepak bola terhadap kesegaran jasmani pada siswa kelas IV di Sekolah Dasar negeri 2 Delanggu. ... tabel5% 2.021)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

c. Belajar Gerak .................................................................. 17

d. Pembelajaran Penjasorkes di SD .................................... 20

3. Siswa ..................................................................................... 22

a. Karakter Siswa sekolah Dasar......................................... 23

b. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar................... 25

4. Hakekat Sepakbola................................................................ 26

a. Ketrampilan Dasar .......................................................... 27

b. Alur Modifikasi Permainan............................................. 28

5. Pengembangan Model Modifikasi Permainan Sepakbola

Dengan Menggunakan Gawang Holahop ............................. 30

B. Kerangka Berpikir....................................................................... 32

C. Hipotesis ..................................................................................... 33

BAB III. METODE PENELITIAN ................................................................. 34

A. Tempat dan Waktu Penelitian..................................................... 34

B. Metode Penelitian ....................................................................... 34

C. Variabel Penelitian...................................................................... 35

D. Populasi dan Sampel ................................................................... 35

E. Teknik Pengumpulan Data.......................................................... 35

F. Teknik Analisis Data................................................................... 36

BAB IV. HASIL PENELITIAN ........................................................................ 39

A. Deskripsi Data............................................................................. 39

B. Uji Prasyarat Analisis Data ......................................................... 40

C. Hasil Analisis Data ..................................................................... 41

D. Pembahasan hasil Penelitian ....................................................... 42

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN.......................................... 44

A. Simpulan ..................................................................................... 44

B. Implikasi ..................................................................................... 44

C. Saran ........................................................................................... 45

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 46

LAMPIRAN........................................................................................................ 48

Page 13: MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI DENGAN MODEL … · modifikasi permainan sepak bola terhadap kesegaran jasmani pada siswa kelas IV di Sekolah Dasar negeri 2 Delanggu. ... tabel5% 2.021)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

TABEL

Halaman

Tabel 1 Deskripsi Data Hasil Tes Awal dan Tes Akhir

Kesegaran Jasmani (Tes Lari 600 Meter) ..................................................... 39

Tabel 2 Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data ........................................................ 40

Tabel 3 Rangkuman Hasil t-test Untuk Tes Awal dan Tes Akhir.............................. 41

Tabel 4 Rangkuman Hasil Perhitungan Nilai Perbedaan Peningkatan

Kesegaran Jasmani (Tes Lari 600 Meter) Dalam Persen.............................. 42

Page 14: MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI DENGAN MODEL … · modifikasi permainan sepak bola terhadap kesegaran jasmani pada siswa kelas IV di Sekolah Dasar negeri 2 Delanggu. ... tabel5% 2.021)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Alur Pemikiran Modifikasi Olahraga......................................................... 29

Gambar 2 Lapangan Permainan Gawang Bergerak.................................................... 31

Gambar 4 Diagram Perbandingan Nilai Rata-Rata Kesegaran Jasmani (Tes Lari

600 meter) pada Tes Awal, Tes Akhir dan Nilai Peningkatan .................. 42

Gambar 3 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian ........................................................ 65

Page 15: MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI DENGAN MODEL … · modifikasi permainan sepak bola terhadap kesegaran jasmani pada siswa kelas IV di Sekolah Dasar negeri 2 Delanggu. ... tabel5% 2.021)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Data Hasil Tes Awal, Tes Akhir dan Nilai Peningkatan

Kesegaran Jasmani (Tes Lari 600 Meter) ............................................... 48

Lampiran 2 Uji Normalitas Tes Awal dan Tes Akhir ................................................ 50

Lampiran 3 Uji Perbedaan Data Tes Awal dan Tes Akhir ........................................ 53

Lampiran 4 Prosentase Peningkatan Model Modifikasi Permainan Sepak Bola

terhadap Kesegaran Jasmani (Tes Lari 600 Meter) ................................ 55

Lampiran 5 Petunjuk Pelaksanaan Tes dan Pengukuran

Kesegaran Jasmani (Tes Lari 600 Meter) ............................................... 56

Lampiran 6 Pengembangan Model Modifikasi Permainan Sepakbola

dengan Menggunakan Gawang Holahop di SD...................................... 58

Lampiran 7 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian ..................................................... 65

Page 16: MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI DENGAN MODEL … · modifikasi permainan sepak bola terhadap kesegaran jasmani pada siswa kelas IV di Sekolah Dasar negeri 2 Delanggu. ... tabel5% 2.021)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) sekarang ini berkembang sangat

pesat hal ini terjadi karena pekerjaan yang biasanya dilakukan menggunakan kedua

tangan sekarang digunakan menggunakan mesin. Perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi ini mengarah pada era modern yang sering disebut era globalisasi. Era

globalisasi ini menuntut manusia yang berkualitas, yaitu manusia yang bertakwa

kepade Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, inisiatif, mandiri, dan

menjadi warga negara yang demokrasi serta bertanggung jawab. Untuk menjadi

manusia yang berkualitas maka diperlukan suatu proses belajar yang ditempuh

melalui jenjang pendidikan.

Pendidikan mempunyai peranan penting untuk menciptakan manusia yang

berkualitas. Sebab pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengenalan diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan diperlukan

dirinya, masyarakat, bangsa dan negara UU RI No. 20 (Tahun 2003 pasal 1). Untuk

melaksanakan pendidikan ini diperlukan suatu wadah atau lembaga pendidikan untuk

mencari ilmu pengetahuan dan ketrampilan. Lembaga yang dibutuhkan seperti

sekolah. Sekolah sebagai pendidikan formal,secara sistematis, telah merencanakan

berbagai lingkungan, yaitu lingkungan pendidikan yang menyediakan bermacam-

macam kasempatan bagi siswa untuk melakukan berbagai kegiatan siswa

memperoleh pengalaman pendidikan. Dengan demikian, mendorong peserta didik

kearah pertumbuhan dan perkembangan kearah suatu tujuan yang dicita-citakan

sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.

Penjasorkes merupakan bagian integral dari pendidikan secara umum

keberadannya serta ikut mencerdaskan kehidupan bangsa. Penjasorkes memiliki

sasaran pedagogis, oleh karena itu pendidikan kurang lengkap tanpa adanya

pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan, karena gerek sebagai aktivitas.

1

Page 17: MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI DENGAN MODEL … · modifikasi permainan sepak bola terhadap kesegaran jasmani pada siswa kelas IV di Sekolah Dasar negeri 2 Delanggu. ... tabel5% 2.021)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Penjasorkes adalah bagi manusia untuk mengenal dunia dan dirinya sendiri yang

srcara alami berkembang searah dengan perkembangan zaman. Sebab Penjasorkes

salah satu upaya untuk mewujudkan manusia seutuhnya yang disekolah baik dari

jenjang pendidikan dasar sampai sekolah menengah. Menurut Suparman (1994: 10)

”pendidikan jasmani adalah suatu bagian dari pendidikan keseluruhan yang

mengutamakan aktivitas jasmani dan pembinaan hidup sehat untuk pertumbuhan dan

perkembangan jasmani, mental, sosial, dan emosional yang serasi, selaras dan

seimbang”. Dalam pendidikan, selain memberikan pengetahuan tentang pendidikan

jasmani juga memberikan kontribusi kemampuan gerak jasmani, baik permainan

maupun kegiatan olahraga lainnya.

Menurut Suparman (1997: 8) ”tujuan pendidikan jasmani adalah membantu

siswa meningkatkan kesegaran jasmani dan kesehatan melalui pengenalan sikap

positif, serta kemampuan gerak dasar dan berbagai aktivitas jasmani”. Tujuan

pendidikan jasmani ini dapat tercapai pendidikan diselenggarakan disekolah-sekolah

dan dilaksanakan dengan baik sebagaimana mestinya. Manfaat dari pendidikan yaitu

untuk membuat siswa tidak mengalami kelelahan yang berarti dalam melakukan

aktivitas jasmani dan masih memiliki cadangan energi untuk melakukan aktivitas

yang lainnya. Oleh karena itu, pendidikan jasmani yang diberikan disekolah harus

mengacuharus mengacu pada kurikulum pendidikan jasmani dan kesehatan sehingga

tercapai tujuan pendidikan jasmani.

Untuk mencapai tujuan pendidikan jasmani diperlukan suatu proses yang

disebut proses kegiatan belajar. Belajar adalah suatu proses. Belajar bukan suatu

tujuan tetapi merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan. ”Tujuan yang dicapai

adalah hasil dan bukti adanya perubahan tingkah laku dari proses belajar”. Oemar

Hamalik (2007: 29).Untuk itu belajar adalah langkah-langkah yang harus ditempuh

siswa. Dalam membantu proses kegiatan belajar mengajar (KBM) guru sangat

berperan penting terhadap hasil-hasil belajar.Guru sebagai pendidik melakukan

pembelajaran sesuai kurikulum sekolah. Dalam proses pembelajarannya, pendidik

harus memegang prinsip-prinsip pembelajaran.

Rogers dalam Dimyanti dan Mudjiono (2002: 38-39) mengemukakan

bahwa: Guru memperhatikan prinsip pendidikan dalam proses pembelajaran”.

Page 18: MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI DENGAN MODEL … · modifikasi permainan sepak bola terhadap kesegaran jasmani pada siswa kelas IV di Sekolah Dasar negeri 2 Delanggu. ... tabel5% 2.021)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Prinsip itu adalah bahwa pembelajaran memiliki kekuatan menjadi manusia, belajar

hal yang bermakna, menjadikan bagian yang bermakna bagi dirinya, sikap terbuka,

berpartisipasi secara bertanggung jawab,belajar mengalami berkesinambungan

dengan penuh kesungguha. Dengan demikian jika guru memegang prinsip-prinsip

pembelajaran maka dapat mencapai tujuan belajar dan yang diperuntukkan bagi

siswa yang bersangkutan.

”Dalam proses belajar pendidikan jasmani, dapat dikatakan guru pendidikan

jasmani memegang kunci utama sukses tidaknya pembelajaran pendidikan jasmani

disekolah”. Dimyati dan Mudjiono (2003: 8). Alat dan fasilitas boleh lengkap,

kurikulum sangat bagus,input siswanya bagus, tetapi jika ditangani guru yang tidak

profesional maka tidak bermakna proses pembelajarannya. Sebaliknya, meski alat

dan fasilitas olahraga sangat terbatas, siswa biasa-biasa saja, tetapi jika ditangani

guru yang profesional, mengerti tugas dan kewajibannya, bisa diharapkan proses

belajar mengajar pendidikan jasmani akan berjalan dengan baik. Untuk menunjang

kepentingan tersebut harus menugaskan guru yang sesuai dengan disiplin ilmunya

(the right man inthe right place).

Dari uraian diatas, dalam pelaksanaan dilapangan masih banyak

permasalahan yang dihadapi guru dalam pembelajaran pendidikan jasmani.

Hambatan tersebut tentu saja menghambat proses pembelajaran. Masalah belajar

telah banyak merampas sebagian besar perhatian para pendidik termasuk pendidik-

pendidik dalam bidang pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan. Hal ini

disebabkan ketidakefektifan proses belajar yang terjadi dalam proses pembelajaran.

”Dalam proses pembelajaran standar ini merupakan ruang lingkup materi

dan tingkat kompetisi yang dituangkan didalam kriteria tentang kompetensi tamatan,

kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang

harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan”. Masnur

Muslich (2008: 4). Cabang olahraga permainan merupakan salah satu standar isi

dalam mata pelajaran penjasOrkes, olahraga kesehatan di sekolah dasar di kelas IV

sampai VI. Permainan tersebut diantaranya permainan bola kecil dan bola besar.

Permainan bola kecil diantaranya:kasti, rounders, kippers dan sof ball. Sedangkaan

permainan bola besar antara lain: sepakbola, bola basket, bola voli. Permainan bola

Page 19: MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI DENGAN MODEL … · modifikasi permainan sepak bola terhadap kesegaran jasmani pada siswa kelas IV di Sekolah Dasar negeri 2 Delanggu. ... tabel5% 2.021)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

besr khususnya sepakbola kelas IV sampai VI, disebutkan bahwa standar kompetensi

pada sekolah dasar adalah mempraktikkan garak dasar permainan sederhana dan

olahraga dan nilai-nilai yang terkandung didalamnya sedangkan kompetensi dasar

siswa dapat mempraktikkan gerak dasa permainan bola besar sederhana dengan

peruturan yang dimodifikasi, serta nilai kerja sama, sportivitas dan kejujuran.

Keberhasilan proses pembelajaran tidak terlepas dari pendekatan yang digunakan

guru dalam proses pembelajaran. Salah satu diantara pendekatan- pendekatan

mengajar yang dikembangkan adalah konsep model pembelajaran. Istilah model

pembelajaran meliputi pendekatan suatu model yang kuat dan menyeluruh dan model

pembelajaran ini membutuhkan pengelolaan dan lingkungan belajar yang sedikait

berbeda serta pola urutan yang berbeda juga. Menurut Gusril (2004: 45) menyatakan

bahwa ”modifikasi dalam pendidikan jasmanisangat diperlukan khususnya bagi

anak- anak, hal ini diharapkan anak- anak siswa secara fisik dan menal belum

matang, jika dibandingkan dengan orang dewasa”. Pemain sepakbola melalui

pendekatan model maka sarana dan prasarana dan peraturannya dibuat sederhana

mungkin sehingga siswa dalam proses pembelajaran sepakbola dapat menerapkan

dalam kehidupan sehari- hari.

Berdasarkan uraian diatas, maka diperlukan upaya yang nyata untuk

membuat siswa mengikuti pembelajaran permainan sepakbola khususnya di Sekolah

Dasar agar siswa merasa senang, tidak bosan atau jenuh dan tidak ada perbedaan

gender dalam mengikuti pembelajaran sepakbola, serta membuat siswa aktif dalam

bergerak sehingga dapat menunjang peningkatan ketrampilan serta peningkatan

kesegaran jasmani. Oleh karena itu perlu adanya pendekatan model modifikasi

pembelajaran pemainan sepakbola yang sesuai dengan Sekolah Dasar kelas IV.

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, maka penulis akan

melakukan penelitian dengan judul ”Meningkatkan Kesegaran Jasmani dengan

Model Modifikasi Permainan Sepak Bola pada Siswa SD Negeri 2 Delanggu Kelas 4

Tahun Pelajaran 2010/2011”.

Page 20: MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI DENGAN MODEL … · modifikasi permainan sepak bola terhadap kesegaran jasmani pada siswa kelas IV di Sekolah Dasar negeri 2 Delanggu. ... tabel5% 2.021)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas,

masalah dalam penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 2 Delanggu tahun pelajaran 2010/2011

kesegaran jasmani masih kurang.

2. Pendekatan pembelajaran permainan sepak bola yang diterapkan di Sekolah

Dasar Negeri 2 Delanggu belum menunjukan hasil yang optimal terhadap

kesegaran jasmani.

3. Banyaknya kendala yang dihadapi dalam proses belajar mengajar permainan

sepak bola di Sekolah Dasar Negeri 2 Delanggu.

4. Belum diteliti pengaruh model modifikasi permainan sepak bola terhadap

kesegaran jasmani.

C. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari penafsiran yang salah, masalah dalam penelitian ini

perlu dibatasi. Pembatasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Pengaruh model modifikasi permainan sepak bola yang tepat untuk

meningkatkan kesegaran jasmani di Sekolah Dasar Negeri 2 Delanggu.

2. Pengaruh metode model modifikasi permainan sepak bola terhadap kesegaran

jasmani pada siswa kelas IV di Sekolah Dasar Negeri 2 Delanggu.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di dalam identifikasi masalah, pembatasan masalah di

atas, masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah ada pengaruh model modifikasi permainan sepakbola terhadap

kesegaran jasmani pada siawa kelas IV di Sekolah Dasar Negeri 2 Delanggu ?

2. Berapa besarnya pengaruh model modifikasi permainan sepak bola terhadap

kesegaran jasmani pada siswa kelas IV di Sekolah Dasar Negeri 2 Delanggu ?.

Page 21: MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI DENGAN MODEL … · modifikasi permainan sepak bola terhadap kesegaran jasmani pada siswa kelas IV di Sekolah Dasar negeri 2 Delanggu. ... tabel5% 2.021)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

E. Tujuan penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan di atas, penelitian ini

mempunyai tujuan untuk mengetahui:

1. Pengaruh pendekatan model modifikasi permainan sepak bola terhadap

peningkatan kesegaran jasmani pada siswa kelas IV di Sekolah Dasar Negeri 2

Delanggu.

2. Besarnya pengaruh model modifikasi permainan sepak bola terhadap kesegaran

jasmani pada siswa kelas IV di Sekolah Dasar negeri 2 Delanggu.

F. Manfaat penelitian

Masalah dalam penelitian ini penting untuk di teliti dengan harapan dapat

memberi manfaat antara lain:

1. Meningkatkan kualitas pembelajaran sepak bola, sehingga diharapkan untuk

dapat meningkatkan kesegaran jasmani siswa.

2. Menciptakan modifikasi pembelajaran yang baru sehingga siswa tidak merasa

jenuh dalam melakukan kegiatan pembelajaran.

3. Membantu guru pendidikan jasmani,olahraga dan kesehatan dalam memberikan

pembelajaran permainan sepakbola dengan menggunakan produk yang

dihasilkan ini.

Page 22: MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI DENGAN MODEL … · modifikasi permainan sepak bola terhadap kesegaran jasmani pada siswa kelas IV di Sekolah Dasar negeri 2 Delanggu. ... tabel5% 2.021)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Kesegaran Jasmani

a. Pengertian Kesegaran Jasmani

Banyak orang melakukan olahraga dengan kesenangan masing-

masing, hal ini berarti semakin banyak orang yang sadar akan manfaat dari

olahraga, tetapi banyak orang yang belum mengetahui caranya untuk

meningkatkan kesegaran jasmani. Keuntungan atau manfaat olahraga antara

lain membuat jantung lebih berdaya guna, dapat menormalisasi tekanan

darah, meningkatkan kesegaran jasmani, menurunkan denyut nadi pada saat

istirahat, memperlancar peredaran darah, mempertajam kekuatan mental,

menambah kapasitas berpikir dan merangsang produk endorphin.

Kegiatan fisik yang dilakukan pada kehidupan sehari-hari perlu di

topang dengan kesegaran jasmani yang baik. Istilah kesegaran jasmani

bersinonim dengan physical fitness. Meskipun secara umum sudah disepakati

bahwa kesegaran jasmani adalah bagian yang penting dari pertumbuhan dan

perkembangan yang normal, namun definisi yang umum mengenai ketepatan

sifat kesegaran jasmani belum pernah dapat diterima secara universal. Setiap

ahli mempunyai definisi sendiri-sendiri tentang pengertian kesegaran jasmani

itu sendiri. Muhammad Sajoto (1998 : 43) menyatakan bahwa “kesegaran

jasmani adalah kemampuan seseorang menyelesaikan tugas sehari-hari

dengan tanpa mengalami kesulitan berarti, dengan mengeluarkan energi yang

cukup besar, guna memenuhi kebutuhan geraknya dan menikmati waktu

luang serta untuk memenuhi keperluan darurat bila sewaktu-waktu

diperlukan”.

Kesegaran jasmani adalah kemampuan berbuat sebaik-baiknya baik

fisik, mental dan spiritual, untuk melaksanakan tugas kewajiban pribadinya

terhadap kesejahteraan keluarga, masyarakat, negara dan bangsanya. Menurut

Soedjatmo Soemowerdojo yang dikutip Ismaryati (2006 : 39) “kesegaran

7

Page 23: MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI DENGAN MODEL … · modifikasi permainan sepak bola terhadap kesegaran jasmani pada siswa kelas IV di Sekolah Dasar negeri 2 Delanggu. ... tabel5% 2.021)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

jasmani adalah kemampuan tubuh untuk menyesuaikan fungsi alat-alat

tubuhnya dalam batas-batas fisiologis terhadap keadaan lingkungan dan atau

kerja fisik dengan cara yang cukup efisien tanpa lelah secara berlebihan,

sehingga masih dapat melakukan kegiatan-kegiatan lain yang bersifat rekreaif

dan telah mengalami pemulihan yang sempurna sebelum datangnya tugas

yang sama esok harinya”

Berdasarkan pengertian di atas tentang kesegaran jasmani dapat

disimpulkan bahwa kesegaran jasmani adalah kemampuan tubuh untuk

melakukan tugas sehari-hari secara efisien tanpa menimbulkan kelelahan

yang berarti. Orang yang fit atau segar adalah orang yang sehat, mempunyai

kemampuan untuk mengatasi pekerjaan sehari-hari dan masih mempunyai

tenaga cadangan yang cukup tidak hanya untuk menghadapi keadaan

daruruat, tetapi juga untuk mengisi waktu-waktu terluang.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesegaran Jasmani

Kesegaran jasmani adalah unsur yang penting bagi semua orang untuk

menjalankan tugas dengan baik dan mencapai prestasi yang baik dalam kerja

maupun belajar, maka harus dilakukan latihan untuk meningkatkan kesegaran

jasmani tersebut. Peningkatkan kesegaran jasmani tentunya harus

mempertimbangkan berbagai faktor yang mempengaruhi kesegaran jasmani

tersebut. Kesegaran jasmani terdiri dari beberapa komponen atau unsur fisik.

Kesegaran jasmani seseorang sangat ditentukan oleh befungsinya kerja

komponen-komponen yang ada. Dengan demikian segala hal yang

mempengaruhi unsur-unsur yang ada dalam kesegaran jasmani tentunya juga

mempengaruhi kesegaran jasmani secara menyeluruh.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kesegaran jasmani menurut Brian J.

Sharkey (2003: 80) antara lain :

1) Hereditas (keturunan)

Faktor keturunan atau genetik merupakan sifat bawaan sejak lahir

yang diperoleh dari orang tuanya. Faktor keturunan sangat berpengaruh

terhadap sifat dan pertumbuhan fisik seseorang. Pengaruh genetik pada

kekuatan otot pada umumnya berhubungan dengan komposisi serabut

Page 24: MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI DENGAN MODEL … · modifikasi permainan sepak bola terhadap kesegaran jasmani pada siswa kelas IV di Sekolah Dasar negeri 2 Delanggu. ... tabel5% 2.021)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

otot yang terdiri dari serat merah dan putih. Seseorang yang banyak

mempunyai serabut otot yang berwarna merah, lebih tepat untuk

melakukan kegiatan yang bersifat aerobik. Pengaruh faktor keturunan

terhadap komposisi tubuh adalah secara umum dihubungkan dengan tipe

tubuh. Seseorang yang memiliki tipe tubuh endomorph yaitu tipe tubuh

yang gemuk, bulat dan pendek cenderung memiliki jaringan lemak yang

lebih banyak dibandingkan dengan tipe eksomorph, yaitu tubuh yang

kecil kerempeng tinggi.

2) Aktifitas Fisik dan Latihan

Kegiatan atau aktifitas fisik sangat mempengaruhi semua

komponen kesegaran jasmani. Latihan yang bersifat aerobik yang

dilakukan secara teratur akan meningkatkan daya tahan kardiovaskuler

dan dapat mengurangi lemak dalam tubuh, yang berarti pula seluruh

organ tubuh yang dilatih secara teratur dapat beradaptasi dengan

pembedaan yang diberikan. Latihan olahraga dapat merangsang

pertumbuhan dan perkembangan badan. Latihan fisik adalah suatu

kegiatan fisik menurut cara dan aturan tertentu yang mempunyai sasaran

peningkatan kesegaran jasmani, peningkatan yang diperoleh antara lain

berupa peningkatan gerak, tidak cepat lelah, peningkatan keterampilan

dan sebagainya.

Aktifitas fisik berupa olahraga secara teratur akan mempengaruhi

dan meningkatkan nilai aerobik. Aktifitas fisik yang teratur dapat

menyebabkan perbaikan kesegaran jasmani, yaitu kemampuan badan

akan berfungsi pada efisiensi yang optimal dalam melakukan tugas

sehari-hari. Dengan demikian untuk meningkatkan kesegaran jasmani

dapat dilakukan melalui aktifitas olahraga secara teratur.

3) Jenis Kelamin

Kesegaran jasmani antara pria dan wanita berbeda, hal ini

disebabkan adanya perbedaan ukuran tubuh terutama terjadi setelah masa

pubertas. Daya tahan kardiovaskuler pada masa anak-anak antara pria

dan wanita tidak jauh berbeda, namun setelah masuk pada masa pubertas

Page 25: MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI DENGAN MODEL … · modifikasi permainan sepak bola terhadap kesegaran jasmani pada siswa kelas IV di Sekolah Dasar negeri 2 Delanggu. ... tabel5% 2.021)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

terdapat perbedaan, karena wanita memiliki jaringan lemak lebih besar

dan kadar hemoglobin yang lebih rendah dibanding laki-laki. Hal yang

sama juga terjadi pada ukuran otot, karena perbedaan kekuatan pria dan

wanita baik dari ukuran otot maupun proporsinya dalam tubuh. Besar

kecilnya otot sangat berpengaruh dan berperan dalam daya tahan otot.

Empat alasan utama mengapa terjadi perbedaan dalam

penampilan fisik anak laki-laki dan perempuan adalah bentuk tubuh,

struktur anatomis, fungsi fisiologis, dan faktor-faktor budaya. Secara

kodrati bahwa antara laki-laki dan perempuan memiliki ciri-ciri fisik

yang berbeda. Antara laki-laki dan perempuan secara otomatis dan

fisiologis memiliki perbedaan. Hal ini sangat nampak dengan adanya

perbedaan ukuran tubuh, komposisi tubuh, serta kemampuan fungsi paru-

paru dan jantung. Perbedaan tersebut sangat nampak terutama sejak

mulai masa pubertas. Setelah menginjak masa pubertas, laki-laki rata-rata

memiliki ukuran badan (termasuk kemampuan fisiknya) sedikit lebih

besar jika dibandingkan dengan wanita. Hormon pertumbuhan antara

laki-laki dan wanita juga berbeda, pada laki-laki terjadi penambahan

jaringan otot, sedangkan pada wanita cenderung menuju pada

pengurangan otot dan penambahan jaringan lemak.

Keadaan tersebut jelas menyebabkan laki-laki akan memiliki

kekuatan yang lebih besar daripada wanita. Oleh kaena itu anak laki-laki

setelah masa pubertas rata-rata memiliki kebugaran jasmani yang lebih

tinggi daripada perempuan.

4) Usia

Usia mempengaruhi hampir semua komponen kesegaran jasmani.

Perbedaan usia seseorang mempunyai pengaruh terhadap kesegaran

jasmani yang dimiliki. Seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan

manusia dari anak-anak hingga dewasa kesegaran jasmani seseorang juga

akan meningkat. Bertambahnya masa dan bertambahnya ukuran organ

jantung dan paru-paru pada masa pertumbuhan, akan meningkatkan

kapasitas seseorang dalam melakukan kerja. Pada daya tahan

Page 26: MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI DENGAN MODEL … · modifikasi permainan sepak bola terhadap kesegaran jasmani pada siswa kelas IV di Sekolah Dasar negeri 2 Delanggu. ... tabel5% 2.021)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

kardiovaskuler, sejak usia anak-anak sampai sekitar usia 20 tahun terjadi

peningkatan mencapai maksimal pada usia 20 – 30 tahun, daya tahan

tersebut akan mengalami penurunan sejalan dengan bertambahnya usia,

namun penurunan ini dapat diminimalkan apabila seseorang berolahraga

secara teratur semenjak dini. Pengaruh usia terhadap kelenturan dan

komposisi tubuh pada umumnya terjadi karena proses penuaan, yang

disebabkan oleh menurunnya daya elastisitas karena telah berkurangnya

aktifitas dan pengapuran pada usia tua.

Setiap orang yang berada pada usia lanjut pasti akan mengalami

penurunan kemampuan fisik, khususnya mengenai kesegaran jasmani

yang dimiliki. Mulai anak-anak sampai sekitar usia 20 tahun, daya tahan

kardiovaskuler meningkat, mencapai maksimal pada usia 20-30 tahun.

Pada usia tua fungsi jantung paru juga akan menurun. Kesegaran jasmani

pada usia lanjut juga akan menurun secara drastis. Untuk menanggulangi

hal tersebut didapat dengan cara tetap melakukan aktifitas fisik, seperti

olahraga aerobik. Dengan demikian untuk mempertahankan kesegaran

jasmani, seseorang harus selalu melakukan aktifitas fisik seperti misalnya

olahraga secara teratur.

5) Lemak Tubuh

Perlu diingat bahwa kesegaran dihitung per unit berat badan.

Keadaan fisik seseorang sebagian besar tergantung pada lemak tubuh

yang dapat diatur dengan kualitas makanan yang dikonsumsi sehari-hari

yang mengandung nilai gizi yang baik. Makanan bergizi mempengaruhi

kesehatan dan kesegaran jasmani, makanan bergizi tidak harus mahal dan

banyak, yang penting cukup mempunyai kandungan gizi yang tinggi

akan lebih banyak mempengaruhi terhadap kesehatan. Golongan

makanan yang bergizi harus mengandung beberapa unsur yang

dibutuhkan oleh tubuh antara lain :

a) Protein

b) Karbohidrat

c) Lemak

Page 27: MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI DENGAN MODEL … · modifikasi permainan sepak bola terhadap kesegaran jasmani pada siswa kelas IV di Sekolah Dasar negeri 2 Delanggu. ... tabel5% 2.021)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

d) Mineral

e) Vitamin

f) Air

Makanan yang bergizi adalah makanan yang mengandung zat-zat

gizi yang diperlukan tubuh kita, yaitu protein, hidrat arang, lemak,

mineral, vitamin dan air. Selain ditinjau dari kelengkapan gizinya, juga

ditinjau dari kalorinya. Menu yang cukup zat gizi dan kalori membantu

manusia untuk hidup sehat serta dapat melakukan tugas sehari-hari

dengan baik dan mempunyai daya tahan yang kuat. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa makanan yang kita makan harus diperhatikan

nilai gizinya.

Manfaat makanan dapat digolongkan menjadi 3 yaitu :

a. Makanan sebagai sumber tenaga.

b. Makanan sebagai sumber zat pembangun.

c. Makanan sebagai zat pengatur.

Setiap orang harus mengkonsumsi makanan yang lengkap dan

seimbang kandungan gizinya. Semakin lengkap dan seimbang makanan

yang kita makan akan menunjang kesehatan dan kesegaran jasmani kita.

c. Unsur-unsur Kesegaran Jasmani

Kesegaran jasmani adalah kemampuan berbuat sebaik-baiknya baik

fisik, mental dan spiritual, untuk melaksanakan tugas kewajiban pribadinya

terhadap kesejahteraan keluarga, masyarakat, negara dan bangsanya. Menurut

Sadoso Sumosardjono (1996 : 1) “kesegaran jasmani adalah kemampuan

seseorang untuk menunaikan tugasnya sehari-hari dengan mudah tanpa rasa

lelah yang berlebihan dan masih mempunyai sisa atau cadangan tenaga untuk

menikmati waktu senggangnya dan untuk keperluan-keperluan mendadak”.

Kesegaran jasmani pada hakekatnya berkenaan dengan kondisi fisik

seseorang dalam melaksanakan tugas sehari-hari secara efisien dan waktu

yang relatif lama tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan masih memiliki

cadangan tenaga untuk melaksanakan aktivitas lainnya. Berdasarkan uraian

diatas dapat disimpulkan bahwa kesegaran jasmani merupakan keadaan

Page 28: MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI DENGAN MODEL … · modifikasi permainan sepak bola terhadap kesegaran jasmani pada siswa kelas IV di Sekolah Dasar negeri 2 Delanggu. ... tabel5% 2.021)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

seseorang atau kemampuan seseorang untuk mengerjakan tugas sehari-hari

tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan masih mampu melakukan

kegaitan pada waktu luang.

Beberapa unsur utama kesegaran jasmani menurut Len Kravitz (2001 :

5) yaitu :

1) Daya tahan kardirespirasi,

2) Kekuatan otot,

3) Daya tahan otot,

4) Kelenturan,

5) Komposisi tubuh.

Menurut Mulyono B (2007 : 54) komponen dari kesegaran jasmani

yang berkaitan dengan kesehatan meliputi :

1) Kesegaran kardiovaskukuler,

2) Kekuatan dan daya tahan otot,

3) Kelenturan punggung bagian bawah, dan

4) Komposisi tubuh.

Sedangkan unsur kesegaran jasmani yang berkaitan dengan

keterampilan menurut Mulyono B (2007 : 57) yaitu :

1) Kelincahan,

2) Keseimbangan,

3) Koordinasi,

4) Power,

5) Waktu reaksi,

6) Kecepatan.

Tingkat kesegaran jasmani seseorang sangat ditentukan oleh berfungsinya kerja

komponen-komponen yang ada. Komponen kesegaran jasmani tidak dapat

dipisahkan baik dalam peningkatan maupun pemeliharaannya. Meskipun

demikian komponen-komponen dalam kesegaran jasmani dapat dipilah

menjadi dua yaitu dilihat dari segi kesehatan fisik dan dari segi keterampilan

fisik.

Page 29: MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI DENGAN MODEL … · modifikasi permainan sepak bola terhadap kesegaran jasmani pada siswa kelas IV di Sekolah Dasar negeri 2 Delanggu. ... tabel5% 2.021)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

2. Belajar

a. Hakekat Belajar

Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang komplek, maka

belajar dialami siswa itu sendiri Dimyati dan Mudjiono (2003: 7). Dalam

kegiatan belajar akan terjadi interaksi belajar mengajar antara siswa dan guru.

Dalam hal ini, siswa adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses

belajar.

Menurut Dimyati dan Mudjiono (2003:238) proses belajar adalah

suatu kegiatan yang dialami dan dihayati siswa yang didalamnya ada

beberapa tahapan. Beberapa tahapan tersebut antara lain:

1) Sebelum belajar, hal yang berpengaruh dalam hal ini adalah

minat,kecakapan, pengalaman, dan keinginan belajar. Keadaan awal ini

diharapkan mendorong terjadinya proses belajar.

2) Proses belajar, yang berpengaruh dalam hal ini adalah sikap, motivasi,

kosentrasi, mengolah, menyimpan, menggali dan unjuk prestasi.

3) Sesudah belajar, merupakan tahapan untuk prestasi hasil belajar.

Sedangkan menurut Hamalik (2001: 27) belajar adalah suatu proses

perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungannya.

Dalam hal ini situasi belajar mempunyai tujuann dan maksud belajar timbul

dari kehidupan anak sendiri. Sebab hasil belajar yang utama ialah perubahan

tingkah laku yang bulat atau secara keseluruhan. Lebih lanjut dijelaskan

Sugiyanto (1999:267) belajar adalah suatu proses, fungsi dan hasil. Maka

didalam belajar terkandung tentang:

1) Belajar adalah proses yang bisa dihasilkan.

2) Belajar bisa menghasilkan peribahan-perubahan pada diri seseorang

dalam berbagai macam kemampuan atau sifat yang ada pada diri sendiri.

3) Perubahan dalam belajar terjadi karena pengalaman, berbuat berulanh-

ulang atau berlatih.

4) Perubahan yang terjadi karena belajar bisa bertahan dalam jangka waktu

yang relatif lama.

Page 30: MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI DENGAN MODEL … · modifikasi permainan sepak bola terhadap kesegaran jasmani pada siswa kelas IV di Sekolah Dasar negeri 2 Delanggu. ... tabel5% 2.021)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Selain itu dalam proses pengajaran, unsur proses belajar hal yang

paling penting. Sebab belajar adalah proses perubahan perilaku yang bersifat

menetap yang diperoleh melalui proses pembelajaran. Menurut Oemar

Hamalik (2007: 29) bahwa belajar adalah suatu proses. Belajar bukan suatu

tujuan tetapi merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan. Tujuan akan

akan nampak jika terdapat suatu hasil dalam belajar. Hasil belajar itu ada

pada aspek-aspek perubahan, antara lain: pengetahuan, pengertian, kebiasaan,

ketrampilan, apresiasi, emosional, hubungan sosial, jasmani, etis atau budi

pekerti, dan sikap. Untuk itu dalam mengajar berorientasi pada proses

membimbing kegiatan belajar, bahwa kegiatan bermakna apabila terjadi

kegiatan belajar murid.

Dari paparan di atas maka dapat disimpulkan bahwa belajar

merupakan tindakan dan perilaku siswa yang komplek dalam belajar yang di

alami oleh siswa untuk mendapatkan sesuatu perubahan perilaku yang

bersifat menetap dari hasil belajar.

b. Prinsip-Prinsip Belajar

Belajar merupakan suatu proses perubahan perilaku yang bersifat

menetap yang diperoleh melalui proses belajar. William Burton dalam Oemar

Hamalik (2007: 31) mengatakan bahwa prinsip-prinsip belajar sebagai

berikut:

1) Proses belajar ialah pengalaman, berbuat, mereaksi, dan melampaui(under going)

2) Proses itu melalui berbagai macam-macam ragam pengalaman dan mata pelajaran yang terpusat pada suatu tujuan tertentu.

3) Pengalaman belajar secara maksimum bermakna bagi kehidupan murid.

4) Pengalaman belajar bersumber dari kebutuhan dan tujuan murid sendiri yang mendorong motivasi yang kontinu.

5) Proses belajar dan hasil belajar disyarati oleh heriditas dan lingkungan.

6) Proses belajar dan hasil usaha belajar secara materiil dipengaruhi oleh perbedaan-perbedaan individual kalangan murid.

7) Proses belajar berlangsung secara efektif apabila pengalaman-pengalaman dan hasil-hasil yang diinginkan sesuai dengan kematangan murid.

Page 31: MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI DENGAN MODEL … · modifikasi permainan sepak bola terhadap kesegaran jasmani pada siswa kelas IV di Sekolah Dasar negeri 2 Delanggu. ... tabel5% 2.021)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

8) Proses belajar yang terbaik apabila murid mengetahui status dan kemajuan.

9) Proses belajar merupakan proses kesatuan fungsional dari berbagai prosedur.

10) Hasil-hasil belajar secara fungsional betalian satu sama lain, tetapi dapat didiskusikan secara terpisah.

11) Prosedur belajar berlangsung secara efektif dibawah bimbingan tanpa tekanan dan paksaan.

12) Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, abilitas dan ketrampilan.

13) Hasil belajar diterima oleh murid apabila memberi kepuasan pada kebutuhannya dan berguna serta bermakna baginya.

14) Hasil-hasil belajar dilengkapi dengan jalan serangkaian pengalaman-pengalaman yang dapat dipersamakan dan dengan pertimbangan yang baik.

15) Hasil belajar itu lambat laun dipersatukan menjadi kepribadian dengan kecepatan yang berbeda-beda.

16) Hasil-hasil belajar yang telah dicapai adalah bersifat komplek dan dapat berubah-ubah (adaptable), jadi tidak sederhana dan statis.

Lebih lanjut dijelaskan menurut Latief (2003: ) Dalam kegiatan belajar

ada beberapa prinsip-prinsip belajar antara lain:

1) Prinsip efek kepuasan (Law of Effect) Prinsip efek kepuasan hasil belajar akan diperkuat apabila menghasilkan rasa senang atau puas. Sebaliknya hasil belajar akan diperlemah apabila menghasilkan tidak senang.

2) Prinsip pengulangan (Law of Exercise) Prinsip pengulangan bahwa hasil belajar dapat lebih sempurna apabila di ulang, sering dilatih. Hubungan rangsangan (stimulus) dengan reaksi (responces) akan diperkuat apabila sering ada pengulangan.

3) Prinsip kesiapan (Law of Readiness) Prinsip kesiapan menyatakan proses individu memperoleh perilaku baru jika ia telah siap.Kesiapan tersebut berkaitan dengan kematangan fisik dan psikologis.

4) Prinsip Kesa Pertama (Law of Primacy). Hasil belajar yang diperoleh dari kesan pertama akan digoyahkan. Ini berarti proses belajar pertama keliru dan membentuk kebiasaan buruk.

5) Prinsip Beban Baru (Law of Recentcy). Prinsip ini mengandung pengertian beban yang baru dipelajari akan lebih mudah diingat. Prinsip berkenaan dengan konsep rintangan atau inhibisi dalam belajar.

6) Prinsip Gabungan

Page 32: MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI DENGAN MODEL … · modifikasi permainan sepak bola terhadap kesegaran jasmani pada siswa kelas IV di Sekolah Dasar negeri 2 Delanggu. ... tabel5% 2.021)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Prinsip ini menunjukkan perlunya ada keterkaitan bahan yang dipelajari dengan situasi belajar yang akan mempermudahberubahnya perilaku.

Dari paparan di atas maka dapat dipaparkan bahwa setiap proses

belajar ada yang dinamakan prinsip-prinsip efek kepuasan, prinsip

pengulangan, prinsip kesiapan, prinsip kesan pertama, makna yang

mendalam, prinsip beban baru, prinsip gabungan.

c. Belajar Gerak.

”Belajar gerak merupakan salah satu bagian dari kajian ilmu

keolahragaaan yang mengkaji tentang fenomena manusia yang mempelajari

atau menguasai gerakan-gerakan tubuh atau meningkatkan ketrampilan gerak

tubuhnya”, dijelaskan dalam Argasamita (2007: 83). Pengetahuan tentang

teori belajar gerak merupakan sebagian deri landasan ilmiah yang diperlukan

seorang pelatih olahraga untuk dapat melaksanakan tugasnya secara

profesional.

Menurut Sugiyanto (1999: 268), ”belajar gerak merupakan sebagian

dari belajar”. Dalam belajar menekankan pada aktivitas berfikir atau kognitif.

Belajar juga menekankanpada aktivitas emosi dan perasaan biasa. Belajar

juga menekankan pada aktivitas gerak. Dalam gerak ada beberapa domain

kemampuan yang efektif keterlibatannya seperti domain fisik dan domain

psikomotor.

Perkembangan gerak (motor development) merupakan suatu proses

sejalan dengan bertambahnya usia dimana secara bertahan dan berkembang.

Gerakan individu meningkat dari gerak yang sederhana ke gerakan yang

komplek dan terorganisasi dengan baik yang ada pada akhirnya kearah

penyesuaian ketrampilan menyertai terjadinya proses menua atau menjadi tua.

Dalam pendidikan jasmani pembelajaran geerak merupakan bagian yang

penting sebab belajar gerak merupakan suatu aspek untuk dapat

meningkatkan kesegaran jasmani pada siswa.

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990: 97) ”Gerak

adalahpralihan tempat atau kedudukan, baik hanya sekali atau berkali-kali”.

Page 33: MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI DENGAN MODEL … · modifikasi permainan sepak bola terhadap kesegaran jasmani pada siswa kelas IV di Sekolah Dasar negeri 2 Delanggu. ... tabel5% 2.021)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Berdasarkan departemen Pendidikan Nasional (2004: 8) ”Gerak manusia

adalah aktivitas jasmani yang dilakukan dengan sadar untuk meningkatkan

kebugaran jasmani dan terbentuknya gaya hidup yabg aktif”. ”Belajar

dianggap suatu fungsi apabila yang dilihat adalah aspek-aspek yang

menentukan atau memungkinkan terjadinya suatu perubahan tingkah laku

seseorang dalam proses edukatif” Sugiyanto dan Sudjarwo (1991: 232).

Drowsky dalam Sugiyanto dan Sudjarwo (1991: 234), ”belajar gerak yang

diwujudkan melalui respon-respon miskular yang diekspresikan dalam gerak

tubuh atau bagian tubuh”.

Perkembangan karena usia dengan perkembangan karena hasil latihan

fisik memang tidak dapat dipisahkan, namun secara konseptual kedua hal

tersebut berbeda. Dalam keadaan normal walaupun tidak melakukan aktivatas

fisik secara khusus, perkembangan gerak pasti terjadi. Dalam hal ini latihan

fisik bisa memacu atau mempercepat peningkatan perkembangan gerak.

Gagne dalam Sugiyanto dan Sudjarwo (1991: 232) mengatakan bahwa aspek-

aspek kemampuan yang bisa ditingkatkan melalui belajar adalah meliputi :

1) Ketrampilan intelektual

2) Kemampuan mengungkapkan informasi

3) Strategi berfikir

4) Ketrampilan gerak

5) Emosi dan perasaan.

Sedangkan menurut Gabbard, Leblanc, dan Lowy dalam sukintaka,

(1999: 10) mengutarakan bahwa dengan belajar gerak akan mempengaruhi

pertumbuhan dan perkembangan seperti:

1) Ranah kognitif, yaitu: Kemampuan berfikir (bertanya, kreatiif, dan

menghubungkan), kemampuan memahami(perceptual ability), menyadari

gerak dan penguatan akademik.

2) Ranah psikomotor, yaitu: perubahan biologik, kesegaran jasmani, juga

menyangkut kesehatan, ketrampilan gerak, dan peningkatan ketrampilan

gerak.

Page 34: MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI DENGAN MODEL … · modifikasi permainan sepak bola terhadap kesegaran jasmani pada siswa kelas IV di Sekolah Dasar negeri 2 Delanggu. ... tabel5% 2.021)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

3) Ranah afektif, yaitu: rasa senang, penaggapan yang sehat terhadap

aktivitas jasmani, kemampuan menyatakan dirinya (mengaktualsasi diri),

menghargai diri sendiri, dan ada konsep diri.

Secara umum perkembangan gerak dikaji dari persepektif atau sudut

biologis dan psikologis dapat dilihat dari keterbentukan dan perkembangan

bagian-bahian sistem tubuh. Dalam persepektif psikologis dapat dilihat dari

segi berfikir, emosi, dan perasaanya. Setelah perilaku individu dan observasi,

maka perilaku merupakan refleksi proses perkembangan. Dalam proses

kegiatan belajar siswa dikatakan berhasil dalam apabila siswa mengalami

perubahan perilaku. Perubahan perilaku yang menyangkut pengetahuan,

sikap, dan ketrampilan. Dalam proses belajar siswa-siswa harus menunjukkan

kegairahan yang tinggi, semangat yang besar, dan kepercayaan yang tinggi.

Periodisasi perkembangan berdasarkan umur, anak yang berusia 6-10

tahun termasuk dalam fase perkembangan anak besar. Anak besar adalah

anak yang berusia 6-19 tahun untuk perempuan dan untuk laki-laki 6-12

tahun. Perkembangan fisik anak yang terjadi pada masa ini menunjukkan

adanya kecenderungan yang berbeda dibandingkan pada masa sebelumnya

dan pada masa sesudahnya. Kecenderungan yang terjadi adalah dalam hal

kepesatan dan pola pertumbuhan yang berkaitan dengan proporsi ukuran

bagian-bagian tubuh. Macam-macam pola gerak yang bisa dilakukan pada

masa anak besar berdasarkan ketrampilan motorik umum antara lain

:Berjalan, berlari, berenang, meloncat, bersepeda, dan mengguling. Pada

masa anak besar pertumbuhan kecenderungan gerak semakin tampak jelas

adanya perbedaan.

Aktivitas yang diperlakukan bagi anak besar (6-12 tahun)

dikemukakan oleh Sugiyanto dan Sudjawo (1991: 127) sebagai berikut :

1) Aktivitas ketrampilan yang ada tujuannya.

a) Bermain dalam situasi berlomba atau bertanding.

b) Aktivitas pengujian diri.

c) Aktiviyas menggunakan alat-alat.

d) Pengenalan cabang-cabang olahraga tertentu dan sederhana.

Page 35: MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI DENGAN MODEL … · modifikasi permainan sepak bola terhadap kesegaran jasmani pada siswa kelas IV di Sekolah Dasar negeri 2 Delanggu. ... tabel5% 2.021)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

e) Berlatih melakukan gerakan berulang-ulang untuk menguasai

ketrampilan tertentu.

2) Aktivitas beregu

a) Aktivitas bermain atau berlomba beregu.

b) Menari berkelompok membentuk formasi tertentu.

3) Aktivitas mencoba-coba

a) Aktivitas menyelesaikan tugas dengan cara, dan ketrampilan sendiri-

sendiri.

b) Aktivitas bebas dan tari kreatif.

4) Aktivitas latihan fisik dan keberanian.

a) Latihan kemampuan fisik yang berangsur gerak: jalan, lari, lompat,

lempar, tangkap, sepakbola, panjat, mengguling, mengulur, dan

melipat tubuh.

b) Bermain kombatif: bermain perang-perangan, kejar-kejaran.

c) Latihan relaksasi.

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa gerak

adalah astivitas jasmani yang dilakukan secara sadar untuk meningkatkan

kebugaran jasmani dan terbentuk gaya hidup yang aktivitas yang diperlukan

bagi pertumbuhan dan perkembangan anak yang meliputi: aktivitas

ketrampilan yang ada tujuannya, aktivitas beregu, aktivitas mencoba-coba,

aktivitas latihan fisik dan latihan keberanian. Dengan belajar gerak melalui

aktivitas yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan jasmani,

seperti ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.

d. Pembelajaran Penjasorkes di Sekolah Dasar.

Pendidikan jasmani olahraga dan keesehatan merupakan proses

pendidikan. Maka tujuan pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan bersifat

mendidik. Pendidikan jasmani merupakan proses pendidikan melalui gerak

insani. ”Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan mempunyai tujuan

pendidikan jasmani yang selaras dengan tujuan pendidikan,yang bertujuan

untuk perkembangan aspek fisik, intelektual, emosional, sosial dan moral”

Lutan dan Suherman (1991: 1).

Page 36: MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI DENGAN MODEL … · modifikasi permainan sepak bola terhadap kesegaran jasmani pada siswa kelas IV di Sekolah Dasar negeri 2 Delanggu. ... tabel5% 2.021)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan

kesehatantidak terlepas peran aktif seorang guru. Tujuan guru pendidikan

jasmani olahraga dan kesehatan dalam proses belajar adalah pemahaman

tentang konsep kebugaran jasmani dan aktivitas jasmani untuk mencapai

keadaan sehat. Di sekolah-sekolah mulai memperhatikan tujuan tersebut

seperti melalui pengalaman praktik pembinaan kebugaran jasmani. Menurut

Lutan (2002: 3) ada tiga keuntungan yang dapat diraih melalui pembinaan

jasmani antara lain:

1) Sekolah terdiri dari anak-anak yang mulai tumbuh dan berkembang

sehingga sangat memungkinkan dicapai perubahan yang nyata yang

dapat diamati oleh guru penjasorkes.

2) Penerapan strategi pembinaan yang menekankan pemerataan dan

partisipasi penuh dari setiap anak memungkinkan anak-anak usia sekolah

meraih keuntungan dari program pembinaan.

3) Program pembinaan kebugaran sangat strategis diluncurkan melalui

program pendidikan jasmani atau lingkup kurikulum lainnya di

lingkungan sekolah.

Untuk penyelenggaraan pendidikan jasmani olahraga dan

kesehatan di Sekolah Dasar maka memerlukan suatu pedoman

penyelenggaraan. Menurut Lutan (2002: 16) ada 9 pedoman pokok

penyelenggaraan program pendidikan jasmani olah raga dan kesehatan di

Sekolah Dasar, antara lain :

1) Pengembangan kebugaran di sertai dengan perkembangan ketrampilan.

2) Tidak menggunakan pelaksanaan tugas atau semacam bentuk latihan

untuk menghukum anak, misalnya karena terlambat datang kesekolah,

atau membuat kesalahan seperti melanggar peraturan.

3) Melaksanakan penilaian dengan lebih memperhatikan proses bukan

semata-mata hasil.

4) Tidak menyudutkan posisi program pendidikan jasmani olahraga dan

kesehatan sebagai kegiatan yang berdampak negatif terhadap mata

pelajaran lainnya yang dinilai tak berprestasi.

Page 37: MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI DENGAN MODEL … · modifikasi permainan sepak bola terhadap kesegaran jasmani pada siswa kelas IV di Sekolah Dasar negeri 2 Delanggu. ... tabel5% 2.021)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

5) Pemberian bantuan kepada siswa untuk mencapai patokan yang

diinginkan.

6) Penyajian kegiatan dengan memperhatikan budaya lokal.

7) Penyajian program kebugaran jasmani harus berakomodasi dalam

program dengan memenuhi kaidah kesehatan.

8) Memberikan dorongan semangat, dan menghindari ungkapan yang

bersifat mencemooh seseorang.

Dari pendapat di atas maka disimpulkan bahwa prinsip-prinsip belajar

dilengkapi serangkaian pengalaman-pengalaman dan mematuhi sembilan

pokok penyelengaraan pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan di Sekolah

Dasar. Untuk mendapatkan penngalaman-pengalaman yang dapat memacu

motivasi siswa maka perlu adanya belajar yang efektif. Belajar yang membuat

anak-anak merasa senang dan tanpa mengalami beban dalam belajar.

3. Siswa

Siswa merupakan subjek didik yang terdaftar disuatu lembaga

pendidikan. Dilembaga pendidikan subjek didik disebut siswa atau peserta didik.

Menurut Dimyanti dan Mudjiono (2002: 2) ”Siswa adalah subjek yang terlibat

dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah”. Dalam kegiatan tersebut siswa

mengalami tindak mengajar dan merespon dengan tindak mengajar, selanjutnya

Sutrisno Hadi (2006: 78) ”Peserta didik adalah anggota masyarakat yang

berusaha mengaembamgkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang

terjadi pada jalur jenjang dan jenis pendidikan”. Di sekolah siswa mengalami

suatu proses belajar, dalam proses belajar tersebut siswa menggunaakan

kemampuan mentalnya untuk mempelajari bahan belajar.Kemampuan-

kemampuan itu antara lain kognitif, afektif, psikomotor.

Berdasarkan pendapat diatas disimpulkan bahwa siswa merupakan

anggota masyarakat yang mengembangkan potensi diri melalui kegiatan belajar

di sekolah yang mempunyai karakteristik jasmani, psikis atau mental dan sosial

emosional. Potensi yang dikembangkan antara lain, kognitif, afektif, psikomotor.

Page 38: MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI DENGAN MODEL … · modifikasi permainan sepak bola terhadap kesegaran jasmani pada siswa kelas IV di Sekolah Dasar negeri 2 Delanggu. ... tabel5% 2.021)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

a. Karakteristik Siswa Sekolah Dasar.

Perkembangan gerak (motor development) merupakan proses sejalan

dengan bertambahnya usia dimana secara bertahap dan berkesinambungan.

Gerakan individu meningkat dari keadaan sederhana,tidak terorganisir, dan

tidak terampil kearah penampilan ketrampilan gerak kompleks dan

terorganisir dengan baik yang pada akhirnya kearah penyesuaian ketrampilan

menyertai terjadinya proses menua (menjadi tua).

Secara umum secara umum perkembangan dikaji dari perspektif

biologis dapat dilihat dari keterbukaan dan perkembangan bagian-bagian dan

sistem tubuh. Dalam perspektif psikologis dapat dilihat dari segi berfikir

emosi dan perasaan. Setelah perilaku individu di observasi, maka perilaku itu

merupakan refleksi proses perkembangan individu.

Menurut Sugiyanto dan Sudjarwo (1991: 101) ”periodisasi

perkembangan berdasarkan umur, anak yang berusia 6-10 tahun yang

termasuk fase perkembangan anak besar”. Anak besar adalah anak yang

berusia 6-10 tahun untuk perempuan dan 6-12 tahun untuk anak laki-laki.

Perkembangan fisik anak pada masa ini menunjukan adanya kecenderungan

yang berbeda dibanding pada masa sebelumnya dan juga pada masa

sesudahnya. Kecenderungan yang terjadi adalah hal kepesatan dan pola

pertumbuhan yang berkaitan dengan proporsi ukuran bagian-bagian tubuh.

Pada masa anak besar pertumbuhan kecenderungan semakin jelas tampak

adanya perbedaan. Pada masa anak besar merupakan penyempurnaan

kemampuan gerak dasar. Gerak dasar yang mulai bisa dilakukan pada masa

anak kecil meningkat kualitasnya baik segi mekanika tubuh maupun variasi

bentuk geraknya.

Sedangkan menurut Sukintaka (1994: 43) karaakteristik siswa kelas

IV antara umur 11-12 tahun sebagai berikut:

1) Secara Fisik.

a) Pertumbuhan otot lengan dan tungkai bertambah.

b) Ada kesadaran mengenai badannya.

c) Anak laki-laki lebih menguasai permainan kasar.

Page 39: MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI DENGAN MODEL … · modifikasi permainan sepak bola terhadap kesegaran jasmani pada siswa kelas IV di Sekolah Dasar negeri 2 Delanggu. ... tabel5% 2.021)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

d) Pertumbuhan tinggi dan berat tidak baik.

e) Kekuatan otot tidak menunjang pertumbuhan.

f) Waktu reaksi semakin baik.

g) Perbedaan akibat jenis kelamin semakin nyata.

h) Koordinasi makin baik.

i) Badan lebih sehat dan kuat.

j) Tungkai mengalami masa pertumbuhan yang lebih kuat dibandingkan

bagian anggota atas.

k) Ada perbedaan kekuatan otot dari ketrampilan antara anak laki-laki

dan perempuan.

2) Psikis atau mental

a) Kesenangan pada permainan dengan bola makin tambah.

b) Menaruh perhatian kepada permainan yang terorganisir.

c) Sifat kepahlawanan kuat.

d) Perhatian pada taman kelompok makin kuat.

e) Pehatian pada bentuk makin bertambah.

f) Beberapa anak muda menjadi putus asa dan alam berusaha bangkit

bila tidak sukses.

g) Mempunyai rasa tanggungjawab untuk menjadi dewasa.

h) Berusaha untuk mendapatkan guru yang dapat membenarkannya.

i) Mulai mengerti tentang waktu, dan menghendaki segala sesuatunya

selesai pada waktunya.

3) Sosial Dan Emosional

a) Pengamatan rasa emosinya tidak tetap dalam proses kematangan

jasmani.

b) Menginginkan masuk dalam kelompok sebaya, dan biasanya

perbedaan antara kelompok sebaya ini akan menyebabkan

kebingungan pada tahap ini.

c) Mudah dibangkitkan

d) Anak putri menaruh perhatian kepada anak laki-laki.

e) Ledakan emosi biasa saja.

Page 40: MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI DENGAN MODEL … · modifikasi permainan sepak bola terhadap kesegaran jasmani pada siswa kelas IV di Sekolah Dasar negeri 2 Delanggu. ... tabel5% 2.021)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

f) Rasa kasihsayang seperti orang dewasa.

g) Senang sekali memuji dan mengagungkan.

h) Suka mengkritik tindakan orang dewasa.

i) Rasa bangga berkembang.

j) Laki-laki membenci putri, sedangkan putri membenci laki-laki yang

dewasa.

k) Ingin mengetahui segalanya.

l) Mau mengerjakan pekerjaan bila di dorong orang dewasa.

m) Merindukan pengakuan dari kelompoknya.

n) Merasa sangat puas bila dapat menyelesaikan, mengatasi, dan

mempertahankan sesuatu, ayau tidak berbuat kesalahan, karena

mereka akan merasa tidak senang kalau kehilangan atau berbuat

kesalahan.

o) Kerjasama meningkatkan kualitas kepemimpinannya mulai nampak.

p) Senang pada kelompok dan ambil bagian dalam membuat rencana

serta mampu memimpinnya.

q) Menyukai pada kegiatan kelompok,melebihi kegiatan individu.

r) Senang merasakanapa yang mereka kehendaki.

s) Loyal terhadap kelompok atau ”gang”nya.

t) Perhatian pada kelompok yang sejenis sangat kuat.

Berdasarkan paparan di atas maka perkembanga siswa kelas IV

merupakan perkembangan anak besar yang mempunyai pertumbuhan

cenderung semakin jelas tampak adanya perbedaan. Perbedaan

Perkembangan itu sendiri meliputi Secara Fisik, Psikis atau Mental Sosial,

dan Emosional.

b. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Standar Kompetensi

� Mempraktikkan berbagai ketrampilan permainan olahraga dalam bentuk

sederhana dan nilai-nilai yang terkandung didalamnya.

Page 41: MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI DENGAN MODEL … · modifikasi permainan sepak bola terhadap kesegaran jasmani pada siswa kelas IV di Sekolah Dasar negeri 2 Delanggu. ... tabel5% 2.021)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Kompetensi Dasar

� Mempraktikkan ketrampilan bermain salah satu permainan dan olahraga

beregu bola besar dengan menggunakan alat dan peraturan yang

dimodifikasi serta nilai kerjasama, kejujuran,menghargai, semangat, dan

percaya diri.

4. Hakekat Sepakbola

Sepakbola adalah olahraga yang populer di dunia sebab sepekbola mudah

dimainkan oleh semua kalangan,baik dari kalangan usia dini, remaja, dewasa,

maupun tua. Sepakbola merupakan jenis permainan yang termasuk kompetensi

dasar dalaam kurikulum yang ada pada Sekolah Dasar sampai Sekolah

Menengah Atas. Dalam standar kompetensi di Sekolah Dasar maka

siswadiharapkan mempraktikkan berbagai variasi gerak dasar ke dalam

permainan dan olahraga dengan peraturan yang dimodifikasi serta nilai-nilai

yang terkandung didalamnya.

Menurut Dani (2007: 15) ”Sepakbola adalah suatu permainan yang

dilakukan dengan jalan menyepak bola, dengan tujuan memasukkan bola ke

gawang lawan dan mempertahahkan gawang tersebut agar tidak kemasukan

bola. Di dalam memainkan bola, setiao pemain boleh menggunakan seluruh

anggota badan kecuali tangan dan lengan. Hanya penjaga gawang yang boleh

memainkan bola dengan kaki dan tangan.

Sepakbola merupakan permainan beregu yang masing-masing regu

terdiri atas 11 pemain. Biasanya permainan sepakbola dimainkan dalam dua

babak dengan durasi waktu (2 x 45 menit) dengan waktu istirahat 15 menit

diantara dua babak tersebut. Mencetak gol kegawang lawan merupakan tujuan

dari kedua kesebelasan. Suatu kesebelasan dinyataka sebagai pemenang apabila

dapat memasukkan bola ke gawang lawan lebih banyak dan kemasukan bola

lebih sedikit jika dibandingkan dengan lawannya.

Dari paparan di atas maka dapat disimpulkan bahwa permainan

sepakbola merupakan permainan yang terdiri 11 pemain setiap regu yang

bertujuan untuk memasukkan bola kedalam gawang lawan sebanyak-banyaknya.

Page 42: MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI DENGAN MODEL … · modifikasi permainan sepak bola terhadap kesegaran jasmani pada siswa kelas IV di Sekolah Dasar negeri 2 Delanggu. ... tabel5% 2.021)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

a. Ketrampilan Dasar.

Ketrampilan dasar sepakbola merupakan suatu gerak dasar permainan

sepakbola yang digunakan dalam bermain sepakbola. Dalam mempelajari

sepak bola maka perlu latihan ketrampilan dasar sepakbola. Menurut Mielke

(2007 : 1) ketrampilan dasar meliputi: dribbling (menggiring bola), Juggling

(menimang bola), passing (mengoper), trapping (menghentikan bola), throw-

in (lemparan kedalam), heading (menyundul bola), dan shooting

(menembak).

1) Dribbling (menggiring bola) adalah ketrampilan gerak dasar dalam

sepakbola karena semua pemain harus mampu menguasai bola saat

sedang bergerak, berdiri, atau bersaiap melakukan operanatau tembakan.

Ketika pemain sudah menguasai kemampuan dribbling secara efektif,

sumbangan mereka di dalam pertandingan akan sangat besar. Dalam

menggiring bola ada beberapa teknik, yaitu menggiring bols dengan

menggunakan kaki bagian dalam, menggunakan kaki bagian luar, dan

menggunakan kaki bagian kura-kura. Ada beberapa tujuan mendribbel

bola,yaitu: untuk melewati lawan, untuk mendekati daerah pertahanan

lawan, untuk membebaskan diri dari kawalan lawan, untuk mencetak gol,

dan untuk melewati daerah bebas.

2) Juggling (menimang bola) adalah cara yang bagus untuk

mengembangkan reaksi yang cepat, kontrol bola, dan meningkatkan

kosentrasi yang diperlukan agar bisa berperan baik dalam permainan.

Dalam melakukan juggling dapt menggunakan pungging kaki, paha,

dada, atau kepala.

3) Passing (mengoper bola) adalah seni memindahkan momentum bola dari

satu pemain ke pemain lain.Passing merupakan teknik yang paling

dominan dalam bermain sepakbola. Passing dapat menggunakan kaki

bagian dalam atau menggunakan pungguna sepatu.

4) Trapping (menghentikan bola) adalah metode mengontrol bola dari

pemain lain. Trapping dapat menggunakan tubuh yang sah kepala, tubuh,

dan kaki agar bola tetap berdekatan dengan tubuhnya.

Page 43: MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI DENGAN MODEL … · modifikasi permainan sepak bola terhadap kesegaran jasmani pada siswa kelas IV di Sekolah Dasar negeri 2 Delanggu. ... tabel5% 2.021)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

5) Throw-in (lemparan kedalam) adalah satu ketrampilan yang sering

diabaikan dalam sepakbola.

6) Heading (menyundul bola) merupakan ketrampilan dasar permainan

sepakbola yang menggunakan kepala untuk memasikkan bola kedalam

gawang. Menyundul bola bertujuan untuk mengoper bola ke teman,

menghalau bola dari daerah gawang atau daerah berbahaya, meneruskan

bola keteman atau daerah yag kosong, dan untuk memasukkan bola

kegawang lawan.

7) Shooting (menembak) merupakan sebuah teknik melatih tendangan

menggunakan kaki dengan teknik yang benar.

b. Alur modifikasi permainan

Di dasari pada perkembangan anak dan pertumbuhan anak baik fisik

maupun intelektual akan berlangsung normal apabila diciptakan suatu kondisi

yang memungkinkan aspek-aspek tersebut tumbuh dan secara wajar. Untuk

tingkatan sekolah dasaar merupakan masa penting dalam perkembangan

kehidupan secara keseluruhan. Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan

mempunyai peranan penting dalam mengembangkan pertumbuhan dan

perkembangan sebab pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan langsung

berhubungan pada aspek kognitif, afektif, psikomotor.

Untuk meningkatkan proses pembelajaran pendidikan jasmani

olahraga dan kesehatan, maka perlu adanya suatu pengajaran yang sesuai

dengan karakteristik siswa dan kondisi sekolah. Pada pengajaran model ini

merupakan pengajaran yang efektif yang pada hakekatnya

menolakpendekatan secara linier, rutin, monoton. Menurut Mutohir (2002:

173) modifikasi dapat dilakukan pada alat, ukuran lapangan, aturan

permainan, dan sebagainya. Dalam pendekatan ini guru harus mampu

memanfaatkan lingkungan yang ada secara optimal sehingga dapat

menumbuhkan situasi dan kondisi anak senang untuk belajar.

Menurut Mutohir (2002:174) konsep modifikasi olahraga pada

dasarnya bepedoman pada Development Apropriate Prectice (DAP) yang

mengacu pada pembelajaran individual (Individualize instructional approach).

Page 44: MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI DENGAN MODEL … · modifikasi permainan sepak bola terhadap kesegaran jasmani pada siswa kelas IV di Sekolah Dasar negeri 2 Delanggu. ... tabel5% 2.021)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Pembelajaran berpusat pada anak didik dan berusaha menyesuaikan dengan

kondisi fisik dan psikis anak.

Dalam hal ini menjadi sebagai fasilitator untuk mengarahkan siswa

dalam belajar. Alur pemikiran darimodifikasi permainan sebagai berikut:

Gambar 1 : Alur Pemikiran Modifikasi Olahraga

Mutohir (2002 :174)

Tujuan

Kognitif, Psikomotor, Afektif

Subtansi Pendekatan kecabangan olahraga

Ketrampilan Dasar Umum

Pengayaan gerak Dasar Dominan

Pengertian Teknik Dasar Olahraga

Menurut cf. Jeff Dry Mutohir (2002: 27) Ada beberapa alasan

mengapa model pendekatan modifikasi perlu diujicobakan atau diterapkan di

sekolah kita, yaitu sebagai berikut:

1) Anak secara fisik dan mental emosional tidak sama dengan orang dewasa, sehingga sangat tidak tepat mengharapkan anak untuk

Page 45: MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI DENGAN MODEL … · modifikasi permainan sepak bola terhadap kesegaran jasmani pada siswa kelas IV di Sekolah Dasar negeri 2 Delanggu. ... tabel5% 2.021)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

melakukan kegiatan olahraga dengan menggunakan peralatan atau peraturan seperti orang dewasa.

2) Kegiatan olahraga yang dilakukan dengan peralatan atau peraturan yang dimodifikasi dapat mengurangi terjadinya cedera olahraga.

3) Modifikasi olahraga dapat memudahkan anak untuk mempelajari ketrmpilan gerak yang diperlukan untuk melakukan olahraga yang sesunggunya.

4) Modifikasi olahraga mendidik anak untuk melakukan tugas gerak dengan tingkat keberhasilan yang lebih tinggi ketimbang pendekatan yang tradisional.

5) Modifikasi olahraga dapat memotivasi anak untuk berpartisipasi dan senang bergerak.

Dari paparan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa memodifikasi

olahraga sangat diperlukan sebab untuk meningkatkan kesegaran jasmani

siswa serta untuk membuat senang siswa dalam melakukan olahraga dengan

inovatif yang dibuat guru. Memodifikasi olahraga bisa peralatan, aturan,

ataupun lapanganny dan sebagainya.

5. Pengembangan Model Modifikasi Permainan Sepakbola Dengan

Menggunakan Gawang Holahop.

Untuk menentukan hakekat model dalam penelitian ini, diperlukan

beberapa istilah pengertian tentang model. Menurut Udin S. Winataputra

(2005:3) menyatakan bahwa model diartikan sebagai kerangka konseptual yang

digunakan sebagai pedoman dalam melakukan kegiatan. Dalam pengertian

model diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman

dalam melakukan kegiatan. Dalam pengertian model diartikan sebagai barang

atau benda tiruan dari benda yang sesungguhnya, seperti globe adalah modeldari

bumi tempat kita hidup. Dalam konteks penelitian ini istilah model digunakan

untuk menunjukkan pengertian yang pertama yaitu sebagai kerangka konseptual

yang digunakan dalam melakukan kegiatan. Lebih lanjut menurut Gagne, Briggs

yang dikutip oleh Hari Amirullah Rachman(2004:43) menyatakan bahwa model

adalah seperangkat prosedur yang berurutan untuk mewujudkan suatu proses,

pemilihan media dan evaluasi. Berdasarkan pendapat tentang pengertian model

di atas, maka terkait dengan penelitian ini, yang dimaksud dengan model

modifikasi permainan sepakbola adalah suatu kerangka konseptual tentang

Page 46: MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI DENGAN MODEL … · modifikasi permainan sepak bola terhadap kesegaran jasmani pada siswa kelas IV di Sekolah Dasar negeri 2 Delanggu. ... tabel5% 2.021)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

modifikasi permainan sepakbola yang disusun secara sistematis dan dirancang

serta dikembangkan untuk meningkatkan kesegaran jasmani dan membantu

tercapainya tujuan pembelajaran permainan sepakbola.

MODEL MODIFIKASI MATERI PEMBELAJARAN

PERMAINAN SEPAKBOLA BAGI SISWA SEKOLAH DASAR

USIA 10 – 12 TAHUN

� Permainan Sepakbola Bergawang Holahop Yang Bergerak

Gambar 2. Lapangan permainan gawang bergerak

Keterangan gambar :

Tanda kotak untuk pemain putra :

Tanda bulat untuk pemain putri :

Page 47: MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI DENGAN MODEL … · modifikasi permainan sepak bola terhadap kesegaran jasmani pada siswa kelas IV di Sekolah Dasar negeri 2 Delanggu. ... tabel5% 2.021)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

B. Kerangka Berpikir

Dari tinjauan di atas, maka dapat diambil kerangka berfikir sebagai berikut:

Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan merupakan bagian integral dari

pendidikan secara keseluruhan, yang bertujuan untuk mengembangkan aspek

kebugaran jasmani, ketrampilan gerak, ketrampilan berfikir kritis, ketrampilan sosial,

penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral aspek pola hidup sehat dan

pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan

terpilih yang direncanakan secara sitematis dalam rangka mencapai tujuan

pendidikan nasional. Pendidikan jasmani , olahraga dan kesehatan termasuk salah

satu upaya untuk mewujudkan manusia seutuhnya yang diselenggarakan di sekolah,

baik dari jenjang pendidikan dasar sampai menengah.

Pelaksanaan pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan khususnya di

tingkat Sekolah Dasar, meliputi aspek-aspek permainan dan olahraga,aktivitas

pengembangan, aktivitas senam, aktivitas ritmik, aktivitas air, pendidikan luar kelas

dan kesehatan. Cabang olahraga permainan permainan sepakbola merupakan salah

satu materi yang diajarkan di Sekolah Dasar mulai dari kelas IV (empat) sampai VI

(enam), sesuai dengan kompetensi dasar dalam kurikulum pendidikan jasmani,

olahraga dan kesehatan di Sekolah Dasar, Siswa diharapkan dapat mempraktikkan

permainan sepakbola dengan peraturan yang dimodifikasi. Pada kenyataannya dalam

proses pembelajaran permainan sepakbola dilakukan Sekolah Dasar masih dikemas

dalam bentuk permainan yang standar, baik dalam hal peralatan, lapangan yang

digunakan maupun peraturannya. Konsekuensinya yang terjadi dari pelaksanaan

pembelajaran tersebut adalah dijumpainya anak- anak merasa tidak senag, bosan dan

kurang aktif.

Modifikasi pembelajaran permainan sepakbola merupakan salah satu upaya

yang harus diwujudkan. Modifikasi pembelajaran permainan sepakbola diharapkan

mampu membuat anak lebih banyak bergerak dalam berbagai situasi dan kondisi

yang menyenangkan, ketika mengikuti pembelajaran permainan sepakbola.

Page 48: MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI DENGAN MODEL … · modifikasi permainan sepak bola terhadap kesegaran jasmani pada siswa kelas IV di Sekolah Dasar negeri 2 Delanggu. ... tabel5% 2.021)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

C. Hipotesis

Berdasarkan landasan teori, kajian pustaka dan kerangka pemikiran, maka

dirumuskan hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Ada perbedaan pengaruh yang signifikan model modifikasi permainan sepak

bola terhadap peningkatan kesegaran jasmani pada siswa SD Negeri 2

Delanggu kelas IV tahun pelajaran 2010/2011.

2. Ada peningkatan perlakuan model modifikasi permainan sepak bola terhadap

kesegaran jasmani pada siswa SD Negeri 2 Delanggu kelas IV tahun

pelajaran 2010/2011.

Page 49: MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI DENGAN MODEL … · modifikasi permainan sepak bola terhadap kesegaran jasmani pada siswa kelas IV di Sekolah Dasar negeri 2 Delanggu. ... tabel5% 2.021)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di lapangan Desa Ngebong, Kecamatan

Delanggu, Kabupaten Klaten.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama satu setengah bulan dengan tiga kali

latihan dalam satu minggu, yaitu selasa, kamis, sabtu, pada bulan November

sampai dengan bulan Desember 2010.

B. Metode Penelitian

1. Metode Eksperimen Semu

(Quasi Experiment)

Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode eksperimen

semu (Quasi Experiment). Menurut Soekidjo Notoadmojo (2002: 167), disebut

Eksperimen Semu karena :

eksperimen ini belum atau tidak memiliki ciri-ciri rancangan eksperimen yang sebenarnya, karena variabel-variabel yang seharusnya dikontrol atau dimanipulasi. Desain ini tidak mempunyai pembatasan yang ketat terhadap randomisasi, dan pada saat yang sama dapat mengontrol ancaman-ancaman validitas. Dasar penggunaan metode ini adalah kegiatan percobaan yang diawali dengan memberikan perlakuan kepada subyek yang diakhiri dengan suatu bentuk tes guna mengetahui pengaruh perlakuan yang telah diberikan.

2. Rancangan Penelitian

Rancangan dalam penelitian ini adalah Pretest-Posttest.

Gambar rancangan penelitian sebagai berikut:

Pretest Perlakuan Posttest

01 02 03 04 X 05 06 07 08

34

Page 50: MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI DENGAN MODEL … · modifikasi permainan sepak bola terhadap kesegaran jasmani pada siswa kelas IV di Sekolah Dasar negeri 2 Delanggu. ... tabel5% 2.021)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Keterangan :

Pretest = Tes awal kesegaran jasmani (tes lari 600 meter).

Perlakuan = Model modifikasi permainan sepak bola.

Posttest = Tes akhir kesegaran jasmani (tes lari 600 meter).

C. Variabel Penelitian

Sesuai dengan judul penelitian ini, penelitian ini terdiri dari beberapa

variabel.

Variabel dalam penelitian ini terdiri atas:

1. Variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lain. Variabel

bebas dalam penelitian ini adalah: Model modifikasi permainan sepakbola.

2. Varibel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Variabel

terikat dalam penelitian ini adalah kesegaran jasmani.

D. Populasi dan Sampel

Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah semua siswa SD

NEGERI 2 DELANGGU KELAS IV yang berjumlah 40 siswa.

E. Teknik Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini diperoleh melalui tes dan pengukuran . Bentuk

tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah Tes lari 600 meter dari Pusat

Pengembangan Kualitas Jasmani (2003 : 16-17). Petunjuk pelaksanaan tes

terlampir.

Page 51: MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI DENGAN MODEL … · modifikasi permainan sepak bola terhadap kesegaran jasmani pada siswa kelas IV di Sekolah Dasar negeri 2 Delanggu. ... tabel5% 2.021)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

F. Teknik Analisis Data

1. Uji Prasyarat Analisis

Uji prasyarat analisis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji

normalitas dan uji homogenitas. Adapun langkah-langkah dari masing-masing uji

prasyarat analisis sebagai berikut :

a) Uji Normalitas

Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan metode lilliefors

dari Sudjana (2002 : 466). Adapun prosedur normalitas tersebut sebagai berikut :

1) Pengamatan X1, X2,…..Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2,…..Zn dengan

menggunakan rumus :

Zi = {Xi – X}/ SD, dengan X dan SD berturut-turut merupakan rata-rata dan

simpangan baku.

2) Data dari sampel tersebut kemudian diurutkan dari skor terendah sampai skor

tertinggi.

3) Untuk tiap bilangan baku ini menggunakan data distribusi normal baku,

kemudian dihitung peluang F(z1) = P(z≤zi)

4) Menghitung perbandingan antara nomor subyek I dengan subyek n, yaitu : S(Zi)

= i/n.

5) Mencari selisih antara F(zi)-S(zi), dan ditentukan harga mutlaknya.

6) Menentukan harga terbesar dari harga mutlak diambil sebagai Lo. Rumusnya :

Lo = │F(Zi) – S(Zi) │ maksimum.

Kriteria :

Lo ≤ Ltab : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Lo > Ltab : Sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal.

Page 52: MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI DENGAN MODEL … · modifikasi permainan sepak bola terhadap kesegaran jasmani pada siswa kelas IV di Sekolah Dasar negeri 2 Delanggu. ... tabel5% 2.021)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

2. Uji Perbedaan

Analisi data dalam penelitian ini dilakukan dengan uji perbedaan dari

Sutrisno Hadi (1995: 457) sebagai berikut :

Md t = Σd2 N (N-1) Keterangan :

t = Nilai uji perbedaan

Md = Mean perbedaan dari pasangan

Σd2 = Jumlah deviasi kuadrat tiap sampel dari mean perbedaan

N = Jumlah pasangan

Untuk mencari mean deviasi digunakan rumus sebagai berikut :

| ΣD | Md =

N

Keterangan :

D = Perbedaan masing-masing subjek

N = Jumlah pasangan

Menghitung prosentase peningkatan kesegaran jasmani (lari 600 meter)

dengan pendekatan model modifikasi permainan sepak bola, dengan rumus sebagai

berikut :

Mean different Prosentase peningkatan = x 100%

Mean pretest

Mean different = mean postest – mean pretest

Page 53: MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI DENGAN MODEL … · modifikasi permainan sepak bola terhadap kesegaran jasmani pada siswa kelas IV di Sekolah Dasar negeri 2 Delanggu. ... tabel5% 2.021)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Diskripsi Data

Setelah dilaksanakan penelitian, diperoleh data. Data yang dikumpulkan

berupa tes kesegaran jasmani (tes lari 600 meter). Data yang dikumpulkan terdiri dari

data tes awal dan tes akhir. Data tersebut kemudian dikelompokkan dan dianalisis

dengan statistik, seperti terlihat pada lampiran. Berturut-turut disajikan mengenai

deskripsi data, uji persyaratan analisis, hasil analisis data.

Deskripsi hasil analisis data hasil tes kesegaran jasmani (tes lari 600

meter) yang disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut :

Tabel 1. Deskripsi Data Hasil Tes Awal dan Tes Akhir Kesegaran Jasmani (Tes Lari 600 meter)

Tes N Hasil

Terendah

Hasil

TertinggiMean SD

Awal 40 389 193 288.13 55.33

Akhir 40 351 177 246.65 43.00

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebelum diberi perlakuan sampel

memiliki rerata kesegaran jasmani (tes lari 600 meter) adalah 288.13, sedangkan

setelah mendapat perlakuan memiliki rerata kesegaran jasmani (tes lari 600 meter)

adalah 246.65.

38

Page 54: MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI DENGAN MODEL … · modifikasi permainan sepak bola terhadap kesegaran jasmani pada siswa kelas IV di Sekolah Dasar negeri 2 Delanggu. ... tabel5% 2.021)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

B. Uji Prasyarat Analisis Data

Sebelum data hasil penelitian dianalisis dengan teknik t-tes, terlebih

dahulu dilakukan uji prasyarat analisis, yaitu dengan uji normalitas.

Uji Normalitas

Bentuk data yang normal merupakan salah satu syarat yang harus

dipenuhi sebelum digunakan untuk menganalisis data. Pengujian normalitas data

dilakukan terhadap hasil tes awal dan tes akhir dengan mengikuti uji Liliefors pada

taraf � = 0,05. Hasil pengujian tersebut disajikan dalam tabel 2 berikut ini :

Tabel 2. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data

Tes N M SD Lo Lt5%

Awal 40 288.13 55.33 0.1074 0.1401

Akhir 40 246.65 43.00 0.1398 0.1401

Dari hasil uji normalitas yang dilakukan pada tes awal diperoleh nilai

Lhitung sebesar 0.1074, dimana nilai tersebut lebih kecil dari angka batas penolakan

pada taraf signifikansi 5% yaitu 0.1401. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

data pada tes awal termasuk berdistribusi normal. Sedangkan data hasil uji

normalitas yang dilakukan pada tes akhir diperoleh nilai Lhitung sebesar 0.1398,

dimana nilai tersebut lebih kecil dari angka batas penolakan pada taraf signifikansi

5% yaitu 0.1401. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data pada tes akhir

termasuk berdistribusi normal.

Page 55: MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI DENGAN MODEL … · modifikasi permainan sepak bola terhadap kesegaran jasmani pada siswa kelas IV di Sekolah Dasar negeri 2 Delanggu. ... tabel5% 2.021)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

C. Hasil Analisis Data

1. Uji Perbedaan Sesudah Diberi Perlakuan

Setelah melakukan latihan selama 6 minggu, kemudian diadakan tes

akhir. Dan untuk membuktikan apakah latihan yang diberikan telah menunjukkan

pengaruh yang meyakinkan terhadap kesegaran jasmani (tes lari 600 meter), maka

dicari dengan uji t-test antara tes awal dan tes akhir pada masing-masing kelompok.

Adapun hasil t-test untuk mengetahui peningkatan prestasi tes awal ke tes akhir

dapat dilihat dalam tabel 4 berikut ini :

a. Hasil Uji perbedaan tes awal dan tes akhir

Tabel 4. Rangkuman Hasil t-test Untuk Tes Awal dan Tes Akhir

Tes N Mean to t t5%

Awal 288.13

Akhir 40

246.65 8.552 2.021

Dari rangkuman hasil t-test di atas, dapat diketahui bahwa pada tes awal rata-

rata sebesar 288.13 dan tes akhir sebesar 246.65. Dengan derajat kebebasan 39 (N –

1 = 40 - 1) pada taraf signifikansi 5%, ternyata nilai t tabel sebesar 2.021,

sedangkan nilai to sebesar 8.552. Berarti to lebih besar dari t tabel maka hipotesis

nol ditolak. Dengan demikian antara tes awal dan tes akhir ada perbedaan yang

signifikan. Berarti bahwa setelah mendapat perlakuan, sampel memiliki peningkatan

kesegaran jasmani (tes lari 600 meter).

b. Prosentase Peningkatan

Untuk mengetahui prosentase peningkatan kesegaran jasmani (tes lari 600

meter) yang dicapai setelah diberikan perlakuan. Adapun nilai peningkatan

kesegaran jasmani (tes lari 600 meter) dalam persen adalah :

Page 56: MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI DENGAN MODEL … · modifikasi permainan sepak bola terhadap kesegaran jasmani pada siswa kelas IV di Sekolah Dasar negeri 2 Delanggu. ... tabel5% 2.021)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Tabel 5. Rangkuman Hasil Perhitungan Nilai Perbedaan Peningkatan Kesegaran Jasmani (Tes Lari 600 Meter) Dalam Persen

N Mean

Pretest

Mean

Posttest

Mean

Different

Prosentase

Peningkatan

40 288.13 246.65 41.48 14.40%

Dari hasil diatas dapat diketahui bahwa setelah diberikan perlakuan

modifikasi permainan sepak bola, maka terdapat peningkatan kesegaran jasmani (tes

lari 600 meter) sebesar 14.40%.

0

50

100

150

200

250

300

DE T I K

1

DATA PENINGKATAN

TES AWAL

TES AKHIR

NP

Gambar 3. Diagram Perbandingan Nilai Rata-Rata Kesegaran Jasmani (Tes Lari 600 meter) pada Tes Awal, Tes Akhir dan Nilai Peningkatan.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan uji perbedaan yang dilakukan terhadap hasil peningkatan

kesegaran jasmani (tes lari 600 meter) tes awal dan akhir diperoleh nilai t sebesar

8.552 sedangkan nilai ttabel sebesar 2.021. Ternyata t yang diperoleh lebih besar t

dalam tabel, yang berarti hipotesis nol ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa setelah diberikan perlakuan selama 6 minggu, terdapat perbedaan yang

Page 57: MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI DENGAN MODEL … · modifikasi permainan sepak bola terhadap kesegaran jasmani pada siswa kelas IV di Sekolah Dasar negeri 2 Delanggu. ... tabel5% 2.021)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

signifikan model modifikasi permainan sepak bola terhadap peningkatan kesegaran

jasmani (tes lari 600 meter). Peningkatan perlakuan model modifikasi permainan

sepak bola terhadap kesegaran jasmani (tes lari 600 meter) sebesar 14,40%.

Modifikasi pembelajaran permainan sepak bola merupakan bentuk pembelajaran

dimana siswa dapat mempraktikkan permainan sepak bola dengan peraturan yang

dimodifikasi. Bentuk modifikasi pembelajaran ini diharapkan mampu membuat

siswa lebih banyak bergerak dalam berbagai situasi dan kondisi yang menyenangkan.

Melalui modifikasi pembelajaran permainan sepak bola diharapkan dapat

mengembangkan aspek kesegaran jasmani jasmani tanpa membuat siswa merasa

bosan, tidak senang, dan kurang aktif.

Berdasarkan karakteristik modifikasi pembelajaran permainan sepak bola

tersebut tentunya akan menimbulkan pengaruh terhadap peningkatan kesegaran

jasmani (tes lari 600 meter). Dengan demikian, ada perbedaan pengaruh yang

signifikan model modifikasi permainan sepak bola terhadap peningkatan kesegaran

jasmani (tes lari 600 meter) pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Delanggu tahun

pelajaran 2010/2011.

Page 58: MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI DENGAN MODEL … · modifikasi permainan sepak bola terhadap kesegaran jasmani pada siswa kelas IV di Sekolah Dasar negeri 2 Delanggu. ... tabel5% 2.021)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data yang telah dilakukan,

ternyata hipotesis yang diajukan dapat diterima, sehingga dapat diperoleh simpulan

sebagai berikut :

1. Ada perbedaan pengaruh yang signifikan model modifikasi permainan sepak bola

terhadap peningkatan kesegaran jasmani (tes lari 600 meter) pada siswa SD

Negeri 2 Delanggu kelas IV tahun pelajaran 2010/2011, (thit 8.552 > ttabel5%

2.021).

2. Besarnya peningkatan perlakuan model modifikasi permainan sepak bola

terhadap kesegaran jasmani (tes lari 600 meter) pada siswa SD Negeri 2

Delanggu kelas IV tahun pelajaran 2010/2011, sebesar 14,40%.

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa model modifikasi

permainan sepak bola memiliki pengaruh terhadap peningkatan kesegaran jasmani

(tes lari 600 meter).

Implikasi teoritik dari hasil penelitian ini bahwa, setiap pendekatan model

pembelajaran memilki efektifitas yang berbeda dalam meningkatkan kesegaran

jasmani. Usaha untuk meningkatkan kesegaran jasmani, maka perlu diterapkan

pendekatan yang baik dan tepat. Hasil penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai

bahan pertimbangan dalam memilih pendekatan model pembelajaran yang tepat,

khususnya untuk meningkatkan kemampuan kesegaran jasmani.

51

43

Page 59: MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI DENGAN MODEL … · modifikasi permainan sepak bola terhadap kesegaran jasmani pada siswa kelas IV di Sekolah Dasar negeri 2 Delanggu. ... tabel5% 2.021)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

C. Saran

Sehubungan dengan kesimpulan yang telah diambil dan implikasi yang

ditimbulkan, maka kepada guru Penjasorkes di SD Negeri 2 Delanggu Klaten,

disarankan hal-hal sebagai berikut :

1. Upaya meningkatkan kesegaran jasmani, perlu diterapkan model pembelajaran

yang tepat, sehingga siswa tidak merasa jenuh dalam melakukan kegiatan

pembelajaran dan akan diperoleh hasil belajar yang optimal.

2. Untuk meningkatkan kesegaran jasmani, seorang guru dapat menggunakan model

modifikasi permainan sepak bola.