meningkatkan kemampuan membaca dengan …...sebagai cara untuk menyampaikan materi pembelajaran...

44
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SAS PADA SISWA TUNAGRAHITA KELAS III SLB YPCM BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2008/2009 SKRIPSI Oleh : Suranti X.5107659 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2009

Upload: vuongkhuong

Post on 24-Mar-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DENGAN …...sebagai cara untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga dikuasai dan dipahami oleh siswa. Oleh karena itu dalam upaya peningkatan kemampuan

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DENGAN

MENGGUNAKAN METODE SAS PADA SISWA TUNAGRAHITA

KELAS III SLB YPCM BOYOLALI

TAHUN PELAJARAN 2008/2009

SKRIPSI

Oleh :

Suranti

X.5107659

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2009

Page 2: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DENGAN …...sebagai cara untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga dikuasai dan dipahami oleh siswa. Oleh karena itu dalam upaya peningkatan kemampuan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar Luar Biasa

Tuna Grahita Ringan (SDLB-C), mata pelajaran Bahasa Indonesia disebutkan

bahwa salah satu standar kompetensi untuk siswa kelas III semester satu,

khususnya aspek membaca adalah “siswa mampu membaca nyaring, suku kata,

kata dan kalimat sederhana.” (Depdiknas.2006:67). Standar kompetensi tersebut

dijabarkan kedalam Kompetensi Dasar yaitu : siswa mampu membaca nyaring,

suku kata dan kata.

Berkaitan dengan membaca merupakan salah satu jenis kemampuan

berbahasa tulis yang bersifat reseptif. Disebut reseptif karena dengan membaca

seseorang akan memperoleh informasi, memperoleh ilmu dan pengetahuan serta

pengalaman-pengalaman baru. Semua yang diperoleh melalui bacaan akan

memungkinkan seseorang mampu mempertinggi daya pikirnya, mempertajam

pandangannya dan memperluas wawasannya. (Zuchdi dan Budiasih 2001:49).

Pendapat tersebut menekankan tentang pentingnya membaca bagi peningkatan

kualitas diri seseorang.

Kemampuan membaca merupakan salah satu kunci keberhasilan siswa

dalam meraih kemajuan, karena dengan kemampuan membaca yang memadai

anak lebih mudah menggali informasi dari berbagai sumber tertulis. Kemampuan

membaca diperoleh melalui proses pembelajaran yang merupakan tanggung jawab

guru. Dalam hal ini guru dituntut untuk mampu membantu siswa dalam

mengembangkan kemampuan membacanya.

Dalam kegiatan belajar mengajar di kelas baik kelas tinggi atau kelas

rendah, guru sering mengalami ketidakberhasilan dalam mencapai tujuan yang

telah direncanakan. Hal tersebut bisa disebabkan karena banyak faktor baik dari

siswa yang kurang siap menerima pelajaran ataupun guru sendiri yang tidak

menguasai siswa atau kelasnya.

Page 3: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DENGAN …...sebagai cara untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga dikuasai dan dipahami oleh siswa. Oleh karena itu dalam upaya peningkatan kemampuan

Maka seorang guru harus bisa menerapkan berbagai metode pembelajaran

sebagai cara untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga dikuasai dan

dipahami oleh siswa.

Oleh karena itu dalam upaya peningkatan kemampuan membaca guru harus

dapat memilih metode yang tepat agar dapat membantu pencapaian tujuan

keberhasilan anak.

Dengan demikian peneliti berpendapat bahwa salah satu strategi untuk

meningkatkan kemampuan membaca adalah dengan menggunakan metode SAS.

Karena tingkat belajar siswa tunagrahita kelas III SLB YPCM Boyolali, umumya

masih rendah terutama belajar membaca. Maka perlu mencari penyebabnya

termasuk metode apa yang akan digunakan. Berangkat dari uraian permasalahan

diatas, maka dengan menggunakan metode SAS diharapkan dapat meningkatkan

kemampuan membaca siswa.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat dirumuskan

masalah sebagai berikut:

“Apakah metode SAS dapat meningkatkan kemampuan membaca siswa

tunagrahita kelas III SLB YPCM Boyolali Tahun Ajaran 2008/2009 ?”

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan penelitian ini adalah

sebagai berikut:

“ Untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa tunagrahita kelas III SLB

YPCM Boyolali Tahun Ajaran 2008/2009”

Page 4: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DENGAN …...sebagai cara untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga dikuasai dan dipahami oleh siswa. Oleh karena itu dalam upaya peningkatan kemampuan

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat untuk mendapatkan

pengetahuan melalui pembelajaran membaca dengan menggunakan metode SAS

untuk meningkatkan kemampuan membaca

1. Manfaat bagi siswa : dengan menggunakan metode SAS diharapkan

dapat meningkatkan kemampuan membaca

2. Manfaat bagi guru : dengan kegiatan penelitian tindakan kelas ini akan

melatih penulis sekaligus guru kelas dalam memecahkan permasalahan

dalam meningkatkan pembelajaran serta mencari strategi pembelajaran

membaca yang tepat

3. Manfaat bagi sekolah : hasil dari penelitian tindakan kelas ini dapat

dikembangkan bagi pihak sekolah dalam menyusun strategi pembelajaran

yang lain

Page 5: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DENGAN …...sebagai cara untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga dikuasai dan dipahami oleh siswa. Oleh karena itu dalam upaya peningkatan kemampuan

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Tinjauan Tentang Anak Tuna Grahita

a. Pengertian Anak Tuna Grahita

“Anak tuna grahita yaitu anak yang memiliki tingkat kecerdasan yang

sedemikian rendahnya atau dibawah normal, sehingga untuk meniti tugas

perkembangannya memerlukan bantuan atau layanan spesifik, termasuk dalam

program pendidikannya“. (Bratanata, 1979 dalam Mohamad Effendi 2005 : 88).

Sedangkan menurut The American Association on Mental Deficiency

(AAMD),”seseorang dikategorikan tunagrahita apabila kecerdasannya secara

umum dibawah rata-rata dan mengalami kesulitan sosial dalam setiap fase

perkembangannya”.(Hallahan dan Kauffman,1986 dalam Mohamad Effendi

2005:89)

Anak tunagrahita yaitu anak yang secara sosial tidak tidak cakap, secara

mental dibawah normal, kecerdasannya terhambat sejak lahir atau pada usia muda

dan kematangannya terhambat. (Edgar Doll dalam Mohamad Effendi 2005 : 89).

Berdasarkan pendapat tentang pengertian anak tuna grahita, maka dapat

disimpulkan bahwa anak tunagrahita adalah anak yang memiliki tingkat

kecerdasan dibawah normal dan mengalami kesulitan sosial dalam setiap fase

perkembangnnya sehingga memerlukan layanan spesifik termasuk dalam program

pendidikannya.

b. Klasifikasi Anak Tuna Grahita

Menurut Munzayanah (2000:20) mengklasifikasikan anak tuna grahita

menjadi enam macam yaitu:

1). Klasifikasi menurut derajat kecacatannya 2). Klasifikasi menurut etiologi 3). Klasifikasi menurut tipe klinis 4). Klasifikasi menurut tujuan pendidikan 5). Klasifikasi dari The American Psyhiatric Association 6). Klasifikasi menurut American Association on Mental Deficiency atas

dasar tujuan medis

Page 6: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DENGAN …...sebagai cara untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga dikuasai dan dipahami oleh siswa. Oleh karena itu dalam upaya peningkatan kemampuan

Adapun klasifikasinya sebagai berikut:

1). Klasifikasi menurut derajat kecacatannya, antara lain:

a). Idiot : IQ 1-25

b). Embisil : IQ 25-50

c). Debil : IQ 50-70

2). Klasifikasi menurut etiologi, antara lain:

a). Anak Tuna Grahita karena keturunan

b). Anak Tuna Grahita karena gangguan fisik

c). Anak tuna Grahita karena kerusakan otak

3). Klasifikasi menurut tipe klinis, antara lain:

a). Cretinisme

b). Mongoloid

c). Microcephalis

d). Hidrocepalis

e). Cerebral Palsy

4). Klasifikasi menurut tujuan pendidikan, antara lain:

a). Anak mampu rawat

b).Anak mampu latih

c). Anak mampu didik

5). Klasifikasi dari The American Psyhiatric Association yaitu:

a). Mild deficiency

b). Modere deficiency

c). Severe deficiency

6). Klasifikasi menurut American Association on Mental Deficiency atas

dasar tujuan medis, meliputi:

a). Penyakit karena infeksi

b). Penyakit karena intoksikasi

c). Penyakit akibat trauma atau sebab fisik

d). Penyakit karena gangguan metabolisme, pertumbuhan

e). Penyakit akibat prenatal yang tidak diketahui

Page 7: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DENGAN …...sebagai cara untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga dikuasai dan dipahami oleh siswa. Oleh karena itu dalam upaya peningkatan kemampuan

Menurut Mulyono Abdurrachman dan Sujadi (1994 : 22) untuk keperluan

pembelajaran anak-anak berintelegensi rendah, umumnya diklasifikasikan

berdasarkan taraf subnormalitas intelektual, ada empat kelompok yaitu :

“1). Tahap perbatasan atau lamban belajar dengan IQ 70-80

2). Tuna grahita mampu didik dengan IQ 50-70

3). Tuna grahita mampu latih dengan IQ 35-50

4). Tuna grahita mampu rawat dengan IQ dibawah 30”

c. Karakteristik Anak Tuna Grahita

Karakteristik anak tuna grahita menurut Munawir Yusuf (2006:7) yaitu: 1). Penampilan fisik tidak seimbang, misalnya kepala terlalu besar atau terlalu kecil 2). Tidak dapat megurus diri sendiri sesuai usia 3). Perkembangan bicara/bahasa terlambat 4). Tidak ada atau kurang sekali perhatian terhadap lingkungan 5). Koordinasi kurang atau gerakan sering tidak terkendali 6). Sering keluar ludah atau cairan dari mulut (ngiler).

Karakteristik anak tuna grahita menurut Munzayanah (2000 : 23-24 ) pada garis

besarnya yaitu:

1). Anak Idiot a). Mereka tidak dapat diajak bercakap-cakap, karena kemampuan berfikir

rendah b). Tidak mampu mengerjakan atau mengurus dirinya sendiri, meskipun

diberi latihan. c). Hidupnya seperti bayi yang membutuhkan perawatan dan pertolongan. d). Kadang-kadang tingkah lakunya dikuasai oleh gerakan-gerakan yang

berlangsung diluar kesadaran, jadi bersifat otomatis. e). Jarang mencapai umur panjang, karena adanya proses kemunduran

organ-organ didalam tubuhnya 2). Anak Embisil

a). Dapat megucapkan kata-kata yang sederhana b). Dapat dilatih untuk merawat diri sendiri c). Dapat dilatih untuk aktivitas hidup sehari-hari d). Masih membutuhkan pengawasan orang lain e). Sulit mengadakan sosialisasi

3). Anak Debil atau Moron a). Dapat dilatih tentang tugas-tugas yang lebih tinggi atau lebih komplek b). Dapat dilatih dalam bidang sosial atau intelektual dalam batas-batas

tertentu misalnya mebaca, menulis, menghitung c). Dapat dilatih untuk pelajaran-pelajaran yang rutin maupun ketrampilan

Page 8: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DENGAN …...sebagai cara untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga dikuasai dan dipahami oleh siswa. Oleh karena itu dalam upaya peningkatan kemampuan

4). Anak Mongoloid Ciri-ciri anak ini adalah seperti orang Mongol. Ciri-ciri yang nampak adalah: a). Mata letaknya miring dan biasanya jarak anatara mata lebih jauh bila

dibandingkan dengan anak normal, serta mata sipit b). Muka datar, bundar atau lebar c). Bibir tebal dan lebar d). Lidah panjang dan lebar sampai bisa menjulur keluar

e). Hidung pesek, pangkal hidung melebar f). Tengkorak dari muka sampai daerah belakang kepala pendek i). Leher belakang pendek h). Tangan, jari kelima pendek membengkak, jari pertama atau ibu jari

tertanam lebih rendah j). Jari-jari dan telapak tangan halus dan lembut Karakteristik yang nampak serta banyak terjadi pada anak tuna grahita

menurut Munzayanah (2000:24) adalah :

“1). Anak yang mengalami kelainan bicara

2). Mengalami gangguan dalam sosialisasi

3). Biasanya diikuti dengan kelainan fisik yang lain, misalnya cerebral

palsy, tuna dengar

4). Peka terhadap penyakit“

d. Faktor Penyebab Anak Tuna Grahita

Faktor penyebab anak tuna grahita menurut Triman Prasadio yang dikutip oleh

Munzayanah (2000:14), mengemukakan secara garis besar bahwa penyebab

retardasi mental dapat digolongkan menjadi dua kelompok yaitu:

1). Kelompok Biomedik yang meliputi: a). Prenatal, dapat terjadi karena:

(1). Infeksi pada ibu sewaktu mengandung (2). Gangguan metabolisme (3). Radiasi sewaktu umur kehamilan antara 2-6 minggu (4) Kelainan kromosom (5). Malnutrisi

b). Natal, antara lain: (1). Anoxia (2). Asphysia (3). Prematuritas (4). Kerusakan otak

Page 9: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DENGAN …...sebagai cara untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga dikuasai dan dipahami oleh siswa. Oleh karena itu dalam upaya peningkatan kemampuan

c). Post natal, dapat terjadi karena: (1). Malnutrisi (2). Infeksi (3). Trauma

2). Kelompok Sosio kultural : psikologis atau lingkungan Kelompok etiologi ini dipengaruhi oleh proses psikososial dalam keluarga. dalam hal ini ada tiga macam teori a) Teori Stimulasi

Pada umumnya adalah penderita retardasi mental yang tergolong ringan, disebabkan karena kekurangan rangsangan atau kekurangan kesempatan dari keluarga

b) Teori Gangguan Kegagalan keluarga dalam memberikan perlindungan yang cukup terhadap stres pada masa kanak-kanak sehingga mengakibatkan gangguan pada proses mental

c) Teori Keturunan Teori ini mengemukakan bahwa hubungan antara orang tua dan anak sangat lemah akan mengalami disorganisasi, sehingga apabila anak mengalami stres akan bereaksi dengan cara yang bermacam-macam.

Muljono Abdurrachman dan Sudjadi. S (1994:30) secara garis

besar menyatakan bahwa tuna grahita dapat disebabkan oleh berbagai

faktor yaitu:

1). Genetik a). Kerusakan atau kelainan biokimia b). Abnormalitas kromosom c) Anak tuna grahita yang lahir disebabkan oleh faktor ini pada

umumnya adalah Sindroma Down ( Mongoloid) 2). Pada masa sebelum kelahiran (pre natal)

a). Infeksi Rubella (cacar) b). Faktor Rhesus (Rh)

3) Pada saat kelahiran (Perinatal) Tuna grahita yang disebabkan oleh kejadian yang terjadi pada saat kelahiran adalah luka-luka pada saat kelahiran, sesak napas dan lahir prematur

4). Pada saat setelah lahir (post natal) Penyakit-penyakit akibat infeksi misalnya : Meningitis (peradangan pada selaput otak) dan problema nutrisi yaitu kekurangan gizi.

5). Faktor sosio-kultural Sosio kultural atau sosio budaya lingkungan dapat mempengaruhi perkembangan intelektual manusia

Dengan melihat beberapa pendapat yang dikemukakan diatas,

dapat diambil kesimpulan bahwa banyak faktor penyebab yang dapat

mengakibatkan tuna grahita pada anak yaitu faktor keturunan, faktor

Page 10: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DENGAN …...sebagai cara untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga dikuasai dan dipahami oleh siswa. Oleh karena itu dalam upaya peningkatan kemampuan

makanan dan obat-obatan serta faktor lingkungan. Dalam hal ini faktor-

faktor tersebut dapat mempengaruhi terjadinya ketunagrahitaan baik

pada saat sebelum lahir, saat kelahiran, maupun setelah lahir

2. Tinjauan Tentang Membaca

a. Pengertian Membaca

“Membaca bukan hanya mengucapkan bahasa tulisan atau lambang bunyi

bahasa, melainkan juga menanggapi dan memahami isi bahasa tulisan. Dengan

demikian membaca merupakan suatu bentuk komunikasi tulis . A.S Broto dalam

Mulyono Abdurrachman “(2003:200)

“Membaca merupakan aktivitas kompleks yang memerlukan sejumlah

besar tindakan terpisah-pisah,mencakup penggunaan pengertian, khayalan,

pengamatan dan ingatan. Sudarso, dalam Mulyono Abdurrachman” (2003:200)

“Membaca merupakan pengenalan simbol-simbol bahasa tulis yang

merupakan stimulus yang membantu proses mengingat tentang apa yang dibaca,

untuk membangun suatu pengertian melalui pengalaman yang telah dimiliki.

Bond dalam Mulyono Abdurrachman” (2003:200)

Berdasarkan pengertian-pengertian membaca yang telah dikemukakan

dapat disimpulkan bahwa membaca merupakan aktivitas kompleks yang

menghasilkan simbol-simbol bahasa tulis melalui proses mengingat untuk

memahami isi bahasa tulisan.

Orang dapat membaca dengan baik jika mampu melihat huruf-huruf

dengan jelas, mampu meggerakkan mata secara lincah, mengingat simbol-simbol

bahasa dengan tepat, dan memiliki penalaran yang cukup untuk memahami

bacaan.

Meskipun tujuan akhir membaca adalah untuk memahami isi bacaan,

tujuan semacam itu ternyata belum dapat sepenuhnya dicapai oleh anak-anak,

terutama pada saat awal belajar membaca. Banyak anak yang dapat membaca

secara lancar suatu bahan bacaan tetapi tidak memahami isi bacaan tersebut. Hal

ini menunjukkan bahwa kemampuan membaca bukan hanya terkait erat dengamn

kematangan gerak motorik mata, tetapi juga tahap perkembangan kognitif.

Page 11: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DENGAN …...sebagai cara untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga dikuasai dan dipahami oleh siswa. Oleh karena itu dalam upaya peningkatan kemampuan

Mempersiapkan anak untuk belajar membaca merupakan suatu proses

yang panjang. Dengan demikian, proses mempersiapkan anak-anak untuk belajar

membaca harus dimulai sedini mungkin.

b. Metode Pengajaran Membaca di SLB

Kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan dikelas oleh guru bertujuan

agar materi yang disampaikan akan diterima oleh siswa dengan harapan akan

mendapatkan umpan balik. Tetapi fakta dan realita tidak selamanya sama dengan

teori, banyak terjadi kegiatan belajar mengajar meleset jauh dari harapan, hal ini

tidak sepenuhnya salah guru atau siswa, tetapi guru harus bisa introspeksi dari

sebuah kegagalan. Salah satu ketidakberhasilan kegiatan belajar mengajar karena

kesalahan metode pengajaran yang digunakan guru.

Maka guru harus bisa memilih metode yang cocok dan sesuai dengan materi

yang disampaikan. Adapun metode pembelajaran membaca di SLB adalah

1). Metode Abjad

Metode pembelajaran membaca dengan langkah-langkah pengenalan atau

membaca huruf, merangkai huruf menjadi suku kata, menggabungkan suku kata

menjadi kata, menggabungkan kata-kata menjadi kalimat. Metode ini sering

menimbulkan kesulitan bagi anak, karena anak megapa tulisan “bapak” tidak

dibaca “beapeaka”.

2). Metode Bunyi

Metode bunyi menekankan pada pengenalan kata melalui proses

mendengarkan bunyi huruf. Dengan demikian, metode bunyi lebih sintetis

daripada analisis. Pada mulanya anak diajak mengenal bunyi-bunyi huruf

kemudian mensintesiskan huruf tersebut menjadi suku kata dan kata. Untuk

memperkenalkan bunyi berbagai huruf, biasanya mengaitkan huruf-huruf tersebut

dengan huruf depan, berbagai nama benda yang sudah dikenal anak misalnya

huruf “a“ dengan gambar ayam, huruf “b“ dengan gambar buku dan sebagainya.

3). Metode Kata Lembaga

Metode ini didasarkan atas pendekatan kata yaitu cara memulai

mengajarkan membaca dengan menampilkan kata-kata.

Page 12: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DENGAN …...sebagai cara untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga dikuasai dan dipahami oleh siswa. Oleh karena itu dalam upaya peningkatan kemampuan

4). Metode SAS (Struktural Analisis Sintetik)

Metode SAS adalah metode pembelajaran membaca yang dimulai dengan

langkah bercerita sambil menunjukkan gambar pendukung. Setelah itu siswa

diajak untuk membaca gambar tersebut, yang dilajutkan dengan membaca kalimat

yang ada dibawah gambar. Selanjutnya gambar dilepas atau diambil dan

tinggallah kalimatnya. Siswa berlatih membaca kalimat tanpa bantuan gambar

(proses struktural).

Kalimat tersebut lalu dianalisis menjadi kata, suku kata, huruf-huruf (proses

analitik). Langkah terakhir adalah menggabungkan kembali huruf-huruf menjadi

suku kata, suku kata menjadi kata, dan kata-kata menjadi kalimat (proses sintetik).

3. Tinjauan Tentang Metode SAS

a. Pengertian Metode SAS

“Metode merupakan cara utama yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan.

Atas dasar tersebut penulis menyimpulkan bahwa metode adalah suatu cara

bagaimana proses pembelajaran dapat berhasil dengan baik”.(Winarno Surakhmad

1990:31)

Metode SAS adalah suatu metode mengajar membaca yang dimulai dengan

menampilkan struktural kalimat secara utuh dahulu, lalu kalimat utuh itu

dianalisis dan pada akhirnya dikembalikan pada bentuk struktural semula.

Menurut A.S. Broto metode SAS khususnya disediakan untuk belajar

mambaca dan menulis permulaan di kelas permulaan. Lebih luas lagi metode SAS

dapat dipergunakan dalam berbagai bidang pengajaran.

Menurut Momo dalam Zuchdi D dan Budiasih (2001:63-66) dalam

pelaksanaannya, metode ini dibagi dalam dua tahap yaitu tanpa buku dan

menggunakan buku.

Pada tahap buku pembelajarannya dilaksanakan dengan cara sebagai berikut:

1). Merekam bahasa siswa

Bahasa yang digunakan siswa dalam percakapan direkam untuk digunakan

sebagai bahan bacaan.

2). Menampilkan gambar sambil bercerita

Page 13: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DENGAN …...sebagai cara untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga dikuasai dan dipahami oleh siswa. Oleh karena itu dalam upaya peningkatan kemampuan

Guru memperlihatkan gambar kepada siswa, sambil bercerita sesuai dengan

gambar tersebut.

Misalnya : ini ibu

Ibu memasak di dapur

Kalimat tersebut ditulis dipapan tulis dan digunakan sebagai bahan cerita.

3). Membaca Gambar

Misalnya : guru memperlihatkan gambar seorang anak sedang memegang

sapu sambil mengucapkan kalimat “ Nino menyapu kelas”

4). Membaca gambar dengan kartu kalimat

Setelah siswa dapat membaca tulisan dibawah gambar, guru menempatkan

kartu kalimat dibawah gambar untuk memudahkan pelaksanaan dapat

digunakan media berupa papan flannel, kartu kalimat , kartu kata, kartu suku

kata, kartu huruf dan kartu gambar. Dengan menggunakan media tersebut

untuk menguraikan dan menggabungkan akan lebih mudah.

5). Membaca kalimat secara struktural

Setelah siswa dapat membaca tulisan dibawah gambar, gambar dilepas

sehingga siswa dapat membaca tanpa dibantu dengan gambar. Dengan

dilepaskannya gambar maka yang dibaca siswa kalimat atau tulisan.

Misalnya: ibu memasak di dapur

6). Proses Analitik (A)

Sesudah siswa dapat membaca kalimat, mulailah menganalisis kalimat menjadi

kata, kata menjadi suku kata, suku kata menjadi huruf

Misalnya:

Ibu memasak di dapur

Ibu – memasak – di – dapur

I – bu - me – ma – sak - di – da – pur

I – b – u –m – e – m – a - s – a – k - d – i- d – a – p – u – r

Page 14: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DENGAN …...sebagai cara untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga dikuasai dan dipahami oleh siswa. Oleh karena itu dalam upaya peningkatan kemampuan

7). Proses Sintetik

Setelah siswa mengenal huruf-huruf dalam kalimat, huruf itu dirangkaji lagi

menjadi suku kata, suku kata menjadi kata, kata menjadi kalimat seperti

semula.

Misalnya:

I – b – u –m – e – m – a - s – a – k - d – i- d – a – p – u – r

I – bu - me – ma – sak - di – da – pur

Ibu – memasak – di - dapur

Ibu memasak di dapur

Secara utuh proses SAS tersebut sebagai berikut :

Ibu memasak di dapur

Ibu – memasak – di – dapur

I – bu - me – ma – sak - di – da – pur

I – b – u –m – e – m – a - s – a – k - d – i- d – a – p – u – r

I – bu - me – ma – sak - di – da – pur

Ibu – memasak – di - dapur

Ibu memasak di dapur

b. Prinsip Dasar Metode SAS

Beberapa prinsip metode SAS yaitu

1). Bahan pelajaran bertitik tolak dari pengalaman anak

2). Pelajaran dimulai dengan struktur bahasa yang bermakna yaitu kalimat

3). Kalimat tadi kemudian dianalisis atau diuraikan

4). Kalimat tersebut digabung atau disintesiskan menjadi kalimat semula

c. Kebaikan Metode SAS

1). Metode SAS menerapkan prinsip ilmu bahasa umum (linguistic), bahwa

bentuk bahasa yang terkecil adalah kalimat, bagian kalimat adalah kata,

suku kata dan akhirnya fonem.

2). Metode SAS memperhitungkan pangalaman bahasa anak, Pengalaman

bahasa anak dijadikan titik tolak belajar bahasa karena dengan bahasa,

anak sudah merasa akrab dengan sesuatu yang telah diketahui

sebelumnya.

Page 15: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DENGAN …...sebagai cara untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga dikuasai dan dipahami oleh siswa. Oleh karena itu dalam upaya peningkatan kemampuan

3). Metode SAS menganut prinsip menemukan sendiri (inkuiri). Prinsip ini

sangat ditekankan dalam proses belajar mengajar karena dengan prinsip

ini anak akan mempunyai rasa kepercayaan pada kemampuannya sendiri.

B. Kerangka Berfikir

Kemampuan membaca pada masing-masing anak tidak sama karena

banyak faktor-faktor yang mempengaruhi baik dari dalam diri anak itu sendiri

ataupun faktor luar seperti orang tua, guru, teman, dan lingkungan. Jadi bagi anak

yang kurang atau masih rendah ketrampilan membacanya harus lebih giat lagi

belajar dan berlatih.

Sebagai dorongan seorang guru harus bisa memberi motivasi bagi anak

yang masih kurang mampu atau kurang lancar dalam membaca untuk lebih giat

berlatih dan untuk anak yang sudah lancar agar terus belajar untuk lebih giat lagi.

Dengan metode SAS yang disajikan guru menggunakan media gambar-

gambar, kartu kalimat, kartu kata, kartu huruf, dan papan flanel akan lebih

meningkatkan kemampuan membaca. Dalam bentuk bagan penulis kemukakan

sebagai berikut :

Bagan Kerangka Berpikir

Anak Tunagrahita

Sebelum menggunakan Metode SAS

Kemampuan membaca rendah

Setelah menggunakan Metode SAS

Kemampuan membaca meningkat

Page 16: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DENGAN …...sebagai cara untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga dikuasai dan dipahami oleh siswa. Oleh karena itu dalam upaya peningkatan kemampuan

C. Hipotesa Tindakan

Dari uraian diatas, maka diajukan hipotesis tindakan sebagai berikut :

“ Metode SAS dapat meningkatkan kemampuan membaca siswa tunagrahita kelas

III SLB YPCM Boyolali Tahun Ajaran 2008/2009”.

Page 17: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DENGAN …...sebagai cara untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga dikuasai dan dipahami oleh siswa. Oleh karena itu dalam upaya peningkatan kemampuan

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian dilaksanakan di SLB-C YPCM Boyolali dengan alamat Jln.

Merapi 38 Boyolali

2. Waktu Penelitian

Untuk rincian waktu dapat dijelaskan sebagai berikut

No Nama kegiatan Februari Maret April Mei Juni

1 Penyusunan proposal V

2 Penyusunan instrumen V

3 Pengumpulan data V

4 Analisis data V

5 Pembahasan dan laporan

hasil penelitian

V V

B. Subyek Penelitian

Subjek penelitian tindakan ini adalah siswa dan guru kelas III SLB C

YPCM Boyolali. Siawa yang dijadikan objek penelitian ini adalah siswa tuna

grahita ringan kelas III berjumlah 5 orang yang terdiri 3 laki-laki dan 2

perempuan.

C. Data dan Sumber Data

Data yang dikumpulkan berupa informasi tentang prestasi belajar membaca

anak tuna grahita kelas III yang meliputi :

1. Nilai ulangan harian Bahasa Indonesia sebelum mendapat tindakan

perbaikan pelajaran membaca

2. Nilai ulangan harian Bahasa Indonesia setelah mendapat tindakan

perbaikan pembelajaran membaca siklus I dan II.

Page 18: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DENGAN …...sebagai cara untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga dikuasai dan dipahami oleh siswa. Oleh karena itu dalam upaya peningkatan kemampuan

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah :

1. Tes

Pelaksanaan tes dimaksudkan untuk mengukur sejauh mana hasil

pembelajaran siswa tuna grahita kelas III setelah menerima pembelajaran

membaca dengan metode SAS. Materi bacaan “ Membantu Ibu“ sumber belajar

membaca dan menulis jikid 2a karya Purwati (2004), jumlah soal/item sepuluh

soal. Cara penilaian setiap nomor benar mendapat nilai sepuluh, kurang benar

mendapat nilai lima.

2. Pengamatan / Observasi

Observasi yang peneliti lakukan adalah pengamatan berperan secara aktif.

Pengamatan dilakukan terhadap murid selama proses proses kegiatan belajar

mengajar di dalam kelas.

Dengan pengamatan dapat mengetahui secara langsung keaktifan siswa

dalam mengikuti pembelajaran, serta perkembangan kemampuan membaca

dengan menggunakan metode SAS.

3. Dokumentasi

Dalam penelitian ini, metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data

tentang kemampuan membaca siswa yang diambil dari nilai ulangan siswa kelas

III SLB YPCM Boyolali.

E. Teknik Validitas Data

Teknik validitas data yang digunakan penulis yaitu teknik triangulasi. Teknik

ini berupa triangulasi data dan triangulasi metode pengumpulan data.

Teknik triangulasi yang penulis gunakan untuk menguji validitas data hasil

pembelajaran membaca dengan menggunakan metode SAS yaitu:

1. Memberikan tes membaca dan selanjutnya menganalisa kemampuan

membaca anak tuna grahita kelas III untuk mengidentifikasi kesalahan

yang masih ada.

Page 19: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DENGAN …...sebagai cara untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga dikuasai dan dipahami oleh siswa. Oleh karena itu dalam upaya peningkatan kemampuan

2. Melakukan wawancara dengan guru-guru lain dan kepala sekolah untuk

mengetahui pandangan guru tentang hambatan-hambatan yang dialami

siswa dalam hal membaca di kelas, fasilitas pembelajaran yang dimiliki

atau tidak dimiliki sekolah, kegiatan pembelajaran membaca di kelas,

penilaian yang dialakukan guru dan sebagainya.

F. Teknik Analisa Data

Teknik analisis data yang digunakan untuk menganalisis data-data yang telah

berhasil dikumpulkan dengan menggunakan teknik deskriptif kualitatif dan teknik

deskriptif kuantitatif. Untuk mengungkapkan kelemahan dan kelebihan kinerja

siswa dan guru dalam proses belajar mengajar.

Hasil analisis tersebut dijadikan dasar dalam menyusun perencanaan tindakan

untuk tahap berikutnya sesuai dengan siklus yang ada. Analisis data dilakukan

bersamaan dan atau setelah pengumpulan data.

G. Indikator Kinerja

Pada bagian ini perlu dikemukakan atau dirumuskan indikator sebagai tolok

ukur keberhasilan penelitian yang dilakukan.

Indikator kinerja merupakan rumusan kinerja yang akan dijadikan acuan

dalam menetukan keberhasilan penelitian. Indikator keberhasilan akan tercapai

apabila 80% siswa memperoleh nilai 65. Rata-rata peningkatan kemampuan

membaca siswa meningkat dari 50 menjadi 65.

H. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari siklus-siklus. Tiap –tiap

siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai. Sesuai dengan

permasalahan yang telah dirumuskan dalam judul penelitian ini, maka data yang

diperlukan dalam penelitian ini adalah mengenai membaca dengan metode SAS.

Dengan berpedoman pada refleksi awal dan identifikasi masalah, maka prosedur

pelaksanaan penelitian melalui tahapan atau siklus, yang setiap siklus terdiri

Page 20: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DENGAN …...sebagai cara untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga dikuasai dan dipahami oleh siswa. Oleh karena itu dalam upaya peningkatan kemampuan

empat langkah yaitu : tahap perencanaan (planning), tahap pelaksanaan (acting),

tahap observasi (observing), dan tahap refleksi (refleksing).

Secara rinci tahapan pada setiap siklus dapat dijabarkan sebagai berikut :

1. Tahap Perencanaan

a) Mengumpulkan data yang diperlukan

b) Menyiapkan rencana pembelajaran

c) Mempersiapkan media pembelajaran membaca yang diperlukan

d) Mengembangkan format evaluasi

e) Mengembangkan format observasi

2. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap ini dilaksanakan tindakan kelas terhadap semua siswa kelas III

dalam pembelajaran membaca dengan metode SAS mengacu skenario

pembelajaran, yaitu :

a) Guru menunjukkan media / gambar dan siswa mengamatinya.

b) Guru memberikan tulisan di bawah gambar, siswa disuruh membacanya

dengan menunjukkan media kartu kalimat agar siswa menjadi lebih jelas.

c) Guru menjelaskan dan memberi contoh cara membaca yang benar, guru

dan siswa membaca secara bersama-sama dan berulang-ulang.

d) Guru menunjuk salah satu siswa yang sudah bisa membaca untuk

membaca di depan kelas, siswa yang lain menirukan. Hal ini dilakukan

bergantian dan berulang-ulang sampai beberapa kata yang disediakan

sudah terbaca.

e) Guru memberikan motivasi dan membantu siswa yang mengalami

kesulitan dalam membaca.

f) Guru memberikan penguatan kepada siswa yang sudah lancar membaca,

guru selalu mengamati perkembangan dan kemajuan siswa dalam

membaca pada setiap pertemuan.

Page 21: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DENGAN …...sebagai cara untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga dikuasai dan dipahami oleh siswa. Oleh karena itu dalam upaya peningkatan kemampuan

3. Tahap Observasi

Guru memonitor dan melakukan observasi pada saat pembelajaran sedang

berlangsung dengan memakai format observasi.

4. Tahap Refleksi dan Evaluasi

Mengadakan refleksi dan evaluasi dari kegiatan 1, 2, dan 3 apabila hasil

refleksi pada evaluasi pada siklus I belum memperlihatkan peningkatan

kemampuan membaca maka perlu dibuat siklus II dengan memperhatikan

refleksi dan evalusi siklus I. Sampai kemampuan membaca meningkat secara

signifikan.

Penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dapat digambarkan dengan

diagram sebagai berikut :

Skema 1. Model Penelitian Tindakan Kelas

Tindakan Tindakan Perencanaan

Observasi Observasi

Refleksi Refleksi

Perencanaan

Page 22: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DENGAN …...sebagai cara untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga dikuasai dan dipahami oleh siswa. Oleh karena itu dalam upaya peningkatan kemampuan

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Kondisi Awal

Sebelum diadakan penelitian bahwa kondisi siswa kelas III SLB YPCM

mempunyai nilai yang rendah dalam mata pelajaran Bahasa Indonesi khususnya

dalam membaca, hal ini dibuktikan dengan data nilai awal, selain data nilai awal

yang rendah, kondisi siswa dalam hal keaktifan, partisipasi, kreatifitas, dan

inisiatif juga rendah. Dari hasil observasi yang telah dilaksanakan diperoleh data

sebagai berikut :

Tabel 1. Data Nilai Awal Siswa

No Kode Siswa Nilai awal

1 RA 60

2 EL 60

3 RH 50

4 PBK 40

5 VTG 40

Dari tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa dari kelima subyek 2 orang mendapat

nilai 60, 1 orang mendapat nilai 50,dan 2 orang mendapat nilai 40.

Grafik 1. Nilai Awal Membaca Kelas III

Page 23: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DENGAN …...sebagai cara untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga dikuasai dan dipahami oleh siswa. Oleh karena itu dalam upaya peningkatan kemampuan

Tabel 2. Data Keaktifan, Partisipasi, Kreatifitas dan Inisiatif

No Kode Siswa

Keaktifan Partisipasi Kreatifitas dan Inisiatif

1 RA Dia termasuk anak yang rajin dan aktif masuk sekolah, sering tidak membawa buku pelajaran

Partisipasi anak di kelas hanya menjawab, kalau disuruh membaca, dia tidak mau

Kreatifitas dan inisiatif anak di kelas kurang, karena dia termasuk anak pemalu

2 EL Dia anak yang rajin dan aktif masuk sekolah walaupun jauh rumahnya tidak pernah terlambat

Partisipasi anak di kelas bagus waktu guru menerangkan selalu memperhatikan

Kreatifitas dan inisiatif anak di kelas bagus, kalau disuruh membaca mau

3 RH Dia termasuk anak yang rajin dan aktif masuk sekolah walaupun kadang terlambat alasannya angkutan tidak ada

Partisipasi anak di kelas kurang, kalu disuruh membaca tidak mau

Kreatifitas dan inisiatif anak di kelas kurang karena dia juga anak pemalu

4 PBK Dia sering terlambat masuk sekolah karena rumahnya jauh dan sering keluar kelas dengan alas an ke kamar kecil

Partisipasi anak di kelas kurang karena sering keluar kelas sehingga tidak memperhatikan pelajaran di kelas

Kreatifitas dan inisiatif kurang karena kalau disuruh membaca tidak mau dengan alasan tidak bisa

5 VTG Dia sering mengantuk karena tidurnya malam atau suka nonton televsi

Dia suka mengobrol sehingga sering mengganggu temannya dalam pelajaran

Kreatifitas dan inisiatif anak di kelas sangat kurang karena kalau tidak mengantuk juga mengobrol sendiri

Page 24: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DENGAN …...sebagai cara untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga dikuasai dan dipahami oleh siswa. Oleh karena itu dalam upaya peningkatan kemampuan

B. Deskripsi Tiap Siklus

Pelaksanaan penelitian yang dilakukan oleh peneliti meliputi dua siklus.

Dalam setiap siklus ada beberapa tahapan-tahapan yang dilaksanakan oleh peneliti

yaitu meliputi perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan

(observing), dan refleksi (reflecting)

Dengan dua siklus, diharapkan dapat tercapainya tujuan akhir dari

penelitian yaitu dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca pada

siswa tunagrahita kelas 3 SLB YPCM Boyolali.

1. Siklus I

Pelaksanaan siklus I berisi tentang pembelajaran mata pelajaran Bahasa

Indonesia dengan Standar Kompetensi memahami cara membaca kalimat dan teks

lagu sederhana, sedangkan kompetensi dasarnya adalah membaca nyaring

beberapa teks sederhana. Siklus I dilaksanakan minggu ke 2 bulan Mei 2009.

Adapun tahapan-tahapan yang dilkasanakan pada siklus I adalah sebagai berikut :

a. Perencanaan Tindakan (Planning)

Rencana tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan membaca

dengan metode SAS pada siswa kelas III SLB YPCM Boyolali antara lain

sebagai berikut :

1) Persiapan materi dan bahan ajar

2) Persiapan instrument-instrumen yang akan digunakan

a) RPP pembelajaran Bahasa Indonesia

b) Alat Evaluasi

c) Media pembelajaran papan flannel, pias kalimat, pias kata dsb

d) Form pengamatan untuk guru dan siswa

3) Persiapan Post Test

4) Penetapan scenario pembelajaran yaitu pelaksanaan pembelajaran akan

dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan

5) Pelaksanaan Tindakan

a) Tindakan Awal

b) Tindakan Inti

Page 25: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DENGAN …...sebagai cara untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga dikuasai dan dipahami oleh siswa. Oleh karena itu dalam upaya peningkatan kemampuan

c) Tindakan Akhir

b. Pelaksanaan Tindakan (Acting)

Dalam tahap ini peneliti melaksanakan pembelajaran membaca dengan

menggunakan metode SAS sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah

disusun. Pada siklus I dilaksanakan selama 3 kali pertemuan :

1) Pertemuan I

a) Tindakan Awal

Kegiatan diawali dengan doa bersama dan apersepsi menyanyikan lagu

“ Bangun Tidur”

b) Tindakan Inti

Pada tahap ini dilaksanakan tindakan kelas terhadap semua siswa kelas

III dalam pembelajaran membaca dengan menggunakan metode SAS.

Adapun langkah-langkah pada pertemuan I adalah sebagai berikut :

(1) Guru menunjukkan media atau gambar dan siswa

mengamatinya

(2) Guru memberikan tulisan dibawah gambar siswa disuruh

membacanya dengan menunujukkan pias kalimat agar lebih jelas

(3) Guru menjelaskan dan memberi contoh cara membaca yang benar

misalnya “ ibu memasak di dapur “ diucapkan “ ibu memasak di

dapur tanpa mengeja, guru dan siswa membaca secara bersama-

sama dan berulang-ulang

(4) Guru menunjuk salah satu siswa yang sudah bisa membaca untuk

membaca di depan kelas, siswa yang lain menirukan. Hal ini

dilakukan bergantian dan berulang-ulang sampai beberapa kalimat

yang disediakan sudah terbaca

(5) Guru memberikan motivasi dan membantu siswa yang

mengalami kesulitan membaca

Page 26: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DENGAN …...sebagai cara untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga dikuasai dan dipahami oleh siswa. Oleh karena itu dalam upaya peningkatan kemampuan

c) Tindakan Akhir

Sebagai kegiatan akhir, guru mengadakan ulangan harian dengan

membaca kalimat dan guru mengakhiri pembelajaran sambil berpesan

agar rajin belajar di rumah.

2) Pertemuan II

a) Tindakan Awal

Kegiatan diawali dengan doa bersama dan apersepsi menyanyikan lagu

“ Bangun Tidur”

b) Tindakan Inti

Pada tahap ini dilaksanakan tindakan kelas terhadap semua siswa kelas

III dalam pembelajaran membaca dengan menggunakan metode SAS.

Adapun langkah-langkah pada pertemuan I adalah sebagai berikut :

(1) Guru menunjukkan media atau gambar dan siswa mengamatinya

(2) Guru memberikan tulisan dibawah gambar siswa disuruh

membacanya dengan menunujukkan pias kalimat agar lebih jelas

(3) Guru menjelaskan dan member contoh cara membaca yang benar

misalnya “ ibu memasak di dapur “ diucapkan “ ibu memasak di

dapur tanpa mengeja, guru dan siswa membaca secara bersama-

sama dan berulang-ulang

(4) Guru menunjuk salah satu siswa yang sudah bisa membaca untuk

membaca di depan kelas, siswa yang lain menirukan. Hal ini

dilakukan bergantian dan berulang-ulang sampai beberapa kalimat

yang disediakan sudah terbaca

(5) Guru memberikan motivasi dan membantu siswa yang mengalami

kesulitan membaca

c) Tindakan Akhir

Sebagai kegiatan akhir, guru mengadakan ulangan harian dengan

membaca kalimat dan guru mengakhiri pembelajaran sambil berpesan

agar rajin belajar di rumah.

Page 27: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DENGAN …...sebagai cara untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga dikuasai dan dipahami oleh siswa. Oleh karena itu dalam upaya peningkatan kemampuan

3) Pertemuan III

Pada pertemuan III materi yang disampaikan adalah pembelajaran

membaca nyaring kalimat sederhana dengan lafal dan intonasi yang tepat.

a) Tindakan Awal

Kegiatan diawali dengan doa bersama kemuadian dilanjutkan presensi

siswa. Sebagai apersepsi, guru mengadakan kegiatan mengulang

pembelajaran yang lalu yaitu membaca kalimat agar terarah pada materi

yang disampaikan.

b) Tindakan Inti

(1) Guru menyiapkan teks bacaan “Membantu Ibu”

(2) Guru bersama-sama dengan siswa membaca bacaan “ Membantu Ibu”

(3) Guru bersama-sama siswa menguraikan kalimat menjadi kata, kata

menjadi suku kata, dan suku kata menjadi huruf

(4) Guru bersama-sama siswa menggabungkan atau mensintesis huruf

menjadi suku kata, suku kata menjadi kata, dan kata menjadi kalimat

(5) Guru menunjuk salah stau siswa yang sudah bisa membaca untuk

membaca di depan kelas, siswa yang lain menirukan. Hal ini dilakukan

bergantikan dan berulang-ulang sampai selesai

(6) Guru memberikan motivasi dan membantu siswa yang mengalami

kesulitan dalam membaca

c) Tindakan Akhir

Untuk mengetahui keberhasilan materi guru mengadakan tentang materi

yang telah diajarkan selama 3 kali pertemuan. Data hasil sebagai berikut :

Page 28: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DENGAN …...sebagai cara untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga dikuasai dan dipahami oleh siswa. Oleh karena itu dalam upaya peningkatan kemampuan

Tabel 3. Data Nilai Pada Siklus I No Nama Siswa Nilai 1 RA 70 2 EL 70 3 RH 60 4 PBK 50 5 VTG 40

Dari tabel tersebut di atas dapat dijelaskan bahwa dari kelima subyek 2 orang

mendapat 70, 1 orang mendapat 60, 1 orang mendapat 50 dan 1 orang mendapat

40.

c. Observasi (Observing)

Pada tahap ini guru yang juga bertindak sebagai observer melakukan

pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran membaca dengan metode

SAS. Observasi ini dilakukan untuk memperoleh data mengenai :

1) Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran

2) Partisipasi siswa dalam mengikuti pembelajaran

3) Kreatifitas dan inisiatif siswa dalam mengikuti pembelajaran

Uraian hasil observasi pada siklus I dari setiap pertemuan dapat diuraikan

sebagai berikut :

Pertemuan I

Indikator : Membaca nyaring kata yang terdiri dari dua atau tiga suku

kata

Media : Media pembelajaran pias kata, papan

flanel

Hasil Observasi :

1) Kegiatan siswa

a) Siswa belum aktif memperhatikan penjelasan guru

b) Siswa belum mau membaca sendiri

c) Rasa ingin tahu dan keberanian belum nampak

d) Kreatifitas dan inisiatif siswa belum kelihatan

Page 29: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DENGAN …...sebagai cara untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga dikuasai dan dipahami oleh siswa. Oleh karena itu dalam upaya peningkatan kemampuan

2) Kegiatan guru

a) Guru sudah memberikan informasi secara tepat

b) Guru telah menggunakan waktu secara tepat sesuai rencana

c) Guru masih mendominasi pembelajaran di kelas

d) Guru telah memberikan motivasi kepada siswa

e) Guru telah menggunakan media pembelajaran dengan tepat

f) Guru telah melakukan penilaian proses

g) Guru telah melakukan penilai hasil belajar

Pertemuan II

Indikator : Membaca nyaring kalimat dari dua dan

atau tiga kata

Media : Media pembelajaran pias kalimat, papan

flanel

Hasil Observasi :

1) Kegiatan Siswa

a) Siswa belum aktif memperhatikan penjelasan guru

b) Siswa belum mau membaca secara individu maupun

klasikal

c) Rasa ingin tahu dan keberanian belum Nampak

d) Kreatifitas dan inisiatif siswa belum kelihatan

2) Kegiatan Guru

a) Guru sudah memberikan informasi secara tepat

b) Guru telah menggunakan waktu secara tepat sesuai

rencana

c) Guru masih mendominasi pembelajaran di kelas

d) Guru telah memberikan motivasi kepada siswa

e) Guru telah menggunakan media pembelajaran

dengan tepat

f) Guru telah melakukan penilaian proses

g) Guru telah melakukan penilaian hasil belajar

Page 30: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DENGAN …...sebagai cara untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga dikuasai dan dipahami oleh siswa. Oleh karena itu dalam upaya peningkatan kemampuan

Pertemuan III

Indikator : Membaca nyaring kalimat sederhana yang

terdiri dari 4 maksimal kata

Media : Media pembelajaran pias kata , papan

flanel

Hasil Observasi :

1) Kegiatan siswa

a) Siswa mulai aktif memperhatikan penjelasan guru

b) Siswa belum mau membaca secara individu

c) Rasa ingin tahu dan keberanian mulai Nampak

d) Kreatifitas dan inisiatif siswa belum kelihatan

2) Kegiatan guru

a) Guru sudah memberikan informasi secara tepat

b) Guru telah menggunakan waktu secara tepat sesuai rencana

c) Guru masih kelihatan mendominasi pembelajaran di kelas

d) Guru telah memberikan motivasi kepada siswa

e) Guru telah menggunakan media pembelajaran dengan tepat

f) Guru telah melakukan penilaian proses

g) Guru telah melakukan penilaian hasil belajar

h) Guru telah memberikan tindak lanjut

d. Refleksi

Data-data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan untuk dianalisis.

Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan selama proses pelaksanaan

tindakan, dapat digambarkan kondisi dari masing-masing siswa. Hasil

refleksi selengkapnya dapat diuraikan dalam tabel berikut :

Page 31: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DENGAN …...sebagai cara untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga dikuasai dan dipahami oleh siswa. Oleh karena itu dalam upaya peningkatan kemampuan

Tabel 4. Data Hasil Refleksi Siswa Siklus I

No Kode Siswa

Keaktifan Partisipasi Kreatifitas dan inisiatif

Refleksi

1 RA Kurang Ada Ada Anak dimotivasi untuk aktif dalam pembelajaran

2 EL Ada Kurang Ada Anak dimotivasi agar anak berpartisipasi dalam pembelajaran

3 RH Kurang Ada Kurang Anak dimotivasi untuk aktif dan tidak selalu keluar kelas pada saat proses pembelajaran

4 PBK Ada Kurang Kurang Anak dimotivasi agar anak mau berpartisipasi dan tidak menggu temannya pada proses pembelajaran

5 VTG Kurang Kurang Kurang Anak dimotivasi untuk aktif, mau berpartisipasi dan tidak mengganggu temannya pada saat proses pembelajaran

Page 32: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DENGAN …...sebagai cara untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga dikuasai dan dipahami oleh siswa. Oleh karena itu dalam upaya peningkatan kemampuan

Hasil pengamatan sebelum dan sesudah Siklus I dapat dilihat pada gambar berikut

ini :

Grafik 2 Hasil Belajar Siswa Sebelum dan Sesudah Siklus I

2. Siklus II

Tindakan pada siklus II dilaksanakan pada minggu III bulan Mei 2009.

Tahapan –tahapan yang dilakukan pada siklus II adalah sebagai berikut :

a. Perencanaan (Planning)

Berdasarkan hasil evaluasi dan refleksi pelaksanaan tindakan siklus I,

dapat diketahui bahwa telah terjadi peningkatan prestasi belajar dan proses

belajar membaca, namun masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki. Oleh

karena itu guru kelas sebagai peneliti dengan arahan kepala sekolah kembali

menyusun rencana pembelajaran. Adapun persiapan yang dilakukan oleh

guru atau peneliti adalah sebagai berikut :

1) Persiapan materi dan bahan ajar

2) Persiapan instrumen-instrumen yang akan digunakan

a) RPP pembelajaran Bahasa Indonesia pada membaca

b) Alat evaluasi

c) Media pembelajaran : papan flannel, pias suku kata, pias kata, pias

kalimat

d) Form pengamatan untuk guru dan siswa

Page 33: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DENGAN …...sebagai cara untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga dikuasai dan dipahami oleh siswa. Oleh karena itu dalam upaya peningkatan kemampuan

e) Persiapan post test II

f) Penetapan skenarion pembelajaran yaitu pelaksanaan pembelajaran

akan dilaksanakan 3 kali pertemuan

g) Pelaksanaan tindakan

a) Tindakan awal

b) Tindakan inti

c) Tindakan penutup

Atas arahan kepala sekolah, pada siklus II ini peneliti akan

mengadakan pembelajaran 3 kali pertemuan.

b. Pelaksanaan Tindakan (Acting)

1) Pertemuan I

a) Tindakan awal

Guru mengawali pembelajaran dengan berdoa bersama, kemudian

presensi dilanjutkan appersepsi untuk mengingat kembali materi yang

telah disampaikan pada pertemuan-pertemuan pada siklus I.

b) Tindakan inti

Memasuki materi, guru kembali menjelaskan cara membaca

dengan metose SAS. Bacaan “Membantu Ibu” mula-mula secara

klasikal, siswa membaca kalimat yang ada dalam bacaan. Setiap siswa

disuruh membaca secara bergiliran.

c) Tindakan akhir

Sebelum pelajaran diakhiri, diadakan test. Kegiatan diakhiri

dengan pemberian motivasi kepada siswa agar rajin belajar membaca

di rumah.

2) Pertemuan II

a) Tindakan awal

Guru mengawali pembelajaran dengan berdoa bersama kemudian

presensi siswa dan dilanjutkan appersepsi untuk mengingat kembali

materi yang telah disampaikan pada pertemuadian I pada siklus II.

Page 34: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DENGAN …...sebagai cara untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga dikuasai dan dipahami oleh siswa. Oleh karena itu dalam upaya peningkatan kemampuan

b) Tindakan Inti

Pada tahapan ini dilaksanakan tindakan kelas terhadap semua siswa

kelas III dalam pembelajran membaca dengan menggunakan metode

SAS. Adapun langkah-langkah pada pertemuan II ini adalah sebagai

berikut :

1) Guru menunjukkan media atau gambar dan siswa mengamatinya

2) Guru memberikan tulisan di bawah gambar siswa disuruh

membacanya dengan menunjukkan pias kalimat agar lebih jelas

3) Guru menjelaskan dan memberi contoh cara membaca yang benar

bacaan “Membantu Ibu” dan siswa membaca secara bersama-sama

4) Guru menunjuk salah satu siswa yang sudah bisa membaca untuk

membaca di depan kelas, siswa yang lain menirukan. Hal ini

dilakukan bergantian dan berulang-ulang samapi bacaan

“Membantu Ibu” sudah terbaca

5) Guru memberi motivasi dan membantu siswa yang mengalami

kesulitan membaca

c) Tindakan akhir

Sebagai kegiatan akhir, guru mengadakan ulangan harian dengan

membaca kalimat dan guru mengakhiri pembelajaran sambil berpesan

agar rajin belajar membaca di rumah.

3) Pertemuan III

a) Tindakan awal

Guru mengawali pembelajaran dengan berdoa bersama kemudian

presensi dan dilanjutkan appresepsi untuk mengingat kembali materi

yang telah disampaikan pada pertemuan II pada siklus II.

b) Tindakan inti

Pada tahapan ini dilaksanakan tindakan kelas terhadap semua siswa

kelas III dalam pembelajaran membaca dengan menggunakan metode

SAS. Adapun langkah-langkah pada pertemuan III ini adalah guru

Page 35: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DENGAN …...sebagai cara untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga dikuasai dan dipahami oleh siswa. Oleh karena itu dalam upaya peningkatan kemampuan

kembali menjelaskan cara membaca dengan metode SAS. Mula-mula

secara klasikal kemudian siswa disuruh membaca secara bergiliran.

c) Tindakan akhir

Sebelum pelajaran diakhiri, diadakan penilaian post test III,

kegiatan diakhiri dengan pemberian motivasi kepada siswa agar rajin

belajar membaca di rumah.

c. Observasi (Observing)

Pada tahapan ini guru kelas / peneliti bertindak sebagai observer melakukan

pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan cermat dan teliti pada

masing-masing anak pada setiap pertemuan. Pengamatan ini ditujukan pada

kegiatan guru dalam melaksanakan pembelajaran, maupun aktifitas siswa

dalam pembelajaran serta suasana kelas pada saat pembelajaran berlangsung.

Keseluruhan data yang diperoleh dalam kegiatan ini termasuk pencacatan

hasil test akan digunakan sebagai bahan atau masukan untuk menanalisa

perkembangan prestasi belajar membaca permulaan pada siklus II yang telah

dilaksanakan.

Adapun uraian hasil pengamatan siklus II adalah sebagai berikut :

Pertemuan I

Indikator : Membaca nyaring kata yang terdiri dari dua dan

atau 3 suku kata

Media : Media pembelajaran papan flanel,pias kata,gambar-

gambar

Hasil Observasi :

1) Kegiatan siswa

a) Siswa sudah kelihatan aktif memperhatikan penjelasan guru

b) Rasa ingin tahu dan keberanian sudah mulai tampak

c) Kreatifitas dan inisiatif siswa masih kurang

2) Kegiatan guru

a) Guru sudah memberikan informasi yang tepat

b) Guru telah menggunakan waktu secara tepat sesuai rencana

c) Guru penuh perhatian kepada siswa

Page 36: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DENGAN …...sebagai cara untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga dikuasai dan dipahami oleh siswa. Oleh karena itu dalam upaya peningkatan kemampuan

d) Guru telah menggunakan media pembelajaran secara tepat

e) Guru telah melakukan penilaian proses dan hasil belajar

f) Guru telah memberikan tindak lanjut

Pertemuan II

Indikator :Membaca nyaring kalimat sederhana terdiri dari

dua dan atau 3 kata

Media :Media pembelajaran papan flanel,pias kata,gambar-

gambar

Hasil Observasi :

1) Kegiatan siswa

a) Siswa sudah kelihatan aktif memperhatikan penjelasan guru

b) Rasa ingin tahu dan keberanian sudah mulai tampak

c) Kreatifitas dan inisiatif siswa masih kurang

2) Kegiatan guru

a) Guru sudah memberikan informasi yang tepat

b) Guru telah menggunakan waktu secara tepat sesuai rencana

c) Guru penuh perhatian kepada siswa

d) Guru telah menggunakan media pembelajaran secara tepat

e) Guru telah melakukan penilaian proses dan hasil belajar

f) Guru telah memberikan tindak lanjut

Pertemuan III

Indikator : Membaca nyaring kalimat sederhana dari dua atau

3 suku kata

Media : Media pembelajaran papan flanel,pias kata,

gambar-gambar

Hasil Observasi :

1) Kegiatan siswa

a) Siswa sudah kelihatan aktif memperhatikan penjelasan guru

b) Rasa ingin tahu dan keberanian sudah mulai tampak

c) Kreatifitas dan inisiatif siswa nampak sekali dengan terciptanya suasana

kelas yang hidup

Page 37: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DENGAN …...sebagai cara untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga dikuasai dan dipahami oleh siswa. Oleh karena itu dalam upaya peningkatan kemampuan

d) Pembelajaran berpusat pada siswa

2) Kegiatan guru

a) Guru sudah memberikan informasi yang tepat

b) Guru telah menggunakan waktu secara tepat sesuai rencana

c) Guru penuh perhatian kepada siswa

d) Guru tidak mendominasi pembelajaran di kelas

e) Guru telah menggunakan media pembelajaran secara tepat

f) Guru telah melakukan penilaian proses dan hasil belajar

g) Guru telah memberikan tindak lanjut

Hasil nilai kemampuan membaca pada siklus II adalah sebagai berikut:

Tabel 5. Data Nilai Pada Siklus II

No Kode Siswa Nilai Membaca 1 RA 80 2 EL 80 3 RH 70 4 PBK 70 5 VTG 50

Dari tabel tersebut di atas dapat dijelaskaan bahwa dari kelima subyek 2

orang mendapatkan 80, 2 orang mendapatkan 70, dan 1 orang mendapatkan

50.

d. Refleksi

Hasil analisi data dan observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran membaca

dengan metode SAS pada siklus II dapat digunakan untuk melihat kondisi dari

masing-masing siswa. Hasil refleksi pada siklus II selengkapnya dapat

diuraikan pada table berikut ini :

Page 38: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DENGAN …...sebagai cara untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga dikuasai dan dipahami oleh siswa. Oleh karena itu dalam upaya peningkatan kemampuan

Tabel 6. Data Hasil Refleksi Siswa Siklus II

No Kode Siswa

Keaktifan Partisipasi Kreatifitas dan Inisiatif

Refleksi

1 RA Ada Ada Ada Anak sudah menunjukkan keaktifan dan dimotivasi agar timbul rasa percaya diri

2 EL Ada Ada Ada Anak sudah menunjukkan keaktifan dan berpartisipasi dalam pembelajaran

3 RH Ada Ada Ada Anak dimotivasi agar aktif dan berpartisipasi dalam pembelajaran

4 PBK Ada Ada Ada Anak dimotivasi agar mau berpartisipasi dan tidak mengganggu teman pada saat proses pembelajaran

5 VTG Ada Ada Ada Anak dimotivasi untuk aktif dan tidak selalu mengganggu temannya pada saat proses pembelajaran

Page 39: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DENGAN …...sebagai cara untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga dikuasai dan dipahami oleh siswa. Oleh karena itu dalam upaya peningkatan kemampuan

C. Hasil Penelitian

Hasil penelitian yang telah dilakukan di SLB YPCM Boyolali, yaitu siswa kelas

III tuna grahita ringan dapat diuraikan dalam table berikut :

Tabel 7. Data Peningkatan Nilai Membaca Kelas III

Tuna Grahita Ringan PadaSiklus I

Kode Siswa Nilai awal Nilai akhir (Siklus I) RA 60 70 EL 60 70 RH 50 60 PBK 40 50 VTG 40 40 Rata-rata 50 58

Dari tabel tersebut di atas dapat dijelaskan bahwa dari kelima subyek 2 orang

mendapatkan 70, 1 orang mendapatkan nilai 60, 1 orang mendapatkan nilai 50 dan

1 orang mendapatkan 40, sedangkan rata-rata kelasnya mendapatkan 58. Dengan

demikian karena masih ada 3 orang yang mendapatkan nilai di bawah 65, maka

belum sesuai dengan indicator kinerja yang telah ditetapkan, sehingga tindakan

pada siklus 1 belum berhasil dan perlu dilakukan tindakan siklus berikutnya.

Tabel 8. Data Peningkatan Nilai Membaca Kelas III

Tuna Grahita Ringan PadaSiklus II

Kode Siswa Nilai akhir (Siklus I) Nilai akhir (Siklus II) RA 70 80 EL 70 80 RH 60 70 PBK 50 70 VTG 40 50 Rata-rata 58 70

Page 40: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DENGAN …...sebagai cara untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga dikuasai dan dipahami oleh siswa. Oleh karena itu dalam upaya peningkatan kemampuan

Dari tabel tersebut di atas dapat dijelaskan bahwa dari kelima subyek 2 orang

mendapatkan nilai 80, 2 orang mendapat nilai 70, dan 1 orang mendapatkan nilai

50 sedangkan rata-rata kelasnya adalah 70 maka dengan indikator yang telah

ditetapkan, tindakan berhasil pada siklus II.

Grafik 3. Hasil belajar membaca siswa sebelum dan sesudah siklus I dan II

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil observasi dan analisis data yang ada, maka dapat

dilihat adanya peningkatan aktifitas siswa dalam pembelajaran membaca serta

peningkatan kemampuan membaca pada siswa kelas III SLB YPCM Boyolali.

Peningkatan aktifitas siswa dalam pembelajaran membaca antara lain :

1. Siswa lebih aktif memperhatikan penjelasan guru

2. Rasa ingin tahu dan keberanian siswa meningkat dalam membaca

3. Siswa lebih aktif dalam pembelajaran di kelas sehingga tercipta suasana kelas

yang menyenangkan untuk belajar

Sedangkan peningkatan dilihat kemampuan belajar membaca siswa dapat dilihat

dari nilai awal, nilai post test siklus I dan nilai post test siklus II.

Page 41: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DENGAN …...sebagai cara untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga dikuasai dan dipahami oleh siswa. Oleh karena itu dalam upaya peningkatan kemampuan

Data hasil pembelajaran membaca siswa kelas III SLB YPCM Boyolali

sebelum dilakukan perlakuan dengan metode SAS diperoleh nilai rata-rata adalah

sebesar 50, sedangkan setelah dilakukan tindakam kelas dengan menggunakan

metode SAS diperoleh nilai rata-rata siswa sebesar 58. Pada tindakan kelas siklus

I data nilai yang diperoleh dari siklus I memang sudah ada peningkatkan,

walaupun peningkatan itu belum maksimal, sehingga guru kelas dengan arahan

kepala sekolah merencanakan tindakan tindakan selanjutnya yaitu siklus II.

Pembelajaran membaca dengan dengan metode SAS dengan harapan mencapai

peningkatan kemampuan membaca yang signifikan.

Pada siklus II, hasil yang dicapai dalam pembelajaran membaca dengan

metode SAS yaitu membaca nyaring kalimat sederhana diperoleh nilai rata-rata

post test II sebesar 70. Berdasarkan data nilai yang diperoleh dari siklus II tersebut

maka dapat dikatakan bahwa tindakan kelas yang dilakukan berhasil dengan baik.

Peningkatan kemampuan membaca kelas III SLB YPACM Boyolali

tersebut sejalan dengan pendapat Munzayanah (2000:22) anak tuna grahita ringan

adalah “ Mereka yang masih mampu mempunyai kemungkinan untuk

memperoleh pendidikan dalam bidang membaca, menulis dan menghitung pada

suatu tingkat tertentu di sekolah khusus “. Menurut Mulyono Abdurrrahman dan

Sujadi (1994:22) tuna grahita ringan disebut mampu didik mempunyai IQ 50-70

mereka masih dapat belajar membaca, menulis dan berhitung sederhana.

Karakteristik anak tuna grahita ringan menurut Munzayanah (2000:23-24) antara

lain dapat dilatih dalam bidang sosial atau intelektual dalam batas-batas tertentu

misalnya membaca, menulis dan menghitung dan dapat dilatih untuk pelajaran-

pelajaran yang rutin maupun ketrampilan. Karakteristik anak tuna grahita menurut

Munawir Yusuf (2006:7) antara lain perkembangan bicara bahasa terlambat dan

tidak ada atau kurang sekali perhatian terhadap lingkungan.

Dalam pembelajaran membaca, anak tuna grahita di SLB YPCM Boyolali

salah satunya menggunakan metode SAS yaitu metode pembelajaran membaca

yang dimulai dengan langkah bercerita sambil menunjukkan gambar pendukung.

Setelah itu, siswa diajak untuk membaca gambar tersebut yang dilanjutkan dengan

Page 42: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DENGAN …...sebagai cara untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga dikuasai dan dipahami oleh siswa. Oleh karena itu dalam upaya peningkatan kemampuan

membaca kalimat di bawah gambar. Selanjutnya gambar dilepas, tinggallah

kalimatnya. Siswa berlatih membaca kalimat tanpa bantuan gambar

( proses struktural ) kalimat tersebut lalu dianalisis menjadi kata, suku kata,

huruf-huruf ( proses analitik). Langkah terakhir adalah menggabungkan kembali

huruf-huruf menjadi suku kata, suku kata menjadi kata, dan kata-kata menjadi

kalimat

( proses sintetik). Hal tersebut menurut Momo dalam Zuchdi dan Budiasih

(2001:63-66).

Berdasarkan hasil kemampuan membaca sebelum dilakukan tindakan

diperoleh nilai rata-rata sebesar 50, sedangkan setelah dilakukan tindakan kelas

dengan menggunakan metode SAS diperoleh nilai rata-rata siswa sebesar 58 pada

siklus I dan pada siklus II diperoleh rata-rata nilai sebesar 70. Maka hasil

penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut : penggunaan metode SAS dapat

meningkatkan kemampuan membaca anak tuna grahita ringan kelas III SLB

YPCM Boyolali semester II Tahun Pelajaran 2008 / 2009.

Dalam rangka untuk meningkatkan kemampuan membaca pada siswa,

maka penulis menyampaikan saran-saran sebagai berikut : kepada guru yang nanti

mengajar kelas III di SLB YPCM Boyolali hendaknya dalam pembelajaran

membaca menggunakan metode SAS.Kepada siswa perlu diberi pemahaman

bahwa metode SAS yang digunakan oleh guru dengan menggunakan media

gambar-gambar, kartu kalimat, kartu kata, kartu huruf, dan papan flanel lebih

memotivasi siswa dalam belajar membaca.

Kepada peneliti lain, hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk melakukan

penelitian lebih lanjut yang dapat meningkatkan kemampuan belajar membaca.

Page 43: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DENGAN …...sebagai cara untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga dikuasai dan dipahami oleh siswa. Oleh karena itu dalam upaya peningkatan kemampuan

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan analisis penelitian, diketahui bahwa nilai rata-rata awal

sebesar 50, pada siklus I sebesar 58 dan sebesar 70 pada siklus II. Maka dapat

diambil kesimpulan bahwa penggunaan metode SAS dapat meningkatkan

kemampuan membaca anak tuna grahita ringan kelas III SLB YPCM Boyolali

semester II Tahun Pelajaran 2008 / 2009. Temuan hasil penelitian tersebut

sekaligus dapat menjawab hipotesis tindakan yang dirumuskan yaitu metode SAS

dapat meningkatkan kemampuan membaca siswa tunagrahita kelas III SLB

YPCM Boyolali Tahun Pelajaran 2008 / 2009.

B. Saran

Dalam rangka untuk meningkatkan kemampuan membaca pada siswa,

maka penulis menyampaikan saran-saran sebagai berikut :

1. Kepada guru yang nanti mengajar kelas III di SLB YPCM Boyolali

hendaknya dalam pembelajaran membaca menggunakan metode SAS.

2. Kepada siswa perlu diberi pemahaman bahwa metode SAS yang digunakan

oleh guru dengan menggunakan media gambar-gambar,kartu kalimat, kartu

kata, kartu huruf, dan papan flanel lebih memotivasi siswa dalam belajar

membaca.

3. Kepada peneliti lain, hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk

melakukan penelitian lebih lanjut yang dapat meningkatkan kemampuan

belajar membaca.

Page 44: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DENGAN …...sebagai cara untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga dikuasai dan dipahami oleh siswa. Oleh karena itu dalam upaya peningkatan kemampuan

DAFTAR PUSTAKA

ACH Muchlis, MH Munif. 2008. Metode SAS Sebuah Pendekatan Bahasa Indonesia. Surabaya. PT Karya Pembina Swajaya

DEPDIKNAS. 2006. Kurikulum KTSP SK dan KD Mata Pelajaran Bahasa

Indonesia. Jakarta. BNSP. http// Massofa Wordpress.com/2008/06/29/ Metode SAS Struktural Analitik

Sintetik. Mohamad Efendi. 2005. Pengantar Psikopedagogik Anak berkelainan. Jakarta.

Bumi Aksara. Mulyono Abdurrachman.2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.

Jakarta. Rineka Cipta. Mulyono Abdurrahman, Sudjadi S. 1994. Pendidikan Luar Biasa Umum. Jakarta.

DEPDIKBUD.

Munawir Yusuf. 2006. Mengenal Anak Berkebutuhan Khusus Dan Pelayanan

Pendidikannya. DEPDIKBUD Prop Jateng. Munzayanah. 2000. Tuna Grahita. Surakarta. FKIP. Sarwiji Suwandi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas dan Penulisan. Karya Ilmiah.

Surakarta. Suhartini Arikunto. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta Bumi Aksara. Sutjihati Sumantri. 1996. Psikologi Anak Luar Biasa. Jakarta. Dep Dik Bud. Winihasih. 2005. Diagnosa Kesulitan Membaca Permulaan Siswa SD/ MI. Winarno Surakhmad.1990. Metodelogi Penelitian.Jakarta.PT Bina Aksara Zuchdi D dan Budiasih. 2001. Pendidikan Bahasa Indonesia di Kelas Rendah.

Jakarta. Proyek Pengembangan PGSD Dirjen Dikti Dep Dik Bud.