meningkatkan karakter dan hasil belajar siswa sman...

190
i MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN 1 DEPOK MELALUI PEMBELAJARAN MODEL CHALLENGE CLASS PADA MATERI OPTIKA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh: Aloysia Dianita Budiati 141424019 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 15-Nov-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

i

MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR

SISWA SMAN 1 DEPOK MELALUI PEMBELAJARAN MODEL

CHALLENGE CLASS PADA MATERI OPTIKA

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

Oleh:

Aloysia Dianita Budiati

141424019

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

iii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini dipersembahkan kepada orang tua dan adik penulis, keluarga besar

Harjo Sumarto, dan untuk semua orang yang sudah mendukungnya dalam

berjuang. Ini adalah pelunasan janji dan tanda trima terima kasih kepada semua

orang yang sudah berperan dalam hidup penulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

vi

ABSTRAK

Budiati, Aloysia Dianita. 2018. Meningkatkan Karakter dan Hasil Belajar

Siswa SMAN 1 Depok melalui Pembelajaran Model Challenge Class pada

Materi Optika.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) ada atau tidaknya pengaruh

jurusan terhadap peningkatan karakter dan hasil belajar antara siswa kelas XI IPA

dan XI IPS; (2) ada atau tidaknya pengaruh guru terhadap peningkatan karakter

dan hasil belajar siswa; dan (3) mengetahui peningkatan karakter dan hasil belajar

siswa SMAN 1 Depok melalui pembelajaran model challenge class pada materi

Optika.

Penelitian ini merupakan studi kasus. Sampel yang digunakan adalah peserta

didik kelas XI IPA 2, XI IPA 3, dan XI IPS 2. Penelitian dilaksanakan pada bulan

Februari – Maret 2018 di SMAN 1 Depok.

Disain penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dan kualitatif.

Penelitian kuantitatif menggunakan Design One-Group Pretest-Posttest.

Penelitian kualitatif menggunakan riset ethnografi. Data Pretest, Posttest, angket

awal, dan angket akhir dianalisis menggunakan Uji T Independent dan Uji T untuk

kelompok dependen. Data refleksi dan video diolah dengan menganalisis secara

deskriptif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) perbedaan jurusan berpengaruh pada

hasil belajar siswa tetapi tidak berpengaruh pada peningkatan hasil belajar siswa;

(2) ada pengaruh guru dalam peningkatan hasil belajar siswa tetapi tidak

berpengaruh pada peningkatan karakter siswa; (3) model pembelajaran Challenge

Class terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa tetapi tidak dapat

meningkatan karakter siswa SMAN 1 Depok secara keseluruhan pada materi

Optika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

vii

ABSTRACT

Budiati, Aloysia Dianita. 2018. Increasing Character and Study Result of

Students of SMAN 1 Depok through the Challenge Class Learning Model on

Optic.

The purpose of this reasearch is to know (1) the effect of majors on the

increase of character and study result between students of XI IPA 2 and XI IPS 2;

(2) the effect of teacher on the increase of character and study result; and (3) the

increase of character and study result by using Challenge Class Learning Model.

This research is one of case study research. The samples are students from XI

IPA 2, XI IPA 3, and XI IPS 2. Reseach had been done in February-March, 2018.

The reseach design is quantitative and qualitative. The quantitative research

used Design One-Group Pretest-Posttest. The qualitative research used

ethnography research. Pretest, Posttest, Pre and Post questionaire were analysed

using T Independent Test and T Dependent Test. Reflection and videos were

transcriped descriptively and then the transcripts were coded and analyzed

qualitatively.

The results showed that: (1) majors influenced the study result but it did not

affect the students’ character; (2) teacher influenced the study result but it did not

affect the students’ character; and (3) Challenge Class Learning Model could

increase the study result but it did not affect the students’ character.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat kasih

dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN

1 DEPOK MELALUI PEMBELAJARAN MODEL CHALLENGE CLASS

PADA MATERI OPTIKA”.

Skripsi ini disusun dalam rangka menyelesaikan tugas akhir untuk

memperoleh gelar sarjana. Skripsi ini dapat terselesaikan berkat bantuan yang

diberikan berbagai pihak kepada penulis, maka penulis mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Tuhan yang Maha Esa atas segala berkat dan rahmat-Nya sehingga skripsi

ini dapat terselesaikan.

2. Prof. Dr. Paulus Suparno, SJ., M.S.T., selaku Dosen Pembimbing yang

telah bersedia membimbing penulis.

3. Bapak Dr. Ignatius Edi Santosa, M.S., selaku Kepala Program Studi

Pendidikan Fisika, Universitas Sanata Dharma.

4. Bapak Drs. Aufridus Atmadi, M.Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik

Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma Angkatan 2014.

5. Bapak Drs. Domi Severinus, M.Si., selaku Kepala Laboratorium

Pembelajaran Pendidikan Fisika yang telah memberi izin peminjaman

handycam dan perlengkapannya.

6. Ibu Ir. Sri Agustini Sulandari, M.Si., selaku Kepala Laboratorium

Pendidikan Fisika yang telah memberi izin peminjaman perlengkapan

praktikum (kisi difraksi dan laser).

7. Segenap karyawan sekretariat dan laboratorium yang sudah membantu

peneliti dalam hal administrasi dan perlengkapan penelitian.

8. Bapak Drs. Shobariman, M.Pd., selaku Kepala SMA N 1 Depok yang

telah mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian di SMA tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

ix

9. Bapak Irsyad Riyadi, S.Pd., selaku guru Fisika kelas XI IPS 2 dan guru

pembimbing yang bersedia membimbing peneliti dalam pelaksanaan

pengambilan data di sekolah.

10. Ibu Barbara Elena Nanlessy, S.Pd., selaku Guru mata pelajaran Fisika

kelas XI IPA 2 dan XI IPA 3 yang telah berkenan membantu pengambilan

data dan membimbing peneliti.

11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah

berkenan membantu dan mendampingi penulis dalam pengambilan data.

12. Siswa – siswi kelas XI IPA 2, XI IPA 3, dan XI IPS 2 yang telah berkenan

menjadi sampel penelitian.

13. Orang tua, adik, dan keluarga besar Harjo Sumarto yang sudah

mendukung peneliti dengan berbagai hal sehingga peneliti dapat

menyelesaikan skripsi dan studinya dengan baik.

14. Sahabat-sahabat kampus, gereja, dan lembaga bahasa. Mahasiswa

Pendidikan Fisika 2014 yang telah memberi dukungan semangat pada

peneliti, terutama Shanti, Dita, Anas, Gio, Vero, Stella, Icha, dan Vila

yang sudah membantu dokumentasi pengambilan data. Tim Multimedia

Baciro yang sudah meminjami perlengkapan rekam. Aloysius Wisnu M.

yang sudah meminjami handycam.

15. Dan semua pihak yang sudah membantu tetapi tidak dapat disebutkan satu

persatu disini.

Sebagai pelajar yang masih dalam proses belajar, tentunya skripsi ini masih

jauh dari sempurna. Untuk itu penulis menerima segala kritik dan saran yang

bersifat membangun guna kesempurnaan laporan ini.

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

x

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman JUDUL ...................................................................................................... i

Halaman PERSETUJUAN PEMBIMBING .......... Error! Bookmark not defined.

Halaman PENGESAHAN ....................................................................................... ii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI...... Error! Bookmark

not defined.

ABSTRAK ............................................................................................................. vi

ABSTRACT ............................................................................................................ vii

KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii

DAFTAR ISI ........................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii

DAFTAR GAMBAR ............................................. Error! Bookmark not defined.

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 4

C. Tujuan Penelitian.................................................................................. 5

D. Definisi Term ....................................................................................... 5

E. Manfaat Penelitian................................................................................ 6

BAB II KAJIAN TEORI .................................................................................... 7

A. Pendidikan Karakter ............................................................................. 7

1. Pengertian Pendidikan Karakter ....................................................... 7

2. Isi Pendidikan Karakter ..................................................................... 9

B. Hasil Belajar ....................................................................................... 16

1. Pengertian Hasil Belajar ................................................................. 16

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar ..................................... 17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

xi

3. Indikator – indikator hasil belajar ................................................... 17

C. Model Pembelajaran Challenge Class ............................................... 19

1. Pengertian ........................................................................................ 19

2. Metode yang mendasari ................................................................... 20

3. Proses Pembelajaran ....................................................................... 24

D. Materi Optika ..................................................................................... 25

1. Difraksi Cahaya ............................................................................... 26

2. Interferensi Cahaya ......................................................................... 27

E. Peta Konsep Penelitian ....................................................................... 38

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 40

A. Desain Penelitian ................................................................................ 40

1. Desain Kuantitatif ............................................................................ 40

2. Desain Kualitatif .............................................................................. 41

B. Sampel Penelitian ............................................................................... 41

C. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 42

D. Variabel Penelitian ............................................................................. 42

E. Treatment ........................................................................................... 42

F. Instrumen ............................................................................................ 43

1. Soal pretest dan posttest .................................................................. 43

2. Angket .............................................................................................. 43

3. Observasi ......................................................................................... 44

4. Refleksi ............................................................................................. 44

G. Validasi Instrumen ............................................................................. 44

H. Metode Analisis Data ......................................................................... 45

1. Analisis Tes ...................................................................................... 45

2. Analisis Non Tes .............................................................................. 49

BAB IV DATA DAN ANALISIS ................................................................... 51

A. Pelaksanaan Penelitian ....................................................................... 51

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

xii

B. Data .................................................................................................... 66

1. Statistik ............................................................................................ 66

2. Refleksi ............................................................................................ 69

3. Observasi ......................................................................................... 76

C. Analisis ............................................................................................... 91

1. Bagan Analisis ................................................................................. 94

2. Hasil Belajar .................................................................................... 95

3. Karakter ........................................................................................... 99

D. Keterbatasan Penelitian .................................................................... 110

BAB V PENUTUP ......................................................................................... 112

A. Kesimpulan....................................................................................... 112

B. Saran ................................................................................................. 112

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 114

LAMPIRAN ........................................................................................................ 116

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Nilai Karakter Utama .......................................................................... 9

Tabel 2.2 Delapan belas Nilai Karakter dan Budaya ........................................ 11

Tabel 2.3 Nilai Karakter dalam Pendidikan Fisika ........................................... 13

Tabel 2.4 Karakter, Deskripsi, dan Metode Pembelajaran yang Cocok ........... 14

Tabel 2.5 Kisi Angket Peningkatan Karakter ................................................... 15

Tabel 2.6 Metode dan Karakter yang didukungnya .......................................... 20

Tabel 3.1 Kisi-kisi Pretest dan Posttest ............................................................ 43

Tabel 3.2 Skor Jawaban Pretest dan Posttest .............................................................. 46

Tabel 3.3 Skor untuk Masing-Masing Nomor Angket ..................................... 47

Tabel 3.4 Tingkat Karakter Siswa .................................................................... 47

Tabel 4.1 Tabel Jumlah Siswa yang Menjadi Sampel ...................................... 51

Tabel 4.2 Waktu Pelaksanaan Pembelajaran .................................................... 51

Tabel 4.3 Nilai Kelas XI IPA 2 ......................................................................... 66

Tabel 4.4 Nilai Kelas XI IPA 3 ......................................................................... 67

Tabel 4.5 Nilai Kelas XI IPS 2 ......................................................................... 68

Tabel 4.6 Uji Normalitas ................................................................................... 92

Tabel 4.7 Mean, Uji T Independen, dan Uji T Dependen pada Hasil Belajar

Kelas XI IPA 2 dan XI IPS 2 ............................................................ 95

Tabel 4.8 Mean, Uji T Independen, dan Uji T Dependen pada Hasil Belajar

Kelas XI IPA 2 dan XI IPA 3 ........................................................... 97

Tabel 4.9 Mean, Uji T Independen, dan Uji T Dependen pada Karakter Kelas

XI IPA 2 dan XI IPS 2 ...................................................................... 99

Tabel 4.10 Mean, Uji T Independen, dan Uji T Dependen pada Karekter Kelas

XI IPA 2 dan XI IPA 3 ................................................................... 101

Tabel 4.11 Mean, Standart Deviation, Mean Defference, t, dan p (Sig(2-tailed))

Aspek-Aspek Karakter Kelas XI IPA 2 dengan α = 0,05 ............... 102

Tabel 4.12 , Standart Deviation, Mean Defference, t, dan p (Sig(2-tailed))

Aspek-Aspek Karakter Kelas XI IPA 3 dengan α = 0,05 ............... 106

Tabel 4.13 Mean, Standart Deviation, Mean Defference, t, dan p (Sig(2-tailed))

Aspek-Aspek Karakter Kelas XI IPS 2 dengan α = 0,05 ................ 107

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Komponen Karakter yang Baik ...................................................... 8

Gambar 2.2 Skema tentang langkah-langkah aplikasi pembelajaran .............. 25

Gambar 2.3 (a) “Bayangan geometrik dari sebuah celah horizontal. (b) pola

difraksi celah horizontal ............................................................... 26

Gambar 2.4 Diagram skemaik difraksi pada celah tunggal ............................. 27

Gambar 2.5 Pola difraksi celah tunggal. .......................................................... 27

Gambar 2.6 Diagram skematik percobaan Young dan pola interferensi .......... 29

Gambar 2.7 Geometri untuk menurunkan rumus percobaan Young ................ 30

Gambar 2.8 Interferensi pada oli dipermukaan air pada aspal ......................... 33

Gambar 2.9 Cahaya monokromatik datang pada suatu lapisan tipis transparan

dipantulkan dari permukaan atas dan permukaan bawah lapisan

transparan ..................................................................................... 34

Gambar 2.10 Interferensi pada lapisan gelembung sabun ................................. 37

Gambar 2.11 Interferensi di antara dua gelombang cahaya yang direfleksikan

dari kedua sisi sebuah lapisan udara yang memisahkan dua plat

kaca .............................................................................................. 37

Gambar 4.1 Grafik Uji Normalitas Angket Akhir XI IPA 2 ............................ 93

Gambar 4.2 Keterangan Uji Normal Angket Akhir XI IPA 2 ......................... 93

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Korupsi, kekerasan, pelanggaran HAM, perselisihan antar RAS dan berbagai

kasus sering diberitakan di berbagai media. Banyak orang yang terjerat kasus

narkoba dan minuman keras. Arus informasi dan teknologi yang semakin pesat

juga mengakibatkan tumpulnya budaya atau kearifan lokal utamanya di kalangan

orang muda. Beberapa bukti ini menunjukkan karakter beberapa anggota

masyarakat di Indonesia masih tergolong buruk dan perlu diperbaiki.

Kasus pelanggaran ketika dewasa mungkin saja berawal dari kenakalan-

kenakalan di masa remaja yang dibiarkan terus berlanjut tanpa bimbingan atau

pembinaan. Kenakalan yang biasanya dilakukan di rumah adalah berkata bohong

atau tidak terbuka pada orang tua. Beberapa kenakalan di sekolah, yaitu

mencontek atau plagiat tugas, membolos saat jam pelajaran atau bahkan ikut

“geng” dan tawuran. Wujud kenakalan di masyarakat adalah seperti vandalisme di

berbagai tembok dan pagar rumah, minum minuman keras sampai mabuk dan

membuat keributan di jam istirahat masyarakat.

Generasi yang lahir antara tahun 1995 hingga 2025 berada pada jenjang

pencarian serta pemantapan jati diri dan karakter diri. Generasi ini juga sedang

berada di usia aktif sekolah, saat sebagian besar waktunya digunakan untuk

berkegiatan di sekolah. Oleh karena itu, peran pendidikan untuk menanamkan

nilai-nilai moral di sekolah menjadi sangat mungkin dalam membentuk karakter

generasi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

2

Atmadi (2014) mengatakan penanaman nilai-nilai dalam proses belajar-

mengajar adalah mungkin. Penanaman nilai-nilai dalam proses belajar-mengajar

dapat memperkuat proses internalisasi nilai-nilai dalam diri siswa. Dari

pernyataan tersebut, pendidikan karakter menjadi salah satu solusi yang tepat

untuk memperbaiki karakter generasi muda. Ini diadakan dengan harapan

nantinya para siswa menjadi orang yang berkarakter baik ketika di masyarakat dan

di dunia kerja. Harapan ini selaras dengan gerakan Penguatan Pendidikan

Karakter (PPK) yang dilaksanakan pada kurikulum 2013.

Staf Ahli Mendikbud Bidang Pengembangan Karakter, Arie Budhiman

mengutarakan 3 karakter utama yang ditekankan adalah integritas, kerja keras,

dan gotong royong. Ketiga karakter tadi tertuang dalam penelitian ini menjadi

karakter jujur, disiplin, daya juang, dan kerja sama. Karakter jujur dan disiplin

merupakan turunan dari integritas. Karakter daya juang sama dengan karakter

kerja keras (ethos kerja). Karakter kerja sama memiliki makna yang sama dengan

gotong royong.

Berdasarkan observasi di SMAN 1 Depok pada bulan Oktober 2017, ternyata

banyak siswa masih kurang memiliki karakter jujur, disiplin, daya juang dan kerja

sama. Ini tampak dari ketidakjujuran siswa dalam mengerjakan ulangan dan

tugas-tugas, keterlambatan beberapa siswa dalam mengumpulkan tugas-tugas,

kurangnya persiapan siswa dalam menghadapi ujian, dan sebagian siswa

cenderung tidak aktif dalam kegiatan kelompok diskusi. Hasil observasi ini diper-

kuat dengan hasil wawancara dari guru Fisika, wali kelas XI MIPA, dan

mahasiswa PPL yang sudah mengajar di kelas XI MIPA. Narasumber mengatakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

3

bahwa memang karakter jujur, disiplin, daya juang, dan kerja sama belum

sepenuhnya dimiliki oleh seluruh siswa. Ini berarti pendidikan karakter memang

perlu diberikan melalui proses belajar-mengajar.

Pembelajaran fisika dapat memberikan sumbangan pada pembangunan

karakter dengan cara melakukan proses belajar yang terintegrasi dengan

pendidikan karakter (Suparno, 2013). Pembiasaan berkarakter baik di kelas akan

membantu siswa terbiasa berkarakter baik di luar kelas. Kegiatan pembelajaran

Fisika yang meliputi pengamatan fenomena alam, praktikum atau eksperimen, dan

pembelajaran model sains dapat diintegrasikan dengan penanaman nilai-nilai

moral.

Metode-metode yang cocok untuk membantu meningkatkan karakter jujur,

disiplin, daya juang dan kerja sama adalah metode eksperimen, metode refleksi

dan penugasan. Penelitian dari Ningsi Renda Milla, Yeny Novitasari Sugiyana,

Friska Andini, dan Helena Christi Widiasrumana menunjukkan bahwa metode

eksperimen dapat meningkatkan karakter siswa, utamanya pada kerja sama.

Penugasan merupakan latihan mengerjakan soal yang agak sulit untuk membantu

siswa memperdalam nilai daya juang. Setelah melakukan eksperimen atau

berbagai kegiatan pembelajaran fisika, siswa perlu dibimbing untuk melakukan

refleksi atas apa yang sudah dialami sehingga siswa dapat menemukan nilai-nilai

karakter yang didapat melalui pembelajaran (Suparno, 2013). Pembelajaran

dengan kolaborasi 3 hal di atas akan membantu siswa dalam meningkatkan

karakter jujur, disiplin, daya juang dan kerja sama. Model pembelajaran dari

metode-metode tersebut diberi nama Challenge Class.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

4

Berdasarkan uraian di atas, penulis membuat penelitian dengan judul

“Meningkatkan karakter dan hasil belajar siswa SMAN 1 Depok melalui

Pembelajaran Model Challenge Class pada materi Optika”. Pembelajaran

model Challenge class akan sungguh diuji dengan cara dipraktekan kepada siswa

kelas IPA dan IPS serta ada kelas yang diajarkan dengan model yang sama tetapi

guru yang berbeda. Peneliti memilih SMAN 1 Depok sebagai subjek penelitian

karena peneliti ingin memberikan sumbangan penelitian bagi almamater. Materi

Optika merupakan materi yang sedang dipelajari oleh siswa yang akan diteliti.

B. Rumusan Masalah

Masalah dalam penelitian ini dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai

berikut:

1. Apakah ada pengaruh jurusan terhadap peningkatan karakter dan hasil

belajar antara siswa SMAN 1 Depok kelas XI IPA dan IPS melalui

pembelajaran model challenge class pada materi Optika?

2. Apakah ada pengaruh guru terhadap peningkatan karakter dan hasil belajar

siswa SMAN 1 Depok melalui pembelajaran model challenge class pada

materi Optika ?

3. Bagaimana peningkatan karakter dan hasil belajar siswa SMAN 1 Depok

melalui pembelajaran model challenge class pada materi Optika?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

5

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Ada atau tidaknya pengaruh jurusan terhadap peningkatan karakter dan

hasil belajar antara siswa SMAN 1 Depok kelas XI IPA dan XI IPS

melalui pembelajaran model challenge class pada materi Optika.

2. Ada atau tidaknya pengaruh guru terhadap peningkatan karakter dan hasil

belajar siswa SMAN 1 Depok melalui pembelajaran model challenge class

pada materi Optika.

3. Peningkatan karakter dan hasil belajar siswa SMAN 1 Depok melalui

pembelajaran model challenge class pada materi Optika.

D. Definisi Term

Berikut merupakan hal – hal yang perlu diketahui tentang penelitian ini:

1. Karakter yang dibahas adalah jujur, disiplin, daya juang, dan kerja sama.

2. Hasil belajar yang dibahas adalah hasil belajar dalam aspek kognitif.

3. Siswa yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPA 2, XI

IPA 3, dan XI IPS 2 di SMAN 1 Depok.

4. Materi Optika yang diambil adalah gelombang cahaya pada sub bab

interferensi dan difraksi cahaya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

6

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa manfaat sebagai berikut:

1. Bagi peserta didik

Peserta didik memiliki karakter jujur, disiplin, daya juang, dan kerja sama

serta hasil belajar yang lebih baik dari sebelumnya.

2. Bagi guru

Guru mendapat tambahan referensi tentang model pembelajaran yang

dapat digunakan sehubungan dengan pengembangan karakter peserta didik.

3. Bagi sekolah

Sekolah mendapat hasil penelitian tentang peserta didik mereka sehingga

sekolah dapat membuat kebijakan yang bisa membantu peserta didik

berkembang secara utuh dan menyeluruh.

4. Bagi pendidikan

Penelitian ini menambah daftar model pembelajaran yang dapat digunakan

dan sesuai dengan kurikulum 2013.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

7

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pendidikan Karakter

1. Pengertian Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter terdiri dari kata “pendidikan” dan “karakter”. Pendidikan

dalam Koesoema (2010: 63) dikatakan sebagai sebuah usaha sadar yang ditujukan

bagi pengembangan diri manusia secara utuh, melalui berbagai macam dimensi

yang dimilikinya demi proses penyempurnaan dirinya secara terus menerus dalam

memaknai hidup dan sejarahnya di dunia ini dalam kebersamaan dengan orang

lain. Karakter dalam Mounier (1956: 9) dibedakan menjadi dua, yaitu karakter

yang didapat dari „sono-nya‟ (given) dan karakter yang disebut sebagai sebuah

proses yang dikehendaki (willed). Bisa diartikan bahwa, karakter seseorang dapat

diubah dimana karakter sesungguhnya bersifat dinamis (Koesoema, 2010: 92).

Dengan demikian, pendidikan karakter dapat diartikan sebagai usaha sadar

untuk mengembangkan diri manusia sehingga memperoleh karakter yang

diinginkan. Ini sesuai dengan pengertian pendidikan karakter oleh Suparno (2015:

15), yakni pendidikan karakter berarti pendidikan yang bertujuan untuk membantu

agar siswa-siswa mengalami, memperoleh, dan memiliki karakter kuat yang

diinginkan.

Lickona (1991, terjemahan Wamaungo, 2012: 81-84) mengatakan:

“Karakter yang tepat bagi pendidikan nilai: Karakter terdiri dari nilai

operatif, nilai dalam tindakan. Kita berproses dalam karakter kita, seiring

suatu nilai menjadi suatu kebaikan, suatu disposisi batin yang dapat

diandalkan untuk menanggapi situasi denga cara yang menurut moral itu

baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

8

Karakter yang terasa demikian memiliki tiga bagian yang saling

berhubungan: pengetahuan moral, perasaan moral, dan perilaku moral.

Karakter yang baik terdiri dari mengetahui hal yang baik, menginginkan hal

yang baik, dan melakukan hal yang baik.”

Ketika pendidik menginginkan peserta didiknya berkarakter baik, maka

pendidik pun perlu memfasilitasi peserta didiknya untuk tahu tentang karakter

yang baik, peduli pada hal yang benar, dan melakukan hal yang benar. Tiga

komponen karakter yang baik dapat dilihat pada gambar 2.1.

Gambar 2.1. Komponen Karakter yang Baik

Oleh karena itu, peneliti menentukan terlebih dahulu karakter yang hendak

ditingkatkan pada peserta didik. Sub-sub bab berikut akan membantu menentukan

karakter tersebut.

Pengetahuan Moral

1. Kesadaran Moral

2. Pengetahuan nilai moral

3. Penentuan perspektif

4. Pemikiran moral

5. Pengambilan keputusan

6. Pengetahuan Pribadi

Perasaan Moral

1. Hati nurani

2. Harga diri

3. Empati

4. Mencintai hal yang baik

5. Kedali diri

6. Kerendahan hati

Tindakan Moral

1. Kompetensi

2. Keinginan

3. Kebiasaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

9

2. Isi Pendidikan Karakter

Nilai karakter bangsa yang akan dikembangkan melalui pendidikan perlu

disepakati sehingga penyelenggaraannya dapat terarah dan terpantau sesuai

tujuan. Ada beberapa pandangan mengenai isi pendidikan karaker. Diantaraya

adalah sebagai berikut:

a. Isi Nilai Karakter yang sesuai dengan Situasi Bangsa

Nilai kehidupan yang dimiliki Indonesia terdapat dalam Pancasila, UUD 1945,

dan Bhinneka Tunggal Ika. Pencasila memiliki nilai kehidupan berupa Ketuhanan,

peri kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial. Undang-Undang

Dasar 1945 memiliki nilai kehidupan berupa nilai hak asasi manusia dan

ketentuan yang mengatur masyarakat Indonesia dalam berbangsa. Bhinneka

Tunggal Ika memiliki nilai kehidupan berupa nilai multikultural atau keinginan

untuk bersatu dalam perbedaan.

Indonesia memiliki nilai kehidupan yang luhur. Namun dalam pelaksanaan-

nya, Indonesia masih mengalami permasalahan dalam hal karakter/ nilai moral.

Suparno (2013: 6) menuliskan nilai karakter utama yang perlu ditekankan dalam

pendidikan. Nilai karakter tersebut terurai dalam tabel 2. 1.

Tabel 2.1. Nilai Karakter Utama

Nilai/ Karakter Deskripsi

1. Ketuhanan,

ketakwaan,

religiositas

Memuji Tuhan

Hidup penuh syukur

Menghargai ciptaan Tuhan: sesama manusia dan alam se-

mesta.

Menghargai praktik agama/ keyakinan teman lain.

2. Multibudaya/

Multikultural Menerima perbedaan

Menghargai teman yang berbeda

Hidup damai dengan teman yang berbeda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

10

Mau kerjasama dengan teman yang berbeda.

3. Penghargaan

Pribadi, HAM Menghargai siapapun sebagai pribadi

Menghargai hak teman, guru, karyawan, orang tua.

Hormat kepada guru, karyawan, orang tua

4. Keadilan Hak asasi orang dihargai

Adil pada teman, guru, karyawan, orang tua

Adil pada orang kecil

Suka berbagi dengan teman

5. Empati pada

yang miskin Punya perhatian pada teman yang kecil, yang miskin, yang

lemah pelajaran.

Solider dan bela rasa pada orang kecil.

Suka membantu

6. Berpikir

rasional,

obyektif

Berpikir rasional, obyektif, berdasarkan data.

Ambil keputusan berdasarkan data yang valid.

Tidak bertindak berdasarkan emosi, tetapi dengan nalar.

Dapat dialog dengan siapapun dengan rasional, meng-

hargai pikiran orang lain.

7. Kejujuran Jujur dalan kata dan tindakan

Tidak menipu dan korupsi

Tidak menyontek

Jujur dalam praktikum, tugas, PR

8. Disiplin Melakukan sesuatu tepat pada waktunya

Mengumpulkan tugas tepat waktu

Disiplin dalam bekerja dan bertindak.

9. Daya juang Gigih dalam berjuang

Tidak mudah mengeluh

Berani mengerjakan soal yang sulit dengan tabah

10. Taat pada

hukum Mentaati hukum/aturan sekolah

Mentaati aturan di masyarakat

Mentaati hukum lalu lintas

11. Cinta tanah

air Sikap menghargai dan mencintai tanah air dan bangsa

Bangga pada tanah air

Mengembangkan diri untuk dapat menyumbang masya-

rakat.

b. Isi Pendidikan Karakter menurut Depdikbud 2010

Nilai-nilai pendidikan karakter dan budaya bangsa dirumuskan dalam 18 nilai

oleh Departemen Pendidikan dan Budaya. Delapan belas nilai karakter tersebut

adalah religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

11

rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai presetasi,

bersahabat/ komunikasi, cinta damai, gemar membaca, peduli sosial, peduli

lingkungan, dan tanggung jawab. Deskripsi 18 nilai tersebut terdapat pada tabel

2.2.

Tabel 2.2. Delapan belas Nilai Karakter dan Budaya

Nilai Diskripsi

1. Religius Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran

agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan

ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk

agama lain.

2. Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya

sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam

perkataan, tindakan, dan pekerjaan.

3. Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama,

suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang

berbeda dengan dirinya.

4. Disiplin Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh

pada berbagai ketentuan dan peraturan.

5. Kerja Keras Perilaku yang menujukkan upaya sungguh-sungguh dalam

mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta

menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.

6. Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara

atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.

7. Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada

orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.

8. Demokratis Cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama

hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.

9. Rasa Ingin Tahu Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk

mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang

dipelajari, dilihat, dan didengar.

10. Semangat

Kebangsaan

Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang

menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas

kepentingan diri dan kelompoknya.

11. Cinta Tanah Air Cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan

kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan, yang tinggi

terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya,

ekonomi, dan politik bangsa.

12. Menghargai

Prestasi

Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk

menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan

mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.

13. Bersahabat/ Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

12

Komunikatif bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.

14. Cinta Damai Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang

lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.

15. Gemar

Membaca

Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai

bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.

16. Peduli

Lingkungan

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah

kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan

mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki

kerusakan alam yang sudah terjadi.

17. Peduli Sosial Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberikan bantuan

pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.

18. Tanggung-

jawab

Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas

dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap

dirinya sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial, dan

budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

c. Isi Pendidikan Karakter menurut Kurikulum 2013 revisi 2017 tentang

Penguatan Pendidikan Karakter

Arie Budhiman (staf ahli bidang pengembangan karakter) mengatakan tentang

arahan khusus Presiden dan Gerakan Nasional Revolusi Mental. Arahan khusus

Presiden adalah mengadakan Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK).

Gerakan Nasional Revolusi Mental berisi 3 nilai karakter utama yang ditekankan

dalam PPK, yaitu integritas, kerja keras (etos kerja), dan gotong royong.

d. Isi Nilai Karakter pada Pendidikan Fisika

Pendidikan Fisika dapat memberikan sumbangan pada pembangunan karakter

bangsa (Suparno, 2013). Pengetahuan, proses, dan sikap yang diperoleh

daripembelajaran Fisika ternyata memiliki nilai karakter yang dapat disampaikan

pada peserta didik. Siswa dapat menambah pengetahuan dan memperkuat

karakternya melalui pembelajaran Fisika. Nilai karakter yang dapat dibangun

melalui pendidikan Fisika terurai dalam tabel 2.3.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

13

Tabel 2.3. Nilai Karakter dalam Pendidikan Fisika

Aspek

Pend. Fisika

Inti/Isi Topik Nilai Karakter

Pengetahuan

Hukum Newton Keteraturan alam makro, kesela-

rasan alam;

Taat hokum

Sistem Tatasurya Religiositas, Ketuhanan

Ketidakpastian;

relativitas; teori kuantum Ketidakmutlakan, menghargai

perbedaan;

Multikultural

Energi nuklir, reaksi inti,

reaktor nuklir Penghargaan pada pribadi

manusia,

Berpikir tentang kepentingan

umum

Ketelitian

Kekekalan energi; kese-

timbangan termal; asas

Black.

Keadilan

Empati pada orang kecil

Kerelaan memberi dan berbagi

Anti korupsi

Proses

Praktikum dan proyek

kelompok Semangat multikultural

Penghargaan pada pribadi lain

Keadilan

Kejujuran

Daya tahan

Ketaatan pada hokum

Metode ilmiah: ambil

data, analisis, penyim-

pulan

Rasionalitas, obyektifitas

Ketelitian

Kejujuran

Tugas pribadi: kerjakan

soal sulit, PR, presentasi Daya tahan

Disiplin

Kejujuran

Tanggungjawab

Penelitian di daerah lain Cinta tanah air

Sikap Kejujuran dalam prakti-

kum, dalam pengumpul-

an data

Kejujuran dan anti korupsi

Rela dikelompokkan de-

ngan teman yang

berbeda suku, etnik, latar

belakang ekonomi

Semangat multikultural

Kerjasama, sosialitas

Menghormati teman dan

guru dalam belajar Penghargaan pada pribadi

manusia

Adil dalam kerjasama Keadilan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

14

dan pembagian tugas

Mau menolong teman

yang lemah, rela mem-

bantu

Empati pada orang kecil, miskin

Disiplin dalam melaku-

kan tugas yang diberikan

guru

Disiplin

Tabah dalam mengerja-

kan tugas berat: PR dan

tugas

Daya tahan dan daya juang

Berdasarkan uraian pada BAB I, peneliti memilih karakter kerja sama,

disiplin, daya juang, dan jujur sebagai karakter yang akan ditingkatkan melalui

pembelajaran. Berikut adalah karakter dan deskripsinya berdasarkan teori di atas

beserta proses pembelajaran yang cocok.

Tabel 2.4. Karakter, Deskripsi, dan Metode Pembelajaran yang Cocok

Karak

-ter Deskripsi

Metode

yang

cocok

Kerja

sama

Pengertian

Sikap dan tindakan yang menghargai

perbedaan agama, suku, etnis, pendapat,

sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda

dengan dirinya. Praktikum Contoh: Menerima perbedaan

Menghargai teman yang berbeda

Hidup damai dengan teman yang berbeda.

Mau kerjasama dengan teman yang berbeda.

Disi-

plin

Pengertian

Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib

dan patuh pada berbagai ketentuan dan

peraturan. Praktikum

dan tugas

pribadi Contoh: Melakukan sesuatu tepat pada waktunya

Mengumpulkan tugas tepat waktu

Disiplin dalam bekerja dan bertindak.

Daya

Juang Pengertian

Perilaku yang menujukkan upaya sungguh-

sugguh dalam mengatasi berbagai hambatan

belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas

dengan sebaik-baiknya.

Praktikum

dan tugas

pribadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

15

Contoh: Gigih dalam berjuang

Tidak mudah mengeluh

Berani mengerjakan soal yang sulit dengan

tabah

Jujur

Pengertian

Perilaku yang didasarkan pada upaya

menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu

dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan,

dan pekerjaan.

Metode

ilmiah,

praktikum

dan tugas

pribadi

Contoh: Jujur dalan kata dan tindakan

Tidak menipu dan korupsi

Tidak menyontek

Jujur dalam praktikum, tugas, PR

Kisi-kisi untuk membuat angket peningkatan karakter dapat dibuat

berdasarkan tabel 2.4. diatas. Kisi-kisi angket peningkatan karakter tertera dalam

tabel 2.5.

Tabel 2.5. Kisi Angket Peningkatan Karakter

No. Karakter Indikator

1

Kerja-

sama

Mendengarkan teman yang sedang menyampaikan pendapat

2 Aktif membantu dalam melakukan eksperimen

3 Menyelesaikan pesoalan dengan diskusi kelompok

4 Rela berkelompok dengan siapapun

5 Memberikan pendapat dengan sopan dan tidak

menyinggung orang lain

6

Disiplin

Mengumpulkan tugas tepat waktu

7 Menaati aturan saat melakukan eksperimen

8 Mengikuti prosedur eksperimen dengan benar

9 Memasuki kelas tepat waktu

10 Mengenakan seragam yang sopan dan rapi sesuai aturan

saat pelajaran

11

Daya

Juang

Berani mengerjakan soal yang sulit (tantangan)

12 Tabah/tidak mengeluh saat mengerjakan soal yang sulit

13 Selalu berusaha/ tidak menyerah mengerjakan soal yang

sulit

14 Tidak mudah menyerah dalam menangapi pertanyaan yang

sulit dalam presentasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

16

15 Membuat laporan eksperimen dengan sunggguh-sungguh

16

Jujur

Menuliskan data dengan jujur/ tidak memanipulasi data

eksperimen

17 Jujur dalam mengerjakan ulangan

18 Dapat dipercaya untuk melaksanakan tugas tertentu

19 Membuat laporan eksperimen berdasarkan usaha sendiri

(tidak melakukan plagiat)

20 Terbuka/ jujur dalam menuliskan refleksi

B. Hasil Belajar

1. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar terdiri dari kata “hasil” dan “belajar”. Dalam KBBI, hasil

memiliki beberapa arti: 1) Sesuatu yang diadakan oleh usaha, 2) pendapatan;

perolehan; buah. Sedangkan belajar adalah perubahan tingkah laku atau

tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. Hasil belajar merupakan

kemampuan yang diperoleh individu setelah proses belajar berlangsung, yang

dapat memberikan perubahan tingkah laku baik pengetahuan, pemahaman, sikap

dan keterampilan siswa sehingga menjadi lebih baik dari sebelumnya. Hasil

belajar adalah perubahan perilaku yang diperoleh siswa setelah mengalami

aktivitas belajar. Semakin baik hasil belajar yang diperoleh siswa, maka

harapannya semakin baik perilakunya. Oleh karena itu, hasil belajar merupakan

salah satu indikator dari proses belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

17

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam

(Syah, 2008:132), yaitu:

a. Faktor internal (faktor dari dalam diri siswa), yakni keadaan atau kondisi

jasmani dan rohani siswa.

b. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di

sekitar siswa.

c. Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya

belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa

untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi – materi pelajaran.

Faktor-faktor di atas dalam banyak hal sering saling berkaitan dan

mempengaruhi satu sama lain. Jadi, karena faktor-faktor tersebut terdapat

perbedaan hasil belajar siswa, ada siswa-siswa yang berprestasi tinggi (high-

achievers) dan berprestasi rendah (under-achievers) atau gagal sama sekali.

Dalam hal ini, guru yang kompeten dan profesional diharapkan mampu

mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan munculnya kelompok siswa yang

menunjukkan kegagalan dengan berusaha mengetahui dan mengatasi faktor yang

menghambat proses belajar mereka.

3. Indikator – indikator hasil belajar

Hasil belajar dapat dikatakan berhasil apabila telah mencapai tujuan

pendidikan. Tujuan pendidikan berdasarkan hasil belajar peserta didik secara

umum dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yakni: aspek kognitif, aspek afektif,

dan aspek psikomotorik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

18

Aspek yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah aspek kognitif.

Penggolongan tujuan ranah kognitif oleh Bloom, mengemukakan adanya 6 (enam)

kelas/ tingkat yakni:

a. Pengetahuan, dalam hal ini siswa diminta untuk mengingat kembali satu

atau lebih dari fakta-fakta yang sederhana.

b. Pemahaman, yaitu siswa diharapkan mampu untuk membuktikan bahwa ia

memahami hubungan yang sederhana di antara fakta-fakta atau konsep.

c. Penggunaan/penerapan, disini siswa dituntut untuk memiliki kemampuan

menyeleksi atau memilih generalisasi/ abstraksi tertentu (konsep, hukum,

dalil, aturan, cara) secara tepat untuk diterapkan dalam suatu situasi baru

dan menerapkannya secara benar.

d. Analisis, merupakan kemampuan siswa untuk menganalisis hubungan atau

situasi yang kompleks atau konsep-konsep dasar.

e. Sintesis, merupakan kemampuan siswa untuk menggabungkan unsur-unsur

pokok ke dalam struktur yang baru.

f. Evaluasi, merupakan kemampuan siswa untuk menerapkan pengetahuan

dan kemampuan yang telah dimiliki untuk menilai suatu kasus.

Dalam proses belajar mengajar, aspek kognitif inilah yang paling menonjol

dan bisa dilihat langsung dari hasil tes. Di sini pendidik dituntut untuk me-

laksanakan semua tujuan tersebut. Hal ini bisa dilakukan oleh pendidik dengan

cara memasukkan unsur tersebut ke dalam pertanyaan yang diberikan. Pertanyaan

yang diberikan kepada siswa harus memenuhi unsur tujuan dari segi kognitif,

sehingga peserta didik dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

19

Hasil belajar yang dilihat dalam penelitian ini adalah hasil belajar pada aspek

kognitif. Seperti yang dijelaskan pada sub bab 2. , hasil belajar dipengaruhi oleh 3

faktor. Penelitian ini memberikan treatment pada siswa dalam bentuk pendekatan

belajar. Ini sebabnya, peneliti ingin mengetahui pengaruh pendekatan belajar

terhadap hasil belajar siswa. Pendekatan belajar yang dilakukan akan dijelaskan

pada sub bab C.

C. Model Pembelajaran Challenge Class

1. Pengertian

Secara etimologi, Challenge Class terdiri dari kata “challenge” dan “class”.

“Challenge” dalam bahasa Inggris yang berarti tantangan. “Class” memiliki arti

kelas atau ruangan atau kelompok. Oleh karena itu, Challenge Class dapat

diartikan sebagai kelas tantangan, yaitu kelompok yang bersama-sama melakukan

kegiatan menantang dan dapat menyelesaikan tantangan itu. Tantangan yang

dihadapi kelas (peserta didik) adalah karakter-karakter lama yang kurang baik dan

kini kelas ditantang untuk mulai mengubah dan mengikatkan karakter mereka

menjadi lebih baik.

Challenge Class atau kelas tantangan memiliki ciri khas, yaitu hal yang

menantang dan hal yang diperebutkan (hadiah). Tantangan dihadirkan dalam

bentuk soal-soal latihan dan kegiatan eksperimen. Siswa sekelas akan berlomba

satu sama lain untuk menyelesaikan tantangan tersebut dengan cara sportif dan

tanpa mengalahkan teman-temannya. Hadiah yang akan dimenangkan memiliki

dua bentuk, yaitu bentuk nyata berupa barang dan tidak nyata atau tidak berbentuk

barang. Hadiah yang tidak berupa barang adalah perubahan karakter siswa yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

20

didapat dari proses belajar yang sudah dialami. Setelah pembelajaran di setiap

harinya, siswa diajak untuk merefleksikan kegiatan pembelajaran sehingga siswa

sungguh-sungguh memaknai proses peningkatan karakter dan hasil belajarnya.

Model Pembelajaran Challenge Class dirancang untuk meningkatkan karakter

jujur, disiplin, daya juang, dan kerja sama dengan tetap memperhatikan hasil

belajar siswa secara kogitif. Maka dari itu, model pembelajaran ini menggunakan

tiga metode yang dapat meningkatkan empat karakter diatas, yaitu metode

eksperimen, penugasan, dan refleksi. Setiap metode pembelajaran tentunya

mendukung peningkatan hasil belajar siswa tetapi tidak semua metode

mendukung peningkatan semua karakter. Rincian metode dan karakter yang

diperoleh dari metode tersebut dijelaskan dalam tabel 2.6.

Tabel 2.6. Metode dan Karakter yang didukungnya

Metode Karakter

1. Eksperimen Kerjasama

Disiplin

Daya Juang

Jujur

2. Penugasan/latihan Daya Juang

Disiplin

Jujur

3. Refleksi Jujur

2. Metode yang mendasari

Berikut adalah penjelasan mengenai metode-metode yang digunakan:

a. Metode Eksperimen

Secara umum metode eksperimen adalah metode mengajar yang mengajak

siswa untuk melakukan percobaan sebagai pembuktian, pengecekan bahwa teori

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

21

yang sudah dibicarakan itu benar (Suparno, 2013: 83). Melalui metode ini, siswa

secara langsung berinteraksi dengan lingkungan baik secara langsung (eksperimen

lapangan) maupun tidak langsung (eksperimen laboratorium) (Severius, 2013:

12). Metode eksperimen dapat dibedakan menjadi dua, salah satunya adalah

eksperimen terbimbing (Suparno, 2013: 84).

Eksperimen terbimbing merupakan kegiatan ekperimen yang seluruh jalannya

percobaan sudah direncanakan oleh guru sebelum percobaan dilakukan oleh

siswa. Hal-hal yang perlu dan akan dilakukan dalam percobaan sudah disiapkan

oleh guru. Biasanya, langkah-langkah percobaan yang harus dilakukan oleh siswa

sudah dibuat oleh guru dalam bentuk Lembar Kerja Siswa (LKS) (Suparno, 2013:

84).

b. Metode Penugasan atau latihan

Metode penugasan yaitu cara mengajar dengan memberikan tugas kepada

siswa berupa soal latihan secara berulang-ulang, sehingga siswa memperoleh

keterampilan tertentu (Severius, 2013: 12).

c. Metode Refleksi

Refleksi merupakan salah satu unsur utama dalam pendekatan Paradigma

Pedagogi Refleksi (PPR). Refleksi dilakukan atas apa yang sudah dipelajari baik

dari siswa maupun dari guru (Suparno, 2013: 84). Dalam tahap refleksi, siswa

dibantu untuk menggali pengalaman mereka sedalam-dalamnya dan seluas-

luasnya, dan mengambil makna bagi hidup pribadi, hidup bersama, dan hidup

kemasyarakatan (Suparno, 2015:33).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

22

Beberapa cara berefleksi menurut Suparno (2015: 33-37) antara lain:

1) Mengambil makna. Cara pertama berefleksi adalah dengan melihat

dan mengambil makna atau arti dari sebuah pengalaman belajar yang baru

saja diselesaikan. Contoh pertanyaan yang dapat diajukan seperti “Nilai-

nilai kehidupan apa saja yang anda peroleh dari menggeluti bahan itu?

Ceritakan!”

2) Pertimbangan mendalam akan bahan, ide, pengalaman, tujuan,

reaksi batin. Refleksi dapat juga dilakukan dengan mempertimbangkan

secara mendalam bahan, pengalaman belajar, gagasan, reaksi yang muncul

untuk menangkap makna terdalam dan kebenaran terdalam. Dalam

berefleksi, peserta didik diajak mengkritisi teori yang ada, sehingga dapat

bersikap lebih tepat, tidak hanya ikut saja. Refleksi juga dapat dilakukan

dengan menggali reaksi batin dan mencoba menemukan artinya bagi hidup

dan sikap selanjutnya. Misalnya, dengan bertanya “Reaksi batin apa saja

yang muncul dalam diriku dengan mendalami bahan itu? Apakah bahan itu

memberi tantangan untuk hidup ke depanku? Tantangan apa?” atau

“Secara jujur hal apa yang menarik bagi hidupku dari seluruh pegalaman

belajar bahan itu? Mana yang aku senangi, mana yang tidak aku sukai?”

3) Mendayakan ingatan, kehendak, dan hati. Refleksi dapat juga

dengan mendayakan ingatan kita, kehenda kita dan hati kita terhadap

bahan yang telah kita pelajari. Misalnya, peserta didik mengingat kembali

apa yang telah dilakukan dalam pembelajaran, dari semua pengalaman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

23

yang diingat, apakah ada yang mengesan dalam hidupnya? Apa itu?

Mengapa demikian?

4) Melihat gerak baik dan jahat dalam persoalan. Refleksi juga dapat

dengan melihat pengaruh roh jahat dan roh baik dalam persoalan yang

muncul dan dalam mendalami persoalan di kuliah. Di sini peserta didik

diajak untuk berpikir kritis terhadap persoalan dan nilai-nilai serta alasan-

alasan yang muncul dalam persoalan yang ada. Beberapa pertanyaan yang

dapat diajukan:

Telitilah alasan, retionalisasi, argumentasi, pengaruh yang baik

dalam persoala dan bahan yang dipelajari? Apa buktinya?

Telitilah alasan, retionalisasi, argumentasi, pengaruh yang tidak

baik dalam persoala dan bahan yang dipelajari? Apa buktinya?

Apa akibat kedua pengaruh baik da tidak baik di atas bagi hidup

anda, orang lain, dan kehidupan bersama masyarakat?

Anda sendiri cenderung memilih yang mana? Mengapa

demikian? Sikap apa yang perlu ada kembangkan bagi hidup

anda ke depan?

5) Catatan tentang refleksi peserta didik. Banyak peserta didik yang

kurang mampu melakukan refleksi karena tidak biasa melakukan refleksi

di jenjang sekolah sebelumnya atau di lingkungannya. Maka tugas guru

adalah membantu refleksi dengan memberikan beberapa pertanyaan

penolong atau pengarah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

24

Refleksi dapat dilakukan dengan beberapa media. Ada guru yang

menggunakan buku refleksi kemudian dikumpulkan pada guru dan guru

memberikan taggapan yang membangun. Ada pula guru yang menggunakan

media jejaring yang terhubung denga semua siswa, sehingga guru bisa memberi

peneguhan. Kadang, refleksi dapat dilakukan secara lisan bersama di kelas karena

topiknya cocok dan peserta didik dapat saling menguatkan dalam refleksinya.

3. Proses Pembelajaran

Metode yang mendasari model Challenge Class diturunkan dari beberapa

pendekatan. Metode penugasan diturunkan dari pendekatan behavioristik, metode

eksperimen diturunkan dari pendekatan konstruktivis, dan metode refleksi

diturunkan dari Paradigma Pedagogi Reflektif. Oleh karena itu, model ini perlu

diberi proses pelaksanaan tersendiri.

Model Challege Class dilaksanakan untuk satu kompetesi dasar. Proses yang

dialami siswa dalam model ini adalah:

a. Mengamati. Siswa mengawali pembelajaran dengan mengamati suatu

peristiwa/ fakta fisika. Tahap ini penting untuk merangsang ketertarikan

dan keingintahuan siswa pada meteri yang akan dipelajari.

b. Melakukan percobaan. Siswa melakukan eksperimen terbimbing untuk

masuk ke pembelajaran. Dengan panduan LKS dan pengantar dari guru,

siswa melakukan percobaan sederhana mulai dari persiapan alat,

mengambil data hingga pembuatan laporan.

c. Mengerjakan tugas atau latihan. Siswa mengerjakan tugas atau soal

latihan yang diberikan guru. Tugas dan soal latihan dapat dilakukan secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

25

kelompok maupun individu. Pembuatan laporan percobaan kelompok

merupakan salah satu contoh tugas kelompok.

d. Merefleksi kegiatan belajar. Siswa merefleksikan kegiatan belajar yang

dialami di setiap pertemuan. Hasil refleksi dikumpulkan pada guru dan

diberi tangggapan oleh guru.

Langkah-langkah aplikasi model pembelajaran Challenge Class untuk

penelitian ini tergambar dalam gambar 2.2.

Gambar 2.2. Skema tentang langkah-langkah aplikasi pembelajaran

D. Materi Optika

Materi Optika yang akan diajarkan adalah materi gelombang cahaya.

Gelombang cahaya memiliki beberapa sub bab, yakni polarisasi cahaya, difraksi

dan interfefrensi cahaya, dan kisi difraksi. Sub bab yang dibahas adalah difraksi

dan interferensi cahaya.

Stimulation Eksperimen

Penugasan 2

Refleksi

Penugasan 1

Ulangan Harian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

26

1. Difraksi Cahaya

Difraksi cayaha merupakan lenturan gelombang cahaya yang disebabkan oleh

adanya penghalang berupa celah (Kanginan, 2017: 390).

Difraksi celah tunggal

Gambar 2.3 menunjukkan bayangan geometri dari sebuah celah horisintal

(a) dan pola difraksi dari celah horisontal (b).

(a)

(b)

Gambar 2.3. (a) “Bayangan geometrik dari sebuah celah horizontal. (b) pola

difraksi celah horizontal.

Cahaya yang dilewakan pada celah tunggal akan mengalami difraksi atau pe-

lenturan cahaya. Cahaya melentur di sekitar pinggiran celah dan menerangi

daerah-daerah pada layar yang tidak langsung berhadapan dengan celah. Sebagai

akibatnya, akan terlihat jalur terang dan gelap silih berganti pada layar. Percobaan

difraksi yang dilakukan oleh Fraunhofer dihasilkan dari sebuah celah tungal dan

menggunakan prinsip Huygens. Menurut prinsip Huygens, tiap bagian celah

berlaku sebagai sebuah sumber gelombang sehingga cahaya dari satu bagian celah

dapat berinterferensi dengan cahaya dari bagian lainnya dan intensitas resultannya

pada layar bergantung pada arah Ө. Keterangan diatas diperjelas dengan melihat

gambar 2.4. Pola difraksi yang terbentuk dapat dilihat pada gambar 2.5.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

27

Gambar 2.4. Difraksi pada celah tunggal

dengan lebar d. tiap bagian dari celah berlaku

sebagai suatu titik sumber gelombang. Beda

lintasan antara sinar 1 dan 3 atau sinar 2 dan 4

sama dengan .

Secara umum, pita gelap ke-n terjadi jika:

…… (1)

dengan: n = 1, 2, 3, ….

= sudut simpangan (deviasi).

Perhatikan, n = 1 menyatakan garis gelap pertama, n = 2 menyatakan garis

gelap kedua, dan seterusnya.

Gambar 2.5. Pola difraksi celah tunggal.

2. Interferensi Cahaya

Interferensi cahaya adalah berpadunya dua atau lebih gelombang cahaya yang

superposisi (Young dan Freedman, 2003). Prinsip superposisi ialah posisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

28

bertemunya dua gelombang atau lebih, simpangan pada titik apa saja di medium

adalah sama dengan jumlah aljabar dari simpangan masing-masing gelombang

(Kanginan, 2017: 391). Sangat sulit mengamati interferensi cahaya karena dua

alasan. Pertama, panjang gelombang cahaya sangat pendek, kira-kira 1% dari

lebar sehalai rambut. Kedua, setiap sumber cahaya alamiah memancarkan

gelombang cahaya yang fasenya sebarang sehingga interferensi yan terjadi hanya

dalam waktu sangat singkat. Ini tidak dapat diamati oleh mata manusia atau film

fotografi, kecuali jika prosedur tertentu digunakan. Jadi, inteferensi cahaya tidak

senyata interferensi pada gelombang air maupun gelombang bunyi. Salah satu

contoh peristiwa interferensi cahaya yang hampir dikenal setiap orang adalah

warna-warna terang dari sebuah lapisan tipis minyak yang terletak di atas

permukaan air.

Syarat utama terjadinya interferensi adalah gelombang-gelombang yang

berpadu harus koheren, artinya gelombang-gelombang itu memiliki beda fase

yang tetap (tidak terpengaruh waktu dan tidak harus nol). Beda fase selalu tetap

dapat didapat jika gelombang yang berpadu memiliki fase yang sama. Syarat

tambahan agar gelombang tersebut koheren adalah gelombang harus memiliki

amplitudo yang hampir sama. Cahaya alamiah tidaklah koheren sehingga

peristiwa interferensi sangat sulit ditemukan dalam keseharian.

Ada tiga cara untuk menghasilkan pasangan sumber cahaya yang koheren

sehingga dapat menghasilkan pola interferensi, yaitu sebagai berikut:

Sinari dua (atau lebih) celah sempit dengan cahaya yang berasal dari celah

tunggal (satu celah). Inilah yang dilakukan oleh Thomas Young.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

29

Dapatkan sumber-sumber koheren maya dari sebuah sumber cahaya

dengan pemantulan saja (ini yang dilakukan oleh Fresnel) atau

pemantulan dan pembiasan (ini yang terjadi pada interferensi lapisan tipis.

Gunakan sinar laser sebagai penghasil cahaya koheren.

Dalam sub bab ini akan dijelaskan tentang 2 macam interferensi, yaitu:

Interferensi celah ganda

Inetrferensi pada lepisan tipis

a. Interferensi celah ganda

Gambar 2.6. (kiri) diagram skematik percobaan celah ganda Young.

(kanan) pola interferensi berupa pita-pita terang dan gelap yang terlihat

pada layar.

Hal utama yang tampak pada percobaan Young adalah pita-pita terang dan

gelap bergantian dengan jarak pisah yang seragam dan intensitas yang cenderung

tetap antara terang satu dengan terang yang lainnya. Pola ini dikenal sebagai

interferensi Young. (Lihat gambar 2.6).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

30

Analisis kuantitatif interferensi celah ganda Young

Cahaya datang pada layar pertama yang diberi celah S0 menuju ke layar kedua

yang diberi celah S1 dan S2. Gelombang cahaya yang keluar dari S1 dan S2 berasal

dari satu sumber cahaya (S0) sehingga kedua celah ini berlaku sebagai pasangan

sumber cahaya koheren.

Cahaya dari sumber S1 dan S2 menghasilkan interferensi dengan pola teratur

pada layar C. pola interferensi terdiri atas pita-pita terang dan gelap yang silih

berganti (gambar 2.7). Pita terang (garis terang) terjadi jika cahaya dari kedua

celah mengalami interferensi maksimum (konstruktif). Sedangkan, pita gelap

(garis gelap) terjadi jika cahaya dari kedua celah mengalami interferensi minimum

(destruktif).

Gambar 2.7. Geometri untuk menurunkan rumus percobaan Young. Beda

lintasan kedua sinar .

Rumus interferensi celah ganda Young dapat diturunkan dengan menggunakan

gambar 2.7. Titik P pada layar C terletak sejauh L dari celah S1 maupun S2. Jarak

antara kedua celah adalah d.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

31

Intensitas cahaya di titik P adalah resultan dari intensitas cahaya yang datang

dari kedua celah. Pada gambar 2.7 tampak bahwa lintasan yang ditempuh oleh

cahaya dari S1 (S1P) lebih pendek daripada cahaya dari S2 (S2P). Selisih antara

keduanya disebut beda lintasan. Dalam kasus ini, jarak antara celah ke layar C

jauh lebih besar dibandingkan dengan jarak antara kedua celah (L >> d) sehingga

sinar S1P dapat dianggap sejajar dengan sinar S2P.

(2)

Dengan memperhatikan segitiga siku-siku .

(3)

(4)

(5)

Interferensi maksimum (pita terang) terjadi jika kedua gelombang yang

berpadu memiliki fase sama (sefase). Fase sama antara kedua gelombang terjadi

jika beda lintasan antara keduanya, ( ), sama dengan 0, , 2 , 3 , …. . Secara

metematis dapat kita tulis sebagai berikut.

(6)

(7)

dengan n = 0 untuk pita terang pusat, n = 1 untuk pita terang pertama, n = 2 untuk

pita terang ke 2 dan seterusnya.

Interferensi minimum (pita gelap) terjadi jika kedua gelombang berlawanan

fase atau memiliki beda lintasan, ( ), sama dengan , …. . Secara

metematis dapat kita tulis sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

32

(8)

(9)

dengan n = 1 untuk pita gelap pertama, n = 2 untuk pita gelap kedua, n = 3 untuk

pita gelap ketiga, dan seterusnya.

Jarak pita terang atau pita gelap ke-n dari terang pusat

Pada kedudukan pita terang ke-n atau pita gelap ke-n terhadap terang pusat

dinyatakan oleh y. jarak antar celah dan layar sangat jauh dibandingkan dengan

jarak antara kedua celah (L >> d) sehingga sudut Ө bernilai sangat kecil. Jadi,

dapat digunakan pendekatan .

Dengan memperhatikan segitiga siku-siku POQ pada gambar 2.7.

(10)

Untuk pita terang

Persamaan (10) dapat dimasukkan dalam persamaan (7) sehingga menjadi

persamaan berikut.

(7)

(11)

dengan n = 0,1,2,3,.. (12)

Untuk pita gelap

Persamaan (10) dapat dimasukkan dalam persamaan (9) sehingga menjadi

persamaan berikut.

(13)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

33

dengan n = 1,2,3,… (14)

Jarak antara dua pita terang berdekatan

Jarak antara dua pita terangan yang berdekatan diberi simbol , berlaku

hubungan berikut.

(15)

dengan:

d = jarak antara dua celah (m)

L = jarak celah ke layar (m)

= panjang gelombang (m)

b. Interferensi pada lapisan tipis

Gambar 2.8. Interferensi pada oli dipermukaan air pada aspal.

Dalam keseharian, sering ditemukan garis-garis berwarna yang tampak pada

lapisan tipis bensin atau oli yang tumpah di permukaan air (gambar 2.8). Hal ini

terjadi ketika sinar matahari menyinari permukaan oli tersebut. Kejadian yang

sama juga dapat ditemukan pada gelembung sabun yang disinari matahari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

34

1) Interferensi cahaya pada lapisan tipis yang tebalnya homogeny (sama)

Gambar 2.9 menunjukkan seberkas cahaya monokromatis yang jatuh pada

suatu lapisan tipis transparan. Cahaya yang dipantulkan oleh permukaan atas

lapisan menempuh batasan abc, sedangkan cahaya yang dipantulkan oleh

permukaan bawah lapisan menempuh lintasan abdef yang lebih panjang. Dengan

demikian, seberkas cahaya yang datang pada lapisan tipis menghasilkan dua

berkas cahaya pantul koheren, yang berasal

dari pemantulan setiap permukaan lapisan.

Gambar 2.9. Cahaya monokromatik

datang pada suatu lapisan tipis transparan

dipantulkan dari permukaan atas dan

permukaan bawah lapisan transparan.

Untuk analisis kuantitatif, anggap saja sinar monokromatik datang tegak lurus

pada setiap lapisan tipis. Sehingga, beda litasan berkas cahaya pantul sari kedua

permukaan lapisan tipis adalah sebagai berikut.

(17)

dengan t adalah tebal lapisan tipis.

Jika tidak ada pengaruh lain, berkas-berkas cahaya akan menghasilkan

interferensi konstruktif ketika beda lintasan, , sama dengan kelipatan bulat dari

panjang gelombang. Syarat ini sudah dipelajari pada interferensi celah ganda.

Namu pada kasus ini, ketika cahaya dengan panjang gelombang merambat

melalui medium kurang rapat ke medium lebih rapat, pembalikan fase 1800 atau

sama dengan ½ , terjadi peristiwa pemantulan. Peristiwa ini mirip dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

35

pembalikan fase 1800 kerika gelombang datang melalui tali dipantulkan oleh

ujung tetap. Sedangkan, peristiwa pembiasan tidak membalik fase.

Dengan menggunakan konsep pembalikan fase pada pemantulan oleh

permukaan lapisan tipis, cahaya yang dipantulkan dari permukaan atas lapisan

tipis (sinar bc) memiliki beda lintasan ½ . Ini kerena pemantulan berlangsung

dari medium udara ke lapisan tipis dengan indeks bias n yang lebih rapat. Adapun

pemantulan dari permukaan bawah lapisan tipis (sinar de) tidak mengalami

pembalikan fase. Ini karena pemantulan berlangsung dalam arah kebalikan, yaitu

dari medium lapisan tipis (lebih rapat) ke medium udara yang kurang rapat.

Sinar-sinar bias (sinar bd dan sinar ef) tidak mengalami pembalikan fase. Jadi,

secara total memperkenalkan pembalikan fase 1800, yang setara dengan beda

lintasan ½ , ke dalam pernyataan syarat interferensi konstruktif atau interferensi

destruktif.

Syarat agar pada suatu lapisan tipis terjadi interferensi konstruktif adalah

sebagai berikut.

(18)

dengan m = 0,1,2,3,…. (19)

dengan ‟ adalah panjang gelombang cahaya dalam lapisan tipis.

Jika yang diketahui adalah panjang gelombang cahaya di udara ( ), nilai

atau . Jika disubstitusikan ke dalam persamaan (19) diperoleh

persamaan berikut.

; m = 0,1,2,3,… (20)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

36

; m = 0,1,2,3,… (21)

Pada lapisan yang tebalnya sama seperti pada gambar 2.9, hanya akan terjadi

interferensi maksimum atau minimum saja (terjadi terang saja atau gelap saja)

karena hanya ada panjang gelombang tertentu yang dapat dipantulkan sehingga

memperoleh interferensi maksimum atau minimum. Dalam kehidupan sehari-hari,

interferensi pada lapisan tipis yang tebalnya homogen digunakan dalam konsep

pembuatan kaca riben, kaca mobil, dan kaca jendela yang dilapisi mika gelap.

Kaca riben dan kaca mobil diberi selaput tipis sehingga terjadi interferensi

minimum agar tidak terlalu silau jika terpapar matahari. Kaca jendela diberi

lapisan tipis agar jika dilihat dari sisi luar, orang tidak dapat melihat bagian dalam

rumah tetapi orang yang didalam rumah tetap dapat melihat keluar. Cahaya

monokromartis maupun polikromatis yang datang pada lapisan tipis yang tebalnya

homogen hanya akan mengalami interferensi minimum atau interferensi

maksimum saja.

2) Interferensi cahaya pada lapisan tipis yang tebalnya berbeda-beda

Cahaya yang datang adalah cahaya yang terdiri dari beberapa panjang

gelombang disebut cahaya polikromatis, misalnya cahaya putih sinar matahari.

Cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda akan mengalami interferensi

konstruktif pada lapisan berbeda. Pola interferensi yang dihasilkan adalah warna

pelangi, seperti ditunjukkan pada gambar 2.8. Hal yang sama terjadi pada lapisan

gelembung sabun pada gambar 2.10. Lapisan tipis pada sabun memiliki ketebalan

yang berbeda-beda, yaitu bagian atas lebih tipis dari bagian bawahnya. Ketika

cahaya matahari (sinar polikromatis) mengenai lapisan ini, berbagai panjang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

37

gelombang akan mengalami interferensi konstruktif pada tempat-tempat yang

berbeda dalam lapisan sabun. Ini menyebabkan terjadinya pemisahan warna-

warna dari cahaya putih matahari.

Gambar 2.10.

Interferensi pada lapisan

gelembung sabun.

Gambar 2.11. Interferensi di antara dua

gelombang cahaya yang direfleksikan dari kedua

sisi sebuah lapisan udara yang memisahkan dua

plat kaca. Selisih lintasan adalah 2t. Tebalnya

lapisan udara itu telah diperbesar; jarak h dan t

jauh lebih kecil dari pada l. Dalam kasus analisis

ini, cahaya masuk menumbuk pelat yang sebelah

atas pada arah masuk normal.

Ketika gelembung sabun di sinari cahaya monokromatis, maka akan terjadi

pola garis-garis gelap dan terang bergantian. Ini disebabkan oleh perbedaan tebal

lapisan gelembung sabun bagian atas hingga bagian bawah. Ilustrasinya sebagai

berikut dengan memperhatikan gambar 2.11.

Secara matematis, jika film itu mempunyai tebal t, cahaya masuk dalam arah

normal dan dengan panjang gelombang dalam film itu; jika tidak satupun atau

justru kedua gelombang yang direfleksikan dari kedua permukaan itu mempunyai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

38

pergeseran fase refleksi sebesar setengah siklus, maka syarat untuk interferensi

konstruktif adalah

(22)

Akan tetapi, bila satu dari kedua gelombang itu mempunyai pergeseran fasa re-

fleksi sebesar setengah siklus, persamaan ini adalah syarat untuk interferensi

destruktif. Demikian juga, jika tidak satupun atau justru kedua gelombang yang

direfleksikan dari kedua permukaan itu mempunyai pergeseran fase refleksi

sebesar setengah siklus, maka syarat untuk interferensi destruktif adalah

(23)

Akhirnya, Young dan Freedman (2003: 618) menekankan:

“tidak ada perbedaan mendasar antara interferensi dan difraksi. Istilah

interferensi digunakan untuk efek yang melibatkan gelombang-gelombang dari

sejumlah kecil sumber, biasanya dua sumber. Sedangkan, istilah difraksi

digunakan untuk yang melibatkan sebuah distribusi kontinu dari gelombang-

gelombang kecil Huygens yang menyeberang area sebuah celah, atau melibatkan

sejumlah besar sumber atau celah. Tetapi kedua kategori fenomena tersebut diatur

oleh prinsip fisika dasar superposisi dan prinsip Huygens yang sama.”

E. Peta Konsep Penelitian

Karakter seseorang dapat diubah melalui berbagai peristiwa di luar diri

manusia. Salah satu peristiwa yang dapat membantu pembentukan karakter adalah

proses pembelajaran. Pembelajaran di sekolah tentu tidak dapat lepas dari

peningkatan hasil belajar siswa, yaitu pada aspek kognitif. Oleh karena itu,

pembelajaran yang dirancang harus tetap memperhatikan hasil belajar siswa dan

dengan tetap memperhatikan penguatan karakter.

Karakter yang ingin ditingkatkan adalah karakter jujur, disiplin, daya juang,

dan kerja sama. Karakter yang akan ditingkatkan melalui pembelajaran ini sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

39

dengan 3 karakter masuk PPK (Penguatan Pendidikan Karakter) dalam Kurikulum

2013 revisi. Karakter jujur dan disiplin merupakan beberapa karakter yang masuk

dalam poin integritas. Karakter daya juang masuk dalam poin kerja keras atau etos

kerja. Karakter kerja sama masuk dalam poin gotong royong.

Materi Fisika yang akan dipelajari adalah Optika, khususnya pada sub bab

materi Interferensi dan Difraksi Cahaya. Materi ini merupakan materi yang

diajarkan untuk kelas XI saat pelaksanaan penelitian. Oleh karena itu, metode

yang dipakai harus disesuiakan dengan materi yang dipelajari.

Metode yang digunakan dalam pembelajaran dapat disesuaikan dengan

karakter apa yang ingin dibentuk serta disesuaikan dengan materi yang dipelajari.

Metode pembelajaran yang mungkin adalah metode eksperimen, penugasan, dan

refleksi. Metode-metode tadi diturunkan dari beberapa pendekatan pembelajaran,

sehingga perlu membuat model sendiri yang memuat ketiga metode. Model

pembelajaran yang dibuat diberi nama Challenge Class.

Suatu model pembelajaran yang baru perlu diuji dengan cara

mempraktekkannya dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran Challenge

Class akan dipraktekkan pada kelas XI IPA2, XI IPA 3, dan XI IPS 2. Model ini

juga dipraktekkan oleh guru yang berbeda. Ini dilakukan untuk mengetahui

apakah pembelajaran ini baik digunakan untuk IPA atau IPS serta adakah

pengaruh guru dalam pelaksanaannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

40

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain pada penelitian ini adalah gabungan, yaitu kuantitatif dan kualitatif.

Penelitian kuantitatif digunakan karena penelitian ini merupakan penelitian

eksperimental dimana variabel terikat diberikan treatment (perlakuan tertentu)

oleh peneliti untuk melihat apa ada pengaruhnya terhadap variabel terikat.

Penelitian kualitatif digunakan untuk melihat proses yang dialami variabel terikat

karena penelitian ini ingin melihat proses yang dialami variabel terikat selama

diberi treatment. Desain gabungan dipilih karena peneliti ingin memperkuat

penelitiannya baik dari sisi hasil maupun proses.

1. Desain Kuantitatif

Desain eksperimen yang digunakan adalah Design One-Grup Pretest-Posttest.

Dalam desain ini, satu kelompok diobervasi/ diukur pada awal (pretest) dan saat

akhir (posttest) (Suparno, 2014: 122). Di sini terdapat tiga kelompok berbeda

yang mendapat pembelajaran bermodel sama serta diukur dengan pretest dan

posttest.

Data untuk penelitian kuantitatif berupa angka. Data diperoleh dari pretest –

posttest dan angket. Pretest – posttest digunakan untuk menganalisis peningkatan

hasil belajar siswa. Angket digunakan untuk melihat peningkatan karakter siswa.

Soal pretest dan angket pertama akan dibagikan sebelum treatment untuk melihat

kondisi awal sampel. Soal posttest dan angket kedua akan dibagikan setelah

treatment untuk melihat kondisi akhir sampel. Hasil pretest kemudian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

41

dibandingkan dengan hasil posttest. Angket pertama dibandingkan dengan angket

kedua. Ini dilakukan untuk melihat ada atau tidaknya pengaruh pembelajaran

terhadap hasil belajar dan karakter siswa (sampel). Perbandingan juga dilakukan

antara kelas IPA dan IPS serta antara kelas yang diajar oleh guru A (peneliti) dan

guru B (guru lain).

2. Desain Kualitatif

Bentuk penelitian kualitatif yang digunakan adalah riset ethnografi, yaitu

gabungan dari model riset partisipatif dan nonpartisipatif. Riset model ini dipilih

karena peneliti berperan sebagai guru sehingga terlibat aktif dalam situasi kelas

(participant observation) dan penelitian ini merupakan studi kasus untuk sekolah

tertentu (nonparticipant observation). Data untuk penelitian kualitatif berupa

uraian. Data diperoleh dari rekaman video selama proses pembelajaran serta

refleksi siswa (sampel). Data rekaman kemudian dianalisis dengan acuan dari

poin-poin indikator untuk melihat ciri-ciri peningkatan karakter siswa serta

catatan peristiwa-peristiwa penting yang terjadi selama pembelajaran.

Penelitian ini merupakan studi kasus untuk sekolah. Ini karena permasalahan

yang dibahas hanya dalam lingkup sekolah tertentu. Penelitian ini nantinya tidak

dapat menjadi tolak ukur untuk lebih luas tetapi bisa menjadi referensi untuk studi

lebih lanjut.

B. Sampel Penelitian

Sampel penelitian adalah seluruh siswa kelas XI IPA 2, XI IPA 3 dan XI IPS 2

di SMAN 1 Depok sebanyak 80 siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

42

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan di SMAN 1 Depok pada bulan Februari – Maret

2018.

D. Variabel Penelitian

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran yang

digunakan. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah peningkatan karakter dan

hasil belajar siswa.

E. Treatment

Pembelajaran model Challenge Class membuat siswa mengikuti tahap

beberapa metode pembelajaran, yaitu mengamati, eksperimen/ praktikum, latihan,

dan refleksi. Tahap pertama, siswa akan melakukan eksperimen terbimbing

sederhana pada materi Interferensi dan Difraksi cahaya setelah mengamati

fenomena tersebut sebelumnya. Siswa membuat laporan pribadi atas praktikum

yang sudah dilakukan. Tahap kedua, siswa diminta untuk mengerjakan soal

latihan yang sulit secara individu selama kurang lebih 5-10 menit. Tahap ketiga,

siswa diajak untuk merefleksikan proses belajar yang sudah dialami pada

pembelajaran hari itu. Siswa dibantu berefleksi melalui pertanyaan-pertanyaan

reflektif. Refleksi dilakukan di akhir pembelajaran selama kurang lebih 5-10

menit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

43

F. Instrumen

Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam

penelitian (Suparno, 2014:53). Instrumen dibuat sendiri oleh peneliti agar sesuai

dengan kebutuhan dan situasi di tempat penelitian. Penelitian ini menggunakan

instrumen tes dan non tes. Instrumen tes berupa soal pretest dan posttest

sedangkan instrumen non tes berupa angket dan dokumentasi.

1. Soal pretest dan posttest

Instrumen berupa tes buatan sendiri dalam bentuk pilihan ganda, isian, dan

uraian. Soal tes digunakan untuk tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest).

Tabel 3.1. Kisi-kisi Pretest dan Posttest

Indikator Pencapaian Kompetensi Teknik

Penilaian

Bentuk

Penilaian

Nomor

Soal

Memahami konsep dan prinsip interferensi

dan difraksi cahaya

Tes

Tertulis

Pilihan

ganda 1 dan 2

Mampu menjelaskan proses terjadinya

interferensi dan atau difraksi pada peristiwa

sehari-hari.

Tes

Tertulis Uraian 6

Mampu menggunakan persamaan

interferensi dan difraksi cahaya untuk

menyelesaikan persoalan

Tes

Tertulis Uraian 4 dan 5

Dapat membedakan antara peristiwa

interferensi dan difraksi cahaya dalam

kehidupan sehari-hari maupun teknologi

yang menggunakan prinsip tersebut.

Tes

Tertulis Isian 3

2. Angket

Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis untuk memperoleh informasi dari

responden yang ingin diketahui (Suparno, 2014: 59). Angket dibuat dengan

bantuan kisi-kisi yang terdapat pada Bab II. Angket yang digunakan berupa

angket tertutup, siswa hanya perlu memilih dari jawaban yang sudah ada. Angket

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

44

yang diberikan merupakan angket langsung. Maksudnya, siswa diminta untuk

menjawab tentang dirinya sendiri. Bentuk angket yang digunaan adalah rating-

scale (skala bertingkat).

3. Observasi

Suparno (2014: 62) mengatakan:

Observasi atau pengamatan meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap

suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera (penciuman, pendengaran,

peraba, pencecap, rekaman gambar, rekaman suara, dll).

Penelitian ini menggunakan rekaman gambar dan suara dari video sebagai data

obeservasi. Tidak ada intrumen pengamatan yang digunakan sehingga ini

termasuk observasi non sistematis. Data yang diperoleh akan ditranskrip secara

deskriptif kemudian di ambil pion-poin penting yang berkaitan dengan penelitian.

4. Refleksi

Refleksi merupakan salah satu cara penggalian makna oleh siswa tentang

kegiatan-kegiatan yang sudah dilakukan. Pada penelitian ini, siswa menuliskan

refleksi pada selembar kertas dengan dipandu pertanyaan yang sudah disiapkan

peneliti. Pertanyaan panduan sudah ada pada lampiran.

G. Validasi Instrumen

Suparno (2014: 65) mengatakan:

“Validitas mengukur atau menentukan apakah suatu tes sungguh mengukur

apa yang mau diukur, yaitu apakah sesuai dengan tujuan (valid untuk). Suatu

tes disebut valid bila sesuai dengan tujuan penelitian”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

45

Validasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah validasi isi (content

validity). Untuk melihat validitas isi instrumen tes yang dibuat, dapat ditentukan

dengan minimal dua cara, yaitu (Suparno, 2014: 66):

1. Dengan menggunakan kisi-kisi yang menunjukkan bahwa instrumen itu

memang memuat isi yang akan diteskan, bukan hanya sebagian saja.

2. Dengan meminta penilaian dari ahli, apakah memang tes tersebut sungguh

sesuai dengan isi yang mau dites.

Instrumen yang perlu divalidasi adalah soal pretest-posttest dan angket.

Instrumen tersebut sudah dibuat berdasarkan kisi-kisinya. Kisi-kisi angket

terdapat pada tabel 2.5 (Bab II). Kisi-kisi pretest-posttest berada di sub bab

instrumen. Soal dan jawaban pretest-posttest sudah divalidasi oleh ahli bidang

Optika, yaitu Ir. Sri Agustini Sulandari, M.Si.

H. Metode Analisis Data

1. Analisis Tes

Pretest, postest, dan angket perlu diberi nilai/ diskor sehingga dapat digunakan

sebagai alat ukur. Penelitian ini juga melihat perbandingan hasil nilai pretest dan

posttest. Uji yang digunakan untuk menganalisis pretest dan posttest adalah Uji T

untuk kelompok dependen untuk melihat peningkatan dari masing-masing

kelompok. Setelah itu, kelas XI IPA 2 akan dibandingkan dengan kelas XI IPS 2

untuk melihat ada atau tidaknya pengaruh jurusan terhadap penelitian. Kelas XI

IPA 2 dan XI IPA 3 akan dibandingkan untuk melihat ada atau tidak pengaruh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

46

guru pada penelitian. Hal ini dianalisis menggunakan Uji T untuk kelompok

Independen.

a. Skor pretest dan posttest

Pemberian nilai/ skor pada pretest sama dengan pada postest karena soal yang

digunakan hampir sama. Peneliti hanya mengubah beberapa opsi jawaban dan

angka pada soal posttest. Penskoran tertera pada tabel 3.2.

Tabel 3.2. Skor Jawaban Pretest dan Posttest

No

Soal Keterangan Jawaban Siswa Skor

1 dan 2 Siswa menjawab benar 2

Siswa menjawab salah 0

3 Siswa menjodohkan semua poin dengan benar 4

Siswa menjodohkan 3 poin dengan benar 3

Siswa menjodohkan 2 poin dengan benar 2

Siswa menjodohkan 1 poin dengan benar 1

Siswa tidak dapat menjodohkan dengan benar 0

4 dan 5 Siswa menuliskan rumus dengan benar, dan menghitung

hingga hasilnya benar 3

Siswa menuliskan hal yang terkait dengan soal dan benar 1

Siswa menuliskan hal yang terkait dengan soal tetapi

kurang lengkap/ kurang tepat 0,5

Siswa tidak menulis apapun 0

6 Siswa dapat menentukan dengan tepat bagian yang

merupakan interferensi dan yang merupakan bagian

difraksi serta dapat menjelaskan penyebab terjadinya

interferensi sekaligus difraksi dengan detil. 6

Siswa berusaha menjawab dengan menuliskan sedikit

yang ia ketahui. 1

Siswa tidak menulis apapun 0

Skor maksimal 20

Skor minimal 0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

47

b. Skor angket

Penskoran angket menggunakan skala Linkert yang berisi 4 alternatif jawaban.

Skor untuk masing-masing nomor angket terdapat pada tabel 3.3.

Tabel 3.3. Skor untuk Masing-Masing Nomor Angket

Kriteria Jawaban Skor

Sangat Setuju (SS) 4

Setuju (S) 3

Tidak Setuju (TS) 2

Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Selanjutnya, perhitungan rentang interval untuk menentukan tingkat karakter

siswa adalah sebaagai berikut:

Skor maksimal : 4 x 20 = 80

Skor minimal : 1 x 20 = 20

Banyak range : 4

Jadi, interval antar range adalah 12.

Tingkat tinggi rendahnya karakter siswa di kelas akan di jelaskan pada tabel 3.4.

Tabel 3.4. Tingkat Karakter Siswa

Range Keterangan Tingkat

69 – 80 Sangat Tinggi

57 – 68 Tinggi

44 – 56 Sedang

32 – 43 Rendah

20 – 31 Kurang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

48

c. Uji T Dependen

Uji T ini digunakan untuk menguji dua kelompok yang sama atau lebih

tepatnya satu kelompok yang diuji dua kali, yaitu pretest dan posttest (Suparno,

2010: 87). Penelitian ini menggunakan dua kali uji T dependen. Pretest

dibandingkan dengan posttest untuk mengetahui ada atau tidaknya peningkatan

pada hasil belajar. Angket awal dibandingkan dengan angket akhir untuk

mengetahui ada atau tidaknya peningkatan karakter. Rumus t adalah sebagai

berikut:

Keterangan:

= Nilai rata-rata awal

= Nilai rata-rata akhir

D = perbedaan antara skor tiap subjek

N = jumlah pasangan

df = derajat kebebasan = N-1

Dalam praktiknya, analisis ini menggunakan bantuan program SPSS (Statistical

Product and Service Solutions) dengan level signifikan atau angka

pepercayaannya α = 0,05; two tailed.

d. Uji T Independen

Uji ini digunakan untuk menguji dua kelompok yang berbeda. Pada penelitian ini,

kelompok treatment kelas XI IPA 2 dibandingkan dengan XI IPS 2. Selanjutnya,

kelas XI IPA 2 dibandingkan dengan XI IPA 3. Perbandingan dilakukan dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

49

hal pretest, posttest, angkat awal, dan angket akhir. Rumus uji t-nya adalah

sebagai berikut:

Keterangan:

= Nilai rata-rata awal

= Nilai rata-rata akhir

n1 = jumlah sampel pada kelompok 1

n2 = jumlah sampel pada kelompok 2

s1 = standart error kelompok 1

s2 = standart error kelompok 2

Rumus ini dipilih karena jumlah sampel antara kelas yang satu dengan yang

lain berbeda. Level signifikan yang digunakan adalah α = 0,05; two tailed.

2. Analisis Non Tes

a. Angket

Data berupa angket diskor menggunakan acuan diatas kemudian dibandingkan

antara sebelum dengan sesudah diberi perlakuan. Selain itu, dibandingkan dengan

kelas yang lain. Ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya peningkatan

karakter.

b. Observasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

50

Data rekaman gambar dan suara dari video ditranskrip dalam bentuk diskrip-

tif. Data ini kemudian dipilih yang mendukung penelitian untuk membantu

analisis dalam hal proses selama sampel menerima perlakuan.

c. Refleksi

Data refleksi siswa dideskripsikan untuk mengetahui kejujuran siswa dalam

berrefleksi. Hal-hal dalam refleksi (jawaban siswa) yang berkaitan dengan

penelitian dapat diambil sebagai data pendukung analisis penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

51

BAB IV

DATA DAN ANALISIS

A. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMAN 1 Depok, tepatnya di kelas XI IPA 2, XI IPA

3, dan XI IPS 2. Masing-masing kelas telah memperoleh treatment dengan jumlah

anak yang telah mengalami treatment tertera pada tabel 4.1.

Tabel 4.1 Tabel Jumlah Siswa yang Menjadi Sampel

No. Kelas Jumlah Siswa

1 XI IPA 2 26 orang

2 XI IPA 3 29 orang

3 XI IPS 2 25 orang

Jumlah 80 orang

Perlakuan yang diterima sampel adalah pretest, angket awal, latihan soal,

praktikum, refleksi, angket akhir, dan posttest. Tabel 4.2 menunjukkan rincian

tanggal pelaksanaan pembelajaran/ perlakuan yang diterima oleh sampel.

Tabel 4.2. Waktu Pelaksanaan Pembelajaran

No. Kelas Pretest dan

Angket Awal

Latihan,

Praktikum, dan

Refleksi

Posttest dan

Angket Akhir

1 XI IPA 2 15 Februari

2018

20, 22, 27 Februari

2018

27 Februari 2018

dan 1 Maret 2018

2 XI IPA 3 15 Februari

2018 1 dan 2 Maret 2018 2 Maret 2018

3 XI IPS 2 13 Februari

2018

14,15, 20, 21

Februari 2018

22, 28 Februari

2018 dan 1 Maret

2018 untuk yang

susulan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

52

1. Kelas XI IPA2

Pretest dan Angket Awal. Pengambilan data pada tanggal 15 Februari 2018

diawali dengan perkenalan. Bu Ellen menjelaskan bahwa akan ada penelitian yang

diadakan dengan bantuan siswa kelas XI IPA 2. Kemudian Peneliti dipersilahkan

untuk memperkenalkan diri dan menjelaskan sekilas tentang penelitian yang akan

dilakukan. Peneliti berperan sebagai guru.

Kegiatan pretest dan mengisi angket awal dilakukan setelah memberi sedikit

gambaran tetang pembelajaran yang akan dialami siswa. Siswa mengisi angket

terlebih dahulu. Siswa diberi pengantar berupa penjelasan untuk mengisi angket

yang sudah dibagikan. Angket diisi langsung oleh siswa selama 10 menit.

Pengisian angket sudah selesai dan dilanjutkan dengan pretest. Sebelum pretest

dimulai, siswa menerima penjelasan tentang soal yang mereka terima dan cara

mengisinya. Siswa diberi kesempatan untuk mengerjakan selama 25 menit.

Setelah mengisi angket dan pretest selesai diisi, guru menutup pembelajaran.

Praktikum. Kelas praktikum dilaksanakan pada tanggal 20 Februari 2018 di

ruang Lab Fisika. Ada 1 siswa yang tidak hadir dalam pertemuan ini tanpa ada

keterangan yang jelas. Sebelum memulai praktikum, guru meminta bantuan

kepada beberapa siswa untuk melakukan demonstrasi. Beberapa kali guru

memberikan tawaran, tetapi belum ada siswa yang mau menjadi sukarelawan

untuk membantu demonstrasi. Para siswa cenderung saling menunjuk satu sama

lain untuk menentukan siapa yang biasanya maju untuk membantu demonstrasi di

depan. Akhirnya, ada seorang siswi yang duduk di depan yang mau membantu

demo.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

53

Guru mempersilahkan siswi tersebut maju. Guru memberi arah tentang apa

yang perlu dilakukan. Siswi tersebut mengikuti arahan dengan baik. Ia

melewatkan cahaya laser pada kisi hingga cahaya sampai di layar. Semua siswa

mengamati apa yang terjadi di layar. Ada 3 kerapatan kisi, siswi tersebut mencoba

ketiga-tiganya hingga terlihat ada perbedaan jarak yang terlihat antara kerapatan

kisi yang satu dengan kerapatan kisi yang lain.

Setelah siswi tersebut selesai melakukan demonstrasi, guru berdialog dengan

semua siswa tentang demonstrasi tadi sambil menjelaskan alat-alat yang tadi

digunakan dalam demo. Semua siswa memperhatikan dengan tenang. Tercipta

dialog atau komunikasi yang cukup baik antara guru dan siswa setika membahas

demonstrasi.

Demo kedua, guru meminjamkan kisi untuk masing-masing kelompok dan

menyalakan lampu neon kelas sehingga masing-masing kelompok dapat melihat

peristiwa inteferensi melalui kisi yang mereka pakai. Dari kedua demo yang

dilakukan, siswa dapat mengambil beberapa kesimpulan tentang cahaya

monokromatis dan cahaya polikromatis serta pengaruh jarak anatar celah terhadap

jarah antar pola terang gelap yang terbentuk pada layar.

Selanjutnya, siswa bersiap-siap untuk melakukan praktikum. Setelah semua

kelompok sudah mendapat perlengkapan praktikum, guru menjelaskan praktikum

yang akan dilakukan dengan berpanduan pada LKS. Guru memberikan beberapa

catatan kepada siswa. Pertama, siswa harus berhati-hati dalam menggunakan

laser. Kedua, 1 jam pelajaran pertama digunakan untuk percobaan dan jam ke 2

digunakan untuk membuat laporan pribadi secara langsung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

54

Setelah siswa mendapat penjelasan dari guru, siswa langsung melakukan

praktikum. Jam pertama sudah digunakan untuk mengambil data. Kelompok yang

sudah memperoleh data dapat langsung membuat laporan secara pribadi. Waktu

tinggal 10 menit sebelum pelajaran Fisika berakhir. Ternyata masih banyak siswa

yang menyelesaikan laporan praktikumnya. Guru memberi tenggang waktu

sampai jam pelajaran bersisa 5 menit untuk berefleksi. Guru mengajak siswa

untuk segera membuat kesimpulan dan merapikan semua kelengkapan praktikum

yang ada di meja mereka.

Bel pergantian pelajaran berbunyi, tetapi siswa belum sempat berrefleksi. Guru

meminta tolong kepada siswa untuk mengisi refleksi selama 5 menit sebelum

melanjutkan pelajaran. Setelah selasai, guru menutup pembelajaran dengan salam

dan mengingatkan siswa bahwa pertemuan selanjutnya pada hari kamis dan

pertemuan dilaksanakan di kelas.

Latihan dan materi. Pertemuan ke-3 dilaksanakan pada tanggal 22 Februari

2018. Kegiatan diawali dengan menyapa siswa dan kuis (latihan) sebelum

memulai pembelajaran. Setelah siswa siap untuk mulai mengerjakan soal latihan,

guru memberikan soal latihan. Soal di tayangkan di layar. Siswa berusaha

mengerjakan soal selama 5 menit. Setelah selesai, jawaban siswa dikumpulkan di

meja guru.

Siswa dan guru membahas bersama soal yang sudah mereka coba kerjakan.

Guru menawarkan kepada siswa untuk mencoba menjawab di depan. Ada 1 orang

siswa yang mencoba mengerjakan di depan, siswa ini yang tadi tetap berusaha

mengerjakan soal latihan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

55

Selanjutnya, guru dan siswa berdiskusi tentang materi interferensi dan difraksi.

Pembahasan masih perlu dilanjutkan pada pertemuan selanjutnya karena masih

terlihat ketidak sepahaman antara guru dan siswa mengenai materi yang dibahas.

Guru menutup pertemuan hari ini tanpa refleksi karena waktunya tidak

memungkinkan.

Latihan, Refleksi, dan Posttest. Pertemuan ke 4 dilaksanakan pada tanggal 27

Februari 2018 di kelas XI IPA 2. Kegiatan pagi dibuka dengan berdoa. Setelah

doa pagi, guru menyapa siswa dan melanjutkan pembelajaran.

Pagi itu ada 2 orang siswa yang belum datang di kelas, yaitu Meifa dan Dana.

Meifa tidak masuk kelas karena sakit. Guru mempresensi siswa yang lain dan

mulai membahas tentang PR yang diberikan pada pertemuan sebelumnya.

Seperti kegiatan sebelumnya, pembelajaran dimulai dengan kuis. Kali ini siswa

langsung menyiapkan diri untuk mengerjakan soal latihan. Guru meminta tolong

kepada 2 orang siswa untuk membagikan lembar jawab untuk latihan soal. Siswa

membaca soal yang sedang di tulis oleh guru di papan tulis. Siswa mendengarkan

penjelasan soal dari guru, kemudian mencoba mengerjakan soal tersebut selama 5

menit.

Setelah latihan soal, guru memberikan penjelasan tentang materi yang

pertemuan lalu dibahas. Pertemuan kali ini, siswa cenderung menerima penjelasan

dari guru setelah beberapa pertemuan sebelumnya siswa sudah mencoba untuk

membangun pengetahuan mereka. Guru mengajak siswa bertanya jawab selama

proses menjelaskan sehingga siswa masih memiliki fokus pada materi yang

diberikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

56

Materi tentang interferensi sudah selesai, siswa berlanjut untuk menyiapkan

posttest. Siswa meminta waktu untuk belajar terlebih dahulu sebelum posttest.

Guru berkeliling mendatangi siswa yang masih bingung atau memiliki pertanyaan

seputar materi.

Posttest dimulai. Satu persatu siswa mulai mengumpulkan hasil pekerjaan

mereka. Setelah semua mengumpulkan posttest, guru menutup pertemuan hari itu

dengan salam dan mengingatkan untuk pertemuan terakhir pada hari kamis.

Angket akhir dan refleksi. Pengisian angket akhir dan refleksi dilakukan pada

tanggal 1 Maret 2018 di kelas XI IPA 2. Waktu yang diberikan untuk siswa ± 15

menit.

2. Kelas XI IPA3

Pretest dan angket awal. Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 15

Februari 2018 di kelas XI IPA 3. Guru memberi pengantar dan menjelaskan

kepada siswa bahwa 4 pertemuan kedepan para siswa akan belajar bersama Bu

Ellen (guru Fisika kelas XI IPA 3) ditemani oleh Dian dan temannya.

Pembelajaran di kelas ini dilakukan oleh Bu Ellen. Peneliti berperan sebagai

pengamat.

Guru mengkondisikan kelas agar rapi dan tenang. Kegiatan pertama adalah

mengisi angket awal selama 10 menit. Semua siswa mengikuti instruksi guru

tanpa membantah atau berkomentar. Siswa langsung mengumpulkan angket

ketika guru memintanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

57

Setelah angket dikumpulkan, siswa mengerjakan soal pretest. Guru

mengingatkan siswa untuk mengerjakan soal sendiri. Guru cukup memberi

peringatan sederhana dan siswa sekelas sudah kembali kondusif dalam

mengerjakan soal. Setelah siswa selesai mengerjakan pretest, soal dan jawaban

dikumpulkan kedepan. Guru kemudian memulai pembelajaran dengan me-

nyampaikan kompetensi dan indikator pembelajaran yang akan dicapai dalam

materi ini.

Guru memberikan demonstrasi setelah menjelaskan kompetensi dan indikator

yang akan dicapai. Memasuki materi, guru meminta seorang siswa untuk

membantunya berdemo. Siswa menyinari kisi difraksi menggunakan laser

sehingga terbentuk pola gelap terang yang tampak pada papan. Siswa yang lain

mengamati dari tempat duduk masing-masing. Siswa tersebut menerangkan ada

beberapa rapat kisi yang disinari sehingga terdapat perbedaan jarak antara kisi

yang satu dengan kisi yang lain.

Setelah demo, guru bertanya jawab dengan siswa. Tanya jawab berjalan

dengan baik. Selanjutnya, guru memberi penjelasan singkat tentang kegiatan yang

akan dilakukan yaitu ada latihan soal sebelum melanjutkan meteri dengan

praktikum.

Praktikum. Praktikum dilaksanakan pada tanggal 1 Maret 2018 di

laboratorium Fisika. Guru mengawali pelajaran dengan menyapa siswa. Guru

memberi tahu siswa bahwa pelajaran akan dimulai dengan latihan soal terlebih

dahulu. Guru membagikan lembar jawab dan memberi tahu bahwa waktu

mengerjakan hanya 5 menit. Setelah selesai, guru mengajak siswa menyiapkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

58

perlengkapan praktikum. Perwakilan kelompok mengambil perlengkapan

praktikum di meja belakang.

Guru meminta siswa untuk membaca petunjuk praktikum selama 2 menit.

Setelah itu, guru memandu siswa untuk memahami petunjuk secara sederhana.

Selanjutnya, siswa mulai melakukan praktikum. Siswa yang sudah selesai

memperoleh data dapat melanjutkan membuat laporan praktikum. Kelas ini

membuat laporan secara berkelompok.

Guru mengingatkan untuk segera menyelesaikan laporan karena jika tidak,

kelas ini tidak mendapat jam istirahat. Satu persatu kelompok mengumpulkan

laporan mereka. Siswa masih belum bisa beristirahat karena masih ada kegiatan

refleksi. Siswa berefleksi dengan bantuan pertanyaan panduan yang ditayangkan

di layar. Ketika semua siswa sudah selesai berefleksi, guru mempersilahkan

siswa untuk mengumpulkan refleksi mereka, menaikkan kursi dan istirahat.

Latihan, Posttest, Refleksi, dan Angket Akhir. Pertemuan ke tiga

dilaksanakan tanggal 2 Maret 2018 di kelas XI IPA 3. Siswa mengawali

pembelajaran dengan latihan soal untuk mengevaluasi pembelajaran hari

sebelumnya. Guru menyiapkan soal dan lembar jawab untuk siswa.

Guru sangat cepat dan tergesa-gesa dalam menyampaikan materi. Guru

menjelaskan materi. Namun, siswa kurang paham atas penjelasan guru. Guru

kemudian meminta siswa untuk membaca materi yang sudah difotocopy selama 5

menit. Setelah 5 menit berlalu, guru bertanya pada siswa tentang hal yang tadi

dibaca. Siswa kemudian dapat menjawab beberapa hal yang terkait dengan

pertanyaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

59

Tanya jawab dan penjelasan sudah selesai. Tidak ada siswa yang bertanya

lagi. Guru mengatakan bahwa 20 menit terakhir digunakan untuk posttest. Guru

membagikan lembar soal dibantu peneliti. Setelah selesai membagi soal, guru

langsung pamit kepada peneliti karena ada tugas sekolah dan proses posttest dan

angket akhir ditangani oleh peneliti bersama temannya.

Siswa-siswi mengumpulkan hasil pekerjaannya. Setelah semua mengumpul-

kan, peneliti membagikan kertas refleksi untuk diisi. Peneliti menjelaskan

pertanyaan-pertaanyaan yang digunakan untuk membantu refleksi . Selanjutnya,

siswa mengisi refleksi. Angket akhir diisi oleh siswa setelah mereka selesai

berrefleksi. Setelah siswa selesai mengisi angket dan refleksi, peneliti berdiskusi

bersama siswa tentang materi yang sudah di bahas. Peneliti berterimakasih atas

kerja sama seluruh kelas dan mengakhir pertemuan dengan salam.

3. Kelas XI IPS 2

Pretest dan angket awal. Pengisian angket awal dilaksanakan pada tanggal 13

Februari 2018 di ruang kelas XI IPS 2. Peneliti diperkenalkan oleh guru Fisika,

yaitu Bapak Irsyad. Setelah perkenalan, kegiatan pembelajaran sepenuhnya

diserahkan kepada peneliti. Peneliti berperan sebagai guru di kelas ini. pemberi

memberikan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan.

Pertama, Siswa mengisi angket. Selanjutnya, mereka mengerjakan pretest. Para

siswa mengerjakan pretest dalam waktu 25 menit. Siswa menyerah dan tidak tahu

apa pun tetang materi Fisika. Peneliti menjelaskan bahwa siswa hanya perlu

mengerjakan soal apa adanya sesuai yang mereka ketahui. Siswa mengerjakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

60

pretest dengan ramai dan beriskusi antar teman. Kegiatan hari ini hanya mengisi

angket dan pretest.

Praktikum dan Refleksi. Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 14

Februari 2018 di Laboratorium Fisika. Guru menjemput siswa ke ruang kelas

untuk mengajak siswa ke ruang Lab. Ternyata para siswa tidak langsung segera ke

ruang lab tetapi ada beberapa siswa yang ke toilet atau ketempat lain terlebih

dahulu. Hanya ada 6 siswi dan 1 siswa yang segera dan langsung menuju ke lab.

Beberapa saat kemudian, siswa yang lain menyusul di belakangnya.

Ada banyak siswa yang tidak masuk kelas karena ijin untuk kegiatan sekolah

seperti OSIS dan Cheers. Pembelajaran tetap dilaksanakan sesuai rencana, yaitu

praktikum. Siswa-siswi yang ada tetap dibagi dalam kelompok meskipun hanya

tebentuk 5 kelompok saja.

Sebelum praktikum, guru memberi penjelasan dan apersepsi terlebih dahulu.

Para siswa cenderung tenang tetap berada pada posisi duduknya. Namun, siswa

tidak memperhatikan penjelasan guru. Guru kemudian aktif bertanya jawab

dengan siswa dan berkeliling meminta para siswa untuk menjawab pertanyaannya.

Setelah pengantar pembelajaran, para siswa diajak mempersiapkan praktikum.

Alat praktikum dibagikan ke masing-masing kelompok. Para siswa langsung

tertarik dengan lampu laser. Mereka memainkan lampu itu dan mencari tahu apa

saja kemampuan dari lampu melalui menekan tombol-tombol yang ada. Panggilan

guru diabaikan oleh siswa karena mereka lebih tertarik dengan alat-alat prak-

tikum. Guru perlu menyapa siswa berkali-kali hingga siswa kembali memberi

perhatian pada guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

61

Guru memberikan penjelasan sebelum memulai praktikum. Siswa masih perlu

diingatkan untuk memperhatikan penjelasan guru. Siswa diberi penjelasan bahwa

mereka perlu berhati-hati dalam berpraktikum karena laser merupakan cahaya

monokromatis yang dapat merusak mata jika diarahkan langsung pada mata.

Setelah mengetahui hal ini, siswa mulai memperhatikan penjelasan praktikum.

Siswa mulai melakukan praktikum setelah. Setiap anggota kelompok aktif

melakukan praktikum. Mereka dapat bekerja sama untuk menyelesaikan

praktikum. Beberapa kelompok selesai mengambil data selama kurang lebih 10

menit setelah memulai praktikum. Setelah memperoleh data berupa gambar di

kamera, mereka menggambarkan pola gelap terang yang terbentuk pada kertas

milimeter blok. Pembuatan laporan dilakukan pada pertemuan selanjutnya.

Setelah semua siswa selesai praktikum, mereka merefleksikan kegiatan mereka

hari ini. Perlengkapan praktikum dan data yang diperoleh dikumpulkan di tengah

meja kelompok masing-masing. Dalam waktu 5 menit sebelum pelajaran berakhir,

siswa berefleksi dengan dipandu pertanyaan yang ada di PPt. Pembelajaran sudah

selesai, guru mengucapkan trimakasih atas pertemuan hari ini. Siswa menaikkan

kursi ke atas meja seperti keadaan semula kemudian meninggalkan Lab.

Latihan. Kegiatan hari ini adalah latihan soal dan membuat laporan praktikum.

Kegiatan dilakukan pada tanggal 15 Februari 2018 di kelas XI IPS 2. Setelah

semua selesai mengerjakan soal latihan, guru meminta siswa berkumpul dalam

kelompok. Laporan mulai dibuat oleh siswa. Setiap siswa wajib membuat laporan

dan boleh berdiskusi dalam peroses pembuatan laporan. Tiba-tiba bel pergantian

pelajaran berbunyi. Guru meminta laporan praktikum dikumpulkan perkelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

62

Diskusi kelompok dan Penjelasan. Pertemuan ini dilakukan pada tanggal 20

Februari 2018 di kelas XI IPS 2. Kali ini peneliti mengambil data sendiri, tanpa

ditemani oleh taman. Pembelajaran kali ini tidak tepat waktu. Pada saat guru

masuk, hanya da separuh kelas yang sudah ada di dalam kelas. Guru menunggu

semua siswa siap untuk belajar setelah istirahat siang. Pelajaran dimulai kurang

lebih 30 menit terlambat.

Setengah kelas tidak ada di ruangan. Ini menjadi pertanyaan besar bagi guru.

Sepertinya ada masalah antara guru dan siswa sehingga hanya setangah kelas

yang mau hadir di kelas dalam pelajaran Fisika. Guru membuka forum diskusi

dengan siswa mengenai 3 pembelajaran yang sudah dilakukan bersama. Guru

terbuka menerima pesan, kesan, kritik, dan saran dari siswa. Ini dilakukan agar

guru dapat menyesuaikan cara mengejarnya antara kelas IPA dan IPS. Siswa

berpendapat bahwa mereka perlu waktu untuk membiasakan diri dengan model

pembelajaran yang digunakan oleh guru karena mereka merasa sangat bebas

ketika belajar bersama guru Fisika mereka. Mereka merasa belejar bersama guru

memang lebih disiplin dan lebih paham dengan materi, tetapi siswa perlu

pembiasaan untuk berdisiplin dengan guru. Kebiasaan lebih bebas dengan guru

Fisika membawa akibat siswa sulit membuat kebiasaan baru dengan guru dan

justru membuat siswa enggan belajar dengan cara yang diberikan guru karena

lebih disiplin.

Setelah forum diskusi, guru berterima kasih dan melanjutkan materi

pembelajaran. Tiba-tiba 6 orang siswa masuk kelas, mereka baru selesai ibadah.

Mereka langsung duduk menempati tempat masing-masing. Memasuki pelajaran,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

63

guru meminta siswa berkumpul dalam kelompok. Siswa membagi diri dalam

kelompok seperti saat praktikum. Siswa yang tidak memiliki kelompok masuk ke

kelompok yang belum berjumlah 6 orang.

Siswa berkegiatan menggunakan kisi celah banyak (kisi difraksi). Siswa

mencoba melihat cahaya yang melewati jendela menggunakan kisi. Mereka

langsung mengeksplor hal-hal yang bisa mereka lihat menggunakan kisi. Jumlah

kisi terbatas hanya ada 3 buah, tetapi siswa dapat saling bergantian menggunakan

kisi. Dari sini siswa dapat membedakan cahaya monokromatis dan polikromatis

melalui peristiwa yang mereka lihat. Mereka mengabadikan peristiwa ini dengan

memfoto cahaya dari jendela menggunakan kisi.

Kegiatan pembelajaran hanya 1 jam pelajaran. Bel pergantian pelajaran

berbunyi. Guru menutup pembelajaran dengan salam dan mengingatkan siswa

bahwa mereka akan bertemu lagi esok hari. Tidak ada latihan atau refleksi hari ini

karena situasi awal dan keterbatasan waktu.

Latihan dan Refleksi. Kegiatan pembelajaran dilakukan pada tanggal 21

Februari 2018 di kelas XI IPS 2. Jam pelajaran hari ini dipotong menjadi 30 menit

saja. Peneliti tidak tahu alasan pemotongan jam pada hari ini. Untungnya, peneliti

sudah berada di sekolah ketika jam mengajar diajukan. Pelajaran Fisika untuk

kelas XI IPS 2 hari ini sebanyak 2 JP dan ada jeda istirahat selama 30 menit. Ini

membuat kegiatan belajar menjadi kurang efektif.

Kegiatan diawali dengan latihan soal. Hanya ada beberapa siswa yang izin

kegiatan sekolah sehingga tidak dapat mengikuti pelajaran. Dalam pertemuan ini,

peneliti hanya sendiri, sehingga semua hal yang diperlukan disiapkan dan diatur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

64

sendiri termasuk 2 handycam dan kelengkapannya. Ini menyebabkan bagian awal

sebelum siswa mengerjakan soal tidak terdokumentasi.

Setelah latihan soal, mereka melanjutkan kegiatan dengan menulis refleksi.

Mereka berrefleksi tetang kegiatan di pertemuan kemarin. Ini karena siswa tidak

sempat berrefleksi pada pertemuan kemarin. Jam tanda istirahat berbunyi, hasil

pekerjaan mereka dikumpulkan, dan siswa dapat beristirahat.

Bel tanda masuk berbunyi, menandakan pelajaran dapat dimulai kembali.

Kelas baru berisi setengah dari jumlah seluruh siswa. Karena waktu yang sangat

terbatas, guru langsung memulai pelajaran tanpa menunggu siswa yang belum

datang.

Pembelajaran setelah istirahat diisi dengan melihat video singkat tetang

interferensi selaput tipis di jalan raya dan dilanjutkan diskusi kelompok. Diskusi

kelompok membahas hubungan adanya interferensi yang ada di jalan dengan

pencemaran lingkungan dan bagaimana mencegah atau menangani masalah

tersebut.

Setiap kali kelas diminta membuat kelompok, semua siswa selalu tidak sepakat

dengan bagaimana cara pembentukan kelompok itu. Akhirnya, guru yang

menentukan cara pembentukan kelompok adalah 2-4 orang yang berdekatan

posisi duduknya. Siswa cenderung hanya mau berkelompok dengan orang-orang

yang sudah dekat dengan mereka.

Diskusi kelompok tetang masalah lingkungan dan sosial yang terkait dengan

adanya peristiwa interferensi terlihat lebih antusias dan lebih berjalan daripada

kegiatan yang lain. Siswa aktif berpendapat dalam kelompok. Siswa dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

65

memberikan penjelasan dan usulan dalam kelompok. Siswa dapat menuliskan

usulan mereka dalam lembar kertas yang sudah disediakan untuk masing-masing

kelompok.

Setelah para siswa selesai berdiskusi dan menuliskannya, guru mempersilahkan

siswa untuk membacakan 1 poin hasil diskusi mereka. Setiap kelompok sangat

antusias untuk membacakan jawabannya. Guru memilih kelompok secara bergilir

untuk dapat membacakan jawabannya. Guru perlu mengingatkan siswa untuk

mendengarkan temannya berpendapat ketika kelompok pertama membacakan

jawabannya. Setelah itu siswa dapat mendengarkan anggota kelompok lain yang

berpendapat.

Diskusi kelompok sudah selesai, dilanjutkan dengan penjelasan tentang

interferensi pada selaput tipis. Pembelajaran diakhir dengan pengumuman

mengenai ulangan di pertemuan berikutnya.

Posttest. Kegiatan posttest dilaksanakan pada tanggal 22 Februari 2018 di kelas

XI IPS 2. Sebelum tes, siswa mereview materi dengan dibantu guru. Siswa sangat

antusias dan saling melengkapai pengetahuan mereka ketika mereview. Setelah

itu, mereka mengerjakan posttest.

Refleksi dan Angket Akhir. Refleksi dan angket akhir dilakukan pada tanggal

28 Februari 2018 di kelas XI IPS 2. Cukup banyak siswa yang tidak masuk kelas

karena mengikuti kegiatan sekolah. Ini menyebabkan harus diadakan susulan

untuk siswa yang belum membuat refleksi dan mengisi angket. Waktu yang

digunakan untuk mengisi angket dan refleksi kurang lebih hanya 15 – 30 menit.

Susulan dilaksanakan pada tanggal 1 Maret 2018 di Ruang Lab Fisika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

66

B. Data

1. Statistik

Berikut adalah data statistik untuk masing-masing kelas. Tabel 4.3.

menunjukkan data statistik untuk kelas XI IPA 2. Tabel 4.4. menunjukkan data

statistik kelas XI IPA 3. Tabel 4.5. menunjukkan data statistik kelas XI IPS 2.

Tabel 4.3. Nilai Kelas XI IPA 2

No Nama Siswa Pretest Posttest Angket Awal Angket Akhir

1 SISWA 1 12,5 75 54 58

2 SISWA 2 17,5 72,5 61 58

3 SISWA 3 47,5 72,5 60 59

4 SISWA 4 22,5 75 55 54

5 SISWA 5 2,5 52,5 58 58

6 SISWA 6 12,5 52,5 57 57

7 SISWA 7 30 70 53 53

8 SISWA 8 22,5 75 54 58

9 SISWA 9 27,5 60 55 56

10 SISWA 10 62,5 67,5 64 71

11 SISWA 11 12,5 42,5 51 53

12 SISWA 12 20 85 62 63

13 SISWA 13 17,5 70 54 55

14 SISWA 14 27,5 80 63 64

15 SISWA 15 12,5 62,5 55 55

16 SISWA 16 42,5 37,5 52 56

17 SISWA 17 22,5 77,5 58 58

18 SISWA 18 17,5 80 64 63

19 SISWA 19 32,5 37,5 60 54

20 SISWA 20 37,5 85 60 59

21 SISWA 21 13,8 55 54 55

22 SISWA 22 20 75 52 54

23 SISWA 23 30 32,5 57 55

24 SISWA 24 27,5 62,5 58 76

25 SISWA 25 32,5 92,5 53 55

26 SISWA 26 32,5 57,5 56 56

Mean 25,24 65,58 56,92 58,19

Standart Deviation 12,81 15,88 3,86 5,43

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

67

Keterangan:

Pretest: Nilai test pengetahuan materi sebelum mendapat perlakuan.

Posttest: Nilai test pengetahuan materi setelah mendapat perlakuan.

Angket Awal : Nilai karakter siswa sebelum mendapat perlakuan.

Angket Akhir : Nilai karakter siswa setelah mendapat perlakuan.

Tabel 4.4. Nilai Kelas XI IPA 3

No Nama Siswa Pretest Posttest Angket Awal Angket Akhir

1 SISWA 1 52,5 57,5 58 61

2 SISWA 2 25 57,5 64 59

3 SISWA 3 22,5 50 62 62

4 SISWA 4 17,5 47,5 54 56

5 SISWA 5 32,5 60 66 68

6 SISWA 6 42,5 45 66 55

7 SISWA 7 22,5 62,5 61 60

8 SISWA 8 27,5 32,5 56 56

9 SISWA 9 22,5 47,5 61 64

10 SISWA 10 32,5 32,5 57 55

11 SISWA 11 17,5 57,5 64 62

12 SISWA 12 35 72,5 63 65

13 SISWA 13 15 35 56 60

14 SISWA 14 12,5 47,5 58 57

15 SISWA 15 27,5 52,5 57 63

16 SISWA 16 32,5 55 53 55

17 SISWA 17 37,5 82,5 53 54

18 SISWA 18 27,5 50 48 48

19 SISWA 19 27,5 82,5 57 61

20 SISWA 20 42,5 52,5 66 55

21 SISWA 21 2,5 42,5 60 58

22 SISWA 22 37,5 52,5 61 59

23 SISWA 23 47,5 72,5 58 61

24 SISWA 24 32,5 52,5 54 57

25 SISWA 25 32,5 32,5 56 56

26 SISWA 26 32,5 50 59 54

27 SISWA 27 22,5 32,5 53 57

28 SISWA 28 17,5 52,5 56 57

29 SISWA 29 32,5 75 64 56

Mean 28,62 53,18 58,65 58,31

Standart Deviation 10,82 14,00 4,57 4,07

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

68

Keterangan:

Pretest: Nilai test pengetahuan materi sebelum mendapat perlakuan.

Posttest: Nilai test pengetahuan materi setelah mendapat perlakuan.

Angket Awal : Nilai karakter siswa sebelum mendapat perlakuan.

Angket Akhir : Nilai karakter siswa setelah mendapat perlakuan

.

Tabel 4.5. Nilai Kelas XI IPS 2

No Nama Siswa Pretest Posttest Angket Awal Angket Akhir

1 SISWA 1 27,5 27,5 58 59

2 SISWA 2 2,5 50 53 54

3 SISWA 3 12,5 45 61 57

4 SISWA 4 42,5 52,5 55 53

5 SISWA 5 12,5 70 59 60

6 SISWA 6 22,5 35 62 62

7 SISWA 7 32,5 62,5 62 57

8 SISWA 8 12,5 47,5 54 44

9 SISWA 9 32,5 57,5 54 53

10 SISWA 10 37,5 57,5 54 50

11 SISWA 11 27,5 37,5 71 60

12 SISWA 12 7,5 67,5 64 66

13 SISWA 13 2,5 73,8 56 63

14 SISWA 14 40 42,5 50 55

15 SISWA 15 52,5 50 57 57

16 SISWA 16 30 40 67 64

17 SISWA 17 50 50 54 56

18 SISWA 18 10 70 64 65

19 SISWA 19 50 77,5 51 55

20 SISWA 20 40 67,5 51 57

21 SISWA 21 12,5 65 60 56

22 SISWA 22 32,5 32,5 54 60

23 SISWA 23 30 45 61 59

24 SISWA 24 22,5 45 64 58

25 SISWA 25 27,5 17,5 60 60

Mean 26,80 51,45 58,24 57,6

Standart Deviation 14,80 15,37 5,39 4,83

Keterangan:

Pretest: Nilai test pengetahuan materi sebelum mendapat perlakuan.

Posttest: Nilai test pengetahuan materi setelah mendapat perlakuan.

Angket Awal : Nilai karakter siswa sebelum mendapat perlakuan.

Angket Akhir : Nilai karakter siswa setelah mendapat perlakuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

69

2. Refleksi

Data refleksi diperoleh dari tulisan refleksi siswa. Refleksi tersebut di

kelompokkan berdasarkan pertanyaannya. Kemudian, hasil refleksi dikoding

berdasarkan karakter yang didukung oleh pertanyaan itu. Refleksi diadakan untuk

melihat kejujuran siswa. Kedalaman refleksi dapat menunjukkan karakter jujur

pada anak. Selain itu, pertanyaan yang menuju pada karakter tertentu dapat dicatat

sebagai keterangan tambahan. Berikut adalah data refleksi yang sudah

dikelompokkan berdasarkan aspek karakter, termasuk karakter jujur.

Kelas XI IPA 2

Kerjasama. Dalam refleksi tanggal 20 Februari 2018, terdapat pertanyaan

terkait kerja sama, yaitu tentang kemauaan siswa dalam berkelompok dengan

siapapun siswa yang ada di kelas. Ada 14 orang yang mau berkelompok dengan

semua siswa di kelas. Ada 10 orang yang menjawab tidak mau berkelompok

dengan beberapa siswa di kelas. Ada 1 orang ragu-ragu dalam menjawab

pertanyaan. Sepuluh siswa tidak mau berkelompok dengan orang lain karena ada

orang-orang yang tidak mau diajak kerjasama dalam melakukan praktikum.

Dalam refleksi tanggal 27 Februari 2018, siswa berefleksi dengan pertanyaan

“Apakah kegiatan praktikum membantu siswa untuk semakin dapat

bekerjasama?”. Semua siswa menjawab “ya” dan diikuti alasan masing-masing.

Sebagian besar siswa menyatakan praktikum memang harus dilakukan bersama

sehingga harus ada kerjasama agar tugas dapat dilakukan dan diselesaikan tepat

waktu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

70

Disiplin. Pertanyaan pertama yang membantu refleksi tentang disiplin adalah

“Apakah anda dapat mengikuti praktikum sesuai prosedur?”. Ada 25 orang

menjawab “ya” dengan penjelasannya; ada prosedur di Lembar Kerja Siswa

(LKS) yang mudah dipahami; siswa dibantu teman dan pembimbing jika bingung.

Ada 1 orang menjawab “tidak” tetapi tidak memberi penjelasan.

Pertanyaan reflektif kedua adalah “Apakah kegiatan mengerjakan soal sebelum

pelajaran memfasilitasi siswa untuk disiplin waktu masuk kelas?”. Ada 14 siswa

menjawab “ya”. Dua siswa menjelaskan, mereka menjadi bangun lebih pagi.

Daya Juang. Pertanyaan pertama berkaitan dengan daya juang adalah “Apakah

kegiatan mengerjakan soal yang sulit memfasilitasi anda untuk mencoba berjuang

dan pantang menyerah untuk mengerjakan?”. Ada 14 siswa menjawab “ya”.

Sebagian siswa menjawab suka tantangan dan sebagian lain awalnya berjuang

tetapi kemudian menyerah jika soal terlalu sulit. Ada 8 orang menjawab “tidak”

karena soal yang sulit justru membuat siswa menjadi malas. Ada 5 orang yang

merasa soal sulit ridak berpengaruh padanya.

Pertanyaan kedua adalah “Apakah anda masih terus berusaha mengerjakan soal

hingga waktu berakhir?”. Ada 15 siswa menjawab “ya” dan 10 siswa menjawab

“tidak”. Siswa yang menjawab “ya” terus berusaha dan mencoba. Siswa yang

menjawab tidak, mereka tidak tahu cara mengerjakan dan menyerah.

Jujur. Pertanyaan yang membantu refleksi tentang kejujuran adalah “Apakah

kegiatan refleksi membantu anda jujur, setidaknya pada diri sendiri?”. Sebanyak

23 siswa menjawab “ya” dengan penjelasan mereka dapat mencurahkan isi

hatinya, tidak ada gunanya berbohong, hanya guru dan pembimbing yang tahu,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

71

dan jika bertanya pada teman, teman pun tidak tahu. Ada 3 siswa menjawab

“tidak” dengan penjelasan tidak ada hubungan antara refleksi dengan sikap jujur,

jika siswa tidak tahu maka ia terpaksa tanya teman, dan ada yang merasa refleksi

belum membantunya bersikap jujur.

Catatan lain. Kegiatan yang paling menyenangkan menurut siswa adalah

praktikum menggunakan laser dan yang paling menyebalkan adalah mengerjakan

soal yang sulit, ulangan mendadak, dan membuat laporan. Niat baik yang muncul

pada siswa adalah siswa ingin lebih giat belajar sebelum pelajaran Fisika, lebih

jujur dalam menuliskan hasil praktikum, pantang menyerah, dan ingin lebih

membantu sesama. Ada 13 siswa yang menuliskan niat baik tersebut dan ada 13

siswa yang menulis belum/tidak ada niat baik.

Kelas XI IPA 3

Kerja sama. Pertanyaan pertama yang membantu berrefleksi tentang kerja

sama adalah “Apakah anda mau berkelompok dengan siapapun teman sekelas

anda?”. Ada 9 orang menjawab “ya” dengan penjelasannya, yaitu semua adalah

teman sehingga para siswa dapat belajar berinteraksi dengan siapapun. Ada 16

orang menjawab “tidak” dengan penjelasan mereka mau berkelompok dengan

orang-orang yang mau bekerja dalam kelompok atau hanya mau berkelompok

dengan siswa yang sudah dekat saja. Refleksi ini dilaksanakan tanggal 1 Maret

2018.

Pertanyaan kedua adalah “Apakah kegiatan praktikum membantu anda

semakin bekerjasama dengan teman?”. Ada 29 siswa yang menjawab “ya”. Siswa

memberi penjelasan sebagai berikut, praktikum tidak bisa dikerjakan sendiri;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

72

harus membagi tugas dalam kelompok karena semua alat tidak bisa dipegang

sendiri; praktikum tidak akan selesai dalam waktu yang singkat jika dikerjakan

sendiri sehingga mau tidak mau harus bekerja sama dalam kelompok. Ada 2 siswa

menjawab “tidak” dengan penjelasan ada siswa yang mengganggu pelaksanaan

praktikum dan siswa lain merasa biasa saja. Refleksi ini dilakukan tanggal 2

Maret 2018.

Disiplin. Pertanyaan pertama yang membantu refleksi tentang disiplin adalah

“Apakah anda dapat mengikuti praktikum sesuai prosedur?”. Ada 22 orang

menjawab “ya” dengan penjelasannya; siswa dapat membaca langkah-langkah di

LKS, siswa dapat bertanya pada teman atau guru jika bingung atau mengalami

kesulitan, dan siswa mengikuti prosedur demi keselamatan dan kelancaran

praktkum. Ada 3 orang menjawab “tidak” dengan penjelasan, ada siswa yang

belum tepat waktu mengumpulkan laporan, ada siswa yang kurang sesuai

melakukan prsedur, dan ada yang bingung karena perlengkapan praktikumnya

tidak lengkap. Refleksi ini dilaksanakan tanggal 1 Maret 2018.

Pertanyaan kedua adalah “Apakah kegiatan mengerjakan soal yang sulit

sebelum pelajaran membantu siswa disiplin waktu masuk kelas?”. Ada 15 siswa

menjawab “ya”. Penjelasannya, siswa selalu berusaha disiplin masuk kelas. Ada

13 siswa menjawab “tidak”. Penjelasannya, disiplin masuk kelas tergantung niat

siswa. Refleksi ini dilakukan tanggal 2 Maret 2018.

Daya Juang. Pertanyaan reflektif untuk daya juang adalah “Apakah kegiatan

mengerjakan soal yang sulit sebelum pelajaran membantu siswa mencoba

berjuang dan pantang menyerah?”. Ada 15 siswa menjawab “ya” dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

73

penjelasannya; soal membuat siswa tertarik pada materi serta menumbuhkan rasa

ingin tahunya dan ada yang menyukai tantangan sehingga ingin berjuang

menyelesaikan soal. Ada 13 siswa menjawab “tidak”. Penjelasan siswa adalah

soal membuat siswa sadar bahwa ia tidak bisa sehingga menyerah; siswa tidak

menegrti materi, soal yang sulit membuat siswa berpikir materinya sulit sehingga

menjadi malas; dan soal sulit justru membuat siswa menjadi tidak menyukai

pelajarannya. Refleksi dolaksanakan tanggal 2 Maret 2018.

Jujur. Pertanyaan yang membantu refleksi tentang kejujuran adalah “Apakah

kegiatan refleksi membantu anda jujur, setidaknya pada diri sendiri?”. Semua

siswa (31 orang) menjawab “ya”. Penjelasan siswa sebegai berikut, siswa dapat

bebas menuliskan perasaannya tanpa takut dikritik; refleksi didapat dari

pemahaman dan pandangan masing-masing; jujur itu indah dan nikmat; siswa

tidak bisa mencontek atau melihat buku; refleksi hanya dibaca oleh pembimbing

(peneliti); dan berawal dari jujur pada diri sendiri akan mudah untuk jujur.

Catatan lain. Kegiatan yang paling menyenangkan menurut siswa adalah

praktikum dan bekerja sama dalam kelompok. kegiatan yang paling menyebalkan

adalah mengerjakan soal dan tidak memahami materi. Niat baik yang muncul

pada siswa setelah mengalami perlakuan adalah siswa berniat belajar terlebih

dahulu sebelum pelajaran dimulai, bekerja keras, pantang menyerah, dan

semangat untuk semakin memahami materi, siswa berniat berangkat lebih pagi,

dan ingin lebih disiplin. Ada 26 siswa yang menuliskan niat baik tersebut dan ada

6 siswa yang menulis belum/tidak ada niat baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

74

Kelas XI IPS 2

Kerja sama. Pertanyaan pertama yang membantu refleksi kerja sama adalah

“Apakah anda mau berkelompok dengan siapapun teman sekelas anda?”. Ada 10

orang menjawab “ya” dengan penjelasannya, yaitu tidak ada alasan utnuk tidak

mau; tidak baik memilih-milih teman; dan teman sekelas adalah teman sendiri.

Ada 12 orang menjawab “tidak” dengan penjelasan, mereka tidak mau

berkelompok dengan siswa yang pasif/ tidak mau berkontribusi dalam kelompok.

Pertanyaan kedua adalah “Apakah kegiatan praktikum membantu anda

semakin bekerjasama dengan teman?”. Ada 26 siswa menjawab “ya”. Siswa

memberi penjelasan sebagai berikut, praktikum melatih kerjasama dalam

kelompok; praktikum tidak akan selesai jika dikerjakan sendiri; setiap anggota

kelompok diberi tugas masing-masing. Ada 3 siswa menjawab “tidak” dengan

penjelasan siswa sudah dapat bekerja sama tanpa ada praktikum; ada anggota

kelompok yang tidak membantu dalam praktikum.

Disiplin. Pertanyaan yang membantu refleksi tentang disiplin adalah “Apakah

anda dapat mengikuti praktikum sesuai prosedur?”. Ada 18 orang menjawab “ya”

dengan penjelasannya; prosedurnya jelas; prosedur perlu dilakukan agar aman,

terarah, dan cepat selesai. Ada 3 orang menjawab “tidak” dengan penjelasan,

siswa mengalami kesulitan karena jumlah tugas lebih banyak dari jumlah anggota

kelompok; ada siswa yang kurang mengikuti prosedur; ada siswa yang bingung.

Pertanyaan kedua adalah “Apakah kegiatan mengerjakan soal yang sulit

sebelum pelajaran membantu siswa disiplin waktu masuk kelas?”. Ada 11 siswa

menjawab “ya”. Penjelasannya, siswa selalu berusaha disiplin waktu; ketika siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

75

tertarik pada materi dan ada kemauan maka akan jadi lebih baik dan lebih teratur.

Ada 17 siswa menjawab “tidak” tetapi tidak ada penjelasan lebih lanjut.

Daya Juang. Pertanyaan pertama berkaitan dengan daya juang adalah “Apakah

kegiatan mengerjakan soal yang sulit memfasilitasi anda untuk mencoba berjuang

dan pantang menyerah mengerjakan?. Ada 8 siswa menjawab “ya”.

Penjelasannya, siswa mendapat materi lebih banyak dan dapat bertanya pada

teman; siswa selalu berusaha mengerjakan apapun; soal ini merupakan hal baru

dan siswa menyukai hal baru. Ada 20 siswa menjawab “tidak”. Penjelasannya,

siswa sudah berusaha tetapi menyerah karena soal terlalu sulit; siswa tidak pernah

berpikir tentang soal sehingga soal tidak berpengaruh padanya; siswa kurang

termotivasi; siswa tidak berminat pada bidang eksak; siswa tidak mengerti konsep

materi sehingga jika diberi soal maka hanya akan membuang-buang waktu saja.

Pertanyaan kedua adalah “Apakah anda masih terus berusaha dalam

mengerjakan soal hingga waktu berakhir?”. Ada 11 siswa menjawab “ya”.

Penjelasannya, soal sedikit menarik; jika tidak mengerjakan maka tidak mendapat

nilai sehingga terpaksa mengerjakan; tugas pelajar adalah menyelesaikan tugas

yang diberikan; mungkin jika berusaha terus-menerus, siswa akan bisa

mengerjaannya. Ada 7 siswa menjawab “tidak”. Penjelasannya, siswa belum

paham materi, siswa merasa bosan dan lelah; ketika siswa sudah menyerah maka

siswa memilih mencontek. Ada 6 siswa yang memberikan 2 kemungkinan

jawaban. Jawaban mereka tergantung pada tingkat kesulitan soal, tingkat minat

(niat) siswa mengerjakan, atau tingkat semangat siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

76

Jujur Pertanyaan yang membantu refleksi kejujuran adalah “Apakah kegiatan

refleksi membantu anda jujur, setidaknya pada diri sendiri?”. Sebanyak 24 siswa

menjawab “ya”. Penjelasannya, refleksi memang perlu jujur dan tidak ada alasan

untuk berbohong; tidak ada keuntungan yang diperoleh jika tidak jujur; refleksi

berdasarkan apa yang dialami oleh siswa itu sendiri; siswa dapat mencurahkan

perasaannya lewat refleksi. Ada 5 siswa menjawab “tidak” dengan penjelasan

siswa kadang masih tidak jujur; siswa sering meniggalkan kelas Fisika sehingga

tidak mendapat sesuatu untuk direfleksikan.

Catatan lain. Kegiatan yang paling menyenangkan menurut siswa adalah

mengamati peristiwa-peristiwa yang didapat dari praktikum/ demonstrasi/ tugas

mengamati interferensi selaput tipis di lingkungan sekitar siswa. Kegiatan yang

paling menyebalkan adalah mengerjakan soal atau ulangan. Niat baik yang

muncul pada siswa setelah mengalami perlakuan adalah siswa berniat lebih jujru

dalam berrefleksi dan ulangan; siswa berniat untuk tepat waktu mengumpulkan

tugas, bekerja sama, dan bekerja keras. Ada 19 siswa yang menuliskan niat baik

tersebut dan ada 10 siswa yang menulis belum/tidak ada niat baik dengan alasan

masih tergoda oleh teman/ kurang tergerak memiliki niat baik/ pembelajaran ini

dirasa belum sampai ke kepribadian.

3. Observasi

Data berupa observasi atau pengamatan merupakan data yang diperoleh dari

rekaman suara dan gambar selama penelitian berlangsung. Rekaman suaran dan

gambar ditranskrip secara deskriptif kemudian digolongkan ke dalam poin-poin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

77

yang mendukung adanya keterangan pada aspek karakter. Berikut ini data

observasi disajikan sesuai aspek karakter yang didukungnya.

Kelas XI IPA 2.

Kerja sama.

Potret yang menunjukkan karakter kerjasama pada tanggal 20 Februari 2018.

Sebelum praktikum, guru meminta bantuan kepada beberapa siswa untuk

melakukan demonstrasi. Beberapa kali guru memberikan tawaran, tetapi belum

ada siswa yang mau menjadi sukarelawan untuk membantu demonstrasi. Para

siswa cenderung saling menunjuk satu sama lain untuk menentukan siapa yang

biasanya maju untuk membantu demonstrasi di depan. Hal yang sama terjadi pada

saat siswa diminta berpendapat. Ketika siswa diminta untuk berpendapat tentang

kaitan demo dengan materi yang mereka bahas, para siswa masih cenderung

belum berani untuk mengutarakan pendapatnya. Siswa masih bingung bagaimana

mereka mengungkapkan pendapat mereka dan belum yakin dengan apa yang akan

mereka katakan.

Saat praktikum, masing-masing kelompok langsung membagi tugas untuk

masing-masing anggota kelompok. Setiap anggota kelompok memiliki peran

masing-masing dan aktif bekerjasama dalam kelompok. Setiap kelompok

cenderung menyelesaikan masalah yang mereka hadapi dengan dikusi kelompok,

mulai dari bagaimana posisi yang tepat untuk mendapat pola yang baik hingga

pembagian peran untuk orang-orang yang sesuai memegang laser, menggambar

atau memfoto pola yang terbentuk.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

78

Saat tanya jawab pada tanggal 27 Februari 2018, siswa dapat menyampaikan

pendapatnya. Hanya ada 2 orang yang berani berpendapat. Siswa pertama yang

menjawab, berkali-kali bertanya, “Salah nggak papa ya Mbak”. Guru menjawab,

“Iya, nggak papa. Salah itu proses dari belajar. Selama masih belajar, salah itu

tidak apa-apa”. Siswa tersebut menanyakan hal yang sama beberapa kali dan guru

menegaskan hal yang sama lagi.

Disiplin.

Momen yang menunjukkan karakter disiplin pada pertemuan pertama tanggal

15 Februari 2018 adalah saat mengerjakan pretest. Guru mengingatkan siswa

untuk tetap tenang dan kasihan teman-teman mereka yang mencoba serius, siswa

justru berkata “Siapa yang mau serius, Mbak? Nggak ada”.

Saat praktikum pada tanggal 20 Februari 2018, ada beberapa siswa yang

bermain laser, seperti yang dilakukan seorang siswa, “ayo ajeb-ajeb”, siswa ini

mengganti mode laser dengan mode lampu kelap-kelip beberapa warna pada

senter. Bebarapa saat kemudian siswa tersebut melaporakan temannya bermain

laser dengan mengarahkan laser pada orang lain. Guru mengingatkan, “teman-

teman perlu menggunakan laser secara aman sehingga tidak membahayakan orang

lain”.

Daya juang.

Potret daya juang siswa pada pertemuan pertama tanggal 15 Februari. Siswa

memebrikan tanggapan tentang latihan soal sebenlum pembelajaran. Ketika

peneliti mengatakan “latihan” atau “kuis di pagi hari”, para siswa sontak

berekspresi mengeluh tetapi pasrah dan berkata “haaaaah... udah pagi-pagi Fisika,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

79

ada kuis”. Kelas menjadi sedikit gaduh. Ada siswa yang bertanya, “memang

Fisika hari apa sih?” lalu langsung ada yang menjawab “selasa” dengan singkat

dan jelas.

Potret daya juang lainya terjadi pada tenggal 20 Februari 2018. Pada saat

praktikum, ada beberapa kelompok yang terlihat serius dan antusias membuat

laporan. Dua kelompok yang berada di tengah dan belakang pada bagian barat

terlihat sangat fokus dalam membuat laporan. Mereka sangat tenang dan kondusif

dalam berdiskusi dan berusaha membuat pembahasan yang tepat untuk laporan

mereka. Terlihat beberapa kali kelompok in melihat kembali data yang mereka

foto. Mereka mencermati data yang mereka peroleh. Hal yang serupa terjadi pada

kelompok yang ada di belakang sebelah timur. Kelompok ini juga cukup kondusif

dalam berdiskusi dan membuat laporan. Siswa laki-laki dalam kelompok

cenderung tidak semangat dalam membuat laporan.

Momen mengerjakan soal sebelum pelajaran ada pada tanggal 22 Februari

2018. Guru mengajak siswa untuk mengerjakan latihan sebelum memulai

pelajaran. Secara spontan siswa langsung berseru, “Aaaaaa..”. Siswa tidak senang

mengawali pelajaran dengan latihan soal. Ada seorang siswa yang bertanya, “ada

hadiahnya gak kak?”. Guru menjawab,” ada tetapi di akhir pembelajaran”. Ketika

guru membacakan soal, “Coba temukan rumus berikut!”. Tiba-tiba siswa

langsung berkata, “Ah.. sudah kumpulkan saja”, kemudian ada siswa yang

memberikan kertas jawabannya ke teman yang ada di depannya.

Guru kemudian bertanya, “sudah menyerah? Apakah masih ada yang mau

mencoba?”. Ada 2 siswa di belakang yang masih ingin mencoba dan meminta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

80

guru mengulang membacakan soalnya. Guru membacakan ulang soal untuk

latihan. Siswa lain ikut mendengarkan soal yang dibaca ulang oleh guru. Karena

ada 2 orang yang mau mencoba, siswa yang lain ikut mencoba mengerjakan soal.

Para siswa berusaha memahami apa yang dijelaskan oleh guru dan kemudian

mencoba mengerjakan soal latihan.

Latihan soal diadakan lagi pada tanggal 27 Februari 2018. Kali ini siswa

langsung menyiapkan diri untuk mengerjakan soal latihan. Siswa membaca soal

yang sedang di tulis oleh guru di papan tulis. Siswa mendengarkan penjelasan soal

dari guru, kemudian mencoba mengerjakan soal tersebut selama 5 menit. Siswa

mengerjakan soal dengan sangat tekun dan tenang. Siswa sudah memperoleh

materi interferensi dan difraksi yang difotokopi sebelumnya. Ada beberapa siswa

yang membuka materi tersebut untuk mencoba menjawab soal. Waktu 5 menit

sudah berlalu, ada siswa yang berkata, “Mbak, sudah”.

Jujur.

Momen yang menunjukkan karakter jujur pada tanggal 20 Februari 2018

adalah saat praktikum. Ada kelompok yang mengalami kesulitan karena ternyata

data yang mereka peroleh berbeda dengan kelompok yang lain. Kelompok ini

memperoleh pola interferensi dan difraksi yang kurang jelas karena mereka salah

memilih celah pada kaca berjelaga. Ini membuat mereka bingung dan harus

membuat pembahasan yang sesuai dengan data yang mereka dapat. Kelompok ini

tetap jujur dalam melaporakan apa yang mereka peroleh. Pembahasan yang dibuat

sesuai dengan data yang mereka peroleh, yaitu hanya berupa difraksi saja dengan

berbagai masalah yang mereka peroleh selama proses mencari data. Diujung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

81

waktu membuat laporan, guru memberi waktu tambahan 5 menit untuk segera

menyelesaikan laporan. Guru bertanya kepada siswa, “sudah?”. Siswa menjawab,

“dalam proses, proses mencontek”. Guru terkejut dan berkata, “lho.. kalian punya

kalimat kalian sendiri lho..”. Pada saat refleksi sesudah praktikum, siswa

mempuat refleksi selama 5 menit. Jawaban-jawaban siswa cenderung pendek dan

langsung pada poin yang dituju tanpa ada penjelasan lebih lanjut karena waktu

yang singkat.

Ketika melakukan posttest tanggal 27 Februari 2018, banyak siswa yang

bekerjasama mengerjakannya. Ada siswa yang masih ingat soal pretest, kemudian

ia menuliskan jawabannya bersama dengan teman sebangkunya. Ada beberapa

siswa yang duduk di barisan belakang berdiskusi. Siswa yang duduk di depan

meja guru sempat berdiskusi dengan teman di belakangnya. Siswa yang lain

semakin aktif berdiskusi.

Pertemuan terakhir tanggal 1 Maret 2018, siswa membuat refleksi. Mereka

membuat refleksi lebih lama dari waktu yang ditentukan tetapi mereka dapat

berefleksi lebih mendalam. Waktu yang dibutuhkan ± 30 menit.

Catatan tambahan.

Ketika mengisi angket, ada seorang siswa yang bertanya, “Mbak, refleksi itu

apa?”. Peneliti menjelaskan, refleksi merupakan saat untuk merenung atau

bercermin tetang apa saja yang sudah dilakukan sebelumnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

82

Kelas XI IPA 3

Kerja sama.

Saat praktikum, siswa berdiskusi untuk menyelesaikan masalah. Ada beberapa

siswa dari kelompok lain yang berkunjung ke kelompok lain untuk berdiskusi.

Sempat ada 3 kelompok berdiskusi bersama untuk mengetahui peristiwa mana

yang seharusnya mereka temukan pada kaca berjelaga. Ada 2 kelompok yang

mengerjakan praktikum bersama-sama. Kelompok ini kadang saling membantu

tetapi kadang saling menggangu.

Ada beberapa siswa yang kurang aktif membantu kelompoknya. Siswa tersebut

hanya bermain laser dan kisi. Beberapa kali ia hanya mengkomentari teman-

temannya yang bekerja, “yak, yang baik ya..”. “Piye to, salah terus. Keju ki lho”,

artinya “bagaimana sih, kok salah terus, sudah capek ini”, kata seorang siswa

yang memegang laser. Terlihat kejengkelan siswa selama proses pengambilan

data.

Siswa yang sudah selesai memperoleh data dapat melanjutkan membuat

laporan praktikum. Kelas ini membuat laporan secara berkelompok. Tidak semua

siswa ikut berpartisipasi dalam diskusi pembuatan laporan karena hanya perlu

membuat 1 laporan untuk satu kelompok. Siswa laki-laki cenderung tidak

berpartisipasi dalam diskusi membuat laporan.

Disiplin.

Saat mengerjakan soal latihan pertama kali di lab Fisika, tidak ada siswa yang

bergerak hendak mengumpulkan jawabnnya ketika guru mengatakan waktu

mengerjakan sudah habis. Guru kembali bertanya,”Semua sudah?”. “Belum”,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

83

jawab siswa yang belum selesai. Akhirnya guru mengumpulkan yang sudah ada

saja dan melanjutkan ke persiapan praktikum.

Setelah itu, guru mengajak siswa untuk menyiapkan perlengkapan praktikum.

Perwakilan kelompok diminta mengambil perlengkapan praktikum di meja

belakang. Perwakilan kelompok menuju ke meja belakang. Mereka terlihat

berebut mengambil perlengkapan praktikum padahal setiap kelompok sudah

mendapat perlengkapan yang sama.

Daya juang.

Sebelum praktikum, siswa mengerjakan soal latihan terbelih dahulu. Siswa

terkejut mengetahui waktu yang diberikan hanya 5 menit. Guru kemudian

memberi penjelasan bahwa siswa tetap harus mengerjakan sebisa mungkin. Siswa

mengerjakan soal latihan dengan tenang. Tidak lama kemudian, masing-masing

kelompok beriskusi untuk menjawab soal latihan.

Pertemuan tanggal 2 Maret 2018 diawali dengan latihan soal. Para siswa

mengerjakan soal dengan tenang. Ada siswa yang berdiskusi dengan teman

sebangkunya atau teman yang ada di belakangnya. Ada siswa yang membuka

fotocopy materi untuk menjawab soal. Ada juga yang melirik ke pekerjaan

temannya untuk menjawab soal.

Jujur.

Ketika pretest, guru mengingatkan siswa untuk mengerjakan soal sendiri.

Ketika ada siswa yang berdiskusi dengan teman lain, guru langsung memanggil

nama siswa tersebut dan menegurnya agar kembali mengerjakan soal secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

84

pribadi. Guru cukup memberi peringatan sederhana seperti diatas sehingga siswa

sekelas sudah kembali kondusif dalam mengerjakan soal.

Setelah praktikum, siswa membuat refleksi. Guru berkata, “Dikerjakan apa

adanya, tidak perlu mendengarkan teman karena disini yang dinilai adalah

kejujuran kamu dalam mengerjakan soal”. Setelah guru berkata demikian, siswa

menjadi tenang dan mengerjakan refleksi masing-masing. Saat mengisi refleksi

ada siswa yang bercanda dalam mengisinya.

Saat posttest, ada siswa yang bekerjasama dalam mengerjakan soal dan banyak

yang membuka meteri. Peneliti mengingatkan para siswa. Masih ada siswa yang

keras kepala dan tetap menegrjakan bersama serta ada yang tetap membuka buku.

Peneliti mengatakan bahwa siswa yang mengerjakannya close book akan

mendapat makanan. Spontan dua siswi yang ada di depan berteriak, “YAY” lalu

menutup catatan dan meteri yang ia buka. Sebagian besar siswa sudah

mengerjakan sendiri. Ada beberapa siswa yang beriskusi dalam mengerjakan soal.

Siswa-siswa ini duduk di dekat tembok sebalah kiri. Peneliti berkata, “kerjain

sendiri aja”. Setelah diingatkan, para siswa kembali fokus mengerjakan soalnya

masing-masing.

Catatan tambahan.

Sejak awal pertemuan, guru mengkondisikan kelas agar rapi dan tenang. Guru

meminta seorang siswa yang duduk di depan menyimpan jaketnya agar terlihat

bagus ketika direkam. Guru juga mengingatkan siswa yang lain melepas jaketnya.

Guru sangat cepat dan tergesa-gesa dalam menyampaikan materi. Guru

menjelaskan materi, tetapi siswa memberikan respon kurang paham pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

85

penjelasan guru. Guru kemudian meminta siswa untuk membaca materi yang

sudah difotocopy selama 5 menit. Guru meminta siswa membaca tentang, “cahaya

yang bagaimana yang dapat digunakan untuk menghasilkan interferensi?”. Setelah

5 menit berlalu, guru bertanya pada siswa tentang hal yang tadi dibaca. Siswa

kemudian dapat menjawab beberapa hal yang terkait dengan pertanyaan.

Ketika guru menjelaskan tentang orde, ada siswa yang berkata, “Itu n-nya

gimana?” sambil menunjukkan ekspresi bingung. Guru menjawab, “Ya pokoknya

kamu belajar”. Wajah bingung tampak di banyak siswa meskipun ada beberapa

siswa yang berusaha memahaminya dari fotocopyan materi dan berdiskusi dengan

teman.

Setelah guru selesai menjelaskan, guru bertanya, “Ada yang ingin bertanya?

Silahkan ”. Para siswa hanya diam, belum ada yag bertanya. Guru mengulang

pertanyaannya sampai dua kali tetapi tetap tidak ada siswa yang bertanya.

Kemudian guru berkata, “Tidak ada. Tidak ada itu belum tentu sudah memahami

ya. Tetapi Ibu menganggap sudah memahami”. Secara spontan, para siswa

berseru dengan kecewa, dan pasrah, ”Yah....”. Guru kemudian meminta maaf,

“Minta maaf ya, Ibu harus menyiapkan untuk Ulangan kalian”. Lalu ada siswa

yang berkata, “Nggak papa”. Guru kembali melanjutkan menjelaskan rumus

dengan singkat.

Kelas XI IPS 2

Kerja sama.

Para siswa diajak mempersiapkan praktikum sebelum melakukan praktikum.

Sebelumnya, siswa diajak membentuk kelompok. Siswa berdebat tentang cara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

86

membagi kelompok. Guru menentukan cara pembentukan kelompok tetapi tidak

ada siswa yang mau berpindah tempat duduk. Siswa tidak mau mengubah anggota

kelompok yang sudah duduk berdekatan dengan mereka. Akhirnya, guru

mempersilahkan siswa untuk menentukan anggota kelompok mereka sendiri

dengan jumlah anggota antara 5 – 6 orang.

Siswa mulai melakukan praktikum setelah selesai menerima penjelasan. Setiap

anggota kelompok aktif melakukan praktikum. Mereka dapat bekerja sama untuk

menyelesaikan praktikum. Beberapa kali 1 kelompok siswi tertawa saat praktikum

karena mereka mengambil foto teman mereka yang berpose lucu ketika

mengambil data praktikum. Mereka terus tertawa sepanjang praktikum tetapi

mereka dapat menyelesaikan praktikum dengan cepat. Kelompok yang lain dapat

menyelesaikan praktikum dengan sangat cepat. Beberapa kelompok selesai

mengambil data selama kurang lebih 10 menit setelah memulai praktikum.

Sebelum diskusi kelompok, siswa membuat kelompok terlebih dahulu. Setiap

kali kelas diminta membuat kelompok, semua siswa selalu tidak sepakat dengan

bagaimana cara pembentukam kelompok itu. Akhirnya, guru yang menentukan

cara pembentukan kelompok adalah 2-4 orang yang berdekatan posisi duduknya.

Siswa cenderung hanya mau berkelompok dengan orang-orang yang sudah dekat

dengan mereka.

Dikusi kelompok tetang masalah lingkungan dan sosial yang terkait dengan

adanya peristiwa interferensi terlihat lebih antusias dan lebih berjalan daripada

kegiatan yang lain. Siswa aktif berpendapat dalam kelompok. Siswa dapat

memberikan penjelasan dan usulan dalam kelompok. siswa dapat menuliskan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

87

usulan mereka dalam lembar kertas yang sudah disediakan untuk masing-masing

kelompok.

Setelah para siswa selesai berdiskusi dan menuliskannya, guru mempersilahkan

siswa untuk membacakan 1 poin hasil diskusi mereka. Setiap kelompok sangat

antusias untuk membacakan jawabannya. Guru memilih kelompok secara bergilir

untuk dapat membacakan jawabannya. Guru perlu mengingatkan siswa untuk

mendengarkan temannya berpendapat ketika kelompok pertama membacakan

jawabannya. Setelah itu siswa dapat mendengarkan anggota kelompok lain yang

berpendapat.

Disiplin.

Saat mengerjakan pretest, ada siswa yang makan di dalam kelas sambil

mengerjakan. Banyak siswa yang masih berbincang-bincang dan melakukan

kegiatan lain.

Saat akan praktikum di lab Fisika, ternyata para siswa tidak langsung segera ke

ruang lab tetapi ada beberapa siswa yang ke toilet atau ketempat lain terlebih

dahulu. Hanya ada 6 siswi dan 1 siswa yang segera dan langsung menuju ke lab.

Beberapa saat kemudian, siswa yang lain menyusul di belakangnya. Ada beberapa

siswi yang masuk ketika guru menjelaskan kesepakatan kelas. Siswa kemudian

berkata, “Kalau sama Pak Irsyad, boleh ke kantin”. “oh, gitu ya. Ya, nanti saya

tanyakan ke Pak Irsyad”, tanggapan guru. Siswa menanggapi lagi,”Ya tanya aja”.

Saat mengerjakan soal latihan yang kedua, ada beberapa siswa yang melakukan

kegiatan lain. Ada siswa yang tidur. Ada yang bertepuk tangan sambil bernyanyi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

88

bersama teman sebangkunya. Mereka tidak fokus dalam mengerjakan soal, tetapi

disisi lain mereka tidak terlihat tertekan selama mengerjakan soal.

Daya juang.

Saat mulai mengerjakan pretest, Siswa langsung berkata mereka menyerah dan

tidak tahu apa pun tetang materi Fisika. Peneliti tetap menjelaskan bahwa siswa

hanya perlu mengerjakan soal apa adanya sesuai yang mereka ketahui.

Apersepsi sebelum pembelajaran membuat siswa terkejut melihat PPt yang

ditayangkan guru. Ada siswi yang bertanya, “Mbak ini materinya sama dengan

kelas IPA?”. Guru menjawab,”Iya”. Spontan siswa merespon dengan tawa kecil

serta berkata, “Wow”, dan ekspresi yang seolah berkata, “yang benar saja materi

untuk IPS sama dengan IPA?!”. Guru menenangan siswa dengan cara

memberikan keterangan bahwa soal yang diberikan sudah di ketahui oleh guru

Fisika mereka.

Saat diskusi, kelas perlu diingatkan untuk dapat mendengarkan pendapat orang

lain. Ketika seorang siswa mencoba menjawab, guru perlu berkata,”temanmu ada

yang mau cerita lho.. yok di dengarkan yok”. Setelah berkata seperti itu, kelas

menjadi tenang dan mendengarkan cerita dari seorang siswi.

Latihan soal yang dilakukan tanggal 15 Februari 2018. Siswa tidak merespon

keberatan ketika diadakan latihan soal. Ada siswa yang berjalan-jalan saat proses

pengerjaan soal. Ada seorang siswa di belakang yang menjelaskan peristiwa

innterferensi ketika praktikum kepada temannya karena temannya tidak ikut

praktikum. Ada siswa yang membuka buku catatan mereka untuk dapat

mengerjakan soal. Sebagian besar siswa berdiskusi tentang praktikum yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

89

mereka alami kemarin. Ada pula siswa yang membuka foto-foto data praktikum

yang kemarin mereka dapat. Semua siswa terlihat berusaha mengerjakan soal.

Tidak ada siswa yang mengeluh dalam mengerjakan soal. Sebagian besar siswa

dapat selesai mengerjakan soal dalam waktu 5 menit.

Pembuatan laporan dilakukan setelah latihan soal. Setiap siswa wajib membuat

laporan dan boleh berdiskusi dalam peroses pembuatan laporan. Ada 2 kelompok

yang kurang bersungguh-sungguh dalam membuat laporan. Mereka hanya

berbincang-bincang dan sedikit mengerjakan laporan. Guru harus menghampiri

dan mengingatkan mereka terlebih dahulu agar mereka kembali mengerjakan

laporan. Tiga kelompok yang lain dapat mengerjakan laporan dengan sungguh-

sungguh. Ada 1 kelompok yang cenderung tenang mengerjakan sendiri-sendiri.

Mereka tidak berdiskusi dalam mengrjakan laporan. Mereka bahkan tidak mau

saling memberitahukan jawaban satu sama lain. Kelompok yang beranggotakan 4

orang laki-laki tidak mengerjakan laporan dengan sungguh-sungguh. Jika mereka

tidak diingatkan, mereka terus berpindah tempat duduk dan tidak mengerjakan

laporan.

Latihan soal dilakukan lagi tanggal 21 Februari 2018. Siswa terus bertanya

selama mengerjakan soal. “Mbak, jarak antar celah itu apa?”, tanya seorang siswi.

“Itu d”, jawab guru. Banyak pertanyaan bermodel sama ditanyakan oleh siswa.

Siswa berusaha mencari di internet dan berdiskusi dengan teman di dekat mereka.

Mereka santai dan tetap mengerjakan soal dengan berbagai macam usaha.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

90

Jujur.

Pada pertemuan pertama tanggal 13 Februari 2018, siswa mengerjakan pretest.

Siswa mengerjakan pretest dengan ramai dan beriskusi antar teman.

Kegiatan tanggal 14 Februari 2018 adalah praktikum dan refleksi. Setelah

praktikum, siswa membuat refleksi yang pertama. Ada siswi yang bertanya, “Ini

nggak ngaruh nilai kan?”. “Iya, ini tidak berpengaruh pada nilai”, jawab guru.

Siswi lain bertanya, “ini bahasanya gak harus formal kan Mbak?”. “Nggak,

bahasa sehari-hari kalian saja”, jawab guru.

Saat mengerjakan posttest, banyak siswa yang berdiskusi dan mencontek

meskipun sudah diingatkan.

Catatan tambahan.

Saat mengisi angket awal, siswa-siswi langung bertanya tetang cara mengisi

poin angket yang berkaitan dengan praktikum. Mereka tidak pernah melakukan

praktikum selama mereka berada di kelas 2. Pengalaman terakhir praktikum

adalah saat kelas 1 SMA. Pada saat itu, peneliti mengatakan bahwa angket bisa

diisi dengan kategori tidak setuju atau sangat tidak setuju.

Saat guru menyinggung tentang ulangan, siswa membandingkan cara mengajar

guru dengan guru Fisika yang lain yang pernah mengajar mereka. Guru di protes

oleh siswa karena mengadakan ulangan sedangkan guru Fisika mereka selalu

mempersilahkan mereka membawa soal ulangan pulang dan menegrjakan di

rumah. Guru Fisika yang lain membolehkan mereka membuka buku saat ulangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

91

C. Analisis

Uji Normalitas. Uji Normalitas atau distribusi normal merupakan uji yang

digunakan untuk mengetahui probabilitas data tersebar secara normal atau tidak.

Data yang memiliki distribusi normal memiliki kecenderungan data terkumpul di

sekitar mean. Jika data tidak terkumpul disekitar mean maka data tidak normal.

Jika data terdistribusi normal maka analisis yang digunakan adalah analisis

parametrik. Namun, jika data tidak normal maka menggunakan analisis non-

parametrik. Uji normalitas dilakukan dengan bantuan program SPSS (Statistical

Product and Service Solutions) menggunakan One-Sample Kolmogorov-Smirnov

Test. Hasil uji normal terdapat pada tabel 4.6.

Tabel menunjukkan data angket akhir kelas XI IPA 2 tidak memenuhi dipotesis

awal sehingga data ini tergolong tidak normal. Grafik distribusi data dapat dilihat

pada gambar 4.1. Grafik menunjukkan data tidak berkumpul di sekitar mean tetapi

ada di sebelaj kiri grafik. Keterangan uji normalitas ada pada gambar 4.2.

Data angket akhir XI IPA 2 tergolong tidak normal. Analisis yang digunakan

pada data ini seharusnya menggunakan uji non-parametrik. Pada praktiknya, data

ini sudah diuji menggunakan uji non-parametrik dan parametrik tetapi hasil yang

didapat adalah sama. Tidak ada perbedaan hasil analisis data angket akhir XI IPA

2 antara uji non-parametrik dan parametrik. Jika ada perbedaan, hanya selisih

angka yang nilainya kecil. Perbedaan nilai ini tidak mengubah signifikan/

tidaknya hasil analisis yang diperoleh. Bukti analisis dapat dilihat pada lampiran.

Oleh karena itu, data angket akhir XI IPA 3 dianalisis secara parametrik sama

seperti data yang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

92

Tabel 4.6. Uji Normalitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

93

Gambar 4.1. Grafik Uji Normalitas Angket Akhir XI IPA 2

Gambar 4.2. Keterangan Uji Normal Angket Akhir XI IPA 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

94

1. Bagan Analisis

Hasil Belajar

Beda Jurusan (XI

IPA 2 dan XI IPS 2)

Pretest Uji T

Independen Tidak Sig.

Posttest Uji T

Independen Sig

Beda Guru (XI IPA 2

dan XI IPA 3)

Pretest Uji T

Independen Tidak Sig.

Posttest Uji T

Independen Sig.

Masing-masing kelas

Pre-Post

XI IPA 2

Uji T

Dependen Sig.

Pre-Post

XI IPA 3

Uji T

Dependen Sig.

Pre-Post

XI IPS 2

Uji T

Dependen Sig.

Karak-ter

Beda Jurusan (XI IPA 2 dan XI IPS 2)

Pretest Uji T

Independen Tidak Sig.

Posttest Uji T

Independen Tidak Sig

Beda Guru (XI IPA 2

dan XI IPA 3)

Pretest Uji T

Independen Tidak Sig.

Posttest Uji T

Independen Tidak Sig.

Masing-masing kelas

Pre-Post

XI IPA 2

Uji T

Dependen Tidak Sig.

Pre-Post

XI IPA 3

Uji T

Dependen Tidak Sig.

Pre-Post

XI IPS 2

Uji T

Dependen Tidak Sig.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

95

2. Hasil Belajar

a. Ada atau tidaknya pengaruh jurusan terhadap peningkatan hasil belajar

antara kelas XI IPA 2 dan XI IPS 2

Kelas XI IPA 2 dan kelas XI IPS 2 menerima perlakuan yang sama. Guru yang

mengajar di kedua kelas juga sama. Hal yang membedakan kedua kelas adalah

jurusannya. Analisis yang digunakan adalah Uji T Independen. Hasil uji dapat

dilihat dalam tabel 4.7 pada bagian Uji T Independen dengan mencermati mean

masing-masing kelas.

Tabel 4.7. Mean, Uji T Independen, dan Uji T Dependen pada Hasil Belajar

Kelas XI IPA 2 dan XI IPS 2

KELAS UJI T INDEPENDEN

XI

IPA

2

XI

IPS 2 t

p (Sig.

(2-

tailed))

α Ket

ME

AN

PRETEST 25,24 26,80

-

0,40 0,69 0,05

Tidak

Sig.

POSTTEST 65,58 51,45 3,23 0,00 0,05 Sig.

UJI

T

DE

PE

ND

EN

t -

10,23 -5,42

p (Sig. (2-

tailed)) 0,00 0,00

α 0,05 0,05

Ket Sig. Sig.

Pada baris pretest, mean kelas XI IPA 2 adalah 25,24 dan kelas XI IPS 2

adalah 26, 80. Nilai t-nya adalah – 0,40 dan p (Sig.(2-tailed)) adalah 0,69. Level

signifikan (α) yang digunakan adalah 0,05. Karena p > α, maka tidak signifikan,

sehingga tidak beda antara pretest XI IPA 2 dengan XI IPS 2. Kelas XI IPA 2 dan

XI IPS 2 berada pada kondisi yang sama pada tes awal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

96

Pada baris posttest, mean kelas XI IPA 2 adalah 65,58 dan kelas XI IPS 2

adalah 51,45. Nilai t-nya adalah 3,23 dan p (Sig.(2-tailed)) adalah 0,00. Level

signifikan (α) yang digunakan adalah 0,05. Karena p < α, maka signifikan,

sehingga beda antara posttest XI IPA 2 dengan XI IPS 2. Dilihat dari mean, kelas

XI IPA 2 lebih besar dari XI IPS 2.

Penyebab adanya beda antara kelas IPA dan IPS adalah kebiasaan menerima

materi Fisika dan penerimaan kelas terhadap pembelajaran Challenge Class (CC).

Kelas IPA tentu sudah terbiasa menerima materi Fisika sedangkan IPS lebih

jarang. Selain itu, mata pelajaran Fisika merupakan tambahan lintas minat saja

bagi kelas IPS sehingga bukan menjadi prioritas utama anak untuk dapat

menguasainya. Dalam hal treatment, kelas IPA cenderung lebih menerima

daripada kelas IPS. Ini karena latar belakang kebiasaan disiplin yang sudah ada

pada siswa sulit diubah. Siswa sudah nyaman dengan kebiasaan di kelas Fisika

bersama guru kelas mereka.

b. Ada atau tidaknya pengaruh guru terhadap peningkatan hasil belajar

antara kelas XI IPA 2 dan XI IPA 3

Kelas XI IPA 2 dan kelas XI IPA 3 menerima perlakuan yang sama. Jurusan

mereka sama. Hal yang berbeda adalah guru yang mengajar di kedua kelas. Guru

yang mengajar di kelas XI IPA 2 adalah peneliti. Guru yang mengajar di kelas XI

IPA 3 adalah guru kelas, yaitu Bu Ellen. Analisis yang digunakan adalah Uji T

Independen. Hasil uji dapat dilihat dalam tabel 4.8 pada bagian Uji T Independen

dengan mencermati mean masing-masing kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

97

Tabel 4.8. Mean, Uji T Independen, dan Uji T Dependen pada Hasil Belajar

Kelas XI IPA 2 dan XI IPA 3

KELAS UJI T INDEPENDEN

XI

IPA

2

XI

IPA

3

t

p (Sig.

(2-

tailed))

α Ket

ME

AN

PRETEST 25,24 28,62

-

1,06 0,29 0,05

Tidak

Sig.

POSTTEST 65,58 53,19 3,08 0,00 0,05 Sig.

UJI

T

DE

PE

ND

EN

t -

10,23 -9,08

p (Sig. (2-

tailed)) 0,00 0,00

α 0,05 0,05

Ket Sig. Sig.

Pada baris pretest, mean kelas XI IPA 2 adalah 25,24 dan kelas XI IPA 3

adalah 28,62. Nilai t-nya adalah – 1,06 dan p (Sig.(2-tailed)) adalah 0,29. Level

signifikan (α) yang digunakan adalah 0,05. Karena p > α, maka tidak signifikan,

sehingga tidak beda antara pretest XI IPA 2 dengan XI IPA 3. Kelas XI IPA 2 dan

XI IPA 3 berada pada kondisi yang sama pada tes awal.

Pada baris posttest, mean kelas XI IPA 2 adalah 65,58 dan kelas XI IPA 3

adalah 53,19. Nilai t-nya adalah 3,08 dan p (Sig.(2-tailed)) adalah 0,00. Level

signifikan (α) yang digunakan adalah 0,05. Karena p < α, maka signifikan,

sehingga beda antara posttest XI IPA 2 dengan XI IPA 3. Dilihat dari mean, kelas

XI IPA 2 lebih besar dari XI IPA 3.

Perbedaan antara kelas XI IPA 2 dan XI IPA 3 sebenarnya hanya karena guru

Fisika kelas XI IPA 3 cukup sibuk. Ini karena Bu Ellen memiliki tanggung jawab

sebagai tim kurikulum yang sedang dalam proses menyiapkan ulangan tengah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

98

semester berbasis komputer sehingga cukup sibuk dan kurang memiliki waktu

untuk mendampingi siswa. Ini menyebabkan sebagian besar treatment yang

dilakukan menjadi tergesa-gesa. Selain itu beberapa kali terjadi kegagalan

pengambilan data pada kelas ini sehingga berpengaruh pada hasil belajar siswa.

c. Peningkatan hasil belajar pada masing-masing kelas

Hasil belajar kelas XI IPA 2 dapat dilihat pada tabel 4.7 kolom kelas XI IPA 2.

Pada kolom tersebut terdapat mean pretest sebesar 25, 24 dan mean posttest

sebesar 65,58. Nilai t-nya adalah -10,23 dan p (Sig. (2-tailed)) adalah 0,00. Level

seignifikan (α) yang digunakan adalah 0,05. Karena p < α, maka signifikan,

sehingga beda antara pretest dan posttest kelas XI IPA 2. Nilai akhir lebih besar

dari pada nilai awal berarti hasil belajar siswa kelas XI IPA 2 meningkat secara

signifikan.

Hasil belajar kelas XI IPA 3 dapat dilihat pada tabel 4.8 kolom kelas XI IPA 3.

Pada kolom tersebut terdapat mean pretest sebesar 28,62 dan mean posttest

sebesar 53,19. Nilai t-nya adalah -9,08 dan p (Sig. (2-tailed)) adalah 0,00. Level

seignifikan (α) yang digunakan adalah 0,05. Karena p < α, maka signifikan,

sehingga beda antara pretest dan posttest kelas XI IPA 3. Nilai akhir lebih besar

dari pada nilai awal berarti hasil belajar siswa kelas XI IPA 3 meningkat secara

signifikan.

Hasil belajar kelas XI IPS 2 dapat dilihat pada tabel 4.7 kolom kelas XI IPS 2.

Pada kolom tersebut terdapat mean pretest sebesar 26,80 dan mean posttest

sebesar 51,45. Nilai t-nya adalah -5,42 dan p (Sig. (2-tailed)) adalah 0,00. Level

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

99

seignifikan (α) yang digunakan adalah 0,05. Karena p < α, maka signifikan,

sehingga beda antara pretest dan posttest kelas XI IPS 2. Nilai akhir lebih besar

dari pada nilai awal berarti hasil belajar siswa kelas XI IPS 2 meningkat secara

signifikan.

3. Karakter

a. Ada atau tidaknya pengaruh jurusan terhadap peningkatan karakter

antara kelas XI IPA 2 dan XI IPS 2

Kelas XI IPA 2 dan kelas XI IPS 2 menerima perlakuan yang sama. Guru yang

mengajar di kedua kelas juga sama. Hal yang membedakan kedua kelas adalah

jurusannya. Analisis yang digunakan adalah Uji T Independen. Hasil uji dalam hal

karakter dapat dilihat dalam tabel 4.9 pada bagian Uji T Independen dengan

mencermati mean masing-masing kelas.

Tabel 4.9. Mean, Uji T Independen, dan Uji T Dependen pada Karakter

Kelas XI IPA 2 dan XI IPS 2

KELAS UJI T INDEPENDEN

XI

IPA

2

XI

IPS 2 t

p (Sig.

(2-

tailed))

α Ket

ME

AN

Angket

awal 56,92 58,24

-

1,01 0,32 0,05

Tidak

Sig.

Angket

akhir 58,19 57,6 0,41 0,68 0,05

Tidak

Sig.

UJI

T D

EP

EN

DE

N

t -1,53 0,69

p (Sig. (2-

tailed)) 0,14 0,49

α 0,05 0,05

Ket Tidak

Sig.

Tidak

Sig.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

100

Pada baris angket awal, mean kelas XI IPA 2 adalah 56,92 dan kelas XI IPS 2

adalah 58,24. Nilai t-nya adalah – 1,01 dan p (Sig.(2-tailed)) adalah 0,32. Level

signifikan (α) yang digunakan adalah 0,05. Karena p > α, maka tidak signifikan,

sehingga tidak beda antara angket awal XI IPA 2 dengan XI IPS 2. Kelas XI IPA

2 dan XI IPS 2 berada pada kondisi yang sama pada angket awal.

Pada baris angket akhir, mean kelas XI IPA 2 adalah 58,19 dan kelas XI IPS 2

adalah 57,60. Nilai t-nya adalah 0,41 dan p (Sig.(2-tailed)) adalah 0,68. Level

signifikan (α) yang digunakan adalah 0,05. Karena p > α, maka tidak signifikan,

sehingga tidak beda antara angket akhir XI IPA 2 dengan XI IPS 2. Dilihat dari

mean, kelas XI IPA 2 memang sedikit lebih besar dari XI IPS 2 tetapi ini tidak

dapat membuktikan kelas IPA 2 lebih baik karena tidak terbukti signifikan. Ini

berarti tidak ada pengaruh jurusan pada peningkatan karakter siswa.

b. Ada atau tidaknya pengaruh guru terhadap peningkatan karakter antara

kelas XI IPA 2 dan XI IPA 3

Kelas XI IPA 2 dan kelas XI IPA 3 menerima perlakuan yang sama. Jurusan

mereka sama. Hal yang berbeda adalah guru yang mengajar di kedua kelas. Guru

yang mengajar di kelas XI IPA 2 adalah peneliti. Guru yang mengajar di kelas XI

IPA 3 adalah guru kelas, yaitu Bu Ellen. Analisis yang digunakan adalah Uji T

Independen. Hasil uji dala hal karakter dapat dilihat dalam tabel 4.10 pada bagian

Uji T Independen dengan mencermati mean masing-masing kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

101

Tabel 4.10. Mean, Uji T Independen, dan Uji T Dependen pada Karekter

Kelas XI IPA 2 dan XI IPA 3

KELAS UJI T INDEPENDEN

XI

IPA 2

XI

IPA 3 t

p (Sig.

(2-

tailed))

α Ket

ME

AN

Angket

awal 56,92 58,66

-

1,51 0,14 0,05

Tidak

Sig.

Angket

akhir 58,19 58,31

-

0,09 0,93 0,05

Tidak

Sig.

UJI

T D

EP

EN

DE

N

t -1,53 0,44

p (Sig. (2-

tailed)) 0,14 0,66

α 0,05 0,05

Ket Tidak

Sig.

Tidak

Sig.

Pada baris angket awal, mean kelas XI IPA 2 adalah 56,92 dan kelas XI IPA 3

adalah 58,66. Nilai t-nya adalah – 1,51 dan p (Sig.(2-tailed)) adalah 0,14. Level

signifikan (α) yang digunakan adalah 0,05. Karena p > α, maka tidak signifikan,

sehingga tidak beda antara angket awal XI IPA 2 dengan XI IPA 3. Kelas XI IPA

2 dan XI IPA 3 berada pada kondisi yang sama pada tes awal tentang karakter.

Pada baris angket akhir, mean kelas XI IPA 2 adalah 58,19 dan kelas XI IPA 3

adalah 58,31. Nilai t-nya adalah -0,09 dan p (Sig.(2-tailed)) adalah 0,93. Level

signifikan (α) yang digunakan adalah 0,05. Karena p > α, maka tidak signifikan,

sehingga tidak beda atau antara anegket akhir XI IPA 2 dengan XI IPA 3. Ini

berarti tidak ada pengaruh beda guru pada peningkatan karakter siswa. Meskipun

ada beda mean antara kedua kelas, tetapi tidak dapat membuktikan pengaruhnya

secara signifikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

102

c. Peningkatan karakter pada masing-masing kelas

XI IPA 2. Analisis karakter siswa kelas XI IPA 2 dapat dilihat pada tabel 4.10

kolom kelas XI IPA 2. Pada kolom tersebut terdapat mean angket awal sebesar

56,92 dan mean angket akhir sebesar 58,19. Nilai t-nya adalah -1,53 dan p (Sig.

(2-tailed)) adalah 0,14. Level seignifikan (α) yang digunakan adalah 0,05. Karena

p > α, maka tidak signifikan, sehingga tidak beda antara angket awal dan angket

akhir kelas XI IPA 2. Mean angket akhir memang lebih besar dari pada mean

angket awal tetapi tidak sampai signifikan sehingga dapat disimpulkan tidak ada

peningkatan secara signifikan pada karakter siswa kelas XI IPA 2.

Peneliti ingin melihat ada atau tidaknya peningkatan karakter di setiap

aspeknya untuk kelas XI IPA 2. Hasil Uji T Dependennya terdapat pada tabel

4.11. Dari tabel ini dapat terlihat mean, standart deviation, mean defference, t, dan

p (Sig(2-tailed)). Level signifikan (α) yang digunakan adalah 0,05.

Tabel 4.11. Mean, Standart Deviation, Mean Defference, t, dan p (Sig(2-tailed))

Aspek-Aspek Karakter Kelas XI IPA 2 dengan α = 0,05

Mean Std.

Deviation

Mean

Difference t

Sig. (2-

tailed)

Pair 1 Kerjasama Awal -

Kerjasama Akhir

14,9231 1,05539 -0,5 -1,497 0,147

15,4231 1,77027

Pair 2 Disiplin Awal -

Disiplin Akhir

15,0385 1,50946 -0,03846 -0,176 0,862

15,0769 1,3542

Pair 3 Daya Juang Awal -

Daya Juang Akhir

12,5385 1,39229 -0,23077 -0,71 0,484

12,7692 1,77331

Pair 4 Jujur Awal -

Jujur Akhir

14,4231 1,23849 -0,5 -1,794 0,085

14,9231 1,67148

Tabel 4.11. menunjukkan tidak ada nilai p (Sig.(2-tailed)) yang lebih kecil atau

sama dengan level signifikan α = 0,05. Berarti tidak ada aspek yang memiliiki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

103

nilai beda secara signifikan pada karakter kelas XI IPA 2 meskipun setiap karakter

mengalami peningkatan mean. Peningkatan mean masing-masing aspek masih

sangat kecil sehingga masih belum memberikan peningkatan yang signifikan. Ini

berarti model pembelajaran Challengge Class tidak dapat meningkatkan karakter

siswa kelas XI IPA 2.

Dalam hal kerjasama sebenarnya sudah ada hal-hal yang menunjukkan adanya

kegiatan tersebut. Ketika praktikum, semua siswa langsung membagi tugas dalam

kelompok dan aktif bekerja sama dalam kelompok. Para siswa berusaha

menyelesaikan masalah dan memperoleh data dengan cara berdiskusi kelompok.

Refleksi siswa setelah praktikum menunjukkan hal yang sama. Semua siswa

menjawab “ya”, kegiatan praktikum membantu siswa untuk semakin bekerja

sama. Alasan mereka, yakni praktikum memang harus dilakukan bersama agar

tugas dapat dilakukan dan selesai tepat waktu.

Daya juang siswa dalam mengerjakan soal latihan sebenarnya mengalami

peningkatan jika dilihat dari observasi. Ini terbukti dari rekaman video dan

refleksi. Mulanya, para siswa tidak mau mengerjakan soal latihan karena soal

terlalu sulit, tetapi hampir semua siswa ikut mencoba mengerjakan setelah ada dua

siswa yang mau mencoba mengerjakan. Ini terbukti juga pada latihan selanjutnya,

semua siswa tidak mengeluh ketika diberi soal latihan sebelum pelajaran. Mereka

langsung mengerjakan soalnya. Refleksi siswa menunjukkan lebih dari setengah

jumlah siswa menjawab soal yang sulit memfasilitasi mereka untuk mencoba

berjuang dan pantang menyerah. Mereka juga terus berusaha hingga waktu

mengerjakan habis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

104

Tidak ada perubahan yang signifikan pada karakter disiplin dan jujur.

Karakter disiplin belum terlihat bertambah berdasarkan video. Masih ada sekitar

setengah kelas yang cenderung kurang disiplin dalam praktikum dan

mengumpulkan tugas. Kejujuran siswa masih belum terlihat meningkat karena

selama proses sebagian siswa masih mencontek dalam ulangan dan kurang

terbuka dalam menuliskan refleksi.

Kegiatan refleksi merupakan hal baru bagi siswa kelas XI IPA 2. Ini terlihat

dari seorang siswa bertanya arti dari refleksi. Ketidaktahuan siswa menyebabkan

mereka masih dalam taham mengenal kegiatan refleksi sehingga refleksi mereka

belum sampai ke pamaknaan yang dalam. Tetapi kelas ini sudah mulai membuka

diri untuk menuliskan perasaan mereka secara jujur dalam refleksi terutama siswa

perempuan. Ini merupakan awal yang baik jika kegiatan ini akan dilanjutkan.

Menurut Lickona, pendidikan nilai perlu dilakukan dalam proses belajar seiring

dengan internalisasi karakter tersebut. Pembentukan karakter bukan hal yang

instan dan dapat terjadi begitu saja. Karakter perlu dibentuk melalui proses

pembelajaran yang awalnya diketahui saja kemudian diyakini dan diniati

selanjutnya dilakukan dalam pembiasaan. Inilah sinergi antara pengetahuan moral,

perasaan moral, dan perilaku moral. Sinergi ini tidak dapat dilakukan dalam

pembelajaran yang hanya berlangsung dua minggu tetapi suatu proses panjang

yang berkesinambungan.

Siswa SMA sewajarnya sudah mengetahui tetang moral yang baik dan

sebaiknya ia lakukan. Ini dibantu dengan guru yang mengingatkan siswa dalam

proses pembelajaran. Tidak jarang, guru mengingatkan siswa agar selalu jujur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

105

dalam mengerjakan soal dan ulangan. Siswa juga diingatkan untuk dapat

mendengarkan dan menghargai pendapat orang lain dan hal-hal lainnya.

Refleksi siswa menunjukkan adanya niat baik untuk memperbaiki diri. Ada

setengah kelas yang sudah memiliki niat baik. Niat itu adalah belajar lebih giat,

berusaha jujur, ingin pantang menyerah, dan ingin lebih membantu sesama. Niat

ini bentuk dari perasaan moral. Setengah kelas sudah memilikinya dan

setengahnya belum. Inilah yang perlu menjadi perhatian. Siswa masih perlu

dibantu agar memiliki perasaan moral tersebut. Pembelajaran model Challenge

Class belum dapat membantu seluruh siswa kelas XI IPA 2 dalam hal perasaan

moral.

Perlakuan moral merupakan tindakan nyata dari sikap moral itu. Jika siswa

belum memiliki perasaan moral, ada kemungkinan ia lebih sulit untuk dapat

melakukan tindakan moral. Perhatian utamanya adalah perlu ada pembiasaan dan

internalisasi agar hati dan tindakkan siswa ikut berproses dalam membentuk

karakternya.

XI IPA 3. Analisis karakter siswa kelas XI IPA 3 dapat dilihat pada tabel 4.10

kolom kelas XI IPA 3. Pada kolom tersebut terdapat mean angket awal sebesar

58,66 dan mean angket akhir sebesar 58,31. Nilai t-nya adalah 0,44 dan p (Sig. (2-

tailed)) adalah 0,66. Level signifikan (α) yang digunakan adalah 0,05. Karena p >

α, maka tidak signifikan, sehingga tidak beda antara angket awal dan angket akhir

kelas XI IPA 3. Mean angket akhir hampir sama dengan nilai angket awal. Oleh

karena itu, dapat disimpulkan tidak ada perubahan pada karakter siswa kelas XI

IPA 2.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

106

Peneliti ingin melihat ada atau tidaknya peningkatan karakter di setiap

aspeknya untuk kelas XI IPA 3. Hasil Uji T Dependennya terdapat pada tabel

4.12. Dari tabel ini dapat terlihat mean, standart deviation, mean defference, t, dan

p (Sig(2-tailed)). Level signifikan (α) yang digunakan adalah 0,05.

Tabel 4.12. Mean, Standart Deviation, Mean Defference, t, dan p (Sig(2-tailed))

Aspek-Aspek Karakter Kelas XI IPA 3 dengan α = 0,05

Mean Std.

Deviation

Mean

Difference t

Sig. (2-

tailed)

Pair 1 Kerjasama Awal -

Kerjasama Akhir

15,3103 1,19832 0,06897 0,268 0,791

15,2414 1,2721

Pair 2 Disiplin Awal -

Disiplin Akhir

15,6897 1,81469 0,65517 1,715 0,097

15,0345 1,56941

Pair 3 Daya Juang Awal -

Daya Juang Akhir

13 2 0,31034 1 0,326

12,6897 1,96584

Pair 4 Jujur Awal -

Jujur Akhir

14,6552 1,67494 -0,68966 -2,669 0,013

15,3448 1,51836

Tabel 4.12. menunjukkan ada satu nilai p (Sig.(2-tailed)) yang lebih kecil atau

sama dengan level signifikan α = 0,05, yaitu aspek jujur. Berarti ada suatu

perlakuan yang sesuai untuk siswa sehingga meningkatkan kejujuran mereka.

Berdasarkan observasi, ada catatan bahwa siswa sering diingatkan oleh guru

setiap kali ada yang diskusi saat mengerjakan soal atau tes. Guru langsung

menyebut nama siswa yang berdiskusi dan mengingatkannya untuk mengerjakan

sendiri. Mungkin, ada pengaruh antara kedekatan guru dan siswa dengan

perubahan karakter siswa. Ini terlihat dari respon siswa yang langsung dapat

terkondisi setiap kali diingatkan oleh guru.

Karakter yang lain tidak mengalami peningkatan. Aspek kerja sama tidak

meningkat karena siswa terlalu tergesa-gesa saat praktikum sehingga ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

107

kecenderungan hanya beberapa orang saja yang aktif berkegiatan. Laporan

praktikum cenderung hanya dikerjakan oleh orang tertentu dalam kelompok,

anggota kelompok yang lain tidak aktif membantu. Aspek disiplin dan daya juang

tidak mengalami peningkatan karena memang siswa sudah biasa seperti itu. Siswa

sudah terbiasa masuk kelas tepat waktu dan berusaha ketika mengerjakan soal. Ini

berarti yang dapat meningkatkan kejujuran siswa bukan model pembelajaran

Challenge Class tetapi mungkin justru kedekatan guru dengan siswa melalui

nasihat-nasihat yang langsung ditujukan pada anak.

XI IPS 2. Analisis karakter siswa kelas XI IPS 2 dapat dilihat pada tabel 4.9

kolom kelas XI IPS 2. Pada kolom tersebut terdapat mean angket awal sebesar

58,24 dan mean angket akhir sebesar 57,60. Nilai t-nya adalah 0,69 dan p (Sig. (2-

tailed)) adalah 0,49. Level seignifikan (α) yang digunakan adalah 0,05. Karena p

> α, maka tidak signifikan, sehingga tidak beda antara angket awal dan angket

akhir kelas XI IPS 2. Mean angket akhir justru lebih kecil dari mean angket awal.

Ini berarti ada kemungkinan perlakuakn yang diberikan tidak cocok dengan siswa.

Peneliti ingin melihat ada atau tidaknya peningkatan karakter di setiap

aspeknya untuk kelas XI IPS 2. Hasil Uji T Dependennya terdapat pada tabel

4.13. Dari tabel ini dapat terlihat mean, standart deviation, mean defference, t, dan

p (Sig(2-tailed)). Level signifikan (α) yang digunakan adalah 0,05.

Tabel 4.13. Mean, Standart Deviation, Mean Defference, t, dan p (Sig(2-tailed))

Aspek-Aspek Karakter Kelas XI IPS 2 dengan α = 0,05

Mean Std.

Deviation

Mean

Difference t

Sig. (2-

tailed)

Pair 1 Kerjasama Awal -

Kerjasama Akhir

15,24 1,71464 -0,08 -0,319 0,753

15,32 1,51987

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

108

Pair 2 Disiplin Awal -

Disiplin Akhir

15,48 1,82848 0,72 1,828 0,08

14,76 1,3

Pair 3 Daya Juang Awal -

Daya Juang Akhir

12,72 1,6207 0,2 0,48 0,635

12,52 2,32952

Pair 4 Jujur Awal -

Jujur Akhir

14,8 2,14087 -0,2 -0,622 0,54

15 1,73205

Tabel 4.13. menunjukkan tidak ada nilai p (Sig.(2-tailed)) yang lebih kecil atau

sama dengan level signifikan α = 0,05. Berarti tidak ada aspek yang memiliki nilai

beda secara signifikan pada karakter kelas XI IPS 2. Ini berarti model

pembelajaran Challengge Class tidak dapat meningkatkan karakter siswa kelas XI

IPS 2.

Karakter kerjasama sebenarnya terlihat ada saat kegiatan praktikum. Siswa

aktif dalam membantu praktikum. Diskripsi video menunjukkan siswa sangat

antusias ketika melihat dan menggunakan alat-alat praktikum yang pasti sangat

jarang mereka gunakan. Sering, siswa saling bergantian untuk menggunakan alat

dan melihat hasil difraksi dan interferensi menggunakan kisi. Beberapa siswa

memfoto hasil interferensi dan difraksi yang mereka peroleh. Ketertarikan siswa

dengan alat dan hasil yang terbentuk dari praktikum membuat mereka aktif dalam

praktikum. Refleksi juga menunjukkan bahwa siswa senang mengikuti praktikum

karena alat-alatnya menarik. Oleh karena itu, kegiatan praktikum mungkin dapat

meningkatkan karakter siswa dalam hal kerjasama jika dibiasakan oleh guru kelas.

Dalam hal disiplin dan daya juang, para siswa sulit diajak mengumpulkan

tugas tepat waktu dan memasuki kelas tepat waktu. Video menunjukkan siswa

tidak langsung berjalan menuju lab Fisika ketika akan praktikum tetapi justru ke

tempat yang lain lebih dulu sehingga terlambat masuk kelas. Ketika saat masuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

109

kelas setelah jam istirahat, para siswa masih harus diingatkan dan diajak masuk

kelas padahal siswa seharusnya sudah sadar dan masuk kelas sesuai jamnya.

Setiap kali ada tugas atau ada aturan yang mendisiplinkan, siswa sering

membandingkan dengan guru mereka yang lebih bebas. Ini menunjukkan siswa

menolak diajak menjadi lebih disiplin karena sudah nyaman dengan kebiasaan

lama yang lebih bebas bersama guru mereka. Oleh karena itu, treatment apapun

yang berkaitan dengan disiplin tidak dapat meningkatkan, justru menurunkan

disiplin siswa sehingga siswa semakin tidak disiplin karena siswa menolak

treatment yang diberikan.

Berdasarkan teori, karakter kerjasama pada anak sudah diketahui

(pengetahuan moral). Ketertarikan siswa pada materi dan kegiatan terjadi pada

praktikum membuatnya senang dan muncul kemauan untuk semakin bekerja sama

(perasaan moral). Oleh karena itu, siswa menjadi mudah untuk dapat bekerja sama

dengan teman-temannya dan senang melakukan praktikum (perilaku moral).

Berdasarkan pengamatan, siswa sudah memiliki pemahaman bahwa tidak

masalah jika mereka tidak disiplin karena biasanya sudah seperti itu dan tidak

masalah karena tidak menjadi suatu kesalahan. Pemahaman ini menjadi halangan

untuk mengajak siswa berdisiplin. Pengetahuan moral pada siswa perlu dibenahi

terlebih dahulu sehingga bisa berperilaku moral. Inilah yang menyebabkan

treatment justru menutunkan karakter disiplin siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

110

D. Keterbatasan Penelitian

Dalam proses penelitian, mulai dari persiapan hingga pembuata laporan tentu ada

keterbatasan penelitian, yaitu:

1. Terjadi beberapa kali pergantian jadwal pengambilan data di sekolah sehingga

materi yang akan diajarkan ikut berubah.

2. Adanya ketidaksuaian antara kelas yang diobservasi dengan kelas yang

menjadi sampel karena guru yang mengapu kelas tersebut sudah memiliki

banyak tanggung jawab sehingga tidak memungkinkan menjadi pendamping

utama peneliti di sekolah.

3. Terjadi kegagalan pengambilan data pada kelas XI IPA 3 sebanyak tiga kali

karena beberapa hal, yaitu:

a. Pada hari Kamis, 22 Februari 2018 tidak jadi pengambilan data karena

guru fisika harus mengikuti rapat di dinas sehingga tidak bisa mengajar.

b. Pada hari Jumat, 23 Februari 2018 tidak jadi pengambilan data karena

peneliti sakit sehingga terlambat datang ke sekolah, guru mata pelajaran

sudah mengajar untuk meteri yang lain. Pengambilan daa harus diganti ke

hari yang lain.

c. Pada hari Senin, 26 Februari 2018 tidak jadi pengambilan data karena

jumlah siswa yang hadir untuk mengikuti pelajaran kurang dari setengah

kelas. Sebagian siswa tidak mengikuti pelajaran karena mengikuti kegiatan

sekolah (OSIS, Pramuka, atau kepanitiaan kegiatan) dan ada sebagian lagi

yang mengikuti olimpiade.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

111

4. Terjadi satu kali kegagalan pengambilan data di kelas XI IPS 2 karena ada

siswa yang berduka sehingga semua siswa kelas tersebut ikut melayat dan tidak

ada pembelajaran pada hari itu khusus untuk kelas XI IPS 2.

5. Kegiatan refleksi masih menjadi hal asing bagi siswa. Sebaiknya, siswa lebih

dikenalkan pada kegiatan ini agar mereka dapat belajar mengintrospeksi diri

dan memaknai kegiatan pembelajaran. Waktu yang dibutuhkan untuk

berrefleksi yang mendalam adalah 10 – 20 menit sehingga tidak

memungkinkan jika diadakan setiap usai 1 mata pelajaran, mungkin akan lebih

baik jika di akhir hari setelah semua mata pelajaran selesai.

6. Ada beberapa pertemuan yang tidak terekam penuh seluruh kelas karena

keterbatasan media rekam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

112

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan dan mengingat tujuan dari

penelitian ini, kesimpulan penelitian ini adalah:

1. Perbedaan jurusan berpengaruh pada hasil belajar siswa, yaitu mean kelas XI

IPA 2 lebih tinggi dari kelas XI IPS 2. Beda jurusan tidak berpengaruh pada

peningkatan karakter siswa. Tidak ada beda yang signifikan antara kelas XI

IPA 2 dan XI IPS 2.

2. Ada pengaruh guru dalam peningkatan hasil belajar siswa. Ini kemungkinan

karena guru kelas memiliki waktu terbatas untuk mendampingi siswanya

sehingga berpengaruh kurang baik pada hasil belajar siswa. Mean hasil

belajar kelas XI IPA 2 lebih tinggi dari kelas XI IPA 3. Sedangkan, tidak ada

pengaruh guru pada peningkatan karakter siswa.

3. Model pembelajaran Challenge Class terbukti dapat meningkatkan hasil

belajar siswa tetapi tidak dapat meningkatkan karakter siswa SMAN 1 Depok

secara keseluruhan pada materi Optika.

B. Saran

1. Pembelajaran Fisika di kelas IPS dapat dilakukan dengan metode praktikum.

Siswa IPS lebih tertarik mengetahui hal baru dan sangat mengeksplorasi alat-

alat yang jarang mereka temui.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

113

2. Kegiatan refleksi baik dilaksanakan di akhir rangkaian pelajaran dalam satu

hari selama 10-15 menit agar siswa memiliki cukup waktu untuk memaknai

kegiatannya selama satu hari di sekolah.

3. Kegiatan latihan soal cukup baik di lakukan untuk kelas IPA tetapi tidak

dilakukan untuk kelas IPS. Kelas IPA dapat meningkatkan daya juangnya

(dari sudut pandang observasi). Kelas IPA justru menolak dan menyerah

sehingga menurunkan daya juang siswa (berdasarkan observasi).

4. Penelitian akan lebih baik jika diteliti oleh minimal 2 orang sehingga dapat

bekerjasama untuk saling membantu dan selalu ada asisten untuk membantu

observasi dan menggambil data berupa video atau gambar jika peneliti utama

berpatisipasi aktif dalam penelitian (sebagai guru).

5. Karakter seseorang tidak dapat berubah dalam waktu singkat. Perubahan

karakter memerlukan proses yang terus menerus dan bertahap melalui suatu

pembiasaan sehingga dapat terbentuk karakter yang diinginkan. Oleh karena

itu, penelitian mengenai karakter tidak dapat dilakukan dalam waktu singkat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

114

DAFTAR PUSTAKA

Atmadi, A, 2014, Pendidikan Karakter, Veritas, Ed. 45, Tahun ke-14

Hosnan. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad

21 Kunci Sukses Implementasi Kurikulum 2013. Bogor: Ghalia Indonesia

Kanginan, Marthen. 2007. SeribuPena FISIKA untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta:

Erlangga

Kanginan, Marthen. 2017. Fisika untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga

Koesoema, Doni. 2010. Pendidikan Karakter Strategi Mendidik Anak di Zaman

Global. Jakarta: Grasindo

Lickona, Thomas. 2012. Educating for Character : How Our Schools Can Teach Respect

And Responsibility. Terjemahan Wamaungo. Jakarta: Bumi Aksara

Mounier. Emmanuel. 1956. The Character Of Man, translated into English by

Cynthia Rowland. New York: Harper & Brothers

Peraturan Presiden Republik Indonesia No 87 tahun 2017. http://setkab.go.id/wp-

content/uploads/2017/09/Perpres_Nomor_87_Tahun_2017.pdf (diakses

pada 28 Januari 2018)

Pusat Analisis dan Sinkronisasi Kebijakan. Sekretariat Jendral. Kemendikbud.

2017. Modul Pelatihan Penguatan Pendidikan Karakter. Bagi Guru

Sani, Ridwan Abdullah. 2013. Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi

Kurikulum 2013. Jakarta: Bumi Aksara

Severinus, Domi. 2013. Model-Model Pembelajaran. Lokakarya Pedagogi

Ignatian Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

115

Suparno, Paul. 2010. Pengantar Statistika Untuk Pendidikan Dan Psikologi (Buku

Mahasiswa). Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma

Suparno, Paul. 2013. Metodologi Pembelajaran Fisika Konstruktivistik &

Menyenangkan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma

Suparno, Paul. 2013. Sumbangan Pendidikan Fisika Terhadap Pembangunan

Karakter Bangsa. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma

Suparno, Paul. 2014. Metode Penelitian Pendidikan IPA. Yogyakarta: Universitas

Sanata Dharma

Suparno, Paul. 2015. Pembelajaran di Perguruan Tinggi Bergaya Paradigma

Pedagogi Refleksi (PPR). Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma

Suparno, Paul. 2015. Pendidikan Karakter Di Sekolah Sebuah Pengantar Umum.

Yogyakarta: Kanisius

Syah, Muhibbin. 2008. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:

Remaja Rosdakarya

Young, Hugh D, Roger A. Freedman. 2003. Fisika Universitas Ed 10 Jilid 2.

Jakarta: Erlangga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

116

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

117

Lampiran 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

118

Lampiran 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

119

Lampiran 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

120

Lampiran 4

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

PEMBELAJARAN MODEL CHALLENGE CLASS

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Depok

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas /Semester : XI IPA& IPS/Genap

Materi Pokok : Interferensi dan Difraksi Cahaya

Alokasi waktu : 8 x 45 menit (2 pertemuan)

A. Kompetensi Inti (KI)

KI 1 dan 2

Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama

yang dianutnya”. Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur,

disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),

santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan

alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”.

KI 3 KI 4 Memahami, menerapkan, menganalisis dan

mengevaluasi pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural, dan metakognitif

pada tingkat teknis, spesifik, detail, dan

kompleks berdasarkan rasa ingin tahunya

tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,

budaya, dan humaniora dengan wawasan

kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan

peradaban terkait penyebab fenomena dan

kejadian, serta menerapkan pengetahuan

pada bidang kajian yang spesifik sesuai

dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah

Menunjukkan keterampilan menalar,

mengolah, dan menyaji secara: efektif,

kreatif, produktif, kritis, mandiri,

kolaboratif, komunikatif, dan solutif,

dalam ranah konkret dan abstrak terkait

dengan pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah, serta mampu

menggunakan metode sesuai dengan

kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

No Kompetensi Dasar (KD) No Kompetensi Dasar (KD)

3.10 Menerapkan konsep dan

prinsip gelombang cahaya

dalam teknologi

4.10 Melakukan percobaan

tentang gelombang bunyi

dan/atau cahaya, berikut

presentasi hasil percobaan

dan makna fisisnya

No Indikator Pencapaian

Kompetensi

(IPK)

No Indikator Pencapaian

Kompetensi

(IPK)

3.10.1 Memahami konsep dan

prinsip interferensi dan

difraksi cahaya

4.10.1 Melakukan percobaan

interferensi dan difraksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

121

3.10.2 Mampu menjelaskan proses

terjadinya interferensi dan

atau difraksi pada peristiwa

sehari-hari.

3.10.3 Mampu menggunakan

persamaan interferensi dan

difraksi cahaya untuk

menyelesaikan persoalan

4.10.2 Membuat laporan percobaan

interferensi dan difraksi

3.10.4 Dapat membedakan antara

peristiwa interferensi dan

difraksi cahaya dalam

kehidupan sehari-hari

maupun teknologi yang

menggunakan prinsip

tersebut.

C. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat memahami konsep dan prinsip interferensi dan difraksi cahaya,

menjelaskan proses terjadinya interferensi dan atau difraksi pada peristiwa sehari-

hari, membedakan antara peristiwa interferensi dan difraksi cahaya dalam

kehidupan sehari-hari maupun teknologi yang menggunakan prinsip tersebut,

menggunakan persamaan interferensi dan difraksi cahaya untuk menyelesaikan

persoalan, dan melakukan serta melaporkan percobaan interferensi dan difraksi.

D. Materi Pembelajaran

Materi besaran dan pengukuran meliputi:

1. Difraksi pada celah tunggal

2. Interferensi pada celah ganda

3. Interferensi pada lapisan tipis

E. Pendekatan, Metode dan Model Pembelajaran

1. Pendekatan : Gabungan (konstruktivis, behavioristik, dan PPR)

2. Model Pembelajaran : Challenge Class

3. Metode : Eksperimen, penugasan, dan refleksi

F. Media Pembelajaran dan Sumber Belajar

Media Pembelajaran

LCD dan proyektor

Papan tulis dan kelengkapannya

Laptop

Power Point materi pembelajaran

Lembar kerja siswa dan perlengkapan praktikum

Sumber belajar

Kanginan, Marthen. 2017. FISIKA UNTUK SMA/MAKELAS XI.

Jakarta: Erlangga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

122

Kanginan, Marthen. 2007. SeribuPena FISIKA untuk SMA/MA Kelas

XII. Jakarta: Erlangga

Young, Hugh D, Roger A. Freedman. 2003. FISIKA UNIVERSITAS Ed

10 Jilid 2. Jakarta: Erlangga

Buku teks fisika yang relevan

G. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan I (2 x 45 menit)

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

waktu

Pendahu

luan

1. Membuka pintu, kemudian masuk ruangan dan

menutup pintu kembali.

2. Guru meletakkan perlengkapan di meja guru,

tersenyum kepada siswa dan menyapa.

3. Sebelum memulai pelajaran, Guru meminta seorang

siswa meminpin doa.

4. Guru mempresensi siswa. Ketua kelas mengecek

apakah ada teman sekelasnya ada yang tidak/belum

hadir.

5. Berjalan ke depan tengah kelas, guru menjelaskan

bahwa kita akan memasuki materi interferensi dan

difraksi cahaya.

6. Apersepsi tentang gambaran umum mengenai optika

dan gelombang dilanjutkan dengan memberi

motivasi bahwa materi optika dan gelombang

merupakan hal tidak “terlihat” tetapi dapat dipelajari.

7. Guru menyampaikan kepada siswa tentang kegiatan

hari ini adalah pretest, kontrak belajar dan

dilanjutkan materi.

5 menit

Inti Pretest(30 menit) dan mengisi angkat awal dan kontral

belajar (15 menit).

70 menit

Mengamati

Siswa melihat gambar-gambar tentang interferensi dan

difraksi baik peristiwa sehari-hari maupun aplikasi

teknologinya. Guru bertanya, “Apakah kalian pernah

melihat peristiwa ini?” “coba ceritakan sedikit

pengalamanmu ketika melihat peristiwa interferensi dan

atau difraksi!”. Setelah siswa berbagi cerita, seluruh

siswa jadi memiliki setidaknya satu pengalaman yang

sama di kelas, yaitu cerita dari teman mereka tentang

interferensi dan difraksi.

Selanjutya, siswa mengamati peristiwa interferensi dan

difraksi yang diperagakan guru menggunakan sinar laser

yang dilewatkan pada celah kaca berjelaga dan pada kisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

123

difraksi. Guru bertanya, “Apakah kalian pernah melihat

ini sebelumnya?”, “Apa yang terlintas dipikiran kalian

ketika melihat peristiwa ini?”. Siswa mengutarakan

pendapatnya hingga sampai pada pertanyaan

“Bagaimana hal itu terjadi?”. Siswa membuat perkiraan

(hipotesis), kira-kira bagaimana peristiwa itu terjadi.

Penutup 1. Refleksi (10 menit diakhir)

Siswa melakukan refleksi dengan bantuan

pertanyaan dari guru. Daftar pertanyaan terlampir.

2. Guru menjelaskan bahwa pertemuan selanjutnya kita

akan melakukan percobaan. Sebelum percobaan

akan ada latihan soal/ kuis terlebih dahulu. Siswa

diharap mempersiapkan kuis berdasarkan apa yang

didapat hari ini.

3. Siswa menutup pembelajaran dengan berdoa dan

salam.

15 menit

Pertemuan II (2 x 45 menit)

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

waktu

Pendahu

luan

1. Membuka pintu, kemudian masuk ruangan dan

menutup pintu kembali.

2. Guru meletakkan perlengkapan di meja guru,

tersenyum kepada siswa dan menyapa.

3. Sebelum memulai pelajaran, Guru meminta seorang

siswa meminpin doa.

4. Guru mempresensi siswa. Ketua kelas mengecek

apakah ada teman sekelasnya ada yang tidak/belum

hadir.

5. Apersepsi tentang pertemuan sebelumnya

menggunakan soal latihan(10 menit).

6. Dilanjutkan dengan memberi motivasi bahwathe true

sign of intelligence is not knowledge, but

imagination (Albert Einstein).

7. Guru menyampaikan kepada siswa tentang kegiatan

hari ini adalahmelanjutkan materi dengan melakukan

percobaan

15 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

124

Inti Eksperimen

Setelah 10 menit berlalu, hasil pengerjaan dikumpulkan

kemudian siswa melakukan persiapan eksperimen.

Siswa melakukan eksperimen dengan bantuan panduan

berupa Lembar Kerja Siswa (LKS) dan bimbingan dari

guru. Siswa melakukan ekperimen hingga mendapat

data kemudian membuat laporan pribadi dengan

berdiskusi bersama kelompok eksperimennya. Siswa

membuat laporan semaksimal mungkin hingga 15 mnit

sebelum jam pelajaran berakhir.

70 menit

Penutup 1. Refleksi (10 menit diakhir)

Siswa melakukan refleksi dengan bantuan

pertanyaan dari guru. Daftar pertanyaan terlampir

2. Guru menjelaskan bahwa materi selanjutnya adalah

tentang interferensi pada selaput tipis. Siswa

mendapat tugas untuk mengambil gambar peristiwa

interferensi pada selaput tipis. (rincian tugas

terlampir).

3. Siswa menutup pembelajaran dengan berdoa dan

salam.

15 menit

Pertemuan III (2 x 45 menit)

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

waktu

Pendahu

luan

1. Membuka pintu, kemudian masuk ruangan dan

menutup pintu kembali.

2. Guru meletakkan perlengkapan di meja guru,

tersenyum kepada siswa dan menyapa.

3. Sebelum memulai pelajaran, Guru meminta seorang

siswa meminpin doa.

4. Guru mempresensi siswa. Ketua kelas mengecek

apakah ada teman sekelasnya ada yang tidak/belum

hadir.

5. Apersepsi tentang pertemuan sebelumnya

menggunakan soal latihan (10 menit).

6. Dilanjutkan dengan memberi motivasi bahwaFisika

selalu berasal dari peristiwa di alam yang ada di

sekitar kita.

7. Berjalan ke depan tengah kelas, guru menanyakan

tentang tugas, “apakah sudah ada yang mengerja-

kan?”. Berdasarkan yang diterima oleh guru, sudah

ada sekian yang mengupload atau mengirim tugas.

8. Guru menyampaikan kepada siswa tentang kegiatan

hari ini adalahmelanjutkan pembuatan laporan dan

materi tentang interferensi pada selaput tipis.

15 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

125

Inti Lanjutan eksperimen

Setelah latihan soal, siswa diberi waktu untuk

menyelesaikan laporan eksperimen pertemuan

sebelumnya (kurang lebih 20 menit).

Mengamati (untuk materi selanjutnya)

Selajutnya, siswa berdiskusi tentang gambar-gambar

yang sudah didapat tentang interferesi pada selaput tipis.

Siswa melihat gambar-gambar tentang interferensi pada

selaput tipis yang sudah mereka upload, baik peristiwa

sehari-hari maupun aplikasi teknologinya. Tidak semua

gambar ditampilkan. Guru menampilkan gambar

interferensi pada selaput titpis homogen dan heterogen

ketebalannya. Guru bertanya, “Coba ceritakan sedikit

pengalamanmu ketika mencari sampai dapat gambar

ini!”. Setelah siswa berbagi cerita, guru bertanya, “Apa

saja perbedaan antara gambar-gambar tadi?”. Siswa

mengutarakan pendapatnya hingga sampai pada

pertanyaan “Bagaimana hal itu terjadi?”. Siswa

membuat perkiraan (hipotesis), kira-kira bagaimana

peristiwa itu terjadi.

70 menit

Penutup 1. Refleksi (10 menit diakhir)

Siswa melakukan refleksi dengan bantuan

pertanyaan dari guru. Daftar pertanyaan terlampir.

2. Siswa menutup pembelajaran dengan berdoa dan

salam.

5 menit

Pertemuan IV (2 x 45 menit)

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

waktu

Pendahu

luan

1. Membuka pintu, kemudian masuk ruangan dan

menutup pintu kembali.

2. Guru meletakkan perlengkapan di meja guru,

tersenyum kepada siswa dan menyapa.

3. Sebelum memulai pelajaran, Guru meminta seorang

siswa meminpin doa.

4. Guru mempresensi siswa. Ketua kelas mengecek

apakah ada teman sekelasnya ada yang tidak/belum

hadir.

5. Apersepsi tentang pertemuan sebelumnya

menggunakan soal latihan (10 menit).

6. Dilanjutkan dengan memberi motivasi bahwa Fisika

selalu berasal dari peristiwa di alam yang ada di

sekitar kita.

7. Guru menyampaikan kepada siswa tentang kegiatan

15 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

126

hari ini adalahmelanjutkan materi tentang

interferensi pada selaput tipis, review, dan posttest.

Inti Setelah mengamati dengan teliti, siswa menganalisis

data yang diperoleh hingga mendapat kunci perbedaan

yang utama pada kedua gambar.

Selanjutnya, siswa menganalisis gambarnya termasuk

peristiwa interferesi pada selaput tipis dengan tebal sama

atau tebal berbeda beserta proses terjadinya interferensi

hingga menemukan persamaannya.

Siswa didampingi guru melaksanakan tugas ini.

Permbahasan bersama tentang interferensi pada selaput

tipis. Kemudian, siswa menyimpulkan dengan

bimbingan dari guru.

Review materi (jika perlu) (20 menit)

70 menit

Penutup 1. Refleksi

2. Posttest dan mengisi angket akhir (30 menit)

3. Guru menjelaskan bahwa materi tentang interferensi

dan difraksi cahaya sudah selesai dan akan

dilanjutkan dengan materi yang lain.

4. Siswa menutup pembelajaran dengan berdoa dan

salam.

5 menit

H. Penilaian Proses dan Hasil Belajar

Penilalaian Sikap:

Guru memberikan penilaian sikap siswa selama pembelajaran

Kelas : ……………………………….

Hari tanggal : ………………………………..

Kegiatan : ……………………………….

No Hari/Tanggal Nama

Siswa

Kejadian Keterangan/Tindak

Lanjut

1.

2.

3.

Dst

Penilaian Pengetahuan dan Keterampilan

No. Aspek No.

IPK

IPK Teknik

Penilaian

Bentuk

Penilaian

1. Pengetahuan 3.10.1 Memahami konsep dan

prinsip interferensi dan

difraksi cahaya

Tes

Tertulis

Pilihan

ganda

3.10.2 Mampu menjelaskan

proses terjadinya

interferensi dan atau

Tes

Tertulis

Uraian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

127

Yogyakarta, 22 Januari 2018

Mengetahui,

Guru Pembimbing

(…………………………….)

NIP: …………………

Peneliti

Aloysia Dianita Budiati

NIM. 141424019

difraksi pada peristiwa

sehari-hari.

3.10.3 Mampu menggunakan

persamaan interferensi

dan difraksi cahaya

untuk menyelesaikan

persoalan

Tes

Tertulis

Uraian

3.10.4 Dapat membedakan

antara peristiwa

interferensi dan difraksi

cahaya dalam kehidupan

sehari-hari maupun

teknologi yang

menggunakan prinsip

tersebut.

Tes

Tertulis

Isian

2. Keterampilan 4.10.1 Melakukan percobaan

interferensi dan difraksi

Laporan

Praktikum

Portofolio

4.10.2 Membuat laporan

percobaan interferensi

dan difraksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

128

Angket Awal dan Akhir

No. Keterangan

Skor

4 3 2 1

SS S TS STS

1 Mendengarkan teman yang sedang

menyampaikan pendapat

2 Aktif membantu dalam melakukan praktikum

3 Menyelesaikan persoalan dengan diskusi

kelompok

4 Rela berkelompok dengan siapapun

5 Memberikan pendapat dengan sopan dan tidak

menyinggung orang lain

6 Mengumpulkan tugas tepat waktu

7 Menaati aturan saat melakukan praktikum

8 Mengikuti prosedur praktikum dengan benar.

9 Memasuki kelas tepat waktu

10 Mengenakan seragam yang sopan dan rapi

sesuai aturan saat pelajaran

11 Berani mengerjakan soal yang sulit

(tantangan)

12 Tabah/tidak mengeluh saat mengerjakan soal

yang sulit

13 Selalu berusaha/ tidak menyerah mengerjakan

soal yang sulit

14 Tidak mudah menyerah dalam menangapi

pertanyaan yang sulit dalam pembelajaran.

15 Membuat laporan praktikum/makalah dengan

sunggguh-sungguh

16 Menuliskan data dengan jujur/ tidak

memanipulasi data praktikum

17 Jujur dalam mengerjakan ulangan

18 Dapat dipercaya untuk melaksanakan tugas.

19 Membuat laporan praktikum berdasarkan

usaha sendiri (tidak melakukan plagiat)

20 Terbuka/ jujur dalam menuliskan refleksi

Soal Pretest dan Posttest

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

129

1. Suatu susunan celah ganda dan sebuah sumber cahaya hijau monokromatis

digunakan untuk menghasilkan garis-garis interferensi pada sebuah layar.

Garis-garis yang diperoleh terlalu dekat satu sama lain sehingga tidak dapat

diamati dengan jelas. Bagaimana caranya agar jarak pisah antargaris ini dapat

diperbesar?(Poin: 2)

A. Dengan mengurangi jarak antara celah dan layar.

B. Dengan memperbesar jarak antara sumber cahaya dengan kedua celah.

C. Memperbesar jarak antara kedua celah.

D. Dengan memperbesar lebar tiap celah.

E. Dengan mengganti sumber cahaya denagn sumber cahaya merah

monokromatik

2. Pola difraksi yang dihasilkan oleh sebuah celah tunggal dapat

didemonstrasikan dengan menyinari suatu celah sempit dengan cahaya

monokromatis kuat dan koheren dan mengamati pola yang terbentuk pada

layar yang berada pada jarak tertentu dari celah. Gambar di bawah ini

menunjukkan variasi intensitas cahaya dalam pola difraksi dengan geraknya

pada layar.

Dalam diagram di atas, lebar pola

difraksi didefinisikan sebagai W.

Daftar dibawah ini adalah tiga

langkah kerja yang akan

menghasilkan perubahan dalam

lebar pola difraksi.

(1) Memperbesar panjang

gelombang

(2) Memperbesar lebar celah.

(3) Memperbesar jarak layar dari celah.

Manakah dari langkah-langkah tersebut yang akan menghasilkan

pertambahan lebar pola difraksi? (Poin: 2)

A. Hanya (1) D. Hanya (2) dan (3)

B. Hanya (2) E. (1), (2), dan (3)

C. Hanya (1) dan (3)

3. Perhatikan gambar berikut! Beri kategori peristiwa untuk masing-masing

gambar dengan menuliskan keterangan peristiwa di bawah gambar! (Poin: 4)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

130

`

Kategori Pilihan:

a. Interferensi celah ganda

b. Difraksi celah tunggal

c. Interferensi pada

selaput tipis yang

tebalnya beda.

d. Interferensi pada

selaput tipis yang

tebalnya sama.

4. Pada percobaan Young, berkas

cahaya monokromatis digunakan

untuk menghasilkan pita-pita

gelap yang berjarak 5,6 mm. Jika

jarak sumber dan layar 10 m dan

jarak kedua sumber 1 mm, berapa

panjang gelombang yang digunakan? (Poin: 3)

5. Suatu difraksi Fraunhofer (difraksi yang sumbernya jauh sekali) dihasilkan

pada layar yang berjarak 150 cm dari celah tunggal. Jarak dari terang pusat ke

terang pertama adalah 104

. Tentukan lebar celah! (Poin: 3)

6. Analisislah gambar

dibawah ini! (Poin: 6)

Ini merupakan gambar

interferensi sekaligus

difraksi pada celah ganda. Jelaskan bagian mana pada gambar yang termasuk

interferensi dan mana yang termasuk difraksi! Apa yang menyebabkan

peristiwa ini terjadi?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

131

Jawaban Pretest dan Posttest

1. (E) Dengan mengganti sumber cahaya dengan sumber cahaya merah

monokromatik

2. (C) Hanya (1) dan (3)

3. Kategori gambar.

(Interferensi pada selaput tipis yang

tebalnya berbeda)

(difraksi pada celah ganda)

(Interferensi pada selaput tipis yang

tebalnya berbeda)

(Interferensi pada celah ganda)

4. Diketahui: Percobaan Young

Ditanya: ?

Jawab :

Persamaan untuk polaterang pada interferennsi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

132

5. Diketahui: Difraksi

Ditanya : Lebar celah (d)?

Jawab:

Persamaan difraksi celah tunggal untuk pola terang

6. Analisi Gambar.

Bagian garis-garis yang terangnya cenderung beritensitas hampir sama

dalam satu ordo merupakan peristiwa interferensi. Sedangkan, pola terang

pusat yang intensitasnya sangat tinggi dan setelahnya memiliki intensitas

kurang dan semakin berkurang seiring bertambahnya orde merupakan

peristiwa difraksi.

Hal ini mungkin terjadi jika celah yang dibuat terlalu lebar untuk

melakukan inteferensi saja, sehingga terbentuk difraksi dan interferensi

sekaligus. Yang dipelajari adalah difraksi pada celah tunggal, jika jumlah

celah bertanmbah, maka masing-masing orde pada pola difraksi akan

terinteferensi (terang pusat terbagi lagi menjadi garis-garis terang gelap

didalamnya).

Tugas Interferensi pada Selaput Tipis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

133

Memfoto peristiwa/teknologi yang menerapkan prinsip dan konsep

interferensi pada selaput tipis.

Pilih 1 s/d 3 foto yang paling menunjukkan adanya interferensi pada

selaput tipis.

Upload foto tersebut pada akun Instagram anda dengan #explorephysics

dan #namakelas_angkatan dengan mencantumkan deskripsi waktu dan

tempat pengambilan gambar.

Jika anda bermasalah dengan Instagram, foto bisa dikirim ke:

WA : 0899-628-1515

e-mail : [email protected]

Batas waktu peng-upload-an atau pengiriman adalah hari dan tanggal

yang ditentukan bersama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

134

LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

PRAKTIKUM INTERFERENSI DAN DIFRAKSI CAHAYA

A. TUJUAN

1. Menunjukkan peristiwa interferensi maupun difraksi cahaya.

2. Menjelaskan proses terjadinya interferensi dan difraksi sekaligu pada celah

ganda.

B. ALAT DAN BAHAN

1. Kisi difraksi 4. Penggaris

2. Kaca berjelaga 5. Kertas millimeter blok (layar)

3. Laser

C. DASAR TEORI

Teori terdapat pada hand book materi interferensi dan difraksi cahaya pada sub

bab difraksi celah tunggal dan interferensi celah ganda.

D. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Siapkan alat dan bahan.

2. Susun alat dengan urutan laser, kisi, layar (millimeter blok diletakkan 30-50

cm dari kisi)

3. Sinari kisi difraksi (100 kisi/mm) menggunakan laser, maka muncul pola

gelap terang pada layar.

4. Posisikan terang pusat berada pada garis tengah layar. Tandai titik-titik

terang yang tampak pada layar. Inilah data pertama untuk kisi pertama.

5. Lakukan 2 kali pengulangan langkah 4 sehingga didapat 3 pola pada layar

untuk satu kisi yang sama.

6. Ganti kisi dengan kerapatan yang berbeda. Lakuka langkah 3 s/d 5 untuk

kisi yang berbeda.

7. Setelah 2 variasi kisi difraksi, ganti kisi difraksi dengan kaca berjelaga yang

sudah terdapat celah ganda di dalamnya. Pilih satu celah ganda yang akan

digunakan. Lakukan langkah 3 s/d 5.

8. Percobaan selesai. Bandingkan pola-pola yang anda dapat dan bahaslah

dengan bantuan pertanyaan berikut.

PERTANYAAN PEMANDU

1. Perhatikan 3 pola yang terbentuk pada layar untuk kisi yang pertama. Apakah

ada perbedaan antara pola-pola yang terbentuk melalui kisi yang sama?

Mengapa?

2. Bandingkan pola-pola yang terbentuk dari kisi yang berbeda kerapatannya!

Apakah ada perbedaan antara pola-pola tersebut? Bagaimana perbedaannya?

Mengapa?

3. Bandingkan pola yang di dapat dari kisi 100 kisi/mm dengan pola yang

diperoleh dari kaca berjelaga! Peristiwa mana yang termasuk interferensi dan

peristiwa mana yang termasuk difraksi? Berikan alas an atas jawaban anda!

4. Apakah pada pola yang terbentuk dari sinar laser yang melewati calah ganda

pada kaca berjelaga merupakan pola interferensi sekaligus difraksi pada celah

ganda? Mengapa?

5. Buatlah kesimpulan pada laporan anda. Kesimpulan merupakan jawaban dari

tujuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

135

Pertanyaan Refleksi

Kelas XI IPA 2

Tanggal Pertanyaan Refleksi

20-Feb-18 Apakah anda senang ketika melakukan praktikum? Mengapa?

Apakah anda mau berkelompok dengan siapapun teman sekelas

anda? Mengapa?

Apakah anda dapat melakukan praktikum sesuai dengan prosedur

yang ada pada LKS? Mengapa?

Menurut anda, nilai kehidupan apa saja yang anda dapat ketika

melakukan praktikum?

22-Feb-18 Apa yang anda rasakan ketika mengerjakan soal sebelum memulai

pelajaran? Mengapa?

Apakah soal yang diberikan hari ini cukup sulit bagi anda?

Menantang anda untuk berusaha lebih keras atau membuat anda

ingin menyerah?

Apakah anda masih terus berusaha dalam mengerjakan soal hingga

waktu berakhir? Mengapa?

Apakah anda sungguh mencari hingga mendapat foto tentang

interferensi pada selaput tipis di sekitar anda? Mengapa?

Adakah pengalaman menarik yang anda dapat ketika mengambil

gambar tentang interferensi pada selaput tipis? Jika ada, ceritakan!

27-Feb-18 Apakah kegiatan mengerjakan soal yang sulit di awal pelajaran

sungguh memfasilitasi anda untuk mencoba berjuang, pantang

menyerah mengerjakannya, dan disiplin waktu masuk ke kelas?

Mengapa?

Apakah kegiatan praktikum membantu anda untuk dapat semakin

bekerja sama dengan teman dan disiplin dalam mengikuti prosedur

praktikum? Mengapa?

Apakah tugas-tugas yang diberikan dapat membantu anda untuk

semakin jujur dan dapat dipercaya dalam melakukan tugas

tersebut?

Apakah kegiatan refleksi membantu anda untuk jujur, setidaknya

jujur pada diri anda sendiri? Mengapa?

Dari seluruh pembelajaran interferensi dan difraksi, tuliskan 1 hal

yang paling menyenangkan dan 1 hal yang paling menyebalkan

bagi anda! Beri alasannya!

Setelah pembelajaran ini, adakah niatan baik yang muncul pada

diri anda? Jika ada, sebutkanlah!

Kelas XI IPA 3

Tanggal Pertanyaan Refleksi

01-Mar-18 Apa yang anda rasakan ketika mengerjakan soal sebelum memulai

pelajaran? Mengapa?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

136

Apakah soal yang diberikan hari ini cukup sulit bagi anda?

Menantang anda untuk berusaha lebih keras atau membuat anda

ingin menyerah?

Apakah anda mau berkelompok dengan siapapun teman sekelas

anda? Mengapa?

Apakah anda senang ketika melakukan praktikum? Mengapa?

Apakah anda dapat mengikuti praktikum sesuai aturan/prosedur?

Mengapa?

Menurut anda, nilai kehidupan apa saja yang anda dapat ketika

melakukan praktikum?

02-Mar-18 Apakah kegiatan mengerjakan soal yang sulit di awal pelajaran

sungguh memfasilitasi anda untuk mencoba berjuang, pantang

menyerah mengerjakannya, dan disiplin waktu masuk ke kelas?

Mengapa?

Apakah kegiatan praktikum membantu anda untuk dapat semakin

bekerja sama dengan teman dan disiplin dalam mengikuti prosedur

praktikum? Mengapa?

Apakah tugas-tugas yang diberikan dapat membantu anda untuk

semakin jujur dan dapat dipercaya dalam melakukan tugas

tersebut?

Apakah kegiatan refleksi membantu anda untuk jujur, setidaknya

jujur pada diri anda sendiri? Mengapa?

Dari seluruh pembelajaran interferensi dan difraksi, tuliskan 1 hal

yang paling menyenangkan dan 1 hal yang paling menyebalkan

bagi anda! Beri alasannya!

Setelah pembelajaran ini, adakah niatan baik yang muncul pada

diri anda? Jika ada, sebutkanlah!

Kelas XI IPS 2

Tanggal Pertanyaan Refleksi

14-Feb-18 Apakah anda senang ketika melakukan praktikum? Mengapa?

Apakah anda mau berkelompok dengan siapapun teman sekelas

anda? Mengapa?

Apakah anda dapat melakukan praktikum sesuai dengan prosedur

yang ada pada LKS? Mengapa?

Menurut anda, nilai kehidupan apa saja yang anda dapat ketika

melakukan praktikum?

21-Feb-18 Apakah anda masih terus berusaha dalam mengerjakan soal dan

tugas hingga waktu berakhir? Mengapa?

Apakah anda sudah memahami konsep intreferensi dan difraksi

pada celah ganda? Bagian mana yang paling anda pahami?

Apakah anda sungguh mencari hingga mendapat foto tentang

interferensi pada selaput tipis di sekitar anda? Mengapa?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

137

Adakah pengalaman menarik yang anda dapat ketika mengambil

gambar tentang interferensi pada selaput tipis? Ceritakan secara

singkat!

27-Feb-18 Apakah kegiatan mengerjakan soal yang sulit di awal pelajaran

sungguh memfasilitasi anda untuk mencoba berjuang, pantang

menyerah mengerjakannya, dan disiplin waktu masuk ke kelas?

Mengapa?

Apakah kegiatan praktikum membantu anda untuk dapat semakin

bekerja sama dengan teman dan disiplin dalam mengikuti prosedur

praktikum? Mengapa?

Apakah tugas-tugas yang diberikan dapat membantu anda untuk

semakin jujur dan dapat dipercaya dalam melakukan tugas

tersebut?

Apakah kegiatan refleksi membantu anda untuk jujur, setidaknya

jujur pada diri anda sendiri? Mengapa?

Dari seluruh pembelajaran interferensi dan difraksi, tuliskan 1 hal

yang paling menyenangkan dan 1 hal yang paling menyebalkan

bagi anda! Beri alasannya!

Setelah pembelajaran ini, adakah niatan baik yang muncul pada

diri anda? Jika ada, sebutkanlah!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

138

Lampiran 5 (pretest XI IPA 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

139

Lampiran 6 (posttest bagian depan XI IPA 2)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

140

Lampiran 6 (posttest bagian belakang XI IPA 2)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

141

Lampiran 6 (angket awal XI IPA 2)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

142

Lampiran 6 (angket akhir XI IPA 2)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

143

Lampiran 6 (latihan 1 dan 2 XI IPA 2)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

144

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

145

Lampiran 6 (laporan dan data praktikum XI IPA 2)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

146

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

147

Lampiran 6 (refleksi XI IPA 2)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

148

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

149

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

150

Lampiran 7 (pretest XI IPA 3)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

151

Lampiran 7 (posttest bagian depan XI IPA 3)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

152

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

153

Lampiran 7 (angket awal dan akhir XI IPA 3)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

154

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

155

Lampiran 7 (laporan dan data praktikum XI IPA 3)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

156

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

157

Lampiran 7 (latihan 1 dan 2 XI IPA 3)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

158

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

159

Lampiran 7 (refleksi XI IPA 3)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

160

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

161

Lampiran 8 (pretest XI IPS 2)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

162

Lampiran 8 (posttest XI IPS 2)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

163

Lampiran 8 (angket awal dan akhir XI IPS 2)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

164

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

165

Lampiran 8 (latihan 1 dan 2 XI IPS 2)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

166

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

167

Lampiran 8 (laporan dan data praktikum XI IPS 2)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

168

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

169

Lampiran 8 (refleksi XI IPS 2)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

170

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

171

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

172

Lampiran 9 (Analisis)

Analisis tersendiri untuk angket kelas A2. Uji Non Parametrik.

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

Angket Akhir A2 - Angket

Awal A2

Negative Ranks 7a 9,07 63,50

Positive Ranks 13b 11,27 146,50

Ties 6c

Total 26

a. Angket Akhir A2 < Angket Awal A2

b. Angket Akhir A2 > Angket Awal A2

c. Angket Akhir A2 = Angket Awal A2

Test Statisticsa

Angket Akhir A2 - Angket

Awal A2

Z -1,568b

Asymp. Sig. (2-tailed) ,117

a. Wilcoxon Signed Ranks Test

b. Based on negative ranks.

Uji Parametrik

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Angket Awal A2 56,9231 26 3,85666 ,75635

Angket Akhir A2 58,1923 26 5,42601 1,06413

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig.

(2-

tailed) Mean

Std.

Deviation

Std.

Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1 Angket Awal A2 -

Angket Akhir A2 -1,26923 4,23847 ,83123 -2,98119 ,44272 -1,527 25 ,139

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

173

Analisis karakter per aspeknya untuk kelas XI IPA 2 menggunakan uji non

parametrik.

Test Statisticsa

Kerjasama Akhir

- Kerjasama

Awal

Disiplin Akhir -

Disiplin Awal

Daya Juang

Akhir - Daya

Juang Awal

Jujur Akhir -

Jujur Awal

Z -1,395b -,182

b -,963

b -1,712

b

Asymp. Sig. (2-tailed) ,163 ,856 ,336 ,087

a. Wilcoxon Signed Ranks Test

b. Based on negative ranks.

Analisis karakter per aspeknya untuk kelas XI IPA 2 menggunakan uji parametrik.

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig.

(2-

tailed) Mean

Std.

Deviation

Std.

Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1 Kerjasama Awal -

Kerjasama Akhir -,50000 1,70294 ,33397 -1,18783 ,18783 -1,497 25 ,147

Pair 2 Disiplin Awal -

Disiplin Akhir -,03846 1,11286 ,21825 -,48796 ,41103 -,176 25 ,862

Pair 3 Daya Juang Awal

- Daya Juang

Akhir

-,23077 1,65669 ,32490 -,89992 ,43838 -,710 25 ,484

Pair 4 Jujur Awal - Jujur

Akhir -,50000 1,42127 ,27873 -1,07406 ,07406 -1,794 25 ,085

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

174

Lampiran 10 (gambar kegiatan)

Gambar L.1. Praktikum Kelas XI IPA 2

Gambar L.2. Latihan Soal 1 Kelas XI IPA 2

Gambar L.3. Refleksi setelah Praktikum Kelas XI IPA 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

175

Gambar L.4. Latihan Soal 1 kelas XI IPA 3

Gambar L.5. Praktikum kelas XI IPA 3

Gambar L.6. Refleksi setelah Praktikum Kelas XI IPA 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN …repository.usd.ac.id/31055/2/141424019_full.pdf · 11. Ibu Dra Dyah Saraswati selaku Guru mata pelajaran Fisika yang telah berkenan

176

Gambar L.7. Praktikum kelas XI IPS 2

Gambar L.8. Latihan Soal 1 Kelas XI IPS 2

Gambar L.9. Refleksi setelah Praktikum Kelas XI IPS 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI