meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan

50
“Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan Tentang Servis Atas Permainan Bola Volly Dengan Menggunakan Pendekatan Pembelajaran Driil Dan Bermain Di Kelas V SD ( Penelitian Tindakan Kelas di SD Negeri Cinangka 3 Kecamatan Cinangka Kabupaten Serang) Oleh : JUPRANI, S.Pd

Upload: iman-chimonx-nurjaman

Post on 14-Aug-2015

201 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

fffffff

TRANSCRIPT

Page 1: Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan

“Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran

Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan  Tentang Servis Atas

Permainan Bola Volly Dengan Menggunakan  Pendekatan

Pembelajaran Driil Dan Bermain Di Kelas V SD

( Penelitian Tindakan Kelas  di SD Negeri Cinangka 3  

Kecamatan Cinangka Kabupaten Serang)

Oleh :

JUPRANI, S.Pd

SDN CINANGKA 3

UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN CINANGKA KABUPATEN

SERANG

TAHUN 2012

Page 2: Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan

BAB IPENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG MASALAH

Pembaharuan dalam pengertian pendidikan merupakan suatu upaya

lembaga untuk menjembatani masa sekarang dan masa yang akan datang dengan

jalan memperkenalkan program kurikulum atau metodologi pengajaran yang baru

sebagai jawaban atas perkembangan internal dan eksternal dalam dunia

pendidikan yang cenderung mengejar efisiensi dan efektifitas (Wijaya, 1998 : 2).

Pembaharuan di bidang pendidikan harus terus menerus dilaksanakan

sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan demikian,

menuntut para pendidik untuk menyesuaikan pengajarannya pada perkembangan

tersebut. Hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan Riseffendi (1991 : 21),

“Kehidupan di dunia ini berubah, teknologi berubah, masyarakat berubah,

pengajaran berubah, semuanya berubah. Untuk dapat menyesuaikan

pengajarannya dengan perubahan itu, guru harus dapat mengikuti perkembangan

itu”.Prinsip sains merupakan dasar dalam pengembangan teknologi, sedangkan

hasil teknologi akan membantu para ahli untuk melakukan proses sains sehingga

ditemukan produk-produk sains yang baru. Menurut Hillda Karli & Margaretha

Sri Yuliariatiningsih ( 2002 : 121 ) bahwa pengembangan kemampuan siswa

dalam bidang sains merupakan salah satu kunci keberhasilan peningkatan

kemampuan konseptual dan prosedural.

Guru sebagai faktor utama keberhasilan pengajaran dituntut kemampuannya untuk

dapat menyampaikan bahan ajar kepada siswa dengan baik. Untuk itu guru perlu

Page 3: Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan

mendapat pengetahuan tentang materi dan cara yang tepat dan efektif dengan

kondisi dan karakter siswa. Dengan melihat langsung, anak dapat termotivasi

untuk membangun gagasan-gagasan yang menarik dan membentuk konsepsi

sendiri. 

Untuk keberhasilan pembelajaran guru harus kembali pada pemikiran

bahwa siswa akan belajar lebih baik jika lingkungan belajar diciptakan secara

alamiah. Belajar akan lebih baik bermakna jika siswa mengalami apa yang

dipelajari agar siswa memiliki kompetensi yang diharapkan. Bukan sekedar

mengetahui saja. Pembelajaran yang berorientasikan pada keterampilan proses ini

diharapkan dapat meningkatkan pemahaman pada materi pembelajaran dan

meningkatkan hasil belajar siswa

            Siswa dalam pembelajaran dPenjas  ndang sebagai individu yang sedang

berkembang. Kemampuan belajar seseorang akan dipengaruhi oleh tingkat

perkembangan dan keluasan pengalaman yang dimilikinya. Anak bukanlah orang

dewasa dalam bentuk kecil, melainkan organisme yang sementara berada pada

tahap-tahap perkembangan. Kemampuan belajar akan sangat ditentukan oleh

tingkat perkembangan dan pengalaman mereka. Dengan demikian, peran guru

bukanlah sebagai instruktur atau “penguasa” yang memaksakan kehendak,

melainkan guru adalah pembimbing siswa agar mereka dapat belajar sesuai

dengan tahap perkembangannya.

            Siswa memiliki kecenderungan untuk belajar hal-hal yang baru dan penuh

tantangan. Kegemaran anak adalah mencoba hal-hal yang dianggap aneh dan

baru. Oleh karena itulah, belajar bagi mereka adalah mencoba memecahkan setiap

Page 4: Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan

persoalan yang menantang. Dengan demikian, guru berperan dalam memilih

bahan-bahan belajar yang dianggap penting untuk dipelajari oleh siswa.

Kegiatan belajar yang berlangsung di sekolah yang bersifat formal,

disengaja direncanakan dengan bimbingan guru dan bentuk pendidik lainnya. Apa

yang hendak dicapai dan dikuasai oleh siswa dituangkan dalam tujuan belajar,

dipersiapkan bahan yang harus dipelajari, dipersiapkan juga metode pembelajaran

yang sesuai dan dilakukan evaluasi untuk mengetahui kemajuan belajar siswa.

Bola voli merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang termasuk

dalam materi pokok pendidikan jasmani. Banyak manfaat yang diperoleh dengan

bermain bola voli yang diantaranya adalah dapat membentuk sikap tubuh yang

baik meliputi anatomis, fisiologis, kesehatan dan kemampun jasmani. Manfaatnya

bagi rohani yaitu kejiwaan, kepribadian dan karakter akan tumbuh ke arah yang

sesuai dengan tuntutan masyarakat.

Menurut Herry Koesyanto (2003:10), belajar adalah berusaha atau berlatih

agar mendapatkan kepandaian. Arti belajar dasar bermain bola voli tak lain adalah

berlatih teknik dasar bola voli agar terampil dalam bermain bola voli. Adapun

teknik dasar bola voli yang dapat dipelajari diantaranya adalah teknik dasar servis,

pas (passing), umpan (set-uper), smash, dan bendungan (block).

Servis merupakan salah satu teknik dalam permainan bola voli. Pada

mulanya servis hanya merupakan pukulan awal untuk dimulainya suatu

permainan, tetapi jika ditinjau dari sudut taktik sudah merupakan suatu serangan

awal untuk diperoleh nilai agar suatu regu berhasil diraih kemenangan (M. Yunus,

1992:68-69). Pendapat serupa juga dinyatakan Beutelstahl (2005:9), bahwa

mulanya servis hanya dPenjas  ndang sebagai pukulan permulaan saja, cara

Page 5: Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan

melempar bola untuk memulai permainan. Tetapi servis kemudian berkembangan

menjadi suatu senjata yang ampuh untuk menyerang. Servis harus dilakukan

dengan baik  dan sempurna oleh semua pemain, karena kesalahan pemain

mengakibatkan pertambahan angka dari lawan dan uniknya lagi setiap pemain

harus melakukan servis ini. Demikian pentingnya kedudukan servis dalam

permainan bola voli,  akan teknik dasar servis harus dikuasai dengan baik. Oleh

karena itu servis harus keras dan terarah dengan tujuan agar tidak mudah diterima

oleh lawan yang berarti pihak pemegang servis mendapatkan agka.

Servis ada bermacan-macam, di mana masing-masing memiliki nama, sifat

dan teknik sendiri-sendiri. Menurut Suharno HP. (1979:12), ada dua macam

pukulan servis yang di kenal dan sering dimainkan yaitu servis tangan bahwan

dan servis tangan atas. Servis atas adalah servis yang sering digunakan oleh

pemain pemula, karena servis ini merupakan servis yang sangat sederhana dan

mudah. Gerakan servis atas lebih alamiah dan tenaga yang dibutuhkan tidak

terlalu besar (M. Yunus, 1992:69). Jadi servis ini sesuai diajarkan terutama untuk

pemain yang masih dalam taraf belajar/berlatih seperti anak sekolah.

Penggunaan pendekatan pembelajaran yang tepat bagi siswa yang sedang

belajar servis akan memudahkan pelaksanaan proses belajar mengajar guna

mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Adapun salah satu pendekatan

pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan servis bola

voli yaitu pendekatan drill dan bermain. Dari kedua pendekatan pembelajaran

tersebut masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda dan belum diketahui

pendekatan mana yang lebih baik dan efektif untuk meningkatkan hasil belajar

servis atas dalam permainan bola voli pada siswa kelas V SDN Cinangka 3  yang

Page 6: Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan

sedang dalam taraf belajar teknik dasar bola voli. Untuk mengetahui hal tersebut

perlu dibuktikan melalui penelitian.

Rendahnya nilai hasil belajar  siswa menggambarkan rendahnya tingkat

kemampuan siswa pada mata pelajaran tersebut diatas. Mata

pelajaran  PENJAS   dari 18 siswa kelas V SDN Cinangka 3     hasil tes

formatif  tentang  servis atas permainan bola volly  dibawah nilai ideal yaitu 5,33 .

Jelas sekali terlihat bahwa adanya perbedaan tentang kenyatan di lapangan dengan

tujuan yang diharapkan  pada kurikulum, juga dengan harapan yang di inginkan

guru dan peneliti pada umumnya yaitu siswa dapat mengikuti setiap pembelajaran

dengan antuasias atau semangat sehingga dapat mencapai nilai akhir dengan rata-

rata <7.

Berdasarkan data tersebut peneliti tertarik untuk melakukan Penelitian

Tindakan  Kelas, dalam upaya memperbaiki nilai mata pelajaran Penjas   di kelas

V  dengan judul penelitian :“Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata

Pelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan   tentang Servis atas permainan bola

volly  dengan Menggunakan menggunakan pendekatan pembelajaran driil dan

Bermain di Kelas V SD Negeri Cinangka 3   Kecamatan Cinangka Kabupaten

Serang”.

Dengan demikian peneliti berkesimpulan bahwa penelitian ini mutlak

harus dilaksanakan, kerugian yang sangat besar bila penelitian ini tidak

dilaksanakan, bagi guru dan siswa. Guru tidak akan bisa mengembangkan

kreatifitasnya dalam mengajar dan bagi siswa sendiri tidak akan bisa menerima

pelajaran secara optimal.

Page 7: Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan

1.      Identifikasi Masalah

Dalam pelaksanaan perencanaan perbaikan pembelajaran di SD Negeri

Cinangka 3    Kecamatan Cinangka Kabupaten Serang,  pada tanggal 3 September

2012  sampai dengan tanggal 9 September  2012, dilihat ketika pembelajaran

sedang berlangsung, guru kesulitan mengajukan pertanyaan pengarah kepada

siswa sehingga siswa kurang merespon pada materi yang disampaikan tersebut.

Sehingga pencapaian tujuan jauh dari yang diharapkan.

Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti meminta bantuan kepada teman

sejawat dan berkolaborasi untuk melihat pelaksanaan pembelajaran berdasarkan

rencana pembelajaran yang telah dibuat untuk mengidentifikasi kekurangan dari

pembelajaran yang dilaksanakan. Dengan berkolaborasi, maka dapat terungkap

beberapa masalah yang terjadi dalam pelaksanaan pembelajaran tersebut, yaitu :

a.       Sebagian siswa kurang konsentrasi dalam mengikuti pelajaran

b.      Siswa kurang memahami materi pelajaran

c.       Siswa tidak dapat menjawab pertanyaan guru

d.      Kesempatan bertanya yang diberikan oleh guru tidak dimanfaatkan siswa

e.       Nilai rata-rata praktek  siswa dibawah 7

f.       Metode yang digunakan guru tidak membuat siswa untuk belajar mengalami

langsung

g.      Dalam menyampaikan materi pembelajaran guru tidak menggunakan

pendekatan keterampilan yang tepat.

2.      Analisis Masalah

Page 8: Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan

Melalui masalah yang terungkap berdasarkan hasil diskusi dan refleksi

dengan teman sejawat yang menjadi fokus permasalahan  sebagai berikut :

Dalam mata pembelajaran Penjas   di kelas V, yaitu :

a.       Konsentrasi siswa kurang memahami konsep servis atas permainan bola

volly  pada mata pelajaran Penjas  .

b.      Siswa tidak antusias dalam belajar.

c.       Siswa tidak mengalami langsung pembelajaran atau tidak mengajak siswa

berinteraksi ketika menjelaskan materi pembelajaran.

d.      Belum terlihat penggunaan alat bantu dan alat peraga yang maksimal dalam

pembelajaran

e.       Penggunaan metode atau pendekatan yang kurang tepat dalam pembelajaran,

guru hanya menggunakan metode ceramah.

B.     RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian latar belakang dan ruang lingkup diatas, masalah yang

dianalisis dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

1.      Apakah penggunaan pendekatan pembelajaran drill dan bermain  dapat

meningkatkan hasil belajar siswa tentang konsep  servis atas permainan

bola volly  di kelas V SDN Cinangka 3    Kecamatan

Cinangka  Kabupaten Serang ?

2.      Apakah penggunaan pendekatan pembelajaran drill dan bermain  dapat

meningkatkan aktifitas  belajar siswa tentang  konsep  servis atas

permainan bola volly  di kelas V SDN Cinangka 3    Kecamatan

Cinangka  Kabupaten Serang ?

Page 9: Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan

C.    TUJUAN PERBAIKAN

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata

pelajaran Penjas   di kelas V  di kelas V  pada SD Negeri Cinangka 3   , untuk

lebih jelasnya tujuan penelitian ini dijabarkan sebagai berikut :

1.      Ingin mengingkatkan hasil  belajar siswa dengan menggunaan pendekatan

pembelajaran drill dan bermain  tentang  konsep servis atas permainan

bola volly  di kelas V SDN Cinangka 3   Kecamatan

Cinangka  Kabupaten Serang ?

2.      Ingin mengingkatkan aktifitas belajar siswa tentang  konsep servis atas

permainan bola volly  di kelas V SDN Cinangka 3   Kecamatan

Cinangka  Kabupaten Serang ?

D.    MANFAAT PERBAIKAN

Berdasarkan tujuan penelitian sebagaimana yang telah dijelaskan di atas,

maka hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

1. Manfaat Bagi Peneliti :

a.       Hasil penelitian tindakan kelas ini dapat digunakan dalam mengajar dan

sebagai acuan untuk proses pembelajaran yang akan dilaksanakan, dan

b.      Sebagai tolak ukur dalam pelajaran Penjas

2. Manfaat Bagi Guru :

a.       Meningkatkan kreatifitas.

b.      Menciptakan guru professional.

c.       Meningkatkan pola ajar yang bermutu.

Page 10: Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan

3. Manfaat Bagi Siswa :

a.       Meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran

b.      Siswa terlibat aktif dalam belajar

c.       Meningkatan hasil belajar siswa

4. Manfaat bagi Sekolah :

a.       Mengetahui masalah proses belajar di sekolah

b.      Untuk bahan refleksi terhadap kemajuan sekolah

c.       Untuk meningkatkan mutu kualitas dan kuantitas sekolah

Page 11: Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan

BAB IIKAJIAN PUSTAKA

A.    PENGERTIAN BELAJAR

Proses belajar merupakan bentuk prilaku manusia yang sangat penting dan

utama bagi kelangsungan hidup manusia. Proses belajar membantu manusia

menyesuaikan diri dengan lingkungan di sekitarnya agar ia dapat

mempertahankan kelangsungan hidupnya. Banyak pengertian belajar yang

dikemukakan oleh para ahli, salah satunya menurut Gagne (1984), bahwa belajar

adalah suatu proses di mana suatu organisme berubah prilakunya sebagai akibat

pengalaman ( Strategi Belajar Mengajar, 2004:2.3), Juga menurut Gagne (1984)

belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses di mana suatu organisme berubah

akibat pengalaman.

Dengan menjalani proses, akan terjadi perubahan dalam diri seseorang,

apabila sebelum menjalani proses belajar seseorang belum mempunyai

pengetahuan akan sesuatu hal dan belum mempunyai keterampilan tertentu dan

bersikap tidak menolak pada informasi yang diberikan, maka setelah menjalani

proses belajar, ia akan menjadi tahu atau lebih tahu, dan menjadi terampil atau

lebih terampil. Proses perubahan yang terjadi harus relatif bersifat menetapkan

tidak terjadi hanya pada saat ini nampak, tetapi juga pada perilaku yang mungkin

terjadi pada masa mendatang.

Belajar adalah proses perubahan individu yang relatif tetap sebagai hasil dari

pengalaman ( Suherman dkk, 2003 ; 7 ), sedangkan pembelajaran merupakan

upaya penataan lingkungan yang memberi nuansa agar program tumbuh dan

Page 12: Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan

berkembang secara optimal. Oleh karena itu proses belajar bersifat internal dan

unik dalam diri individu siswa, sedangkan pembelajaran bersifat eksternal yang

sengaja direncanakan yang bersifat rekayasa perilaku. Sedangkan pembelajaran

berorientasi pada aktifitas siswa menghendaki keseimbangan antara aktifitas fisik,

mental termasuk emosional dan aktifitas intelektual. 2) Wina Sanjaya, 2006,

“Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Pendidikan” :   Kencana : Jakarta :

hal 135 

Keberhasilan belajar itu lebih banyak ditentukan oleh tenaga pengajarnya.

Hal ini disebabkan tenaga pengajar selain sebagai orang yang berperan dalam

proses transformasi pengetahuan dan keterampilan, juga dia memandu segenap

proses pembelajaran. Di tangannyalah sebuah peristiwa belajar dapat

berlangsung. Padanya pula pembelajaran diarahkan ke mana akan dibawa.

Dalam pelaksanaan pembelajaran, penggunaan metode yang efektif adalah

penggunaan metode yang disesuaikan dengan karakteristik Kompetensi Dasar

(KD) yang akan diajarkan oleh seorang guru, dengan tetap memperhatikan latar

belakang siswa serta faktor-faktor lain yang dapat mendukung proses

pembelajaran tersebut.

B.     PENDEKATAN PEMBELAJARAN DRILL BERMAIN DALAM

PERMAINAN BOLA VOLLY

Permainan bola voli merupakan cabang olahraga yang dapat dimainkan

oleh anak-anak sampai orang dewasa, baik laki-laki maupun perempuan. Seperti

yang dikemukakan oleh M. Yunus (1992:1) bahwa permainan bola voli dapat

dilakukan oleh semua lapisan masyarakat, dari anak-anak sampai orang dewasa,

laki-laki maupun perempuan, baik masyrakat kota sampai pada masyarakat desa.

Page 13: Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan

Saat ini permainan bola voli yang digunakan sudah mengacu pada

peraturan internasional, bahwa permainan bola voli adalah olahraga beregu,

dimainkan dua regu di setiap lapangan dengan dipisahkan oleh net. Tujuan dari

permainan ini adalah melewatkan bola di atas net agar dapat jatuh menyentuh

lantai daerah lawan dan mencegah agar bola yang sama (dilewatkan) tidak

tersentuh lantai dalam lapangan sendiri. Di setiap regu bola dapat dimainkan tiga

kali pantulan untuk dikembalikan bola itu (kecuali dalam perkenaan

bendungan).  Permainan bola di udara (rally) berlangsung secara teratur sampai

bola tersebut tersentuh lantai atau bola keluar atau satu regu mengembalikan bola

secara sempurna dan pukulan bola oleh server melewati di atas net ke daerah

lawan Dalam permainan bola voli hanya regu yang menang satu rally permainan

diperoleh satu angka, hingga salah satu regu menang dalam dengan terlebih

dahulu dikumpulkan minimal dua puluh lima angka dan untuk set

penentuan   lima belas angka (PBVSI, 2001).

Oleh karena itu untuk mendapatkan hasil yang optimal, maka dalam

kegiatan pelatihan perlu memperhatikan berbagai komponen yang menunjang.

Menurut M. Yunus (1992:61), guna meningkatkan kemampuan bermain bola  voli

perlu ditingkatkan unsur-unsur yang meliputi: kondisi fisik, teknik, taktik,

kematangan mental, kerja sama dan pengalaman dalam bertanding

1)        Teknik Dasar Permainan Bola Voli

Teknik dasar adalah cara melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan

tertentu secara efektif dan efesien sesuai dengan peraturan yang berlaku untuk

mencapai hasil yang optimal (1992:68). Sedangkan yang dimaksud dengan teknik

dasar permainan bola voli adalah suatu proses melahirkan keaktifan jasmani dan

Page 14: Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan

pembuktian suatu praktek dengan sebaik mungkin untuk menyelesaikan tugas

yang pasti dalam cabang permainan bola voli (Suharno HP, 1979:14).

Teknik dasar bola voli harus dipelajari terlebih dahulu guna

pengembangan mutu prestasi pembinaan bola voli. Penguasaan teknik dasar bola

voli merupakan salah satu unsur yang turut menentukan menang atau kalahnya

suatu regu dalam permainan disamping unsur-unsur kondisi fisik dan mental

(1979:15). Teknik dasar tersebut harus benar-benar dikuasai terlebih dahulu,

sehingga dapat mengembangkan mutu permainan. Namun keterampilan teknik

saja belum dapat mengembangkan permainan untuk penguasaan teknik yang

benar perlu diterapkan suatu taknik. Taktik adalah suatu siasat yang diperlukan

dalam bola voli untuk mencari kemenangan secara sportif. Jadi untuk dapat

mengembangkan dan memenangkan suatu diperlukan teknik dan taktik yang

benar. Teknik dasar permainan bola voli selalu berkembang sesuai dengan

perkembangan pengetahuan dan teknologi dan ilmu-ilmu yang lain. Adapun

teknik-teknik dalam permainan bola voli meliputi: (1) servis, (2) pas, (3) umpan,

(4) smas, dan (5) bendungan (M. Yunus, 1992:68). Lebih lanjut berikut ini

dijelaskan secara mendalan tentang teknik-teknik dasar permainan bola voli

tersebut.

2)     Servis dalam Permainan Bola Voli

. Teknik dasar servis dapat dikelompokkan menjadi  dua yaitu 1) menurut

posisi bola terhadap badan dan 2) menurut putaran bola (1992:69-71) .

Menurut posisi bola terhadap badan, teknik dasar servis dapat dibedakan

menjadi : 1) Servis tangan bawah (underhand service) terdiri dari : back spin, oud

Page 15: Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan

side spin, in side spin, cutting underhand service, dan floating underhand, 2)

servis dari samping (side arm service) terdiri dari : cutting side arm service dan

floating side arm service, 3) servis dari atas (Overhead service) terdiri dari : tennis

service, floating service, slide floating overhand service (overhand change  up

service), jumping service, overhand round hause service (hook service atau cekis

service), dan honggaria overhand service. Menurut putaran bola servis dapat

dibedakan menjadi : top spin,back spin, in side spin, out side spin dan fload.

Menurut Suharno HP. (1979:12), secara umum ada dua macam pukulan

servis yang di kenal dan sering dimainkan yaitu servis tangan bawah dan servis

tangan atas. Servis atas underhand service) adalah servis yang sering digunakan

oleh pemain pemula, karena servis ini merupakan servis yang sangat sederhana

dan mudah. Gerakan servis atas lebih alamiah dan tenaga yang dibutuhkan tidak

terlalu besar (M. Yunus, 1992:69).

1.        Pendekatan Pembelajaran Servis Atas Bola Voli

a. Pengertian Pendekatan Pembelajaran

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001:725), pendekatan diartikan

sebagai proses, metode atau cara untuk mencapai sesuatu. Dalam kaitannya

dengan penelitian ini pendekatan diartikan dengan metode mengajar. Berkaitan

dengan metode mengajar Aif Syarifuddin dan Muhadi (1991/1992:292)

menyatakan bahwa metode mengajar adalah suatu cara yang digunakan oleh guru

untuk menentukan urutan kegiatan di dalam melaksanakan kegiatan belajar

mengajar sebagai salah satu usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Pendekatan mengajar adalah cara yang mempergunakan teknik yang

beraneka ragam yang didasari oleh pengertian yang mendalam dari guru akan

Page 16: Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan

memperbesar minat belajar murid-murid sehingga mempertinggi hasil belajar.

Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa, pendekatan

pembelajaran merupakan suatu cara yang dilakukan guru dalam proses belajar

mengajar agar siswa dapat terlibat aktif dalam melaksanakan tugas ajar sehingga

tujuan pembelajaran dapat tercapai. Pendekatan pembelajaran merupakan jalan

yang akan ditempuh oleh guru dan siswa dalam mencapai tujuan instruksional

untuk suatu satuan instruksional tertentu.

 Pendekatan pembelajaran merupakan aktifitas guru dalam memilih

kegiatan pembelajaran apakah guru akan menjelaskan suatu pengajaran dengan

materi bidang studi yang sudah tersusun dalam urutan tertentu, atau dengan

menggunakan materi yang terkait satu dengan yang lainnya dalam tingkat

kedalaman yang berbeda, atau bahkan merupakan materi yang terintegrasi dalam

suatu kesatuan multi disiplin ilmu. Pendekatan pembelajaran merupakan

penjelasan untuk mempermudah bagi siswa untuk memahami materi ajar yang

disampaikan guru, dengan tetap memelihara suasana pembelajaran yang

menyenangkan.

b.      Pengertian pendekatan konvensional (Drill)

Ditinjau dari Kamus Umum Bahasa Indonesia (2001:592) konvensional

diartikan,  kesepakatan umum seperti dat istiadat, kebiasaan, kelaziman dan

tradisional. Dalam hal ini pembelajaran servis atas bola voli dilakukan dengan

pendekatan konvensional yaitu, pendekatan pembelajaran dengan memilah-milah

teknik gerakan servis bawah. Artinya pembelajaran servis atas yaitu dengan

melakukan gerakan teknik-teknik servis atas secara berulang-ulang. Berkaitan

pendekatan drill Amung Ma’mum & Toto Subroto (2001:7) menyatakan,

Page 17: Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan

pendekatan drill adalah cara belajar yang lebih menekankan komponen-komponen

teknik.

Berdasarkan pengertian pendekatan konvensional tersebut dapat

disimpulkan bahwa, pendekatan konvensional merupakan metode pembelajaran

yang menekankan pada penguasaan teknik suatu cabang olahraga yang dalam

pelaksanaanya dilakukan secara berulang-ulang. Dalam hal ini pembelajaran

servis atas dengan pendekatan konvensional dilakukan drilling atau latihan secara

terus menerus. Sugiyanto (1993:371) menyatakan, dalam pendekatan drill siswa

melakukan gerakan-gerakan sesuai dengan apa yang diinstruksikan guru dan

melakukannya secara berulang-ulang. Pengulangan gerakan ini dimaksudkan agar

terjadi otomatisasi gerakan. Oleh karena itu, dalam pendekatan drill perlu disusun

tata urutan pembelajaran yang baik agar siswa terlibat aktif, sehingga akan

diperoleh hasil belajar yang optimal. Lebih lanjut (Sugiyanto, 1993:372).

Keaktifan siswa melakukan tugas ajar sangat dituntut dalam pendekatan

konvensional. Seperti dikemukakan Rusli Lutan (1988:399) bahwa, keaktifan

sendiri dari pihak siswa merupakan kunci utama penguasaan dan pemantapan

gerak. Kelangsungan proses latihan pada tahap berikutnya ialah penguasaan

teknik yang ideal. Hal ini tergantung pada inisiatif dan self-activity dari pihak

siswa itu sendiri. Sedangkan guru bertugas mengarahkan penguasaan gerak,

melakukan koreksi dan evaluasi setiap terjadi kesalahan teknik adalah penting

terhindar dari pola gerakan yang salah dari teknik yang dipelajari. Seperti

dikemukakan Sugiyanto (1993:372) bahwa, setiap pelaksanaan drill perlu selalu

mengoreksi agar perhatian tertuju pada kebenaran gerak.

Page 18: Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan

c.       Pengertian Pendekatan Bermain

Bermain adalah suatu aktifitas yang disukai oleh anak-anak yang dapat

mendatangkan kegembiraan. Menurut Amung Ma’mum dan Toto Subroto

(2001:2) bahwa, bermain sebenarnya merupakan dorongan dari dalam anak, atau

naluri. Ciri lain yang sangat mendasar yakni kegiatan itu dilakukan secara

sukarela, tanpa paksaan, dalam waktu luang.

Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa, pendekatan

bermain merupakan bentuk pembelajaran yang dirancang dalam bentuk

permainan. Dalam pendekatan bermain menekankan pada penerapan teknik dalam

situasi permainan yang sesungguhnya. Sehingga pendekatan bermain tersebut

diistilahkan dengan pendekatan taktis. Dalam hal ini Amung Ma’mum dan Toto

Subroto (2001:7) menyatakan, pendekatan taktis dalam pembelajaran permainan

adalah untuk meningkatkan kesadaran siswa tentang konsep bermain melalui

penerapan teknik yang tepat sesuai dengan masalah atau situasi dalam permainan

yang sesungguhnya.

Pendekatan bermain pada prinsipnya untuk memenuhi hasrat gerak

anak  agar menimbulkan rasa senang bagi diri mereka. Dalam hal ini Yusuf

Adisasmita dan Aif Syaifuddin (1996:144) berpendapat, latihan melalui

kompetisi-kompetsi merupakan salah satu kegiatan yang lebih efektif dan para

atlet senang melakukannya. Dengan bermain anak akan mengekspresikan

kegembiraannya dan berusaha menampilkan kemampuannya. Namun disisi lain

seorang guru harus menanamkan sikap sportivitas, karena dalam bermain ada

yang menang ada yang kalah. Seperti dikemukakan Rusli Lutan (1988:37) bahwa,

karena permainan, akan menyebabkan adanya yang kalah dan yang menang, maka

Page 19: Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan

guru harus pula mengembangkan sikap seorang yang menang dan sikap seorang

yang kalah secara fair kepada siswa, karena sikap seperti itu tidak terbentuk

dengan sendirinya melalui permainan, maka usaha pengembangan sikap ini harus

dilakukan secara terencana dan disengaja oleh guru.

Berdasarkan pendapat tersebut menunjukkan bahwa, pendekatan bermain

di dalamnya terkandung pembelajaran yang cukup kompleks yaitu penguasaan

teknik cabang olahraga yang dipelajari, penerapan taktik yang baik dan

memecahkan masalah yang terjadi di dalam permainan serta pembentukan sikap

mental yaitu saling menghargai.

C.    Hasil belajar

Jika belajar diartikan suatu proses tingkah laku, maka perubahan tingkah

laku yang diharapkan disebut hasil belajar. Hal ini sesuai dengan yang

diungkapkan oleh Alisuf Sabri ( 1995 : 55 ) hasil belajar adalah perubahan

tingkah laku sebagai akibat pengalaman atau latihan, perubahan tersebut dapat

berupa perilaku yang baru atau memperbaiki prilaku yang ada.

Secara umum, hasil belajar yang akan dicapai siswa dipengaruhi oleh 2

faktor utama yaitu faktor internal ( faktor siswa itu sendiri ) dan faktor eksternal

( lingkungan ). Sementara Caroll ( dalam Nana Sudjana, 1989 : 30 ) membagi

factor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar menjadi lima yaitu :

1.      Bakat belajar

2.      Waktu yang tersedia untuk belajar

3.      Waktu yang diperlukan siswa untuk menalarkan / menyerap pelajaran

4.      Kemampuan siswa

Page 20: Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan

5.      Kualitas pengajaran

Poin 1, 2, 3, 4 berkenaan dengan faktor internal, sedangkan poin 5

merupakan faktor eksternal. Kualitas pengajaran merupakan salah satu lingkungan

belajar yang cukup dominan mempengaruhi hasil belajar di sekolah, yang

dimaksud dengan kualitas pengajaran adalah tinggi rendahnya atau efektif

tidaknya proses belajar mengajar dalam mencapai tujuan pengajaran.

Page 21: Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan

BAB III

PELAKSANAAN PERBAIKAN

A.    Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian

Yang dijadikan subjek peneliti pada penelitian tindakan kelas adalah guru

dan siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Cinangka 3    Kecamatan Cinangka

Kabupaten Serang dengan jumlah siswa sebanyak 18 siswa terdiri dari 6 siswa

laki-laki dan 12 siswa perempuan, pada kegiatan pembelajaran gaya magnet

dengan menggunakan alat peraga sederhana, dengan jadwal perbaikan

pembelajaran yang dilaksanakana di SD Negeri Cinangka 3    Kecamatan

Cinangka Kabupaten Serang Provinsi Banten, dari tanggal 03 September 2012

sampai dengan tanggal 08 September  2012 dengan jadwal sebagai berikut :

Materi                                : Servis atas permainan bola volly  

Siklus Pertama                  : Tanggal 3 September  2012  Jam Pertama

Siklus Kedua                     : Tanggal 6 September  2012  Jam Ketiga

3.      Prosedur Perbaikan Pembelajaran

                        Desain perbaikan pembelajaran pada mata pelajaran Penjas    di

kelas V  yaitu dengan menggunakan siklus belajar dan pelaksanaan perbaikan

pembelajaran yang akan dilaksanakan disetiap siklusnya mempunyai langkah-

langkah sebagai berikut :

1.   Mengkondisikan siswa agar siap menerima pelajaran yang akan

disampaikan

2.   Menyampaikan materi pelajaran secara runtut dan jelas 

Page 22: Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan

3.   Membahas materi pelajaran dengan metode bervariasi dan pendekatan

yang sesuai

4.      Menyimpulkian materi pelajaran

5.      Memberikan tugas dan pekerjaan rumah sebagai penguatan akan materi

yang diajarkan

Sesuai dengan masalah yang dihadapi yaitu banyaknya siswa yang

memperoleh nilai rendah dan tidak dapat mempraktikan sesuai dengan materi

yang di ajarkan. Maka beberapa kegiatan khusus yang dapat perhatian dalam

perbaikan mata pelajaran Penjas   dengan menggunakan pendekatan

pembelajaran  drill  dan bermain. Deskripsi  persiklusnya sebagai berikut :

1.      Rencana Perbaikan

1)      Mata Pelajaran Penjas   kelas V

a.       Siklus I

  Menyusun materi secara sistematis

  Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

  Menggunakan media pembelajaran

  Menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi

  Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

b.      Siklus II

  Membuat RPP menggunakan metode bervariasi khususnya pendekaatan

pembelajaran drill  dan bermain

  Membuat suasana belajar menarik agar siswa antusias dalam belajar

  Bertanya jawab tentang servis atas permainan bola volly

Page 23: Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan

  Melakukan permainan yang berhubungan dengan servis tas permainan bola

volyy

  Memancing siswa agar bertanya jawab tentang materi pembelajaran

  Melakukan perminan bola voly

  Menyimpulkan materi pembelajaran

  Tes tertulis

Rencana Perbaikan Pengajaran ( RPP ) terlampir.

Jika hasil belajar siswa belum signifikan maka dilanjutkan ke siklus

berikutnya.

4.                              Teknik Analisis Data

            Instrumen adalah alat untuk mengumpulkan data. Dalam penelitian ini

digunakan dua macam instrumen penelitian, yaitu :

1.      Test Hasil Belajar

            Tes adalah serentetan pertanyaan atau alat lain yang digunakan untuk

mengukur, keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang

dimiliki oleh individu atau kelompok. (Arikunto, 1993: 132).     

Instrumen ini digunakan untuk mengungkapkan pengetahuan akhir siswa setelah

ada tindakan. Jenis test berupa test objektif dan essay.

Butir soal test meliputi aspek kognitif dan aspek psikomotor, sedangkan untuk

aspek afektif dapat dilihat pada bagian non tes dengan skala sikap, dapat dilihat

pada lampiran.

Page 24: Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan

Instrumen test dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur kemampuan

siswa dalam pembelajaran Penjas dengan menggunakan pendekatan pembelajaran

drill dan bermain.   

2.      Non Test

a.       Wawancara

      Wawancara dalam penelitian ini dilakukan terhadap guru dan siswa.

Wawancara dengan guru dimaksudkan untuk memperoleh data antara lain kesan

pembelajaran dan pengembangan materi serta penggunaan metode pembelajaran.

Wawancara dengan siswa dimaksudkan untuk memperoleh data antara lain kesan

belajar dan kegiatan yang dilakukan dalam pelaksanaan pembelajaran Penjas yang

biasa dilakukan.

b.      Observasi.

      Instrumen non tes berupa lembar observasi, yaitu pengamatan tingkah laku

pada situasi tertentu yang pengisiannya dapat dilakukan oleh peneliti atau teman

sejawat atas dasar pengamatan terhadap perilaku peneliti dan siswa (Depdiknas,

2002: 119). Lembar observasi digunakan selama PBM berlangsung.

      Observasi ini digunakan untuk mengungkapkan aktifitas siswa dan guru

selama kegiatan pembelajaran berlangsung , observasi dilakukan secara

kolaboratif antara peneliti dan guru kelas V di SD Negeri Cinangka

3    Kecamatan Cinangka Kabupaten Serang. Observasi dilakukan pada situasi

normal.

c.  Studi Dokumentasi

“ Dokumentasi, berasal dari kata dokumen yang berarti barang-barang

tulis “ (Arikunto, 1993:131).

Page 25: Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan

Studi dokumentasi dalam penelitian ini dilaksanakan untuk melengkapi

data-data yang diperoleh dari hasil tes, observasi dan wawancara. Dalam

penelitian ini,peneliti meneliti catatan berupa silabus dan rencana pelaksanaan

pembelajaran yang berisi tentang

-          Standar kompetensi.

-          Kompetensi Dasar.

-          Tujuan pembelajaran.

-          Pengembangan materi pembelajaran.

-          Pemilihan metode pembelajaran

-          Pemilihan media dan alat pembelajaran.

-          Pengembangan evaluasi atau penilaian.

Page 26: Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.    Deskripsi   persiklus

1.      Hasil Pengolahan Data

Hasil observasi terhadap nilai yang diperoleh siswa pada mata pelajaran

Penjas   kelas V sebagai berikut :

Tabel 1

Rekapitulsi Nilai Ulangan Formatif Mata Pelajaran Penjas 

 di Kelas V tentang Servis atas permainan bola volly  dengan menggunakan

Pendekatan pembelajaran drill dan bermian

NO NAMA SISWA

N I L A I

Pra SiklusSesudah perbaikan

Siklus I Siklus II

1 Ahmad Sopian 7 7 9

2 Asliah 3 4 7

3 Cici Panciah 4 5 8

4 Haerudin 4 6 8

5 Hasanudin 7 7 9

6 Juanah 4 5 7

7 Lampung Maskanah 5 6 8

8 Meysa Hidayatullah 7 7 10

9 Nurhasanah 5 6 7

Page 27: Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan

10 Rahmat Hidayat 7 7 10

11 Saepullah 5 6 7

12 Siti Hawa 5 6 7

13 Siti Rosita 8 8 10

14 Sri Mulyati 5 5 7

15 Sunariah 3 4 10

16 Tari Sulastri 5 6 7

17 Taufik Hidayat 8 8 9

18 Tina setiana 4 5 8

JUMLAH 96 108 148

RATA-RATA 5.33 6 8.22

Diagram 1

Nilai  Rata-rata Hasil Tes Siswa

Pada  Mata Pelajaran Penjas   di Kelas V  SDN Cinangka 3     dengan

Pendekatan pembelajaran drill dan bermain

Grafik 1

Page 28: Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan

Frekuensi Perolehan Nilai Mata Pelajaran Penjas   Kelas V

 pada Pra Siklus

Jumlah

Siswa

10

9

8

7

6

5

4

3

2

1

0

Nilai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Page 29: Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan

Grafik 2

Frekuensi Perolehan Nilai Mata Pelajaran Penjas   Kelas V

 pada Siklus I

Jumlah

Siswa

10

9

8

7

6

5

4

3

2

1

0

Nilai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Page 30: Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan

Grafik 3

Frekuensi Perolehan Nilai Mata Pelajaran Penjas   Kelas V

 pada Siklus II

Jumlah

Siswa

10

9

8

7

6

5

4

3

2

1

0

Nilai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

B.     Pembahasan

Berdasarkan hasil diskusi dengan teman sejawat, pembelajaran pada

mata pelajaran  Penjas    di kelas V , sudah menunjukkan adanya peningkatan, hal

ini bisa dibuktikan dengan hasil evaluasi pada awal (Pra Siklus) memperoleh nilai

rata-rata sangat rendah. Setelah diadakan perbaikan pembelajaran Siklus I dan

Siklus II, dan mengalami peningkatan yang signifikan.

Page 31: Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan

Hasil evaluasi pada pelajaran  Penjas   tentang Servis atas permainan

bola volly  di Kelas V yang jumlah siswanya 18 orang diperoleh data sebagai

berikut :

1.      Pra Siklus, siswa yang memperoleh nilai 7 ke atas ada 6 orang, dan rata-rata

kelas 5,33  atau 53%

2.      Siklus I siswa yang memperoleh nilai 7 ke atas ada 7 orang, dengan rata-rata

kelas 6.00 atau 60 %

3.      Siklus II siswa yang memperoleh nilai 7 ke atas ada 18 orang dengan rara-rata

kelas 8,22 atau 82 %

Dari data di atas terlihat adanya perubahan hasil belajar siswa yang

signifikan pada setiap siklusnya itu dikarenakan pembelajaran dengan

menggunakan  metode dan pendekatan pembelajaran  yang sesuai dengan materi

pembelajaran.

Page 32: Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1.      Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas, penulis melakukan perbaikan

pembelajaran pada mata pelajaran Penjas drill  dan bermain   dengan

menggunakan pendekatan pembelajr di kelas V  SDN Cinangka 3    , maka dapat

ditarik beberapa kesimpulan yaitu perhatian siswa akan terfokus pada pelajaran

jika guru menyajikannya menggunakan pendekatan yang sesuai dapat

meningkatkan hasil belajardan aktifitas belajar  siswa, hal ini dibuktikan dari nilai

rata-rata tes formatif , pada mata pelajaran Penjas   di kelas V diperoleh nilai

pra  siklus  5.33, siklus I 6.00 dan siklus II  8.22, terlihat ada peningkatan yang

signifikan dari setiap siklusnya.

Berdasarkan uraian di atas bahwa penggunaan pendekatan pembelajaran

drill dan bermain  dalam pembelajaran  Penjas   di sekolah dasar dapat

merangsang siswa untuk memahami dan menemukan pemecahan masalah yang

ditemuinya selama proses pembelajaran, menemukan ide dan gagasan baru dalam

memodifikasi keadaaan yang disaksikan langsung, menumbuhkan sifat kritis yang

dinyatakan dalam wujud kemauan bertanya dan mengemukakan pendapat  serta

melatih keterampilan siswa dalam mengkomunkasikan hasil suatu kegiatan baik

secara lisan, tertulis maupun praktek. Dengan kata lain, penggunaan pendekatan

pembelajaran yang sesuai dengan  karakter dalam pembelajaran lebih

meningkatkan kemampuan pemahaman siswa dan mengefektifkan pencapaian

tujuan, baik tujuan secara umum maupun khusus.

Page 33: Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan

2.      Saran

Berdasarkan temuan penelitian sebagaimana yang telah diuraikan di atas,

maka rekomendasi yang dapat diberikan adalah sebagai berikut :

1.      Dalam setiap pembelajaran Penjas   disarankan bagi pelaksana pendidikan

untuk melaksanakan pembelajaran dengan mengunakan strategi yang sesuai

dengan karakter siswa dan lingkungannya, juga disarankan menggunakan

pendekatan pembelajaran yang sesuai  dengan kemampuan siswa dan melibatkan

siswa di dalamnya. Setiap pembelajaran diusahakan mengunakan media yang

sesuai dan media penunjang lainnya untuk membuktikan konsep-konsep

pembelajaran agar siswa memahami konsep-konsep tersebut secara optimal.

2.      Kepada pihak terkait, dalam hal ini pengawas TK/SD, kepala sekolah beserta

guru, baik guru kelas maupun guru bidang studi Penjas    perlu memperhatikan

kondisi siswa dalam setiap pembelajaran, kondisi sekolah dan tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai, sehingga tujuan pembelajaran dapat memenuhi

standar kompetensi yang ditetapkan.

3.      Sebagai kelanjutan dan  rekonstruksi dari penelitian ini, kepada peneliti lain

agar lebih baik dari apa yang telah dilaksanakan penulis.

Page 34: Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan

DAFTAR PUSTAKA

Kurikulum Tingkat Satauan Pendidikan.(2006)

Kurikulum 1994,Suplemen GBPP Tahun 1994

Abu, Ahmadi dan Prasetyo. (2005). (SBM)  Strategi Belajar Mengajar. Bandung :

Pustaka Setia

Amung Ma’mun dan Toto Subroto, 2001. Pendekatan Keterampilan Taktis dalam

Permainan Bola Voli. Jakarta : Dirjen Olahraga.

Barbara L.V dan Bonnie J.F. 1996. Bola Voli (Bimbingan, Petunjuk dan Teknik

Bermain). Semarang : Dahara Price.

Beutelstahl, Dieter, 2005. Belajar Bermain Bola Voli. Bandung : Pioner Jaya.

Depdikbud, 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

Chaplin C.P.(1995). Kamus Lengkap Psikologi.Jakarta : Rajawali Press

Danar W.R.(2003).Beberapa Pendekatan Pembelajaran Penjas .Makalah Forum

Komunikasi Intehrasi Vertikal Pendidikan Sains.Cisarua Bogor

Mikarsa, H. Tafik, A. dan Priyanti, P.J. (2002). Pendidikan Anak SD. Jakarta:

Universitas Terbuka.

Rukmana, A dan Suryana, A. (2006). Pengelolaan Kelas. Bandung: UPI PRESS

Sugiyanto. 1993. Belajar Gerak. Jakarta : KONI Pusat.

Suharno HP., 1979.  Dasar-Dasar Permainan Bola Voli. Yogyakarta : IKIP

Yogyakarta.

Wardani I. G. A. K. Dr. Prof, Siti Julaeha, MA, Ngadi Marsinah, M.Pd.

(2005).Penetapan Kemampuan Profesional ( Panduan ).Jakarta : Universitas

Terbuka

Page 35: Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan

Wardani I. G. A. K. Dr.Wihardit Kuswaya Drs.Med, Noehi Nasution Drs. MA.

(2004).Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta