mengungkap potensi tersembunyi kedelai (glycine...

43
MENGUNGKAP POTENSI TERSEMBUNYI KEDELAI (Glycine max) SEBAGAI AGEN KEMOPREVENTIF YANG POTENSIAL Diajukan untuk mengikuti Kompetisi Karya Tulis Mahasiswa (KKTM) 2008 Bidang: IPA Tema : Peningkatan Daya Saing Bangsa berbasis Keunggulan Lokal Disusun oleh: Andita Pra Darma (06/198136/FA/07676) Ratih Hardika Pratama (06/194833/FA/07559) Dyani Primasari Sukamdi (05/186936/FA/07338) FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2008

Upload: dinhdung

Post on 06-Mar-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MENGUNGKAP POTENSI TERSEMBUNYI KEDELAI (Glycine …ccrc.farmasi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/kedelai-kemopreventif.pdf · karya tulis ilmiah ini. 3. Kedua orang tua dan keluarga kami

MENGUNGKAP POTENSI TERSEMBUNYI KEDELAI (Glycine max) SEBAGAI AGEN KEMOPREVENTIF YANG POTENSIAL

Diajukan untuk mengikuti Kompetisi Karya Tulis Mahasiswa (KKTM) 2008

Bidang: IPA

Tema : Peningkatan Daya Saing Bangsa berbasis Keunggulan Lokal

Disusun oleh:

Andita Pra Darma (06/198136/FA/07676)

Ratih Hardika Pratama (06/194833/FA/07559)

Dyani Primasari Sukamdi (05/186936/FA/07338)

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2008

Page 2: MENGUNGKAP POTENSI TERSEMBUNYI KEDELAI (Glycine …ccrc.farmasi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/kedelai-kemopreventif.pdf · karya tulis ilmiah ini. 3. Kedua orang tua dan keluarga kami

2

HALAMAN PENGESAHAN

KOMPETISI KARYA TULIS MAHASISWA TAHUN 2008

1. Judul Karya Tulis : Mengungkap Potensi Tersembunyi Kedelai (Gycine max) sebagai Agen Kemopreventif yang Potensial

2. Bidang Penulisan : IPA 3. a. Penulis 1

Nama : Andita Pra Darma NIM : 06/198136/FA/07676 b. Penulis 2 Nama : Ratih Hardika Pratama NIM : 06/194833/FA/07559 c. Penulis 3 Nama : Dyani Primasari Sukamdi NIM : 05/186936/FA/07338

4. Dosen Pembimbing a. Nama Lengkap dan Gelar : Riris Istighfari Jenie, M.Si, Apt b. NIP : - c. Alamat Rumah : Jl. Ireda 68 Yogyakarta d. No.Telp : (0274) 372346 e. E-mail : [email protected]

Yogyakarta, 10 April 2008

Menyetujui

Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Dosen Pembimbing

(Dr. Edy Meiyanto, M.Si., Apt.) (Riris Istighfari Jenie, M.Si, Apt ) NIP. 131857330 NIP. -

Direktur Bidang Kemahasiswaan

( Drs. Haryanto, M.Si ) NIP. 131671685

Page 3: MENGUNGKAP POTENSI TERSEMBUNYI KEDELAI (Glycine …ccrc.farmasi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/kedelai-kemopreventif.pdf · karya tulis ilmiah ini. 3. Kedua orang tua dan keluarga kami

3

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT, atas segala limpahan rahmat-Nya, sehingga

penulis mampu menyelesaikan karya tulis dengan judul “Dibalik Potensi

Tersembunyi Kedelai (Glycine max) sebagai Agen Kemopreventif”, yang disusun

untuk mengikuti Kompetisi Karya Tulis Mahasiswa UGM Bidang IPA, Topik:

Pendayagunaan Potensi Kelautan. Dalam penyusunan karya tulis ini tidak terlepas

dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr.Marchaban, DESS, Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi UGM dan

Bapak Dr. Edy Meiyanto, M.Si., Apt selaku Wakil Dekan Bidang

Kemahasiswaan Fakultas Farmasi UGM.

2. Ibu Riris Istighfari Jenie, M.Si, Apt selaku dosen pembimbing yang telah

banyak memberikan bimbingan dan pengarahan dalam proses penulisan

karya tulis ilmiah ini.

3. Kedua orang tua dan keluarga kami yang senantiasa mendoakan dan memberi

dukungan kepada kami.

4. Teman-teman yang senantiasa memberi dukungan dan bantuan, baik moral

maupun material kepada kami.

Tiada gading yang tak retak, begitu juga halnya dengan karya tulis ini, masih

banyak ditemukan kekurangan-kekurangan. Oleh sebab itu, penulis menerima

masukan, saran, ataupun kritik yang sifatnya membangun dari semua pihak untuk

penyempurnaan karya tulis ini. Penulis berharap karya tulis ini dapat bermanfaat bagi

Pemerintah , masyarakat dan para akademisi dan peneliti-peneliti di Indonesia secara

luas.

Jogjakarta, 10 April 2008

Penulis

Page 4: MENGUNGKAP POTENSI TERSEMBUNYI KEDELAI (Glycine …ccrc.farmasi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/kedelai-kemopreventif.pdf · karya tulis ilmiah ini. 3. Kedua orang tua dan keluarga kami

4

RINGKASAN

Kanker merupakan salah satu jenis penyakit ganas yang telah ada di sekitar kita. Selama ini penyakit kanker merupakan salah satu penyakit yang sangat ditakuti oleh sebagian besar masyarakat dunia. Upaya-upaya pencegahan untuk penyakit kanker sudah dilakukan oleh sebagian masyarakat untuk pencegahan kanker seperti dengan pembedahan, radiasi, maupun kemoterapi. Penemuan suatu agen pencegah kanker yang berasal dari alam kian diminati oleh masyarakat karena bahan alam tidak berbahaya bagi tubuh mengingat terapi kanker yang selama ini ada memiliki efek samping yang sangat berbahaya terhadap tubuh kita. Untuk itu diperlukan suatu usaha dalam rangka menggali potensi alam khususnya Indonesia sebagai alternatif pengobatan kanker terutama sebagai agen kemopreventif. Indonesia merupakan negara yang kaya akan potensi alam. Berbagai macam flora tumbuh subur dan berkembang di Indonesia. Akan tetapi, banyak dari potensi lokal di negara ini yang belum dimanfaatkan secara optimal untuk kebutuhan masyarakat terutama di bidang kesehatan. Sebagian masyarakat sebenarnya sudah memanfaatkan tanaman-tanaman yang ada di Indonesia ini untuk pengobatan suatu penyakit. Mereka menggunakan tanaman ini berdasarkan pengalaman maupun “dari mulut ke mulut” yang berkembang secara turun temurun tanpa mengetahui dengan pasti bagaimana mekanisme dari tanaman di sekitar mereka. Sebagian masyarakat lain hanya memanfaatkan tanaman yang ada di Indonesia untuk kebutuhan pangan yaitu memenuhi kebutuhan gizi mereka tanpa tahu potensi lainnya, sebagai contoh adalah kedelai (Glycine max).

Tujuan dari penulisan ini adalah mengetahui efek kedelai sebagai agen kemopreventif melalui mekanisme-mekanisme yeng terkait dengan zat aktif yang terkandung dalam kedealai. Selanjutnya dicari solusi bagaimana meningkatkan produksi kedelai di Indonesia mengingat potensinya sebagai agen kemopreventif sekaligus mencari ide-ide kreatif untuk mengolah kedelai menjadi bentuk-bentuk lain yang lebih umum dan dapat diterima masyarakat sehingga dapat dimanfaatkan secara maksimal. Untuk merealisasikan hal tersebut, perlu dilakukan pengumpulan data-data pendukung tentang kedelai yaitu dari laporan penelitian, literatur, artikel, dan browsing dari internet. Setelah itu dilakukan pengolahan data-data untuk menjawab masalah-masalah yang terkait dengan kedelai dalam penulisan ini lalu dilakukan analisis dan solusi yang tepat untuk pengembangan penggunaan kedelai secara luas.

Kedelai merupakan salah satu sumber protein nabati utama bagi masyarakat Indonesia yang mengandung berbagai macam gizi yang diperlukan oleh tubuh . Kedelai juga mengandung suatu isoflavon yaitu suatu senyawa fitoestrogen yang memiliki aktivitas sebagai agen kemopreventif. Isoflavon yang terkandung dalam kedelai antara lain genistein, daidzein, dan glycitein . Genistein merupakan isoflavon utama yang ada di dalam tanaman kedelai yang memiliki aktivitas kemopreventif yaitu bekerja sebagai antioksidan dan sebagai senyawa estrogenik yang dapat

Page 5: MENGUNGKAP POTENSI TERSEMBUNYI KEDELAI (Glycine …ccrc.farmasi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/kedelai-kemopreventif.pdf · karya tulis ilmiah ini. 3. Kedua orang tua dan keluarga kami

5

menghambat proliferasi sel. Antioksidan pada kedelai berguna mengikat radikal-radikal bebas yang dapat berpotensi menyebabkan penyakit kanker. Aktivitas lainnya adalah sebagai senyawa estrogenik, yaitu senyawa yang mirip dengan estrogen dan berikatan dengan estrogen reseptor sehingga dapat menghambat proses proliferasi sel. Pemanfaatan kedelai sebagai agen kemopreventif bisa dilakukan dengan mengonsumsi kedelai secara teratur yaitu untuk mencegah terbentuknya penyakit kanker. Isoflavon pada kedelai sebenarnya dapat bekerja baik sebelum dan sesudah terbentuknya sel kanker itu sendiri tetapi lebih baik dikonsumsi sebagai pencegahan karena sesuai pepatah “mencegah lebih baik daripada mengobati”. Pemanfaatan kedelai yang lain adalah dikombinasikan dengan terapi kanker secara medis, misalkan dengan kemoterapi baik sebagai agen pendukung yang dapat menaikkan efek maupun bekerja antagonis dengan menurunkan efek samping yang berbahaya dari terapi tersebut. Dengan demikian, selain sebagai makanan dengan protein tinggi, kedelai juga dapat dimanfaatkan sebagai alternatif dalam pencegahan kanker.

Kedelai yang berfungsi sebagai antioksidan dapat dimanfaatkan secara optimal untuk dibuat produk-produk selain produk makanan yang selama ini beredar. Produk yang dapat dimanfaatkan misalnya adalah lotion maupun sabun mandi. Produk ini diharapkan dapat mengurangi radikal bebas baik dari debu dan asap kendaraan bermotor mengingat tingkat polusi di negara ini cukup tinggi. Selain itu, pengolahan kedelai menjadi food supplement juga dapat mengoptimalkan fungsinya sebagai agen kemopreventif. Food supplement dalam bentuk yang praktis merupakan salah satu strategi untuk menaikkan daya konsumsi kedelai di masyarakat mengingat berubahnya pola gaya hidup masyarakat yang cenderung mencari sesuatu yang mudah dan praktis. Bentuk sediaan yang dapat digunakan adalah dengan tablet effervescent dimana masyarakat dapat dengan mudah menikmati kedelai tanpa harus bersusah payah. Strategi pengolahan kedelai perlu untuk terus ditingkatkan, baik sebagai bahan makanan maupun produk lain. Dalam hal ini diperlukan kerjasama yang baik antara pemerintah, industri makanan, industri farmasi, dan kalangan akademisi untuk mengembangkan ide-ide kreatif dan strategi pengembangan produk hasil olahan kedelai, sehingga kedelai bisa digunakan secara luas oleh masyarakat. Manfaat kedelai yang begitu besar tidak diimbangi dengan produksinya. Produksi kedelai terus menurun dari tahun ke tahun. Untuk meningkatkan produksi kedelai dapat dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya adalah penanaman kedelai secara tumpang sari dan budidaya kedelai di lahan pasang surut. Cara lain untuk meningkatkan produksi kedelai adalah dengan rekayasa genetika untuk menghasilkan tanaman kedelai yang unggul yaitu butuh biaya perawatan yang murah dengan hasil yang maksimal. Melalui budidaya yang terorganisir, penyebaran informasi oleh Pemerintah, dan usaha pengembangan produk kedelai, diharapkan potensi kedelai sebagai alternatif pencegahan kanker dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat, sehingga dapat menurunkan resiko penyakit kanker di

Page 6: MENGUNGKAP POTENSI TERSEMBUNYI KEDELAI (Glycine …ccrc.farmasi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/kedelai-kemopreventif.pdf · karya tulis ilmiah ini. 3. Kedua orang tua dan keluarga kami

6

Indonesia, dan potensi alam di Indonesia dapat dimanfaatkan secara optimal oleh anak-anak bangsa di masa kini dan mendatang.

Dari uraian di atas jelas sekali manfaat kedelai sebagai agen kemopreventif yang dapat menurunkan resiko penyakit kanker. Berbagai macam usaha perlu dilakukan untuk mengoptimalkan potensi kedelai mulai dari proses produksi dan cara-cara pengolahannya. Untuk itu perlu adanya sosialisasi kepada masyarakat mengenai manfaat kedelai dan melakukan penelitian lebih lanjut mengenai kedelai ataupun bahan-bahan lain yang tujuannya ke arah penemuan obat baru yang dapat berguna untuk menunjang terapi penyakit kanker. Pemerintah perlu membentuk suatu tim yang beranggotakan para ahli yang terpercaya yang khusus menangani obat-obatan alami sehingga potensi lokal di Indonesia dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan masyarakat.

Page 7: MENGUNGKAP POTENSI TERSEMBUNYI KEDELAI (Glycine …ccrc.farmasi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/kedelai-kemopreventif.pdf · karya tulis ilmiah ini. 3. Kedua orang tua dan keluarga kami

7

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kanker merupakan suatu penyakit sel yang ditandai dengan hilangnya fungsi kontrol

sel terhadap regulasi daur sel maupun fungsi homeostatis sel pada organisme

multiseluler. Akibatnya, sel akan berproliferasi terus-menerus sehingga

menimbulkan pertumbuhan jaringan yang abnormal yang menyebar dan

menghancurkan organ-organ lain dan jaringan tubuh (Lodish et al., 2000). Penyebab

sebenarnya dari kanker belum diketahui dengan pasti dan jelas namun ada faktor-

faktor resiko yang terkait dengan terjadinya kanker. Faktor-faktor tersebut

diantaranya adalah makanan, merokok, konsumsi alkohol, tingkah laku reproduksi,

infeksi, dan faktor-faktor geografis termasuk sinar matahari dan lamanya terekspose

bahan-bahan karsinogenik (produk-produk pembakaran fosil, limbah radioaktif,

debu, asap, residu pestisida dan bahan tambahan pangan) Bahan-bahan mutagen dan

karsinogen tersebut menyebabkan kerusakan DNA yang berlanjut dengan proses

mutagenesis dan karsinogenesis.

Selama ini masyarakat secara umum sebenarnya sudah menggunakan tanaman-

tanaman dari alam sekitar untuk pengobatan penyakit kanker. Pengetahuan

masyarakat saat ini masih bersifat empiris yaitu informasi ini menyebar dari mulut ke

mulut dan secara generasi ke generasi diturunkan secara berkelanjutan. Untuk itu

perlu adanya suatu penelitian lebih lanjut disertai bukti-bukti ilmiah sehingga

masyarakat dapat memahami secara pasti mengenai manfaat tanaman tersebut. Salah

satu tanaman di Indonesia yang selama ini dikenal masyarakat dan dipercaya

memiliki manfaat dalam hal kesehatan adalah kedelai (Glycine max).

Page 8: MENGUNGKAP POTENSI TERSEMBUNYI KEDELAI (Glycine …ccrc.farmasi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/kedelai-kemopreventif.pdf · karya tulis ilmiah ini. 3. Kedua orang tua dan keluarga kami

8

Kedelai merupakan salah satu sumber gizi protein nabati yang cukup banyak

dikonsumsi oleh sebagian besar masyarakat Indonesia baik kalangan atas maupun

kalangan bawah. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan atau

Leguminoceae ini belum sepenuhnya dimanfaatkan secara optimal dalam bidang

kesehatan, khususnya dalam bidang alternatif pengobatan yang berbasis bahan alam

sebagai agen kemopreventif untuk.

Kedelai mengandung isoflavon yang diyakini dapat digunakan dalam pengobatan

kanker. Isoflavon yang termasuk senyawa fitoestrogen dalam kedelai berfungsi

sebagai regulator signal transduksi menghambat enzim 5-alfa reduktase, menaikkan

Sex Hormone Binding Globulin (SHBG), mengurangi tirosin yang bekerja spesifik

terhadap aktivitas protein kinase, dan mengurangi aktivitas P450 aromatase.

Isoflavon utama yang terkandung dalam kedelai adalah genistein. Genistein yang

diperoleh dari pemurnian kedelai merupakan isoflavon yang telah banyak menuai

perhatian sehubungan dengan aktivitasnya sebagai antiproliferatif, efek estrogenik,

dan efek antiestrogenik (Molteni, 1995). Bahkan sebuah studi mengenai efek

genistein secara in vivo dan in vitro melaporkan bahwa 74 % proliferasi pada kanker

prostat dan kanker payudara berkurang secara signifikan (Hempstock, 1999).

Mekanisme kerja dari genistein yang menginduksi apoptosis sel dan menghambat

proliferasi sel mengindikasikan genistein sebagai agen kemopreventif.

Berdasarkan bukti-bukti ilmiah tersebut disimpulkan bahwa kedelai memiliki potensi

yang luar biasa untuk dikembangkan lebih lanjut sebagai alternatif pengobatan

penyakit kanker. Selain itu diperlukan strategi-strategi mengoptimalkan

perkembangan dan budidaya kedelai di Indonesia mengingat potensinya sebagai agen

kemopreventif.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah kedelai dapat menjadi agen kemopreventif ?

2. Bagaimana usaha untuk meningkatkan produksi kedelai di Indonesia ?

Page 9: MENGUNGKAP POTENSI TERSEMBUNYI KEDELAI (Glycine …ccrc.farmasi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/kedelai-kemopreventif.pdf · karya tulis ilmiah ini. 3. Kedua orang tua dan keluarga kami

9

3. Bagaimana strategi mengolah kedelai menjadi bentuk lain yang mudah diperoleh

dan bermanfaat sebagai agen kemopreventif ?

C. Makna Penting dan Gagasan Kreatif

Penyakit kanker tergolong penyakit yang mengerikan dan meresahkan bagi

masyarakat. Penyakit kanker merupakan penyakit ke-2 terbesar di dunia setelah

jantung yang menyebabkan kematian, sedangkan di Indonesia ada pada urutan ke-6

(Kompas, 2003). Obat-obat herbal banyak digunakan sebagai alternatif dalam

pengobatan kanker baik sebagai agen kemopreventif. Selain mudah didapat, oabat-

obat dari bahan alam relatif sedikit menimbulkan efek samping yang berbahaya bagi

tubuh.

Indonesia merupakan negara kaya akan bahan alam yang memiliki potensi yang

sebagai agen kemopreventif atau antikanker, salah satunya adalah kedelai. Meski

bukan tanaman asli Indonesia kedelai telah banyak dibudidayakan di Indonesia dan

produk hasil olahan kedelai telah banyak dikonsumsi oleh sebagian besar masyarakat

Indonesia. Kedelai merupakan sumber protein nabati utama bagi masyarakat

Indonesia. Selain itu kedelai juga mengandung zat besi,kalsium, vitamin A, B, B1,

B2, yang lebih banyak dibandingkan dengan jenis kacang lainnya, juga B12 yang

berperan dalam pembentukan sel-sel darah merah. Zat lain yang terkandung dalam

kedelai adalah genistein, daidzein, dan glycitein yang termasuk isoflavon yaitu

senyawa fitoestrogen yang dapat menghambat pertumbuhan sel kanker atau tumor

(Thomas, 1992).

Sosialisasi tentang manfaat kedelai sebagai agen kemopreventif, diharapkan mampu

mendorong masyarakat untuk menggunakan kedelai sebagai pencegah kanker dan

untuk terapi pengobatan kanker selain kemoterapi. Usaha-usaha peningkatan

produksi kedelai juga diperlukan karena akhir–akhir ini produksi kedelai menurun.

Dengan ditingkatkannya produksi kedelai maka produk hasil olahan kedelai akan

semakin banyak diproduksi dan digunakan oleh masyarakat Indonesia. Dengan

Page 10: MENGUNGKAP POTENSI TERSEMBUNYI KEDELAI (Glycine …ccrc.farmasi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/kedelai-kemopreventif.pdf · karya tulis ilmiah ini. 3. Kedua orang tua dan keluarga kami

10

begitu, resiko masyarakat Indonesia menderita penyakit kanker akan semakin kecil

dan perkembangan penyakit kanker bisa ditekan.

D. Tujuan

1. Tujuan Umum

Mencari alternatif pengobatan penyakit kanker dengan memanfaatkan potensi

alam di Indonesia.

2. Tujuan Khusus

a. Menginformasikan pada masyarakat mengenai potensi kedelai sebagai agen

kemopreventif.

b. Mensosialisasikan kedelai sebagai agen kemopreventif kepada pemerintah dan

mengoptimalkan potensinya sehingga pemerintah ikut berpartisipasi dalam

meningkatkan produksi kedelai di dalam negeri.

c. Mencari strategi dalam pendayagunaan kedelai menjadi bentuk lain yang lebih

menarik dan dapat bersaing dengan produk- produk yang telah beredar di

masyarakat.

E. Manfaat

1. Bagi Pemerintah

a. Sebagai pertimbangan bagi Pemerintah untuk melakukan usaha peningkatan

produksi kedelai yang bermanfaat bagi kesejahteraan dan peningkatan taraf

kesehatan masyarakat Indonesia.

b. Sebagai bahan pertimbangan untuk mengeluarkan dana bagi penelitian dan

eksplorasi lebih lanjut terhadap potensi kedelai di Indonesia.

c. Sebagai pertimbangan pelaksanaan sosialisasi manfaat kedelai yang berpotensi

dalam terapi pengobatan kanker .

Page 11: MENGUNGKAP POTENSI TERSEMBUNYI KEDELAI (Glycine …ccrc.farmasi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/kedelai-kemopreventif.pdf · karya tulis ilmiah ini. 3. Kedua orang tua dan keluarga kami

11

2. Bagi Masyarakat Luas

a. Sebagai saran membudidayakan kedelai secara massal, sebagai sumber

pendapatan yang cukup menjanjikan.

b. Sebagai pembuka wawasan masyarakat tentang aktivitas kemopreventif dari

kedelai.

c. Sebagai saran membuka lapangan pekerjaan baru berupa budidaya kedelai

3. Bagi Penulis dan Kalangan Akademisi

a. Bagi penulis, karya tulis ini bermanfaat sebagai langkah awal untuk

menghasilkan karya-karya tulis lain di masa mendatang.

b. Bagi kalangan akademisi lain, terutama para peneliti, berguna sebagai pemacu

semangat untuk melakukan penelitian lebih lanjut terhadap kandungan lain dari

kedelai (Glycine max) dan potensi tanaman lain di Indonesia yang bermanfaat

dalam bidang kesehatan.

Page 12: MENGUNGKAP POTENSI TERSEMBUNYI KEDELAI (Glycine …ccrc.farmasi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/kedelai-kemopreventif.pdf · karya tulis ilmiah ini. 3. Kedua orang tua dan keluarga kami

BAB II

TELAAH PUSTAKA

A. Kanker

Kanker adalah segolongan penyakit yang ditandai dengan pembelahan sel yang tidak

terkendali dan kemampuan sel-sel tersebut untuk menyerang jaringan biologis

lainnya, baik dengan pertumbuhan langsung di jaringan yang bersebelahan (invasi)

atau dengan migrasi sel ke tempat yang jauh (metastasis). Pertumbuhan yang tidak

terkendali tersebut disebabkan kerusakan DNA, menyebabkan mutasi di gen vital

yang mengontrol pembelahan sel. Sel kanker kehilangan fungsi kontrolnya terhadap

regulasi daur sel maupun fungsi homeostasis sel pada organisme multiseluler.

Dengan kegagalan tersebut, sel tidak dapat berproliferasi secara normal. Akibatnya

sel akan berploriferasi terus-menerus sehingga menimbulkan pertumbuhan jaringan

yang abnormal (Lodish et al., 2000).

Penyakit kanker merupakan penyakit ke-2 terbesar di dunia setelah jantung yang

menyebabkan kematian, sedangkan di Indonesia pada urutan ke-6. Kanker terjadi

akibat adanya gangguan fungsi homeostasis atau kegagalan mekanisme pengatur

multiplikasi pada organisme multiseluler (Kompas, 2003). Sel kanker timbul dari sel

normal tubuh yang mengalami transformasi atau perubahan menjadi ganas oleh

karsinogen atau karena mutasi spontan. Transformasi sejumlah gen yang

menyebabkan gen tersebut termutasi disebut neoplasma atau tumor. Neoplasma

merupakan jaringan abnormal yang terbentuk akibat aktivitas proliferasi yang tidak

terkontrol (neoplasia). Pada tahap awal, neoplasma berkembang menjadi karsinoma

in situ di mana sel-sel pada jaringan tersebut masih terlokalisasi dan mungkin

memiliki kesamaaan fungsional dengan sel normal (King, 2000). Sel neoplasma

mengalami perubahan morfologi, fungsi, dan siklus pertumbuhan, yang akhirnya

menimbulkan disintegrasi dan hilangnya komunikasi antarsel. Tumor

Page 13: MENGUNGKAP POTENSI TERSEMBUNYI KEDELAI (Glycine …ccrc.farmasi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/kedelai-kemopreventif.pdf · karya tulis ilmiah ini. 3. Kedua orang tua dan keluarga kami

7

diklasifikasikan sebagai benigna, yaitu kejadian neoplasma yang bersifat jinak dan

tidak menyebar ke jaringan di sekitarnya. Sebaliknya, maligna disinonimkan sebagai

tumor yang melakukan metastasis, yaitu menyebar dan menyerang jaringan lain.

Maligna sering dikatakan sebagai kanker (Lodish et al., 2000).

Sel kanker memiliki perbedaan yang sangat signifikan dengan sel normal dalam

tubuh. Ciri-ciri khusus sel kanker yang membedakannya dengan sel normal antara

lain :

a. Sel kanker tidak mengenal program kematian sel yang dikenal dengan nama

apoptosis. Protein p53 mampu mencegah replikasi dari DNA yang rusak pada

sel normal dan mendorong penghancuran sendiri dari sel yang mengandung

DNA yang tidak normal. Peristiwa ini disebut apoptosis. Apoptosis sangat

dibutuhkan untuk mengatur berapa jumlah sel yang dibutuhkan dalam tubuh,

yang mana semuanya fungsional dan menempati tempat yang tepat dengan umur

tertentu. Bila telah melewati masa hidupnya, sel-sel normal (nonkanker) akan

mati dengan sendirinya tanpa ada efek peradangan (inflamasi). Sel kanker

berbeda dengan karakteristik tersebut. Dia akan terus hidup meski seharusnya

mati (immortal). Mutasi dari gen p53 menyebabkan proliferasi dan transformasi

sel menjadi kehilangan kendali (Sofyan, 2000).

b. Sel kanker tidak mengenal komunikasi ekstraseluler atau asosial. Komunikasi

ekstraseluler diperlukan untuk menjalin koordinasi antar sel sehingga mereka

dapat saling menunjang fungsi masing-masing. Dengan sifatnya yang asosial, sel

kanker bertindak semaunya sendiri tanpa peduli apa yang dibutuhkan oleh

lingkungannya. Sel kanker dapat memproduksi growth factor sendiri sehingga

tidak bergantung pada rangsangan sinyal pertumbuhan dari luar untuk

melakukan proliferasi. Dengan demikian sel kanker dapat tumbuh menjadi tak

terkendali (Hanahan and Weinberg, 2000). Sel kanker juga tidak sensitive

terhadap sinyal yang dapat menghentikan pertumbuhan dan pembelahan sel. Sel

kanker mampu menghindar dari sinyal anti pertumbuhan yang berhubungan

Page 14: MENGUNGKAP POTENSI TERSEMBUNYI KEDELAI (Glycine …ccrc.farmasi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/kedelai-kemopreventif.pdf · karya tulis ilmiah ini. 3. Kedua orang tua dan keluarga kami

8

dengan daur sel, salah stu mekanismenya adalah dengan rusaknya gen Rb

(Meiyanto, 2002).

c. Sel kanker mampu menyerang jaringan lain (invasif), merusak jaringan tersebut

dan tumbuh subur di atas jaringan lain membentuk anak sebar (metastasis).

Semakin besar jangkauan metastasis tumor, kanker semakin sulit disembuhkan

(Albert et al., 1994). Kanker pada stadium metastasis inilah yang merupakan

penyebab 90% kematian penderita kanker (Spom, 1995 cit Hanahan dan

Weinberg, 2000).

d. Untuk mencukupi kebutuhan pangan dirinya sendiri, sel kanker mampu

membentuk pembuluh darah baru (neoangiogenesis) meski itu tentunya dapat

mengganggu kestabilan jaringan tempat ia tumbuh. Sinyal inisiasi pada proses

angiogenesis di antaranya adalah Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF)

dan Fibroblast Growth Factor (FGF). Selain itu regulator yang lain adalah

angiopoietin-1, angiotropin, angiogenin, epidermal growth factor, granulocyte

colony-stimulating factor, interleukin-1 (IL-1), IL-6, IL-8, PDGF. TNF-α,

kolagen, cathepsin (Hanahan and Weinberg, 2000)

e. Sel kanker memiliki kemampuan yang tak terbatas dalam memperbanyak dirinya

sendiri (proliferasi) meski seharusnya ia sudah tak dibutuhkan dan jumlahnya

sudah melebihi kebutuhan yang seharusnya. Dengan kemampuan untuk

memenuhi kebutuhan sinyal pertumbuhan dan kemampuan menghindar dari

mekanisme apoptosis, sel kanker memiliki kemampuan tak terbatas untuk

bereplikasi (Hanahan dan Weinberg, 2000).

Agen penyebab kanker disebut karsinogen. Penyebab tunggal untuk terjadinya

kanker hingga saat ini belum diketahui. Namun demikian, berdasarkan laporan

berbagai penelitian, dapat diketahui bahwa karsinogen digolongkan ke dalam 4

golongan yaitu :

a. Bahan kimia, karsinogen bahan kimia melalui metabolisme membentuk gugus

elektrofilik yang kurang muatan elektron, sebagai hasil antara, yang kemudian

dapat berikatan dengan pusat-pusat nukleofilik pada protein, RNA dan DNA.

Page 15: MENGUNGKAP POTENSI TERSEMBUNYI KEDELAI (Glycine …ccrc.farmasi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/kedelai-kemopreventif.pdf · karya tulis ilmiah ini. 3. Kedua orang tua dan keluarga kami

9

b. Virus, contohnya adalah pada golongan virus DNA seperti Human papiloma

virus yang menyebabkan kanker penis atau vulva ; Epstein Barr virus yang

menyebabkan karsinoma nasofaring dan limfoma Burkitt , cytomegalovirus yang

menyebaban sarkoma kaposi pada penderita AIDS , virus hepatitis B yang

menyebabkan kanker hati. Golongan virus RNA yang menyebabkan kanker atau

sarkoma jaringan lunak.

c. Radiasi, terutama radiasi ultraviolet dengan panjang gelombang 290-370 nm

berkaitan dengan terjadinya kanker kulit

d. Agen biologik, antara lain hormon estrogen yang membantu pembentukan

kanker payudara dan kanker rahim .

(Anonim3, 2007)

 

B. Karsinogenesis

Kanker bukanlah penyakit yang datang dengan begitu saja, melainkan akibat

akumulasi atau penumpukan kerusakan-kerusakan tertentu di dalam tubuh.

Serangkaian proses berkembangnya kanker disebut karsinogenesis. Karsinogenesis

adalah suatu proses terjadinya kanker melalui mekanisme multitahap yang

menunjukkan perubahan genetik dan menyebabkan transformasi progresif sel normal

menjadi sel malignan (ganas) (Hanahan dan Weinberg, 2000). Perubahan basa DNA

(mutasi) merupakan prubahan selular mendasar yang menyebabkan terjadinya

kanker. Kanker tidak berasal dari mutasi tunggal, namun dibutuhkan akumulasi dari

beberapa mutasi (3 sampai 20 mutasi) dalam karsinogenesis (Lodish et al., 2000;

King, 2000).

Karsinogenesis melibatkan inisiasi, promosi, progresi, dan metastasis. Inisiasi

merupakan perubahan spesifik pada DNA sel target yang menuntun pada proliferasi

abnormal sebuah sel. Sel yang mengalami inisiasi atau prakanker dapat kembali ke

tingkat normal secara spontan, tetapi pada tingkat lebih lanjut menjadi ganas.

Promosi merupakan tingkat lanjutan dari tahap inisiasi. Sel-sel akan memperoleh

Page 16: MENGUNGKAP POTENSI TERSEMBUNYI KEDELAI (Glycine …ccrc.farmasi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/kedelai-kemopreventif.pdf · karya tulis ilmiah ini. 3. Kedua orang tua dan keluarga kami

10

beberapa keuntungan selektif untuk tumbuh sehingga pertumbuhannya menjadi cepat

dan berubah menjadi bentuk tumor jinak. Tahap promosi berlangsung lama, bisa

lebih dari sepuluh tahun. Pada tahap perkembangan (progression), terjadi instabilitas

genetik yang menyebabkan perubahan-perubahan mutagenik dan epigenetik. Proses

ini akan menghasilkan klon baru sel-sel tumor yang memiliki aktivitas proliferasi,

bersifat invasif (menyerang) dan potensi metastatiknya meningkat. Metastasis

melibatkan beberapa tahap yang berbeda, termasuk memisahnya sel kanker dari

tumor primer, masuk ke dalam sirkulasi dan limfatik, serta perlekatan pada

permukaan jaring baru (Silalahi, 2006).

C. Antikanker

Penanganan kanker ada dua macam, yaitu pencegahan kanker dan penghambatan

kanker. Upaya pencegahan kanker disebut kemopreventif. Senyawa kemopreventif

dibagi menjadi dua kategori yaitu blocking agent dan suppressing agent. Blocking

agent mencegah karsinogen mencapai target aksinya, baik melalui penghambatan

aktivasi metabolism atau menghambat interaksi dengan target makromolekul seperti

DNA, RNA, atau protein. Suppressing agent menghambat pembentukan malignan

dari sel yang telah terinisiasi pada tahap promosi atau progresi (Surh, 1999). Menurut

Sharma (2000), kemopreventif dibagi menjadi tiga golongan, yaitu primer, sekunder,

dan tersier. Kemopreventif primer adalah mencegah terjadinya sel kanker sejak tahap

premalignan. Usaha pencegahan saat karsinogenesis pada tahap awal malignan

adalah kemopreventif sekunder. Sedangkan kemopreventif tersier adalah usaha untuk

meminimalkan resiko yang mungkin terjadi setelah terapi untuk malignan primer.

Upaya penyembuhan (kuratif) kanker antara lain adalah :

a. Kemoterapi : terapi ini menggunakan obat-obatan misalnya saja golongan

siklofosfamid, methotreksat, dan 5-flurorasil. Pada dasarnya kinerja obat-obatan

tersebut sama yaitu menghambat proliferasi sel sehingga sel tidak jadi

memperbanyak diri. Kemoterapi bisa diberikan secara tunggal ( satu macam obat

saja) atau kombinasi, dengan harapan bahwa sel-sel yang resisten terhadap obat

Page 17: MENGUNGKAP POTENSI TERSEMBUNYI KEDELAI (Glycine …ccrc.farmasi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/kedelai-kemopreventif.pdf · karya tulis ilmiah ini. 3. Kedua orang tua dan keluarga kami

11

tertentu juga bisa merespon obat yang lain sehingga bisa diperoleh hasil yang

lebih baik. Dampaknya pada pasien biasanya rambut rontok, selera makan

menurun, rasa lemah dan letih.

b. Terapi hormon : terapi ini digunakan untuk jenis kanker yang berkaitan dengan

hormon misalnya kanker payudara (berkaitan dengan hormon estrogen) pada

wanita dan kanker prostat (berkaitan dengan hormon androgen) pada pria. Terapi

hormon pada dasarnya berusaha menghambat sintesis steroid sehingga sel tidak

dapat membelah. Terapi ini membawa dampak negatip bila diaplikasikan pada

wanita yang masih dalam usia subur karena dapat menghambat siklus

menstruasi.

c. Radioterapi: terapi ini menggunakan sinar-X dengan dosis tertentu sehingga

dapat merusak DNA dan memaksa sel untuk berapoptosis. Efek negatif yang

ditimbulkan hampir sama dengan kemoterapi (Nurlaila dan Hadi, 2008).

D. Kedelai (Glycine max L)

1. Nama Tanaman

Nama ilmiah : Glycine max L. Merrill

Nama lokal : Kedelai (Indonesia), Dele (Jawa), Kacang Bulu (Sunda), Kedhele

(Madura), Retak Menjong (Lampung), Kacang Rimang

(Minangkabau), Sarupapa (Titak), Kadale (Ujung Pandang), Lawui

(Bima), Gadelei (Halmahera)

Nama asing : Soybean (Inggris), Soyaboon (Belanda)

( Thomas, 1992)

Page 18: MENGUNGKAP POTENSI TERSEMBUNYI KEDELAI (Glycine …ccrc.farmasi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/kedelai-kemopreventif.pdf · karya tulis ilmiah ini. 3. Kedua orang tua dan keluarga kami

12

2. Klasifikasi Tanaman

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Sub divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonnae

Ordo : Leguminales

Famili : Leguminoceae

Marga : Glycine

Spesies : Glycine max L. Merrill

(Thomas, 1992)

3. UraianTanaman

Van Steenis (1975) mendiskripsikan kedelai sebagai tumbuhan semak dengan tinggi

0,2 sampai 0,6 meter saat berumur 1 tahun. Batang berbentuk persegi dengan rambut

coklat dan berwarna hijau keputih-putihan yang menjauhi batang atau mengarah ke

bawah. Poros daun dengan tangkai 6 sampai 19 cm. Anak daun oval bulat telur atau

memanjang, tepi rata, kedua sisi berambut 3 sampai 15 kali 2 sampai 7,5 cm.

Mahkota putih panjang 6 sampai 7 mm, sayap dan lunas berbuku panjang. Benang

sari bendera lepas atau mudah lepas, yang lainnya melekat. Bakal buah berambat

empat, polongan per berkas atau tandan 1 sampai 4, mengarah ke bawah 3 atau 4 kali

0,8 hingga 1,2 cm, bertangkai pendek di atas sisa kelopak, pipih sekali dengan

beberapa sekat seperti selaput.

Kedelai memiliki bunga majemuk, berbentuk tandan, berwarna ungu / kuning

keputihan. Buah kedelai berbentuk polong, seperti kacang, bertangkai pendek, pipih.

Buah mudanya berwarna hijau dan tuanya berwarna kuning.Kedelai berbuah polong

yang berisi biji-bijinya. Baik kulit luar buah polong maupun batang pohonnya

mempunyai bulu-bulu yang kasar berwarna coklat (Thomas, 1992).

Page 19: MENGUNGKAP POTENSI TERSEMBUNYI KEDELAI (Glycine …ccrc.farmasi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/kedelai-kemopreventif.pdf · karya tulis ilmiah ini. 3. Kedua orang tua dan keluarga kami

13

Gambar 1. Daun tanaman kedelai (Congo, 2008).

Gambar 2. Biji tanaman kedelai (Anonim1, 2008).

Gambar 3. Bunga tanaman kedelai (Anonim2, 2008).

Page 20: MENGUNGKAP POTENSI TERSEMBUNYI KEDELAI (Glycine …ccrc.farmasi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/kedelai-kemopreventif.pdf · karya tulis ilmiah ini. 3. Kedua orang tua dan keluarga kami

14

4. Habitat dan Penyebaran

Tanaman kedelai merupakan tanaman yang berasal dari daerah beriklim subtropis

walau banyak juga ditemukan di Indonesia. Menurut para ahli botani, kedelai

sebenarnya berasal dari negeri Cina, Mansyuria, dan Jepang (Asia Timur). Kedelai

sudah banyak dibudidayakan sejak 1500 tahun Sebelum Masehi dan baru masuk

Indonesia, terutama Jawa sekitar tahun 1750.

Kedelai paling baik ditanam di ladang dan persawahan antara musim kemarau yaitu

sebagai palawija yang dapat memperbaiki keadaan tanah dan juga pada musim hujan.

Sedang rata – rata curah hujan tiap tahun yang cocok bagi kedelai adalah kurang dari

200 milimeter dengan jumlah bulan kering 3 – 6 bulan dari hari hujan berkisar antara

95 – 122 hari selama setahun. Untuk budidaya tanaman kedelai di pulau Jawa yang

paling baik adalah pada ketinggian kurang dari 500 meter di atas permukaan laut

(Thomas, 1992)

5. Kandungan dan Manfaat

Kedelai mengandung protein, zat besi,kalsium, vitamin A, B, B1 , B2, yang lebih

banyak dibandingkan dengan jenis kacang lainnya, juga B12 yang berperan dalam

pembentukan sel-sel darah merah. Kandungan lesitin pada kedelai, yang

mengandung lemak tak jenuh linoleat, oleat dan arakhidonat yang berfungsi sebagai

lipotropikum yaitu zat yang mencegah penumpukan lemak berlebihan dalam tubuh

sedangkan kandungan serat kedelai yang sangat tinggi dapat membantu merangsang

metabolisme dan dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Zat lain yang

terkandung dalam kedelai adalah genistein, daidzein, dan glycitein yang termasuk

isoflavon yaitu senyawa fitoestrogen yang dapat menghambat pertumbuhan sel

kanker atau tumor (Thomas, 1992).

Genistein adalah fitoestrogen yaitu bahan kimia yang mirip estrogen pada tumbuhan

yang berfungsi sebagai prekursor pada metabolisme manusia. Fitoestrogen ini secara

alami menjadi bahan kimia yang dapat berinteraksi dengan reseptor estrogen untuk

Page 21: MENGUNGKAP POTENSI TERSEMBUNYI KEDELAI (Glycine …ccrc.farmasi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/kedelai-kemopreventif.pdf · karya tulis ilmiah ini. 3. Kedua orang tua dan keluarga kami

15

melemahkan estrogen atau dengan kata lain sebagai antiestrogen. Fitoestrogen ini

tersusun atas komponen-komponen besar senyawa non steroid yang mirip dengan

estrogen (Leclerg et al., 1999)

Menurut Hughes et al., (1998), ada tiga kandungan kimia utama tumbuhan kedelai

yang memiliki sifat dan fungsi seperti estrogen di dalam tubuh, yaitu lignin

(enterolakton dan enterodiol), isoflavon (genistein, daidzein, biochanin A, dan

glycitein), dan coumestan. Dua zat utama fitoestrogen yang ditemukan pada

makanan manusia adalah lignan (enterodiol dan enterolakton) dan isoflavon

(daidzein, genistein, dan glycitein).

Isoflavon merupakan bagian dari flavonoid yang banyak ditemukan di dalam kedelai.

Kandungan utama isoflavon di kedelai adalah genistein dan daidzein walaupun

sebenarnya ada banyak kandungan isoflavon lain seperti glycitein dan biochanin A.

Kedelai mengandung lebih banyak genistein daripada daidzein walaupun rasio ini

bervariasi dalam produk kedelai yang berbeda. Isoflavon yang merupakan bagian

dari fitoestrogen ini memiliki fungsi penting dalam mekanisme pertahanan diri

tumbuhan (Hughes et al., 1998)

Gambar 4. Macam – macam struktur isoflavon dalam kedelai (Wu, 1999)

Page 22: MENGUNGKAP POTENSI TERSEMBUNYI KEDELAI (Glycine …ccrc.farmasi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/kedelai-kemopreventif.pdf · karya tulis ilmiah ini. 3. Kedua orang tua dan keluarga kami

16

E. Efek Kedelai Sebagai Agen Kemopreventif

Kedelai banyak menarik perhatian ilmuwan karena potensinya dalam menghambat

beberapa macam panyakit kanker dan beberapa penyakit kronis seperti penyakit

kardiovaskuler, Alzheimer, dan osteoporosis (Messina, 1999; Messina dan Bennink,

1998; Clarkson dan Anthony, 1998; Zhao et al., 2002; Anderson dan Garner, 1998).

Beberapa mekanisme umum yang telah dilaporkan adalah mengurangi tekanan

oksidatif, menstimulasi dan menghambat reseptor estrogen, dan mencegah proliferasi

sel, sedangkan mekanisme yang spesifik masih dalam penelitian (Tikkanen et

al.,1998; Mitchell et al., 1998; Maggiolini et al., 2001; Hempstock et al., 1999).

Tekanan oksidatif berhubungan dengan beberapa proses cell toxic yang meliputi

kerusakan oksidatif terhadap protein dan DNA, oksidasi membran lipid, inaktivasi

enzim, dan mutasi gen yang semuanya mengarah kepada karsinogenesis. Hal ini

berarti dengan menurunkan tekanan oksidatif adalah sebuah cara yang efektif untuk

mencegah terbentuknya kanker dan penyakit kronis lainnya (Paulsen et al., 1998).

Isoflavon dalam kedelai dapat menjadi salah satu zat yang termasuk antikarsinogen

karena aktivitas antioksidan melalui struktur fenolnya yang menyebabkan

keseimbangan reaksi redoks pada sel yang normal. Ketika genistein, komponen

terbesar dalam isoflavon kedelai diteliti dalam sebuah model oksidasi yang dipacu

dengan radiasi sinar ultraviolet B, ditemukan bahwa genistein menghambat beberapa

contoh kejadian oksidatif, seperti produksi hidrogen peroksida (H2O2), peroksidasi

lemak, dan perubahan 8- hidroksi-2-deoksiguanosin (8-OhdG) (Wei et al., 2002).

Genistein menghambat oksidasi low-density lipoprotein (LDL) dalam sebuah model

oksidasi low-density lipoprotein LDL yang diinisiasi oleh tembaga dan radikal

peroksi (Uesugi et al., 2002)

Kedelai berfungsi sebagai pencegah kanker (chemoprevention) dan penghambat

kanker (cancer inhibition). Kedua efek ini memiliki mekanisme yang berbeda satu

dengan yang lainnya.

Page 23: MENGUNGKAP POTENSI TERSEMBUNYI KEDELAI (Glycine …ccrc.farmasi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/kedelai-kemopreventif.pdf · karya tulis ilmiah ini. 3. Kedua orang tua dan keluarga kami

17

a. Aksi Pencegahan Kanker ( Chemoprevention )

Bukti penelitian pada model kanker menjelaskan bahwa isoflavon memiliki peranan

penting dalam pencegahan kanker. Sebagai contoh konsumsi produk yang berbasis

kedelai yang mengandung isoflavon dapat menurunkan rata-rata penyakit kanker

payudara, kanker usus, dan kanker prostat di negara Jepang dan Cina (Messina et al.,

1994). Mekanisme pencegahan kanker dalam isoflavon kedelai adalah adanya

kapasitas efek antioksidan yang kuat.

Struktur dari tiga isoflavon kedelai yang utama yaitu genistein, daidzein, dan

glycitein dapat dilihat dalam gambar 5. Dua gugus utama yang mengindikasikan efek

antioksidan dalam isoflavon kedelai adalah gugus 4’ hidroksil pada B-ring dan gugus

hidroksil pada AC-ring dimana semuanya dapat menjadi gugus pemberi elektron /

hidrogen (Heijnen et al., 2002).

R1 R2

H H Daidzein OH H Genistein H OCH3 Glycitein

Gambar 5. Struktur daidzein, genistein, dan glycitein (Wu, 1999) Radikal bebas seperti reactive oxygen species (ROS) dan reactive nitrogen species

(RNS) dapat mengganggu reaksi oksidatif dalam metabolisme tubuh. Komponen

reaktif ini dapat ditemukan dalam asap rokok, makanan, obat, dan polutan yang lain

yang dapat bereaksi dan dapat mengubah fungsi dari komponen sel seperti membran

sel, RNA, DNA, dan lipoprotein yang dapat menyebabkan terbentuknya penyakit

kronis seperti kanker (Rock et al., 1996). Interaksi antara radikal bebas dengan basa

Page 24: MENGUNGKAP POTENSI TERSEMBUNYI KEDELAI (Glycine …ccrc.farmasi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/kedelai-kemopreventif.pdf · karya tulis ilmiah ini. 3. Kedua orang tua dan keluarga kami

18

DNA dapat menyebabkan perubahan bentuk dan fungsi DNA pada saat persiapan

replikasi sehingga mengarah kepada mutasi DNA kepada terbentuknya kanker

(Wiseman and Halliwell, 1996). Antioksidan dapat berikatan dengan radikal bebas

dan mereduksi kadar radikal bebas di dalam tubuh. Mekanisme lain yang

menerangkan efek isoflavon kedelai dalam pencegahan kanker adalah mempengaruhi

sintesis estrogen dan metabolismenya. Wanita pre-menopausal yang mengkonsumsi

kedelai secara teratur berkurang sintesis estrogennya dengan jalur metabolisme yang

berbeda dari kelompok kontrol ( Xu et al., 1998).

b. Aksi Penghambatan Kanker ( Cancer Inhibition )

Aksi penghambatan kanker oleh isoflavon pada kedelai merupakan aspek kedua dari

aktivitasnya sebagai agen antikanker. Isoflavon kedelai dapat menghambat

pertumbuhan banyak jenis sel kanker secara in vitro, baik yang tergantung pada

hormon maupun tidak tergantung termasuk kanker prostat, payudara, dan usus.

Mekanisme dari aksi penghambatan kanker yang telah diteliti adalah regulasi dari

estrogen-mediated events, penghambatan tyrosine 12 kinase dan aktivitas DNA

topoisomerase, sintesis dan pelepasan TGF beta dan modulasi siklus sel melalui

pengubahan ekspresi gen.

Estrogen memegang peranan penting dalam kesehatan manusia dimana aksi

mitogenik dari estrogen adalah yang paling penting dalam sistem reproduksi, tulang,

hati, dan otak. Ada persamaan struktur secara karakteristik antara estrogen dan

isoflavon kedelai yaitu dengan adanya cincin fenol yang diperlukan untuk berikatan

dengan estrogen reseptor. Isoflavon kedelai dapat menjadikan dirinya sebagai

antiestrogen yaitu bersaing dengan estrogen untuk berikatan dengan reseptor

estrogen dan mengahambat proses mitogenik dari estrogen dimana hal ini

menerangkan aktivitasnya dalam menghambat kanker. Pengikatan dan aktivasi

reseptor estrogen oleh genistein, daidzein, dan glycitein menunjukkan isoflavon

tersebut mampu berikatan dengan estrogen reseptor walaupun afinitas ikatan dan

potensi pengaktifannya lebih rendah dari estradiol (Song et al., 1999). Namun di sisi

Page 25: MENGUNGKAP POTENSI TERSEMBUNYI KEDELAI (Glycine …ccrc.farmasi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/kedelai-kemopreventif.pdf · karya tulis ilmiah ini. 3. Kedua orang tua dan keluarga kami

19

lain, dalam penelitian dengan yeast estrogen, hanya genistein yang ditemukan dapat

menginduksi sinyal estrogen dan tidak ditemukan sinyal baik dari daidzein atau

glycitein (De-Boever and Verstraete, 2000).

Teori lain yang dikemukakan oleh para ilmuwan sehubungan dengan penghambatan

pertumbuhan sel kanker, isoflavon kedelai dapat menghambat proliferasi sel atau

pertumbuhan sel yang sangat cepat melalui reseptor estrogen. Penghambatan kanker

oleh isoflavon kedelai kemungkinan juga berasal dari pengaruhnya terhadap

biosintesis dan metabolisme estrogen dan ekspresi reseptor estrogen (Cotroneo et al.,

2001). Mekanisme selanjutnya adalah dengan menghambat aktivitas protein tirosin

kinase. Tirosin kinase berperan penting pada kelangsungan hidup sel sehingga

dengan mengurangi aktivitas tirosin kinase dapat menghambat proliferasi sel kanker.

Selain itu keadaan reseptor estrogen yang terfosforilasi juga dapat mempengaruhi

aktivitas reseptor berhubungan dengan pengaruh hormon pada sel kanker oleh

isoflavon kedelai (Dayani et al., 1990). Genistein ditemukan dapat menghambat baik

stimulasi serum dan stimulasi epidermal growth factor (EGF) pada sel kanker prostat

manusia dan tidak memberi efek yang signifikan pada reseptor EGF pada

autofosforilasi tirosin. Penghambatan kanker oleh genistein tidak tergantung pada

penghambatan reseptor EGF yang mengalami autofosforilasi tetapi lebih kepada

reseptor EGF yang berperan dalam transduksi sinyal (Peterson and Barns, 1993).

Pada penelitian mengenai sel kanker prostat, pemberian genistein menurunkan

ekspresi dari mitogen activated protein kinase6 (MAPK6) yang sesuai dengan

hipotesa yang sudah ada sebab MAPK adalah salah satu reseptor tirosin kinase

(Suzuki et al., 2002)

Penelitian Kim et al.,(2001) melaporkan bahwa baik genistein maupun TGF Beta

menekan stimulasi epidermal growth factor (EGF) pada sel epitel kelenjar payudara,

lebih lanjut pemberian genistein menaikkan kadar TGF beta pada medium sel secara

in vitro. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa penghambatan kanker oleh

genistein disebabkan oleh kemampuannya mengaktivasi TGF beta. Mekanisme

Page 26: MENGUNGKAP POTENSI TERSEMBUNYI KEDELAI (Glycine …ccrc.farmasi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/kedelai-kemopreventif.pdf · karya tulis ilmiah ini. 3. Kedua orang tua dan keluarga kami

20

penghambatan kanker oleh isoflavon kedelai adalah melalui perubahan ekspresi gen

yang bertanggung jawab pada proses diferensiasi sel atau cell cycle arrest . Empat

sel melanoma manusia dan satu sel melanoma tikus B16-B16 digunakan untuk

membuktikan penghambatan pertumbuhan dan diferensiasi oleh genistein (Rauth et

al., 1997; Yan et al., 1999).

Genistein secara signifikan menghambat pertumbuhan sel dan kemosensitivitasnya

dapat bergantung pada adanya p53 yaitu sebuah tumor suppressor. Pada sel

melanoma tikus, genistein meningkatkan ekspresi p53 dan menurunkan ekspresi

protein cMyc. Pada proses diferensiasi sel, genistein menginduksi filamen

sitoskeletal untuk membentuk ikatan sepanjang proses elongasi sel dan

mengakibatkan sel membentuk struktur seperti dendrit. Selain itu diketahui juga

bahwa genistein mempengaruhi aktivitas tirosinase pada saat transkripsi karena

pemberian genistein menaikkan tirosinase pada level mRNA.

Genistein dapat menyebabkan fase G2/M arrest siklus sel pada berbagai macam sel

kanker, (efek ini tidak tergantung pada p53). Pada sel kanker hepatocellular Hep G2

dan colorectal Colo320 HSR, genistein secara kuat merangsang ekspresi dari protein

p21, cyclin dependent kinase (Cdk) inhibitor yaitu melalui aktivasi p21 yang

menyebabkan fase G2/M arrest (Park et al., 2001). Penelitian Capilleti et al., (2000)

yaitu terhadap dua sel yang sensitif hormon, yaitu T47D dan ZR75.1 serta dua sel

yang tidak sensitif hormon, MDAMB-231 dan BT20 menunjukkan bahwa G2/M

arrest terjadi karena genistein berikatan dengan protein p43. Selain mekanisme

utama yang telah dibahas ada beberapa mekanisme lain yang telah diteliti mengenai

aktivitas isoflavon yang terdapat pada kedelai antara lain menginduksi apoptosis,

memodulasi aktivitas DNA topoisomerase , dan menghambat transduksi sinyal (Su et

al., 2000).

Page 27: MENGUNGKAP POTENSI TERSEMBUNYI KEDELAI (Glycine …ccrc.farmasi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/kedelai-kemopreventif.pdf · karya tulis ilmiah ini. 3. Kedua orang tua dan keluarga kami

BAB III

METODE PENULISAN

Dalam menyelesaikan karya tulis ini, penulis mengambil langkah-langkah sebagai

berikut :

1) Pengumpulan data-data pendukung tentang kedelai di Indonesia melalui:

a. Laporan penelitian.

b. Literatur atau pustaka.

c. Artikel-artikel yang diperoleh dari media massa baik dari koran,

majalah maupun tabloid.

d. Browsing internet.

2) Penemuan pokok permasalahan yang ada seputar informasi mengenai kedelai .

3) Memberikan kemungkinan atau tawaran yang dapat dilakukan untuk mengatasi

masalah yang ditemukan.

4) Melaksanakan pengolahan data yang berhubungan dengan kemungkinan solusi

yang dirumuskan serta mencari alternatif solusi yang paling tepat berkaitan

dengan kendala yanf ditemukan.

5) Menarik kesimpulan dan memberikan rekomendasi atau saran untuk mendukung

gagasan kreatif mengenai solusi yang diajukan terhadap pengembangan

penggunaan kedelai secara luas.

Page 28: MENGUNGKAP POTENSI TERSEMBUNYI KEDELAI (Glycine …ccrc.farmasi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/kedelai-kemopreventif.pdf · karya tulis ilmiah ini. 3. Kedua orang tua dan keluarga kami

BAB IV

ANALISIS DAN SINTESIS

Indonesia merupakan suatu negara yang kaya sumber daya alamnya. Berbagai

macam flora tumbuh subur dan berkembang di Indonesia. Banyak dari potensi lokal

di negara ini yang belum dimanfaatkan secara optimal untuk kebutuhan masyarakat

terutama di bidang kesehatan. Kebanyakan tumbuhan yang ada di Indonesia hanya

dimanfaatkan untuk kebutuhan pangan di Indonesia, salah satunya adalah kedelai .

A. Kedelai Sebagai Agen Kemopreventif

Selama ini, pengobatan kanker secara medis yang biasa dilakukan adalah dengan

kemoterapi, radioterapi, dan pembedahan. Akan tetapi, tidak sedikit penderita kanker

yang enggan melakukannya karena berbagai alasan seperti alasan psikologis,

ekonomis, adanya efek samping serta tidak adanya jaminan kesembuhan. Untuk itu

pencegahan penyakit kanker lebih dini adalah satu-satunya cara untuk menekan

angka pertumbuhan penyakit kanker. Pencegahan ini bisa dengan cara mencari

tumbuhan-tumbuhan herbal yang ada di Indonesia yang berkhasiat sebagai agen

kemopreventif.

Kedelai merupakan tanaman semak yang tumbuh di Indonesia dan biasa digunakan

untuk mencukupi kebutuhan gizi terutama protein bagi sebagian masyarakat

Indonesia. Sebenarnya kedelai mengandung senyawa-senyawa yang memiliki

potensi sebagai agen kemopreventif untuk penyakit kanker yang dikenal sebagai

penyakit yang cukup meresahkan di kalangan masyarakat dunia pada umumnya dan

masyarakat Indonesia pada khususnya. Senyawa utama dalam kedelai yang

mempunyai aktivitas sebagai agen kemopreventif yaitu isoflavon (genistein).

Aktivitas dari isoflavon tersebut cukup banyak tetapi yang utama adalah sebagai

antioksidan dan senyawa estrogenik yang menghambat proliferasi sel. Dari

Page 29: MENGUNGKAP POTENSI TERSEMBUNYI KEDELAI (Glycine …ccrc.farmasi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/kedelai-kemopreventif.pdf · karya tulis ilmiah ini. 3. Kedua orang tua dan keluarga kami

23

pernyataan tersebut, pemanfaatan kedelai sebagai agen kemopreventif bisa dilakukan

dengan mengonsumsi kedelai sebagai alternatif pencegahan penyakit kanker.

Isoflavon pada kedelai dapat bekerja baik sebelum dan sesudah terbentuknya sel

kanker itu sendiri sehingga kedelai dapat dimanfaatkan sebagai agen pencegah

kanker maupun agen yang dapat dikombinasikan dengan terapi kanker secara medis,

misalkan dengan kemoterapi.

Penggunaan kedelai untuk mencegah kanker yaitu dapat dilakukan dengan

mengkonsumsi kedelai sebagai makanan pendamping selain makanan pokok sehari-

hari. Selama ini sudah banyak makanan olahan yang berasal dari kedelai seperti susu

kedelai, sari kedelai, tempe, dan sebagainya sehingga masyarakat tidak lagi bosan

dan jenuh untuk mengkonsumsi kedelai. Pola hidup sehat dengan mengkonsumsi

kedelai tiap hari perlu digalakkan di kalangan masyarakat karena potensinya yang

dapat dibanggakan yaitu selain sumber protein dan gizi juga sebagai agen pencegah

berbagai penyakit, dalam hal ini terkhusus untuk penyakit kanker.

Selain memiliki aktivitas sebagai antioksidan yang bermanfaat dalam pencegahan

kanker, isoflavon dalam kedelai juga memilki aktivitas dalam penghambatan sel

kanker. Melalui aktivitasnya sebagai penghambatan sel kanker, kedelai dapat

dimanfaatkan sebagai alternatif dalam terapi pengobatan kanker. Penggunaan

isoflavon dalam kedelai dapat digunakan sebagai agen yang dapat dikombinasikan

dengan kemoterapi. Sebagai senyawa estrogenik, isoflavon dalam kedelai dapat

digunakan dalam terapi kanker, sebagai contoh kanker payudara, yaitu dapat sebagai

efek yang menguatkan efek dari kemoterapi tersebut maupun suatu agen tambahan

yang dapat menurunkan efek samping yang tidak diinginkan dari kemoterapi.

Berbagai paparan di atas menjelaskan pentingnya kedelai sebagai salah satu solusi

alternatif pencegahan dan penghambataan kanker dengan menggunakan potensi alam

Indonesia. Berbagai alasan pemilihan kedelai adalah karena kandungan genistein

dalam kedelai efektif sebagai agen kemopreventif dan penghambat kanker. Oleh

karena itu diperlukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai potensi kedelai

Page 30: MENGUNGKAP POTENSI TERSEMBUNYI KEDELAI (Glycine …ccrc.farmasi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/kedelai-kemopreventif.pdf · karya tulis ilmiah ini. 3. Kedua orang tua dan keluarga kami

24

sebagai agen kemopreventif sehingga masyarakat akan tahu bahwa dengan

mengonsumsi kedelai, tidak hanya memenuhi kebutuhan protein, tetapi juga

meminimalkan resiko terkena penyakit kanker. Namun perlu dilakukan penelitian

lebih lanjut lagi sehingga dapat diperoleh suatu dosis yang tepat untuk isoflavon

dalam kedelai sehingga dapat berefek secara maksimal sesuai yang diharapkan.

B. Peningkatan Produksi Kedelai di Indonesia

Kedelai merupakan tanaman asli daerah Asia subtropik seperti Tiongkok dan Jepang

selatan. Meski bukan tanaman asli Indonesia, kedelai telah banyak dibudidayakan di

Indonesia. Namun produksi kedelai di Indonesia tidak semaksimal produksi di

Tiongkok dan Jepang selatan karena kedelai bukan tanaman asli daerah tropis,

sehingga pemerintah harus mengimpor sebaian besar kebutuhan kedelai terlebih lagi

akhir-akhir ini produksi kedelai di Indonesia mengalami penurunan yang cukup

signifikan.

Badan Pusat Statistik mencatat produksi kedelai Indonesia tahun 2007 mengalami

penurunan 20,76 persen dibanding tahun 2006. Angka Sementara (ASEM) produksi

kedelai tahun 2007 sebesar 592,38 ribu ton biji kering. Jika dibandingkan dengan

produksi tahun 2006, terjadi penurunan sebanyak 155,23 ribu ton (20,76%) (Media

Indonesia, 2008). Penurunan produksi kedelai menyebabkan peningkatan permintaan

kedelai di pasaran, yang diikuti dengan melonjaknya harga kedelai. Oleh karenanya,

diperlukan kerja sama yang baik antara pemerintah dan masyarakat untuk

meningkatkan produksi kedelai.

Sebenarnya prospek pengembangan kedelai di dalam negeri untuk menekan impor

cukup baik, mengingat ketersediaan sumberdaya lahan yang cukup luas, iklim yang

relatif cocok, teknologi yang telah dihasilkan, serta sumberdaya manusia yang cukup

terampil dalam usaha tani. Disamping itu, pasar komoditas kedelai masih terbuka

lebar.

Page 31: MENGUNGKAP POTENSI TERSEMBUNYI KEDELAI (Glycine …ccrc.farmasi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/kedelai-kemopreventif.pdf · karya tulis ilmiah ini. 3. Kedua orang tua dan keluarga kami

25

Usaha untuk meningkatkan produksi kedelai dapat dilakukan dengan berbagai cara,

diantaranya dengan memperluas lahan penanaman kedelai. Pemanfaatan potensi

lahan yang tersedia luas untuk perluasan areal tanam, baik sebagai tanaman utama

maupun tanaman sela, diantaranya menanam kedelai secara tumpangsari dengan ubi

kayu dan kelapa sawit muda. Kedelai yang ditumpangsarikan dengan ubi kayu dapat

mencapai sekitar 2 ton/ha, sedangkan ubi kayunya mencapai 30 ton/ha. Rata-rata

nasional produktivitas ubi kayu kini baru mencapai 15,9 ton/ha (Subandi, 2007).

Strategi lain yang dapat diterapkan untuk meningkatkan produksi kedelai yaitu

dengan membudidayakan kedelai di lahan pasang surut. Pembudidayaan kedelai di

lahan pasang surut memberikan hasil yang cukup memadai, akan tetapi

membutuhkan cara khusus yang berbeda dari pembudidayaan kedelai di sawah.

Selain dapat meningkatkan produksi kedelai, penanaman kedelai di lahan pasang

surut juga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat pantai. Oleh karena itu,

pemerintah khususnya dinas pertanian perlu memberikan pengarahan dan

ketrampilan kepada masyarakat pantai tentang budidaya kedelai di lahan pasang

surut.

Teknologi yang sudah berkembang saat ini dapat dimanfaatkan juga untuk

meningkatkan produksi kedelai. Teknologi yang mungkin digunakan saat ini adalah

dengan teknik rekayasa genetika terhadap gen di dalam tanaman kedelai. Dengan

merekayasa gen dalam kedelai dapat diperoleh suatu tanaman kedelai unggul yang

berbeda dari yang ada selama ini. Sebagai contoh adalah rekayasa genetika untuk

menghasilkan tanaman kedelai yang dapat tumbuh dan dikembangbiakkan di lahan

yang sempit bahkan tanpa menggunakan tanah sebagai tempat tumbuhnya,

membutuhkan sedikit perawatan untuk menekan biaya produksi, dan dengan hasil

biji yang banyak dan mengandung gizi yang tinggi. Hal ini untuk mengatasi

permasalahan kurangnya lahan yang ada apabila usaha perluasan lahan budidaya

kedelai tidak dapat dilakukan dan permasalahan mahalnya biaya produksi kedelai

bila dilakukan secara konvensional.

Page 32: MENGUNGKAP POTENSI TERSEMBUNYI KEDELAI (Glycine …ccrc.farmasi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/kedelai-kemopreventif.pdf · karya tulis ilmiah ini. 3. Kedua orang tua dan keluarga kami

26

Teknik budidaya kedelai yang baik dan terorganisir dapat meningkatkan kualitas

produksi serta pemanfaatan kedelai secara optimal. Peningkatan produksi kedelai

juga dapat menekan impor kedelai dan menekan kenaikan harga kedelai. Dengan

demikian, kedelai mudah diperoleh dan dimanfaatkan masyarakat baik kalangan atas

maupun kalangan bawah.

C. Pemanfaatan Potensi Kedelai

Begitu banyak manfaat yang diperoleh dari tanaman kedelai seperti yang telah

dijelaskan. Informasi yang belum disosialisasikan kepada masyarakat menjadikan

kedelai kalah pamor terhadap produk herbal lain yang sudah beredar. Kedelai selama

ini dikenal sebagai makanan bagi sebagian masyarakat Indonesia dan aktivitas

kemopreventif yang dimilikinya belum banyak diketahui bagi masyarakat luas.

Untuk itu perlu adanya strategi yang lebih menarik untuk mengolah kedelai menjadi

bentuk lain yang lebih umum diterima oleh masyarakat. Sehingga potensi dari

tumbuhan ini bisa digunakan semaksimal mungkin. Pemanfaatan kedelai sampai saat

ini sudah dilakukan dengan mengolahnya menjadi berbagai makanan seperti tahu dan

tempe tetapi dua makanan itu kadang menjadi suatu makanan yang kurang bergengsi

dibandingkan makanan lain yang beredar di Indonesia. Selain itu kedelai juga telah

dibuat sebagai susu kedelai yang juga telah beredar di masyarakat.

Pengolahan kedelai menjadi bentuk lain yang lebih menarik dapat dilakukan dengan

berbagai cara. Misalnya dengan mengolahnya menjadi bentuk yang lebih ringkas dan

praktis untuk dikonsumsi masyarakat seperti food supplement yang melengkapi

kebutuhan gizi masyarakat. Dengan mengekstrak biji kedelai dan mengolahnya

menjadi bentuk sediaan lain masyarakat akan mudah mengkonsumsinya dan resiko

terkena penyakit kanker di masyarakat dapat ditekan. Food supplement dalam bentuk

yang praktis merupakan salah satu strategi untuk menaikkan daya konsumsi

Page 33: MENGUNGKAP POTENSI TERSEMBUNYI KEDELAI (Glycine …ccrc.farmasi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/kedelai-kemopreventif.pdf · karya tulis ilmiah ini. 3. Kedua orang tua dan keluarga kami

27

masyarakat di Indonesia mengingat berubahnya pola gaya hidup masyarakat yang

cenderung mencari sesuatu yang efisien dan instan.

Pengolahan food supplement salah satunya adalah dapat dengan cara membuatnya

dalam bentuk sediaan tablet effervescent. Dengan sediaan berbentuk tablet

effervescent masyarakat dapat menikmati rasa kesegaran khas dari kedelai sehingga

konsumsi masyarakat terhadap kedelai dapat meningkat. Dari segi kepraktisan,

masyarakat juga tidak perlu lagi bersusah payah untuk mengolah kedelai hingga

dapat dikonsumsi yaitu tinggal memasukkan tablet effervescent ke dalam air dan

segelas minuman kesehatan dapat dinikmati oleh masyarakat. Selain itu dalam

bentuk larutan akan menaikkan proses absorbsi di dalam tubuh sehingga efek dari

kedelai sendiri dapat dirasakan lebih cepat. Kekurangan dari larutan adalah

stabilitasnya yang rendah dan kurang praktis, untuk itu disarankan untuk

membuatnya dalam bentuk sediaan padat yaitu tablet effervescent untuk

memperbaiki stabilitasnya pada saat penyimpanan.

Aktivitas kedelai yang berfungsi sebagai antioksidan juga dapat dimanfaatkan secara

optimal untuk dibuat produk-produk selain produk makanan yang selama ini beredar

misalnya dibuat bentuk sediaan lain seperti lotion untuk kulit dan untuk sabun mandi.

Efek antioksidan pada kedelai dapat digunakan sebagai lotion kulit untuk

melindunginya dari radikal-radikal bebas pada udara apalagi Indonesia merupakan

negara yang memiliki tingkat polusi yang cukup tinggi serta dapat juga mencegah

penuaan dini. Bentuk lotion dan sabun mandi ini dapat digunakan khususnya bagi

para wanita yang ingin memiliki kulit indah dan sehat tetapi aman karena

menggunakan bahan-bahan yang terdapat di alam. Tidak hanya itu, penggunaan

lotion dan sabun mandi kedelai merupakan cara praktis dan efektif untuk mencegah

kanker, sehingga kemungkinan penderita kanker kulit karena terpapar senyawa

radikal bebas, akan berkurang.

Page 34: MENGUNGKAP POTENSI TERSEMBUNYI KEDELAI (Glycine …ccrc.farmasi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/kedelai-kemopreventif.pdf · karya tulis ilmiah ini. 3. Kedua orang tua dan keluarga kami

28

Strategi dalam pengolahan kedelai menjadi produk-produk baru yang bermanfaat

perlu untuk terus ditingkatkan, baik sebagai bahan makanan, sediaan farmasi,

maupun kosmetika berbahan dasar alami. Dalam hal ini diperlukan kerjasama yang

baik antara pemerintah, industri makanan, industri farmasi, dan kalangan akademisi

untuk mengembangkan ide-ide kreatif dan strategi pengembangan produk hasil

olahan kedelai, sehingga kedelai bisa digunakan secara luas oleh masyarakat.

Dengan bervariasinya produk olahan kedelai yang beredar di masyarakat, maka

peran kedelai sebagai agen antikanker akan lebih dikenal oleh masyarakat disamping

manfaat-manfaat yang telah diketahui masyarakat selama ini. Selanjutnya,

diharapkan kesadaran masyarakat untuk menurunkan resiko terkena kanker semakin

meningkat.

Bagi kalangan peneliti, kedelai dapat digunakan sebagai suatu dorongan untuk

meneliti produk-produk alam lain yang ada di Indonesia yang nantinya berguna

untuk masyarakat Indonesia. Penelitian-penelitian lebih lanjut mengenai kedelai juga

perlu dilakukan lebih lagi terlebih lagi dalam mendapatkan isolat murni dari produk

alam tersebut yang khususnya dapat digunakan sebagai bahan penemuan obat

antikanker baru. Untuk itu perlu adanya kerjasama yang baik antara peneliti-peneliti

dan pemerintah untuk membentuk sebuah tim khusus yang menangani khusus obat

alami yang berasal dari lingkungan sekitar. Selain itu kerjasama dengan perusahaan-

perusahaan maupun industri farmasi di Indonesia juga diharapkan karena kerjasama

yang baik satu sama lain dapat menjadi modal yang utama demi tercapainya suatu

tujuan khusus meningkatkan taraf hidup masyarakat Indonesia.

Page 35: MENGUNGKAP POTENSI TERSEMBUNYI KEDELAI (Glycine …ccrc.farmasi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/kedelai-kemopreventif.pdf · karya tulis ilmiah ini. 3. Kedua orang tua dan keluarga kami

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Kedelai tidak hanya bermanfaat sebagai sumber protein, tetapi juga sebagai agen

kemopreventif.

2. Dalam kedelai terkandung senyawa aktif isoflavon, salah satunya yang utama

adalah genistein yaitu berfungsi dalam pencegahan dan penghambatan penyakit

kanker.

3. Teknik budidaya kedelai yang baik dan terorganisir dapat meningkatkan kualitas

produksi serta optimalisasi pemanfaatan potensi kedelai sebagai agen

kemopreventif.

4. Strategi pengolahan kedelai menjadi produk-produk baru yang bermanfaat

diharapkan dapat menurunkan resiko penyakit kanker di Indonesia.

B. Saran

1. Perlu dilakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang manfaat kedelai sebagai

antikanker selain manfaatnya sebagai sumber protein.

2. Usaha – usaha untuk meningkatkan produksi kedelai perlu dikembangkan lebih

lanjut

3. Pemerintah dapat membuat suatu tim khusus yang menangani obat alami. Tim ini

beranggotakan para ahli (expert committe) yang terpercaya dan menyediakan

informasi yang lengkap dan akurat mengenai obat alami.

4. Ide-ide kreatif untuk pemanfaatan kedelai di Indonesia perlu lebih digalakkan

dengan membuat variasi produk berbasis kedelai yang berbeda dari biasanya

seperti food supplement agar lebih menarik dan lebih diterima di kalangan

masyarakat.

Page 36: MENGUNGKAP POTENSI TERSEMBUNYI KEDELAI (Glycine …ccrc.farmasi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/kedelai-kemopreventif.pdf · karya tulis ilmiah ini. 3. Kedua orang tua dan keluarga kami

DAFTAR PUSTAKA

Albert, B., Bray., D., Lewis, J., Rarr, M., Roberts, K., and Watson, J.O. 1994. Mollecular Biology of The Cell, 3rd Edition. Garland Publishing Inc. New York.

Anderson J. J., Garner S. C. 1998. Phytoestrogens and bone. Baillieres Clin.

Endocrinol Metab. 12 : 543-557. Anonim1. 2008. http://encyclopedia.jrank.org/Cambridge/entries/068/soya-bean.html

[30 Maret 2008]  Anonim2.2008. www.csdl.tamu.edu/FLORA/imaxxfab.htm [1 April 2008]  Anonim3. 2007. Bagaimana terjadinya Kanker. Konsultasi Kesehatan Indonesia

Perjuangan. http://konsultasikesehatan.epajak.org/tag/terjadinya-kanker/-55k- [15 maret 2008].

Cappelletti, V., Fioravanti, L., Miodini, P., Di-Fronzo. 2000. G. Genistein blocks

breast cancer cells in the G(2)M phase of the cell cycle. J. Cell Biochem. 79: 594-600.

Clarkson T. B., Anthony M. S.1998. Phytoestrogens and coronary heart disease.

Baillieres Clin. Endocrinol. Metab. 12: 589-604. Congo, D.R. 2008.  www.nzenzeflowerspauwels.be/GlycMax2.jpg [1 April 2008 ] 

Dayani, N., McNaught, R., Shenolikar, S., Smith, R. G. 1990. Receptor

interconversion model of hormone action. 2. Requirement of both kinase and phosphotase activities for conferring estrogen binding activity to the estrogen receptor. Biochemistry. 29: 2691-2698.

De-Boever, P., Verstraete, W. 2000. Health promoting effects of a soy product

enriched in phytoestrogens.Mededelingen-Faculteit-Landbouwkundige-en-Toegepaste Biologische-Westenschappen-Universiteit-Gent. 65: 487-493.

Hanahan, D. and Weinberg, R.A. 2000. The Hallmark of Cancer. Cell. 100: 57-70 Heijnen, C. G. M., Haenen, G. R. M. M., Oostveen, R. M., Stalpers, E. M., Bast, A.

2002. Protection of flavonoids against lipid peroxidation: the structure activity relationship revisited. Free. Radic. Res. 36: 575-581.

Page 37: MENGUNGKAP POTENSI TERSEMBUNYI KEDELAI (Glycine …ccrc.farmasi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/kedelai-kemopreventif.pdf · karya tulis ilmiah ini. 3. Kedua orang tua dan keluarga kami

23

Hempstock J., Kavanagh J. P., George N. J. R. 1999. Inhibition of growth of primaryhuman prostate cells by phytoestrogens. J. Med. Food. 2(3/4) : 243-246

Hughes CL. 1998. Phytochemical Mimicry of Reproductive Hormones and

Modulation of Herbivore Frertility by Phytoestrogens. Environ Health Perspect. 78: 171-174.

King, R.J.B. 2000. Cancer Biology 2nd ed. Pearson Education Limited. London Kompas. 2003. Kanker Penyebab Utama Kematian setelah Kardiovaskuler.

http://www.kompas.com [15 Maret 2008]. Leclerq G., Heuson JC., 1999. Physiological and pharmacological effects of

estrogens in breast cancer. Biochim Biophys Acta. 560: 427–55. Lodish, H., Berk, A., Matsudaira, p., Kaiser, C.A., Krieger, M., Scott, M.P.,

Zipursky, S.L., Darnell, J. 2004. Molecular Cell Biology, 5th edition. WH Freeman. New York.

 Maggiolini, M., Bonofiglio, D., Marsico, S., Panno, M. L., Cenni, B., Picard, D.,

Ando, S. 2001. Estrogen receptor alpha mediates the proliferative but not the cytotoxic dose-dependenteffects of two major phytoestrogens on human breast cancer cells. Mol. Pharmacol.60: 595-602.

 Media Indonesia. 3 Maret, 2008. Produksi Kedelai Tahun 2007 Turun Sebesar

20,7%. http://www.mediaindoneisa.com [17 Maret 2008]. Meiyanto, Edy. 2002. Kuliah Biologi Molekuler. Fakultas Farmasi UGM. Yogyakarta. Messina, M. J. 1999. Legumes and soybeans: overview of their nutritional profiles

and health effects. Am. J. Clin. Nutr.. 70: 439S-450S. Messina, M., Bennink, M. 1998. Soyfoods, isoflavones and risk of colonic cancer: a

review of the in vitro and in vivo data. Baillieres Clin. Endocrinol. Metab. 12: 707-728.

Messina, M. J., Parsky, V., Setchell, K. D. R., Barns, S. 1994. Soy intake and cancer

risk: areview of the in vitro and in vivo data. Nutr. Cancer. 21: 113-131. Mitchell, J. H., Gardner, P. T., McPhail, D. B., Morrice, P. C., Collins, A. R., Duthie,

G.G. 1998. Antioxidant efficacy of phytoestrogens in chemical and biological model systems.Arch. Biochem. Biophys. 360: 142-148.

Page 38: MENGUNGKAP POTENSI TERSEMBUNYI KEDELAI (Glycine …ccrc.farmasi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/kedelai-kemopreventif.pdf · karya tulis ilmiah ini. 3. Kedua orang tua dan keluarga kami

24

Molteni, A., Brizio, Molteni, L., Persky, V.1995. In Vitro Hormonal Effect of Soybean Isoflavon. J.Nutr. 125: 751-756.

Nurlaila, Ika dan Miftahul Hadi. 2008. Kanker: Pertumbuhan, Terapi, dan

Nanomedis. http://www.nano.lipi.go.id [15 Maret 2008]. Park, J. H., Oh, E. J., Choi, Y. H., Kang, C. D., Kang, H. S., Kim, D. K., Kang, K.

I.,Yoo, M. A. 2001. Synergistic effects of dexamethasone and genistein on the expression of Cdk inhibitor p21WAF1/CIP1 in human hepatocellular and colorectal carcinoma cells. Int. J.Oncol. 18: 997-1002.

Paulsen, H. E., Prieme, H., Loft, S. 1998. Role of oxidative DNA damage in cancer

initiation and promotion. Eur. J. Cancer Prevent. 7: 9-16. Peterson, G., Barnes, S. 1993. Genistein and biochanin A inhibit the growth of

human prostate cancer but not epidermal growth factor receptor tyrosine autophosphorylation. Prostate. 22: 335-345.

Rauth, S., Kichina, J., Green, A. 1997. Inhibition of growth and induction of

differentiation of metastatic melanoma cells in vitro by genistein: chemosensitivity is regulated by cellular p53. Br. J. Cancer. 75: 1559-1566.

Rock, C.L., Jacob, R.A., Bowen, P.E. 1996. Update on the biological characteristics

of the antioxidant micronutrients: vitamin C, vitamin E, and the carotenoids. J. Am. Diet Assoc. 96: 693-702.

Sharma, Ricky A. 2000. Cancer Chemoprevention : a Clinical Reality. Journal of the

Royal Society of Medicine. 93: 518-520. Silalahi, Jansen. 2006. Antioksidan dalam Diet dan Karsinogenesis Cermin Dunia

Kedokteran 153:39-42. Sofyan, R. 2000. Terapi Kanker pada Tingkat Molekuler. Cermin Dunia Kedokteran

127:5-10. Subandi. 2007. Lima Strategi Pengembangan Kedelai. Sinar Tani edisi 30 Mei-5 Juni

2007. http://124.81.181/inovasi/kl070601.pdf [17 Maret 2008]. Surh, Y.J. 1999. Molecular Mechanism of Chemopreventive Effect of Selected

Dietary and Medicinal Phenolic Subatances. Mutation Res 428: 305-327. Song, T. T., Hendrich, S., Murphy, P. A. 1999. Estrogenic activity of glycitein, a soy

isoflavone. J. Agric. Food Chem. 47: 1607-1610.

Page 39: MENGUNGKAP POTENSI TERSEMBUNYI KEDELAI (Glycine …ccrc.farmasi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/kedelai-kemopreventif.pdf · karya tulis ilmiah ini. 3. Kedua orang tua dan keluarga kami

25

Su, S. J., Yeh, T. M., Lei, H. Y., Chow, N. H. 2000. The potential of soybean foods as a chemoprevention approach for human urinary tract cancer. Clin. Cancer Res.6: 230-236.

Surh, Y.J. 1999. Molecular Mechanism of Chemopreventive Effect of Selected

Dietary and Medicinal Phenolic Subatances. Mutation Res. 428: 305-327. Thomas, A.N.S. 1992. Tanaman Obat Tradisional 2. Kanisius. Yogyakarta Tikkanen, M. J., Wahala, K., Ojala, S., Vihma, V., Adlercreutz, H. 1998. Effect of

soybean phytoestrogen intake on low density lipoprotein oxidation resistance. Proc. Natl. Acad.Sci. U. S A. 95: 3106-3110.

Uesugi, T., Fukui, Y., Yamori, Y. 2002. Beneficial effects of soybean isoflavones

supplementation on bone metabolism and serum lipids in postmenopausal Japanese women: a four-week study. J. Am. Coll. Nutr. 21: 97-102.

Van Stenis, C. G. G. J. 1975. Flora Voor de Scholen in Indonesie. Diterjemahkan

oleh Sorjowinoto, M., edisi ke-6. PT Pradnya Paramitha Jakarta. Wei, H., Zhang, X., Wang, Y., Lebwohl, M. 2002. Inhibition of ultraviolet light-

induced oxidative events in the skin and internal organs of hairless mice by isoflavone genistein.Cancer Lett. 185: 21-29.

Wiseman, H.; Halliwell, B. 1996. Damage to DNA by reactive oxygen and nitrogen

species: role in inflammatory disease and progression to cancer. Biochem. J.313: 17-29.

Wu, Quiju. 1999. Purification and Antioxidant Activities of Soybean Isoflavones.

Lousiana: Louisiana State University and Agricultural and Mechanical College.

Xu. X., Duncan, A. M., Merz, B. E., Kurzer, M. S. 1998. Effects of soy isoflavones

on estrogenand phytoestrogen metabolism in premenopausal women. Cancer Epidemiol. Biomarkers Prev. 7: 1101-1108.

Zhao L., Chen Q., Brinton R. D. 2002. Neuroprotective and neurotrophic efficacy of

phytoestrogens in cultured hippocampal neurons. Exp. Biol. Med. 227: 509-519.

Page 40: MENGUNGKAP POTENSI TERSEMBUNYI KEDELAI (Glycine …ccrc.farmasi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/kedelai-kemopreventif.pdf · karya tulis ilmiah ini. 3. Kedua orang tua dan keluarga kami

26

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Dosen Pembimbing

1. Nama lengkap : Riris Istighfari Jenie, M.Si, Apt 2. Jenis kelamin : Perempuan 3. Tempat/tanggal lahir : Surakarta, 22 Maret 1981 4. Alamat rumah : Jl. Ireda 68 Yogyakarta Telp. (0274) 372346 ; E-mail : [email protected] 5. Alamat kantor : Fakultas Farmasi UGM Sekip Utara Yogyakarta, 55283 6. Riwayat Pendidikan (Perguruan Tinggi) :

Tempat Pendidikan Tahun Lulus Ijazah / Gelar Bidang Studi Universitas Gadjah Mada 2003 Sarjana / S.Farm Ilmu Farmasi Universitas Gadjah Mada 2004 Apoteker/ Apt Ilmu Farmasi

7. Pengalaman kerja dalam penelitian

Judul Penelitian Sumber Dana Periode Kerja

Efek Penghambatan Angoigenesis Ekstrak Etanol Daun Gynura procumbens (Lour). Merr. Pada Membran Korio Alantois (CAM) Embrio Ayam

PKM-DIKTI 2001-2002

Efek Antiangiogenik Ekstrak Etanolik Daun Gynura procumbens (Lour). Merr. Pada Membran Korio Alantois (CAM) Embrio Ayam Terinduksi bFGF

QUE 2002-2003

Pengaruh Ekstrak Etanol Daun Sambung Nyawa Gynura procumbens (Lour). Merr. Terhadap Insidensi dan Proliferasi Tumor Paru pada Tikus Betina Diinduksi DMBA

DIK-S Fakultas Farmasi

UGM

2004

Efek Antiproliferatif Fraksi n-Heksana-Etil Asetat XVII dan XXII Ekstrak Etanolik Daun Gynura procumbens (Lour). Merr. Terhadap Sel Kanker Payudara T47D

DIK-S Fakultas Farmasi

UGM

2005

Page 41: MENGUNGKAP POTENSI TERSEMBUNYI KEDELAI (Glycine …ccrc.farmasi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/kedelai-kemopreventif.pdf · karya tulis ilmiah ini. 3. Kedua orang tua dan keluarga kami

27

B. Penulis Pertama

1. Nama Lengkap : Andita Pra Darma 2. NIM : 06/198136/FA/07676 3. Telp./HP : 08995197597 / 08562941962 4. Tempat, Tanggal Lahir : Yogyakarta, 12 Mei 1988 5. Alamat di Yogyakarta : Jl. Gatotkaca 11 Pringgodani 55281 6. Alamat Asal : -- sda--

Latar Belakang Pendidikan :

1. TK dan SD Kanisius Demangan Baru Yogyakarta, lulus tahun 2000 2. SLTP Negeri 5 Yogyakarta, lulus tahun 2003 3. SMA Negeri 3 Surakarta, lulus tahun 2006 4. Program Sarjana S-1 Jurusan Ilmu Farmasi (Farmasi Sains dan Industri)

Fakultas Farmasi UGM.

Pengalaman Organisasi : 1. Staf BSO Media dan Komunikasi Doa dan PU Keluarga Mahasiswa Kristen

Katolik Farmasi 2006-2007 2. Staf BSO Doa dan PU Keluarga Mahasiswa Kristen Katolik Farmasi 2007-

2008 Karya Tulis yang Pernah Dibuat : - C. Penulis Kedua

1. Nama Lengkap : Ratih Hardika Pratama 2. NIM : 06/194833/FA/07559 3. Telp./HP : 087879903080 4. Tempat, Tanggal Lahir : Mojokerto, 17 Agustus 1988 5. Alamat di Yogyakarta : Jl. Agro Karang Bendo CT III/38 Depok

Sleman 6. Alamat Asal : Jl. By Pass 200 Kenanten Puri Mojokerto,

61363 Latar Belakang Pendidikan :

1. TK Dharma Wanita Kenanten Puri Mojokerto, lulus tahun 1994 2. MI Syuhada’ Banjaragung Mojokerto, lulus tahun 2000 3. SLTP Negeri 1 Kota Mojokerto, lulus tahun 2003 4. SMU Negeri 1 Sooko Mojokerto, lulus tahun 2006 5. Program Sarjana S-1 Jurusan Ilmu Farmasi (Farmasi Sains dan Industri)

Fakultas Farmasi UGM

Page 42: MENGUNGKAP POTENSI TERSEMBUNYI KEDELAI (Glycine …ccrc.farmasi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/kedelai-kemopreventif.pdf · karya tulis ilmiah ini. 3. Kedua orang tua dan keluarga kami

28

Pengalaman Organisasi : 1. Staf Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga mahasiswa UGM Departemen

Media dan Opini Kampus 2007

Karya Tulis yang Pernah Dibuat : - D. Penulis Ketiga

1. Nama Lengkap : Dyani Primasari Sukamdi 2. NIM : 05/186936/FA/ 07338 3. Telp./HP : 08179407432 4. Tempat, Tanggal Lahir : Yogyakarta, 1 Oktober 1987 5. Alamat di Yogyakarta : Sedan Rt.03/Rw.33 No 46A, Sariharjo,

Ngaglik 6. Alamat Asal : -- sda--

Latar Belakang Pendidikan : 1. TK ABA Yogyakarta, lulus tahun 1993

2. SD Negeri Sariharjo Yogyakarta, lulus tahun 1999

3. SLTP Negeri 1 Yogyakarta , lulus tahun 2002

4. SMA Negeri 4 Yogyakarta, lulus tahun 2005

5. Program Sarjana S-1 Jurusan Ilmu Farmasi (Farmasi Sains dan Industri) Fakultas Farmasi UGM

Pengalaman Organisasi : 1. Staff Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Farmasi UGM Departemen

Pengembangan Potensi Mahasiswa, tahun 2005 – 2006.

2. Anggota Indonesia Biotechnology Student Forum (IBSF), tahun 2006 – sekarang .

3. Bendahara Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Farmasi UGM, tahun 2007 – sekarang.

Karya Tulis yang Pernah Dibuat : -

Page 43: MENGUNGKAP POTENSI TERSEMBUNYI KEDELAI (Glycine …ccrc.farmasi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/kedelai-kemopreventif.pdf · karya tulis ilmiah ini. 3. Kedua orang tua dan keluarga kami

29