mengukur titik didih larutan
TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
MENGUKUR TITIK DIDIH LARUTAN
Disusun oleh :
1. Arthur Beiser Akbar
2. Muhammad Ikhlas
3. Rahmat Raharjo
4. Retno Wulandari
5. Sulaeha
Kelas : XII IA2
DINAS PENDIDIKAN KEBUDAYAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMA NEGERI 2 KABUPATEN TEBO
TAHUN AJARAN 2013/2014
MENGUKUR TITIK DIDIH LARUTAN
A. Tujuan
- Mengukur titik didih larutan serta faktor-faktor yang
mempengaruhinya.
B. Landasan Teori
Titik didih suatu zat adalah suhu yang tekanan uap jenuhnya sama
dengan tekanan di atas permukaan zat cair. Bila tekanan uap sama
dengan tekanan luar atau tekanan diatas permukaan zat cair , mulai
terbentuk gelembung-gelembung uap dalam cairan. Karena tekanan
uap dalam gelembung sama dengan tekanan udara, maka gelembung
itu dapat mendorong diri lewat permukaan dan bergerak ke fasa gas
diatas cairan, sehingga cairan tersebut mendidih. Titik didih suatu zat
cair dipengaruhi oleh tekanan udara, artinya makin besar tekanan
udara makin besar pulatitik didih zat cair tersebut , begitu juga
sebaliknya semakin rendah tekanan udara , maka semakin rendah titik
didih. Pada tekanan dan temperatur udara standar (76 cmHg, 25ºC)
titik didih air sebesar 100ºC.
Selain itu, titik didih juga dapat diartikan temperatur dimana
tekanan uap sama dengan tekanan atmosfer. Selama gelembung
terbentuk dalam cairan, berarti selama cairan mendidih, tekanan uap
sama dengan tekanan atmosfer, karena tekanan uap adalah konstan
maka suhu dan cairan yang mendidih akan tetap sama. Penambahan
kecepatan panas yang diberikan pada cairan yang mendidih hanya
menyebabkan terbentuknya gelembung uap air lebih cepat. Cairan
akan lebih cepat mendidih, tapi suhu didih tidak naik. Jelas bahwa titik
didih cairan tergantung dari besarnya tekanan atmosfer.
Titik didih merupakan satu sifat lagi yang dapat digunakan untuk
memperkirakan secara tak langsung berapa kuatnya gaya tarik antara
molekul dalam cairan. Cairan yang gaya tarik antar molekulnya kuat,
titik didihnya tinggi dan sebaliknya bila gaya tarik lemah, titik didihnya
rendah.
Pendidihan merupakan hal yang sangat khusus dari penguapan.
Pendidihan adalah pelepasan cairan dari tempat terbuka ke fase uap.
Suatu cairan dikatakan mendidih pada titik didihnya, yaitu bila suhu
dimana tekanan uap cairan sama dengan tekanan atmosfer sekitarnya.
Pada titik didih, tekanan uap cairan cukup besar sehingga atmosfer
dapat diatasi hingga gelembung uap dapat terbentuk dipermukaan
cairan yang diikuti penguapan yang terjadi di setiap titik dalam cairan.
Pada umumnya, molekul dapat menguap bila dua persyaratan
dipenuhi, yaitu molekul harus cukup tenaga kinetik dan harus cukup
dekat dengan batas antara cairan-uap.
Bila dalam larutan biner, komponen suatu mudah menguap
(volatile) dan komponen lain sukar menguap (non volatile), makin
rendah. Dengan adanya zat terlarut tekanan uap pelarut akan
berkurang dan ini mengakibatkan kenaikan titik didih, penurunan titik
beku dan tekanan uap osmose. Keempat sifat ini hanya ditentukan
oleh banyaknya zat terlarut dan tidak ditentukan oleh jenis zat terlarut.
Seperti telah disebutkan, sifat-sifat ini disebut sifat koligatif larutan.
Adanya zat terlarut (solute) yang sukar menguap (non volatile),
tekanan uap dari larutan turun dan ini akan menyebabkan titik didih
larutan lebih tinggi dari pada titik didih pelarutnya. Ini disebabkan
karena untuk mendidih, tekanan uap larutan sama dengan tekanan
udara dan untuk temperatur harus lebih tinggi.
C. Alat dan Bahan
- Alat
Gelas Kimia
Kasa penyepit
Tabung reaksi
Bunsen
Batang statif
Termometer
Penyepit tabung
Kaki tiga
- Bahan
Larutan Urea (1 molal)
Larutan Urea (2 molal)
Larutan NaCl (1 molal)
Larutan NaCl (2 molal)
Air
Garam
D. Cara Kerja
- Rangkailah alat.
- Masukan air ±175 ml, tambahkan garam 3 sendok sampai melebihi
suhu 112 °C, jika belum sampai pada suhu tersebut, kemudian
garamnya habis, maka tambahkan garam sampai suhunya melebihi
112 °C.
- Kemudian matikan Bunsen.
- Masukkan air ke dalam tabung reaksi ± ½ ruas anak jari, kemudian
ukur suhunya menggunakan termoteter air raksa.
- Kemudian rangkai kembali alat.
- Hidupkan bunsen.
- Catat suhunya dalam rentang waktu 10 detik, sampai mendidih
(konstan / tidak bergerak).
- Matikan bunsen, ganti air yang berada dalam tabung reaksi dengan
larutan Urea 2 mol, Urea 1 mol, NaCl 2 mol, NaCl 1mol, mengikuti
cara sebelumnya.
E. Hasil Pengamatan
Waktu
(s)
Suhu Larutan
AirUrea 2
mol
Urea 1
mol
NaCl 2
mol
NaCl 1
mol
0 27 °C 30 °C 31 °C 33 °C 32 °C
10 68 °C 50 °C 60 °C 48 °C 55 °C
20 80 °C 63 °C 72 °C 68 °C 72 °C
30 87 °C 78 °C 82 °C 83 °C 80 °C
40 95 °C 89 °C 87 °C 92 °C 92 °C
50 100 °C 98 °C 94 °C 98 °C 98 °C
60 101 °C 101 °C 98 °C 100 °C 100 °C
70 102 °C 99 °C 101 °C 101 °C
80 100 °C 102 °C
90
100
F. Pertanyaan
1. Jelaskan pengaruh kemolalan larutan terhadap titik didih
a) Larutan Urea
b) Larutan NaCl
Jawab :
a) Pengaruhnya adalah semakin besar molalitas urea, titik didih
larutan akan semakin tinggi dan kenaikkan titik didih larutan pun
semakin besar.
b) Pengaruhnya adalah Semakin besar molalitas NaCl, titik didih
larutan akan semakin tinggi, dan kenaikkan titik didih larutan
pun akan semakin besar.
2. Untuk molaritas yang sama, jelaskan pengaruh NaCl dibandingkan
dengan Urea!
Jawab :
Titik didih larutan NaCl lebih tinggi dari larutan urea. Begitu juga
dengan kenaikkan titik didih larutan, kenaikkan titik didih larutan
NaCl lebih besar daripada kenaikkan titik didih larutan urea, karena
NaCl merupakan larutan elektrolit yang mempunyai energy ionisasi
(derajat ionisasi) yang menyebabkan nilai kenaikkan titik didih
larutan semakin besar jika dibandingkan dengan larutan urea yang
merupakan larutan non elektrolit yang memiliki derajat ionisasi. Hal
ini sesuai dengan hokum Van’t Hoff.
3. Apa fungsi penambahan garam pada air?
Jawab :
Fungsi penambahan garam pada air adalah untuk membantu
menaikkan titik didih air tersebut dimana jikalau tanpa garam suhu
air hanya bisa mencapai suhu maksimal (100 °C) sedangkan dalam
praktikum ini dibutuhkan suhu 112 °C, dan juga berfungsi untuk
mempercepat mendidihnya air tersebut.
G. Kesimpulan
1. Titik didih suatu zat adalah suhu yang tekanan uap jenuhnya sama
dengan tekanan di atas permukaan zat cair. Bila tekanan uap sama
dengan tekanan luar atau tekanan diatas permukaan zat cair ,
mulai terbentuk gelembung-gelembung uap dalam cairan.
2. Pengaruh kemolalan larutan Urea terhadap titik didih adalah
semakin besar molalitas urea, titik didih larutan akan semakin tinggi
dan kenaikkan titik didih larutan pun semakin besar.
3. Pengaruh kemolalan larutan NaCl terhadap titik didih adalah
semakin besar molalitas NaCl, titik didih larutan akan semakin
tinggi, dan kenaikkan titik didih larutan pun akan semakin besar.
4. Titik didih larutan NaCl lebih tinggi dari larutan urea. Begitu juga
dengan kenaikkan titik didih larutan, kenaikkan titik didih larutan
NaCl lebih besar daripada kenaikkan titik didih larutan urea, karena
NaCl merupakan larutan elektrolit yang mempunyai energy ionisasi
(derajat ionisasi) yang menyebabkan nilai kenaikkan titik didih
larutan semakin besar jika dibandingkan dengan larutan urea yang
merupakan larutan non elektrolit yang memiliki derajat ionisasi. Hal
ini sesuai dengan hokum Van’t Hoff.
5. Fungsi penambahan garam pada air adalah untuk membantu
menaikkan titik didih air tersebut dimana jikalau tanpa garam suhu
air hanya bisa mencapai suhu maksimal (100 °C) sedangkan dalam
praktikum ini dibutuhkan suhu 112 °C, dan juga berfungsi untuk
mempercepat mendidihnya air tersebut.
H. Daftar Pustaka
http://www-supadi.blogspot.com/2012/06/pengaruh-penambahan-
garam-pada-es.html
http://hatopikchem.wordpress.com/pbm-kimia/kenaikan-titik-didih-
%E2%88%86tb-dan-penurunan-titik-beku-%E2%88%86tf-larutan-
contoh-soal-praktikum/
http://id.answers.yahoo.com/question/index?
qid=20111125150845AAYFdUU
http://wulanthestarshine.wordpress.com/2011/02/17/praktikum-
kenaikan-titik-didih/
http://iney-mirayana.blogspot.com/