menggunakan fluent

4
Menggunakan Fluent 1. Memilih solver Pada saat me mbuka Fluent terdapat pilihan untuk menggunakan solver 2d/3d dengan keakuratan : o Single Precision 2d / 3d : keakuratan tunggal (cukup untuk kasus-kasus sederhana o Double precision 2ddp/3ddp : Keakuratan ganda, diperlukan ntuk kasus-kasus khusus seperti : Salah satu dimensi sangat besar disbanding dimensi lainnya, contoh pipa tipis yang panjang ; geometri model rumit dengan melibatkan beberapa obyek yang dihubungkan dengan pipa-pipa berdiameter kecil ; Kasus yang melibatkan perpindahan panas dengan melibatkan beda konduktivitas thermal yang cukup tinggi. Solver double precision menggunakan memori 64 bit dengan memisahkan angka arabik dan desimalnya; sedangkn single precision menggunakan memori 32 bit. 2. Mengimpor Mesh File – Read – Case ; cari file dengan ekstensi *.msh untuk file mesh model. Dan *.cas untuk file kasus (sudah memasukkan kondisi) Memeriksa Mesh Grid – Check : hindari nilai luas dan volume negative. Jika terdapat error harus dilakukan pengulangan dari memeriksa pemodelan dengan Gambit serta model mesh yang dipergunakan. Memberikan skala yang sesuai pada model : Grid – Scale Lihat pada Unit Conversion Grid was created in - pilih m, cm, mm atau yang lainnya klik scale. 3. Memilih Formulasi Solver Define – Models – Solver Formulasi solver yang tersedia :

Upload: dimas-a-prakoso

Post on 26-Nov-2015

25 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Menggunakan Fluent

Menggunakan Fluent1. Memilih solver

Pada saat me mbuka Fluent terdapat pilihan untuk menggunakan solver 2d/3d dengan keakuratan :

Single Precision2d / 3d : keakuratan tunggal (cukup untuk kasus-kasus sederhana

Double precision 2ddp/3ddp : Keakuratan ganda, diperlukan ntuk kasus-kasus khusus seperti : Salah satu dimensi sangat besar disbanding dimensi lainnya, contoh pipa tipis yang panjang ; geometri model rumit dengan melibatkan beberapa obyek yang dihubungkan dengan pipa-pipa berdiameter kecil ; Kasus yang melibatkan perpindahan panas dengan melibatkan beda konduktivitas thermal yang cukup tinggi.

Solver double precision menggunakan memori 64 bit dengan memisahkan angka arabik dan desimalnya; sedangkn single precision menggunakan memori 32 bit. 2. Mengimpor Mesh

File Read Case; cari file dengan ekstensi *.msh untuk file mesh model.

Dan *.cas untuk file kasus (sudah memasukkan kondisi)

Memeriksa Mesh

Grid Check

: hindari nilai luas dan volume negative. Jika terdapat error harus dilakukan pengulangan dari memeriksa pemodelan dengan Gambit serta model mesh yang dipergunakan.

Memberikan skala yang sesuai pada model :

Grid Scale

Lihat pada Unit Conversion

Grid was created in - pilih m, cm, mm atau yang lainnya

klik scale.

3. Memilih Formulasi Solver

Define Models Solver

Formulasi solver yang tersedia : Segregated : menyelesaikan persamaan kontinuitas, momentum , energi dan species transport secara bertahap

Coupled implicit

Coupled eksplisit

Coupled : menyelesaikan persamaan kontinuitas, momentum , energi dan species transport secara bersamaan ; Sedangkan implicit dan eksplicit berbeda dalam cara melinierkan persamaan. Solver Segregated :

Banyak digunakan pada fluida inkompresibel dengan kecepatan rendah (Mach < 1).

Kasus yang tidak dapat diselesaikan :

Konduksi pada tabung

Kasus dengan tekanan operasi yang bervariasi

Model gas nyata

Kondisi batas yang tidak memantul (non reflecting )

Solver Coupled :

Untuk kasus kompresibel dengan kecepatan tingi (Mach > 1).

Kasus yang tidak dapat diselesaikan dengan model solver coupled :

Kavitasi

Media berpori

Multifasa

Pembakaran (pemixed dan non-premixed)

PDF transport

Pembentukan jelaga dan NOx Radiasi Roseland

Pelelehan dan pembekuan

Aliran periodic.

4. Menentukan Model dan Persamaan Dasar

4.1 Model Multifasa

Untuk material dengan respon inersia terhadap aliran yang berbeda, misal pada material padat dengan ukuran partikel berbeda.

Tiga model multifasa yang tersedia pada fluent :

Volume Of Fluid (VOF)

Mixture

Eulerian

Aliran gelembung, butiran dimana volume fasa diskrit kurang dari atau sama dengan 10 %, harus menggunakan model fasa diskrit. (discrete-phase).

Aliran gelembung, butiran dimana kedua fasa tercampur sempurna dan atau volume fraksi diskrit > 10 %, gunakan model Mixture atau Eulerian. Aliran logam cair menggunakan VOF.

Transport pneumatic homogen menggunakan model Mixture, sedangkan pada transport pneumatic aliran granular mempergunakan model Eulerian.

Untuk aliran lumpur dan hydrotransport, mengunakan model mixture atau Eulerian.

Untuk memodelkan sedimentasi gunakan model Eulerian.

4.2 Persamaan Energi

Untuk model simulasi yang melibatkan : Temperatur, Perpindahan panas, radiasi maka persamaan energi pada fluent harus diaktifkan.

Define Models Energy

klik Energy equation

4.3 Model Viskos

Define Models Viscous

Pilihan model viskos :

Inviscid : fluida non viscous

Laminar : Aliran lurus dengan kecepatan rendah

Model Spalart Allmaras : Turbulen dengan Re kecil, teruji untuk aerospace. Tidak sesuai untuk aliran dengan perubahan saluran secara mendadak yang merubah aliran dalam saluran menjadi aliran bebas gesekan. Model k-epsilon (k-) : Turbulen, dengan model turbulensi yang cukup lengkap sehingga kecepatan turbulen dan skala panjang ditentukan secara independent.RNG k- : sesuai untuk aliran yang terhalang secara tiba-tiba dan aliran berputar (swirl flow)

Realizable k- : Akurat untuk memprediksi laju penyebaran fluida dari pancaran jet/nosel, sesuai untuk aluran yang melibatkan putaran dengan lapisan batas yang memiliki gradient tekanan yang besar, separasi dan resirkulasi.

Hindari penggunaan persamaan ini untuk kasus multiple reference frame dan sliding mesh.

Model k- : dapat menghitung efek aliran pada bilangan Reynolds rendah, kompressibilitas, penyebaran aliran geser. Sesuai untuk aliran dalam saluran maupun aliran bebas geseran (free-shear flow).

Model k- SST: penyempurnaan dari model k- lebih akurat untuk daerah di dekat dinding maupun aliran yang jauh dari dinding. Model Reynolds Stress (RSM) : merupakan model turbulensi yang paling teliti di Fluent. Model Large Eddy Simulation (LES) : Turbulen-3D.

Model Spalart Allmaras merupakan model turbulensi dengan daya komputasi paling kecil. 5. Model Species Transport dan Reaksi Kimia.

Model Species Transport : untuk simulasi fasa diskrit , yang dapat digunakan pada aliran dengan partikel atau gelembung.