mengetahui kulaitas tanah pertanian dengan wsn zigbee
DESCRIPTION
Mengetahui kualitas tanah pertanian dengan WSN ZigbeeTRANSCRIPT
SISTEM MONITORING KUALITAS TANAH PERTANIAN
BERBASIS JARINGAN NIRKABEL ZIGBEE
oleh :
NUGRAHA PANGESTU
115060900111005
PROGRAM TEKNOLOGI INFORMASI DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2014
1
LATAR BELAKANG
Pengelolaan tanah pertanian secara intensif merupakan hal yang diperlukan
dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil pertanian serta mencegah terjadinya
kerusakan lingkungan akibat proses budidaya pertanian. Seiring dengan kemajuan
teknologi maka diperlukan alat untuk memonitoring tanah secara jarak jauh. Sistem
monitoring tanah pertanian ini dirancang untuk mengetahui kondisi temperature,
kelembaban , serta tingkat keasaman suatu tanah pada sector pertanian. Salah satu
teknologi yang mendukung pertanian adalah teknologi sensor, dimana jenis-jenis sensor
yang dikembangkan selama ini mengacu pada kualitas tanah, air serta iklim lingkungan
di sekitar lahan yang dipantau[1]. Dalam pemantauan kualitas tanah sebagai aplikasi
pertanian harus melihat beberapa kondisi pada tanah tersebut seperti suhu tanah, pH
tanah, dan kelembaban (moisture) tanah. Sistem ini terdiri dari beberapa hardware,
dimana perangkat ini terdapat dibagian pengirim dan penerima.
Pada sistem ini dirancang untuk mengukur suhu, kelembaban, dan pH tanah
menggunakan sensor-sensor yang semua besarannya diolah oleh mikrokontroller dan
akan dikirim melalui jaringan nirkabel zigbee yang kemudian terbaca pada Personal
Computer (PC). Zigbee memiliki beberapa kelebihan, yaitu pengoperasian yang mudah,
bentuknya yang kecil, dan membutuhkan daya yang sangat rendah.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana sensor berkomunikasi dengan mikrokontroller Atmega16 ?
2. Bagaimana mikrokontroller Atmega16 berkomunikasi dengan X-Bee Pro ?
3. Bagaimana modul RF dan TF X-Bee Pro dapat berkomunikasi ?
4. Bagaimana data dapat diproses oleh PC ?
2
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam tulisan ini ada beberapa penelitian yang dijadikan sebagai acuan. Pada
acuan yang digunakan penulis, dikemukakan bahwa pengukuran kelembaban tanah
dilakukan dengan mikrokontroler PIC. Sensor kelembaban tanah berupa dua buah
batang logam yang dibuat dari bahan stainless steel. Sensor kelembaban tersebut
dihubungkan pada generator sinyal. Bila kelembaban tanah berubah, maka impedansi
sensor akan berubah, sehingga frekuensi sinyal keluaran generator berubah sesuai
dengan kelembaban tanah [1].
Kekurangan dari penelitian ini adalah kurang efisien karena tidak dapat
memantau setiap saat dan harus mengukur kelembaban tanah secara langsung karena
tidak menggunakan jaringan nirkabel yang bisa digunakan untuk memantau
kelembaban pada jarak yang jauh.
Solusi yang diajukan
Berdasarkan tinjauan pustaka, penulis mengembangkan sensor kelembaban dan
sensor pH tanah untuk mengetahui kualitas tanah yang baik untuk pertanian dan
terintegrasi dengan mikrokontroller ATmega16 dengan menggunakan jaringan wireless
dengan menggunakan modul X-Bee Pro sebagai media komunikasi dan data hasil
pengamatan diolah oleh PC Server menggunakan software LabView.
3
DESAIN SISTEM
Gambar 1. Diagram Sistem
Komponen – komponen yang dibutuhkan dalam system :
1. Sensor SHT 11
Sensor SHT11 yang merupakan sensor suhu dan kelembaban yang cukup akurat
pada rentang suhu 20-30 °C. Sensor ini telah dilengkapi dengan ADC 14 bit dan
hanya menggunakan 2 kabel untuk transmisi data digital dan 2 kabel untuk catu
daya. Sensor SHT 11 dapat digunakan untuk pengukuran suhu tanah yang
dilakukan pada kedalaman 1 - 5 m dan hasil yang didapat data suhu yang cukup
baik[2].
Gambar 2. Sensor SHT 11
Sensor SHT 11
pH Sensor
ATMEGA 16 XBEE Transmitter
XBEE Receiver
PC Server
4
2. Sensor pH
Sensor pH digunakan untuk menentukan tingkat keasaman yang diukur dengan
menggunakan skala pH antara 0 hingga 14. Sifat asam mempunyai pH antara 0
hingga 7 dan sifat basa mempunyai nilai pH 7 hingga 14. pH menentukan
kesuburan suatu tanaman karena pH tanah sangat menentukan bisa atau tidak
suatu unsur hara dalam tanah diserap oleh akar tanaman.
3. X-Bee ZNet 2.5 Modules (IEEE 802.15.4)
Perangkat XBee merupakan modul RF (Radio Frequency) yang didesain dengan
standar protokol IEEE 802.15.4 dan sesuai dengan kebutuhan yang sederhana
untuk jaringan sensor tanpa kabel. Kelebihan utama yang menjadikan Xbee
sebagai komunikasi serial nirkabel karena Xbee memiliki konsumsi daya yang
rendah yaitu hanya 3,3V. Disamping itu XBee juga memiliki dimensi fisik yang
kecil. X-Bee beroperasi pada rentang frekuensi 2.4 GHz. Dalam melakukan
komunikasi dengan perangkat lainnya X-Bee mampu melakukan komunikasi
dengan dua macam komunikasi yang berbeda, tergantung dari perangkat apa
yang dihubungkan dengan modul X-Bee. Komunkasi dapat dilakukan dengan
menggunakan jaringan wireless dan komunikasi secara serial[3].
Gambar 3. X-Bee Pro
4. Mikrokontroller ATMega16
ATMega16 merupakan salah satu mikrokontroler 8 bit buatan vendor Atmel
menggunakan arsitektur RISC. Semua instruksi dikemas dalam kode 16-bit (16-
bits word) dan sebagian besar instruksi dieksekusi dalam satu siklus instruksi
clock. AVR mempunyai 32 register general-purpose, timer/counter fleksibel
dengan mode compare, interupt internal dan eksternal, serial UART,
programmable Watchdog Timer, dan mode power saving. AVR juga
mempunyai In-System Programmable Flash on-chip yang mengijinkan memori
5
program untuk diprogram ulang dalam sistem menggunakan hubungan serial
SPI[4].
5. PC Server
Adalah sebuah PC standar yang terhubung pada sebuah router sebagai jembatan
komunikasi dengan WSN. Fungsi Local Server adalah mencatat hasil
monitoring dari WSN.
6. Program aplikasi LabView
LabVIEW (Laboratory Virtual Instrument Engineering Workbench) merupakan
bahasa pemrograman dengan performansi dan fleksibilitas seperti bahasa
pemrograman C++, Fortran, Basic, dll. LabVIEW menggunakan icon yang
dihubungkan bersama untuk mempresentasikan fungsinya dan menjelaskan
aliran data dalam program. Hal ini sejenis dengan membangun flowchart kode
sesuai dengan yang diinginkan.
Cara kerja :
Fungsi dari tiap blok dalam diagram sistem monitoring adalah sebagai berikut:
1. Sensor SHT 11 : mendeteksi suhu dan kelembaban tanah
2. Sensor pH : mendeteksi tingkat kesuburan tanah
3. Mikrokontroler AVR : mengolah data yang dikirimkan oleh sensor SHT 11 dan
sensor pH dengan cara mengkonversikan besaran tegangan yang menjadi
besaran digital di dalam ADC 10 bit dan mengirimkannya lewat port
komunikasi serial UART (Universal Ashynchronous Receiver Transmitter).
4. Transmitter modul RF X-Bee : mengirimkan data ke sisi receiver secara
wireless melalui frekuensi 2,4 GHz.
5. Receiver modul RF X-Bee : menerima data dari transmitter secara wireless
melalui frekuensi 2,4 GHz.
6. Personal PC : digunakan untuk menampilkan data pengukuran suhu secara
visual dengan aplikasi LabView.
6
IMPLEMENTASI
Gambar 4. Implementasi Sistem
Pada model penempatan dari sistem ada beberapa hal yang harus diperhatikan:
1. Jarak komunikasi antar node dengan ZigBee (X-Bee Pro) maksimal adalah 120
meter oleh karena itu penempatan antar modul TF dan RF X-Bee Pro tidak
boleh lebih dari 120 meter agar komunikasi antar modul dapat berjalan dengan
baik.
2. Kedua modul TF dan RF X-Bee Pro sebaiknya ditempatkan pada tempat yang
mempunyai halangan yang sedikit (line of sight).
3. Topologi Jaringan
Sistem ini menggunakan topologi mesh, dengan menggunakan topologi mesh
semua node dapat terhubung satu sama lain. Topologi ini dirancang agar data
dapat menyebar ke seluruh node dalam jaringan dan dapat melompat dari satu
node ke node yang lain hingga menemukan perangkat yang dituju untuk
memastikan seluruh node dalam jaringan bisa diakses. Konfigurasi jaringan
denga menggunakan system point to point dalam topologi ini dapat
memudahkan deteksi kesalahan yang terjadi dalam jaringan.
7
DAFTAR PUSTAKA
[1] Stevanus dan D. Setiadikarunia. 2012. “Alat Pengukur Kelembaban Tanah
Berbasis Mikrokontroler PIC 16F84 “.
[2] Akses Sensor Suhu dan Kelembaban SHT11 Berbasis Mikrokontroler, diakses
pada 29 Desember 2013.
http://fahmizaleeits.wordpress.com/2010/08/29/akses-sensor-suhu-dan-
kelembaban-sht11-berbasis-mikrokontroler/
[3] Modul Wireless XBee Pro, diakses pada 29 Desember 2013.
http://digilib.ittelkom.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=11
42:modul-wireless-xbee-pro&catid=9:wireless&Itemid=14
[4] Microcontroller ATMega 16, diakses pada 29 Desember 2013.
http://r0fqh1.blogspot.com/2012/04/microcontroller-atmega-16.html