mengapa bengkak yang dialami hanya pada wajah dan perut

4
1. Mengapa bengkak yang dialami hanya pada wajah dan perut? Terjadi pada wajah dan perut karena distribusi edema tergantung pada 2 faktor yaitu gravitasi & tahanan jaringan lokal. Itu sebabnya edema pada muka sangat menonjolwaktu bangun pagi oleh karena adanya jaringan ikat longgar pada daerah tersebut danadanya gaya gravitasi dimana cairan akan menempati daerah yang rendah dan pada perutkarena banyaknya rongga-rongga pada perut dan juga karena rendahnya tekanan didaerah perut sehingga cairan dapat memasuki bagian perut 2. Mengapa semakin hari edemanya semakin bertambah besar? Jawab:Karena aliran darah ke ginjal terus menerus ada, maka proses filtrasi dalam glomerulusterus menerus berlangsung. Jika proses filtrasi ini terus menerus terjadi maka proteindalam darah akan terus menerus di saring dan keluar dalam urin. Sehingga konsentrasiprotein dalam tubuh akan terus berkurang dan akan mengakibatkan ekstravasasi cairanplasma ke ruang intertitial akan semakin bertambah dan akan semakin menambahbesarnya edema. 3. Mangapa tidak ada demam dan tanda-tanda infeksi? Jawab:Tidak adanya demam dan tanda-tanda infeksi hal yang dapat terjadi kemungkinan pasiensebelum dibawa kerumah sakit sudah pernah mengkonsumsi obat sebelumnya sehinggaketika pasien dibawa ke rumah sakit tidak dalam keadaan demam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam FKUI jilid 2

Upload: muhammad-ardii

Post on 14-Nov-2015

19 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

semoga bermanfaat

TRANSCRIPT

1. Mengapa bengkak yang dialami hanya pada wajah dan perut?Terjadi pada wajah dan perut karena distribusi edema tergantung pada 2 faktor yaitu gravitasi & tahanan jaringan lokal. Itu sebabnya edema pada muka sangat menonjolwaktu bangun pagi oleh karena adanya jaringan ikat longgar pada daerah tersebut danadanya gaya gravitasi dimana cairan akan menempati daerah yang rendah dan pada perutkarena banyaknya rongga-rongga pada perut dan juga karena rendahnya tekanan didaerah perut sehingga cairan dapat memasuki bagian perut

2. Mengapa semakin hari edemanya semakin bertambah besar?Jawab:Karena aliran darah ke ginjal terus menerus ada, maka proses filtrasi dalam glomerulusterus menerus berlangsung. Jika proses filtrasi ini terus menerus terjadi maka proteindalam darah akan terus menerus di saring dan keluar dalam urin. Sehingga konsentrasiprotein dalam tubuh akan terus berkurang dan akan mengakibatkan ekstravasasi cairanplasma ke ruang intertitial akan semakin bertambah dan akan semakin menambahbesarnya edema.

3. Mangapa tidak ada demam dan tanda-tanda infeksi?Jawab:Tidak adanya demam dan tanda-tanda infeksi hal yang dapat terjadi kemungkinan pasiensebelum dibawa kerumah sakit sudah pernah mengkonsumsi obat sebelumnya sehinggaketika pasien dibawa ke rumah sakit tidak dalam keadaan demam

Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam FKUI jilid 2

Bengkak terjadi pada wajah dan perut Edema didefinisikan sebagai penumpukan cairan intertisial yang berlebihan. Edema dapat disebabkan oleh tekanan hidrostatik kapiler yang meningkat, tekanan osmotik koloid yang menurun, permeabilitas kapiler yang meningkat, atau obstruksi aliran limfatik. Penyebaran edema genralisata terutama diatur oleh gaya gravitasi yang memengaruhi tekanan hidrostatik kapiler. Dengan demikian, edema biasanya terjadi pada tempat dengan tekanan hidrostatik kapiler yang paling tinggi (daerah yang rendah, misalnya daerah tungkai atau sakral pada pasien yang berbaring), atau pada tempat dengan tekanan intertisial paling rendah (daerah periorbital, muka, skrotal). Apabila daerah edema ditekan dengan jari, timbul lekukan yang akan menetap dalam beberapa saat karena cairan terdorong ke daerah lain, hal ini disebut sebagai pitting edema. Untuk rongga abdomen yang merupakan rongga potensial mempunyai permukaan rongga tidak mempunyai resistensi yang cukup bermakna bagi jalannya cairan, elektrolit, atau bahkan protein yang dengan mudah keluar masuk antara rongga dan cairan intertisial dijaringan sekitarnya. Akibatnya cairan dalam kapiler yang berdekatan dengan rongga potensial akan berdifusi tidak hanya ke dalam cairan intertisial tetapi juga ke dalam rongga potensial. Rongga abdomen merupakan tempat yang terutama sangat rentan untuk terjadinya pengumpulan cairan

Dorland,Newman. 2002. Kamus kedokteran DORLAND edisi 29. Jakarta: EGC 2. Sherwood Luralee. 2009. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. EGC;Jakarta. 3. Ilmu Penyakit Dalam. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi kelima.Jakarta Pusat: Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam. Interna Pulishing 4. Guyton, Arthur C., M.D. and Hall, John E., Ph.D. 1997. Buku Ajar Fisiologi5. Dr. Dr. Syarifuddin Rauf, SpA(K). Nefrologi Anak, 2002. Bagian ilmu Kesehatan Anak Fk-UNHAS 6. Price, SA. Patofisiologi Volume II Edisi 6. Jakarta : EGC ; 2003 7. Datu AR. Buku Catatan Kuliah Anatomi Urogenitalia. Makassar: Bagian Anatomi Fakultas Kedokteran UNHAS; 2008

Mengapa pembengkakan semakin lama semakin bertambah ?Hipoalbuminemia menyebabkan penurunan tekanan onkotik koloid plasma intravaskuler. Keadaan ini menyebabkan terjadi ekstravasasi cairan menembus dinding kapiler dari ruang intravaskuler ke ruang interstitial yang menyebabkan edema. Penurunan volume plasma atau volume sirkulasi efektif merupakan stimulasi timbulnya retensi air dan natrium renal. Retensi natrium dan air ini timbul sebagai usaha kompensasi tubuh untuk menjaga agar volume dan tekanan intravaskuler tetap normal. Retensi cairan selanjutnya mengakibatkan pengenceran plasma dan dengan demikian menurunkan tekanan onkotik plasma yang pada akhirnya mempercepat ekstravasasi cairan ke ruang interstitial. Berkurangnya volume intravaskuler merangsang sekresi renin yang memicu rentetan aktivitas aksis renin-angiotesin-aldosteron dengan akibat retensi natrium dan air, sehingga produksi urine menjadi berkurang, pekat dan kadar natrium rendah. Hipotesis ini dikenal dengan teori Underfill. Dalam teori ini dijelaskan bahwa peningkatan kadar renin plasma dan aldosteron adalah sekunder karena hipovolemia. Tetapi ternyata tidak semua penderita sindrom nefrotik menunjukkan fenomena tersebut. Beberapa penderita sindrom nefrotik justru memperlihatkan peningkatan volume plasma dan penurunan aktivitas renin plasma dan kadar aldosteron, sehingga timbullah konsep baru yang disebut teori overfill . Menurut teori ini retensi renal natrium dan air terjadi karena mekanisme intrarenal primer dan tidak tergantung pada stimulasi sistemik perifer. Retensi natrium renal primer mengakibatkan ekspansi volume plasma dan cairan ekstraseluler. Pembentukan edema terjadi sebagai akibatoverfilling cairan ke dalam kompartemen interstitial. Teori overfill ini dapat menerangkan volume plasma yang meningkat dengan kadar renin plasma dan aldosteron rendah sebagai akibat hypervolemia.