mendidik anak baca tulis alqur - ipb...
TRANSCRIPT
Penghargaan Istimewa Mendidik Anak Baca Tulis Alqur’an
Disampaikan : Agus Ghautsun Ni’am
Bila orang tua bersegera menyambut seruan agama Islam yang disampaikan oleh
Rasulullah saw. Untuk mendidik anak-anaknya membaca dan menulis Alqur’an, baik dididik
sendiri bila mampu maupun diserahkan kepada orang lain karena faktor
ketidakmampuan,maka mereka akan mendapatkan keistimewaan dan berbagai nilai-nilai
keunggulan berkah dari respon positif (istijabah) terhadap seruan itu.
Para orang tua tersebut paling tidak telah berpatisipasi dalam mewujudkan (isyfaq), yaitu
keprihatinan,kepedulian, dan kekhawatiran atas kondisi anak-anak. Sudah sepatutnya kita
turut memperhatikan dan memikirkan dunia anak bagaimana agar generasi penerus kita tidak
terjerumus kepada kerusakan khususnya di bidang moralitas. Dan memiliki sikap Isyfaq
merupakan karakter para penghuni syurga. Allah SWT berfirman :
“Mereka berkata, ‘sesungguhnya kami dahulu sewaktu berada ditengah-tengah keluarga merasa takut
(isyfaq; akan diazab). Maka, Allah memberikan karunia kepada kami dan memelihara kami dari azab
neraka (samum: azab yang diibaratkan angin panas yang berhembus masuk ke pori-pori).’” (QS. Ath
Thuur :26-27).
Dua ayat ini menggambarkan dialog antar penghuni syurga. Mereka mengutarakan latar
belakang dimasukannya mereka ke dalam syurga dan dihindarkannya dari azab yang pedih,
yaitu rata-rata karena sewaktu di dunianya dahulu mereka mewujudkan rasa keprihatinan,
kepedulian dan kekhawatiran atas kondisi keluarga dan anak-anaknya.
Seorang ayah dan ibu yang giat dan tekun mendidik Alqur’an kepada anak-anaknya
sehingga anak-anaknya yang asalnya polos menjadi benar-benar terampil membaca Alqur’an,
memahami, dan mengamalkannya,akan mendapatkan penghargaan yang special diakhirat
kelak. Rasulullah saw banyak mengungkapkan apresiasi ini dalam hadits beliau :
1
“tidaklah seseorang mengajarkan Alqur’an kepada anaknya di dunia kecuali ayahnya pada hari kiamat
dipakaikan mahkota syurga. Ahli syurga mengenalinya karena dia mengajari anaknya alqur’an sewaktu
di dunia.” (HR. Thabrani dari abu Hurairah r.a).
Digambarkan oleh Rasulullah saw dalam hadits lain, mahkota syurga yang dikenakan
pada orang tua yang telah memberikan pendidikan Alqur’an terhadap anak-anaknya bercahaya
lebih indah daripada cahaya matahari kala cahaya itu menembus jajaran rumah-rumah di
dunia. Sabda Rasulullah saw.:
“Barang siapa membaca Alqur’an dan mengamalkannya maka kedua orang tuanya pada hari kiamat akan
dipakaikan mahkota yang cahayanya lebih bagus dari pada cahaya matahari menembus rumah-rumah di
dunia.” (HR. Abu Dawud Al Hakim dari Mu’adz bi Jabal).
Dalam riwayat lain ditambahkan, selain mendapatkan mahkota syurga, orang tua yang
peduli terhadap pendidikan Alqur’an anak-anaknya, juga mendapatkan pakaian hias kebesaran
yang tidak dapat dibandingkan dengan dunia. Di akhirat kelak mereka akan terkagum-kagum
dengan penghargaan ini. Sabda Rasulullah saw :
2
“Barang siapa membaca Alqur’an, mempelajari, dan mengamalkannya maka kedua orang tuanya pada
hari kiamat akan dipakaikan mahkota dari nur yang sinar terangnya laksana sinar terang matahari.
Kedua orang tuanya juga dipakaikan dua baju hias kebesaran yang tidak dapat dinilai dengan dunia.
Keduanya lalu berkata, ‘sebab apakah ini dipakaikan kepada kami?’ Maka dikatakan, ‘sebab anakmu telah
mengambil (belajar) Alqur’an darimu.’” (HR. Al Hakim dari Buraidah. Sahih menurut standar
Muslim).
Hadits lain dari Rasulullah saw :
“Barang siapa mengajarkan Alqur’an kepada anaknya dengan melihat (bin nazhar), maka diberikan
kepadanya ampunan atas dosa-dosa yang telah lalu dan dosa-dosa yang akan dating. Barang siapa
mengajarkan Alqur’an kepada anaknya secara hafalan (bil ghaib), maka Allah akan membangkitkannya
kelak dalam rupa rembulan pada malam purnama,dan dikatakan kepada anaknya, ‘Bacalah!’ Setiap kali
anaknya membaca ayat, maka Allah azza wa jalla akan mengangkat derajat ayahnya, sehingga akhir ayat
Alqur’an yang dibaca atau dihafal oleh anaknya.” (HR. Thabrani dari Anas bin Malik r.a).
Berbagai penghargaan tersebut merupakan sugesti bagi para orang tua agar mau
memperhatikan pendidikan Alqur’an anak-anaknya secara sungguh-sungguh, meskipun untuk
hal ini tidaklah mudah. Keinginan orangtua, guru dan aktivis dakwah dalam mendidik anak-
anak dengan Alqur’an merupakan suatu kebahagiaan tersendiri, karena kegiatan ini akan
3
menjadi “deposito besar” yang akan terus berkembang dan berkembang, meskipun pelakunya
telah meninggal dunia.
4