membangun keterampilan pekerja rumah tangga - ilo.org · direktur bina standardisasi kompetensi dan...

16
Membangun Keterampilan Pekerja Rumah Tangga Disampaikan pada Lokakarya ILO 15 Maret 2017 Oleh: Ir. Suhadi, M.Si Direktur Bina Standardisasi Kompetensi dan Pelatihan Kerja Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kementrian Ketenagakerjaan R.I.

Upload: phungkien

Post on 22-Apr-2019

241 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Membangun KeterampilanPekerja Rumah Tangga

Disampaikan pada Lokakarya ILO15 Maret 2017

Oleh: Ir. Suhadi, M.SiDirektur Bina Standardisasi Kompetensi dan Pelatihan KerjaDirektorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas

Kementrian Ketenagakerjaan R.I.

Kondisi Umum Pekerja Rumah Tangga

1. Tingkat pendidikan dan kompetensi kerja relatif rendah;

2. Perlindungan hukum dan karakteristik pekerjaan kurang layak (jam kerja tidak menentu, upah rendah, jaminan social, penghargaan, kekerasan fisik/verbal);

3. Kurang ada kesempatan untuk meningkatkan kapasitas diri (melanjutkan sekolah, mengikuti pelatihan kerja);

4.Memiliki masalah sosial dan psikologis (kemiskinan, masalah keluarga, kepercayaan diri rendah, tidak mampu mengelola emosi/keuangan dst);

5. Tidak ada status pekerjaan yang jelas.

Kontekstualisasi Nawacita Bidang Ketenagakerjaan

3

Menghadirkannegara dalam

kehidupan rakyatIndonesia

Meningkatkandaya saing

sumber dayamanusia

Kemandirian

Kebijakan Ditjen Binalattas

• Penguatan kelembagaan pelatihan

• Peningkatan sarana dan fasilitas pelatihan yangmengacu pada pelatihan berbasis kompetensi

• Pengembangan kerjasama dan jejaring pelatihan

• Pengembangan dan peningkatan mutu lembagapelatihan kerja

• Pengembangan sistem pendanaan pelatihan

• Pengembangan sistem informasi pelatihan

4

STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING SDM

1. Pengembangan Standar Kompetensi Kerja

Standar harus disusun berdasarkan kebutuhan industri

Digunakan oleh industri

2. Penguatan lembaga pendidikan dan pelatihan

Program Diklat disusun berdasarkan standar kompetensi kerja yang disusun oleh industri

Diklat diselenggarakan berbasis kompetensi

3. Penguatan lembaga sertifikasi kompetensi

Uji kompetensi berdasarkan standar kompetensi yang disusun oleh industri

Pengakuan sertifikasi kompetensi oleh industri

4. Peningkatan jejaring dengan industri

PP 31 tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional (SISLATKERNAS)

• Bab III Prinsip Dasar Pelatihan Kerja Pasal 3

a. Berorientasi pada kebutuhan pasar kerja dan pengembangan SDM;

b. Berbasis pada kompetensi kerja;

c. Tanggungjawab bersama antara dunia usaha, pemerintah dan masyarakat;

d. Bagian dari pengembangan profesionalismesepanjang hayat;

e. Diselenggarakan secara berkeadilan dan tidakdiskriminatif.

6

Sistem Pelatihan Kerja Nasional(PP 31 Tahun 2006)

LEMBAGA KOORDINASIPELATIHAN

TENAGA KERJA

• Fasilitas• Instruktur• Biaya• Manajemen Mutu

LEMBAGA DIKLAT

PROGRAM PENDIDIKANDAN PELATIHAN

KKNI

SKKNID U/D I

Std.Intl & Khs

LA LPK

8

STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING SDM

KEBUTUHAN INDUSTRI/PENGGUNA

LEMBAGA DIKLAT

Standar Kompetensi

Kerja

PELATIHAN BERBASIS

KOMPETENSI (PBK)

SERTIFIKASI KOMPETENSI

LEMBAGASERTIFIKASI

KKNI

KEMENTERIAN/LEMBAGA

3 Komponen Sislatkernas

Standar Kompetensi Kerja danKerangka Kualifikasi Nasional Indonesia

Pelatihan Berbasis Kompetensi

Sertifikasi Kompetensi

1

2

3

Tuntutan Pelatihan BerbasisKompetensi

• Adanya link and match denganindustry/pengguna.

• Peserta kompeten 100%

• Dipastikan dipelihara kompetensinyamelalui sertifikasi kompetensi

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI

Peserta pelatihan berlatihbagaimana mendemons-trasikan apa yang merekadapatkan dalam pelatihan

Standar capaian pelatihanterdapat dalam unit-unit kompetensi

Tidak terlalu ditekankanbagaimana cara berlatih

Berbasis outcome – konsentrasi padaketerampilan, pengetahuan dan sikapkerja yang dapat diterapkan pesertapada saat bekerja

PBK adalah pelatihan kerjayang menitikberatkan pada

penguasaan kemampuankerja yang mencakup

pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai dengan

standar yang ditetapkan danpersyaratan di tempat kerja

SE

KO

LA

HP

AS

AR

K

ER

JA

15

24

25

64

Tidak Sekolah/PutusSekolah

Changing job

Keluar dari pasar kerja (ibu rumahtangga, melanjutkan sekolah)

Terpaksa menganggur (PHK, upahtidak sesuai, tdk produktif)

usia

PENDUDUK YANG MENJADI TARGET UTAMA PENINGKATAN KUALITAS SDM MELALUI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI

Penduduk

FRESH GRADUATE yang ingin masuk pasarkerja

BEKERJA DENGAN

PRODUKTIF (mampu

meningkatkannilai tambahbagi tempatbekerja dan

meningkatkankesejahteraan

keluargasendiri)

Target group utama

Upgrading skill

Persiapan PBK untuk PRT

Komunikasi dengan duniausaha/user untuk memastikanprogram pelatihannya sesuaikebutuhan pasar kerja

Pastikan instrukturkompeten untuk melatihsesuai program pelatihan

Pastikan fasilitas pelatihan(ruang kelas, workshop, mesin/peralatan , dll) sesuai program pelatihan

Pastikan training material (standar kompetensi, kurikulum, modul, buku-buku referansi, bahanpelatihan) tersedia sesuaikebutuhan pelatihan

Publikasikan program pelatihan dengan memanfaatkan media yang mudah diakses masyarakat

Pastikan masyarakat mendapatkanlayanan dan akses pelatihan tanpadiskriminasi

• Orientasi sebelum proses proses tentang

pelatihan kepada calon peserta

• Setelah mendapat informasi komprehensif

calon peserta pelatihan diperbolehkan

pindah kejuruan/prog pelatihan sesuai

bakat dan minatnya

Lakukan proses seleksi secara objektifuntuk memastikan calon peserta pelatihanlayak untuk mengikuti pelatihan

Peserta memiliki sikap danmental siap bekerja

Pelaksanaan PBK untuk PRT

Instruktur memfasilitasi peserta pelatihan

Peserta menguasi semua unit-unit kompetensi dalam programpelatihan

• Peserta belajar teori/pengetahuan pada buku informasididampingi oleh instruktur, jika peserta sudahmenguasai (lihat hasil test) dapat lanjut ke buku kerja

• Peserta mengerjakan praktek yang ada pada buku kerjadidampingi oleh instruktur agar tahapan pekerjaanruntut sesuai prosedur dan K3

• Instruktur mengases peserta untuk mengetahuiapakah peserta sudah kompeten untuk tiap unit kompetensi menggunakan buku penilaian

• Konsep diri, mengelola emosi• Motivasi, disiplin, mental dan etos

kerja• 5 S• Penampilan bersih dan rapi• Mengelola keuangan

Monitoring dansupervisi daristakeholder

Upaya Peningkatan Kesejahteraan PRT

Dapat digunakan sebagai upaya perlindungan tenaga kerja

Memberikan jaminan/ pengakuan terhadap kualitas tenaga kerja melalui PBK dan sertifikasi

Terima kasih

atas

perhatiannya

Direktorat Bina StandardisasiKompetensi dan Pelatihan Kerja,

Direktorat Jenderal Binalattas10/05/2017 16