membaca relasi antara kepemimpinan dan penyelesaian masalah kebangsaan

12
MEMBACA RELASI ANTARA KEPEMIMPINAN DAN PENYELESAIAN MASALAH KEBANGSAAN Disampaikan dalam Seminar Nasional yang diselenggarakan oleh BEM Fisipol UMY dan Komisariat HMI MPO Fisipol UMY Yogyakarta

Upload: seven

Post on 14-Feb-2016

56 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

MEMBACA RELASI ANTARA KEPEMIMPINAN DAN PENYELESAIAN MASALAH KEBANGSAAN. Disampaikan dalam Seminar Nasional yang diselenggarakan oleh BEM Fisipol UMY dan Komisariat HMI MPO Fisipol UMY Yogyakarta. Studi elit . - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: MEMBACA RELASI ANTARA KEPEMIMPINAN DAN PENYELESAIAN MASALAH KEBANGSAAN

MEMBACA RELASI ANTARA KEPEMIMPINAN DAN

PENYELESAIAN MASALAH KEBANGSAAN

Disampaikan dalam Seminar Nasional yang diselenggarakan oleh BEM Fisipol UMY dan

Komisariat HMI MPO Fisipol UMY Yogyakarta

Page 2: MEMBACA RELASI ANTARA KEPEMIMPINAN DAN PENYELESAIAN MASALAH KEBANGSAAN

Mazhab klasik; Vilfredo Pareto, Aristoteles, kelompok yang memiliki keunggulan fisik, dan psikologis

Mazhab modern, Gaetano Mosca, Robert Mitchel, Sussanne Keller, kelompok yang mampu menempatkan positioning yang lebih baik dalam merepresentasikan masyarakat

Mazhab Islam, Sunni, Syi’ah, kelompok yang memiliki keunggulan psikologis (dzurriyat) dan etnis

Studi elit

Page 3: MEMBACA RELASI ANTARA KEPEMIMPINAN DAN PENYELESAIAN MASALAH KEBANGSAAN

Konsepsi kepemimpinan yang kuat, dalam konteks budaya Asia, seringkali dikaitkan dengan tradisi legitimasi berbasis tradisonal, karismatik dan militeristik

Sejarah Asia menunjukkan kuatnya karakter kepemimpinan di Asia, berhubungan negatif dengan pola demokratisasi

Sukarno, Unu, Gamal Abdul Nasser, Jawaharal Nehru, Ferdinand Marcos, Lee Kuan Yew, LEBIH sebagai regim Otoriter daripada regim yang demokratis

Pemaknaan

Page 4: MEMBACA RELASI ANTARA KEPEMIMPINAN DAN PENYELESAIAN MASALAH KEBANGSAAN

Apakah mungkin membuat Kepemiminan yang kuat di Asia dengan berbasikan

asas demokrasi dan kolegialitas?

Bagaimana membangun transformasi kepemimpinan yang kuat, namun menjunjung

nilai-nilai demokrasi dan kolegialitas

Page 5: MEMBACA RELASI ANTARA KEPEMIMPINAN DAN PENYELESAIAN MASALAH KEBANGSAAN

Relasi Antara Sistem Politik dan Kapasitas Pribadi Dalam Membangun

Kepemimpinan

Page 6: MEMBACA RELASI ANTARA KEPEMIMPINAN DAN PENYELESAIAN MASALAH KEBANGSAAN

Relasi Antara Kapasitas Pribadi dan Pengalaman Kepemimpinan

Page 7: MEMBACA RELASI ANTARA KEPEMIMPINAN DAN PENYELESAIAN MASALAH KEBANGSAAN

Iran, 1979, krisis identitas akibat teralienasi budaya Syiah, muncul elit kharismatik Ayatollah Khoemeini, dan melahirkan pelembagaan politik demokrasi

Pakistan, 1989, krisis politik dan ekonomi akibat tekanan eksternal, muncul elit kharismatik yang menggandalkan politik dinasti,Benazir Bhutto, dan belum menghasilkan pelembagaan politik demokrasi

Filipina, 1988, krisis politik nasional akibat kemunduran ekonomi, muncul elit Cory Aquino yang menggantikan posisi politik Ninoy Aquino, dan belum menghasilkan pelembagaan politik demokrasi

Indonesia, 1998, krisis nasional akibat tekanan ekonomi internasional, muncul elit kharismatik Gus Dur, menghasilkan pelembagaan politik demokrasi namun dengan sirkulasi elit yang terbatas. (loe lagi loe lagi)

Pendefinisian Masalah Dalam Transisi Politik di Asia

Page 8: MEMBACA RELASI ANTARA KEPEMIMPINAN DAN PENYELESAIAN MASALAH KEBANGSAAN

Mensitir Donald K. Emmerson, masalah kepemimpinan di Indonesia merujuk kepada 2 kompetensi besar;

Solidarity maker, terkait dengan upaya membangun integritas nasional yang kokoh

Administrative maker, terkait dengan kapasitas mengelola sumber daya alam yang tersebar

Derajat Masalah

Page 9: MEMBACA RELASI ANTARA KEPEMIMPINAN DAN PENYELESAIAN MASALAH KEBANGSAAN

Solidarity maker membutuhkan keunggulan psikologis,karisma, dan kenegarawanan.

Mengambil contoh Ayatollah Khoemeini, pemimpin ini dilahirkan, dijaga, dan diberikan ruang oleh masyarakat, sehingga kemudian mendapatkan posisi yang sangat kuat dalam tradisi syiah sebagai Marja’I Taklid.

Bagaimana dengan para elit dengan kompetensi solidarity maker kita?

Kapasitas yang dibutuhkan

Page 10: MEMBACA RELASI ANTARA KEPEMIMPINAN DAN PENYELESAIAN MASALAH KEBANGSAAN

Elit-elit yang memiliki kompetensi sebagai solidarity maker seringkali justru berperan sebagai trouble maker.

Elit-elit solidarity maker masih menempati maqam politik Thariqat, harusnya menempati ruang hakekat dan makrifat, dalam bentuk masih berusaha mencari jati diri, berevolusi, masih berkeinginan memasuki wilayah low politic sehingga pilihan kebijakannnya belum mencapai derajat “wisdom”, namun masih menempati posisi “policy”.

Solidarity maker vs trouble Maker

Page 11: MEMBACA RELASI ANTARA KEPEMIMPINAN DAN PENYELESAIAN MASALAH KEBANGSAAN

Administrative maker membutuhkan keunggulan tehnis dan jaringan, dinamis, negosiator ulung, konseptor.

Mengambil contoh Fidel Ramos, yang mampu meningkatkan derajat perekonomian Filipina setelah dalam 10 tahun terakhir terpuruk dengan pembuatan kebijakan internasionalisasi karakter budaya filipina, meskipun dalam tataran minimal; dengan meneruskan kebijakan Inggrisasi bahasa filipina.

Atau kebijakan Mahathir Muhammad, untuk merubah tradisi jam waktu. Jam waktu di malaysia mendahului jam waktu di Singapura, bahkan Indonesia.

Dalam bentuk konseptor, kapasitas administrative make harus mampu merubah “mental block” masyarakat, dari masyarakat yang tidak berdaya menjadi masyarakat yang berdaya.

Bagaimana dengan para elit dengan kompetensi administrative maker kita?

Kapasitas yang dibutuhkan

Page 12: MEMBACA RELASI ANTARA KEPEMIMPINAN DAN PENYELESAIAN MASALAH KEBANGSAAN

Administrative maker cenderung didefinisikan dengan pengalaman di birokrasi, dan aktivitas di belakang meja, di bawah meja dan bukan di atas meja.

Administrative maker bukan menjadi penjaga birokrasi yang rasional dan effektif, namun justru menjadi penjaga mental korupsi

Administrative Maker vs Corruptor maker