mekanisme pembentukan daun
DESCRIPTION
pembentukan daunTRANSCRIPT
PERKEMBANGAN DAUN
Daun berasal dari primordia daun yang terdapat pada meristem puncak yang
terdapat pada ujung batang. Perkembangan primordia daun sampai menjadi daun
melalui beberapa tahap yaitu:
1. Inisiasi
Kegiatan pembelahan sel yang paling awal terjadi pada meristem apikal
berdasarkan teori meristem yang dikembangkan oleh Schmith, yang dikenal dengan
teori Tunica-corpusnya, maka pada meristem apikal terdapat dua lapisan meristem
yaitu lapisan Tunika yang terdiri beberapa lapis sel dan terletak pada bagian tepi dari
meristem apikal. Sedangkan beberapa jenis sel yang berada di sebelah dalamnya
disebut dengan corpus. Pembelahan pertama terjadi pada daerah tunika dan
beberapa lapis daerah korpus. Pada daerah tersebut sel-selnya membelah secara
periklinal, sehingga akan menghasilkan massa sel yang menonjol kearah luar.
(gambar 1.a Dua tonjolan kecil atau penyangga daun terdapat pada sisi yang
berlawanan.)
2. Pembentukan penyangga daun
Sebagai akibat adanya pembelahan secara periklinal pada daerah tunika dan
korpus dan dilanjutkan dengan pembentangan sel, maka terbentuklah tonjolan
kearah luar yang selanjutnya disebut sebagai penyangga daun. Penyangga daun ini
akan tumbuh dan memanjang membentuk sumbu daun. Pemanjangan penyangga
daun sebagai akibat adanya kegiatan meristem yang terdapat pada puncak
penyangga daun itu sendiri. Dengan demikian meristem yang terlibat dalam
perkembangan daun adalah meristem apikal.
(gambar 1.b Dua primordium muncul dari dua penyangga daun.)
3. Diferensiasi awal
Penyangga daun yang telah terbentuk terdiri dari jaringan yang masih
sederhana. Berdasarkan teori meristem yang dikembangkan oleh Haberlandt,
jaringan yang menyusun peyangga daun terdiri dari protoderm, meristem dasar dan
prokambium. Dalam perkembangan selanjutnya, masing-masing akan berkembang
dan menghasilkan epidermis dan derivatnya, mesofil dan berkas pengangkut daun.
(gambar 1.c Dua primordium daun yang telah berkembang lebih lanjut tampak
adanya untaian prokambium yang merupakan kelanjutan dari berkas pengangkut
pada batang.)
4. Pembentukan sumbu daun
Sebagai hasil pertumbuhan yang cepat maka penyangga daun akan
berbentuk seperti kerucut dengan sisi adaksialnya memipih. Ujung kerucut berperan
sebagai meristem apikal. Dalam pertumbuhan selanjutnya penyangga daun akan
makin bertambah panjang dan secara berangsur-angsur mendekati pangkal
semakin memipih. Dengan demikian primordia daun sudah dapat dibedakan antara
permukaan atas atau adaksial dan permukaan bawah atau abaksial. Hal tersebut
disebabkan oleh aktifitas meristem adaksial. Pertumbuhan adaksial dan abaksial
dikarenakan adanya pertumbuhan yang berbeda pada kedua kutubnya yang
disebabkan oleh proses fisiologi atau genetik. Ada 3 aspek polaritas, yaitu:
Oriented behaviour: adanya perbedaan pertumbuhan sel atau jaringan.
Jaringan meristem yang ada dipaling ujung pertumbuhannya akan lebih
cepat, sehingga akan mempengaruhi ukuran sel dan gerakan nutrisi akan
lebih cepat apabila menuju ke bawah.
Axiation atau sumbu simetri: bentuk bunga umumnya akan menyeimbangkan
bentuk simetris, melalui susunan fibonaci, susunan felamen pada bunga.
Polar difference atau perbedaan kutub: akibat perbedaan distribusi nutrisi di
kedua ujung tumbuhan.
5. Pembentukan helaian daun
Selama awal pemanjangan dan penebalan sumbu daun, sel-sel adaksial
bagian tepi membelah lebih cepat dibandingkan sel-sel meristem dasar yang berada
disebelah dalamnya. Dengan demikian terbentuklah dua garis seperti sayap yang
berkembang pada kedua tepinya sebagai akibat percepatan pertumbuhan sel-sel
tersebut. Pada daun yang mempunyai tangkai, pertumbuhan marginal akan tertahan
pada bagian pangkal sumbu daun, yang selanjutnya akan berkembang menjadi
tangkai daun. Pada penampang melintangnya, kedua sisi helai daun yang sedang
berkembang tampak bahwa protoderm menyelubungi beberapa lapis jaringan dasar.
Sel-sel baru akan ditambahkan pada lapisan lain berasal dari dua deret inisial
marginal dan inisial submarginal.
6. Histogenesis
Setelah helai daun terbentuk, proses selanjutnya adalah menyempurnakan
jaringan penyusun daun.
Dalam perkembangannya, meristem yang terlibat ialah meristem apikal, meristem
adaksial, meristem marginal, meristem submarginal, meristem lempeng dan
meristem lateral. Meristem marginal berdiferensiasi menghasilkan epidermis atas
dan epidermis bawah serta derivatnya, sedangkan meristem submarginal akan
berdeferensiasi menghasilkan mesofil dan jaringan pengangkut.
Daftar Pustaka
Mulyani, Sri. 2006. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta: Kanisius