mekanisme pelaporan dak (transdes-peninsula) 5 feb 2013

23
DR. H. Sjofjan Bakar, M.Sc Sekretaris Ditjen Bina Bangda Disampaikan Dalam Sosialisasi Juknis Pelaksanaan DAK Bidang Transportasi Pedesaan Tahun Anggaran 2013 Jakarta (Hotel Peninsula), 6 Februari 2013 MEKANISME PELAPORAN DAK

Upload: harry-cls

Post on 09-Dec-2014

113 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

dak

TRANSCRIPT

Page 1: Mekanisme Pelaporan DAK (Transdes-peninsula) 5 Feb 2013

DR. H. Sjofjan Bakar, M.ScSekretaris Ditjen Bina Bangda

Disampaikan Dalam Sosialisasi Juknis Pelaksanaan DAK

Bidang Transportasi Pedesaan Tahun Anggaran 2013

Jakarta (Hotel Peninsula), 6 Februari 2013

MEKANISME PELAPORAN DAK

Page 2: Mekanisme Pelaporan DAK (Transdes-peninsula) 5 Feb 2013

I. PENGANTAR

Page 3: Mekanisme Pelaporan DAK (Transdes-peninsula) 5 Feb 2013

Landasan Hukum Pelaporan

• Kepala daerah menyampaikan laporan triwulan yang memuat laporan pelaksanaan kegiatan dan penggunaan DAK kepada : a. Menteri Keuangan; b. Menteri teknis; dan c. Menteri Dalam Negeri

• Penyampaian laporan triwulan dilakukan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari setelah triwulan yang bersangkutan berakhir

• Penyaluran DAK dapat ditunda apabila Daerah tidak menyampaikan laporan sebagaimana dimaksud

• Menteri teknis menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan DAK setiap akhir tahun anggaran kepada Menteri Keuangan, Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional, dan Menteri Dalam Negeri

• Kepala daerah menyampaikan laporan triwulan yang memuat laporan pelaksanaan kegiatan dan penggunaan DAK kepada : a. Menteri Keuangan; b. Menteri teknis; dan c. Menteri Dalam Negeri

• Penyampaian laporan triwulan di atas dilakukan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari setelah triwulan yang bersangkutan berakhir

• Kepatuhan daerah dalam menyampaikan laporan triwulanan dapat dijadikan pertimbangan dalam pengalokasian DAK tahun berikutnya

• Menteri teknis menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan DAK setiap akhir tahun anggaran kepada Menteri Keuangan, Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, dan Menteri Dalam Negeri

Pasal 63, PP No. 55/2005 tentang Dana Perimbangan

Bab IV, Surat Edaran Bersama (SEB) Meneg PPN/Kepala Bapennas, Menkeu, dan Mendagri No. 0239/M.PPN/11/2008, SE 1722/MK 07/2008, dan

900/3556/SJ tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemantauan Teknis

Pelaksanaan dan Evaluasi Pemantauan DAK

Page 4: Mekanisme Pelaporan DAK (Transdes-peninsula) 5 Feb 2013

Esensi Pelaporan DAKSebagai wujud

transparansi serta prosedur akuntabilitas dari penggunaan DAK

di tingkat Kabupaten/Kota

Tools untuk menguatkan peran Propinsi sebagai wakil pemerintah pusat sehingga pemerintah

daerah memiliki kewajiban melaporkan dan

mempertanggungjawabkan pelaksanaannya kepada

yang menugaskan

Dalam RKP 2013 menerapkan kebijakan disincentive bagi pengelola DAK di daerah yang tidak melaporkan pelaksanaan kegiatan DAK di daerahnya. Salah satunya dengan mendorong penggunaan kinerja pelaporan sebagai salah satu pertimbangan dalam penyusunan kriteria pengalokasian DAK. Beberapa K/L (Kehutanan, PU, Pertanian, dan BKKBN) mulai memasukkan variable ini

Sesuai dengan Inpres No 42 Tahun 2012, terkait

komponen Pembinaan dan Fasilitasi Dana Perimbangan,

UKP4 akan menilai tingkat serapan DAK oleh Daerah

secara optimal

Page 5: Mekanisme Pelaporan DAK (Transdes-peninsula) 5 Feb 2013

Jenis Laporan

• perencanaan pemanfaatan DAK• kesesuaian DPA-SKPD dengan Juknis• perkembangan pelaksanaan kegiatan• permasalahan yang timbul

Triwulanan

• laporan yang disampaikan kepada Menteri Keuangan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Anggaran Transfer ke Daerah

Penyerapan

• laporan pelaksanaan akhir tahunAkhir

Page 6: Mekanisme Pelaporan DAK (Transdes-peninsula) 5 Feb 2013

II. ORGANISASI PELAKSANA

DAK DAN TUPOKSINYA

Page 7: Mekanisme Pelaporan DAK (Transdes-peninsula) 5 Feb 2013

KOORDINASI ORGANISASI PELAKSANA DAK

Kementerian PPN/Bappenas

Kementerian Dalam Negeri

Kementerian/Lembaga Teknis

Kementerian Keuangan

Tim POKJA/KOORDINASI Provinsi (Setda, Bappeda, SKPKD, dan

SKPD teknis)

TIM POKJA/KOORDINASI Kabupaten/Kota(Setda, Bappeda, SKPKD, dan SKPD

teknis)

SEKBER PENGELOLAAN DAK TINGKAT PUSAT

Feedback

Page 8: Mekanisme Pelaporan DAK (Transdes-peninsula) 5 Feb 2013

Existing Condition Alur Pelaporan DAK(Laporan Triwulan)

SKPDKAB./KOTA

SEKDA/BAPPEDA

KAB./KOTA

BUPATI/WALIKOTA

GUBERNURREKAPITULASI

LAPORANTRIWULAN

REKAPITULASI

SKPDPROVINSI

SEKDA/BAPPEDAPROVINSI

GUBERNURREKAPITULASI

LAPORANTRIWULAN

REKAPITULASI

SEKBER DAK BANGDA

MENTERIKEUANGAN

BAPPENAS

MENTERITEKNIS

SEKBER DAK BANGDA

MENTERIKEUANGAN

BAPPENAS

MENTERITEKNIS

Alur Pelaporan DAK Dari Kabupaten/Kota Alur Pelaporan DAK Dari Provinsi

Page 9: Mekanisme Pelaporan DAK (Transdes-peninsula) 5 Feb 2013

Organisasi pelaksana pusat dikoordinasikan oleh Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan melibatkan Kementerian Keuangan, Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian/Lembaga teknis terkait.

Organisasi Pelaksana Pusat

Kementerian PPN

melakukan pemantauan

teknis pelaksanaan dan evaluasi pemanfaatan

DAK dari aspek

pencapaian sasaran prioritas nasional

Kementerian Teknis

Lainmelakukan

pemantauan teknis

pelaksanaan dan evaluasi pemanfaatan

DAK dari aspek teknis

TUGAS ORGANISASI PELAKSANA PUSAT

Page 10: Mekanisme Pelaporan DAK (Transdes-peninsula) 5 Feb 2013

Organisasi pelaksana provinsi dikoordinasikan oleh Sekretaris Daerah dengan melibatkan Bappeda, Biro Administrasi Pembangunan/sebutan lain, Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD), dan SKPD terkait.

Organisasi pelaksana provinsi mempunyai tugas:

1. Melakukan pemantauan teknis pelaksanaan DAK.

2. Melakukan koordinasi dengan organisasi pelaksana pusat dan kabupaten/kota melalui forum koordinasi.

3. Mengkoordinasikan dan mengkonsolidasikan laporan pemantauan teknis pelaksanaan DAK dari SKPD provinsi dan laporan yang diterima dari bupati/walikota.

4. Menyampaikan laporan hasil pemantauan teknis pelaksanaan DAK dan rekomendasi kebijakan kepada gubernur.

Organisasi Pelaksana Provinsi

Page 11: Mekanisme Pelaporan DAK (Transdes-peninsula) 5 Feb 2013

Organisasi pelaksana kabupaten/kota dikoordinasikan oleh Sekretaris Daerah dengan melibatkan Bappeda, Bagian Administrasi Pembangunan/sebutan lain, SKPKD, dan SKPD terkait.

Organisasi pelaksana kabupaten/kota mempunyai tugas:

1. Melakukan pemantauan teknis pelaksanaan DAK.2. Melakukan koordinasi dengan organisasi pelaksana

pusat dan organisasi pelaksana provinsi melalui forum koordinasi.

3. Mengkoordinasikan dan mengkonsolidasikan laporan pemantauan teknis pelaksanaan DAK dari SKPD.

4. Menyampaikan laporan hasil pemantauan teknis pelaksanaan DAK dan rekomendasi kebijakan kepada bupati/walikota.

Organisasi Pelaksana Kab/Kota

Page 12: Mekanisme Pelaporan DAK (Transdes-peninsula) 5 Feb 2013

III. POSISI PELAPORAN DAK

PER DAERAH DAN BIDANG

Page 13: Mekanisme Pelaporan DAK (Transdes-peninsula) 5 Feb 2013

PELAPORAN PER-PROVINSI (Update Data : 5 Februari 2013)

1 Aceh 100,00 932.016,55 102,08 12,19% 329.055,85 30,90 22,14% 218.216,07 2.229.004,00

2 Sumatera Utara 35,29 1.553.756,16 25,02 2,73% 28.217,30 6,54 1,69% 23.534,64 43.924,01

3 Sumatera Barat 100,00 834.289,71 100,66 12,09% 242.099,59 25,74 27,98% 80.667,99 298.656,22

4 Sumatera Selatan 93,75 737.077,24 92,68 10,32% 169.217,87 22,29 13,13% 43.273,16 335.732,98

5 Riau 91,67 398.793,54 92,47 12,00% 140.035,86 33,61 4,65% 55.157,84 164.984,58

6 Kepulauan Riau 100,00 174.234,45 67,31 10,27% 22.846,37 16,90 3,14% - 24.174,54

7 Jambi 91,67 438.908,43 82,30 12,05% 90.862,79 21,94 279,54% 18.130,94 97.468,57

8 Bangka Belitung 100,00 283.250,09 100,59 13,79% 43.707,90 13,49 5,98% 754,38 34.137,85

9 Bengkulu 100,00 429.280,91 95,08 8,56% 65.343,60 14,69 11,15% 18.307,26 24.608,10

10 Lampung 46,67 1.070.149,93 74,29 8,42% 235.951,32 26,66 13,44% 127.080,81 262.219,41

11 Jawa Barat 96,30 1.991.894,57 97,96 10,52% 486.852,45 22,53 17,77% 317.588,74 455.027,95

12 Jawa Tengah 100,00 2.448.507,60 99,28 13,95% 451.229,44 16,27 27,75% 414.558,75 973.372,78

13 Banten 100,00 453.881,04 100,00 0,00% 261,37 0,06 5,16% - -

14 DI Yogyakarta 100,00 257.020,87 100,26 12,27% 237.389,20 82,08 55,58% 83.021,79 164.596,78

15 Jawa Timur 100,00 2.242.276,62 94,59 10,50% 278.184,58 11,81 8,93% 91.302,09 261.175,17

REALISASI FISIK

SWAKELOLA KONTTRAK NO DATA DAERAH

% DAERAH YG

MELAPORKAN

% REALISASI THD THD

TOTAL PAGU DAK DENGAN

DANA PENDAMPING

REALISASI YG DILAPORKAN

DAERAH

% DANA PENDAMPING

TERHADAP ANGGARAN KEMENKEU

% PAGU THD

KEMENKEU

ANGGARAN KEMENKEU

Page 14: Mekanisme Pelaporan DAK (Transdes-peninsula) 5 Feb 2013

PELAPORAN PER-PROVINSI (Update Data : 5 Februari 2013)

Secara keseluruhan, tingkat pelaporan Kab/Kota mencapai 83 %, dengan realisasi keuangan 21 % dan realisasi fisik mencapai 23 %

Page 15: Mekanisme Pelaporan DAK (Transdes-peninsula) 5 Feb 2013

Pelaporan Per-Bidang DAK (5 Feb 2013)

Secara keseluruhan, tingkat pelaporan Kab/Kota pada DAK bidang DAK Bidang Pemukiman mencapai 62 %, dengan realisasi keuangan 28% dan realisasi fisik mencapai 3 %

1 Pendidikan 74,44 10.041.300,00 77,87 7,93% 1.138.762,08 13,22 18,03% 1.691.996,52 679.714,86

2 Kesehatan 62,27 3.005.931,00 77,52 9,29% 515.823,06 19,77 51,28% 34.308,16 835.050,73

3 Infrastruktur Jalan 77,92 4.012.761,00 74,30 8,87% 1.004.064,19 30,08 28,29% 14.997,99 1.561.890,84

4 Infrastruktur Irigasi 81,10 1.348.508,00 80,50 9,30% 411.841,67 34,01 28,11% 21.340,42 534.507,09

5 Infrastruktur Air Minum 77,08 502.494,00 79,72 8,96% 96.458,16 21,65 18,84% 14.762,20 152.643,89

6 Infrastruktur Sanitasi 77,06 463.651,00 79,36 8,96% 76.419,57 18,66 16,54% 78.954,28 72.005,67

7 Kelautan dan Perikanan 79,47 1.547.119,00 83,49 9,02% 374.990,60 26,20 28,86% 18.352,63 424.715,71

8 Pertanian 81,63 1.879.588,00 78,55 8,77% 353.044,08 21,51 20,45% 11.284,44 484.493,40

9 Prasarana Pemerintah 90,44 444.504,00 87,79 12,68% 90.857,06 20,34 7,59% 4.829,23 170.183,82

10 Lingkungan Hidup 78,73 479.730,00 78,06 8,63% 118.073,91 28,39 23,62% 5.307,40 121.143,07

11 Keluarga Berencana 76,43 392.257,00 77,66 9,02% 77.474,14 22,78 21,14% 13.980,38 93.769,79

12 Kehutanan 78,27 489.763,00 76,12 9,81% 90.733,38 21,56 19,12% 27.599,75 111.548,68

13 Sarana dan Prasaran Perdesaan 63,39 356.940,00 47,86 4,76% 40.756,82 21,70 5,73% 1.300,79 38.858,40

14 Perdagangan 71,49 345.132,00 70,28 7,88% 53.195,56 19,72 11,99% 3.848,39 1.317.069,13

15 Keselamatan Transportasi Darat 76,40 131.617,00 81,20 10,67% 34.604,32 28,62 23,52% 1.859,91 40.318,07

16 Listrik Pedesaan 40,35 190.640,00 12,72 1,55% 1.498,46 5,51 0,22% - 1.705,57

17 Perumahan dan Pemukiman 84,62 191.243,00 83,01 9,97% 26.143,03 14,70 3,96% - 36.763,94

18 Sarpras Kawasan Perbatasan 46,67 121.385,00 43,08 5,30% 19.765,48 33,65 0,50% - 4.367,51

19 Transportasi Pedesaan 61,90 171.385,00 59,52 5,75% 30.505,49 27,27 3,03% - 49.301,39

REALISASI FISIK

SWAKELOLA KONTTRAK % PAGU

THD KEMENKEU

REALISASI YG DILAPORKAN

DAERAH

% REALISASI THD

KEMENKEU

% DANA PENDAMPING

TERHADAP ANGGARAN KEMENKEU

NO DATA DAERAH

% DAERAH YG

MELAPORKAN

ANGGARAN KEMENKEU

Page 16: Mekanisme Pelaporan DAK (Transdes-peninsula) 5 Feb 2013

IV. FORMAT

PELAPORAN DAK

Page 17: Mekanisme Pelaporan DAK (Transdes-peninsula) 5 Feb 2013

Format Laporan Triwulanan (1)

Page 18: Mekanisme Pelaporan DAK (Transdes-peninsula) 5 Feb 2013

Format Laporan Triwulanan (2)

Page 19: Mekanisme Pelaporan DAK (Transdes-peninsula) 5 Feb 2013

V. PERMASALAHAN

DAN SOLUSI PELAPORAN DAK

Page 20: Mekanisme Pelaporan DAK (Transdes-peninsula) 5 Feb 2013

Penyebab Belum Optimalnya Pelaporan DAK

• Ketidaktahuan alur pelaporan DAK di tingkat

kab/kota • Ketidakpahaman format

pelaporan DAK di SEB

• Juknis yang terlambat dikeluarkan oleh K/L• Perbedaan format

pelaporan DAK antara K/L dengan SEB

1. Sosialisasi SEB

2. Juknis dan Format

• Dualisme koordinator/pengelola DAK

• Misadministrasi daerah menyampaikan laporan sehingga tidak diterima oleh Sekber DAK Bangda

• Adanya MoU yang dilakukan terpisah antara K/L dengan pengelola DAK (Perdagangan, BKKBN, PU)

• Mutasi Pejabat Pengelola DAK di daerah

• Kabupaten/Kota menyampaikan laporan langsung ke sekber DAK tanpa tembusan ke Provinsi

3. Alur pelaporan

Page 21: Mekanisme Pelaporan DAK (Transdes-peninsula) 5 Feb 2013

SOLUSI PELAPORAN DAK

Meningkatkan status SEB menjadi Peraturan Presiden dimana di dalamnya akan diperjelas tentang :1. Koordinator Pengelola DAK (Bappeda / Setda) 2. Penyatuan Format Pelaporan per Bidang DAK

E-reporting sebagai salah satu usaha untuk meningkatkan pelaporan DAK per Bidang serta mengurangi kesenjangan pelaporan DAK di tingkat pusat (antar K/L) dan antara pusat dengan daerah, tanpa meniadakan peran Propinsi sebagai perpanjangan tangan Pemerintah Pusat

Page 22: Mekanisme Pelaporan DAK (Transdes-peninsula) 5 Feb 2013

PEMBERIAN DEKON DAK DI 32 PROVINSI

MELALUI DEKON DAK DIHARAPKAN AGAR TERJADI SINERGI KELEMBAGAAN DI TINGKAT PUSAT MAUPUN DAERAH TERHADAP

PENGELOLAAN DAK KE DEPAN

MELALUI DEKON DAK DIHARAPKAN AGAR TERJADI SINERGI KELEMBAGAAN DI TINGKAT PUSAT MAUPUN DAERAH TERHADAP

PENGELOLAAN DAK KE DEPAN

MENINGKATNYA FUNGSI

KOORDINASI PROVINSI

TERBENTUKNYA KELEMBAGAAN

DI DAERAH (PROVINSI DAN

KAB/KOTA)

MENINGKATNYA PELAPORAN

PELAKSANAAN DAK KE PUSAT

MELALUI SEKBER DAK BANGDA

MENINGKATKANPEMANTAUAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN ANTARA PUSAT DAN DAERAH

EFEKTIFNYA KOORDINASI DATA TEKNIS

DAK

Prasyarat:MANAJEMEN DEKON (SUPRASTRUKTUR DAN

INFRASTRUKTUR) DI TINGKAT PROVINSI DAN PUSAT

Page 23: Mekanisme Pelaporan DAK (Transdes-peninsula) 5 Feb 2013

Terima Kasih