media pertumbuhan bakteri

Upload: mitha-maulidya

Post on 30-Oct-2015

867 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Media pertumbuhan bakteri1. Pembuatan medium BAP (Blood Agar Plate)Medium Blood Agar Plate (BAP) dibuat dengan komposisi sebagai berikut : nutrient substrat 20 gr, sodium chloride 5gr, agar 15 gr. Ditimbang stok sesuai kebutuhan dimasukan kedalam erlenmeyer kemudian ditambahkan air dan dipanaskan sampai mendidih kemudian mulut tabung disumbat dengan kapas, lalu ditutp dengan kertas. Disterilkan ke dalam autoklaf pada suhu 1210C selama 15 menit. Setelah keluar dari autoklaf dibiarkan dingin 450C kemudian ditambahkan darah 5-8 % kemudian dituang pada cawan petri masing-masing 20 ml kemudian dibiarkan dingin. Agar Darah Apakah Bukan Menengah SelektifJika medium pertumbuhan bakteri selektif, yang berarti bahwa itu tumbuh hanya beberapa jenis mikroba sementara menghambat pertumbuhan mikroba jenis lain. Agar darah merupakan media diperkaya yang menyediakan nutrisi tambahan lingkungan yang kaya untuk mikroba. Oleh karena itu, BAP bukan medium pertumbuhan selektif , karena mendukung pertumbuhan berbagai organisme. Agar Darah Apakah Menengah DiferensialSebuah medium pertumbuhan dianggap diferensial jika, ketika mikroba tertentu hadir, koloni menengah atau bakteri sendiri menunjukkan perubahan warna yang memberikan informasi tentang identitas mereka.Darah agar (BAP) adalah pertumbuhan diferensial media yang digunakan untuk membedakan mikrobiologi bakteri klinis yang signifikan dari budaya tenggorokan dan dahak. BAP berisi darah domba 5%. Bakteri tertentu menghasilkan exotoxins disebut hemolysins, yang bertindak pada sel-sel darah merah untuk melisiskan, atau menghancurkan mereka. Hemolisis Pola Agar DarahHemolisis beta hemolitik berarti bahwa exotoxins bakteri benar-benar paruh bawah sel-sel darah. Hasil pola -hemolisis di media menampilkan lingkaran cahaya yang jelas di sekitar koloni bakteri.Hemolisis alpha (-hemolisis) berarti bahwa bakteri menghasilkan bahan kimia yang hanya sebagian memecah sel-sel darah. Ini hasil di media menunjukkan perubahan warna kekuningan / kehijauan / kecoklatan (seperti memar) di sekitar koloni, menunjukkan hemolisis tidak lengkap.Gamma hemolisis hemolisis dasarnya tidak sama sekali. Bakteri tidak berpengaruh pada sel darah merah, dan tidak ada perubahan warna medium. Ketika Apakah Agar Darah (BAP) Digunakan?Agar darah biasanya diinokulasi dari pasien tenggorokan usap, karena laboratorium medis sedang mencoba untuk mendeteksi keberadaan Grup A Streptococcus hemolitik beta (putaran bakteri Gram-positif berbentuk yang menyebabkan beta-hemolisis pada agar darah.) Para patogen manusia besar di kelompok ini adalah Streptococcus pyogenes, agen penyebab radang tenggorokan. Flora normal akan menunjukkan tenggorokan alpha atau hemolisis gamma. Tentang Gambar Agar DarahFoto kedua yang terkait dengan artikel ini menampilkan koloni bakteri yang tumbuh di Agar Darah. Media diinokulasi dari budaya tenggorokan. Sekitar koloni tumbuh, agar-agar telah berubah kecoklatan, seperti memar. Perubahan warna menunjukkan bahwa alpha-hemolitik flora normal yang hadir. Foto kelima terkait dengan artikel ini menunjukkan media telah menjadi jelas di daerah sekitar koloni bakteri. Ini adalah beta-hemolisis, dan karenanya dapat S. patogen pyogenes.2. Pembuatan media Muller Hinton AgarSebanyak 38 g Mueller Hinton dilarutkan dengan 1 liter air suling, dipanaskan sampai homogen, sterilkan dengan autoklaf pada suhu 1210C tekanan 15 lbs selama 15 mnt, setelah steril dituang ke cawan petri sebanyak 15 mL.Jenis medium berdasarkankomposisimediumnya dibagi menjadi 4 kelompok yaitu :1. Medium umum2. Medium selektif3. Medium diperkaya4. Medium differensialNOJENIS MEDIUMPengertianContoh Medium

1Medium UmumSemi sintetis, mengandung nutrisi umum bagi mikroorganisme- Nutrient Broth (NB) dan Nutrient Agar (NA) = medium untuk bakteri- Potatoes Dextrose Agar (PDA) = medium jamur/fungi

2Medium SelektifSintetis, yang ditambahkan zat kimia tertentuyang dapat mencegah pertumbuhan mikroorganisme tak diinginkan tanpa menghambat mikroorganisme target.- Brilliant Green Lactose Bile Broth (BGLBB) = medium penentuan bakteri coli tinja

3Medium DiperkayaSintetis, mengandung komponen-komponen yang berasal dari makhluk hidup (darah, serum, ekstrak jaringan makhluk hidup).

4Medium DifferensialMengandung senyawa kimia tertentu yang dapat membedakan sifat mikroorganisme tertentu dalam suatu kultur campuran dari jenis mikroorganisme lainnya karena adanya perbedaan response terhadap senyawa kimia.- Eosine Methylene Blue (EMB) = Uji konfirmasi bakteri E. coli dalam Uji MPN, koloninya akan berwarna metalik sedangkan bakteri Enterobacter akan berwarna kehijauan

Adapun jenis medium berdasarkansifat fisiknya, yaitu :1. Medium padat yaitu media yang mengandung agar 15% sehingga setelah dingin media menjadi padat2. Medium setengah padat yaitu media yang mengandung agar 0,3-0,4% sehingga menjadi sedikit kenyal, tidak padat, tidak begitu cair. Media semi solid dibuat dengan tujuan supaya pertumbuhan mikroba dapat menyebar ke seluruh media tetapi tidak mengalami percampuran sempurna jika tergoyang. Misalnya bakteri yang tumbuh pada media NfB (NitrogenfreeBromthymolBlue) semisolid akan membentuk cincin hijau kebiruan di bawah permukaan media, jika media ini cair maka cincin ini dapat dengan mudah hancur. Semisolid juga bertujuan untuk mencegah/menekan difusi oksigen, misalnya pada mediaNitrateBroth, kondisi anaerob atau sedikit oksigen meningkatkan metabolisme nitrat tetapi bakteri ini juga diharuskan tumbuh merata diseluruh media.3. Medium cair yaitu media yang tidak mengandung agar, contohnya adalah NB (NutrientBroth), LB (LactoseBroth).

Salmonella Shigella AgarSSA digunakan untuk menyeleksi salmonella dan beberapa strains shigella dari specimen tinja (stool). SSA juga membedakan bakteri yang menghasilkan koloni yang karakteristik pada medium. SSA mengandung garam empedu, Na-sitrat, dan brilliant green yang menghambat pertumbuhan gram (+) dan beberapa gram (-) LF normal yang ada di tinja. Laktosa merupakan sumber karbohidrat , sedangkan indicator yang dipakai adalah neutral red. Jika bakteri tumbuh dan memefermentasi laktosa maka akan menghasilkan asam dan mengubah indikator menjadi pink-merah. Na-tiosulfit sebagai sumber sulfur untuk produk H2S. jika H2S diproduksi maka akan bereaksi dengan FeCl3 yang terdapat dalam medium.Thiosulfate Citrate Bile Salt Agar (TCBS) TCBS adalah medium selektif yang digunakan untuk isolasi spesies vibrio dari spesimen berak (stoll) yang mengandung bakteri campuran. Agar TCBS juga membedakan produksi karakteristik kolono dari spesies vibrio. Vibrio spp tumbuh kerdil pada media yang dirancang untuk isolasi Salmonella dan Shigella dengan menghasilkan koloni tak berwarna pada MCA. Agar TCBS mengandung Na. Sitrat, Na. Tiosulfat, dan ox-gall (10% larutan) yang bersama-sama menghambat pertumbuhan beberapa bakteri gram-positif kokus dan gram-negatif batang yang normal ada dalam berak. Agar TCBS sebaiknya digunakan inokulum banyak, karena vibrio cepat mati dan medium banyak sekali mengandung ihibitor. Spesimen segar adalah sangat baik, karena bakteri tersebut sangat sensitif terhadap kekeringan, cahaya matahari, dan pH asam. Jika penamaan harus ditunda, maka bisa digunakan semisolid Cary-Blair sebagai transpor medium daripada buffer gliserol. Plat diinkubasi pada 35oC selama 18-24 jam atau digunakan untuk uji oksidase. Saat v.cholera membentuk koloni hijau biru menunjukan adanya kelambatan fermentasi sukrosa. Beberapa vibrio spp, tidak dapat tumbuh baik pada medium ini. Jugga bakteri lain seperti Pseudomonas, Plesiomonas, dan Aeromonas, dapat tumbuh pada TCBS dan biasanya menghasilkan koloni biru dan harus di bedakan dari vibrio.Keterangan:Fungsi : untuk media selektif untuk vibrio Contoh bakteri : v. cholera, s. aureus, s. thypi, E. coliZat penghambat : garam empedu dan Na-sitratIndicator : Empedu dan BTB yaitu difermentasi sukrosa jadi kuning Karbohidrat : sukrosaWarna media : hijau

EMBMedia EMB adalah media selektif untuk bakteri gram negatif. Media ini adalah campuran dari dua zat warna, yaitu eosin dan metilen blue dalam rasio 6:1.Kegunaan : Untuk mengisolasi dan mendeteksi Enterobacteria patogenKomposisi (tiap 1 liter):Pepton 10,0 gramDikalium Hidrogen fosfat 2,0 gramLaktosa 5,0 gramSukrosa 5,0 gramEosin yellowish 0,4 gramMetilen blue 0,07 gramAgar-agar 13,5 gram

Cara PembuatanAlat : Pipet tetesPipet ukurNeraca/ timbanganWaterbathAutoclaveCawan PetriErlenmeyerSendok reagenKertas pHBahan : Bubuk EMBAquades 200 mlKapasKOH

Cara kerja : Siapkan alat dan bahanTimbang reagen 7,9 gram (sesuai dengan kebutuhan, berpedoman pada cara pembuatan media yang tertera pada botol reagenUkur pH aquades 6,8 0,2. Jika pH masih di bawah kebutuhan (7) maka tambahkan HCl atau NaOH untuk menetralkan Bahan yang telah ditimbang dilarutkan di dalam aquades 200 ml lalu diaduk. Karena tidak semua bahan langsung larut maka digunakan waterbath untuk melarutkannyaLarutan yang telah larut kemudian disterilkan dalam autoclave selama 15 menit setelah mencapai suhu 121oCSetelah 15 menit larutan dikeluarkan dari autoclave dan dituang ke dalam 10 plate yang telah disiapkanPlate yang telah diisi media kemudian disimpan sampai dingin dam padat kemudian disimpan dalam lemari esPertumbuhan yang khas pada media :Media EMB mempunyai keistimewaan mengandung laktosa dan berfungsi untuk memisahkan bakteri yang memfermentasikan laktosa seperti E.coli, dengan bakteri yang tidak memfermentasi laktosa seperti S. aureus, Pseudomonas aeruginusae, dan Salmonella.Bakteri yang memfermentasi laktosa menghasilkan koloni dengan intiberwarna gelap dengan kilap logam, sedangkan mikroba lain yang dapat tumbuh koloninya tidak berwarna.Fermentasi laktosa menghasilkan asam, hal ini mendorong penyerapan zat warna oleh koloni, yang sekarang berwarna ungu-hitam. Bakteri yang tidak memfermentasi laktosa dapat meningkatkan pH oleh deaminasi protein, hal ini menyebabkan pewarna tidak diserap sehingga tidak berwarna.NAMedia nutrient agar (NA)1. Ditakar ekstrak daging sebanyak 250 ml menggunakan gelas ukur2. Dicampurkan ekstrak daging 250 ml dengan pepton sebanyak 1,25 gr dan agar-agar 3,75 gr kedalam Erlenmeyer3. Dipanaskan diatas hot plate hingga mendidih sambil diaduk dengan magnetic stirrer sampai larutan homogen4. Diukur kadar keasaman (pH)5. Dimasukkan ke dalam 2 buah Erlenmeyer masing-masing sebanyak 125 ml6. Ditutup mulut Erlenmeyer menggunakan alumunium foil7. Dimasukkan ke dalam autoclave untuk disterilkan beserta alat-alat yang akan digunakan, autoclave pada suhu 121oC dan tekanan 15 psiResitensi antibiotikMekanisme resistensi antibiotikSecara garis besar resistensi bakteri terhadap antibiotik melalui tiga mekanisme. Pertama, terjadi mutasi pada porin (lubang-lubang kecil) yang terdapat pada dinding luar bakteri. Porin ini merupakan suatu jalur bagi antibiotik untuk masuk dan secara efektif menghentikan pertumbuhan bakteri. Akibat mutasi yang terjadi pada porin, antibiotik tidak lagi dapat mencapai tempat kerjanya di dalam sel bakteri. Kedua, adanya inaktivasi antibiotik. Mekanisme ini mengakibatkan terjadinya resistensi terhadap antibiotik golongan aminoglikosida dan beta laktam karena bakteri mampu membuat enzim yang merusak kedua golongan antibiotik tersebut. Ketiga, terjadi pengubahan tempat ikatan antibiotik oleh bakteri sehingga antibiotik tidak mampu lagi untuk berikatan dengan bakteri sebagai upaya menghentikan pertumbuhan bakteri tersebut.Para peneliti dari Universitas New York mengatakan beberapa bakteri patogen bisa menghasilkan semacam nitric oxide yang memproduksi enzim yang membuatnya jadi resisten terhadap antibiotik. Selanjutnya, bakteri yang kebal itu dengan cepat berkembang biak dan menghasilkan koloni baru dan makin sulit dilumpuhkan.