media pertumbuhan bakteri

12
MAKALAH TA HAYATI MEDIA PERTUMBUHAN BAKTERI I Wayan Eka Priyadi 11500024

Upload: kadek-yudha

Post on 26-Dec-2015

49 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

wayan

TRANSCRIPT

Page 1: Media Pertumbuhan Bakteri

MAKALAH TA HAYATI

MEDIA PERTUMBUHAN BAKTERI

I Wayan Eka Priyadi11500024

AKADEMI ANALIS FARMASI DAN MAKANANUNIVERSITAS MALAHAYATI

BANDAR LAMPUNG2012/2013

Page 2: Media Pertumbuhan Bakteri

MEDIA PERTUMBUHAN BAKTERI

Medium adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran nutrisi atau zat-zat hara (nutrien) yang digunakan untuk menumbuhkan mikroba. medium berdasarkan konsistensinya dibedakan menjadi 3 yaitu:

1. media padat

medium padat bisa digunakan untuk mengamati morfologi koloni dan mengisolasi biakan murni. media padat ini diperoleh dengan cara menambahkan agar yang berfungsi sebagai bahan pemadat, dapat membeku disuhu ruang dan suhu 45 derajat celcius. medium padat dapat berupa bahan organik alamiah, misalnya medium yang dibuat dari bahan kentang, wortel maupun bahan organik lain. contoh medium padat antara lain agar butylon, agar endo, agar SS dan lain-lain.

2. media setengah padat

media setengah padat ini dibuat dengan bahan yang sama dengan media padat, akan tetapi berbeda dalam komposisi agarnya. media ini dibuat untuk melihat pergerakan kuman maupun kemampuan fermentasi. medium setengah padat berbentuk cair dalam keadaan panas dam berbentuk padat saat berbentuk padat saat dingin. berdasakan keperluannya medium ini dibuat tegak atau miring.

Media Na

prosedur pembuatan media NA (nutrien agar) antara lain:

1. Ditimbang Na yang diperlukan2. dimasukkan kedalam erlenmeyer3. diukur aquades yang diperlukan4. dimasukkan kedalam erlenmeyer yang berisi media NA5. dihomogenkan dengan spatula6. ditutup kapas pada mulut erlenmeyer7. dibungkus koran dan diikat dengan tali8. direbus selama 15 menit9. disterililsasi dengan autoklaf10. media NA steril 1. NA= 28/1000×jumlah cawan×20 ml

Media PDA

1. ditimbang PDA yang diperlukan2. dimasukkan kedalam erlenmeyer3. diukur aquades yang diperlukan4. dimasukkan kedalam erlenmeyer yang berisi PDA5. dihomogenkan6. ditutup kapas dan dibungkus koran serta diikat dengan tali7. direbus selama 15 menit8. disterilisasi

Page 3: Media Pertumbuhan Bakteri

9. hasil

PDA=39/1000 x jumlah cawan x 20 ml

Media TCBSA (Thiosulfat citrat bile salt Sucrose Agar)

1. ditimbang TCBS yang diperlukan2. dimasukkan kedalam erlenmeyer3. diukur aquades yang diperlukan4. dimasukkan kedalam erlenmeyer yang berisi TCBSA5. dihomogenkan6. direbus7. media TCBS siap digunakan

TCBS=88/1000 x jumlah cawan x 20 ml

3. media cair

medium cair dapat digunakan untuk berbagai tujuan seperti pembiakan mikroba dalam jumlah besar, penelaah fermentasi dan uji-uji lain. contoh medium cair yaitu media kaldu, BGLBB (Brilian green lactose bile broth

Dengan medium pertumbuhan dapat dilakukan hal-hal berikut :

1. isolat mikroorganisme menjadi kultur murni, 2. memanipulasi komposisi media pertumbuhannya, 3. menumbuhkan mikroorganisne, 4. memperbanyak jumlah, 5. menguji sifat-sifat fisiologisnya6. menghitung jumlah mikroba.

Dalam pembuatan medium pertumbuhan perlu dilakukan sterilisasi dan menerapkan metode aseptis untuk menghindari kontaminasi pada medium.

 

Page 4: Media Pertumbuhan Bakteri

Dua jenis medium dapat dibedakan berdasarkan komponen dasar yang membentuknya yaitu :

Medium kompleks

Medium ini terbuat dari bahan alami yang komposisinya tidak diketahui secara pasti.  Komposisi medium ini terdiri atas hasil penguraian (ekstrak) berbagai jenis jaringan tumbuhan/daging/kasein/ragi yang kaya akan polipeptida, asam amino, vitamin dan mineral.

 

Medium tersusun dari bahan kimia tertentu.

Medium ini dibuat dari beberapa jenis bahan kimia dengan konsentrasi tertentu.  Bahan kimia yang digunakan berasal dari sumber C, N, P, vitamin dan mineral.

-          Sumber C : glukosa, dekstrosa, sukrosa dll

-          Sumber N : NH4NO3, NH4Cl, urea

-          Sumber P : KH2PO4

-          Sumber Vitamin

-          Sumber Mineral : Fe, Mn, S dll

 

Jenis medium berdasarkan komposisi mediumnya dibagi menjadi 4 kelompok yaitu :

1. Medium umum 2. Medium selektif 3. Medium diperkaya 4. Medium differensial

Page 5: Media Pertumbuhan Bakteri

NO JENIS MEDIUM Pengertian Contoh Medium 1 Medium Umum Semi sintetis, mengandung

nutrisi umum bagi mikroorganisme

-    Nutrient Broth (NB) dan Nutrient Agar (NA) = medium untuk bakteri

-    Potatoes Dextrose Agar (PDA) = medium jamur/fungi

2 Medium Selektif Sintetis, yang ditambahkan zat kimia tertentuyang dapat mencegah pertumbuhan mikroorganisme tak diinginkan tanpa menghambat mikroorganisme target.

-    Brilliant Green Lactose Bile Broth (BGLBB) = medium penentuan bakteri coli tinja

 

3 Medium Diperkaya Sintetis, mengandung komponen-komponen yang berasal dari makhluk hidup (darah, serum, ekstrak jaringan makhluk hidup).

 

4 Medium Differensial Mengandung senyawa kimia tertentu yang dapat membedakan sifat mikroorganisme tertentu dalam suatu kultur campuran dari jenis mikroorganisme lainnya karena adanya perbedaan response terhadap senyawa kimia.

-    Eosine Methylene Blue (EMB) = Uji konfirmasi bakteri E. coli dalam Uji MPN, koloninya akan berwarna metalik sedangkan bakteri Enterobacter akan berwarna kehijauan

 

 

Adapun jenis medium berdasarkan sifat fisiknya, yaitu :

1. Medium padat yaitu media yang mengandung agar 15% sehingga setelah dingin media menjadi padat

2. Medium setengah padat yaitu media yang mengandung agar 0,3-0,4% sehingga menjadi sedikit kenyal, tidak padat, tidak begitu cair. Media semi solid dibuat dengan tujuan supaya pertumbuhan mikroba dapat menyebar ke seluruh media tetapi tidak mengalami percampuran sempurna jika tergoyang. Misalnya bakteri yang tumbuh pada media NfB (Nitrogen free Bromthymol Blue) semisolid akan membentuk cincin hijau kebiruan di bawah permukaan media, jika media ini cair maka cincin ini dapat dengan mudah hancur. Semisolid juga bertujuan untuk mencegah/menekan difusi oksigen, misalnya pada media Nitrate Broth, kondisi anaerob atau sedikit oksigen meningkatkan metabolisme nitrat tetapi bakteri ini juga diharuskan tumbuh merata diseluruh media.

3. Medium cair yaitu media yang tidak mengandung agar, contohnya adalah NB (Nutrient Broth), LB (Lactose Broth).

Page 6: Media Pertumbuhan Bakteri

Media berfungsi untuk menumbuhkan mikroba, isolasi, memperbanyak jumlah, menguji sifat-sifat fisiologi dan perhitungan jumlah mikroba, dimana dalam proses pembuatannya harus disterilisasi dan menerapkan metode aseptis untuk menghindari kontaminasi pada media. Berikut ini beberapa media yang sering digunakan secara umum dalam mikrobiologi.

Lactose BrothLactose broth digunakan sebagai media untuk mendeteksi kehadiran koliform dalam air, makanan, dan produk susu, sebagai kaldu pemerkaya (pre-enrichment broth) untuk Salmonellae dan dalam mempelajari fermentasi laktosa oleh bakteri pada umumnya. Pepton dan ekstrak beef menyediakan nutrien esensial untuk memetabolisme bakteri. Laktosa menyediakan sumber karbohidrat yang dapat difermentasi untuk organisme koliform. Pertumbuhan dengan pembentukan gas adalah presumptive test untuk koliform.Lactose broth dibuat dengan komposisi 0,3% ekstrak beef; 0,5% pepton; dan 0,5% laktosa.

EMBA (Eosin Methylene Blue Agar)Media Eosin Methylene Blue mempunyai keistimewaan mengandung laktosa dan berfungsi untuk memilah mikroba yang memfermentasikan laktosa seperti S. aureus, P. aerugenosa, dan Salmonella. Mikroba yang memfermentasi laktosa menghasilkan koloni dengan inti berwarna gelap dengan kilap logam. Sedangkan mikroba lain yang dapat tumbuh koloninya tidak berwarna. Adanya eosin dan metilen blue membantu mempertajam perbedaan tersebut. Namun demikian, jika media ini digunakan pada tahap awal karena kuman lain juga tumbuh terutama P. Aerugenosa dan Salmonella sp dapat menimbulkan keraguan. Bagaiamanapun media ini sangat baik untuk mengkonfirmasi bahwa kontaminan tersebut adalah E.coli.Agar EMB (levine) merupakan media padat yang dapat digunakan untuk menentukan jenis bakteri coli dengan memberikan hasil positif dalam tabung. EMB yang menggunakan eosin dan metilin bklue sebagai indikator memberikan perbedaan yang nyata antara koloni yang meragikan laktosa dan yang tidak. Medium tersebut mengandung sukrosa karena kemempuan bakteri koli yang lebih cepat meragikan sukrosa daripada laktosa. Untuk mengetahui jumlah bakteri coli umumnya digunakan tabel Hopkins yang lebih dikenal dengan nama MPN (most probable number) atau tabel JPT (jumlah perkiraan terdekat), tabel tersebut dapat digunakan untuk memperkirakan jumlah bakteri coli dalam 100 ml dan 0,1 ml contoh air.

Nutrient AgarNutrien agar adalah medium umum untuk uji air dan produk dairy. NA juga digunakan untuk pertumbuhan mayoritas dari mikroorganisme yang tidak selektif, dalam artian mikroorganisme heterotrof. Media ini merupakan media sederhana yang dibuat dari ekstrak beef, pepton, dan agar. Na merupakan salah satu media yang umum digunakan dalam prosedur bakteriologi seperti uji biasa dari air, sewage, produk pangan, untuk membawa stok kultur, untuk pertumbuhan sampel pada uji bakteri, dan untuk mengisolasi organisme dalam kultur murni.Untuk komposisi nutrien adar adalah eksrak beef 10 g, pepton 10 g, NaCl 5 g, air desitilat 1.000 ml dan 15 g agar/L. Agar dilarutkan dengan komposisi lain dan disterilisasi dengan autoklaf pada 121°C selama 15 menit. Kemudian siapkan wadah sesuai yang dibutuhkan.

Page 7: Media Pertumbuhan Bakteri

Nutrient BrothNutrient broth merupakan media untuk mikroorganisme yang berbentuk cair. Intinya sama dengan nutrient agar. Nutrient broth dibuat dengan cara sebagai berikut.1.Larutkan 5 g pepton dalam 850 ml air distilasi/akuades.2.Larutkan 3 g ekstrak daging dalam larutan yang dibuat pada langkah pertama.3.Atur pH sampai 7,0.4.Beri air distilasi sebanyak 1.000 ml.5.Sterilisasi dengan autoklaf.

MRSA (deMann Rogosa Sharpe Agar)

MRSA merupakan media yang diperkenalkan oleh De Mann, Rogosa, dan Shape (1960) untuk memperkaya, menumbuhkan, dan mengisolasi jenis Lactobacillus dari seluruh jenis bahan. MRS agar mengandung polysorbat, asetat, magnesium, dan mangan yang diketahui untuk beraksi/bertindak sebagai faktor pertumbuhan bagi Lactobacillus, sebaik nutrien diperkaya MRS agar tidak sangat selektif, sehingga ada kemungkinan Pediococcus dan jenis Leuconostoc serta jenis bakteri lain dapat tumbuh. MRS agar mengandung:1.Protein dari kasein 10 g/L2.Ekstrak daging 8,0 g/L3.Ekstrak ragi 4,0 g/L4.D (+) glukosa 20 g/L5.Magnesium sulfat 0,2 g/L6.Agar-agar 14 g/L7.dipotassium hidrogen phosphate 2 g/L8.Tween 80 1,0 g/L9.Diamonium hidrogen sitrat 2 g/L10.Natrium asetat 5 g/L11.Mangan sulfat 0,04 g/L

MRSB merupakan media yang serupa dengan MRSA yang berbentuk cair/broth.Dari enidchemicals.com

Trypticase Soy Broth (TSB)TSB adalah media broth diperkaya untuk tujuan umum, untuk isolasi, dan penumbuhan bermacam mikroorganisme. Media ini banyak digunakan untuk isolasi bakteri dari spesimen laboratorium dan akan mendukung pertumbuhan mayoritas bakteri patogen.Media TSB mengandung kasein dan pepton kedelai yang menyediakan asam amino dan substansi nitrogen lainnya yang membuatnya menjadi media bernutrisi untuk bermacam mikroorganisme. Dekstrosa adalah sumber energi dan natrium klorida mempertahankan kesetimbangan osmotik. Dikalium fosfat ditambahkan sebagai buffer untuk mempertahankan pH.

Plate Count Agar (PCA)PCA digunakan sebagai medium untuk mikroba aerobik dengan inokulasi di atas permukaan.

Page 8: Media Pertumbuhan Bakteri

PCA dibuat dengan melarutkan semua bahan (casein enzymic hydrolisate, yeast extract, dextrose, agar) hingga membentuk suspensi 22,5 g/L kemudian disterilisasi pada autoklaf (15 menit pada suhu 121°C). Media PCA ini baik untuk pertumbuhan total mikroba (semua jenis mikroba) karena di dalamnya mengandung komposisi casein enzymic hydrolisate yang menyediakan asam amino dan substansi nitrogen komplek lainnya serta ekstrak yeast mensuplai vitamin B kompleks.

APDAMedia APDA berfungsi untuk menumbuhkan dan menghitung jumlah khamir dan yeast yang terdapat dalam suatu sampel. Khamir dan yeast akan tumbuh dengan optimal pada media yang sesuai. Adanya asam tartarat dan pH rendah maka pertumbuhan bakteri terhambat. APDA dibuat dengan merebus kentang selama 1 jam/45 menit, agar dilelehkan dalam 500 ml air. Campurkan ekstrak kentang dalam agar lalu ditambahkan glukosa dan diaduk rata. Pada APDA jadi ini juga ditambah asam tartarat.

Potato Dextrose Agar (PDA)PDA digunakan untuk menumbuhkan atau mengidentifikasi yeast dan kapang. Dapat juga digunakan untuk enumerasi yeast dan kapang dalam suatu sampel atau produk makanan. PDA mengandung sumber karbohidrat dalam jumlah cukup yaitu terdiri dari 20% ekstrak kentang dan 2% glukosa sehingga baik untuk pertumbuhan kapang dan khamir tetapi kurang baik untuk pertumbuhan bakteri. Cara membuat PDA adalah mensuspensikan 39 g media dalam 1 liter air yang telah didestilasi. campur dan panaskan serta aduk. Didihkan selama 1 menit untuk melarutkan media secara sempurna. Sterilisasi pada suhu 121°C selama 15 menit. Dinginkan hingga suhu 40-45°C dan tuang dalam cawan petri dengan pH akhir 5,6+0,2.

VRBA (Violet Red Bile Agar)VRBA dapat digunakan untuk perhitungan kelompok bakteri Enterobactericeae. Agar VRBA mengandung violet kristal yang bersifat basa, sedangkan sel mikroba bersifat asam. Bila kondisi terlalu basa maka sel akan mati. Dengan VRBA dapat dihitung jumlah bakteri E.coli. Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat VRBA adalah yeast ekstrak, pepton, NaCl, empedu, glukosa, neutral red, kristal violet, agar). Bahan-bahan tersebut kemudian dicampur dengan 1 liter air yang telah didestilasi. Panaskan hingga mendidih sampai larut sempurna. Dinginkan hingga 50-60°C. Pindahkan dalam tabung sesuai kebutuhan, pH akhir adalah 7,4. Campuran garam bile dan kristal violet menghambat bakteri gram positif. Yeast ekstrak menyediakan vitamin B-kompleks yang mendukung pertumbuhan bakteri. Laktosa merupakan sumber karbohidrat. Neutral red sebagai indikator pH. Agar merupakan agen pemadat.

PGYAMedia ini berfungsi untuk isolasi, enumerasi, dan menumbuhkan sel khamir. Dengan adanya dekstrosa yang terkandung dalam media ini, PGYA dapat digunakan untuk mengidentifikasi mikroba terutama sel khamir. Untuk membuatnya, semua bahan dicampur dengan ditambah CaCO3 terlebih dahulu sebanyak 0,5 g lalu dilarutkan dengan akuades. Kemudian

Page 9: Media Pertumbuhan Bakteri

dimasukkan dalam erlenmeyer dan disumbat dengan kapas lalu disterilisasi pada suhu 121°C selama 15 menit.