media islam 1 al-izzahonline · terhadap kota ribath ini kami persembahkan untuk anda dengan tokoh...

1

Al-IzzahOnlineMedia Islam

GazaBersama Allah

November 2012

PM Ismail Haniyya

2

9م عليكم ورحمة ا,+ وبركاته الس+(Assalamu 'alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh)

Alhamdulillah, respon terhadap majalah Al-Izzah yang terbit secara online sangat tinggi. Semoga bisa berikan kontribusi positif bagi da'wah. Amin.

Untuk edisi kedua kali ini kami memperbaharui penampilan di web. Yang sebelumnya dalam versi beta hanya bisa di download, namun saat ini cara membaca majalah Al-Izzah bisa 2 opsi.

Pertama, membaca langsung di web dengan animasi grafis layaknya majalah cetak. Kedua, mendownloadnya dalam bentuk PDF dan dibaca secara offline. Majalah tersebut juga free untuk disebarkan, dicopy-paste-kan kepada para kader da'wah yang lain. Bebas juga diprint dan dibagikan. Semuanya untuk para kader da'wah.

Edisi kedua ini juga menjadi edisi spesial buat kami. Tim redaksi kami, Akh Nasrullah berkesempatan mengunjungi Gaza, Palestina. Sebelumnya

Saksi Mata Gaza Al-Izzah OnlineNovember 2012

Our Special Menu

Dari Kami

Perjalanan48-59

Bahasan utama28-47

Taujih Ulama4-25

3tim redaksi kami yang lain, Akh Bambang Suherman juga sudah pernah ke sana dua tahun yang lalu. Jadi, klop-lah, keduanya bisa menyumbang tulisan dari sudut pandang berbeda; sebelum dan sesudah Mesir mengalami revolusi.

Mesir memang menjadi pembeda keadaan terhadap Gaza. Keberpihakan Mursi terhadap perjuangan Palestina membuat perbatasan Rafah lebih ramah dari sebelumnya.

Al-Izzah masuk Gaza bersama dengan rombongan KNRP (Komite Nasional untuk Rakyat Palestina) dan Tim Nasyid Izzatul Islam. Mereka ke Gaza dalam rangka misi "Qurban for Palestine". Sekitar 200 qurban dan ratusan juta rupiah dibawa dan dibagikan ke rakyat Gaza yang 70% berada dalam pengungsian. Betapa gembira hati mereka mendapatkan cinta dari saudaranya yang jauh...

Rencananya, misi ini akan dirutinkan setiap tahun. Sebagai puncak donasi KNRP.

Jadilah, liputan pandangan mata terhadap kota Ribath ini kami persembahkan untuk Anda dengan tokoh sentral PM Ismail Haniyya yang menerima kami dengan ramah. Khutbah

Ied beliau yang heroik terlalu sayang untuk dipotong, karena nampak beliau bukan hanya pemimpin Gaza, tapi mewakili pemimpin umat Islam dunia.

Edisi ini memang khusus

untuk Gaza saja, tak ada tulisan lain, semata untuk jadi persembahan bagi para kader da’wah yang mencintai bumi jihad ini. Kisahnya cukup menjadi taujih yang menyentuh hati.

Edisi ini juga merupakan persembahan khusus bagi Gaza yang saat majalah online ini dipersiapkan, mereka sedang dibombardir penjajah zionis, seorang pemimpin al-Qossam, Ahmad Ja’bary syahid. Semoga Allah kuatkan mereka menghadapi zionis la’natullah.

Selamat menikmati.Wassalam,Redaksi

Al-Izzah OnlineNovember 2012 Dari Kami

4Bahasan

Al-Izzah OnlineNovember 2012 Taujih Ulama 4

5Al-Izzah OnlineNovember 2012 Taujih Ulama

Gaza,SATU PER SATU jamaah mulai memenuhi lapangan. Di pagi hari yang cerah di hari Ied. Fragmen rutin yang ditemui dua kali dalam setiap tahun. Yang membuatnya berbeda, kali ini Al-Izzah merasakannya di Gaza, sebuah kota mulia yang menjadi pintu gerbang pembebasan Al-Aqsha.

Seorang ulama kharismatik masuk ke lapangan dengan kawalan ketat pasukan keamanan yang berpakaian jas rapih berwarna hitam. Dialah Ismail Haniyya, yang bukan hanya ulama, tapi pejuang dan pemimpin rakyat Gaza.

Dengan ramah beliau menyapa jamaah dengan lambaian tangan untuk kemudian berada di tempat Imam memimpin shalat iedul adha. Suaranya lantang, fasih, merdu, syahdu. Tak terasa, airmata Al-Izzah menetes. Haru.

Sejurus kemudian, Sang penjaga Baitul Maqdis itu membakar semangat jihad dengan khutbah heroiknya. Seruan penyemangat sebelum akhirnya Gaza dibombardir oleh zionis la’natullah dan bersiap memulai jihad akbarnya kembali.

Pintu GerbangAl-AqshaPembebasan

Khutbah Iedul Adha PM Palestina Ismail Haniyya

6

إن الحمد - نحمده و نستعينه ونستغفره ونعوذ با- من شرور انفسنا ومن سيئات أعمالنا. من يهده ا- فهو اEهتد ومن يضلل فلن تجد له وليا

مرشدا. وأشهدأن P إله إP ا- وحده P شريك له صدق وعده ونصر عبده Rإياه مخلص Pنعبد إ Pا- و Pإله إ P .حزاب وحدهVوأعز جنده وهزم اله الدين ولو كره الكافرون. اللهم صل وسلم وباك على سيدنا محمد وعلى

اله وصحبه وسلم تسلينا كثيرا.

Pاله ا P ا- أكبر ا- أكبر ا- أكبر ا- أكبر ا- أكبر ا- أكبر ا- أكبرا-

ا- أكبر ا- أكبر و- الحمد

Wahai saudara-saudara seiman, wahai anak-anak pejuang bumi yang penuh berkah ini.

Hari ini adalah hari raya kurban, hari raya Idul Adha yang penuh berkah yang datang kepada kita di bumi Palestina yang penuh berkah. Inilah diantara hari-hari Allah. Idul Adha adalah diantara hari-hari Allah. Hari Arafah adalah diantara hari-hari Allah, hari-hari jihad juga termasuk hari-hari Allah. Kita hidup pada tahun ini dalam hari-hari-Nya.

Khutbah Pertama

Al-Izzah OnlineNovember 2012

Adapun

batas-batas

Gaza dalam

waktu dekat

akan menjadi

batas-batas

yang akan

menghinakan

musuh

Taujih Ulama

7Beginilah Palestina, dengan izin Allah, bersama Allah dan bersama hari-hari Allah. Dalam ketaatan, ibadah, dakwah jihad dan perlawanan. Beginilah

Palestina dan akan begini seterusnya berada di hari-hari-Nya Allah. Dan akan senantiasa menghidupkan sunnah-sunnah Rasulullah. Dan dia akan berdiri tegak di depan musuh-musuh Allah.

Adapun batas-batas Gaza dalam waktu dekat akan menjadi batas-batas yang akan menghinakan musuh, para mujahid akan

terus berjihad dan berperang di jalan Allah, membela bumi dan kehormatan, mempersembahkan para syuhada, mengorbankan jiwa, harta dan rumah-rumah mereka di jalan Allah.

Wahai saudara-saudaraku sekalian, kami menyambut kalian semua wahai tamu-tamu mulia kami, yang datang dari berbagai negara Arab dan Negara-negara Islam lainnya. Yang ikut bergabung bersama kami di hari raya ini, meninggalkan anak-

Beginilah Palestina,

dengan izin Allah,

bersama Allah dan

bersama hari-hari Allah

Al-Izzah OnlineNovember 2012 Taujih Ulama

8anak, rumah dan keluarga mereka untuk bersama-sama merasakan kebahagiaan hari raya ini di bumi Gaza yang mulia, di bumi Palestina yang penuh berkah, di Baitul Maqdis.

Saya menyambut saudara-

saudara yang datang dari tim Miles to Smiles, yang didalamnya adalah utusan-utusan pilihan, datang dari jarak yang sangat jauh, menuju kiblat pertama, bumi perjuangan dan jihad. Saudara kami dari Yordania, dari Mesir, Al Jazair, Indonesia, Malaysia, Turki, Kuwait dan warga Palestina yang tinggal di Eropa, Selamat datang di bumi Gaza, selamat datang di bumi Palestina. Kullu ‘am wa antum bikhair, wa taqabballahu minna wa minkum.

Saudara-saudara seiman,

Seperti biasa, Idul Adha datang setiap tahun untuk mengingatkan kita makna kemuliaan, yang datang kepada kita setiap tahunnya bersama harapan baru. Seperti biasanya, ia datang kepada kita bersama kebahagiaan dan senyum walaupun dalam penyiksaan, pengepungan, berjatuhannya para syuhada, meningkatnya pencaplokan wilayah, yahudisasi, berbagai rintangan dan hambatan. Meskipun dalam pengungsian, beginilah Idul Adha datang setiap tahun, selalu membuka jalan


Saya

menyambut

saudara-

saudara yang

datang dari

tim Miles to

Smiles, yang

didalamnya

adalah

utusan-utusan

pilihan,

datang dari

jarak yang

sangat jauh...

Taujih Ulama

9kemenangan di hadapan kita. Beginilah setiap tahunnya Idul Adha datang kepada kita membuka pintu gerbang Al Quds dan Al Aqsa. Dengan izin Allah Swt.

Di antara kemuliaan yang telah diturunkan Allah kepada kita adalah hari raya yang datang kepada kita diantara dua ketaatan, masbuqah dan malhuqah. Idul fitri didahului dengan Ramadhan, bulan terbaik setiap tahunnya, dan sepuluh terakhir, lailatul qadr yang lebih baik daripada

seribu bulan, kemudian diikuti dengan puasa 6 hari di bulan Syawal. Sedangkan Idul Adha didahului oleh 10 hari pertama Zulhijjah, hari-hari terbaik sepanjang umur dunia ini, sebelumnya didahului hari Arafah, hari terbaik terbitnya matahari. Di dalamnya kita menyembelih dan berkurban, menyambut seruan Allah. Kemudian diikuti dengan puasa Muharram yang merupakan puasa paling utama setelah

puasa wajib.

Inilah hari raya kita, hari-hari yang dirayakan ibadah, ketaatan, ketundukan dan kepasrahan kepada Allah SWT. Diawali dan diakhiri dengan ibadah dan ketaatan, Idul Fitri dan idul Adha. Beginilah kita mengisi hari-hari raya kita dengan menjalankan perintah Allah dan menyambut seruan-Nya. Ibadah yang penuh dengan

Di sini, di bumi

Palestina, di bumi Gaza.

Kita telah menjalani

hari-hari yang baik,

penuh berkah dan

kegembiraan.


10kebahagiaan dan kegembiraan. Sebagaimana Firman Allah SWT:

قل بفضل ا-c وبرحمته فبذلك فليفرحوا هو خير ا يجمعون cمم

Kita bergembira dalam ketaatan dan ibadah, menjalankan perintah dan syariat-Nya. Kita

bergembira bahwasanya Allah telah menyempurnakan nikmat-Nya, menyempurnakan agama ini dan menjadikan kita sebaik-baik ummat yang diturunkan kepada manusia. Allah berfirman :

اليوم أكملت لكم دينكم وأتممت عليكم نعمتى ورضيت لكم اkسjم دينا

Ayat ini diturunkan di Arafah pada hari Arafah yang menjelaskan kegungan nikmat-Nya. Dalam ayat ini Allah mengingatkan kepada kita tentang kedudukan agama, ummat dan nikmat yang diberikan kepada ummat Muhammad SAW. Oleh karena itu bergembiralah Huwa khairun mimma yajma’uun.

Saudara-saudara seiman,

Di sini, di bumi Palestina, di bumi Gaza. Kita telah menjalani hari-hari yang baik, penuh berkah dan kegembiraan. Walaupun kita berada dalam keadaan yang sulit, dan dalam pengepungan orang-orang dzalim. Begitu pula yang dirasakan oleh saudara-


Ismail

Haniyya saat

menerima

Emir Qatar

di Gaza,

sebuah

simbol

penting bagi

pembukaan

blokade

terhadap

Gaza

Taujih Ulama

11saudara kita di Tepi Barat, Al Quds dan wilayah-wilayah lain di Palestina.

Emir Qatar telah mengunjungi kita dan telah mencanangkan berbagai proyek untuk rakyat ini, saudara-saudara dan keluarga kita di Gaza. Di sini saya menyampaikan rasa terimakasih dan penghargaan kepada Qatar atas apa yang telah diberikan kepada keluarga kita, Gaza dan Palestina.

Saya ucapkan terimakasih atas langkah kongkrit, kunjungan mulia, dan upaya penghapusan blokade ini. Juga Karena ini adalah sebuah langkah maju meninggalkan masa lalu.

Sekali lagi kami ucapkan, terimakasih Qatar, terimakasih wahai Emir Qatar yang telah mengancurkan tembok penghalang dan datang sendiri ke Gaza, mengunjungi Palestina

untuk menghancurkan blokade zalim ini dan mengumumkan bahwasanya Palestina dan Gaza selalu hidup dalam hati ummat ini dan menjadi syiar mayoritas ummat. Dan sesungguhnya penduduk Gaza tidak berjuang sendirian di medan perang.

Saya juga menyampaikan terimakasih atas nama rakyat Palestina, atas nama keluarga kami di Gaza atas bantuan saudara kami Mesir dan kepada presiden Dr. Muhammad Mursi yang telah berperan nyata dalam menyukseskan kunjungan ini.

Terimakasih dan

penghargaan kepada

Qatar atas apa yang

telah diberikan kepada

keluarga kita, Gaza dan

Palestina.


12Sesungguhnya Mesir, presiden, rakyat dan revolusinya memiliki peranan nyata dan penting pada masa-masa sebelum ini. Kami memberikan penghargaan dan penghormatan atas sikap Mesir yang telah memberikan

kemudahan dalam proses kunjungan dan masuknya bantuan berupa bahan-bahan bangunan ke jalur Gaza.

Dan kami juga mengapresiasi sikap yang ditunjukkan oleh Presiden Mursi lewat pernyatannya di kementrian wakaf kemarin yang membuat gentar para musuh. Beliau mengatakan, “Kami tidak bisa hidup tenteram di Mesir sedangkan saudara kami di Gaza diblokade, saudara kami di Palestina disiksa.” Inilah Mesir pasca revolusi, inilah Mesir di era Mursi. Mesir tak-kan kembali ke masa lalu sebelum revolusi atas sikapnya terhadap Palestina dan Gaza serta rakyat kami.

Benar wahai saudaraku, saya berterimakasih kepada Qatar, Mesir, dan saudara-saudara di seluruh Jazirah Arab dan seluruh dunia Islam yang telah berdiri bersama Palestina dan Gaza dengan harta, media, jiwa, persatuan, kunjungan, dukungan. Semoga Allah memberikan balasan terbaik kepada mereka semua dan menjadikannya sebagai timbangan kebaikan. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.


Ismail

Haniyya

bersama

presiden

Mesir,

Muhammad

Mursy.

Kedekatan

Hamas

dengan

Ikhwanul

Muslimin

membuka

peluang

kerjasama

yang luas.

Taujih Ulama

13Wahai saudara-saudara saeiman.

Tetapi saya katakan wahai saudaraku semuanya. Di Gaza ada penderitaan, di Tepi Barat ada penderitaan, di Masjidil Aqsa ada penderitaan, di tahun 1948 ada penderitaan, di dalam ratapan dan perpecahbelahan ini ada penderitaan, dan di dalam setiap kehidupan kita terdapat penderitaan.

Tepi Barat menderita karena yahudisasi, penjajahan, rintangan, paksaan, kekerasan dan penangkapan. Tepi Barat dan Baitul Maqdis terluka, mereka menderita karena penjajahan sebagaimana Gaza juga menderita karena blokade, permusuhan yang terus menerus dan pertumpahan darah yang tak pernah berhenti mengorbankan para Syuhada.

Gaza menderita, Tepi Barat menderita, Al-Quds menderita dan rakyat

Palestina pun menderita. Ini semua disebabkan oleh penjajahan musuh terlaknat ini. Kita tidak akan pernah menyerahkan batas tanah Palestina walau sejengkal pun kepada mereka. Kita tidak akan menyerah oleh kekerasan dan paksaan mereka terhadap kita. Gaza tidak akan menyerah, Tepi Barat tidak akan menyerah, begitupula tanah Palestina lainnya. Kita tidak akan menyerahkan tanah kita dan tidak akan pernah mengangkat bendera putih kepada mereka.

Wahai Saudara-saudaraku semuanya!

“Kami tidak bisa hidup

tenteram di Mesir

sedangkan saudara

kami di Gaza diblokade,

saudara kami di

Palestina disiksa.”


14Sebagai rakyat Palestina, kita semua berada dalam satu derita dengan berbagai jenis penderitaan yang terjadi. Entah itu di Gaza, Tepi Barat atau wilayah lainnya. Tetapi di sini saya katakan bahwa kita semua di Gaza turut merasakan penderitaan dan kegelisahan rakyat kita di manapun mereka berada.

Kita merasakan kesusahan di Al Quds dan Tepi Barat yang menderita akibat perampasan tanah mereka. Kita semua merasakan kesusahan akibat Yahudisasi dan penggalian di sekitar Masjidil Aqsa. Kita juga merasakan derita penangkapan-

penangkapan anak-anak dan keluarga di Tepi Barat. Kita merasakan derita para syuhada di Masjidil Aqsha dan sekitarnya, para syuhada korban penjajahan tahun 1948.

Rakyat kita seakan hidup di bumi Fir’aun yang ditakdirkan untuk menghadapi musuh dengan izin Allah.

Kita juga turut merasakan penderitaan rakyat kita di camp-camp pengungsian Libanon dan Suriah. Tahukah kalian Penderitaan rakyat palestina kita di Camp-camp pengungsian di Suriah, camp-camp pengungsian di Yarmuk. Para Syuhada di Yarmuk,


Kita

merasakan

derita para

syuhada di

Masjidil

Aqsha dan

sekitarnya

Taujih Ulama

15para korban di Yarmuk. Semoga ujian ini segera berakhir. Semoga Allah segera menghukum tangan-tangan zalim yang menyakiti rakyat Palestina di camp-camp Suriah. Dan semoga Allah segera memberikan pertolongan kepada saudara kita rakyat Suriah yang sedang berjuang meraih kebebasan, kemuliaan,dan mewujudkan negara yang aman dan tenteram.

Benar wahai saudara! Kita semua merasakan penderitaan rakyat kita di manapun berada. Tetapi sekarang marilah kita fokuskan perjuangan yang ada di depan mata kita, di Gaza yang tak pernah berhenti diblokade dan diserang oleh musuh.

Wahai saudaraku semuanya! Saya tidak mengatakan

bahwa tanggung jawab kita semua hanya terbatas pada pembebasan Gaza semata, tetapi kita juga bertanggung jawab atas tanah Palestina lainnya dan keselamatan rakyat Palestina di mana pun mereka berada. Gaza adalah bagian yang tak terpisahkan dari tanah Palestina, dan sesungguhnya rakyat kita di Gaza merupakan bagian penting dari Bangsa Palestina.

Gaza, Tepi Barat dan Al Quds merupakan sebuah kesatuan. Semuanya merupakan bagian dari Bangsa Palestina yang besar. Gaza saja tidak cukup, butuh Tepi barat. Dan Tepi Barat saja tidak cukup, butuh juga kepada Gaza. Ini merupakan sebuah kesatuan, dan ini adalah sebuah Bangsa.

Gaza adalah bagian

yang tak terpisahkan

dari tanah Palestina


16Kita peduli terhadap Gaza dan dengan warga kita di Gaza. Dengan adanya blokade, permusuhan dan penyerangan, tidak berarti kita membentuk satu kesatuan yang terpisah dari Palestina yang lain. Sesungguhnya warga kita di Tepi Barat, Al Quds dan daerah yang lain, ketika terjadi penyerangan di Gaza, mereka akan memberikan bantuan, solidaritas dan segala bentuk perhatian. Karena Gaza sesungguhnya merdeka, karena pintu-pintu Gaza telah terbuka.

Gaza tidak butuh belas kasihan Yahudi untuk mencapai kemerdekaan. Karena Gaza adalah pintu

terdekat untuk membebaskan Al Quds dan Al Aqsha. Dengan izin Allah, Gaza akan menjadi langkah awal untuk membebaskan seluruh wilayah Palestina. Oleh karena itu saya meyakinkan setiap orang yang mendengarkan dan memperhatikan kami bahwa Gaza merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Palestina.

Dari sini kita galang persatuan sebagaimana yang telah diperintahkan oleh Rasulullah ketika haji wada’:

“Jangan kalian kembali kepada kekafiran sehingga sebagian kalian memusuhi sebagian yang lain.”


Ismail

Haniyya

menerima

wakil dari

seluruh

negara

dalam acara

jamuan khas

Iedul Adha

Taujih Ulama

17Dari sini kita perbaharui agenda kita dengan wasiat Rasulullah dan dengan pendidikan Al Quran. Kita satu sebagai bangsa Palestina. Sungguh kita bersama memperbaiki rakyat Palestina.

Kita telah dibagi-bagi dengan secara paksa karena tindakan orang-orang zalim yang rakus yang ingin menguasai bangsa Palestina. Padahal bangsa ini sudah hidup dengan demokrasi dan akan mati

bersamanya. Kita berada bersama orang-orang yang melakukan perbaikan. Kita semua satu kesatuan dan kita bersama semua unsur Palestina dalam sebuah perhimpunan kekuatan yang padu.

Wahai saudara-saudaraku yang dimuliakan Allah.

Kita berharap kepada saudara-saudara kita di Mesir untuk membukakan jalur penyeberangan, menghancurkan blokade dan mengizinkan masuk

segala bentuk bantuan serta memperhatikan warga kita di Gaza. Namun bukan berarti Gaza berada dalam tanggungan Mesir. Akan tetapi Mesir sebagai sebuah negara arab yang besar, negara tetangga, memiliki tanggung jawab sejarah, kemenangan, fikiran dan tanggung jawab geografis sepanjang sejarah.

Ketika kita hidup di dunia kita merindukan warga kita, mencintai generasi umat kita. Kita rindu kepada genarasi umat mulia ini yang datang dari Mesir. Kita ingin menyerukan bahwa Gaza adalah

Kita telah dibagi-bagi

dengan secara paksa

karena tindakan orang-

orang zalim yang rakus

yang ingin menguasai

bangsa Palestina.


18

milik Palestina dan Sinai adalah milik Mesir. Tidak ada satu jenggal pun tanah Sinai kecuali untuk Mesir dan tiada secuil pun tanah Gaza kecuali untuk Palestina.

Dan bumi ini seluruhnya milik Allah. Akan tetapi dibatas dan dikapling-kapling oleh musuh Allah. Suatu hal yang perlu diketahui, Mereka memblokade Gaza karena alasan bahwa Gaza ingin melakukan campur tangan urusan Mesir dan tetap membiarkan Palestina yang lain. Tapi ini bukanlah urusan kita, ini bukan strategi kita dan bukan siasat kita.

Saudaraku seiman,

Izinkan saya menyerukan dari sini, dari negeri Palestina yang diberkahi, Palestina kini rakyatnya terusir, kepada Sudan, kepada Khartoum yang telah dimasuki campur tangan yahudi, kepada ibukota negara Sudan yang sampai terjadi pengusiran karena adanya suatu motif yang tersimpan.

Atas nama masyarakat Palestina, dan atas nama pemerintah Palestina, menyeru untuk menyelesaikan tindakan kriminal ini dan melawan


Tidak ada

satu jenggal

pun tanah

Sinai kecuali

untuk Mesir

dan tiada

secuil pun

tanah Gaza

kecuali untuk

Palestina.

Taujih Ulama

19penggusuran ini. Israel sudah berada diluar hukum, bangsa yang sudah merampas tanah Palestina dan menguasai dunia Internasional.

Negara yang sudah lama menjajah. Dari Yordan hingga sudan. Kepada Baghdad, Beirut, Kairo, kepada negara-negara yang punya kepedulian. Ini adalah bumi pertempuran yang dengan izin Allah akan kembali ke pangkuan umat ini. Kita tidak terima pendudukan secara keji ini terhadap negara-negara Arab, saudara kita.

Mari kita kokohkan solidaritas kita secara utuh bersama Sudan, secara kepemimpinan dan bangsa. Sudan yang mendukung Palestina seperti saudara-saudara arab kita yang lain, pada pemilu pertama

dan pada pemilu ke dua yang waktu antara keduanya cukup rentan. Dan semua negara-negara Islam arab memberikan dukungan dalam dasar-dasar dan mengokohkan dalam dasar-dasar ini.

Wahai saudara-saudaraku yang mulia

Sesungguhnya perperangan yang terjadi di bumi Palestina tidak

akan membinasakan kita, dan perperangan yang terjadi di sudan dan di semua tempat tidak akan membinasakan kita.

Sesungguhnya kita di sini kokoh, kuat dengan izin Allah swt. Demikianlah yang dapat saya sampaikan aku mohon ampun kepada Allah untuk diriku dan untuk kalian.

Israel sudah berada

diluar hukum, bangsa

yang sudah merampas

tanah Palestina dan

menguasai dunia.


20Khutbah ke duaAlhamdulillah wasshalatu wassalamu;ala rasulillah

Allahumma shalli wasallim wabarik ala sayidina Muhammad, wa’ala alihi wasahbihi wasallim tasliman katsiran amma ba’du

Allahu akbar6x wallillahil hamd

Wahai saudara2ku yang beriman dan saudari2 ku yang beriman,

Keluarga kita di Propinsi tengah, wahai para pejuang yang berada di Tepi Barat, Wahai para pejuang, yang berjuang dalam kesabaran demi mengokohkan bangsa kita, Palestina. Semoga Allah memberikan kehidupan kepada kalian..!

Mereka yang beriman yang keluar untuk melaksanakan perintah Allah Swt dan demi menghidupkan sunnah Rasulullah Saw. Aku sampaikan salam kepada keluarga kami yang berada di Propinsi Tengah (Muahafadzah Al Wustha) yang senantiasa terbangun dan selalu siap sedia untuk berhadapan melawan serangan penjajah, yang membendung serangan musuh dalam kezaliman blokade. Kami sapa keluarga kami di Propinsi Tengah yang kokoh dalam memperjuangkan dakwah islam.

Salam dan hormat juga kami sampaikan untuk orang-orang yang komitmen dalam merancang


Momen

penting saat

Ismail

Haniyya

bersama

dengan

Mahmud

Abbas saat

berdoa

mengenakan

pakaian

ihram di

Baitullah.

Taujih Ulama

21undang-undang Islami untuk negara Palestina yang diberkahi. Orang-orang yang komitmen menanamkan undang-undang pada bagian yang murni, penuh kewaspadaan dan dalam agenda luar biasa ini.

Perjuangan kalian sudah bagaikan sebatang pohon yang bisa menghasilkan buah dan di bawah bayang-bayangnya berlindung jutaan anak-anak

bangsa kita, Bahkan jutaan orang-orang yang peduli dengan kondisi umat islam yang mulia ini.

Semoga Allah memuliakan kalian wahai saudara-saudaraku dan semoga Allah juga memuliakan saudara-saudara kita di Propinsi Tengah yang merupakan pedang kebenaran yang memukul mundur kebatilan

di setiap jalur. Mereka yang berjuang berhadapan langsung dengan musuh, Yahudi.

Aku sampaikan salam kepada para mujahid, Para pejuang dan para tentara yang menjaga negeri ini. Merekalah yang menjaga bagian kecil dan mulia, tanah air kita, Palestina. kita menghadirkam mereka di sini, para syuhada’ bangsa Palestina, Syudaha’ umat kita, syuhada Propinsi Tengah yang telah menuntaskan tugas mereka untuk menunjukkan jalan kembali, kebebasan dan kemandirian. Mereka telah pergi untuk menghidupkan bangsa ini dengan penuh kehormatan, kemuliaan dan harga diri. Semoga Allah merahmati para syuhada’ kita dan juga keluarga mereka.

Sesungguhnya kita di

sini kokoh, kuat dengan

Izin Allah SWT.


22Semoga Allah menerima kurban dan segala amal kita dalam berjuang melawan penjajahan. Aku katakan kepada mereka ”Wahai para pemimpin, setiap tahun kalian berada dalam kebaikan. Rahmat Allah yang telah

disiapkan untuk kalian. Dengan keberanian yang membaja menghadapi kezaliman yang merajalela. Setiap tahun kalian berada dalam kemuliaan, kehormatan dan kebebasan.

Wahai para pejuang, aku sampaikan kepada kalian wahai para pejuang…! Sebagai kalam pembuka dan sebagai tanda persahabatan : “Tidak ada artinya ukhuwah, jika kami tinggalkan kalian dalam getolnya penjajahan, tidak ada artinya seorang ukhuwah, jika kami hidup bebas sementara kalian hidup dalam tekanan penjajahan, penjara, kegelapan dan kesengsaraan. Akan datang waktu dimana kalian akan bebas pada waktu itu, baik itu para pejuang, Kelompok Al Qassam, maupun yang memberikan perlawanan terkecil dengan izin Allah swt.

Aku sampaikan salam kepada saudara-saudara kami yang berada dibagian daerah aman, di Gaza maupun ditempat lain yang berada pada pendirian yang agung. Pada hari ini, Hari raya Idul Adha bersama bangsa palestina menuju kemuliaan,


Akan datang

waktu dimana

kalian akan

bebas pada

waktu itu,

baik itu para

pejuang,

Kelompok Al

Qassam,

maupun yang

memberikan

perlawanan

terkecil

dengan izin

Allah SWT.

Taujih Ulama

23bersama-sama membasuh luka. Begitu juga bagi yang berada di semua medan dan yang bertahan di bagian utara, perjuangan ini adalah lembaran yang mulia.

Wahai saudara-saudaraku dan saudari-saudari ku yang beriman

Ku sampaikan salam kepada para wanita pejuang Palestina yang ikut serta membantu para mujahid di Medan perang, di medan dakwah dan tarbiyah, di medan jihad dan perlawanan, di medan hukum dan pemerintah. Inilah mereka para wanita Palestina, dan seperti itulah para wanita umat ini. Mujahidah yang tangguh, saudari-saudari para rijal yang senantiasa berjuang dan bersabar dalam penderitaan, kehilangan para syuhada’, dan

kehilangan segala sesuatu yang ia korbankan.

Wahai saudara-saudaraku dan saudari-saudariku yang beriman

Hari ini adalah hari raya kurban, hari ini adalah hari raya Idul adha, Hari untuk melakukan amal-amal terbaik bagi kaum muslimin setelah menunaikan shalat ‘id. Orang-orang yang berkurban datang kepada Allah Swt dengan apa yang mereka berikan. karenanya mereka mendapat tempat mulia di sisi Allah swt.

Wahai saudara2ku dan saudari2 ku yang beriman

Aku sampaikan salam

kepada para mujahid,

Para pejuang dan para

tentara yang menjaga

negeri ini.


24Kita berkurban dan mempersembahkan ketaqwaan kita kepada Allah swt. Dan berkomitmen dalam menjalankan perintah Allah, dan rindu kepada bapak para nabi, Ibrahim alaihissalam yang bersedia mengorbankan anaknya demi

perintah Allah. Begitu pula dengan orang-orang yang rela mengorbankan anak-anak mereka di bumi Palestina yang penuh berkah ini dan di daerah-daerah arab dan dunia Islam yang besar.

Wahai Saudaraku seiman.

Sepanjang tahun semoga kalian senantiasa dalam kebaikan, saudara-saudara kita di Mesir dalam kebaikan, keluarga kita di Gaza dalam kebaikan. Demikian juga keluarga kita di Tepi Barat dan Al Quds. Sepanjang tahun semoga umat ini berada dalam semangat juang yang baru, dalam revolusi baru untuk mengembalikan kejayaan umat kepada peradabannya. Menjadi sentral peradaban di dunia, sebagai umat yang moderat.

Wahai Saudaraku seiman

Kita tengah menuju Al Quds sedikit demi sedikit. Arah Al Quds adalah arah Al Aqsha. Kita akan shalat di masjid Al Aqsa dengan izin Allah Swt.


Ya Allah,

ampunilah

dosa orang-

orang

mukmin,

orang-orang

muslim, baik

yang hidup

maupun yang

sudah mati,

sesungguhnya

Engkau Maha

Mendengar,

Maha Dekat

dan Maha

Mengabulkan

Do’a.

Taujih Ulama

25Demikian yang dapat saya sampaikan. Saya memohon ampun kepada Allah untuk diriku dan untuk kalian.

Ya Allah, ampunilah dosa orang-orang mukmin, orang-orang muslim, baik yang hidup maupun yang sudah mati, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar, Maha Dekat dan Maha Mengabulkan Do’a.

Ya Allah rahmatilah para syuhada’ kami, sembuhnya orang-orang yang sakit diantara kami, bebaskan para tawanan kami.

Ya Allah kami mohon jalan keluar (solusi) yang dekat, dan pertolongan yang besar dan kemenangan yang nyata.

Ya Allah satukan hati para pejuang dan para pahlawan kami untuk Al Quds.

Ya Allah satukanlah hati para pengungsi kami hingga mereka

kembali ke tanah air mereka. Tanah air Palestina yang berkah.

Aamiin...

والسjم عليكم ورحمة ا- وبركاته

Diterjemahkan oleh: SINAI (Studi Informasi Alam Islami), Kairo

Kita tengah menuju Al-

Quds sedikit demi sedikit.

Kita akan shalat di

masjid al-Aqsha dengan

Izin Allah SWT.


26Al-Izzah OnlineNovember 2012 Nasyiduna

27Al-Izzah OnlineNovember 2012 Nasyiduna

28

SETIAP sesuatu pasti ada puncaknya, yang terbaik di antara yang terbaik. Dan untuk bumi Allah, tak ada tempat terbaik saat ini, kecuali Gaza. Dialah puncak dari semua tempat terbaik di muka bumi.

Dia menjadi mulia karena di dalamnya ada aktivitas jihad, yang merupakan puncak dari Islam. Kota itu setiap hari selalu dalam siaga perang. Hampir setiap hari ada saja berita warga yang syahid. Setiap malamnya bertugas pasukan yang menjaga perbatasan dari musuh zionis.

Kehidupan jihad itu yang membedakan penduduk Gaza dengan penduduk kota lain di seluruh negeri Islam. Mereka dengan kesadaran penuh, selalu siap menyongsong kematian. Sama saja bagi mereka,

Al-Izzah OnlineNovember 2012 Bahasan Utama

Kehidupan

jihad itu

yang

membeda-

kan

penduduk

Gaza

dengan

penduduk

kota lain di

seluruh

negeri

Islam.

Gaza, Bumi AllahTerbaik

29mati di tempat tidur atau mati diserang Israel. Semua sudah ditakdirkan Allah.

Kemuliaan jihad itu akhirnya menyebar dalam berbagai kehidupan positif mereka. Saat azan zuhur, Al-Izzah mengunjungi masjid terbesar di kota Gaza, masjid Umary. Dan subhaanallah, jamaah masjid tersebut membludak penuh, seakan diadakan sholat jumat. Dan itu terjadi di semua masjid, di setiap waktu sholat.

Dampak kebaikan itu bukan hanya dari sisi ibadah, kebersihan kota dan kerapihan penampilan para penduduknya juga menjadi nilai tambah dari kota ini.

Sudut Kota Penuh Hamasah

Di setiap sudut jalan kota Gaza selalu ada spanduk dan baliho bergambarkan foto tokoh. Mirip dengan di Indonesia, foto-foto tersebut terpampang di tepi-tepi jalan. Bedanya dengan di Indonesia, setiap foto yang terpajang di Gaza, sudah pasti

orang tersebut sudah tiada, sudah syahid dan menjadi pahlawan Gaza.

Foto-foto itu mewakili ruh jihad rakyat Gaza. Saya jadi teringat saat di bangku sekolah dulu. Di ruang-


Kemuliaan

jihad itu

akhirnya

menyebar

dalam

berbagai

kehidupan

positif

mereka.

30ruang sekolah selalu terpampang foto-foto pahlawan, mulai dari Sabang sampai Merauke. Bangga rasanya memiliki pahlawan seperti mereka. Setiap 17 Agustus, seakan mereka hidup kembali dalam jiwa anak-anak saya. Walaupun mereka sudah wafat ratusan tahun lalu.

Jika jaraknya dengan pahlawan nasional beratus tahun itu saja sudah terasa semangat patriotismenya, apatah lagi warga Gaza, yang jarak antara para pahlawan syahid

itu amatlah dekat.

Sebagian besar dari mereka adalah anak-anak muda yang tergabung dalam barisan Izzuddin Al-Qossam. Sayap militer Hamas yang dipersiapkan untuk menjaga kota Gaza dari serangan Israel.

Izzuddin Al-Qossam

Salah satu informasi andalan yang dikejar Al-Izzah adalah tentang Izzuddin Al-Qossam. Sayang, terlalu sedikit yang bisa didalami, mengingat pasukan ini sangat disiplin menjaga rahasia. Akhirnya, informasi yang didapat adalah yang secara umum sudah beredar di tengah masyarakat.


Salah satu

sudut pasar

di gaza yang

terpampang

baliho para

syuhada

31Saat Al-Izzah mengunjungi rumah syaikh Mahmud Zahhar, mantan Menteri Luar Negeri Palestina, kebanggaan akan izzuddin Al-Qossam sangat terasa. Anak beliau, Mahmud telah syahid dalam sebuah misi ..... menjaga gaza dari serangan zionis Yahudi.

Di pintu masuk rumah beliau, terpampang foto anaknya yang syahid. Begitu juga di ruang pertemuan, di belakang tempat duduk beliau dan di ruang-ruang lain di rumah tokoh Hamas paling dicari itu. Beliau menenteng sebuah senjata api, seraya berkata "ini adalah senjata yang dipakai anak saya saat beliau syahid" serunya tanpa ada nada penyesalan sedikitapiun.

Bagaimana tidak? Anaknya sudah dijamin syurga.

Anak beliau termasuk salah satu dari anggota Izzuddin al-Qossam. Orang baru mengenalnya setelah beliau syahid. Saat masih bertugas, tidak ada siapapun yang tahu, Mahmud termasuk anggota pasukan elit tersebut. Siangnya seperti biasa, melakukan aktivitas rakyat layaknya warga Gaza lainnya. Namun, malamnya dia berubah menjadi pasukan pembela Islam paling ditakuti Yahudi.

Pasukan Izzuddin al-Qossam dibentuk melalui perekrutan yang amat ketat dan rahasia. Salah satu syarat untuk bergabung dengan pasukan ini adalah selalu sholat subuh berjamaah di masjid dan interaksi terbaiknya dengan Al-Qur'an, baik tilawah maupun hafalan.


Foto

Mahmud

Asy-syahid,

putra dari

Syaikh

Mahmud Az-

Zahar

32Siangnya mereka beraktivitas seperti biasa, berbaur dengan masyarakat dan tidak ada orang yang bisa menyangka. Ada yang teknisi, advokat, dokter, pedagang juga guru dan dosen. Malamnya mereka dipersenjatai dengan berbagai peralatan militer yang sederhana, namun mematikan. Mereka sudah mampu membuat bazooka, granat, ranjau, bahkan rudal.

Izzuddin Al-Qossam tidak digaji, mereka melakukan semuanya karena Allah. Tak jarang,

mereka menggunakan dananya sendiri untuk biaya operasional sampai membuat senjata. Mereka berjaga 24 jam berganti-ganti, memastikan Gaza steril dari Yahudi dan bersiap menghadapi

serangan dari musuh Allah itu.

Mereka melakukan hal demikian, karena mengetahui keutamaan jihad fii sabiilillah. Menjaga perbatasan bumi Islam dari serangan musuh memiliki posisi jihad tersendiri dalam Islam.

Ribath Fii Sabiilillah

Aktivitas siaga dan berjaga-jaganya Izzuddin Al-Qossam dalam Islam disebut "Ribath". Dan ribath adalah puncak dari jihad. Jika Gaza tertidur, Zionis pasti menyerang dan mengambil bumi itu untuk kembali dijajahnya. Hal tersebut tertuang dalam protokol zionis yang ingin merebut semua wilayah


"Ribath di jalan Allah jauh lebih mulia daripada mengunjungi

Masjidil Haram, Masjid Nabawi dan Masjidil Aqsa".

33Palestina. Begitu juga jika Zionis tertidur, pasukan Izzuddin siap merangsek masuk ke wilayah Israel.

Tentang keutamaan ribath ini, imam Ibnu Taimiyah sampai mengatakan, "Ribath di jalan Allah jauh lebih mulia daripada mengunjungi Masjidil Haram, Masjid Nabawi dan Masjidil Aqsa". Tidak ada perbedaan pandangan para ulama tentangnya.

Hal ini sesuai dengan Firman Allah, "Apakah (orang-orang) yang memberi minuman kepada orang-orang yang mengerjakan haji dan mengurus Masjidil Haram kamu samakan dengan orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian serta berjihad di jalan Allah? Mereka tidak sama di sisi Allah" [At-Taubah (9):19]

Nabi SAW bersabda, "Ribath sehari, lebih baik daripada dunia dan seluruh isinya" (HR. Bukhori)

Ribath itulah yang menjadi kemuliaan kota ini. Allah dan Rasul-Nya yang menjamin kemuliaannya. Al-Izzah merasakan sendiri betapa kota ini

berbeda dengan kota Islam lain. Jamaah masjid yang penuh, jalanan bersih minim sampah walaupun terhias puing-puing korban perang, kesantunan bahasa dan kerapihan penampilan warganya. Padahal mereka sedang berjihad.

Benarlah, kebaikan menyebar dalam semua sudut kehidupan mereka. Inilah jihad yang menghasilkan kehidupan positif. Dan itu semua ada di Gaza. [ ]


Inilah

jihad yang

menghasil-

kan

kehidupan

positif. Dan

itu semua

ada di

Gaza.

foto: google

34

SAAT DI HOTEL Commodor Gaza, pelayanan dari pihak protokoler pemerintah Gaza sangat memuaskan. Mereka menjamu rombongan KNRP selayaknya tamu yang harus dimuliakan. Kami tahu, itu sebenarnya berat bagi mereka, tapi mereka adalah manusia yang sangat mulia, yang sangat pandai mengucapkan syukur pada tamunya.

Awalnya kami siap dengan makanan seadanya. Siap menerima apapun yang disajikan. Tapi, subhaanallah, tak sedikitapiun kami kelaparan. Makanan bahkan sering berlebih.

Bukan kami tak mau menghabisi, tapi porsi arab memang dua kali kemampuan santapan kami. Sering kami minta untuk dikurangi porsinya, tapi tetap saja yang datang adalah makanan dengan ukuran jumbo.

Saat Al-Izzah bertanya, bagaimana mereka mendatangkan semua makanan spesial ini? Tak disangka jawabannya adalah, "semua yang kita makan ini sebenarnya ilegal. Kami masih diembargo. Maka kami datangkan semua ini dari terowongan"

Denyut Kehidupandari Terowongan


Satu porsi

makanan di

Hotel

Commodor,

Gaza, cukup

untuk 2

orang

Indonesia

35"Apa? Dari terowongan?" seru kami serempak... Subhaanallah, tak henti-henti kami merinding dengan fakta-fakta di kota ini.

Warga Gaza memulai denyut kehidupannya dari terowongan-terowongan yang dibangun untuk melawan embargo. Ada lebih dari 500 terowongan yang teridentifikasi,

namun ada 1000-an lebih lagi yang tidak terlacak.

Terowongan yang terlacak, dibombardir dari udara oleh

Pesawat-pesawat Zionis Israel. Semuanya hancur pada perang

Harbul Furqon tahun 2009. Namun warga Gaza

membangunnya kembali. Mereka mengatakan "kami akan tetap

membangun terowongan walaupun menggunakan kuku dan gigi kami"

Terowongan ini mensuplai semua kebutuhan pokok, mulai dari

gandum, buah-buahan, furniture, pakaian, alat elektronik, bahkan mobil

dan alat berat. Ada terowongan yang milik keluarga, ada juga yang milik

publik. Ada yang hanya bisa dilewati dengan beberapa orang saja, ada juga yang

bahkan bisa dilewati mobil.

Terowongan itu dalamnya ada yang sampai mencapai 30 meter. Kenapa dalam sekali? Karena


Foto-foto terowongan

Gaza Sumber: google

36Terowongan

ini

mensuplai

semua

kebutuhan

pokok, mulai

dari

gandum,

buah-

buahan,

furniture,

pakaian, alat

elektronik,

bahkan

mobil dan

alat berat.

di zaman Husni Mubarak dibuat tiang-tiang pancang sedalam 20 meter ke bawah tanah, 8 meter di atas tanah. Terowongan yang kena tiang pancang itu akan dihabisi.

Maka, jadilah terowongan itu dalam dan amat mahal pembuatannya. Mereka turun dengan tangga dan tali. Ada juga yang melandai. Warga Gaza menjaga terowongan itu dengan nyawa mereka.

Ibarat air yang disumbat, pasti akan mencari jalan, begitulah warga Gaza, sumbatan ekonomi yang menghalangi, memaksa mereka tetap hidup dengan sarana terowongan.

Pemerintah Gaza pun tampaknya mengelola rakyatnya dengan suplai dari terowongan ini. Saat rombongan KNRP dan Al-Izzah berkunjung ke Walikota Baithlahiya, terungkap dari

lisan walikota akan kelihaian mereka mengelola terowongan.

Saat sesi tanya jawab, seorang anggota KNRP bertanya tentang penggunaan solar cell (tenaga surya) untuk menghidupkan penerangan jalan. Sang walikota sangat faham akan kebutuhan teknologi itu dan malah menantang untuk memasukkannya ke Gaza.


Pertemuan dengan walikota baith lahiya

37Ketika ditanya bagaimana memasukkannya? padahal barang itu besar, berat dan mudah terdeteksi oleh zionis. Walikota yang tawadhu itu dengan santai menjawab, “letakkan barang itu di Kairo, sisanya urusan kami untuk membawanya ke sini” semua yang hadir saling pandang dan tersenyum. Semua tahu bahwa maksud sang walikota adalah terowongan. Kagum.

Swasembada Pangan

Kebutuhan harian warga Gaza tentu tidak bisa terus menerus bergantung pada

terowongan. Maka pemerintah Gaza berusaha melakukan upaya swa-sembada pangan. Melalui badan wakaf, pemerintah Gaza mengelola dana-dana bantuan untuk memproduksi kebutuhan pangan harian.

Rombongan KNRP dan Al-Izzah beruntung mendapatkan kesempatan mengunjungi

Muharroroh Hittin, sebuah wilayah yang dulunya dijajah Zionis, dan berhasil direbut kembali oleh pemerintah Gaza.

Di tempat itulah, program swasembada pangan dimulai. Saat


Gaza

berusaha

melakukan

upaya

swasembada

pangan

38Al-Izzah OnlineNovember 2012 Bahasan Utama

kami masuk ke wilayah itu terpampang tulisan “Man Yamlik Quuta Yaumihi Yamlik Qoroorohu” yang artinya “Yang memiliki makanan hari ini, memiliki keputusan”

Wilayah itu tumbuh subur dengan berbagai tanaman, buah-buahan, peternakan ayam, sapi, domba. Setiap peternakan dan ladang pertanian itu dipisahkan dengan rumah-rumah kaca. Selang-selang air tersusun rapih di dasar-dasar tanah yang dekat dengan akar tanaman.

Di tempat itulah kami membeli sapi dan domba untuk di sembelih saat hari raya.

Saat syaikh Abu Usama mengajak ke sebuah saung besar, beliau menunjukkan foto-foto negara yang menjadi donatur program tersebut. Mulai dari Sudan, Mesir, Yordania, Kuwait, Qatar, Arab saudi, Jerman...

Lalu, dia bertanya, “di mana Indonesia?” karena memang fotonya tidak ada. “Siaaaap, insya Allah kami ikut syaikh...” Seru Ustadz Caca dari KNRP sambil diikuti teriakan takbir oleh relawan yang lain. Denyut kehidupan itu pun sampai ke Indonesia, saudara Islam mereka di ujung timur dunia. [ ]

39

ADA SAJA orang yang bertanya ke saya, "ngapain sih mikirin Palestina, padahal masalah Indonesia aja banyak banget?"

Lama saya coba mengumpulkan alasan, untuk menjawab pertanyaan tersebut. Saya pribadi memang ada rasa cinta dengan kiblat pertama umat Islam itu. Kini, ia ada dalam cengkraman Yahudi, maka saya peduli. Tapi, alasan itu bisa jadi tidak cukup kuat bagi sebagian umat Islam. Perlu alasan pendukung.

Sekilas nampak pertanyaan tersebut juga biasa saja, tidak punya dampak apa2. Membela Palestina juga hanya sebagai pilihan perjuangan da'wah. Kalau mau, silahkan. Kalau tidak, ya tidak apa-

Siapa MenolongAl-Izzah OnlineNovember 2012 Bahasan Utama

ALLAH MenolongnyaGaza, Pasti

Fakta dan

keajaiban

yang saya

alami

membuat saya

berfikir bahwa

Gaza,

Palestina dan

Al-Quds bukan

objek biasa.

40apa, yang penting tetap berda'wah termasuk mikirin bangsa sendiri. Itu saja sudah bagus.

Tapi fikiran saya berubah setelah pulang dari Gaza, Palestina. Fakta dan keajaiban yang saya alami sepanjang perjalanan membuat saya berfikir bahwa Gaza, Palestina dan Al-Quds bukan objek biasa.

Beberapa donatur yang menitipkan qurbannya pada saya mengalami keajaiban itu. Seorang ibu yang kistanya hilang, seorang bapak yang istrinya mendapatkan pekerjaan yang sudah lama diidam-idamkan dan seorang relawan yang istrinya mengandung setelah 10 tahun menunggu. Semua terjadi karena berkah Gaza.

Saya pribadi juga mengalami keajaiban itu. Beberapa kemudahan dan jalan keluar tiba-tiba Allah buka dalam masa persiapan dan saat saya berada di Gaza. Juga relawan lain yang mengalami hal yang sama, dibukanya pintu kemudahan.

Dalam skala yang lebih luas, Gaza bahkan menjadi ukuran diselamatkan dan dihancurkannya kekuasaan negara. Para raja arab yang menghambat jihad Gaza, satu persatu dihancurkan Allah. Mulai Husni Mubarak, Muammar Khadafi, Ben Ali. Salah satu


Beberapa

donatur

yang

menitipkan

qurbannya

pada saya

mengalami

keajaiban.

Salah satu gedung yang hancur dibombardir zionis

41sebab mereka digulingkan rakyat adalah abainya terhadap saudaranya sendiri di Gaza.

Itulah salah satu alasan mengapa Raja Qatar datang ke Gaza. Dialah raja arab pertama yang resmi mengunjungi kota jihad itu. Dibalik kedatangannya, ada niat untuk menyelamatkan kedudukannya di mata rakyatnya.

Ismail Haniyya dalam pernyataannya di depan delegasi beberapa negara, setelah shalat iedul adha berkata "Man nashoro gaza fi mihnatiha nashorohullahu, waman takholla an gazza takhollahullahu anhu"

"Barangsiapa yang menolong gaza dalam ujiannya maka Allah akan menolongnya dan barang siapa berlepas diri (tidak peduli) maka Allah tidak akan memperdulikannya”.

Beliau menceritakan dekatnya realitas kejatuhan Mesir dengan pelecehan Husni Mubarak terhadap pemerintahan Gaza.

"H-2 sblm revolusi mesir" beliau bercerita, "Husni Mubarak mengumpulkan semua pejabat dan tentara di sebuah tempat. Dalam diskusi itu pemerintah kairo menuduh Hamas berada di balik revolusi mesir. Mereka merancang strategi untuk mengarahkan tuduhan revolusi itu pada Hamas.


"Barangsiapa yang menolong gaza

dalam ujiannya maka Allah akan

menolongnya dan barang siapa berlepas

diri (tidak peduli) terhadapnya, maka

Allah tidak akan memperdulikannya”.

Beliau

menceritakan

dekatnya

realitas

kejatuhan

Mesir dengan

pelecehan

Husni

Mubarak

terhadap

pemerintahan

Gaza.

42Setelah semuanya berlalu, setelah revolusi telah terjadi, di tempat yang sama itulah mantan presiden Mesir itu dijatuhi hukuman" ujarnya berapi-api.

Dalam ungkapannya yang lain, Perdana Menteri yang dicintai rakyatnya ini bercerita, "Umar Sulaiman kepala BIN Mesir pernah mengatakan bahwa tidak boleh ada satupun yang masuk istana sebelum melangkahi mayatnya. Dan benarlah, ketika Muhammad Mursi akan dilantik, dua langkah lagi masuk ke istana, didapatkan kabar Umar Sulaiman wafat" cerita beliau menegaskan tentang balasan Allah atas sikap acuh terhadap Gaza.

Hal ini sejalan dengan ayat Allah, "in tanshurullah yanshurkum" Jika kamu menolong agama Allah, Allah pasti akan menolongmu.

Jika untuk amal yang umum saja, Allah tetapkan demikian, apatah lagi Gaza. Gaza adalah bumi jihad, dan jihad adalah puncaknya Islam. Kepedulian terhadap Gaza adalah kepedulian

terhadap puncak Islam itu sendiri. Abai terhadap Gaza maka abai terhadap Islam.

Jadi, masih berani abai terhadap Gaza?

[ ]


Gaza adalah

bumi jihad,

dan jihad

adalah

puncaknya

Islam.

Kepedulian

terhadap

Gaza adalah

kepedulian

terhadap

puncak Islam

itu sendiri.

43

amanya Ahmad, salah satu nama paling popular di wilayah Gaza. Wajahnya khas, wajah Palestina. Hidungnya yang tinggi membuat cekung matanya tampak tajam.

Kulitnya putih. Perawakannya gempal. kalau diam, orang akan mengira dia anak yang lambat. Saya bertemu Ahmad di tepi pantai wilayah Khan Yunes,


Anak-anak, Amunisi Permanen Intifadhah

Oleh:

Bambang

SuhermanN

44Salah satu wilayah teramai di Jalur Gaza sepanjang

waktu. Saat itu, Ahmad dan sekitar 15 orang temannya sedang liburan sekolah musim panas. Mereka berseragam olah raga dan beberapa diantanya memegang bola sepak.

Awalnya mereka sungkan. Namun ketika saya memberi salam sembari tersenyum ramah, mereka malah merapat. Mungkin karena mereka jarang melihat orang

asing, apalagi asing dan muslim. Sebentar saja kami langsung akrab. Salah seorang instruktur yang bersama mereka memperkenalkan saya kemudian.

Anak-anak ini bukan anak-anak sembarangan. Topi di kepalanya menjadi pembeda. Ia mengenakan topi berlogo mihrab al-Quds diselimuti slayer palestina dengan dua pedang menyilang di depannya. Di bagian bawah terdapat pita dengan tulisan berbahasa arab, harakatul muqowwamatul Islamiyah. Hamas. Dari sang instruktur saya mengetahui, bahwa mereka sedang dalam kegiataan summer camp. “Anak-anak adalah sosok dengan energi yang besar. Karena itu kami harus memastikan mereka memiliki cara yang tepat untuk menyalurkannya”, ujar Yusuf, salah satu instruktur summer camp.

Setelah cukup bersalam-salaman, Ahmad maju ke depan teman-temannya. Sebentar kemudian mengalun dari mulutnya nada-nada lagu. Saya tidak paham betul maksudnya, namun dari cerita


“Anak-anak

adalah sosok

dengan

energi yang

besar.

Karena itu

kami harus

memastikan

mereka

memiliki cara

yang tepat

untuk

menyalurkan

nya”

45instruktur yang ada, ternyata Ahmad sedang melantukan syair tentang kondisi mereka. “Tanah kami dirampok. Kebebasan kami direnggut. Tapi kami tidak bersedih. Justru mereka yang bersedih. Kami akan mengambilnya kembali. Hanya menunggu waktu saja. Dan kami akan mengalahkan mereka. Baik hidup maupun menjadi syuhada”. Serentak teman-teman Ahmad kompak berseru, “Birruh… biddam… nafdhika Yaa Aqso”, Dengan ruh… dengan darah… akan kubela engkau hai Aqso.

Mereka melantunkannya dengan lantang. Tangan mereka mengepal. Dada mereka membusung. Sikapnya sama seperti sikap pelajar Indonesia ketika menghormat bendera di upacara senin pagi. Dan setelah itu mereka bubar. Seperti Ahmad, mereka menghambur ke pantai. Meneruskan agenda mereka bermain bola.

Yusuf menjelaskan kepada saya bahwa ini salah satu kegiatan yang paling ditakuti oleh Yahudi. Anak-anak Palestina adalah anak-anak pejuang. Mereka dididik dalam lingkungan perang. Mereka melihat langsung orang tua mereka syahid. Mereka

membanggakan Ayah dan Paman mereka yang menjadi martir perjuangan. Mereke menghibur Ibundanya yang menjanda. Dan dengan itu semua mereka secara sadar membentuk citra dirinya sebagai pejuang.

Di Gaza, anak-anak memiliki tempat yang terhormat. Tidak ada suara tinggi yang menghardik. Tidak ada tatapan meremehkan bagi mereka. Dan mereka bebas duduk di salah


Anak-anak

Palestina

adalah

anak-anak

pejuang.

Mereka

dididik

dalam

lingkungan

perang.

Mereka

melihat

langsung

orang tua

mereka

syahid.

46satu kursi dalam pertemuan para pemimpin. Sedikit pun, mereka tidak sungkan. Mereka dimuliakan. Salah seorang pasukan perlawanan

Hamas, setiap kali bertemu dengan ponakannya, mereka saling melempar gurau dan kehangatan. Seolah mereka habis berpisah lama. Hal yang membuat saya terpesona.

Anak-anak di Gaza, bersahabat dengan perang. Mereka berlarian di antara runtuhan bangunan. Sembari

membanggakan anggota keluarganya yang syahid di tempat itu. Mereka menendang bola kaki dilapangan, yang bangunannya masih membekas jejak-jejak semburan altileri berat. Dan mereka bersenda gurau di lubang lebar bekas terjangan roket. Anak-anak di Gaza adalah nafas perlawanan. Mereka dicintai dan disayangi. Dan mereka mencintai dan menyayangi. Saya meninggalkan mereka dengan wajah dua bidadari kecil yang menunggu di Jakarta. Rasanya saya masih kurang memuliakan mereka.

Bagaimana anak-anak ini sedemikian berharga bagi para pejuang di Gaza. Hal tersebut terjawab ketika saya mengunjungi mesjid “Ibadurrahaman”. Sekitar 300 anak, terpisah lelaki dan perempuan, duduk berkelompok sepuluh-sepuluh. Setiap kelompok ditemani satu guru. Mereka sedang


Mereka

sedang

menghafalkan

Al-Qur’an.

Dalam waktu

dua bulan

mereka

dinyatakan

lulus 30 juz.

Subhanallah!

47menghafalkan Al-Qur’an. Dalam waktu dua bulan mereka dinyatakan lulus 30 juz. Subhanallah!

Selama libur musim panas. Mereka mulai kegiatan menghafal Al-Qur’an sejak setelah shalat Subuh. Sampai pukul 06 mereka menghafal ayat baru. Setelah itu sampai pukul 8 mereka menyetor hafalan. Setelah itu mereka istirahat sejam. Selanjutnya menghafal ayat baru sampai pukul 10.30. Kemudian di isi tafsir sampi menjelang Dhuhur. Dan kegiatan berakhir setelah shalat Dhuhur. Makanya tidak heran, jika Gaza berhasil melantik 3000 anak hafal Al-Qur’an dalam 3 bulan.

Inilah ruh perjuangan sekaligus pasukan permanen yang menakuntukan. Mereka mengisi jiwa dan fikirannya dengan ayat-ayat Allah. Dan lingkungan memperkenalkan jihad kepada mereka dengan sederhana. Lalu mereka membentuk figur dan tokoh dari sosok dekat yang mereka banggakan. Seperti di Indonesia, jika kita bertanya kepada

seorang anak tentang cita-citanya, kita akan dijawab, “menjadi dokter seperti Ayah”, bedanya anak-anak Gaza menjawab, “seperti Ayah, menjadi pasukan Al-Qossam dan syahid menghadap Allah” [ ]


Bedanya

anak-anak

Gaza

menjawab,

“seperti

Ayah,

menjadi

pasukan Al-

Qossam dan

syahid

menghadap

Allah”

48

Perjalanan menuju Gaza bagi seluruh tim relawan KNRP adalah impian. Karena mereka menempatkan jihad dan mati syahid sebagai pucuk cita-cita

mereka. Bayang-bayang peperangan pastinya menggelayuti setiap keluarga yang melepas pergi.

Namun, tekad yang membaja mengalahkan setiap tangis yang lepas di bandara soekarno-hatta, Jakarta, menanti takdir apapun yang Allah pilih bagi tim KNRP.

Alhamduillah, perjalanan bersejarah nan penuh ibrah

telah terpatridalam kenangan

setiap relawan. Mulai dari Mesir hingga Gaza,

semuanya adalah perjalanan tak terlupakan.

Satu yang tak tergantikan:Senyum bahagia warga Gaza...

Al-Izzah OnlineNovember 2012 Perjalanan

Mesir Hingga

Gaza1

Mesir

Kairo

49Al-Izzah OnlineNovember 2012 Perjalanan

PerjalananBersejarahPenuh Ibroh

50

Mesir tempat gudangnya ulama. Kami beruntung bisa berkunjung dan

salam kepada Syaikh Hasan Al-Banna dan Imam Syafi’i.

Sejak pemerintahan Muhammad Mursi, kubur syaikh Hasan Al-Banna mulai banyak dikunjungi orang

2Al-Izzah OnlineNovember 2012

Ziarah Syaikh Hasan Al-Banna

& Imam Syafi’i

Perjalanan

51tanpa takut di tangkap. Di papan namanya tertulis jelas tanda kubur Imam syahid dengan disertai tulisan organisasi “Ikhwanul Muslimin” di bawahnya. Papan marmer itu nampak baru.

Berbeda dengan kubur Imam syahid yang tanpa bangunan, kubur Imam Syafi’i ada bangunan yang dibangun

pengikutnya. Keduanya ulama besar yang karyanya kekal sepanjang zaman...


52

3 Benteng Sholahuddin

Al-Ayyubi


Benteng ini menjadi tempat favorit kami dalam mengunjungi Mesir. Kompleks yang dibandung 1183 M ini dahulunya terdiri dari masjid, benteng, gudang senjata dan menara

53

pengawas. Di tempat inilah panglima Sholahuddin Al-Ayyubi memimpin perjuangan melawan pasukan salibis hingga Allah menetapkan kemenangan atas al-Quds.

Lokasinya yang berada di atas bukit membuat benteng ini, terutama masjidnya terlihat dari jauh, menghias kota Kairo. Suasana masjidnya yang bersahaja menyisakan kesan keanggunan dan keteguhan dalam membela Islam.


54

4Perbatasan Rafah yang Ramah

Awalnya kami semua tegang melalui perbatasan Rafah. Bagaimana tidak? kami akan masuk ke zona blokade Gaza. Pun, untuk masuk ke perbatasan ini kami melalui sembilan pemeriksaan militer. Tapi, sesampainya di Rafah kami dapat suasana berbeda. Perbatasan ini amat ramah. Suasana pulang kampung kami dapatkan di sini. Ada warga Gaza yang sampai 12 tahun baru bisa berlebaran bersama keluarga.


55

Di perbatasan ini pula kami bertemu dengan puluhan wakil negara yang berdatangan mengirim “kebahagiaan” di hari raya. Para menteri pemerintahan Gaza bahkan langsung menjemput dan memeluk kami. Konferensi pers di gelar, satu per satu wakil negara berbicara memberi sambutan. Dan yang paling istimewa, apalagi kalau bukan tampilnya Izzatul Islam bernasyid. Seru. Hangat.



5Ziarah Syaikh Ahmad Yasin

Perjalanan


Sebuah negara yang besar adalah yang mampu menghargai pahlawannya. Itu idiom yang diamini di semua negeri. Tak terkecuali Gaza. Lalu, siapa lagi pahlawan paling kharismatik di Gaza kalau bukan syaikh Ahmad Yasin.

Beliau berhasil menggerakkan warga Gaza untuk bangkit melawan penjajahan Zionis. Badannya memang tak bisa bergerak,

tapi hatinya dan jari jemarinya mampu menggerakkan perlawanan intifadhah melawan Israel.

Maka, rumahnya yang sederhana berubah menjadi monumen perjuangan. Foto-foto pejuang terpampang di ruang tamunya. Kuburnya bersih terawat.

Bahkan menara masjidnya masih mampu bercerita kekejaman Zionis dalam mengantarkan syahidnya. KNRP menghadiahkan foto beliau kepada ahli warisnya agar jadi prasasti bahwa Indonesia juga peduli.

Perjalanan

58

70% warga Gaza tinggal di pengungsian. Mereka membangun rumahnya dari barang rongsokan. Perapian dari kayu bakar dan alat masak sangat sederhana.


6Perjalanan

Puncak Kebahagiaan

Hari Raya

Maka ketika kami ke sana, kebahagiaan tidak terkira tampak dari wajah-wajah mereka. Kamipun bahagia, melihat satu demi satu hewan qurban para donatur disembelih, dikuliti, dicincang dan dikemas dalam kantong plastik berwarna biru.

59Di sela-sela aktifitas mulia itu, Abu Usama mendoakan kami dan semua para donatur.

Setelah semuanya selesai, kami menyusuri gang-gang kecil tempat para pengungsi itu tinggal. Sebagian dari kami meneteskan air mata. Betapa tidak? mereka hidup dalam kondisi yang tidak layak, namun terasa betul kemuliaan akhlaqnya.


Saat ustadz Irsyad ingin menyerahkan hewan qurban, seorang bapak menolak menerimanya sebelum kami menerima kue yang disajikannya. Subhaanallah, sebuah akhlaq yang menjaga kehormatan. Bukan hidup untuk meminta, malah ingin terus memberi, sesulit apapun kehidupannya. Itulah Gaza. [ ]

60alam itu memang jadi milik Izis. Betapa tidak, gemuruh takbir membahana berpuluh kali di ruang berkapasitas 1000 orang itu. Kesemuanya hadir untuk satu tujuan: membela Palestina, Gaza dan Al-Quds.

"Ana belum pernah menyaksikan konser seperti ini. Ikram tadi tampil bagus, Da'i Nada juga sempurna. Tapi, ternyata Izzatul Islam jauh lebih dari itu, mereka membakar semangat dengan nasyid-nasyidnya. Ana belum pernah melihat yang seperti itu" seru Ust Suhartono, mahasiswa S2 di Mesir yang hadir bersama lebih dari 1000 mahasiswa dan undangan dari Indonesia, Malaysia, Brunei, Palestina dan Mesir.

Tampil dalam urutan terakhir, Izis tampaknya dipersiapkan untuk mengguncang panggung amal

Izzatul IslamMengguncang Mesir

MNasyidunaAl-Izzah Online

November 2012

61tersebut. Sebelumnya, tim nasyid dari Malaysia hadir menghibur dengan beberapa persembahan. Shalawat, dzikir dan lagu berbahasa Inggris, Gaza Tonight. Ketika Ikram menyanyikan "Gaza Tonight" semua serentak melambai-lambaikan bendera Palestina, sambil bersama-sama mengikuti reff-nya "we will not go down"...

Sambutan-sambutan hangat menghiasi panggung amal yang diadakan KNRP. Mulai dari panitia, ketua perhimpunan pelajar Indonesia, wakil dari Malaysia, wakil dari Palestina dan wakil KBRI

Mesir. Tampilnya tim nasyid Ikram dan sambutan yang disampaikan oleh wakil dari Malaysia adalah gambaran dari kerjasama acara tersebut dengan mahasiswa dari negeri jiran. Saking padunya kerjasama Indonesia-Malaysia, syaikh…. (Palestina) mengungkapkan

keharuannya akan dukungan puak melayu terhadap perjuangan Palestina.

Setelah Ikram, naik Dai Nada memeriahkan suasana. Tim nasyid yang terdiri dari mahasiswa Indonesia di Mesir ini membuka persembahannya dengan asmaul husna yang membuat haru semua penonton. Ya, apalagi yang membuat spesialnya acara, kecuali di dalamnya disebut asma Allah. Gemuruh tepuk tangan mewakili gemuruhnya tasbih di dalam hati semua yang hadir. Gayanya yang supel dan ceria, membuat panggung terasa

Al-Izzah OnlineNovember 2012 Nasyiduna

62hidup dengan gurauan yang sesekali muncul dari tim nasyid bergaya acapela yang sudah punya 2 album tersebut.

Lagu berjudul Aaminin, Al-Qudsu tunaadina dan Maly Robbun Siwah memeriahkan persembahan tim nasyid yang sering menjadi mitra KBRI untuk mempromosikan pariwisata Indonesia di wilayah negara-negara Arab itu. Dai Nada tampil sempurna malam itu. Para hadirin puas membalas dengan tepuk tangan panjang dan hiasan kalimat takbir.

Izzatul Islam Mengguncang

Tiba giliran Izzatul Islam. Seluruh penonton menanti persembahan terbaik dari tim nasyid yang sudah berumur 18 tahun ini. Sebelum terlihat di panggung, suasana ruangan dibuat syahdu dengan pemutaran film kesadisan tentara Israel yang membunuh serta menyiksa rakyat Palestina. Tak sedikit yang menitikkan airmata saat akhirnya Izis tampil dan menguatkan tampilan di layar dengan lagu "negeri yang terlupa". Pembukaan yang manis.

Setelah mengucap salam, panggung langsung diguncang dengan lagu berirama cepat, "Gaza" dan

"qum ya Sholahuddin". Kedua lagu itu langsung membawa suasana panggung yang adem ayem menjadi lebih garang. Tepuk tangan membahana menyambut seruan dari tim nasyid yang sudah mengeluarkan 14 album ini. Kemudian, lagu sang murobbi menutup sesi pertama tampilan izis sebagai persembahan bagi para dai dan murobbi yang


Setelah

mengucap

salam,

panggung

langsung

diguncang

dengan lagu

berirama

cepat, "Gaza"

dan "qum ya

Sholahuddin".

Kedua lagu itu

langsung

membawa

suasana

panggung

yang adem

ayem menjadi

lebih garang.

63sedang menuntut ilmu di negeri seribu pyramid.

Selepas orasi, Izis kembali membawakan 2 lagu berbahasa arab; Salamullah dan Ribatul Ukhuwah. Saat membuka lagu ribatul ukhuwah, Afwan Riyadi bercerita tentang

pertemuannya dengan warga gaza di pesawat. Warga Gaza itu bertanya, "kenapa Anda mau berletih-letih menyampaikan qurban ke negeri kami?" kemudian Afwan menjawab dengan jawaban sederhana: "Ribatul Ukhuwah". Nasyid yang artinya adalah ikatan persaudaraan itu dilantunkan dengan syahdunya. Kembali tepuk tangan membahana.

Berturut-turut Izis kembali mengguncang panggung amal KNRP dengan lagu-lagu pengguncang semangat. Lagu-lagu berjudul Generasi Harapan, Jejak, Barisan Jihad, Hai Mujahid Muda dan Kembali, berhasil menggelorakan semangat semua yang hadir. Para peserta akhirnya bangun dari tempat duduknya, semuanya berdiri mengepalkan tinju, mengibarkan bendera Palestina, melompat dan bertakbir.

Konser Izis malam itu berhasil membuat semangat jihad makin terkristal dalam hati. Menguatkan kesan jihad dalam-dalam di sanubari semua yang hadir. Mereka berhasil menjadi Abdullah bin Rawahah yang menggelorakan jihad para sahabat nabi. Selamat Izzis... [ ]


Konser Izis

malam itu

berhasil

membuat

semangat

jihad makin

terkristal

dalam hati.

Menguatkan

kesan jihad

dalam-dalam

di sanubari

semua yang

hadir.


Salurkan donasi Anda melalui : BCA_7600325099BSM_7018362133 an. Komite Nasional untuk Rakyat Palestine (KNRP)

Memanggilmu

media islam 1 al-izzahonline · terhadap kota ribath ini kami persembahkan untuk anda dengan tokoh...

Documents